Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Susanthy Dj
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
RSSA/FKUB
30 Jan 2020
WHO menyatakan Global Health Emergency
2
SITUASI GLOBAL NOVEL CORONAVIRUS
sd 9 Februari 2020
3
SITUASI GLOBAL NOVEL CORONAVIRUS
s/d 7 Maret 2020
COVID-19:
Emerging disease without border
New Cases of COVID-19 since 1 February 2020
Current COVID-19
Transmission
“Hotspots”
Taken from EPI-WiN Update # 13 03.03.2020
03/03/2020
•
•
•
•
Hotspot: Republic of Korea
•
• 77% have been reported from Daegu and Gyeongbuk
area.
•
Hotspot: Islamic Republic of Iran
•
•
•
•
Angka Kematian
2.984 kasus
Berdasar Jenis Kelamin
Berdasar Usia
Komorbid
COVID-19 2019 93,090 2,984 2% 76
WHO, situation repor t-44, 4 Mar (tentatif)
Pasien dalam perawatan
33,600 (83%)
39,824 klinis ringan
kasus 6,883 (17%)
kritis
Gamma-coronavirus
Host
Hewan
perantara:
pembawa/
Seperti: the
natural host:
civet
Kelelawar,
(musang
musang, ular
luwak):
diduga pada
SARS
Virus masuk ke saluran napas atas 🡪 bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas 🡪 menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
shedding virus dari saluran napas dan virus dapat 🡪 di gastrointestinal
🡪 Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Definisi Pneumonia
• The virus is transmitted from a sick person to a healthy person through respiratory
droplets when the sick person coughs or talks close to another person.
• Current diagnostic tests have yielded positive results from a variety of specimens
including throat swabs from asymptomatic people and feces.
• These positive results are not a conclusive indication that people are contagious.
People may have been exposed and infected but are NOT necessarily transmitting
the disease. More investigations into potential other routes of transmission are
ongoing.
• What has been reported so far it that the main driver of transmission is droplet
transmission from people with symptoms.
21/02/2020
Penularan CoV
• Tranmisi dari manusia ke manusia:
• Kontaminasi feses
meninggal)
Update on clinical features in COVID-19: New study published
Signs and symptoms % of patients Median age of patients: 47 years (IQR 35 – 58)
when being admitted to
hospital Median incubation period: 4 days (IQR 2 – 7)
3.5% were healthcare workers
Cough 67.8
Fever 43.8 40.9% had no abnormalities on chest X-ray at time of
Fatigue 38.1 hospital admission
Sputum production 33.7
Median duration of hospitalization: 12 days (Mean
Shortness of breath 18.7
12.8 days
Aches and pains (myalgia) 14.9
88.7% of patients developed fever during their
Low white blood cell count 83.2 hospital stay.
from 1-12.5 days with Lauer 5.2 days - median (95% CI 4.4-6.0)
(mean: 5.5)
median estimates of 5-6 Guan 3 days Range: 0–24 days
14/02/2020
Key epidemiological insights from China
• COVID-19 much less frequent in children than adults, children tend to have
milder disease
Self-isolation
13,8% sesak napas
Koordinasi dengan
4,7% kritis (gagal Dinas
napas, syok Kesehatan
septik, Setempat
multi-organ failure
(bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan sekitar)
Based on all 72,314 cases of COVID-19 confirmed, suspected, and asymptomatic cases in China a paper by the
Chinese CCDC and published in the Chinese Journal of Epidemiology 17 Feb
Kriteria Kasus
Kasus Probable
Kasus Konfirmasi
Kontak
Pasien dalam Pengawasan
Seseorang yang mengalami:
DAN
*http://infeksiemerging.kemkes.go.id
Pasien dalam Pengawasan
Seseorang yang mengalami:
● Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
●Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
DAN
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah satu dari paparan
berikut:
● Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19
● Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien konfirmasi COVID-19
● Riwayat ke Hubei, China (termasuk Wuhan);
● Kontak dengan orang yang memiliki riwayat 14 hari terakhir ke Hubei, China
(termasuk Wuhan)
Orang Dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami
DAN
memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala.
*http://infeksiemerging.kemkes.go.id
Negara Terjangkit
● Hasil COVID-19
inkonklusif
● Positif
pan-coronavirus
● Beta coronavirus
Kasus
Konfirmasi
spesimen
a. Petugas kesehatan
b. Penunggu pasien
c. Orang serumah
d. Tamu satu ruangan
e. Bepergian dalam satu alat angkut
f. Bekerja bersama
Kontak Erat
Kontak erat risiko rendah
Bila iya Tanyakan Riwayat Bepergian ke China Bila tidak Perlakukan sebagaimana
Hubungi Posko KLB
dalam 2 minggu terakhir tatalaksana pneumonia
Coronavirus
pada umumnya
Bila iya
Periksa:
∙ DPL
∙ Fungsi hepar, fungsi ginjal
∙ PCT/CRP
∙ Isolasi
∙ Swab tenggorokan untuk pemeriksaan Coronavirus (Hubungi Lab
Litbangkes)
∙ Serial foto toraks sesuai indikasi
∙ Terapi simptomatik
∙ Terapi cairan
∙ Ventilator mekanik (bila gagal napas)
∙ Bila ada disertai infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi nCoV
Uncomplicated illness Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, nyeri otot.
Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
Pneumonia ringan Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia berat
Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia berat Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2 <90%
udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%; distress napas
berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum pneumonia: tidak mau nyusu atau minum,
penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian objektif seperti
echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin output
berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling, hasil lab: koagulopati,
trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan
MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat; vasodilatasi hangat
dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura; peningkatan laktat; oliguria; hiper atau hipotermia.
Diagnosis
• Pneumonia bakteri
Diagnosis
• Pneumonia jamur
Banding
• Edema paru kardiogenik (gagal jantung)
Terapi dan Monitoring
Isolasi • Semua kasus (ringan-berat)
Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
BS
seperti menangani sampel
tersangka human influenza → BSL
2
Specimen Type
bagian atas
Saluran - Sputum 2-3 ml Pot sputum
nafas - Tracheal 2-3 ml Sputum trap
bagian aspirate
bawah - BAL
Darah - Serum +2 ml Tabung SST
Sentrifuse →eppendorf
1000–
1300 g 10 minutes
CDC, WHO 2020
Sputum Viral Transport Medium
trap (VTM)
Swab
www.nursingtimes.n
et dacron
Pot
sputum
Eppendorf
SST tube
Keamanan dalam pengambilan sampel
Safety procedures
•Respirators (N95, EU FFP2 or equivalent, or higher
level of protection)
•Pelindung mata
(goggles, face shield)
Apus
orofaring
Safety procedures
•Suhu pengiriman +40C
Keamanan dalam Pengiriman Sampel
Safety procedures
Primary
tube Absorbent
&
Secondary
container Outer packaging
Form Pengantar
Spesimen
ke Balitbangkes
Alamat
pengiriman
Laboratorium Virologi
Laboratorium Pusat Penyakit Infeksi
Prof.Dr.Oemijati Puslitbang Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan, Badan
Litbangkes.
Kompleks Pergudangan Kementerian
Kesehatan
Jl. Percetakan Negara No.23A. Jakarta Pusat
10560. Telp. 021-4288 1754/45
Pemeriksaan nCov-2019 di Balitbangkes
Testing 2019-nCoV
•Metode rRT-PCR (real time reverse transcriptase PCR)
- Target spesifik nCoV-19
Hasil
Hasil
PHEOC
Hp.087806783906
Deteksi dini dan respon di pintu masuk negara
Secara umum kegiatan penemuan kasus 2019-nCoV di pintu masuk
negara diawali dengan penemuan pasien demam disertai
gangguan napas yang berasal dari negara / wilayah terjangkit.
60
ALUR DETEKSI DINI
DAN RESPON DI
PINTU MASUK DAN
WILAYAH
Deteksi Dini dan Respon di Pintu Masuk Negara
Jika memenuhi kriteria kasus suspek maka dilakukan Jika tidak memenuhi kriteria kasus suspek maka dilakukan respon
respon berupa: sebagai berikut:
• Tatalaksana kasus dan rujuk ke RS rujukan • Tatalaksana kasus sesuai diagnosis yang ditetapkan
• Lakukan tindakan penyehatan terhadap barang dan • Orang tersebut dapat dinyatakan laik/tidak laik melanjutkan
alat angkut perjalanan dengan suatu alat angkut sesuai dengan kondisi hasil
• Mengidentifikasi penumpang lain yang berisiko (kontak pemeriksaan
erat) • Pemberian HAC dan komunikasi risiko mengenai infeksi
• Terhadap kontak erat (dua baris depan belakang kanan coronavirus, informasi bila selama masa inkubasi mengalami
kiri) dilakukan: karantina minimal 1 kali masa inkubasi gejala sesuai definisi kasus maka segera memeriksakan ke
terpanjang, pemberian HAC dan komunikasi risiko fasyankes dengan menunjukkan HAC kepada petugas kesehatan.
• Notifikasi ke Ditjen P2P melalui PHEOC ditembuskan ke • KKP mengidentifikasi daftar penumpang pesawat, dengan
Dinas Kesehatan Provinsi dan dilakukan pencatatan maksud bila kasus tersebut mengalami perubahan manifestasi
menggunakan formulir (terlampir) klinis sesuai definisi kasus suspek maka dapat dilakukan contact
tracing.
Pembiayaan 🡪 Pemda
Kab/Kota
Protecting your community and family
members
What can I do to prevent the spread of COVID-19?
03/03/2020
Question: What is
self-monitoring?
Answer: Self-monitoring is done when * Self-monitoring is recommended for those who have been exposed
to an individual known to have COVID-19 or who have been in a
COVID-19 affected country.
a person is asymptomatic, and it
includes daily measurement of Self-monitoring is recommended for 14 days after the date of last
temperature and monitoring for * exposure.
03/03/2020
Advice for public: Basic Protective measures
• Wash your hands frequently with an alcohol-based hand rub or soap and water.
• Practice respiratory hygiene
When coughing and sneezing, cover mouth and nose with flexed elbow or tissue – discard tissue immediately
into a closed bin and clean your hands with alcohol-based hand rub or soap and water.
Avoid touching
eyes,
nose or Avoid close contact and
mouth travel with animals that are
sick
While Travelling
When coughing or sneezing cover
mouth and nose with flexed elbow or
tissue - throw tissue away
immediately and wash hands
Avoid spitting
in public
• Belum ada!
• Dilaporkan pemakaian
memberikan Oseltamivir
•merek dagang
Prevnar®
Vaksin Pneumonia ini , bukan untuk Coronavirus
•kekebalan terhadap
13 strain bakteri
Streptococcus
pneumoniae, yang
paling sering
Vaksin PCV13 menyebabkan
penyakit
•Vaksin PPSV23 (nama
pneumokokus
dagang Pneumovax pada
manusia.
23®)
•Masa perlindungan
•proteksi terhadap 23
sekitar 3 tahun.
strain bakteri
•Vaksin PCV13
pneumokokus
utamanya
Vaksin PPSV23 •Vaksin ditujukan
PPSV23
kepada
ditujukanbayi dan anak
kepada
di
•Di bawah
negara usia
kelompok umur2 tahun.
yang
berkembang, bakteri
lebih dewasa. usia 65
Haemophilus
tahun ke atas, atau
influenzae type
usia 2 hingga 64Btahun
(Hib)
merupakan penyebab
dengan kondisi khusus
pneumonia dan
Vaksin Hib radang otak
(meningitis) yang
utama.
•Di Indonesia vaksinasi
Hib telah masuk dalam
program nasional
imunisasi untuk bayi.
BELUM ADA VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG OUTBREAK SAAT
INI KARENA DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.