Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of audit committee and firm characteristics against the
possibility of fraudulent financial reporting. Audit committee characteristics examined by an
independent audit committee, audit committee financial expertise, audit committee meetings
and tenure of the audit committee. Then, firm characteristics examined its effect on financial
reporting fraud is managerial ownership, corporate leverage, firm size and growth rate of the
company. The research was conducted by quantitative methods using secondary data.
Secondary data comes from a list of cases Bapepam-LK and the company’s annual report listed
on the Indonesian Stock Exchange. This research population is company listed on the
Indonesian Stock Exchange, and then the samples were taken by purposive sampling with
criteria non-financial company and have the required data in this study. At last, total sample
are 40 companies, that comprised into 20 companies with commit fraud financial reporting and
20 companies with did not commit fraud in financial reporting with the same industry and size
of company assets. This study uses logistic regression statistical tools because the dependent
variable was dummy variable (non metric), while the independent variable was metric and non
metric variable.The results showed that the characteristics of audit committees (audit
committee financial expertise and tenure of the audit committee) have a negative impact on
financial reporting fraud, while the firm characteristics (managerial ownership and firm size)
has a positive influence on financial reporting fraud. Furthermore, the other firm
characteristics (growth companies) negatively affect the financial reporting fraud.
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
2 Universitas Diponegoro
ini mengakibatkan timbulnya persoalan di independen dengan salah satu anggota komite
dalam perusahaan seperti biaya keagenan, audit memiliki keahlian keuangan.
kebijakan struktur modal, dan perilaku manajer Penelitian ini dimotivasi oleh
menjadi individualistik, oportunistik, dan self- peningkatan perhatian pada pentingnya
interest. Alternatif untuk mengurangi persoalan keahlian keuangan dan komite audit yang
yang ditimbulkan konflik keagenan yaitu seluruhnya independen dalam rangka untuk
adanya penyertaan kepemilikan saham untuk menjamin pelaporan keuangan berkualitas
manajemen, meningkatkan dividend payout tinggi. Pada tahun 1999, Blue Ribbon
ratio, pendanaan dari utang, dan penyertaan Committee (BRC) merekomendasikan bahwa
investor institusi sebagai pemilik saham. perusahaan publik memiliki komite audit yang
Variabel-variabel yang berhubungan dengan seluruhnya independen dan sedikitnya satu
proses kontrak sendiri merupakan karakteristik anggota memiliki keahlian keuangan. Di tahun
dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu dalam yang sama, rekomendasi tersebut didukung oleh
penelitian ini menggunakan istilah karakteristik New York Stock Exchange dan National
perusahaan yang bermakna sama dengan istilah Association of Securities Dealers. Peran komite
proses kontrak, sehingga karakteristik audit dalam tata kelola perusahaan merupakan
perusahaan dapat mempengaruhi kemungkinan topik meningkatnya kepentingan pengaturan.
kecurangan yang dilakukan oleh pihak Dalam sebuah usaha untuk mengembalikan
manajemen, salah satunya adalah kecurangan kepercayaan investor setelah skandal pelaporan
dalam pelaporan keuangan (Jensen dan keuangan terbaru, Undang-Undang Sarbanes
Meckling, 1976). Oxley 2002 mengamanatkan bahwa komite
Di Indonesia sendiri komite audit bagi audit menjadi independen secara penuh dan
perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam memiliki sedikitnya satu ahli keuangan.
Bursa juga telah diatur dalam Peraturan No. Disamping itu, Undang-Undang Sarbanes
IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Oxley 2002 menjadikan komite audit
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga bertanggung jawab secara langsung untuk
Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-29/ menunjuk, memberikan kompensasi dan
PM/2004 tgl. 24 September 2004 tentang mengawasi auditor eksternal. SEC mengadopsi
SOX 2002, Peraturan No.IX.I.5 ini mewajibkan Literatur akuntansi sampai saat ini
perusahaan-perusahaan terdaftar untuk memiliki fokus utama pada hubungan
membentuk komite audit yang seluruhnya karakteristik komite audit (komite audit
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
4 Universitas Diponegoro
pelaporan keuangan. Penelitian tentang pemerintah yang mengawasi perusahaan listed
pengaruh leverage perusahaan terhadap di BEI. Selain itu sampel yang digunakan
kecurangan pelaporan keuangan oleh Jensen dalam penelitian ini adalah perusahaan
dan Meckling (1976) menemukan bahwa nonkeuangan. Perusahaan keuangan tidak
semakin meningkat rasio leverage dimasukkan sebagai sampel dapat dibenarkan
perusahaan maka akan semakin meningkat karena lingkungan regulasi, seperti komite audit
juga kemungkinan kecurangan pelaporan juga dapat dianggap sebagai monitor pihak
keuangan. Pada akhirnya, penelitian oleh ketiga (Fama dan Jensen, 1983b). Peneliti disini
Watts dan Zimmerman (1986) menemukan memperluas literatur dengan meneliti pengaruh
bahwa perusahaan berukuran besar dan karakteristik komite audit dan perusahaan pada
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan.
tinggi berusaha untuk memanipulasi labanya
pada periode saat ini.
TINJAUAN PUSTAKA DAN
Penelitian ini berusaha untuk meneliti PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pengaruh karakteristik komite audit dan
Teori Keagenan
perusahaan terhadap kemungkinan kecurangan
Jensen dan Meckling (1976)
pelaporan keuangan. Deli dan Gillan (2000)
menjelaskan hubungan keagenan di dalam
menunjukkan bahwa komposisi komite audit
teori agensi (agency theory) bahwa
berkembang sebagai fungsi dari sifat yang
perusahaan merupakan kumpulan kontrak
mendasari sebuah perusahaan dan lingkungan
(nexus of contract) antara pemilik sumber
kontraknya. Penelitian sebelumnya pada peran
daya ekonomis (principal) dan manajer
komposisi komite audit dan aktivitas dalam
(agent) yang mengurus penggunaan dan
proses kontrak terbatas pada hasil yang
pengendalian sumber daya tersebut. Dalam
beragam (Menon dan Williams 1994; Deli dan
upaya mengatasi atau mengurangi masalah
Gillan 2000). Selain itu, penelitian sebelumnya
keagenan ini menimbulkan biaya keagenan
tidak membahas pengaruh komposisi komite
(agency cost) yang akan ditanggung baik oleh
audit dan karakteristik perusahaan terhadap
prinsipal maupun agen. Jensen dan Meckling
kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan.
(1976) membagi biaya keagenan ini menjadi
Penelitian ini menggunakan populasi
monitoring cost, bonding cost dan residual
perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia
loss. Monitoring cost adalah biaya yang
karena dalam penelitian ini menggunakan
timbul dan ditanggung oleh prinsipal untuk
daftar kasus yang dikeluarkan oleh Bapepam
memonitor perilaku agen, yaitu untuk
LK dimana merupakan instansi
kejadian dalam dunia nyata dan perusahaan yang memiliki rasio leverage yang
menerjemahkannya dalam transaksi akuntansi besar akan lebih cenderung memilih prosedur
(dalam Januarti, 2004). Sementara teori akuntansi yang menggeser laba yang
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
6 Universitas Diponegoro
(c). Hipotesis Biaya Politik (Polytical kecil. Profitabilitas yang tinggi dapat
Cost Hypothesis) menyebabkan peningkatan suhu politik dan
Dalam ceteris paribus, semakin besar dapat menyebakan regulasi atau pajak baru
biaya politik yang dihadapi oleh perusahaan, khususnya untuk perusahaan besar yang
manajer lebih cenderung untuk memilih mungkin dijalankan dengan standar pelaporan
prosedur akuntansi yang menangguhkan laba yang lebih tinggi (Januarti, 2004).
yang dilaporkan saat ini untuk periode
mendatang. Dasar hipotesis ini adalah Theory of Planned Behavior
asusmsi bahwa sangat mahalnya informasi Teori perilaku yang direncanakan
bagi individu untuk menentukan apakah laba diusulkan oleh Icek Ajzen pada 1985. Teori ini
akuntansi betul-betul menunjukkan monopoli dikembangkan dari Teori Aksi Beralasan, yang
laba. Di samping itu, sangatlah mahal bagi diusulkan oleh Martin Fishbein bersama-sama
individu untuk melaksanakan kontrak dengan dengan Icek Ajzen di 1975 yang didasarkan
pihak lain dalam proses politik dalam rangka pada berbagai teori-teori sikap seperti Teori
menerapkan aturan hukum dan regulasi, yang Pembelajaran, Teori Harapan-Nilai, Teori
dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Konsistensi, dan Attribution Theory. Menurut
Dengan demikian individu yang rasional theory of planned behavior (teori perilaku yang
cenderung untuk tidak mengetahui informasi direncanakan) yang dikemukakan oleh Izek
yang lengkap. Proses politik tidak beda jauh Ajzen, dinyatakan bahwa tingkah laku
dengan proses pasar, atas dasar cost seseorang ditampilkan karena alasan tertentu,
information dan cost monitoring tersebut, yaitu bahwa orang tersebut berpikir tentang
manajer memiliki insentif untuk memiliki konsekuensi tindakannya dan mengambil
laba akuntansi tertentu dalam proses politik keputusan secara hati-hati untuk mencapai hasil
(Watts dan Zimmerman, 1990). tertentu dan menghindari hal-hal yang lainnya.
Hipotesis diatas juga mengasumsikan
bahwa perusahaan yang biaya politiknya Berdasarkan teori tersebut, niat (intensi)
besar lebih sensitif dalam hubungannya untuk merupakan komponen yang paling penting
mentransfer kemakmuran yang mungkin dalam membentuk perilaku, dan lebih penting
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan daripada sikap. Niat sendiri merupakan hasil
yang biaya politiknya lebih kecil dengan kata yang diperoleh dari gabungan tiga komponen,
lain perusahaan besar cenderung lebih suka yaitu sikap terhadap tingkah laku tertentu (
menurunkan atau mengurangi laba yang attitude toward the behavior), norma subjektif
dilaporkan dibandingkan perusahaan (subjective norm) dan
yang direncanakan. Meski demikian teori ini sebagai pengawas dan membantu mengurangi
tidak dapat digunakan untuk menjelaskan konfik agensi antara pemegang saham dengan
managemen tingkat atas.
perilaku-perilaku lain yang bersifat spontan.
Collier (1993) menjelaskan hasil survei
Berdasarkan gambaran tentang keterkaitan
tahun 1991 tentang komite audit di Inggris,
antara perilaku dengan beberapa komponennya
yang terdiri dari 250 perusahaan top dari The
seperti dikemukakan di atas, maka menjadi
Times dan 50 institusi keuangan utama.
lebih jelas alasan sikap dan perilaku seseorang
Responden dari survei mengindikasikan bahwa
tidak selalu dapat seiring. Sikap seseorang
independensi komite audit terhadap manajemen
terhadap perilaku tertentu, merupakan
merupakan faktor terpenting kedua, setelah
konsekuensi yang dihasilkan dari dua faktor, judgment, mempengaruhi keefektifan komite.
yaitu keyakinan mengenai konsekuensi Beasley, Carcello dan Hermanson (1999)
perilaku tertentu dan penilaian terhadap akibat mengklasifikasikan komisaris dalam tiga
yang mungkin timbul (Ajzen, 1985). kategori : (1) inside commissioner, (2) gray
commissioner dan (3) outside commissioner.
Pengaruh Komite Audit Inside commissioner adalah pegawai atau
Independen Terhadap Kecurangan
pejabat perusahaan sekarang, anak
Pelaporan Keuangan
perusahaannya atau perusahaan yang
Teori agensi menurut Fama dan Jensen
berafiliasi. Gray commissioner adalah mantan
(1983b) bahwa pendelegasian tanggung jawab
pegawai atau pejabat perusahaan, anak
pemegang saham untuk pengendalian internal
perusahaannya atau perusahaan yang
oleh dewan komisaris membuat dewan tertinggi
berafiliasi. Gray commissioner juga inside
pengendalian internal dalam perusahaan, dan
commissioner yang memiliki hubungan spesial
komposisi individu yang bertugas dalam dewan
dengan manajemen, seperti sanak keluarga,
komisaris adalah fakor penting dalam
pemasok atau konsumen signifikan perusahaan,
menciptakan dewan yang merupakan pengawas
konsultan atau pengacara perusahaan dan
efektif tindakan manajemen. Oleh dewan
interlocking director. Beasley et al. (1999)
komisaris, pengendalian internal ini kemudian
menemukan bahwa hanya 38% perusahaan
didelegasikan kepada komite audit. Mekanisme
yang mengalami fraud memiliki komite audit
pengendalian internal kemudian ditingkatkan
yang seluruhnya outside commissioner.
dengan dimasukkanya
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
8 Universitas Diponegoro
Outside commissioner adalah anggota yang proses pelaporan keuangan agar tidak terjadi
tidak memiliki hubungan dengan perusahaan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen
selain kemungkinan kepemilikan saham. The untuk mencapai kepentingan manajer sendiri.
Blue Ribbon Committee (1999) mengeluarkan Oleh karena itu, diharapkan komite audit
rekomendasi tertentu untuk meningkatkan memiliki keahlian dan kemampuan dalam
komite audit. Salah satu rekomendasi adalah bidang keuangan serta akuntansi agar komite
definisi yang lebih ketat tentang independensi audit melakukan proses pengawasan
yang akan diterapkan untuk semua anggota
pelaporan keuangan dengan efektif.
komite audit. Anggota komite independen
Raghunandan et al. (2001) dalam
adalah yang tidak memiliki hubungan saat ini
Huang dan Thiruvadi (2010), menemukan
atau sebelumnya atau hubungan dengan
bahwa komite audit terdiri dari setidaknya satu
perusahaan, anak perusahaan, afiliasinya, atau
anggota memiliki latar belakang keuangan atau
manajemen. Jika tidak, anggota dianggap tidak
akuntansi lebih cenderung untuk (1)
independen jika : (1) pegawai atau pensiunan
mengadakan pertemuan lebih lama dengan
perusahaan, (2) kerabat manajemen, (3)
kepala auditor internal, (2) menyediakan akses
konsumen signifikan, (4) pemasok dan (5)
pribadi untuk kepala auditor internal; dan (3)
interlocking director. Untuk itu penelitian ini
memeriksa proposal audit internal dan hasil-
menguji hipotesis sebagai berikut :
H1 : Jumlah komite audit independen hasil audit internal. Davidson et al. (2004)
berpengaruh negatif terhadap menunjukkan signifikan positif reaksi harga
kemungkinan kecurangan saham ketika anggota baru komite audit
pelaporan keuangan. memiliki keahlian keuangan. ArArchambeault
Pengaruh Keahlian Keuangan Komite et al (2008) (dalam Qin dan Liwen tahun 2007),
Audit Terhadap Kecurangan menemukan bahwa ada hubungan positif antara
Pelaporan Keuangan
prediksi jangka pendek insentif kompensasi
Dalam teori agensi menunjukkan
(hibah opsi saham jangka pendek) untuk
bahwa kinerja manajer (agen) diawasi oleh
anggota komite audit dan kemungkinan
dewan komisaris (prinsipal) dimana mewakili
penyajian kembali. Diasumsikan bahwa
pemilik perusahaan. Hal tersebut dilakukan
kehadiran keahlian keuangan komite audit
karena pemilik ingin mengawasi agar
dapat membantu perusahaan dari pencegahan
kepentingan para pemilik tercapai. Untuk
kecurangan. Untuk itu hipotesis kedua sebagai
pengawasan tentang pelaporan keuangan,
berikut :
dewan komisaris mendelegasikannya kepada
H2 : Keahlian keuangan komite audit
komite audit untuk mengawasi
berpengaruh negatif terhadap
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
10 Universitas Diponegoro
(pemilik) dengan agen (manajer). Pemilik perlu dihasilkan hipotesis sebagai berikut :
mengawasi kinerja manajer agar kepentingan H4 : Masa jabatan komite audit
pemilik tercapai. Komite audit atas nama dewan berpengaruh negatif terhadap
kemungkinan kecurangan
komisaris yang mewakili pemilik memiliki tugas
pelaporan keuangan.
dan fungsi untuk mengawasi proses pelaporan
keuangan agar tidak ada perilaku manajer yang Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Terhadap Kecurangan Pelaporan
akan merugikan pemilik melalui manipulasi
Keuangan
pelaporan keuangan perusahaan. Untuk itu masa Teori agen-prinsipal menunjukkan
jabatan komite audit yang melakukan bahwa kepemilikan manajerial dapat
pengawasan berpengaruh terhadap keefektifan menyelaraskan insentif manajemen dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut karena pemegang saham. Jika manajer-manajer
dengan masa jabatan komite audit yang lebih memiliki sendiri saham dan melihat bahwa
lama, maka komite audit akan lebih memahami pekerjaan di perusahaan sebagai situasi
seluk beluk perusahaan serta mengenal jangka panjang, maka mereka mungkin akan
karakteristik para manajer yang diawasi oleh lebih membuat keputusan terbaik bagi seluruh
komite audit sehingga komite audit yang masa
pemilik perusahaan, termasuk dirinya sendiri.
jabatannya lebih lama tidak akan mudah
Padahal sebelum ada kepemilikan manajeril,
dikelabui oleh manajer.
kepentingan manajer (agen) dan pemegang
Rekomendasi Blue Ribbon Committee saham (prinsipal) ini berbeda atau dengan
(1999) dan SOX 2002, untuk menghormati kata lain tidak sejalan/selaras. Manajer
literatur sebelumnya pada struktur dewan memiliki kepentingan untuk dapat
seperti Beasley (1996) menemukan bahwa rata- mensejahterakan diri mereka sendiri dengan
rata masa jabatan direksi dari luar secara gaji dan bonus yang besar, sedangkan pemilik
signifikan lebih kecil pada perusahaan curang memiliki kepentingan untuk mendapatkan
dibandingkan dalam perusahaan yang tidak deviden yang besar dimana besarnya deviden
curang. Anggota dengan masa jabatan lebih berbanding lurus dengan besarnya laba dan
pendek mungkin terlalu dipengaruhi oleh para berbanding terbalik dengan biaya yang
manajer yang baru saja dicalonkan mereka, dan dikeluarkan salah satunya gaji manajer.
dengan demikian mungkin kurang independen. Manajer menggunakan keunggulan mereka
Selain itu, anggota dengan masa jabatan lebih dalam hal memiliki informasi yang lebih
pendek memiliki pengalaman yang kurang banyak dibandingkan pemilik perusahaan
dengan perusahaan, dan demikian mungkin untuk menguntungkan dirinya sendiri.
kurang efektif. Oleh karena itu akan
hipotesis kelima adalah sebagai berikut : kepentingan dalam lingkungan kontrak, konflik
H5 : Kepemilikan manajerial kepentingan ini terjadi antara kreditur
berpengaruh negatif terhadap (prinsipal) dan perusahaan sebagai debitur
kemungkinan kecurangan
(agen). Kreditur memiliki kepentingan agar
pelaporan keuangan.
pokok dan bunga utang mereka untuk dilunasi
Pengaruh Leverage Perusahaan Terhadap oleh perusahaan, sedangkan perusahaan
Kecurangan Pelaporan Keuangan
(debitur) memiliki kepentingan untuk
Watts dan Zimmerman (1986) dalam
mendapatkan pinjaman lagi dari debitur dan
teori akuntansi positif menyebutkan bahwa
memberikan deviden kepada pemegang saham
ketika perusahaan memiliki rasio leverage yang
mereka. Oleh karena itu, dapat dihipotesikan
besar, maka direksi akan memilih metode
pada hipotesis enam sebagai berikut :
akuntansi yang akan mengecilkan rasio
H6 : Leverageperusahaanberpengaruh
leverage perusahaan dengan cara menggeser positif terhadap kemungkinan
laba periode mendatang ke periode saat ini. Hal kecurangan pelaporan keuangan.
tersebut dilakukan direksi dengan tujuan untuk
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
12 Universitas Diponegoro
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap laba periode sekarang ke periode mendatang.
Kecurangan Pelaporan Keuangan Mengecilkan laba tersebut bisa juga dilakukan
Dalam teori akuntansi positif oleh dengan kecurangan laporan keuangan. Selain
Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan itu, perusahaan besar juga dilihat dari
bahwa ukuran perusahaan diproksikan untuk kompleksitas transaksi dalam perusahaan.
besarnya biaya politik sebuah perusahaan. Ketika dalam perusahaan transaksinya semakin
Perusahaan yang biaya politiknya besar lebih komplek, maka kemungkinan kecurangan
sensitif dalam hubungannya untuk pelaporan keuangan juga akan semakin
mentransfer kemakmuran yang mungkin meningkat, sehingga dapat dihipotesiskan
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan sebagai berikut :
yang biaya politiknya lebih kecil dengan kata H7 : Ukuran perusahaan berpengaruh
lain perusahaan besar cenderung lebih suka positif terhadap kemungkinan
menurunkan atau mengurangi laba yang kecurangan pelaporan keuangan.
dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan
Profitabilitas yang tinggi dapat menyebabkan Perusahaan Terhadap
peningkatan suhu politik dan dapat Kecurangan Pelaporan Keuangan
Berdasarkan teori akuntansi positif
menyebakan regulasi atau pajak baru.
menyatakan bahwa program bonus digunakan
Penelitian Fama dan Jensen (1983a,b)
oleh direksi perusahaan untuk menguntungkan
menunjukkan bahwa biaya agensi cenderung
dirinya sendiri. Direksi akan memilih metode
untuk meningkat dengan ukuran perusahaan.
akuntansi yang akan memaksimalkan bonus
Peningkatan biaya agensi menyebabkan
mereka dengan menggeser laba periode
peningkatan kebutuhan untuk mengawasi dan
mendatang ke periode sekarang, sehingga laba
mekanisme pengendalian lainnya. Ketika
periode sekarang akan lebih besar dibandingkan
peningkatan pengawasan dan pengendalian ini
laba sebenarnya.
juga akan meningkatkan konflik kepentingan
Watts dan Zimmerman (1986)
(conflict of interest) antara prinsipal dan agen,
berpendapat bahwa kontrak menjadi efektif
dalam hal ini konflik antara perusahaan (agen)
ketika tidak ada kendala pada bagaimana
dan pemerintah (prinsipal).
jumlah yang digunakan dalam kontrak
Perusahaan besar dalam hal ini
dikalkulasi. Dalam kasus rencana kompensasi
berusaha untuk mengecilkan labanya agar
berdasarkan laba mereka berpendapat bahwa
tidak ada regulasi atau pajak baru yang akan
“Jika rencana kompensasi berdasarkan laba
ditetapkan bagi mereka. Mengecilkan laba ini
digunakan untuk memberikan penghargaan
dilakukan dengan cara menangguhkan
Tabel 1
Pengukuran Variabel
Nama Variabel Pengukuran
1 Kecurangan pelaporan Memberi nilai “1” jika ada kejadian kecurangan dalam hal ini
keuangan termasuk dalam laporan kasus yang dikeluarkan oleh Bapepam-
2 LK dan nilai “0” jika tidak ada kejadian kecurangan.
Komite audit Persentase jumlah anggota komite audit yang independen
3 independen terhadap jumlah keseluruhan anggota komite audit.
Keahlian keuangan Persentase jumlah anggota komite audit yang memiliki latar
belakang pendidikan dan pengalaman dalam bidang akuntansi
dan keuangan terhadap jumlah keseluruhan anggota komite audit.
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
14 Universitas Diponegoro
Nama Variabel Pengukuran
4 Rapat komite Persentase dengan jumlah rapat/pertemuan yang diselenggarakan
oleh komite audit selama tahun pelaporan terhadap minimal
rapat/pertemuan yang disarankan oleh Komite Nasional Good
5 Corporate Governance.
Masa jabatan Persentase anggota komite audit yang menjabat dua periode
6 berturut-turut.
Kepemilikan Menjumlah persentase kepemilikan saham dari direksi dan
7 manajerial komisaris.
Leverage Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pemegang saham
8 (stockholder).
Ukuran perusahaan Nilai buku total aset perusahaan dilogaritma natural.
9 Tingkat pertumbuhan Menghitung perubahan atau selisih antara penjualan tahun sekarang
dengan tahun sebelumnya terhadap penjualan tahun sebelumnya
10 Ukuran ((St-St-1)/ St-1).
Kantor Memberi nilai “1” jika termasuk KAP 4 besar dan memberi nilai
Akuntan Publik (KAP) “0” jika tidak termasuk KAP 4 besar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
16 Universitas Diponegoro
Pengaruh Keahlian Keuangan Komite serta akuntansi dapat melakukan proses
Audit Terhadap Kecurangan
pengawasan pelaporan keuangan dengan
Pelaporan Keuangan
efektif. Hasil penelitian ini juga mendukung
Pernyataanhipotesiskeduamenyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Raghunandan
bahwa keahlian keuangan komite audit
et al. (2001) yang menemukan bahwa komite
berpengaruh negatif terhadap kemungkinan
terdiri dari setidaknya satu anggota memiliki
kecurangan pelaporan keuangan. Berdasarkan
latar belakang keuangan atau akuntansi lebih
hasil uji regresi logistik pada tabel 3 dapat
cenderung untuk (1) mengadakan pertemuan
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kedua
lebih lama dengan kepala auditor internal,
diterima. Oleh karena itu, dapat diartikan
(2) menyediakan akses pribadi untuk kepala
bahwa ketika semakin banyak anggota komite
audit yang memiliki keahlian keuangan dan auditor internal; dan (3) memeriksa proposal
akuntansi maka akan semakin efektif dalam audit internal dan hasil-hasil audit internal.
ini mendukung juga penemuan Mustafa dan dari Beasley (1996) menemukan bahwa rata-
Meier (2006) yang menyatakan bahwa rapat rata masa jabatan direksi dari luar secara
komite audit tidak signifikan pengaruhnya signifikan lebih kecil pada perusahaan curang
terhadap penyalahgunaan aset yang merupakan dibandingkan dalam perusahaan yang tidak
salah satu bentuk kecurangan selain kecurangan curang.
pelaporan keuangan.
Pengaruh Kepemilikan
Pengaruh Masa Jabatan Komite Manajerial Terhadap Kecurangan
Audit Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan Pernyataan hipotesis kelima
Pernyataan hipotesis keempat menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
menyatakan bahwa masa jabatan komite audit berpengaruh negatif terhadap kemungkinan
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
18 Universitas Diponegoro
kecurangan pelaporan keuangan. Berdasarkan insentif manajemen dengan pemegang saham,
hasil uji regresi logistik pada tabel 3 dapat sehingga kemungkinan kecurangan pelaporan
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kelima keuangan akan berhubungan negatif dengan
signifikan, tetapi hipotesis tidak diterima kepemilikan manajerial.
karena arah antara yang diprediksi dalam
hipotesis dengan hasil penelitian berbeda arah. Pengaruh Leverage Perusahaan Terhadap
Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa ketika Kecurangan Pelaporan Keuangan
semakin sedikit atau semakin kecil, maka akan menyatakan bahwa leverage perusahaan
listed di Bursa Efek Indonesia. hasil uji regresi logistik pada tabel 3 dapat
ketika kepemilikan manajerial semakin besar tidak diterima karena tidak signifikan. Oleh
maka kemungkinan manajemen untuk karena itu, dapat diartikan bahwa rasio
memenuhi keinginan prinsipal yang juga adalah leverage perusahaan yang rendah tidak akan
dirinya sendiri semakin besar pula (Sukartha, efektif mengurangi terjadinya tindakan
pribadi mereka akan mengancam kinerja leverage dalam perusahaan tidak secara efektif
karena itu, arah yang dihasilkan pada penelitian pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak
ini menghasilkan arah positif. Hasil penelitian mendukung penemuan Jensen dan Meckling
ini tidak mendukung penemuan yang telah (1976) yang menyatakan bahwa leverage
diungkapkan Deli dan Gillan (2000), sejauh perusahaan berpengaruh positif terhadap
menyelaraskan
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
20 Universitas Diponegoro
dalam kasus dimana perusahaan mengalami 3. Jumlahrapatkomiteaudittidakberpengaruh
pertumbuhan yang berada di bawah rata-rata signifikan terhadap kecurangan pelaporan
industri, manajemen akan memanipulasi keuangan. Hal tersebut dapat terjadi
laporan keuangan untuk meningkatkan ketika laporan atau masukan dari komite
prospek perusahaan (Skousen et al., 2009). audit tidak ada tindak lanjut dari dewan
Oleh karena itu, arah yang dihasilkan menjadi komisaris, maka berapapun jumlah rapat
negatif yang berkebalikan dengan prediksi komite audit tidak akan memberikan
arah pada hipotesis yang memprediksikan pengaruh terhadap penurunan kecurangan
arah positif. pelaporan keuangan.
4. Masa jabatan komite audit berpengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN
negatif terhadap kecurangan pelaporan
Berdasarkan pada hasil penelitian
keuangan karena anggota komite audit
serta pengujian hipotesis dapat ditarik
yang masa jabatan lebih lama, maka
kesimpulan penelitian sebagai berikut :
komite audit tersebut akan lebih
1. Jumlah anggota komite audit tidak
memahami seluk beluk perusahaan serta
berpengaruh signifikan terhadap
mengenal karakteristik para
kemungkinan kecurangan pelaporan
manajer/dirensi yang mereka awasi.
keuangan. Hal tersebut terjadi karena
5. Kepemilikan manajerial berpengaruh
pembentukan komite audit independen oleh
positif terhadap kecurangan pelaporan
perusahaan mungkin hanya dilakukan
keuangan. Hal tersebut dapat terjadi
untuk memenuhi regulasi saja, dimana di
ketika kepemilikan manajerial semakin
Indonesia diatur dalam Peraturan No. IX.I.5
besar maka kemungkinan manajemen
tentang “Pembentukan dan Pedoman
untuk memenuhi keinginan prinsipal yang
Pelaksanaan Kerja Komite Audit”.
juga adalah dirinya sendiri semakin besar
2. Keahlian keuangan komite audit
pula (Sukartha, 2007)
berpengaruh negatif terhadap kecurangan
6. Leverage perusahaan tidak berpengaruh
pelaporan keuangan karena komite audit
signifikan terhadap kecurangan pelaporan
yang memiliki latar belakang pendidikan
keuangan karena mungkin disebabkan
dan pengalaman keuangan serta akuntansi
oleh pengawasan dari debtholder tidak
akan lebih menguasai bidang
cukup efektif.
pekerjaannya, sehingga diharapkan akan
7. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
melakukan proses pengawasan pelaporan
terhadap kecurangan pelaporan keuangan
keuangan dengan efektif.
karena menurut teori akuntansi positif
New York Stock Exchange (NYSE).2002. U.S. Securities and Exchange Commission
Corporate Governance Rule (SEC). 2002. Speech by SEC Staff:
Proposals Reflecting Making Audit Committees More
Recommendations from the NYSE Effective. Tulane Corporate Law
Corporate Accountability and Listing Institute. New Orleans. http://tw.search.
Standards Committee As Approved by yahoo.com/search?fr=yfp&ei=UTF-
the NYSE Board of Directors. 8&p=speech+audit+committee.
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN PERUSAHAAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Andrian Budi Prasetyo
24 Universitas Diponegoro