Sie sind auf Seite 1von 8

Vol. 10 No.

1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Bioviabilitas Ekstrak Gracilaria sp terhadap


Stem Sel Mesenkimal sebagai Terapi
Adjuvant Periodontitis
(The Bioviabilitas of Gracilaria sp Extract Againts
Mesenchymal Stem Cell as Adjuvant Therapy of Periodontitis)
Talsha Irzaputri A*, Yoifah Rizka **, Sarianoferni***
*Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
***Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Gracilaria Seaweed extracts are known to have an antibacterial content that
can inhibit the growth of Porphyromonas gingivalis bacteria. P.Gingivalis are dominant in
chronic periodontitis as a cause of periodontal tissue damage that can be inhibited by using
materials that contain antibacterial effect. Terms of materials to be applied in the oral cavity
must be biocompatible, through toxicity tests, one with bioviability test. In this study
bioviability test performed on media mesenchymal stem cells. Purpose: To determine
bioviability Gracilaria seaweed extract against mesenchymal stem cells as adjuvant therapy
of periodontitis. Materials and Methods: study design was post test only control group
design. Mesenchymal stem cells in 96 wells were divided into a control group of cells (n=6),
media controls (n=6), and treatment (n=6). The treatment group was given Gracilaria
seaweed extract with a concentration of 2.5%, 5%, 10%, 20% and 40%. Stem cells were
incubated 24 hours before and after treatment. Once given MTT, optical density read with an
ELISA reader then calculated the percentage of living cells. Toxic material when living cells
<50% and not toxic when living cells >50%. Living cell data were analyzed by statistical test
Kruskal Wallis and Man Whitney. Result: Viability cell at 2.5% concentration is 68.59%, 5%
concentration = 29.67%, 10% concentration = 4.43%, 20% concentration = 2.5% and 40%
concentration = 0.96 %. Conclusion: Extract of seaweed Gracilaria proven not toxic at 2.5%
concentration and proved toxic at 5%, 10%, 20% and 40% concentration

Keywords: Bioviability, Gracilaria sp, mesenchymal stem cell

Correspondence: Yoifah Rizka, Department of Periodontology,Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5912191, Email:
yoi.riez@yahoo.co.id

1
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Ekstrakrumput laut Gracilaria diketahui memilikisifatantibakteriyang


dapatmenghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas Gingivalis. P.Gingivalis dominan
pada periodontitis kronis sebagai penyebabkerusakanjaringan periodontalyang
dapatdihambat dengan menggunakan bahanyang mengandung efek antibakteri. Syarat
bahan untuk dapat diaplikasikan dalam rongga mulut harus bersifat biokompatibel, melalui
uji toksisitas, salah satunya dengan uji bioviabilitas. Pada penelitian ini uji bioviabilitas
dilakukan pada media stem sel mesenkimal.Tujuan: Untuk mengetahui bioviabilitas ekstrak
rumput laut Gracilaria terhadap stem sel mesenkimal sebagai terapi adjuvant periodontitis.
Bahan dan metode: Rancangan penelitian adalah post test only control group design.
Stem selmesenkimal dalam 96 sumuran dibagi menjadi kelompok kontrolsel(n=6),kontrol
media(n=6), danperlakuan(n=6).Kelompokperlakuan diberiekstrakrumput laut Gracilaria
dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, 20% dan 40%. Stemseldiinkubasi24jamsebelumdan
sesudahperlakuan. Setelah diberiMTT,opticaldensitydibacadenganELISAreader laludihitung
persentasesel yang hidup. Bahan bersifat toksik bila sel hidup<50% dan tidak toksik bila sel
hidup >50%.Data sel yang hidup tersebutdianalisadengan ujistatistik Kruskal wallis dan
Man Whitney. Hasil: Viabilitas sel pada konsentrasi 2,5% adalah 68,59%, konsentrasi 5% =
29,67%, konsentrasi 10% = 4,43%, konsentrasi 20% = 2,5% dan konsentrasi 40% = 0,96%.
Simpulan: Ekstrak rumput laut Gracilaria terbukti tidak toksik pada konsentrasi 2,5% dan
terbukti toksik pada konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40%.

Keywords: Bioviabilitas, Gracilaria sp, stem sel mesenkimal

Korespondensi: Yoifah Rizka W,Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas


Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5912191, Email:
yoi.riez@yahoo.co.id

PENDAHULUAN adalah Porphyromonas gingivalis.1


Terapi periodontal dapat dilakukan
Penyakit periodontal merupakan dengan cara bedah dan non-bedah.
masalah kesehatan gigi dan mulut yang Terapi non-bedah merupakan prosedur
masih dialami masyarakat awam. Di perawatan periodontal yang bertujuan
Surabaya khususnya, dari 59 untuk menghilangkan faktor penyebab
puskesmas terjadi 2,98% kasus pada dan faktor yang dapat menambah
tahun 2011 (Diskes Surabaya, keparahan penyakit gingiva dan
2011).Hal ini disebabkan oleh periodontal dengan kontrol plak,
kurangnya tingkat kesadaran menjaga scaling, root planing, dan pemberian
kebersihan rongga mulut. Periodontitis antimikroba atau antibiotik.1
merupakan keradangan pada jaringan Terapi alternatif pada penyakit
periodontal yang disebabkan oleh periodontal perlu dilakukan sebab
mikroorganisme spesifik. Salah satu terapi mekanis yaitu scaling dan root
klasifikasi periodontitis ialah planing saja diangggap belum berhasil
periodontitis kronis. Periodontitis untuk menghilangkan jumlah koloni
kronis merupakan bentuk yang paling bakteri spesifik, sehingga diperlukan
umum dari periodontitis, yang pemberian antibiotik sistemik atau
disebabkan oleh bakteri plak, salah lokal.2 Penggunaan antibiotik jangka
satu bakteri yang paling banyak panjang dapat menimbulkan beberapa
ditemui pada periodontitis kronis efek hipersensitivitas, reaksi toksik,

2
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

dan banyak bakteri yang resisten untuk dapat diaplikasikan di dalam


terhadap antibiotik,3 yang rongga mulut suatu bahan kedokteran
mengakibatkan keterbatasan gigi harus di uji toksik terlebih dahulu.
penggunaannya dalam terapi sehingga Bahan-bahan kedokteran gigi harus
diperlukan obat alternatif untuk terapi biokompatibel yaitu tidak memiliki
penyakit periodontal yang memiliki efek toksik atau efek merugikan pada
efek antibakteri yang tidak fungsi biologis.7 Uji viabilitas sel
menimbulkan efek samping bagi merupakan bagian dari uji toksisitas
penderita dengan penggunaan jangka yang digunakan untuk mengetahui
panjang dan dapat langsung bekerja kemampuan suatu bahan kimia, toksin
pada daerah sasaran. natural, dan sel mediator imun untuk
Dalam bidang medis, membunuh suatu sel.8 9 Pengkajian
pengobatan bisa didapat dari berbagai toksisitas suatu zat diperlukan untuk
macam jenis sumber daya hayati salah menetapkan potensi suatu zat sebagai
satunya adalah Gracilaria sp. yang racun.10 Maka penelitian ini
merupakan salah satu jenis dari rumput merupakan penelitian lanjutan untuk
laut.Gracilaria termasuk golongan melihat jumlah sel yang hidup dari
alga merah (Rhodophycaea) yang pemberian ekstrak Gracilaria.
banyak dimanfaatkan dan bernilai Uji bioviabilitas dilakukan pada
ekonomis.4 Menurut penelitian mesenchymal stem cells. Mesenchymal
Siregar,(2012) ekstrakGracilaria stem cells dapat digunakan untuk
memiliki kandungan senyawa bioaktif menguji obat baru dan untuk menguji
antibakteri yaitu alkaloid, flavonoid toksisitas,11 sebab stem sel
dan steroid yang dapat menghambat mesenkimalbersifat belum
pertumbuhan bakteri Pseudomonas berdiferensiasi (undifferentiated),
aueruginosa, Staphylococcus mampu berproliferasi (self renewal)
epidermidis. Melki,(2011) dan dapat berdiferensiasi menjadi sel-
membuktikan bahwa ekstrak sel tubuh yang dibutuhkan. 12
Gracilaria dapat menghambat Berdasarkan penelitian Talib
pertumbuhan bakteri E.coli dan (2014) didapatkan zona hambat
S.aureus pada konsentrasi0,05%, 1%, terhadap bakteri Porphyromonas
5%, 10%, dengan konsentrasi hambat gingivalis yaitu 7,372mm (0,05%),
minimum 0,05%.5 Penelitian oleh 7,95mm (1%), 11,57mm (5%), dan
Talib (2014) membuktikan bahwa 13,86mm (10%)6. Dibandingkan
ekstrak rumput laut Gracilaria sp dengan kontrol positif (tetrasiklin)
dapat menghambat pertumbuhan yaitu 40,868 mm. Hal tersebut
bakteri Porphyromonas gingivalis menunjukan kecenderungan bahwa
pada konsentrasi 0,05%, 1%, 5%, semakin besar konsentrasi ekstrak
10%, yang menunjukan semakin besar Gracilaria maka semakin besar daya
konsentrasi ekstrak Gracilaria hambatnya terhadap bakteri
semakin besar daya hambatnya Porphyromonas gingivalis. Oleh
terhadap bakteri Porphyromonas karena itu peneliti menggunakan
6
gingivalis. konsentrasi mulai 2,5%, 5%, 10%, dan
Ekstrak rumput laut Gracilaria ditingkatkan menjadi 20%, dan 40%,
ini mempunyai potensi untuk konsentrasi tersebut didapat dari
dikembangkan sebagai terapi adjuvant pengenceran dua kalilipat dan
pada kelainan periodontal, namun diharapkan agar hasil dari konsentrasi

3
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

tersebut dapat mendekati kontrol kelompok perlakuan diberi


positif (tetrasiklin) dan semakin ekstrakrumput laut Gracilaria dengan
menghambat pertumbuhan bakteri konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, 20% dan
Porphyromonas gingivalis. Hasil 40%, konsentrasi tersebut didapat dari
penelitian ini diperlukan untuk pengenceran dengan media alpha
mengetahui efek toksik yang mungkin MEM. Kemudian dilakukan uji
ada dalam Gracilaria, jika Gracilaria bioviabilitas dan dibaca nilai
terbukti aman dan tidak menimbulkan absorbansinya secara spektrofotometri
efek toksik pada jaringan yang normal, menggunakan ELISA reader pada
maka ekstrak Gracilaria dapat panjang gelombang 620 nm.Nilai
dikembangkan sebagai bahan alternatif optical density (absorbansi) masing-
terapi pada pengobatan penyakit masing sampel pada setiap konsentrasi
periodontal. terhadap nilai kontrol dilakukan
perhitungan nilai rata-rata presentase
sel-sel yang hidup.
BAHAN DAN METODE
Penelitian pembuatan ekstrak
Gracilaria di lakukan di Laboratorium HASIL
fitokimia Fakultas Farmasi Universitas
Surabaya (UBAYA) dan perlakuan Data viabilitas sel dari ekstrak
terhadapmesenchymal stem cellsdi Gracilaria terhadap stem sel
lakukan di Laboratorium stem cell di mesenkimal berdistribusi tidak normal
Institute of Tropical Disease Centre (uji Shapiro-Wilk didapatkan p>0.05)
Universitas Airlangga Surabaya . dan antar kelompok memiliki variansi
Rumput laut jenis spesies Gracilaria yang tidak homogen (Levene’s test
dikeringkan dibawah panas matahari p=0.000), data tidak berdistribusi
selama 4 hari dengan suhu yang stabil. secara tidak normal sehingga
Sampel yang telah kering (simplisia) dilakukan uji non parametrik yaitu
dipotong-potong kemudian dihaluskan Kruskal Wallis dengan hasil p<0,05
dengan menggunakan blender hingga yang menunjukan bahwa ada
menjadi serbuk simplisia. Simplisia perbedaan viabilitas sel yang
ditimbang sebanyak 50 gram dan bermakna antar kelompok perlakuan.
dimasukkan ke dalam tabung Untuk melihat perbedaan viabilitas sel
elenmeyer. Lalu dilakukan pada masing-masing kelompok, data
perendaman (maserasi) dengan larutan kelompok perlakuan dilakukan uji
metanol 70% sebanyak 100ml dan Man Whitney dengan pemaknaan
direndam selama 2 hari.Larutan p<0,05 menunjukan bahwa terdapat
disaring menggunakan kertas saring perbedaan yang bermakna antar
dan dikeringkan di atas pemanas listrik kelompok media dengan semua
hingga terbentuk ekstrak kental. Media kelompok perlakuan, kelompok sel
mesenchymal stem cellsdalam 96 dengan kelompok konsentrasi 2,5%;
sumuran dibagi menjadi kelompok 5%; 10%, konsentrasi20% dengan
kontrolsel(n=6),kontrol media(n=6), semua perlakuan, konsentrasi 5%
danperlakuan(n=6).Kelompok sel dengan semua perlakuan, konsentrasi
merupakan sedian dari mesenchymal 10% dengan 40%, dan konsentrasi
stem cellsdan kelompok media 20% dengan 40% (p= 0,004). Dari
merupakan sediaan alpha MEM, hasil perhitungan ELISA Reader

4
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

didapatkan pengukuran jumlah sel PEMBAHASAN


yang hidup dari konsentrasi 2,5%, 5%,
10%, 20%, 40% menunjukan Penyakit periodontal merupakan
hasil rerata jumlah sel hidup 0,379, suatu respon inflamasi karena adanya
0,179, 0,04, 0,036, 0,028, dan infeksi bakteri pada jaringan
didapatkan hasil presentase jumlah sel pendukung gigi yang melekat lama
hidup dari perhitungan dengan pada jaringan periodontal sehingga
menggunakan rumus viabilitas sel terbentuk biofilm plak.13 Periodontitis
yaitu 68,59%, 29,67%, 4,43%, 2,5% merupakan keradangan pada jaringan
dan 0,96%. Dari presentase jumlah sel periodontal yang disebabkan oleh
yang hidup dapat dikatakan semakin mikroorganisme spesifik. Salah satu
tinggi presentase konsentrasi ekstrak klasifikasi periodontitis adalah
Gracilaria semakin rendah jumlah sel periodontitis kronis. Periodontitis
hidup. kronis merupakan bentuk yang paling
umum dari periodontitis, yang
Tabel 1, Tabel Hasil uji statistik disebabkan oleh bakteri plak, salah
deskriptif satu bakteri yang paling banyak
Kelompok N Rata- Std. ditemui pada periodontitis kronis
Rata Deviasi adalah Porphyromonas gingivalis. 1
P1 6 0,543 0,027 Eliminasi bakteri penyebab
mencakup kontrol plak, scaling, root
P2 67 0,024 0,003 planing, dan pemberian antibiotika.
P3 Pemberian antibiotika perlu dilakukan
6 0,380 0,0029
karena perawatan secara mekanis yaitu
P4 6 0,178 0,014 scaling dan root planing dikatakan
P5 6 0,047 0,005 belum berhasil karena terdapat
mikroorganisme spesifik. Antibiotika
P6 6 0,037 0,04 dapat menjadi terapi tambahan pada
P7 6 0,029 0,005 terapi mekanik periodontal,14namun
penggunaan antibiotik jangka panjang
dapat menimbulkan beberapa efek
hipersensitivitas, reaksi toksik, dan
RATA-RATA JUMLAH SEL
0.6 HIDUP
dengan banyaknya bakteri yang
resisten terhadap antibiotik,3sehingga
0.5
RERATA MESENCHYMAL STEM CELLS

0.543
pada penelitian ini dipilih ekstrak
0.4
0.38
Gracilaria sebagai terapi tambahan
0.3
untuk mengurangi efek resistensi dari
0.2
antibiotik karena ekstrak Gracilaria
HIDUP

0.1 0.178
tersebut memiliki sifat antibakteri.
0 0.047
0.037 Gracilaria memiliki komponen
0.024 0.029
kimia yaitu karbohidrat, protein,
lemak, serat kasar, abu, mineral yang
MEDIA DAN PERLAKUAN
meliputi kalsium, fosfor, natrium dan
zat besi. Selain itu terdapat vitamin
Gambar 2. Grafik rata-rata Viabilitas Sel
B1,B2 dan Vitamin C 16. Selain itu
pada rumput laut Gracilaria memiliki
kandungan karoten, dimana karotenoid

5
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

memiliki fungsi biologis yang sangat direkomendasikan yang menjadi


penting sebagai antioksidan, dan perhatian utama pada sifat iritasi
imunostimulator yang dapat mencegah lokal9. Uji toksisitas ialah uji untuk
penyakit, anti-inflamasi, anti stres, anti menetukan suatu bahan memiliki
penuaan diri, dan pelindung kulit dari potensi menjadi toksik pada organisme
sinar ultraviolet. Gracilaria juga biologis dan sejauh mana efeknya.19
memiliki kemampuan menagkap Pada hasil penelitian
radikal bebas atau antiradical.17 menunjukan bahwa terdapat perbedaan
Gracilaria memiliki kandungan signifikan dari jumlah sel yang hidup
senyawa bioaktif antibakteri yaitu antara kelompok perlakuan kecuali
alkaloid, flavonoid, dan steroid yang kelompok kontrol sel dengan
dapat menghambat pertumbuhan konsentrasi 2,5% dan 40% ini
bakteri Pseudomonas aueruginosa, disebabkan karena ekstrak Gracilaria
Staphylococcus epidermidis.18 memiliki kandungan beberapa bahan
Sampel yang digunakan dalam aktif yaitu senyawa alkaloid, flavonoid
penelitian ini adalah mesenchymal yang bersifat sitotoksik, dimana
stem cells.Stem cell adalah sel yang semakin tinggi konsentrasi maka
menjadi awal mula dari pertumbuhan semakin banyak kandungan alkaloid
sel lain yang menyusun keseluruhan dan flavonoid yang terdapat pada
tubuh organisme, termasuk manusia.12 Gracilaria dan menyebakan rendahnya
Teknik jaringan menggunakan jumlah sel yang hidup.
mesenchymal stem cells adalah pilihan Senyawa alkaloid memiliki efek
terapeutik dengan beberapa farmakologi pada manusia dan hewan
keunggulan, Mesenchymal stem cells sebagai zat antibakteri. Ini disebabkan
memiliki kualitas regenerasi tinggi karena alkaloid mempunyai
jaringan yang rusak tanpa membentuk kemampuan dalam menghambat
jaringan fibrous dan resiko rendah biosintesis dinding sel, hal ini dapat
terhadap penolakan autoimun, mengakibatkan metabolisme bakteri
mesenchymal stem cells dapat terganggu. Dan juga dapat merusak
berdiferensiasi menjadi mesodermal, komponen penyusun peptidoglikan
endodermal, dan ektodermal, oleh pada sel bakteri, sehingga
karena itu mesenchymal stem menyebabkan kematian sel bakteri
cellsmerupakan sumber daya yang pada sel tersebut.20 Senyawa alkaloid
baik untuk rekayasa jaringan.15 dapat menyebabkan DNA
Mesenchymal stem cellsmerupakan sel intercalaseyang akan menghambat
yang multipoten sehingga dapat proses transkripsi dan replikasi DNA
berdiferensiasi menjadi golongan yang serta proses proliferasi sel dan
sama dan dapat berdiferensi menjadi akhirnya menyebabkan kematian sel,21
penyusun jaringan periodontal.12 senyawa flavonoidmemiliki
Penelitian ini menggunakan uji kemampuan menghambat
bioviabilitas yang merupakan bagian pertumbuhan bakteri dengan beberapa
dari uji toksisitas yang digunakan mekanisme yang berbeda, antara lain
untuk mengevaluasi secara biologi flavonoid menyebabkan terjadinya
efek suatu material kedokteran gigi kerusakan permeabilitas dinding
yang diperlukan secara langsung bakteri, mikrosom, dan lisosom
terhadap jaringan dalam kultur sel sebagai hasil interasksi antara
untuk prosedur skrining standar yang flavonoid dengan DNA bakteri,

6
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

mekanisme lainnya yaitu gugus Antibiotika secara Lokal. Jurnal PDGI,


55: 38-37.
hidroksil yang terdapat pada struktur 3. Manson JD, Eley BM. 2012. Buku
senyawa flavonoid menyebabkan Ajar Periodonti. Jakarta: Hipokrates.
perubahan komponen organik dan P. 49-44.
transpor nutrisi yang akhirnya akan 4. Ghufran MH, Kordi. 2010. A to Z
Budidaya Biota Akuatik untuk
mengakibatkan timbulnya efek toksik Pangan, Kosmetik, dan Obat-obatan.
terhadap bakteri22. Senyawa flavonoid Yogyakarta: ANDI. P. 65-63.
dapat menghambat aktivitas DNA 5. Melki, dkk. 2011. Uji Antibakteri
topoisomerase di dalam nukleus. Ekstrak Gracilaria sp. (Rumput Laut)
Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Topoisomerase yang dihambat dapat Staphylococcus aureus. Jurnal
menyebabkan proses replikasi, Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA
transkripsi, rekombinasi DNA Universitas Sriwijaya, Indralaya-
terhambat. Hal ini menyebabkan Indonesia. Available from
http://eprints.unsri.ac.id/1257/2/Melki
proliferasi sel terhambat dan akan ujiantibakteriekstrakGracilariasp.pdf.
menyebabkan kematian sel.23, 24 Diakses 24 Maret 2014.
Dengan demikian dapat 6. Talib AW. 2014. Daya Hambat
disimpulkan bahwa ekstrak Gracilaria Ekstrak Rumput Laut Spesies
Gracilaria Terhadap Pertumbuhan
dengan konsentrasi 2,5% tidak Bakteri Porphyromonas gingivalis.
memiliki sifat toksik terhadap stem sel Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi
mesenkimal dan bersifat toksik pada Hang Tuah, Surabaya. H. 45-44,37.
7. Anusavice K.J. 2004. Philips Buku
konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%. Hal Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
ini menunjukan kecenderungan bahwa Jakarta: EGC. P. 66-64.
semakin tinggi konsentrasi semakin 8. Rode. 2008. Apoptosis, Cytotoxicity
banyak kandungan alkaloid dan and Cell Proliferation, 4th ed. Roche
Diagnostics GmbH.p. 90. Available
flavonoid, sehingga mengakibatkan from
semakin besar pula efek toksik https://lifescience.roche.com/wcsstore/
terhadap stem sel mesenkimal yang RASCatalogAssetStore/Articles/05242
menyebabkan rendahnya viabilitas sel. 134001_05.08.pdf. Diakses 30 Maret
2014.
9. Yuliati A. 2005. Viabilitas Sel
Fibroblas BHK-21 Pada Permukaan
SIMPULAN Resin Akrilik Rapid Heat Cured.
Majalah Kedokteran Gigi.(Dent. J.),
Ekstrak Gracilaria memiliki 38(2): 72-68. Available from:
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DE
bioviabilitas terhadap mesenchymal NTJ-38-2-06.pdf. Diakses 14 April
stem cellspada konsentrasi 2,5%., dan 2014.
tidak memiliki bioviabilitas 10. Murtini JT, dkk. 2010.Uji Toksisitas
terhadapmesenchymal stem cells pada Sub Kronik Spirulina platensis Secara
In-Vivo: Jurnal Pascapanen dan
konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Bioteknologi Kelautan dan Perikanan,
5(2).Available
fromhttp://www.google.com/url?sa=t
DAFTAR PUSTAKA &rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=1&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A
1. Newman MG, Takei HH, Klokkevoid PR, %2F%2Fwww.sidik.litbang.kkp.go.id
Carranza FA. 2012. Clinical %2Findex.php%2Fsearchkatalog%2Fd
Periodontology, 11th edition. St. Louis: ownloadDatabyId%2F2038%2F5-
Saunders. P. 484-483, 238-236, 205-194, Jovita_Tri_M.pdf&ei=MgWCU5eSJ8
38-3. no8AXV8IK4BA&usg=AFQjCNE9u
2. Krismariono A. 2005. Perawatan Cm2ilBiPxM3yUNRXxDi-
Infeksi Periodontal dengan Pemberian PRZfQ&bvm=bv.67720277,d.dGc.
Diakses 14 Mei 2014.

7
Vol. 10 No. 1 Februari 2016 ISSN : 1907-5987

11. Wobus AM, Loser P. 2011. Present State NG3gtAzHifzXJIoLmmJqW2A3YGE4g&


and Future Perspectives of Using sig2=Pn1XxO3RWCv_jm1z_yUpbg&bv
Pluripotent StemCells In Toxicology m=bv.62922401,d.bmk accessed March
Research. Available 24,2014
from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar 19. Leusch F, Chapman H, 2011.
ticles/PMC3026927/pdf/204_2010_Articl The role of toxicity testing in identifyingt
e_641.pdf. Diakses 21 Maret 2014. oxic substances: A framework for identifi
12. Halim D, dkk. 2010. STEM CELL- Dasar cation of suspected toxic compounds in w
Teori & Aplikasi Klinis. Jakarta: ater. Report. P. 7. Griffith University.
Erlangga. P. 35-30, 13-4. Available from:
13. Nield-Gehrig, Willmann DE. 2003. http://www.dhhs.tas.gov.au/__data/assets/
Foundation of Periodontics for the dental pdf_file/0007/78136/Griffith_University_
hygienist, USA; Lippincott William and -_ToxicityTesting_Report.pdf accessed
Wilkins. P. 258-256, 38-34,26-30. May 16, 2014
14. Perry DA, Beemsterboer PL. 2007.
Periodontology For The Dental Higienist, 20. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi,
ed 3.p.262-259, 202-203. Elysabeth. 2009. Farmakologi dan Terapi
15. Mitrano TI, Grob MS, Carrion F, Lampeti Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran
EN, Luz PA, Fierro FS, Quintero A, Universitas Indonesia, h. 585
Chapparo A, Sanz A. 2010. Culture and 21. Rozenkranz V, Wink M. 2007.
Characterization of Masenchymal Stem Induction of apoptosis by alkaloids, non-
Cells From Human Gingival Tissue. protein amino acids, and cardiac
Journal of Periodontology Online, 81(6): glycosides in human promyelotic HL-60
917-25. cells. Institute fur Pharmazie and
16. Hijaz MN, 2009. Uji Aktivitas Molekulare Biotechnologic, Univercity
Antioksidan Karaginan Dalam Alga Heidelberg, Germany. Available from:
Merah Jenis Eucheuma spinosum dan http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/177
gracillaria verrucosa. Skripsi Fakultas 08454 Diakses 5 Juni 2014.
Sains dan Teknologi Universitas Negeri 22. Sabir A. 2005. Aktivitas Antibakteri
Islam Malang. H. 29-28. Available from: Flavonoid Propolis Trigona sp terhadap
http://lib.uin- Bakteri Streptococcusmutans (in vitro).
malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/0453 Majalah KedokteranGigi (Dent J)
0016.pdf accessed April 9, 2014 38:135-141. Available from:
17. Julyasih SM, Wirawan I.G.P, Harijani W, http://herbalnet.healthrepository.org/bitstr
Widajati W, 2009. Aktivitas Antioksidan eam/123456789/2653/1/uji%20anti%20b
Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds) akteri%20trigona.pdf accessed March 20,
Komersial Di Bali.Seminar Nasional 2014
Fakultas Pertanian Universitas Udayana. 23. Sukadirman, Ekasari W, Hapsari PP.
Available from: 2006.Aktivitas Antikanker dan Induksi
http://eprints.upnjatim.ac.id/3929/1/K._Sr Apoptosis Fraksi Kloroform Daun Pepaya
i_Marhaeni_Julyasih,_I.G.P_Wirawan_,_ (Carica papaya L) terhadap Kultur Sel
Wiwik_Sri_Harijani,_dan_Wiludjeng_Wi Kanker Mieloma. Media Kedokteran
dajati.pdf accessed March 23, 2014 Hewan, 22(2): 111-104. Available from:
18. Siregar AF, dkk, 2012. Potensi Antibakteri http://journal.unair.ac.id/filerPDF/MKH-
Ekstrak Rumput Laut Terhadap Bakteri 22-2-20.pdf. Diakses 5 Juni 2014.
Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosa, 24. Pebriana RB, Wardhani BWK, Widayanti
Staphylococcus epidermidis, dan E, Wijayanti NL, Wijayanti TR, Riyanto
Micrococcusluteus.Journal Of Marine S, Meyanto E. 2008. Pengaruh Ekstrak
Research. Volume 1, Nomor 2,h.152- Metanolik Daun Kenikir (cosmos
160Available at caudatus kunth.) Terhadap Pemacuan
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q Apoptosis Sel Kanker
=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CD Payudara.Pharmacon, 9(1): 26-21.
QQFjAC&url=http%3A%2F%2Fportalgar Available from:
uda.org%2Fdownload_article.php%3Farti http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-
cle%3D74644%26val%3D4716&ei=RyIw content/uploads/5.-Ratna-B.-
U7S0EsWHrQeV3YHQDg&usg=AFQjC KENIKIR.pdf. Diakses5 Juni2014.

Das könnte Ihnen auch gefallen