Sie sind auf Seite 1von 6

MAKANAN LUNAK IT{EMBAHAYAKAN KESEHATAN GIGI

Ni Made Sirat

Abstrscl

Food is nol only necessory for growfh ond health, buI also for physical and
mentui
growth arul to pre'venl
tlevelopment. Food given tlqv - o dqv lo he .such. lhat .support optimal
tlefciinrV diseases, preven'l poisoning. and also help prevenl di'seases os on adult' The
pi,rpur"',f thi.y puptr is to irot'iclc ttn uvcrt'ittv ubtrul thc dungcrs ttf soft frtocl't on rL:nttti
heolth.
'l'he relationship betv,een the cortsumption of corhohydrotes wilh caries denlis nothing
up of foori dehris
n do wirh the formaiion of plaque on the tooth surface. Plaque is made
p'loque will eventually be covered with bacleria lhot can aher
altached in between the teet'h.
!1rc slruclurc *'ould dissulvc loutlt
Ithtt pH of tlu,mottth do*,n ltt pH l.s. tn llrc cireunslutlas,
enamel (enamel is insoluble at pH 5.11). Oonsumption of
refined sugor (candy' chocolate'
,oro-rl1 frequently, will leatl Io o pe rmanenf acidiry of the oro! r:ovit-v' 'so lhal more emoii
dissolvetl. severe tlanutge lo llrc email, called curie's dentis
ha's lhe effect tt:
Carbohydrales.suclt (Lt sucrose (table sugar, heet sugar' cone sugar)
glucose (grope 'susart
cariogenic higher than carbolrydrates such as fructose (fruit sugar),
urul ntullttse (nult suyur)' Ll'lrite cunrplcx curbulrytlrules 'vuclt us t11t71:h ona o:
(sturcht'
can be concluded thol
kariogenilorya no elleclal all. BcrecJ on lhe obo't'e discu-ssion il
pUqrl ,oi^ of iintat caries and periodontal disease. Soft.food-s containing c'urhohi'rlrute'
e.specially sucrose occelerales ptaqu" formation tvytes To prcvenl
cories tlenti's urh'ised tt'
sucrose sctffitor '
avoitl or retluce consuntprir,, if .rn-ft /borls, espec'iullv'.fixttl-t lhat conloirt

Keywords: soft food, dental health

PENDATIULUAN
Kesehatan R.l menunjukan bahwa' jumlah
Makanan bukan 5aja diperlukan kerusakan gigi meningkat seiring dengan
bagi pertumbuhan dan kesehatan, peningkatan umur. Prevalensi karies aktif
me"lainkan juga bagi perkembangan fisik dan pengalaman karics pada penduduk I l
dan ment;I. Makanan yang cliberikan tahun keatas di lndonesia sebesar '13.49';.
sehari - hari harus sedemikian, hingga sedangkan untuk Provinsi Bali sebesar
menunjang pertumbuhan yang optimal dan 3J,6o/ot '
dapat mencegah p"nyut it penyakit Karies terjadi disebabkan cmpat faktor'
<lchsiensi, r"i".gui, kera"unan. dan juga yaitu: l) gigi dan .sttliva 2) bakteri
mcmbantu *.n""guh timbulnya Penyakit J) substrat dan 4) waktu. Beberapa ie ni'
pcnyakit pada saat telah deu'asa
l. bakteri dapat meragikan sukrosa dan
irenyakif gigi dan mulut menyerang glukos4 m.isalnya: Streptococcus mutan\
hampir setiap oftlng. Statistik menunjukan yang membentuk asam, hingga pH plak
bahw4 lebih dari 80% anak-anak di negara akan menurun sampai dibawah 5 dalam
maju dan berkembang menderita penyakit kurun rvaktu l-l menit- Pcnurunan pl{
gigi. Kurics tlnn pcnyakit periodonul tersebut dapat mengakibatkan
ilJ*pufun penyakit gigi clan mulut yang demineralisasi.permukaan gigi y'ang rentan
paling umum diderita dan menggambarkan dan proses karicspun dinrulat"
masalah kesehatan masyarakat yang bcsar, Menurut Pramasemara' akibat karics gigi
karena prevalensi dan insidcnnya di scmua adalah: l) bau nrulut 2) gigi terasa ngilu
tempat di dunia2. bila terkcna makanan yang panas atau
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) dingin, asam dan manis l) tidak bisa tidur
2007 yang dilakukan oleh Dcpartcmcn dan atau aktivitas sehari - lrari tcrgangsu

r*.1 K"*hatan Giei tol 1 Nonor 2 ( Agustus 2013) I ll


f
4) pada keadaan yang parah, kalau tidak Tujuan penulisan ini adalah untuk
dicabut menyebabkan peradangan jaringan memberikan gambaran tentang bahaya
sekitar gigi, gusi bengkak dan bernanah 5) makanan lunak terhadap kesehatan gigi.
kehilangan gigi yang berakibat
terganggunya fungsi pengunyahan 6) Pembahasan
penyakit pada organ lain, seperti: penyakit
endokarditis, penyakit ginjal, peradangan A. Makanan
otot, penyakit mata prenyakit kulit. Makanan yang ideal harus mengandung
Pemeliharaan kesehaLan gigi sangatlah cukup bahan bakar (cncrgi) dan semua zat
penting, karena itu kebersihan gigi dan gizi esensial dalam jumlah yang cukup
mulut haruslah tetap dijagat. Tujuan pulaq. Zat gizi atlalah baharr tlasar yarrg
nrernbersihkan gigi adalah menghilangkan nlenyusun bahan nrakanan. Zat gvi
plak. Plak adalah lapisan tipis. tidak merupakan susunan kimia dalam makanan
berwarna mengandung banyak bakteri dan yang berguna bagi kesehatan tubuh. Zat
lekat pada pernrukaan gigi. Plak dapat giti yang dikenal ada lima, yaitu
terbentuk kapan saj4 meski gigi sudah karbohidrat, protein, lema[<" vitamin, dan
dibersihkan. Plak ikut be rperan pada mineral. Bahan makanan dikenal juga
patogcnitas dari karics darr pcrryak rt scbagar bahan p&ng&n s[eu dalam
periodontal6 perdagangan dikenal scbagai komoditas.
KomJrrsisi matriks interselulcr dari plak tsahan makanan dikclompokan menjadi
terdiri atas polisrkarida ekstraseluler yang empat kelompok: l) bahan makanan
dibentuk oleh jenis bakteri tertentu di pokok; 2) bahan makanan lauk pauk; 3)
dalam plak. Jenis utama bakteri .vang bahan makanan sayur: 4) bahan makanan
mempunyai kemampuan u ntuk buahT .

mcmbcntuk polisakarida ckstrasclulcr Bcrdasarkan fungsinya" zat gizi dibedakan


adalah beberapa strain Streptococcu.s yaitu nrenjadi: zat gizi penghasil energi, yaitu:
Slreplococcu.s mulon\, Slreptococctts karbohidrat, lemak, dan protein; 2) zat gizi
bovis, Streplococcu.t sanpTtis, dan strain pembangun sel, terutama diperankankan
Streptococcar lainnya. Bakteri - bakteri ini oleh protein: 3) zat pengatur, terdiri dari
membentuk polisakarida ekstraseluler dari vitamin dan mineral.
karbohidrat, terulama sukrosa. Pada Hubungan konsumsi karbohidrat dengan
permukaan licin dari gigi, koloni dibentuk terjadinya karies gigi berkaitan dengan
teruLama oleh .jenis - .ienis bakteri yang pembentukan plak Hubungan antara
mempunyar kemampuan untuk konsumsi karbohidrat dengan terjadinya
membentuk dekstran. misalnya karies gigi ada kaitannya dengan
Slreplococcus nruloN. Sedangkan pada pembentukan plak pada permukaan gigi.
permukaan akar yang lebih terlindung Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang
terhadap tekanan tckanan rrrckarr ik, rrtclekat di sela-sela glgl.
organisme pembentuk levan sepe rti Plak ini akhimya akan ditumbuhi balreri
Odonlomi,se.r vr.sco.srr.s akan bcrkolon i yang dapat mengubah pH rongga mulut
membentuk plak. Disamping polisakarida menunrn sampai dengan pH 4,5. Pada
intraseluler, matriks dari plak jug, keadaan demikian maka struktur email gigi
mengandung asam - asam amino yang akgn terlarut atau bolong (email gigi tidak
merupakan karakteristik dari glikoprotcin larut pada pl I 5.41). Konsumsi gula mumi
nir ludah, sisa - sisa scl bakteri yang tclah (permen, coklat, karamel) sering akan
mcngalami lisis dan bcbcrapa mineral menyebabkan kea^s.rman rongga mulut
Streplococc*r yang terdapat dalam plak menjadi perrnanen, sehingga semakin
gigi akan memetabolisme sisa makanan banyak email yang terlarut. Kerusakan
yang benifat kariogenik. terutama dari email yang parah. disebut dengan karies
jcnis karbohidr.rt yang dapat dcntis. Karbohidrat scpcrti sukrosa (gula
d ifennentasikana. pasir, gula bit, gula tebu) mempunyai efek
kariogenik lebih tinggi dibandingkan

f urnal Kesehatan Gigr Vol 1 Nonor 2 [ Agusrus 2013) r33


dengan karbohidrat sep€rti fruktosa (gula dalam plak, yaitu dari strain
buah buahan). glukosa (gula anggur) dan Streplococcru. Sebaran bakteri dalam plali
maltosa (gula malt). Sedangkan sangat bervaria-si, namun pada umumn,va
karbohidrat kompleks sep€rti amilum bakteri di lapisan bagian dalam berkumpul
(pati),- efek kariogenikrya tidak ada sama membentuk koloni yang lebih padat serta
sekal i'. mempunyai dinding yang lebih tebalT.
Proses pembentukan plak melalui dua
B. Plak tahap. Tahap pertama adalah grembentukan
Iapisan acquired pelicle dan tahap kedua
l. Pengertian adalah proliferasi bakteri. Acquired pelicle
Plak adalah lendir yallg rnelckat pada merupakan deposit tipis dari protein air
permukaan gigi. Dalam plak ini terdapar ludah, terdiri dari glikoprotein, yang
kuman-kuman dBri ludah dan mulut, terbenfuk beberapa detik setelah menyikat
dintana plak ini mcrupakan ternpat gigi. Setelah terbenruk acquired pclicle,
bertumbuhnya baktcri. Tidak dapat bakteri mulai bcrprolilbrasi disertai dengan
disangkal bahwa setelah makan kita harus pembentukan matriks inter bakterial yang
meniadakan plak, karena plak merupakan terdiri dari polisakarida ekstraseltrler,
awal terjadinya karies gigi't. l'olisakarida cktrasclulcr irri tcrdiri dari
Bakteri dapat terdeprsit langsung pada levan, dekstran, protein air ludah, dan
email. tetapi biasanya bakteri melekat bakteri pe nrbentuk polis"ekarida
terlebih dahulu pada pelikel. Pelikel adalah ektraseluler. Bakteri pembentuk
lapisan tipis, translusen, halus, dan tidak polisakarida ekstra seluler adalah
bcrwarna. Pelikel terdiri dari protein Streptococctts mulans. ,\treptoc,occtLs
terulama glikoprotein air ludah yang hovis. StreptococctLs .sanguis, dan
rnelekat crat patla permukaan gigi Streptococctt.s salvarius. Pada 24 iam
Beberapa menit setelah pelikel terbentuk, pcrtama terbentuklah lapisan tipis yang
maka pelikel ini akan terpopulasi oleh terdiri dari bakteri jenis cocctL\ dan
bakteri. Pelikel yang sudah rerpopulasi suasana lingkungan pada lapisan plak
bakteri ini disebut plak5. Plak adalah masih aerob.
deposit lunak yang terdiri dari kumpulan
bakteri yang berkembang biak di dalam 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu lapisan matriks intraseluler. lapisan pembentukan plak
ini terbentuk dan melekat erat pada Faktor-faktor yang mempengaruhi
permukaan gigi bila s€seorang pemhentrrkan plak gigi, sehagai herikut:
mengabaikan kebe rsihan gigi dan a. Lingkungan fisik, yang meliputi
6-
mulutnya anatomi dan posisi gigi, anatomi
Terdapat 300 spesies dan subspesies jaringan sekitarnya, serta struktur
mikroorganisme yang dapat diisolasi dari permukaan gigi. Pada daerah terlindung
sampel plak yang diambil dari area karena kecembungan prermukaan gigi.
.subgingivae. pa.ia gigi yang lctaknya salah. pada
permukaan gigi dengan kontur tepi gusi
2. Pcmbentukan plak yang buruk, pada permukaan email
Plak terdiri dari 80o/o air dan berbagai yang cacat, dan pada dcarah p€rtautan
macam mikroorganisme yang jumlahnya s€men dan crrrail gigi yang kasar.
kurang lebih 250 juta 6rr mg bcrat basah jumlah plak yang rerbentuk lcbih
plak. Di dalam plak tcrdapat pula sel sel banyak.
epitel lepas, leukosiL parrikel - partikel b. Friksi atau gesekan oleh makanan yang
sisa makanan. serta garam garam dikunyah. Ini hanya terjadi pacla
anorganik. lerutama kalsium, fosfat dan permukaan gigi yang tidak terlindung.
fluor"'. Komposrsl matriks interseluler dari Pemeliharaan kebersihan mulut dapat
plak terdiri dari pxrlisakarida ekstra seluler mencegah atau mcngtrrangi
yang rlibentuk dari bakteri jenis tertentu di penumpukan plak pada pernrukaan gigi.

|urnal Kesehatan CigiVol 1 Nonor 2 [ Agusrus 20i3J lj4


c. Makanan yang dikonsumsi. Plak banyak
terbentuk jika kita lebih banyak 5. Plsk sctragai pcnyebab penyakit
nrengkonsumsi nrakanan lunak terutama periodontal
makanan yang mengandung karboh idrat Faktor lokal yang dapat menyebabkan
jenis sukrosa, karena akan terjadinya penyakit periodontal antara lain
menghasilkan dekstran dan levan yang adalah bakteri dalam plak, kalkulus,
bcrlrcrarr pcrrtirrg dalarr pcrnbenrukan ntaterial alba dan hxxl dcbris. Scrnuu
plakra. faktor lokal teruebur terjadi akibat
kurangn-ya kebiasaan memelihara
4. Plak sebagai penyebab karies kcbcrsihan gigi dan mulut. hoses
Bakteri - bakteri dalam plak yang melekar terjadinya gingivitis pada pasien
pada permukaan gigi tcnttamanya - pasien
dengan gingival schat, dengan cara
Slrcptococcas dan Lactobactllar yang akan mengabaikan kcbcnrihrur gigi dar nrulut
memetabolisme sisa makanan yang scrta meneliti perubahan -- perubahan yang
bcrsifat kariogcnik, tcrutama yang berasal terladi pada nrikroflora plak. Penclitian ini
dari jenis karlnlridrat . yang dapar menunjukkan adanya hubungan yang erat
difermentasi, sepe rti sukrosa, glukosa. antard plak dan gingivitisrs. Gejala - gejala
lruktosa maltosa- Cula ini memiliki klinis gingivitis mulai tcrlihat l0 - 2t hari
molckul yang kecil dan mempunyai berat sctclah prosedur pembersihan gigi dan
yalg rendah, sehlngga mudah diserap dan mulut dihcntikan. Tlrciludu durr Ritz
dimetabolisme oleh bakteri. Hasil menyatakan bahwa dengan bertambahnya
metabolisme oleh bakteri tersebut selain umur plak juga akan terjadi perubahan
dapat menghasilkan asam jugo pada jumlah dan jenis bakteri. Coccus
menghasilkan polisakarida ekstraseluler dan batang Cram positif merupakan
dan polisakarida intraseluler. alkohol, dan bakteri yang dominan pada pcrmulaan,
CO2. Selain dihasilkan oleh Streptococcus setelah beberapa hari akan berkurang.
dan Lactobrrcillus, asam dan polisakarida Se lanjutnya coccus Gram negatif,
juga dihasilkan oleh Staphilococcus. filamen lusobakterium, vibrio.
Neis.seria, dan Enterococcus. Namun spirochaeta dan jenis lainnya akan
bakteri - bakteri tersebut tidak tahan hidup bertambah dan terdapat bukti - bukti
dalam suasana asam, hanya dapat hidup bahwa perubahan-perubahan tnr
pada pll 6 - 6,5. Sedangkan Streptococctu berhubungan erat dengan bertambahnya
dapat hidup sampai pH 4,5 dan potensi patologis plak gigi terhadap
Lactobacillur dapat bertahan hingga pH 4. periodontal5.
Streptococcas dan Lactobacillar bersilat Terjadinya inflamasi pada gingival
asidogenik dan asidurika. oleh bakteri di dalam plak disebabkan
Asam yang paling banyak dihasilkan karena bakteri tersebut menghasilkan
adalah asam laktat. selain itu crrzillr--crrzirn yalrg rnampu menghidrolisa
"iuga asarrr
piruvat. asam asetal asam propionat, dan komponen interseluler dari epitel
asam formiat. Asam yang tcrhntuk dari gingival dan janngan ikat di bawahnya.
hasil rnetabolisrrre bakteri ini dipergunakan Enzim-cnzim hidrolitik yang berperan
untuk merusak gigi dan selain itu pada proses inflamasi ini yaitu enzim
dipergunakan oleh bakteri sebagai energi. hialuronidase, lipase , kolagenas€,
Pada orang yang sering mengkonsumsi betaglukoranidase, chondrolitin sulfatase,
gula secara tcrus rn€nerus, maka pIJ plak dekarboksilase, peroksidase dan katalase.
tetap berada dibawah pH normal. Bila Beberapa jenis bakteri berbentuk
kondisi ini terjadi dalam waktu tertentu. filamenl sep€rti Bacteroides
maka terjadi demineralisasi permukaan melaninogenicus mempunyai kemampuan
email, berupa pelarutan kalsium dan untuk menghasilkan kolagenase (enzim
pltospat dari ernail. Bila rerus bcrlanjut, yang dapat mcnghidrolisa kolagen),
maka_terjadi kerusakan email yaitu karies Odontonryces viscosus dan beberapa jenis
glgt '". Iainnya mempunyai potensi patogenik

Jurrral Keseharan GigiVol 1, Nonor 2 [ Agustus Z0I3) I]_5


terbesar terhadap gingival. Iritasi te{adi pengontrolan terhadap pembentukan plak
karena toxin yang dihasilkan oleh bakteri gigi harus didasarkan atas usaha
dalam plak dan akan mengakibatkan pemeliharaan oral hygiene yang dilakukan
degenerasi dari epitel gingival dan secara aktif (Megananda et alr,2009).
inflamasi jaringan ikat dibawahnya. Adapun usaha-usaha yang dapat
Dinding sel dari bakleri Gram negatif yang dilakukan untuk mencegah dan mengontrol
banyak tcrdapat pada plak dewasa penrbeltukau dental plak rrrcliputi:
mengandung endotoksin yang akan mengatur pola makanan, tindakan secara
dilepaskan setelah bakreri renebur mati. kimiawi terhadap bakteri dan rerhadap
Balreri dalam plak dan hasil polisakarida ekstra seluler, serta tindakan
metabolismenya merangssng tcrjadinya mekanis berupa pembersihan rongga mulut
reaksi antigen antil-rrdi yang ahnormal dan gigi dari semua sisa makanan, bakreri
pada jaringan gingival sebagai respon dan hasil-hasil metabolismenya.
fubuh terhadap antigen baktcriro Menyikat gigi dengan benar merupakan
tindahan yang paling efektif untuk
6. Pengendalian plak mengendalikan plak6 .
Tindakan yang dapat dilakukan untuk Macam macam tehnik penyikatan
mencegah atau setidaknya mengendnlikan gigi yang baik adalalr sebagai bcrikur:
pcmbcntukan plak, scbagai berikut: l) l. 'l'ehnik Roll
tindakan pcrtama yaitu mcngatur pola Merupalian tchnik pcnyikatan yang
makan dengan membatasi makanan yang relatif sederhana" yang sangat bermanfaat
banyak mengandung karbohidrat, sebab bila digunakan pada gingiva yang sensitif.
karbohidrat merupakan bahan utama Bagian samping sikat gigi diletakkan
pembentuk plak disamping sebagai sumber berkontak dengan bagian samping gigi
energi bagi bakteri saat membentuk plak. dcngan bulu sikat mengarah ke apikal dan
Hindari makanan yang lunak dan mudah sejajar terhadap sumbu gigi. harus dapat
melekat pada permukaan gigi, sebab membersihkan semua permukaan gigi;
makanan seperti ini mempercepat bagian belakang sikat terletak se tinggi
pembentukan plak; 2) tindakan secara permukaan oklusal gigi-geligi. Sikat
kimiawi yaitu penggunaaan antibiotik kemudian diputar perlahan-lahan ke bawah
serta antiseptik lainnya secara topikal. pada rahang atas dan ke atas pada rahang
Penggunaan antibiotik yang tidak adekuat bawah sehingga bulu sikat menyaprr
memiliki risiko resistensi terhadap gigi. Sekitar l0 putaran
daerah gusi dan
antibiotik. Penggunaan enzim anzim dilakukan untuk tiap bagian dan kemudian
untuk menghambat pembentukan sikat digeser ke bagian berikutnya. Bila
polisakarida ekstraseluler. diantaranya lengkung pada s€gmen anterior sempit,
dekstranase; 3) tindakan secara mekanis sikat dapat digerakkan vertikal. Bila semua
atau oral phi.rittthtrupy, yaitu tindakan permukaan bukal dan lingual sudah
membersihkan gigi dan mulut dari sisa- ditrcrsihk;rn. permukaan oklusal dapat
sisa makanan dengan menggunakan alat disikar dcngan gerak rotasi.
bantu sikat gigi .

Ada atau tidaknya plak pada


permukaan servikal gigi tidak dipengaruhi 2. Tehnik Bass
oleh makanan yang lewat melalui rongga 'l'ehnik penyikatan ini ditujukan
mulu. Scdangkan menurut Liltdhe dan untuk membersihkan daerah gingiva dan
Wicen (1969) bahwa mengunyah untuk ini ujung sikat harus dipegang
makanar dalam bentuk kasar dan sedemikian rupa sehingga bulu sikat
berserat tidak mencegah pembentukan terletak 450 terhadap rrrbu gigi geligi,
plak. walaupun sudah ada self cleansing ujung bulu sikat mengarah ke leher
gigi - geligi yang berperan dalam gingiva. Sikat kemudian ditekan ke arah
pemeliharaan oral hygiene manusia. gingiva dan digerakkan dengan gerak
Oleh karena iru pencegahan dan memutar yang kecil sehingga bulu sikat

furnal Kesehatan Gigr Vol 1 Nonor 2 [ Agustus 2013] 136


masuk ke daerah leher gingiva dan juga 2. Sriyono N W., 2009, Pencegahan
terdorong masuk di antara gigi geligi. Penyakit Gigi dan Mulut Guna
Tehnik ini dapat menimbulkan rasa sakit Me ningkotkan Kualitas It idup, Jakarta
bila jaringan terinflamasi dan sensitif. Bila : t-p-
gingiva dalanr keadaan schat, tehnik Dass 3. Departcmcn Kcschatan R.l (Dcpkcs
menrpakan metode penyikatan yang baik. R.l), 2008, Riset Kesehatan Dasar
terbukti tehnik ini merupakan metode yang (RISKE,\DAS) 2007, Jakarta, t.p.
paling efektif untuk membersihkan plak5. 4. Kidd E A M., dan Bechal S J., I 991,
3. Pembersihan interdental Dasar-Dasar Karie.s Gigi (alih
Daerah interdental adalah dacrah rctcrrsi bahasa Narlan SunrawinaLa dan
plak yang paling scring ditcmukan dan Saffida Faruk), Jakarta: EGC.
paling sulit dijangkau oleh sikat gigi, Manson J D dan EIey B M. 1993.
sehingga seringkali perlu digunakan Buku Ajcr PERIODONTI, alih bahasa:
metode pembersihan khusus. tJntuk ini drg. Ana-stasia S, Jakarta, Hipokrates.
dapat digunakan floss, plester, tusuk gigi, 6. Forrest J O, 1995, Pencegohon
sikat interdental dan semacam sikat botol Penyakit Mulut, alih bahasa: Lilian
dalam ukuran keci15. Yuwono, Jakarta: H ipokrates.
7. Fakultas Kesehatan Masyarakat
SIMPULAN DAN SARAN Universita.s lndonesia (FKM-Ul),
Berdasarkan pembahasan di atas 2012, Gizi dan Keseharan
dapat disimpulkan bahw4 plak salah satu Masyarakat, cetakan ke - 7, Jakarta:
penyebab terjadinya karies gigi dan FI- RajaGrafi ndo Persada
penyakit periodontal. Makanan yang lunak 8. Tarigan, R., (2003). Karie.s Gigi.
khususnya yang mengandung karbohidrat EGC, Jakarta
jenis sukrosa memp€rcepat pembentukan 9. Rateitschak K H, dkk, 1989,
plak. Disarankan untuk menghindari atau Periodontologt, 2no revised and
mengurangi konsumsi makanan - makanan expanded edition, New York: Thieme
yang lunak, khususnya makanan lunak Medical Pub. lnc.
yang mengandung sukrosa. t0. Semaranayake L, 2006, E.s.sential
Microbiologi for Dent istry, Churchi ll
DAFTAR PUSTAKA Livingstone: Elsevier Limited
l. Pudjiadi S, 2001, Ilmu Cizi Klinis
pada Anak, edisi keempat, Jakarta:
Balai Penerbit FKUI

f urnal Kesehatan GigiVol 1 Nonor 2 [ Agrrstus 2013) l_r7

Das könnte Ihnen auch gefallen