Sie sind auf Seite 1von 6

5- 039

UJI POTENSI DAUN MUDA SUNGKAI (Peronema canescens) UNTUK KESEHATAN


(IMUNITAS) PADA MENCIT (Mus.muculus)

The Potential Test of Sungkai Young Leaves (Peronema canescens) to Maintain


Goodhelth (Immunity)in Mice (Mus musculus)

Ariefa Primair Yani,Aceng Ruyani, Yenita, Irwandi Ansyori, Riko Irwanto


Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu
E-Mail :irwandiansori@gmail.com

Abstract - In Lembak delapan Tribes traditional medicine, water decoction of the Sungkai leaves is used for
raw material fever-lowering drugs (antipyretics), to maintain good health, and for malaria drug. This study
aims to test the effectiveness of the infusion of leaves P. canescens to maintain goodhelth (immunity) in
mice (Mus muculus). The Young leaves of Sungkai (P.canensces) was extracted by maceration method using
96% alcohol solvent. This study used 25 male mice strain Swiss Webster with 7-8 weeks old, with a body
weight ranging from 30 g. At the immunity test, mice were divided into 5 groups. Group 1 (negative control)
were given distilled water, group 2 (positive control) was given imunos 0.07 mg / kg bw, for the three
treatment groups were given of the extract dose of 0.186 mg Sungkai / Kg mm, 0.375 mg / kg bw, and 0,
5625 mg / kg bw. Treatment with one gavage, with a span of 24 hours. After the calculation is done by
taking a blood leukocytes from mice tail. Data were analyzed using ANOVA tables and followed by LSD test.
The results showed that the Immunity test dose of the most effective in helping the immune system with a
dose of 0.567 mg Sungkai extract / kg bw, tends to increase by 36% leukocytes, better than than the
comparator dose (imunos) leukosit only increase the amount by 23%.

Keywords: sungkai,immunity, mice

PENDAHULUAN mempertahankan tradisi dengan


Pengetahuan tentang tanaman obat memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya
merupakan warisan budaya dari leluhur, untuk pengobatan ataupun perawatan
berdasarkan pengalaman turun kesehatan misalnya tanaman sungkai (P.
menurun.Berbagai macam penyakit dan canescens.Jack) suku verbenaceae pada
keluhan ringan maupun berat dapat diobati bagian daun muda digunakan sebagai obat
dengan memanfaatkan ramuan dari tumbuh- pilek, demam, obat cacingan (ringworms),
tumbuhan tertentu yang mudah didapat di dijadikan mandian bagi wanita selepas
sekitar perumahan.Oleh karena itu bersalin dan sebagai obat kumur pencegah
pengetahuan tentang tanaman obat sangat sakit gigi.Sebagian masyarakat di Sumatera
penting untuk dijaga dan disimpan sebagai Selatan dan Lampung menggunakan daun
bentuk kekayaan bangsa. (Kartasaputra, sungkai (P. canescens.Jack) sebagai
1996) antiplasmodium dan obat demam. Menurut
Sungkai (Peronema canescens) sering Yusrin (2008), dalam pengobatan Suku
disebut sebagai jati sabrang, ki sabrang, Serawai daun P. canescens ditumbuk dan
kurus sungkai, atau sekai, termasuk ditampal untuk sakit memar. Menurut Yani
kedalam famili Verbenaceae. Di Bengkulu, (2013), dalam pengobatan suku Lembak,
P. Canescens dapat dijumpai di hutan, seduhan daun P. Canescens digunakan untuk
kebun, maupun halaman, biasanya ditanam penurun panas, malaria dan menjaga
sebagai pembatas rumah atau berfungsi kesehatan.
sebagai pagar hidup pada bagian belakang Menurut Ningsih dan Subehan (2013)
rumah. Menurut Harmida dan Yuni (2011) dari Hasil isolasi ekstrak n-heksan daun
Pada suku Dayak di Kalimantan Timur sungkai (P. canescens.Jack) diperoleh satu
sampai saat ini masih tetap senyawa, yaitu isolat B1, berdasarkan data

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 245


pereaksi kimia isolat B1 positif golongan tubuh, serta evaluasi inveksi bakteri dan
senyawa terpenoid, data spektra UV dengan virus
panjang gelombang maksimum 207, dan Tujuan penelitian ini adalah, untuk
data IR senyawa isolat aktif mengandung mengetahui potensi daun P.
gugus fungsi OH (hidroksil) -CH- alifatik, C=O canescensdalam meningkatkan sistem imun
(karbonil), C – O (keton), C=C– (ester siklik (uji imunitas). Hal ini dimaksud agar
atau aromatik), dan CH2 dan CH3 (alkil pengobatan secara tradisional dapat
alifatik). Menurut Hollman (1996) dalam digunakan dalam sistem pelayanan
Gresinta (2012) mengatakan bahwa kesehatan dan sesuai kaidah pelayanan
senyawa yang mempunyai bioaktifitas kesehatan formal, yaitu secara medis harus
sebagai imunostimulan agent yaitu dapat dipertanggungjawabkan.
golongan senyawa polisakarida, terpenoid,
alkaloid dan polifenol. BAHAN DAN METODE
Imunitas adalah resistensi terhadap Alat dan bahan
penyakit, terutama penyakit infeksi. Alat dan bahan yang digunakan
Gabungan sel, molekul dan jaringan yang dalam penelitian ini adalah: kandang
berperan dalam resistensi terhadap infeksi mencit, nampan plastik, botol minum
disebut sistem imun, dan reaksi yang mencit, ram kawat, sarung tangan,
dikoordinasi sel-sel dan molekul-molekul timbangan analitik, pisau pemotong
terhadap mikroba dan bahan lainnya (cutter), blender, pipet tetes, pipet
terhadap disebut respon imun. Sistem imun pengencer, gelas kimia, tabung reaksi, rak
diperlukan tubuh untuk mempertahankan tabung reaksi, tissue gulung, kertas saring,
terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan erlenmeyer, water bath, corong pemisah,
berbagai bahan dalam lingkungan hidup. corong kecil,1 set alat gavage, jarum suntik
Daya tahan tubuh atau sistem imun no 25, haemasitometer,kamar hitung,
diantaranya dapat dikaji melalui banyaknya mikroskop, kamera mikroskop (Dino
jumlah sel darah putih atau leukosit dalam capture),kertas koran, kamera digital,
darah. mencit jantan, daun sungkai muda, imunos,
Sel darah putih merupakan aspek etanol, alcohol, aquades dan larutan Turk
penting dalam sistem kekebalan tubuh.Sel sebagai reagensia.
darah putih jenis zat berbahaya dalam Metode
darah dan membantu untuk menerima Pembuatan ekstrak daun muda
pesan tentang zat-zat berbahaya dalam sungkaisecara maserasi.Daun sungkai
sistem darah.Untuk membunuh infeksi sel (P.canensces) diekstraksi dengan metode
darah putih yang digunakan dalam sistem maserasi menggunakan pelarut alkohol 96%.
kekebalan tubuh.Sel darah putih diproduksi Hasil maserasi dipisahkan dengan cara
dalam sumsum tulang tetapi tidak seperti penyaringan, kemudian filtratnya dipekatkan
sel-sel darah lainnya, mereka perlu dewasa dengan penguapan menggunakan
untuk menjadi efektif. Ada lima jenis dan seperangkat alat soklet sehingga diperoleh
langkah-langkah yang terlibat dalam proses ekstrak kental daun muda sungkai. Setelah
kehidupan sel-sel darah putih, neutrofil, itu ekstrak daun ini didinginkan dan siap
limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Sel digavage pada mencit atau disimpan
darah putih mempertahankan fungsi tubuh (Harborne, 1996).
terhadap infeksi, sehingga sel darah putih Berdasarkan penelitian Subeki et al
bertanggung jawab terhadap imunitas (2004) bahwa dosis P. Canescens untuk

246 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


antibakterial spesies protozoa parasitBabesia 3 Perlakuan -
0,186 5
3 (P2)
gibsoni dengan dosis 0,7 g/kg bb dan tidak
4 Perlakuan -
menimbulkan toksisitas pada mencit yang 0,375 5
4 (P3)
diuji. Sehingga dosis yang digunakan tidak 5 Perlakuan -
0,5625 5
lebih dari 0,7 g/kg bb agar tidak 5 (P4)
menimbulkan toksisitas. Berdasarkan kebiasaan Perhitungan Jumlah Leukosit
masyarakat penggunaan daun muda P. Dalam perhitungan jumlah sel
canescenssebagai obat penurun panas darah putih (leukosit) ini diperlukan darah
adalah segenggam tangan orang dewasa yang tidak terlalu banyak. Menurut Malole
dengan berat 15 g untuk sekali konsumsi (1989), pengambilan darah dalam jumlah
(Yani, 2013), berat badan orang dewasa sedikit dapat diperoleh melalui sayatan
rata-rata 50 kg. Mencit yang akan pada ujung ekor, hal ini biasanya dilakukan
digunakan berumur ± 8 minggu dengan salah satunya untuk diferensial darah.
berat rata-rata 30 g. Oleh karena itu perlu Langkah-langkahpengambilan sampel
dilakukan konversi dosis ekstrak daun muda darah:
P. canescens yang akan diberikan pada 1. Bilik hitung dan kaca penutup
mencit. disiapkan dalam keadaan bersih.
Penelitian ini dilakukan secara 2. Darah diambil dengan cara
eksperimental in vivo pada hewan uji yakni memotong bagian ekor. Tidak lupa
Mencit putih (Mus musculus) jantan galur memakai desinfektan untuk
swiss webster. Sebanyak 25 ekor M. membersihkan bagian yang akan
musculus jantan dengan umur 7-8 minggu, diambil darahnya.
dan berat badan berkisar antara 30 3. Darah yang keluar dari luka dihisap
g.Mencit dibagi dalam 5 kelompok, dengan dengan pipet haemocytometer yang
masing-masing kelompok terdiri dari lima berbatu putih sampai tanda 0,5.
ekor M. musculus. Lima kelompok tersebut bekerja cepat diusahakan jangan
yaitu, kelompok kontrol negatif yang diberi sampai darah membeku didalam pipet.
air, kelompok kontrol positif yang diberikan 4. Darah diencerkan dalam pipet
imonos dan sebagai kelompok perlakuan dengan menggunakan larutan Turk
diberikan tiga macam dosis bertingkat, yaitu sampai tanda 11, suspensi dikocok
dosis0,186 mg/Kg bb, 0,375 mg/Kg bb,dan sampai homogen, dengan demikian
0,5625 mg/Kg bb.Perlakuan dengan satu darah tersebut telah diencerkan
kali gavage, pada siang hari, dengan sebanyak 100 kali.
rentang waktu 24 jam. Setelah itu dilakukan 6. larutan darah dibiarkan dalam larutan
penghitungan leukosit dengan cara Turk ini selama 5 menit.
mengambil darah mencit dari ekornya. Data 7. Larutan campuran (darah+Turk)
yang diperoleh dianalisis menggunakan dipipet dengan pipet pasteur
tabel anova dan dilanjutkan dengan uji BNT. kemudian ujung pipet disentuhkan
0
Tabel 1 pengelompokan mencit (M. musculus) dengan sudut 30 pada permukaan
Dosis Dosis bilik hitung dengan menyinggung
Jumlah
ekstrak Imunos cover glass, kemudian tutup dengan
No Kelompok hewan
( mg /g (mg/30
(ekor) cover glass. Diletakkan di atas bidang
bb) gBb)
1 Perlakuan - yang datar dan biarkan bilik hitung
0 5
1 (P1) terisi perlahan-lahan dengan daya
2 Perlakuan 0,07 kapilaritasnya sendiri.
0 5
2 (P1)

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 247


8. Bilik hitung tersebut dibiarkan selama Selanjutnya jumlah sel darah putih dihitung
2-3 menit supaya leukosit dapat dengan rumus:
mengendap. Jumlah sel darah putih(SDP)= Ne x p x 2
Ne : Jumlah sel-sel darah putih dalam 4
9. Kemudian dilihat dibawah mikroskop,
kotak besar bagian pinggir
butir-butir leukosit yang berada di P : Pengenceran
dalam 4 kotak besar di bagian pinggir
dihitung. HASIL DAN PEMBAHASAN
10. Pengamatan menggunakan mikroskop Uji Imunitas.Sebanyak 25 sampel mencit,
perbesaran 40X dibantu dengan Dino dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan didapat
camera, difoto dan direkam di hasil rata-rata jumlah leukosit mencit
komputer sebagaiberikut:

(Khadir dan Manaf,2004 dalam Gresinta2012)


Tabel 2. Jumlah rata-rata leukosit (dalam ribuan)
P0 P1 P2 P3 P4
Ulangan
Kontrol Imunos Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3
1 4, 02 3, 98 3, 52 4,92 6,34
2 4, 12 3,84 4,18 4,1 6,28
3 4, 38 13,54 4,66 4,96 7,14
4 8,6 5,7 4,28 4,92 9,48
5 6, 06 6,2 6,8 5,86 7,38
Jumlah (∑Xi) 27,18 33,26 23,44 24,76 36,62
Rata-rata 5,4 6,652 4,699 4,952 7,324

Gambar 1. Grafik jumlah rata-rata leukosit.

Berdasarkan analisis varian pada kontrol positif dibandingkan dengan P4,


masing-masing kelompok seluruh maka lebih besar P4 dengan dosis sungkai
perlakuan, menunjukan hasil non signifikan. sebesar 0,5625 mg/Kg bb dan jumlah
Namun bila dilihat dari data jumlah leukosit leukosit sebesar 7324 / cc.
pada P0 berjumlah 5400/cc, P1 berjumlah Sel darah putih (leukosit) dapat
6652/cc, P2 berjumlah 4699/cc, P3 dibagi menjadi dua kelompok besar fagosit
berjumlah 4952/cc dan P4 berjumlah dan imunosit.Granulosit, yang mencakup
7324/cc. dilihat pada grafik jumlah leukosit, tiga jenis sel netrofil, eosinofil dan basofil
P0 ke P1 ada peningkatan jumlah. Pada bersama dengan monosit membentuk

248 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


kelompok fagosit.Fungsi fagosit dan (P.canescens) dosis 0,5625 mg/Kg bb,dapat
imunosit dalam melindungi tubuh terhadap meningkatkan jumlah leukosit sebesar 36%
infeksi terkait erat dengan dua sistem
protein terlarut dalam tubuh, yaitu DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C., dan Hall, J. E.. 1997. Buku Ajar
imunoglobulin dan komplemen.Pada manusia
Fisiologi Kedokteran. (Textbook of
dewasa dapat dijumpai sekitar 7000 sel darah Medical Physiology) Diterjemahkan
putih per mikroliter darah. Persentase Oleh Irawati Setiawan. Jakarta: EGC
normal dari sel darah putih kira-kira sebagai 544.
Gresinta, E. 2012.Uji Potensi Daun etlingera
berikut: Netrofil (62,0 %), eosinofil (2,3 %),
hemisphaeria Terhadap Jumlah
basofil (0,4%) monosit (5,3%) limfosit (30,0). Leukosit Mus musculus dan
(Guyton dan Hall, 1995) Implementasinya Sebagai Modul
Hal ini menunjukan bahwa Pembelajaran Sistem Imun. Bengkulu:
Tesis UNIB
pemberian perlakuan ekstrak daun sungkai Harmida, S., dan Yuni, V.F. 2011.Studi
memberikan pengaruh terhadap kekebalan Etnofitomedika Di Desa Lawang Agung
tubuh. Dimana leukosit adalah sel yang Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten
Lahat Sumatera Selatan. Jurnal
membentuk komponen darah, sehingga
Penelitian Sains Vol. 14 Nomer 1(D)
dengan meningkatnya kandungan sel darah 14110. Diakses di
putih dapat membantu tubuh melawan http://jpsmipaunsri.files.wordpress.co
berbagai penyakit infeksi, sebagai bagian m/2011/03/1042-46-d-harmida.pdf
Kartasaputra, G..1996. Budidaya Tanaman
dari sistem kekebalan tubuh. Pemberian Berkhasiat Obat. CV Amalia. Jakarta, hal
ekstrak daun sungkai lebih efektif dibanding 25.
dengan pemberian obat imonos sebagai Malole, MBM,. 1989. Penggunaan Hewan-hewan
Percobaan di Laboratorium. IPB. Bogor .
obat pembanding. Imunos sebagai obat
hal 10
tunggal, sedangkan pada ekstrak sungkai Ningsih, A., Subehan, dan M. Natsir D.
mengandung berberapa zat aktif yaitu, 2013.Potensi Antimikroba dan Analisis
peronemin, sitosterol, isopropanol, phytol, Spektroskopi Isolat Aktif Ekstrak n-
Heksan Daun Sungkai (Peronema
dipterpenoid, flafanoid sehingga ada
Canescens) Terhadap Beberapa Mikroba
kemungkinan unsur-unsur tersebut Uji.Fakultas Farmasi, Universitas
membantu dalam menaikan jumlah Hasanuddin.
leukosit.Pada uji Imunitas dosis yang paling http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/752
5bb97eeeac033efca9bf37ac523ba.pdf.
efektif dalam membantu sistem kekebalan Diakses tanggal 9 Mei 2013.
tubuh dengan dosis ekstrak sungkai Yani Ariefa Primair, 2013. Kearifan Lokal
sebesar 0,567 mg/Kg bb, cenderung Penggunaan Tumbuhan Obat oleh Suku
Lembak Delapan di Kabupaten Bengkulu
meningkatkan jumlah leukosit sebesar 36%,
Tengah Bengkulu. Semirata 2013. Unila.
lebih baik daripada daripada dosis Lampung.
pembanding (imunos) hanya meningkatkan Yusrin Hidayat, 2008. Studi Etnobotani Jenis-
jumlah leukosi sebesar 23%. Jenis Tumbuhan di Pekarangan Sebagai
Obat Tradisional Oleh Suku Serawai di
Desa Kembang Seri Kecamatan Talo
KESIMPULAN Kabupaten Seluma.Bengkulu.FKIP.UNIB.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun TANYA JAWAB
Penanya : Emi Kusumawati dari Universitas
muda sungkai (P.canescens) berpotensi Negeri Malang
dalam meningkatkan kesehatan (imunitas). Pertanyaan :
Pemberian ekstrak daun muda sungkai Mengapa menggunakan daun sungkai yang
masih muda?

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 249


Apabila daun sungkai benar-benar dapat Jawab :
menambah imunitas kita maka penelitian Memakai daun muda berdasarkan pengobatan
lanjutan yang akan dilakukan? suku lembak delapan yang telah dipakai
Jawab : bertahun-tahun.
Belajar dari kearifan lokal dari pengobatan suku Untuk pelestarian, bila masyarakat sudah tahu
lembak dimana untuk pengobatan dilakukan manfaat ekologi, ekonomi dan sosial, maka
dengan mengambil satu genggam daun sungkai dengan sendirinya pelestarian akan terjadi atau
dan ditambah dengan air tawar dan dimasukkan berjalan dengan sendirinya.
ke dalam gelas Zat yang dominan adalah peronema tapi belum
Penelitian lanjutan yang dilakukan adalah untuk diketahui apakah zat/kandungan ini yang
melihat isolasi zat yang menyebabkan membantu dalam jumlah leukosit.
bertambahnya leukosit.
a. Pengemasan yang lebih higienis dapat Penanya : Roimil latifa dari UMM Malang
dimanfaatkan dan dikenal masyarakat luas Pertanyaan :
b. Melihat atau meneliti dari segi Seperti pertanyaan yang lain. Jika menggunakan
teratosenitas daun muda maka umur berapa daun muda itu/
apakah ada ciri-ciri yang spesifik dari daun muda
itu?
Penanya : Dahlia dari Universitas Negeri Malang Jawab :
Pertanyaan : Daun muda yang masih berwarna ungu
Mengapa menggunakan daun muda? kemerah-merahan dan biasanya tumbuh pada
Ada gedung sejuta sungkai di daerah Riau. Itu bagian atas.
kan tanaman endemik. Bolehkan dilakukan
penebangan? Bagaimana hubungannya dengan
pelestarian?
Apa zat yang dominan?
Apakah zat/kandungan ini yang membantu
dalam jumlah leukosit dalam imunitas?

250 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Das könnte Ihnen auch gefallen