Sie sind auf Seite 1von 13

IKONOMIKA

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam (Journal of Islamic Economics and Business)
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
ISSN: 2527-3434 (PRINT) - ISSN: 2527-5143 (ONLINE)
Page: 79-91

UANG DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM


(DEPRESIASI NILAI RUPIAH)
Nurlaili
Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamIAIN Raden Intan Lampung
nurlaili@iainradenintan.ac.id
Abstract-In Islamic economics, which is recognized only function of money as a
medium of exchange and unity count (unit of account). Money itself does not
provide usability , but the money that provides utility functions. Money becomes
useful when exchanged for the real thing or if it is used to purchase services.
Therefore, money can not be commodities that can be traded.This study uses
qualitative descriptive method in order to determine the economic outlook of Islam
on the function of money.The concept of money in Islamic economics is different
from the conventional concept of money in the economy. Islamic economics, the
concept of money is very clear and unequivocal that money is money is not capital.
Average money in an economic perspective konvensionl interpreted inter change
ability / commute, ie money as money and as capital.According to the money
capitalist system not only serves as a medium of exchange but money also could be
traded. Instead, the Islamic view of money that the money is used only as a medium
of exchange (medium of exchange) not as a commodity. In Islam, anything that
serves as money, then its function as a medium of exchange. Furthermore, an
important phenomenon in the characteristics of money is that it is not necessary for
consumption, it is not necessary for himself, but needed to buy other goods that
human needs can be met.
Keywords: Money, Islamic Economics
Abstrak- Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar
(medium of exchange) dan kesatuan hitung (unit of account). Uang itu sendiri tidak
memberikan kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan
kegunaan. Uang menjadi berguna jika ditukar dengan benda yang nyata atau jika
digunakan untuk membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi
komoditi/barang yang dapat diperdagangkan.Penelitian ini menggunakan metode
deskrptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui pandangan ekonomi islam
terhadap fungsi uang.Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep
uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas
dan tegas bahwa uang adalah uang bukan capital. Sedang uang dalam perspektif
ekonomi konvensionl diartikan secara inter change ability / bolak-balik, yaitu uang
sebagai uang dan sebagai capital.Menurut sistem kapitalis uang tidak hanya
berfungsi sebagai alat tukar tetapi uang juga dapat diperjualbelikan. Sebaliknya,
pandangan Islam tentang uang yaitu uang digunakan hanya sebagai alat tukar
(medium of exchange) bukan sebagai komoditas. Dalam Islam, apapun yang
berfungsi sebagai uang, maka fungsinya sebagai medium of exchange. Lebih jauh,
satu fenomena yang penting dalam karakteristik uang adalah diperlukan untuk
dikomsumsi, melainkan diperlukan untuk membeli barang yang lain sehingga
kebutuhan manusia dapat terpenuhi.
Kata kunci: Uang dan Ekonomi Islam

Received:01 Februari 2016; Revised : 10 Maret 2016; Accepted :16 April 2016
Faculty of Economics and Business Islam IAIN Raden Intan Lampung
Jalan Letkol Endro Suratmin, Sukarame Bandar Lampung 35131
E-mail:nurlaili@iainradenintan.ac.id
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

A. PENDAHULUAN menilai, jika sampai menyentuh 15.000


Perekonomian Indonesia beberapa per dollar AS, maka dikhawatirkan
pekan terakhir publik dalam negeri
mulai resah dengan pergerakan mata krisis 1998 akan terulang.
uang rupiah yang secara bertahap terus Akibat anjloknya nilai tukar rupiah
terdepresiasi terhadap dollar amerika, dan kelemahan dalam mempertahankan
bahkan minggu ini sejak tahun 1998 stabilitas mata uang ini, pengamat pasar
untuk pertama kalinya nilai tukar rupiah
terhadap dollar jatuh hingga ke titik uang, Farial Anwar, sempat menyatakan
Rp14.000,- kemudian pertanyaan yang bahwa rupiah masuk ke dalam daftar
mengemuka adalah, apa penyebab hal uang sampah di dunia ini. (tempo.com,
ini terjadi? Siapa yang harus 14/12/2014).
bertanggung jawab dan bagaimana
penyelesaiannya?. Diskusi dosen hari ini Adapun dampak negatif pelemahan
mencoba untuk sedikit mencari jawaban rupiah bagi perekonomian Indonesia,
dari beberapa pertanyaan dengan diantaranya adalah: (1) Biaya impor
pendekatan ekonomi Islam. menjadi semakin mahal; (2) Beban
Pelemahan rupiah terhadap dolar
menjadi komoditi yang laku diperjual utang valas pemerintah dan swasta
belikan di media masa kita beberapa semakin tinggi. Setiap depresi Rp 100
pekan terakhir, sering kali beberapa per dollar AS, biaya bunga utang negara
talkshow maupun diskusi publik yang naik Rp 207 miliar, atau Rp 2 triliun
diadakan menjadi sekedar alat penyalur
syahwat dan fantasi sekolompok orang jika rupiah melemah Rp 1.000.
untuk saling menyalahkan. Sedangkan korporasi, dimana 80%
Bagi oposisi, isu ini dijadikan pengutang vallas tidak menggunakan
amunisi untuk memojokan buruknya hedging (lindung nilai), sudah harus
kinerja pemerintahan Jokowi-JK, ada
pula yang berpendapat ini buah dari bersiap gulung tikar jika nilai tukar
kegagalan pemerintahan SBY yang tidak rupiah terus melemah; (3) Harga
dapat menata fundamental ekonomi barang-barang impor dan barang yang
negara kita dengan benar. Dan bagi mengandung bahan baku impor
sekelompok penikmat fantasi, ini adalah
kesempatan baik unuk mengatakan meningkat (imported inflation); (4)
bahwa “ini adalah konspirasi wahyudi, Beban APBN juga semakin besar karena
mamarika dan remason. Dan ketiga sebagian utang harus dibayar dengan
meinstream diatas tampaknya tidak ada dolar dan sebagian belanja barang dan
yang salah, karena ekonomi itu sendiri
adalah ilmu sosial yang scientific, modal juga berasal dari impor.
kuantitatif, terukur, tetapi disisi lain Pelemahan Rp 100 saja dari asumsi
juga melibatkan fantasi, spekulasi dan yang dipatok pada APBN akan
kelabilan. menambah belanja langsung hingga Rp
Anjloknya nilai rupiah tentu sangat 2,5 triliun. Jadi, jika rupiah melemah
berbahaya bagi perekonomian Rp 1.000, maka negara mengalami
Indonesia, termasuk kestabilan sosial defisit anggaran sebesar Rp 9 triliun -
negeri ini. Sebab, beberapa pengamat Rp 12 triliun. (berbagai sumber).

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
80 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

Gambar 1 pada saat itu. Perry dan Solikin


Nilai Rupiah Terendah Sejak Krisis 1998 memaparkan sistem nilai tukar yang
berlaku di Indonesia sebagai berikut:
a. Sistem Nilai Tukar Bertingkat
(Multiple Exchange Rate System)
Sistem ini dimulai sejak Oktober
1966 hingga Juli 1971. Penggunaan
sistem ini dilakukan dalam rangka
menghadapi berfluktuasinya nilai rupiah
serta untuk mempertahankan dan
meningkatkan daya saing yang hilang
karena adanya inflasi dua digit selama
Sumber : Data BI di akses www.katadata.co.id
periode tersebut.
Karena desakan berbagai pihak, b. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed
akhirnya pemerintah mewacanakan Exchange Rate System)
solusi kebijakan atasi pelemahan rupiah Sistem yang berlaku mulai Agustus
tersebut, yaitu: 1) Pengurangan Pajak 1971 hingga Oktober 1978 ini
Penghasilan (PPh) atau tax allowance mengaitkan secara langsung nilai tukar
bagi perusahaan yang menahan rupiah dengan dollar Amerika Serikat
dividennya dan melakukan reinvestasi. yaitu tarif US$1 =Rp415,00.
2) Bea masuk anti-dumping untuk Pemberlakuan sistem ini dilandasi oleh
impor. 3) Pembebasan visa bagi kuatnya posisi neraca pembayaran pada
wisatawan asing. 4) Kewajiban kurun waktu 1971-1978. Neraca
pencampuran Bahan Bakar Nabati pembayaran tersebut kuat karena sektor
(BBN) sebanyak 15 persen untuk Solar. migas mempunyai peran besar dalam
5) Kewajiban menggunakan letter of penerimaan devisa ekspor yang
credit (L/C) untuk produk-produk didukung oleh peningkatan harga
sumber daya alam. 6) Pembentukan minyak mentah (masa keemasan
perusahaan reasuransi domestik. minyak).
Berdasarkan hal tersebut, 6 langkah c. Sistem Nilai Tukar Mengambang
kebijakan pemerintah mengatasi masalah Terkendali (Managed Floating
ekonomi dan pelemahan rupiah, tidak Exchange Rate)
akan menjadi solusi, yang ada malah Sistem ini belaku sejak November
menambah masalah baru. Bagaimana 1978 sampai Agustus 1997. Pada masa
ekonomi Islam memberikan solusi ini nilai rupiah tidak lagi semata-mata
dalam menyoroti masalah melemahnya dikaitkan dengan dolar Amerika Serikat
nilai tukar rupiah? akan tetapi terhadap sekeranjang mata
uang asing (basket currency). Pada
1. Sejarah Perkembangan Sistem Nilai periode ini telah terjadi tiga kali
Tukar di Indonesia devaluasi yaitu pada bulan November
Dalam sejarah perekonomian 1978, Maret 1983, dan September
Indonesia sistem nilai tukar di Indonesia 1986. Setelah devaluasi tahun 1986,
pada intinya dikelompokkan menjadi nilai nominal rupiah diperbolehkan
empat bagian. Penetapan sistem nilai terdepresiasi sebesar 3-5% per tahun
tukar oleh Bank Indonesia didasarkan untuk mempertahankan nilaitukar riil
pada berbagai pertimbangan, khususnya yang lebih baik.
yang berkaitan dengan kondisi ekonomi d. Sistem Mengambang Bebas (Free
Floating Exchange Rate System)

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 81
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

Sistem ini diberlakukan sejak 14 oleh negara-negara berkembang.


Agustus 1997 hingga sekarang. Dalam Alasan utamanya adalah pertimbangan
sistem ini Bank Indonesia melakukan dampak hubungan luar negeri, dimana
intervensi di pasar valuta asing gejolak perdagangan luar negeri sangat
karenasemata-mata untuk menjaga berpengaruh pada perekonomian secara
kestabilan nilai tukar rupiah yang lebih keseluruhan. Misalnya pada kasus
banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. terjadi peralihan permintaan di dalam
Awalnya, penerapan sistem nilai tukar negeri terhadap produk-produk luar
mengambang ini menyebabkan negeri akibat naiknya pendapatan
terjadinya gejolak yang berlebihan masyarakat. Dalam sistem kurs tetap
(overshooting). keadaan ini akan menyebabkan depresi
Misalnya kurs pada tangga 14 di dalam negeri sebagai akibat turunnya
Agustus melemah tajam menjadi kegiatan ekspor sehingga akan
Rp2.800 per dolar dari posisi Rp2.650 memperburuk neraca perdagangan dan
per dolar pada penutupan hari akan mempengaruhi cadangan devisa,
sebelumnya. Banyak factor yang mengurangi jumlah uang beredar dan
menyebabkan nilai tukar rupiah terus pada akhirnya akan memperberat
merosot, mulai dari aksi ambil untung depresi itu sendiri.
(profit taking) oleh pelaku pasar, Di lain pihak dalam sistem kurs
tingginya permintaan perusahaan mengambang, dengan menurunnya
domestic terhadap dolar untuk penerimaan ekspor akan menyebabkan
pembayaran hutang luar negeri yang mata uang negara tersebut mengalami
jatuh tempo, memburuknya penurunan nilai tukarnya relatif
perkembangan perbankan nasional, terhadap mata uang negara-negara lain.
maupun oleh sebab-sebab lain. Penurunan ini akan menyebabkan harga
Nilai tukar mata barang-barang negara yang bersangkutan
uang (exchange rate) suatu negara menjadi lebih murah dinilai dengan
adalah jumlah satuan mata uang mata uang negara asing. Dengan
domestik yang dapat dipertukarkan demikian permintaan luar negeri
dengan satu unit mata uang negara terhadap produk-produk negara yang
lain (Levi.M, 1983:13). Ini berarti bersangkutan akan meningkat. Ini
bahwa nilai tukar mata uang suatu berarti akan memperbaiki depresi yang
negara menunujukkan daya beli terjadi.
internasional negara yang bersangkutan, Dalam sistem kurs mengambang,
sehingga perubahan di dalam nilai kurs mata uang yang berlaku akan
tukar mata uang menunjukkan ditentukan oleh permintaan dan
perubahan daya beli negara penawaran pasar. Perubahan pada
tersebut (Scott, 1978: 218). Secara variabel-variabel permintaan dan
umum terdapat tiga pilihan sistem penawaran akan merubah tingkat kurs
nilai tukar yang dapat dianut oleh yang berlaku. Terdapat beberapa
suatu negara (Lindert, P.Kindleberger, faktor yang mempengaruhi fluktuasi
1986: 542) yaitu: (1) sistem nilai tukar kurs mata uang yang berlaku pada
mengambang murni, (2) sistem nilai suatu negara (Kindleberger, 1986:
tukar mengambang terkendali, dan (3) 359), yaitu: (1) jumlah uang beredar,
sistem nilai tukar tetap. (2) pendapatan nyata (riel income),
Sistem mengambang murni dan (3) perbedaan tingkat suku bunga,
mengambang terkendali, sejak tahun dan (4) harapan nilai tukar.
1971 lebih banyak dipakai terutama

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
82 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

2. Teori Dan Komsep Uang Dalam 3. Dampak Uang Sebagai Komoditi


Perspektif Islam a. Perdagangan uang akan memicu
a. UangBenda-benda yang disetujui inflasi.
oleh masyarakat sebagai alat b. Hilangnya kepercayaan orang
perantara untuk mengadakan tukar terhadap stabilitas nilai mata uang
menukar atau perdagangan. Menurut akan mengurungkan niat orang
Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, uang untuk melakukan kontrak jangka
adalah apa yang digunakan manusia panjang, dan menzalimi golongan
sebagai standar ukuran nilai harga, masyarakat yang berpenghasilan
media transaksi pertukaran, dan tetap seperti pegawai/ karyawan.
media simpanan. c. Perdagangan dalam negeri akan
b. Ciri Ciri Uang menurun karena kekhawatiran
1) Nilainya tidak mengalami stabilitas nilai uang.
perubahan dari waktu ke waktu. d. Perdagangan internasional akan
Mudah dibawa-bawa. menurun.
2) Mudah dismpan tanpa e. Logam berharga (emas & perak)
mengurangi nilainya. yang sebelumnya menjadi nilai
3) Tahan lama. intrinstik mata uang akan mengalir
4) Jumlahnya terbatas. keluar negeri
5) Bedanya mempunyai mutu yang 4. Konsep Nilai Waktu Uang
sama. Dalam teori konvensional diakui
c. Fungsi Uang bahwa nilai waktu uang menjadi bagian
1) Uang sebagai alat tukar/media penting dari suatu bisnis, dikarenakan
transaksi. tujuan berbisnis adalah laba, saat ini
2) Uang sebagai satuan hitung laba dapat diperoleh dengan
3) Uang sebagai ukuran bayaran yang menerapkan konsep nilai waktu uang
ditunda. dalam pengelolaannya. Apalagi jika dana
4) Uang sebagai alat penyimpan nilai. bisnis tersebut didapatkan dari pihak
ketiga seperti bank konvensional. Nilai
d. Perbedaan Konsep Uamg Antara waktu uang menjadi konsep sentral
Islam Dan KonvensionalKonsep dalam teori keuangan konvensional.
Islam Contoh sederhana, Jika uang Rp
1) Uang tidak identik dengan modal 100.000,- pada hari ini diinvestasikan
2) Uang adalah public goods dengan bunga 5% per tahun, maka uang
3) Modal adalah private goods itu akan menjadi Rp. 105.000,- pada
4) Uang adalah flow concept waktu satu tahun kedepan. Rp
5) Modal adalah stock concept 100.000,- disebut present value, dan Rp
105.000,- disebut future value. Dalam
e. Konsep Konvensional hal ini dapat disimpulkan bahwa uang
1) Uang sering kali diidentikan hari ini memiliki nilai yang lebih tinggi
dengan modal dibandingkan uang dimasa yang akan
2) Uang(modal) adalah private goods datang walaupun jumlahnya sama.
Dalam sistem kapitalisme, tidak ada
3) Uang(modal) flow concept bagi perbedaan antara uang dengan barang,
fisher uang merupakan barang komoditas,
4) Uang(modal) adalah stock sehingga uang bisa diperjualbelikan
concept bagi Cambridge school dengan harga yang disepakati, bebas
dispekulasikan. selain itu uang juga

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 83
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

memiliki nilai waktu dan seseorang bila memiliki tanggungan untuk membayar
menggunakan uang orang lain maka ia kembali pinjaman tersebut
harus mengembalikannya berdasarkan sebesar Rp.12.000.000,-.
nilai waktunya yang ditentukan dengan
bunga. 5. Pandangan Islam Tentang Nilai
Konsep nilai waktu uang berupa Waktu Uang
anggapan bahwa uang itu dapat Di dalam sistem ekonomi Islam,
berkembang seperti makhluk hidup, tidak akan terjadi konsep nilai waktu
memiliki pertumbuhan bertahap uang seperti dalam ekonomi
sehingga nilai uang hari ini akan konvensional. Jika dilihat dari surat al-
berbeda dengan nilai uang itu di masa Ashr ayat satu sampai ayat tiga diatas
depan. Konsep ini sebenarnya bukanlah dapat dikatakan bahwa setiap orang
termasuk dalam konsep ekonomi memiliki jumlah waktu yang sama secara
dikarenakan dalam ilmu ekonomi kuantitas, tetapi yang membedakan
sesuatu akan berubah apabila ada upaya adalah kualitasnya. Semua orang
untuk merubahnya. memiliki waktu 24 jam dalam sehari,
Pada sistem ini uang dapat dihasilkan namun nilai dari waktu itu akan berbeda
dari uang tanpa adanya usaha seperti dari satu orang dengan orang lain.
penggunaan uang untuk pembelian Perbedaan nilai waktu tersebut adalah
modal, seperti disimpan di bank, uang tergantung pada bagaimana seseorang
dapat bertambah dengan sendirinya, memanfaatkan waktu. Semakin efektif
uang dapat digunakan sebagai modal dan efisien, maka akan semakin tinggi
untuk memperoleh lebih banyak nilai waktunya. Efisiensi dan efektifitas
keuntungan tanpa waktu akan memberikan keuntungan
mengkombinasikannya dengan barang lebih kepada orang yang melakukannya.
lain. Sebagai contoh uang Rp 50.000,- Maka siapapun yang melakukannya
dijadikan modal untuk disimpan di akan memperoleh keuntungan di dunia
bank dengan bunga 5% per tahun, maka dan akhirat apabila segala yang ia
setelah satu tahun jumlahnya akan perbuat dengan niat beribadah kepada
bertambah menjadi Rp 52.500,-. Allah swt.
Dalam hal pinjam-meminjam uang, Di dalam Islam, keuntungan bukan
apabila suatu pihak meminjamkan uang saja keuntungan di dunia, namun yang
kepada pihak lain, maka pihak yang dicari adalah keuntungan di dunia dan
meminjam harus mengembalikan uang di akhirat. Oleh karena itu, pemanfaatan
tersebut dengan mengikuti konsep nilai waktu bukan saja harus efektif dan
waktu uang. Jika seseorang meminjam efisien. Namun juga harus didasari
10.000.000,- dalam jangka waktu dua dengan keimanan. Keimanan inilah yang
tahun dengan bunga 20% per dua akan mendatangkan keuntungan di
tahun, maka ia wajib mengembalikan akhirat. Sebaliknya, keimanan yang
uang yang dipinjamnya sebesar Rp tidak mampu mendatangkan
12.000.000,- dikarenakan nilai uang keuntungan di dunia, berarti keimanan
dua tahun setelah waktu peminjaman tersebut tidak diamalkan. Islam
sudah berubah berdasarkan bunga yang mengajarkan carilah keuntungan akhirat
sudah ditetapkan sebelumnya. Apabila tetapi jangan lupakan keuntungan dunia.
peminjam berniat menggunakan Dalam teori kapitalisme, uang
uangnya untuk modal usaha, pada suatu sebagai komoditas perdagangan,
saat usahanya rugi sehingga seluruh sedangkan dalam Islam uang hanya
uang yang dipinjam habis, maka ia tetap sebagai alat tukar perdagangan dan tidak

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
84 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

memiliki pengganti, uang tidak dapat pendapatannya pada masa sekarang


diperjualbelikan. Pada dasarnya uang untuk menghadapi masa depan dan
tidak memiliki fungsi, tetapi uang mereka akan mendapatkan nilai yang
menjadi berguna ketika digunakan lebih tinggi di masa depan, banyak
sebagai alat tukar dalam aset riil untuk sekali motif manusia dalam menabung,
membeli barang atau jasa. Uang diantaranya: kebutuhan dimasa depan,
terbebas dari depresiasi seperti yang pendidikan anak, pernikahan, persiapan
terjadi pada barang komoditas. dimasa tua, sakit, kecelakaan, dan lain
Berdasarkan perbedaan dasar antara lain. Tetapi tidak bisa dibenarkan orang
komoditas dengan uang, Hukum Islam yang menabung untuk memperoleh
menjadikan uang berbeda dengan bunga. Terdapat banyak bukti bahwa
komoditas atas dua alasan: pertama, orang masih melanjutkan menabung
uang bukanlah subjek utama dalam walaupun bunga telah menyebabkan
perdagangan seperti barang komoditas, krisis di Amerika, Inggris, dan negara-
penggunaan uang sebagai subjek utama negara Eropa lainnya. Motivasi
telah melanggar tujuan utamanya masyarakat dunia untuk menabung
(sebagai alat tukar dan alat pengukur untuk mempersiapkan hari esok bukan
nilai). Kedua, jika uang ditukarkan hanya bawaan sejak lahir, tetapi lebih
dengan uang atau dipinjamkan untuk kuat dari itu, bahkan orang yang
beberapa alasan pengecualian, memiliki pendapatan sedikitpun
pembayaran pada kedua belah pihak memiliki keinginan keras walaupun dia
harus sama, sehingga tidak digunakan tidak punya hal berarti untuk ditabung.
untuk maksud lain yang seharusnya Tetapi kenyataannya setiap tindakan
uang tidak digunakan untuk itu menabung yang dilakukan telah
(memperjualbelikan uang tersebut).[2] membuahkan testimoni yang kuat
Islam melarang menambah bahwa nilai waktu uang hanyalah mitos
kepemilikan uang dengan belaka.
menyimpannya di bank atau Dalam hal pinjam meminjam, Islam
meminjamkannya ke orang lain. memiliki beberapa hal dasar yang harus
Sesungguhnya usaha, keinginan, inisiatif, dilaksanakan, seseorang yang hendak
keberanian mengambil resiko meminjamkan uang hendaknya
merupakan suatu hal yang memiliki nilai memutuskan bahwa uang itu
jauh lebih tinggi dari pada uang yang dipinjamkan sebagai bentuk simpati,
hanya sebagai nilai tukar, uang hanya uang dipinjamkan untuk menjaga dari
menjadi modal ketika digunakan untuk kehilangan, atau uang dipinjamkan
investasi berbisnis saja. Uang dapat untuk berbagi hasil. Dalam pilihan yang
menjadi modal jika dikolaborasikan pertama dan kedua, peminjam tidak bisa
dengan sumber daya lainnya, uang hanya meminta tambahan dana, dikarenakan
memiliki nilai waktu hanya ketika pada pilihan yang pertama uang
digunakan sebagai modal dan modal dipinjamkan sebagai bentuk simpati,
tersebut bukanlah modal yang potensial. sedangkan pada pilihan yang kedua
Telah dibahas sebelumnya bahwa uang dipinjamkan hanya sekedar untuk
barang pada hari ini memiliki nilai yang ditabung dan bukan untuk memperoleh
lebih tinggi dari nilainya di masa yang pendapatan ekstra. Jika seandainya
akan datang, tetapi pada kenyataannya peminjam menginginkan profit, maka ia
banyak kejadian yang tidak sesuai dapat berniat meminjamkan uang untuk
dengan pernyataan ini. Banyak orang bagi hasil dengan orang yang
yang memilih untuk menyimpan dipinjamkan. Jika seandainya orang yang

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 85
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

dipinjamkan untung, maka hasil dibagi industri, keadaan pasar stabilitas politik
berdasarkan perjanjian awal dari kedua dan masih banyak lagi. Islam
belah pihak. Selain itu, jika orang yang mewujudkan penghargaan pada waktu
dipinjamkan rugi maka pihak yang dalam bentuk kemitraan usaha dengan
bertanggung jawab atas kehilangan dana konsep bagi hasil.[5]
adalah orang yang meminjamkan selama Oleh karena itu, menurut Islam
kerugian bukan karena kesengajaan uang tidaklah memiliki nilai waktu.
orang yang meminjam. Tetapi waktulah yang memiliki nilai
Pada dasarnya spekulasi tidaklah ekonomi, tergantung bagaimana cara
dilarang dalam islam, tetapi kerangka penggunaannya. Waktu akan memiliki
ekonomi islam tidak memberikan ruang nilai ekonomi jika waktu tersebut
bagi spekulator untuk tumbuh dengan digunakan dengan baik dan bijak.
subur.[4] Juga di dalam ekonomi islam Selama manusia menggunakan waktunya
tidak dikenal adanya permintaan uang untuk hal produktif tentunya waktu
untuk spekulasi. Spekulasi dalam tersebut semakin bernilai, maka ada
ekonomi Islam sangat terbatas perbedaan nilai antara waktu seseorang
gerakannya, sebab sistem keuangan dengan yang lainnya walaupun
islam kebalikan dari sistem jumlahnya sama
konvensional, yang memberikan bunga
pada harta. Dalam Islam, harta adalah B. HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuatu yang dikenai zakat jika disimpan 1. Fungsi dan Konsep Uang Dalam
telah memenuhi masanya. Islam
Ekonomi Islam tidak mengenal Dalam ekonomi Islam, fungsi uang
bunga, karena bunga sesungguhnya telah yang diakui hanya sebagai alat tukar
jatuh ke dalam kategori riba. Islam juga medium of exchange dan kesatuan
tidak mengenal konsep nilai waktu hitung (unit of account). Uang itu
uang. Di mata Islam yang bernilai sendiri tidak memberikan
adalah waktu itu sendiri, nilai ekonomis kegunaan/manfaat, akan tetapi fungsi
waktu. Penghargaan Islam atas waktu uanglah yang memberikan kegunaan.
tercermin dari banyaknya sumpah Allah Uang menjadi berguna jika ditukar
yang terdapat dalam Alquran, yang dengan benda yang nyata atau jika
menggunakan terminologi waktu. digunakan untuk membeli jasa. Oleh
Misalnya demi masa, demi waktu karena itu uang tidak bisa menjadi
dhuha, demi waktu fajar, demi waktu komoditi/barang yang dapat
ashar, demi waktu malam dan masih diperdagangkan.
banyak lagi. Dalam salah satu haditsnya, Dalam konsep ekonomi Islam uang
Rasulullah juga pernah bersabda, juga adalah milik masyarakat (money is
“Waktu itu seperti pedang, jika kita goods public). Barang siapa yang
tidak bisa menggunakannya dengan menimbun uang atau dibiarkan tidak
baik, ia akan memotong kita. ” produktif berarti mengurangi jumlah
Sedangkan Sayyid Qutb juga uang beredar yang dapat mengakibatkan
mengatakan, waktu adalah hidup. tidak jalannya perekonomian. Jika
Namun penghargaan Islam terhadap seseorang sengaja menumpuk uangnya
waktu ini tidak diwujudkan dalam tidak dibelanjakan, sama artinya dengan
rupiah tertentu atau persentase bunga menghalangi proses atau kelancaran jual
tetap. Karena hasil yang nyata dari beli. Implikasinya proses pertukaran
pemanfaatan waktu ini bersifat variabel, dalam perekonomian terhambat.
tergantung pada jenis usaha, sektor Disamping itu penumpukan uang/harta

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
86 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

juga dapat mendorong manusia bersabda “Manusia mempunyai hak


cenderung pada sifat-sifat tidak baik bersama dalam tiga hal: air, rumput, dan
seperti tamak, rakus dan malas beramal api” (HR Ahmad, abu Dawud dan Ibn
(zakat, infak dan sadaqah). Sifat-sifat Majah). Dengan demikian, berserikat
tidak baik ini juga mempunyai imbas dalam hal public goods bukanlah hal
yang tidak baik terhadap kelangsungan yang baru dalam ekonomi islam, bahkan
perekonomian. Oleh karenanya Islam konsep ini sudah terimplementasi, baik
melarang penumpukan / penimbunan dalam bentuk musyarakah, muzara‟ah,
harta,dan memonopoli kekayaan. musaqah, dan lain-lainnya.
Konsep uang dalam ekonomi Islam 2. Perubahan Fungsi Uang
berbeda dengan konsep uang dalam Menurut sistem ekonomi kapitalis,
ekonomi konvensional. Dalam ekonomi uang selain sebagai alat tukar ia juga
Islam, konsep uang sangat jelas dan adalah komoditas yang bisa
tegas bahwa uang adalah uang bukan diperdagangkan, sementara ekonomi
capital. Sedang uang dalam perspektif Islam tidak mengakui fungsi yang satu
ekonomi konvensionl diartikan secara ini. Sistem kapitalis mengenal adanya
inter change ability / bolak-balik, yaitu tiga fungsi uang; Medium of Exchang ,
uang sebagai uang dan sebagai capital. Unit of Accountdan Store of Value.
Perbedaan lain adalah bahwa dalam Sedangkan dalam ekonomi Islam, hanya
konsep ekonomi Islam, uang adalah dikenal adanya 2 fungsi : Medium of
suatu yang bersifat flow concept dan Exchange (for transaction)dan Unit of
capital adalah suatu yang bersifat stock Account.
concept. Sedang dalam konsep ekonomi Dalam Islam, fungsi pertama ini
konvensional, Frederic S. Miskhin, jelas bahwa uang hanya berfungsi
misalnya mengungkapkan konsep Irving sebagai medium of exchange. Uang
Fisher yang mengatakan bahwa semakin menjadi media untuk merubah barang
cepat perputaran uang (V↑), maka dari bentuk yang satu ke bentuk yang
semakin besar income yang di peroleh. lain, sehingga Persamaan fungsi uang
Persamaan ini juga berarti bahwa uang dalam sistem Ekonomi Islam dan
adalah flow concept. Fisher juga Konvensional, sebagaimana kita lihat di
mengatakan bahwa sama sekali tidak atas adalah uang sebagai alat pertukaran
ada korelasi antara kebutuhan (medium of exchange) dan satuan nilai
memegang uang (demand for holding (unit of account). Perbedaannya adalah
money) dengan tingkat suku bunga. ekonomi konvensional menambah satu
Dalam Islam, capital is private fungsi lagi sebagai penyimpan nilai
goods, sedangkan money is public (store of value) yang kemudian
goods. Uang yang ketika mengalir berkembang menjadi motif money
adalah public goods (flow concept), lalu demand for speculation, yang merubah
mengendap kedalam kepemilikan fungsi uang sebagai salah satu komoditi
seseorang (stock concept), uang tersebut perdagangan.
menjadi milik pribadi (private goods). Dalam konsep Islam tidak dikenal
Konsep public goods belum dikenal money demand for speculation. Hal ini
dalam teori ekonomi sampai tahun karena spekulasi tidak diperbolehkan.
1980-an. Baru setelah muncul ekonomi Uang pada hakikatnya adalah milik
lingkaran, maka kita berbicara tentang Allah SWT yang diamanahkan kepada
externalities, public goods, dan kita dan masyarakat. Oleh karenanya,
sebagainya. Dalam Islam konsep ini menimbun uang (dibiarkan tidak
sudah di kenal, yaitu ketika Rosulullah produktif) tidak dikehendaki karena

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 87
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

berarti mengurangi jumlah uang beredar. a. Perdagangan uang akan memicu


Dalam pandangan Islam, uang adalah inflasi;
flow concept, karenanya uang harus b. Hilangnya kepercayaan orang
selalu berputar dalam perekonomian, terhadap stabilitas nilai mata uang
akan semakin tinggi tingkat pendapatan akan mengurungkan niat orang untuk
masyarakat maka akan semakin baik melakukan kontrak jangka panjang,
perekonomian. dan menzalimi golongan masyarakat
Islam tidak mengenal konsep time value yang berpenghasilan tetap seperti
of money. Islam mengenal konsep pegawai/ karyawan;
economicvalue of time, artinya yang c. Perdagangan dalam negeri akan
bernilai adalah waktu itu sendiri. Islam menurun karena kekhawatiran
memperbolehkanpenetapan harga stabilitas nilai uang;
tangguh-bayar lebih tinggi daripada d. Perdagangan internasional akan
harga tunai. Zaid bin Ali Zainal Abidin menurun;
bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, cicit e. Logam berharga (emas dan perak)
Rasulullah SAW, adalah orang yang yang sebelumnya menjadi nilai
pertama kali menjelaskan intrinstik mata uang akan mengalir
diperbolehkannya penetapan harga keluar negeri.
tangguh yang lebih tinggi itu sama Oleh karena itu Islam dalam
sekali bukan disebabkan time value of pandangan yang bersumber dari Allah
money, namun karena semata-mata SWT, mengajarkan untuk hanya
ditahannya hak si penjual barang. memfungsikan uang sebagai alat tukar
Namun ada perbedaan pandangan saja. Dengan demikian, semakin banyak
yang sangat mendasar tentang uang uang beredar semakin banyak pula
antara sistem kapitalis dan sistem barang dan jasa yang diproduksi dan
ekonomi Islam. Dalam perekonomian diserap pasar. Akibatnya pertumbuhan
kapitalis uang tidak hanya sebagai alat ekonomi akan semakin meningkat,
tukar yang sah, melainkan juga sebagai tanpa ada kekhawatiran terjadinya
komoditas. Menurut sistem kapitalis kolaps seperti pertumbuhan ekonomi
uang juga dapat diperjualbelikan. Dalam dalam sistem kapitalis. Al-Gazali juga
Islam, apapun yang berfungsi sebagai mengatakan bahwa memperjualbelikan
uang maka dianggap sebagai medium of uang ibarat memenjarakan fungsi uang.
exchange. Uang bukan suatu komoditas Jadi jika banyak uang yang
yang diperjualbelikan. diperjualbelikan niscaya hanya tinggal
Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa sedikit uang yang dapat berfungsi
dengan dijadikannya uang sebagai sebagai uang. Apabila semua uang telah
komuditi telah menimbulkan dampak digunakan untuk memperjualbelikan
buruk dalam perekonomian secara uang, niscaya tidak akan ada lagi uang
global, sebagaimana yang dapat yang berfungsi sebagai uang.
dirasakan pada saat ini. Namun 3. Uang Dinar serta Uang Dirham
sebenarnya, dampak tersebut sudah Menurut Islam
diingatkan oleh Ibnu Tamiyah yang Penggunaan mata uang berdasarkan
lahir di zaman pemerintahan Bani emas dan perak dinilai sangat stabil.
Mamluk tahun 1263. Ibnu Tamiyah Stabil karena dia tidak ada kaitan
dalam kitabnya Majmu‟ Fatwa Syaikh dengan penurunan nilai mata uang dan
al-Islām menyampaikan lima butir inflasi. Hal ini dikarenakan dinar dan
peringatan penting mengenai uang dirham hanya memiliki dua harga
sebagai komoditi, yakni:

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
88 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

(nilai). Nilai akuntannya sama dengan Sistem mata uang kertas biasa,
nilai moneternya, karena dinar dan rentan terhadap krisis. Sebab, nilai mata
dirham terbuat dari logam mulia yang uang di suatu negara terkait dengan nilai
bobotnya sama dengan nilai akuntannya. mata uang negara lain, termasuk sangat
Nilai akuntan adalah nilai nominal dipengaruhi kondisi politik dan
resmi yang tertulis pada mata uang ekonomi negara lain. Akibatnya, jika
kertas atau logam. Sedangkan nilai mata uang negara lain terkena krisis,
moneter merupakan nilai hakiki krisis itu akan menjalar sangat cepat ke
(intrinsik) dari sebuah mata uang, yaitu negara lain. Kita bisa menyaksikan,
nilai mata uang itu jika diukur dengan ketika krisis moneter menyerang
barang dan jasa yang mungkin didapat Thailand, pada 1997/1998 lalu, maka
dengan satuan uang tersebut, atau dengan segera krisis ini menjalar hampir
dengan kata lain nilai moneter ini adalah di seluruh negara Asia menjadi krisis
daya beli dari sebuah mata uang. multidimensional.
Ekonomi Islam mengajarkan nilai- Semua ini menunjukkan bahwa
nilai luhur yang universal. Dikatakan krisis moneter yang memukul dunia,
universal karena nilai-nilai luhur lebih disebabkan oleh sistem
tersebut dapat diterapkan dalam setiap moneternya yang sangat lemah.
waktu dan tempat sampai hari akhir. Kerusakan tatanan moneter Indonesia
Nilai-nilai tersebut diantaranya seperti : dan dunia secara umum, tentu
keadilan, kemanfaatan (maslahah), membutuhkan solusi fundamental,
kebersamaan, kejujuran, kebenaran, bukan solusi tambal sulam. Islam
keseimbangan, transparasi, anti sebagai agama sekaligus ideologi, telah
eksploitasi, anti penindasan dan anti memiliki solusi komprehensif atas segala
kedzaliman.1 Semua nilai-nilai tersebut persoalan manusia termasuk dalam
menjadi prinsip utama ekonomi Islam masalah standar mata uang. Berdasarkan
atau yang diistilahkan tsawabit wa penggalian para ulama, Islam
mutaghayyirat (principles and variables). menetapkan bahwa mata uang yang
Bahkan secara khusus dalam transaksi wajib digunakan oleh negara adalah
harus didasarkan para prinsip rela sama mata uang emas dan perak. (Lihat: An-
rela, an taraddin minkum. Nabhani,An-Nizhâm al-Iqtishâd fi al-
4. Mata Uang Emas dan Perak: Islâm, 2004: 270-273). Mata uang
Sebuah Solusi emas dan perak memiliki keunggulan,
Ketika sistem moneter dunia sebagai berikut:
menggunakan sistem emas, keadaan saat Pertama, pada saat mata mata uang
itu stabil dan jarang krisis. Namun, kuat seperti dolar AS kehilangan
tatkala sistem moneter internasional kepercayaan pada saat krisis, orang tetap
diganti dengan sistem pertukaran emas ramai-ramai memborong emas/perak.
parsial (Bretton Woods), lalu Pasalnya, emas dan perak adalah
diteruskan dengan uang kertas biasa komoditi, sebagaimana komoditi
semenjak 1971, dunia internasional lainnya, semisal: kambing, besi, atau
sangat rentan krisis moneter. Bahkan tembaga.
jika suatu negara mengalami krisis Kedua, sistem emas dan perak
moneter, krisis itu cepat menjalar dan mampu menjamin kestabilan moneter.
menyerang negara-negara lain Tidak seperti sistem uang kertas yang
(contagion effect). cenderung membawa instabilitas dunia
karena penambahan uang kertas yang
beredar secara tiba-tiba

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 89
Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah)
(Nurlaili)

Ketiga, sistem emas dan perak berkaitan dengan emas, serta


mampu menciptakan keseimbangan menghilangkan syarat yang membatasi
neraca pembayaran antar-negara secara impor dan ekspor emas; Keempat,
otomatis untuk mengoreksi ketekoran menghilangkan beragam ketentuan yang
dalam pembayaran tanpa intervensi menghalangi pemilikan emas, kontrol
bank sentral. Mekanisme ini disebut atas pergerakan emas, jual belinya, dan
dengan automatic adjustment berinteraksi dengan menggunakan emas;
(penyesuaian otomatis) yang akan Kelima, menghilangkan beragam
bekerja menyelesaikan ketekoran dalam regulasi yang menghalangi pemilikan
perdagangan (trade imbalance) antar mata uang utama dunia, menciptakan
negara. persaingan bebas di antara mata uang,
Keempat, sistem emas dan perak sehingga diperoleh harga yang stabil
mempunyai keunggulan sangat prima, dengan mata uang lainnya dan terhadap
yaitu berapapun kuantitasnya dalam mata uang emas, tanpa campur tangan
satu negara, banyak atau sedikit, akan dunia internasional untuk menaik
mencukupi kebutuhan pasar dalam turunkannya.
pertukaran mata uang.. Demikianlah solusi Islam atasi
Kelima, sistem emas dan perak merosotnya nilai mata uang sebuah
mempunyai kurs yang stabil antar negara, solusi ini merupakan bagian dari
negara. sistem Ekonomi Islam, yakni berupa
Keenam, sistem emas dan perak penerapan sistem mata uang emas dan
akan memelihara kekayaan emas dan perak dalam konteks Negara.
perak yang dimiliki oleh setiap negara.
Itulah enam alasan bahwa sistem C. SIMPULAN
mata uang emas dan perak layak Menurut sistem kapitalis uang tidak
digunakan di dunia ini. Namun tinggal hanya berfungsi sebagai alat tukar tetapi
satu masalah lagi, bagaimana cara uang juga dapat diperjualbelikan.
mengembalikan penggunaan sistem Sebaliknya, pandangan Islam tentang
mata uang emas dan perak tersebut? uang yaitu uang digunakan hanya
Jawabnya, tentu perubahan tersebut sebagai alat tukar (medium of exchange)
bukan dilakukan oleh individu atau bukan sebagai komoditas. Dalam Islam,
komunitas tertentu, namun harus apapun yang berfungsi sebagai uang,
melalui kebijakan negara. Dalam maka fungsinya sebagai medium of
konteks negara Islam (Khilafah) -jika exchange. Lebih jauh, satu fenomena
kelak berdiri di nusantara– setidaknya yang penting dalam karakteristik uang
ada enam (6) kebijakan yang bisa adalah ia tidak diperlukan untuk
dilakukan (Zallum, 2004: 231-232), dikomsumsi, ia tidak diperlukan untuk
diantaranya: dirinya sendiri, melainkan diperlukan
Pertama, menghentikan pencetakan untuk membeli barang yang lain
mata uang kertas; Kedua, sehingga kebutuhan manusia dapat
memberlakukan kembali mata uang terpenuhi.
emas dan perak dalam seluruh interaksi Wallahu a‟lam.
ekonomi; Ketiga, menghilangkan
berbagai kendala pajak atau cukai yang

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
90 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016

DAFTAR PUSTAKA
An-Nabhani, Taqiyuddin (2002). Membangun Sistem Ekonomi Alternatif
Perspektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti.
Hussein, 2013., Krisis Mata Uang Rupiah 2013: Penyebab dan Dampaknya.
Kayfiyyah Tahwîl al-„Umûlât al-Mahalliyah ila „Umûlât Dzahabiyyah
waFfidhiyyah, Al-Waie vol. 145; Ahmad Abu Qudûm, Thariqah Ttahwîl
al-„Umûlât al-Hâliyah „ila Uumûlât Dzahabiyyah wa Fidhiyyah, Al-Waie
vol. 169
Kompas (16/2/2009), Mengapa Rupiah Tak Kunjung Menguat?.
Madura, Jeff. 2012. International Corporate Finance 11rd Edition. Kanada: Nelson
Education Ltd Megginso, W.L., Smart, L.B., & Graham, J (2010). Financial
Management 3th Edition. United Kingdom: Cengage Learning
Zallum, Abdul Qadim (2002). Sistem Keuangan di Negara Khilafah, Bogor:
Pustaka Thariqul Izzah
http://indoprogress.com/2013/09/krisis-mata-uang-rupiah-2013-penyebab-
dandampaknya/ (diakses pada 29 Juni 2013)

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 91

Das könnte Ihnen auch gefallen