Sie sind auf Seite 1von 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN

PEKERJA TERNAK UNGGAS DENGAN KEADAAN SANITASI


KANDANG DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
FLU BURUNG

Ni Luh Putu Karminiasih1, Ni Made Marwati2, I Wayan Suarta Asmara3

Abstract. Avian influenza still a public health problem in the world, in Indonesia and
Bali too. Babahan village, subdistrict of Penebel have many husbandry approximate
there are 82 breeders, Occurance of avian influenza in the poultry in the Babahan
village due to unsafe of livestock care, lack to use of personal protective equipment
such as masks and gloves when contact with poultry or when cleaning cages and poor
sanitation also have affects to the spread of H5N1 virus.The aims of this study was to
find out the correlations among poultry worker's knowledge, attitudes and actions
with cage sanitation situation in the prevention of avian influenza in the Babahan
village, subdistrict of Penebel, Tabanan in 2012. Type of study is descriptive survey
method. The study design is a quantitative research design with cross-sectional study
design by using quantitative data analysis. The research have been conducted in the
Babahan village, subdistrict of Penebel Tabanan and it have been conducted from
September up to November 2012. The results based on the contingency coefficient test
shows that there are significant correlations among poultry worker's knowledge,
attitudes and actions with cage sanitation situation in the prevention of avian
influenza in the Babahan village, subdistrict of Penebel, Tabanan in 2012 with p 0.05
and by logistic regression test obtained the most dominant variable that have
correlations with cage sanitation situation is action with p value 0.016 < 0.05. So
that will be suggested the Health Service in Tabanan regency in order to intensify
performs the program of coaching and counseling about avian influenza to the
poultry workers in Babahan village that health education could be performed through
arts to the people.

Keywords: Avian Influenza, sanitary cage, poultry workers

Influenza (flu) merupakan penyakit yang Desa Sobangan Abiansemal Badung, Desa
menyerang saluran nafas dan datang secara Sedang Mengwi Badung, Desa Werdi
tiba – tiba yang ditandai dengan demam, Bhuana Mengwi Badung, dan Desa
batuk, pilek, dan bersin, juga rasa pegal Semarapura Kauh Klungkung.
diotot dan tulang. Kadang-kadang dibarengi Tahun 2012 ratusan ayam milik
sakit kepala, diare atau mual. Flu burung pengusaha ternak ayam mati mendadak di
adalah suatu penyakit menular yang Kecamatan Penebel dan Kecamatan Marga
disebabkan oleh virus influenza tipe A Kabupaten Tabanan. Selain itu kasus flu
(H5N1) yang ditularkan oleh unggas yang burung di Kabupaten Tabanan juga telah
dapat menyerang manusia. (Depkes RI, merenggut 1 korban jiwa pekerja yang selalu
2009). Dinas Peternakan Bali mencatat, berhubungan dengan unggas. Akibat wabah
sampai Mei 2012 telah ditemukan 53 kasus flu burung pada unggas tersebut,
flu burung yang menginfeksi unggas di Bali menyebabkan beberapa peternak mengaku
dengan jumlah desa yang tertular sedikitnya takut untuk beternak unggas kembali. Hal
48 desa dan 5 desa yang tertular kembali ini menyebabkan populasi unggas di
seperti Desa Babahan Penebel Tabanan, Kabupaten Tabanan menurun. Desa
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar
50 2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar
Hubungan pengetahuan, Sikap dan ...... ( Karminiasih, Marwati, Asmara )
Babahan Kecamatan Penebel memiliki kandang tidak becek dan tidak dekat dengan
peternakan yang paling banyak yaitu 82 pembuangan limbah, pertukaran udara dan
peternakan, terjadinya wabah flu burung sinar matahari cukup baik, lantai kandang
pada unggas di desa Babahan disebabkan lebih tinggi dari sekitarnya, paling sedikit 50
karena cara pemeliharaan ternak yang cm, kandang dibuat dari bahan yang mudah
kurang aman, kurangnya penggunaan alat dibersihkan, dan berasal dari lokasi setempat
pelindung diri seperti masker dan sarung dan kandang dilengkapi dengan peralatan
tangan saat kontak dengan unggas ataupun seperti : tempat pakan, tempat minum dan
saat membersihkan kandang unggas juga tempat bertengger. Sanitasi kandang yang
mempengaruhi penyebaran virus H5N1. baik diharapkan dapat membantu
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko perkembangan dan
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap penyebaran virus penyebab penyakit flu
dan tindakan pekerja gternak unggas dengan burung sebagai salah satu upaya pencegahan
keadaan sanitasi kandang dalam upaya penyakit flu burung. Untuk mencegah
pencegahan penyakit flu burung di Desa penularan flu burung diperlukan suatu
Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten tindakan pencegahan penyakit. Perilaku
Tabanan tahun 2012. pencegahan penyakit (health prevention
Upaya pencegahan penularan virus flu behavior), adalah respons untuk melakukan
burung (H5N1) dari unggas ke manusia pencegahan penyakit, misalnya perilaku
dilakukan dengan cara menghindari bahan yang berhubungan dengan kebersihan diri
yang terkontaminasi kotoran dan sekret dan lingkungan yaitu menjaga kebersihan
unggas, dengan tindakan universal kandang, penggunaan alat pelindung diri,
precaution antara lain setiap orang yang pemusnahan unggas secara masal,
berhubungan dengan bahan yang berasal pemberian vaksinasi pada unggas,
dari saluran cerna unggas termasuk pupuk pembatasan kendaraan pengangkut unggas
harus menggunakan pelindung diri seperti yang keluar masuk lokasi peternakan, dan
masker, kacamata dan sarung tangan dan termasuk di dalamnya perilaku untuk tidak
keranjang, kandang bekas dan kotoran ayam menularkan penyakitnya kepada orang lain.
tidak boleh dikeluarkan dari lokasi Perilaku pencegahan penyakit merupakan
peternakan dalam keadaan belum cara yang baik untuk melakukan pencegahan
didesinfeksi. (Departemen Peternakan, terhadap datangnya penyakit dan merupakan
2006). Kandang adalah tempat tinggal faktor yang penting guna menjaga kesehatan
hewan piaraan atau ternak (ayam), berfungsi manusia pada saat bekerja.
sebagai tempat berteduh, beristirahat,
bertelur dan seluruh aktivitas hidupnya. Metode
Kandang juga berguna untuk melindungi Penelitian ini menggunakan metode
ternak dari hujan serta panas, pencurian dan observasional dan pendekataan cross-
sergapan binatang buas. Kandang harus sectional. Subyek dalam penelitian ini
memenuhi syarat kesehatan, mudah adalah pekerja ternak unggas yang ada di
dibersihkan serta kering, mandapat sinar wilayah Desa Babahan Kecamatan Penebel
matahari pagi dan memungkinkan Kabupaten Tabanan sebanyak 57 sampel
pertukaran udara di dalam kandang secara dengan metode pengambilan sampel
leluasa (Ensiklopedi Indonesia). Persyaratan menggunakan systematic random sampling.
kandang ternak ayam menurut Dinas Analisis data dalam penelitian ini
Peternakan Propinsi Bali adalah sebagai menggunakan beberapa analisis di antaranya
berikut : lokasi jangan ditempat yang :analisis univariat untuk menggambarkan
rendah, terpisah dari rumah, dengan jarak pengetahuan, sikap, tindakan dan keadaan
sekurang – kurangnya 5 meter, jarak sanitasi kandang, analisis bivariat dengan
kandang karantina dengan pemukiman menggunakan uji Koefisien Kontingensi
sekurang – kurangnya 12 meter, lingkungan untuk mengetahui kuatnya hubungan

51
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 50 - 56
masing-masing variabel bebas dan Banjar Babahan Kawan, Banjar Babahan
menggunakan analisis multivariat dengan uji Tengah, Banjar Babahan Kanginan, Banjar
regresi logistik untuk mengetahui hubungan Dadia, Banjar Bolangan, dan Banjar Utu.
secara simultan hubungan pengetahuan, Desa Babahan memiliki jumlah peternakan
sikap dan tindakan dengan keadaan sanitasi unggas yang cukup banyak pada peternakan
kandang ayam di Desa Babahan Kecamatan unggas sektor III dengan jumlah peternak
Penebel Kabupaten Tabanan Tahun 2012. sebanyak 82 peternak.
Dalam penelitian ini merumuskan hipotesis Hasil penelitian latar belakang
yang menunjukan dugaan tentang hubungan pendidikan responden ditemukan paling
dua variabel. Hipotesis ini dirumuskan banyak adalah pendidikan SMA yaitu 23
sebagai berikut : responden (40,4%) dan terendah adalah
”ada hubungan pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan sarjana sebesar 8,8%.
tindakan pekerja ternak unggas dengan Sedangkan jenis kelamin responden yang
keadaan sanitasi kandang dalam upaya berjenis kelamin laki – laki sebanyak 41
pencegahan
g penyakit flu burung di Desa responden yaitu 71,9%, dan 16 responden
Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten berjenis kelamin perempuan (28,1%).
Tabanan tahun 2012”. Peternak atau responden di Desa Babahan
sebagian besar berumur 50 tahun keatas
Hasil dan Pembahasan yaitu sebanyak 37 orang. Sedangkan yang
Desa Babahan merupakan salah satu di paling sedikit adalah pekerja ternak yang
antara 18 desa yang ada di Kecamatan berumur < 30 yaitu berjumlah 5 orang
Penebel Kabupaten Tabanan dengan luas (8,8%). Distribusi responden menurut umur,
wilayah 431 Ha, terdiri atas 975 KK dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan
jumlah penduduk sebanyak 3.774 jiwa yang disajikan selengkapnya pada tabel 1.
tersebar di enam banjar yang meliputi

Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
Karakteristik Frekuensi (N) Persentase (%)
Jenis Kelamin
- Laki - laki 41 71,9
- Perempuan 16 28,1
Jumlah 57 100
Umur (Tahun)
< 30 5 8,8
31 – 40 7 12,3
41 – 50 8 14,0
50 keatas 37 64,9
Jumlah 57 100
Tingkat Pendidikan
SD 11 19,3
SMP 18 31,5
SMA 23 40, 4
Sarjana 5 8,8
Jumlah 57 100

Analisis secara bivariat menunjukkan bebas memiliki nilai p < 0,05 yang
hasil sebagai berikut : analisis pengetahuan, menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
sikap pekerja ternak dan tindakan tersebut diterima yang berarti masing-masing
menunjukkan keseluruhan analisis variabel variabel bebas berhubungan dengan keadaan

52
Hubungan pengetahuan, Sikap dan ...... ( Karminiasih, Marwati, Asmara )
sanitasi kandang untuk selengkapnya disajikan pada tabel 2.

Tabel 2
Tabel Silang Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pekerja Ternak Unggas Dengan Keadaan
Sanitasi Kandang Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Flu Burung di Desa Babahan
Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Tahun 2012

Sanitasi Kandang Ayam


Nilai C Nilai P
Kurang Baik Jumlah
Variabel
N % N % N %
Pengetahuan
0,406 0,001
Kurang g 14 70,0 9 24,3 23 40,4
Baik 6 30,0 28 75,7 34 59,6
Jumlah 20 100,0 37 100,0 57 100,0
Sikap
Kurang 11 55,0 7 18,9 18 31,6
0,347 0,005
Baik 9 45,0 30 81,1 39 68,4
Jumlah 20 100,0 37 100,0 57 100,0
Tindakan
Kurang 14 70,0 7 18,9 21 36,8
0,451 0,000
Baik 6 30,0 30 81,1 36 63,2
Jumlah 20 100,0 37 100,0 57 100,0

Dan hasil analisis data dengan uji pencegahan penyakit flu burung diperoleh
Regresi Logistik menunjukkan bahwa hanya nilai 0.406 dengan nilai p sebesar 0.001
variabel tindakan memiliki nilai p = 0,016 < (lebih kecil dari 0,005) mununjukan bahwa
0,05 yang berarti ada hubungan signifikan adanya korelasi antar tingkat pengetahuan
terhadap variabel tergantung yaitu keadaan dengan keadaan sanitasi kandang dalam
sanitasi kandang, sedangkan untuk upaya pencegahan penyakit flu burung pada
perhitungan pemodelan peluang pekerja pekerja ternak unggas di Desa Babahan
ternak unggas yang tindakannya kurang Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan
dengan keadaan sanitasi kandang kurang Tahun 2012 dengan arah positif dengan
kecenderungan kondisi sanitasi kandang kecenderungan hubungan cukup kuat yaitu
kurang, dan lebih besar disebabkan oleh 0,406. Pengetahuan seseorang biasanya
tindakan pekerja peternak unggas yang diperoleh dari pengalaman yang berasal dari
kurang dengan nilai 0,67 daripada tindakan berbagai macam sumber, misalnya media
pekerja peternak unggas yang baik dengan masa, media elektronik, buku petunjuk,
nilai pemodelan sebesar 0,17 sedangkan petugas kesehatan, media poster, kerabat
untuk nilai Nagelkerke R Square = 0,361. dekat dan sebagainya. Menurut
Berarti variabel tindakan dapat menjelaskan Notoatmodjo (2003), pengetahuan
36,1% terhadap keadaan sanitasi kandang merupakan hasil dari penginderaan terhadap
dalam upaya pencegahan penyakit flu suatu obyek tertentu. Hasil ini sesuai dengan
burung pada pekerja ternak Di Desa penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman
Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten Sumartini pada tahun 2008 yang meneliti
Tabanan Tahun 2012 sedangkan sisanya tingkat pengetahuan dengan keadaan sanitasi
63,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang kandang ternak ayam dalam upaya
tidak dijelaskan dalam penelitian ini. pencegahan penyakit flu burung di Desa
Berdasarkan pengujian bivariat Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten
hubungan antara pengetahuan dengan Tabanan, dimana ada hubungan antara
keadaan sanitasi kandang dalam upaya tingkat pengetahuan dengan keadaan sanitasi

53
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 50 - 56
kandang dengan nilai p 0,000 < 0,05. pencegahan penyakit flu burung dan
Pengetahuan sangat mempengaruhi perilaku tindakan dengan perilaku pencegahan
masyarakat dalam bentuk knowledge, attude penyakit flu burung diperoleh nilai sebesar
dan practice. Pengetahuan tentang flu 0.451 dengan nilai p sebesar 0.000 (lebih
burung memerlukan informasi yang cukup kecil dari 0,05) menunjukan bahwa adanya
dan intensif sehingga masyarakat dapat korelasi antar tindakan pekerja ternak
berperilaku yang baik. unggas dengan keadaan sanitasi kandang
Sikap dengan perilaku pencegahan dalam upaya pencegahan penyakit flu
penyakit flu burung diperoleh nilai sebesar burung pada pekerja ternak unggas di Desa
0.347 dengan nilai p sebesar 0.005 (lebih Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten
kecil dari 0,05) mununjukan bahwa adanya Tabanan Tahun 2012 dengan arah positif
korelasi antar sikap pekerja ternak unggas dengan kecenderungan hubungan adalah
dengan keadaan sanitasi kandang dalam kuat yaitu 0,451 (Sugiyono, 2012).
upaya pencegahan penyakit flu burung pada Tindakan mempunyai beberapa
g
pekerja ternak unggas di Desa Babahan tingkatan yaitu : Persepsi (perception) yaitu
Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan mengenal dan memilih berbagai objek yang
Tahun 2012 dengan arah positif dengan akan dilakukan, respon terpimpin yaitu
kecenderungan hubungan adalah cukup kuat melakukan segala sesuatu sesuai dengan
yaitu 0,347 Sikap merupakan reaksi yang urutan yang benar, mekanisme yaitu
masih tertutup, tidak dapat dilihat secara melakukan sesuatu dengan benar secara
langsung sehingga sikap hanya dapat otomatis, adaptasi yaitu suatu praktek atau
ditafsirkan dari dari perilaku yang nampak tindakan yang yang sudah berkembang dan
(Notoatmodjo, 2003). Seorang ahli psikologi dilakukan dengan baik (Notoatmodjo
sosial yaitu Newcomb menyatakan bahwa Soekidjo, 2003). Tindakan akan lebih
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan mudah dievaluasi justru ketika kasus flu
untuk bertindak, dan bukan merupakan burung meningkat, terlebih jika telah
pelaksanaan motif tertentu. Sikap bukan menyerang manusia. Berdasarkan hasil
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, perhitungan analisis multivariat logistic
akan tetapi adalah merupakan “predisposisi” regression dari 3 variabel bebas yang diuji
tindakan atau perilaku. Sikap itu masih menunjukan bahwa hanya variabel tindakan
merupakan reaksi tertutup, bukan yang memiliki nilai p < 0,05 sehingga hanya
merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang variabel tindakan yang paling dominan
terbuka. Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa memiliki hubungan dengan keadaan sanitasi
sikap merupakan reaksi terhadap obyek di kandang dengan nilai p 0,016 < 0,05
lingkungan tertentu sebagai suatu sedangkan untuk perhitungan pemodelan
penghayatan terhadap obyek (Notoatmojo, peluang pekerja ternak unggas yang
2003). tindakannya kurang dengan keadaan sanitasi
Berdasarkan uraian beberapa teori di kandang kurang dimana kecenderungan
atas, adanya hubungan antara sikap dengan kondisi sanitasi kandang kurang lebih besar
keadaan sanitasi kandang dalam upaya disebabkan oleh tindakan pekerja peternak
pencegahan penyakit flu burung pada unggas yang kurang dengan nilai 0,67
pekerja ternak di Desa Babahan Kecamatan daripada tindakan pekerja peternak unggas
Penebel Kabupaten Tabanan 2012 yang baik dengan nilai pemodelan sebesar
disebabkan karena responden yang bersikap 0,17 sedangkan untuk nilai Nagelkerke R
baik cenderung akan memiliki sanitasi Square = 0,361 ini berarti variabel tindakan
kandang yang baik atau melakukan perilaku dapat menjelaskan 36,1% terhadap keadaan
pencegahan penyakit dengan baik, begitu sanitasi kandang dalam upaya pencegahan
juga sebaliknya responden dengan sikap penyakit flu burung pada pekerja ternak Di
yang kurang akan memiliki kondisi sanitasi Desa Babahan Kecamatan Penebel
kandang yang kurang dalam upaya Kabupaten Tabanan Tahun 2012 sedangkan

54
Hubungan pengetahuan, Sikap dan ...... ( Karminiasih, Marwati, Asmara )
sisanya 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain tidak bisa dirubah dalam waktu yang
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. singkat. Kurangnya pemakaian alat
Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh pelindung diri seperti sarung tangan dan
adanya faktor – faktor lain selain faktor masker dapat disebabkan oleh kebiasaan
predisposisi yang mempengaruhi seperti masyarakat yang ingin praktis dan
kurangnya perilaku pekerja ternak unggas menganggap penggunaan sarung tangan dan
dalam hal mengandangkan unggasnya yang masker dapat mengurangi kepraktisan dalam
dapat dipengaruhi oleh adat istiadat atau bekerja sehingga disinilah diperlukan peran
kebiasaan masyarakat yang telah terbiasa aktif dari pemerintah untuk sedikit – demi
hidup bersama unggas, yang telah sedikit mengubah kebiasaan yang buruk
diwariskan selama turun – temurun dan yang terlanjur melekat di masyarakat.

Simpulan dan Sarang


Berdasasrkan hasil penelitian hubungan keadaan sanitasi kandang dalam upaya
pengetahuan, sikap dan tindakan tentang pencegahan penyakit flu burung di Desa
keadaan sanitasi kandang dalam upaya Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten
pencegahan penyakit flu burung di Desa Tabanan tahun 2012 dengan secara uji
Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten koefisien kontingensi dengan nilai p <
Tabanan tahun 2012 dapat disimpulkan 0,05 dan secara uji regresi logistik hanya
sebagai berikut: variabel tindakan yang paling dominan
1. Pekerja ternak unggas yang memiliki memiliki hubungan dengan keadaan
pengetahuan kurang berjumlah 14 orang sanitasi kandang dengan nilai p 0,016 <
(70,0%) dengan sanitasi kandang 0,05 dan berdasarkan perhitungan
kategori kurang, sedangkan responden pemodelan dimana kecenderungan
yang memiliki pengetahuan baik kondisi sanitasi kandang kurang lebih
terdapat 28 orang (75,7%) dengan besar disebabkan oleh tindakan pekerja
sanitasi kandang kategori baik. peternak unggas yang kurang dengan
2. Pekerja ternak unggas yang memiliki nilai 0,67 daripada tindakan pekerja
sikap kurang berjumlah 11 orang peternak unggas yang baik dengan nilai
(55,0%) dengan keadaan sanitasi pemodelan sebesar 0,17.
kandang kategori kurang, sedangkan
responden yang memiliki sikap baik 1. Agar pekerja ternak lebih banyak
terdapat 30 orang (81,1%) dengan memanfaatkan media informasi yang ada
keadaan sanitasi kandang kategori baik. untuk meningkatkan pengetahuan
3. Pekerja ternak unggas yang memiliki tentang penanganan dan pencegahan
tindakan kurang berjumlah 14 orang penyakit flu burung.
(70,7%) dengan keadaan sanitasi 2. Bagi peneliti yang berminat untuk
kandang kategori kurang, sedangkan melanjutkan penelitian diharapkan untuk
responden yang memiliki tindakan baik menambah variabel yang kemungkinan
terdapat 30 orang (81,1%) dengan memiliki risiko terinfeksi flu burung.
keadaan sanitasi kandang kategori baik. 3. Kepada pihak terkait dalam hal ini Dinas
4. Keadaan sanitasi kandang ternak ayam Peternakan Kabupaten Tabanan agar
yang memiliki keadaan sanitasi kandang mengintensifkan program kegiatan
baik sabanyak 37 responden dengan pembinaan dan pengawasan lalu lintas
tingkat prosentase sebesar 65% dan 20 ternak, penyuluhan mengenai penyakit
responden memiliki keadaan sanitasi flu burung pada unggas serta cara
kandang ayam yang kurang baik dengan pemeliharaan unggas yang baik.
prosentase sebesar 35%. 4. Kepada pihak Dinas Kesehatan
5. Ada hubungan pengetahuan, sikap dan Kabupaten Tabanan agar
tindakan pekerja ternak unggas dengan mengintensifkan program kegiatan

55
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 50 - 56
pembinaan dan penyuluhan mengenai Direktoral Jenderal Bina Pelayanan
penyakit flu burung kepada para pekerja Medik Kementerian Kesehatan RI.
ternak unggas di Desa Babahan dimana Mahardika, dkk, 2005, Aspek epidemiologi
penyuluhan kesehatan dapat melalui Virus Avian Influenza: Sifat Virus
pertunjukan kesenian rakyat seperti dan Peran Berbagai Spesies Hewan
pertunjukan wayang kulit dan lawakan. dalam Genisis Pandemi, Lab.
Virologi, Lab Patologi, Denpasar:
Fakultas Kedokteran Hewan
Daftar Pustaka Universitas Udayana.
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur
Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta. Mantra I B, 1985, Perencanaan Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta :
Cahyono, Bambang dan Samadi, Budi, Pusat Penyuluhan Kesehatan
2007, Cara Mudah Berternak Ayam Masyarakat Depkes RI.
Hibrida dan Crossbred Untuk
Hewan Potong, Jakarta : Pustaka Moh, Nazir, 2003, Metode Penelitian,
Mina. Jakarta : Graha Indonesia.
g
CBAIC, 2007, Petunjuk Umum Pencegahan Notoadmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan
Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Perilaku Kesehatan, Jakarta :
dan Manusia. Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI, 2004, Waspada Profil Desa Babahan Tahun 2007.
Flu Burung: Pengendalian Infeksi
pada Perawatan Flu Burung, Jakarta Sadiman, dkk, 2003, Media Pendidikan :
: Ditjen P2B2, PP dan PL. Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta : Raja
Departemen Kesehatan RI, 2005, Waspada Grafindo Persada.
flu burung, (Online), Available:
http://www.depkes.go.id/index.php? Sarwono, 2007, Sosiologi Kesehatan,
option=articles&task=viewarticle&ar Beberapa Konsep Beserta
tid=2.; (5September 2012). Aplikasinya, Yogyakrta : Gajah
Mada University Press.
Departemen Kesehatan RI, 2006,
Pengendalian Flu Burung dan Sugiyono, 2012, Statistika Untuk Penelitian.
Penggunaan “Oseltamivir” di Bandung Alpabeta.
Puskesmas, Jakarta : Ditjen P2B2,
PP dan PL. Sumartini, Ni Nyoman, 2008, Karya Tulis
Ilmiah Hubungan Antara Tingkat
Departemen Kesehatan RI, 2008, Pedoman Pengetahuan Peternak Dengan
Kebijakan dan Pengendalian Flu Keadaan Sanitasi Kandang Ternak
Burung, Jakarta, Direktorat Jenderal Ayam Dalam Upaya Pencegahan
Pengendalian Penyakit Dan Penyakit Flu Burung.
Penyehatan Lingkungan.
Website WHO, 2005, Cumulative Number
Departemen Kesehatan RI, 2009, Pedoman of Confirned Human Cases of Avian
Penyelidikan Dan Penanggulangan Influenza A/(H5N1) Reported to
Kejadian Luar Biasa Penyakit WHO, (Online), Available :
Menular, Jakarta : Depkes RI. http://www.who.int/csr/disease/avian
influenza/en/, (5 September 2012).
Departemen Peternakan RI, 2006, Prosedur
Oprasional Standar Pengendalian Wulandari,S.P,dkk, 2009, Diktat Pengajar
Penyakit Avian Influenza di Analisis Data Kualitatif, Surabaya:
Indonesia, Jakarta : Direktorat Jurusan Statistika ITS.
Peternakan.
Hadisiswanto, 2002, Kamus Populer
Kesehatan Lingkungan, Jakarta :
EGC.
Kementerian Kesehatan RI, 2010, Pedoman
Tatalaksana Klinis Flu Burung
(H5N1) di Rumah Sakit, Jakarta :

56

Das könnte Ihnen auch gefallen