Sie sind auf Seite 1von 19

PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI,

KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SISTEM INFORMASI, UKURAN


ORGANISASI TERHADAP KINERJA SIA PADA BANK UMUM
SYARIAH SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Oleh :
FARA UMAMI
2010310247

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2014
PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI,
KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SISTEM INFORMASI, UKURAN
ORGANISASI TERHADAP KINERJA SIA PADA BANK UMUM
SYARIAH SURABAYA

Fara Umami
STIE Perbanas Surabaya
E-mail : 2010310247@students.perbanas.ac.id
faraumami@gmail.com
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

The aim of this study was to determine the effect of the involvement of users
information systems, capability of personnel technique information systems, organization size
on the performance of SIA in Surabaya Syariah Banks. This research is quantitative
descriptive. This sudy based on Luciana’s study (2007), Susilatri’s study (2010) and Rizki
Respati’s study (2013). The population in this study is the accounting information systems
users in Surabaya Syariah Banks.the samples in this study were users of accounting
information systems in four syariah banks, namely BTN Syariah, Bank Mega Syariah, Bank
Jatim Syariah, and Bank Rakyat Indonesia Surabaya. The sampling technique used in this
study is purposive random sampling. The analysis method of reseacrh comprises influence
test using multiple linear regression technique of analysis, t-test, F-test, coefficient of
determination.
Based on the results of this study concluded that independent variables: the
involvement of users information systems, capability of personnel technique information
systems and organization size haven’t significant effect towards performance of AIS
(Accounting Information Systems) as dependent variable in Surabaya Syariah Banks.

Keywords: Performance of Accounting Information Systems, Involvement of Users


Information Systems, Capability of Personnel Technique Information Systems, Organization
Size.

PENDAHULUAN dalam operasi perusahaan tersebut namun


Kemajuan teknologi yang diiringi kinerja sistem informasi akuntansi yang
dengan perkembangan sistem informasi digunakan tidak memuaskan. Salah satu
akuntansi terjadi begitu pesat di era cara untuk mengetahui tingkat kinerja
globalisasi saat ini. Perkembangan sistem perusahaan dapat dilihat dari kinerja
informasi akuntansi tersebut terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang
organisasi bisnis maupun entitas digunakan di perusahaan tersebut.
perusahaan dalam memproses dan Penerapan sistem informasi akuntansi
mengolah informasi yang berguna untuk dalam perusahaan digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. mengetahui apakah perusahaan berhasil
Pemanfaatan sistem informasi akuntansi menerapkan sistem atau sebaliknya
telah banyak digunakan oleh perusahaan mengalami kegagalan sistem. Baik

1
buruknya kinerja SIA dapat dilihat melalui mencapai tujuan organisasi perusahaan.
kepuasan pemakai SIA dan pemakaian dari Suatu sistem informasi akuntansi
SIA itu sendiri. dikatakan berhasil apabila memenuhi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) kondisi yakni: penggunaan dari sistem
berkembang cepat dalam dunia perbankan tersebut meningkat, persepsi pemakai atas
yang membawa dampak terhadap tingkat kualitas sistem lebih baik dari sebelumnya,
pelayanan kepada pelanggan atau nasabah atau kepuasan pemakai informasi
menjadi semakin baik. Pelayanan meningkat (Susilatri, 2010).
merupakan hal yang sangat penting karena Dalam hasil penelitian-penelitian
berhadapan langsung dengan nasabah. terdahulu lebih banyak melakukan
Selain memerlukan informasi yang akurat penelitian terhadap faktor-faktor kinerja
dalam pengolahan data, sistem informasi sistem informasi akuntansi pada
yang ada pada bank juga digunakan untuk perusahaan manufaktur dan perusahaan
memudahkan nasabah dalam melakukan jasa, penelitian terkait yang dilakukan di
transaksi, pengambilan uang, pengecekan industri perbankan baru sedikit yang
saldo, dan lain sebagainya. Dalam aspek melakukannya. Padahal pada industri
internal bank, SIA juga memiliki peranan perbankan perlu juga diketahui faktor-
penting untuk melakukan aktivitas- faktor yang mempengaruhi kinerja
aktivitas operasional maupun non- sistem informasi akuntansi. Hal tersebut
operasional perusahaan. Dari sistem bertujuan untuk dijadikan acuan dalam
informasi yang diterapkan, maka akan meningkatkan kualitas informasi yang
dapat mengetahui bahwa kinerja dari bank dihasilkan pada industri perbankan. Dari
tersebut bagus atau tidak. kualitas informasi yang dihasilkan,
Ada tiga bidang pemanfaatan teknologi dapat diketahui bahwa manajemen pada
informasi dalam perbankan. Pertama, industri perbankan tersebut juga
mendukung pelayanan kepada nasabah berkualitas atau tidak.
secara langsung. Kedua, mendukung Soegiharto (2001) dan Jen (2002) dalam
kegiatan back office. Ketiga, secara tidak Luciana (2007) mengemukakan bahwa ada
langsung terkait dengan kegiatan beberapa faktor yang mempengaruhi
operasional transaksi perbankan, namun kinerja sistem informasi akuntansi,
mempunyai fungsi penting untuk meliputi keterlibatan pemakai dalam
mendukung manajemen dalam mengeola pengembangan sistem informasi,
bank, dalam proses pengambilan dukungan manajemen puncak, formalisasi
keputusan (McFarlan dan McKenney, pengembangan sistem informasi, pelatihan
1996 dalam Satadamrul, 2004). dan pendidikan pemakai, ukuran
Penggunaan sistem digunakan sebagai organisasi, kemampuan teknik personal
tolok ukur keberhasilan sistem. Kepuasan sistem informasi, keberadaan dewan
pengguna informasi (User Information pengarah sistem informasi dan lokasi
Satisfaction / UIS) dijadikan sebagai tolok departemen sistem informasi.
ukur keberhasilan sistem. Dengan Luciana dan Irmaya Briliantien (2007)
demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitiannya mengenai faktor-
penggunaan sistem (system use) dan faktor yang mempengaruhi SIA yang
kepuasan pengguna sistem (UIS) adalah dilakukan dengan sampel pada bank umum
tolok ukur keberhasilan sistem informasi. dan pemerintah di wilayah Surabaya dan
Kedua hal tersebut digunakan penulis Sidoarjo menjelaskan bahwa faktor
dalam riset sistem informasi akuntansi keterlibatan pemakai dalam
sebagai pengganti untuk mengukur kinerja pengembangan SIA, kemampuan teknik
(performance) SIA. personal, ukuran organisasi, formalisasi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pengembangan sistem, dan lokasi
memberikan manfaat yang besar untuk departemen sistem informasi tidak
2
berpengaruh terhadap kinerja SIA dan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
hanya dukungan manajemen puncak yang adanya pelatihan dan pendidikan
berpengaruh terhadap kinerja SIA dilihat pengguna sistem inforamsi akuntansi,
dari sudut pandang kepuasan pengguna. kemampuan pengguna sistem informasi
Secara khusus, akuntansi di perusahaan akuntansi, dukungan top management
perbankan juga mengalami perkembangan memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem
dalam bidang akuntansi yang berbasis informasi akuntansi. Untuk adanya
komputer (sistem informasi akuntansi keterlibatan pengguna sistem informasi
terkomputerisasi). SIA perusahaan akuntansi dalam pengembangan sistem
perbankan dalam hal pemrosesan data, informasi akuntansi dan formalisasi
pengendalian intern, dan peningkatan pengembangan sistem memiliki tidak
jumlah serta kualitas informasi yang memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem
diberikan kepada para nasabah juga informasi akuntansi.
diperlukan untuk kelancaran kegiatan Susilatri, Amris, dan Surya (2010)
operasional perusahaan, sehingga SIA menguji tentang faktor-faktor yang
akan memberikan rantai nilai bagi memengaruhi kinerja sistem informasi
perusahaan untuk meningkatkan kinerja akuntansi pada bank umum pemerintah di
perusahaan. (Marshall : 2006) kota Pekanbaru. Penelitian tersebut
Rumusan masalah dalam penelitian ini melibatkan 75 responden yang ada di lima
apakah ada pengaruh keterlibatan pemakai bank umum pemerintah di kota Pekanbaru.
sistem informasi, kemampuan teknik Data diperoleh melalui penyebaran
personal sistem informasi, dan ukuran kuesioner secara langsung ke objek
organisasi terhadap kinerja sistem penelitian. Analisa data menggunakan
informasi akuntansi pada Bank Umum regresi linear berganda dan uji independent
Syariah di Surabaya. Tujuan penelitian ini sample T test dengan bantuan software
untuk menganalisis bukti empiris dan spss 12.0
mengetahui signifikasi positif tentang Hasil penelitian ini menunjukkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bahwa dari delapan faktor yang
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada mempengaruhi kinerja sistem informasi
bank umum syariah di Surabaya. akuntansi terdapat lima faktor yang
berpengaruh secara positif dan signifikan
RERANGKA TEORITIS DAN terhadap kinerja sistem informasi
HIPOTESIS akuntansi, yaitu keterlibatan pemakai
dalam proses pengembangan sistem,
Penelitian Terdahulu dukungan manajemen puncak, program
Berikut ini akan diuraikan beberapa pelatihan dan pendidikan pemakai,
penelitian terdahulu yang mendukung kemampuan teknik personal, lokasi
penelitian ini: departemen sistem informasi sedangkan
Rizki, Sukirman, dan Nurhasan (2013) faktor lainnya formalisasi pengembangan
menguji tentang faktor-faktor yang sistem informasi, ukuran organisasi,
memengaruhi kinerja sistem informasi keberadaan dewan pengarah berpengaruh
akuntansi di bank umum kota Surakarta. negatif dan tidak signifikan.
Variabel independen yang digunakan Luciana dan Irmaya Briliantien (2007)
antara lain pelatihan dan pendidikan menguji tentang faktor-faktor yang
pengguna SIA, kemampuan pengguna mempengaruhi kinerja SIA pada bank
SIA, dukungan top management, umum pemerintah di wilayah Surabaya
keterlibatan pengguna SIA dalam dan Sidoarjo. Penelitian tersebut
pengembangan SIA dan formalisasi menganalisa faktor-faktor yang dapat
pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi antara lain adalah keterlibatan
3
pemakai dalam proses pengembangan seseorang menghabiskan waktu
sistem, kemampuan teknik personal sistem berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang
informasi, ukuran organisasi, dukungan baik, maka orang tersebut akan
manajemen puncak, formalisasi menampakkan dorongan energi dan hasrat
pengembangan sistem, program pelatihan ingin sukses serta akan meraih tujuan yang
dan pendidikan pemakai, keberadaan lebih besar (Erlang Widodo, 2005:32
dewan pengarah sistem informasi, dan dalam Luciana 2007)
lokasi dari departemen sistem informasi.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
faktor dukungan manajemen puncak Kinerja mengandung pengertian
berpengaruh terhadap kinerja sistem gambaran mengenai tingkat pencapaian
informasi akuntansi dilihat dari segi pelaksanaan suatu keinginan dalam
kepuasan pengguna. Faktor keterlibatan periode tertentu. Kinerja dalam organisasi
pemakai dalam proses pengembangan merupakan jawaban dari berhasil
sistem, kemampuan teknik personal sistem tidaknya tujuan organisasi yang telah
informasi, ukuran organisasi, formalisasi ditetapkan. Secara umum istilah kinerja
pengembangan sistem dan lokasi juga digunakan untuk sebagian atau
departemen sistem informasi tidak seluruh tindakan atau aktivitas dari
berpengaruh terhadap kinerja sistem suatu organisasi pada suatu periode
informasi akuntansi, serta tidak ada hasil dengan referensi pada sejumlah standar
untuk faktor program pelatihan dan seperti biaya-biaya masa lalu atau
pendidikan pemakai dan keeradaan dewan proyeksian, dengan dasar efisiensi,
pengarah sistem informasi karena data pertanggungjawaban atau akuntabilitas
tidak dapat diolah. manajemen dan semacamnya.
Choe (1996), Soegiharto (2001), dan
Teori Y dan Teori Pencapaian Prestasi Tjhai Fung Jen (2002) dalam Luciana
Teori yang mendukung hubungan (2007) mengukur kinerja sistem informasi
keterlibatan pemakai dalam proses akuntansi dari dua dimensi yaitu:
pengembangan sistem terhadap kinerja 1. Kepuasan pemakai sistem informasi
sistem informasi akuntansi adalah teori Y Menurut Guimaraes, Staples, dan
dari Mc Gregor (1957). Teori ini McKeen (2003) dalam Gusti Bara
menyatakan bahwa orang-orang akan (2012) kepuasan pemakai terhadap suatu
mengarahkan dan mengendalikan diri sistem informasi adalah bagaimana cara
sendiri untuk mencapai tujuan apabila pemakai memandang sistem informasi
mereka merasa terikat dengan tujuan itu. secara nyata, tapi tidak pada kualitas
Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar sistem secara teknik.
menerima dan mencari tanggung jawab, 2. Pemakai sistem informasi akuntansi
Davis dan Newstrom (1994:162) dalam Menurut Azhar Susanto (2008:254) dalam
Eko Riadi (2012). Gusti Bara (2012): “Pemakai sistem
Teori yang mendukung hubungan informasi merupakan orang-orang yang
kemampuan teknik personal sistem akan menggunakan sistem informasi yang
informasi adalah teori pencapaian prestasi. telah dikembangkan.” Para pemakai
Teori ini menyatakan bahwa perubahan sistem informasi sebagian besar
perilaku muncul karena individu ingin merupakan orang-orang yang hanya akan
erhasil. Individu yang memiliki menggunakan sistem informasi yang telah
predisposisi yang kuat untuk mengerjakan dikembangkan seperti end user.
sesuatu dengan lebih baik, memiliki
kemungkinan yang tinggi untuk membuat
perubahan memperoleh sesuatu.asumsi
lain yang lebih penting adalah jika
4
Hubungan Keterlibatan Pemakai Sistem dalam mendukung dan mengarahkan
Informasi dengan Kinerja SIA kontribusinya, sedangkan yang dimaksud
Partisipasi pemakai merupakan dukungan pemakai terhadap perancangan
keterlibatan pemakai sistem informasi dan pengembangan sistem informasi
dalam pengembangan sistem informasi. akuntansi berhubungan dengan
Apabila pemakai diberi kesempatan untuk pengarahan yang dilakukan oleh
memberikan pendapat dan usulan dalam pemakai pada saat sistem informasi di
pengembangan sistem informasi maka operasikan, salah satunya adalah dengan
pemakai secara psikologis akan merasa menggunakan komputer secara efektif.
bahwa sistem informasi tersebut Sistem informasi dengan melibatkan
merupakan tanggung jawabnya, sehingga para pemakai akan memberikan kepuasan
diharapkan kinerja sistem informasi akan bagi para pemakai dan pemakai tersebut
meningkat. akan bersedia untuk menggunakan sistem
Keterlibatan pemakai merupakan informasi akuntansi yang diterapkan di
keterlibatan dalam proses pengembangan perusahaan. Apabila pemakai diberi
sistem oleh anggotaorganisasi atau anggota kesempatan untuk memberikan pendapat
dari kelompok pengguna target dan usulan dalam pengembangan sistem
(Olson&Ives, 1981 dalam Acep Komara informasi maka pemakai secara psikologis
(2005). akan merasa bahwa sistem informasi
Menurut Tjhai Fung Jen (2002) tersebut merupakan tanggung jawabnya,
dalam Luciana (2007) bahwa sehingga diharapkan kinerja sistem
keterlibatan pemakai yang semakin informasi akan meningkat.
sering akan meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi dikarenakan adanya Hubungan Kemampuan Teknik
hubungan yang positif antara Personal Sistem Informasi dengan
keterlibatan atau partisipasi pemakai Kinerja SIA
dalam proses pengembangan sistem Menurut Tjhai Fung Jen (2002)
informasi dalam kinerja sistem informasi dalam Luciana (2007) berpendapat
akuntansi. bahwa semakin tinggi kemampuan
Menurut Bruwer (1984), Hirschheim teknik personal sistem informasi
(1985), Soegiharto (2001) dalam Acep akuntansi, akan meningkatkan kinerja
Komara (2005) bahwa ketrelibatan sistem informasi akuntansi dikarenakan
pemakai berpengaruh terhadap kinerja adanya hubungan yang positif antara
sistem informasi akuntansi. Ketika kemampuan teknik personal sistem
sebuah sistem diperlukan, pengguna informasi akuntansi dengan kinerja sistem
sistem akan menjadi kurang dan informasi akuntansi. Sejalan dengan
kesuksesan manajemen dengan sistem penelitian yang dilakukan oleh Jong
informasi dapat menetukan kinerja sistem Min (1996) dan Soegiharto (2001) dalam
informasi. Acep Komara (2005) yang menemukan
Dalam metode dan teknik hubungan positif antara kemampuan teknik
pengembangan sistem informasi personal dalam sistem informasi terhadap
menuntut adanya peranan pemakai kinerja sistem informasi akunatansi.
dalam setiap tahap, perancangan dan Kemampuan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi. mengoperasikan sistem informasi yang
Keterlibatan pemakai dalam perancangan baru sangat dibutuhkan. Kemampuan bisa
dan pengembangan sistem informasi diartikan sebagai kecakapan,
lebih ditekankan pada bagaimana ketangkasan, bakat, kesanggupan untuk
peranan pemakai dalam proses melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan.
perancangan sistem informasi dan
langkah-langkah apa yang dilakukan
5
Semakin tinggi kemampuan teknik tidak dapat mengikuti prosedur
personal sistem informasi akuntansi, pengembangan normal dengan memadai
akan meningkatkan kinerja sistem dengan demikian meningkatkan resiko
informasi akuntansi karena kemampuan kegagalan sistem (Evi Septriani, 2010)
teknik personal membawa dampak Ukuran organisasi perusahaan yang
terhadap kualitas sistem informasi dalam semakin besar dengan didukung oleh
perusahaan, khususnya perbankan. sumber daya manusia yang semakin besar
Kemampuan teknik personal dapat berarti maka akan menghasilkan sistem informasi
kemampuan spesialis yang meliputi teknik yang lebih baik. Sistem informasi yang
desain sistem yang berhubungan dengan lebih baik akan diharapkan dapat
sistem, komputer, dan model sistem menyebabkan para pemakai merasa puas
sedangkan kemampuan umum dapat untuk menggunakan sistem informasi
berarti teknik analisis yang berhubungan akuntansi yang ada dan akan
dengan organisasi, manusia, dan menggunakan sistem yang diterapkan
lingkungan sekitarnya. dalam perusahaan tersebut.

Hubungan Ukuran Organisasi dengan Rerangka Pemikiran


Kinerja SIA Kerangka pemikiran yang mendasari
Ukuran organisasi berhubungan dengan penelitian ini dapat digambarkan sebagai
keberhasilan sistem informasi karena dana berikut:
atau dukungan sumber daya lebih
memadai dalam organisasi yang lebih
besar. Jika sumber daya tidak memadai
akan memungkinkan perancang sistem

Keterlibatan
Pemakai Sitem
Informasi (X1)

Kemampuan
Teknik Personal Kinerja SIA
Sistem (Y)
Informasi (X2)

Ukuran
Organisasi (X3)

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian dan kinerja Sistem Informasi


Bedasarkan hasil penelitian terdahulu Akuntansi (SIA).
serta pembahasan dan landasan teori yang H2 : Terdapat hubungan yang positif antara
ada maka dalam penelitian ini dapat dibuat kemampuan teknik personal sistem
sebuah hipotesis sebagai berikut : informasi dan kinerja Sistem
H1 : Terdapat hubungan yang positif antara Informasi Akuntansi (SIA).
keterlibatan pemakai sistem informasi

6
H3 : Terdapat hubungan yang positif antara 2. Kemampuan Teknik Personal Sistem
ukuran organisasi dan kinerja Sistem Informasi
Informasi Akuntansi (SIA). Kemampuan pemakai sistem informasi
diperoleh dari pengalaman dan
METODE PENELITIAN pendidikan, hal tersebut akan
mempermudah pemakai dalam
Rancangan Penelitian menyelesaikan pekerjaan dan
Penelitian ini merupakan penelitian menimbulkan kepuasan serta keinginan
penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini untuk selalu memakai sistem tersebut.
menjadikan bank umum syariah yang ada Variabel kemampuan kemampuan
di wilayah Surabaya sebagai obyek teknik personal sistem informasi
penelitian, yaitu pada Bank Mega Syariah merupakan variabel independen, diukur
Surabaya, Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan mengajukan dua pertanyaan
Surabaya, Bank Tabungan Negara Syariah mengenai pengalaman dari responden
Surabaya, dan Bank Jatim Syariah dalam menggunakan SIA yang
Surabaya. Obyek penelitian merupakan sekarang dan sistem lainnya dengan
bank umum syariah yang menerapkan pengukurannya menggunakan skala
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan rasio tahun, seperti kurang dari satu
respondennya adalah para karyawan yang tahun, satu tahun sampai dengan kurang
menggunakan sistem informasi akuntansi. dari tiga tahun, tiga tahun sampai
Penelitian dengan pendekatan deduktif dengan kurang dari lima tahun, lima
yang bertujuan untuk menguji hipotesis tahun sampai dengan kurang dari tujuh
merupakan contoh tipe penelitian yang dan lebih dari tujuh tahun.
menggunakan paradigma kuantitatif 3. Ukuran Organisasi
dengan demikian diharapkan penelitian Semakin besar ukuran organisasi suatu
dapat menguji lebih mendalam sasaran perusahaan maka akan menghasilkan
penelitian. komunikasi yang semakin baik yang
akan memberikan peningkatan kinerja
Definisi Operasional dan Pengukuran sistem informasi akuntansi dan pemakai
Variabel akan merasa puas untuk menggunakan
1. Keterlibatan Pemakai Sistem Informasi sistem tersebut. Variabel ukuran
Pemakai sistem yang semakin sering organisasi merupakan variabel
dilibatkan dalam proses pengembangan independen, diukur dengan
sistem di perusahaan akan merasa menggunakan pertanyaan berapa
termotivasi untuk selalu menggunakan banyak karyawan yang bekerja pada
sistem tersebut dan memberikan perusahaan tersebut.
kepuasan. Variabel keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan Populasi, Sampel, dan Teknik
sistem merupakan variabel independen, Pengambilan Sampel
diukur dengan mengajukan dua Populasi yang dijadikan objek pada
pertanyaan yang menunjukkan tingkat penelitian ini adalah Bank Umum Syariah
keterlibatan responden terhadap proses yang berada di Surabaya. Sampel dalam
pengembangan sistem informasi penelitian ini adalah empat bank umum
akuntansi. Pertanyaan yang diajukan syariah yang berada di Surabaya yaitu
diukur dengan lima skala likert, dengan Bank Jatim Syariah, Bank Mega Syariah,
angka satu menunjukkan keterlibatan BRI Syariah dan BTN Syariah, dimana
sangat rendah dan angka lima teknik pengambilan sampel dilakukan
menunjukkan keterlibatan yang sangat dengan menggunakan teknik purposive
tinggi.
7
random sampling method, yaitu dengan
melakukan penyebaran kuesioner. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas berguna untuk mengukur
ANALISIS DATA DAN sah tidaknya kuisioner yang dibuat,
PEMBAHASAN terutama pertanyaaan – pertanyaan yang
Analisis data yang digunakan dalam ada di dalam kuesioner.
penelitian ini antara lain uji validitas dan Uji reliabilitas merupakan uji konsisten
uji reliabilitas, analisis statistik deskriptif dan stabilitas skor jawaban setiap
variabel penelitian, uji asumsi klasik dan pertanyaan dalam kuesioner. Jawaban
analisis regresi linier berganda yang diolah yang dimaksud merupakan skor yang
menggunakan software SPSS 17.0 for diberikan responden dalam menjawab
windows. pertanyaan.
Tabel 1
Uji Validitas
No Variabel Kode Correlation Sig
1 Kinerja Sistem Informasi K1 0.830** .000
Akuntansi K2 0.822** .000
K3 0.889** .000
**
K4 0.838 .000
**
K5 0.887 .000
K6 0.883** .000
**
K7 0.879 .000
K8 0.900** .000
**
K9 0.862 .000
K10 0.875** .000
**
K11 0.893 .000
**
K12 0.402 .005
K13 0.521** .000
**
2 Keterlibatan Pemakai KP1 0.768 .000
Sistem Informasi KP2 0.866** .000
**
KP3 0.850 .000
KP4 0.884** .000
**
3 Kemampuan Teknik KTP1 0.899 .000
**
Personal Sistem KTP2 0.906 .000
Informasi KTP3 0.630** .000
Sumber: Data diolah
Dari hasil uji validitas yang disajikan pada karena nilai signifikansinya tidak ada yang
tabel 1 menunjukkan bahwa semua lebih dari 0,05 dan ada korelasi antara item
variabel dikatakan valid dan dapat diolah, dengan total skornya
Tabel 2
Uji Reliabilitas
No Variabel Kode Cronbach Alpha
1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi K 0.956
2 Keterlibatan Pemakai Sistem Informasi KP 0.861
3 Kemampuan Teknik Personal Sistem KTP 0.759
Informasi
Sumber: Data diolah

8
Dari hasil uji reliabilitas yang disajikan mengenai data yang dimiliki dan diolah
pada tabel 2 menunjukkan bahwa semua oleh peneliti. Variabel-variabel yang di
variabel dikatakan reliabel karena nilai analisis meliputi kinerja SIA sebagai
Cronbach Alpha > 0,70 variabel dependen dan keterlibtan pemakai
sistem informasi, kemampuan teknik
Analisis Deskriptif personal sistem informasi, ukuran
Analisis deskriptif digunakan untuk organisasi sebagai variabel independen.
memberikan penjelasan dan informasi

Tabel 3
Hasil Analisis Deskriptif (Kinerja SIA)
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Variabel Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
K1 42 1.00 5.00 4.2857 .11945 .77415
K2 42 1.00 5.00 4.3333 .11641 .75439
K3 42 1.00 5.00 4.1905 .11922 .77264
K4 42 1.00 5.00 4.0476 .12265 .79487
K5 42 1.00 5.00 3.9524 .11279 .73093
K6 42 1.00 5.00 3.8571 .12555 .81365
K7 42 1.00 5.00 4.0952 .12197 .79048
K8 42 1.00 5.00 4.1905 .12860 .83339
K9 42 1.00 5.00 3.8333 .12714 .82393
K10 42 1.00 5.00 3.9048 .14382 .93207
K11 42 1.00 5.00 3.7857 .16178 1.04848
K12 42 3.00 5.00 4.2381 .11205 .72615
K13 42 3.00 5.00 4.1905 .11922 .77264
Valid N 42
(listwise)
Sumber: Data diolah

Dari hasil statistik deskriptif yang pada item pertanyaan K2 yang menyatakan
disajikan pada tabel 3 menunjukan bahwa sistem penting dalam kesuksesan kinerja
kinerja SIA dengan jumlah responden 42, departemen, sedangkan nilai rata-rata
memiliki nilai terendah 1 pada item terendah sebesar 3,78 dengan standar
pertanyaan K1 sampai K11 dan nilai deviasi sebesar 1,04 yaitu pada item
terendah 3 pada item pertanyaan K12 dan pertanyaan K11 yang menyatakan sistem
K13 sedangkan nilai tertinggi pada item dengan mudah melakukan penyesuaian
K1 sampai K13 adalah sama, yaitu sebesar pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan
5. Nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,33 perkembangan kebutuhan informasi
dengan standar deviasi sebesar 0,75 yaitu sekarang dan di masa yang akan datang.

9
Tabel 4
Hasil Analisis Deskriptif (Keterlibatan Pemakai Sistem Informasi)
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
KP1 42 2.00 5.00 4.0476 .13178 .85404
KP2 42 3.00 5.00 3.9762 .12043 .78050
KP3 42 2.00 5.00 3.7619 .13973 .90553
KP4 42 2.00 5.00 3.6905 .14654 .94966
Valid N 42
(listwise)
Sumber: Data diolah

Dari hasil statistik deskriptif yang semua item KP1 sampai KP4. Nilai rata-
disajikan pada tabel 4 menunjukkan bahwa rata tertinggi sebesar 4,04 dengan standar
variabel keterlibatan pemakai sistem deviasi 0,85 dan nilai rata-rata terendah
informasi memiliki nilai terendah 2 yaitu sebesar 3,69 dengan standar deviasi
pada item KP1, KP3, KP4 dan nilai sebesar 0,94.
terendah untuk item KP2 yaitu 3
sedangkan nilai tertinggi 5 yaitu pada

Tabel 5
Hasil Analisis Deskriptif (Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi)
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
KTP1 42 3.00 5.00 3.9762 .12043 .78050
KTP2 42 2.00 5.00 4.0000 .13199 .85540
KTP3 42 3.00 5.00 3.5238 .08512 .55163
Valid N 42
(listwise)
Sumber: Data diolah

Dari hasil statistik deskriptif yang 4,00 dengan standar deviasi 0,85 pada item
disajikan pada tabel 4 menunjukkan bahwa KTP2.
variabel keterlibatan pemakai sistem
informasi memiliki nilai terendah sebesar Uji Asumsi Klasik
2 pada item KTP2 dan nilai 3 pada KTP1 Uji Normalitas
dan KTP3 sedangkan nilai tertinggi Uji Normalitas bertujuan untuk
sebesar 5 pada semua item. Nilai rata-rata mengetahui apakah data yang digunakan
terendah sebesar 3,52 yaitu pada item dalam penelitian ini berdistribusi normal
KTP3 dengan standar deviasi 0,55 atau tidak. Regresi yang baik adalah
sedangkan nilai rata-rata tertinggi sebesar apabila distribusinya normal atau

10
mendekati normal. Salah satu cara untuk Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang melihat
melihat normalitas adalah dengan tes nilai signifikansi.

Tabel 6
Uji Normalitas

Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .57046170
Kolmogorov-Smirnov Z 1.206
Asymp. Sig. (2-tailed) .109
Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas Uji Multikolonieritas


dapat dilihat bahwa besarnya nilai Uji multikolonieritas bertujuan untuk
Kolmogorov-Smirnov Z adalah 1,206 dan menguji apakah model regresi ditemukan
nilai signifikan adalah 0,109. Data adanya korelasi antar variabel independen.
dikatakan normal apabila signifikan > Jika terjadi korelasi maka terdapat problem
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data multikolonieritas (multicolonierity). Model
terdistribusi normal karena signifikan regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
(0,109) > 5 persen (α = 0,05) korelasi di antara variabel independen.

Tabel 7
Uji Multikolonieritas
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Keterlibatan .258 3.869
Kemampuan .261 3.836
Ukuran .939 1.065
Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas 3,836 sampai 1,605. Sehingga dapat


dapat dlihat bahwa bahwa nilai tolerance disimpulkan bahwa variabel independen
masing-masing variabel yaitu sebesar (keterlibatan, kemampuan, dan ukuran)
0,258 untuk variabel keterlibatan, 0,261 tidak terjadi multikolonieritas antar
untuk variabel kemampuan, dan 0,939 variabel independen di dalam model
untuk variabel ukuran. Begitu juga nilai regresi.
VIF tidak ada yang di atas 10 atau lebih
dari 10, nilai VIF (Variance Inflation
Factor) pada tabel di atas yaitu berkisar
11
Uji Heteroskedastisitas sama, maka disebut homoskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk Jika varians berbeda disebut
menguji apakah dalam model regresi heteroskedastisitas. Model yang baik
terjadi ketidaksamaan variance dari adalah yang tidak terjadi
residual satu pengamatan ke pengamatan heteroskedastisitas.
yang lain. Jika varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap atau

Tabel 7
Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) -.053 .466 .911
Keterlibatan -.025 .197 .899
Kemampuan .133 .235 .574
Ukuran .000 .001 .865
Sumber: Data diolah
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas Analisis dalam penelitian ini
pada tabel 7 dijelaskan bahwa, seluruh menggunakan analisis linier berganda.
variabel independen (keterlibatan, Dilakukan uji signifikansi variabel bebas
kemampuan, dan ukuran) signifikan secara terhadap variabel terikat baik secara
statistic mempengaruhi variabel dependen simultan maupun secara parsial dengan
(kinerja SIA) nilai absolut (AbsUt). Hal ini menggunakan Uji-F statistik (F-test), R
terlihat dari probabilitas signifikansinya Square, dan Uji-t (t-test).
diatas 0.05 (berkisar antara 0,899 sampai
0,865). Jadi dapat disimpulkan bahwa 1. Uji Model (Uji F Statistik)
seluruh variabel independen tersebut tidak Uji F statistik pada dasarnya digunakan
mengandung adanya heteroskedastisitas. untuk melihat fit atau tidaknya model
regresi. Hasil dari uji F statistik pada
perbankan syariah adalah sebagai berikut :

Tabel 8
Uji F Statistik
Model F Sig.
1 Regression 4.333 .010a
Residual
Total
Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa signifikan > 0,05), maka H0 diterima yang
nilai F hitung sebesar 0,4333 dengan berarti model regresi tidak fit dan variabel
tingkat signifikan sebesar 0,10 (nilai keterlibatan pemakai, kemampuan teknik

12
personal, dan ukuran organisasi sebagai model dalam menjelaskan variabel
variabel independen secara simultan tidak independen. Nilai koefisien determinasi
memiliki pengaruh terhadap kinerja SIA adalah antara 0 sampai satu. Nilai
sebagai variabel dependen. koefisien determinasi yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen
2. Uji R² (Koefisien Determinasi) dalam menjelaskan variabel dependen
Koefisien determinasi dilakukan untuk sangat terbatas.
mengukur seberapa jauh kemampuan

Tabel 9
Uji Koefisien Determinasi
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 .504a .254 .196 .58773

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi 3. Uji t-Statistik


pada tabel 9 dapat dilihat nilai adjusted R² Uji t digunakan untuk melihat
(R Square) menunjukkan nilai yang rendah signifikan dari pengaruh secara individual
yaitu 0,196 atau sebesar 19,6 persen. Hal antara variabel bebas terhadap variabel
ini berarti variabel independen terikat, dengan asumsi variabel bebas
(keterlibatan, kemampuan, dan ukuran) lainnya konstan. Kriteria atau klasifikasi
dapat menjelaskan hanya sebesar 19,6 pengujian hipotesis (α = 5%) tersebut
persen oleh variabel dependen (kinerja dijelaskan Ghozali (2013) jika sig. < 5%
SIA), sedangkan sisanya 80,4 persen (0,05) maka H0 ditolak sedangkan jika sig.
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ≥ 5% (0,05) maka H0 diterima.
dimasukkan kedalam model regresi
penelitian ini.
Tabel 10
Uji t-Statistik
Unstandardized
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error
1 (Constant) 2.101 .590 3.560 .001
Keterlibatan .212 .250 .849 .401
Kemampuan .331 .298 1.112 .273
Ukuran -.001 .001 -.917 .365
Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.13 kurang dari 0,05. Tabel uji t menunjukkan
dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel nilai variabel keterlibatan pemakai sistem
yaitu keterlibatan pemakai, kemampuan informasi > 0,05 yaitu sebesar 0,401.
teknik personal, ukuran organisai, tidak Variabel kemampuan teknik personal
memiliki nilai tingkat signifikan yang sistem informasi > 0,05 yaitu sebesar
13
0,273. Ukuran organisasi > 0,05 yaitu hubungan yang positif antara
sebesar 0,365. keterlibatan atau partisipasi pemakai
dalam proses pengembangan sistem
4. Persamaan Regresi informasi dalam kinerja sistem informasi
Analisis regresi yang digunakan dalam akuntansi, selain itu tingkat partisipasi
penelitian ini adalah analisis regresi linier responden yang rendah dalam pemakaian
berganda yang bertujuan untuk mengetahui sistem informasi. Hal ini dapat dipahami
pengaruh keterlibatan pemakai sistem karena hanya sebagian kecil karyawan
informasi, kemampuan teknik personal yang memahami karakteristik sistem
sistem informasi, ukuran organisasi informasi dan ahli dalam bidang sistem
terhadap kinerja SIA pada bank umum informasi.
syariah Surabaya. Berdasarkan hasil uji Hasil penelitian ini konsisten dengan
diperoleh persamaan regresi linier penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
berganda sebagai berikut: Luciana dan Irmaya (2007) dan penelitian
yang dilakukan oleh Rizki Respati (2013)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e namun tidak konsisten dengan penelitian
Y = 0.212KP + 0.331KTP + (0.01)UO + e yang dilakukan oleh Susilatri (2010).
Menurut Luciana (2007) hasil penelitian
Pembahasan tersebut terjadi karena pemakai sistem
Berdasarkan dari hasil uji statistik yang informasi kurang dilibatkan dalam
telah dilakukan menggunakan SPSS versi pemakaian sistem itu sendiri, sehingga
17.0 maka di ketahui bahwa hasil analisis pemakai tidak merasa puas.
regresi linier berganda yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa variabel Kemampuan teknik personal sistem
independen yaitu variabel keterlibatan informasi terbukti tidak berpengaruh
pemakai sistem informasi, kemampuan signifikan terhadap kinerja sistem
teknik personal sistem informasi, ukuran informasi akuntansi baik pada aspek
organisasi secara keseluruhan tidak kepuasan pemakai sistem maupun pada
berpengaruh signifikan terhadap variabel aspek pemakaian sistem. Hasil penelitian
dependen yaitu kinerja SIA. Berikut adalah yang tidak berhasil membuktikan
penjelasan dari hasil uji yang telah hubungan pengaruh yang signifikan antara
dilakukan: kemampuan teknik personal sistem
informasi terhadap kepuasan pemakai
Keterlibatan pemakai sistem maupun pemakaian sistem tersebut,
informasi terbukti tidak berpengaruh kemungkinan terjadi karena kemampuan
signifikan terhadap kepuasan pemakai yang dimiliki personal sistem informasi
sistem dan pemakaian sistem. Hasil dengan pengalaman yang dimiliki dalam
penelitian yang tidak berhasil menggunakan sistem yang sekarang dan
membuktikan hubungan pengaruh yang sebelumnya tidak dapat meningkatkan
signifikan antara keterlibatan pemakai kepuasan bagi pemakai dan keinginan
sistem informasi terhadap kepuasan untuk menggunakannya padahal
pemakai maupun pemakaian sistem kemampuan pemakai dalam
tersebut, kemungkinan terjadi karena mengoperasikan sistem informasi yang
responden merasa tidak tertarik dalam baru sangat dibutuhkan.
pengembangan maupun pemakain sistem Hasil penelitian ini konsisten dengan
padahal keterlibatan yang semakin sering penelitian terdahulu yang dilakukan
akan meningkatkan kinerja sistem Luciana dan Irmaya (2007) dan juda
informasi akuntansi dikarenakan adanya mendukung penelitian yang dilakukan oleh

14
Rizki Respati (2013) namun tidak Ukuran organisasi tidak memiliki
mendukung penelitian yang dilakukan oleh pengaruh signifikan terhadap kinerja
Susilatri (2010). Menurut Luciana (2007) sistem informasi akuntansi baik dari segi
hal ini disebabkan adanya kemampuan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem.
teknik personal sistem informasi yang Hal ini terjadi karena dalam menilai
terbatas akan mengakibatkan pemakaian kinerja sistem informasi akuntansi tidak
sistem kurang sehingga pemakai tidak berdasarkan pada ukuran organisasi.
merasa puas dengan sistem yang ada. Menurut hasil data responden diperoleh
rata-rata jumlah karyawan sebesar 96,
berikut rangkumannya:
Tabel 11
Hasil Rata-rata Ukuran Organisasi
UKURAN ORGANISASI KINERJA SIA
Jumlah Karyawan Observasi Kepuasan Pemakai Pemakaian Sistem
> 96 23 4,038 3,974
< 96 19 4,051 4,413

Berdasarkan tabel di atas, dapat sistem informasi, kemampuan teknik


disimpulkan bahwa jumlah karyawan yang personal sistem informasi, ukuran
< 96 (kurang dari 96) memiliki nilai rata- organisasi terhadap kinerja SIA pada bank
rata kepuasan pemakai dan pemakaian umum syariah di Surabaya. Sampel pada
sistem yang lebih besar daripada jumlah penelitian ini berjumlah empat bank umum
karyawan yang > 96 (lebih dari 96). Hal syariah dengan N = 42. Teknik analisis
tersebut berarti jumlah rata-rata karyawan yang digunakan adalah analisis regresi
yang lebih sedikit tidak menunjukkan linier berganda. Berdasarkan analisis data
kepuasan bagi pemakai dan pemakaian dan pembahasan yang telah dilakukan
sistem sehingga tidak bisa meningkatkan maka dapat diambil suatu kesimpulan
kinerja sistem informasi akuntansi. Tidak sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil
ada kesalahan dalam alat ukur, karena alat pengujian hipotesis dengan uji F model
ukur telah terbukti valid dan reliabel dari regresi pengaruh keterlibatan pemakai
waktu ke waktu dan kriteria responden sistem informasi, kemampuan teknik
jelas, yaitu responden yang diberi personal sistem informasi, ukuran
kuesioner hanya responden yang terlibat organisasi terhadap kinerja SIA di bank
dalam pemakaian/pemanfaatan sistem umum syariah Surabaya adalah tidak fit.
informasi akuntansi terkomputerisasi. (2) Berdasarkan hasil uji t-statistik dapat
Hasil penelitian ini konsisten dengan disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Luciana antara variabel independen (keterlibatan
dan Irmaya (2007), dan juga mendukung pemakai sistem informasi, kemampuan
penelitian yang dilakukan oleh Susilatri teknik personal sistem informasi, ukuran
(2010). organisasi) terhadap variabel dependen
(kinerja SIA).
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN,
DAN KETERBATASAN Saran
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Penelitian ini bertujuan untuk dilakukan, peneliti menyampaikan
mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai beberapa saran yaitu: (1) Untuk peneliti
15
selanjutnya sebaiknya mencari atau Volume 2, No. 1, Januari 2012, pages
menambahkan faktor-faktor lain yang akan 115-130
berpengaruh terhadap kinerja SIA (Sistem
Informasi Akuntansi) atau melakukan Evi Septriani. 2010. “Pengaruh Kinerja
penelitian dengan faktor yang sama namun Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna
dengan obyek penelitian yang berbeda, pada PT. Bank Muamalat Indonesia
tidak pada perbankan syariah. (2) Untuk (Tbk)”.
peneliti selanjutnya dapat memperluas
populasi yang akan diteliti, misalnya tidak Gusti Bara Tarimushela. 2012. “Pengaruh
hanya di satu wilayah atau satu jenis bank Keterlibatan Pemakai dalam Proses
saja. Melakukan penyebaran kuesioner Pengembangn Sistem, Kapabilitas
secara merata sehingga tingkat Personal, dan Dukungan Manajemen
pengembalian kuesioner cukup mampu Puncak Terhadap Kinerja Sistem
untuk didapat. Informasi Akuntansi”. (Studi Kasus
pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,
Keterbatasan Tbk).
Keterbatasan penelitian yang dapat
dikemukakan oleh peneliti dari penelitian Imam Ghozali, 2013. Aplikasi Analisis
yang telah dilakukan yaitu: (1) Obyek Multivariate dengan Program IBM
penelitian ini merupakan bank umum SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
syariah yang berada di wilayah Surabaya, Universitas Diponegoro
rendahnya tingkat pengembalian
Imam Ghozali. 2012. Aplikasi Analisis
kuesioner, sehingga hasil penelitian tidak
Multivariate dengan Program IBM
dapat digeneralisasikan untuk
SPSS. Semarang: Badan Penerbit
menggambarkan kondisi obyek secara
Universitas Diponegoro.
keseluruhan yaitu bank umum syariah
yang berada di wilayah Surabaya. (2) Imam Ghozali. 2011. Analisis Multivariate
Peneliti mengalami kesulitan dalam hal dengan Program SPSS. Semarang:
penyebaran kuesioner, karena tidak semua Badan Penerbit Universitas
bank syariah bersedia diberikan kuesioner Diponegoro.
dengan berbagai alasan, sehingga peneliti
hanya mendapatkan data yang kembali dan Luciana Spica Almilia. 2007. “Faktor -
data yang dapat diolah sebanyak empat Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
puluh dua responden. Sistem Informasi Akuntansi pada
Bank Umum Pemerintah di Wilayah
DAFTAR RUJUKAN Surabaya dan Sidoarjo”.
Acep Komara. 2005. “Analisis Faktor - http://spicaalmilia.wordpress.com
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi. Marshall B. Romney, dan John, Paul S.
Surakarta: Jurnal Simposium Nasional 2006. Accounting Information System.
Akuntansi VIII 15-16 September. Edisi Sembilan. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Eko Riadi. 2012. “Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Pengembangan Sistem Rio Nafiri Widodo. 2010. “Analisis Faktor
Informasi Akuntansi pada PT - Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Swadaya Graha Gresik”. The Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Indonesian Accounting Review. pada Bank Umum di Surabaya”.

16
Skripsi Sarjana tidak diterbitkan, STIE Sekaran. 2006. Research Methods for
Perbanas Surabaya. Business. 4th Edition. Jakarta:
Salemba Empat.
Rizki, Sukirman, Nurhasan. 2013. “Faktor
- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Soegiharto. 2001. “Influence Factors
Sistem Informasi Akuntansi pada Affecting the Performance of
Bank Umum Kota Surakarta”. JUPE Accounting Information System”.
UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 119 s/d 130 Gadjah Mada International Journal of
Business. May. Vol. 2, No. 2 Hal 177-
Robbins, Stephen, P. 2005. Organization 202
Behaviour. Ninth Edition. Upper
Saddle River, New Jersey: Prantice Susilatri, Amris, dan Surya. 2010. “Faktor
Hall Inc. - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada
Satadamrul. 2004. “Hubungan Antara Bank Umum Pemerintah di Kota
Partisipasi dalam Pengembangan Pekanbaru. Jurnal Ekonomi Volume
Sistem Informasi dengan 18, Nomor 2, Juni 2010
Perkembangan Penggunaan Teknologi
Informasi (Suatu Tinjauan dengan Tjhei Fung Jen. 2002. “Faktor - Faktor
Dua Faktor Kontijensi)”. Jurnal yang mempengaruhi Kinerja Sistem
Simposium Nasional Akuntansi VII Informasi Akuntansi”. Jurnal Bisnis
Denpasar Bali. dan Akuntansi. Volume IV No. 2

17

Das könnte Ihnen auch gefallen