Sie sind auf Seite 1von 13

Balance Vol. XIV No.

2 | Juli 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT PENGGUNAAN


E-MONEY
(Studi pada Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta)
Sulistyo Seti Utami1, Berlianingsih Kusumawati2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta

ABSTRACT
The purpose of this study is to: (1) Analyze the effect of the use, convenience, and security of the
interest of STIE Ahmad Dahlan Jakarta students in using e-money; (2) Analyzing the effect of e-
money on the interest of STIE Ahmad Dahlan Jakarta students in using e-money; (3) Analyzing the
Effect of e-money ease on the interest of STIE Ahmad Dahlan Jakarta students in using e-money; (4)
Analyzing the effect of e-money security on the interest of STIE Ahmad Dahlan Jakarta students in
using e-money. Type of Descriptive-Quantitative Research. The research variables consist of, X 1 =
Usage X2 = Convenience, X3 = Security, Y = is interest in using e-money. Research Data is Primary
Data, obtained from the results of the distribution of questionnaires designed with the scale linkert.
The sample of the research was the students of STIE Ahmad Dahlan Jakarta chosen by event
amounting to 100 respondents. Test Instruments using Test validity and reliability using SPSS.
Technique Analysis, Multiple Regression, Classic Assumption Test, Hypothesis Test (Test F and
Test t). The result showed Sig value. variable of usage (X1) 0,526> 0,05 so that H1 is rejected, e-
money usage does not significantly influence student interest using e-money. It can be understood
that the size of e-money does not affect students using e-money because e-money is the same with
cash money (same function). Sig value. variable ease (X2) of 0.000 <from 0.05 so that H2 accepted
e-money easiness significantly influence the interest of students in using e-money. The easier e-
money is used, the higher the student's interest is using it. Sig value. Security (X3) is 0,036 <0,05 so
that H3 accepted, e-money security influence to student interest using e-money. The higher the
security of e-money then the student's interest in using e-money is higher.

Keywords : e-Money, Usability, Convenience, Security


Correspondence to : sulistyo.setiutami@gmail.com, berlianigsihkusumawati@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Meganalisis pengaruh kegunaan, kemudahan, dan keamanan
terhadap minat mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam menggunakan e-money; (2)
Menganalisis Pengaruh kegunaan e-money terhadap minat mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta
dalam menggunakan e-money; (3) Menganalisis Pengaruh kemudahan e-money terhadap minat
mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam menggunakan e-money; (4) Menganalisis Pengaruh
keamanan e-money terhadap minat mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam menggunakan e-
money. Jenis Penelitian Deskriptif –kuantitatif . Variabel penelitian teridiri dari, X 1 = Kegunaan X2
= Kemudahan, X3 = Keamanan, Y = adalah minat menggunakan e-money. Data Penelitian adalah
Data primer, diperoleh dari hasil peneyebaran kuesioner yang dirancang dengan skala linkert. Sampel
Penelitian adalah mahasiswa STIE AD dipilih secara acara berjumlah 100 responden. Uji Instrumen
dan Validitas Uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS. Teknik Analisis, Regresi Berganda,
Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t). Hasil penelitian menujukkan nilai Sig. variabel

29
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

kegunaan (X1) 0,526 > 0,05 sehingga H1 ditolak, kegunaan e-money tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat mahasiswa menggunakan e-money. Hal ini bisa dipahami bahwa besar
kecilnya kegunaan e-money tidak mempengaruhi mahasiswa menggunakan e-money karena
kegunaan e-money sama dengan uang cash/uang tunai (fungsinya sama). Nilai Sig. variabel
kemudahan (X2) sebesar 0,000 < dari 0,05 sehingga H2 diterima kemudahan e-money berpengaruh
secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam menggunakna e-money. Semakin mudah e-
money digunakan maka semakin tinggi minat mahasiswa menggunakannya. Nilai Sig. Keamanan
(X3) sebesar 0,036 < 0,05 sehingga H3 diterima, keamanan e-money berpengaruh terhadap minat
mahasiswa menggunakan e-money. Semakin tinggi keamanan e-money maka minat mahasiswa
dalam menggunakan e-money semakin tinggi.

Kata kunci : e-Money, Kegunaan, Kemudahan, Keamanan


Korespondensi : sulistyo.setiutami@gmail.com, berlianigsihkusumawati@gmail.com

PENDAHULUAN / INTRODUCTION digunakan untuk melakukan transaksi


Khususnya di kota-kota besar, pembayaran dengan cara mengurangi secara
penggunaan uang elekronik (e-money) cukup langsung nilai uang pada media uang
tinggi. Hal ini bisa dipahami karena tingkat elektronik tersebut.
perputaran uang diperkotaan jauh lebih cepat Banyaknya pengguna e-money karena
dibandingkan dengan di daerah-daerah uang kartal yang sering digunakan setiap
(pedesaan). Di Jakarta misalnya, berdasarkan transaksi banyak memiliki kelemaha, yaitu:
catatan Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Pertama, uang kartal kurang praktis. Transaksi
DKI Jakarta, perputaran uang negara 70% tunai akan berjalan kurang efisien karena
berada di Jakarta. Tingkat perputaran ini pembeli harus membawa uang kartal sebesar
ditopang karena jakarta merupakan pusat atau harga barang dan hal itu dinilai kurang praktis.
sentra pedagangan dengan jakauan atau Kedua, penjual akan kerepotan untuk
sirkulasi untuk daerah-daerah di seluruh memberikan uang kembalian sehingga mereka
Indonesia. Juga ditopang dengan industri akan mengabaikan hak pembeli untuk
keuangan utamanya pasar modal dengan mendapat kembalian dan memberi kembalian
hadirnya Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun hanya dengan barang yang kira-kira harganya
seiring dengan perubahan zaman dan sama (Adityawarman, 2014). Sementara itu
perkembangan teknologi, transaksi uang Ramdhani, et. al (2015) menambahkan.
kartas (cash) tidak efektif lagi dan banyak Ketiga, banyaknya uang palsu yang beredar
yang menggunakan e-money. dan sangat mirip dengan aslinya
Menurut Rivai (2001) uang elektronik menyebabkan uang palsu tersebut dapat
adalah alat bayar elektronik yang diperoleh menipu masyarakat awam. Keempat, biaya
dengan menyetorkan terlebih dahulu sejumlah pencetakan uang kartal yang sangat besar.
uang kepada penerbit, baik secara langsung, Meskipun Indonesia merupakan negara
maupun melalui agen-agen penerbit, atau yang masing tergolong baru (telambat) dalam
dengan pendebitan rekening di Bank, dan nilai hal penggunaan e-money dibandingkan
uang tersebut dimasukan menjadi nilai uang dengan Singapura dan dan Hong Kong.
dalam media uang elektronik, yang Singapura telah mengaplikasi e-money sejak
dinyatakan dalam satuan Rupiah, yang tahun 2000 dan Hong Kong pada tahun 1999,

30
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

sementara di Indonesia baru dipopuler pada yang dapat digunakan dalam transaksi di
tahun 2007. Namun transaksi transaksi e- wilayalah institusi terkait.
money dari waktu ke waktu terus meningkat. Meluasnya penggunaan e-money telah
Pada 2009 transaksi e-money sebanyak 48 ribu mendorong banyak studi dalam mengkaji
kali senilai Rp1,4 miliar per hari. Pada 2010 fenomena-fenomena tersebut. Banyak peneliti
naik menjadi 73 ribu transaksi dengan nilai yang tertarik untuk menganalisis faktor-faktor
Rp1,9 miliar. Pada 2011, transaksi kembali terkait dengan penggunaan e-money.
meningkat mencapai 112 ribu transaksi Yudhistira (2014) misalnya manganalisis
dengan nilai Rp 2,7 miliar. Per Juli 2012, faktor-faktor yang memengaruhi preferensi
transaksi mencapai 243 ribu dengan nilai terhadap penggunaan e-money. Pengaruh
Rp4,7 miliar per hari (viva.co,id). Sementara terbesar dalam penelitian tersebut adalah
tahun 2013 BI mencatat jumlah transaksi karena manfaat e-money. Karena manfaat atau
mencapai 137 juta lebih dengan nilai Rp 2,931 keuntungan yang dirasakan menyebabkan e-
triliun dan tahun 2014 mencapai 203 juta money menjadi pilihan sebagai alat transaksi.
dengan nilai transaksi Rp 3,3 triliun, serta Sementara hasil studi Candraditya (2013),
tahun 2015 535 juta transaksi dengan nilai Rp selain faktor manfaat, juga faktor kesesuaian
5,2 triliun. Beberapa kartu e-money yang telah harga dapat memengaruhi minat seseorang
diterbikan diantaranya adalah Flazz oleh dalam menggunakan e-money.
BCA, e-Toll oleh Bank Mandiri, BRIZZI oleh Namun berbeda dengan penelitian
BRI, T-Cast oleh Telkomsel, dan lain-lain. Parastiti, et. al. (2015), meskipun e-money
Selain dengan adanya dukungan dari telah diintegrasikan dengan kartu mahasiswa
pemerintah, dalam hal ini adalah BI, namun penggunaan masih rendah. Hal ini
peningkatan transaksi melaui e-money dipicu terjadi disebabkan kurangnya informasi
oleh banyakya keuntungan yang diberikan mengenai produk e-money yang digunakan
oleh e-money, baik baik masyarakat, industri, dan tidak adanya sikap terbuka dari
maupun bagi bank Indonesia. Beberapa mahasiswa. Selain itu, mahasiswa lebih suka
keuntungan menurut Susanti, et. al. (2015) menggunakan uang tunai sebagai alat
dalam menggunakan e-money adalah, pembayaran karenamahasiswa telah terbiasa
pertama, memberikan kemudahan dalam menggunakan uang tunai yang mana menurut
transasksi pembayaran secara cepat dan aman mereka lebih praktis dibandingkan dengan
bagi masyarakat luas. Kedua, masalah cash uang elektronik. Rendahnya penggunaan e-
handling dapat dipecahkan yang selama ini money ini sepertinya juga disebabkan karena
sering dialami ketika menggunakan uang tidak tersedianya merchant yang didukung
tunai sebagai pembayaran bagi industri. dengan fasilitas e-money.
Ketiga, meningkatkan efisiensi percetakan Melihat perkembangan e-money yang
uang dan penggandaan uang bagi bank terus meningkat dan penelitian-penelitian
Indonesia. Tidak heran jika e-money telah sebelumnya yang terkait, penulis tertarik
banyak digunakan oleh masyarakat. Beberapa untuk melakukan penelitian tentang
transaksi yang sering digunakan bahkan implementasi e-money di STE Ahmad Dahlan
diharuskan dengan e-money adalah parkir, Jakarta. Sampai dengan saat ini STIE Ahmad
transportasi (kereta, tansjakarta), toll. Bahkan Dahlan Jakarta belum menerapkan e-money
uang elektronik sudah menjalar ke berbagai untuk kegiatan transaksi di lingkungan STIE
instansi seperti pendidikan. Di dunia Ahmad Dahlan. Penelitian akan menganalisis
pendidikan aplikasi e-money biasanya dalam persepsi mahasiswa STIE Ahmad Dahlan
bentuk kartu mahasiswa, atau kartu khusus sebagai calon pengguna jika di lingkungan

31
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

STIE Ahmad Dahlan diterapkan sistem e- yang berbasis informasi. Dimana


money. Selain itu faktor-faktor seperti informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
manfaat, kemudahan, dan keamanan juga Hasil penelitian sathye dalam Almutah (2008)
akan diuji pengaruhnya terhadap minat menyatakan bahwa keamanan merupakan isu
menggunakan e-money pada penelitian ini. yang paling penting dan seringkali dengan
Dalam konsep TAM, Davis et al. publikasi mengerani keamanan di media
(1989) mendefinisikan perceived usefulness membuat kepercayaan nasabah terhadap
sebagai keyakinan akan kemanfaatan, yaitu keamanan internet banking berkurang.
tingkatan dimana user percaya bahwa Menurut Casalo et al., dalam Zahid et al.,
penggunaan teknologi/sistem akan (2010) dari sudut konsumen, keamanan adalah
meningkatkan performa mereka dalam kemampuan untuk melindungi informasi atau
bekerja. Thompson et. al. (1991) juga data konsumen dari tindak penipuan dan
menyebutkan bahwa individu akan pencurian dalam bisnis perbankan online
menggunakan teknologi informasi jika (Ahmad dan Pambudi, 2014). Dalam hal ini
mengetahui manfaat positif atas kemanan berkaitan dengan e-money, adalah
penggunaannya. Perceived usefulness pengguna merasa dilindungi baik dari
(persepsi kemanfaatan) didefinisi sebagai kesalahan penerbit yang mengakibatkan kartu
sejauh mana seseorang meyakini bahwa e-money tidak bisa digunakan, atau merasa
penggunaan sistem informasi tertentu akan dilidungi dari kerusakan dan pencurian kartu
meningkatkan kinerjanya. Dari definisi e-money.
tersebut diketahui bahwa persepsi Sementara Minat dapat diartikan
kemanfaatan merupakan suatu kepercayaan sebagai kecenderungan subyek yang menetap,
tentang proses pengambilan keputusan. untuk tertarik pada bidang studi atau pokok
Mengambil istilah Davis et., al. (1989) bahasan tertentu dan merasa senang
tentang persepsi kemudahan, Davis mempelajari materi itu. Minat momentan ialah
menggunakan istilan percieved ease of use. perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang
Istilah ini digunakan untuk menilai dibahas atau dipelajari untuk itu kerap
kemudahan seseorang tentang kemudahan digunakan istilah “perhatian”. Perhatian
penggunaan teknologi dan konsep atau dalam arti “minat momentan”, perlu
pendekatan Technology Acceptance Model dibedakan dari perhatian dalam arti
(TAM). Dan kemudahan dijadikan salah satu “konsentrasi”, sebagaimana dijelaskan di atas.
variabel yang diujikan dalalm model TAM. Antara minat dan berperasaan senang
Menurut Davis, percieved ease of use terhadap hubungan timbal balik, sehingga
diartikan sebagai keyakinan akan kemudahan tidak mengherankan kalau siswa yang
penggunaan, yaitu tingkatan dimana user berperasaan tidak senang, akan kurang
percaya bahwa teknologi/sistem tersebut berminat, dan sebaliknya (Winkel, 2004).
dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari TUJUAN PENELITIAN
masalah. Intensitas penggunaan dan interaksi 1. Menganalisis pengaruh kegunaan,
antara pengguna dengan sistem juga dapat kemudahan, dan keamanan terhadap
menunjukkan kemudahan penggunaan. minat mahasiswa STIE Ahmad Dahlan
Definisi keamanan megadopsi Raharjo Jakarta dalam menggunakan e-money
(2005), menurut Raharjo keamanan informasi 2. Menganalisis Pengaruh kegunaan e-
adalah bagaimana kita dapat mencegah money terhadap minat mahasiswa STIE
penipuan (cheating) atau paling tidak, Ahmad Dahlan Jakarta dalam
mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem menggunakan e-money

32
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

3. Menganalisis Pengaruh kemudahan e- pengambilan sampel dilakukan pada waktu


money terhadap minat mahasiswa STIE tertentu, terutama pada semester ganjil.
Ahmad Dahlan Jakarta dalam Asal daerah responden dapat dilihat
menggunakan e-money pada gambar grafik berikut. Berdasarkan
4. Menganalisis Pengaruh keamanan e- gambar 4.3 tersebut, diketahui responden
money terhadap minat mahasiswa STIE masih didominasi berasal dari Jakarta, Bogor,
Ahmad Dahlan Jakarta dalam Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yaitu
menggunakan e-money sebanyak 59% atau 59 orang. Sedangkan
responden yang berasal dari luar Jabodetabek
METODE PENELITIAN / METHODS
sebanyak 41 orang atau sebanyak 59%.
Jenis Penelitian Deskriptif –kuantitatif .
Diketahuinya asal responden untuk
Variabel penelitian teridiri dari, X 1 =
Kegunaan X2 = Kemudahan, X3 = Keamanan, mengetahui perbedaan biaya hidup yang
Y = adalah minat menggunakan e-money. dikeluarkan antara mahasiswa yang berasal
Data Penelitian adalah Data primer, diperoleh dari Jabodetabek dan luar Jabodetabek.
dari hasil peneyebaran kuesioner yang Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh
dirancang dengan skala linkert. Sampel mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Penelitian adalah mahasiswa STIE AD dipilih selama di kampus STIE Ahmad Dahlan
secara acara berjumlah 100 responden. Uji
Instrumen dan Validitas Uji validitas dan Jakarta sebesar Rp 47.160,00 sehari atau
reliabilitas menggunakan SPSS. Teknik setiap kali ke kampus STIE Ahmad Dahlan
Analisis, Regresi Berganda, dengan Jakarta. Dari rata-rata tesebut sebesar Rp
persamaan regresi:     1  2  14.682 untuk tranportasi (BBM bagi yang
3 
. Uji Asumsi Klasik (Normalitas membawa kendaraan dan ongkos angkutan
Data, Uji Multikolonieritas, dan Uji umum bagi yang naik transportasi publik).
Heteroskedasitistas), Uji Hipotesis (Uji F dan Sedangkan untuk makan sebesar Rp 17.360
Uji t).
dan untuk minum sebesar Rp 6.268.
HASIL PENELITIAN / RESULTS Sedangkan biaya lainnya yang tidak termasuk
Karakteristik Responden biaya yang telah disebutkan sebelumnya
Responden atau sampel dalam sebesar Rp 16.385.
penelitian ini adalah mahasiswa regular STIE Penggunaan e-money juga ditanyakan
Ahmad Dahlan Jakarta sebanyak 100 orang. kepada responden, pertanyaan ini diajukan
Dilihat dari jenis kelaminnya, responden sekaligus untuk melihat sejauhmana
penelitian terdiri dari 55 orang atau 53% mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta
adalah perempuan, 45 orang atau 43% laki- menggunakan dan mengenal e-money. Dari
laki, dan sisanya atau tidak menjawab data yang diperoleh data bahwa banyak
sebanyak 4 orang atau 4%. mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta yang
menggunakan e-money, yaitu sebanyak 55
Jika dilihat jurusan yang diambil, orang atau 55%. E-money digunakan untuk
sebanyak 52 orang atau 52% dari jurusan berbagai keperluan seperti untuk transportasi
akuntansi dan sebanyak 48 orang atau 48% seperti busway dan kereta api.
berasal dari jurusan manajemen. Responden Beragam tanggapan responden atau
lebih didominasi angkatan atau semester mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta jika
ganjil dibandingkah dengan semester genap. di kampus STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Terutama didominasi oleh semester lima diterapkan e-money, namun sebagian besar
sebanyak 29 orang atau 29%. Hal ini terjadi responden setuju jika di kampus STIE Ahmad
Dahlan Jakarta diterapkan e-money. Sebanyak

33
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

44 orang atau 44% responden sangat setuju kartu tidak dapat melakukan blokir atas kartu
jika e-money diterapkan di STIE Ahmad E-Money yang tercuri tersebut. Di samping itu
Dahlan Jakarta. Sebanyak 38% setuju, 13% telah dinyatakan dalam perjanjian pembuatan
menyatakan ragu, 6% setuju, dan 0% yang kartu E-Money antara bank/Issuer dengan
sangat tidak setuju. pengguna bahwa risiko kehilangan kartu
Alasan responden setuju atau sangat merupakan risiko pengguna.
setuju jika e-money diterapkan di STIE Analisis Deskriptif
Ahmad Dahlan Jakarta diataranya adalah Variabel penelitian terdiri dari variabel
memudahkan untuk transaksi, dan agar bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
terlihat lebih modern atau high-tech. terdiri dari Kegunaan (X1), Kemudahan (X2),
Sedangkan alasan bagi yang tidak setuju dan Keamanan (X3). Sedangkan variabel
diterapkannya e-money di STE Ahmad terikat adalah Minat Manggunakan E-Money
Dahlan Jakarta adalah terkait dengan (Y). Item pertanyaan pada variabel Kegunaan,
kemanana e-money yang lebih rendah karena Kemudahan, dan pada variabel Minat
tidak menggunakan Personal Indentify Menggunakan E-Money sebanyak 4
Number (PIN), khawatir berimbas pada pertanyaan, sedangkan pada variabel
kenaikan harga barang yang dibeli, dan rentan Keamanan sebanyak lima pertanyaan. Pada
hacker. setiap pertanyaan atau pernyataan, responden
Sebagaimana diketahui bahwa e-money diberikan untuk memilih nilai 1 sampai 5 (skala
menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam linkert) untuk menjawab Sangat Tidak Setuju
melakukan transaksi. Namun demikian, untuk (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju
mencapai itu E-Money harus mengorbankan (S), dan Sangat Setuju (SS). Dimana STS
aspek lain, yaitu aspek keamanan. Dalam memiliki nilai 1, TS 2, N 3, S 4, dan SS 5.
proses pembayaran sama sekali tidak ada Berikut adalah hasil rekapitulasi skor yang
proses otorisasi untuk meningkatkan risiko diperoleh untuk setiap variabel.
keamanan yang ditanggung oleh pihak Pada variabel Kegunaan, pertanyaan
pengguna / pemilik kartu. Proses pembayaran atau pernyataan yang diajukan kepada para
dilakukan dengan menempelkan kartu E- responden adalah terdiri dari: (1)
Money pada alat scan yang disediakan, tanpa Menggunakan e-money tidak ribet uang
melalui proses otorisasi baik berupa PIN atau kembalian; (2) Penggunaan e-money lebih
proses otorisasi transaksi lainnya (Nur, 2013). efisien dari pada transaksi tunai; (3) Kesalahan
Lebih jauh Nur (2013) menjelaskan dalam transaksi dapat diminimlisir; (4)Adanya
bahwa e-money memang menawarkan kebanggaan bertransaksi menggunakan e-
kemudahan dan kecepatan dalam melakukan money. Rata-rata jawaban responden, bahwa
transaksi. Namun di sisi lain, risiko keamanan responden setuju e-money memiliki kegunaan
yang ditanggung oleh pengguna sangatlah sebagai alat transaksi sebagai mana uang pada
besar. Apabila pengguna kehilangan kartu E- umumnya. Berdasarkan Tabel di atas juga
Money, kartu tersebut dicuri, atau kejadian diketahui skor jawaban tertinggi adalah 5
lain yang menyebabkan kepemilikan kartu (sangat setuju) dengan frekuensi 115 atau 28%
beralih dari pengguna yang sah ke pihak lain dan terendah 1 (sangat tidak setuju) dengan
yang tidak sah, maka kartu tersebut tetap dapat frekuensi 8 atau 2%. Sedangakan skor jawaban
dipergunakan oleh pihak lain yang tidak sah dengan frekuensi terbanyak adalah 4 (setuju)
itu. Sehubungan dengan ini, pihak yang dengan frekuensi 180 atau 45%.
kehilangan kartu tidak dapat melakukan upaya Frekuensi untuk skor jawaban pada
lain untuk memperjuangkan haknya. Pemillik pada variabel Kemudahan (X2) dapat dilihat

34
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

pada hasil olah SPSS sebagaimana pada Tabel Sebanyak 4 butir pertanyaan/pernyataan dalam
4.4. Pertanyaan yang diajukan dalam variabel variabel ini, yaitu: (1) Dengan berbagai
ini sebanyak 4 pertanyaan/pernyataan, yaitu (1) manfaat e-money saya berniat
E-money mudah (tidak ribet) saat digunakan menggunakannya; (2) Dengan kemudahan e-
transaksi; (2) E-money mudah dipahami money saya tertarik menggukan e-money; (3)
penggunaannya; (3) E-money dapat digunakan Tingkat keamanan dalam menggunakan e-
di merchant mana saja; dan (4) Transaksi money saya bersedia menggunakan e-money;
dengan e-money lebih cepat.Skor jawaban (4) Saya tertarik bertransaksi dengan e-money
untuk pertanyaan pada variabel Kemudahan dan berminat menggunakannya. Frekuensi
terendah adalah 1 (sangat tidak setuju) untuk skor jawaban pada pada variabel Minat
sebanyak 11 atau 2,8%. Sedangakan skor Menggunakan E-Money (Y) terbanyak adalah
tertinggi adalah 5 (sangat setuju) dengan 4 (setuju) dengan frekuensi 238 atau 47,6%.
frekuensi 73 atau 18,3%. Skor pilihan Skor jawaban tertinggi adalah 5 (sangat setuju)
terbanyak adalah 4 (setuju) dengan frekuensi sebanyak 48 atau 9,6%. Sedangkan rata-rata
185 atau 46,3%. Rata-skor dapat dilihat dari jawaban adalah 3,8 (setuju). Dengna demikian
nilai mean yaitu 3,6 yang menunjukkan rata- dapat disimpulkan bahwa responden setuju
rata responden menilai setuju dengan tingkat atau berminat untuk menggunakan e-money.
keamanan e-money. 1.1 Uji Instrumen
Pada variabel Keamanan (X3),terdapat 4 Uji instrumen dilakukan untuk
butir atau item pertanyaan/pernyataan yang memastikan apakah instrumen atau kuesioner
diajukan. Frekuensi skor untuk responden yang dalam penelitian ini adalah benar atau tidak.
menjawab 1 (sangat tidak setuju) adalah 3 atau Kebenaran kuesioner dalam penelitian dapat
6%. Skor jawaban tertinggi adalah 5 (sangat diketahui dengan melakukan uji validitas.
setuju) dengan frekuensi sebanyak 114 atau Selain itu intrumen (kuesioer) atau dalam
22,8%. Skor jawaban terendah adalah 0 atau penelitian ini juga harus handal atau reliable.
tidak menjawab sebanyak 3 atau 6%. Skor Untuk mengetahui kehandalan intrumen
jawaban terbanyak adalah 4 (setuju) dengan dilakukan uji realibilitas instrumen.
frekuensi 205 atau 41%. Rata-rata skor a. Uji Validitas
jawaban adalah 3,8 yang bermakna responden Uji validitas dilakukan untuk
setuju e-money memberikan keamanan kepada mengetahui validitas (valid atau tidaknya)
penggunanya. Dengan kata lain responden item kuesioner penelitian. Data dari hasil
merasa aman ketika menggunakan e-money. penyebaran kuesioner dianggap efektif untuk
Pertanyaan/pernyataan yang diajukan mengungkap masalah dan mewakili dari
dalam variabel X3 sebanyak 5 butir seluruh sample apabila data tersebut valid.
pertanyaan/pertnyataan, yaitu: (1) Transaksi Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
menggunakan e-money memberikan rasa menggunakan rumus statistik Koefisien
aman; (2) Keamanan uang pada alat e-money Korelasi Pearson. Karena pengujian berlaku
terjamin saat bertransaksi; (3) Keamanan uang atas sekian banyak item kuesioner penelitian,
pada alat e-money terjamin walaupun lama maka teknis penghitungan statistik koefesien
tidak digunakan; (4) E-money memberikan korelasi menggunakan Program SPSS.
kenyamanan saat bertransaksi; (5) Uang (saldo) Menurut Sugiyono (2013) bila koefisien
dalam e-money terjamin keberadaannya. korelasi sama dengan 0,3 atau paling kecil 0,3,
Untuk melihat skor jawaban untuk maka butir instrumen dinyatakan valid.
variabel Minat Menggunakan e-money (Y) Hasil perhitungan terhadap setiap
dapat dapat dijelaskan sebagaimana berikut. butir instrumen (pertanyaan) pada variabel
35
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

Kegunaan (X1) variabel Kemudahan (X2), Menggunakan E-Money (Y) dapat dilihat pada
varibel Keamanan (X3), dan variabel Minat tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen
Varibael Item Koefisien Keterangan
Korelasi
Kegunaan (X1) 1 0,839 Valid
2 0,696 Valid
3 0,677 Valid
4 0,667 Valid
Kemudahan (X2) 1 0,628 Valid
2 0,676 Valid
3 0,694 Valid
4 0,542 Valid
Keamanan (X3) 1 0,536 Valid
2 0,899 Valid
3 0,615 Valid
4 0,797 Valid
5 0,709 Valid
Minat (Y) 1 0,848 Valid
2 0,940 Valid
3 0,882 Valid
4 0,904 Valid
Sumber: Data diolah, 2017

Dari hasil uji validitas setiap variabel ini menggunakan uji reliabilitas cronbach’s
sebagaimana diterangkan di atas, dapat alpha dengan bantuan SPSS. Hasil atas
disimpulkan bahwa variabel Kegunaan (X1), pengujian reliabilitas terhadap empat variabel
variabel Kemudahan (X2), varibel Keamanan penelitian, baik butir pada instrumen
(X3), dan variabel Minat Menggunakan E- Kegunaan (X1), variabel Kemudahan (X2),
Money (Y) memiliki nilai koefisiern korelasi varibel Keamanan (X3), dan variabel Minat
(r) di atas 0,3. Artinya setiap butir pertanyaan Menggunakan E-Money (Y) reliabel. Karena
memenuhi syarat atau valid. setiap variabel memiliki nilai cronbach’s
b. Uji Reliabilitas alpha lebih dari 0,6.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk
untuk setiap variabel dengan bantuan software
mengetahui sejauh mana instrumen penelitian
SPSS:
dapat dilakukan menghasilkan data yang
reliabel (konsisten). Uji reliabilitas penelitian
Tabel 2 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Kegunaan (X1) 0,687 Reliabel
Kemudahan (X2) 0,707 Reliabel
Keamanan (X3) 0,743 Reliabel
Minat (Y) 0,912 Reliabel
Sumber: data diolah, 2017

36
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

1.2 Uji Asumsi Kalsik disimpulkan data dalam penelitian ini


berdistribusi normal dan memenuhi asumsi
Tujuan pengujian asumsi klasik ini
klasik sebagai salah satu persyaratan uji
adalah untuk memberikan kepastian bahwa
regresi berganda.
persamaan regresi yang didapatkan memiliki
ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan
b. Uji Heteroskedastisitas
konsisten. Oleh karena itu uji asumsi klasik
merupakan persyaratan yang perlu dilakukan Uji heteroskedastisitas bertujuan
dalam analisis regresi. Uji asumsi klasik yang menguji apakah dalam model regresi
digunakan dalam penelitian ini adalah uji terjadi ketidaksamaan variance dari
normalitas data, uji heteroskedastisitas, dan residual suatu pengamatan kepengamatan
uji multikolinieritas. lain. Jika variance dari residual suatu
a. Uji Normalitas pengamatan kepengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
Uji normalitas dilakukan untuk
disebut heteroskedastisitas. Terjadi atau
melihat penyimpangan frekuensi observasi
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat
distribusi gejala yang diteliti dari frekuensi
dari nilai sig. pada tabel coefisients hasil
teoritik kurva normal, atau dengan kata lain
olah SPSS sebagaimana pada Tabel 3. Jika
untuk mengetahui normal tidaknya sebaran
nilai sig. lebih dari 0,05 maka dapat
skor variabel kinerja karyawan dengan
dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
motivasi kerja. Uji normalitas dapat dilakukan
atau bebas dari heteroskedastisitas.
dengan melihat gambar Normal P-P Plot. Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas
Kriteria data residual terdistribusi normal
No. Model (Variabel) Sig.
atautidak dengan pendekatan Normal P-P Plot
dapat dilakukan dengan melihat sebaran 1 Kegunaan (X1) 0,169
titiktitikyang ada pada gambar. Apabila 2 Kemudahan (X2) 0,807
sebaran titik-titik tersebut mendekati atau 3 Keamanan (X3) 0,658
rapat padagaris lurus (diagonal) maka Sumber: data diolah, 2017
dikatakan bahwa (data) residual terdistribusi Nilai sig. pada Tabel di atas lebih dari
normal, namunapabila sebaran titik-titik 0,05 menunjukkan bahwa data yang
tersebut menjauhi garis maka tidak digunakan dalam penelitian ini bebas atau
terdistribusi normal. tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehinggu
asumsi klasik untuk uji heteroskedastisitas
terpenuhi.
c. Uji Multikolinearitas

Sedangkan uji multikolinieritas


bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar varibael
bebas (indepennden). Multikolinieritas dapat
Sumber: data diolah di lihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas (2) variance indflation factor (VIF). Kedua
Pada Gambar di atas terlihat titik-titik ukuran ini menunjukkan setiap variabel
mengikuti dan mendekati garis diagonalnya, independen manakah yang di jelaskan oleh
sehingga model regresi memenuhi asumsi variabel dependen lainnya. Toleance
normalitas. Dengan demikian dapat mengukur variabilitas variabel independen

37
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

yang terpilih di jelaskan oleh variabel atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang 2009). Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena dari Tabel 4 berikut:
VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10
Tabel 4 Uji Multikolinieritas
No. Model (Variabel) Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kegunaan (X1) 0,318 3,146
2 Kemudahan (X2) 0,460 2,173
3 Keamanan (X3) 0,350 2,855
Sumber: data diolah, 2017
Nilai VIF untuk variabel Keguaan (X1) H0 = Kegunaan, Kemudahan, dan Keamanan
adalah 3,146, nilai VIF variabel Kemudahan E-money tidak berpengaruh signifikan
(X2) 2,173, dan nilai VIF Keamanan (X3) secara simultan terhadap minat
adalah 2,855. Sedangkan Tolerance-nya 0,318 mahasiswa STIE Ahmad Dahlan
untuk variabel Kegunaan (X1), 0,460 untuk Jakarta dalam menggunakan e-money
variabel Kemudahan (X2) dan 0,350 untuk H1 = Kegunaan, Kemudahan, dan Keamanan
variabel Keamanan (X3). Karena nilai VIF E-money berpengaruh signifikan
dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar secara simultan terhadap minat
dari 10 atau 5 maka dapat dikatakan tidak mahasiswa STIE Ahmad Dahlan
terjadi multikolinieritas pada kedua variabel Jakarta dalam menggunakan e-money
bebas tersebut. Berdasarkan syarat asumsi Ada atau tidaknya pengaruh variabel
klasik regresi linier dengan OLS, maka model bebas tehadap variabel terikat tersebut dapat
regresi linier yangbaik adalah yang terbebas dilihat dari nilai F hitung dan
dari adanya multikolinieritas. Dengan memandingkannya dengan nilai F tabel. Jika
demikian, model di atastelah terbebas dari F hitung lebih tinggi dari F tabelnya maka
adanya multikolinieritas. dapat disimpulkan H1 diterima yaitu
1.3 Uji Hipotesis Kegunaan, Kemudahan, dan Keamanan E-
a. Uji F (Simultan) money berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap minat mahasiswa STIE Ahmad
Untuk melihat pengaruh variabel bebas
Dahlan Jakarta dalam menggunakan e-money.
terhadap variabel terikat secara bersama-sama
Cara lain adalah dengan melihat nilai
dapat dilakukan dengan uji F. Pada penelitian
sig. pada tabel ANOVA. Jika nilai sig. lebih
ini uji F dilakukan untuk mengetahui apakah
kecil dari 0,05 (taraf kesalahan) maka H1
variabel Keguaan (X1), Kemudahan (X2), dan
diterima. Berikut adalah nilai sig. pada tabel
Keamanan (X3) secara bersama-sama
ANNOVA hasil uji F dengan menggunakan
terhadap variabel Minat Menggunakan E-
aplikasi SPSS.
Money (Y). Adapun hipotesis untuk uji F
adalah sebagai berikut:

38
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

Tabel 5 Uji F
Model Sum of df Meas Square F Sig.
Square
Regression 6,667 3 2,222 9,490 0,000a
Residual 6,791 29 0,234
Total 13,458 32
Sumber: data diolah, 2017
H1 = Variabel Kegunaan berpengaruh
Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih signifikan terhadap minat mahasiswa
kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima. STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam
Dengan demikian variabel Kegunaan, menggunakan e-money
Kemudahan, dan Keamanan E-money H2 = Variabel Kemudahan berpengaruh
berpengaruh signifikan secara simultan signifikan terhadap minat mahasiswa
terhadap minat mahasiswa STIE Ahmad STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam
Dahlan Jakarta dalam menggunakan e-money. menggunakan e-money
b. Uji t (Parsial) H1 = Variabel Keamanan berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa
Uji t untuk melihat sejauh mana setiap
STIE Ahmad Dahlan Jakarta dalam
viarbel bebas memengaruhi variabel terikat
menggunakan e-money
secara parsial. Dalam hal ini uji t dilakukan
Untuk mengetahui diterima atau
untuk mengetahui pengaruh variabel Keguaan
tidaknya hipotesis tersebut dapat dilakukan
(X1), Kemudahan (X2), dan Keamanan (X3)
dengan melihat nilagi sig. pada tabel
terhadap variabel Minat Menggunakan E-
coefisients hasil olah SPSS sebagai berikut:
Money (Y) secara parsial atau sendiri-sendiri.
Sebelum dilakukan pengujian ditentukan
hipotesis sebagai berikut:
Tabel 6 Uji t
Unstandardized Coefficients Standardized
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,201 0,290 4,144 0,00
Kegunaan -0,071 0,112 -0,078 -0,632 0,529
Kemudahan 0,561 0,108 0,564 5,215 0,000
Keamanan 0,216 0,101 0,254 2,131 0,036
a. Dependent variabel: Minat Menggunakan E-Money

Sumber: data diolah


Dari Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa (fungsinya sama). Hasil penelitian
Nilai Sig. variabel kegunaan (X1) 0,526 > 0,05 mengkonfirmasi temuan Jati (2015) yang
sehingga H1 ditolak, kegunaan e-money tidak menyimpulkan bahwa pola konsumsi kelas
berpengaruh secara signifikan terhadap minat menengah Indonesia sendiri mengalami
mahasiswa menggunakan e-money. Hal ini transisi dari pemenuhan kebutuhan hidup
bisa dipahami bahwa besar kecilnya kegunaan mejadi kebutuhan simbolis. Adanya
e-money tidak mempengaruhi mahasiswa pengejaran terhadap identitas dan gaya hidup
menggunakan e-money karena kegunaan e- itulah yang menjadikan konsumsi kelas
money sama dengan uang cash/uang tunai menengah Indonesia kini lebih bersifat

39
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

sekunder. Penggunaan uang elektronik sendiri menggukanan kembali layanan yang


secara tidak langsung mempengaruhi pola diberikan.
transisi konsumsi itu. Dengan demikain minat
terhadap penggunaan e-money bukan lagi KESIMPULAN / CONCLUSSION
faktor utama karena selain fungsi atau Kesimpulan
keguanaanya sama dengan uang cash, juga
Dari hasil penelitian sebagaimana
bisa jadi ada faktor lain yaitu alasan identitas
telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
simbolis. Juga sesuai dengan penelitian
penelitian ini dapat disimpulkan:
Ramadhan (2016) yang menunjukkan bahwa
1. Berdasarkan uji F variabel kegunaan,
persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan
kemudahan, dan kemaanan secara
terhadap minat penggunaane-money.
simultan berpengaruh terhadap minat
Nilai Sig. variabel kemudahan (X2)
mahasiswa menggunakan e-money
sebesar 0,000 < dari 0,05 sehingga H2
diterima kemudahan e-money berpengaruh 2. Berdasarkan uji t:
secara signifikan terhadap minat mahasiswa a. Variabel kegunaan, kemduahan, dan
dalam menggunakna e-money. Semakin keamanan berpengaruh signifikan
mudah e-money digunakan maka semakin terhadap minat mahasiswa
tinggi minat mahasiswa menggunakan e-money
menggunakannya.Penelitian ini sesuai b. Variabel kegunaan tidak
pendapat oleh Davis et.al (1989); Venkatesh berpengaruh signifikan terhadap
(1999) dalam Priambodo dan Prabawani minat mahasiswa menggunakan e-
(2016), yaitu persepsi kemudahan penggunaan money
telah terbukti memiliki efek atau pengaruh c. Variabel kemudahan berpengaruh
pada minat melalui dua jalur kausal, yaitu: signifikan terhadap minat mahasiswa
efek langsung pada minat dan efek menggunakan e-money
tidaklangsung pada minat melalui persepsi d. Variabel keamanan berpengaruh
kebermanfaatan yang dirasakan. Pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa
atau efek langsungmenunjukkan bahwa menggunakna e-money
persepsi kemudahan penggunaan bisa menjadi Saran
faktor penting untukmeningkatkan Dengan segala keterbatasannya, saran
kemungkinan penerimaan pengguna. yang ingin di sampaikan berdasarkan hasil
Nilai Sig. Keamanan (X3) sebesar 0,036 < 0,05 penelitian ini adalah sebagai berikut:
sehingga H3 diterima, keamanan e-money a. Variabel keamanan merupakan variabel
berpengaruh terhadap minat mahasiswa yang penting dalam penggunaan e-money,
menggunakan e-money. Semakin tinggi karena menyangkut uang. Oleh Karena itu
keamanan e-money maka minat mahasiswa bagi para penerbit khususnya untuk
dalam menggunakan e-money semakin memperhatikan tingkat keamanan e-
tinggi.Menurut Ahmad dan Pamudi (2014), money. Semakin tinggi tingkat keamanan
variabel keamanan merupakan faktor penting maka tingkat penggunaan e-money juga
dalam memengaruhi minat seseorang dalam akan meningkat.
menggunakan kembali layanan perbankkan b. Selain keamanan, kemudahan juga tidak
[termasuk e-money] semakin tinggi tingkat kalah pentingnya dalam penggunaan e-
keamanan yang berikan perusahaan terhadap money. Kemudahan penggunaan e-money
konsumen/nasabah, maka akan semakin harus lebih tinggi dibandingkan dengan
menguatkan tidak hanya minat tapi juga uang cash, karena hakikatnya tujuan dari

40
Jurnal Balance
Balance Vol. XIV No. 2 | Juli 2017

diterapkannya e-money salah satunya BARU KELAS MENENGAH


adalah dengan kemudahan atau praktis. INDONESIA. Jurnal Sosioteknologi
Institut Teknologi Bandung, Vol 14, No 2
Semakin mudah e-money digunakan maka (2015). Sumber: https://goo.gl/Q8LWYH,
penggunaannya pun akan meningkat. 2017
c. Penelitian ini masih banyak keterbatsan, Parastiti, D., E., Mukhlis, I., Haryono, A. 2015.
Analisis Penggunaan Uang Elektronik Pada
itu kami berharap penelitian-penelitian
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
dengan tema yang sama atau saling Negeri Malang (Studi Kasus: Uang
berkaitan/mendukung dapat dilakukan Elektronik Brizzi). JESP-Vol. 7, No 1 Maret
untuk memberikan pengetahuan yang 2015 ISSN 2086-1575, Hal. 75-82
Priambodo dan Prabawani, B., 2016. Pengaruh
lebih tentang e-money baik dengan metode Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan
yang sama maupun berbeda. Penggunan,Dan Persepsi Risiko Terhadap
Minat Menggunakan Layanan
UangElektronik (Studi Kasus pada
DAFTAR PUSTAKA / BIBLIOGRAPHY
Masyarakat di Kota Semarang). Jurnal Ilmu
Adityawarman. 2014. Jasa Marga Kesulitan Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2,
Siapkan Uang Kembalian. Tahun 2016. Sumber:
https://goo.gl/GN7fMo, 2016 https://goo.gl/BuhPCi, 2017
Ahmad, dan Pambudi, B., S., 2014. Pengaruh Ramdani, D., D., Suryani, R., Gandana,
Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Setyamarta, N., Aulina, L. 2015. Triple C
Keamanan Dan Ketersediaan Fitur (Centralize And Comprehensive Concept)
Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Sebagai Usaha Strategis Penerapan E-
Dalam Menggunakan Internet Banking Money Indonesia. https://goo.gl/XvLwTK,
(Studi Pada Program Layanan Internet 2016
Banking BRI). Jurnal Studi Manajemen, Ramadhan, A., F., Prasetyo, A., B., dan Irviana, L.,
Vol 8, No 1 (2014), Hal. 1-11. P-ISSN 2016. Persepsi Mahasiswa Dalam
: 1907-4824, E-ISSN : 2541-2655. Menggunakan E-Money. Jurnal Dinamika
Sumber: https://goo.gl/xHd7YY, 2017 Ekonomi dan Bisnis, Vol 13, No 2 (2016),
Davis, F.D., 1989, Perceived Usefulness, Hal. 131, 144. Sumber:
Perceived Ease of Use, and Acceptance of https://goo.gl/AjheUQ, 2017
Information System Technology, MIS Rivai, V., et., al. 2001. Bank and Financial
Quarterly, Vol.13, No.3, pp.319-339 Institution Management. Jakarta: PT. Raja
Jati, W., R., 2015. LESS CASH SOCIETY: Grafindo Persada
MENAKAR MODE KONSUMERISME

41
Jurnal Balance

Das könnte Ihnen auch gefallen