Sie sind auf Seite 1von 8

PENGETAHUAN IBU TENTANG MATERI PERAWATAN MASA NIFAS

DALAM BUKU KIA DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN NIFAS

Ika Yudianti, Ari Kusmiwiyati, Puji Rahayu


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Malang Jurusan Kebidanan

Abstract : Maternal And Child Health-Book, Women's Knowledge, Postnatal Visit. In


2015, the national coverage of postnatal visit only reached 87.06% of the target 95%.
The mother’s and child’s health book (MCH book) contains comprehensive medical
records and information, including postpartum care. If the KIA's book material is read
and understood by the mother, her knowledge will increasing, so we can expect her to
be willing to do the postpartum visit according to the government’s program. This
research aimed to learn about the correlation between postnatal woman’s knowledge
on postnatal services and her postnatal visit regularity. Design used was correlational
study with cross sectional approach. The population was all post-natal women who
have MCH book at a private midwife practice in May - June 2017 of total 35 women.
Samples taken by simple random technique. Data collection tool used was questionnaire
and MCH book. The result showed that a small amount of respondents with good
knowledge about postnatal care (28,1%) done postpartum visit in accordance with the
government’s program. Women with less knowledge level (18,8%), few of them (3.1%)
made postnatal visits in accordance with the program. Chi-square analysis obtained ρ
value (0.001) that means less than α (0,05), so the null hypothesis rejected. Hence, there
was correlation between postnatal woman’s knowledge on postnatal services and her
postnatal visit regularity. The results of the study said that most of the well-informed
women about postnatal services will do postpartum visits according to government
programs. Postpartum women need to be motivated to read postpartum care materials
in maternal and child health-book.

Keyword : Maternal And Child Health-Book, Women's Knowledge, Postnatal Visit

Abstrak: Buku KIA, Pengetahuan Ibu, Kunjungan Nifas. Tahun 2015 cakupan
pelayanan nifas tingkat nasional hanya tercapai sebesar 87,06% dari target 95%. Buku
KIA berisi catatan dan informasi kesehatan yang lengkap, termasuk pelayanan nifas.
Jika materi buku KIA dibaca dan dipahami ibu, maka akan menambah pengetahuannya
sehingga diharapkan ibu melakukan kunjungan nifas sesuai program pemerintah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu
tentang perawatan masa nifas dan kunjungan nifas. Desain penelitian analitik
korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Sampel adalah ibu nifas yang memiliki
Buku KIA di BPM S Kab. Malang pada Mei - Juni 2017 sebanyak 32 orang. Teknik
sampling secara acak sederhana dengan undian. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner dan Buku KIA. Hasil penelitian didapatkan sebagian kecil responden dengan
pengetahuan baik (28,1%) telah melakukan kunjungan nifas sesuai dengan program,
responden dengan tingkat pengetahuan cukup sangat sedikit (18,8%) yang melakukan
kunjungan nifas sesuai program, sedangkan tingkat pengetahuan kurang sangat sedikit

71
72 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 2, September 2017, hlm 60-115

(3,1%) yang melakukan kunjungan nifas sesuai dengan program. Uji hipotesis
menggunakan Chi-square didapat nilai ρ value (0,001)< α (0,05), kesimpulannya adalah
ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang materi perawatan masa nifas dalam
buku KIA dengan keteraturan kunjungan nifas. Ibu dengan pengetahuan yang baik
tentang perawatan masa nifas cenderung akan melakukan kunjungan nifas dengan
teratur, oleh sebab itu ibu nifas perlu dimotivasi untuk membaca materi perawatan masa
nifas dalam Buku KIA.

Kata Kunci: Buku KIA, Pengetahuan Ibu, Kunjungan Nifas

PENDAHULUAN sebesar 95%, namun pada kenyataannya


Masa nifas (puerperium) adalah target cakupan ini hanya tercapai sebesar
masa yang dimulai setelah kelahiran 87,06% (Dinkes Kota Malang, 2015).
plasenta dan berakhir ketika alat-alat Fenomena ini menunjukkan masih
kandungan kembali seperti keadaan kurangnya kunjungan ibu nifas
sebelum hamil. Asuhan masa nifas dibandingkan dengan cakupan program
diperlukan karena masa ini merupakan yang ditetapkan.
masa kritis bagi ibu maupun bayinya. Kunjungan nifas merupakan salah
Penyulit yang sering terjadi pada ibu nifas satu bentuk perilaku kesehatan. Standar
yaitu perdarahan, infeksi dan depresi masa pelayanan pada masa nifas antara lain
nifas (Prawirohardjo, 2012). Supaya dapat meliputi: pemeriksaan fisik, senam nifas,
dilakukan skrining atau deteksi dini pemberian vitamin A, penanganan
terhadap penyulit-penyulit pada masa masalah umum dan khusus, perencanaan
nifas maka setiap ibu nifas tanpa dan pelayanan Keluarga Berencana
terkecuali dianjurkan untuk melakukan (Depkes RI, 2009).
kunjungan nifas guna memperloleh Faktor yang dapat mempengaruhi
pelayanan masa nifas sesuai standar kunjungan masa nifas yaitu motivasi,
(Dewi, 2011). pendidikan, peran keluarga serta
Pemerintah telah melakukan pengetahuan (Buhari & Hutagaol, 2015).
upaya deteksi dini penyulit pada masa Pengetahuan ibu tentang masa nifas salah
nifas dengan melakukan pemantauan satunya dapat diperoleh dari buku KIA
jumlah kunjungan ibu nifas sebanyak yang merupakan alat untuk mendeteksi
minimal 3 kali. Kunjungan nifas pertama secara dini adanya gangguan atau masalah
dilakukan pada 6 jam sampai 3 hari kesehatan ibu dan anak. Selain itu, buku
setelah persalinan, dan kunjungan nifas KIA dapat digunakan sebagai alat
kedua dalam rentang waktu 4-28 hari komunikasi, dan penyuluhan tentang
setelah persalinan, kunjungan nifas ke tiga informasi yang penting bagi ibu, keluarga
dalam rentang waktu 29-42 hari setelah serta masyarakat mengenai pelayanan
persalinan. Berdasarkan Kepmenkes kesehatan ibu dan anak. Salah satu isi
828/MENKES /SK/IX/2008 tentang buku KIA adalah catatan dan informasi
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan mengenai cara perawatan ibu nifas, tanda
Minimal Bidang Kesehatan di bahaya nifas, keluarga berencana (KB),
Kabupaten/Kota, pada tahun 2015 target serta jadwal dan catatan kapan ibu harus
cakupan pelayanan nifas tingkat nasional
Ika Yudianti, Pengetahuan Ibu Tentang Materi Perawatan 73

melakukan kunjungan nifas ke tenaga METODE PENELITIAN


kesehatan (Depkes RI, 2012). Desain penelitian yang digunakan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak dalam penelitian ini adalah desain analitik
(KIA) pertama kali diuji cobakan pada korelasional dengan pendekatan cross
tahun 1993 di Kotamadia Dati II Salatiga sectional (Arikunto, 2006).
jawa Tengah, dalam rangka kerjasama Populasi yang digunakan dalam
Departemen Kesehatan bersama dengan penelitian ini adalah seluruh ibu nifas
JICA melalui Community Based Family yang memiliki Buku KIA dan berada pada
Planning and Mother and Child Health hari ke-42 masa nifas di BPM S pada
Project (Proyek KB-KIA). Penggunaan bulan Mei - Juni 2017 sebanyak 35 orang.
buku KIA telah meluas sehingga pada Sampel yang digunakan dalam
tahun 2006 seluruh provinsi telah penelitian ini adalah sebagian ibu nifas
menggunakan buku KIA. Buku Kesehatan yang memiliki Buku KIA di BPM S bulan
Ibu dan Anak (Buku KIA) revisi tahun Mei - Juni 2017 dan memenuhi kriteria
2015 berisi catatan dan informasi yang inklusi sebanyak 32 orang.
lengkap sehingga jika semua materi pada Teknik pengambilan sampel dalam
buku ini dibaca dan dipahami oleh ibu, penelitian ini adalah dengan menggunakan
akan mendapat menambah Simple Random Sampling dengan cara
pengetahuannya. Manfaat kepemilikan undian.
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
selain meningkatkan pengetahuan ibu juga ibu nifas yang:
dapat mempunyai catatan kesehatan yang a. Tercatat di register BPM S
lengkap, sejak hamil sampai dengan anak b. Memiliki Buku KIA
berumur 6 tahun (Depkes RI, 2008). c. Dapat membaca dan menulis
Hasil studi pendahuluan yang d. Berada di hari ke-42 nifas
dilakukan di BPM S Jabung Kabupaten Variabel independen adalah
Malang, menunjukkan bahwa sebagian pengetahuan ibu tentang materi perawatan
besar ibu nifas melakukan kunjungan masa nifas dalam Buku KIA. Yang
nifas pada 6 jam – 3 hari (100%), 4-28 dimaksud dengan pengetahuan ialah
hari (80%), dan 29- 42 (70%). Hal ini segala informasi yang diketahui ibu
menunjukkan masih kurangnya tentang materi perawatan masa nifas
pengetahuan ibu nifas tentang pentingnya dalam Buku KIA. Kategori pengetahuan
kunjungan masa nifas sebagai upaya dikelompokkan menjadi: baik (persentase
untuk mencegah penyulit pada masa nifas. jawaban benar 76- 100%), cukup
Kepemilikan buku KIA pada ibu nifas di (persentase jawaban benar 56-75%), dan
BPM S (100%). kurang (persentase jawaban benar <
Penelitian ini diharapkan dapat 56%).
menjadi sumber informasi awal dalam Variabel dependen dalam
menemukan solusi yang tepat untuk penelitian ini adalah keteraturan
mengatasi target kunjungan masa nifas kunjungan ibu nifas. Yang dimaksud
yang masih belum memenuhi target dengan keteraturan kunjungan ibu nifas
tersebut. adalah distribusi kontak antara responden
dengan bidan untuk mendapatkan
pelayanan ibu nifas yang dimulai sejak
74 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 2, September 2017, hlm 60-115

enam jam setelah lahirnya plasenta hingga dengan jadwal program kunjungan
hari ke-42. Keteraturan kunjungan nifas masa nifas:
dikategorikan menjadi: a. 6 jam - 3 hari 1 kali kunjungan
1) Teratur, yaitu minimal 3 kali selama b. 4 - 28 hari 1 kali kunjungan
masa nifas dan distribusinya sesuai c. 29 - 42 hari 1 kali kunjungan
2) Tidak teratur, yaitu kunjungan nifas <3
kali selama masa nifas, atau HASIL PENELITIAN
distribusinya tidak sesuai dengan
jadwal program kunjungan nifas. Tabel 1
Pengumpulan data dilakukan Karakteristik Berdasarkan Usia,
dengan cara: Pendidikan, dan Pekerjaan
1) Menyusun kuesioner tertutup dengan Karakteristik Frekuensi Persentase
opsi jawaban tersedia untuk menilai (f) (%)
Usia <20 14 42,4
pengetahuan lalu melakukan uji
(tahun) 20-35 11 33,3
validitas dan reliabilitas instrumen. >35 7 21,2
Tersedia delapan belas pertanyaan yang Jumlah 32 100
dinyatakan valid dan reliable dengan Pendidikan SD 8 25,0
nila alpha cronbach 0,86. SMP 16 50,0
2) Memastikan kembali keberadaan ibu SMA 7 21,9
nifas sesuai kriteria inklusi PT 1 3,1
Jumlah 32 100
3) Melakukan pendekatan pada ibu nifas Pekerjaan Bekerja 22 68,8
sesuai inklusi yang melakukan Tidak 10 31,3
kunjungan di lokasi penelitian, bila ibu Bekerja
nifas tidak melakukan kunjungan Jumlah 32 100
maka peneliti melakukan kunjungan Tabel 1 menunjukkan bahwa
rumah. hampir separuh responden (42,4%)
4) Menjelaskan maksud serta tujuan berusia <20 tahun, dimana usia tersebut
penelitian. termasuk usia reproduksi yang kurang
5) Memastikan legalitas persetujuan sehat. Diketahui pula bahwa separuh
dengan penandatanganan surat responden (50,0%) berpendidikan SMP,
persetujuan menjadi responden lebih rendah daripada wajib belajar yang
6) Menjelaskan pada ibu cara mengisi ditetapkan oleh pemerintah yaitu 12 tahun
kuesioner (SMA). Berdasarkan tabel 1 diketahui
7) Memberikan pada ibu alat tulis dan pula bahwa lebih dari separuh responden
lembar kuesioner yang harus diisi oleh (68,8%) bekerja di luar rumah untuk
ibu mencari nafkah.
8) Memastikan kuesioner telah di isi
dengan benar dan lengkap.
9) Meminjam buku KIA ibu dan
menghitung kunjungan nifas ibu yang
sudah dilakukan dan mencatat dimana
ibu melakukan kunjungan.
Ika Yudianti, Pengetahuan Ibu Tentang Materi Perawatan 75

Tabel 2 Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase


Pengetahuan Tentang Perawatan Masa responden terbesar yang melakukan
Nifas dalam Buku KIA kunjungan nifas secara teratur atau sesuai
Ibu Nifas dengan program yang ditetapkan
Tingkat Pengetahuan % Kementerian Kesehatan RI, berasal dari
(f) ibu nifas yang memiliki pengetahuan baik
Baik 10 31,3 tentang materi perawatan masa nifas
Cukup 11 34,4 dalam buku KIA (28,1%), sebaliknya,
persentase responden terbesar yang tidak
Kurang 11 34,4 melakukan kunjungan nifas secara teratur,
Jumlah 32 100,0 berasal dari ibu nifas yang memiliki
Berdasarkan tabel 2 diketahui pengetahuan kurang (31,3%).
bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas Hasil uji statistik menggunakan
tentang perawatan masa nifas dalam buku Chi-square didapat nilai r 13.855 dengan ρ
KIA berada pada kategori baik, cukup, value (0,001), sehingga H0 ditolak. Hasil
dan kurang, dengan perbedaan proporsi tersebut menunjukkan ada hubungan
yang tidak terlalu jauh yaitu antara 31,2- antara pengetahuan ibu nifas tentang
34,4%. materi perawatan masa nifas dalam buku
KIA dengan keteraturan kunjungan nifas.
Tabel 3
Keteraturan Kunjungan Nifas PEMBAHASAN
Kunjungan Ibu Nifas Hasil penelitian menunjukkan
Nifas Frekuensi (f) % bahwa sebagian kecil ibu yang memiliki
Teratur 16 50,0 pengetahuan baik tentang perawatan masa
nifas dalam buku KIA (31,3%),
Tidak 16 50,0
Teratur
sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan
Jumlah 32 100,0 cukup dan kurang tentang perawatan masa
nifas dalam buku KIA sebagian kecil
Tabel 3 memberikan gambaran
responden (34,4%). Pengetahuan ibu
bahwa ibu nifas yang melakukan
tentang cara perawatan masa nifas
kunjungan nifas teratur dan tidak teratur
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
memiliki proporsi yang sama yaitu
umur, pendidikan dan pekerjaan.
(50,0%).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian dari responden yaitu
Tabel 4
(50,0%) melakukan kunjungan nifas
Pengetahuan Materi Nifas dalam Buku
secara teratur dan sebagiannya lagi tidak
KIA dan Kunjungan Nifas
melakukan kunjungan nifas secara teratur
Pengetahuan Kunjungan Nifas Total
Teratur Tidak Responden (50,0%). Artinya setengah dari ibu nifas
Teratur tidak teratur melakukan kunjungan masa
f % f % f % nifas sesuai program dan kebijakan
Baik 9 28,1 1 3,1 10 31,3 pemerintah pada masa nifas.
Cukup 6 18,8 5 15,6 11 34,4 Menurut hasil penelitian James
Kurang 1 3,1 10 31,3 11 34,4
Jumlah 16 50,0 16 50,0 32 100.0
Lwelamira (2015), mengatakan wanita
dengan berpendidikan menengah lebih
76 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 2, September 2017, hlm 60-115

cenderung menggunakan layanan PNC dalam rentang waktu 29-42 hari setelah
(Postnatal Care) dibandingkan dengan persalinan (Depkes RI, 2009).
mereka yang tidak memiliki pendidikan Hasil uji statistik menunjukkan
formal. Demikian juga, wanita dari adanya hubungan antara pengetahuan ibu
keluarga berpenghasilan tinggi lebih nifas tentang materi perawatan masa nifas
cenderung menggunakan layanan. dalam buku KIA dengan kunjungan nifas.
Sedangkan hasil penelitian menurut Responden yang memiliki pengetahuan
Fikirte Tesfahun (2014), alasan ibu nifas baik tentang perawatan masa nifas banyak
tidak melakukan pemeriksaan PNC memperoleh informasi melalui buku KIA,
dengan alasan kurangnya waktu, jarak yaitu dengan membaca buku KIA.
yang jauh ke fasilitas kesehatan, dan Pengetahuan tentang perawatan
kurangnya pelayanan dari fasilitas masa nifas dalam buku KIA yang baik
kesehatan. akan membentuk suatu tindakan atau
Fenomena yang terjadi di perilaku positif. Seseorang dengan
masyarakat kunjungan nifas jarang pengetahuan yang cukup dapat
dilakukan hingga tiga kali kunjungan, menerapkan apa yang ia tahu kedalam
seringkali hanya dua kali atau bahkan satu pelaksanaan di kehidupan sehari-hari,
kali kunjungan saja selama masa post sehingga perilaku yang baik akan
partum, selama tidak ada keluhan pada ibu kesehatan khususnya mengenai perawatan
maupun bayinya. Selama kunjungan masa pada ibu masa nifas (Dewi, 2011).
nifas tidak dilaksanakan secara teratur Responden penelitian ini sebagian besar
maka dapat menimbulkan keterlambatan hanya memiliki latar belakang pendidikan
deteksi terhadap komplikasi dan akan tamat SMP atau sederajad, sehingga
memperlambat penanganannya. tingkat pengetahuan mereka tentang
Responden penelitian ini tidak melakukan materi perawatan masa nifas dalam buku
kunjungan nifas sebanyak tiga kali KIA pun sebagian besar berada pada
dengan alasan biaya, waktu, dan tingkat cukup dan kurang. Di samping itu,
pekerjaan. pemanfaatan buku KIA oleh ibu dan
Kunjungan nifas merupakan keluarga masih rendah dan memerlukan
kunjungan yang dilakukan ibu nifas ke studi lebih lanjut. Di antara responden
tenaga kesehatan selama masa nifas yaitu dengan pengetahuan yang kurang baik,
dimulai 6 jam sampai 42 hari pasca sebagian kecil responden tidak melakukan
bersalin oleh tenaga kesehatan (Depkes kunjungan nifas dengan teratur sebesar
RI, 2009). Program dan kebijakan teknis (31,3%) dibandingkan dengan
pada masa nifas paling sedikit melakukan pengetahuan yang baik, sebagian kecil
kunjungan nifas sebanyak tiga kali, karena dari mereka melakukan kunjungan nifas
tujuan kunjungan pada masa nifas adalah secara teratur yaitu sebesar (28,1%). Hal
untuk mendeteksi secara dini komplikasi ini menunjukkan bahwa pengetahuan
pada ibu nifas. Adapun frekuensi cukup berpengaruh terhadap perilaku
kunjungan nifas yaitu kunjungan nifas seseorang yang menandakan pengetahuan
pertama dilakukan pada 6 jam sampai 3 berhubungan dengan tindakan atau
hari setelah persalinan, dan kunjungan perilaku seseorang dalam menyikapi
nifas kedua dalam rentang waktu 4-28 hari kehidupan sehari-hari khususnya bagi ibu
setelah persalinan, kunjungan nifas ke tiga nifas dapat menerapkan pengetahuan
Ika Yudianti, Pengetahuan Ibu Tentang Materi Perawatan 77

tentang cara perawatan masa nifas. Oleh dalam Buku KIA dengan keteraturan
karena pengetahuan ibu yang kurang kunjungan nifas. Ibu nifas yang memiliki
mengenai jenis-jenis pelayanan yang akan pengetahuan baik tentang materi
mereka peroleh saat melakukan kunjungan perawatan masa nifas dalam buku KIA
nifas, maka menyebabkan keinginan cenderung melakukan kunjungan nifas
untuk melakukan kunjungan nifas menjadi secara teratur sesuai program pemerintah,
rendah pula. Umumnya ibu nifas hanya dan sebaliknya.
melakukan kunjungan atau kontrol pada
waktu 6 hari setelah persalinan saja, DAFTAR RUJUKAN
selanjutnya mereka tidak melakukan Arikunto S, 2006, Prosedur Penelitian
kunjungan berikutnya apabila tidak Suatu Pendekatan Praktik: Edisi
mengalami keluhan pada diri maupun Revisi VI, Jakarta, PT Rineka Cipta
bayinya. Buhari, IS, Hutagaol, E, 2015, Hubungan
Hasil penelitian ini mendukung Tingkat Pengetahuan Dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas,
Lwelamira dan Tesfahun yang Program Studi ilmu Keperawatan
menjelaskan bahwa pemanfaatan Fakultas Kedokteran Universitas
pelayanan kesehatan masa nifas Sam Ratulangi Manado
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Departemen Kesehatan RI, 2012,
pengetahuan, persepsi, jarak antara tempat Pedoman Pemantauan Wilayah
tinggal dan fasilitas kesehatan, waktu Setempat Kesehatan Ibu dan Anak,
yang dimiliki, serta otonomi yang dimiliki Jakarta, Departemen Kesehatan RI
oleh ibu nifas. Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015,
Dari uraian tersebut dapat ditarik Laporan Kinerja Dinas Kesehatan
kesimpulan bahwa ibu nifas dengan Kota Malang, Malang, Dinas
pengetahuan yang baik maka Kesehatan Kota Malang
kemungkinan ibu akan melakukan Departemen Kesehatan RI, 2008,
kunjungan nifas sesuai dengan program Instrumen Evaluasi Petugas
pemerintah, meskipun masih ada faktor Kesehatan Pasca Orientasi Buku
lain yang perlu diperhitungkan dalam KIA di Tempat Pelayanan, Jakarta,
mempengaruhi keteraturan ibu dalam Departemen Kesehatan RI
melakukan kunjungan nifas. Departemen Kesehatan RI, 2009,
Panduan Manajemen Suplementasi
KESIMPULAN DAN SARAN Vitamin A, Jakarta, Departemen
Pengetahuan ibu nifas tentang Kesehatan RI
materi perawatan masa nifas yang terdapat Departemen Kesehatan RI, 2008,
dalam buku KIA sebagian besar berada Kepmenkes Nomor:
pada distribusi cukup dan kurang. Ibu 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
nifas yang melakukan kunjungan nifas Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
secara teratur dan tidak teratur berada Minimal Bidang
pada proporsi yang sama. Hasil uji Kesehatan di Kabupaten/Kota
hipotesis secara statistic menunjukkan Dewi, V, Sunarsih, T, 2012, Asuhan
adanya korelasi antara pengetahuan ibu Kebidanan Pada Ibu Nifas, Jakarta,
nifas tentang materi perawatan masa nifas Salemba Medika
78 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 2, September 2017, hlm 60-115

Dewi, M, Wawan, A, 2011, Teori dan Selected Villages of Bahi District.


Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Current Research Journal of Social
dan Perilaku Manusia, Yogyakarta, Sciences 7(4): 106-111, 2015
Nuha Medika Prawiroharjo, S, 2012, Ilmu Kebidanan,
Kementerian Kesehatan RI, 2016, Buku Jakarta, Yayasan Bina Sarwono
Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta, Prawirohardjo
Kementerian Kesehatan dan JICA Tesfahun, F, 2014, Knowledge,
Kementerian Kesehatan RI, 2015, Perception, and Utilization of
Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Postnatal Care of Mothers in
Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta : Gondar Zuria District, Ethiopia: A
Kementerian Kesehatan dan JICA Cross-Sectional Study. Maternal
Lwelamira, J, Safari, J, Stephen, A, 2015, Child Health Journal, 2014 Dec;
Utilization of Maternal Postnatal 18(10): 2341-51. doi:
Care Services Among Women in 10.1007/s10995-014-1474-3

Das könnte Ihnen auch gefallen