Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Innovations in the use of agricultural land and farm area in the past few
years have begun to be carried out, many things can be developed and carried out
from agricultural and farm fields such as biomass production, direct marketing,
natural and landscape management, and quality food production. Thematic
education in the 2013 curriculum issued by the government created an
educational tourism market in Indonesia. Sentulfresh Indonesia has educational
tourism products that offer educational activities with the theme of education on
animals, plants and biotechnology. As a new educational tourist attraction,
Sentulfresh has many things to deal with, especially market competition.
Sentulfresh has the potential of natural resources and market potential that can
be developed to make researchers want to conduct research on developing
business models through the Business Model Canvas approach and also Blue
Ocean Strategy. The results of the study show that the development of Key
activities, namely the manufacturing of Hydroponic plants will create a new and
attractive Value proposition as well as a new educational tourism market with
broader Customer segments as well as a more diverse of the revenue stream.
While the development of a Value proposition in the form of batik activities will
expand the market reach to junior and senior high school levels even the adult
community and generate new revenue streams with out adding to the promotion
costs for the two innovations above.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama dua dekade terakhir ini banyak peningkatan diversifikasi dalam kegiatan
pertanian seperti produksi biomassa, pemasaran langsung, pengelolaan alam dan
lanskap, dan produksi pangan berkualitas diarea tersebut (Torquati et al. 2015).
Sentulfresh Indonesia adalah kawasan pertanian dan peternakan yang memiliki
berbagai aspek didalamnya, ada pembibitan ikan, sapi perah, cacing tanah,
tanaman obat keluarga, wisata edukasi untuk sekolah, pesantren penghapal
Alqur’an dan juga pembuatan yoghurt.
Menurut (Infansyah. 2017) Metode pembelajaran yang digunakan pada kurikulum
2013 untuk tingkat SD adalah menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
dengan mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan
alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan Oleh karena itu pihak guru dan
sekolah mengadakan suatu program kegiatan diluar sekolah yang mendukung
pembelajaran tematik. Sebagai objek wisata edukasi sekolah, Sentulfresh sudah
1
Makalah disampaikan pada Seminar Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
2
Mahasiswa Program Pascasarjana Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor
3
Ketua komisi pembimbing tesis
4
Anggota komisi pembimbing tesis
2
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2016 549 614 1147 1239 1639 170 0 0 731 1652 1118 281 9140
2017 442 2153 3781 2230 1799 92 54 149 1084 1823 3002 710 17316
2018 731 1793 2144 2621 1270 22 23 249 1304 4163 2447 450 17217
Berikut ini data pasar wisata edukasi untuk area bisnis kabupaten Bogor ;
Perumusan Masalah
Dari pemaparan diatas dapat diketahui ada beberapa permasalahan yang
menjadi dasar dari penelitian ini :
1. Bagaimana model bisnis yang dijalankan oleh Sentulfresh dengan
pendekatan Bisnis model kanvas ?
2. Apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi model bisnis
Sentulfresh ?
3. Bagaimana prototype model bisnis baru sebagai strategi pengembangan
Sentulfresh ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan fenomena dan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
penelitian adalah :
1. Mengidentifikasi model bisnis jasa wisata edukasi sekolah Sentulfresh
yang diterapkan saat ini dengan pendekaran bisnis model kanvas
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman bagi Sentulfresh.
3. Merancang model bisnis baru yang dapat digunakan sebagai strategi
pengembangan Jasa wisata edukasi sekolah Sentulfresh di masa yang
akan datang
3
Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan saran bagi pemilik atau
manajemen dalam meningkatkan performa dan layanan
2. Objek penelitian yang terbilang jenis usaha baru dan menjanjikan
dalam Agribisnis akan membantu dalam penelitian-penelitian
selanjutnya.
3. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperkaya wawasan dan
pengetahuan terkait tentang bisnis manajemen dan aplikasi nya
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Hunger dan Wheelen 2003) manajemen strategik adalah
“serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Proses manajemen strategik tersebut terdiri
atas empat elemen dasar, yaitu: (i) pengamatan lingkungan, (ii) perumusan
strategi, (iii) implementasi strategi dan (iv) evaluasi dan pengendalian.”
Perencanaan strategik juga merupakan sebuah struktur yang mengaitkan tiga
jenis perencanaan sekaligus, yaitu rencana-rencana strategis, rencana jangka
menengah dan anggarannya dan rencana operasional (Azzuhro. 2015).
Manajemen strategis penting tidak hanya bagi keberhasilan perusahaan yang
besar, namun juga bagi perusahaan kecil/wirausahawan meskipun dijalankan
secara informal atau sendirian oleh pemiliknya, karena proses manjemen strategis
dapat membantu pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan kecil ( David, 2010).
Perusahaan kecil yang menjalankan manajemen strategis memiliki kinerja lebih
baik daripada yang tidak menjalankannya. (Aldehayyat et al. 2011) menemukan
hubungan positif antara perencanaan strategik dan kinerja pada usaha kecil di
timur tengah.
Menurut (Osterwalde dan Pigneur. 2010) Business Model Canvas adalah
sebuah model bisnis gambaran logis mengenai bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai.
Analisa SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
dan ancaraman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Olehnya itu,
perencanaan strategis (strategis planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
4
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi, sedangkan model yang paling
populer untuk menganalisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti. 2016).
Menurut (Prastiwi dan Merinawati 2016) Wisata edukasi merupakan
konsep wisata yang menerapkan pendidikan nonformal tentang suatu pengetahuan
kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu obyek wisata. Di tempat tersebut
pengunjung dapat melakukan kegiatan wisata dan belajar dengan metode yang
menyenangkan
Menurut Kim dan Mauborgne (2005) dalam mengembangkan strategi
samudra samudra biru agar efeisien dalam penerapannya serta mencapai
efektifitas yang diinginkan pada kekuatan bersaing perusahaan diperlukan suatu
kerangka kerja khusus sebagai salah satu alat analisis yang akan membantu
perusahaan dalam merumuskan strategi yang bersangkutan, yaitu kerangka kerja
empat langkah. Kerangka kerja empat langkah dikembangkan untuk
merckonstruksi elemen - elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru.
METEDOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Mei dan Juni 2019 dan
bertempat di Kawasan peternakan Sentulfresh yang menjadi objek wisata edukasi
untuk sekolah yang bertempat di Kp. Cijulang, Ds. Cadasngampar, Kec. Sukaraja,
Kab. Bogor.
Hasil dari identifikasi diatas sangat penting bagi pihak manajemen untuk
bisa menilai secara reguler model bisnis diperusahaannya, hal tersebut merupakan
aktivitas penting dalam manejemen yang memungkinkan organisasi mengevaluasi
keadaan posisi pasarnya dan kemudian menyesuaikannya, Dalam pembahasan ini
peneliti ingin melakukan evaluasi dengan menggunakan pendekatan SWOT.
Dengan 52 koresponden untuk elemen Channel, value propositiond an customer
relationship dan elemen lainnya membutuhkan 30 responden saja. Dimana peneliti
6
melihat bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada didalam
9 blok model bisnis milik Sentulfresh.
Analisis Swot setiap elemen BMC
(Osterwalder 2010) pusat inovasi model bisnis terpacu oleh Sumberdaya, terpacu
oleh penawaran, terpacu oleh pelanggan dan terpacu oleh keuangan.
Dari tabel titik inovasi diatas ditemukan beberapa peluang yang ada pada titik
inovasi BMC milik Sentulfresh, dari muncul ide inovasi berupa pembuatan
wahana sentra tanaman sayur hidroponik dan kegiatan membatik yang akan
dijelaskan lebih rinci pada pembahasan selanjutnya.
Dari pemaparan skemen kerangka kerja 4 langkah diatas dapat dilihat urutan
perubahan pada elemen blok BMC milik Sentulfresh saat terjadi inovasi pada
elemen value proposition dan key activities. Berikut ini gambaran prototype
model bisnis masa depan hasil penggabungan BMC dan kerangka kerja 4 langkah
dari Blue Ocean Strategy :
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yan dilakukan maka saran yang peneliti berikan
terkait pengembangan objek wisata Sentulfresh kedepannya yaitu kepekaan akan
apa yang dibutuhkan oleh konsumen, melakuakn riset berkala tentang persepsi
pengunjung dan juga riset tentang kepuasan pengunjung sehinga muncul banyak
inovasi, perbaikan dan perubahan yang membantu pengembangan bisnis jasa
wisata edukasi Sentulfresh. Pihak pengelola harus mengadakan pelatihan tentang
hospitality, Sentulfresh juga harus memiliki badan hukum yang legal dan terdaftar
sebagai salah satu objek wisata di kabupaten Bogor. Penelitian ini masih banyak
keterbatasan, dari sisi objek penelitian masih banyak yang bisa di teliti seperti
standarisasi wisata edukasi, kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, analisis
biaya dll. Dari sisi metodologi, peneliti selanjutnya dapat mengkombinasikan
BMC dengan metode bisnis lain yang ada di Buku Blue Ocean Strategy.
DAFTAR PUSTAKA
Aldehayyat, JS, Twaissi dan J. Ma'an. 2011. Strategic Planning and corporate
performance relationship in small business firms ; evidence from a middle east
country context. International Journal of Business and Management : 255-
260.
Azhar, Ratih Mukti. 2017. Pengembangan Model Bisnis Pada Lokawisata
Baturaden Menggunakan Business Model Canvas. Jurnal manajemen
pengembangan industri kecil menengah. Vol. 12. No. 2.
Azzuhro, Maslichah. 2015. Perencanaan Strategik Bisnis Baru Jasa Salon Dan
Spa. Magister Manajemen. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB, 2015.
FR, David. 2010. Strategic Management. Penerjemah : Dono S. Editor : Palupi W.
Jakarta: Salemba Empat.
Hunger, JD dan Wheelen. 2003. Manajemen STrategik ( Edisi Bahasa Indonesia).
Yogyakarta: Andi.
Infansyah, Juki. 2017. Media Pembelajaran Pengenalan Hewan Untuk Siswa
Sekolah Dasar Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. JIEET
Vol.1, No. 1 : 9.
Kim, W. Chan. : Mauborgne, Renee. 2007. Blue Ocean Strategy, Terjemahan
Indonesia. Jakarta. Serambi.
Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves. 2013. Business Model Generation,
Alih bahasa : Natalia Ruth Sihandrini, Cetakan ke 5. Jakarta. PT Elex Media
Kompetindo
Prastiwi, Susmita dan Merinawati. 2016. Manajemen Strategi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro dalam Mengembangkan Potensi Objek
Wisata Edukasi Little Teksas Wonocolo.” Jurnal Publika, Vol. 4, No. 11.
Torquati, Biancamaria, et al. 2015. Empirical survey on business models of
kindergarten farms. Agricultural and food economics a Springer Open Jurnal
Rezazadeh, Masoumeh H, et al. 2014. Applying Blue Ocean Strategy in Iran
tourism industry.” American Journal of Sustainable Cities and Society: 350-
360.
Rangkuti, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis Swot, Cetakan
kedua puluh dua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.