Sie sind auf Seite 1von 14

Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.

1 Januari - Juni 2016

ANALISIS KELAYAKAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT


DALAM PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KEAGRARIAAN
DI KABUPATEN PINRANG
Analisis of E-Government Implementation Feasibility
of Public Service in Agrarian Field at Pinrang Regency
Juliasti Surdin
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

This study aims to (1) determine the readiness of the Organization Land Office Pinrang against regulations that
support the implementation of e-government dala (2) determine the readiness of Human Resources at the District
Land Office Pinrang apparat of the knowledge and skills in the implementation of e-government (3) knowing
Infrastructure support at the District Land Office Pinrang in terms of hardware and software for e-government
implementation. This study was conducted in Pinrang District Land Office, in April to July 2015. The informant is
taken apparatus using the CTF application service counter and apparat part survey, measurement and mapping using
ArcGIS software. Data collection method is a questionnaire, interview, observation and documentation. Data were
analyzed using simple frequency table. These results indicate that the feasibility of the implementation of e-
government at the District Land Office Pinrang not optimal, this is due to the organization of the District Land
Office Pinrang not supported by the local government regulation on the implementation of e-government readiness
in detail although Human Resources supports and readiness Infrastructure adequate.

Keywords: e-Government, Organization, Human resources, Infrastructures

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesiapan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang terhadap
peraturan yang mendukung dala penerapan e-government (2) mengetahui kesiapan Sumber Daya Manusia pada
Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang terhadap pengetahuan dan keterampilan apparat dalam penerapan e-
government (3) mengetahui dukungan Infrastruktur pada Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam hal hardware
dan software untuk penerapan e-government. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang,
pada bulan april sampai bulan Juli 2015. Informan yang diambil adalah aparat yang menggunakan aplikasi KKP
pada loket pelayanan dan apparat bagian Survei, Pengukuran dan Pemetaan yang menggunakan software ArcGIS.
Metode pengumpulan datanya adalah kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara
sederhana dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelayakan implementasi e-
government pada Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang belum optimal, hal ini disebabkan dalam organisasi Kantor
Pertanahan Kabupaten Pinrang belum didukung adanya peraturan pemerintah daerah tentang penerapan e-
government secara rinci walaupun kesiapan Sumber Daya Manusia sudah mendukung serta kesiapan Infrastruktur
telah memadai.

Kata kunci ; Pengaruh, ekpoitasi media, Obama, aktivis mahasiswa

178    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

PENDAHULUAN mudah diakses (accessible), efektif (effective)


dan akuntabel (accountabel). Transformasi ini
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mengkombinasi perubahan organisasi dengan
suatu sistem elektronik adalah penggunaan keterampilan baru peningkatan pelayanan
sistem komputer secara luas yang mencakup publik, partisipasi demokratik, dan pembuatan
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan kebijakan publik. E-government memiliki
komunikasi, serta data elektronik. Sistem ini potensi untuk mengubah hubungan antara
adalah suatu sistem yang terpadu antara manusia pemerintah dengan publik. Dampak e-
dan mesin yang mencakup perangkat keras, government tergantung bukan hanya pada
perangkat lunak, prosedur standar, sumber daya teknologi, tetapi sumberdaya organisasi dan visi
manusia, dan substansi informasi yang strategik.
mencakup fungsi input, proses, output, Sependapat dengan hal tersebut, Hasrullah
penyimpanan dan komunikasi. (2014), mengatakan transparansi dan akuntabel,
Realitas penggunaan Teknologi Informasi dua kata itu merupakan atribut kunci yang wajib
Komunikasi (TIK) di lingkungan pemerintahan dimiliki pemerintah saat ini. Dua atribut yang
memunculkan istilah e-government yang dalam mengarah pada good governance, sebuah kredo
beberapa kasus berhasil memberikan banyak penyelenggaraan pemerintahan yang telah
nilai positif yang menggembirakan dan dikenal sejak awal 1990-an.
pemerintah di seluruh dunia saat ini dituntut Dengan adanya e-government sesuai
untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan pemahaman diatas, maka aspirasi masyarakat
publik dalam memberikan informasi kepada untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal,
masyarakat dengan mulai meninggalkan semakin besarnya tuntutan demokratisasi, dan
pemerintahan tradisional (traditional semakin transparannya akses informasi perlu
government) yang identik dengan paper-based disikapi dengan cepat dan tepat agar pemerintah
administration. daerah tetap mendapatkan kredibilitas, sehingga
Di Indonesia sendiri sejak dikeluarkannya masyarakat mudah diajak berpartisipasi dalam
Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan cita-cita kesejahteraan nasional.
E-government telah banyak daerah yang Beberapa dearah di Indonesia yang telah
menerapkan e-government dalam pelayanan berhasil menerapkan e-government adalah:
publik, ditandai dengan banyaknya lembaga- Kabupaten Jembrana (Provinsi Bali)
lembaga pemerintahan yang mulai melalui penerapan J-Card dan Kabupaten Sragen
memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi Provinsi Jawa tengah, melalui Sistem Informasi
ini guna diaplikasikan sebagai media dalam Manajemen Kependudukan sejak tahun 2003.
memberikan kemudahan penyampaian informasi Kedua kabupaten di atas, merupakan potret
publik dan kemudahan pelayanan publik. Hal ini keberhasilan daerah memanfaatkan e-
tentunya penerapan e-government bukan semata- government dalam menggunakan TIK sehingga
mata karena perkembangan itu dari perspektif dapat meningkatkan pelayanan publik. Oleh
lingkungan strategik, tetapi lebih penting lagi sebab itu Pemerintah Daerah dituntut dapat
adalah dirasakan adanya kebutuhan akan memberikan pelayanan publik dengan
penerapan Teknologi Informasi dan Teknologi memenuhi kriteria cepat, tepat dan memuaskan
Komunikasi tersebut guna mencapai kualitas masyarakat.
pelayanan prima kepada masyarakat. Disamping Beberapa kendala terhadap penerapan e-
juga adalah guna tercapainya transparansi, government diberbagai daerah diantaranya:
akuntabilitas, partisipasi, efisiensi, koherensi dan Pertama, peraturan seputar e-government
daya guna lainnya yang dimungkinkannya , yang cenderung masih lemah. Kedua, belum
Sosiawan (2010). adanya pemahaman yang tepat mengenai esensi
Latif Al-Hakim (2007), melihat e- e-government dikarenakan lemahnya sisi
government sebagai pemanfaatan ICT untuk Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga, problem
mentransformasi pemerintah menjadi lebih ketersediaan infrastruktur, akses telekomunikasi

  179  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

sebagai hal pokok yang harus dimiliki bagi lembaga independen WARTA EKONOMI yang
penerapan e-government belum sepenuhnya ada. menyelenggarakan “WARTA EKONOMI e-
Kabupaten Pinrang sebagai salah satu GOVERNMENT AWARD 2009”, BPN RI di
pemerintah daerah yang berhasil meraih nyatakan sebagai Lembaga Pemerintah Non
penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara (CBAN) Departemen dengan implementasi e-
Tahun 2013 tingkat Sulawesi Selatan untuk Government terbaik. Penghargaan terbaru yang
kategori kinerja pemerintah dalam diterima BPN-RI adalah masuk dalam Top 99
penyelenggaraan pelayanan publik yang Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2014
berkualitas sebagai salah satu ciri pemerintahan yang diselenggarakan oleh Kementrian
yang baik dimana salah satu indikator Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
penilaiannya adalah penerapan e-government. Birokrasi.
(http://infopublik.org/read/63359/-pinrang- Namun fenomena yang terjadi, masyarakat
peringkat-i-penilaian-cban-tingkat-sulsel.html). sering mengeluhkan pelayanan pertanahan yang
Untuk itu Kantor Pertanahan Kabupaten buruk dengan masih ditemukan pelaksanaan
Pinrang sebagai penyelengara pelayanan publik pelayanan yang belum optimal dalam
bidang pertanahan harus bergerak maju dan mewujudkan reformasi birokrasi dalam tubuh
berinovasi dalam mengemban tugas yang Badan Pertanahan Nasional. Selain itu juga,
diamanatkan konstitusi. Salah satunya dengan persoalan pelayanan lainnya masih sering
memanfaatkan Teknologi Informasi untuk dijumpai dalam proses layanan di kantor
membangun sistem manajemen data dan pertanahan seperti pelayanan yang berbelit-belit
pengamanan data di bidang pertanahan. atau njelimet. Masih kurangnya integritas aparat
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 34 pelayanan yang ditandai dengan masih
Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di banyaknya aparat yang menerima gratifikasi
bidang Pertanahan menugaskan BPN yaitu tambahan biaya di luar ketentuan/biaya
membangun Sistem Informasi dan Manajemen resmi sebagai tanda rasa terima-kasih dari
Pertanahan meliputi: Penyiapan aplikasi data pengguna jasa dianggap sesuatu yang wajar,
tekstual dan spasial dalam pelayanan bukan tergolong korupsi serta keberadaan calo
pendaftaran tanah dan penyusunan basis data layanan sertipikat tanah masih marak
penguasaan dan pemilikan tanah, yang dilingkungan Instansi BPN, juga banyak ditemui
dihubungkan dengan e-government, e-commerce makelar-makelar kasus (markus). Keberadaan
dan e-payment” (pasal 1b poin2). calo dan markus ini membuat layanan
Pembangunan sistem komputerisasi layanan pertanahan menjadi lebih mahal dan kadang
pertanahan dimulai pada tahun 1997, menambah alur prosedur.
dilaksanakan secara bertahap dan mulai Beberapa contoh implementasi e-
dikembangkan secara besar-besaran sejak tahun government dalam pelayanan pertanahan yaitu:
2002, dimulai dengan penggunaan basisdata Pertama, Komputerisasi Kantor Pertanahan
spasial, meskipun masih terpisah dengan (KKP) dimana dengan system ini maka tidak ada
basisdata tekstual serta mulai dilakukan konversi lagi pelayanan permohonan sertipikat hak atas
data spasial. Untuk perangkat lunak, BPN RI tanah secara manual, proses permohonan
sudah mempersiapkan cetak biru TIK yang sertipikat hak atas tanah dapat dimonitoring
memungkinkan tersimpannya data teknis melalui komputer, proses permohonan sertipikat
pelayanan secara terdistribusi di media dapat dilakukan secara tertib dan berurutan (first
penyimpan masing-masing Kantor Pertanahan in first out), serta terbentuknya database
menjadi data yang tersentral dan tersimpan pertanahan yang selalu up to date.
secara on-line di Pusat Data Pertanahan BPN RI. Kedua, Geographic Information System
Berbagai penghargaan telah diterima BPN (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan
RI dalam mengikuti perkembangan trend positif dan Geografi adalah sebuah alat bantu
E-Manajemen. Tahun 2008, Presiden RI manajemen berupa informasi dengan bantuan
memberikan Piagam Pelopor Inovasi Citra komputer yang berkait erat dengan sistem
Pelayanan Prima kepada 11 pimpinan instansi pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu
pemerintah. Penghargaan lain diberikan oleh serta peristiwa- peristiwa yang terjadi di muka

180    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

bumi. Ketiga, Website yang merupakan media perangkat teknologi yang terdiri dari hardware,
informasi online lainnya adalah website resmi software, proses dan sistem, yang digunakan
BPN RI, dengan alamat portal : untuk membantu proses komunikasi, yang
http://www.bpn.go.id. Melalui website ini bertujuan agar komunikasi berhasil
disediakan berbagai fitur serta informasi terkait (komunikatif).
dengan tugas pokok dan fungsi BPN RI, fitur Sehingga demikian dapat disimpulkan bahwa
layanan; layanan informasi; biaya layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
beserta simulasinya, serta informasi tentang suatu kegiatan pengolahan dan penyebaran
berkas permohonan (http://www.bpn.go.id, informasi dengan menggunakan teknologi
2014). komputasi elektronik agar menjadi suatu
Seiring dengan pelaksanaan e-government informasi yang efektif dan komunikatif guna
di bidang pertanahan, BPN saat ini menghadapi disampaikan atau ditransmisikan kepada pihak-
berbagai masalah (empirical problem) yaitu: pihak yang membutuhkannya.
1. Kendala system informasi dan
infrastruktur pertanahan (masalah internal). Pengertian E-government
Kendala teknologi antara lain di bidang survey E- government di defenisikan sebagai suatu
pengukuran dan pemetaan pertanahan yang mekanisme interaksi baru antara pemerintah
terdiri dari kegiatan pembuatan peta dasar, peta dengan masyarakat dan pihak-pihak lain yang
tematik, peta potensi tanah serta pemanfaatan berkepentingan, dimana pemanfaatan Teknologi
teknologi terkini. Diperlukan infrastruktur data Informasi dan Teknologi Komunikasi dengan
spasial yang dapat menunjang seluruh program tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik
strategis pertanahan (http://www.bpn.go.id, (Indrajit,2002).
2014). Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk
2. Banyaknya kasus pertanahan yang mendukung pemanfaatan e-government perlu
melibatkan masyarakat, pihak swasta dan memperhatikan organisasi sebagai lembaga yang
instansi pemerintah (masalah eksternal). Jumlah memanfaatkan TIK, perangkat keras (hardware)
sengketa dan konflik pertanahan (SKP) tahun dan perangkat lunak (software) sebagai
2012 sebanyak 7.196 kasus infrastruktur dalam penggunaan dan
(http://www.bpn.go.id, 2014). pemanfaatan TIK dan brainware sebagai
Permasalahan di atas perlu dilakukan penggunaan TIK yang digunakan,Sudrajat
pembenahan atau penyempurnaan sehingga (2004).
penerapan e-government dapat lebih optimal Menurut Indrajit (2002) visi e-government
terhadap perbaikan pelayanan publik di bidang dilandasi pada empat prinsip-prinsip dasar e-
Pertanahan. government, yaitu:
1. Memberikan perhatian penuh pada jenis-jenis
Pengertian Teknologi Informasi & Komunikasi pelayanan publik, dengan prioritas:
dalam Konteks Ilmu Komunikasi a) Memiliki volume transaksi yang besar
dan melibatkan banyak sekali sumber daya
manusia.
Teknologi Informasi bisa didefinisikan seperti b) Membutuhkan interaksi dua arah antara
yang dicantumkan Dictionary of Information pemerintah dengan masyarakat.
Technology yang menyebutkan bahwa c) Memungkinkan terjadinya kerjasama
Teknologi Informasi merupakan: pemerintah dengan swasta maupun LSM dan
“The acquisition, processing, storage and Perguruan Tinggi.
dissemination of vocal, pictorial, textual and 2. Membangun lingkungan yang kompetitif,
numerical information by a microelectronics- dimana sektor swasta maupun LSM dapat
based combination of computing and berperan dalam pelayanan publik. Bahkan sektor
telecommunications ...” Longley & Shain swasta dan LSM dapat bersaing dengan
(1985). pemerintah dan dapat melayani dengan lebih
Sedangkan Munir (2008), mengemukakan baik.
bahwa Teknologi komunikasi adalah perangkat-

  181  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

3. Memberikan penghargaan pada inovasi dan Perkembangan Teknologi Informasi dan


memberi ruang kesempatan pada kesalahan. Komunikasi yang begitu pesat juga telah
4. Memusatkan pada pencapaian efisiensi, yang merambah ke berbagai sektor termasuk
dapat dinilai dengan besarnya manfaat dan pertanahan, sehingga diharapkan dengan
pemasukan anggaran dari penggunaan e- pemanfaatan e-government dalam bidang
government pertanahan harus mampu memberikan
Dalam konsep e-government, Indrajit (2002) kemudahan dalam memperoleh data dan
dikenal empat jenis klasifikasi di antaranya informasi dalam birokrasi sehingga mampu
yaitu: mendukung peningkatan pelayanan publik dan
§ Government to citizen (G-To-C). proses pembangunan.
Tipe G-To-C merupakan aplikasi e-government
yang paling umum, dimana pemerintah Kelayakan Penerapan E-government dalam
membangun dan menetapkan berbagai portofolio Kelembagaan
teknologi informasi dengan tujuan utama
memperbaiki interaksi dengan masyarakat. Pemahaman e-government yang dikemukakan
§ Government to business (G-To-B). oleh kelembagaan pemerintah memberikan
Tipe G-To-B merupakan aplikasi e-government pemahaman bahwa kelembagaan yang
yang digunakan untuk memperlancar perusahaan menggunakan Teknologi Informasi dan
swasta dalam menjalankan roda perusahaanya Komunikasi (ICT) untuk mempromosikan
serta menciptakan relasi dengan pemerintah pemerintahan yang lebih efisien dan penekanan
secara baik dan efektif. biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan
§ Government to government (G-To-G). pemerintah serta memberikan akses informasi
Tipe G-To-G merupakan aplikasi e-government terhadap masyarakat umum, dan membuat
yang digunakan antar pemerintah untuk pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada
memperlancar kerjasama dalam melakukan hal- masyarakat.
hal yang berkaitan dengan adminstrasi Dalam tujuannya memperbaiki kualitas layanan
perdagangan, proses politik maupun mekanisme publik, meningkatkan efisiensi dan transparansi
hubungan social dan budaya. serta banyak manfaat positif lainnya maka e-
§ Government to employees (G-to-E). government merupakan sesuatu yang perlu
Tipe G-To-E merupakan aplikasi e-government untuk dilakukan oleh organisasi pemerintahan.
yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan
kesejahteraan pegawai negeri yang bekerja di Sumber Daya Manusia
sejumlah institusi pemerintahan sebagai pelayan Kompetensi SDM TI berkaitan erat dengan
masyarakat. inovasi teknologi. Beberapa pakar penelitian
pengukuran inovasi teknologi telah menerapkan
Pelayanan Publik beberapa indikator untuk mengukur system
Merujuk pada Tugas dari Badan Pertanahan inovasi teknologi. Beberapa indikator yang telah
Nasional adalah membantu Presiden dalam digunakan yaitu kemampuan daya saing SDM;
mengelola dan mengembangkan Administrasi kemampuan transfer pengetahuan; serta tingkat
Pertanahan baik berdasarkan UUPA maupun aktivitas teknologi yang dapat dilakukan.
peraturan perundang-undangan lain yang Sehingga indikator tersebut juga dapat
meliputi peraturan, penggunaan, penguasaan dan ditetapkan untuk pengukuran kompetensi SDM
pemilik tanah, pengukuran hak-hak atas tanah, TI.
pengukuran dan pendaftaran tanah dan lain-lain Menurut Sudarman (2007), bahwa kompetensi
yang berkaitan dengan masalah pertanahan dasar standar (standard core competency) yang
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh harus dimiliki oleh semua kategori lapangan
Presiden, Ali Achmad Chomzah ( 2003). pekerjaan tersebut yaitu kemampuan
mengoperasikan perangkat keras dan mengakses
Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi internet.

Infrastruktur TIK

182    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

Infrastruktur Teknologi Informasi merupakan Media baru adalah sebuah istilah yang
elemen penting di dalam penerapan e- menjelaskan tentang Hubungan Teori dengan
government karena merupakan tools di dalam komunikasi massa secara berkelanjutan sangat
pelaksanaannya. Tanpa adanya infrastruktur membantu dalam perkembangan teknologi baru
yang mendukung maka tidak mungkin suatu dan aplikasinya pada kehidupan nyata.
pemerintahan secara elektronik tercipta. Menurut Kemunculan media baru turut memberikan andil
Kusnadi (2008), bahwa infrastruktur Teknologi akan perubahan pola komunikasi masyarakat.
Informasi (TI) adalah sebagai sumber daya Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak
teknologi bersama yang menyediakan platform mempengaruhi cara individu bekomunikasi
untuk aplikasi system informasi perusahaan dengan individu lainnya. Internet di kehidupan
yang terperinci dimana infrastruktur TI meliputi sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan
hardware dan software. manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh
§ Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) informasi dengan pelayanan yang lebih baik
§ Geographic Information System (GIS) kepada masyarakat, informasi dapat disediakan
24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa
Teori Difusi Inovasi harus menunggu dibukanya kantor sebab
Difusi inovasi adalah adalah teori tentang informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa
bagaimana sebuah ide dan teknologi baru harus secara fisik datang kekantor pemerintahan.
tersebar dalam sebuah kebudayaan. Everett Jadi Peningkatan hubungan antara pemerintah,
Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses pelaku bisnis dan masyarakat umum dapat
dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui dilakukan dengan adanya keterbukaan
berbagai saluran dan jangka waktu tertentu (transparansi) sehingga diharapkan hubungan
dalam sebuah sistem sosial. antara berbagai pihak menjadi lebih baik, sebab
Sejalan dengan pendapat Rogers dalam Cangara keterbukaain ini menghilangkan saling curiga
(2012) mengidentifikasi pengguna inovasi dalam dan kekesalan dari kesemua pihak. Dimana pada
empat tipe, yaitu: 1) Invovator, 2) penerima dini, akhirnya pelaksanaan e-government adalah
3) penerima mayoritas cepat, 4) penerima merupakan implementasi dari teori media baru.
mayorits lambat dan 5) laggard maka
pentahapan pengembangan e-government dalam Permasalahan
lembaga pemerintahan sesuai dengan kategori
Berdasarkan latar belakang yang telah
mayoritas dini dan cepat dimana pada kategori
dikemukakan, maka ada tiga permasalahan
mayoritas awal orang-orang menjalankan fungsi
pokok yang dirumuskan:
penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau
1. Bagaimanakah kelayakan organisasi Kantor
menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa
Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam
sebuah inovasi layak digunakan atau cukup
penerapan e-government?
bermanfaat dan pada kategori akhir menunggu
2. Bagaimanakah kelayakan Sumber Daya
hingga kebanyakan orang telah mencoba dan
Manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten
mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil
Pinrang dalam penerapan e-government?
keputusan. Terkadang, tekanan dari
3. Bagaimanakah kelayakan infrastruktur pada
kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam
Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam
kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong
penerapan e-government?
mereka untuk mengadopsi inovasi.
Metode Penelitian
Teori Media Baru
Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pertanahan
Komunikasi Massa (2011) ciri utama media baru
Kabupaten Pinrang, didasarkan atas
adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya
pertimbangan bahwa Kantor tersebut
terhadap khalayak individu sebagai penerima
memberikan pelayanan kepada masyarakat di
maupun pengirim pesan, interaktivitasnya,
bidang keagrariaan dengan pemanfaatan konsep
kegunaan yang beragam sebagai karakter yang
e-government.
terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.

  183  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Jika melihat hasil rekapitulasi di atas, maka
Informan dalam penelitian ini adalah para untuk komponen sistem organisasi interval
pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang persentase yang diraih masuk dalam kategori
dengan jumlah 8 orang yang dalam baik. Yang dimaksud kategori baik adalah
menyelesaikan tugas. dianggap mengetahui dan apabila pelaksanaan e-government di Indonesia
menggunkan lebih banyak tentang aplikasi KKP telah di dukung oleh Pemerintah Pusat dengan
dan software ArcGIS dikeluarkannya peraturan yang mengatur secara
aktivis mahasiswa. Jenis dan Sumber Data, rinci melalui Instruksi Presiden No.6 Tahun
yakni Data Primer, dan Data Sekunder. 2001 di ikuti Instruksi Presiden No.3 Tahun
Penelitian ini berfokus pada penerapan e- 2003 serta keluarnya Keputusan Presiden No.34
government melalui aplikasi KKP dan ArcGIS Tahun 2003 tentang kebijakan Pemerintah di
dalam melayani publik. Teknik Pengumpulan Bidang Pertanahan namun tidak di ikuti dengan
Data, yang digunakan teknik gabungan adanya peraturan daerah Kabupaten Pinrang.
wawancara, kuisioner, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisa data, data-data 2. Sumber Daya Manusia pada Kantor
yang diperoleh dianalisis secara deskriptif Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam
kualitati dengan bantuan tabel frekuensi dan penerapan e-government
analisis persentase dan di bahas dengan
menggunakan gap analisis (analisis kesenjangan) Sumber Daya Manusia merupakan salah
satu unsur kunci dalam pelaksanaan e-
HASIL government dalam jajaran BPN yang perlu
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
1. Organisasi Kantor Pertanahan Kab. Pinrang menggunakan peralatan IT untuk mendukung
dalam Penerapan E-government pelaksanaan tupoksi dalam lingkup Kantor
Pertanahan Kabupaten Pinrang.
Setiap organisasi merupakan suatu alat untuk Berikut hasil rekapitulasi pada indikator
mencapai tujuan, agar tujuan tercapai dengan sumber daya manusia untuk menentukan interval
lebih efektif dan efisien dapat dilakukan melalui persentase yang diperoleh dapat di lihat pada
usaha dengan kerjasama seluruh anggota tabel 2 berikut:
organisasi tersebut. Dalam tujuannya
memperbaiki kualitas layanan publik, Tabel 2. Rekapitulasi Komponen Sistem SDM
meningkatkan efisiensi dan transparansi serta No Indikator Persentase
banyak manfaat positif lainnya maka e- 1 Pemahaman pegawai 72,5
government merupakan sesuatu yang perlu 2 Kemampuan pegawai 72,5
untuk dilakukan oleh organisasi Kantor 3 Keterampilan pegawai 72,5
Pertanahan Kabupaten Pinrang. 4 Perhatian Kepala Kantor 80
Berikut hasil rekapitulasi indikator 5 Ketersediaan SDM dengan 50
organisasi dan hasil interval persentase yang volume kerja
dicapai dapat dilihat dalam tabel 1 berikut: Nilai rata-rata interval 69,5

Dengan melihat rekapitulasi di atas, maka


Tabel 1. Rekapitulasi Komponen Sistem untuk indikator Sumber Daya Manusia interval
No Indikator Persentase persentase yang diperoleh masuk dalam kategori
1 Dukungan Pemerintah 87,5 baik. Yang dimaksud kategori baik adalah
Pusat apabila target yang dicapai hanya mencapai
2 Dukungan Pemerintah 32,4 sampai pada tahap 80%.
Daerah
3 Dukungan Keppres RI 90 3. Infrastruktur Pada Kantor Pertanahan
No.34 Tahun 2003 Kabupaten Pinrang terhadap Ketersediaan
Nilai rata-rata interval 69,9 Hardware dan Software

184    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

Sarana dan prasarana yang dimiliki sebuah Dari tabel di atas mengungkapkan bahwa
organisasi sangatlah menunjang dalam kelayakan implementasi e-government dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. pelayanan publik di bidang keagrarian di
Sarana dan prasarana pada Kantor Pertanahan kabupaten Pinrang termasuk dalam kategori
Kabupaten Pinrang yang mendukung penerapan baik. Kategori baik menandakan bahwa
e-government antara lain yaitu: komponen system yang menjadi standar
§ Hardware (perangkat keras) seperti personal kelayakan implementasi e-government pada
komputer dan printer. Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang sudah
§ Software (perangkat lunak) seperti KKP dan mendukung.
ArvGis
§ Jaringan komunikasi seperti LAN, WAN, dan PEMBAHASAN
Internet
§ Saluran layanan informasi baik melalui web 1. Kelayakan Organisasi Kantor Pertanahan
atau telepon. Kabupaten Pinrang dalam Penerapan E-
Berikut ini hasil rekapitulasi untuk indikator government
Infrastruktur untuk menentukan interval
persentase yang dicapai dapat di lihat dari tabel Kelembagaan berkaitan dengan keberadaan
3 dibawah: organisasi yang berwenang dan
bertanggungjawab terhadap pembangunan dan
Tabel 3. Rekapitulasi Komponen Sistem
Infrastruktur pengembangan e-government. Di Indonesia
inisiatif ke arah e-government telah
No Indikator Persentase diperkenalkan sejak Tahun 2001 melalui
1 Inrfastruktur 57,5 Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang
2 Hardware 47,5 Telematika (Telekomunikasi, Media dan
3 Software 62,5 Informatika) yang menyatakan bahwa aparat
Nilai rata-rata interval 55,83
pemerintah harus menggunakan Teknologi
Berdasarkan nilai rekapitulasi yang Telematika untuk mendukung good governance
diperoleh, maka untuk indikator infrastruktur dan mempercepat proses demokrasi. Kemudian
interval persentasenya masuk dalam kategori keluarnya Instruksi Presiden RI No.3 Tahun
cukup baik. Yang dimaksud kategori cukup baik
2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
adalah adalah apabila komponen system
infrastruktur sudah di dukung oleh semua sub Pengembangan e-government merupakan
indikator baik dalam hal hardware dan software langkah serius pemerintah Indonesia untuk
namun kondisi dari infrastruktur tersebut memanfaatkan Teknologi Informasi dan
sebagian dalam kondisi yang rusak ringan Komunikasi di dalam proses pemerintahan dan
sampai berat sehingga tidak dapat digunakan menciptakan masyarakat Indonesia yang
Selanjutnya hasil rekapitulasi dari ketiga berbasis informasi, tidak bisa dipungkiri menjadi
indikator dari komponen system implementasi e-
angin segar bagi penerapan Teknologi Informasi
government pada pelayanan publik di bidang
keagrariaan di Kabupaten Pinrang, dapat dilihat dan Komunikasi di pemerintahan.
pada tabel 4 berikut ini: Namun, di dalam perkembangannya,
penerapan e-government di Kabupaten Pinrang
Tabel 4. Rekapitulasi Komponen Sistem ini menghadapi berbagai kendala sehingga
No Komponen Sistem Persentase belum dapat berjalan secara terintegrasi dan
1 Organisasi 69,9 terkoordinasi dengan baik disebabkan tidak
2 Sumber Daya Manusia 69,5
sedikit SKPD yang ada di Kabupaten Pinrang
3 Infrastruktur 55,8
Nilai rata-rata persen 65,07 yang apatis terhadap adanya e-government
ditambah lagi berbagai permasalahan di dalam

  185  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

penerapan e-government di Kabupaten Pinrang Davis (1996), sumber- sumber yang dimaksud
antara lain belum adanya peraturan daerah yang adalah:
secara rinci mengatur tentang penerapan e- § Staf yang relative cukup jumlahnya dan
government di Kabupaten Pinrang. Peraturan mempunyai keahlian dan keterampilan untuk
perundang-undangan merupakan landasan melaksanakan kebijakan
normatif yang memberikan kepastian hukum, § Informasi yang memadai dan relevan untuk
perlindungan hukum, dan sebagai sumber keperluan implementasi
kewenangan yang harus diemban oleh § Dukungan dari lingkungan organisasi untuk
pemerintah sebagai penyelenggara mensukseskan implementasi
pemerintahan. § Wewenang yang dimiliki implementor untuk
Kebijakan Pemerintah di Bidang melaksanakan kebijakan
Pertanahan dalam Keputusan Presiden Nomor § Fasilitas-fasilitas lain (seperti gedung,
34 Tahun 2003, tanggal 31 Mei 2003 adalah peralatan, tanah dan perlengkapan)
salah satu Kebijakan Pemerintah dalam era Sehingga gap atau kesenjangan dalam
Otonomi Daerah. Keppres ini merupakan organisasi Kantor Pertanahan akan penerapan e-
pelaksanaan prinsip pasal 2, 4 dan 5 ayat (1) government masih ada, sebab dari hasil
Ketetapan MPR-RI Nomor IX/MPR/2001 pengamatan menunjukkan bahwa walaupun
tentang Pembaruan Agararia dan Pengelolaan organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumber Daya Alam untuk mewujudkan Pinrang telah didukung dengan keluarnya
konsepsi, kebijakan dan system pertanahan Keputusan Presiden No.34 Tahun 2003 tentang
nasional yang utuh dan terpadu sehingga Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan dan
pengelolaan pertanahan benar-benar dapat adanya dukungan dari pemerintah pusat yang
menjadi sumber bagi sebesar-besar kemakmuran tertuang dalam Instruksi Presiden No.6 Tahun
rakyat sebagaimana yang diamanatkan dalam 2001 dan Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003
pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dalam Kerangka namun penerapan e-government di Kabupaten
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pinrang belum didukung dengan adanya
Pemahaman tersebut sejalan dengan peraturan daerah yang secara rinci mengatur
pendapat Islamy (2001), menyatakan “Kebijakan tentang penerapan e-government .
negara adalah serangkaian tindakan yang
ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak 2. Kelayakan Sumber Daya Manusia pada
dilaksanakan oleh pemerintah yang mempunyai Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang
dalam Penerapan E-government
tujuan atau berorientasi pada tujuan demi
kepentingan seluruh masyarakat.” Kebijakan Sumber Daya Manusia adalah salah satu
Negara tersebut dapat berupa peraturan faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
perundang-undangan yang dipergunakan untuk penerapan e-government. Kesiapan sumber daya
tujuan, sasaran dari program-program dan manusia di pemerintahan yang akan menjadi
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. pemain utama atau subyek di dalam inisiatif e-
Jadi kesiapan dan kelayakan sumberdaya government pada dasarnya adalah manusia yang
bekerja di lembaga pemerintahan, sehingga
dalam implementasi kebijakan memegang
tingkat kompetensi Dan keahlian mereka akan
peranan penting, karena implementasi kebijakan sangat mempengaruhi performa penerapan e-
tidak akan berhasil bilamana sumber-sumber government. Semakin tinggi tingkat informasi
yang dibutuhkan tidak cukup memadai. Hal ini technology literacy sumber daya manusia di
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh pemerintah, semakin siap mereka untuk
menerapkan konsep e-government, Indrajit
(2009).

186    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

SDM yang belum memadai baik dari segi Untuk dapat melaksanakan tugasnya, seorang
kualitas maupun kuantitas akan menjadi salah staf dituntut untuk memiliki pengetahuan yang
satu penghambat penerapan e-government memadai sesuai dengan tugas dan bidang
karena membangun system e-government pekerjaannya.
membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang § Keterampilan
cepat, efektif dan simpatik baik dalam penyajian Merupakan kemampuan teknis yang harus
informasi maupun dalam menjawab masukan- dimiliki seorang staf. Sebagai contoh, staf
masukan yang diberikan oleh masyarakat. memiliki keterampilan pengarsipan dan
Sumber daya pegawai di Kantor Pertanahan pengoperasian teknologi pendukung.
Kabupaten Pinrang berjumlah 34, tak satupun § Sikap
berlatar belakang pendidikan informatika Merupakan kecenderungan untuk berperilaku.
komputer, sebagian dari mereka berlatar Seorang staf dituntut untuk bersikap positif
belakang pendidikan diploma lulusan dari terhadap pekerjaan dan lingkungan
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional dan sarjana pekerjaannya.
Hukum bagi yang berlatar belakang pendidikan § Nilai-nilai luhur
S1. Namun walaupun demikian sebagai langkah Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-
yang strategis pada awal pengembangan e- nilai luhur, diantaranya:
government telah disiapkan beberapa SDM a. etika, sebagai prinsip dasar.
pegawai untuk mengikuti pendidikan dan latihan b. integritas atau harga diri.
teknis komputer baik yang diselenggarakan di c. tanggung jawab.
daerah maupun di tingkat pusat. d. taat hukum dan peraturan yang berlaku.
Faktor SDM tidak hanya terkait dengan e. hormat terhadap hak-hak orang lain.
keterampilan teknis saja tetapi juga pandangan f. tekad untuk bekerja lebih baik dan bekerja
(mindset), sikap dan budaya (kultur) di sesuai dengan tugas.
organisasi tempat ia bekerja. Bagaimana Jadi kemampuan dan keterampilan pegawai
menumbuhkan pandangan dan sikap yang sesuai Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam
serta bagaimana membangun budaya organisasi menggunakan peralatan IT sudah baik sehingga
yang selaras merupakan hal yang masih perlu gap atau kesenjangan antara standar kemampuan
untuk dikembangkan di Kantor Pertanahan dan keterampilan pegawai dalam menggunakan
Kabupaten Pinrang agar dapat meningkatkan peralatan IT dengan hasil pengamatan
kemampuan dan kekuatan untuk menunjukkan tidak ada kesenjangan namun
mengembangkan pengetahuan dan ide-ide baru peningkatan kualitas sumber daya aparat
sehingga dapat menghasilkan temuan baru yang pertanahan yang tertuang dalam visi dan misi
memberikan nilai tambah bagi pelayanan kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang dapat
masyarakat. Untuk itu manajemen pengetahuan terwujud maka masih perlu di berikan pelatihan
melalui proses pembelajaran organisasi dengan atau bimbingan secara bertahap dan kontinyu
memanfaatkan teknologi informasi yang ada sebab perkembangan Teknologi Informasi dan
sangat diperlukan dalam mengelola dan Komunikasi setiap harinya sangat pesat.
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki
organisasi. 3. Dukungan Infrastruktur pada Kantor
Hal ini sesuai dengan pemahaman yang Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam Hal
dikemukakan oleh Samuelson (2004), untuk Hardware dan Software Untuk Penerapan E-
mendukung pengembangan infrastruktur IT government
dengan sendirinya menentukan perencanaan
SDM, yang direkrut menyesuaikan dengan Sebagai salah satu faktor yang berpengaruh
kebutuhan-kebutuhan pada perencanaan yang maka ketersediaan sarana dan prasarana yang
telah dibuat. memadai haruslah menjadi perhatian pemerintah
Berikut aspek-aspek kemampuan teknis yang yang ingin menerapkan e-government dalam
dibutuhkan untuk menuju staf paripurna pelaksanaan tugas dan fungsi organisasinya.
berdasarkan kompetensi: Dalam hal ini Kantor Pertanahan Kabupaten
§ Pengetahuan Pinrang secara bertahap terus meningkatkan

  187  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

ketersedian dan kualitas infrastruktur Teknologi Pertanahan kabupaten Pinrang. Tahap kedua,
Informasi dan Komunikasi. setelah itu, berkas yang masuk ke loket
A. Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) dinyatakan lengkap, maka akan diteruskan ke
Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), setiap seksi yang berkaitan atau back office,
bertujuan untuk menciptakan tertib administrasi misalnya Seksi survey, pengukuran dan
pertanahan, meningkatkan dan mempercepat Pemetaan yang menangani permohonan untuk
pelayanan di bidang pertanahan, meningkatkan pengukuran tanah. Di kantor Pertanahan
kualitas informasi pertanahan BPN RI, Kabupaten Pinrang terdapat 5 seksi pelayanan.
mempermudah pemeliharaan data pertanahan, Berkas-berkas tersebut akan diselesaikan oleh
menghemat space/storage untuk penyimpanan setiap seksi sesuai dengan standar waktu yang
data-data pertanahan dalam bentuk digital telah ditetapkan. Tahap ketiga, berkas-berkas
(paperless), meningkatkan kemampuan SDM yang diselesaikan oleh setiap seksi diontrol
pegawai BPN RI di bidang Teknologi secara elektronik sesuai Standar Operating
informatika atau komputer, melakukan Procesdure (SOP) misalnya waktu penyelesaian
standarisasi data dan sistem informasi dalam berkas. Aplikasi KKP harus sejalan dengan SOP,
rangka mempermudah pertukaran informasi jika semua berjalan dengan lancar maka
pertanahan serta menciptakan suatu sistem selanjutnya masuk ke tahap empat yaitu tahap
informasi pertanahan yang handal Winoto penyerahan produk. Setelah berkas selesai,
(2005). pemohon akan menerima kembali berkasnya di
Beberapa keuntungan dalam pelaksanaan loket penyerahan produk yang ada di Kantor
KKP antara lain: Pertanahan Kabupaten Pinrang.
1. Transparansi pelayanan, karena Sejak Mei Tahun 2013 aplikasi KKP yang
masyarakat dapat memperoleh informasi secara digunakan pada Kantor Pertanahan Kabupaten
langsung dalam hal biaya, waktu pelaksanaan Pinrang telah beralih dari KKPdekstop menjadi
dan kepastian penyelesaian. KKPWeb. Aplikasi KKPWeb adalah system
2. Efisiensi waktu, prinsip one captured yang akan memberikan standarisasi pelayanan
multi used merupakan kunci utama dalam data yang terintegrasi dan manajemen dokumen
optimalisasi pemanfaatan database elektronik. serta arsip dan merupakan pengembangan dari
3. Kualitas data dapat diandalkan karena aplikasi KPPdekstop.
pemberian nomor-nomor Daftar Isian dilakukan B. Geographic Information System (GIS)
oleh sistem secara otomatis. GIS secara umum yaitu :
4. Sistem Informasi Eksekutif yang “sebagai suatu system berbasis computer
memungkinkan para pengambil keputusan untuk untuk menangkap (capture), menyimpan (store),
dapat memperoleh dan menganalisa data memanggil kembali (retrieve), menganalisis, dan
sehingga menghasilkan informasi yang mendisplay data spasial, sehingga efektif dalam
terintegrasi. menangani permasalahan yang kompleks baik
5. Pertukaran data dalam rangka untuk kepentingan penelitian, perencanaan,
membangun pelayanan pemerintah secara pelaporan maupun untuk pengelolaan sumber
terpadu (one stop services) dan daya dan lingkungan” Star and Ester (1990)
memgembangkan perencanaan pembangunan Oleh karena cukup kompleksnya teknologi
berbasis data spasial (spatial planning). GIS, maka perlu dilihat beberapa pendekatan
Proses layanan Komputerisasi Kantor baik dari segi aplikasinya maupun
Pertanahan (KKP) kabupaten Pinrang terdiri dari pengembangannya. Burrough and McDonnell
4 tahap. Tahap pertama, layanan KKP dimulai (1998) mencatat empat pendekatan yang biasa
dari pendaftaran. System ini terhubung ke semua digunakan:
unit yaitu: front office dan back office. Front § Pendekatan database menekankan
office adalah loket pelayanan yang melayani kemampuan system dalam menangani
langsung pemohon, menerima berkas dan struktur data pokok dari data geografik yang
pembayaran, serta memberi nomor registrasi kompleks.
secara elektronik. Saat ini terdapat 4 loket § Pendekatan process-oriented terfokus pada
pelayanan (loket 1,2,3 dan 4) di Kantor urutan dari elemen-elemen system yang

188    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

digunakan oleh seorang analis saat Data yang telah dikumpulkan merupakan data
menjalankan suatu aplikasi. spasial yang tersebar dalam keruangan. Data
§ Pendekatan application-oriented membatasi yang telah diperoleh tersebut kemudian
suatu GIS berdasarkan jenis-jenis analis dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data
informasi termasuk penggunaan dari kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan
informasi yang diproduksi dari system perhitungan yang lebih rinci. Langkah
tersebut selanjutnya yaitu pemberian simbol atau
§ Pendekatan toolbox menekankan komponen- simbolisasi terhadap data-data yang ada.
komponen perangkat lunak dan cara kerja c) Tahap penyajian dan penggambaran data
yang harus dimiliki oleh suatu GIS, termasuk Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari
penyediaan perangkat system dalam bentuk data yang telah diolah dan dilukiskan pada
user interface. media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara
Pada Seksi Survei, Pengukuran dan manual dengan menggunakan alat-alat yang
Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan
Pinrang, pembuatan peta dengan menggunakan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar
GIS dilakukan melalui proses atau tahap-tahapan didapat hasil yang baik.
pemetaaan sebagai berikut: Akan lebih baik jika digunakan teknik
a) Tahap pencarian dan pengumpulan data digital melalui komputer, penggambaran peta
Ada beberapa cara dalam mencari dan dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan
mengumpulkan data, yaitu: peta yang mendukung, misalnya ARC View,
§ Secara langsung ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan
Cara pencarian data secara langsung dapat software lain. Setelah peta tergambar pada
melalui metode konvensional yaitu meninjau komputer, kemudian data yang telah
secara langsung ke lapangan dimana daerah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan
tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dalam peta yang telah di gambar pada komputer,
dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan pemberian informasi tepi, yang kemudian
cara ini dilakukan pengukuran medan dilakukan proses printing atau pencetakan peta.
menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang d) Tahap penggunaan data
diperlukan serta pengamatan informasi ataupun Tahap ini sangatlah penting dalam
wawancara dengan penduduk setempat secara pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini
langsung sehingga didapat data yang nantinya menentukan baik atau tidaknya sebuah peta,
akan diolah. berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta.
Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah
yaitu dengan metode foto udara yang dilakukan petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau
dengan memotret kenampakan alam dari atas malah susah dalam dimaknai. Peta yang baik
dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus tentunya peta yang dapat dengan mudah
menurut bidang objek. Atau dapat pula dimengerti dan dicerna maksud peta oleh
menggunakan citra dari satelit serta cara-cara pengguna. Selain itu, pengguna dapat
lain yang dapat digunakan. memberikan respon misalnya tanggapan, kritik,
§ Secara tak langsung dan saran agar peta tersebut dapat
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot- disempurnakan sehingga terjadi timbal balik
repot meninjau langsung ke lapangan melainkan antara pembuat peta (map maker) dengan
kita hanya mencari data dari peta atau data-data pengguna peta (map user).
yang sudah ada sebelumnya. Terkait dengan adanya penggunaan GIS,
Data yang diperoleh dari pencarian data maka Pemerintah Pusat telah mengeluarkan
secara tak langsung ini disebut dengan data Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4
sekunder, sedangkan peta yang digunakan Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Maka
sebagai dasar pembuatan peta lain disebut pada wilayah Kabupaten dibuat Rencana
sebagai peta dasar. Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Pinrang
b) Tahap pengolahan data yang merupakan arahan perwujudan sistem
perkotaan dalam wilayah Kabupaten/Kota

  189  
 
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

Pinrang dan jaringan prasarana wilayah yang Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu
dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah Komunikasi. Edisi kedua. PT. RajaGrafindo
Kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala Persada: Jakarta.
Kabupaten, Rencana Pola Ruang terdiri atas
rencana pengembangan kawasan lindung dan Chomzah, Ali Achmad, 2004, Hukum Agraria
rencana pengembangan kawasan budidaya dan Pertanahan Indonesia. Prestasi Pustakaraya:
Kawasan Strategis Nasional yang terkait dengan Jakarta
wilayah Kabupaten Pinrang dimaksud adalah Davis, Gordone. 1996. Sistem Informasi
KSN dari sudut kepentingan ekonomi berupa Management. LPM:Bandung.
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET). Hasrullah. 2014. Kritik Adalah Anugerah. Reso
Communications: Makassar
KESIMPULAN
Indrajit. 2002. Electronic government (Startegi
Pembangunan dan Pengembangan Sistem
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital).
dikemukakan dalam penelitian ini maka dapat Andi: Yogyakarta
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesiapan Organisasi Kantor Pertanahan Indrajit. 2009. E-government In Action . Ragam
Kabupaten Pinrang dalam penerapan e- Kasus Implementasi di Berbagai Belahan Dunia.
governmen telah didukungan adanya Andi: Yogjakarta
peraturan dan kebijakan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Islamy, Irfan. 2001. Prinsip-prinsip Perumusan
kemudian diikuti keluarnya kebijakan di Kebijakan Negara. PT. Budi Aksara: Jakarta
Bidang Pertanahan namun belum di
dukungan dari Pemerintah Daerah yang Kriyantono. 2008. Teknik Praktis Riset
mengatur secara rinci penerapan e- Komunikasi. Prenada Media Group. Jakarta
government di Kabupaten Pinrang.
2. Kesiapan Sumber Daya Manusia Kantor Kusnadi. 2008.Ilmu Komputer dengan sistem
Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam operasi unggulan. Informatika: Bandung
penerapan e-government sudah
mendukung sebab aparat telah memiliki Longley, Dennis; Shain, Michael (1985),
pengetahuan dan keterampilan yang baik
Dictionary of Information Technology (ed. 2),
dalam menggunakan peralatan IT .
3. Kesiapan Infrastruktur Kantor Macmillan Press, hlm. 164, ISBN 0-333-37260-
Pertanahan Kabupaten Pinrang dalam 3
penerapan e-government sudah memadai
dengan tersedianya hardware dan McQuail Dennis. 1996. Teori Komunikasi
software yang mendukung. Massa. Diterjemahkan oleh Agus dan
Aminuddin. Erlangga: Jakarta
DAFTAR RUJUKAN

Al-Hakim Latif. 2007. Global E-government: Moenir. 1998. Manajemen Pelayanan Umum di
Theory, Aplications and benchmarking. Idea Indonesia. Bumi Aksara: Jakarta
Group Inc: USA
Mc Quail. 1996. Teori Komunikasi Massa.
Burrough. 1998. Principles of Geographical Diterjemahkan oleh Agus Dharma dan
Information System. Oxford University Press
Aminuddin Ram. Erlangga: Jakarta
Inc: New York

190    
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016

Noor, H.F. 2008. Ekonomi Manajerial. Rajawali


Pers: Jakarta

Sudrajat. 2004. Ilmu Komunikasi (Konsep dan


Teori). Rajawali Press: Jakarta
Sudarman. 2008. Menulis di Media Massa.
Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus, Pustaka Pelajar: Yogyakarta
2004. Ilmu Makroekonomi. Edisi Ketujuhbelas.
PT. Media Global Edukasi: Jakarta Republik Indonesia. 2011.   Undang Undang
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial. Sekertaris Negara: Jakarta
Star and Ester. 1990. Geographic Information
System : An Introduction. Prentice hall: Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian
Englewood Cliff. Alih Fungsi Tanah Pertanian dan
Implementasinya. Makalah Seminar
Sosiawan, Edwi Arief. 2010. Evaluasi “Penanganan Konversi Lahan dan Pencapaian
Implementasi E-government Pada Situs Web Lahan Pertanian Abadi” (Institut Pertanian
Pemerintah Daerah di Indonesia. Paper Jurusan Bogor). Jakarta
Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran.
Yogyakarta http://infopublik.org/read/63359/-pinrang-
peringkat-i-penilaian-cban-tingkat-sulsel.html).
http://www.bpn.go.id, 2014

  191  
 

Das könnte Ihnen auch gefallen