Sie sind auf Seite 1von 11

117 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs

KONSEP TAZKIYATUN NAFS MENURUT IBNU QOYYIM AL JAUZIYAH


DALAM KITAB MADARIJUS SHALIKIN SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP PENDIDIKAN
TAZKIYATUN NAFS CONCEPT BY IBNU QOYYIM AL JAUZIYAH IN
THE MADARIJUS SHALIKIN BOOK AND IMPLICATION’S FOR
EDUCATION
Muhammad Habib Fathuddin1a, Fachrur Razi Amir1
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas
Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
Korespendensi: Muhammad Habib Fathuddin, Email:
(Diterima: 15-09-2016 ; Ditelaah: 20-09-2016 ; Disetujui: 25-09-2016)

ABSTRACT

A person's life in the face of various problems and pressures, so there is rarely a
person experiencing difficulty in his life, starting from the pressure did not stop, until
entering a person in manifest error. Although some forward the intellectual ego, when
faced with the problem still uses his emotions then, is not easy when faced with
difficulties hisdup can deal with a calm heart and a cold mind. Therefore, the
opportunity to perform detailing activities beneficial to him both in this world and in
the hereafter is sdikit. Because the Islamic Education does not escape from the Quran
and Sunnah, then any problem encountered someone in the face of life returned to the
Quran and Sunnah implicitly, that the consequences for a pledging himself as a
Muslim. It can be seen from the above background that he has many shortcomings,
therefore, Islam came to make him able to occupy the highest degree in the sight of
Allah. Tazkiyatun nafs is a method to achieve such degree, that many among the
scholars who discuss the science of the soul and purify its builders from various
problems. Therefore, one of the clerics or leaders who are able to express a wide
range of psychiatric problems are numerous and necessary for a Muslim. Until finally
he was able to develop the mind and luhurnya to a better life and prosperous. Present
here a figure who has written a wide range of therapies, heart therapy and physical
therapy, such as Ibn Qayyim al-Jauziyah, he is a figure whose work until now many
people who knew her expert knowledge. Because his works were very nice and
interesting to study. And from his book Madarij As-Salikin, found a wide variety of
science related to Tazkiyatun nafs. In the book he described tersbut many with
interesting rules of the texts in the Qur'an and Sunnah, so it is easy to be taken by
society and the public, because between them is the foundation of the religion of
Islam is no doubt the science and benefits as well as many found in his book things
that build the soul through the base of al-Quran and as-Sunnah and share real stories
and the words of the righteous ones.

ABSTRAK

Kehidupan seseorang dalam menghadapi berbagai masalah dan tekanan, sehingga


tidak jarang seseorang mengalami kesukaran dalam hidupnya, mulai dari tekanan
yang tidak berhenti, hingga memasukkan seseorang dalam kesesatan yang nyata.
Walaupun sebagian mengedepankan ego intelektualnya, ketika menghadapi masalah
masih menggunakan emosinya maka, tidak mudah ketika menghadapi kesulitan
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 118
 
 
hisdup bisa menghadapinya dengan hati yang tenang dan pikiran yang dingin. Oleh
karena itu, kesempatan untuk melakukan kagiatan yang bermanfaat untuk dirinya baik
di dunia maupun di akhirat sangatlah sdikit. Karena Pendidikan Islam tidak luput dari
Al Quran dan As Sunnah, maka suatu masalah apapun yang dihadapi seseorang dalam
menghadapi kehidupan dikembalikan kepada Al Quran dan As Sunnah secara mutlak,
itulah konsekuensi untuk seorang yang mengikrarkan dirinya sebagai seorang muslim.
Dapat diketahui dari latar belakang di atas bahwasanya manusia memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu Islam datang untuk menjadikan dirinya mampu untuk
menduduki derajat tertinggi di sisi Allah. Tazkiyatun nafs merupakan metode untuk
meraih derajat tersebut, sehingga banyak dikalangan para ulama yang membahas
tentang ilmu pembangun jiwa serta menyucikan nya dari berbagai masalahnya. Maka
dari itu, salah satu ulama atau tokoh yang mampu mengungkapkan berbagai masalah
kejiwaan sangat banyak dan diperlukan bagi seorang muslim. Hingga pada akhirnya
dia mampu untuk mengembangkan budi dan luhurnya kepada kehidupan yang lebih
baik dan makmur. Hadir disini seorang tokoh yang telah menuliskan berbagai macam
terapi, terapi hati maupun terapi fisik, seperti Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ia merupakan
seorang tokoh yang karyanya hingga sekarang banyak kalangan ahli ilmu yang
mengenalnya. Karena karya-karyanya yang sangat bagus dan menarik untuk dikaji.
Dan dari bukunya yang berjudul Madarij As-Salikin, ditemukan berbagai macam ilmu
yang berkaitan dengan Tazkiyatun Nafs. Di dalam kitab tersbut banyak yang ia
jelaskan dengan menarik kaidah nash di dalam al-Quran dan as-Sunnah, sehingga
mudah untuk diambil manfaatnya oleh masyarakat dan umum, karena diantara
keduanya adalah landasan agama islam yang tidak diragukan lagi ilmu dan
manfaatnya serta banyak ditemukan dalam kitabnya hal yang membangun jiwa
melalui dasar al-Quran dan as-Sunnah serta berbagi cerita nyata dan perkataan dari
kalangan salafus shalih.

Muhammad Habib Fathuddin. 2016. Konsep Tazkiyatun Nafs Menurut Ibnu Qoyyim
Al Jauziyah dalam Kitab Madarijus Shalikin serta Implikasinya Terhadap Pendidikan.
Ta’dibi 5 (2): 117 - 127

PENDAHULUAN terima, mereka langsung


menanyakannya kepada Rasulullah.
Al Qur’an adalah mukjizat Islam yang
Manusia adalah makhluk
abadi dimana semakin maju Ilmu
ciptaan Allah; ia berkembang
pengetahuan, semakin tampak validitas
dipengaruhi oleh pembawaan dan
kemukjizatannya. Allah Subhanahu wa
lingkungannya, ia cenderung hidup
Ta’ala menurunkan kepada Nabi
beragama. Itulah antara lain hakikat
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
wujud manusia. Yang lain adalah
Sallam, demi membebaskan manusia
bahwa manusia itu adalah makhluk
dari berbagai kegelapan hidup menuju
utuh yang terdiri atas jasmani, akal,
cahaya ilahi, dan membimbing mereka
dan rohani sebagai potensi pokok.
ke jalan yang lurus. Rasulullah
Manusia merupakan sebangsa
menyampaikannya kepada para
binatang. Dia memiliki banyak
sahabatnya –sebagai penduduk asli
kesamaan dengan binatang lainnya.
Arab- yang sudah tentu dapat
Pada saat yang sama manusia banyak
memahami tabi’at mereka. Jika
memiliki ciri yang membedakan antara
terdapat sesuatu yang kurang jelas bagi
dirinya dengan binatang lainnya, dan
mereka tentang ayat-ayat yang mereka
ciri-ciri ini menempatkannya ditempat
119 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs
 

yang lebih unggul daripada binatang. diperbolehkan atau mungkin adanya


Ada ciri-ciri utama yang mendasar, rintangan dari manusia dalam
yang membedakan manusia dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah,
makhluk hidup lainnya. Sifat-sifat serta dalam menentukan pakaian sesuai
manusiawi ditentukan oleh ciri-ciri ini. dengan peraturan-peraturan yang wajib
Ciri-ciri ini, yang juga menjadi sumber dan yang disunnahkan.
dari apa yang dikenal sebagai budaya Sebagimana Firman Allah yang
manusia, berkaitan dengan dua hal ini, artinya:
yaitu sikap dan kecenderungan. “dan jiwa serta
Pada umumnya binatang penyempurnaannya (ciptaannya),
memiliki kemampuan melihat dan Maka Allah mengilhamkan kepada
mengenal dirinya sendiri dan dunia jiwa itu (jalan) kefasikan dan
sekitarnya. Dan dengan berbekal ketakwaannya, Sesungguhnya
pengetahuan yang didapat dari melihat beruntunglah orang yang mensucikan
dan mengenal ini, binatang berupaya jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah
mendapatkan apa yang diinginkannya. orang yang mengotorinya.” (QS. As
Seperti binatang lainnya, manusia juga Syams: 7-10).
memiliki banyak keinginan. Dan Abdullah bin Abbas
dengan bekal pengetahuan dan mengatakan: “Allah menjelaskan yang
pengertiannya, manusia berupaya baik dan yang buruk kepadanya.”
mewujudkan keinginannya. Manusia Demikian pula yang disampaikan oleh
berbeda dengan makhluk hidup Mujahid, Qatadah, adh-Dhahak, dan
lainnya. Bedanya adalah manusia lebih ats-Tsauri, Ibnu Jarir menceritakan dari
tahu, lebih mengerti, dan lebih tinggi Abul Aswad ad-Daili, dia berkata,
tingkat keinginannya. ‘Imran bin al-Husain pernah berkata
Dimensi jiwa dalam kehidupan kepadaku, “Tahukah engkau apa yang
manusia sangat berpengaruh dalam dikerjakan dan diupayakan oleh ummat
membina perjalanan keimanan, manusia disana, maka akan diberikan
keislaman dan keihsanan seorang keputusan kepada mereka dan
muslim. Pentingnya wahana ruhani diberlakukan pula ketetapan bagi
tersebut, yang berkaitan dengan jiwa, mereka, baik ketetapan yang telah
karena jiwa adalah eksistensi terdalam berlalu maupun yang akan mereka
yang senantiasa membutuhkan terima dari apa yang dibawa oleh nabi
konsumsi spiritual agar berkembang mereka.
tumbuh sehat dan mandiri. Sebab Ada kemungkinan hal itu
pendidikan seorang muslim tidak akan menandakan bahwa, beruntunglah
berhasil secara maksimal apabila tidak orang yang menyucikan dirinya, yakni
bisa mengolah rasa jiwanya sampai dengan menaati Allah, sebagaimana
pada tahap kesucian, kemuliaan dan yang dikemukakan oleh Qatadah, dan
keluhuran. Untuk mencapai tahapan membersihkannya dari akhlak yang
keluhuran, maka harus dimulai dari tercela dan berbagai hal yang hina.
tahap pertama yaitu tahap penyucian Sedangkan orang yang
jiwa, tahap inilah yang dalam istilah mengotorinya, yaitu membawa dan
bahasa arab disebut Tazkiyatun Nafs. meletakkannya pada posisi yang
Sesungguhnya jiwa itu menghinakan dan menjauhkan dari
sebagaimana yang disebutkan oleh petunjuk, sehingga dia berbuat maksiat
tokoh-tokoh sufi adalah menentang dan meninggalkan ketaatan kepada
dorongan hawa nafsu. Ketika ia Allah.
mengajak kepada perbuatan maksiat Perjalanan menuju Allah adalah
atau bersantai–santai dalam hal yang metode dan jalan satu-satunya untuk
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 120
 
 
makrifat secara ruhiyyah yang benar manusia kemenangan lahirnya, tetapi
terhadap Allah, karena manusia benar- terlihat jelas disisi Tuhan.
benar tidak akan tahu banyak tentang Keperluan manusia terhadap
penciptaannya selama belum kesucian nafs merupakan fitrah dari
melaksanakan perjalanan menuju yang Maha Kuasa. Hal ini disebabkan
Allah. Meskipun dia adalah orang yang kebutuhan-kebutuhan nafsiah adalah
beriman. Jadi, ada perbedaan yang kebutuhan yang hakiki. Kebutuhan-
dalam antara iman secara teoritis (al kebutuhan nafsiah adalah sejumlah
iman an-nazhari) dengan iman secara kebutuhan dari manusia yang bersifat
rasa (al-iman asy-syu’uri adz-dzauqi), psikis dan psikologis. Kebutuhan-
inilah sekaligus faktor yang kebutuhan ini muncul dari berbagai
mendorong manusia untuk melakukan dimensi dalam aspek nafsiah. Dimensi
perjalanan menuju Allah. psikis manusia dari aspek ini meliputi:
Jiwa manusia seringkali dimensi an nafsu, dimensi al-qalb, dan
mengalami sakit -atau terserang dimensi al-aql. itulah sebabnya
penyakit. Ia tidak akan sehat sempurna kebutuhan ini dinamakan kebutuhan
tanpa melakukan perjalanan menuju yang bersifat nafsiah.
Allah dengan benar. Jiwa manusia juga Kebutuhan nafsiah ini
membutuhkan moralitas yang luhur, meliputi: rasa aman, tentram, dan
sebab kebahagiaan tidak dapat diraih seksual dari dimensi an-nafs;
tanpa akhlak yang luhur, juga tidak kebutuhan penghargaan diri dari
bisa menjadi milik tanpa melakukan dimensi an-aql; dan kebutuhan cinta
perjalanan suci tersebut. Inilah faktor dan kasih sayang dari dimensi al-aql.
pendorong terakhir bagi proses Kebutuhan utama yang muncul dari
perjalanan menuju Allah. dimensi an-nafs adalah rasa aman dan
Kebahagiaan itu ialah pada seksual. Kebutuhan-kebutuhan pada
kemenangan memerangi hawa nafsu dimensi ini merupakan sisi dalam dari
dan menahan kehendaknya yang kebutuhan-kebutuhan biologis dan
berlebihan. Itulah yang bernama aspek jismiah manusia. Jika
peperangan besar, yang lebih besar dari kebutuhan-kebutuhan fisik-biologis
menaklukkan negeri. Nabi Muhammad dan aspek jismiah sebagai sisi luar
kembali dari peperangan uhud yang kebutuhan fisik-biologis, maka
paling besar. Tidak ragu lagi, bahwa kebutuhan yang muncul dari dimensi
orang yang menang dalam peperangan an-nafsu adalah kebutuhan-kebutuhan
yang demikian, lebih daripada segala fisik-biologis dari sisi dalam.
kemenangan. Tetapi Nabi berkata, Kebutuhan pokoknya adalah
bahwa kembalinya dari perang uhud kebutuhan rasa aman dan seksual.
itu ialah kembali dari perang yang Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan
sekecil-kecilnya, menempuh perang akibat dari dimensi an-nafsu, dan
yang sebesar-besarnya, yaitu perang merupakan kebutuhan asas kehidupan
melawan hawa nafsu. manusia dari segi psikis. Dengan
Maka kemenangan didalam terpenuhinya kebutuhan ini, maka
peperangan dengan nafsu ialah induk kehidupan manusia dapat
dari segala kemenangan. Karena orang dipertahankan dan berkembang.
yang berperang ke medan perang itu Diantara yang paling mendasar
sendiri, ada juga nama dan kemegahan. untuk memahami bagaimana keadaan
Pada lahir ternama, pada batin amalnya fitrah manusia yang selalu cenderung
belum tentu diterima oleh Tuhan. akan kebaikan sebagaimana
Sedang orang yang berperang melawan lingkunganlah yang menjadikan nafs
hawa nafsu kerap kali tidak dilihat itu menjadi menyimpang, dan diantara
121 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs
 

para tokoh yang sangat ‘Aalim Qayyim al-Jauziyah terhadap konsep


dibidang imu-imu nafsiah ini adalah Tazkiyatun Nafs.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
Bidang inilah yang Jenis Penelitian
membedakannya dengan Ibnu Jenis penelitian ini mengarah kepada
Taimiyah yang bermazhab Hambali. jenis penelitian kualitatif atau kajian
Menurut Ibnu Katsir, salah seorang pustaka, yang fokus pada pembahasan
muridnya, Ibnu Qayyim senang Tazkiyatun Nafs dalam kitab Madarij
beribadah dan pribadinya disukai As-Salikin oleh Ibnu Qayyim al-
masyarakat. “Aku tidak pernah melihat Jauziyah.
pada zaman kami ini, orang yang kuat
Sumber Data Penelitian
beribadah seperti Ibnu Qayyim al-
Sumber data yang akan dijadikan
Jauziyah. Apabila shalat, maka
rujukan dalam penelitian ini adalah:
shalatnya pun begitu lama. Beliau
kitab Madarijus Salikin oleh Ibnu
memanjangkan rukuknya dan juga
Qayyim Al Jauziyah, Serta buku
sujudnya”.
penunjang tentang Tazkiyatun nafs
Setelah menimbang latar
seperti yang dikarang oleh Sa’id Hawa
belakang di atas, maka penulis
dalam kitabnya Tazkiyatun Nafs.
menyimpulkan untuk mengkaji lebih
dalam pemahaman Ibnu Qayim al-
Teknik Analisis Data
Jauziyah tentang konsep Tazkiyatun
Teknik analisis data adalah data yang
Nafs.
mengorganisasikan data secara
sistematis, mencermati dengan kritis,
MATERI DAN METODE
dan menggunakan pendekatan
filosofis. Sehingga dalam penelitian ini
Materi
penulis menguraikan penelitian
pendekatan terhadap sebuah kajian
Metodologi penelitian adalah
ilmiah melalui kitab yang dijadikan
pembahasan mengenai konsep teoritik
sebagai objek pembahasan.
berbagai metoda, kelebihan dan
kelemahannya, yang dalam karya
HASIL DAN PEMBAHASAN
ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan
metoda yang digunakan. Pengertian
Sekilas Tentang Kitab Madarij As-
metodologi adalah pengkajian terhadap
Salikin
langkah-langkah dalam menggunakan
Nama Kitab Madarij As-Salikin, ditulis
metoda. Sedangkan yang dimaksud
oleh Muhammad bin Abu Bakar bin
dengan metoda adalah mengemukakan
Qayyim atau dikenal dengan nama
secara teknis tentang metoda-metoda
Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Buku edisi
yang digunakan dalam penelitiannya.
dalam bahasa Arab ini diterbitkan oleh
Metode yang digunakan dalam
Daar Al-Ihya At-Turath al-‘Arabi –
penulisan karya ilmiah:
Beirut Lebanon. Dan sudah dicetak
beberapa kali, dan kitab yang menjadi
Objek Penelitian
objek pembahasan ini merupakan
Dalam penelitian ini, penulis
cetakan baru pada tahun 1421 H/ 2001
membahas tentang kajian teori yang
M, sebagai revisor (pentahqiq) nya
merujuk kepada tokoh dalam sebuah
adalah Muhammad ‘Abdurrahman Al-
kitab, yaitu kitab Madarijus Salikin
Mur’asaly. Kitab ini terdiri dari tiga
sebagai batasan bahan penelitian
jilid.
kualitatif. Serta fokus dalam mengkaji
pemahaman pengarangnya yaitu Ibnu
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 122
 
 
Kandungan Makna Surah Al- na’budu wa iyyaka nasta’in
Fatihah mengatakan Iyyaka Na’budu adalah
Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengawali sebuah kalimat landasan dari Allah
isi kitabnya dengan pembahasan surah untuk hamba-hamba-Nya, karena Allah
Al-Fatihah. Isi kandungannya yang Ta’ala tidak diibadahi kecuali dengan
didalamnya diambil kalimat Iyyaka apa yang dicintai dan diridhai-Nya.
Na’budu wa Iyyaka Nasta’in sebagai Kalimat ini dibangun di atas
pusat kajian Ilmiahnya dalam kitab empat pilar: merealisasikan apa yang
Madarij As-Salikin. Ada beberapa hal dicintai dan diridhai Allah dan rasul-
yang bisa diambil kaidah konsep Nya, yaitu dengan perkataan lisan, dan
disiplin ilmu dalam Ummul Kitab ini perkataan hati, amalaan hati dan
diantaranya adalah: amalan anggota badan.
1. Tauhid Sebagai Landasan 4. Islam Merupakan Jalan Yang
Utama Lurus
Surah ini mengandung Dalam ayat Shiratal Mustaqiim
pengenalan tentang al-Ma’bud (Dzat (...jalan yang lurus) disebutkan dalam
yang berhak diibadahi dengan benar) bentuk mufrad (single) dan ma’rifah
Yang Mahaluhur dengan tiga nama, (definit). Ini menunjukkan bahwa
yang menjadi rujukan Asma’ul Husna Shiratal Mustaqim (jalan yang lurus)
dan semua sifat yang luhur bahkan itu sudah tertentu dan khusus, yakni
menjadi sentralny. Yaitu, “Allah, ar- hanya satu jalan hidup saja. Sedangkan
Rabb, dan ar-Rahman.” Surah ini jalan kehidupan orang-orang yang
dibangun di atas landasan Ilahiyah dimurkai Allah dan tersesat,
(ketuhanan Allah sebagai Dzat yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa
diibadahi), rububiyah (ketuhanan Allah Ta’ala dalam bentuk jama’ (plural)
sebagai dzat yang menciptakan, dan mufrad, seperti firman-Nya:
menguasai, mengatur alam semesta),  
dan rahmat ( rahmat dan kasih 
sayang). 
 
2. Kenabian Adalah Wasilah  
Disebutkan dalam kitab Madarij 
as-Salikin jilid 2 halaman 10, Allah  
mengemukakan bahwasanya, Dialah   
Rabb bagi semesata. Maka tidaklah  
layak bagi-Nya hamba-hamba-Nya sia-  
sia dengan tidak memperkenalkan  
kepada mereka apa yang bermanfaat Artinya:”dan bahwa (yang Kami
bagi mereka dalam kehidupan dunia perintahkan ini) adalah jalanKu yang
dan akhirat dan akan membahayakan lurus, Maka ikutilah Dia, dan
mereka kemudian. Karena hal ini dapat janganlah kamu mengikuti jalan-jalan
mengurangi rububiyah-Nya, dan (yang lain),karena jalan-jalan itu
penisbatan seperti ini bermakna tidak mencerai beraikan kamu dari
menghormati-Nya dengan sebenar- jalanNya. yang demikian itu
benarnya. diperintahkan Allah agar kamu
bertakwa.”(QS Al An’am:153)
3. Konsekuensi Seorang Muslim
Ibnu Qayyim al-Jauziyah ketika An-Nafs Menurut Ibnu Qayyim Al-
menjelaskan makna ayat Iyyaka Jauziyah
123 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs
 

kesesatan. Ilmu akan menjadi penerang


Pada pembahasan ini Ibnu Qayyim al- bagi pemiliknya, karena ilmu
Jauziyah menyebutkan tentang nafs merupakan sarana untuk menundukkan
yang selalu menunjukkan kepada nafsu yang berkobar-kobar ketika
kejahatan dan hawa nafsu. Ibnu melihat, mendengar, dan merasakan
Qayyim al-Jauziyah berkata: sesuatu di dalam getaran hati.
‫ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺍﻷ‬.‫ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﻰ ﻣﺤﻞ ﺍﻟﺠﻨﺎﻳﺔ ﻭ ﻣﺼﺪﺭﻫﺎ‬
‫ﻣﺎﺭﺓ ﺑﺎﻟﺴﻮء‬ 2. Tadzakkur
maka seorang hamba dalam menyikapi Tadzakkur adalah bentuk kata
pelemah nafs (seperti dosa) harus tafa’ul dari kata dzikr dan ia adalah
melihat empat hal, yaitu perintah dan kebalikan dari kata nisyan, yakni
larangan, dan memandang hukum dan menghadirkan gambaran sesuatu yang
qadha. Maka Dia (Ibnu Qayyim al- diingat berdasarkan pengetahuan yang
Jauziyah) melihat kepada sumber di dalam hati. Dan dipilihlah untuknya
kejahatan, dalam konteks ayat yang bentuk tafa’ul karena ia diperoleh
menerangkan an-Nafs al-Ammarah bi setelah diupayakan dengan perlahan-
as-Suu’ (nafsu yang senantiasa lahan dan bertahap, sabagaimana
menyuruh kepada kejahatan). halnya kata tabshirah, tafahhum dan
Melihat faedah nafsu tersebut ta’allum.
jahil dan zalim, dan dari kezaliman dan
kejahatan itu muncul semua perkataan 3. Riyadhah
dan perbuatan yang jelek. Barangsiapa Riyadhah pada pengertian disini
yang berbuat jahil dan zalim, maka, dia merupakan salah satu wujud dari
tidak mempunyai keinginan untuk beberapa kedudukan muslim yang
berbuat lurus dan adil sama sekali. mengabdikan diri untuk beribadah
Oleh karena itu, setiap orang wajib hanya kepada Allah. Ibnu Qayyim al-
mencurahkan segenap tenaganya untuk Jauziyah menafsirkan kalimat:
mencari ilmu yang bermanfaat yang ‫ﺍﻟﺮﻳﺎﺿﺔ ﻫﻲ ﺗﻤﺮﻳﻦ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﻭ ﺍﻹﺧﻼﺹ‬
dapat mengeluarkannya dari sifat “Riyadhah adalah melatih jiwa
zalim. Namun demikian kejahilannya untuk menerima kebenaran”.
lebih banyak daripada pengetahuannya
dan kezalimannya lebih besar daripada Hal ini memiliki dua pengertian,
keadilannya. yaitu melatih untuk menerima shidq
(kebenaran) apabila apabila
Metode Tazkiyatun Nafs diaplikasikan dengan dengan
perkataan, perbuatan, dan keinginan.
1. Ilmu Apabila benar maka jiwa (an-nafs)
Ilmu merupakan jalan menuju akan menerimanya, tunduk dan patuh
surga. Seperti perkataan seorang salaf kepadanya. Kedua, menerima
(Orang-orang shalih terdahulu), yaitu: kebenaran dari orang yang
“Setiap orang yang menuntut ilmu membawakannya kepadanya.
maka dia akan ditolong”. Kata tersebut
bisa bermakna jalan menuju surga pada Tujuan Tazkiyatun Nafs
hari kiamat, yaitu shirat, termasuk apa
apa yang terjadi sebelumnya dan apa- Diantara tujuan yang disebutkan oleh
apa yang terjadi sesudahnya. Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam
Ilmu adalah hakim (penentu) kitabnya adalah berkaitan dengan
yang membedakan antara keraguan dan kebaikan-kebaikan yang semakin
keyakinan, antara jalan simpang dan banyak ketika seorang mampu untuk
jalan lurus, dan antara hidayah dan menjaga nafsunya setiap melakukan
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 124
 
 
sesuatu. Sebagaimana yang disebutkan
dalam kitabnya, bahwasanya 1. Motivasi Sebagai Pembangun
barangsiapa yang mengenal Allah dan Jiwa
hak-hak-Nya berikut úbudiyah yang Sebagaimana orang yang bisa futur
seharusnya dilakukan karena dalam segala hal, misal belajar,
keagungan-Nya, maka, kebaikan- bekerja, dan lain sebagainya.
kebaikannya akan lenyap dan terasa Seseorang juga bisa mendapatkan
sangat kecil dalam pandangannya. Ia kelemahan dalam melaksanakan
sadar bahwasanya kebaikan- tugasnya dengan baik, sehingga
kebaikannya tidak mampu untuk mampu mempengaruhi kinerja
menyelamatkannya dari hukuman yang seseorang.
diberikan oleh Allah, sedang ubudiyah Motivasi diperlukan untuk
yang layak dan sesuai dengan memberikan wacana kepada
kemuliaan-Nya adalah perkara lain. pendengarnya, karena sebab dari
Semakin banyak dia melakukan adanya Tazkiyatun Nafs adalah
ubudiyah semakin terbuka pula pintu- kurangnya Ilmu dan amal. Oleh karena
pintu ma’rifah kepada Allah dan itu, Allah mengkhususkan orang selalu
kedekatannya dengan-Nya, sehingga bersih nafsu (jiwa) nya adalah orang
hatinya menyaksikan keagungan dan yang selalu berada dalam dzikir kepada
keluhuran-Nya yang pada gilirannya ia Allah. Pendidikan Islam memiliki cara
memandang kecil terhadap semua amal untuk memberikan motivasi
yang telah dilakukannya, meskipun diantaranya:
sebanyak amalan seluruh jin dan
manusia. Muhadharah
Muhadharah merupakan salah satu dari
Implikasi Tazkiyatun Nafs
ceramah, ceramah memiliki cara
Terhadap Pendidikan Islam
tersendiri dalam penyampaiannya,
lugas, sederhana dan tidak jarang
Secara umum bahwasanya ilmu
seseorang yang sedang mengalami
pendidikan Islam mempelajari
lemahnya jiwa bisa tumbuh lagi
berbagai macam ilmu yang membahas
semangatnya setelah mendapatkan
tentrang ilmu-ilmu pendidikan secara
motivasi dari seorang motivator. Selain
Islami. Oleh karena itu, secara khusus
itu, Islam juga telah menerangkan
kajian Tazkiyatun Nafs merujuk ke
bagaimana seharusnya seorang
pemahaman para tokoh yang sanggup
motivator menyampaikan isi-isi
memecahkan perkara kejiwaan
kalimat yang disampaikannya, karena
manusia secara detail. Dan secara
itu akan mempengaruhi kualitas
ringkas yang dimaksud dengan ilmu
pemahaman dan kebangkitan jiwa
pendidikan pslam adalah ilmu yang
seseorang.
biasanya dimaksudkan ke dalam
kurikulum Agama. Dari segi
Targhib dan Tarhib
pembahasan ilmu pendidikan islam
dibagi menjadi beberapa bagian, Cara ini merupakan cara yang biasa
diantaranya:pengetahuan tentang digunakan oleh Nabi ketika
Allah, akidah, hukum, akhlak, diri memulihkan dan menguatkan kembali
sendiri dan sifat-sifat manusia, sifat- jiwa yang bersih para sahabat, cara
sifat dan fakta yang wujud. yang dimana seorang memotivator
Tazkiyatun Nafs dapat memberikan motivasi kepada orang
diimplikasikan ke dalam disiplin Ilmu lain dengan menggunakan ganjaran
Pendidikan Islam, diantaranya adalah: terhadap kebaikan dan hukuman
125 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs
 

terhadap keburukan, sehingga peserta Ammarah bi as-Suu’ (nafsu yang selalu


didik dapat melakukan kebaikan dan mengajak kepada keburukan). Dan
menjauhi keburukan. setelah mendapatkan pengertian
khusus tentang nafs ini, dapat
Tazkiyatun Nafs dan Pendidikan dipahami bahwasanya Tazkiyatun Nafs
Islam adalah langkah untuk meredamkan
kakuatan nafsu yang selalu mengajak
Pada hakikatnya al-Quran merupakan akan keburukan. Sehingga seorang
perbendaharaan yang besar untuk muslim yang ingin selamat di dunia
kebudayaan manusia, terutama bidang dan di akhirat adalah yang bisa
kerohanian. Ia pada umumnya menjaga nafsunya agar tunduk kepada
merupakan kitab pendidikan perintah-perintah Allah.
kemasyarakatan, moril (akhlak) dan
spiritual (kerohanian). Metode Tazkiyatun Nafs
Eksistensi taqkwa kepada Allah Setelah menerangkan tentang
juga merupakan bentuk Tazkiyatun Tazkiyatun Nafs, maka metode yang
Nafs yang paling mendasar, karena itu menjadi jalan untuk mendapatkan
islam memandang bahwa takwa adalah Tazkiyatun Nafs diantarnya adalah,
bagian dari pembentukan Tazkiyatun Ilmu, Tadzakkur, dan Riyadhah.
Nafs, kalimat ini bisa juga diartikan
dengan Tazkiyatul Qalb (penyucian Tujuan Tazkiyatun Nafs
Berdasarkan uraian tersebut, Diantara tujuan yang ingin dicapai oleh
maka jelaslah bahwasanya qalbu yang seorang peniti jalan sebagaimana yang
berkualitas tinggi adalah qalbu yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-
berisi penuh dengan iman kepada Jauziyah dalam kitab ini (Madarij as-
Allah, atau dengan mengatakan iman Salikin) adalah kewajiban
itu ada di dalam qalbu yang takwa membersihkan atau menyucikan jiwa,
kepada Allah. Jadi takwa merupakan sebagai wadah kebaikan dalam hidup,
hal yang paling penting untuk memurnikan akidah, menjalankan
berkembangnya pendidikan Islam, kewajiban sebagaimana yang
bahkan secara umum, apabila hati, diperintahkan, tanpa mengurangi atau
pikiran, dan kemauannya bisa menambahkan, sucinya hati merupakan
terkontrol dengan baik maka secara awal dari bersih dan baik budi
zahir akan mempengaruhi kualitas luhurnya perilaku kehidupan
pendidikan seseorang. seseorang.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Implikasi

Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat


dikembangkan penelitian serupa
Konsep Nafs menurut Ibnu Qayyim tentang Konsep Tazkiyatun Nafs
al-Jauziyah Menurut Ibnu Qoyyim Al Jauziyah
Dalam Kitab Madarijus Shalikin yang
Ibnu Qayyim al-Jauziyah menilai mengkaji lebih jauh dan memberikan
bahwasanya kata nafs yang dijelaskan kontribusi dalam dunia pendidikan.
dalam kitabnya adalah nafs yang Baik bagi lembaga pendidikan Islam
condong terhadap sesuatu yang bersifat formal maupun pendidikan kelaurga
buruk atau kejahatan. Dengan yang islami.
mengambil dalil dari al-Quran, ia
menafsirkan satu saja penggalan DAFTAR PUSTAKA
khusus tentang nafs yaitu nafs al-
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 126
 
 
Al Qaththan, Manna,. 2004. Mabahidts Karim Amrullah, Abdul Malik., 2015.
Fi ‘Ulumil Qur’an, Kairo, Tasawuf Modern. Jakarta:
Maktabah Wahbah, Edisi Republika.
Indonesia, Pengantar Studi Al
Ramayulis., 2013. Psikologi Agama.
Qur’an, jakarta Timur, Pustaka Jakarta: Kalam Mulia.
Al Kautsar.
Shihab, M. Quraish., 2002. Tafsir Al- Sedarmayanti , Hidayat ,Syarifuddin.,
Mishbah, Vol. 15, Jakarta, 2002. Metodologi Penelitian.
Lentera Hati. Bandung: Mandar Maju.

Tafsir, Ahmad, 2011. Ilmu Pendidikan Suyadi., 2011. Libas Skripsi dalam 30
Dalam Perspektif Islam. Hari. Jogjakarta: Diva Press.
Bandung: PT Remaja
Departemen Pendidikan Nasional.,
Rosdakarya.
2008. Kamus Besar Bahasa
Muthahhari, Murtadha, 2006., Indonesia. Jakarta: Pusat
Manusia dan Alam Semesta. Bahasa.
Jakarta: Lentera.
Syihab, Muhammad Quraish., 1997.
Izzuddin Taufiq, Muhammad., 2006. Wawasan Al Quran. Bandung:
Panduan Lengkap dan Praktis Mizan.
Psikologi Islam, Jakarta: Gema
Insani. Tasmara, Toto., 2001. Kecerdasan
Ruhaniah. Jakarta: Gema
Arifin, Muzayyin, 2003. Kapita Insani.
Selekta Pendidikan Islam.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Al Jauziyah, Ibnu Qayyim,. 1421.
Madarid As Salikin, Baina
Hawa, Said., Tarbiyah Ruhiyyah. manazi Al Jauzi Al Jauziyahi
Mesir: Darussalam, Alih Iyyaka Na’budu wa Iyyaka
Bahasa Oleh Imam Fajaruddin., Nasta’in. Beirut: Daar Ihya
2010. Tarbiyah Ruhiyah, Ath-Thurath Al Jauziyah Al -
Surakarta: Era Adicitra Media. ‘Arabi. Cetakan I.

Muhammaad Alu Syaikh, Abdullah Al Jauziyah, Ibnu Qayyim,. 1421.


bin., Lubabut Tafsir Min Ibnu Madarid As Salikin, Baina
Katsir,Kairo: Muassasah Daar manazi Al Jauzi Al Jauziyahi
al-Hilal. Edisi Indonesia, 2008. Iyyaka Na’budu wa Iyyaka
Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Nasta’in. Beirut: Daar Ihya
Pustaka Asy Syafi’i, jilid 10. Ath-Thurath Al Jauziyah Al -
‘Arabi. Cetakan II.
Muhammaad Alu Syaikh, Abdullah
bin., Lubabut Tafsir Min Ibnu Al Jauziyah, Ibnu Qayyim,. 1421.
Katsir,Kairo: Muassasah Daar Madarid As Salikin, Baina
al-Hilal. Edisi Indonesia, 2008. manazi Al Jauzi Al Jauziyahi
Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Iyyaka Na’budu wa Iyyaka
Pustaka Asy Syafi’i, jilid 1. Nasta’in. Beirut: Daar Ihya
Ath-Thurath Al Jauziyah Al -
‘Arabi. Cetakan III.
127 Muhammad Habib F Konsep Tazkiyatun Nafs
 

Diterjemahkan oleh Abu Sa’id


Hawwa, Sa’id., 2014. Tazkiyatun Nafs. al-Falahi., 2010. Intisari
Solo: PT Era Adicitra Madarid As-Salikin. Jakarta:
Intermedika. Rabbani Press. jilid 2.

Solihin., 2003. Tasawuf Tematik. Al-Ghazali, Imam., Mukhtashar Ihya


Bandung: CV Pustaka Setia. ‘Ulumuddin, Dar al-Fajr Li al-
Tsurats, (Kairo). Alih Bahasa
Farid, Ahmad., Min A’lam as-Salaf,., Oleh Abu Madyan Al-
1426. Dar al-Aqidah. Alih Qurthubi., 2010. Mukhtashar
Bahasa oleh Syaikhu, Ahmad., Ihya ‘Ulumuddin, Depok: Keira
2014. Biografi 60 Ulama Publishing.
Ahlussunnah. Jakarta: Darul
Zaman,http://www.penerbitzaman.com
Haq.
/code.php?index=Katalog&op=
penulis&aid=74, diunduh pada
Nasution, Ahmad Bangun & Siregar,
hari rabu tanggal 20 mei 2015
Rayani Hanum, 2013. Akhlak
Tasawuf, Jakarta: Rajawali
Mujib, Abdul & Mudzakir, Yusuf.,
Press.
2003 Nuansa-nuansa Psikologi
Islam. Jakarta: PT. Raja
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim,19722
Grafindo Persada.
Madarijid As-Saiklikin.Beirut:
Dar al-Kitab al-‘Arabi.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, Al-
Diterjemahkan oleh Abu Sa’id
Hambali, Ibnu Rajab & Al-
al-Falahi., 2010. Intisari
Ghazali, Imam., Tazkiyatun
Madarid As-Salikin. Jakarta:
Nafs, Daar Qalam, Alih Bahasa
Rabbani Press. jilid 1.
oleh Imtihan Asy-Syafi’i.,
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim,19722 2013. Tazkiyatun Nafs, Solo:
Madarijid As-Saiklikin.Beirut: Pustaka Arafah.
Dar al-Kitab al-‘Arabi.

Das könnte Ihnen auch gefallen