Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Breast cancer is a chronic illness, that canfrighthen someone and cause to death, because it is
influencing the physical body and phycology of the sufferer. It’s require time for the medical treatmen
of the breast cancer’s victims. The nurse who is a closer care person that stand for 24 hours. Toward
the medical patient, has a great influence for the development or the slope condition of the patient
herself. Through the medical treatment proses the nurse is able to fulfill the needs of the breast cancer
victim specially her phycososisl needs. Therefore the demands for the nurse to have a proses of
medical treatment in a holistic or all that the needs of the patient be will well fulfill. The purpose
from this detailed examination is to explore the experience phycososialneen of the patient Ca.
Mammae in room mutis RSUD. PROF. Dr. W. Z Johannes Kupang.
This detailed is use it qualitative detailed examination with approach of fenomenology.
The determine sample used is the tecnic purposive sampling. Sampling with person informance.
Detailed examination was in room Mutis RSUD. PROF. Dr. W. Z Johannes Kupang on june 21-july
21 2018. Data was getting by having an interviewing with theinforman, family and the nurse.
Detailed examination result refer the responses toward the psycososial needs of the
victim illness desease, like breast cancer. In this detailed hope from this. Researchers hope that this
detailed examination result many give. A good information for the nurse as a nursing that in caring
someone is not seeing only the physical needs but even the patient phycososial needs. So that the
medical treatment can be done for all.
Key word: breast cancer, phicososial needs
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyakit kronis yang mematikan, penyakit yang
menakutkan bagi setiap orang, yang mempengaruhi keadaan fisik maupun psikososia l penderita.
Perawatan pasien kanker payudara membutuhkan waktu yang lama. Perawat sebagai orang yang
paling dekat dengan pasien selama 24 jam, memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan
maupun penurunan kondisi pasien selain diri pasien sendiri. Melalui proses keperawatan perawat
mampu memenuhi kebutuhan pasien kanker payudara khususnya kebutuhan psiko sosial. Dengan
demikian perawat dituntut untuk melakukan proses keperawatan secara holistik atau menyeluruh agar
agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi secara baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Mengexplore pengalaman kebutuhan psikososial pasien Ca. Mammae di RuangMutis RSUD. PROF.
DR. W.Z. Johannes Kupang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampling dengan jumlah
informan 8 orang, penelitian dilakukan di Ruang Mutis RSUD. PROF. DR. W.Z. Johannes Kupang
pada tanggal 21 juni sampai 21 juli 2018. Data didapatkan dengan melakukan wawancara dengan
informan dan keluarga.Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan member check, dengan cara
partisipan yang telah diwawancarai diminta untuk membaca transkrip yang telah dibuat oleh peneliti
dan dilakukan persetujuan dengan menandatanganinya di lembar pengesahan pada transkrip hasil
wawancara mendalam tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji keabsahan data akan dilakukan dengan
cara uji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas
1
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
2
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
biologis saja, dan dalam melakukan tahun 2015 berjumlah 36 orang, meningkat
asuhan keperawatan tidak bersifat menjadi 122 orang pada tahun 2016.
komprehensif yaitu tidak memandang Terhitung dari bulan Januari hingga
pasien sebagai makluk yang utuh (bio- Oktober 2017 jumlah pasien kanker
psiko-sosial-spiritual). payudara yang aktif menjalani kemoterapi
Sejalan dengan penelitian Ambarwati adalah 83orang (6,63%). Secara
(2017) yang sesuai dengan konsep adaptasi menyeluruh belum ditemukan data yang
Roy yang cara pengukuran adaptasinya menunjukkan kurangnya perhatian perawat
secara fisik dan psikososial. Beberapa terhadap pemenuhan kebutuhan
masalah psikososial seperti adanya psikososial (pengkajian, diagnosa,
perubahan lingkungan sosial dengan tidak intervensi, implementasi, evaluasi, dan
terlibat lagi dalam rutinitas sehari-hari, dan dokumentasi keperawatan) namun dalam
terbatasnya dukungan emosional dan penelitian yang dilakukan Pancarana et all
psikologis dari tim kesehatan selama rawat (2014) ditemukan bahwa perawat hanya
inap terkait dengan perawatan kanker, efek memberikan sebagian dukungan
samping biopsikososial dari kemoterapi. psikososial atau tidak menyeluruh
Peran perawat dalam hal ini adalah dibandingkan dengan aspek biologis yang
memberikan dukungan psikososial kepada lebih komplit atau optimal pada pasien pre
pasien dan keluarga, melakukan intervensi operasi.
psikososial, menggali sumber daya pasien, Survey dokumentasi proses
menyediakan informasi dan melakukan keperawatan di Ruang Mutis (Oktober
komunikasi terapeutik. 2017) terlihat format asuhan keperawatan
Prevalensi penderita kanker mulai dari pengkajian hingga evaluasi
payudara berdasarkan data WHO (2012) keperawatan telah tercantum beberapa
adalah sebesar 43,1% presentasi tertinggi pertanyaan untuk mengukur kebutuhan
dari penyakit kanker lainnya. Berdasarkan psikososial pasien namun dominan pasien
data Riskesdas (2013) prevalensi pasien tidak mengeluhkan adanya masalah pada
kanker payudara di Indonesia sebesar status psikososialnya. Tidak adanya
61.682 orang. Di NTT sendiri pasien keluhan ini bisa juga disebabkan karena
kanker sebanyak 1.252 orang (2,1%). terlalu singkatnya pernyataan psikososial
Berdasarkan Survey data awal di Ruang yang belum dapat mewakili pemenuhan
Mutis RSUD. Prof. Dr. W.Z. Johanes kebutuhan psikososial pasien. Hal ini
Kupang, pasien kanker payudara pada terlihat dalam (100%) dari 10 status
3
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
asuhan keperawatan pasien tidak ada memberikan dampak yang kurang baik
diagnosa psikososial yang diangkat oleh bagi perkembangan perawatan pasien
perawat. Hal ini juga ditemukan saat dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
dilakukan wawancara terhadap 8 pasien Dimana pasien dapat menunjukkan reaksi
kanker payudara yang di wawancarai, cemas, takut dan bahkan merasa pesimis
didapatkan 25% yang menyatakan dalam menjalani proses pengobatan
mendapat dukungan psikososialnya sehingga pasien dapat menghentikan
sedangkan 75% lainnya menyatakan tidak kemoterapinya.
dikaji dan kurang mendapat dukungan Dalam proses pengobatannya,
psikososial ataupun tidak perawat memiliki peranan penting dalam
mendapatkannya. meningkatkan respon pasien untuk
Setiap pasien kanker dapat menerima situasi yang ada dan tekun
mengalami reaksi psikologis berat. Reaksi dalam menjalani perawatan melalui proses
tersebut dapat berupa penolakan, ansietas, keperawatan. Perawat harus mengerti
ketakutan, marah, depresi dan menyendiri bahwa kesembuhan merupakan sesuatu
(Desen, 2011). Oleh sebab itu dalam yang tidak mungkin, yang harus
memberikan asuhan keperawatan kepada diperhatikan adalah kualitas hidup pasien
pasien perawat tidak hanya berfokus pada dan bukan panjang pendek usianya serta
aspek biologis saja (Asmadi, 2013). memperhatikan kondisi psikisnya (Desen,
Melalui pelaksanaan asuhan keperawatan 2011). Pemberian asuhan keperawatan
yang menyeluruh dan optimal dapat pada pasien kanker payudara perlu juga
memberikan dampak positif bagi pasien memperhatikan respon psikologis pasien
untuk menerima keadaannya dan dapat terhadap kondisi penyakit yang dihadapi
meningkatkan derajat kesehatan serta sebagai stressor untuk meningkatkan
memotivasi pasien untuk menjalani proses pertumbuhan sel kanker. Faktor lainnya
perawatan. Hal ini sesuai dengan sifat dari adalah dukungan sosial yang diperoleh
proses keperawatan itu sendiri yaitu seseorang, seperti dukungan dari keluarga,
fleksibel atau bisa digunakan untuk orang terdekat dan juga tenaga medis
pemecahan segala jenis masalah dalam memberikan asuhan keperawatan.
keperawatan dan dapat digunakan pada Dikatakan bahwa seseorang yang memiliki
berbagai kondisi dan situasi klien (Kodim, kebutuhan dukungan sosial tinggi tetapi
2015). Sebaliknya jika pelaksanaan asuhan tidak memperolehnya adalah orang yang
keperawatan tidak optimal maka dapat lebih berisiko kanker dari pada orang yang
4
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
5
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
6
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
7
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
kesehatannya, motivasi dari dalam diri merasa kaget, saat tahu kalau mereka sakit
merupakan sumber koping utama yang kanker payudara, ada yang cuek saja
memampukan partisipan untuk dengan keadaan mereka, perasaan tidak
melakukan perawatan. enak, ada yang rasa biasa saja, ada yang
d. Dukungan perawat terhadap pasien merasa sedih bahkan merasa putus asa.
Ca. Mammae Menurut Desen (2011), Setiap pasien
Informan mengatakan mereka semua kanker dapat mengalami reaksi psikologis
selalu mendapatkan dukungan dari perawat berat. Reaksi tersebut dapat berupa
dalam bentuk arahan dan motivasi terkait penolakan, ansietas, ketakutan, marah,
penyakit Ca. Mammae yang diderita. depresi dan menyendiri. Hal ini didukung
“Ya, mereka selain kasih perawatan dengan hasil penelitian. Gandes (2017),
medis, secara psikis mereka berikan
yang menyatakan bahwa partisipan
arahan juga, pola hidup makan di rumah
tetap kasih arahan, itu tetap, bimbingan, mengalami beberapa perasaan ketika di
itu semua mereka masih tetap arahkan”.
diagnosis sakit kanker payudara, seperti
(P2)
perasaan takut, sedih, marah dan biasa
Pernyataan ini di dukung oleh triangulasi
saja. Berdasarkan teori dan hasil
dari suami partisipan yang mengatakan:
penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa
“Dukungan dari perawat kadang-
respon awal pasien kanker payudara yang
kadan saat bertemu perawat didalam
ruangan. Saat bertemu di luar ruangan melakukan kemoterapi dalam penelitian
perawat juga tetap kasih semangat untuk
ini, terjadi sebagai reaksi dari setiap
tetap meneruskan kemo, harus datang
kontrol sesuai dengan arahan dokter”. individu terhadap diagnosa yang diterima
atau sebagai respon dari proses pengobatan
D. PEMBAHASAAN
yang dijalaninya. Hal ini bergantung pada
1. TEMA 1:respon terhadap penyakit mekanisme koping pasien tersebut dan
Ca. Mammae respon penerimaan diri ini akan
Tema ini didasarkan pada beberapa sub berdampak pada seluruh proses
tema atau kategori, meliputi respon awal, pengobatan yang dilakukan.
tanda awal dan penyebab Ca. Mammae, Tanda awal dan penyebab Ca.
respon perilaku terhadap Ca. Mammae dan Mammae yang terjadi dalam penelitian ini
respon psikososial terhadap Ca. Mammae. sebagian besar memiliki kesamaan berupa
Berikut akan dibahas masing-masing sub adanya benjolan, putting ketarik dan
tema atau kategori. mengeras, adanya tiroid atau gondok dan
Hasil penelitian ditemukan bahwa merupakan penyakit keturunan. Tanda dan
sebagian besar respon awal partisipan
8
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
9
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
10
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
11
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
12
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018
Mardiana, l. (2008). Kanker Pada Wanita, Yosep, I. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Pencegahan Dan Pengobatan Dengan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Tanaman Obat. Jakarta: EGC.
13