Sie sind auf Seite 1von 27

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Madrasah terhadap

Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kota Padang

Oleh: Syainal

(Guru SMKN 1 SUMBAR)

Email: syainal1990@gmail.com

Abstract
This study aims to find out the description of teacher performance data,
transformational leadership and school climate, how much influence of
transformational leadership on teacher performance, school climate influence on
teacher performance, and the influence of transformational leadership and school
climate together on teacher performance in Padang City . The research method
used is quantitative method through associative approach. Because the
population is less than 100 then the population research, so that obtained a
sample of 94 teachers. Technique of collecting data through questionnaire. Data
were analyzed by scientific requirement test and hypothesis test. The research
result revealed that: (1) description of transformational leadership data of
principal MIN in Padang City included high category with mean value or mean
72,14, description of school climate in high category that is 101,80, and
description of teacher performance data also in high category that is 92,12 (2)
there is positive and significant influence of transformational leadership to
teacher performance equal to 0,917, its contribution equal to 84, 08% 15,91% is
determined by other variable . This provides information that transformational
leadership has a strong effect on teacher performance. (3) there is positive and
significant influence of school climate on teacher performance 0,913, its
contribution equal to 83,35%, the rest of 16,64% determined by other variable.
This indicates that the school climate has a strong influence on teacher
performance (4) there is a positive influence and significance of transformational
leadership and school climate on teacher performance of 0.604, contribution of
36.48%, the remaining 63.51% is determined by other variables. This provides
information that transformational leadership and school climate together have a
strong influence on teacher performance
Keywords:Transformational Leadership, Madrasah Climate, Teacher
Performance

1
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi data kinerja guru,


kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah, seberapa besar pengaruh
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru, pengaruh iklim madrasah
terhadap kinerja guru, dan pengaruh kepemimpinan transformasional dan iklim
madrasah secara bersama-sama terhadap kinerja guru MIN di Kota Padang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif melalui pendekatan
asosiatif. Karena populasinya kurang dari 100 maka menjadi penelitian populasi,
sehingga diperoleh sampel 94 orang guru. Teknik pengumpulan data melalui
angket. Pengolahan data dengan cara uji persyaratan ilmiah dan uji hipotesis.Hasil
penelitian mengungkapkan, bahwa: (1) deskripsi data kepemimpinan
transformasional kepala sekolah MIN di Kota Padang termasuk kategori tinggi
dengan nilai rata-rata atau mean 72,14, deskripsi iklim madrasah dalam kategori
tinggi yaitu 101,80, dan deskripsi data kinerja guru juga dalam kategori tinggi
yaitu 92,12 (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja guru sebesar 0,917, kontribusinya sebesar 84,
08% sisanya 15,91% ditentukan oleh variabel lain. Ini memberikan keterangan
bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh kuat terhadap kinerja guru.
(3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan iklim madrasah terhadap kinerja
guru 0,913, kontribusinya sebesar 83,35%, sisanya 16,64% ditentukan oleh
variabel lain. Ini memberikan keterangan bahwa iklim madrasah berpengaruh
cukup kuat terhadap kinerja guru.(4) terdapat pengaruh yang positif dan sifnifikan
kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah terhadap kinerja guru sebesar
0,604, kontribusinya sebesar 36,48%, sisanya 63,51 % ditentukan oleh variabel
lain. ini memberikan keterangan bahwa kepemimpinan transformasional dan iklim
madrasah secara bersama-sama berpengaruh kuat terhadap kinerja guru.

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Iklim Madrasah, Kinerja Guru

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan upaya menciptakan manusia Indonesia


seutuhnya. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003, telah dirumuskan tujuan dan fungsi pendidikan nasional
yakni: "Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

2
Esa, berakhlak mulia, Sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab"
Mengingat pentingnya arti pendidikan bagi bangsa Indonesia,
maka sangat diperlukan upaya untuk mewujudkan tujuan dan fungsi
pendidikan nasional tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan
melalui pembelajaran untuk menunjang kelancaran jalannya pembangunan
di Indonesia. Pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah sebagai
bentuk layanan pendidikan bagi masyarakat. Tugas dan peran guru dari
hari kehari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan
dituntut untuk mampu mengimbangi, bahkan melampaui perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang melalui kinerja yang
tinggi dalam melaksanakan tugas.
Menurut Nana Sudjana kinerja merupakan terjemahan dari kata
performance yang didefinisikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu untuk melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil
kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.1Senada dengan pendapat Samsudin yang
memberikan pengertian kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang
dapat dicapai seseorang dengan menggunakan kemampuan yang ada dan
batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi.2
Pendapat ini didukung oleh Nawawi yang memberikan pengertian kinerja
sebagai hasil pelaksanaan suatu pekerjaanyang memberikan pema-haman
bahwa kinerja merupakan suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat diamati oleh orang lain.3

1
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran. (Bandung: Sinar BaruAlgesindo,
2005, h. 14
2
Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h.
159
3
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Penerbit Gajah Mada University
Press, Yogyakarta, Tahun 1997), h. 234

3
Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Supardi,
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: 1) Sikap mental
(motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja), 2) pendidikan, 3) keterampilan,
4) manajemen kepemimpinan, 5) tingkat penghasilan, 6) gaji dan
kesehatan, 7) jaminan sosial, 8) iklim kerja, 9) sarana dan prasarana, 10)
teknologi, 11) kesempatan berprestasi.4 Menurut Gibson dalam Supardi,
kinerja guru dipengaruhi oleh tiga kelompok variabel, yaitu:Variabel
individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis individu. Dalam
kaitan penelitian ini variabel individu meliputi: kemampuan dan
keterampilan: mental fisik (dalam hal ini kemampuan dan keterampilan
dalam memahami kurikulum), latar belakang: (keluarga, tingkat sosial,
pengalaman), demografis (umur, etnis, jenis kelamin). Variabel organisasi
meliputi: sumber daya, kepemimpinan (dalam hal ini pemberian layanan
supervisi), imbalan, struktur, desain pekerjaan (variabel-variabel ini akan
mempengaruhi dan menciptakan iklim kerja). Variabel psikologis
meliputi: persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi, kepuasan kerja,
iklim kerja.5
Oleh karena itu untuk menjamin kualitas layanan belajar mengajar
atau kinerja guru yang baik, maka eksistensi kepala sekolah sangat
dibutuhkan. Kepala sekolah memberikan bantuan pada saat guru
mengalami kegamangan terutama dalam menjalankan tugas profesinya
dengan memberikan pembinaan untuk mendapatkan solusi. Kepala sekolah
adalah pemimpin sekaligus manajer yang bertanggung jawab mengatur,
memberi perintah sekaligus mengayomi bawahannya yaitu para guru dan
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.
Keberhasilan pendidikan di sekolah ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah

4
Supardi, Kinerja Guru,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 19
5
Ibid., h. 20

4
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat
mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui pembinaan. Oleh karena
itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan
kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah
lembaga pendidikan secara profesional. Setiap kepala Sekolah/Madrasah
harus memenuhi standar menjadi kepala sekolah sesuai dengan
Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
Kepala Sekolah/Madrasah ada 5 kompetensi diantaranya Kompetensi
manajerial, Kompetensi kewirausahaan, Kompetensi supervisi, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial.
Kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang
kharismatik dan mempunyai peran sentral serta strategi dalam membawa
organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional juga harus
mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan
bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang
lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.
Kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi bawahan
karena, kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara
tertentu, seperti mempengaruhi bawahan denagn emosi-emosi yang
menyentuh, memberikan rangsangan intelektual kepada bawahan,
menginspirasi bawahan, dan yang lebih penting adalah memberikan
perhatian kepada bawahan secara individual. Sehingga dengan sikap
pemimpin seperti ini, dapat meningkatkan kinerja guru menjadi
propesional. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bass (1998) dalam
Swandari mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai
pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan
dengan cara-cara tertentu, sehingga bawahan akan merasa dipercaya,

5
dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan
akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.6
Berdasarkan hasil literatur yang dilakukan Northouse
menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan
transformasional ternyata dapat lebih menunjukan sebagai seorang
pemimpin yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik. Oleh karena itu,
merupakan hal yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat
menerapkan kepemimpinan transformasional di sekolahnya.
Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah rentang yang
luas tentang aspek-aspek kepemimpinan, maka untuk bisa menjadi seorang
pemimpin transformasional yang efektif membutuhkan suatu proses dan
memerlukan usaha sadar dan sungguh-sungguh dari yang bersangkutan.
Northouse memberikan beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan
transformasional yakni sebagai berikut:
1. Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal-hal yang
terbaik untuk organisasi
2. Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari
nilai yang tinggi
3. Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan
semangat kerja sama
4. Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam
organisasi
5. Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan
memberikan contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan
perubahan
6. Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk
berkonstribusi terhadap organisasi.7

6
F. Swandari, Menjadi Perusahaan yang Survive dengan Transformasional Leadership
(Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi Vol 1 No.2 Mai 2003), h. 10-93
7
P.G Northouse, Leadership: Theory and Practice. London: SAGE Publications,
International Education and Profesional. Publisher Thousan Oaks, 2007), h. 178

6
Kepemimpinan transformasional dapat dicirikan dengan adanya
proses untuk membangun komitmen bersama terhadap sasaran organisasi
dan memberikan kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai
sasaran.
Namun fenomena yang ditemui di lapangan berdasarkan hasil
survei awal yang peneliti lakukan terhadap guru-guru Madrasah Ibtidaiyah
Koto Luar Padang (04 Februari2017) ditemukan berbagai fenomena
terlihat masih rendahnya kinerja guru terlihat sebagai berikut: 1) sebagian
guru terkesan melaksanakan tugas asal-asalan, tidak menunjukkan usaha
yang sungguh-sungguh untuk membelajarkan siswa dengan baik, 2) tidak
membuat persiapan dan perangkat pembelajaran, 3)sebagai guru masih
kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, 4) sebagai guru
datang ke sekolah hanya sekedar mengajar, 5) sebagai guru kurang
bersemangat dalam mengajar hal ini terlihat guru tidak memberikan
bimbingan dan dorongan kepada anak yang lemah dalam menerima
pelajaran, membiarkan anak keluar masuk kelas, 6) masih banyak diantara
guru yang cendemng kurang bisa memanfaatkan kesempatan atau waktu
luangnya untuk berkreativitas hal ini dapat dilihat dari ketidakseriusan
guru, masih kurangnya dorongan dari diri sendiri untuk mampu
menunjukkan perannya sebagai guru profesional, kurangnya motivasi ini
terlihat dari sikap yang tidak disiplin dalam segala hal, seperti yang
ditemukan di lapangan masih terdapat sejumlah guru datang terlambat
mengajar, masih ada guru memberikan catatan sampai jam berakhir, masih
terdapat guru yang tidak disiplin waktu, datang dan pulang tidak
menandatangani daftar hadir, dan masih terdapat guru yang tidak memiliki
perangkat persiapan mengajar sepertii, RPP. Fenomena-fenomena di atas
merupakan indikasi kurangnya kinerja guru.

7
METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) yaitu dengan mengumpulkan data secara langsung dari lokasi

penelitian.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah tipe penelitian di mana data yang

dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat

dikuantitaskan dan diolah dengan menggunakan teknik statistik.8

Sesuai dengan judul tesis ini, maka ditetapkan populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh guru MIN di Kota Padang, yang berjumlah 94

orang guru.Mengingat jumlah populasi yang tidak sampai 100 orang guru,

maka dalam hal ini digunakan pendapat Arikunto yaitu “apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya menjadi

penelitian populasi”.9Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

total sampling (seluruh populasi dijadikan sampel)

Pengumpulan data dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

kuesioner (angket) yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada reponden

untuk dijawabnya dan cocok untuk digunakan bila jumlah respondennya

cukup besar dan tersebar dalam wilayah yang luas Sugiyono 10. Sampel yang

dicari menggunakan angket dikumpulkan dan untuk selanjutnya dilakukan

analisis data. Angket yang digunakan menggunakan skala likert untuk


8
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis & Disertasi, (Padang:
IAIN Imam Bonjol, 2014), h. 23
9
Ibid, h. 120
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2012), h. 199

8
mengukur sikap, pendapat dan persepsi guru terhadap kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dan iklim Madrasah. Analisis data yang

digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang

dilakukan adalah teknik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan iklim

madrasah MIN di Kota Padang dan analisis regresi linear sederhana dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah terhadap kinerja guru

MIN di Kota Padang. Dalam melakukan analisis ini digunakan SPSS 16 for

Windows.

B. Pembahasan
A. Deskripsi Data Kepemimpinan Transformasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian ini,

maka langkah pertama yang dilaksanakan adalah membuat rekapulasi

jawaban responden tentang Kepemimpinan transformasional kepala

sekolah (X1), iklim madrasah (X2), dan kinerja guru (Y).Deskripsi hasil

penelitian dimulai dari variabel kepemimpinan transformasional(X1),

iklim madrasah (X2) dan dilanjutkan dengan variabel kinerja guru (Y).

Untuk mengetahui hasil dari kepemimpinan transformasional (X1) yang

telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran dilakukan dengan

memberikan beberapa item pertanyaan angket kepada beberapa sampel

penelitian.

Berdasarkan hasil jawaban item pertanyaan angket yang telah

dilaksanakan terhadap 94 orang guru yang ditetapkan sebagai responden

(sampel penelitian), maka skor deskripsi data hasil angket tentang

9
kepemimpinan transformasional yang diolah menggunakan SPSS 16,0

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1

Rangkuman Deskripsi Data Angket terhadap Kepemimpinan


Transformasional MIN di Kota Padang dengan menggunakan SPSS 16.0
Statistics

Descriptive Statistics

Minimu Maximu Std. Varia


N Range m m Sum Mean Deviation nce Skewness Kurtosis
Statist Std. Statist Std. Std.
ic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic ic Statistic Error Statistic Error
Aflatoxin 253.7
94 56 46 102 6781 72.14 1.643 15.929 0.110 0.249 -0.692 0.493
PPB 33
Valid N
94
(listwise)

Tabel 1 menjelaskan tentang deskriptif data kepemimpinan

transformasional MIN di Kota Padang, Berdasarkan tabel di atas, dapat

dijelaskan bahwa N atau jumlah data yang valid 94 sedangkan datayang

hilang adalah 0. Berarti semua data diproses. Mean atau rata-rata

kepemimpinan transformasional sebanyak 72,14. sebesar hasil jawaban

guru sebanyak 94 orang sampel diperoleh skor tertinggi/maksimum 102 ,

skor terendah/minimum sebesar 46, , standar deviasi 15,929, Variansi

253,733, range 56, dan sum 6781.

Berdasarkan tabel di atas, distribusi tersebut sudah dikatakan

normal atau mendekati normal dengan rata-rata atau mean sebesar 72,14

nilai standar deviasi 15,929 dan N = 94. Berdasarkan rata-rata tersebut

menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah MIN

10
di Kota Padang dalam kategori tinggi. Untuk mengetahui berapa tingginya

persebaran data kepemimpinan transformasional

dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel berikut:

0-20 Rendah
20-40 Cukup
40-60 Sedang
60-80 Tinggi
80-keatas Sangat tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai 72,14 berada

pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan

jawaban skor total responden bahwa kepemimimpinan transformasional

berada pada kategori tinggi.

B. Deskripsi data tentang Iklim Madrasah

Untuk mengetahui hasil dari iklim madrasah (X2) yang telah

dilaksanakan dengan memberikan beberapa item pertanyaan angket

kepada beberapa sampel penelitian. Berdasarkan hasil jawaban item

pertanyan angket yang telah dilaksanakan terhadap 94 orang guru yang

ditetapkan sebagai responden (sampel penelitian), maka skor deskripsi

data hasil angket tentang iklim madrasahyang diolah menggunakan

SPSS 16,0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

11
Tabel 2
Rangkuman Deskripsi Data Angket terhadap Iklim Madrasah MIN di Kota
Padang dengan Menggunakan SPSS 16.0
Statistics

Std.
Minimu Maximu Deviatio Vari
N Range m m Sum Mean n ance Skewness Kurtosis
Std.
Statisti Statisti Statisti Std. Stati Statisti Std. Stati Erro
c Statistic Statistic Statistic c c Error Statistic stic c Error stic r
Aflatoxi -
131. 0.49
n PPB 94 33 79 112 9569 101.80 1.183 11.472 -1.046 0.249 0.36
604 3
7
Valid N
(listwise 94
)

Tabel 2 menjelaskan tentang deskriptif data iklim madrasah MIN

di Kota Padang, Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa N atau

jumlah data yang valid 94 sedangkan data yang hilang adalah 0. Berarti

semua data diproses. Mean atau rata-rata iklim madrasah sebanyak 101,80.

sebesar hasil jawaban guru sebanyak 94 orang sampel diperoleh skor

tertinggi/maksimum 112 , skor terendah/minimum sebesar 79, , standar

deviasi 11,472, Variansi 131,604, range 33, dan sum 9569.

Berdasarkan tabel di atas, distribusi tersebut sudah dikatakan

normal atau mendekati normal dengan rata-rata atau mean sebesar 101,80

nilai standar deviasi 11,472 dan N = 94. Berdasarkan rata-rata tersebut

menunjukan bahwa iklim madrasah MIN di Kota Padang dalam kategori

sangat tinggi. Untuk mengetahui berapa tingginya persebaran data iklim

madrasah dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel berikut:

12
0-20 Rendah
20-40 Cukup
40-60 Sedang
60-80 Tinggi
80-keatas Sangat tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai 101,80

berada pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan

berdasarkan jawaban skor total responden bahwa iklim madrasah berada

pada kategori sangat tinggi.

C. Deskripsi data tentang Kinerja Guru

Untuk mengetahui hasil dari kinerja guru (Y), yang telah

dilaksanakan dalam proses pembelajaran dilakukan dengan

memberikan beberapa item pertanyaan angket kepada beberapa sampel

penelitian. Berdasarkan hasil jawaban item pertanyaan angket yang

telah dilaksanakan terhadap 94 orang guru yang ditetapkan sebagai

responden (sampel penelitian), maka skor deskripsi data hasil angket

tentang kinerja guru yangdiolah menggunakan SPSS 16,0 dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 3
Rangkuman Deskripsi Data Angket terhadap Kinerja Guru MIN di Kota
Padang dengan Menggunakan SPSS 16.0
Statistics

13
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std. Varianc
N Range m m Sum Mean Deviation e Skewness Kurtosis
Std. Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Error
Aflat
1.16 128.14
oxin 94 43 65 108 8659 92.12 11.320 -0.660 0.249 0.066 0.493
8 7
PPB
Valid
N
94
(listw
ise)

Tabel 3 menjelaskan tentang deskriptif data kinerja guru MIN di

Kota Padang, Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa N atau

jumlah data yang valid 94 sedangkan data yang hilang adalah 0. Berarti

semua data diproses. Mean atau rata-rata kinerja guru sebanyak 92,12.

sebesar hasil jawaban guru sebanyak 94 orang sampel diperoleh skor

tertinggi/maksimum 108 , skor terendah/minimum sebesar 65, , standar

deviasi 11,320, Variansi 128,147, range 43, dan sum 8659.

Berdasarkan tabel di atas, distribusi tersebut sudah dikatakan

normal atau mendekati normal dengan rata-rata atau mean sebesar 92,12

nilai standar deviasi 11,320 dan N = 94. Berdasarkan rata-rata tersebut

menunjukan bahwa kinerja guru MIN di Kota Padang dalam kategori

sangat tinggi. Untuk mengetahui berapa tingginya persebaran data kinerja

guru dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel berikut:

0-20 Rendah
20-40 Cukup
40-60 Sedang
60-80 Tinggi
80-keatas Sangat tinggi

14
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai 92,12 berada

pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan

berdasarkan jawaban skor total responden bahwa kinerja guru berada pada

kategori tinggi.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini, sebagaimana yang diolah menggunakan rumus regresi ganda.Dalam kajian

teoritis yang dilakukan pada bagian terdahulu, penulis mrempunyai

dugaanyang kuat bahwa “terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional

dan iklim madrasah terhadap kinerja guru MIN di Kota Padang”.

Oleh karena itu, dilakukan pengujian dalam penelitian ini merupakan

hipotesis alternatif, artinya sejauhmana terdapat pengaruh kepemimpinan

transformasional dan iklim madrasah terhadap kinerja guru MIN di Kota

Padang.

Hipotesis tersebut dapat diterima apabila “r tabel” dengan taraf

signifikan 5% atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dk=N-

nr atau 94-2=88 lebih kecil dari “r hitung”.begitu juga sebaliknya apabila

indeks korelasi “r hitung”lebih kecil dari “rtabel” maka hipotesisnya ditolak.

Untuk memperoleh angka indeks korelasi dari ketiga variabel maka

ada beberapa tahapan perhitungan yang harus dilakukan, yaitu:

15
1. Membuat tabel kerja yang berisi tentang nomor sabjek

2. Mencari jumlah skor variabel X

3. Mencari jumlah skor variabel Y

4. Mencari hasil perkalian variabel X dan Y

5. Mencari nilai variabel X yang dikuadratkan dan variabel Y yang di

kuadratkan.

Tabel 4

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 0.917a 0.841 0.840 15.536
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara

kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru sebesar 0,917.

Untuk menguji hipotesis, maka nilai r hitung (rxy)dikonsultasikan

kepada r tabel (rt), yaitu N-nr=94-2=92. Pada tabel r Product moment

ditemukan nilai r tabel (rt) untuk df=92 pada tingkat kepercayaan 5% sebesar

0,207. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang

signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru MIN

di Kota Padang” diterima karena r hitung (rxy =0,917>rt=0,207).Artinya

semakin transformasional gaya kepemimpinan kepala sekolah diterapkan

kinerja guru akan semakin tinggi.

Tabel 5

16
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 0.913a 0.834 0.833 15.869
a. Predictors: (Constant), iklim madrasah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara Iklim

madrasah terhadap kinerja guru MIN di Kota padang sebesar 0,913.

Untuk menguji hipotesis, maka nilai r hitung (rxy) dikonsultasikan

kepada r tabel (rt), yaitu N-nr=94-2=92. Pada tabel “r’ product moment

ditemukan nilai r tabel (rt) untuk df= 92 pada tingkat kepercayaan 5% sebesar

0,207. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang

signifikan antara iklim madrasah terhadap kinerja guru MIN di Kota Padang”

diterima karena r hitung (rxy =0,913>rt=0,207).artinya semakin baik iklim

yang ada dilingkungan sekolah maka kinerja guru MIN di kota padang

semakin tinggi.

Tabel 6
Analisis korelasi X1 dan X2 terhadap Y

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 0.604a 0.364 0.351 9.123
a. Predictors: (Constant), iklim madrasah, kepemimpinan

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara

kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah terhadap kinerja guru

MIN di Kota Padang sebesar 0,604.

17
Untuk menguji hipotasis, maka nilai r hitung (rxy) dikonsultasikan

kepada r tabel (rt), yaitu N-nr=94-2=92. Pada tabel r Product Moment

ditemukan nilai r tabel (rt) untuk df= 92 pada tingkat kepercayaan 5% sebesar

0,207. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ‘terdapat pengaruh yang

signifikan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan iklim

madrasah terhadap kinerja guru MIN di kota padang “diterima karena r

hitung(rxy=0,604> rt=0,207). Artinya semakin transformasional

kepemimpinan kepada sekolah dan iklim maka kinerja guru semakin tinggi.

Tabel 7
Interpretasi Koefisien korelasi nilair
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,7999 Kuat

0,40-0,5999 Cukup Kuat

0,20-0,3999 Rendah

0,000-0,1999 Sangat rendah

Kemudian dilanjutkan dengan regresi linear. Adapun rumus yang

digunkan adalah sebagai berikut:

Kp=nilai koefisien determinan

r = nilai koefisien korelasi

Kp=r 2x100% =0,917 2 x 100

= 0,840889 x 100%

=84, 0889 (X1 dan Y)

Kp=r 2x100% =0,9132 x 100

18
= 0,833569 x 100%

=83, 3569 (X2 dan Y)

Kp=r 2x100% =0,604 2 x 100%

= 0,364816 x 100%

=36,4816 (X1,X2 dan Y)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Kepemimpinan

transformasional MIN di Kota padang adalah 84,0889% sedangkan iklim

Madrasah MIN di kota Padang adalah 83,3569%, sedangkan kepemimpinan

transformasional dan iklim Madrasah terhadap kinerja guru MIN di Kota

Padang adalah 36,4816%

Pembahasan

1. Kepemimpinan Transformasional Berpengaruh secara Signifikan


terhadap Kinerja Guru
Pembahasan mengenai kepemimpinan transformasional

berpengaruhsecara signifikan terhadap kinerja guru.Werren Benis dalam

Covey: kepemimpinan adalah kapasitas untuk menerjemahkan visi

kedalam realita. Sorang pemimpin selain harus mampu membuat visi,

misi, dan tujuan organisasi yang dipimpinnya, juga harus mampu

‘mengalirkannya” dalam program, baik yang berkala panjang maupun

rencana strategis (renstra), maupun yang berkala pendekatan rencana

operasional (renop) dapat memberikan pemahaman kepada pengikutnya,

19
mampu merealisasikan semua program yang motivasi

inspirasi(inspirasional motivation)11

Rhenald kasali dalam “Changel” memberikan pendapat tentang

karakter pemimpin yang kreatif, yaitu cenderung mendorong perubahan,

obyektif, berfikir positif, wawasan luas, penuh ide cemerlang, idealis,

memiliki motivasi tinggi, energetik, intelektual, dan “can do”

oriented/spirit”12prilaku kepemimpinan tidak berada pada konteks yang

kosong, melainkan ditentukan oleh multifaktor. Salah satunya adalah

dorongan dari dalam diri pemimpin itu untuk berkinerja stinggi mungkin,

baik dari dalam maupun dari luar. Dorongan yang berasal dari dalam diri

kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki nilai

yang berbeda dengan dorongan yang berasal dari luar dirinya.

Menurut Yahya kepemimpinan transformasional dalam

mengembangkan organisasinya selalu merefleksikan kebutuhan nilai dan

keyakinan kelompok, dengan begitu pelaksanaan program sekolahpun

sesuai dengan jalur dan aturan yang ditetapkan dan diputuskan melalui

kebijakan kepala sekolah sebagai pemimpin13Masih menurut Yahya

kepemimpinan transformasional akan menghasilkan kinerja yang efektif,

apabila kepemimpinan mempunyai nilai-nilai kepemimpinan

transformasional.14

11
B.M bass & B.J. Avolio Improving OrganizationalEffectiveness through
Transformasional Leadership, (Thousand Oaks: Sage,1994), h. 130-139
12
Rhenald Kasali, Changel, (Jakarta: Pustaka Utama, 2005), h. 197
13
Yahya, Supervisi Pendidikan Metamorphosis Kepemimpinan, (Padang: UNP Press,
2011), h. 165
14
Ibid, h. 164

20
Kepemimpinan transformasional lebih menekankan pada kegiatan

pemberdayaan(empowerment) melalui peningkatan konsep diri

bawahan/anggota organisasi yang positif. Para bawahan/anggota

organisasi yang memiliki konsep diri positif itu berusaha menanamkan dan

mendorong para bawahan/anggota organisasi untuk bersikap kritis

terhadap pendapat dan pandangan yang sudah mapan di lingkungan

organisasi atau yang ditetapkan oleh pemimpin, sehingga dengan

kesadaran diri mereka membangun komitmen yang tinggi terhadap

pencapaian organisasi dan mampu mengatasi permasalahan dengan

mempergunakan potensinya masing-masing, tanpa rasa tertekan atau

ditekan.

Hal ini sudah diterapkan oleh kepala sekolah MIN di Kota Padang

(MIN Koto Luar, MIN Gunung Pangilun, MIN Lubuk Buaya) dapat dilihat

dari hasil penelitian yang menggambarkan kepemimpinan

transformasional mempengaruhi kinerja guru sebesar 0,917 dan juga

dengan cara kepala sekolahnya memimpin yang mampu membawa guru-

guru bekerja sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing dan juga

mampu meningkatkan kinerja guru, hal ini bisa terjadi karena kepala

sekolah sudah memiliki keahlian berupa sertifikat kepala sekolah dan juga

ditambah lagi dengan pengalaman-pengalaman dilapangan.

Dari uraian diatas, jelas bahwa kepemimpinan transformasional

dapat mempengaruhi kinerja guru sebab gaya kepemimpinan

transformasional adalah salah satu cara untuk menjadikan para guru

21
menjadi semangat dalam beraktifitas dalam melaksanakan proses belajar

mengajar.

2. Iklim Madrasah Berpengaruh secara Signifikan terhadap Kinerja


Guru
Pembahasan mengenai iklim madrasah berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja guru. Haynes,et.al (dalam Hoffman et.al)

mendefinisikan iklim sekolah sebagai kualitas dan konsistensiinteraksi

interpersonal dalam masyarakat sekolah yang mempengaruhi kognitif,

sosial, dan perkembangan psikologi anak.15Styron dan Nyman

menjelaskan iklim sekolah adalah komponen penting untuk mewujudkan

sekolah yang efektif.Iklim sekolah adalah lingkungan remaja yang ramah,

santai, sopan, tenang dan enerjik.Keseluruhan iklim sekolh dapat

ditingkatkan oleh sikap dari prilaku positif dari para siswa dan guru. Iklim

sekolah berkaitan dengan lingkungan yang roduktif dan kondusif untuk

belajar siswa dengan suasana yang mengutamakan kerja sama,

kepercayaan kesetiaan, keterbukaan, bangga, dan komitmen.16

Maksudnya iklim madarasah adalah usaha untuk kerjasama,

kepercayaan, kesetiaan, keterbukaan, bangga dan komitmen seluruh

elemen sekolah, baik itu hubungan antara guru dengan siswa, siswa

dengan siswa, guru dengan kepala sekolah ataupun guru dengan

lingkungan.

15
Hoffman, et,el. Comparison of Gestational age at birth based on last mestrual period
and ultrasound during the first trimester. 2009,Paediatric and perinatal epidemiologi, h. 2
16
Jr, Ronald A Styron & Terri R Nyman, 2008, KeybCharacteristics of Middle School
Performance, RMLE Online, hal 2

22
Hal ini sudah diterapkan oleh kepala sekolah MIN di Kota Padang

(MIN Koto Luar, MIN Gunung Pangilun, MIN Lubuk Buaya) dapat dilihat

dengan sudah adanya penjaga sekolah, guru-guru sudah saling sapa dan

bersalaman, ini membuktikan bahwa iklim sekolah sudah baik dan ini

dapat meningkatkan kinerja guru untuk lebih maju diantaranya biasanya

guru agak sering terlambat sekarang sudah rajin karena iklim sekolah itu

sudah bagus. dari hasil penelitian yang telah dipaparkan juga

menggambarkan hasil yang signifikan pengaruh iklim madrasah terhadap

kinerja guru sebesar0,913.

Dari uraian di atas, dapat dipahami maksudnya bahwa iklim

marasah yang kondusif seperti tidak adanya gangguan dari luar, hubungan

siswa dengan siswa terjalin dengn baik, hubungan guru dengan siswa

terjalin dengan baik, hubungan guru dengan siswa terjalin dengan baik

maka akan dapat miningkatkan kinerja guru untuk selalu meninggkat tata

cara kinerjanya.

3. Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Madarsah Berpengaruh


secara Signifikan terhadap Kinerja Guru
Kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja guru MIN di Kota Padang sebab

kepemimipinan transformasional dan iklim madrasah sangat efektif untuk

meningkatkan kinerja guru.Kepemimpinan transformasional yaitu gaya

kepemimpina kepala sekolah yang mampu mempengaruhi bawahannya

untuk dapat be kerja sama untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, jika

kepemimpina kepala sekolah transformasional maka kinerja guru akan

23
meningkat dan dapat menjadikan peserta didik siswa yang berhasil

mencapai cita-citanya untu masa yang akan datang.

Kepemimipinan transformasional kepal sekolah dapat memotivasi

guru bekerja semaksimal mungkin tanpa mengharapkan sesuatu apapun

dari apa yang mereka lakukan dan juga dapat mendatangkan kesenagan

dan ketenagnan bagi guru berada di sekolah karena bisa bekerjasama

dengan kepala sekolah dalam menyelesaikan setiap persoalan yang

dihadapi baik itu masalah yang berkaitan dengan guru ataupun masalah

yang berkaitan dengan siswa itu sendiri.

Iklim madarasah adalah kondisi sekolah dalam keadaan aman baik

itu internal sekolah maupun eksternal sekolah, kalau kondisi internel

sekolah misalnya hubungan antara siswa dengan siswa terjalin dengan

harminis, hubungan guru dengan guru juga terjalin dengan harmonis,

hubungan siswa dan guru terjalin harmonis hubungan kepala sekolah

dengan seluruh guru terjalin dengan harmonis. Kalau yang berkaitan denga

eksternal misalnya hubungan antara sekolah dengan lingkungan ataupun

orang tua murid.

Dari pengertian di atas, iklim madrasah yang diterapkan disekolah

dapat meningkatkan kinerja guru, guru akan merasa nyaman jika lingkung

sekolah itu tertib dan aman sebaliknya kinerga guru akan kurang semangat

jika iklim dilingkungan sekolah itu tidak terjaga dengn kondusif. Maka

dari itu jika ingin kinerja baik dan apa yang diinginkan tercapai salah satu

24
yang harus diperbaiki adalah bagaimana cara kita menja lingkungan agar

tetap kondusif.

Dengan demikian, kepemimpinan transformsional dan iklim

madrasah disamping sebagai cara dalam mengkondisikan lingkung tetapi

juga dapat meningkatkan kinerja guru.

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan


sebagai berikut
1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja guru. Besarnya pengaruh variabel kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja guru adalah 0, 917 sedangkan r tabel adalah 0,207,
apabila r hitung besar dari r tabel berarti signifikan. Informasi ini
memberikan keterangan bahwa variabel kepemimpinan transformasional
memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja guru.
2. Iklim madrasah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru
adalah 0,913 sedangkan r tabel adalah 0,207, apabila r hitung besar dari r
tabel berarti signifikan, Informasi ini memberikan keterangan bahwa
variabel iklim madrasah memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja guru.
3. Kepemimpinan transformasional dan iklim madrasah secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Besarnnya pengaruh
variabel kepemimpinan transformasional dan iklim madrsah secara
simultan terhadap kinerja guru adalah 0,604. Informasi ini memberikan
keterangan bahwa variabel kepemimpinan transformasional dan iklim
madrasah secara simultan memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja
guru

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005, Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru
Algesindo,

Sadili Samsudin ,2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Pustaka


Setia,)

Hadari Nawawi ,1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Penerbit Gajah


Mada University Press, Yogyakarta)

Supardi ,2014, Kinerja Guru,(Jakarta: Rajawali Pers,)

F. Swandari, Menjadi Perusahaan yang Survive dengan Transformasional


Leadership (Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi Vol 1 No.2 Mai
2003)

P.G Northouse, 2007, Leadership: Theory and Practice. London: SAGE


Publications, International Education and Profesional. Publisher Thousan
Oaks)

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis & Disertasi,
(Padang: IAIN Imam Bonjol, 2014)

B.M bass & B.J. Avolio, 1994, Improving OrganizationalEffectiveness through


Transformasional Leadership, (Thousand Oaks: Sage,)

Rhenald Kasali, 2005, Changel, (Jakarta: Pustaka Utama)

Yahya, 2011, Supervisi Pendidikan Metamorphosis Kepemimpinan, (Padang:


UNP Press,)

Hoffman, et,el. Comparison of Gestational age at birth based on last mestrual


period and ultrasound during the first trimester. 2009,Paediatric and
perinatal epidemiologi,

Jr, Ronald A Styron & Terri R Nyman, 2008, KeybCharacteristics of Middle


School Performance, RMLE Online,

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

27

Das könnte Ihnen auch gefallen