Sie sind auf Seite 1von 5

JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.

2089-7669

OPTIMIZATION OF POLICY IMPLEMENTATION MODEL OF SIMPUS KIA


(MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN PUBLIC HEALTH CENTER
REGARDING MATERNAL AND CHILD HEALTH)

Machfudloh1), Ainul Muthoharoh2)


Email: machfudloh@unissula.ac.id

ABSTRACT

In the effort to achieve the target of SDG's (Sustainable Development


Goals) which is in year 2030 Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is
expected to reach 70 per 100,000 live births, therefore Public Health Center
(Puskesmas) need to improve management of public health service. Puskesmas
Management Information System (SIMPUS) can provide easiness, quick, and
accuracy in data collection, processing, archiving, and presentation of information
and reporting, in order to assist management in decision making area of Maternal
and Child Health (KIA) in Puskesmas.
Decision making will be easier if all the required information is available.
Based on preliminary study conducted in Puskesmas of Demak District, there are
19 (70,37%) Puskesmas which in management information system of puskesmas
(SIMPUS KIA) has been done by computerized offline or not yet integrated and
(32,63%) done by computerized online or integrated to Demak District Health
Office
The objective of the research is to explore the management information
system of SIMPUS KIA in public health centers of Demak district. This study
used descriptive qualitative method. Data collection techniques was in-depth
interviews. Population in this research is midwives in Puskesmas which in
management information system SIMPUS) KIA has been done by computerized
offline.
The results of this study are midwives have understanding regarding the
definition of SIMPUS, SIMPUS content, SIMPUS goals, SIMPUS benefits,
SIMPUS constraints, but there are various reasons why SIMPUS has been done
offline, namely lack of human resources, lack of funding and the need for
additional new features as it is still very simple in terms of health services record.
This research is expected to benefit the community, health workers and
educational institutions to strive to improve the quality of health services.
Keywords: Information system, Public Health Center (Puskesmas), Maternal and Child Health (KIA).
1).
Midwifery Program Study Faculty of Medicine Sultan Agung Islamic University of Semarang,
2).
District Health Office of Demak2)

Perkembangan informasi kese- manual (sebelum tahun 2005), Era


hatan di Indonesia telah mengalami transisi (tahun 2005 – 2011) dan Era
tiga pembagian masa yaitu dari Era komputerisasi (mulai tahun 2012).
70
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669

Masing-masing era sistim informasi METODE PENELITIAN


kesehatan memiliki karakteristik yang
berbeda sebagai bentuk adaptasi Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan perkembangan teknologi infor- kualitatif. Metode pendekatan yang
masi dan komunikasi. Dengan semakin digunakan dalam penelitian ini
pesatnya pertumbuhan penduduk, adalah fenomenologis. Objek dalam
kompleksitas masalah kesehatan mas- penelitian ini adalah bidan puskesmas
yarakat, dan tuntutan akan pencapaian yang dalam pengelolaan sistem
SDGs (Sustainable Development Goals), informasi manajemen puskesmas
Pemerintah mengeluarkan kebijakan (SIMPUS) KIA dilakukan secara
Sistem Informasi Manajemen Pus- komputerisasi offline. Dalam penelitian
kesmas (SIMPUS) untuk mendukung ini cara pemilihan objek dengan teknik
peningkatan pelayanan kesehatan. purposive sampling yang dilakukan
Sistem Informasi Manajemen dengan cara mengambil subyek bukan
Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah berdasarkan strata, random, atau daerah
sistem Informasi yang terintegrasi dan tetapi berdasarkan atas adanya tujuan
didesain multi user yang disiapkan tertentu (Heru Subaris Kasjono, 2009).
untuk menangani keseluruhan proses Kriteria inklusi dalam penelitian ini
manajemen puskesmas. Sesuai dengan adalah bidan puskesmas yang dalam
tujuan program KIA yaitu tercapainya pengelolaan sistem informasi mana-
kemampuan hidup sehat melalui jemen puskesmas (SIMPUS) KIA
peningkatan derajat kesehatan yang dilakukan secara komputerisasi offline.
optimal, bagi ibu dan Norma Keluarga Instrument penelitian yang akan
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) digunakan dalam penelitian ini antara
serta meningkatnya derajat kesehatan lain, peneliti sendiri, pedoman wawan-
anak untuk menjamin proses tumbuh cara, alat perekam, buku catatan,
kembang optimal yang merupakan kamera digital dan alat tulis. Instrumen
landasan bagi peningkatan kualitas dalam penelitian ini menggunakan 3
manusia seutuhnya. alat bantu yaitu pedoman wawancara,
Tujuan yang diharapkan terda- kamera digital, dan buku catatan dan
pat beberapa kendala sehingga belum seperangkat alat tulis. Penelitian ini
dapat terwujud sepenuhnya, adapun menggunakan teknik triangulasi untuk
kendala yang sering terjadi adalah menguji kredibilitas data.
pendataan dan pencatatan yang lama
atau lambat dalam pelayanan karena HASIL DAN PEMBAHASAN
pengelolaan dilakukan masih secara
manual atau komputerisasi offline, Hasil penelitian ini meru-
sehingga pencarian data dan informasi pakan hasil wawancara mendalam
histori pasien KIA sulit dicari. Padahal kepada bidan KIA puskesmas yang
diera digital saat ini, teknologi infor- dalam pengelolaan sistem informasi
masi telah tersedia namun belum manajemen puskesmas (SIMPUS) KIA
dimanfaatkan atau diberdayakan untuk dilakukan secara komputerisasi offline.
membantu mengatasi masalah yang Adapun hasil penelitian yang telah
ada. didapat adalah sebagai berikut:

71
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669

Tabel 4.3
bidan KIA puskesmas yang dalam pengelolaan sistem informasi manajemen
puskesmas (SIMPUS) KIA dilakukan secara komputerisasi offline.

No Persepsi Kata Kunci Kategori Tema


1 Implementasi atau P1. Dilakukan dengan Implementasi
penerapan Dilakukan dengan komputerisasi tetapi atau penerapan
SIMPUS KIA komputerisasi tetapi offline dan belum ada SIMPUS KIA
offline dan belum ada monitoring evaluasi.
monitoring evaluasi Belum dilakukannya
P2. Belum SIMPUS KIA online
dilakukannya SIMPUS masih offline dan
KIA online masih hanya sebagai
offline dan hanya pelaporan internal
sebagai pelaporan puskesmas saja
internal puskesmas
saja. Belum ada wifi
P3. sehingga masih
Belum ada wifi offline dan belum ada
sehingga masih offline monev tentang
dan belum ada monev SIMPUS KIA.
tentang SIMPUS KIA.
2
Dampak positif P1.
atau manfaat dari Manfaat dari simpus mempermudah dan Manfaat dari
SIMPUS KIA. KIA, mempermudah mempercepat penggunaan
dan mempercepat pelayanan kesehatan. SIMPUS KIA
Manfaat pelayanan kesehatan.
SIMPUS KIA P2. Mempermudah, Mempermudah,
mempercepat dan mempercepat dan
ekonomis ekonomis.
P3. mempermudah dan mempermudah dan
mempercepat mempercepat
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
3
Mengetahui tujuan P1.mencegah mencegah manipulasi Menjelaskan
dari SIMPUS manipulasi data data. tujuan dari
KIA. P2. Pencegahan Pencegahan SIMPUS KIA.
Menjelaskan manipulasi data. manipulasi data
tujuan dari P3. Pencegahan Pencegahan
SIMPUS KIA. manipulasi data manipulasi data.
6
Conten/isi P1. Sudah baik tetapi Sudah baik tetapi Conten/isi
SIMPUS KIA perlu ada tambahan Perlu tambahan data. SIMPUS KIA
data. Perlu perbaikan menu
P2. Perlu ada tambahan data.
menu data.
P3. Perlu perbaikan Perlu perbaikan menu
menu data. data.

72
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669

7
Kendala atau P1. SDM dan SDM dan Pendanaan. Kendala atau
hambatan Pendanaan. Sosialisasi belum hambatan dalam
penggunaan P2. Sosialisasi belum menyeluruh, SDM penggunaan
SIMPUS KIA. menyeluruh, SDM dan dan Keuangan. SIMPUS KIA.
Keuangan. Tenaga Admin,
P3. Tenaga Admin, Keuangan dan
Keuangan dan sosialisasi
sosialisasi.

Berdasarkan Tabel 4.dapat disimpulkan SIMPUS KIA adalah kurangnya sosi-


bahwa wawancara dengan tiga bidan di alisasi cara pengoprasionalan SIMPUS
puskesmas tentang Penerapan SIMPUS KIA itu sendiri, selain itu SDM atau
KIA bahwa semua bidan sudah tenaga adminnya tidak ada dan yang
mengetahui tentang penerapan SIMPUS paling penting adalah kurangnya
KIA. Bidan 1, 2 dan 3 menjelaskan support dana dari pemerintah.
bahwa implementasi SIMPUS KIA
dipuskesmas masih offline belum Hasil Triangulasi Data .
terintegrasi dengan Dinas Kesehatan Triangulasi data atau data
Kabupaten Demak dan belum ada sumber yaitu Dinas Kesehatan Kabu-
sistem monev (monitoring Evaluasi). paten Demak. Menurut Dinas Kese-
Berdasarkan hasil wawancara hatan Kabupaten Demak, sudah
dengan ketiga bidan dipuskesmas mengetahui bahwa puskesmas wilayah
bahwa tujuan dari penggunaan SIMPUS Demak belum semuanya menerapkan
KIA adalah pencegahan manipulasi SIMPUS KIA secara online atau
data dan tertib administrasi dalam terintegrasiDinas Kesehatan Kabupaten
pencatatan dan pelaporan. Sehingga Demak. Menurut Dinas Kesehatan
memberikan manfaat mempercepat, Aplikasi SIMPUS Setiap Puskesmas
dan mempermudah dalam pelayanan sudah mempunyai tetapi dalam
kesehatan. Adapun content atau isi dari implementasinya belum 100% diterap-
SIMPUS KIA ketiga bidan mengatakan kan di puskesmasnya tersebut, karena
bahwa perlu ada tambahan format baru berbagai hal yaitu kurangnya SDM,
untuk mendukung pelayanan keehatan minimnya sosialisasi dan biaya atau
sehingga dalam pengambilan kepu- dana untuk dapat terwujudnya SIMPUS
tusan sudah mantap. yang online.
Berdasarkan wawancara dengan
tiga bidan mengatakan bahwa mereka SIMPULAN DAN SARAN
beralasan tidak menggunakan SIMPUS Berdasarkan hasil penelitian
KIA secara online karena terdapat menemukan Bidan sudah mengetahui
berbagai hambatan. Bidan 1 menga- pengertian SIMPUS, isi SIMPUS,
takan yakni kurangnya SDM atau tujuan SIMPUS, manfaat SIMPUS,
tenaga IT yang bisa mengoperasi- kendala SIMPUS, tetapi ada berbagai
nalkan SIMPUS KIA, selain itu karena alasan SIMPUS dilakukan secara
membutuhkan dana yang cukup banyak offline misalnya alasan dari sudut
setiap bulannya. Bidan 2 dan 3 SDM, pendanaan dan perlu adanya
mengatakan lebih luas, yakni hambatan tambahan fitur baru karna masih sangat
yang mereka hadapi dalam penggunaan sederhana dalam hal pencatatan

73
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669

pelayanan kesehatan. Dalam penelitian terintegrasi ke Dinas Kesehatan


ini dapat dianalisa bahwa sebagian Kabupaten Demak secara online.
besar Puskesmas Wilayah Demak Untuk itu diharapakan ada FGD (Focus
model pengelolaan sistem informasi Group Discation) antara Dinas
manajemen puskesmas (SIMPUS) KIA kesehatan kabupaten Demak dan
sudah dilakukan namun teknis puskesmas untuk melakukan tindak
pengelolaannya masih dilakukan secara lanjut dari permaslahan tersebut.
komputerisasi offline belum langsung

DAFTAR PUSTAKA
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2012. Yogyakarta : Nuha Medika.
Profil Kesehatan Semarang. 2012.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Bank data Nomor 46 Tahun 2014. Tentang
profil kesehatan 2012 [Diakses Sistem Informasi Kesehatan. https:
tanggal 18 Desember 2014]. Didapat //www.kemenkopmk.go.i d. [8
dari : httpp: // www. Dinkesjateng- Oktober 2016]
prov. go.id/profil 2012.com
Sri Eniyati. 2010. Peranan Teknologi
Ghony, M. Djunaidi. 2012. Metodologi Informasi dalam rangka pening
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : katan Pelayanan Publik. UNIS
Ar-Ruzz Media. BANK, Semarang
Nasir, Abdul, dan Muhith, Abdul, dan
Putri, M.E. Ide. 2011. Buku Ajar

74

Das könnte Ihnen auch gefallen