Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oedijani Santoso
Keywords: ABSTRACT
inflammatory reaction, According to Riskesdas 2018 the prevalence of dental and oral diseases in
periodontal infection, Indonesia is still high (57.6%) and the most cases are caries and periodontal
systemic risk disease. Periodontal tissue infection is a local oral infection that can be a
focal oral infection, and has a risk of affecting systemic conditions.
Microorganisms, toxins and inflammatory reactions in infected periodontal
tissues can spread systemically to other parts of the body, thatcan cause
infections in the area or worsen existing conditions. Systemic conditions that
can be affected by periodontal tissue infections including coronary heart
disease / arterosclerosis, stroke, diabetes mellitus, pregnancy, chronic
pulmonary obstruction, acute respiratory infections. The purpose of this
literature review is to refresh about oral focal infection, as well as more
convincing that periodontal infection was a risk factor for systemic conditions,
in terms of inflammatory reactions.
Influencing inflammatory reactions are inflammatory mediators, including
interleukin (IL-1α, IL-β, IL-6, IL-8), tumor necotic factors (TNFα) and
prostaglandin E2 (PGE2). Biological mechanisms support the role of
periodontal infection as a potential risk factor for a number of systemic
conditions.Future multidisciplinary research should better illustrate the role of
periodontal infections in systemic health, so that the influence between
periodontal infections and systemic conditions such as premature LBW,
diabetes, cardiovascular and cerebrovascular diseases, and respiratory
diseases will be increasingly proven
PENDAHULUAN
Menurut Riskesdas 2018 prevalensi progresivitas penyakit periodontal. Gangguan
penyakit gigi dan mulut di Indonesia masih tinggi sistemik seperti fungsi neutrofil,
(57,6%) dan kasus terbanyak adalah karies dan monosit/makrofag, limfosit menyebabkan
penyakit periodontal.1 Infeksi jaringan periodontal gangguan aktivitas mediator inflamasi.2-4
merupakan infeksi lokal oral berasal dari Konsep fokal infeksi diperkenalkan tahun
mikroorganisme komensal di oral, berkembang 1900 oleh William Hunter, seorang dokter
biak karena didukung faktor lokal yaitu oral Inggris, yang mengembangkan gagasan bahwa
higiene/lingkungan oral buruk ditandai dengan mikroorganisme oral ikut bertanggung jawab atas
banyaknya plak dan karang gigi. Namun faktor berbagai kondisi sistemik.Penelitian multi disiplin
lingkungan, fisik, sosial dan stres yang bidang kedokteran dan kedokteran gigi mulai
merupakan faktor sistemik juga mempengaruhi banyak dilakukan, para pakar bidang tersebut
Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut , Prodi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang
Korespondensi: oediyanisantoso@yahoo.com
sepakat dengan kemungkinan bahwa infeksi dalam. Hasil reaksi inflamasi yang ikut menyebar
fokal oral sebagai faktor risiko terhadap kondisi ke jaringan tubuh lain, antara lain interleukin (IL-
sistemik, namun masih perlu dilakukan 1α, IL-β, IL-6, IL-8), faktor tumor nekosis (TNFα)
penelitian-penelitian tentang apa dan bagaimana dan prostaglandin E2 (PGE2). Mediator
proses penjalarannya dengan pembuktian- inflamasiinilah yang akan menyebar keseluruh
pembuktian secara biologi molekular. Pada bagian/organ dan/atau kemungkinan
infeksi jaringan periodontal, mikroorganisme dan menimbulkan gejala penyakit serta
produknya seperti lipopolisakarida (LPS) masuk memperparah kelainan yang sudah ada.6-8
ke jaringan periodontal, melewati epitel sulkus
yang sering terjadi jejas dan ikut di dalam PENJALARAN FOKAL INFEKSI
sirkulasi tubuh. Jaringan periodontal memberikan Penjalaran fokal infeksi dapat secara
respon imunoinflamatori terhadap bakteri dan langsung atau per kontinuitatum, yaitu infeksi
produknya secara lokal, dan secara sistemik juga menyebar langsung dari sumber infeksi ke
direspon oleh vaskular mayor.Kondisi sistemik jaringan atau struktur di sekitarnya misalnya
yang dapat dipengaruhi infeksi jaringan sinusitis, faringitis, tonsilitis. Juga dapat
periodontal antara lain penyakit jantung menyebar secara tidak langsung melalui
koroner/arterosklerosis, stroke, diabetes melitus, pembuluh darah, pembuluh limfe atau melalui
kehamilan, penyakit obstruksi paru kronik, infeksi reaksi inflamasi ke organ-organ tubuh lainnya
pernafasan akut.5-8 seperti paru-paru, jatung, ginjal dan
Tujuan artikel ini sebagai penyegaran sebagainya.5,6
kembali bahwa infeksi bakteri periodontal Perawatan pada gigi dan jaringan
mempunyai pengaruh tersendiri di rongga mulut penyangga yang merupakan fokal infeksi berupa:
danmerupakan faktor risiko kondisi ditinjau dari skaling, root planning, perawatan endodontik,
reaksi inflamasi. ekstraksi, odontektomi, dapat menyebabkan
bakteremia, serta dapat menyebarkan reaksi
PATOBIOLOGI PERIODONTITIS inflamasi. Namun penyebaran infeksi hanya
Fokus infeksi adalah infeksi oralyang pada saat dilakukan tindakan invasif tersebut
dapat menyebarkan infeksi ke bagian tubuh (ekstraksi 100%, skaling 70%, odontektomi 55%,
lainnya dan berrisiko endodontik 20%), tidak terus menerus seperti
memperberatkondisi/penyakitsistemik yang penjalaran infeksi dari fokus infeksi yang tidak
sudah adadibagian tersebut. Infeksi oral yang dilakukan penanganan.6-8
dapat merupakan fokus infeksi antara lain
periodontitis, nekrosis pulpa, pulpitis kronis.3-5 BARIER ORAL TERHADAP PENETRASI
Trauma kronissaat mastikasi yang BAKTERI DI RONGGA MULUT
diterima gigi dengan periodontitis, Beberapa barier oral merupakan daya
menyebabkanbakteri serta hasil reaksi inflamasi tahan terhadap penetrasi bakteri ke dalam tubuh.
pada jaringan periodontal seperti ditekan atau Barier fisik yaitu sel epitel permukaan mukosa,
dipompakan masuk ke jaringan yang lebih peptida pada mukosa oral, barier elektrik, barier
imunologi (antibodi) dan barier fagosit (sistem PENYAKIT PERIODONTAL DAN PENYAKIT
retikuloendotelial). Pada keadaan normal, sistem JANTUNG KORONER (PJK)
barier akan bekerja bersama-sama untuk /ATEROKLEROSIS
mencegah dan mengurangi penetrasi bakteri. 9,10 Penyakit Jantung Koronermerupakan penyebab
kematian di Indonesia dengan prevalensi 1,5%.1
MEKANISME PENJALARAN INFEKSI Infark miokardial berhubungan dengan infeksi
Apabila daya tahan tubuh menurun akut bakteri dan virus, infark biasanya didahului
secara sistemik atau terjadi gangguan mikrobial dengan influenza, kemungkinan infeksi oral juga
lokal, maka bakteri dan produknya yang berhubungan dengan infark miokardial. Faktor
merupakan antigen dan faktor virulen sistemik yang berpengaruh misal merokok,
(lipopolisakarida =LPS) mengadakan invasi ke dislipidemia, hipertensi, DM, tapi pada pasien
sulkus gingiva. Tubuh mengadakan respons kadang-kadang belum jelas adanya
imunologik dengan aktivasi sel B, sel T dan aterosklerosis koroner. Infeksi lokal
PMN. Sel epitel yang teraktivasi bakteri dan menghasilkan reaksi inflamasi kronik yang
produknya akan melepaskan mediator inflamasi mendasari PJK. Beberapa studi menyebutkan
IL-1, IL-8, PGE2, TNF dan bahwa periodontitis merupakan awal PJK, maka
matriksmetaloproteinase (MMP). Hal ini penelitian ini mendukung konsep bahwa penyakit
merupakan respons jaringan paling awal periodontal merupakan faktor risiko PJK.11,12
terhadap stimuli bakteri, tampak sebagai tanda
MEKANISME INFEKSI PERIODONTAL
awal inflamasi jaringan periodontal, dan
SEBAGAI FAKTOR RISIKO PJK
selanjutnya proses inflamasi periodontitis akan
Infeksi periodontal berpengaruh pada
menyebar sistemik ke seluruh tubuh.Tiga
awal atau progres aterosklerosis dan selanjutnya
mekanisme penjalaran infeksi yaitu bakteremia
dapat menyebabkan mekanisme terjadinya PJK.
(metastatic infection), penyebaran toksin
Periodontitis dan aterosklerosis merupakan
(metastatic injury) dan penyebaran reaksi
faktor etiologi kompleks, selain genetik dan
inflamasi (metastatic inflammation).8-10
pengaruh lingkungan. Periodontitis sebagai
faktor risiko dan mempunyai mekanisme yang
samadasar patogeniknya.12-13
Studi belah lintang menunjukkan bahwa Penilaian mediator inflamasi PGE2 dan IL-1
wanita dengan BBLR mempunyai tingkat A. pada GCF kurang invasif dibanding skrining
Actinomycetamcomitans, B.forsytus, P.gingivalis, pada cairan amnion. tinggi dari pada
dan T.denticola di plak subgingivalnya dibanding peradangan gingiva, juga jumlah periodontal
kontrol. Wanita dengan BBLR gingiva, cairan patogen dan respons terhadap keradangan sub
sulkus gingiva (gingival crevicular fluid =GCF) gingiva juga tinggi dibanding wanita dengan
nya mengandung PGE2 dan IL-1 tinggi. BBLN. 30-32
Tingginya PGE2 dan IL-1 pada GCF berkorelasi
dengan tingginya PGE2 dan IL-1 pada cairan
intra amnion.
Enzim saliva juga dapat menghancurkan pelikel Sitokin (IL-1α, IL-1β, IL-6, IL-8, TNFα) yang
ludah dan pada akhirnya mengurangi dihasilkan jaringan periodontal dapat mengubah
perlindungan kekebalan tubuh non spesifik yang epitel sistem pernafasan dan meningkatkan
melawan patogen respirasi. kerentanan terhadap kolonisasi bakteri patogen,
respons inflamasi selanjutnya juga berperan
dalam merusak jaringan paru.34-35
permintaan pasien untuk evaluasi jaringan periodontal adalah salah satu dari banyak faktor
periodontalnya.5,7 risiko potensial untuk sejumlah kondisi sistemik.
Peningkatan kesadaran masyarakat Penelitian multidisiplin di masa depan sebaiknya
mungkin berasal dari surat kabar, majalah, dan lebih menggambarkan peran infeksi periodontal
sumber awam lainnya. Namun, asal mula pada kesehatan sistemik, sehingga hubungan
informasi yang paling dapat diandalkan adalah antara infeksi periodontal dan kondisi seperti
profesi dokter gigi dan medis melalui kontak BBLR lahir prematur, diabetes, penyakit
setiap hari dengan pasien. Banyak pasien tidak kardiovaskular dan serebrovaskular, dan
mengetahui bahwa infeksi periodontal dapat penyakit pernapasan akan semakin terbukti.
mempunyai efek yang sama dengan infeksi lain Profesi dokter gigi telah lama mengakui
secara klinis. Pasien menyerahkan kepada manifestasi kondisi sistemik pada rongga mulut,
dokter gigi untuk mendiagnosis infeksi sekarang dokter gigi harus lebih memahami
periodontal, memberikan perawatan yang tepat, dampak kondisi periodonsium pada kesehatan
dan mencegah kekambuhan dan atau sistemik, dan menyebarluaskan kepada tenaga
perkembangan penyakit tersebut. Banyak medis yang lain.
profesional medis tidak terbiasa dengan rongga
mulut dan penelitian kesehatan mulut, maka DAFTAR PUSTAKA
dokter gigi harus menjangkau komunitas medis 1. Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan RI,
dalam upaya meningkatkan perawatan pasien Jakarta, 2019
melalui pendidikan dan komunikasi. Demikian 2. Osten, DHV, Infeksi fokal (online),
juga, pasien harus dididik untuk pencegahan (http:/www.scribd.com, diakses April 2018;
penyakit periodontal,dan pencegahan infeksi 2012.
periodontal harus dijelaskan dapat menurunkan 3. I Gusti AA SW. Kerusakan Gigi merupakan
risiko penyakit sistemik. Sebaiknya dokter fokal infeksi penyebab timbulnya penyakit
gigiharus menekankan langkah-langkah sistemik, Jurnal Kesehatan Gigi.2013; 1 (1):
pencegahan pribadi dan komunitas yang 1-6
berfokus pada kebersihan mulut menyeluruh dan 4. Slots J. Periodontology : past, present.
teratur untuk mengendalikan faktor risiko infeksi Perspectives. Periodontol 2000. 2013; 62: 7-
sistemik karena pengaruh penyakit 19
periodontal.4,6,8 5. Ghali RE. The potential link between
periodontal and systemic disease – an
KESIMPULAN overview. JAMR. 2011; 1(1): 24-35
Penyakit periodontal dapat 6. Cullinan MP, Ford PJ, Seymour GJ.
meningkatkan risiko gangguan sistemik. Periodontal disease and systemic health:
Mekanisme secara biologik mendukung peran current status. Aust Dent J. 2009;54: S62–
infeksi periodontal pada kondisi ini, tetapi infeksi S9.
periodontal bukan sebagai penyebab tetapi 7. Bansal M, Rastogi S, Vineeth NS. Influence
merupakan risiko kondisi sistemik. Infeksi of periodontal disease on systemic disease:
inversion of a paradigm: a review. Journal of 15. Thakare KS, Deo V, Bhongade ML.
Medicine and Life. 2013; 6(2): 126–30 Evaluation of the C-reactive protein serum
8. Pizzo G, Guiglia R, Russo LL. Campisi G. levels in periodontitis patients with or without
Dentistry and internal medicine: from the atherosclerosis. Indian J Dent Res. 2010;21:
focal infection theory to the periodontal 326-9.
medicine concept. European Journal of 16. Nakajima T, Yamazaki K. Periodontal disease
Internal Medicine. 2010; 21(6): 496–502 and risk of atherosclerotic coronary heart
9. Shangase SL, Mohangi GU, Hassam-Essa disease. Odontology. 2009;97:84-91.
S, Wood NH. The association between 17. Reyes L, Herrera D, Kozarov E, Rolda S,
periodontal and systemic health: an Progulske-Fox A. Periodontal bacterial
overview. SADJ. 2013; 1(8): 10-2 invation and infection contribution to
10. Winning L, Linden GJ. Periodontal and artherosclerotic pathology. J Periodontol.
systemic disease. BDJ. 2015 2013. 84
11. Igari K, Kudo T, Toyofuku T, Inone Y, Iwai T. 18. Aarabi G, Eberhard J, Reissman DR,
Association between periodontal and the Heydecke G, Seedorf U. Interaction between
development of systemic disease. Oral Biol periodontal disease and artherosclerotic
Dent. 2014 vascular disease—fact or fiction?
12. Higashi Y, Goto C, Hidaka T, Soga J, Artherosclerosis. 2015: 241; 555-60
Nakamura S, Fujii Y, Hata T, Idei N, Fujimura 19. Hosomi N, Aoki S, Matsuo K,et al. Association
N, Chayama K. Oral infection-inflammatory of serum anti-periodontal pathogen antibody
pathway, periodontitis, is a risk factor for with ischemic stroke. Cerebrovascular
endothelial dysfunction in patients with Diseases. 2012; 34(5-6): 385–92
coronary artery disease. Atherosclerosis. 20. Preshaw PM. Periodontal disease and
2009;206: 604-10. diabetes, J Dent.2009; 37: 575-7
13. Yakob M, Söder B, Meurman JH, Jogestrand 21. Neqrato CA, Tarzia O, Javanovic L, Chinellato
T, Nowak J, Söder PÖ. Prevotella nigrescens LE. Periodontal disease and Diabetes
and Porphyromonas gingivalis are mellitus. J Appl Oral Sci. 2013; 21(1): 1-12
associated with signs of carotid 22. Ritchie CS. Mechanistic link between type 2
atherosclerosis in subjects with and without diabetes and periodontitis. J Dent. 2009; 37:
periodontitis. J Periodontal Res. 2011;46: 578-9
749-55. 23. Lazenby MG, Crook MA. The innate immune
14. Andriankaja O, Trevisan M, Falkner K, Dorn system and diabetes mellitus: the relevance of
J, Hovey K, Sarikonda S, Mendoza T, Genco periodontitis? A hypothesis. Clinical Science.
R. Association between periodontal 2010; 119(10); 423–9
pathogens and risk of nonfatal myocardial 24. Preshaw PM, Alba AL, Herrera D, Jepsen S,
infarction. Community Dent Oral Epidemiol. Konstantinidis A, Makrilakis K, Taylor R.
2011;39: 177-85. Periodontitis and diabetes: a two-way
relationship. Diabetologia. 2012;55:21–31
25. Lakschevitz F, Aboodi G, Tenenbaum H, 33. Prasanna SJ. Causal relationship between
Glogauer M. Diabetes and periodontal periodontitis and chronic obstructive
diseases: interplay and links. Current pulmonary disease. J Indian Society
Diabetes Reviews. 2011; 7: 433-9 Periodontology. 2011; 15(4): 359-65
26. Katagiri S, Nitta H, Nagasawa T, et al. 34. Deo V, Bhongade ML, Ansari S, Chavan RS.
Effect of glycemic control on periodontitis in Periodontitis as a potential risk factor for
type 2 diabetic patients with periodontal chronic obstructive pulmonary disease: a
disease. J Diabet Invest. 2013; 4(3): 320–5 retrospective study. Indian J Dent Res.
27. Oedijani-Santoso, Wildam Aditya, Dwi 2009;20:466–470
Retnoningrum. Hubungan kebersihan mulut 35. Liu Z, Zhang W, Zhang J, Zhou X, Zhang L,
dan gingivitis ibu hamil terhadap kejadian Song Y, Wang Z. Oral hygiene, periodontal
BBLR kurang bulan di RSUP dr Kariadi dan health and chronic obstructive pulmonary
jejaringnya. J M Med Indones. 2009; 43(6): disease exacerbations. J Clin Periodontol.
288-93 2012;39:45–52
28. Madianos PN, Bobetsis YA, Offenbacher S. 36. Thanabalan D, Sheeja. Association between
Adverse pregnancy outcomes (APOs) and periodontitis and respiratory disease-a
periodontal disease: pathogenic review. JDent Med Sci. 2014; 13(1): 5-8
mechanisms. J Clin Periodontol. 2013; 40:
S170-S80
29. Sanz M, Kornman K. Working group 3 of
Joint EFPPAPw. Periodontitis and adverse
pregnancy outcomes: consensus report of
the Joint EFP/AAP workshop on
periodontitis and systemic diseases. J Clin
Periodontol. 2013; 40: S164-S9
30. Bansal M, Khatri M, Kumar A, Bhatia G.
Relationship between maternal periodontal
status and preterm low birth weight. Rev
Obstet Gynecol. 2013; 6(3): 135-40
31. Kukkumalla MA, Thomas BS,
Pralhadkushtagi, Kaur. Periodontal disease
as a risk factor for preterm delivery and low
birth weight. J Dent Med Sci. 2014; 13(8):
12-5
32. Lopez NJ, Uribe S, Martinez B. Effect of
periodontal treatmenton preterm birth rate: a
systematic review of meta-analyses.
Periodontol 2000. 2015; 67: 87-130