Sie sind auf Seite 1von 7

PENGARUH TALK PADA BERBAGAI KONSENTRASI SEBAGAI BAHAN PELICIN

TERHADAP SIFAT FISIK TABLET PADA FORMULASI TABLET VITAMIN B KOMPLEKS


UNTUK ANJING

Ni Wayan Wijayanti 1, I Gusti Ngurah Jemmy Anton Prasetya 1, Eka Indra Setiawan 1,
I Gusti Ngurah Agung Dewantara Putra1
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
pipet_straw@yahoo.co.id

ABSTRACT

Study of the influence of talc in various concentration as lubricant agent to tablet physical
characteristic in the formulation of vitamin B complex tablet for dog has been done. Tablet has made with
talc as lubricant agent in 1%, 5% and 10% concentration. The purposes of this experiment were to know the
influence of that variation concentration to the tablet’s physical characteristic and to determine which talc
concentration that produced the optimum tablet formulation according to the evaluation of tablets.
The method in this experiment was wet granulation. Before the tablet compression, the ingredients
have made to become granules first. Then the physical characteristic of produced granules were evaluate
and all the formula meet the expected condition. In the evaluation of tablet’s physical characteristic, the
variation of talc concentration 1%, 5% and 10% produced uniformity of weight were 499,53+ 1,964 mg,
499,95+ 0,879 mg, and 500,23+ 0,369 mg. The friability percent were 0,86+ 0,189 %, 0,33+ 0,152 %, and
0,35+ 0,095 %. The hardness value were 45,08+ 1,156 N, 56,92+ 4,252 N and 65,17+ 0,693 N. The
disintegration time were 16,22+ 0,683 minutes, 19,69+1,440 minutes and 25,09+ 1,818 minutes.
The increasement of talc concentration was give significant influence to the physical characteristic
of produced tablets (p < 0,05). The optimum concentration of talc as lubricant agent was 10%.

Keywords : talc, lubricant, tablet physical characteristic.

PENDAHULUAN 2009). Selain itu, anjing juga disebut sebagai


Berbagai jenis hewan telah dijadikan sebagai sahabat terbaik manusia. Agar anjing dapat tumbuh
hewan peliharaan oleh manusia, hal tersebut dengan sehat dan terhindar dari penyakit, pemberian
menyebabkan seringnya terjadi interaksi antara vitamin pada anjing sangat dianjurkan. Vitamin
hewan dan manusia, sehingga kesehatan hewan yang umum diberikan pada anjing salah satunya
peliharaan sangat penting untuk diperhatikan. Seperti adalah vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks
halnya manusia, hewan juga memerlukan obat untuk berfungsi sebagai penambah nafsu makan pada
menjaga kesehatannya. Namun, formula obat-obat anjing.
untuk hewan yang beredar di pasaran saat ini belum Pemberian vitamin B kompleks untuk anjing
terstandarisasi dan hanya merupakan adopsi dari dapat dilakukan dengan membuat suatu bentuk
obat-obatan untuk manusia. Untuk itu diperlukan sediaan yang acceptable bagi anjing. Bentuk sediaan
suatu penelitian di bidang farmasi veteriner, agar yang dipilih adalah tablet. Bentuk sediaan berupa
dapat diproduksi obat-obatan khusus untuk hewan. tablet memiliki keuntungan seperti kestabilan yang
Suatu perancangan formulasi obat untuk hewan akan lebih baik dibandingkan bentuk sediaan oral yang
dihadapkan dengan lebih banyak tantangan lain serta mudah dan murah untuk didistribusikan
dibandingkan dengan formulasi obat untuk manusia. dan diproduksi secara besar-besaran (Lachman,
Hal ini disebabkan karena dalam perancangan dkk., 2008).
formulasi obat untuk hewan memerlukan Namun, dalam perancangan formulasi tablet
pertimbangan berbeda dalam hal anatomi dan vitamin B kompleks untuk anjing ini terdapat
fisiologis dari masing-masing spesies dan tidak hanya permasalahan mengenai perbedaan dosis dan sistem
berdasarkan data-data pada manusia (Moghimi, pencernaan antara anjing dengan manusia.
2009). Penyesuaian dosis vitamin B kompleks untuk anjing
Dalam penelitian ini, hal yang dijadikan objek memerlukan suatu konversi dosis dari dosis manusia
penelitian adalah tablet untuk anjing. Anjing dipilih ke dosis anjing. Berdasarkan sistem pencernaannya,
karena hewan ini merupakan hewan yang paling antara anjing dan manusia, terdapat perbedaan
banyak dipelihara oleh manusia. Di Bali khususnya, mengenai waktu pengosongan lambung, dimana
populasi anjing adalah sekitar 408.673 ekor (Anonim, waktu pengosongan lambung pada anjing lebih lama
dibandingkan dengan manusia (Bidgood, 2009), sianokobalamin (vitamin B12), laktosa, CMC-Na,
sehingga mengakibatkan persyaratan waktu hancur amilum maydis (pati jagung), talk, dan aquadest.
tablet untuk anjing berbeda dengan manusia. Waktu
hancur tablet tidak bersalut untuk manusia adalah Tabel 1. Formula Tablet pada Berbagai Konsentrasi
kurang dari 15 menit (Anonim, 1995), sedangkan Talk
untuk anjing adalah antara 15-30 menit (Hussain,
dkk., 2004). Per tablet (mg)
Bahan Fungsi
Untuk itu diperlukan suatu formula tablet yang F1 F2 F3
tepat agar sesuai untuk anjing. Formula yang dibuat Tiamin Zat aktif 11,5 11,5 11,5
akan disesuaikan agar dapat menghasilkan tablet
yang memiliki penampilan yang baik, sesuai dan Piridoksin Zat aktif 11,5 11,5 11,5
murah untuk anjing. Dalam formula tablet, salah satu Asam folat Zat aktif 3,45 3,45 3,45
faktor yang dapat memperbaiki penampilan tablet
Sianokobal
adalah bahan pelicin. Saat granulasi, bahan pelicin Zat aktif 0,05 0,05 0,05
amin
membentuk lapisan di sekitar granul sehingga
mengurangi kerusakan tablet setelah dikempa. Laktosa Pengisi 368,5 348,5 323,5
Disamping itu, bahan pelicin dapat memperbaiki sifat Solutio
alir granul, sehingga akan menghasilkan tablet yang CMC-Na Pengikat 75 75 75
memiliki bobot yang seragam. Secara tidak langsung, 15%
bahan pelicin dapat mempengaruhi waktu hancur Pati jagung Disintegran 25 25 25
tablet karena bahan pelicin dapat meningkatkan
kohesivitas antar partikel granul sehingga tablet yang Talk Pelicin 5 25 50
dihasilkan menjadi lebih keras, tidak mudah rapuh Jumlah 500 500 500
dan mengakibatkan waktu hancurnya menjadi lebih Keterangan:
F1 = Formula 1 dengan konsentrasi talk 1%
lama (Lachman, dkk., 2008). F2 = Formula 2 dengan konsentrasi talk 5%
Dalam penelitian ini, bahan pelicin yang F3 = Formula 3 dengan konsentrasi talk 10%
digunakan adalah talk. Penggunaan talk sebagai
bahan pelicin memiliki beberapa keuntungan, seperti Alat
harganya murah dan mudah didapat; tidak diabsorpsi Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini
secara sistemik sehingga tergolong tidak beracun; antara lain: oven, timbangan (adam aFP-360L),
dapat berfungsi sekaligus sebagai bahan pelincir, anti mesin pencetak tablet (single punch model UK FA-
lekat dan bahan pelicin, sehingga efeknya sebagai ITB-CIT 1.0 SB), mesin uji kekerasan (Erweka ®
bahan pelicin dapat optimal; serta talk dapat TBH 225 Series), mesin uji waktu hancur (Erweka ®
mencegah timbulnya noda gelap pada tablet karena ZT x20), mesin uji kerapuhan (Erweka ® TA/TAR),
talk dapat terdistribusi lebih homogen sehingga tablet stopwatch, seperangkat alat pengukur kecepatan alir
yang dihasilkan akan memiliki penampilan fisik yang dan sudut diam, pengayak mesh no. 10 dan 12.
baik (Voigt, 1995).
Konsentrasi talk yang umumnya digunakan DEFINISI OPERASIONAL
sebagai bahan pelicin dalam formulasi tablet adalah a. Bahan talk yaitu: bahan yang ditambahkan
1-5% (Voigt, 1995), sedangkan menurut Kibbe sebagai bahan pelicin.
(2005) adalah 1-10%. Adapun dalam penelitian ini b. Pembuatan tablet dilakukan dengan granulasi
akan dicari konsentrasi optimum talk sebagai bahan basah yaitu proses pembuatan granul dengan
pelicin dalam formulasi tablet vitamin B kompleks penambahan bahan eksipien yang cocok pada
untuk anjing, dimana variasi konsentrasi talk yang bahan yang akan dicetak sehingga serbuk terikat
diuji adalah 1%, 5%, dan 10%. Konsentrasi optimum bersama.
ditentukan berdasarkan karakteristik fisik tablet yang c. Produk acuan yaitu produk Visorbit® yang
dihasilkan, yaitu tablet harus memiliki penampilan dipilih berdasarkan kriteria: dilihat dari nomor
yang baik, bobot yang seragam, kekerasan, registrasi, brand image masyarakat dan
kerapuhan, dan waktu hancur sesuai dengan syarat produsen. Pada produk acuan dilakukan
yang ditentukan untuk anjing serta mendekati produk
evaluasi sifat fisik tablet yang meliputi
acuan yaitu produk yang beredar di pasaran.
evaluasi kerapuhan, kekerasan dan waktu
BAHAN DAN ALAT hancur tablet.
Bahan d. Pada penentuan formula optimum, data hasil
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitan evaluasi sifat fisik tablet yaitu evaluasi
ini antara lain: tiamin (vitamin B1), piridoksin kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur
(vitamin B6), asam folat (vitamin B9), masing-masing formula dibandingkan secara
Bobot Jenis Nyata (g/mL) 
deskriptif dengan hasil evaluasi sifat fisik W
tablet produk acuan. Formula optimum yang
V
dipilih adalah formula yang datanya paling
mendekati produk acuan. b. Bobot Jenis Mampat
Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke
PROSEDUR KERJA dalam gelas ukur 200 ml kemudian dilakukan
1. Pembuatan Tablet Vitamin B Kompleks secara pengetapan sebanyak 500 ketukan. Lalu dicatat
Granulasi Basah volume mampat (Vt) dari granul dan dihitung bobot
Serbuk vitamin B kompelks dicampur dengan jenis mampatnya dengan rumus:
laktosa dan pati jagung kemudian ditambahkan
Bobot Jenis Mampat (g/mL) 
solutio CMC-Na sampai terbentuk massa basah. W
Massa basah diayak dengan ayakan no. 10 dan
Vt
dikeringkan dalam oven pada suhu 400C selama 1
hari dan akan dihasilkan massa kering. Massa kering
tersebut diayak kembali dengan ayakan no. 12 hingga c. Kompresibilitas Granul
terbentuk granul kering. Granul kering ditambahkan Persen kompresibilitas granul (%K) dapat
dengan talk dan dilanjutkan evaluasi granul. Setelah dihitung dengan rumus:

Dapt  Davc
%K  100%
memenuhi syarat granul yang baik maka granul
tersebut dapat dicetak menjadi tablet. Pada tablet
yang terbentuk kemudian dengan dilakukan evaluasi Dapt
Dimana : Davc = Berat jenis nyata sebelum pemampatan.
tablet. Dapt = Berat jenis nyata setelah pema mpatan.

2. Evaluasi Kelembaban Granul Kompresibilitas granul yang baik adalah kurang dari
Lima gram granul dimasukkan ke dalam oven 25% (Siregar, 1992).
pada suhu 1050C selama 15 menit. Diukur berat
granul tersebut dan dihitung kandungan lembabnya 5. Evaluasi Penampilan Fisik Tablet
yang dinyatakan dalam (moisture content atau MC). Uji terhadap penampilan fisik tablet meliputi
Kandungan lembab yang baik adalah 1-5% (Voigt, bentuk dan permukaan, warna, diameter dan tebal
1995) tablet. Pada pengukuran diameter dan ketebalan
tablet digunakan tablet sebanyak 20 tablet dengan
3. Evaluasi Laju Alir dan Sudut Diam Granul menggunakan alat pengukur berupa jangka sorong
Seratus gram granul dituang kedalam corong yang dengan ketelitian 0,05 mm.
tertutup bagian bawahnya. Dibuka tutup corong
secara perlahan-lahan dan biarkan granul mengalir 6. Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet
keluar. Dicatat waktu yang diperlukan (detik) dengan Dua puluh tablet ditimbang secara acak dan
stop watch sampai semua granul melewati corong. dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang
Dihitung laju alir granul tersebut. Laju alir granul satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
yang baik adalah lebih dari 4 gram/detik (Aulton dan masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot
Summers, 2002). rata-rata tabletnya lebih besar 5%, dan tidak satu
Diukur tinggi kerucut (t) dan jari-jari kerucut tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
(r) yang terbentuk dengan menggunakan penggaris, ratanya lebih dari 10% (Anonim, 1979)
sehingga diperoleh sudut diam dengan rumus:

tan α 
h 7. Evaluasi Kerapuhan Tablet
Tablet dibersihkan kemudian ditimbang dengan
r seksama. Untuk tablet yang memiliki berat < 650
Sudut diam granul yang baik berkisar antara 250 - 450 mg maka ditimbang tablet sampai berat mendekati
(Shet, dkk., 1980). 6,5 g. Seluruh tablet dimasukkan ke dalam
friabilator, alat dijalankan dengan kecepatan 25 rpm
4. Evaluasi kompresibilitas granul selama 4 menit. Tablet dikeluarkan dari alat,
Penentuan kompresibilitas granul berdasarkan dibersihkan dari debu dan ditimbang dengan
bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat. seksama. Dihitung % bobot yang hilang. Bobot yang
a. Bobot Jenis Nyata hilang tidak boleh lebih dari 1 % (Shet, dkk., 1980).
Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke
dalam gelas ukur 200 ml dan dicatat volumenya (V). 8. Evaluasi Kekerasan Tablet
Dihitung bobot jenis nyata dengan rumus: Diambil 10 tablet secara acak kemudian
diletakkan pada landasan mesin uji kekerasan
Erweka. Dilihat pada tekanan berapa (Kg daya) tablet Tabel 3. Hasil Evaluasi Sifat Fisik Tablet
pecah. Kekerasan tablet yang dianjurkan adalah 4-8 Formula
Parameter
kg (Parrot, 1971). 1 2 3
Bentuk dan Bulat, Bulat, Bulat,
9. Evaluasi Waktu Hancur Tablet permukaan pipih, pipih, pipih,
Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung halus, dan halus, dan halus, dan
dari keranjang serta satu cakram pada tiap tabung dan tidak tidak tidak
alat dijalankan, air yang digunakan sebagai media capping capping capping
bersuhu 37º ± 2º. Waktu hancur tablet dihitung mulai Warna Kuning Kuning Kuning
keranjang tercelup hingga terdapat lagi bagian tablet Bau Khas Khas Khas
yang tertinggal di atas keranjang. Bila 1 tablet atau 2 vitamin B vitamin B vitamin B
tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian kompleks kompleks kompleks
dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 Diameter 1,23 cm 1,23 cm 1,23 cm
tablet yang diuji harus hancur sempurna (Anonim, Ketebalan 0,33 cm 0,33 cm 0,33 cm
1995). Persyaratan waktu hancur tablet untuk anjing Bobot (mg) 499,53 499,95 500,23
adalah 15-30 menit (Hussain, 2004). KV (%) 0,4 0,2 0,1
Kerapuhan 0,86 % 0,33 % 0,35 %
10. Metode Pengolahan Data Kekerasan 45,08 N 56,92 N 65,17 N
Data yang diperoleh dari evaluasi Waktu 16,22 19,69 25,09
kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur tablet hancur menit menit menit
diolah secara statistik dengan metode ANOVA Keterangan:
KV = Koefisien variasi
(Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan Formula 1 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 1%
95%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan Formula 2 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 5%
antar formula dilakukan uji Least Significant Formula 3 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 10%
Diference (LSD). Konsentrasi talk yang Tabel 4. Hasil Evaluasi Fisik Produk Acuan
kemungkinan mempengaruhi tiap-tiap evaluasi Parameter Hasil Evaluasi
tablet diuji melalui regresi linear dan korelasi Kerapuhan (%) 0,39
Kekerasan (N) 66,12
HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu hancur (menit) 21,74
Hasil evaluasi granul dari ketiga macam formula
tablet vitamin B kompleks untuk anjing dapat dilihat Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik tablet,
pada tabel 2. ketiga formula tablet telah memenuhi syarat tablet
yang baik. Tablet yang dihasilkan dari ketiga
Tabel 2. Hasil Evaluasi Granul formula memiliki bentuk dan permukaan yang baik,
Formula hal ini karena saat granulasi, talk sebagai bahan
No Evaluasi Granul
1 2 3 pelicin membentuk lapisan di sekitar granul
1 Kelembaban (%) 1,05 1,29 1,55 sehingga mengurangi kerusakan tablet setelah
2 Laju alir (g/detik) 5,70 6,00 6,49 dikempa. Ketiga macam tablet memiliki diameter
3 Sudut diam (o) 30,26 29,92 29,59 yang sama karena digunakannya punch yang sama,
4 Kompresibilitas (%) 8,42 7,00 5,34 begitu juga dengan ketebalan tablet. Ketebalan
Keterangan: tablet pada ketiga formula sebesar 0,33 cm dapat
Formula 1 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 1%
Formula 2 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 5% diterima dan memenuhi syarat, yaitu: tebal tablet
Formula 3 = Formula tablet dengan konsentrasi talk 10% pada umumnya tidak lebih besar dari 50% diameter
tablet (Siregar, 1992).
Berdasarkan hasil evaluasi granul tablet vitamin Keseragaman bobot tablet formula 1, 2, dan 3
B Kompleks untuk anjing menunjukkan komposisi memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia III,
dari ketiga macam formula menghasilkan granul yaitu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya
yang telah memenuhi persyaratan, sehingga dapat lebih dari 5% dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya
dilanjutkan dengan pencetakan tablet. lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya (Anonim,
Hasil evaluasi sifat fisik tablet vitamin B 1979). Disamping itu, bobot tablet dapat diterima
kompleks untuk anjing terdapat pada tabel 3. bila memiliki nilai koefisien variasi (KV) kurang
Hasil evaluasi fisik tablet dari produk acuan dari 5% (Banker dan Anderson, 1986).
terdapat pada tabel 4. Keseragaman bobot sangat dipengaruhi oleh baik
tidaknya sifat alir massa tablet (granul). Talk
sebagai bahan pelicin dapat memacu aliran granul
dengan cara mengurangi gesekan diantara partikel-
partikel (Lachman, dkk., 2008). Sifat alir yang baik yang tinggi memiliki daya kohesif yang besar,
menyebabkan volume bahan yang masuk ke dalam sehingga menghasilkan tablet dengan kerapuhan
ruang kompresi akan seragam sehingga variasi berat yang lebih rendah (Banker dan Anderson, 1986).
tablet yang dihasilkan tidak terlalu besar Hal ini sesuai dengan data evaluasi kelembaban
(Kuswahyuning dan Soebagyo, 2005). Jika dilihat granul yang diperoleh, dimana semakin tinggi
dari hasil KV yang diperoleh, maka formula 3 (talk kelembaban maka kerapuhan akan semakin rendah.
10%) memiliki nilai KV yang paling rendah. Hal ini Faktor lain yang dapat mempengaruhi kerapuhan
berarti variasi berat tablet yang dihasilkan adalah tablet adalah sifat alir granul. Granul yang memiliki
yang paling rendah. sifat alir yang kurang baik akan susah mengalir
Hasil evaluasi kerapuhan tablet ketiga macam dalam corong alimentasi sehingga jumlah granul
formula memenuhi syarat yang ditentukan. yang mengisi ruang cetak akan kurang dari yang
Berdasarkan hasil uji secara statistik dengan metode diinginkan. Hal ini mengakibatkan tablet yang
ANOVA One Way dengan taraf kepercayaan 95%, dicetak akan memiliki nilai % kerapuhan yang
antara ketiga formula terdapat perbedan yang tinggi. Semakin kecil nilai % kerapuhan tablet
bermakna (p < 0,05). Untuk melihat perbedaan antar adalah semakin baik. Formula 2 memiliki nilai %
formula, data diolah lebih lanjut dengan LSD dan kerapuhan yang paling rendah, namun jika
diketahui bahwa formula 1 berbeda bermakna dengan dibandingkan dengan produk acuan, secara
formula 2 dan formula 3, sedangkan formula 2 tidak deskriptif dapat diketahui bahwa formula 3 yang
berbeda bermakna dengan formula 3. Perbedaan paling mendekati produk acuan.
tersebut menunjukkan bahwa peningkatan Berdasarkan hasil evaluasi kekerasan tablet,
konsentrasi talk sebagai bahan pelicin tablet ketiga macam formula memenuhi persyaratan
berpengaruh terhadap kerapuhan tablet. Selanjutnya kekerasan tablet yang baik yaitu 4-8 kg atau 39,2-
untuk mengetahui hubungan korelasi antara 78,4 N (Parrot, 1971). Berdasarkan hasil uji secara
peningkatan konsentrasi talk sebagai bahan pelicin statistik dengan metode ANOVA One Way dengan
tablet terhadap kerapuhan tablet dilakukan uji regresi taraf kepercayaan 95%, antara ketiga formula
linear (Gambar 1). terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05).
Untuk melihat perbedaan antar formula, data diolah
lebih lanjut dengan LSD dan diketahui bahwa antara
formula 1, 2 dan 3 terdapat perbedaan yang
bermakna. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa
peningkatan konsentrasi talk sebagai bahan pelicin
tablet berpengaruh terhadap kekerasan tablet.
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan korelasi
antara peningkatan konsentrasi talk sebagai bahan
pelicin tablet terhadap kekerasan tablet dilakukan uji
regresi linear (Gambar 2).

Gambar 1. Pengaruh variasi konsentrasi talk terhadap


% kerapuhan tablet

Berdasarkan grafik (Gambar 1) dan nilai


korelasi (r) yang diperoleh, yaitu sebesar 0,813
diketahui bahwa perbedaan konsentrasi talk yang
digunakan pada masing-masing formula memiliki
korelasi sangat kuat terhadap hasil evaluasi
kerapuhan tablet. Nilai r 2 (koefisien determinasi)
sebesar 0,661 berarti meningkatnya kerapuhan tablet
sekitar 66,1% ditentukan oleh peningkatan Gambar 2. Pengaruh variasi konsentrasi talk
konsentrasi talk sebagai bahan pelicin tablet. terhadap kekerasan tablet
Persamaan regresi linear yang diperoleh yaitu y = -
0,054x + 0,802. Dari persamaan tersebut diperoleh Berdasarkan gambar 2, diperoleh nilai korelasi
nilai slope negatif. Hal ini menandakan bahwa (r) sebesar 0,986 menunjukkan bahwa perbedaan
semakin banyak konsentrasi talk yang digunakan konsentrasi talk yang digunakan pada masing-
maka nilai kerapuhan tablet akan semakin menurun. masing formula memiliki korelasi sangat kuat
Faktor yang mempengaruhi kerapuhan tablet terhadap hasil evaluasi kekerasan tablet. Nilai r 2
adalah kelembaban, dimana granul dengan kadar air (koefisien determinasi) sebesar 0,972 berarti
meningkatnya kekerasan tablet sekitar 97,2% Berdasarkan grafik (Gambar 3) dan nilai
ditentukan oleh peningkatan konsentrasi talk sebagai korelasi (r) yang diperoleh, yaitu sebesar 0,998
bahan pelicin tablet. Persamaan regresi linear yang diketahui bahwa perbedaan konsentrasi talk yang
diperoleh yaitu y = 2,208x + 43,94. Dari persamaan digunakan pada masing-masing formula memiliki
tersebut diperoleh nilai slope positif. Hal ini korelasi sangat kuat terhadap hasil evaluasi waktu
menandakan bahwa dengan adanya peningkatan hancur tablet. Nilai r 2 (koefisien determinasi)
jumlah bahan pelicin talk maka kekerasan tablet sebesar 0,996 berarti meningkatnya waktu hancur
semakin tinggi. tablet sekitar 99,6% ditentukan oleh peningkatan
Kekerasan tablet salah satunya dipengaruhi oleh konsentrasi talk sebagai bahan pelicin tablet.
kelembaban. Kelembaban yang tinggi menyebabkan Persamaan regresi linear yang diperoleh yaitu y =
daya ikat antar partikel semakin kuat sehingga tablet 0,989x + 15,05. Dari persamaan tersebut diperoleh
semakin keras (Catalina, 2003). Semakin banyak nilai slope positif, hal ini berarti semakin banyak
jumlah talk yang ditambahkan maka kelembaban konsentrasi talk yang digunakan maka nilai waktu
granul yang dihasilkan akan semakin tinggi. Semakin hancur tablet akan semakin meningkat.
tingginya kelembaban granul maka kekerasan tablet Formula 1, 2, dan 3 memiliki waktu hancur
akan semakin tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi yang berbeda. Perbedaan ini terutama disebabkan
kekerasan tablet adalah sifat alir. Semakin banyak karena perbedaan nilai kekerasan dari masing-
talk yang ditambahkan maka sifat alir granul akan masing tablet. Tablet 1 dengan kekerasan yang
semakin baik, sehingga pada proses kompresi jumlah paling kecil mempunyai waktu hancur yang paling
granul yang mengisi ruang cetak dapat optimal dan cepat dari pada formula 2 dan 3 yang memiliki nilai
mengurangi jumlah rongga udara yang pada akhirnya kekerasan lebih besar. Tablet yang keras
dapat membentuk tablet yang keras dan tidak rapuh. mempunyai bentuk yang lebih kompak dengan
Jika dibandingkan dengan produk acuan, secara porositas yang kecil sehingga menghambat penetrasi
deskriptif dapat diketahui bahwa formula 3 yang air ke dalam tablet dan akhirnya memperlama waktu
paling mendekati produk acuan. hancur tablet (Jufri, dkk., 2006).
Berdasarkan hasil evaluasi waktu hancur tablet, Semakin banyak konsentrasi talk yang
ketiga macam formula memenuhi persyaratan waktu ditambahkan maka waktu hancur tablet akan
hancur tablet untuk anjing yaitu 15-30 menit semakin lama. Hal ini karena talk bersifat hidrofob.
(Hussain, dkk., 2004). Berdasarkan hasil uji secara Bahan pelicin hidrofob menyelimuti setiap butiran
statistik dengan metode ANOVA One Way dengan granul sehingga mengurangi penetrasi bahan pelarut
taraf kepercayaan 95%, antara ketiga formula ke dalam tablet dan ke dalam butiran granul serta
terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Untuk mengakibatkan penurunan kecepatan pelarutan
melihat perbedaan antar formula, data diolah lebih (Voigt, 1995). Jika dibandingkan dengan produk
lanjut dengan LSD diketahui bahwa antara ketiga acuan, secara deskriptif dapat diketahui bahwa
formula saling berbeda bermakna. Perbedaan tersebut formula 2 yang paling mendekati produk acuan.
menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi talk Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik tablet,
sebagai bahan pelicin tablet berpengaruh terhadap formula yang paling mendekati produk acuan adalah
waktu hancur tablet. Selanjutnya, untuk mengetahui formula 3, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan korelasi antara peningkatan konsentrasi konsentrasi talk sebagai bahan pelicin yang
talk sebagai bahan pelicin tablet terhadap waktu optimum adalah konsentrasi 10%.
hancur tablet dilakukan uji regresi linear (Gambar 3).
SIMPULAN
Variasi konsentrasi talk sebesar 1%, 5% dan
10% sebagai bahan pelicin tablet berpengaruh
terhadap sifat fisik tablet (kerapuhan, kekerasan dan
waktu hancur). Peningkatan konsentrasi talk sebagai
bahan pelicin tablet dapat menurunkan persentase
kerapuhan tablet (0,86%-0,35%), meningkatkan
nilai kekerasan tablet (45,08 Newton - 65,17
Newton) dan meningkatkan waktu hancur tablet
(16,22 menit - 25,09 menit) secara linier dengan
korelasi yang sangat kuat.
Dari ketiga variasi konsentrasi talk sebagai
Gambar 3. Pengaruh variasi konsentrasi talk terhadap bahan pelicin tablet, diperoleh hasil evaluasi
waktu hancur tablet kerapuhan dan kekerasan yang memenuhi
persyaratan Farmakope Indonesia dan waktu hancur
yang memenuhi persyaratan waktu hancur tablet
untuk anjing. Formula optimum diperoleh dengan Farmasi Universitas Gadjah Mada. Majalah
membandingkan secara deskriptif hasil evaluasi Farmasi Indonesia, 16 (2), 110 – 115.
tablet dengan produk acuan yang telah beredar di
pasaran. Berdasarkan hal tersebut, konsentrasi talk Lachman, C. L, Lierberman H. A., J. L Kanig. 2008.
sebagai bahan pelicin yang optimum dalam formulasi Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi 2
tablet vitamin B kompleks untuk anjing adalah 10%. (Terjemahan). 697-698, 702-703. Jakarta: UI
Press.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. 7- Moghimi, Hamid Reza. 2009. Veterinary Pharmacy,
8,135. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik a Dismissed Necessity. Iranian Journal of
Indonesia. Pharmaceutical Research, 227-229. Shaheed
Beheshti University of Medical Sciences and
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. 4, 12, Health Services.
57-58, 650, 1083-1085, 1165, 1182, 1209-1210.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Parrot, E. L. 1971. Pharmaceutical Technology
Fundamental Pharmaceutics, 3th Edition.
Anonim. 2009. Bali Gelar Sensus Populasi Anjing. Minneapolis : Burgess Publishing Company. 17-
(serial online), (cited 2009 jan, 30). Available 20, 75-77, 82.
from: url: http//www.antaranews.com.
Sheth, B. B., Bandelin F. J., and Shangraw R. F.
Aulton, M., dan M. Summers. 2002. Pharmaucetics 1980. Compressed Tablet, In Lachman L.,
The Science of Dosage Form Design 2nd Edition. Lieberman H. A., Kanig J. L. Pharmaceutical
8-9, 182, 191, 366-367. London: Churchill Dosage Forms, Tablets, Volume I. New York:
Livingstone. Marcel Dekker Inc.

Banker, G. S., dan N. R. Anderson. 1986. The Teory Siregar C. 1992. Proses Validasi Manufaktur
and Practice of Industrial Pharmacy. Sediaan Tablet. Seminar Validasi di Industi
Philadelpia: Lea and Febiger. Farmasi sebagai Pendukung Pelaksanaan
CPOB. Aula Barat-ITB. 1 Mei 1992. Jurusan
Bidgood, T. 2009. Solving Problems in Drug Farmasi FMIPA ITB, 29-33, 38, 41.
Therapy: Clinical Pharmacology Dogs Are Not
People, Cats Are Not Dogs. (serial online), (cited Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi,
2009 oct, 14). Available from: Edisi V Cetakan I. 159-160, 169-170, 205-209.
http//secure.aahanet.org Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Catalina, L. F. 2003. Pengaruh Perbandingan


Konsentrasi Primogel sebagai Superdisintegrant
Internal dan Eksternal terhadap Karakteristik
Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Biji. Fakultas
Farmasi Universitas Surabaya.

Hussain, M. A., R. Chang, E. Sandefer, R. C. Page


and G. A. Digenis. 2004. Evaluation of the in
Vivo Disintegration of Solid Dosage Forms of a
Bile Acid Sequestrant in Dogs Using γ-
Scintigraphy and Correlation to in Vitro
Disintegration. Springer Netherlands.
Pharmaceutical Research, Volume 20, Number
3/March, 2003, 460-464.

Kibbe, A. H. 2005. Pharmaceutical Excipients. U.K.:


Pharmaceutical Development and Technology.

Kuswahyuning, R. dan S. S. Soebagyo. 2005.


Pengaruh Laktosa dan Povidon dalam Formula
Tablet Ekstrak Kaempferia galanga l. secara
Granulasi Basah. Bagian Farmasetika, Fakultas

Das könnte Ihnen auch gefallen