Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI·········································································································· 2
BAB 1 SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS ·························································· 4
1.1. LINGKUP PEKERJAAN ····················································································· 4
1.1.1 NAMA PEKERJAAN ····················································································· 4
1.1.2 LOKASI PEKERJAAN ···················································································· 4
1.1.3 LINGKUP PEKERJAAN ·················································································· 4
1.2. KETENTUAN UMUM ······················································································· 4
1.2.1 NAMA PEKERJAAN ····················································································· 4
1.2.2 PERSYARATAN KHUSUS ·············································································· 5
1.2.3 UKURAN ····································································································· 5
1.2.4 PERBEDAAN GAMBAR ················································································· 5
1.2.5 SARANA KERJA ·························································································· 5
1.2.6 RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN ······························································· 5
1.2.7 PEMERIKSAAN PEKERJAAN ········································································· 6
1.2.8 ORGANISASI PELAKSANA LAPANGAN ··························································· 6
1.2.9 TENAGA KERJA LAPANGAN ·········································································· 6
1.2.10 SARANA DAN PRASARANA KERJA ································································ 7
1.2.11 KOORDINASI ······························································································ 7
1.2.12 UNSUR-UNSUR YANG DISEBUTKAN KEMBALI ················································ 7
1.2.13 SHOP DRAWING ························································································· 7
BAB 5 P E N U T U P ··························································································· 42
1.2.3 UKURAN
Semua ukuran harus sesuai dengan gambar rencana, apabila ada keragu-raguan
mengenai dimensi dan satuan Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana
wajib menanyakan kepada Perencana/Pengawas Lapangan. Adapun Penyedia
Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana wajib membuat gambar Shop drawing yang
disesuaikan dengan ukuran keadaan sebenarnya di lapang.
1.2.11 KOORDINASI
Apabila dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini ada bagian-
bagian/bab-bab yang menyebutkan kembali setiap unsur pada item/ayat lain, maka
ini bukan berarti menghilangkan item/ayat tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan.
2.3.1 Pengguna barang atau jasa dapat melakukan inspeksi ke tempat stok material yang
diajukan oleh Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana.
2.3.2 Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi harus disepakati kedua belah pihak.
2.3.3 Biaya pelaksanaan inspeksi termasuk dalam harga kontrak.
2.4. PENGIRIMAN
2.5. ASURANSI
2.5.2 Penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen asuransi yang disesuaikan
dengan ketentuan kontrak.
2.6.2 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat untuk rencana pelaksanaan pekerjaan dan
agar kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi ketepatan waktunya.
Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan.
2.6.5 Jadwal pelaksanaan yang telah disetujui harus dirinci dalam laporan mingguan.
2.6.6 Laporan jadwal kegiatan mingguan diserahkan pada setiap Senin pagi atau
ditentukan lain, dimana ditunjukkan bagian/komponen/jenis pekerjaan dan kegiatan
yang direncanakan akan dilaksanakan pada minggu berikutnya.
2.6.7 Laporan mingguan dan bulanan prestasi pekerjaan dicantumkan sebagai berikut:
2.6.8 Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di pabrik,
jadwal rencana pengiriman, pengujian, pengambilan sampel dari pengguna jasa.
2.7.2 Pembuatan foto visual sebagai dokumen sebanyak 1 (satu) set yang menunjukkan
kemajuan pekerjaan fase 0%, 30%, 50%, 75%, dan 100%. Foto diambil dengan
posisi pengambilan yang sama dan foto tersebut sebagai lampiran pada waktu
mengajukan tagihan/termin.
2.8.1 Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi dalam Perincian Biaya Pekerjaan
mencakup:
2.9.3 Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Pengawas Lapangan dalam hal fungsi pekerjaan, kapasitas, jumlah, tahun
pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan rencana waktu tiba di tempat pekerjaan.
2.9.7 Penyediaanya di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu mendapat
pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
Pekerjaan Hardscape dalam Penataan Lapang Merdeka Kota Sukabumi ini meliputi:
A. Pekerjaan Pendahuluan
B. Pekerjaan Persiapan
C. Pekerjaan Tanah
D. Pekerjaan Pondasi
E. Pekerjaan Beton Bertulang dan Tidak Bertulang
F. Pekerjaan Perkerasan Batu Alam Granit
G. Pekerjaan Undakan
H. Pekerjaan Saluran Drainase Tertutup
I. Pekerjaan Icon “Lapangan Merdeka”
J. Pekerjaan Ramp dan Tangga
K. Pekerjaan Lighting
L. Pekerjaan jogging Track (rubber) dan Inline Skate
3.3.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya:
a) Keppres No. 80 Tahun 2003 serta perubahannya dan lampiran-lampirannya;
b) Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
c) Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken
(AV) 1941;
d) Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia;
e) Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja;
f) Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2 PBI 1971;
g) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 PKKI;
h) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PBBI) 1984;
i) Peraturan Muatan Indonesia (PMI);
j) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI-3 PUBI 1970;
k) Peraturan Umum Listrik Indonesia PUIL 1979 dan Peraturan PLN setempat;
l) SK SNI No. T-15 1991-03;
m) Peraturan Umum Instalasi Penangkap Petir Indonesia (PUIPPI);
A. Pekerjaan Pendahuluan
A.3. Pembuatan/pemasangan Papan Nama Proyek Tiang + Rangka Pipa Besi 2", Plat
besi 2mm di cat + Tulisan sebanyak 1 (satu) buah dibuat dengan bentuk dan
ukuran 90 x 100 cm sesuai standar Kota Sukabumi dan dipasang pada tempat
yang mudah dibaca oleh umum, serta pemasangan pagar proyek yang
ditambahkan dengan gambar ilustrasi proyek.
A.5. Pagar proyek dapat dimungkinkan dibuat bertahap untuk pelaksanaan Penataan
Lapang Merdeka Kota Sukabumi ini atau dapat langsung menutup/mengisolasi
keseluruhan area Lapang Merdeka Kota Sukabumi sesuai dengan koordinasi
Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana bersama-sama dengan unsur
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman
B. Pekerjaan Persiapan
B.1. Uitzet/Bouwplank
B.2. Pembersihan/Perapihan
B.2.1. Setelah pekerjaan selesai semua, permukaan harus bersih dari segala
macam kotoran dan dalam keadaan baik Kotana, serta sisa dari bahan-
bahan yang sudah digunakan yang berupa apapun harus dibersihkan atau
dibuang.
B.2.2. Pembersihan lapangan dan perataan pada area taman dari sampah, batu,
kerikil dan puing yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
B.2.5. Pemindahan lampu sorot existing yang berada di tengah site dilakukan
dengan sangat hati-hati. Titik relokasi akan ditentukan langsung pada saat
pelaksanaan dengan persetujuan Suku Dinas Lingkungan Hidup.
B.3.2. Membangun batas pagar disekeliling pohon existing (radius 2 m dari pusat
batang pohon).
B.3.3. Area tersebut harus bersih dan tidak boleh dilakukan penggalian. Karena
dapat merusak akar utama pohon besar.
C. Pekerjaan Tanah
C.1.1. Pekerjaan galian untuk semua lubang, baru boleh dilaksanakan setelah
papan patok (bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai
diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan.
C.1.3. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran
gambar kerja dan dibersihkan dari segala kotoran.
C.1.4. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel
yang masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai
rusak atau cacat. Apabila hal tersebut dijumpai, maka pemborong harus
segera memberitahukan kepada pengawas dan mengganti semua
kerusakan-kerusakan tersebut atas biaya sendiri.
C.2.1. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki digunakan
tanah urug pilihan lapis demi lapis. Pekerjaan pengurugan ini dilakukan
setelah pondasi baik batu kali maupun footplat selesai dikerjakan.
C.2.2. Urugan pasir pada bawah pondasi 10 cm, pada bawah lantai 5 cm.
C.2.4. Sloof dipasang di atas tanah urugan dan di atas pondasi batu kali.
C.3. Pemadatan
C.3.1. Kepadatan tanah harus diukur dengan nilai dry density contoh tanah
sebagai persentase kepadatan kering maksimum pada kadar air optimum
sebagaimana ditetapkan pada pengujian (test).
C.3.2. Pemadatan tanah digunakan alat khusus dan didapatkan hasil kepadatan
tanah yang direkomendasikan oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup,
Pengawas atau Perencana. Kondisi ini harus sesuai dengan grading
tanah yang sesuai dengan gambar dan datar.
C.3.3. Semua bahan yang akan digunakan untuk urugan harus sesuai dengan
ayat ini dan harus dipadatkan sampai 90 % kepadatan kering.
Pemadatan dari seluruh bahan-bahan harus dilakukan dengan
penyiraman optimum untuk mendapatkan hasil pemadatan yang
dikehendaki Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
D. Pekerjaan Pondasi
1. Semen
Semen yang digunakkan tertuang dalam file Persyaratan Kualifikasi Dan
Spesifikasi Teknis dari dari mutu yang baik dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pengelola Teknis. Semen yang telah mengeras sebagian
atau seluruhnya tidak diperkenankan untuk digunakan. Untuk menghindari
terjadinya hal tersebut, Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana
harus memperhatikan syarat-syarat penyimpanan semen yang baik.
2. Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari
bahan organis, lumpur, dan sebagainya, sesuai persyaratan yang tercantum
di dalam PBI 1971.
3. Koral/Kerikil Beton
Koral/Kerikil Beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum di dalam PBI 1971 (ukuran 2/3 dan 1/2).
4. Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton.
Apabila diperlukan Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis dapat
meminta kepada Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana untuk
memeriksakan air yang akan digunakan ke Laboratorium Pemeriksaan yang
resmi dan sah atas biaya pemborong.
5. Baja Tulangan
Mutu Tulangan yang digunakan untuk tulangan ≤ d 12 mm adalah U – 24,
yaitu tulangan dengan tegangan leleh karakteristik sebesar 2400 kg/cm2,
sedangkan untuk tulangan dengan diameter ≥ 16 mm adalah U – 32 (Ulir)
yaitu tulangan dengan tegangan leleh karakteristik sebesar 3200 kg/cm2.
Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran (lumpur,
lemak, dan karat) serta untuk tulangan dengan mutu baja U – 32 ini Penyedia
Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana diharuskan menyertakan sertifikat
yang menyatakan bahwa tulangan tersebut benar mutu baja U – 32. Kawat
pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1
mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas
tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran Pabrik Baja SNI.
a) Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-
03
b) PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964
c) PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton
Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton
Syarat-syarat pekerjaan tulangan
a) Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton digunakan sesuai yang
tertuang dalam Keterangan Gambar dimana beton harus mempunyai kekuatan
tekan dan karakteristik sesuai dengan mutu beton yang di pakai Untuk
mendapatkan mutu beton seperti yang disyaratkan, Penyedia
Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana harus membuat mix design di
Laboratorium Beton milik pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, untuk mendapatkan komposisi
campuran-campuran bahan-bahan yang digunakan.
b) Untuk beton bertulang yang bersifat praktis, seperti kolom praktis, balok lintel,
penutup saluran existing, penutup saluran U-ditch, dll campuran beton yang
digunakan adalah sitemix mutu K-175 atau campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr.
a) Semen
b) Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari
bahan organik, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971.
c) Koral/Kerikil Beon
Kerikil/koral Beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratn yang tercantum di
dalam PBI 1971 (ukuran 2/3 dan 1/2).
d) Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton. Apabila
diperlukan, konsultan pengawas dan pengelola teknis dapat meminta kepada
pemborong untuk memeriksakan air yang akan digunakan ke Laboratorium
pemeriksaan yang resmi dab sah atas biaya pemborong.
e) Baja Tulang
Mutu tulang yang digunakan untuk tulang ≤d 12mm dan U-24, yaitu tulang dengan
tegangan leleh karakteristik sebesar 2400 kg/cm2, sedangkan untuk tuland
dengan diameter ≥13mm adalah U-32 (Ulir), yaitu dengan tegangan leleh
karakteristik sebesar 3.200 kg/cm.
Tulang yang akan digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran (lumpur, lemak,
dan karat) serta untuk tulang dengan mutu baja U-32 ini Penyedia
Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana diharuskan menyertakan sertifikat yang
menyatakan bahwa tulang tersebut bener-bener mutu baja U-32. Kawat pengikat
tulang harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang
digunakan adalah sekualitas keluaran Pabrik Baja Krakatau Steel.
E.5. Bekisting
- Bekisting pondasi plat, sloof dan kolom praktis menggunakan papan dengan
tebal 3 cm dengan stut-stut dari kaso ukuran 4/6, kayu dan papan yang
digunakan albasiah.
- Kolom struktur menggunakan multiplek tebal minimal 9 mm dan dolken
diameter 8 cm atau kaso ukuran 5/7 untuk lapis bekisting dengan papan
terentang, stut-stut dengan jenis Kayu Borneo.
- Balok beton menggunakan multiplek tebal minimal 9 mm dan dolken diameter
8 cm atau kaso ukuran 5/7 untuk lapis bekisting dengan papan terentang, stut-
stut dengan jenis Kayu Borneo dengan balok-balok penyangga berukuran 5/7,
5/10 jarak 50 cm.
- Plat lantai beton menggunakan multiplek tebal minimal 9 mm dilapisi plastik
dan dolken diameter 8 cm atau kaso ukuran 5/7 untuk lapis bekisting dengan
papan terentang, stut-stut untuk penyangga menggunakan scafolding dengan
dibantu Kayu Borneo.
b) Semua Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat, dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk dan dilaburi dengan
minyak bekisting. Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting harus
diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang yang rata.
E.6. Adukan
a) Semua tulangan harus dipasangkan pada posisi yang tepat, sehingga tidak
berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulangan
harus diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang
ditentukan. Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dan dinding harus
dipasang besi angker (stek) setiap jarak 1 m, dengan menggunakan tulangan baja
minimal diameter 12 mm dengan tebal 70 mm.
F.1.Lingkup Pekerjaan
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
b) Area yang akan di Batu alam pada bidang lantai seperti dinyatakan pada gambar.
c) Pekerjaan Perkerasan batu alam yang dimaksud yaitu pekerjaan finishing dinding
dan lantai, yang aman didahului oleh pekerjaan pasangan dan plesteran.
d) Pasangan pondasi batu Belah dengan campuran 1Pc : 3Ps dan 1Pc : 5Ps
e) Siar harus dikorek sebelum diplester dan pasangan batu Belah yang menempel
dengan beton tidak boleh tembus pandang.
f) Pasangan batu belah yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama
7 (tujuh) hari, setiap hari sekali pada pagi hari.
a) Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk
pekerjaan pasangannya.
d) Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak terlihat
pecah-pecah.
g) Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus dengan
bidang lainnya.
G. PEKERJAAN UNDAKAN
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
f) Pemasangan Lantai Kerja Beton Sitemix Mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), t. 5 cm (Di
Bawah Pas. Batu Andesit)
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
b) Drainase Lapang Pipa Air Hujan Ø 6" Class AW Merek Rucika Di Dalam Tanah
(A)
c) Drainase Lapang Pipa Air Hujan Ø 4" Class AW Merek Rucika P = 5 Di Dalam
Tanah (Dilubangi, Di Bungkus Membran Geotextil) (B)
d) Drainase Dari jogging track Ke saluran utama Pipa Air Hujan Sulingan Saluran Ø
12" Class AW Merek Rucika, Di Dalam Tanah (C)
f) Bak Kontrol uk. 84 x 200 cm, Penutup Plat beton t. 10 cm + Sumur Resapan (E)
g) Pekerjaan Saluran Utama U-Ditch uk. 60 x 60 x 120 cm Merek SCG, Urugan Pasit
t. 10 cm, Urugan Situ Bekas Galian, Penutup Beton t. 10 cm Lapis Membrane
Geotextile (F)
i) Pipa Bak Kontrol Ø 8" Class AW Merek Rucika P. 1 m, + Penutup Grill Bulat Ø 20
cm (Sitem Biopori) (H)
j) Pipa Air Hujan Ø 4" Class AW Merek RUCIKA, Di Dalam Tanah (Dilubangi, Di
Bungkus Membran Geotextil) (B) Area RTH/Undakan
k) Pipa Air Hujan Ø 4" Class AW Merek RUCIKA Untuk Ke Bak Kontrol Dari Area
RTH/Undakan
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
Kuantitas Pekerjaan Ramp dan Tangga di tentukan seperti yang disyaratkan atau
tertuang dalam dokumen BOQ/RAB akan dibayar berdasarkan harga kontrak
persatuan pengukuran untuk mata pembayaran terdaftar dalam dokumen
BOQ/RAB dan di tunjukan dalam daftar kuantitas dan harga dimana harga
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan semua bahan sesuai kualitas bahan yang dipasangkan, untuk
semua formasi Pekerjaan Ramp dan Tangga yang di perlukan, Untuk
penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan
dalam RKS ini.
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
b) Peletakan lampu dan detail pekerjaan/desain lampu taman serta jenis lampu yang
digunakan sesuai dengan gambar detail rencana kerja.
d) Hantaran Tanah:
- Instalasi Kabel dari PP-Pompa Ke Panel Kontrol Pompa NYY 4 x 2,5 mm² +
Pipa Konduit Merek
- Instalasi Kabel dari PP-Pompa Ke PP-Food Court & Toilet NYY 4 x 4 mm²
Merek SUPREME + NYA 4 mm² + Pipa Konduit
- Instalsi Stop Kontak Kabel NYM 3 x 2,5 mm², Pipa Konduit + Aksesoris
e) Box Panel
- Panel Pompa
- Box Panel Uk. 800 x 600 x 200; 1 Pintu
- Indikator Lamps RST + Fuse
- Voltmeter 0 - 500 V + VSS
- Amperemeter 0 - 80 A; + CT 50 / 5 A
- MCCB,3 Pole; 50 A; 25 KA
- MCCB,3 Pole; 25 A; 10 KA
- MCCB,3 Pole; 20 A; 10 KA
- MCCB,3 Pole; 16 A; 10 KA
- MCCB,3 Pole; 15 A; 7,5 KA
- MCB,1 Pole; 6A; 6 KA
- Acc. Panel; Busbar; dll
- Panel Penerangan
- Bok Panel Uk. 600 x 400 x 200; 1 Pintu
- Indikator Lamps RST + Fuse
- Amperemeter 0 - 20 A; + CT 20 / 5 A
- MCCB 3 Pole; 16 A; 10 KA
- MCB 1 Pole; 10 A; 6 KA
- Contactor 4 Pole; 32 A dan Push button ON - OFF
- Acc. Panel; 2 set Busbar; dll
- Amperemeter 0 - 20 A; + CT 20 / 5 A
- MCCB 3 Pole; 20 A; 10 KA
- MCB 1 Pole; 10 A; 6 KA
- MCB 1 Pole; 6 A; 6 KA
- Acc. Panel; Busbar; dll
- Lampu Ingground Lamp 5 Watt Warm White, Kabel NYM 3 x 2,5 mm², Pipa
Konduit + Aksesoris
- Lampu Taman Pilar, Lampu LED 13 Watt, Kabel NYM 3 x 2,5 mm², Pipa
Konduit + Aksesoris
- Lampu PJU Taman Lengkap Pondasi, Kabel NYM 3 x 2,5 mm², Pipa Konduit
+ Aksesoris
- Floodlight PJU Lengkap Tiang, Lampu Sorot LED 300 W warna kuning,
Lengkap aksesoris
- Lampu Spotlight LED 20 Watt, Kabel NYM 3 x 2,5 mm², Pipa Konduit,
Kerangkeng Pengaman + Aksesoris
g) Semua bahan yang akan dipasang harus terlebih dahulu harus ditunjukkan dan
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan.
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Ini.
b) Jogging track
• Terdiri dari butiran karet hitam (sbr) ukuran 1-4mm diaduk dengan binder
(lem untuk rubber) dengan perbandingan 100kg butiran karet : 18 kg binder
lalu diatuk hingga rata menggunakan mesin mixer
besar dan diaplikasikan diatas permukaan aspal menggunakan mesin khusus,
tebal lapisan sekitar 8mm
• Alat yang digunakan :
o Mixer besar, sekop, drum tempat adukan, troli, raskam, mesin khusus
lapisan rubber
c) Inline trak
- Lapisan 2 Beton Readymix f’c = 21,7 MPa (K 225), t. 10 cm, Tulangan Besi Wirmes
M6
• Setelah kedua lapisan Inline Track selesai dan kering, baru dilakukan
Pengecatan Inline track dan penggarisan lintasan dengan cara dimarking
menggunakan benang dan dibatasi dengan lakban kertas. Lalu dicat
dengan cat untuk jalanan dengan cara dirol/kuas.
• Alat yang digunakan :
o Cat khusus jalan, pengencer cat, rol cat, Lakban kertas.
Kuantitas Pekerjaan Jogging Track (Rubber) Dan Inline Skate di tentukan seperti
yang disyaratkan atau tertuang dalam dokumen BOQ/RAB akan dibayar
berdasarkan harga kontrak persatuan pengukuran untuk mata pembayaran
terdaftar dalam dokumen BOQ/RAB dan di tunjukan dalam daftar kuantitas dan
harga dimana harga pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk penyediaan dan pemasangan semua bahan sesuai kualitas bahan yang
dipasangkan, untuk semua formasi Pekerjaan Jogging Track (Rubber) Dan Inline
Skate yang di perlukan, Untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana
mestinya seperti yang diuraikan dalam RKS ini.
4.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan mendapatkan hasil yang maksimal.
4.1.2 Pekerjaan lanskap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Perencana
Pekerjaan/Pengawas Lapangan tersebut meliputi :
b) Pekerjaan penanaman.
4. 2. PERSYARATAN PEKERJAAN
4.2.2 Pekerjaan lanskap yang dilaksanakan harus mengikuti semua petunjuk pada gambar
rencana dan apa yang ditentukan kemudian oleh Perencana Pekerjaan.
4.3.1 Membersihkan semua area penanaman dari tanaman yang ada (existing), yang tidak
sesuai dengan gambar rencana dan semua sampah serta material asing lainnya yang
dianggap halangan untuk pelaksanaan penanaman dan atau tidak terlihat baik.
4.3.2 Memelihara bentukan lahan/grade yang telah terbentuk sebelumnya (hanya pada
area grading yang sudah selesai).
4.3.3 Kontraktor utama harus bertanggung jawab untuk pembersihan bak tanaman dan
menyerahkannya kepada Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana dalam
keadaan siap ditanami. Tanggung jawab Kontraktor Lanskap memastikan hal ini
dikerjakan. Jika gagal, pekerjaan pembersihan dan persiapan bak tanaman menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana.
4.3.4 Mengatur semua material yang sudah disiapkan ke area dalam tapak sebagaimana
diarahkan oleh Pengawas Lapangan.
1) Taman
4.4.3 POHON
b) Patokan diambil berdasarkan pengukuran yang ditarik dari as-as bangunan yang
terdekat atau patokan-patokan yang ada dalam tapak.
d) Untuk pohon yang harus dipindahkan harus dipersiapkan dalam keadaan digali
minimum 1 minggu sebelum dipindahkan dan dalam keadaan daun dan
percabangan terpangkas untuk kemudian diadakan pembungkusan akar.
e) Tanaman pohon yang telah berada dalam wadah, dapat langsung dibawa ke lokasi
penampungan tanaman pada masing-masing area, juga dalam keadaan akar
tertutup atau terbungkus.
Cabang akar dan dalam tidak dalam keadaan patah atau sobek.
Kondisi tanaman (tinggi dan massa daun) harus sesuai spesifikasi yang sudah
ditentukan.
h) Pematokan
Pematokan dilakukan untuk menentukan batas yang jelas pada area yang
diprioritaskan untuk tanaman jenis pohon.
mendapatkan hasil tumbuh yang lebih baik pada waktu selesainya proyek
secara keseluruhan.
i) Penambahan tanah
Penambahan tanah ini untuk media tanam pohon, oleh sebab itu tanah urug
yang digunakan harus berupa tanah atas (top soil) yang bebas dari puing.
Tanah urug harus diratakan sesuai dengan patok-patok bambu yang sudah
terpasang.
Penentuan titik tanam pohon secara pasti sesuai dengan gambar dengan
menggunakan sepotong bambu atau kayu.
k) Pengolahan tanah
Tanah keruk pada sisi lubang tanam diberi pupuk kandang yang telah masak
(diaduk) dengan perbandingan 1:1.
l) Penanaman
Semua penanaman dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30 WIB
agar tidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlalu cepat.
n) Pemasangan Ajir (tree staking) dilakukan untuk menahan tanaman dari tanah dan
kedudukan akar yang belum seimbang dan menjaga kestabilan berdirinya
tanaman dari terpaan angin, kayu ajir yang digunakan adalah kayu dolken dengan
panjang 2,0 m ditancapkan sampai melampaui tanah asli. Untuk menjaga
kestabilan batang pohon digunakan pengikat batang pohon pada kayu ajir dengan
karet ban dalam ikatan tersebut jangan terlalu kencang agar kayu tidak melukai
batang pohon tersebut.
Tanah yang terdapat pada sisi lubang tanam diken-dalikan kedalam lubang
tersebut.
q) Penyiraman tanaman
a) Penanaman semak dan perdu meliputi pengisian bak tanaman maupun diluar bak
sesuai dengan gambar rencana.
b) Tanaman yang akan ditanam harus dalam keadaan segar, cabang, akar daun
tidak dalam keadaan patah / sobek.
g) Top soil/media tanah yang dipakai adalah jenis tanah subur. Tanah ini harus
bersih dari bekas bahan bangunan, batu-batuan, rumput dan tanaman.
h) Media tanah/Top soil harus terlebih dahulu digemburkan dan diberi pupuk
kandang yang telah dikeringkan dan matang dengan perbandingan (tanah :
pupuk) 2 : 1. Campuran ini diurug kedalam galian.
i) Perlu diperhatikan pembungkus akar (root container) harus dilepas dengan hati-
hati agar tanah yang melekat pada akar tidak terlepas.
j) Tanaman langsung ditanam pada area bedengan, dengan jarak tanam sesuai
diameter dan tiap jenis tanaman.
4.4.5 RUMPUT
a) Seluruh area yang akan ditanam rumput dicangkul sedalam 0,10 m, rumput-
rumput liar dan sampah bekas bangunan dibuang.
b) Jika area tanam harus diurug terlebih dahulu harus diperhatikan peil tanah yang
diinginkan (sesuai gambar rencana).
c) Tanah ini dibiarkan terbuka tertimpa sinar matahari dan dan hujan selama 1 - 2
minggu, jika selama itu sama sekali tidak ada hujan tanah perlu sekali-sekali
disiram agar bongkahan tanah hancur.
d) Tanah yang sudah ditumbuhi gulma tetapi pada saat itu tanah sudah menjadi
gembur, sebaiknya tanah dicangkul lagi dan dibersihkan dari gulma, batu-batuan,
kayu dan akar serta segala sisa- sisa benda lain.
e) Setelah bersih dan gembur, diberikan pupuk kandang yang sudah masak
sebanyak 2,5 kg/m2 ditambah 0,05 pasir/m2 tanah secara merata.
f) Permukaan tanah diratakan dengan menggunakan bilah papan atau balok kecil
yang didorong atau ditarik dengan sedikit penekan permukaan tanah agar ratanya
permukaan tanah lebih stabil.
g) Tanah yang telah rata, gembur dan subur siap ditanami rumput.
i) Area yang akan dipasang lempengan dibasahi dan dalam keadaan betul-betul
rata kemudian lempengan rumput dapat dipasang bertemu ujung yang satu
dengan yang lain.
j) Setelah terpasang segera digilas atau dipukul-pukul agar melekat pada tanah.
a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang
baik.
b) Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilak-sanakan untuk memelihara dan
merawat semua jenis pohon, semak, perdu, rumput yang telah selesai ditanam
dari segala macam kerusakan untuk mendapatkan daya tumbuh dan bentuk yang
baik seperti yang dipersyaratkan sampai jangka waktu pemeliharaan yang telah
ditentukan masa berakhirnya.
Pengairan
Perawatan rumput
Pemupukan
Pemangkasan
d) Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman yang
ditanam.
b) Demikian juga pupuk maupun obat anti hama yang dipergunakan sesuai dengan
syarat yang tertulis dalam bahasan selanjutnya.
4.5.4 PENGAIRAN
a) Penyiraman dilakukan dengan air bersih yang bebas dari segala bahan
organik/zat kimia/ bahan lain yang dapat mengganggu serta merusak
pertumbuhan tanaman.
c) Memakai selang air yang terbuat dari plastik serta dihubungkan dengan sumber
air atau kran yang terdekat.
d) Dapat juga dengan menggunakan sprinkle system dimana nozel dapat diatur
sesuai dengan jenis tanaman.
e) Penyiraman dilakukan secara teratur dan jumlah air lebih banyak terutama dalam
musim kemarau.
f) Penyiraman dilakukan satu kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman
pada sore hari setelah jam 15.30 WIB.
h) Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat genangan air. Air harus
terserap dengan baik oleh tanah disekitar tanaman.
j) Satu titik tanam pohon diperlukan 0,50 m3 air untuk satu kali penyiraman. Rumput
101/m2, tiap hari (jumlah air ini bisa berkurang jika kelembaban udara lebih dari
60 %).
4.5.5 PENYIANGAN
c) Penyiangan rumput :
Mencabut dan membuang gulam dan jenis rumput lain yang tidak dikehendaki.
Pekerjaan ini dilakukan dengan baik oleh tangan manusia, yaitu dengan
mencungkili satu persatu secara teratur 1 minggu sekali.
4.5.6 PENDANGIRAN
c) Pada usia tanaman lebih dari 6 bulan, pendangiran dilakukan setiap 3 bulan sekali
sampai usia tanaman dewasa.
c) Bila penggilasan belum betul-betul berhasil membuat permukaan rata, untuk itu
dibantu dengan menebarkan pasir urug pada bagian yang berlekuk-lekuk. Setelah
beberapa minggu permukaan pasir akan segera tertutup dengan stolon rumput
kemudian digilas kembali.
c) Bagi tanaman yang sudah diserang hama dan penyakit dapat dilakukan tindakan
pemberantasan 1 bulan sekali.
f) Untuk memberantas serangga pengerek batang dipakai BMC dan untuk siput
darat dipakai Metdex yang disebarkan disekitar pohon.
g) Pemberian obat pemberantas hama dan penyakit dilakukan pada sore hari diatas
jam 15.30 WIB agar reaksi terhadap proses kimiawi ttidak terlalu cepat dengan
suhu yang tidak tinggi.
4.5.9 PEMUPUKAN
a) Pemberian zat-zat harus baik berupa pupuk organik (alam) dan pupuk anorganik
(buatan) kedalam tanah untuk menyuburkan tanah dilakukan dengan tujuan
supayya tumbuhan yang ditanam diatasnya tumbuh subur dan mencapai hasil
yang maksimal.
b) Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk buatan
yang digunakan yaitu Rustica Yellow (NPK).
c) Pupuk buatan yang ditabur diatara larikan yang kemudian ditutup dengan tanah.
Pupuk diletakkan persis dibawah tajuk.
e) Pupuk kandang yang diberikan dipilih dari kotoran sapi yang telah kering dan
matang, bersih dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar. Pupuk kandang ini
dipakai dalam keadaan sudah hancur (tidak ada bongkahan).
4.5.10 PEMANGKASAN
a) Untuk mejaga bentuk, pertumbuhan tetap baik dan memberantas hama penyakit,
pemangkasan dilaksanakan pada cabang/ranting dan tumbuh tidak teratur/liar
atau untuk mendapatkan/ mempertahankan bentuk pertumbuhan yang
diinginkan.
f) Pemangkasan ini dilakukan secara teratur setiap 1 bulan sekali. Untuk rumput
pemangkasan dilaku-kan setiap 2 minggu sekali.
4.6.1 Penyedia Jasa/Pemborong/Kontraktor Pelaksana wajib mengganti setiap kali jika ada
tanaman atau rumput yang rusak dan mati sampai masa pemeliharaan yang
ditentukan berakhir.
4.6.2 Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis/bentuk/warna dengan apa yang
telah ditentukan dan tertanam serta harus dengan persetujuan Perencana
Pekerjaan/Pengawas Lapangan.
4.6.3 Penggantian tanaman dilakukan dengan sebaik mungkin jangan sampai merusak
tanaman lain disekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru.
4.6.4 Penggantian pohon dilaksanakan pada sore hari diatas jam 15.30 WIB dan sesudah
dilakukan penanaman baru harus segera disiram air.
Kuantitas Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Ini di tentukan seperti yang disyaratkan atau
tertuang dalam dokumen BOQ/RAB akan dibayar berdasarkan harga kontrak
persatuan pengukuran untuk mata pembayaran terdaftar dalam dokumen BOQ/RAB
dan di tunjukan dalam daftar kuantitas dan harga dimana harga pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua
bahan sesuai kualitas bahan yang dipasangkan, untuk semua formasi pekerjaan
sesuai spesifikasi ini yang di perlukan, Untuk penyelesaian pekerjaan yang
sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam RKS ini.
BAB 5 P E N U T U P
5.1 Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas Pelaksana diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain :
5.2 Sebelum penyerahan pertama, Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari proyek.
5.3 Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab Pelaksana untuk itu
Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
5.5 Semua yang belum tercantum didalam peraturan ini RKS akan ditentukan
kemudian, dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).
5.6 Spesifikasi Teknis ini bersama-sama dengan Risalah Penjelasan dan Daftar isian
penawaran merupakan kesatuan yang tidak dapat merupakan kesatuan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan, yang juga merupakan bagian dari dokumen Kontrak
Penyedia jasa.