Sie sind auf Seite 1von 15

Analisis Terhadap Dissenting Opinion Dalam Penyelesaian

Sengketa Kepailitan Di Indonesia


Oleh: Amanda Chairunnnisa
Pembimbing I: Dr. Maryati Bachtiar, SH., M.Kn
Pembimbing II: Dasrol, SH., MH
Alamat: Jl. Bambu Kuning RT 005 RW 008 Kel. Sidomulyo Timur Kec. Marpoyan Damai Pekanbaru
Email: amandaacanisa@gmail.com

ABSTRACT

The settlement of a civil case one of the duties of a judge is to investigate whether the legal relationship
that is the basis of the claim really exists or not. For this reason, the judge must know objectively the truth of
the event through proof. The conditions for submitting a bankruptcy application to the commercial court are
very important because if the bankruptcy application does not meet the conditions contained in the PKPU
Bankruptcy Act, the commercial court will not grant the bankruptcy application. However, in this study
bankruptcy problems occurred which were not in accordance with the Act which was granted bankruptcy by PT
Andalan Artha Advisido (AAA Securities). Therefore the purpose of this Thesis Writing, namely: first, To find
out the factors that led to the emergence of dissenting opinions in the settlement of bankruptcy disputes in
Indonesia. Second, to find out an analysis of bankruptcy disputes in Indonesia in the event of a dissenting
opinion.
This type of research can be classified in the type of normative juridical research research, which
examines the principles of law, precisely the principles of jurisprudence and the resolution of disputes
concerning the matter of justice in state practice. In this type of legal research, law is often conceptualized as
what is written in the laws and regulations (law in books) or the law conceptualized as a norm or norm which is
a standard of human behavior that is deemed appropriate. Data sources are used, namely: primary data,
secondary and tertiary data.
The conclusion that can be obtained from the results of the first research, Dissenting opinion in
bankruptcy cases in general is due to the judge's freedom in deciding cases that are limited by the provisions of
the legislation. Whereas in particular the emergence of dissenting opinions in bankruptcy cases is due to
differences in the background of judges examining the bankruptcy case, namely the existence of career judges
and ad-hoc judges. Second, the bankruptcy case of PT. AAA Securities is seen as a mistake, whether committed
by the bankruptcy applicant or the Panel of Judges. The bankrupt applicant submits an application for a
bankruptcy statement against PT. AAA Securities to the Central Jakarta Commercial Court without going
through the Financial Services Authority as the authorized party. And the Panel of Judges does not consider the
provisions of Article 2 paragraph (4) of the Bankruptcy and PKPU Law. Based on these provisions, the
bankruptcy petitioner should not be authorized to submit an application for bankruptcy to the bankruptcy
respondent, but the authorized party to file a bankruptcy petition against the bankruptcy respondent is only the
Financial Services Authority.

Keywords: Dissenting Opinion-Bankruptcy-Indonesian

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 1
prosedurnya yang serba cepat. Bandingkan dengan
BAB I prosedur dalam peraturan S.1905 yang cukup lama,
PENDAHULUAN seperti perkara pailit PT. Afarat yang putusannya
baru jatuh tempo setelah lebih kurang 5 bulan, dan
A. Latar Belakang pemberesannya mencapai waktu 12 bulan setelah 4
Penyelesaian perkara perdata, salah satu kali ganti hakim pengawas. Memang cukup
tugas hakim adalah menyelidiki apakah hubungan melelahkan. Hal seperti ini tidak akan terjadi
hukum yang menjadi dasar gugatan benar-benar terhadap kepailitan berdasarkan Undang-Undang
ada atau tidak. Untuk itu, hakim harus mengetahui 2004 tersebut.3
secara objektif tentang kebenaran peristiwanya Syarat-syarat untuk mengajukan
melalui pembuktian.1 Dengan demikian, maksud permohonan pernyataan pailit ke pengadilan niaga
pembuktian adalah untuk memperoleh kebenaran merupakan hal yang sangat penting karena apabila
peristiwa dan tujuannya adalah untuk menetapkan permohonan pernyataan pailit tidak memenuhi
hubungan hukum di antara kedua belah pihak dan syarat-syarat yang terdapat dalam Undang-Undang
menetapkan putusan berdasarkan hasil K-PKPU maka pengadilan niaga tidak akan
pembuktian. Tugas hakim dalam pembuktian mengabulkan permohonan pernyataan pailit
adalah membagi beban pembuktian, menilai dapat tersebut.
tidaknya diterima suatu alat bukti, serta menilai Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Ayat (1)
kekuatan pembuktian. Dalam melaksanakan Undang-Undang K-PKPU di atas maka syarat-
tugasnya tersebut hakim terikat pada alat-alat bukti syarat untuk mengajukan permohonan pernyataan
yang sah berdasarkan peraturan perundang- pailit terhadap debitor adalah sebagai berikut: 4
undangan yang diajukan oleh para pihak di a. Debitor memiliki dua kreditor atau lebih,
persidangan. Berdasarkan hal tersebut dapat berdasarkan ketentuan Pasal 2 Ayat (1)
diartikan bahwa keyakinan hakim bukan Undang-Undang K-PKPU seorang debitor
merupakan hal yang esensial untuk menetapkan dapat dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga
kebenaran suatu peristiwa.2 apabila mempunyai dua kreditor atau lebih
Dikeluarkannya Peraturan Perundang- (concursus creditorum). Syarat ini merupakan
undangan Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan pelaksanaan dari ketentuan Pasal 1132 KUH
Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 dan Perdata yang menyebutkan bahwa harta
kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor kekayaan debitor merupakan jaminan bersama
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan bagi para kreditor dan hasil penjualan harta
Kewajiban Pembayaran Utang yang debitor harus dibagikan kepada kreditor sesuai
memperbaharui peraturan yang lama, maka serta dengan jumlah piutangnya, kecuali jika
merta dunia hukum diramaikan oleh diskusi dan diantara kreditor itu berdasarkan undang-
kasus-kasus kepailitan di pengadilan, dalam hal ini undang harus didahulukan dalam
Pengadilan Niaga. Apalagi salah satu keunggulan pembagiannya. 5
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 ini adalah b. Syarat adanya utang, pihak yang mengajukan
permohonan pernyataan pailit harus dapat
1
Donald NEUFELD, Five Of membuktikan bahwa debitor itu mempunyai
The Legal Opinions Will Be Disclosed Because They Are In utang kepadanya. Undang-Undang K-PKPU
The Public Domain,September 5, 2006. Jurnal Westlaw, mendefinisikan utang dalam Pasal 1 angka 6
diakses melalui: yaitu sebagai kewajiban yang dinyatakan atau
https://1.next.westlaw.com/Document/I2d3af97d656a11db8 dapat dinyatakan dalam jumlah uang, baik
af7b21dc878c125/View/FullText.html pada tanggal 25
September 2018, Pukul 11.30 WIB.
2 3
Tata Wijayanta, Sandra Dini Febri Aristya, Ibid, hlm. 1.
4
Kunthoro Basuki, Herliana, Hasrul Halili, Sutanto, dan Retno M.Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian,
Supratinah, Penerapan Prinsip Hakim Pasif dan Aktif Dalam Alumni, Bandung, 1982, hlm.315.
5
Hukum Acara Perdata dan Relevansinya terhadap Kebenaran Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, Pedoman
Formil, Laporan Penelitian Bagian, Fakultas Hukum Menangani Perkara Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2009, hlm. 45. Jakarta, 2004, hlm. 107.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 2
dalam mata uang Indonesia maupun mata uang perusahaan Indonesia yang menyandang gelar
asing, baik secara langsung maupun yang akan pailit sepanjang 2017. Proses kepailitan
timbul dikemudian hari atau kontinjen, yang berlangsung di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat,
timbul karena perjanjian atau Undang-Undang berdasarkan perkara yang diliput dan dihimpun:8
dan yang wajib terpenuhi oleh debitor, bila
tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor 1. PT Megalestari Unggul
untuk mendapatkan pemenuhannya dari harta PT Megalestari Unggul dan keempat penjamin
kekayaan debitor. utangnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan
c. Salah satu utang telah jatuh waktu dan dapat Niaga Jakarta Pusat pada 22 Februari 2017.
ditagih Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang K- Keempat penjamin utang perseroan yakni
PKPU menyebutkan bahwa syarat utang yang Paulus Tannos, Lina Rawung, Pauline Tannos,
telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dalam dan Catherine Tannos juga turut terjerat kasus
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang korupsi di KPK. PT Megalestari Unggul
K-PKPU yaitu kewajiban untuk membayar merupakan perusahaan rekanan KTP
utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah elektronik. Status pailit bermula dari putusan
diperjanjikan, percepatan waktu penagihannya penundaan kewajiban pembayaran utang
sebagaimana diperjanjikan, pengenaan sanksi (PKPU) pada 9 Januari. Perseroan terbukti
atau denda oleh instansi yang berwenang berutang Rp.376,84 miliar kepada PT Senja
maupun karena putusan pengadilan, arbiter, Imaji Prisma. Selanjutnya, dalam masa PKPU,
atau majelis arbitrase. Suatu permohonan seluruh kreditur menolak perpanjangan masa
pernyataan pailit haruslah dikabulkan apabila restrukturisasi utang selama 180 hari. Alhasil,
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti perseroan dinyatakan pailit.
secara sederhana bahwa persyaratan untuk 2. PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk.
dinyatakan pailit telah dipenuhi. Oleh karena alias Cipaganti
itu, apabila dalam sidang pengadilan terbukti Perusahaan yang dulu bernama PT Cipaganti
bahwa ada satu utang yang telah jatuh waktu Citra Graha Tbk harus rela jatuh pailit pada 27
dan dapat ditagih serta tidak dapat dibayar oleh April 2017 lantaran proposal perdamaian
debitor maka pengadilan menyatakan bahwa ditolak mayoritas kreditur. Seiring dengan
debitor pailit.6 putusan itu, Direktur Utama Cipaganti Edwan
Sumber-sumber hukum kepailitan Kawulusan mengaku perusahaan tidak punya
Indonesia antara lain: aset untuk dijual karena mayoritas aset disita
oleh kantor Pajak. Dengan begitu, kurator
1. KUH Perdata Pasal 1131, Pasal 1132 dan Pasal harus bekerja ekstra menemukan aset lain
1133. untuk dijual dan dibayarkan ke kreditur.
2. Faillissementsverordening S. 1905 Nomor 217 Perkara pailit ini juga bermula dari status
Jo S 1906 Nomor 348 sepanjang belum diubah PKPU Cipaganti sejak 31 Oktober 2016. Total
dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun utang perseroan berjumlah Rp. 245 miliar.
2004 Tentang Kepailitan dan penundaan 3. PT Multicon Indraja Terminal
Kewajiban Pembayaran Utang. Perusahaan peti kemas PT Multicon Indrajaya
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Terminal berhasil dipaillitkan oleh tiga
tentang Perseroan Terbatas. perusahaan investasi asing yakni Asean China
4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Investments Fund II L.P UVM Venture
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Investments L.P dan SACLP Investments
Pembayaran Utang.7 Limited pada 4 Mei 2017. Multicon terbukti
Dari sumber majalah Bisnis Indonesia berutang kepada para pemohon pailit sebesar
tanggal 28 Desember 2017, berikut delapan Rp. 678,03 miliar. Rapat kepailitan Multicon

6 8
Jono, Hukum Kepailitan, Penerbit Sinar Grafika, https://ekonomi. bisnisindonesia.com, judul berita
Jakarta, 2015, hlm. 25. “17 Perusahaan Masuk Daftar Pailit”, tanggal 28 Desember
7
Ibid. 2017 diakses tanggal 20 Maret 2018 Pukul 20.00 Wib
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 3
hingga kini masih berlangsung di Pengadilan Salah satunya utang ke Bank Mandiri dengan
Niaga Jakarta Pusat. nilai Rp 370,64 miliar.
4. Koperasi Pandawa Mandiri Group (Koperasi 8. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK)
Pandawa) Perusahaan kemasan karton dan kertas ini
Koperasi simpan pinjam yang dinahkodai oleh resmi pailit pada 22 November 2017 setelah
Nuryanto ini resmi pailit pada 31 Mei 2017 majelis hakim mengabulkan permohonan
setelah ketok palu dari majelis hakim pembatalan perdamaian yang dilayangkan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pandawa dan Bank Mandiri. Apabila perdamaian PKPU
Nuryanto pailit lantaran kreditur menolak dibatalkan majelis, otomatis perusahaan
perpanjangan PKPU 60 hari secara aklamasi. langsung jatuh pailit. Utang DAJK tembus Rp
Dengan putusan ini, kurator mulai menyisir 1,1 triliun dan porsi tagihan Bank Mandiri
aset Pandawa. Kurator juga berkomunikasi nyaris separuhnya, yakni Rp 428,27 miliar.
dengan pihak kepolisian terkait aset sitaan.
Perkara ini bermula dari permohonan PKPU Permasalahan kepailitan yang tidak sesuai
oleh seorang nasabah Farouk Elmi. Dalam dengan undang-undang adalah pailit PT Andalan
proses kepailitan, total kewajiban Koperasi Artha Advisido (AAA Sekuritas). Otoritas Jasa
Pandawa dan Nuryanto tercatat Rp 3,32 triliun Keuangan (OJK) akhirnya angkat suara mengenai
kepada 39.068 nasabah. Perkara ini juga masuk putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
dalam ranah pidana. Nuryanto telah divonis 15 Jakarta Pusat yang mengabulkan permohonan pailit
tahun penjara subsider 6 bulan dengan denda PT Andalan Artha Advisido (AAA Sekuritas).
Rp 200 miliar. Menurut Deputi Eksekutif Pasar Modal II OJK
5. PT Kimas Internusa Nurahman, gugatan pailit yang diajukan dua
Produsen dan peritel telepon seluler PT Kimas nasabah AAA Sekuritas, Ghozi Muhammad dan
Sentosa jatuh pailit pada 15 Juni 2016 lantaran Azmi Ghozi itu tak sesuai perundang-undangan.
tidak hadirnya prinsipal perusahaan sepanjang Alasannya jika mengacu Undang-Undang Nomor
rapat kreditur PKPU. PT Kimas Sentosa 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, OJK
memiliki utang senilai Rp 758,40 miliar. yang berwenang mengajukan pailit untuk
Tagihan terbesar datang dari PT Bank Mandiri perusahaan yang bergerak di sektor pasar modal.
(Persero) Tbk. senilai Rp 373,51 yang bersifat Hal itu tercantum dalam Pasal 2 ayat (4) Undang-
separatis dan Rp 319,59 miliar yang bersifat Undang Kepailitan dan PKPU bahwa untuk
konkuren (tanpa jaminan). perusahaan yang bergerak di sektor pasar modal,
6. Petroselat Ltd yang dapat mengajukan pailit hanya Badan
Kepailitan anak usaha PT Sugih Energy Tbk Pengawas Pasal Modal (Bapepam-LK) sekarang
ini terbilang dramatis. Telah terjadi berbagai OJK-.Atas dasar itu, Nurahman menambahkan OJK
perselisihan sejak putusan pailit 5 Juli 2017 telah mengirimkan surat yang ditujukan kepada
lalu hingga putusan insolvensi pada 30 Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
November 2017. Wilayah Kerja Petroselat di Jakarta Pusat terkait dengan permohonan gugatan
Selat Panjang Riau rencananya akan dengan nomor register:
diterminasi pemerintah pada 4 Desember 2017, 08/Pdt.Sus.PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pusat
tapi akhirnya diundur hingga Januari 2018. tersebut. Dalam suratnya OJK memaparkan
Berdasarkan catatan kurator, Petroselat mengenai siapa yang berhak mengajukan pailit
memiliki utang kepada 47 kreditur dengan total terhadap perusahaan di sektor pasar modal.9
Rp 117,65 miliar. Selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
7. PT Asia Paper Mills mencabut izin PT Inti Kapital Sekuritas (IKS
Produsen kertas dan plastik kemasan PT Asia Sekuritas) atau yang dulu dikenal sebagai PT
Paper Mills telah dinyatakan pailit oleh
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 7 Agustus 9
http://www.hukumonline.com, judul: OJK: Putusan
2017. Asia Paper Mills menyisakan total utang Pailit AAA Sekuritas Tak Sesuai Undang-Undang tanggal 18
senilai Rp 568 miliar kepada para krediturnya. September 2015, diakses tanggal 20 Maret 2018 Pukul 20.00
WIB.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 4
Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Mahkamah Agung terhadap pengaturan dissenting
Sekuritas). Sanksi administratif yang dijatuhkan opinion dalam bentuk PERMA.13
kepada perantara pedagang efek dan penjamin emisi Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor
efek itu lantaran yang bersangkutan melakukan 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung,
pelanggaran atas sejumlah peraturan perundang- dissenting opinion sudah mendapatkan tempat
undangan di bidang pasar modal. Direktur untuk kemudian dilaksanakan oleh Hakim Agung
Penetapan Sanksi dan Keberatan Pasar Modal OJK dalam hal terdapat pendapat yang berbeda dengan
Novira Indria Ningrum menjelaskan, pelanggaran sesama Hakim Agung lainnya dalam
pertama yang dilakukan yakni tidak mencatatkan menyelesaikan suatu sengketa. Ketentuan
transaksi Repo Obligasi dengan Bank Antar Daerah mengenai dissenting opinion dalam Pasal 30 ayat 3
(Bank Anda) dalam mata uang USD baik dalam Undang-Undang tentang Mahkamah Agung yang
Laporan Keuangan Tahunan maupun Laporan baru ini menyatakan bahwa “Dalam hal sidang
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) setidak- permusyawaratan tidak dicapai mufakat bulat,
tidaknya untuk periode 7 Agustus 2014 s.d. 26 pendapat hakim agung yang berbeda wajib dimuat
November 2014. dalam putusan”. Pasal 30 ayat 3 Undang-Undang
Dissenting Opinion terjadi karena beberapa tentang Mahkamah Agung ini merupakan
sebab yaitu interpretasi yang berbeda dari kasus kelanjutan dari ayat (2) yang menyatakan:”Dalam
hukum, penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda, sidang permusyawaratan”, setiap hakim agung
atau penafsiran yang berbeda dari fakta-fakta. wajib menyampaikan pertimbangannya atau
Dalam putusan yang dikeluarkan, hakim dapat pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang
menulis "setuju di bagian tertentu dan tidak setuju diperiksa dan menjadi bagian yang tidak
10
sebagian tertentu." terpisahkan dari putusan”.
Dissenting opinion lahir dan berkembang Menarik dalam pandangan penulis bahwa
dalam negara-negara yang menggunakan sistem begitu rumitnya masalah yang harus diselesaikan
hukum Common Law, seperti di Amerika Serikat oleh Pengadilan Niaga, sehingga dibutuhkan hakim
dan Inggris. Doktrin ini kemudian berkembang dan yang bersih untuk menyelesaikan perkara bisnis
diadopsi oleh negara-negara yang menganut sistem yang masuk. Adakalanya hakim memutuskan suatu
hukum civil law seperti Indonesia, Belanda, pandangan, akan tetapi ada kalanya ada pandangan
11
Perancis dan Jerman. Di Indonesia, dissenting yang bersebrangan. Oleh karena itu wajar saja jika
opinion pertama kali lahir tidak mempunyai Sunaryati Hartono mengatakan bahwa dissenting
landasan yuridis formal karena praktek hakim yang opinion (perbedaan pendapat) perlu diadakan
berkembang. Pertama kalinya dissenting opinion dalam persidangan di Pengadillan Niaga, hal yang
ini memiliki landasan yuridis di dalam Undang- sama sudah lazim berlaku di Inggris dan Amerika
Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998. Dan Serikat yang menganut konsep Anglo Saxon
sudah ada lima putusan pengadilan niaga yang (Common Law).
memuat dissenting opinion.12 Berdasarkan pemaparan latar belakang di
Untuk perkembangan selanjutnya, atas, penulis bermaksud melakukan penelitian
Mahkamah Agung mengeluarkan PERMA No 2 (skripsi) yang berkenaan dengan upaya-upaya
Tahun 2000 Tentang Hakim Adhoc, dan di Pasal 9 penyelesaian sengketa kepailitan di Indonesia
disebutkan kalau pertimbangan dissenting opinion dengan judul ”Analisis Terhadap Dissenting
itu berbentuk lampiran dan disatukan dengan Opinion dalam Penyelesaian Sengketa Kepailitan
putusan. Dengan kata lain, pertimbangan di Indonesia”
hukumnya tidak menjadi satu dengan
pertimbangan putusan yang utama. Secara B. Rumusan Masalah
otomatis, Hakim tetap tandatangan di putusan. Ini 1. Bagaimanakah analisis terhadap sengketa
adalah salah satu bentuk pengakuan resmi kepailitan di Indonesia jika terjadi disssenting
opinion?
10
Jono, Op Cit. hlm. 35.
11
Ibid
12 13
Ibid Ibid
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 5
2. Apakah faktor yang menyebabkan munculnya logis.15 Jelas dalam artian tidak menimbulkan
dissenting opinion dalam penyelesaian sengketa keragu-raguan (multi tafsir) dan logis, jelas
kepailitan di Indonesia? dalam artian ia menjadi suatu sistem norma
dengan norma lain sehingga tidak berbenturan
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian atau menimbulkan konflik norma. Kepastian
1. Tujuan Penelitian hukum menunjuk kepada pemberlakuan hukum
a. Untuk menganalisis sengketa kepailitan di yang jelas, tetap, konsisten dan konsekuen yang
Indonesia jika terjadi disssenting opinion. pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi oleh
b. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan keadaan-keadaan yang sifatnya subjektif.
munculnya dissenting opinion dalam Kepastian dan keadilan bukanlah sekedar
penyelesaian sengketa kepailitan di Indonesia. tuntutan moral, melainkan secara faktual
2. Kegunaan Penelitian mencirikan hukum.16
2. Teori Kemanfaatan Hukum
a. Kegunaan teoretis penelitian ini adalah Cathleen C. Moore and James W.
sebagai salah sartu syarat untuk memenuhi Turman dalam Jurnal Westlaw mengemukakan
gelar S1 Sarjana Hukum Universitas Riau. sebagai berikut:17
b. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi In bankruptcy, with an inadequate pie
penulis mengenai penerapan dissenting divide and looming discharge of unpaid
opinion dalam menyelesaikan sengketa debts, the dispute center on who is
kepailitan di Indonesia. entitled to shares of debtor’s assets and
c. Sebagai bahan masukan serta tambahan how theses shares are to be divided.
pengetahuan bagi para pihak yang terkait Distribution among creditors is no
dengan masalah yang diteliti, dan berguna incidental to other concerns: it is the
bagi para pihak yang berminat pada masalah center of the bankrupcty scheme.
yang sama. Dari aspek manfaat, seorang tokoh
utilitarianisme John Stuart Mill, secara ontologis
D. Kerangka Teori mengemukakan suatu itu bermanfaat, apabila
1. Teori Kepastian Hukum secara maksimal menghasilkan kenikmatan
Menurut Kelsen, hukum adalah sebuah (pleasure), kesejahteraan (welfare), kebahagiaan
sistem norma, Norma adalah pernyataan yang (happiness) dan seminial mungkin
menekankan aspek “seharusnya” atau das sollen, mengakibatkan penderitaan (pain) terhadap
dengan menyertakan beberapa peraturan tentang seluruh kepentingan masyarakat, sedangkan
apa yang harus dilakukan norma-norma adalah Jeremy Bentham lebih memperhatikan
produk dan aksi manusia yang deliberatif. kepentingan individual. Dengan demikian
Undang-undang yang berisi aturan-aturan yang apabila John Stuart Mill lebih mementingkan
bersifat umum menjadi pedoman bagi individu kepentingan masyarakat, justru Jeremu Bentham
bertingkah laku dalam bermasyarakat, baik
dalam hubungan dengan sesama individu 15
maupun dalam hubungannya dengan masyarakat. See 2012 Chief Counsel Legal Opinion at 34-35 &
n. 151 (citing H. Rep. No. 85-1122, at 77 (1957)).Jurnal
Aturan-aturan itu menjadi batasan bagi Westlaw, diakses melalui
masyarakat dalam membebani atau melakukan https://1.next.westlaw.com/Document/IEC03BD00C36511E
tindakan terhadap individu adanya aturan itu dan 68EBCA88717202571/View/FullText.html pada tanggal 25
pelaksanaan aturan tersebut menimbulkan September 2018, Pukul 11.30 WIB.
16
kepastian hukum.14 Cst Kansil, ChristineS.T Kansil, Engelien R,
Palandeng dan Godlieb N Mamahit, Kamus Istilah Hukum,
Kepastian hukum secara normatif adalah Jala Permata, Jakarta, 2009, hlm. 385.
ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan 17
Cathleen C. Moore and James W. Turman, “High
secara pasti karena mengatur secara jelas dan Court Rules Final, Nonconsensual Structured Dismissals
Invalid In Bankrupcy”, Jurnal Westlaw, Supreme Court of
The United States, 1997, diakses melalui
14
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, https;//lib.unri.ac.id/e-journal-book/, pada 20 Desember
Kencana, Jakarta, 2008, hlm.158. 2017.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 6
lebih menekankan pada kepentingan teori atau hipotesis guna memperkuat atau
individual.18 bahkan menolak teori atau hasil penelitian yang
sudah ada sebelumnya.
E. Kerangka Konseptual 2. Sumber Data
1. Dissenting Opinion adalah pendapat yang Sumber data adalah data sekunder, yang
berseberangan atau tidak sepaham antara terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum
anggota-anggota majelis hakim yang dikenal di sekunder atau data tertier.
negara-negara yang menganut sistem Anglo- 1) Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang
Saxon.19 mengikat, terdiri dari:
2. Penyelesaian adalah proses, cara perbuatan, a. Undang-Undang Kepailitan.
menyelesaikan (di berbagai arti seperti b. Undang-Undang Perseroan Terbatas dan
pemberesan, pemecahan).20 Undang-Undang Perbankan dan Bank
3. Sengketa adalah sesuatu yang menyebabkan Indonesia.
perbedaan pendapat, petengkaran, perbantahan, 2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang
pertikaian, perselisihan, perkara dan memberikan penjelasan mengenai bahan
sebagainya.21 hukum primer, seperti rancangan undang-
4. Kepailitan adalah sita umum atas semua undang, hasil penelitian, atau pendapat
kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pakar/ahli yang menyangkut Kepailitan dan
pemberesannya dilakukan oleh curator di bawah Dissenting Opinion.
pengawasan hakim pengawas sebagaimana 3) Bahan hukum tertier atau penunjang, yaitu
diatur dalam undang-undang ini.22 bahan yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
F. Metode Penelitian bahan hukum sekunder, seperti kamus
1. Jenis Penelitian hukum, ensiklopedia, surat kabar, majalah
Penelitian ini merupakan penelitian dan lain sebagainya yang tentunya berkaitan
yuridis normatif, yang meneliti asas-asas hukum, dengan topik penelitian.
tepatnya asas-asas yurisprudensi dan upaya 3. Analisis Data
penyelesaian sengketa yang menyangkut soal Data yang diperoleh adalah berupa
peradilan di dalam praktek kenegaraan.23 Pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
penelitian hukum jenis ini, seringkali hukum Undang (PERPU) Nomor 1 Tahun 1998 yang
dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam kemudian disahkan dengan Undang-Undang
peraturan perundang-undangan (law in books) Nomor 4 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan
atau norma yang merupakan patokan berperilaku Kewajiban Pembayaran Utang. Untuk
manusia yang dianggap pantas. kelengkapan data penelitian, penulis juga
Sifat penelitian ini adalah eksplanatoris, mempelajari secara seksama Undang-Undang
karena penelitian ini bermaksud memberikan Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perseroan
penjelasan dan bertujuan untuk menguji suatu Terbatas, ditambah dengan jurnal-jurnal hukum
yang menjadi landasan dan penerapan sistem
18
Paul Scholten, De Structure de Rechtswetenschop, Dissenting Opinion dalam penyelesaian sengketa
Terjemahan Sidharta B. Arief: Struktur Ilmu Hukum, Penerbit kepailitan di Indonesia. Setelah penulis
PT Alkimi, Bandung, 2007, hlm. 117.
19
Abdul Hady Anshary, Op Cit, hlm. 323.
mendapatkan data-data, maka langkah penulis
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, OpCit, berikutnya adalah menyajikan data tersebut
hlm. 102. secara kualitatif, karena penelitian ini bermaksud
21
Ibid, hlm. 1037. menguraikan data secara bermutu dalam bentuk
22
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 kalimat yang teratur, logis dan efektif sehingga
Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang
memudahkan interpretasi data dan pemahaman
23
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian hasil analisis. Barulah kemudian penulis
Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, PT RajaGrafindo melakukan analisis data dengan cara
Persada, Jakarta, 2001, hlm. 69.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 7
membandingkan teori, pendapat para ahli serta Kaum Positivisme lebih menekankan pada
perundang-undangan yang berlaku melalui suatu kepastian hukum, sedangkan Kaum Fungsionalis
pembahasan terintegral dan komprehensif untuk mengutamakan kemanfaatan hukum, dan sekiranya
mengetahui hubungan (korelasi) antara tatanan dapat dikemukakan bahwa “summon ius, summa
teoritis dan praktis. injuria, summa lex, summa crux” yang artinya
Pada akhirnya penulis menarik adalah hukum yang keras dapat melukai, kecuali
kesimpulan secara induktif dengan diawali oleh keadilan yang dapat menolongnya, dengan
hal-hal yang bersifat khusus sebagaimana yang demikian kendatipun keadilan bukan merupakan
terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 37 tujuan hukum satu-satunya akan tetapi tujuan
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan hukum yang substantive adalah keadilan. 26
Kewajiban Pembayaran Utang. Untuk
kelengkapan data penelitian, penulis juga B. Tinjauan Umum Tentang Kepailitan
mempelajari secara seksama Undang-Undang 1. Dasar Hukum dan Pengertian Kepailitan
Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perseroan Dasar hukum bagi suatu kepailitan adalah
Terbatas, dengan hal-hal yang bersifat umum sebagai berikut:27
dalam jurnal hukum, majalah, pendapat para ahli a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
hukum, serta perundang-undangan yang berlaku. b. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan;
BAB II c. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia;
TINJAUAN PUSTAKA
d. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
A. Tinjauan Umum Tentang Kepastian Hukum tentang Kepailitan dan PKPU;
Kerangka teori dalam penelitian hukum e. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
sangat diperlukan untuk membuat jelas nilai-nilai tentang Perseroan Terbatas;
oleh postulat-postulat hukum sampai kepada f. Peraturan perundang-undangan di bidang
landasan filosofisnya yang tertinggi.24 Kerangka Pasar Modal, Perbankan, BUMN.
teori dapat diartikan sebagai kerangka pemikiran
atau butir-butir pendapat, teori tesis mengenai C. Tinjauan Umum Tentang Dissenting Opinion
sesuatu kasus atau permasalahan yang menjadi Dissenting opinion adalah perbedaan
bahan perbandingan, pegangan yang mungkin pendapat hakim dalam memutus suatu perkara.
disetujui atau tidak disetujui yang merupakan Dissenting opinion adalah pendapat yang berbeda
25
masukan bersifat eksternal dalam penelitian ini. dengan apa yang diputuskan dan dikemukakan oleh
Menurut Gustav Radbruch, hukum harus satu atau lebih hakim yang memutus perkara,
mengandung 3 (tiga) nilai identitas, yaitu sebagai merupakan satu kesatuan dengan putusan itu karena
berikut: hakim itu kalah suara atau merupakan suara
1. Asas kepastian hukum (rechmatigheid), asas ini minoritas hakim dalam sebuah majelis hakim.
meninjau dari sudut yuridis. Dissenting opinion ini merupakan hal baru dalam
2. Asas keadilan hukum (gerectigheit), asas ini sejarah peradilan Indonesia.
meninjau dari sudut filosofis, dimana keadilan Setidak-tidaknya dalam kurun waktu lima
adalah kesamaan hak untuk semua orang di tahun terakhir “Pertama kali dissenting opinion
depan pengadilan. diperkenalkan dalam peradilan niaga yang
3. Asas kemanfaatan hukum (zwechmatigheid) atau menangani kepailitan, kemudian diikuti Mahkamah
doelmatigheid atau utility. Konstitusi, dan yang terakhir peradilan umum juga
Tujuan hukum yang mendekati realistis sudah mulai mengikuti dissenting opinion ini”.28
adalah kepastian hukum dan kemanfaatan hukum.
26
Dosminikus Rato, Filasafat Hukum Mencari dan
Memahami Hukum, PT Presindo, Yogyakarta, 2010, hlm. 59.
24 27
Satjipto Rahardjo,Ilmu Hukum, PT.Citra Aditya Munir Fuady, Op Cit, 2004, hlm. 10.
28
Bakti, Bandung, 2012, hlm. 254. M. Hadi Shubhan, Dissenting Opinion Putusan
25
M.Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Akbar, http\\www.google. dissentingopinion.com.diakses
CV.Mandar Maju,Bandung, 1994, hlm.80 tanggal 1 Juli 2010.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 8
Filosofi adanya lembaga hukum dissenting opinion Kekhususan Pengadilan Niaga dalam perkara
adalah untuk memberikan akuntabilitas kepada kepailitan adalah:
masyarakat pencari keadilan (justiabelen) dari para
hakim yang memutus perkara. Seperti diketahui, (1) pengadilan ini tidak mengenal banding,
mayoritas perkara pengadilan diputus oleh sebuah sehingga jika ada pihak yang merasa tidak puas
majelis hakim yang terdiri dari tiga orang hakim dapat mengajukan upaya hukum dengan cara
atau lebih. Pranata dissenting opinion muncul kasasi ke Mahkamah Agung;
setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 4 (2) jangka waktu proses pendaftaran, pemeriksaan
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. dan penjatuhan putusan pada tingkat
Menurut Bagir Manan Dissenting opinion adalah Pengadilan Niaga diatur secara tegas, yaitu 30
pranata yang membenarkan perbedaan pendapat hari;
hakim (minoritas) atas putusan pengadilan.29 (3) jangka waktu Kasasi di Mahkamah Agung
Terjadi perbedaan dalam penerapan adalah selama 34 hari.
Dissenting Opinion pada lembaga-lembaga Hukum acara perkara kepailitan terdapat
yudikatif khususnya dalam hal model pencatuman terobosan waktu berperkara yang sangat cepat. Dari
Dissenting Opinion itu sendiri. Perbedaan tersebut waktu yang biasanya dua sampai dengan empat
dapat ditemukan pada Pengadilan Niaga dan pada tahun berperkara melalui Pengadilan Negeri (dari
Mahkamah Konstitusi: gugatan di Pengadilan Negeri sampai dengan upaya
khusus Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung)
1. Pada Pengadilan Niaga, model pencatuman turun drastis menjadi 154 hari. Dengan perincian;
Dissenting Opinion terpisah dari putusan; maksimal waktu 30 hari untuk memutuskan
2. Pada Mahkamah Konstitusi, Dissenting Opinion permohonan kepailitan di tingkat Pengadilan Niaga;
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari maksimal waktu 30 hari untuk memutuskan
putusan.30 permohonan kasasi di tingkat kasasi dan maksimal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi 30 hari untuk memutuskan permohonan upaya
hakim dalam mengambil keputusan yaitu: hukum khusus Peninjauan Kembali di Mahkamah
Agung. Selebihnya adalah perhitungan waktu
1. Raw in-put, yakni faktor-faktor yang pendaftaran permohonan Kasasi dan Peninjauan
berhubungan dengan suku, agama, pendidikan Kembali.
informal dan sebagainya; Namun dalam beberapa kasus, para hakim
2. Instrumental in-put, faktor yang berhubungan niaga, khususnya majelis hakim tingkat Mahkamah
dengan pekerjaan dan pendidikan formal; Agung tampaknya kurang memperhatikan jangka
3. Environmental in-put, faktor lingkungan, sosial waktu tersebut, seperti dalam beberapa putusan,
budaya yang mempunyai pengaruh dalam majelis hakim kasasi ataupun Peninjauan Kembali
kehidupan seorang hakim, umpamanya memberikan putusan pailit melebihi jangka waktu
lingkungan organisasi dan seterusnya.31 yang telah ditetapkan, tanpa akibat hukum apapun.
Permasalahan kepailitan yang tidak sesuai dengan
BAB III undang-undang adalah pailit PT Andalan Artha
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Advisido (AAA Sekuritas). Kasus kepailitan PT.
A. Analisis terhadap Dissenting Opinion dalam AAA Sekuritas tersebut berawal ketika PT. AAA
Menyelesaikan Sengketa Kepailitan di Indonesia Sekuritas yang merupakan perusahaan sekuritas
Sampai saat ini, ada dua masalah dan dua nasional yang bergerak di bidang perantara
undang-undang yang mengatur tentang penunjukan pedagang efek (pialang atau broker) dan penjamin
Pengadilan Niaga sebagai lembaga penyelesaian emisi efek (underwriter) (selaku debitor atau
sengketa, yaitu undang-undang tentang kepailitan termohon pailit) tidak memenuhi kewajibannya
dan paket undang-undang tentang HAKI membayar tagihan kepada dua nasabahnya (selaku
kreditor atau pemohon pailit). Tagihan tersebut
29
Bagir Manan, Dissenting Opinion. IKAHI, Jakarta, berdasarkan perjanjian yang telah disepakati oleh
2006, hlm. 11. PT. AAA Sekuritas dan dua nasabahnya untuk
30
Ibid.
31
Ibid. melakukan transaksi repo (Repurchasment
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 9
Agreemen).32 Dalam transaksi tersebut pemohon mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap
pailit berkewajiban memberi dan atau menyetorkan termohon pailit hanya Otoritas Jasa Keuangan.
kepada termohon dana sebesar Rp. Menurut Nurahman, selaku Deputi
24.000.000.000,00 (dua puluh empat miliar rupiah) Eksekutif Pasar Modal II OJK, bahwa gugatan pailit
untuk membeli saham-saham pada BRI INDO dan yang diajukan dua nasabah PT. AAA Sekuritas
FRN Garuda. tidak sesuai peraturan perundang-undangan yakni
Kewajiban tersebut telah dipenuhi oleh ketentuan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang
pemohon kemudian hingga tanggal jatuh tempo Kepailitan dan PKPU. Berdasarkan ketentuan
pengembalian atau pembelian kembali, termohon tersebut OJK telah mengirimkan surat yang
tidak melaksanakan kewajibannya untuk ditujukan kepada Ketua Pengadilan Niaga pada
menyelesaikan dan atau mengembalikan dana Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait dengan
pemohon untuk membeli kembali saham-saham permohonan gugatan pailit tersebut. Dalam
tersebut. Atas dasar hal tersebut, pemohon suratnya, OJK menjelaskan mengenai siapa yang
mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap berhak mengajukan permohonan pernyataan pailit
PT. AAA Sekuritas kepada Pengadilan Niaga terhadap perusahaan di sektor pasar modal.
Jakarta Pusat. Sebelum mengajukan permohonan Menurut Ketua Asosiasi Kurator dan
pailit tersebut, pemohon telah menyampaikan Pengurus Indonesia (AKPI) James Purba, putusan
teguran atau peringatan serta memberitahukan baik Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan
melalui pesan media elektronik (email) maupun Negeri Jakarta Pusat yang mengabulkan
surat somasi kepada termohon. Akan tetapi, permohonan pailit terhadap PT. AAA Sekuritas,
termohon tidak mempunyai itikad baik untuk selain dinilai melanggar ketentuan Undang-Undang
mengembalikan dana tersebut kepada pemohon. 33 Kepailitan dan PKPU, juga dari awal proses
Majelis Hakim dalam putusan pailit tersebut persidangan permohonan pailit tersebut sudah
memutuskan menerima permohonan pernyataan menjadi permasalahan, hal itu terlihat dari tidak
pailit pemohon (dua nasabah) terhadap termohon adanya jawaban yang diajukan oleh advokat debitor
(PT. AAA Sekuritas) karena dalam dalam persidangan.
pertimbangannya menilai permohonan pernyataan Apabila ketentuan Pasal 2 ayat (4) Undang-
pailit tersebut telah memenuhi syarat permohonan Undang Kepailitan dan PKPU tidak diterapkan dan
pailit sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat dipatuhi, dengan kata lain permohonan pernyataan
(1) dan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Kepailitan pailit dilakukan secara langsung oleh nasabah tanpa
dan PKPU. melalui atau melibatkan Otoritas Jasa Keuangan,
Dalam kasus kepailitan tersebut terlihat maka hal ini akan sangat merugikan tidak hanya
suatu kesalahan, baik yang dilakukan oleh pemohon perusahaan efek melainkan juga nasabah
pailit maupun Majelis Hakim. Pemohon pailit perusahaan efek lainnya.
mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap Permohonan pailit terhadap PT AAA
PT. AAA Sekuritas kepada Pengadilan Niaga Securitas adalah permohonan pailit yang diajukan
Jakarta Pusat tanpa melalui Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan adanya tagihan terhadap transaksi Repo
sebagai pihak yang berwenang dan Majelis Hakim Confirmation milik kreditur yang telah jatuh tempo
tidak mempertimbangkan ketentuan Pasal 2 ayat (4) dan dapat ditagih. Pengajuan permohonan pailit PT
Undang-Undang Kepailitan dan PKPU. AAA Sekuritas telah dikabulkan oleh Majelis
Berdasarkan ketentuan tersebut, seharusnya Hakim karena telah terbukti memenuhi unsur-unsur
pemohon pailit tidak berwenang mengajukan yang ada dalam Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 8 ayat
permohonan pernyataan pailit terhadap termohon (4) Undang-Undang Kepailitan. Pasal 2 ayat (1)
pailit, melainkan pihak yang berwenang untuk Undang-Undang Kepailitan mengatur mengenai
syarat-syarat kepailitan sedangkan Pasal 8 ayat (4)
mengatur mengenai pembuktian sederhana
32
Putusan Pailit Tanggal 29 Juni 2015 No.
kepailitan. Mengacu pada ketentuan yang ada pada
08/Pdt.Sus.PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst undang-undang kepailitan maka kewenangan
33
Putusan Pailit Tanggal 29 Juni 2015 No. pengajuan permohonan pailit ada pada Bapepam
99PK/Pdt.Sus.PAILIT/2015
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 10
sebagaimana ketentuan dalam Pasal 2 ayat (4) Kewenangan debitur tersebut selanjutnya
Undang-Undang Kepailitan. Menurut salah satu diambil alih oleh Kurator, tugas untuk melakukan
sumber media online (www. hukumonline.com) pengurusan dan pemberesan harta pailit dilakukan
fakta dikabulkannya permohonan pailit terhadap PT oleh kurator yang telah diangkat dalan putusan
AAA Sekuritas disesalkan oleh AKPI (Asosiasi pernyataan pailit.36 Apabila sebelum putusan pailit
Kurator dan Pengurus Indonesia), bahwa seorang diucapkan telah dilaksanakan transaksi efek dibursa
hakim dalam memutuskan perkara haruslah tunduk efek maka transaksi tersebut wajib diselesaikan.
dan patuh pada peraturan undang-undang yang Transaksi efek di bursa efek perlu dikecualikan, hal
berlaku. Hal tersebut secara tegas di atur dalam ini untuk menjamin kelancaran dan kepastian
Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun hukum atas transaksi efek di bursa efek. Adapun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang penyelesaian transaksi efek di bursa efek dapat
menyatakan bahwa: dilaksanakan dengan cara penyelesaian pembukuan
“Putusan pengadilan selain harus memuat atau cara lain sesuai dengan paraturan perundang-
alasan dan dasar putusan, juga memuat pasal undangan di bidang pasar modal.
tertentu dari peraturan perundang-undangan yang Titik terang dari ada tidaknya kepastian
bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang hukum terhadap putusan PT AAA Sekuritas
dijadikan dasar untuk mengadili.” ditentukan setelah dikeluarkannya putusan
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Mahkamah Agung Nomor 99
seharusnya Majelis Hakim menjadikan PK/Pdt.Sus.Pailit/2015 pada tanggal 29 Juni 2015
pertimbangan hukum dalam putusan PT Antaboga yang telah membatalkan putusan Pengadilan Niaga
Delta Securitas sebagai sumber hukum yang Nomor 08/Pdt.Sus-Pailit/2015/ PN.Niaga.Jkt.Pusat.
dijadikan dasar untuk memutus perkara Majelis Hakim telah mengabulkan permohonan
permohonan pailit PT AAA Securitas, sehingga peninjauan kembali yang diajukan oleh pihak
keputusan yang dihasilkan juga menciptakan Termohon (PT AAA Securitas) melalui putusan
kepastian hokum sesuai dengan teori yang penulis Mahkamah Agung Nomor 08/ Pdt.Sus-
gunakan, sebagaimana tujuan kepastian hukum itu Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pusat.
adalah untuk memberikan solusi autoratif, efisiensi Jika ditelaah dari pembahasan di atas maka
prosesnya cepat, sederhana dan biaya ringan, serta dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi adanya
memberikan kepastian hukum dalam hukum itu inkonsistensi penegakan hukum kepailitan.
sendiri. Sehingga menyebabkan adanya ketidakpastian
Alasan OJK tidak mengajukan permohonan hukum dalam penyelesaian sengketa kepailitan
pernyataan pailit terhadap perusahaan efek yang perusahaan efek yang bergerak dibidang pasar
memenuhi syarat kepailitan sebagaimana diatur modal. Ketidakpastian hukum dalam penyelesaian
dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan sengketa kepailitan perusahaan efek menyebabkan
adalah bukan karena ketidakmauan (unwillingness) tidak lahirnya kemanfaatan hukum itu sendiri,
dari OJK, tetapi murni dikarenakan OJK tidak hanya kreditor yang mendapatkan kenikmatan
memiliki kewenangan untuk mengawasi hubungan (pleasure), kesejahteraan (welfare), dan
perdata antara Perusahaan Efek dengan kebahagiaan (happiness) secara maksimal,
kreditornya.34 Diputuskannya seorang debitor sedangkan debitor dan seluruh stakeholder serta
menjadi debitor pailit oleh Pengadilan Niaga seluruh anggota masyarakat justru hanya
membawa konsekuensi hukum, yaitu bagi debitor mempunyai penderitaan (paim). Ini bertentangan
dijatuhkan sita umum terhadap seluruh harta debitor dengan asas keadilan yang seimbang, hukum bukan
pailit dan hilangnya kewenangan debitor pailit hanya adil bagi pihak yang bersengketa, tapi juga
untuk menguasai dan mengurus harta pailitnya. 35 harus adil bagi pihak lain.

34
Ari Rio Pambudi, Vol 5 No.3, Op Cit, 2016, hlm. 9,
35 36
Ivida Dewi Amrih & Herowati Poesoko. Hukum Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, 2011.
Kepailitan (Kedudukan dan Hak Kreditor Separatis atas Pokok-Pokok Hukum Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Gatot
Benda Jaminan Debitor Pailit), Laksbang Grafika, Suprapmono. 2014. Perjanjian Utang Piutang, Kencana,
Yogyakarta, 2016, hlm. 78. Jakarta, hlm. 49.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 11
B. Faktor yang Menyebabkan Munculnya masing-masing pada waktu musyawarah
Dissenting Opinion dalam Penyelesaian Sengketa putusan.38
Kepailitan di Indonesia Contoh hal ini adalah diterimanya asas
Tentang sebab timbulnya dissenting opinion dissenting opinion dalam perundang-undangan
dalam perkara kepailitan adalah: termasuk dalam Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang kepailitan dan Penundaan
1. Adanya Kebebasan Hakim dalam Pembayaran Utang dan dipraktekkannya pula
Memutuskan Suatu Perkara dan dilakukan Pengadilan Niaga dalam perkara-perkara
Berdasarkan Ketentuan Peraturan kepailitan. Konsekuensi lebih lanjut dari adanya
Perundang-undangan. akuntabilitas tersebut diatas, adalah adanya
Berbicara tentang sebab timbulnya pengawasan atau kontrol terhadap kinerja badan-
dissenting opinion dalam perkara kepailitan pada badan peradilan baik mengenai jalannya
dasarnya lebih didasarkan kepada keberadaan peradilan maupun termasuk perilaku para
kehakiman sebagai suatu fungsi penegakan aparatnya, agar kemandirian dan kebebasan
hukum, dimana kepada hakim diberikan Kekuasaan Kehakiman tidak disalah gunakan
kebebasan berdasarkan ketentuan perundang- sehingga dikawatirkan dapat menjadi “tirani
undangan dalam memutuskan suatu perkara yang Kekuasaan Kehakiman”.
diajukan untuk diperiksa. Independensi Banyak bentuk dan mekanisme
Kekuasaan Kehakiman itu suatu hal yang pengawasan yang dapat dipikirkan dan
mandiri dan merdeka, kebebasan tersebut dilaksanakan, dan salah satu bentuk adalah
bukanlah kebebasan tanpa ada batasnya atau kontrol atau pengawasan melalui mass-media
absolut. termasuk pers. Dalam hubungan dengan
Sebab tidak ada kekuasaan atau tugasnya sebagai hakim, maka independensi
kewenangan di dunia ini yang tidak tak terbatas, Hakim masih harus dilengkapi lagi dengan sikap
atau tanpa batas, kecuali kekuasaan Tuhan Yang impartialitas dan profesionalisme dalam
Maha Kuasa di dunia ini maupun di akhirat. bidangnya. Oleh karenanya kebebasan Hakim
Kekuasaan Kehakiman, yang dikatakan sebagai penegak hukum haruslah dikaitkan
independensi atau mandiri itu pada hakekatnya dengan Akuntabiltas, Integritas moral dan etika,
diikat dan dibatasi oleh rambu-rambu tertentu, Transparansi, Pengawasan (kontrol) serta
sehingga dalam konferensi International Profesionalisme dan impartialitas.
Commission of Jurists dikatakan bahwa: Berdasarkan kenyataan tersebut maka
"Independence does not mean that the judge is tidaklah hal yang luar biasa jika dalam
entitled to act in an arbitrary manner”.37 memutuskan suatu perkara termasuk perkara
Suatu langkah reformasi juga dibidang kepailitan hakim berbeda pendapat tentang
peradilan manakala dikembangkan wacana putusan yang akan diambil.
perlunya publikasi pendapat yang berbeda
(publication of dissenting opinion) diantara
2. Adanya Perbedaan Latar Belakang Hakim
hakim-hakim didalam proses pemutusan perkara
yang Memeriksa Perkara Kepailitan
jika tidak terdapat kesepakatan yang bulat Alasannya sebagaimana timbulnya
diantara mereka. Pada hakekatnya justru melalui dissenting opinion dalam kajian di atas adalah
mekanisme "publication of dissenting opinion" pada dasarnya berlaku secara umum baik itu
itulah independensi hakim sebagai penegak untuk pemeriksaan perkara kepailitan di
hukum dijamin dalam menyampaikan dan Pengadilan Niaga maupun juga pemeriksaan
mempertahankan argu-mentasi yuridisnya perkara-perkara lainnya di Pengadilan Umum.
Tetapi apabila membicarakan “sebab timbulnya
37 dissenting opinion dalam lingkungan Pengadilan
Paulus E Lotulung, Kebebasan Hakim Dalam
Sistim Penegakan Hukum, Seminar Pembangunan Hukum
38
Nasional Viii, Diselenggarakarn Oleh Badan Pembinaan Kompas, "Dissenting Opinion" Masuk Rancangan
Hukum Nasional Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Undang-Undang Kepailitan Baru, Jakarta, Sabtu, 24 Juni
Manusia RI, Denpasar, 14 -18 Juli 2003, hlm. 6. 2010, hlm. 3.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 12
Niaga sebagai pengadilan yang berwenang pernyataan pailit terhadap PT. AAA Sekuritas
memeriksa perkara kepailitan pada dasarnya kepada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanpa
adalah ada perbedaan latar belakang hakim yang melalui Otoritas Jasa Keuangan sebagai pihak
memeriksa suatu perkara kepailitan itu sendiri”. yang berwenang, dan Majelis Hakim tidak
Para hakim tersebut adalah Hakim Ad-Hoc yang mempertimbangkan ketentuan Pasal 2 ayat (4)
pengangkatannya berdasarkan Keputusan Undang-Undang Kepailitan dan PKPU yakni
Presiden dan Hakim Karir yang pengangkatanya pemohon pailit tidak berwenang mengajukan
melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah permohonan pernyataan pailit terhadap termohon
Agung. Keberadaan kedua model hakim inilah pailit, melainkan pihak yang berwenang untuk
yang sering memicu timbulnya dissenting mengajukan permohonan pernyataan pailit
opinion. terhadap termohon pailit hanya Otoritas Jasa
Salah satu isu penting setelah Undang- Keuangan.
Undang Kepailitan Tahun 1998 diundangkan dan 2. Dissenting opinion dalam perkara kepailitan
kemudian dicabut dan digantikan dengan secara umum adalah disebabkan kebebasan
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang hakim dalam memutuskan perkara yang dibatasi
Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang oleh ketentuan perundang-undangan, sedangkan
adalah dibentuknya Pengadilan Niaga dan secara khususnya timbulnya dissenting opinion
diintrodusirnya hakim ad hoc sebagai bagian dalam perkara kepailitan adalah disebabkan
dari majelis hakim yang memeriksa suatu adanya perbedaan latar belakang hakim yang
perkara di Pengadilan Niaga. Tujuannya adalah memeriksa perkara kepailitan tersebut yaitu
sebagai upaya untuk mengembalikan adanya hakim karir dan hakim ad-hoc.
kepercayaan kreditor asing dalam proses B. Saran
penyelesaian utang-piutang swasta. Ide awal 1. Kepada pemerintah diharapkan agar lebih tegas
keterlibatan hakim ad hoc di Pengadilan Niaga dalam membuat undang-undang tentang
didasarkan pada penilaian atau asumsi beberapa pengaturan dissenting opinion khususnya dalam
pihak bahwa pengetahuan hakim karir cenderung perkara kepailitan khususnya tentang syarat-
bersifat umum (generalis) sehingga dalam syarat yang harus dipenuhi oleh hakim
menyelesaikan perkara-perkara pada lingkup pengadilan jika terdapat dissenting opinion.
niaga diperlukan hakim dengan keahlian khusus, 2. Hendaknya perbedaan pendapat dalam
di luar dari hakim karir yang juga telah melalui memutuskan suatu perkara kepailitan dapat
tahapan pendidikan untuk menjadi hakim niaga. dipahami sebagai suatu bentuk kebebasan hakim
dalam melakukan penerapan hukum sehingga
rasa keadilan tersebut benar-benar dimunculkan
BAB IV dalam suatu perkara kepailitan.
PENUTUP B. Saran
A. Kesimpulan
1. Dissenting Opinion terdapat dalam putusan 1. Kepada pemerintah Kota Dumai agar
kasus PT. AAA Sekuritas seharusnya majelis meningkatkan pengawasan terhadap angkutan
haki/m menjadikan putusan kasus PT. Antaboga yang mengangkut barang muatan, sehingga
Delta Securitas sebagai pertimbangan hukum tidak terjadi lagi bebasnya mobil angkutan
dalam putusannya sebagaimana berdasarkan barang melebihi muatan yang seharusnya
Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-Undang diperbolehkan, dan terciptanya keefektifan
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan dalam Pelaksanaan Undang-Undang yang
Kehakiman yakni “dalam memeriksa dan berlaku.
memutuskan perkara, Hakim bertanggung jawab 2. Kepada Pelaku Usaha dan Perusahaan
atas penerapannya dan putusan yang dibuatnya. Angkutan agar menumbuhkan kesadaran
Dari putusan kasus PT. AAA Sekuritas tersebut mengenai pentingnya untuk tidak memuat
terjadi suatu kesalahan baik yang dilakukan oleh barang melebihi kapasitas muatan dan tidak
pemohon pailit maupun Majelis Hakim, terjadi kerusakan-kerusakan yang
pemohon pailit mengajukan permohonan menyebabkan timbulnya kerugian.
JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 13
DAFTAR PUSTAKA Paul Scholten, 2007, De Structure de
Rechtswetenschop, Terjemahan Sidharta B.
A. Buku Arief: Struktur Ilmu Hukum, Penerbit PT
Amrih, Ivida Dewi & Herowati Poesoko, 2016, Alkimi, Bandung.
Hukum Kepailitan (Kedudukan dan Hak
Kreditor Separatis atas Benda Jaminan B. Jurnal
Debitor Pailit), Laksbang Grafika, Cathleen C. Moore and James W. Turman, “High
Yogyakarta. Court Rules Final, Nonconsensual
Structured Dismissals Invalid In
Cst Kansil, Christine S.T Kansil, Engelien R, Bankrupcy”, Jurnal Westlaw, Supreme
Palandeng dan Godlieb N Mamahit, 2009, Court of The United States, 1997, diakses
Kamus Istilah Hukum, Jala Permata, Jakarta. melalui https;//lib.unri.ac.id/e-journal-book/,
pada 20 Desember 2017.
Harahap, M.Yahya, 1982, Segi-Segi Hukum
Perjanjian, Alumni, Bandung. Donald NEUFELD, Five Of
The Legal Opinions Will Be Disclosed
Jono, 2015, Hukum Kepailitan, Penerbit Sinar Because They Are In The Public Domain,
Grafika, Jakarta. September 5, 2006. Jurnal Westlaw, diakses
melalui:https://1.next.westlaw.com/Docume
Lubis, M.Solly, 1994, Filsafat Ilmu dan Penelitian, nt/I2d3af97d656a11db8af7b21dc878c125/V
CV.Mandar Maju, Bandung. iew/FullText.html pada tanggal 25
September 2018, Pukul 11.30 WIB.
Manan, Bagir, 2006, Dissenting Opinion. IKAHI,
Jakarta. See 2012 Chief Counsel Legal Opinion at 34-35 &
n. 151 (citing H. Rep. No. 85-1122, at 77
Marzuki, Peter Mahmud, 2008, Pengantar Ilmu (1957)).Jurnal Westlaw, diakses melalui
Hukum, Kencana, Jakarta. https://1.next.westlaw.com/Document/IEC0
3BD00C36511E68EBCA88717202571/Vie
Muljadi, Kartini & Gunawan Widjaja, 2004, w/FullText.html pada tanggal 25 September
Pedoman Menangani Perkara Kepailitan, 2018, Pukul 11.30 WIB.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tata Wijayanta, Sandra Dini Febri Aristya,
Rahardjo, Satjipto, 2012, Ilmu Hukum, PT.Citra Kunthoro Basuki, Herliana, Hasrul Halili,
Aditya Bakti, Bandung. Sutanto, dan Retno Supratinah, Penerapan
Prinsip Hakim Pasif dan Aktif Dalam
Rato, Dosminikus, 2010, Filasafat Hukum Mencari Hukum Acara Perdata dan Relevansinya
dan Memahami Hukum, PT Presindo, terhadap Kebenaran Formil, Laporan
Yogyakarta. Penelitian Bagian, Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Silondae, Arus Akbar dan Wirawan B. Ilyas, 2011, 2009.
Pokok-Pokok Hukum Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat. Gatot Suprapmono. 2014. Paulus E Lotulung, Kebebasan Hakim Dalam
Perjanjian Utang Piutang, Kencana, Sistim Penegakan Hukum, Seminar
Jakarta. Pembangunan Hukum Nasional Viii,
Diselenggarakarn Oleh Badan Pembinaan
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2001, Hukum Nasional Departemen Kehakiman
Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Dan Hak Asasi Manusia RI, Denpasar, 14 -
Singkat, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 18 Juli 2003.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 14
C. Peraturan Perundang-undangan
Undang- Undang Dasar 1945 Hasil Perubahan
(Amandemen) Keempat.

Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998 tenrang


Perubahan atas Undang-undang Kepailitan.

Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas.

Putusan Pailit Tanggal 29 Juni 2015 No.


08/Pdt.Sus.PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst

D. Website
Kompas, "Dissenting Opinion" Masuk Rancangan
Undang-Undang Kepailitan Baru, Jakarta,
Sabtu, 24 Juni 2010

https://ekonomi. bisnisindonesia.com, judul berita


“17 Perusahaan Masuk Daftar Pailit”,
tanggal 28 Desember 2017 diakses tanggal
20 Maret 2018 Pukul 20.00 Wib

http://www.hukumonline.com, judul: OJK: Putusan


Pailit AAA Sekuritas Tak Sesuai Undang-
Undang tanggal 18 September 2015, diakses
tanggal 20 Maret 2018 Pukul 20.00 WIB.

M. Hadi Shubhan, Dissenting Opinion Putusan


Akbar, http\\www. google. Dissenting
opinion. com.diakses tanggal 1 Juli 2010.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume V Jilid 02 Juli-Desember 2018 Page | 15

Das könnte Ihnen auch gefallen