Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Persiapan
Sebelum membuat peta topograpi terlebih dahulu dipersiapkan data hasil survey pengukuran
topograpi.
Jenis data yang dapat di input ada dua jenis data format ASCII yang dapat dibaca yaitu :
1. No. Point ( P ), Easting ( X ), Northing ( Y ), Elevation ( Z ) dan Code ( Description ).
2. No. Point, Angle ( Sudut Horisontal ), Distance ( Jarak ), Vertical Angle ( Sudut Vertikal ).
Untuk memasukkan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1. Down Load data dari alat ukur Total Station Theodolit.
2. Import Data File ( Format ASCII )
3. Key In ( Manual )
I. Langkah – langkah
A. Setting Parameter
1. Buka Land Desktop 2005
2. Klik button New, pada dialog Start Up yang ditampilkan untuk membuat file yang baru.
4. Klik button Create Project pada dialog Project base untuk membuat project baru
5. Pilih Default ( Meters ) pada kotak pilihan Prototype untuk setting unit yang akan digunakan
pada project.
6. Ketik nama project pada kotak isian Name yang terdapat baris dialog Project Information
7. Ketik keterangan pada kotak isian Description untuk menjelaskan keterangan project.
8. Ketik kata kunci pada kotak isian Keywords untuk memudahkan pencarian nama project.
9. Klik button OK, maka akan kembali ke tampilan dialog Project base
10. Klik button OK
Maka akan ditampilkan dialog Create Database Point seperti di bawah ini
11. Ketik angka jumlah karakter pada Kotak isian Point Description Field size seperti diatas
12. Klik OK
13. Klik jenis Setting atau Klik Load untuk jenis setting yang akan digunakan seperti pada dialog
Setting Parameter.
14. Klik button Next >
15 Klik lingkaran checklist Meters pada kolom dialog Linear Units untuk setting unit Jarak
16. Klik lingkaran checklist Degrees pada kolom dialog Angle Units untuk setting Sudut
17. Klik pilihan / ketik angka jumlah decimal pada kotak isian masing – masing parameter pada
kolom dialog Display Precision untuk menentukan jumlah presisi angka dibelakang koma.
18. Klik lingkaran checklist North Azimuth pada kolom dialog Angle Display Style untuk
menggunakan jenis referensi arah Utara Azimuth
Pada kolom dialog Sample menampilkan resume setting parameter yang telah ditentukan
pada dialog Setting Units
19. Klik Next >
Pada dialog Zone di atas dapat diisi apabila akan menggunakan System Koordinat Global
dimana dengan pengisian parameter pada dialog tersebut dapat mereduksi data – data hasil pengukuran
dengan scope atau cakupan pada areal yang luas ( > 55 Km2 ). Sedangkan untuk penggunaan praktis
pengisiannya dapat diabaikan.
Pada dialog Setting Orientation di atas menjelaskan referensi atau datum UCS dan arah Utara. Default
nilai parameter pada dialog tersebut diisi dengan nilai nol sesuai keperluan praktis.
24. Klik / Pilih Nama Style dan Ukuran Text pada daftar untuk setting Text yang akan digunakan.
Catatan : Perlu diperhatikan pemakaian style dan ukuran Text yang ideal sesuai skala
juga pertimbangkan ukuran terkecil Text pada skala yang digunakan.
Misalnya, untuk Skala 1 : 1000 ukuran Text ideal ( 1/1000 x Skala ) untuk
ukuran terkecil yang dapat terbaca ½ x Ukuran Text Ideal
27. Ketik Nama setting parameter yang sudah dibuat pada kotak isian Profile Name untuk
disimpan pada Daftar Library dan dapat digunakan untuk project yang lain
28. Klik button Save untuk menyimpan pada Daftar Library Format.
29. Klik Finish
30. Klik OK
B. Input Data
Pada Menu Bar
1. Klik Format => Text Style untuk menyiapkan Jenis dan Ukuran Text yang akan digunakan pada
tampilan Point Data.
10. Klik icon Set Current untuk mengaktifkan layer yang dipilih
11. Klik OK untuk menutup dialog Layer Manager
12. Klik Points => Point Settings
Maka ditampilkan dialog seperti dibawah ini :
apabila di inginkan dapat digabungkan dengan symbol yang terdapat pada pilihan
symbol Superimposed.
15. Klik kotak checklist Number, Elevation, Description untuk menampilkan Nomor,
Elevasi, dan Deskripsi ( Code ) point pada gambar.
apabila diinginkan warna selain default ketiga komponen tersebut , Klik Kotak warna pada
masing2 komponen untuk memilih jenis warna diinginkan pada daftar warna .
16. Klik Show Full Description untuk menampilkan Deskripsi secara keseluruhan.
17. Klik pilihan Style Huruf yang telah dibuat sebelumnya pada kotak pilihan Text Style
and Size maka pada kotak isian Size akan terisi dengan ukuran teks mengikuti pilihan teks
style.bila diperlukan dapat diisi nilai derajat arah text pada kotak isian Text Rotation
19. Klik lingkaran checklist X – Y untuk menampilkan Koordinat debgan Format X,Y
20. Klik OK
21. Klik Points => Import / Export Points => Import Points
22. Klik Jenis Format pada kotak pilihan Format sesuai Format Data yang sudah disiapkan
23. Klik Icon Open File pada kotak Source File untuk mengambil file data
24. Klik kotak checklist Add Point to Point Group untuk menyimpan data point yang diimport
ke dalam point group yang sudah dibuat sebelumnya
25. Klik Icon Open list untuk memilih point group yang sudah dibuat pada daftar point
Group , apabila point group belum dibuat maka ,Klik Icon Point Group untuk
membuar point group
26. Klik OK
33. klik icon Layer Properties Manager pada toolbar menu atau ketik Layer pada
command line
34. Klik icon New Layer pada layer manager untuk membuat layer baru dan ketik nama
layer untuk garis boundary, jika perlu lakukan setting warna dan jenis garis yang akan
digunakan pada layer tersebut..
36. Klik OK
1. klik icon Polyline pada toolbar menu atau ketik PLINE pada command line untuk membuat garis
boundary. Gunakan fungsi Osnap node atau titik ( fungsi penangkapan cursor untuk
point ). Pilih point terluar untuk batas boundary.
Garis Boundary
2. Klik menu Terrain => Terrain Mode Explore untuk pembuatan garis kontur
5. Ketik Nama Surface pada Kotak isian New surface name , Contoh : Surf_Exs
6. Klik OK
7. Klik kiri mouse pada , pilih Point Group
8. Klik kanan mouse pada
9. Klik kiri Add Point Group , Maka ditampilkan sbb :
16. Klik button Close pada pojok kanan atas dialog Terrain Model Explorer
17. Klik menu Terrain => Edit Surface => Surface Boundaries
18. Ketik Add / A atau tekan Enter pada baris Command untuk menambahkan garis batas
(boundary) surface
19. Ketik Yes / Y untuk menghapus Definisi boundary jika telah ada sebelumnya , tekan Enter
23. Enter
24. Enter
Tampilan Sutface
Surface TIN yang ditampilkan tersebut diatas bersifat imaginer , maka bila Scroll bar digeserkan , Surface
Tersebut tidak ditampilkan .
Agar Tampilan Surface ditampilkan permanent maka :
26. Klik Menu Terrain => Edit Surface => Import 3D Lines
27. Ketik Yes / Y pada Command line untuk menghapus tampilan surface yang sudah dibuat se-
belumnya.
28. Enter
Surface yang telah dibuat diatas secara otomatis tersimpan pada layer SRV-VIEW pada layer Manager
D. PEMBUATAN KONTUR
2. Klik button pilhan Surface pada kolom daftar Surface untuk membuat kontur pada
3. Klik lingkaran checklist Both Minor and Major untuk menampilkan kontur interval pada kontur
Minor dan kontur Mayor
4. Ketik atau pilih nilai Interval Minor dan Interval Mayor pada kolom isian masing-masing.
5. Ketik atau pilih nama layer untuk tempat penyimpanan kontur Minor dan kontur Mayor pada
Kolom isian Layer . agar kontur tersebut sesuai dengan name sutface , tambahkan nama
Surface dibelakng nama masing2 layer kontur tersebut.
9. Pada Setting menu Contour Appearances klik Contour and Grip untuk menampilkan garis
Kontur dan kotak grips pada garis kontur
10. Klik Add vertices, geser panel untuk mengatur skala kelenturan kontur.
11. KlikText Style, pilih dan isi jenis text ,warna dan Jumah angka di belakang koma
pada kotak isian masing-masing parameter setting
12. Klik Label Position pilih On Contour, pilih Make Plan Readable dan pilih None untuk setting
Border Around Label
14. Klik Button Preview pada dialog Create Contur untuk melihat contoh kontur yang akan di
tampilkan , Klik OK untuk menutup Contour Style preview
16. Ketik Yes pada command line untuk menghapus kontur yang sudah ada sebelumnya.
17. Enter
18. Untuk membedakan kontur Minor dan Mayor lakukan setting color pada Layer Manager
19. Lakukan editing pada garis kontur yang tidak sesuai atau berpotongan satu sama lain dengan
cara : klik pada garis kontur yang akan di edit kemudian geser posisi Grip dengan
memperhatikan elevasi point disekitarnya sehingga bentuk kontur sesuai dengan bentuk
sebenarnya.
Editing Grip Kontur /geser garis Kontur Kontur yang telah diperbaiki
20. Setelah editing buat kembali update surface dari kontur yang telah diperbaiki.
Sebelum membuat label pada garis kontur lakukan terlebih dulu setting Jenis Text dan ukuran teks Yang
akan digunakan pada label kontur..
Langkah langkah setting seperti pada langkah B.1 – 7 ( hal 7- hal 8 )
2. Klik Kolom Pilihan Jenis Text Style untuk memilih style yang akan digunakan
3. Klik / Ketik Kolom isian Precision untuk menentukan jumlah angka dibelakang koma pada
Tampilan label kontur.
4. Klik OK
5. Klik Terrain => Contour Label => Group Interior
6. Ketik Nilai Interval kontur pada Kolom isian Elevation Increment sesuai nilai interval kontur
pada gambar
7. Klik OK
1. Buat Layer baru dengan cara seperti langkah –langkah pada bagian B 8 s/d B 11 hal 8
3. Klik / Buat garis Lurus atau garis yang merupakan Alignment untuk dilihat tampak potongannya pada
gambar .
Pada dialog quick section viewer diatas terdapat fasilitas untuk setting tampilan dan saving dengan
Format WMF ( WINDOWS META FILE ) , tampilan diatas adalah salah satu cara membuat tampak
Potongan. Cara lainnya adalah sbb :
9. Klik Icon Polyline atau ketik pada garis command : Pline ,buat garis Polyline untuk
maka ditampilkan :
17. Klik Alignment => Station display Format untuk membuat setting format tampilan Station
18. Klik Show leading Zeros untuk menampilkan angka 0 didepan penulisan angka station
Contoh : untuk sta 50.00 akan dituliskan 050.00
19. Ketik jumlah angka dibelakang koma pada kotak isian Decimal Precision
21. Klik Alignment => Aignment Label untuk mebuat setting label pada Alignment
23. Klik Ok
24. Klik Alignment => Station Label setting untuk membuat setting pada label station
35. Klik Alignment => Create Offset ,untuk setting membuat offset pada Alignment
1. Klik Project => Menu Palettes , untuk menggunakan Menu Program Civil Design
21. Klik OK
22. Ketik Nomor Station awal pada baris Command atau Enter untuk membuat sample profile mulai
dari Station 0 ( 0+000)
22. Ketik Nomor Station akhir pada baris Command atau Enter
23. Klik Profile => Create Profile => Full Profile
24. Klik OK
25. Klik Mouse pada area yang kosong pada gambar untuk menampilkan Gambar Propfile
1. Buat Layer baru untuk Layer tempat penyimpanan tampilan elevasi poinrt Grid Existing
misal : Grading-Existing , lakukan langkah-langkah seperti pada bagian B 8 s/d B 11 hal 8
2 Klik Format => Text Style untuk seting jenis dan ukuran yang akan digunakan pada tampilan
Elevasi point pada grid.
3. Klik New
4. ketik nama style untuk Nama text Elevasi-Grid pada kotak Style Name
5. Klik Ok untuk menutup dialog New Text style
6. Ketik angka ukuran Text pada kotak isian Height
7. Klik Kotak pilihan Jenis Huruf dan pilih jenis huruf pada Kolom pilihan Font
14. klik kotak checklist Number dikosongkan untuk tidak menampilkan Nomor point
15. Klik Kotak Color Elevation untuk mengganti warna tampilan text elevasi yang dipilih pada dialog
Select a color
16. klik kotak checklist Description dikosongkan untuk tidak menampilkan Nama point
17. Klik Kotak pilhan Text style untuk menggunakan jenis text yang telah disiapkan sebelumnya pada
daftar pilihan Jenis style
18. Klik subsetting Marker untuk setting jenis symbol point
19. Klik symbol point untuk menggunakan symbol tersebut untuk tampilan point grid
21. Klik Tool => Draft settings , untuk setting gerakan Crosshair agar sesuai interval dengan interval
Grid
22. Klik subsetting Snap and Grid
23. Klik Snap On(F9) untuk mengaktifkan fungsi snap Crosshair pada grid
24. Ketik nilai interval gerakan snap arah sumbu X pada kotak isian Snap X spacing
25. Ketik nilai interval gerakan snap arah sumbu Y pada kotak isian Snap Y spacing
26. Klik Ok
27. Klik Terrain => Set current surface
28. Klik Nama Surface yang terdapat pada daftar dialog Select Surface
29. Klik Ok
30. Klik Poins => Create Point – Surface => On Grid
38. Ketik NO atau N pada baris Command untuk tidak merubah ukuran Grid
39. Enter
Tampak Gambar Elevasi Point grid
1. Klik Icon Isolate Object’s Layers atau ketik pada baris Command : Layiso
2. Klik Object Elevasi Point Grid untuk menampilkan hanya layer tersebut pada gambar
3. Klik OK
4. Ketik Nilai referesi system Koordinat 0,0,0 Pada Baris Command
5. Enter
1. Tampilkan hanya layer Kontur rencana yang aktif dengan menggunakan perintah
Isolate Objectt’s Layer
2. Buat layer baru untuk tempat penyimpanan Garis Polyline Boundary rencana dengan
3. dengan menggunakan perintah Layer
4. Buat Garis polyline Boundary rencana melingkupi Kontur Rencana
Maka tampak seperti pada gambar dibawah ini :
1. Buat Layer baru untuk Layer tempat penyimpanan tampilan elevasi poinrt Grid rencana
misal : Grading-rencana , lakukan langkah-langkah seperti pada bagian B 8 s/d B 11 hal 8
2. Setting jenis Text dan Ukuran Text seperti pada langkah –langkah bagian G no 2 s/d no 8
Hal 28
3. Lakukan Setting Tampilan point grid rencana , seperti langkah-langkah yang dilakukan pada
bagian G - Langkah no 9 s/d langkah no 19
4. Lakukan setting snap gerakan Crosshair ,seperti pada langkah –langkah bagian G - Langkah no 21
s/d langkah no 24
5. Aktifkan Surface rencana ,dilakukan seperti pada langkah –langkah bagian G - Langkah no 26
s/d langkah no 28
8. Menyimpan Data Elevasi point grid rencana pada Point Group. , dilakukan seperti pada langkah –
langkah bagian H - Langkah no 1 s/d langkah no 7
9. Setting Posisi Tampilan Elevasi Point Rencana pada Grid , dilakukan seperti pada langkah –
langkah bagian J - Langkah no 1 s/d langkah no 11
9. Ketik nilai Interval pembagian bidang grid arah sumbu M (x) pada kotak isian Value
10. Ketik nilai Interval pembagian bidang grid arah sumbu N (y) pada kotak isian Value
11. Klik button select untuk memilih/ menggunakan Jenis Text style untul Site Labeling
12. Klik button select untuk memilih/ menggunakan Jenis Text style untul Volume Labeling
13. Ketik Satuan Volume pada kotak isian Suffix
14. Ketik Jumlah angka dibelakang koma , untuk tampilan angka volume pada kotak isian Precision
15. Ketik nama layer tempat penyimpanan Object Bidang hitungan Volume pada kotak isian Site layer
16. Klik OK
17. Klik Terrain => Define Site untuk menetukan bidang hitungan volume pada gambar
18. Ketik nilai Rotasi arah bidang pada baris Command atau Enter untuk nilai arah 0d0’0”
19. Klik Crosshair dipojok paling kiri bawah pada Gambar untuk menentukan site base point
20. Ketik Nilai interval grid arah sumbu M(x) pada baris Command atau Enter untuk nilai yang
sudah di set pada site Setting
21. Ketik Nilai interval grid arah sumbu N(y) pada baris Command atau Enter untuk nilai yang
sudah di set pada site Setting
22. Geserkan dan klik Crosshair kepojok paling kanan atas pada gambar
23. Enter
35. Klik OK
36. Klik Kotak Checklisk File untuk menyimpan hasil perhitungan volume pada File
37. Klik button Output File Name untuk menentukan tempat / Folder dan nama file
38. Klik OK
Maka Ditampilkan pada baris Command Hasil Perhitungan Volume metoda Grid
39. Klik Terrain => Comp Volume => Calculate Total site volume untuk menghitung Volume
menggunakan Composite
40. Klik /pilih nama site yang akan dihitung pada daftar Site Volume
41. Klik OK
42. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog Comp Volume
Settings
43. Klik OK
44. Ketik nama Surface bidang hitungan metoda Composite pada Kotak Isian New Surface
45. Klik OK
46. Klik Terrain Section Volume => Sample section untuk menggunakan Sample Potongan
penampang
47. Klik /pilih nama site yang akan dihitung pada daftar Site Volume
48. Klik OK
49. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog
50. Klik Lingkaran Checklist Average End Area untuk menggunakan hitungan metoda penampang
rata-rata
51. Klik Lingkaran Checklist M untuk setting arah grid pada Sumbu M (x)
52. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog Section
Volume Settings
53. Klik OK
54. Klik Terrain => Section Volume => Calculate volume Total untuk menghitung Volume
menggunakan Penampang rata-rata
55. Klik /pilih nama site yang akan dihitung pada daftar Site Volume
56. Klik OK
57. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog Section
Volume Settings
58. Klik OK
Maka ditampilkan pada baris Command Hasil Perhitungan menggunakan Metoda Average End Area
pada Sumbu M (x)
59. Klik Terrain => Section Volume => Volume Report untuk menyimpan Hasil Perihtungan Volume
metoda Average end area pada File Yang telah disetting Sebelumnya ,yaitu pada Bagian N
Langkah no. 36 - 37
60. Klik Terrain Section Volume => Sample section untuk menggunakan Sample Potongan
penampang
61. Klik /pilih nama site yang akan dihitung pada daftar Site Volume
62. Klik OK
63. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog
64. Klik Lingkaran Checklist Prismoidal untuk menggunakan hitungan metoda Prismoidal
65. Klik Lingkaran Checklist M untuk setting arah grid pada Sumbu M (x)
66. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog Section
67. Volume Settings
68. Klik OK
69. Klik Terrain => Section Volume => Calculate volume Total untuk menghitung Volume
70. menggunakan Prismoidal
71. Klik /pilih nama site yang akan dihitung pada daftar Site Volume
72. Klik OK
73. Ketik Nilai Cut Factor dan Fill Factor pada Kotak Isian masing-masing pada dialog Section
Volume Settings
74. Klik OK
Maka ditampilkan pada baris Command Hasil Perhitungan menggunakan Metoda Prismoidal pada
Sumbu M (x)
1. Klik Terrain => Volume Reports => Site Report untuk menyimpan resume hitungan volume
Pada File
2. Klik OK
3. Klik OK
4. Klik Terrain => Volume Reports => Site Table untuk Menampilkan resume hitungan volume
Pada Gambar
5. Klik OK
6. Klik Crosshair pada gambar untuk membuat Tabel hasil Perhitungan Volume
7. Ketik Nlai arah Rotasi pada baris Command atau Enter untuk nilai arah 0d0’0”
Untuk membuka file Hasil perhitungan volume , gunakan program Notepad