Sie sind auf Seite 1von 25

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, JOB RELEVANT INFORMATION

DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN TERHADAP


BUDGETARY SLACK
(Studi Empiris pada SKPD Kota Padang)

ARTIKEL

Oleh:

MHD. BAJORA NST


1107595 / 2011

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
ABSTRAK
MHD. BAJORA NST (1107595 / 2011). Pengaruh Asimetri Informasi, Job
Relevant Information, dan Efektivitas Pengendalian Anggaran terhadap
Budgetary Slack (Studi Empiris pada SKPD Kota Padang)

Pembimbing : 1. Fefri Indra Arza, SE, M.Sc. Ak


2. Salma Taqwa, SE, M.Si
Abstract
This study aimed to test: 1) The influence of asymmetry of information to
the budgetary slack, 2) Effect of job relevant information to the budgetary slack,
3) Effect of budget control effectiveness against budgetary slack.
This type of research is classified at the research be causative. The
population in this study is SKPD Padang. Selection of the sample with a total
sampling method. The data used in this study of primary data. The data collection
technique is a technique survey by distributing questionnaires to every
superintendent and chief financial subpart participate in the preparation of the
budget on education. The analytical method used is multiple regression analysis,
with the budget gap as the dependent variable. asymmetry of information, job
relevant information and effectiveness of the controls as the independent
variables.
The results show that: 1) The asymmetry of information signifikaan
positive influence on budgetary slack, the significance value 0.019 <0.05, β
coefficient of 0.100 and tcount> ttable namely 2.320> 1.660 (H1 accepted). 2)
Job relevant information positive significant effect on the budget slack, the
significance value 0.000 <0.05, β coefficient of 0.307 and tcount> ttable namely
4.282> 1.660 (H2 rejected). 3) The effectiveness of budgetary control positive
significant effect on the budget slack, the significance value 0.001 <0.05, β
coefficient of 0.313 and tcount> ttable namely 3.370> 1.660 (H3 rejected).
Based on the results of this study concluded that hypothesis 1 is accepted,
hypothesis 2 is rejected and the hypothesis is rejected and suggested 3: 1) For
further research, in order to take more samples and add to other research
variables in this study. For instance variable task uncertainty, environmental
uncertainty, organizational commitment, budget goal clarity, emphasis budget
and others. 2) In this study, there are still weaknesses that there are some people
who responded to the questionnaire research that does not match the actual
conditions so that the data obtained are not necessarily portray the actual
situation, then for further research should be in addition to a questionnaire
conducted interview / ask questions directly to the respondent loud and clear, and
should broaden the scope of research in SKPD to other cities.
Keywords: budgetary Slack, Information Asymmetry, Job Relevant Information,
Effectiveness of Budget Control.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh asimetri informasi
terhadap budgetary slack, 2) Pengaruh job relevant information terhadap
budgetary slack, 3) Pengaruh efektivitas pengendalian anggaran terhadap
budgetary slack.
Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian yang bersifat kausatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah SKPD Kota Padang. Pemilihan sampel
dengan metode total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer. Teknik pengumpulan data adalah teknik survey dengan menyebarkan
kuesioner kepada setiap kepala bagian dan kepala sub bagian keuangan yang ikut
serta dalam penyusunan anggaran SKPD. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda, dengan kesenjangan anggaran sebagai variabel terikat.
asimetri informasi, job relevant information dan efektivitas pengendalian sebagai
variabel bebas.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: 1) Asimetri informasi berpengaruh
signifikaan positif terhadap budgetary slack, nilai signifikansi 0,019 < 0,05,
koefisien β 0,100 dan nilai thitung > ttabel yaitu 2,320 > 1,660 (H1 diterima). 2) Job
relevant information berpengaruh signifikan positif terhadap budget slack, nilai
signifikansi 0,000 < 0,05, koefisien β 0,307 dan nilai thitung > ttabel yaitu 4,282 >
1,660 (H2 ditolak). 3) Efektivitas pengendalian anggaran berpengaruh signifikan
positif terhadap budget slack, nilai signifikansi 0,001 < 0,05, koefisien β 0,313
dan nilai thitung > ttabel yaitu 3,370 > 1,660 (H3 ditolak).
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima,
hipotesis 2 ditolak dan hipotesis 3 ditolak serta disarankan: 1) Bagi peneliti
selanjutnya, agar mengambil sampel yang lebih banyak dan menambah variabel-
variabel penelitian lain dalam penelitian ini. Misalnya variabel ketidakpastian
tugas, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi , kejelasan sasaran
anggaran, penekanan anggaran dan lain-lain. 2) Dalam penelitian ini masih
terdapat kelemahan yaitu ada beberapa responden yang mengisi kuesioner
penelitian yang tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya sehingga data
yang diperoleh belum tentu mengambarkan keadaan yang sebenarnya, maka untuk
penelitian selanjutnya sebaiknya selain menggunakan kuesioner dilakukan
interview/bertanya langsung ke responden secara tegas dan jelas serta sebaiknya
lingkup penelitian di perluas ke SKPD kota lainnya.

Kata Kunci : Budgetary Slack, Asimetri Informasi, Job Relevant Information,


Efektivitas Pengendalian Anggaran.
PENDAHULUAN agen/bawahan baik itu dalam kinerja
Dalam dunia organisasi ada dua aktual, motivasi dan tujuan, sehingga
macam organisasi yang dikenal yaitu atasan tidak dapat menentukan kontribusi
organisasi sektor swasta dan organisasi bawahan terhadap hasil aktual perusahaan
sektor publik. Organisasi pada sektor atau organisasinya, Anthony dan
swasta diprioritaskan untuk mencari laba Govindarajan (2005). Pengaruh asimetri
semaksimal mungkin. Sedangkan pada informasi terhadap timbulnya budget slack
organisasi sektor publik diprioritaskan agar juga dijelaskan oleh Suartana (2010: 143)
dapat selalu memberikan pelayanan publik bahwa: “Senjangan anggaran akan menjadi
yang memuaskan kepada masyarakat lebih besar dalam kondisi asimetri
dengan sumber daya yang ada. Sekarang informasi karena asimetri informasi
ini dunia organisasi semakin berkembang mendorong bawahan/pelaksana anggaran
pesat dan persaingan antar organisasi juga membuat senjangan anggaran. Secara
semakin ketat. teoritis, asimetri informasi dapat dikurangi
Fenomena yang sering terjadi dengan memperkuat monitoring dan
adalah Kesenjangan anggaran (Budgetary meningkatkan kualitas pengungkapan”.
Slack) yang diistilahkan sebagai perbedaan Diberlakukannya undang-undang
jumlah anggaran yang diajukan oleh otonomi daerah menuntut bahwa daerah
bawahan dengan jumlah estimasi yang bersangkutan diberikan keleluasaan untuk
terbaik dari organisasi (Anthony dan mengurus rumah tangganya sehingga
Govindarajan, 2005). Tiga penyebab utama sangat dibutuhkan sumber daya manusia
manajer melakukan senjangan anggaran yang profesional. Dalam hal ini, Job
(budgetary slack) menurut Falikhatun relevant information merupakan variabel
(2007 ; 2) : Pertama, Orang-orang yang selanjutnya yang mempengaruhi slack
selalu percaya bahwa hasil pekerjaan adalah informasi yang dapat membantu
mereka akan terlihat bagus di mata atasan atasan dalam memilih tindakan yang
jika mereka dapat mencapai anggarannya. terbaik melalui upaya yang diinformasikan
Kedua, Senjangan anggaran selalu (informed effort) secara lebih baik,
digunakan untuk mengatasi kondisi misalnya informasi tentang inflasi, kondisi
ketidakpastian. Jika tidak ada kejadian perekonomian dan kondisi keuangan
yang tidak terduga, yang terjadi manajer organisasi. Informasi job relevant sangat
tersebut dapat melampaui/mencapai penting dalam instansi pemerintahan
anggarannya. Ketiga, Rencana anggaran karena sesuai dengan pengalaman yang
selalu dipotong dalam proses menunjukkan bahwa tugas yang dijalani
pengalokasian sumber daya. Dalam oleh Kepala Dinas/Pimpinan tidak sesuai
penggunaan dana lebih dibatasi dan harus dengan dasar keilmuan dan kompetensinya
sesuai dengan perencanaan anggaran dana atau jabatan tersebut didapat secara politis.
yang lebih ekonomis. Ketidaksesuaian Dengan demikian, informasi job relevant
antara penggunaan dana yang lebih besar sangat dibutuhkan untuk membantu dalam
dari anggaran dana yang telah pemilihan program dan kegiatan yang
direncanakan sebelumnya bisa terjadi, hal efektif dan ekonomis, sehingga
ini disebut budget slack (Dunk, 1993). penyusunan anggaran dilakukan
Penelitian mengenai faktor-faktor berdasarkan pertimbangan prioritas
yang mempengaruhi slack juga program dan kegiatan. Pertimbangan
berkembang dengan dimasukkannya prioritas tidak hanya mencakup keputusan
variabel-variabel lain yang dianggap apa yang penting untuk dilakukan, tetapi
berpengaruh yaitu asimetri informasi. juga menentukan skala atau peringkat
Asimetri informasi adalah suatu kondisi wewenang/ urusan/ fungsi atau program
apabila pemilik/atasan tidak mempunyai dan kegiatan yang harus dilakukan lebih
informasi yang cukup mengenai kinerja dahulu dibandingkan program atau
kegiatan lain, sehingga atasan dapat untuk 55 orang anggota dewan, dapat
menentukan berapa anggaran yang diperkirakan harga laptop yang disandang
dibutuhkan dikaitkan dengan sumber para wakil rakyat itu lebih kurang Rp. 17,5
daya/dana yang dimiliki. Sumber dana juta per unit. Melihat harga laptop yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ada di pasaran dewasa ini rata-rata
pembangunan dan terserap optimal dibawah Rp 12 juta per unit, masyarakat
sehingga dapat mengurangi terjadinya merasa tindakan pemerintah dalam
senjangan anggaran (Bulan, 2011: 2-3). anggaran dana untuk pemilihan laptop
Variabel selanjutnya yang sangatlah berlebihan. Ketidaktepatan Tim
digunakan peneliti adalah efektivitas Anggaran Pemerintah Daerah dalam
pengendalian anggaran. Dalam literatur pengalokasian sumber dana
akuntansi manajemen, pengendalian yang mengakibatkan senjangan anggaran yang
efektif sangat penting untuk mencapai menimbulkan pemborosan uang rakyat.
tujuan organisasi. Beberapa peneliti Apabila peneliti melihat dari segi
sepakat bahwa senjangan anggaran adalah fenomena yang sudah dipaparkan tadi,
hasil dari kurangnya pengendalian maka semakin memperkuat indikasi
(Govindarajan, 1986). Van der Stede peneliti dalam melakukan penelitian
(2000) memperlihatkan bahwa semakin senjangan anggaran yang terjadi pada
ketatnya pengendalian akan mengurangi penyusunan anggaran pemerintahan
senjangan anggaran. Dari temuan khususnya Kota Padang.
penelitian terdahulu yang menunjukan Berdasarkan latar belakang yang
adanya ketidak konsistenan hasil diantara diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk
satu penelitian dengan penelitian lainnya. melakukan penelitian yang judul
Dalam hal ini, penulis juga ingin mencoba “Pengaruh Asimetri Informasi, Job
menguji variabel-variabel lain yang belum Relevant Information (JRI) dan
diteliti sebelumnya yang diduga memiliki Efektivitas Pengendalian Anggaran
pengaruh terhadap senjangan anggaran, terhadap Budgetary Slack”.
agar nantinya dapat mendukung riset yang
sudah ada dan dapat meminimalisir Rumusan Masalah
terjadinya senjangan anggaran. Beberapa Berdasarkan latar belakang, maka
penelitian menunjukkan berbagai faktor rumusan masalah dalam penelitian ini
yang mempengaruhi senjangan anggaran. sebagai berikut :
Penelitian ini merupakan replikasi 1. Sejauhmana Pengaruh Asimetri
penelitan yang dilakukan oleh penelitian Informasi terhadap Budgetary
Rukmana (2013), Ni Luh Srimuliani, dkk Slack?
(2014) dan Novitasari dan Wirama (2016). 2. Sejauhmana Pengaruh Job Relevant
Penulis juga mengadakan penelitian pada Information (JRI) terhadap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Budgetary Slack?
Kota Padang. 3. Sejauhmana Pengaruh Efektivitas
Dilihat dari berbagai sumber, salah Pengendalian Anggaran terhadap
satunya dari (www.harianhaluan.com) Budgetary Slack?
dalam Rukmana (2013). Adanya dana
tunjangan operasional bagi rapat anggota Tujuan Penelitian
dewan, dimana data yang diketahui sebesar Adapun tujuan dari penelitian
puluhan miliar rupiah untuk bersidang dan adalah untuk memperoleh bukti empiris
melakukan perjalanan dinas. Setiap tentang :
anggota dewan juga akan mendapatkan 1. Pengaruh Asimetri Informasi
laptop yang dibeli dengan dana APBD terhadap Budgetary Slack.
Sumatera barat sebesar Rp.960.000.000,. 2. Pengaruh Job Relevant Information
Dari jumlah anggaran yang disediakan (JRI) terhadap Budgetary Slack.
3. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Jika bawahan (agen) yang ikut
Anggaran terhadap Budgetary serta dalam proses penyusunan anggaran
Slack. mempunyai informasi khusus tentang
kinerja aktual, motivasi dan tujuan
Manfaat Penelitian organisasi, akan memungkinkan bawahan
Adapun manfaat yang ingin dicapai memberikan informasi yang dimilikinya
dari penelitian ini adalah ; untuk membantu kepentingan pemerintah
1. Bagi peneliti, dengan penelitian ini dan masyarakat. Namun sering keinginan
diharapkan memperoleh wawasan dan atasan (kepala daerah dan legislative)
pengetahuan bagi peneliti tentang tidak sesuai dengan keinginan bawahan
asimetri informasi, job relevant (SKPD) sehingga menimbulkan konflik di
information, dan efektivitas antara mereka. Hal ini dapat terjadi
pengendalian anggaran terhadap apabila pihak agensi memiliki informasi
senjangan anggaran (budgetary slack) keuangan yang lebih dari pada pihak
dapat bertambah. prinsipal (keunggulan informasi),
2. Bagi lembaga atau perguruan tinggi, sedangkan dari pihak prinsipal boleh jadi
menambah referensi di pustaka memanfaatkan kepentingan pribadi atau
khususnya dalam bidang akuntansi golongannya sendiri (self-interest) karena
terutama akuntansi sektor publik memiliki keunggulan kekuasaan
(pemerintahan) dan dapat dijadikan (discretionary power). Ikhsan dan
acuan bagi peneliti selanjutnya. Ishak (2005: 56) dalam Rukmana (2013)
3. Bagi pemerintah daerah, dengan juga menjelaskan teori keagean ini secara
penelitian ini diharapkan pemerintah umum mengasumsikan bahwa: “Principal
daerah dapat mengambil manfaat, bersikap netral terhadap risiko sementara
setidaknya dapat digunakan untuk agent bersikap menolak usaha dan risiko.
justifikasi dalam perencanaan dan Agent dan principal diasumsikan
evaluasi khususnya sistem termotivasi oleh kepentingannya sendiri,
penganggaran dan pengendalian di dan seringkali kepentingan antara
sektor publik. keduanya berbenturan. Menurut
pandangan principal, kompensasi yang
KAJIAN TEORI, KERANGKA diberikan kepada agent tersebut
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS didasarkan pada hasil, sementara menurut
pandangan agent, dia lebih suka jika
Kajian Teori sistem kompensasi tersebut tidak semata-
Penjelasan konsep senjangan mata melihat hasil tetapi juga tingkat
anggaran dapat dimulai dari pendekatan usahanya”.
agency theory. Praktik senjangan
anggaran dalam perspektif agency theory 1. Budgetary Slack
dipengaruhi dengan adanya konflik Budgetary slack dapat diartikan
kepentingan antara agen (manajemen) sebagai “perbedaan antara jumlah
dengan principal yang timbul ketika anggaran dan estimasi terbaik dari
setiap pihak berusaha untuk mencapai organisasi” (Anthony dan Govindradjan
atau mempertahankan tingkat yang diterjemahkan oleh Tjakrawala, 2005
kemakmuran yang dikehendakinya. : 84) dalam Armaeni (2012). Sedangkan
Agency theory menjelaskan menurut Suartana (2010 : 137) dalam
fenomena yang terjadi apabila atasan Armaeni (2012), budgetary slack adalah
mendelegasikan wewenang kepada “proses penganggaran yang ditemukan
bawahan untuk melakukan suatu tugas adanya distorsi secara sengaja dengan
atau otoritas untuk membuat keputusan menurunkan pendapatan yang dianggarkan
(Anthony & Govindarajan, 2005).
dan meningkatkan biaya yang which his performance will be evaluated.
dianggarkan”. Artinya ketika bawahan diberi kesempatan
Dalam keadaan terjadinya untuk menentukan standar kerjanya,
budgetary slack bawahan cenderung bawahan cenderung mengecilkan
mengajukan anggaran dengan kapabilitas produktifnya. Sedangkan,
merendahkan pendapatan dan menaikkan menurut Anthony dan Govindarajan,
biaya dari estimasi terbaik yang diajukan, (2005:85) budgetary slack adalah
sehingga target akan mudah dicapai. perbedaan jumlah anggaran yang diajukan
Dengan demikian masukan dari level oleh bawahan dengan jumlah estimasi
bawah harus dievaluasi secara hati-hati yang terbaik dari organisasi. Senjangan
karena ada tendensi untuk memasukkan anggaran atau yang lebih dikenal dengan
kepentingan pribadi atau divisi dalam budgetary slack dilakukan oleh bawahan
penyiapan anggaran. Biaya cenderung yaitu dengan menyajikan anggaran dengan
diperbesar karena mereka berasumsi tingkat kesulitan yang rendah agar mudah
bahwa pada level atas juga akan dipangkas dicapai dan kesenjangan ini cenderung
dan target yang akan dicapai tidak akan dilakukan oleh bawahan karena
sulit (Herman, 2006 : 28) dalam Armaeni mengetahui bahwa kinerja mereka diukur
(2012). berdasarkan tingkat pencapaian anggaran
Menurut Hilton dalam Falikhatun yang telah ditetapkan bersama. Menurut
(2007), tiga alasan utama manajer Dunk (1993) dalam Apriyandi (2011)
melakukan budgetary slack adalah: (a) budgetary slack Is defined as the express
orang-orang selalu percaya bahwa hasil incorporation of budget amounts that make
pekerjaan mereka akan terlihat bagus di it easier to attain. Artinya bawahan lebih
mata atasan jika mereka dapat mencapai cenderung mengungkapkan atau menyusun
anggarannya; (b) budgetary slack selalu anggaran yang mudah untuk dicapai.
digunakan untuk mengatasi kondisi Budgetary slack akan
ketidakpastian, jika tidak ada kejadian mengakibatkan penambahan dana diluar
yang tak terduga, manajer tersebut akan rencana anggaran semula atau tetap sesuai
melampaui /mencapai anggarannya; (c) dengan rencana yang ditetapkan tetapi
rencana anggaran selalu dipotong dalam menurunkan kinerja pelaksanaan anggaran
proses pengalokasian sumber daya. dana tersebut (Dwi & Agustina, 2010).
Menurut Ikhsan dan Ishak Menurut Alfebriano (2013 : 13)
(2005:176) dalam Armaeni (2012) dalam Nurrasyid (2015), Kesenjangan
budgetary slack adalah selisih antara Anggaran (Budgetary Slack) dapat diukur
sumber daya yang sebenarnya diperlukan dengan beberapa indikator, yaitu :
untuk secara efisien menyelesaikan suatu pencapaian anggaran, standar anggaran
tugas dan jumlah sumber daya yang lebih dapat meningkatkan produktivitas, monitor
besar yang diperuntukkan bagi tugas biaya disebabkan batasan anggaran,
tersebut. Dengan kata lain, slack adalah tuntutan pada anggaran, kemampuan
penggelembungan anggaran. Manajer pencapaian target anggaran, dan target
menciptakan slack dengan mengestimasi anggaran sulit dicapai.
pendapatan lebih rendah, mengestimasi Dari sekian uraian di atas, dapat
biaya lebih tinggi jumlah input yang ditarik kesimpulan bahwa budgetary slack
dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit dapat dipahami sebagai langkah pembuat
output. anggaran untuk mencapai
Menurut Young (1985) dalam target yang lebih mudah dicapai padahal
Apriyandi (2011) budgetary slack is the kapasitas sesungguhnya masih jauh lebih
amount by which subordinate understate tinggi, dengan menganggarkan pendapatan
his productive capability when given yang lebih rendah dan biaya yang lebih
chance to select work standard against tinggi dari estimasi terbaik mereka
mengenai jumlah tersebut. Oleh karena itu, hati karena ada tendensi untuk
anggaran yang dihasilkan adalah target memasukkan kepentingan pribadi atau
yang lebih mudah bagi mereka untuk divisi dalam penyiapan anggaran. Proyeksi
dicapai. biaya cenderung diperbesar karena mereka
berasumsi bahwa pada level atas juga akan
2. Asimetri Informasi dipangkas dan target yang akan dicapai
Penentuan anggaran yang tepat tidak akan sulit. Professor Carland
memang tidak mudah dan akan menjadi menyebutnya sebagai slack dalam proses
masalah apabila bawahan mempunyai penyiapan anggaran”.
informasi yang lebih baik dibandingkan Bagi tujuan perencanaan, anggaran
informasi yang dipunyai atasan. Perbedaan yang dilaporkan seharusnya sama dengan
informasi yang dimiliki antara atasan dan kinerja yang diharapkan. Tetapi para
bawahan inilah yang dinamakan informasi bawahan mungkin salah menafsirkan
asimetris. Dibeberapa organisasi, bawahan beberapa informasi pribadi mereka, yang
lebih banyak mempunyai informasi yang mungkin dapat mengarahkan pada
akurat dibandingkan dengan atasannya budgetaty slack. Ketika informasi bawahan
mengenai faktor-faktor yang lebih baik daripada atasan (terdapat
mempengaruhi kinerja manajer. asimetri informasi), maka bawahan
“Komunikasi yang tidak efektif merupakan mengambil kesempatan dari partisipasi
akar penyebab dari berbagai perilaku penganggaran. Bawahan cenderung
negatif” (Welsch, Hiltong, dan Gordon memberikan informasi yang bias dari
yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih informasi pribadi mereka, dengan
dan Warouw, 2000: 50) dalam Armaeni membuat budget yang relatif lebih mudah
(2012). Adanya asimetri informasi dicapai, sehingga terjadilah budgetary
merupakan salah satu faktor yang slack (yaitu dengan melaporkan anggaran
menimbulkan perilaku negatif dalam hal dibawah kinerja yang diharapkan). Hal ini
ini adalah budgetary slack, dijelaskan oleh dijelaskan oleh Suartana (2010: 143)
Suartana (2010: 139) dalam Armaeni Dalam Armaeni (2012), bahwa:“Senjangan
(2012), bahwa:“Konsep informasi anggaran akan menjadi lebih besar dalam
asimetris yaitu atasan anggaran mungkin kondisi informasi asimetri karena
mempunyai pengetahuan dan wawasan informasi asimetris mendorong bawahan/
yang lebih daripada bawahan, ataupun pelaksana anggaran membuat senjangan
sebaliknya. Bila kemungkinan yang anggaran. Secara teoritis, informasi
pertama terjadi, akan muncul tuntutan atau asimetri dapat dikurangi dengan
motivasi yang lebih besar dari atasan memperkuat monitoring dan meningkatkan
kepada bawahan mengenai pencapaian kualitas pengungkap”.
target anggaran yang menurut bawahan Menurut Anggasta dan Murtini
terlalu tinggi. Namun bila kemungkinan (2014 : 517) dalam Nurrasyid (2015),
yang kedua terjadi, bawahan akan asimetri informasi dapat diukur dengan
menyatakan target lebih rendah daripada beberapa faktor, yaitu :
yang dimungkinkan untuk dicapai. a. Informasi lebih yang dimiliki oleh
Keadaan dimana salah satu pihak seorang bawahan
mempunyai pengetahuan dan informasi b. Dalam pertanggungjawaban kinerja
lebih daripada yang lainnya terhadap bawahan, bawahan lebih
sesuatu hal disebut asimetri informasi”. mengetahuinya dengan baik
Herman (2006: 28) Dalam Armaeni dibandingkan atasannya.
(2012) juga menjelaskan tentang asimetri Fisher, Frederickson dan Peffer
informasi yang memicu terjadinya (2002) dalam Dwi & Agustina (2010)
budgetary slack, bahwa:“Masukan dari menemukan bahwa senjangan anggaran
level bawah harus dievaluasi secara hati- (budget slack) akan menjadi lebih besar
dalam kondisi asimetri (asimetry ditentukan oleh JRI dalam menyusun dan
information). Hal ini sejalan dengan melaksanakan tugas kegiatan yang
Utomo (2006) dalam Dwi & Agustina membutuhkan dana apakah sesuai atau
(2010) dimana asimetri informasi tidak dengan dana yang dicadangkan oleh
mendorong pelaksana anggaran membuat superior (pemberi dana). Karena itu tinggi
kesenjangan anggaran (budget slack) rendahnya JRI ini mempengaruhi tinggi
sehingga dapat dideteksi lebih awal. rendahnya budget slack yang terjadi.
Dari penjelasan di atas, dapat Dengan semakin tingginya job relevant
disimpulkan bahwa Asimetri informasi information akan meminimalisir budget
merupakan ketidak seimbangan informasi slack atau selisih nilai rupiah dana akan
yang dimiliki bawahan dengan informasi tidak ada atau minimal akibat
yang dimiliki atasan mengenai suatu unit ketidaksesuaian yang terjadi antara dana
tanggung jawab pada sebuah organisasi. yang akan digunakan oleh pelaksana
Dan adanya asimetri informasi akan anggaran dan cadangan dana yang
mendorong bawahan untuk menyajikan diberikan. Kren (1992) dalam Bulan
informasi yang tidak akurat dan (2011:4) menyatakan bahwa Job Relevant
mengesampingkan keadaan aktual yang Information merupakan informasi yang
sebenarnya terutama jika informasi dapat membantu atasan dalam memilih
tersebut berkaitan dengan pengukuran tindakan yang terbaik melalui upaya yang
kinerja dimana bawahan bisa secara diinformasi yang (informed effort) secara
fleksibel untuk melakukan manajemen lebih baik, dimana Job Relevant
laba. Information meliputi:
a. Informasi internal dan eksternal yang
3. Job Relevant Information (JRI) diperoleh membantu dalam proses
Kren dalam Yusfaningrum pengambilan keputusan dan tindakan.
(2005:658) mengidentifikasi 2 jenis b. Job relevant Information mendorong
informasi utama dalam organisasi yaitu untuk lebih bersemangat mengerjakan
decision influencing dan job relevant tugas-tugas pekerjaan.
information (JRI), yakni informasi yang c. Pemahaman, ketersediaan informasi
memfasilitasi pembuatan keputusan yang serta kemampuan dalam mengakses
berhubungan dengan tugas. JRI informasi yang strategik.
meningkatkan kinerja melalui pemberian Menurut Nurrasyid (2015) , Job
perkiraan yang lebih akurat mengenai Relevant Information dapat diukur melalui
lingkungan sehingga dapat dipilih beberapa indikator, yaitu : kejelasan
rangkaian tindakan efektif yang terbaik melakukan pekerjaan sebaik-baiknya,
Merchant (1985: 820) dalam Mutia (2010). kecukupan informasi untuk membuat
Chong et al. (2002: 120) dalam Mutia keputusan, informasi strategik untuk
(2010) menyatakan bahwa apabila evaluasi keputusan, informasi untuk
bawahan/pelaksana anggaran ikut mendukung keputusan, informasi terkait
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran kemajuan dan perkembangan organisasi,
maka menghasilkan pengungkapan ketersediaan informasi dengan segera,
informasi privat yang mereka miliki. otomatisasi informasi setelah diproses,
Kren (1992: 511) dalam laporan yang sistematis dan teratur,
Nurrasyid(2015) mengidentifikasi ketersedian informasi keterjadian yang
informasi utama dalam organisasi yaitu job relevan, dan informasi tentang unit/sub
relevant information (JRI), yakni informasi atau fungsi yang berbeda.
yang memfasilitasi pembuatan keputusan
yang berhubungan dengan tugas. 4. Efektivitas Pengendalian Anggaran
Pelaksana anggaran (subordinate) dalam Untuk menjamin agar strategi
pengambilan keputusan atau tindakannya dalam mencapai tujuan organisasi dapat
berjalan secara ekonomis, efisien dan anggaran tergantung pada sejauh mana
efektif, maka diperlukan suatu sistem individullebih mementingkan diri sendiri
pengendalian yang efektif. Pola atau bekerja demi
pengendalian organisasi berbeda-beda kepentingannorganisasinya. Ini merupakan
tergantung pada jenis dan karakteristik aktualisasi dari tingkat komitmen yang
organisasi. Pada organisasi sektor publik dimilikinya. Beberapa penelitian
karena sifatnya yang tidak mengejar laba menunjukkan hubungan antara efektivitas
serta adanya pengaruh politik yang besar, pengendalian anggaran dengan senjangan
maka alat pengendaliannya lebih banyak anggaran, bahwa semakin efektif sistem
berupa peraturan birokrasi. pengendalian anggaran, kecenderungan
Dalam beberapa literatur akuntansi manajer untuk menciptakan senjangan
manajemen, pengendalian yang efektif anggaran semakin berkurang. Seperti
sangat penting untuk mencapai tujuan penelitian Govindarajan (2007), mereka
organisasi. Merchant (1985) berpendapat sepakat bahwa senjangan anggaran adalah
bahwa penggunaan sistem informasi hasil dari kurangnya pengendalian.
akuntansi sangat penting karena dapat Proses untuk memastikan bahwa
memberikan informasi yang efektif dalam anggaran sampai hal yang spesifik
motivasi, pengendalian dan pengambilan dilaksanakan secara tepat dan efisien.
keputusan. Pertanyaan ini diadopsi dari Mutiara
Dunk (1993) dan Merchant (1985) (2016). Variabel dalam penelitian ini
dalam Novitasari dan Wirama (2016) diukur dengan indikator : (1) Anggaran
menyatakan ketatnya pengendalian sesuai dengan persyaratan, (2) Anggaran
anggaran merupakan penyebab sesuai dengan kebutuhan, (3) Belanja
penyimpangan perilaku yang berhubungan sesuai dengan anggaran, (4) Anggaran
dengan manipulasi target anggaran. dibelanjakan sesuai dengan persyaratan,
Pernyataan tersebut diperkuat dengan (5) Anggaran diteliti dengan hati-hati.
pendapat Van der Stede (2000) dalam
Novitasari dan Wirama (2016) yang Penelitian Terdahulu
menyatakan bahwa pengendalian anggaran Latif (2013) dalam penelitiannya
yang ketat cenderung meningkatkan menguji pengaruh informasi asimetri
prilaku disfungsional dalam hal ini terhadap senjangan anggaran pada
terciptanya senjangan dan orientasi jangka Pemerintah Kabupaten Bolaang
pendek manajerial. Pengendalian anggaran Mongondow Utara. Dimana ketika
merupakan variabel yang dapat informasi asimetri meningkat dalam proses
menimbulkan senjangan anggaran dengan penyusunan anggaran, maka akan memicu
argumentasi untuk meningkatkan meningkatnya senjangan anggaran.
kompensasi. Pengukuran kinerja Semakin tinggi informasi asimetri maka
berdasarkan anggaran yang telah disusun akan semakin tinggi senjangan anggaran
membuat bawahan akan berusaha yang terjadi pada Pemerintah Kabupaten
memperoleh variance yang Bolaang Mongondow Utara. Hasil
menguntungkan dengan menciptakan penelitian menunjukan bahwa informasi
senjangan, antara lain dengan asimetri berpengaruh positif dan signifikan
merendahkan penghasilan dan terhadap budgetary slack pada pemerintah
meninggikan biaya pada saat penyusunan daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
anggaran. Jika bawahannmeyakini Utara.
penghargaan (reward) yang diberikan Rukmana (2013) dalam
tergantung pada pencapaian target dalam penelitiannya menguji Pengaruh Partisipasi
anggaran, bawahan akan mencoba Anggaran dan Asimetri Informasi terhadap
membangun senjangan dalam timbulnya Budget Slack pada pemerintah
anggarannya. Timbulnya senjangan Kota Padang. Berdasarkan hasil
temuannya dapat disimpulkan bahwa Terakhir dari Novitasari dan
Partisipasi anggaran tidak berpengaruh Wirama (2016) juga dalam penelitiannya
signifikan positif terhadap senjangan menguji Pengaruh Pengendalian Anggaran
anggaran, dan Asimetri informasi berpengaruh pada Senjangan Anggaran
berpengaruh signifikan positif terhadap dan Orientasi Jangka Pendek Manajer.
senjangan anggaran pada pemerintah Kota Dari hasil analisis dan pembahasan yang
Padang. telah dipaparkan, dapat disimpulkan hasil
Dewi dan Erawati (2014) dalam dari penelitian ini adalah pengendalian
penelitiannya menguji pengaruh partisipasi anggaran berpengaruh negatif pada
anggaran, informasi asimetris, penekanan senjangan anggaran di hotel bintang 3, 4,
anggaran dan komitmen organisasi dan 5 Kabupaten Badung Provinsi Bali.
terhadap senjangan anggaran. Beberapa hal Semakin ketat suatu pengendalian
yang dapat disimpulkan pada penelitian ini anggaran maka dapat mengurangi tingkat
yaitu sebagai berikut : Variabel partisipasi senjangan anggaran. Dengan pengendalian
anggaran berpengaruh negatif pada anggaran yang tepat maka prilaku
senjangan anggaran. semakin tinggi tingkat disfungsional dalam hal ini senjangan
partisipasi pada suatu anggaran maka dapat anggaran dapat diminimalisir.
mengurangi tingkat kesenjangan anggaran. Pengendalian anggaran berpengaruh positif
Variabel informasi asimetris berpengaruh pada orientasi jangka pendek manajer di
positif pada senjangan anggaran. semakin hotel bintang 3, 4, dan 5 Kabupaten
tinggi tingkat informasi asimetris maka Badung Provinsi Bali. Semakin ketat suatu
dapat meningkatkan kesenjangan pengendalian anggaran maka akan
anggaran. Variabel penekanan anggaran meningkatkan orientasi jangka pendek para
berpengaruh positif pada senjangan manajer. Hal ini terjadi karena pada saat
anggaran. semakin tinggi tingkat pengendalian anggaran tersebut ketat, para
penekanan anggaran maka dapat manajer cenderung untuk menyelesaikan
meningkatkan kesenjangan anggaran. permasalahan yang terjadi dalam jangka
Variabel komitmen organisasi berpengaruh pendek saja. Sehingga hal ini dapat
negatif pada senjangan anggaran. semakin menghambat inovasi dan kreatifitas
tinggi tingkat komitmen organisasi maka manajer yang sifatnya jangka panjang.
dapat mengurangi tingkat kesenjangan Orientasi jangka pendek ini menyebabkan
anggaran. sikap disfungsional manajer untuk
Ni Luh Srimuliani, dkk (2014) melakukan perbaikan pada saat kinerja
dalam penelitiannya menguji pengaruh sedang buruk.
partisipasi anggaran, komitmen organisasi, Penelitian ini merupakan replika
dan job relevant information terhadap dari penelitian sebelumnya, yaitu variabel
senjangan anggaran pada SKPD di yang digunakan oleh Rukmana (2013)
Kabupaten Buleleng. Hasil penelitiannya adalah partisipasi anggaran dan Asimetri
membuktikan bahwa (1) partisipasi Informasi yang diduga dapat
anggaran berpengaruh signifikan negatif mempengaruhi Budgetary slack.
terhadap senjangan anggaran (2) komitmen Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti
organisasi berpengaruh signifikan negatif mengambil variabel asimetri informasi dan
terhadap senjangan anggaran (3) job menghilangkan variabel partisipasi
relevant information berpengaruh anggaran hingga peneliti menambahkan
signifikan negatif terhadap senjangan variabel job relevanti information (JRI)
anggaran dan (4) partisipasi anggaran, dan efektivitas pengendalian anggaran
komitmen organisasi, dan job relevant diambil dari penelitian Ni Luh Srimuliani,
information berpengaruh signifikan dkk (2014) yang berjudul pengaruh
terhadap senjangan anggaran. pengaruh partisipasi anggaran, komitmen
organisasi, dan job relevant information
terhadap senjangan anggaran pada SKPD Informasi terhadap Senjangan Anggaran
di Kabupaten Buleleng dan penelitian (Budgetary Slack).
Novitasari dan Wirama (2016) dengan H1 : Asimetri Informasi berpengaruh
judul Pengaruh Pengendalian Anggaran signifikan positif terhadap
berpengaruh pada Senjangan Anggaran Budgetary Slack.
dan Orientasi Jangka Pendek Manajer. 2. Hubungan antara Job Relevant
Akhirnya penulis menarik judul tentang Information (JRI) terhadap
Pengaruh Asimetri Informasi, Job Relevant Budgetary Slack.
Information dan Efektivitas Pengendalian Job Relevant Information yang
Anggaran terhadap Budgetary Slack. tinggi akan mengurangi senjangan
anggaran. Bawahan yang memiliki
Hubungan Antar Variabel informasi yang lebih akurat dapat
1. Hubungan antara Asimetri mengurangi terjadinya senjangan
Informasi terhadap Budgetary anggaran. Hasil pengujian tentang
Slack. pengaruh Job Relevant Information
Anthony dan Govindaradjan terhadap Senjangan Anggaran yang
(2007:270) dalam Dewi dan Erawati dilakukan oleh Mutia (2010) menunjukkan
(2014) menyatakan bahwa asimetri bahwa job relevant information yang
informasi adalah suatu keadaan dimana tinggi akan mengurangi senjangan
atasan (principal) tidak memiliki informasi anggaran.
yang memadai mengenai hal kinerja Ni Luh Srimuliani, dkk (2014)
bawahan (agen) pada suatu kinerja aktual, dalam penelitiannya menguji pengaruh
tujuan serta motivasi, dengan demikian partisipasi anggaran, komitmen organisasi,
atasan sulit untuk menetapkan kontribusi dan job relevant information terhadap
ke bawahan pada hasil kinerja aktual di senjangan anggaran pada SKPD di
suatu perusahaan tertentu. Dewi dan Kabupaten Buleleng. Hasil penelitiannya
Erawati (2014) dalam penelitiannya pada salah satu variabelnya dan job
menguji pengaruh partisipasi anggaran, relevant information terhadap senjangan
informasi asimetris, penekanan anggaran anggaran membuktikan bahwa job relevant
dan komitmen organisasi terhadap information berpengaruh signifikan negatif
senjangan anggaran. Pada salah satu terhadap senjangan anggaran. Kren
variabelnya informasi asimetris (1992) dalam Nurrasyid (2015)
berhipotesis, informasi asimetris mengidentifikasi informasi utama dalam
berpengaruh positif pada senjangan organisasi yaitu job relevant information
anggaran. semakin tinggi tingkat informasi (JRI), yakni informasi yang memfasilitasi
asimetris maka dapat meningkatkan pembuatan keputusan yang berhubungan
kesenjangan anggaran. dengan tugas. Pelaksana anggaran
Penelitian yang dilakukan oleh (subordinate) dalam pengambilan
Dina Nur Afiani (2010) dalam Rukmana keputusan atau tindakannya ditentukan
(2013) yang salah satu variabelnya oleh JRI dalam menyusun dan
mengenai pengaruh information asimetri melaksanakan tugas kegiatan yang
terhadap slack anggaran, berhipotesis membutuhkan dana apakah sesuai atau
bahwa adanya interaksi positif pada tidak dengan dana yang dicadangkan oleh
asimetri informasi yang berpengaruh superior (pemberi dana). Karena itu tinggi
terhadap senjangan anggaran. Hal ini rendahnya JRI ini mempengaruhi tinggi
berindikasi apabila asimetri informasi rendahnya budget slack yang terjadi.
tinggi maka senjangan anggaran juga akan Dengan semakin tingginya job relevant
tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, information akan meminimalisir budget
terdapat hubungan positif antara Asimetri slack ataupun sebaliknya. Berdasarkan
uraian tersebut, terdapat hubungan negatif
antara Job Relevant Information terhadap senjangan anggaran rendah pada saat
Senjangan Anggaran (Budgetary Slack). tekanan anggaran tinggi.
H2: Job Relevant Information (JRI) Penelitian Nugroho (2010) bahwa
berpengaruh signifikan negatif efektivitas pengendalian terhadap anggaran
terhadap Budgetary Slack. akan meminimalisir kesenjangan anggaran,
bahwa semakin efektif sistem
3. Hubungan antara Efektivitas pengendalian anggaran maka
Pengendalian Anggaran terhadap kecenderungan seseorang untuk
Budgetary Slack. menciptakan kesenjangan anggaran akan
Beberapa penelitian menunjukkan semakin berkurang. Dalam hal ini diduga
hubungan antara pengendalian anggaran bahwa pengendalian anggaran memiliki
dengan senjangan anggaran, bahwa hubungan yang negatif terhadap senjangan
semakin efektif sistem pengendalian anggaran. Berdasarkan uraian tersebut,
anggaran kecenderungan manajer untuk terdapat hubungan negatif antara
menciptakan senjangan anggaran semakin Efektivitas Pengendalian Anggaran
berkurang. Dengan demikian, terhadap Senjangan Anggaran (Budgetary
pengendalian anggaran diduga dapat Slack).
dipengaruhi oleh ketidakpastian tugas yang
sering dihadapi oleh manajer dalam H3: Efektivitas Pengendalian Anggaran
penyusunan anggaran. berpengaruh signifikan negatif
Merchant (1985) menganggap terhadap Budgetary Slack.
bahwa pembentukan sistem penganggaran
organisasi dan gaya aplikasi berdampak METODE PENELITIAN
pada kecenderungan manajer untuk Jenis Penelitian
menciptakan kesenjangan anggaran. Penelitian ini merupakan penelitian
Mardiasmo (2009:35) menyatakan kausatif. penelitian ini bertujuan untuk
bahwa fungsi utama informasi akuntansi melihat seberapa besar pengaruh asimetri
pada dasarnya adalah pengendalian. informasi, job relevant information dan
Informasi akuntansi merupakan alat efektivitas pengendalian anggaran terhadap
pengendalian yang vital bagi organisasi Budetary Slack.
karena akuntansi memberikan informasi
yang bersifat kuantitatif. Populasi, Sampel dan Responden
Senjangan anggaran merupakan Populasi adalah sekelompok orang,
perbedaan jumlah anggaran yang diajukan kejadian atau segala sesuatu yang
bawahan dengan estimasi terbaik dari mempunyai karakteristik tertentu. Populasi
organisasi. Para bawahan cenderung dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja
menurunkan tingkat pendapatan dan Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di
meningkatkan biaya dengan estimasi Kota Padang. yang terdiri dari Dinas,
terbaik sehingga target akan lebih mudah Badan, Kantor, Kecamatan, dan
tercapai. Lukka (1988) menyatakan dalam Inspektorat. Satuan Kerjanya berjumlah 50
konteks penganggaran, senjangan SKPD.
dibangun dengan menetapkan target Sampel merupakan sebagian dari
anggaran, sehingga mereka menjadi lebih populasi yang terpilih sebagai sumber data,
mudah untuk mencapainya. Secara tidak peneliti menjadikan seluruh populasi
langsung pengendalian anggaran sebagai sampel (total sampling).
menyebabkan bergantungnya gaji, sumber Respondennya 2 orang, yang terdiri dari
daya dan prospek karir terhadap Kepala bagian keuangan dan kepala sub
kemampuan manajer yang bersangkutan bagian keuangan pada masing-masing
atas terpenuhinya anggaran. Dunk (1993) SKPD.
dan Merchant (1985) menemukan bahwa
Jenis dan Sumber data Instrumen yang digunakan dalam
Jenis data dalam penelitian ini penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
adalah data subjektif. Data subjektif adalah terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup
jenis data penelitian yang berupa opini, yang menggunakan skala likert dengan
sikap, pengalaman atau karakteristik dari lima alternatif jawaban yang ada pada tabel
seseorang atau sekelompok orang yang 1 (Lampiran). Instrumen yang digunakan
menjadi subjek penelitian atau responden. dalam penelitian ini adalah angket. Angket
Penelitian ini menggunakan data digunakan untuk memperoleh data
primer yang diperoleh dengan survei mengenai pengaruh kesesuaian
lapangan yang menggunakan semua kompensasi, motivasi, dan budaya etis
metode pengumpulan data original. Dalam organisasi terhadap kecurangan laporan
penelitian ini data diperoleh dengan keuangan daerah. Adapun kisi-kisi
menyebarkan kuesioner kepada kepala pertanyaan yang diberikan dalam
bagian SKPD dan kepala sub bagian SKPD kuesioner disajikan dalam Tabel 2
Kota Padang. (Lampiran)

Teknik Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas


Teknik pengumpulan data yang Uji validitas
digunakan dalam penelitian ini yaitu Uji validitas digunakan untuk
dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mendapatkan data primer. Kuesioner kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
adalah daftar pertanyaan terstruktur yang jika pernyataan pada kuesioner mampu
diajukan pada responden. Kuesioner mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
diberikan kepada staf bagian keuangan di oleh kuesioner tersebut. Untuk uji validitas
SKPD tersebut. Kuesioner akan langsung maka digunakan rumus product moment
diantarkan ke SKPD yang ada di Instansi sebagai berikut : Jika r hitung < r tabel maka
Pemerintah Kota Padang. Setelah itu, nomor item tersebut tidak valid dan jika r
kuesioner akan dikumpulkan kembali hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan
dengan menjemputnya secara langsung. valid dan dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.
Variabel Penelitian Uji Reliabilitas
Variabel terikat Setelah dilakukan pengujian
Variabel terikat yaitu variabel validitas, selanjutnya akan dilakukan
yang menjadi pusat utama sebuah pengujian reliabilitas, yang tujuannya
pengamatan, yang menjadi variable terikat adalah untuk mengetahui sejauh mana
dalam penelitian ini adalah Budgetary hasil pengukuran tetap konsisten, jika
Slack (Y). dilakukan pengukuran dua kali atau lebih.
Instrumen dikatakan reliabel (andal) jika
Variabel bebas jawaban seseorang terhadap pertanyaan
Variabel bebas yaitu variabel adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
yang dapat mempengaruhi perubahan waktu Untuk uji reliabilitas dgunakan
dalam variabel terikat dan mempunyai rumus cronbach’s alpha, jika nilai
pengaruh positif ataupun pengaruh negatif cronbach’s alpha lebih besar ari 0,6 maka
bagi variabel terikat nantinya, variabel instrumen katakan reliabel.
bebas dalam penelitian ini adalah Asimetri
Informasi(X1), Job Relevant Information Uji Asumsi Klasik
(X2) dan Efektivitas Pengendalian Uji Normalitas
Anggaran (X3). Sebelum melakukan pengujian
terhadap hipotesis, terlebih dahulu
Instrumen Penelitian dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
model statistik yang akan digunakan. Uji SR/S = Sering atau Setuju
normalitas digunakan untuk menguji KK/RR = Kadang-Kadang atau
apakah distribusi sebuah data mengikuti Ragu-Ragu
atau mendekati normal. Uji normalitas JR/TS = Jarang atau Tidak Setuju
dapat dilakukan dengan metode TP/STS = Tidak Pernah atau Sangat
kolmogorov smirnov, dengan melihat Tidak Setuju
sinifikan pada 0,05. Jika nilai signifikan N = Jumlah item
yang dihasilkan > 0,05 maka akan
berdistribusi normal. 3) Menghitung nilai rerata jawaban
Uji Heteroskedasitas responden dengan menggunakan
Uji heteroskedasitas digunakan rumus:
n
untuk melihat apakah dalam sebuah rgresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual Xi
h 1
atas suatu pengamatan ke pengamatan lain. Mean =
n
Untuk mendeteksi adanya gejala Dimana:
heteroskedasitas dapat menggunakan uji Xi = Skor Total
gletser. Data yang tidak heteroskedasitas n = Jumlah responden
adalah data yang nilai signifikansinya di i = Data ke 1, 2, 3............n
atas tingkat kepercayaan 0,05. ∑ = Jumlah
Uji Multikolenearitas 4) Menghitung nilai TCR masing-
Mulitikolenearitas adalah situasi masing kategori jawaban dari
adanya korelasi variabel-variabel bebas deskriptif variabel. Dapat dihitung
antara satu dengan yanglainnya, maka dengan menggunakan rumus
salah satu variabel bebas tersebut sebagai berikut (Sugiyono,
dieliminir. Untuk menguji adanya 2004:74):
multikolinearitas dilakukan dengan melihat
R
nilai VIF (Variance Inflating Factor) < 10 TCR = S x100
dan tolerance > 0,10. n
Dimana:
Teknik Analisis Data TCR = Tingkat Capaian
Analisis Deskriptif Responden
a. Verifikasi data yaitu memeriksa Rs = Rata-rata Skor
kembali kuesioner yang telah diisi oleh Jawaban Responden
responden untuk memastikan apakah n = Nilai Skor Jawaban
semua pertanyaan sudah dijawab
dengan lengkap oleh responden. Nilai persentase dimasukkan
b. Menghitung nilai jawaban kedalam kriteria sebagai
1) Menghitung frekuensi dari jawaban berikut :
yang diberikan responden atas a. Interval jawaban responden 76 –
setiap item pertanyaan yang 100 % kategori jawabannya
diajukan. baik.
2) Menghitung rata–rata skor total b. Interval jawaban responden 56 –
item dengan menggunakan rumus : 75 % kategori jawabannya
cukup baik.
5 SL/SS + 4 SR/S + 3 KK/RR + 2 JR/TS + 1 TP/STS c. Interval jawaban responden <
N
56 % kategori jawabannya
kurang baik.
Dimana :
SL/SS = Selalu atau Sangat Setuju Metode Analisis Data
Analisis dilakukan dengan Koefesien determinasi (R2) pada
menggunakan metode analisis regresi intinya mengukur seberapa jauh
berganda, dan diolah oleh SPSS. Model kemampuan model dalam menerangkan
regresi yang digunakan sebagai berikut: variasi variabel terikat. Adjusted R2 berarti
R2 sudah disesuikan dengan derajat bebas
Y= a + b1 X1 + b2 X2 +b3X3 + e dari masing-masing jumlah kuadrat yang
Dimana: tercakup didalam perhitungan adjusted R2
Y = Budgetary Slack untuk membandingkan dua R2, maka harus
a = Konstanta diperhitungkan banyaknya variabel x yang
b1,b2,b3 = Koefisien regresi dari ada dalam model.
variabel independen
X1 = Asimetri Informasi Definisi Operasional
X2 = Job Relevant Information Budgetary Slack
X3 = Efektivitas Pengendalian Budgetary Slack (Senjangan
Anggaran anggaran) di defenisikan sebagai tindakan
e = Satandar error bawahan yang mengecilkan kapasitas
produktifnya ketika bawahan diberi
Uji Hipotesis kesempatan untuk menentukan standar
Uji F (F-test) kinerjanya. Pada penelitian ini senjangan
Uji F dilakukan untuk mengetahui anggaran dinilai sebagai perbedaan antara
apakah secara serentak variabel anggaran yang diajukan dengan anggaran
independen mampu menjelaskan variabael yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi
dependen secara baik untuk menguji Instansi Pemerintah/SKPD di Kota
apakah model yang digunakan telah fix Padang.
atau tidak. Asimetri Informasi
Jika Fhitung > F tabel atau sig< 0,05, Asimetri informasi dapat
maka Ha diterima ,dan H0 ditolak. Jika menggambarkan perbedaan informasi yang
Fhitung < F tabel , atau sig > 0,05, maka Ha dimiliki oleh atasan dan bawahan pada
ditolak dan H0 diterima. Dengan tingkat instansi pemerintah daerah, dalam
kepercayaan (α) untuk menguji hipotesis penelitian ini dapat dilihat perbedaan
adalah 95% atau (α) = 0,05. informasi yang dimiliki dapat menciptakan
suatu senjangan pada anggaran instansi
Uji t (t test) pemerintah daerah/SKPD.
Uji t statistik dilakukan untuk Job Relevant Information
mengetahui seberapa besar pengaruh Dapat diidentifikasikan sebagai
variabel independen terhadap variabel salah satu informasi yang membantu
dependen secara parsial. Patokan yang atasan dan bawahan untuk memperbaiki
digunakan adalah dengan membandingkan pemilihan tindakan-tindakan melalui
nilai signifikasi dengan alpha (α) 0,05. upaya yang diinformasikan dengan baik,
Jika nilai thitung < tingkat kesalahan baik yang bersumber dari lingkungan
(α) 0,05, maka variabel bebas berpengaruh eksternal maupun internal organisasi.
signifikan terhadap variabel terikat, Efektivitas Pengendalian Anggaran
sedangkan jika thitung > tingkat kesalahan Untuk menjamin agar strategi
(α) 0,05, maka variabel bebas tidak dalam mencapai tujuan organisasi dapat
berpengaruh signifikan terhadap variabel berjalan secara ekonomis, efisien dan
terikat. efektif, maka diperlukan suatu sistem
pengendalian yang efektif. Pola
Adjusted R Square (Koefisien pengendalian organisasi berbeda-beda
Determinasi) tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Pada organisasi sektor publik
karena sifatnya yang tidak mengejar laba Tujuan dari uji normalitas ini
serta adanya pengaruh politik yang besar, adalah untuk menguji dalam sebuah model
maka alat pengendaliannya lebih banyak regresi, variabel dependen dan variabel
berupa peraturan birokrasi. independen terdistribusi secara normal atau
tidak. Pengujian normalitas data dalam
HASIL PENELITIAN DAN penelitian ini dilakukan dengan
PEMBAHASAN menggunakan one sample kolmogorov-
Uji Validitas dan Realibilitas smirnov test, yang mana jika nilai
Uji Validitas asymp.sig (2-tailed) > 0.05 maka
Untuk melihat validitas dari distribusi data dikatakan normal. Dari hasil
masing-masing item kuesioner, digunakan pengolahan SPSS versi 16.0 didapat bahwa
Corrected Item-Total Colleration. Jika nilai seluruh variabel dari kolmogorov
rhitung > rtabel, maka data dikatakan valid, smirnov > 0,05, yaitu 0,892. Dengan
dimana rtabel untuk N = 100, adalah 0,1638. demikian dapat dikatakan bahwa data
Berdasarkan hasil pengolahan data berdistribusi secara normal.
didapatkan bahwa nilai Corrected Item- Uji Multikolinearitas
Total Colleration untuk masing-masing Uji multikolinearitas bertujuan
item variabel X1, X2,X3 dan Y semuanya di untuk menguji apakah model regresi
atas rtabel. Maka dapat dikatakan bahwa ditemukan adanya kolerasi antar variabel
seluruh item pernyataan variabel X1, X2 dan bebas atau independen. Untuk menguji
Y adalah valid. adanya multikolinearitas dapat dilihat
Dari hasil penelitian dapat dilihat melalui nilai Variance Inflantion Factor
nilai terkecil dari Corrected Item-Total (VIF) dan tolerance value untuk masing-
Correlation untuk masing-masing masing variabel independen. Apabila
instrumen. Untuk instrumen budgetary tolerance value
slack nilai terkecil 0,441. Untuk asimetri di atas 0,10 dan VIF < 10 maka dikatakan
informasi terkecil 0,423. Untuk job tidak terdapat gejala multikolinearitas.
relevant information, nilai terkecilnya Berdasarkan hasil penelitian dapat
0,383. Untuk efektivitas pengendalian dilihat tidak ada variabel yang signifikan
anggaran, nilai terkecilnya 0,524. dalam regresi dengan variabel independen.
Uji Realibilitas Tingkat tolerance value di atas 0,10 dan
Uji reliabilitas dilakukan untuk VIF < 10 maka dikatakan tidak terdapat
mengetahui sejauhmana hasil penelitian gejala multikolinearitas.
tetap konsisten. Uji Heterokedastisitas
Keandalan konsistensi antar item atau Untuk menguji apakah dalam
koefisien keandalan Cronbach’s Alpha sebuah model regresi terjadi
yang terdapat pada tabel di atas yaitu ketidaksamaan varian dari residual satu
instrumen budgetary slack adalah 0,739, pengamatan ke pengamatan
untuk instrumen asimetri informasi adalah lain. Untuk mendeteksi adanya
0,727, untuk instrumen job relevant heterokedastisitas pada penelitian ini
information adalah 0,735 dan untuk menggunakan uji gleyser. Pada uji ini
instrumen efektivitas pengendalian apabila hasilnya sig > 0,05 maka tidak
anggaran adalah 0,765. Dengan demikian terdapat gejala heterokedastisitas. Model
semua instrumen penelitian dapat yang baik adalah yang tidak terjadi
dikatakan reliabel. Dengan kriteria heterokedastisitas.
keandalan diatas 0,6 dapat dikatakan baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat tidak ada variabel yang signifikan
Uji Asumsi Klasik dalam regresi dengan variabel independen.
Uji Normalitas Tingkat signifikansi > α 0,05, sehingga
dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang koefisien β dari variabel Asimetri
digunakan dalam penelitian ini terbebas Informasi bernilai positif.
dari heteroskedastisitas.
3. Koefisien Job Relevant Information
Uji Model sebesar 0,307 mengindikasikan bahwa
Uji Koefisien Determinasi setiap peningkatan variabel Job
Koefisien Determinasi bertujuan Relevant Information satu satuan akan
untuk melihat seberapa kuat model yang mengakibatkan kenaikan kesenjangan
dihasilkan dari variabel penelitian ini. Hal anggaran sebesar 0,307 satuan. Nilai
ini mengindikasikan bahwa kontribusi koefisien β dari variabel Job Relevant
variabel bebas yaitu asimetri informasi, job Information bernilai positif yaitu
relevant information, dan efektivitas 0,307.
pengendalian anggaran terhadap variabel
terikat yaitu budgetary slack adalah 4. Koefisien Efektivitas Pengendalian
sebesar 48,8%, sedangkan 51,2% anggaran sebesar 0,313
ditentukan oleh variabel lain yang tidak mengindikasikan bahwa setiap
diteliti. peningkatan variabel Efektivitas
Pengendalian anggaran satu satuan
Analisis Regresi berganda akan mengakibatkan kenaikan
Analisis regresi berganda dilakukan kesenjangan anggaran sebesar 0,313
dengan membandingkan t hitung dengan t satuan. Nilai koefisien β dari variabel
tabel dan nilai sig dengan α yang diajukan Efektivitas Pengendalian anggaran
yaitu 95% atau α = 0,05. bernilai positif yaitu 0,313.

BS = 1,397 + 0,100 X1 + 0,307 X2 + 0,313 X3 Uji Hipotesis


Uji F
Keterangan : Uji F dilakukan untuk menguji
Y = Budget Slack apakah secara serentak variabel
a = Konstanta independen mampu menjelaskan variabel
X1 = Asimetri Informasi dependen secara baik atau untuk menguji
X2 = Job Relevant Information apakah model yang digunakan telah fix
X3 = Efektivitas Pengendalian atau tidak.
anggaran Hasil pengolahan data pada tabel 9
(Lampiran) menunjukkan nilai signifikan
Dari persamaan di atas dapat pada 0,000 (sig 0,000 < 0,05). Hal ini
dijelaskan bahwa: berarti menunjukkan bahwa persamaan
1. Nilai konstanta 1,397 yang berarti regresi yang diperoleh dapat diandalkan
bahwa tanpa adanya Asimetri atau model yang digunakan sudah fix.
Informasi, Job Relevant Information
dan Efektivitas Pengendalian anggaran Uji t
pada kesenjangan anggaran, maka Berdasarkan hasil olahan data
nilai variabel kesenjangan anggaran statistik pada tabel 19, maka dapat dilihat
berada pada 1,397. pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial
2. Koefisien Asimetri Informasi sebesar adalah sebagai berikut:
0,100 mengindikasiakan bahwa setiap a. Hipotesis pertama dalam penelitian
peningkatan variabel Asimetri ini adalah Asimetri Informasi
Informasi satu satuan akan berpengaruh positif terhadap
mengakibatkan kenaikan kesenjangan budgetary slack. Berdasarkan tabel
anggaran sebesar 0,100 satuan. Nilai 19 diketahui bahwa asimetri
informasi memiliki nilai sig. 0,019 < terhadap budgetary slack dengan nilai
0,05 dan nilai t hitung > t tabel yaitu signifikan 0,019 < 0,05 dengan koefisien β
2,320 > 1,660 dengan koefisien β adalah 0,100 dengan arah positif. Hal ini
adalah 0,100 dengan arah positif. Hal dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
ini menunjukkan bahwa Asimetri asimetri informasi maka budgetary slack
Informasi berpengaruh secara akan semakin tinggi.
signifikan positif terhadap budgetary Berdasarkan hasil analisis data
slack. Sehingga dapat disimpulkan statistik dalam penelitian ini ditemuan
bahwa H1 diterima. bahwa hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa asimetri informasi berpengaruh
b. Hipotesis kedua dalam penelitian ini signifikan positif terhadap budgetary slack
adalah Job Relevant Information dapat diterima, ini berarti hubungan antara
berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi searah dengan
Budgetary Slack. Berdasarkan tabel budgetary slack. Penelitian ini
19 diketahui bahwa Job Relevant menunjukkan bahwa asimetri informasi
Information memiliki nilai sig. 0,000 dapat mempengaruhi dan menaikkan
< 0,05 dan nilai t hitung > t tabel yaitu budgetary slack.
4,282 > 1,660 dengan koefisien β Pernyataan ini sesuai dengan teori
adalah 0,307 dengan arah positif. Hal yang di kemukakan Hilton dalam
ini menunjukkan bahwa Job Falikhatun (2007), alasan utama bawahan
Relevant Information berpengaruh melakukan budgetary slack, salah satunya
secara signifikan positif terhadap orang-orang selalu percaya bahwa hasil
Budgetary Slack. Hal ini berarti pekerjaan mereka akan terlihat bagus di
bahwa H2 ditolak. mata atasan jika mereka dapat mencapai
anggarannya, asimetri informasi akan
c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mendorong bawahan untuk menyajikan
adalah Efektivitas Pengendalian informasi yang tidak akurat dan
Anggaran berpengaruh negatif mengesampingkan keadaan aktual yang
terhadap Budgetary Slack. sebenarnya terutama jika informasi
Berdasarkan tabel 19 diketahui tersebut berkaitan dengan pengukuran
bahwa Efektivitas Pengendalian kinerja dimana bawahan bisa secara
Anggaran memiliki nilai sig. 0,001 < fleksibel untuk melakukan manajemen
0,05 dan nilai t hitung > t tabel yaitu laba. maka hal ini bisa mengindikasikan
3,370 > 1,660 dengan koefisien β bawahan untuk melakukan tindakan
adalah 0,313 dengan arah positif. Hal budgetary slack.
ini menunjukkan bahwa Efektivitas Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pengendalian Anggaran berpengaruh penelitian Armaeni (2012) yang
secara signifikan positif terhadap menyatakan bahwa asimetri informasi
Budgetary Slack. Hal ini berarti berpengaruh signifikan positif terhadap
bahwa H3 ditolak. terhadap senjangan anggaran. Hal ini juga
Pembahasan sejalan dengan penelitian Afiani (2010),
1. Pengaruh Asimetri Informasi yang meneliti pada pemerintah daerah
Terhadap Budgetary Slack. Kabupaten Semarang juga menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang positif antara asimetri
bahwa asimetri informasi memiliki informasi dengan senjangan anggaran yaitu
pengaruh terhadap budgetary slack. Hal ini peningkatan asimetri informasi dari
menunjukan bahwa hasil penelitian bawahan akan semakin menaikkan
tersebut sesuai dengan hipotesis yang kesenjangan anggaran. Selain diatas masih
menyatakan bahwa asimetri informasi ada penelitian Dewi & Erawati (2014),
memiliki pengaruh signifikan positif Latif (2013), dan Rukmana (2013), dimana
asimetri informasi mempunyai pengaruh ini banyak di issukan pada pemerintah
terhadap budgetary slack. Hal ini daerah. Jadi asimetri informasi dapat
menunjukkan bahwa asimetri informasi memicu timbulnya budgetary slack.
mendorong pelaksana anggaran membuat
budgetary slack yang dapat terjadi di 2. Pengaruh Job Relevant Information
lingkungan organisasi. Terhadap Budgetary Slack.
Namun penelitian ini tidak sejalan Hasil penelitian ini menunjukkan
dengan hasil penelitian Apriyandi (2011), bahwa job relevant information memiliki
Dunk (1993) dan Falikhatun (2007), yang pengaruh secara signifikan positif terhadap
membuktikan bahwa asimetri informasi budgetary slack dengan nilai sig. 0,000 <
berpengaruh signifikan negatif tehadap 0,05 dengan koefisien β adalah 0,307
senjangan anggaran. dengan arah positif. Hal ini menunjukan
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tersebut tidak sesuai
bahwa perbedaan informasi yang tinggi dengan hipotesis yang menyatakan bahwa
yang dimiliki oleh bawahan baik dalam job relevant information memiliki
kinerja aktual ,motivasi maupun tujuan pengaruh signifikan negatif terhadap
dari organisasi akan meningkatkan budgetary slack. Hal ini dapat disimpulkan
senjangan anggaran dalam proses bahwa semakin tinggi job relevant
penyusunan anggaran. Ketika informasi information maka tidak akan menurunkan
bawahan lebih baik dari pada atasan budgetary slack.
(terdapat asimetri informasi), maka Berdasarkan hasil analisis data
bawahan mengambil kesempatan untuk statistik dalam penelitian ini ditemuan
melakukan senjangan anggaran. Bawahan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan
cenderung memberikan informasi yang bahwa job relevant information
bias dari informasi pribadi mereka, dengan berpengaruh signifikan negatif terhadap
membuat budget yang relatif lebih mudah budgetary slack tidak dapat diterima, ini
dicapai, sehingga terjadilah budgetary berarti hubungan antara job relevant
slack (yaitu dengan melaporkan anggaran information tidak searah dengan budgetary
dibawah kinerja yang diharapkan). slack. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Jika dilihat dari tabel distribusi job relevant information dapat
frekuensi, nilai total capaian responden mempengaruhi dan menaikkan budgetary
(TCR) terendah terdapat pada pernyataan slack.
Anda lebih mengetahui dengan pasti Pernyataan ini sesuai dengan teori
kinerja potensial yang Anda miliki pada yang di kemukakan Kren (1992) JRI dapat
bidang yang menjadi tanggung jawab meningkatkan kinerja karena memberikan
Anda dibandingkan atasan, yaitu sebesar prediksi yang lebih akurat mengenai
73,80% atau rata-rata 3,69 dengan kategori kondisi lingkungan yang memungkinkan
cukup baik. Hal tersebut mungkin dilakukannya pemilihan serangkaian
disebabkan karena dalam pertanggung tindakan yang lebih efektif. Hubungan
jawaban kinerja bawahan, bawahan lebih antara JRI lebih kuat mempengaruhi
mengetahuinya dengan baik dibandingkan senjangan anggaran disebabkan informasi
atasannya sehingga bawahan akan yang dimiliki oleh bawahan sudah cukup
melakukan budgetary slack pada anggaran untuk mempengaruhi terjadinya senjangan
untuk mendapatkan performa yang baik anggaran.
didepan atasannya. Dapat dikatakan bahwa Pernyataan ini tidak sesuai dengan
sebagian besar pegawai/bawahan pada teori yang dikemukakan Kren (1992)
satuan kerja perangkat daerah kota padang dalam Bulan (2011:4) selanjutnya
memiliki asimetri informasi yang cukup menyatakan bahwa Job Relevant
tinggi, sehingga berpengaruh terhadap Information merupakan informasi yang
tingkat budgetary slack yang akhir-akhir dapat membantu atasan dalam memilih
tindakan yang terbaik melalui upaya yang diproses dan setelah itu diterima dengan
diinformasi yang (informed effort) secara baik.
lebih baik. Job relevant information (JRI), Dari hasil ini dapat disimpulkan
yakni informasi yang memfasilitasi bahwa job relevant information dalam
pembuatan keputusan yang berhubungan penyusunan anggaran akan menaikkan
dengan tugas. Secara langsung terjadinya budgetary slack, sehingga
menunjukkan bahwa bawahan yang dengan meningkatnya job relevant
memiliki informasi yang lebih akurat dapat information pegawai/bawahan dalam
mengurangi terjadinya senjangan penyusunan anggaran dapat menaikkan
anggaran. terjadinya budgetary slack. Informasi yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan relevan mengenai tugas bagi
hasil penelitian hasil Nugroho (2010) pegawai/bawahan lebih baik dibandingkan
dengan judul pengaruh ketidakpastian atasan dalam anggaran akan membuat
tugas, efektivitas pengendalian anggaran, pegawai/bawahan bersungguh-sungguh
job relevant information terhadap dalam mencapai tujuan, memiliki
kecenderungan menciptakan budgetary kesempatan yang tinggi untuk
slack pada Organisasi Sektor Publik, yang memasukkan nilai-nilai yang mengarah
menyatakan salah satu variabelnya bahwa pada budgetary slack.
Job Relevant Information berpengaruh Jadi job relevant information
signifikan positif terhadap kecenderungan berpengaruh signifikan positif disebabkan
manajer untuk menciptakan budgetary oleh tingginya tingkat job relevant
slack. information pegawai/ bawahan yang positif
Hasil penelitian ini tidak sejalan terhadap penyusunan anggaran sehingga
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni dapat menaikkan budgetary slack. Dengan
Luh Srimuliani, dkk (2014) dalam adanya job relevant information dalam
penelitiannya menguji pengaruh partisipasi anggaran diharapkan budgetary slack dapat
anggaran, komitmen organisasi, dan job diturunkan, namun harus diwaspadai job
relevant information terhadap senjangan relevant information yang rendah dapat
anggaran pada SKPD di Kabupaten menimbulkan terjadinya budgetary slack
Buleleng. Hasil penelitiannya dan job relevant information yang
membuktikan bahwa job relevant berlebihan atau terlalu tinggi mungkin juga
information berpengaruh signifikan negatif dapat menimbulkan budgetary slack
terhadap senjangan anggaran. Hasil karena bawahan/pegawai memiliki
penelitian ini juga tidak sejalan dengan kesempatan yang tinggi untuk
penelitian yang dilakukan oleh Mutia memasukkan nilai-nilai yang mengarah
(2010) menunjukkan bahwa job relevant pada budgetary slack.
information yang tinggi akan mengurangi
senjangan anggaran. 3. Pengaruh Efektivitas Pengendalian
Bersamaan dengan hasil penelitian Anggaran terhadap Budgetary
yang saya peroleh, nilai rata - rata job Slack.
relevant information di SKPD Kota Hasil penelitian ini menunjukkan
padang dikategorikan baik dengan nilai bahwa efektivitas pengendalian anggaran
82,80%. Jika dilihat dari tabel distribusi memiliki pengaruh secara signifikan positif
frekuensi, nilai total capaian responden terhadap budgetary slack dengan nilai sig.
(TCR) yang rendah terdapat pada nomor 7 0,001 < 0,05 dengan koefisien β adalah
yaitu Informasi yang diberikan kepada 0,313 dengan arah positif. Hal ini
Anda secara otomatis, sesaat setelah menunjukan bahwa hasil penelitian
informasi tersebut selesai diproses sebesar tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang
80,00%, Hal ini menunjukkan bahwa menyatakan bahwa efektivitas
Informasi yang diberikan kepada Anda pengendalian anggaran memiliki pengaruh
signifikan negatif terhadap budgetary atau bekerja demi
slack. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepentingannorganisasinya. Ini merupakan
semakin tinggi efektivitas pengendalian aktualisasi dari tingkat komitmen yang
anggaran maka tidak akan menurunkan dimilikinya.
budgetary slack. Pernyataan ini tidak sesuai dengan
Berdasarkan hasil analisis data teori yang di kemukakan Govindarajan
statistik dalam penelitian ini ditemuan (2007) bahwa hubungan antara efektivitas
bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan pengendalian anggaran dengan senjangan
bahwa efektivitas pengendalian anggaran anggaran, bahwa semakin efektif sistem
berpengaruh signifikan negatif terhadap pengendalian anggaran, kecenderungan
budgetary slack tidak dapat diterima, ini manajer untuk menciptakan senjangan
berarti hubungan antara efektivitas anggaran semakin berkurang. Dia sepakat
pengendalian anggaran tidak searah bahwa kesenjangan anggaran (budgetary
dengan budgetary slack. Penelitian ini slack) adalah hasil dari kurangnya
menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian.
pengendalian anggaran dapat Hasil penelitian ini sejalan dengan
mempengaruhi dan menaikkan budgetary hasil penelitian hasil Nugroho (2010)
slack. dengan judul pengaruh ketidakpastian
Pernyataan ini sesuai dengan teori tugas, efektivitas pengendalian anggaran,
yang di kemukakan Dunk (1993) dan job relevant information terhadap
Merchant (1985) menyatakan ketatnya kecenderungan menciptakan budgetary
pengendalian anggaran merupakan slack pada Organisasi Sektor Publik, yang
penyebab penyimpangan perilaku yang menyatakan salah satu variabelnya juga
berhubungan dengan manipulasi target bahwa efektivitas pengendalian anggaran
anggaran. Pernyataan tersebut diperkuat berpengaruh positif terhadap
dengan pendapat Van der Stede (2000) kecenderungan untuk menciptakan
yang menyatakan bahwa pengendalian budgetary slack.
anggaran yang ketat cenderung Hasil penelitian ini tidak sejalan
meningkatkan prilaku disfungsional, dalam dengan hasil penelitian yang di lakukan
hal ini terciptanya senjangan dan orientasi oleh Novitasari dan Wirama (2016) dalam
jangka pendek manajerial. Pengendalian penelitiannya menguji Pengaruh
anggaran merupakan variabel yang dapat Pengendalian Anggaran berpengaruh pada
menimbulkan senjangan anggaran dengan Senjangan Anggaran dan Orientasi Jangka
argumentasi untuk meningkatkan Pendek Manajer. hasil dari penelitiannya
kompensasi. Pengukuran kinerja adalah pengendalian anggaran berpengaruh
berdasarkan anggaran yang telah disusun negatif pada senjangan anggaran di hotel
membuat bawahan akan berusaha bintang 3, 4, dan 5 Kabupaten Badung
memperoleh variance yang Provinsi Bali. Hasil penelitian ini juga
menguntungkan dengan menciptakan tidak sejalan dengan penelitian yang
senjangan, antara lain dengan dilakukan oleh Mutiara (2016) bahwa
merendahkan penghasilan dan efektivitas pengendalian anggaran
meninggikan biaya pada saat penyusunan berpengaruh negatif terhadap kesenjangan
anggaran. Jika bawahannmeyakini anggaran.
penghargaan (reward) yang diberikan Pada tabel distribusi frekuensi,
tergantung pada pencapaian target dalam tingkat capaian responden terendah yaitu
anggaran, bawahan akan mencoba item pernyataan nomor 2 dan 3 yaitu
membangun senjangan dalam Setiap bagian dari SKPD memiliki batasan
anggarannya. Timbulnya senjangan dalam proses penyusunan anggaran dan
anggaran tergantung pada sejauh mana memiliki batasan waktu dalam
individullebih mementingkan diri sendiri penyampaian informasi anggaran dengan
nilai 80,20%, Dengan kategori baik, Setiap DAFTAR PUSTAKA
bagian dari SKPD memiliki batasan dalam
proses penyusunan anggaran dan memiliki Afiani.Dina.N. 2010.”Pengaruh Partisipasi
batasan waktu dalam penyampaian penyusunan Anggaran,Penekanan
informasi anggaran dengan baik yang Anggaran dan asimetri Informasi
dilaksanakan oleh pihak instansi Terhadap Senjangan
pemerintah/SKPD. Sementara itu tingkat anggaran”(studi Pada pemerintahan
capaian rata-rata dari efektivitas kabupaten Semarang) Jurnal
pengendalian anggaran adalah sebesar akuntansi keuangan. Vol 7.
81,17%. Hal ini menunjukkan bahwa Anissarahma, dini. 2008. Pengaruh
efektivitas pengendalian anggaran pada Partisipasi Anggaran, Informasi
pemerintah Kota Padang dikategorikan Asimetris, Budget Emphasis dan
baik. Komitmen Organisasi Terhadap
Dari hasil ini dapat disimpulkan Timbulnya Slack Anggaran (Studi
bahwa efektivitas pengendalian anggaran Kasus Pada PT. Telkom
dalam penyusunan anggaran akan Yogyakarta). Yogyakarta.
menaikkan terjadinya budgetary slack, Simposium Nasional VII.
sehingga dengan meningkatnya efektivitas Anthony, Robert N dan Govindarajan.
pengendalian anggaran pegawai /bawahan 2007. Management Control System
dalam penyusunan anggaran dapat Buku 2. Jakarta:Salemba Empat.
menaikkan terjadinya senjangan anggaran. Apriyandi. 2011. Pengaruh informasi
Pengendalian anggaran secara efektif bagi asimetri terhadap hubungan antara
pegawai/bawahan dalam anggaran juga anggaran partisipatif dan budgetary
akan membuat pegawai /bawahan slack Pada pemerintahan kabupaten
bersungguh-sungguh dalam mencapai wejo makasar. Simposium Nasional
tujuan masing-masing, memiliki Akuntansi VI.
kesempatan yang tinggi untuk Arthaswadaya, Agum. 2015. Pengaruh
memasukkan nilai-nilai yang mengarah Asimetri Informasi terhadap
pada budgetary slack. budgetary slack dengan Self Esteem
Jadi efektivitas pengendalian sebagai variabel pemoderasi: Studi
anggaran berpengaruh signifikan positif Eksperimen Dalam Konteks
disebabkan oleh tingginya tingkat Penganggaran Partisipatif. Skripsi.
efektivitas pengendalian anggaran Universitas Negeri Yogyakarta.
pegawai/bawahan yang positif terhadap Bastian, indra. 2006. Akuntansi Sektor
penyusunan anggaran sehingga dapat Publik: Suatu Pengantar. Erlangga.
menaikkan budgetary slack. Dengan Dewi, Nyoman Purmita dan Ni Made Adi
adanya efektivitas pengendalian anggaran Erawati. 2014. Pengaruh Partisipasi
dalam anggaran diharapkan budgetary Anggaran, Informasi Asimetris,
slack dapat diturunkan, namun harus Penekanan Anggaran dan
diwaspadai efektivitas pengendalian Komitmen Organisasi terhadap
anggaran yang rendah dapat menimbulkan Senjangan Anggaran. E-Jurnal
terjadinya budgetary slack dan efektivitas Akuntansi Universitas Udayana 9.2
pengendalian anggaran yang berlebihan : 476-486.
atau terlalu tinggi mungkin juga dapat Dwisariasih. 2013. Pengaruh Asimetri
menimbulkan budgetary slack karena Informasi, Budaya Organisasi, dan
bawahan/pegawai memiliki kesempatan Kohesivitas kelompok terhadap
yang tinggi untuk memasukkan nilai-nilai hubungan Partisipasi Anggaran
yang mengarah pada budgetary slack. dan Kesenjangan Anggaran.(Studi
empiris pada seluruh SKPD Kota
Padang). Skripsi. Universitas Organizations and Society, 13,
Negeri Padang. 281-30
Falikhatun, 2007. Interaksi Informasi Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor
Asimetri, Budaya Organisasi dan Publik. Yogyakarta: Andi.
Group Cohensiveness Dalam Ni Luh Srimuliani. 2014. pengaruh
Hubungan Antara Partisipasi partisipasi anggaran, komitmen
Penganggaran dan Budgetary Slack organisasi, dan job relevant
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit information terhadap senjangan
Umum Daerah Se Jawa Tengah). anggaran pada SKPD di Kabupaten
Simposium Nasional Akuntansi Buleleng. e-Journal S1 AK
(SNA) X, Makasar. Universitas Pendidikan Ganesha
Govindarajan, V. 1986. Decentralization, Jurusan Akuntansi Program S1.Vol.
strategy, and effectiveness of 2, No.1 . 2014.
strategic business units in multi- Nugroho, Setyo. 2010. “Pengaruh
business organizations. Academy of Ketidakpastian Tugas, Efektivitas
Management Review, 11, 844-856. Pengendalian Anggaran dan Job
Herman, Edi. 2006. Penganggaran Relevant Information terhadap
Korporasi: Suatu Pendekatan Kecenderungan Menciptakan
Terintegratif. Jakarta: PT Raja Budgetary Slack pada Organisasi
Grafindo Persada. Sektor Publik”. Jurnal Akuntansi.
Islami, Mutiara. 2016. Pengaruh Universitas Brawijaya Malang.
Partisipasi Anggaran dan Purnama, Dewi Ratna. 2008. Pengaruh
Efektivitas Pengendalian Anggaran Budgetary Goal Characteristic
dengan Moderasi Gaya terhadap Senjangan Anggaran:
Kepemimpinan terhadap Instansi Pemerintah Daerah Kota
Kesenjangan Anggaran (Studi Padang. Skripsi. Universitas Negeri
Empiris pada SKPD Pemerintahan Padang.
Kota Pekanbaru). Faculty of Rahmiati, Elfi. 2013. Pengaruh partisipasi
Economics Riau University, anggaran terhadap senjangan
Pekanbaru, Indonesia . JOM Fekon anggaran dengan asimetri
Vol.3. 1. 2016. informasi dan komitmen organisasi
Kren, Leslie. 1992. Budgetary sebagai pemoderasi Studi empiris
Participation and Managerial pada Pemerintah Daerah Kota
Performance: The Impact of Padang. Skripsi. Universitas
Information and Environmental Negeri Padang.
Volatility.The Accounting Review. Young, S.M. 1985. “Participative
July : 511-526 Budgeting: The Effects of Risk
Lukka, K. 1988. Budgetary biasing in Aversion and Assymetric
organizations: theoretical Informations on Budgetary Slack.”
framework and Journal of Accounting Research 23.
empirical evidence. Accounting pp. 829-842.

Das könnte Ihnen auch gefallen