Sie sind auf Seite 1von 11

SEMINAR HASIL SEKOLAH BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NAMA : RIFQI AZ ZAHID


NIM : K15171206
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN DAN BISNIS
JUDUL PENELITIAN : PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA
USAHA JASA WISATA EDUKASI SEKOLAH
SENTULFRESH DENGAN PENDEKATAN
BUSINESS MODEL CANVAS
DOSEN PEMBIMBING : 1. DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSc
2. DR. IR. SUFRIN HANNAN, MM
KELOMPOK BIDANG : ILMU –ILMU SOSIAL
HARI/TANGGAL : SENIN / 26 AGUSTUS 2019
WAKTU : 13.30 WIB
TEMPAT : GEDUNG SB IPB
JL. PADJAJARAN, BOGOR
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA USAHA JASA WISATA
EDUKASI SEKOLAH SENTULFRESH DENGAN PENDEKATAN
BUSINESS MODEL CANVAS

Rifqi Az Zahid2, Arif Imam Suroso3, Sufrin Hannan4

ABSTRACT

Innovations in the use of agricultural land and farm area in the past few
years have begun to be carried out, many things can be developed and carried out
from agricultural and farm fields such as biomass production, direct marketing,
natural and landscape management, and quality food production. Thematic
education in the 2013 curriculum issued by the government created an
educational tourism market in Indonesia. Sentulfresh Indonesia has educational
tourism products that offer educational activities with the theme of education on
animals, plants and biotechnology. As a new educational tourist attraction,
Sentulfresh has many things to deal with, especially market competition.
Sentulfresh has the potential of natural resources and market potential that can
be developed to make researchers want to conduct research on developing
business models through the Business Model Canvas approach and also Blue
Ocean Strategy. The results of the study show that the development of Key
activities, namely the manufacturing of Hydroponic plants will create a new and
attractive Value proposition as well as a new educational tourism market with
broader Customer segments as well as a more diverse of the revenue stream.
While the development of a Value proposition in the form of batik activities will
expand the market reach to junior and senior high school levels even the adult
community and generate new revenue streams with out adding to the promotion
costs for the two innovations above.

Key words: Business Model Canvas, Education Tourism for School.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama dua dekade terakhir ini banyak peningkatan diversifikasi dalam kegiatan
pertanian seperti produksi biomassa, pemasaran langsung, pengelolaan alam dan
lanskap, dan produksi pangan berkualitas diarea tersebut (Torquati et al. 2015).
Sentulfresh Indonesia adalah kawasan pertanian dan peternakan yang memiliki
berbagai aspek didalamnya, ada pembibitan ikan, sapi perah, cacing tanah,
tanaman obat keluarga, wisata edukasi untuk sekolah, pesantren penghapal
Alqur’an dan juga pembuatan yoghurt.
Menurut (Infansyah. 2017) Metode pembelajaran yang digunakan pada kurikulum
2013 untuk tingkat SD adalah menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
dengan mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan
alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan Oleh karena itu pihak guru dan
sekolah mengadakan suatu program kegiatan diluar sekolah yang mendukung
pembelajaran tematik. Sebagai objek wisata edukasi sekolah, Sentulfresh sudah

1
Makalah disampaikan pada Seminar Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
2
Mahasiswa Program Pascasarjana Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor
3
Ketua komisi pembimbing tesis
4
Anggota komisi pembimbing tesis
2

beroperasi sejak 2013 dalam menerima kunjungan sekolah, berikut data


pengunjung Sentulfresh dari 2016 ke 2018.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2016 549 614 1147 1239 1639 170 0 0 731 1652 1118 281 9140
2017 442 2153 3781 2230 1799 92 54 149 1084 1823 3002 710 17316
2018 731 1793 2144 2621 1270 22 23 249 1304 4163 2447 450 17217

Berikut ini data pasar wisata edukasi untuk area bisnis kabupaten Bogor ;

Nama Pengunjung Jumlah Marketshare Sumber Data


Sekolah
Sentulfresh 17217 193 10 % Laporan tahunan 2018
Kuntum 51836 579 30 % Eksternal Perusahaan
Cinangneng 49000 547 27 % Portal Berita
Pasir Mukti 58340 651 33 % Penelitian
Total 176393 1970 100 %
Sumber : Internal Sentulfresh
Dengan persaingan yang begitu ketat Sentulfresh harus memiliki model bisnis dan
salah satu konsep bisnis yang digunakan untuk merumuskan strategi
pengembangan usaha adalah Business Model Canvas selain itu Sentulfresh
membutuhkan inovasi yang sangat dibutuhkan dalam bisnis pariwisata.
Penelitian yang dilakukan oleh (Rezazadeh et al. 2014) dan (Azhar, 2017)
menggunakan suatu metodologi dari Blue Ocean Strategi yaitu kerangka kerja 4
langkah untuk menciptakan suatu inovasi pada objek wisata yang diharapkan
mampu meningkatkan pangsa pasar dalam persaingan.

Perumusan Masalah
Dari pemaparan diatas dapat diketahui ada beberapa permasalahan yang
menjadi dasar dari penelitian ini :
1. Bagaimana model bisnis yang dijalankan oleh Sentulfresh dengan
pendekatan Bisnis model kanvas ?
2. Apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi model bisnis
Sentulfresh ?
3. Bagaimana prototype model bisnis baru sebagai strategi pengembangan
Sentulfresh ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan fenomena dan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
penelitian adalah :
1. Mengidentifikasi model bisnis jasa wisata edukasi sekolah Sentulfresh
yang diterapkan saat ini dengan pendekaran bisnis model kanvas
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman bagi Sentulfresh.
3. Merancang model bisnis baru yang dapat digunakan sebagai strategi
pengembangan Jasa wisata edukasi sekolah Sentulfresh di masa yang
akan datang
3

Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan saran bagi pemilik atau
manajemen dalam meningkatkan performa dan layanan
2. Objek penelitian yang terbilang jenis usaha baru dan menjanjikan
dalam Agribisnis akan membantu dalam penelitian-penelitian
selanjutnya.
3. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperkaya wawasan dan
pengetahuan terkait tentang bisnis manajemen dan aplikasi nya

Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian terbatas pada jawa wisata edukasi sekolah
Sentulfresh yang berlokasi di Kp. Cijulang, Ds. Cadasngampar, Kec. Sukaraja,
Kab, Bogor yang masuk dalam kawasan Sentul City. Sentulfresh Indonesia sendiri
memiliki beberapa unit usaha seperti Pabrik Yoghurt, Peternakan Sapi,
Peternakan Ayam Broiler, Tanaman hias dan juga Jasa wisata edukasi Sekolah.
Fokus penelitian ini pada pengembangan jasa wisata edukasi yang dimiliki oleh
Sentulfresh menggunakan model bisnis kanvas yang mencakup pada perancangan
alternatif model bisnis di masa depan serta implementasinya diserahkan pada
pihak pengelola Jasa wisata edukasi Sekolah Sentulfresh.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Hunger dan Wheelen 2003) manajemen strategik adalah
“serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Proses manajemen strategik tersebut terdiri
atas empat elemen dasar, yaitu: (i) pengamatan lingkungan, (ii) perumusan
strategi, (iii) implementasi strategi dan (iv) evaluasi dan pengendalian.”
Perencanaan strategik juga merupakan sebuah struktur yang mengaitkan tiga
jenis perencanaan sekaligus, yaitu rencana-rencana strategis, rencana jangka
menengah dan anggarannya dan rencana operasional (Azzuhro. 2015).
Manajemen strategis penting tidak hanya bagi keberhasilan perusahaan yang
besar, namun juga bagi perusahaan kecil/wirausahawan meskipun dijalankan
secara informal atau sendirian oleh pemiliknya, karena proses manjemen strategis
dapat membantu pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan kecil ( David, 2010).
Perusahaan kecil yang menjalankan manajemen strategis memiliki kinerja lebih
baik daripada yang tidak menjalankannya. (Aldehayyat et al. 2011) menemukan
hubungan positif antara perencanaan strategik dan kinerja pada usaha kecil di
timur tengah.
Menurut (Osterwalde dan Pigneur. 2010) Business Model Canvas adalah
sebuah model bisnis gambaran logis mengenai bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai.
Analisa SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
dan ancaraman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Olehnya itu,
perencanaan strategis (strategis planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
4

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi, sedangkan model yang paling
populer untuk menganalisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti. 2016).
Menurut (Prastiwi dan Merinawati 2016) Wisata edukasi merupakan
konsep wisata yang menerapkan pendidikan nonformal tentang suatu pengetahuan
kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu obyek wisata. Di tempat tersebut
pengunjung dapat melakukan kegiatan wisata dan belajar dengan metode yang
menyenangkan
Menurut Kim dan Mauborgne (2005) dalam mengembangkan strategi
samudra samudra biru agar efeisien dalam penerapannya serta mencapai
efektifitas yang diinginkan pada kekuatan bersaing perusahaan diperlukan suatu
kerangka kerja khusus sebagai salah satu alat analisis yang akan membantu
perusahaan dalam merumuskan strategi yang bersangkutan, yaitu kerangka kerja
empat langkah. Kerangka kerja empat langkah dikembangkan untuk
merckonstruksi elemen - elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru.

METEDOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Mei dan Juni 2019 dan
bertempat di Kawasan peternakan Sentulfresh yang menjadi objek wisata edukasi
untuk sekolah yang bertempat di Kp. Cijulang, Ds. Cadasngampar, Kec. Sukaraja,
Kab. Bogor.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara
dengan kuisioner dengan pihak pihak yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan kegiatan Wisata Edukasi di Sentulfresh. Data sekunder diperoleh
dari beberapa sumber seperti, studi kepustakaan penelitian, laporan tahunan,
website dll.

Kerangka Pemikiran Konseptual

Perancangan pengembangan model bisnis mada depan pada Jasa Wisata


Edukasi Sentulfresh dimulai dengan analisis deskriptif dengan menganalisis
kondisi saat ini. Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui sasaran yang ingin
dicapai oleh perusahaan sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Setelah kondisi
perusahaan saat ini dipetakan melalui 9 elemen blok pada BMC selanjutnya
adalah mengidentifikasi model bisnis pengembangan jasa wisata edukasi sekolah
Sentulfresh dengan Analisis Swot pada setiap elemen BMC yang sudah ada.
Identifikasi dari hasil swot ini merupakan dasar perancangan model bisnis dimasa
depan. Perumusan perancangan modle baru ini dilakukan dengan Blue Ocean
Strategy menggunakan perangkat analisis kerangka kerja empat langkah dengan
skema hapuskan – kurangi – tingkatkan – ciptakan, berikut ini gambaran dari
kerangka pemikiran pada penelitian ini :
5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Business Model Canvas


Berikut ini adalah hasil dari wawancara dan FGD yang peneliti lakukan
terhadap 20 karyawan internal Sentulfresh dan 15 orang eksternal yang menjadi
mitra Sentulfresh dalam pelaksanaan kegiatan wisata edukasi ;

Hasil dari identifikasi diatas sangat penting bagi pihak manajemen untuk
bisa menilai secara reguler model bisnis diperusahaannya, hal tersebut merupakan
aktivitas penting dalam manejemen yang memungkinkan organisasi mengevaluasi
keadaan posisi pasarnya dan kemudian menyesuaikannya, Dalam pembahasan ini
peneliti ingin melakukan evaluasi dengan menggunakan pendekatan SWOT.
Dengan 52 koresponden untuk elemen Channel, value propositiond an customer
relationship dan elemen lainnya membutuhkan 30 responden saja. Dimana peneliti
6

melihat bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada didalam
9 blok model bisnis milik Sentulfresh.
Analisis Swot setiap elemen BMC

Elemen SWOT Point SWOT


on Kekuatan Ada sinergi kuat antara produk dan layanan, proposisi nilai unik
s iti
po Kelemahan Sering menerima keluhan
ro
eP Peluang Memenuhi kebutuhan lain pelanggan
alu Ancaman Adanya jasa substitusi
V
en Kekuatan Basis pelanggan tersegmentasi dengan baik
gm Kelemahan
r Se Tingkat berpindah pelanggan tinggi dan gagal dapat pelanggan baru
e Peluang Melayani Segmen baru
m
ts o p
C u hi
sAncaman Pesaing mengancam pasar, konsumen menyebrang, persaingan cepat
n
tio Kekuatan Hubungan pelanggan kuat dan cocok dengan konsumen
e la Kelemahan Biaya perpindahan rendah dan merek lemah
R
er Peluang Menciptakan biaya perpindahan
m
u sto Ancaman Desain website kurang menarik
C
Kekuatan Saluran efektif dan efisien, mudah dilihat dan sesuai dengan segmen
e l Kelemahan Tidak memberikan economics of scope, slow respon dan misskom
n
h an Peluang Menemukan saluran baru dari mitra baru
C
Ancaman Saluran terancam terganggu
s
e Kekuatan Menjalankan aktivitas kunci dengan efisien
v iti Kelemahan Aktivitas kunci mudah di tiru
ti
Ac Peluang Pengembangan aktivitas kunci
ey
K Ancaman Ada aktivitas kunci yang dapat terganggu
s Kekuatan Sumber daya utama sulit ditiru pesaing
r ce
u Kelemahan Harga mahal untuk mendapatkan SDU
so
Re Peluang Sumber daya utama ada yang harus digali lebih dalam
ey Ancaman Kualitas sumberdaya terancam
K
p
i Kekuatan Fokus bekerjasama jika perlu
rsh
e Kelemahan Hubungan mitra menciptakan konflik
rtn
Pa Peluang Cross selling dengan mitra
ey Ancaman Mitra bisa berkolaborasi dengan pesaing
K
am Kekuatan Untung dari margin sangat besar
t re Kelemahan Arus pendapatan tidak terdiverifikasi
S
n ue Peluang Membuat hal lain yang bersedia dibayar konsumen
e ve
R Ancaman Bergantung pada satu arus pendapatan
re Kekuatan Operasional Sentulfresh efisien dalam baya
ctu Kelemahan Tidak mendpatkan keuntungan dari economics of scale
rtu
ts S Peluang Pengurangan biaya
Co Ancaman Biaya yang mengancam dapat diprediksi

Pembahasan evaluasi model bisnis jasa wisata edukasi sekolah milik


Sentulfresh dengan pendekatan BMC memunculkan beberapa point seperti
peluang yang dimiliki masing masing blok bisnis. Peluang yang muncul bisa
menjadi sebuah gagasan ide inovasi yang bisa dikembangkan, ide inovasi model
bisnis bisa datang dari manapun dan kesembilan elemen model bisnis yang ada
bisa menjadi titik awal inovasi itu terjadi. Inovasi model bisnis yang transformatif
mempengaruhi lebih dari satu elemen bangunan yang dimana menurut
7

(Osterwalder 2010) pusat inovasi model bisnis terpacu oleh Sumberdaya, terpacu
oleh penawaran, terpacu oleh pelanggan dan terpacu oleh keuangan.

Titik Inovasi Peluang yang ada Keterangan


Infrastruktur Pengembangan Aktivitas kunci bagian Bisa
tanaman dilakukan
Penawaran Kebutuhan lain pelanggan Bisa
dilakukan
Pelanggan Lost of demand, Segmen baru Bisa
dilakukan
Keuangan Pengurangan biaya bagian tanaman, dan Bisa
arus pendapatan baru. dilakukan

Dari tabel titik inovasi diatas ditemukan beberapa peluang yang ada pada titik
inovasi BMC milik Sentulfresh, dari muncul ide inovasi berupa pembuatan
wahana sentra tanaman sayur hidroponik dan kegiatan membatik yang akan
dijelaskan lebih rinci pada pembahasan selanjutnya.

Perancangan Model Bisnis Baru melalui Blue Ocean Strategy


Pada perancangan prototype model bisnis yang dikombinasikan dengan prinsip
blue ocean strategy mengangkat empat pertanyaan utama, yaitu apa yang bisa di
ciptakan (create), dihilangkan (eleminate), Ditingkatkan (rise) dan dikurangi
(reduce) yang mengacu pada kondisi saat ini dan di masa mendatang yang
ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.
2

Dari pemaparan skemen kerangka kerja 4 langkah diatas dapat dilihat urutan
perubahan pada elemen blok BMC milik Sentulfresh saat terjadi inovasi pada
elemen value proposition dan key activities. Berikut ini gambaran prototype
model bisnis masa depan hasil penggabungan BMC dan kerangka kerja 4 langkah
dari Blue Ocean Strategy :

Keterangan : Diciptakan Dieleminasi Ditingkatkan Dikurangi


n
SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada identifikasi elemen-elemen model bisnis


kanvas di Sentulfresh saat ini dapat diketahui bahwa dari sisi Customer Segmen,
pengunjung yang datang adalah anak anak sekolah tingkatan KB, TK dan SD
dikawasan Jabodetabek. Value proposition yang ditawarkan adalah kegiatan
edukasi di peternakan dengan 3 tema edukasi, tempat yang luas dan tour guide
yang atraktif. Customer relationship yang berlangsung saat ini adalah melalui
iklan dan pelayanan yang mengedepankan personal assistance. Reveneu Stream
yang diterima oleh sentulfresh datang dari hasil penjualan tiket masuk, paket
edukasi dan penjualan yoghurt. Key resources dalam bisnis ini adalah aset fisik,
sumberdaya manusia dan kekayaan intelektual. Key partnership yang dilakukan
saat ini adalah Katering, Shuttle car, TourGuide, Pemerintah desa dan
photografer. Cost Structure utama adalah Gaji karyawan, pemeliharaan,
operasional, produksi dan juga biaya promosi. Hasil dari identifikasi model saat
ini dengan analisis SWOT menunjukkan bahwa suatu ide perancangan model
bisnis untuk pengembanngan bisnis bidang wisata di masa depan. Penelitian ini
menawarkan dua ide perencanaan model bisnis berbasis analisis kerangka kerja
empat langkah dari blue ocean staretegy yang dapat dijalankan pada wisata
edukasi Sentulfresh dalam pengembangan bisnis kedepannya.
3

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yan dilakukan maka saran yang peneliti berikan
terkait pengembangan objek wisata Sentulfresh kedepannya yaitu kepekaan akan
apa yang dibutuhkan oleh konsumen, melakuakn riset berkala tentang persepsi
pengunjung dan juga riset tentang kepuasan pengunjung sehinga muncul banyak
inovasi, perbaikan dan perubahan yang membantu pengembangan bisnis jasa
wisata edukasi Sentulfresh. Pihak pengelola harus mengadakan pelatihan tentang
hospitality, Sentulfresh juga harus memiliki badan hukum yang legal dan terdaftar
sebagai salah satu objek wisata di kabupaten Bogor. Penelitian ini masih banyak
keterbatasan, dari sisi objek penelitian masih banyak yang bisa di teliti seperti
standarisasi wisata edukasi, kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, analisis
biaya dll. Dari sisi metodologi, peneliti selanjutnya dapat mengkombinasikan
BMC dengan metode bisnis lain yang ada di Buku Blue Ocean Strategy.

DAFTAR PUSTAKA
Aldehayyat, JS, Twaissi dan J. Ma'an. 2011. Strategic Planning and corporate
performance relationship in small business firms ; evidence from a middle east
country context. International Journal of Business and Management : 255-
260.
Azhar, Ratih Mukti. 2017. Pengembangan Model Bisnis Pada Lokawisata
Baturaden Menggunakan Business Model Canvas. Jurnal manajemen
pengembangan industri kecil menengah. Vol. 12. No. 2.
Azzuhro, Maslichah. 2015. Perencanaan Strategik Bisnis Baru Jasa Salon Dan
Spa. Magister Manajemen. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB, 2015.
FR, David. 2010. Strategic Management. Penerjemah : Dono S. Editor : Palupi W.
Jakarta: Salemba Empat.
Hunger, JD dan Wheelen. 2003. Manajemen STrategik ( Edisi Bahasa Indonesia).
Yogyakarta: Andi.
Infansyah, Juki. 2017. Media Pembelajaran Pengenalan Hewan Untuk Siswa
Sekolah Dasar Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. JIEET
Vol.1, No. 1 : 9.
Kim, W. Chan. : Mauborgne, Renee. 2007. Blue Ocean Strategy, Terjemahan
Indonesia. Jakarta. Serambi.
Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves. 2013. Business Model Generation,
Alih bahasa : Natalia Ruth Sihandrini, Cetakan ke 5. Jakarta. PT Elex Media
Kompetindo
Prastiwi, Susmita dan Merinawati. 2016. Manajemen Strategi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro dalam Mengembangkan Potensi Objek
Wisata Edukasi Little Teksas Wonocolo.” Jurnal Publika, Vol. 4, No. 11.
Torquati, Biancamaria, et al. 2015. Empirical survey on business models of
kindergarten farms. Agricultural and food economics a Springer Open Jurnal
Rezazadeh, Masoumeh H, et al. 2014. Applying Blue Ocean Strategy in Iran
tourism industry.” American Journal of Sustainable Cities and Society: 350-
360.
Rangkuti, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis Swot, Cetakan
kedua puluh dua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Das könnte Ihnen auch gefallen