Sie sind auf Seite 1von 102
Mons pubis: >repoutium clitoridis Glans clitoris stiuen ureters externum Buetys. poraurethrats Vestibulum vaginae Fossa vestibuli vaginoe Tenulum loblorum pudenci ommisura lablorum post lihat mulai dan pubis hingge perineum. Vulva terdiri dari: Bagian menonjol di atas simfisis dan pada perempuan setelah Pubertas ditutupi oleh rambut pubis. Labia ir-bidir besar, terdin dari bagian kanan dan kin, lonjong Mayora mengecil ke bawah, berisi jaringon lemak. Labia Bibir-bibir kecil (nymphae}, suatu lipatan tipis dari kulit sebelah Minora Golam bibir besar. __|Terlutup oleh preputium Kiforidis, ferdiri atas glans Kiiforidis, korpus Klitoris kiitoridis & dua krura, Glans kliforidis terdin atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf sehingga sangat sensitif. Di bawah klitoris terdapat ostium uretra eksternum. Bentuk lonjong, ukuran panjang dari depan ke belakang dan festibulum | dibatasi di depan oleh kitoris, kanan dan kiri oleh labia minora dan di belakang oleh perineum. Adalah pengumpulan vena yang terletak di bawah selaput | Bulbus vestibulum. Bulbus vestibuli mengandung banyak pembuluh Vestibull dense. Introitus Ditutupi oleh selaput dara (hymen) pada wanita yang masih Vagina perawan. Perineum Terletak antara vulva dan anus ‘Vagina (liang kemaluan) yoaken penghubung antara introitus vagina don uterus, Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipatipat disebut rugae. Di tengahnya terdapat agian yang lebih keras, Lipatan ini memungkinkan vagina melebar pada saat persalinan sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir. ~ pars vaginalis servisis uteri= porsio - pars supravaginalis servisis uteri. tak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio. Secara histalagi, lapisan uterus dari dalam keluar: Dinding belakang uterus diliputi oleh peritoneum viscerale yang di bagian bawah membentuk suatu kantong yang disebul sebagai cavum douglasi. Cavum douglasi akan menonjol jike terdapat cairan (darah atau ascites) atau isitu. Vaskulorisasi uterus. |. Arteriuterine kiri & kanan yang berasal daria. iliaka interna (a. hipogastrika). - Arteri ovarica kiridan kanan. ig. saipemotum Tuba Faioot Tuba Falloppii, terdiri atas: 1, Parsintertisialis: bagian yang terdapat di dinding uterus 2. Parsismika: bagian medialtuba yang sempit seluruhnya 3. Pars ampularis: berbentuksaluran yang agak lebar, tempat konsepsi terjadi. 4, infundibulum: bagian ujung tuba yang terbuka ke erah abdomen, memilki fimbria. Fimbria penting untuk menangkap telur & menyalurkan telurke tuba, Ovorium Terdapat 2 buah, kin dankanan. Mesovarium menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum iri don kanan. ‘Gambar: Anatomi Ovarium (diambil dari www.opsu.edu) Tulang panggul terdiri atas: 1. OS coxae (gabungan dari os. lium, os.ischium, dan os pubis} . Os sakrum 3. Os coccigeus ioncatiaw terdiri atas:!? . Pintu atas panggul |PAP)/ inlet : merupakan suatu biclang yang dibentuk oleh promontorium korpus vertebra sakral 1, linea inominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis. Terdapat 4 diameter pada pinty atas panggul yaitu diameter anteroposterior, diameter transversa, dan 2 diameter oblikus. 2. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica disebut midlet 3. Pintu bawah panggu! (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis disebut outiet 4 Ruangpanggul yang sebenamya(pelvic cavity) berada antarainlet & outlet ‘Menentukan diameter rongga panggul AP = Diameter Antero Konjugata Vera (True conjugate) =+ 11 cm posterior (garis biru) Diameter Transversa = + 12,.5-13. cm T= Diameter Transversa Diameter Oblik = £13 cm (garis merah) 0 = Diameter Oblik (garis hijau) ginekoid —- bentuk PAP hampir bulat, diameter anteroposterior diameter transversal. Merupakan bentuk panggul yang paling baik untuk) perempuan. * Panggul android—*bentuk PAP hampir segitiga, Panjang diamete anteroposterior hampir sama dengan diameter transversal. Bagia depannya menyempil ke depan dan bagian belakang pendek dan gepeng. * Panggul ontropoid— bentuk PAP agak lonjong. panjang diamete anteroposterior > diameter transversal * Panggul platipeloid + jenis panggu! ginekoid yang menyempit pada ara depan & belakang. - 2. Diafragma urogenital DIAGNOSIS KEHAMILAN Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan ee s Tanda - Tanda Kehamiton Tanda-tanda Presumtif eR arate scleeee bemoan Tanda-tanda presumtif adalah perubahan siege © pada ibu atau seorang perempuan yang mengindikasikan bahwa ia telah ham. ' * Amenorea * Anoreksia | * Mual& muntah * Lelah | * Mengidam * Pigmentasi pada kulit | * Payudara membesar . . Messemng | | Tanda ga Hamil Tanda-tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan aun dan fisiologik selain dari tanda-tanda presumptif yang dapat dideteksi atay dikenali oleh pemeriksa.!? * Perutmembesar © Tanda Pisaseck * Uterusmembesar * Kontraksi Braxton Hicks * Tanda Hegar * Terababallotement i * Tanda Chadwic! Femersaon tesbiologiskehamilan (+) Tanda-tanda Pasti Kehamilan | mer Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang mengindikasikan adanya buah kehamilan atay bayi yang diketahui | ies pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa. | Gerakan janin dalamrahim | Terlinat/teraba gerakan janin & teraba bagian-bagian janin. | Terdengar denyut jantung janin (dengan stetoskop Lannec, alat Doppler, aldt kardiotokografi) | Pemeriksaan ultrasonografi | _1. |Pembesaran Uterus Tanda Perubahan wama menjadi kebirvan atav keunguan pada vulva, vag ina, dan serviks. ee Goodell menjadilunak (saat hamil). Perlunakan dan kompresibilitas isthmus serviks sehingga ujung-ujung jari seakan dapat ditemukan apabila isthmus ditekan dari arah yang berlewanan. Kontraksi |Kontraksi yang bersifat non ritmik, sporadik, tanpa disertairasa nyeri. Mulai timbul sejak usia kehamilan 6 minggu. Terjadi akibat peregangan miometrium yang disebabkan oleh pembesaran uterus. setelah fertilisasi, Denyut jantung mulai dapet didengarkan Meas usia 20 minggu Bela fetoskop, & pada usia 12-20 a ler. ja. usia kehamilan ee arate mggeatre scl ae Kata nce my. akmosinsaetenorsonelmk mochnao, koriokarsinoma. ANTENATAL CARE (ANC) ANC atau asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selamakehamilan. 1 Jadwal meanest Pemeriksaan Antenatal ° Pemberian Vaksin TT Untuk Ibu Yang Belum Pernah Imunisasi (DPT/T1/Td) Atay Tidak Tahu Status Imunisasinya* Pemberian Selang waktu minimal bp Pe periama (sedini mungkin poda kehamilan) minimal enn oH lupo untuk ingatkan ibu untuk melengkapi imunisasinya hingga TTS sesuai jedwal (tidak perlu menunggu sompai kehamian berikytnya) PEMERIKSAAN KEHAMILAN * Tentukan terlebih dahulu Hari Pertarna Haid Terakhir (HPHT) * Hari Pertama Haid terakhir = Tanggal / Bulan / Tahun. © Taksiran Persalinan ditentukan dengan Rumus Naegele: ‘Tanggal + 7/Bulan-3/ Tahun +1 Catatan: * Taksiran persalinan jatuh pada usia kehamilan tepat 40 minggu * Taksiran persalinan ini untuk siklus 28 hari ‘Contoh: Ibu A datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan. Dari anamnesis diketahui bahwa HPHT Ibu A adalah 10 Mei 2015, selama ini ibu A haid teratur dan memiliki sikius haid 28 hari, HPHT = 10/5 / 2015 Taksiran Persalinan =(10+ 7) / (5-3) / (2015+ 1) =17/2/ 2016 Distansia Spinarum (+ 24 - 26 cm) = jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra & dextra. * Distansia Kristorum (+ 28 - 30 cm) = jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada krista iliaka sinistra dan dextra. * Distansia Oblikua ekstema = jarak antara spina iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka posterior dekstra ke spina iliaka anterior superior sinisira. Pada panggul normal, kedua ukuran ini tidak banyak berbeda namun pada panggul asimetrik kedua ukuran jelas berbeda. * Distansia intertrokanterika = jarak antarakedua trochanter mayor. Distansia Spincrum —_Distansia Kristarum * Konjugata Boudeloque (# 18 cm) = jarak antara bagian atassimfisis ke prosesus. spinosus lumbal 5. * Distansia Tuberum (+10.5 cm) =jarak antara tuber ischii kanan dan kiri. Diukur dengan menggunakan jangka oseander. Angka yang ditunjuk jangka harus ditarnbah 1.5 cm karena adanya jaringan subkutis antara tulang dan ujung jangko. Bila jarak ini kurang dari normal, maka arkus pubis lebih kecil dari 90 dergjat. Konjugata Boudeloque Pengukuran dilakukan saat uterus fidak sedang berkontraksi. * Ibu posisi seftengah duduk, tempelkan ujung pita meteran mulai dari tepi atas simfisis pubis. kemudian rentangkan pita meteran mengikuti aksis / linea mediana dinding depan abdemen hingga ke puncak fundus. Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri. Gambar: TEU Berdasarkan Usia Kehamilan (Sumber: Current Diagnosis & Treatment in Obstetrics Gynecology Longe) 238 Pemeriksaan Leopold Leopold 1 Leopold 2 Pemerksa menghadap ke arah Menentukan batas samping rahim wajah ibu hamil. kanan - kiri, Menentukan tinggi fundus uterus = Menentukan letak punggung janin. dan bagian janin dalam fundus Pada letak lintang, untuk ener tage ebawah Pemeriksa merge ook ibu Menentukan apakah bagian Cusine aon terbawah janin sudah masuk pintu bagian teroawah janin dan berapa atas panggul atay belum jauh bagian terbawah tersebut | eee Seaton | Situs adalah hubungan antara sumbu Panjang janin dengan sumbu panjang ibu. ¢ Situs memanjang: sumbu panjang janin sesuai sumbu panjang ibu (dapat letak kepala maupun bokong)}. y * Situs melintang: sumbu panjang janin 2 melintang terhadap sumbu panjang iby. ™ * Situs miring [oblik) : sumbu panjang janin miring terhadap sumby panjang ibu. Gamber, Letak janin dalam rat Posisi pada periksa luar dengan palpasi, ditentukan dengan menentukan letak punggung janin terhadap dinding perutibu. Bagian terendahjanin dalamrongga panggul Presentasi Kepala a. Presentasi belakang kepala: penunjuk UUK didepan * Normoposisi jika: UUK terletak di segmen depan {kiri depan atau kanan depan). * Malposisi jika: UUK terletak di segmen belakang atau terletak melintang. b. Presentasi puncak kepala : kepala defleksiringan dengan penunjuk UUB c. Presentasidahi: kepala defleksisedang, penunjuk dahi d. Presentasi muka: kepala defleksi maksimal, penunjuk dagu b ad Presentasi Bokong @. Bokong sempurna (complete breech): kedua tungkai berada di samping bokong b. Bokong murni (frank-breech): kedua tungkailurus ke atas c. Bokong kaki: tungkai terlipat pada lipat paha danlekuklutut. — Bokongkakisempurna: terbawah 2 kaki — Bokong kaki tidak sempurna: terbawah | kaki Presentasi kaki (fooiling) : kaki turun ke bawah lebih rendah dari bokong — Presentasi kaki sempurna: terbawah 2 kaki — Presentasi kaki tidak sempurna: terbawah | kaki Presentasilutut: |utul turun ke bawah lebih rendah dari bokong = Presentasi lututsempurma: terbawah 2lutut = Presentasilutut tidak sempurna: terbawah | lutut Presentasi bahu : dengan penunjuk akromion atau skapula Penilaian penurunan kepala janin dilakukan dengan menghitung Proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima jari tangan pemeriksa (perlimaan). Bagian di atas simfisis adalah propersi yang belum masuk pintu atas panggul dan sisanya (tidak teraba) menunjukkan sejauh mana bagian terbawah janin telah masuk ke dalam rongga panggul. Gambar: Penurunan kepaia bayi dengan sistem perlimaan. { Sumber: Oxford Handbook of Obstetrics and Gynecology} Penurunan bagian terbawah dengan metode perlimaan adalah: * 5/5jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simfisis pubis. * 4/5jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki PAP. * 3/5jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul. 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada di atas simfisis dan 3/5 bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul (tidak dapat digerakkan) 1/5 jika hanya | dari 5 jari masin dapat meraba bagian terbawah janin yang berada di atas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul. 0/5 jiko bagien terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan lvar dan seluruh bagian tersawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul. Denyut Jantung Janin (DJJ): normal antara 120- 160x/ menit * Dengan fetoskop Pinnards atau doppler. dengarkan DJJ pada dinding abdomen pada sisi yang sama dengan punggung bayi. - Dengarkan DJJ minimal 60 detik, dengarkan sampaisedikitnya 30 detik setelah kontraksiterakhir - Presentasikepala— DJJ dibawah pusat - Presentasibokong — DJJ diatas pusat Gangguan kondisi kesehatan janin: 0.4 < 120. atau DJJ > 160x/menit Gawat janin: DJJ < 100 atau DJJ > 180x/menit. dika demikian, baringkan ibu ke sisi kiri & anjurkan untuk relaksasi kemudian nilai kembali DJJ setelah 5 menit dari pemeriksaan sebelumnya, Jika DJJ tidak mengalami perbaikan, siapkan ibu untuk segera dirujuk. Raba kontraksi uterus (his) dalam kurun waktu 10 menit Tentukan durasi atau lama setiap kontraksi yang terjadi. Pada fase aktif, minimal terjadi 3 kontraksi dalam 10 menit dan durasi setiap kontraksi adalah 40 detik atau lebih. 4 * Lakukan inspeksi pada vulva, vagina & perineum. Nilai apakah terdapat luka / massa (benjolan), lesi herpes. varises vulva yang besar, kondiloma, joringon parut pada vagina dan perineum. Nilai cairan vagina, tentukan apakoh ada bercak darah, perdarahan pervaginam atau mekonium. ~ Jika ode perdarahan pervaginam jangan lakukan pemeriksaan dalam. — Bilaketuben pecah, lihat warna dan bau airketuban, — Bila terlinat pewarnaan mekonium, nilai apakah kental / encer dan periksa DJJ. « Jikamekonium encer & DJJ normal, terus pantay DJJ. Jika ada tanda gawat janin segera rujuk. * Jikamekoniumkental, nikaiDJJ & rujuksegera. ¢ _Jikatercium bau busuk, mungkin telah terjadii Sebelum melakukan pemeriksaan dalam vagina, lakukan disinfeksi labia dari arah depan ke belakang. Pisahkan kedua labium majus dengan iby jar dan jari telunjuk tangan kiri, Lalu dengan perlahan masukkan jari telunjuk diikuti jari tengah tangan kanan ke dalam introitus vagina.’ (linat gamber di samping) Tentukan konsistensi porsio: lunak / kenyal / tebal / tipis. Nilai pendataran serviks: proses penipisan serviks sebelum atau selama proses persalinan Nilai pembukaan serviks : antara0-10cm — Faselaten: pembukaan serviks | hingga3cm. — Fase aktif: pembukaan serviks 4hinggalengkap (10cm). Mendekati akhir kehornilan tetapi sebelum persalinan Awal pectic serviks, perhatikan Kanalis servikalis mengalami dilatasi os intetnum dan kanallis obiiteras! yaitu serviks mendatar servikalis yong berbentuk corong sempuma Bagian terbawah janin yang dinilai saat palpasi dalam berupa penunjuk: * Ubun-vbun kecil untuk presentasibelakang kepala * Ubun-ubun besar untuk presentasi puncak kepala * Dahiuntuk presentasidahi Dagu untuk presentasi muka * Sakrum untuk presentasi bokong * Akromion / skapula untuk presentasibahu (letak lintang) Bidang Hodge digunakan untuk menentukan sampai dimanakah bagian feast janin turun dalam gu! untuk persalinan, Bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium, Bidang ini dibentuk pada lingkaran PAP. || ee yang sejajar dengan bidang Hodge | terletak selinggi bagian bawah simfisis, Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge | dani, terletak setinggi spina ischiadika kanan dan kiri. Iv Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge Jl, dan ill, tefeta setinggi os koksigeus, (b) Penilaian penurunan kepaia bayi dengan (a) Sistem Station (b) Sistem Hodge. : ~ oP Keterangan: GA= Occiput anterior; LOA= Leff Gcciput Anterior; LOT= Left Occiput Transversal; LOP= Left Occiput Posterior: OP= Occiput Posterior : ROP= Right Occiput Posterior; ROT= Righ! Occiput Transversal: ROA= Right Penunjuk posisi janin apabila presentasi bukan presentasi belakang kepala antara tain: - Presentasi muka dengan penunjuk dagu ataumentum - Presentasibokong dengan penunjuk sakrum Presentasi Presentasi belakang |Presentasi yang bukan belakang kepala dengan UUK di tidak berada di segmen depan. segmen depan. - YUK depan - UUK belokang - UUK kiribelakang - Presentasi bokong - UUK melintang - Presentasi bahu Hal yang harus diperhatikan untuk mengukur luas panggyl saat melakukan pemeriksaan dalam : * Apakah promotorium dapat diraba dan berapa jaraknya * Apakahlinea terminalis dapat diraba seluruhnya/sebagian * Bagaimana bentuk dinding samping jalan lahir (lurus-sejajar, divergen, konvergen,terdapat berjolan lain) © Apakah spinaiskiadika menonjol dan berapa jaraknya * Bagaimanokeadaan os sakrum Cara mengukur konjugata vera: jari tengah dan jari telunjuk dimasukkan ke dalam vagina untuk meraba promontorium. Jarak bagian bawah simfisis sampaike promontorium dikenal sebagai konjugata diagonals. Konjugata vera = konjugata diagonalis— 1.5m. Nornnalinya konjugata vera =+11cm. Taksiran, Persalinan: . Anamnesis: Ibu masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut tembus ke belakang yang dirasakan sejak Pelepasan lendiir (. Pelepasan air | Riwayat ANC .. : RiwayatHipertensi (...) Diabetes Melitus Riwayat Asma (....} Alergi (.....) Operas (. Riwayat KB ...... injeksi Tetanus Toxoid } Anak 1: (tahun k (JK), (BBL). (PPN /SC). (ditolong bidan / dokter) Anak 2: (tahun lahir),( JK). (BBL). (PPN / SC). (ditolong bidan / dokter) Anak 3, danseterusnya. Keterangan: JK (Jenis Kelornin):88L (berat badon lahi; PPN (Pimpinan Persalinan Normal}: SC (SectioCoesarea}, Pemeriksaan Fisik: Keadaan Umum :........ Tanda Vital: Tekanan Darah:..... mmHg Pemapasan: ......x/menit Nodi:.......x/menit SURE «ee Pemeriksaan Luar Tinggi Fundus Uteri: Vulva / Vagina: Situs: Parsio: Punggung: Pembukoan: Bagian terendah janin: Ketuban: Perimaan: Bagianterdepan: His: Penurunan: Denyutjantungjonin: .....x/menit Ubun-ubun kecil: Gerak anak (....) dirasakanibu Panggul dalam kesan: sempit / cukup Anakkesan: tunggal / ganda Pengeluoran: Lendir|...,) darah (....) Taksiran beratjanin: Diagnosis: Catatan: contoh penulisan status obstet diatas merupakan penulisan status yang biasa digunakan di FK Unhas. Sistematike penulisan status obstetri dapat berbeda pada masing- masing instansi pendidikan. FISIOLOG!I PERSALINAN Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (> 37 minggu) fanpaadanya penyulit. * Persalinan preterm = persalinan yang terjadi pada usia kehamilan < 37 minggu. * Persalinan aterm = persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 37 — 42 minggu dihitung dari HPHT. * Kehamilan post-term =kehamilan > 42 minggu.® Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahimya plasenta secaralengkap.® Tanda dan gejalainpartu: © © Penipisan dan pembukaan serviks © Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekvensi minimal 2xdalam 10 menit) * Cairanlendir bercampur darah pada vagina Tabel: Perbedaan antara persalinan palsy dan sesungguhnya® Interval teratur / reguier Interval antar kontraksi [Bertahap semakin pendek Tefap sama Intensitas kontraksi Berta semakinkuat | Tetapsama _| [tet rsora ance] Ear a Nyeri tidak dapat Seri ingkali hilang dengat Efek analgesia dihilangkan dengan pemberian sedasi sedasi Pembukacon dan 7 roars | Weems Info penting ; Rujuk Ibu jika didapati salah satu penyulit ; riwayat seksio sesaria, perdarahan per vaginam, persalinan prematur, ketuban pecah dini, tanda/gejala infeksi, preeklampsia/hipertensi dalam kehamilan, gawat janin, presentasi ganda, kehamilan gemelli, tali pusal menumbung, ibu syok. & 20 SSjcm aa Kala | persalinan dimulai sejak tejadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi & kekuatannya) hingga serviks membukalengkap.* * Dimulai sejak awal kontroksi |* Frekvensi dan lama kontraksi uterus akan yang menyebabkan meningkat secora bertahap. Kontraksi Penipisan dan pembukaan dianggap adekuat jika terjadi 2 3x dalam serviks secara bertahap. waktu 1Omenit dengan durasi 2 40 detik. Berlangsung hingga serviks |e Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm membuka < 4 cm. (lengkap}. akan terjadi dengan Pada umumnya fase laten kecepatanrata-rata: berlangsung hampir atau Primigravida: 1 cmperjam hingga 8 jam. Multigravida: >1 hingga 2 cmperjam * Tefjadi penurunan bagian terbawahjanin Frekuensi pada kala | Frekvensi pada kala! Top 4jam | _Tapdjem | Top éjom | ‘Tap 2jom | Tap 30 60 meni Tiap 30 menit Kontraksi tidak progresif teratur Lakukan tata laksana Kecepatan pembukaan serviks persalinan lama = lL em/jam, Serviks tidak dipenuhi bagian bawah jonin Mungkin dehidrasi / nyeri Tekanan darah turun Nilai odanya perdarahan Terdapat aseton urin Curiga asupan nutrisi kurang, beri IV dekstrosa bic periu DJJ < 100 atau >180 x/menit Curiga gawat janin Posisi selain oksiput anterior dengan Lakukan tata laksana mal- fleksi sempurna presentasi / malposisi hoi dan berakhir dengan lahimya bayi. 4 3 faktor yang sangat berperan dalam proses kelahiran bayi: ” 1. Power =Hisibu dankekuatanibumengedan 2. Passage = Jalan lahir (jalan tahir cukup luas untuk dilewati kepala bayi) 3. Passanger=bayi (ukuran bayi, posisidan presentasi bayi) 7 Cardinal Movement: 2” |. Engagement 4, Putaran PaksiDalam 7. Ekspulsi 2.Descend 5. Ekstensi 6. Putaran Paksi Luar Kepala melayang sebelum masuk Kepala masuk PAP, mengalami _pintu atas panggu! (PAP) | __penurunan dan fleksi_ | Kepala menurun lebih dalam, disertai Putaran paksi dalam selesai, putaran paksi dalam kepala mulai melakukan ekstensi. | 5. : 6. re ey | ee ball C aot | aay > | — ? ames 4 Kepala mengalami ekstensilengkap = | Terjadi putaran paksi luar Alur Penatalaksanaan Fisiologis Persalinan Kala Dua® Tanda pasti persalinan kala 2: Pembukaan serviks lengkap atau kepala, bayi terlihat dari introitus vagina | i= Bayi lahir dalam 60 menit Borongan Spontan _*? | Lanjutkan dengan, Oe menit pada primi | ek {isiologis: — @ Anjurkan @ Amniotomi jika perubahan posisi ketuban belum I Lakukan stimulasi beesh puting susu © Anjurkan untuk 1B Kosongkan = mulalmeneran kandung kemih © Wilai ou, BE Anjurkan minum kontraksi, tanda | Nilai ON, kontraksi, vital, kandung ‘tarda vital kencing secara ‘ML Evaluasi dalam 60 ae ‘aah & Ajurkan minum © Anjurkan { ve perubahan posis! ie ‘Dorongan untuk = ——* c meneran? | mam B Bimbing ibu untuk meneran saat kontraksi Bay/ lahie dalam eon BE Anjurkan minum waktu 60'menit B Perubahan posisi —— atau kelahiran bayi — 2 sa Manajemen aktit IE Stimulasi puting susu akan segera terjadi ata ties © Nilai DU tap S—10 menit @ Asuhan bayi baru $8 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN)‘* Memeriksa tanda berikut: + lbumempunyaikeinginan untuk meneran (Dor-Ran) + Ibu merasa fekonan yang semakin meningkat pada rektum dan/ atau vaginanya (Tek-Nus) + Perineummenonjot dan menipis. (Per-Jol) + Yulva-vagina dan sfingter animer ka. (Wul-Ka) ‘Info tambahan: Tanda pasti kala Il dari periksa dalam: ». Pembukaan serviks lengkap, atau _+ Terlihatnya kepala bayi melalui introitus vagina . |Pasfikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial. * Klem. gunting, benang tali pusat, penghisap lendir stenil/DTT siap dalam wadahnya * Semua pekaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi dalam kondisi bersih dan hangat + Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan termometer dalam kendisibaik dan bersih + Patahkan ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit sterl sekali pakai di dalam partus set/wadah DIT * Untuk resusitasi: tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat.handuk atau kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 wat! dengan jarak 60 cmdiatas tubuh bayi. * Persiapan bila terjadi kegawatdaruratan pada iby: cairan kristaloid, setinfus 3. |Kenakan bajy penutup atau celemek piastik yang bersih, sepatu tertutup kedap air, tutup kepala, masker, dankacamata. 4, |Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan Ialu cuci kedua fangan dengan sabun dan air bersih kemudian keringkan dengan handuk / fisulbersih. 5. |Pakai sarung tangan steril/DTT untuk pemeriksaan dalam. 6, |Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksifosin 10 unit dan letakkan kembali spuit tersebut di partus set/ wadah DTT atau steril fanpa mengontaminasi spuit. Bersinkan vulva dan perineum, dari depan ke belakang dengan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT. 8. \Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Lakukan amniotomi bila selaput ketuban belum pecah, dengan syorat: kepala sudah masuk ke dalam panggul dan tolipusat tidak teraba. 9.|Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan Klorin 0.5%, kemudian lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam tarutan klorin 0.5% selama 10 menit.Cuci kedua tangan setelahnya. 10|Periksa denyut jantung janin (DJJ) segera seteloh kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 - 160 kali/menit). Ambil 20. .|Beritahu iby pembukaan sudah le .|Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi iby untuk . Melakukan pimpinan meneran saat ibu Jka kepala bayi .| Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu. .|Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan. | Pakai sarung tangan DTT atau sterilpadakedua tangan. .|Seleiah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum | Periksa lilitan tali pusat don lakukan tindakan yang sesuai jika halitu terjadi. gkap dankeadaanjanin baik. meneran. *Bantu iby dalam posisi setengah duduk dan (\ dia merasanyoman. * Anjurkanibu untuk cukup minum. mempunyai dorongan yang kuat untuk meneron. *Perboiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai. « Nilai DJJ setiap kontraksi uterus selesa Segera hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologj jika bayi belum atau tidak akan segere Iahir setelah 120 menit (2 jam) meneran (untuk primigravida) atau 60 menit (1 jar) meneran (Untuk multigravida). Jika _ dokter spesialis obstetri dan ginekologi tidak ada, segera persiapkan rujukan.. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jikaibu belummerasa ado dorongan untuk meneran dalam 60 meni. eo telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi, etakkan) dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, sementara tangan| yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahimya kepala. * Anjurkan ibu meneran sambil bemapas. cepat dandangkal._ * Jika lilitan tall pusat di leher bayi masih longgar, selipkan tali pusat lewat * Jika iiitan tali pusat terlalu ketal, klem tall pusat di dua tit lalu gunting di antaranya. Jangan lupo untuk tetap melindungileherbayi, ‘ telah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparetal. Anjurkan iby untuk meneran saat kontraksi. * Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bohu depan muncul di bawah arkus pubis sepertipada gambar (a). gambar {b} Fasten ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. * Gunakan fangan yang berada di atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah alas. diataske punggung, bekong, Thea n . Pegang kedua mata kaki (masukkan felunjuk di a oe dan pegang G ri dan j pees person es ge dan jawabliah tiga pertanyaan berikut untuk menilai apakah ada asfiksia bayi: * Apakah kehamilan cukup bulan? * Apakahbayi menangis atau bernapas / tidak megap-megap? * Apakah fonus otot bayi balk / bayibergerak aktif? Bila ada jawabon “TIDAK", bayi mungkin mengalami asfiksia. Segera lakukan resusitasi bayi baru Iahir sambil menghubungi dokter spesialis anak. Bila dokter spesialis anak tidak ada, segera persiapkan rujukon, Pengisapan lendir jalan napa patie any tidek Glokukon secora rutin 26.|Bila tidak ada tanda asfiksio, ‘lanjutkan manajemen bayi bau lohir nownal. ‘Keringkan clan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu * Keringkan bayi mulai dari muka,kepala, dan bagian tubuh lainnya KECUAL! BAGIANTANGAN TANPA MEMBERSIHKAN VERNIKS, * Gonti handuk basah dengan handuk yong kering * Pastikan bayi dalam kondisi manta di atas dada atau perut ibu 27,|Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus {hamil tunggel). Kala Ill dimulai setelah lahimya bayi dan berakhir dengan lahimya plasenta dan selaputketuban. & Pada kala tiga persalinan, miometrium berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran pelekatan plasenta. Karena tempat pelekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. ¢ Tanda LepasnyaPlasenta: ° - Perubahan bentuk dan tinggi uterus - Talipusat memanjang - Semburan darah mendadak dan singkat Prinsip Manajemen Aktif Kala Ill: & 1. Pemberion suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir (10 IU Intramuskular pada 1/3 bagian atas pahaluar) 2, Melakukan penegangan tali pusat terkendali 3._ Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir .|Beritahukan kepada iby bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin untt membanty uterus berkontraksi baik. 29.|Dalam waktu 1 menit setelah bayi iahir, berikan suntikan cksitosin 10 unit IM di sepertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum) imenyuntikkon oksitosin). Jika tidak ada oksitosin; i - Rangsang puting payudara iby / minta iby menyusui untuk menghasikan oksitosin alamiah. - Beri ergometrin 0,2 mg IM, namun TIDAK BOLEH diberikan pada pasien preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi karena dapat memicu terjadi. penyakit serebrovaskular, 30.|Dengan menggunakan kiem, 2 menit setelah bayi Iahit, jepit tali pusat pada sekitar 3.cm dari pusat (umbilikus) bayi (kecuali pada asfiksia neonatus, lakukan & era mungkin}. Dari sisi luar kiem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (iou) dan lakukan penjepitan kedua poda 2 cm distal dari kiem pertama, 31.| Potong dan iket tali pusat. * Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian gunting tall pusat di antara. 2klem tersebut (sambil melindungi perut bayi) * kat tali pusat dengan benang DTT/sterii pada satu sisi kemudian lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan dan lokukan ikatan kedua: menggunakan simpul kunci. . Mescsioseel kKlem dan masukkan dalam larutan klorin 0.5%. Jangan membounghs puntung fali pusat atau mengoleskan cairan/ han apapun ke puntung tol pusat 4 32.) Tempatkan bayi ‘untuk melakukan kontak kulif ibu ke kulit tok stolen boy dengan posisi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut Ibu, Usahakan kepala bayi| berada di antara payudera iby dengan posisi lebih rendah dari puting) 34|Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-19 em dari vulva: 35.|Letakkan satu tangan di atos kain yang ada diperut ibu, tepat di tepi atas simiisis dan tegangkan tali pusat dan klem dengan tangan yang|ain. 36./Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tall pusat ke arah bawah sambil tangan, yang Iain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-hati, seperti gambar berikut, untuk mencegah terjadinya inversic uteri, * Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta fou, suami atau anggota hah cession lsh Jelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat aon tungou RrLioo finec bell bateioecch vlangi prosedur diatas. 37,|Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta ferlepas, lalu minta iby meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah ates, mengikuti poros jalan lahir dengan tetap. melakukan, tekanan dorso-kranial. * Jika toli pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar §-10. em dari vulva dan lahirkan plasenta. * Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tall pusat: = Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM = Lakukan katetetisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh — Minto keluarga untuk menyiapkan rujukan = Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikuinya — Segerarujuk jika plasenta tidak iahir dalam 30 menit setelah bayilahir = Bila terjadi perdarahan, lakukan piasenta manual. 38,|Saat plasenta terihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. * Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DIT atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakon jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengelvarkan bagian selaput yang tertinggal. 39.|Segera setelah plasenta dan selaput ketuban Iahir, lakukan masase uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus berkoniraksi (fundus teraba keras} * Lakukan tindakan yang diperlukanjika uterustidak berkontraksi setelah 15 detik melakukanrangsangan taklil/ masase. 40.|/Periksa kedua sisi plasenta’baik yang menempel ke iby maupun janin dan pastikan bahwa selaputnyalengkap dan utuh. 4) |Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan, penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif. Derajat Robekan / Laserasi Vagina & Petineum 7 » Derojat 2 hes art epitel Dk atau Melibatkan kerusakan pada ofol-otot laserasi pada kulit perineum saja perineum, tetapi tidak melibatkan kerusakan sfingter ani 4 Kerusakan pada otot sfingter ani Robekan stadium tiga disertai 3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna robekan epitel anus ‘3b: robekan > 50% sfingter ani eksterna 3c: robekan juga meiliputi sfingter ‘ani intema KALA IV Benainen kala IV dimulai setelah lahimya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu. Selama 2 jam post partum: ® Pontau tekanan daroh, nodi, tinggi fundus. kandung kemih, dan darah yang keluar setiap 15 menil selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua, Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik. Pantay temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam pertama pasca persalinan. pervaginam .|Mulai IMD dengan memberi cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu minimal | jam). * Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusu. * Sebagian besar bayi akan berhasil melakuken inisiasi menyusu dint dalam waktu 60-90 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60, dan berlangsung selama!0-20 meni. Bayi cukup menyusu dan satu payudara. * Tundasemuaasuhan bayibary Iahirnormal lainnya dan bierkan bayiberada: didada ibu selama | jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu. . Bila bayi harus dipindah dari kamarbersalin sebelum | jam atau sebelum bayi menyusu, usahakan ibu don bayi dipindah bersama dengan) mempertahankan kontak kulitibu dan bayi. * Jika bayi belum menemukan puting ibu - IMD dalam waktu | jam, posisikan| bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan ‘kulit| selama 30-60 menit berikuinya. 44S 45, 47) 50.|Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bemapos dengan __ |baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5 Cc). + Jika boyimasih belum melakukan IMD dalam waklu 2 jam. pindahkanibu ke: ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada iby. Lanjutkan asuhan! perawatan neonctal esensial lainnya (menimbang, pemberian vitamin K1, salep mata} dan kemudian kembalikan bayi kepada iby untuk menyusu. * Kenakan pakaian pada bayi atou tetap diselimuti untuk menjaga: kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. suatu scat koki bayi ferasa dingin saat disentuh, buka pakaiannya kemudian| felungkupkan kembali di dada ibu dan selimuti keduanya sampai bay) hangat kembali. Tempatkan ibu den bayi di ruangan yang sama. Bayi harus selalu dalam| jangkauan ibu 24 jam dalam sehari sehingga bayi bisa menyusu sesering| keinginannya, Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai: * Timbangdanukurbayi. © Beribayisclep atautetesmata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1% atau! antibiotika lain). + Suniikkan vitamin K1 1 mg (0.5 ml untuk sediaan 2 mg/m) iM di paha kin} anterolateral bayi. * Pastikansuhu tubuh bayi normal (36,5-37,5°C). * Berikan gelang pengenal pada bayi yang berisi informasi nama ayah, iby, waktu lahir, jenis kelamin, dan tandalahirjika ada. * Lakukan pemeriksaan untuk melinat adanyo cacat bawaan (bibir sumbing /| langitan sumbing, atresia ani, defek dinding perut) dan tanda-tanda) bahaya pada bayi. Bila menemukan tanda bahaya, hubungi dokter spesialis anak. Bila dokter spesiats ie tidak oda, segera| arma sujukan. Satu jam setelah guibadon Marvin KL. berkan sunfikon imunisasi hepatitis 8 i ipaha kanan anterolateral bayi. * Letakkan bayi di dalamjangkauvan ibuagar sewaktu-woktu bisa disusukan. * Letakkonkembalibayi pada dadaibubila bayibelumberhasi menyusu di dalamsatu jam pertame dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam: * Setiap 2-3koli dalam 15menit pertama pascasaiin. * Setiap 15 menit pada | jam pertamapascasalin. * Setiap 20-30 menit padajamkedua pascasalin, * Lakukan asuhan yang sesual untuk menangani atonia uteri jika uterus tidak] berkontraksi dengan baik. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi, mewaspadai tonda bahaya pada ibu, serta kapan harus memanggil bantvan, medis. Evelvasi dan estimasijumich kehilangan darah, Periksa tekonan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15 menit) selama | jam pertama pascasaiin & fiap 30 menit selamajam kedva pascasalin. * Periksa temperaturibusekali setiap jam selama 2jam pertama pascasalin. * Lokukan tindaken yang sesuai untuk temuan yang tidak normal, aia * Tundaprosesmemendikan bayi yang baru saja_lahir hingga minimal 24 jam setelah suhu stabil, Tempatkon semua peraiatan bekas pokai dalam larutan klorin 0.5% untuk) dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi. Buong bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuci. .|Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersinkan siso cairan ketuban, lendir darah, Bantuibu memakai pakaian yang bersih dan kering. Pastikan ibu merasa nyaman. © Bantuibu memberikan ASI. * Anjurkan keluorga untuk memberi iby minuman dan makanen yang diinginkannya. .| Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutanklorin 0.5%. .|Celupkan saryng fangen kotor ke dalam larutan klorin 0.5%. balikkan bagian dalam keluerdanrendam dalamiarutan klorin 0.5% selama 10menit. .|Cuei kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan, dengan tisy atau handuk yang kering dan bersih. penakor ponegret. perikso tanda vitaldan asunan kaialV. air kecil setelah asuhan: Indikasi Amniotomi: apabila selaput ketuban belum pecah & pembukaan sudah ele 1. Periksa ie lakukan pemeriksaan serviks dan catat konsistensi, posisi, penipisan, dan pembukaan serviks dengan menggunakan sarung tangan DTT. 2 Masukkan '4 koher yang dipegang dengan tangan kiri dan dengan bimbingan telunjuk dan jari tengah tangan kanan hinggo menyentuh selaput ketuban. 3. Gerakkan kedua ujung jari tangan dalam untuk menorehkan gigi kokher hingga merobek selaput ketuban & cairan ketuban mengalir keluar. 4, Catat warna, kejemihan, pewornaan mekenium, jumiahnya. Jika ada pewarnaan mekonium, pikirkan kemungkinan gawat janin. 5. Setelah amniotemi, periksa DJJ saat kontraksi & sesudah kontraksi uterus. Apabila ada kelainan DJJ curigaigowet janin. Indikasi Episiotomi: Untuk mempercepat kelahiran bayi pada keacaan: * Gawatjanin dan bayi akan segera dilahirkan dengan tindakan, * Penyulitpersalinan pervaginam [sungsang, distesia bah, forsep. vakum}. * Joringen parut pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan. Catatan: Episiotomi tidak lagi dianjurkan sebagai suatu prosedur rutin. Episiotomi sebaiknya dipertimbangkan hanya pada kasus: Persalinan pervaginam dengan komplikasi (sungsong, distosio bohu, forsep, vakum). gawat janin MCSININGIESOLHCNICESHION ‘ stolen aoa jarike: ‘dalam vagina diantarc kepala bayidan perineum. 2. Lakukan anestesi dengan memakai spuit yang berisilidocain, 3. Masukkan jarum di tengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat yang akan diepisiatomi. 4, Aspirasi untuk memastikan bahwa jarum tidak berada di dalam pembuluh darah lalu mulaisuntikkanlidokain. c Epi 1. Tunda tindakan episictomi sampai perineum menipis dan pucat, dan 3-4cm kepala bayisudah terlinat pada saat kontraksi. 2. Masukkan 2 jari ke dalam vagina di antara kepala bayi & perineum. Kedua joriagak diregangkan & beri sedikit tekanan ke arah luar pada perineum 3. Tempatkan gunting tajam di tengah-tengah fourchetfe posterior, gunting mengarah ke sudut yang diinginkan (mediolateral). Pastikan icentifikasi sfingter aniinternal dan mengarahkan gunting menghindari sfingter ani, Gunting perineum sekitar 3-4 cmdariarah mediciateral. . Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm ke dalam vagina. . Kendalikan kelahirkan kepala, badan, dan bahu bayi untuk mecegah perluasan episiotomi. Segera setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-hati apakah mengalami ae PARTOGRAF CARA PENGISIAN PARTOGRAF |“ Informasi Tentang Ibu No register, nama, umur, gravid, paritos, abortus, tanggal, jam kedatangan iby. Dicantumkon pula awal mula sakit 2. Warna dan adanya airketuban —* dinilaiset Ae beta Penpusupen @ U : Selaput ketubanutuh @ J : Ketuban sudah pecah dan airketuban jemin ®@ M: Ketubansudahpecah dan airketuban bercampurmekonium @ D: Kelubansudoh pecah dan air ketuban bercampur darah ® K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada airkeluban yang mengalir (kering) 3. Molase { Penyusupan Tulang Kepala Janin) Penyusupan adalah indikator penting mengenai seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepaia yong saling tumpang findih menunjukkan adanya CPD (Cephalo-Pelvic Disproportion) 0: tulang kepalajanin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpas! 1: tulang kepaia janin hanya saling bersentuhan 2:tulang kepalajanin saling tumpang findih, tetapi masih dapat dipisahkan 3:tulang kepala janin tumpang lindih & tidak dapat dipisahkan a it = a pPembukaan serviks —* Dicatat ketika fase oktif persalinan, Pencatatan cimulai sejajar dengan garis waspada dan diberi ianda "x" |Penurunan bagian terbawah—+ Dicatat dengan memberi tanda “0”. Dibagi menjadi 5kategorimulai dari 5/Shingga0/5. aGaris waspada dan garis bertindak © Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadijika lau pembukaan | cm perjam. © Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada maka horus dipertimoangkan adanya penyulif. Pertimbangkan melakukan tindakan intervensi yang dipertukan (amnictomi, drips oksitosin, atau persiapan rujukan). © Garis bertinclak tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan oleh 8 kotak atau 4 jalurke sisikanan, 9 Jika pembukaan serviks di sebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan harus dilakukan. Terdapat kotak untuk mencatat wakty aktual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak sedang menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan. @ Waktu mulaifase aktif persalinan ® Waktu aktual scat pemeriksaan atau penilaian 3 : Oi bawah Iojur waktu partograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10 menit” di sebelah lvar kolom paling kiri, Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumiah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Kontraisi 20-40 detik e Kontraisi >40 detik ontraksi < 20 detik Oksitosin + Jika tetesan (drips) oksitosin sudah dimulai, catat tiap 30 menit jumiah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan fetesan per menit. Obat-obatan lain dan cairan lV -- Catal semua pemberian obat-obatan fambahan atau cairan l¥ dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya. i ezeseeegeae Nadi dicatat tiap 30 menit, tekanan darah dicatat setiap 4 jam, dan temperatur tubuh dicatatsetiap 2jam dalam kotak waicu yang sesuai. * Volume unin, protein, aseton Ukur dan catat jumiah produksi urin iby sedikitnya setiap 2 jam. Jika memungkinkan saat ibu berkemih, lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam urin. MRCCSIMIRINCISORHCNCRMO 8 MASA NIFAS Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jarn setelah lahimya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu." 1. Uterus secara berangsur-angsur mengalami involusi, Tabel Involusi Uterus [woven | ___Selnggipuct___] Tato ram [ring | 300 grarn_| Tare ee ea Bertambah kecil Sebesar normal 2. Luka jalan ‘ahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 67 hari. 3. Rasa sakit, yang disebut after pains, disebabkan kontraksirahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. 4. Lokia yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam | masanifas. Jenis - Jenis Lokia Lokia rubra | B0hs! darah segar dan sisa-sisa selaput kefuban, set eruenta) desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium em selama 2 hari pasca persalinan. ; Lokia Berwarna merah kuning bersi darah dan lendir, hari ke sanguinolenta 3-7 pasca persalinan. Berwoma kuning, cairan tidak berdarah lagi, ee aoe ‘sa hari ke 7 - 14 pasca persalinan Berwama putih, setelah 2 minggu berbau loka punter r Peron iners kelvar cairan seperti nanah Pengeluaran lokia tidak lancar. 5. Serviks: setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga, konsistensinya tangan masih bisa masuk rongga rahim; setelah 2jam dapat dilalui aleh 2- 3jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. Contoh status follow up pasien post partum pada persalinan normal: Keadaan umum:. 6. TRU . Keluhan: weer lunak, kadang-kadang terclapat pertukaan kecil. Setelah bayi lahir | BAK/ ils hendaknya See Bila kandung kemih | penuh & ibu sulit BAK, sebaiknya dilakukan kateterisasi. ¢ BAB: BAB harus dilakukan dalam 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit BAB dapat | diberikan obat laksans peroral atau per reklal. Bila masih belum bisa, lakukan | agu bay menempel pada dora bu. mut bay ferbuea ober crea, + Seg careers ese eaee ~~ eo sap secara mendaiam dan teratur, kacang + Hanya terdengor suara menelan & tidak beaten pgmen Soc fanda bayi mendapat asi cukup: * BAK sebanyak 6x dalam 24 jam. * BAB bewama kekuningan “berbij”. PENILAIAN BAY! BARU LAHIR | Selurun fubuh of aaa . biru/pucat > 100 x/menif, Tidak ada =} < 100x/menit bayl terlihat {laju jantung) ae Grimace Tidak {refleks) bereaksi Gerakan Reaksi sedikit melawan Exstremitas - Activity {onus ator} lumpuh | fieksisedikit | Gerakan okt Respiration a R fusaho Tidak ada Lambat Menangis kuat bemapas) _ 4 Tidak asfiksia>7 AsfiksiaRingan-sedang —Asfiksia Berat <3 4-6 Catatan: 3 Perhitungan nilai APGAR dilakukan pada waktu 1 menit pertama dan 5 menit kedua. Pada vigorous baby, nilai APGAR I menit pertama sudah mencapai 8-10. Medical Mini Note - Obstetric Ealtion 38 ALUR RESUSITASI NEONATUS (Konsensus 2010) Lghir — - Cukup Bulan ? - Bernapas/ menangis? - Tonus ofot baik? —Berikan kehangatan —Bersihkan / buka jalan napas [bila perlu)* —Keringkan, stimulasi Tidak | Sulitbemapas atau — 30 detik Se eee eee stead: anal} Ya Bersihkan jalan napas VIP Monitoring SpO2 60 detik Monitoring SpO2 Pertimbangkan CPAP 1a Ya s = FJ di bawah 60x/menit? Ya Pertimbangkan intubasi Kompresi dada Koordinasikan dengan VTP Dikutip dari Neonatal Rescucitation Guidelines 2010 AHA Circulation Journal. 7 Definis: Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu. Pada keadaan muntah-muntah yang berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan ‘asam basa dan elektrolit dan ketosis: keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum? Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum 1. Derajat 1; = Muntah ferus menerus, intoleransi terhadap makanan, BB menurun, nyeri epigastrium = Nadi meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistol menurun, = Mato cekung, lidah kering, turgor kulit berkurang, urin masih normal 2. Derajat 2: — Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahken , haus hebat, subfebris. — Nadi cepat daniebih 100- 140x/menit, tekanan darah sistol < 80 ram Hg. = Apatis, kulit pycat, lidah kotor = Kadangiklerus (+), aseton (+), bilirubin (+), berat badan turun cepat. 3, Derajat 3: - Gangguankesadaran (delirium-koma) = Muntah atau! = tkterus(+), sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin urin (+), proteinuria Tata Laksana Mual & Muntah Pada Kehamilan * (Tata aktona enum Pertahankon nulisi, beri suplementasi vilomin & as, folal, istirahat cukup dan hindar kelelahan belum teratasi Bila periy berikan Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4 fablet/harl, belum teratasi [ae dimenhidrinat 50-100 mg per oral atau suposiforia, 4-6 kali sehari ATAU prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria. belum feratasi belum teratasi jaan bellum teratas & Tejadi dehidras, pasang kanula infravena dan berlkan cairan sesvai dengan derajat hidrasiibu dan kebuluhan cairannya, lal berikan: + Suplemen multivitamin V. * Dimenhidrinat 50mg dalam 50 mINaCl0.9% IW selama 20 menit tiap 4-6jam. * Bila perlu, tambohkan salah satu obat berikut ini: - Klorpromazin 25 - 50 mg IV fiap 4-6jam - Proklorperazin 5- 10 mg IV tiap 6-8 jam - Prometazin 12.5 - 25 mg IV tiap 4-6 jam = Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral * Bila perlu, tambahkan metiprednisolon 15 - 20 mg IV tiap 8 jam ATAU ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tia 12 jam Labi usia gestasi bawah Riwayat ekspulsi hasil konsepsi Sesual usia Kram atau nyeri perut ‘Aborlus kehamilan bawah. insipiens Belum terjaci ekspulsi hasil konsepsi Kram atau nyeri peru! bawah, Ekspulsi sebagian hasil konsepsi Muval /muntah Kram perut bawah Sindrom mirip preekiampsia Tidak ada janin, keluar jaringan seperti anggur. ABORTUS Definisi: ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin viable (dapat hidup dilvarkandungan} yaitu < 20 minggu atau berat janin < 500 gr. ' ee — Faktor genetik (paling sering!) = Kelainankongenital uterus — Autoimun — Defekfaseluteal = Infeksi — Hematologik — Lingkungan Menurutterjadinya, abortus terbagi atas: 1. Abortus spontan 2. Abortus provokatus a. Abortus provokatus medisinalis b. Abortus provokatus kriminalis Abortus kompiit Pembagian Abortus Menuru! Gambaran Klinis:'* Abortus Insipiens Abortus Inkomplit Adalah abortus fingkat permulaan don merupakan ancaman terjadinya aborius, ditandai perdarohan pervaginam, ostium uteri ferfutup dan hasil konsepsi masin baik dalam kandungan. Tata Laksana; * Pertahankan kehamilan, tidak perlu pengebatan khusus. + Jangan beraktivitas fisik berlebihan/hubungan seksual. Jika’ perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan antenatal termasuk pemantavan kadar Hb dan USG Panggul serial sefiap 4 minggu. Lakukan peniiaian ulang bila perdarahan terjadi lagi. + Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai kemungkinan adanya penyebab lain. Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka.tetapi hasil konsepsi masih ada dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.Tata Laksana; je Lakukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan riske dan rasa tidak nyaman selama tindakan evakuasi, serta memberikan informasi mengenaikontrasepsi pasca keguguran. je Jika usia kehamilan < 16 minggu: lakukon evakuasi dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM). Roadie dilakukan segera: - Borikan ergometrin 0.2 mg IM [dapat diviang 15 menit kemudian bila perly) - Rencanakan evakvasisegera. + Jika usia kehamilan > 16 minggu: Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan evakuasisisa hasilkonsepsi dari dalam uterus. ~ Bila perlu, berikan infus 20 IU oksitosin dalam 500 mi NaCl 0,9% atau RL dengan kec. 40 tom untuk membantu pengelvaran hasil konsepsi. Sebagian hasil konsepsi telah keluar dan kavum uteri dan masih ada yang terlinggal. Tata Laksana: + Lakukankonseling. * Jika: perdarahan ringan/sedang dan kehamilan usia kehamilan < 16 minggu, gunakan jan / forsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dariserviks, -Jika perdarahan berat dan usia kehamilan <16 minggu, lakukan evakuosi isiuterus dengan aspirasi vakum manual (AVM) Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AYM tidak tersedia. Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0.2 mg IM (dapat divlang 15 menit kemudian bilo peru). * Jika ysia kehamilan >146 minggu, berikan infys 40.1U oksitosin dalam | liter NaCl 0.9%. atau RL dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk Mmembantu pengeluaran hasil konsepsi. '* Lakukan evaluasi tanda vital pascatindakan setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisiibu baik, pindahkan iby keruang rawat. * Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk Pemeriksaan patologi ke laboratorium. *Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar Pesach ad ill Serre mee ibu dapat dip Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gr. Tota Laksang; + Tidak diperlukan evakvasilagi, observasi keadaan iby. * Lakukan kKonseling untuk memberikan dukungan emosionel don menawarkan kontrasepsi pasca keguguran, + Apabila ferdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mney hed serosa jika anemia berat berikan transtusi dorah, Embrio ‘aio fetus telah | dalam In sebelum kehamilan 20 minggu den hasil rosea seluruhnya masih tertahan di dalam kandungan. Tata Laksona: * Lakukan * Jka, usiakehamian <12 minggu: evakuasi dengan AYM/sendck kuret, « Jika usio kehamilan 12-16 minggu: pastikan serviks terbuka, bila peru lakukan pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase. Lokukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret. « Jika usia kehamilan 16-22 minggu: Lakukan pematangan serviks lalu evakuasi dengan infus oksitosin 20 unit dalam 500 mI NaC! 0,9%/RL dengan kecepatan 40 tom hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi, Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasilebihlanjut. . Lakukan evaluasi tanda witolpascd: iasceitoa setiap 30. menitselama 2 Abortus spotan yang terjadi tiga kali atau lebih berturut-turut. Penyebabnya: reaksi imunologik dan inkompetensi serviks. © Inkompetensi serviks adalah keadaan dimana serviks tidak dapat menerima beban untuk tetap bertahan menutup sehingga ostium uteri akan membuka. Penangangan inkompetensia serviks dengan membenkan fiksasi pada serviks pada umur kehamilan 12 - 14 minggu dan jika kehamilan aterm dan bayi siap dilahirkan, fiksasi dibuka. Aborius yang disertai infeksi pada peredaran darah tubuh atau m. Gejala: demam tinggi. tampak sakit dan telah, takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus membesar dan lembut, nyeritekan, tekanan darah turun. Laboratorium: infeksi dengan leukositosis Terapi: antibiotik Kuretase dilakukan jika keadaan tubuh telah membaik minimal 6 jam setelah antibiotik adekuat diberikan. = Merypakan kehamilan dimana tidak ferbentuk mudigah sejak awal walaupun kantong gestasi telah terbentuk = Diagnosis ditegakkan dengan USG = Penatalaksanaon: dilatasi dan kuretase Evakuasi sisa konsepsi pada abortus inkompiit hingga usia kehamilan 12-14 minggu . dapat dilakukan dengan aspirasi vakum atau dilatasi dan kuretase yj {D &K). Aspirasi vakum menunjukkan risike yang lebin rencah bila dibandingkan dengan kuret tajom.!! MOLA HIDATIDOSA Definisi: suatu keharilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasihidropik. Secara makroskopik, mola berupa gelembung- perembung putin, tembus pandang, berisicairan jemih, dengan ukuran bervariasi.' Gejala dan Tanda:' — Amenorea — Adanyatanda kehamilan: mual, muntah, pusing yang lebih berat. — Pada umumnya, besar uterus lebih besar dari usiakehamilan — Perdarahan intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. = Tidak ditemukan tandakehamilan pastiseperti DJJ atau ballotement Riwayat keluar gelembung-gelembung mola darijalan lahir — Dapat disertai dengan preeklampsia (pada usia kehamilan yang lebin muda) Pemeriksaan Penunjang' ® PlanotestdonkadarBHCG darah 8 USG —» Snow Flake Pattern atau Honey Comb Penatalaksanaan* A. Tatalaksana Umum Perhatian! Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas kesehatan dasear, ibu harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. » Jika serviks tertutup, pasang batanglaminaria selama 24 jam untuk mendilatasiserviks. - Siapkan darah untuk transtusi, terufame pada mola berukuran besar. B. Tata laksana Khusus * Lakukan evakuasi dengan menggunakan Aspirasi Vakum Manual (AVM) dan kosongkanisiuterus secara cepat, * Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus oksitosin 10 unit dalam 500 mi NaC! 0.9% atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit untuk mencegah perdarahan « [bu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih ingin memiliki anak, atau tubektomi bilaingin menghentikan kesuburan, * Selanjutnya iby dipantau: — Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu. — Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut, ibu dirujuk ke rurnah sakit rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi. — HCG urinyang belum memberihasil negatif setelah 8minggu juga mengindikasikan iby perlu diryjuk ke rumah sakil rujukan tersier MERSSIIMICTISTEOSHIENERSHION tk KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahitidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. ! Kehamitan Ektopik Terganggu terjadi bila telah terjadi abortus atou ruptur dinding tuba, ' placa Etiologi: ~ Faktortuba:radang atauinfeksipadatuba =—- Pada tuba: ampulla = Abnomalitas zigot | isthmus, fimbria, interstisial - Fakterovarium | > Padaovarium | = Faktorhormonat pemberion progesteron | = Padaserviks > Faktorlain: IUD, merokok | ~ Padaabdomen Tuba bukan tempat yang baik untuk pertumbuhan embrio atau mudigah, maka pertumbuhan dapat mengalami perubahan: 1. Hasil konsepsi mati dini can diresorbsi 2. Abortus ke dalam lumen tuba [abortus tubaria) 3. Ruptur dinding tuba Diagnosis: '** Gejalo Kehamilan Ektopik: tidak khas —+ Gejaia hamil muda & sedikit nyeri pada perut bagian bewah yang tidak seberapa diniraukan. Gejola Kehamilan Ektopik Terganggu: TRIAS KET: AMENOREA, PERDARAHAN PERVAGINAM, NYERI PERUT MENDADAK ® Keluhan & gejala yang mungkin tidak begity berat ® Rasa sakit di perut =Perdarahan pervaginam ® = =Membahayakan jiwa ibu ® Tanda akytabdemen yaitu nyeri tekan yong hebat (defance musculair),, muntah, gelisah, pucat. anemis, nadi * Hal ini dapat dikacaukan kecil dan halus, tensirendah & tidak dengan abortus biasa terukur (syok) Fisik Kehamilan Ektopik Terganggu Nyeri tekan abdominal bervariasi dari nyeri tekan ringan hingga berat Nyeri tekan rebound Nyeri tekan adneksa pada pemeriksaan pelvik Nyeri goyang serviks (singer pain) fe Kavum douglasi menonjol disertai nyeri pada perabaan karena terisi darah.! Uterus mungkin normal atau mengalami secikit pembesaran yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, Pemeriksaan Penunjang: Darah Rutin (Hb menurun, Leukositosis), Plano test, USG. Kuldosintesis, Laparoskopi Diagnosis Banding: Appendisitis Akut, Abortus, infeksi Pelvis 7 Tata Laksana | * Penatalaksanaan KET pada umumnya adalah laperotemi. * Perlu mempertimbangkan kondisi pasien pada saat itu, keinginan penderita ‘akan fungsireproduksinya, lokasikehamilan ektopik. kondisi anatomi, dill, * Hasil perlimbangan menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi atau romi eeeeee aS [ERE Perdarchan Pada Kehartilear iat W PLASENTA PREVIA™ Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri intermum,' Kehamilan dengan ibu berusia lanjut, multiparitas Riwayat seksio sesareasebelumnya |4 © Plasenia previa totalis / komplit : plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum (OU)). * Plasenta previa parsialis : plasenta yang menutupi sebagian ‘ul * Plasenta previa marginalis: plasenta yang tepinya berada pada pinggir OUI. * Plasenta letak rendah: plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim dimana tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 3 atau 4cmdariOul!-4 ae 1 Kompit — Letok Rendah Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu. Perdarahan terjadi tanpa sebab yang jelas. Perdarahan pertama berlangsung sedikit dan berhenti Diagnosis sendii, perdarahan dapat berulang dan pada setiap pengulangan terjadi perdarahan yang lebih banyak. Pada plasenta letak rendah, perdarahan bary terjadi pada waktu mulai persalinan. Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia. Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul. Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan. USG. Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukansumber perdarahan.!4 PERHATIANI Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam aT es fata Laksana Umum * — Perbaikikekurangoncairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl0,9% atau Ringer Laktat).. Tata = Lakukan penilaian jumiah perdarahan. Laksana * Jika perdarahan banyak & berlangsung, persiapkan seksio sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan. * Jika perdarahan sedikit dan bethenti, dan janin hidup | tetapi prematur, perlimbangkan terapi ekspektatif. quESGCEMINGIgOBNEHCRMR HB Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti dengan atau tanpa pengobatan tokolitik i Belum ada tandainy Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb nermal) up dan kondisij janin baik a baring dan berikan antibiotika profitaksis. 2. Lakukan pemeriksaan USG untuk memuastikan letak plasenta. 3. Berikan tokolitix bila ada kantraksi: © Mg$O4 4gIV dosis awaldilanjutkan 4g setiap 6jam, atau ® Nifedipin3x20mg/hari ® Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason| 12mgIV dosis tunggal untuk pematangan parujanin 4, Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat peroral 60mg selama | bulan. 5. Pastikan tersedianya sarana transfusi. 6. Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, iby dapat dirawat jalan dengan pesan segerakembalike rumah sakit jika terjadi perdarahan Rencanakan terminasikehamilan bila: ° Usiakehamilan cukup bulan Janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang mengurangikelangsungan hidupnya (misainya anensefalll). ° Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi i aktif tanpa memandang | usia kehamilan = Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan ahaa sedikit, dan presentasi kepala, maka dapat dilakukan| pemecahan selaput ketuban dan persalinan pervaginam) masih dimungkinkan, Jika tidak, lahirkan dengan seksio| sesarea. ® Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadil perdarahan dari tempat plasenta: > Jahit lokasi perdarahan dengan benang, - Pasanginfus oksitosin 10 unit dalam 500 mi cairan IV (NaCl 0,9% atau RL) dengan kecepatan 60 tetes/menit = Jika perdorahan. terjadi pascasalin, segera lakukan} penanganan yang sesuai, seperti ligosi arteri dan histerektorni. Terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunya yaitu sebelum anak lahir. | @ Ruptursinus marginalis: plasenta terlepas pada pinggimya saja. * Solusio plasenta parsialis; plasenta terlepas lebih lucas. . Sonsio plasenta totalis: seluruh permukaan matermal plasenta} lepas: Sebab primer: tidak diketahui. Kategoririsiko tinggi solusio plasenta: | + Usia muda, primiparitas, single parent, solusio plasenta rekuren. * Kategori fisik: trauma tumpul perut (KORT atau kecelakaan). * Kelainan rahim: mioma submukosum di belakang plosenta, uterus berseptum. * Penyakit bu: tekanan darah tinggi, kelainan pembekuan darah, > latrogenik: merokok & kokain. 1. Solusio Plasenta Ringan ! * Lugs plasenta yang lepas < 25% atau < 1/6 bagian. * Jumiah darah yang keluar< 250ml, * Hematom ukuran beberapa cm pada permukaan matemal plasenta Nyeriperutringan Perdarahan masih sedikit & belum kelvar melalui vagina Tondo vital & keadaan umum iby danjanin baik Perut sedikit tegang tetapi bagian-bagian janin masih dapat dikenali * Belum membutuhkan intervensi segera namun perlu dimonitor untuk mendeteksi keadaan yang bertarmbah berat 2. Solusio Plasenta Sedang | * Luasplasenta yang lepas >25% tapi belum mencapai 50% « Jumiah darah keluar > 250 ml tapi belurn mencapai 1000 ml (darah kelvar berwarna merah tua) —+ pasien anemis Nyeri perutterus menerus * Tanda gawatjanin Perut tegang dan nyeri sehingga palpasi bagian tubuh jonin sult dikenali Tanda-tanda syok mulai muncul: takikarcia, hipotensi, kulit dingin, keringat, oligouria. Mungkin keloinan pembekvan darah dan fungsi ginjal muiai ada. Bila ferminasi persalinan terlambat atau fasilitas perawatan neonatus tidak memadai —* kematian . Solusio PlasentaBerat | * Luas plasenta yang terlepas sudah melebihi 50%. * Jumiah darah yang kelvar telah mencapai > 1000 mi. * Perdarahan wama hitam. * Perut sangat nyeri dan tegang serta keras seperti papan (defance musculaire) sehingga palpasi bagian janin tidak dapat dilakukan. Kulit dinding perut kencang dan berkilat. Fundus uteri lebih tinggi daripada usia kehamilan karena penumpukan darch dalam rahim (concealed hemorhage). DJJ tidak terdengar lagi, * Keadaan umum ibu buruk disertai syok asilitas kesehotan yanglengkap. 4 ¢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atay tersembunyi) dengan tanda tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan segera: - Jika pembukaan serviks lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum - Jika pembukaan serviks belum lengkap, lakukan persalinan dengan seksio sesarea * Waspadalah terhadap kemungkinan perdarahan pascasalin, * Jika perdarahan ringan atay sedang dan belurm terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada denyut jantungjanin (DJ): : * DJJ normal, lakukan seksio sesarea * DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu normal: pertimbangkan persalinan pervaginam ® DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher: - Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin - Jika serviks kenyal, tebal, & tertutup, lakukan seksio. sesarea ® DJJ abnormal (< 100 x atau >180 x/menit): lakukan persalinan pervaginam segera, atau seksio sesarea bila persalinan pervaginam tidak memungkinkan, Perdarahan Pasca Persalinan = Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 misetelah bersain. @ Perdarahan pasca persalinan primer (P3): perdarahan setelah bayi lahir dan dalam 24 jam pertama persalinan. © Perdarahan pasca persalinan sekunder (P25): perdarahan setelah 24 jam pertama persalinan. Diagnosis Perdarahan Pasca Persalinan °!* Gejala dan tanda yang selalu ada le Uterus tidak berkontraksi & lembek * Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan pasca persalinan primer / P3} je Perdarahan segera(P3) le Plasenta belum lahir setelah 30 menit © Perdarahan segera (P3) © Uterus kontraksi baik Peirce pte ng pembuluh darah) le Perdarahan segera (P3) @ Uterus tidak teraba © Lumen vagina ferisi massa iGejala dan tanda yang Diagnosis it kadang-kadang ada_jyang mungkin| = Syok “Atonia Uteri * Tali pusat putus akibat | Retensio fraksi berlebihan Plasenta '@ Inversio uteri akibat torikan * foe fanjutan ¢ Syok neurogenik * Pucat dan limbung © Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir) }¢ Perdarahan segera (P3) je Nyeriringan atau berat + econ 9 Geeoen dominal dan / i perut berat Subinvolusi uterus Nyeri tekan perut bawah Perdarahan >24 jam selelah persalinan. Perdarahan bervariasi (ringan atau berat. terus-menerus atau tidek teratur) & berbau ([jika disertai infeksi plasenta (terinfeksi atau tidak] ATONIA UTERI Definisi : Uterus gagal berkontraksi setelah persalinan. > Etiologi Atonia Uteri: '2 * Kathal yangmenyebabkan —» Persalinan lama uterus meregang lebih dari * Persalinan terlalu cepat kondisi normal © Persalinan dengan induksi atau ~ Polihidramnion akselerasi oksitosin - Kehamilan kembor * Infeksi intrapartum ~ Makrosomia * Paritas tinggi Tata Loksana:4 |. Lakukan pemijatan uterus. 2. Pastikanplasenta lahirlengkap. 3. Berikan 20 - 40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0.9% / RL dengan kecepatan 60 fetes/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unitdalam 1000 mi larutan NoCl 0.9% / RL dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti. 4. Bila tidak tersedia oksitosin atau bila perdarahan tidak berhenti, berikan ergometrin 0,2 mg IM atay IV (lambat), dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit, dan pemberian 6,2 mg IM/I¥ (lambat) setiap 4 jam bila diperiukan. JANGAN BERIKAN LEBIH DARI5 DOSIS (1 mg). 5. Jika perdarahan berlanjut. berkan | gram asam traneksamat IV(bolus selama | menit, dapat diviang setelah 30 menit). 6. Lakukan pemasangan kondom kateter / kompresi bimanual internal selama Smenit. 7. Siapkan tindakan operatif atau rujuk ke fasilitas yang lebih memadai sebagai antisipasi bila perdarahan tidak berhenti, 8. Di rumah sakit rujukan, lakukan tindakan operatif bila kontraksi uterus tidak membaik, dimulai dari yang konservatif. Pilihan tindakan operatif yang dapat dilakukan antara lain prosedur jahitan B-lyneh, embolisasi arteri uterina, ligasi arteriuterina dan arteri ovarika,prosedur histerektomi subtotal. Info Tambahan: Mengapa kontraksi uterus yang baik dapat mencegah perdorahan? Karena struktur anatomi otot miometrium dan pembuluh darah membentuk suatu ‘anyaman. Jika uterus berkontraksi dengan baik maka pembuluh darah akan terjepit dan perdarahan akan berhenti. Tides Kontrakss Komtraksi es 1] Bimanval Interna '° . Penolong berdii didepan vulva . Oleskan larutan antiseptik pada sarung fangan kanan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiti, sisihkan kedua labium mayus ke lateral dan secara obstetrik masukkan tangan kanan melalui introitus . Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada fomiks anterior, dorong uterus ke kranioanterior . Telapak fangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri . Lakukan kompresi dengan jalan saliciaeshieat ‘mack tangan kiri dengankepalan tangankanan pada forniks anterior. . Perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik. Bila ahan belum berhentilanjutkan ke tindakan berikut . Penclong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu. . Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan, fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus . Pindahkan posisi tangan kanan sehingga felopak tangan kanan dapat menekan _ korpus uteri bagian depan. or . Tekan korpus uteri dengan jalan... - mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan se / dan perhalikan perdarahan yang terjadi - re Perhatikan perdarahan yong terjadi. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kentraksi uterus membaik. Bila Perderahanbelum berhenti bchivlecdl kel findakan’ berikut. Kompresi ‘Aorta Abdominalis'® gar Mie 1. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipat paha. ge 2. Kepalakan tangan kiri dan tekankan punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus, tegak lurus ke arah kolumna vertebralis hingga terhenti pada bagian tulang yang keras. . Perhatikan pulsasi arteri femoralis dan perdarahan yang terjadi. . Bila perdorahan berkurang atau berhenti. pertahankan posisi tersebut dan lakukan pemijatan uterus (oleh asisten) hingga uterus berkontraksi dengan baik. Langkah Penatalaksanaan Atonia Utert |? Masase fundus uteri segera setelah lahimya plasenta (maksimal 15 detik) Evaluasi rutin. Jika uterus J 7 berkontraks| tapi perdarahan ia jerus berlangsung, —_periksa Uterus Berkontraksi —_____, apekah perineum, vagina dan | ee serviks mengalami laserasi. Jahit atau segera rujuk, - Evaluasi / bersihkan bekuan derah dan selaput ketuban - Lakukan kompresi bimanual intemal (KBl) selama 5 menit - Pertahankan KBI selama 1-2 | menit Ya - Keluarkan tengan = secara Uterus Berkontraksl|. ——————+ —periahan | Tidak ~ Pengawasan kala Iv Anjurkan kelvarga untuk membantuy melakukan kompresi bimanual ekstemal (KBE) - Keluarkan tangon secara perlahan - Suntikkan metilergometrin 0,2 mg im ~ Pasong infus RL + 20.10 oksitosin, - Ulangi Ket . { Yo Pantay ibu dengan seksama eee ———— selama persalinan kala IV » Rujuk siapkan loparatomi ~ Lanjutkan pemberian infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc/jam hingga mencapai tempat rujukan = Selame perjalanan dapat ailakuken kompresi corla abdominals atau kompresi bimanual ekstemal + - ligasi orteri uterina & atau hipogastika ~ B-Lynch method | Perdarahan = 20%. pertghankan uterus Jridok Bernent Histerektorni ROBEKAN VAGINA & PERINEUM Tata Laksana Ruptur Perineum & Robekan Dinding Vagina + 1. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan. 2. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bersinkan dengan antiseptik. 3. Hentikan sumber perdarchan dengan klem kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap. 4, Lakukanpenjahitan. 5. Bilaperdarahanmasih berlanjut, berikan | gr asam traneksamot IV {bolus selama | menit, dapat diviang setelah 30 menit) lalu rujuk pasien, Cara Menjahit Ruptur Perineum |! fi = 5 . Lihat denganjelas batas juka 3. Jahit mukosa vagina 2. Lakukan penjahitan perlama +1 cm di atas menggunoken jahitan puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jetujur hingga tepat a jahilan dengan simpul mati, Potong ujung belakang lingkaran benang yang bebas hinggs tersisa£) cm himen 4, Tusukkan jarum pada: 5. Teruskan jahitonjeluhur 4. Jahit jaringan mukosa vagina dari pada luka robekan subkutis kanan-kiri ke belakang lingkaran perineum sampai ke arah atas hingga himen hingga menembus — bagian bawah Iuka. fepat di muka luka robekan perineum robekan jingkaran himen 7. Tusukkan jarum dari depan lingkaran himen ke mukosa vagina di belakang lingkaran himen. Buct simpul mati di belakang lingkaran himen dan potong benanghingga tersisa+ 1 cm 54 Catatan: Robekan perineum tingkat | : Jahit dengan catgut secara jelujur atau jahitan angka delapan (figure of eight). Robekan perineum tingkat Il - Jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata atau bergerigi, harus diratakan lebih dahulu. Pinggir robekan sebelah kiri dan kanan dijepit dengan kiem, kemudian digunting. = Ofet dan mukosa dijahit dengan menggunakan catgut baik dengan metode interuptus atau jelujur. Jahitan mukosa vagina dimulai dari puncak robekan, sampaikulit perineum dijahit dengan benang catgut secara jelujur. | perineum tingkat Ill danIV — Rujuk! ag Plasenta yang belum lahir dan. masih melekat di dinding rahim oleh karena vili korialisnya menembus desidua sampai Plasenta yang sudah lepas dari dinding rahim Teta belum lahir karena terhalang oleh lingkaran konstriksi di bagian . Berikan 20 - 40 unit oksitosin dalam 1000 mi larutan NaC! 0,9% / Ringer Loktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 UNITIM, Lanjutkan infus oksitosin 20 UNIT dalam 1000 ml larutan NaC! 0,9% / Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti . Lakukan tarikan tali pusat terkendali . Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta manual secara hati-hati. . Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 gr IV dan metronidazol 500 mg Iv). . Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi perdarahan hebat atau infeksi. Manual Plasenta Manual plasenta adalah tindakan untuk melepas plasenta secara manual (menggunakan sarung tangan panjang) dari tempat implantasinya dan. kemudian melahirkannya keluar darikavum uteri.® Langkah Manual Plasenta '* |, Lakukan anestesia verbal atau analgesia per rektal sehingga perhatian ibu teralih dari rasa nyeri |2. Lakukan kateterisasikandung kemih 3. Jepit talipusat dengan kocher, tegangkan tali pusat dengan tangan kiri 4. Tangan kanan masuk melalui introitus vagina secara obstetrik menelusuri tali pusat hingga serviks |5. Tangan kii menahan fundus, talipusat dipegang oleh asisten \6. Lanjutkan penetrasi tangan kanan ke kavum uteri, temukan implementasi dan tepiplasenta |7. Sisiokan ujung jar diantara plasenta dan dinding uterus 8. Setelah penyisipan berhasil, gerakkan tangan ke kiri dan ke kanan sehingga secara berlahap, seluruh plasenta dapat dilepaskan dengan tepi luarjari-jari tangan dalam 9. Gunakan tangan lvar atau minta asisten untuk menarik fali pusat untuk mengelvarkan plasenta dan sementara tangan dalam masih di dalam kavum uteri, Lakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada sisa plasenta 10. Lahirkan plasenta danletakkan pada tempat yang tersedia 11. Periksa kontraksi uterus dan kemungkinan Perdarahar SISA PLASENTA (REST PLACENTA) Ota Laksang; 1. Berikan 20 - 40 unit oksitosin dalam 1000 mi larutan NaC! 0,9% / RL dengan kecepatan 60 tetes/menitdan 10 unit IM. Lanjutkaninfus oksitosin 20 unil dalam 1000 milarutan NaCl0,9%/RingerLaktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti. 2. Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan keluarkan bekvan darah dan jaringan. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrumen, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan aspirasi vakum manual atau dilatasi dan kuretase. 3. Beri antibiotik profilaksis dosis tunggal (ampisilin2gr IV & metronidazole 500 mg). 4. Jika perdarahan berlanjut, tatalaksana seperti kasus atonia uleri, * Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada duc kali pemeriksaan berjarak 4-46jam pada wanita yang sebelumnya normotensi. 44 f+ Bila ditemukan tekanan darah tinggi (=140/70 mmHg) pada ibu hamil, | { lakukan pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup urin atau: protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis. * i Klasifikosi Hipertensi Dalam Kehamilan = Tekanan darah >140/90 mmHg - Terdapat riwayat hipertensi sebelum ‘ i hamil, atau diketahui adanya hipertensi imbul de sebelum | Dadausiakehamilan<20minggu. kehamilandon = | _ tidak adaproteinuria menetap setelah |_ papal disertai keterlibatan orgen lain. ae. sepertimata, jantung, dan ginjal = Tekanandarah>140/90 mmHg, = Tidak ada riwayat hipertensi sebelum Hipertensi tanpa hamil, tekanan derah normal di usia| proteinuria yang kehamilan140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu Tes celup urin proteinuria +1 atau pemeriksaan protein kvantitatif menunjukkan hasil >300mg/24 jam Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu Tes celup urin menunjukkan proteinuria > +2 atau pemeriksaan profein kuantitatif menunjukkan hosil > 5.g/24 jam Atau disertai keteribatan organ iain: * Trombositopenia (<100,000 sel/uL), hemollisis mikroangiopati * Peningkatan$SGOT/SGPT Nyeriabdomenkuadran kananatas Sakitkepala, skotoma pengiihatan Pertumbuhan janin tethambat. oligohidramnion Edeme paru dan/atau gagaljantung kongestif * Oligutia (< 500 mi/24jarn}, kreatinin > |,.2mg/di Kejang umumdan/ataukoma = Adatanda dan gejala preeklampsia Tidak ada kemungkinan penyebab lain {misalnya epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan meningitis) Hipertensi tanpa proteinuria yang : = s = 5 = Tes cely reer proteinuria >+1 atau tro af <100.600seV1. pode wsio Kehemian 20 minggu Preeklampsia Berat dibagi menjadi: (a) Preeklampsia berat tanpaimpending eclampsia (6) Preeklampsia berat denganimpending eclampsia Disebut impending eclampsia bila preeklampsia berat disertai gejala subjektit berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, mual muntah, nyeri epigastrium dan kenaikan progresif tekanan darah 12 Trismus otot wajah Sumber: Buku Acuan Pelatihan Klinik Pelayanan Obstetri Emergensi Dasar, 2008 MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA® |? Dosis awal 4 gr MgSO4 sesuai prosedur untuk mencegah ikejang atau kejang beruiang. ‘Cara Pemberian: Das Awe ieee ere tee HOinviouicn higSce ORI dan larutkan dengan 10 mi akuades. Berikan larutan tersebut secara perlahan lV selama 20 menit. Dosis rumatan égrMgSO4 dalam éjam, ‘Cara Pemberian: Ambil 6 gr MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan divlang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila eklampsia) Tersedia Ca Glukonas 10%, Adareflekspatella Jumiah urin minimal 0,5ml/kgBB/jam Refieks patella positif Urin minimal 30 mi/jam dalam 4 jam terakhir ¢ |Frekuensi pemapasan minimal 16x/menit. ‘ekvensi pemapasan < 1éx/menil, dan/atau fidak didapatkan refleks tendon patella, dan/atau ferdapat oliguria (produksi urin < 0,5 ml/kg BB/jam) Jika tejadi —[Berikan Ca glukonas 1 gr IV (10 ml larutan 10%) bolus depresinapas jidalam 10menit. Selama ibu dengan preekiampsia dan eklampsia dirujuk, pantau dan nilai adanya Perburukan preeklampsia. Apabila terjadi eklampsia, lakukan penilaian awal dan tatalaksana kegowatdaruratan. Berikan kembali MgSO4 2 gr IV perlahan (15-20 menit). Bila selelah pemberian MgSO4 ulangan masih terdopat kejang, dapat diperlimbangkan pemberian diazepam 10mg lV selama 2 menit. Dosis Rumatan Syarat Pemberian MgsO4 Dosis : *® 4x 10-30 mg per oral (short acting) * 1x 20-30 mg per oral (long acting/ Adalat OROS ®) Keterangan: dapat menyebabkan hipoperfusi pada ibu dan janin bila diberikan sublingual Nikardipin Smg/jam, dapat dititrasi 2.5 mg/jam tiap § menit hingga maksimum 10mg/jam 2.x 250-500 mg per oral Meti'dopa | [dosis maksimum 2000 mg/hari) Info Penting: * Antihipertensi golongan ACE inhibitor (misainya kaptopril]. ARB (misainya valsartan), dan klorotiazid dikontraindikasikan pada iby hamil. * Ibu yang mendopat terapi antihipertensi di masa antenatal dianjurkan untuk melanjutkan terapi antihipertensi hingga persalinan USCMANBNORNRCEMN ww Nifedipin Diagnosis: 8) Didahului tanda dan gejala tidak khas, malaise, lemah, nyeri kepala, mual, muntah Adanya tanda dan gejala preekiampsio Tanda hemolisis intravaskular, khususmya kenaikan LDH. AST, dan bilirubin indirek. § Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit hepar: kenaikan ALT, AST, LDH I Trombositopenia {trombosit<1$0.000 /mi) Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, tanpo memandang ada tidoknya tanda dan gejala preekiampsia, horus ertimbangkan sindroma HELLP. Terapi Mengikuti pen pleedantyosio eklampsia dengan melakukan monitoring kadar trombosit tiap 12 jam. @ Pemberian dexametasone antepartum dalarn bentuk double dose. § Jiko didapatkan trombesit <100.000 / ml atau 100.000-150.000 / mi diseriai tanda- tanda eklampsio, hipertensi beral, nyeri epigostium, maka diberikan deksametasone 10 mg iv tiap 12 jam. § Pade post parlum.dexametasone diberikan 10 mg i.v fiap 12 jam 2 kal, kenmudian diikuti 5 mg iv setiap 12 jam sebanyak 2 kali. § Terapi dexametasone dihenfikan bilo terjadi perbaikan laboratorium yaitu trombeait > 100.000 / ml dan penurunan LDH serta perbaikan tanda dan gejola-gejala Klinik eae ee ee pemberan transfusi trombosit, KETUBAN PECAH DINI Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya tanda Inpartu.* 4 Diagnosis Anamnesis: riwayat keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba. 7” Pemeriksaan Inspekulo: terlihat cairan yang keluar dari serviks atau menggenang di forniks posterior. Jika tidak ada, gerakkan sedikit bagian terbawah janin, atau minta iby untuk mengedan/batuk. Pastikan bahwa cairan tersebut adalah cairan ketuban dengan menilai: * Bau cairan ketuban yang khas * Tes Nitrazin: lihat apokah kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Harap diingat bahwa darah, semen, dan infeksi dapat menyebabkan hasil positif palsu. Pastikan bahwa tidak ada tandainpartu. nantibio Dirawat selama air ketuban masih keluar atay sompai air ketuban tidak kelvar lagi. Tota Laksana Beri deksametason. observasi tanda infeksi, nilai kesejahteraan janin. Terminasi pada UK 37 minggu. Beri tokolilik, deksametason. Induksi setelah 24 jam Beri antibiotik & lakukan induksi. Nilai tanda infeksi Kehamilan > 37 minggu. induksi dengan cksitosin dan bila gagal. lakukan seksio sesarea. Bila adainteksi berikan untibiotik dan terminasi kehamilan. KORIOAMNITIS" Korioamnitis merupakan infeksi pada korion, amnion, & cairan ketuban Diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan: * Demam > 38°C disertai dengan > 2 tanda berikut ini: - Leukositosis (leukosit >1 5.000 sel/mm*) - Denyut jantung janin >160 kali/menit - Frekuensi nadi ibu >100 kali/menit - Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi - Cairan amnion berbau Tata Laksana Umum: © Rujuk pasien ® Berikan antibiotik « Terminasi kehamilan MMIMSHICGIMinINoteObitetic Edition = PERSALINAN PRETERM Kontraksi berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10menit. - Adanyanyeripadapunggungbawah = Perdarahan bercak = Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikiinya 2 em, dan penipisan 50-80% = Presentasijaninrendah, sampai mencapai spina isciadika - Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya persalinan preterm. = Tetjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu. onto, profilaksis. Namun beberapa kasus memeriukan penyesuaian. * Jika diternui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak peru diberikan dan bayi dilghirkan secara pervaginam atau perabdominal sesuai kondisi keharilan: = Usia kehamilan < 24 minggu dan > 34 minggu = Pembukaan>3cm. Persalinan sulit dicegahjika pembukaan>3cm, = Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin}, preeklampsia,atau perdarahan aktif = Adagawatjanin = Janin meninggal / adanya kelainan kengenital yang kemungkinan hidupnya kecil Catatan : persalinan sulit dicegah jika pembukaan > 3 cm. Setelah kehamilan >34 minggu, persalinan dibiarkan terjadi karena morbiditasnya dianggap sama dengan kehamilan aterm * Lakukan terapi kenservatif dengan tokolitik, kortikosteroid, dan antibiotik jiko syorat berikut ini terpenuhi: = Usiakehamilan antara 24-34minggu = Dilatasiserviks kurang dar 3cm - Tidak ada koricamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau perdarahan aktif = Tidak ada gawatjanin * Berikan korlikosteroid untuk pematangan parujanin bila usia kehamilan < 35minggu. Jenis kortikosteroid yang seting digunakan: + Deksametason émg|Msetiap | 2jamsebanyak 4kali, ATAU Betamet an 12mg IM setiap 24jam sebanyak 2 kali _* Tokolifik hanya diberikan pada 48 jam pertama untuk memberikan | kesempatan pemberian kortikosteroid. Obat tokolitik yangdigunakan: > Nifedipin: 3x 10mgperoral, ATAU = Salbutamot: dosis awal 10 mg IV dalam | liter cairan infus 10 tetes/ menit. Jiko kontraksi masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes/ menit setiap 30 menit sampai kontraksi berhenti atau denyut nadi >120/ menit kemudian dosis dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksi hilang. * Antibiotik profilaksis diberikan sampai bayilahir. . Persiapanresusitasi: (konsul dokter anak untuk perawalan boyiBBLR. KEHAMILAN POST-TERM' - Perubahan pada plasenta mencakup : penimbunan kalsium, selaput vaskulosinsisial menjadi tebal dan jumiahnya berkurang, terjadi proses degenerasi jaringan plasenta seperti edema, timbunan fibrinoid, fibrosis, thrombosis intervili, dan infark vili. ~ Pengaruh pada janin: ® = Beratjanin bertambah terus sesuai dengan bertambahnya UK ® Sindrom postmaturitas terbagi menjadi 3 stadium : © Stadium |; kulit menunjukkan kehilangan vermiks kaseosa den maserasi berupa kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas © Stadiumtl: gejala di atas disertaimekonium berwama hijau © Stadiumill: warna kuning pada kuku, kulit, dan talipusat * Gawatjanin - Pengeruh pada ibu : morbiditas atau mortalitas ibu akibat makrosomia janin yang berisiko terjadinya distosia persalinan, incoordinate uterine contraction, pas lama = ss Pe Maranniiean eae perarien memang telah oer lewat pulon (postterm) atau bukan = Identifikasi kondisij ae dan keadaan yang membahayakan janin 1-42 Tega untuk memperkecilrisiko terhadapjanin - Pasif ; Pengawason terhadap kesejahteraan janin sampai persalinan berlangsung dengan sendirinya atau timbul indikasi untuk mengakhin kehamilan. INDUKSI PERSALINAN*” Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu, baik secora tindakan maupun kimiawi yang merangsang timbulnya kontraksi rahimsehingga terjadi persalinan. Indikasi Induksi: kehamilan serotinus, ketuban pecah dini, KJDR, PEB atau eklampsia, infeksi matemal, kehamilan dengan DM. tanda polihidramnion, Kontraindikasl Induksi: malposisi dan malpresentasijanin, insufisiensi plasenta, CPD, bekas seksio sesarea atau miomektomi, iby menderita penyakit jantung. grandemultipara, plasenta previa, gemelli, Bishop Score + standarisasi objektif dalam memilih pasien yang lebih cocok untuk dilakukan induksi persalinan pada pasien presentasi belakang kepala, Induksi boleh dilakukan jika Bishop Score 26. Pembukaan serviks (cm) Pendataran serviks (%) Penurunan kepaia diukur dari bidang Hilt {em} Kansistensi serviks Sedang Posisi serviks Searah sumbu ‘Metode induksi: 1, Dengan medikamentosa: infus oksitosin, Prostaglandin (oral / pervaginam} 2. Dengan findakan: Amniotomi, siripping of the membran, stimulasi payudera, dilatasi serviks dengan lominaria atau dengan kateter falley 3. Kombinasi medikamentosa den tindakan |“ Induksi dengan oksitosin:* | © Observasiketat denyut nadi, tekanandarah, kontroksiiby hamil, dan DJJ. | | © Baringkanibu dengan posisimiring ke kiri. | | © Calat semua pengamoatan pada partograf setiap 30 menit: kecepatan : frekvensi & lama kontraksi, DJJ janin. Bila DJJ < 100x/menit, hentikan infus & | tatalaksana gawatjanin. | ® Berikan 2,5—51U oksitosin dalam $00 mi cairan kristaloid, laiu mulai intus dengan 6 tetes/menit. Setiap 30 menit, tambahkan 4 tetes/menit hingga dosis optimal untuk his adekuat tercapai. Dosis maksimum adalah 20 mlU/menit . | @ Jika terjadi hiperstimulosi [lama kontraksi > 60 detik atau > 4 kali kontraksi dalam | 10menit), hentikan infus dan kurangihiperstimulasi dengan: - Terbutalin 250 pg |v perlahan selama Smenit, atau = Salbutamol 10mg dalam | Leairan (NaCI0,7% atau RL) \Otetes/menit PERSALINAN LAMA‘” Definisi : waktu persalinan yang memanjang karena kemajuan persalinan yang terhambat. Persalinan lama memiliki definisi berbeda sesuai fase kehamilan. gnosis: * Distosia pada kala | fase aktif: grafik pembukaan serviks pada parlograt berada di antara gars waspada dan goris bertindak, atau sudah memotong garis bertindak, ATAU * Fase ekspulsi (kala ll) memanjang: tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin pada persalinan kala ll. bengan batasan waktu: * Maksimal2 jam untuk nulipara dan | jam untuk multipara, ATAU + Maksimal 3jam untuk nulipara dan 2 jam untuk multipara bila pasien menggunakan analgesia epidural [Poa Fesainen | —Nulpaa | Mulipara | Teropi dS [KelainanFembukaonSeviks Kelainan Pembukaan Serviks ® Kemajvan < 1.2m fjam |< 1.5¢m fam @ Dukungan dan pembukaan (dilatasi) serviks pada fase an . en <1em /jam | ferent j@ Infus oksitosin, bila Pp ane (dilatasi] = ada eT nitin’ res eae bagian re Jakukan seksio terendah =e Sekslo sesarea * Kegagalan . penurunan bagian pay tac herenciah - deselerasi eselerasi atau kala 2 Penanganan di puskesmas untuk kasus diatas = RUJUK iby ke Rumah sakit yang memiliki fasilitas seksio sesarea, | Power: His tidak adekvat (his dengan frekvensi <3x dalam 10 menit — | dan durasi setiap kontraksinya <40 detik) i | Passenger: Malpresentasi, malposisi, janin besar i _ Passage: Panggulsempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir i Lakukan augmentasi persalinan aehGGn oksitosin dan/atau amniotomi bila terdapat gangguan Power. Pastikan tidak ada gangguan Passenger atau Passage. Lakukan tindakan operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea) untuk gangguan Passenger dan/atau Passage, serta untuk gangguan Power yang tidak dapat diatasi oleh augmentasi persalinan. Jika ditemukan obstruksi atau CPD, tatalaksananya adalah seksi sesarea. Berikan antibiotik (kombinasi ampisilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin 5 mg/kgBB tiap 24 jam) jika ditemukan: - Tanda-tanda infeksi (demam, cairan pervaginam berbau], ATAU - Ketuban pecah lebih dari 18jam, ATAU - Usiakehamilan< 37 minggu Pantau tanda-tanda gawat janin. MALPOsISI, MALPRESENTASI & DISPROPORSI KEPALA PANGGUL (CPD) Mailposisi adalah posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecilsebagai penanda) terhadap panggul ibu* kecil janin teraba di Earaler dan denyut jantung janin terdengar di samping (flank). * Pemeriksaan vaginal: oksiput ke arah sakrum, sinsiput di anterior akan mudah diraba bila kepala defleksi Posisi oksiput | * Posisi oksiput janin yang masih lintang lintang terhadap rongga panggul ibu hingga ~akhir persalinan kala | karena gagal berotasi ke posisi oksiput anterior Malpresentasi adalah bagian terendah janin yang berada di segmen bawahrahim, bukan belakangkepala.! Presentasi Dahi* Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil. Pemeriksaan vaginal; oksiput lebih tinggi dari sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala_masuk pintu atas panggul (PAP) adaich antara tulang orbita dan daerah ubun- ubun besar. i Ini adalah diameter yang PALING besar, sehingga sulitlahir pervaginam. Presentasi Muka‘ Pemerikscan abdominal: lekukan akan teraba antara daerah oksiput & punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak dengan bagian keciljanin. Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah feraba, teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang pipi, tulang orbita; kepala janin dal keadaan defleksi maksimal Untuk membedakan mulut dan anus: - Anus merupakan garisiurus dengan tuber iskhii - Mulut merupakan segitiga dengan prominen molar Presentasi Majemuk * Presentasi Bokong* Diagnosis: Prolaps (lihat bab persalinan ekstremitas sungsang hal 71) bersamaan dengan Letak janin memanjang bagian terendah dengan bagian janin terendahnya adalah (kepala/bokeng). bokong, kaki, atau | kombinasi keduanya. | Letak Lintang’ -Pemeriksaan abdominal: sumbu panjang janin teraba melintang, TIDAK teraba bagian pada pelvis inlet sehingga terasa kosong. _Pemeriksaan vaginal: sebelum in partu TIDAK ada bagian terendah yang teraba di pelvis, ssedangkan saat in partu yang teraba adalah ‘bahu, siku ee _ Definisi;: Hambatan Iahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis matemal Diagnosis i@ Terhentinya kemajvan pembukaan serviks& penurunan kepala walaupun _ hisadekuat. Terjadi akibat janin teralubesardan/atau panggulibukecil. = WaspadaiCPD terutama pada keadaan: - Arkus pubis < 90 derajat - Teraba promontorium, spina iskhiadika, linea innominata - Pada primigravida bagian teroawah tidak masuk ke pintu atas panggul pada usia> 36 minggu Tate Laksana: Bila janin hidup, lakukan seksio sesarea. Pada kasus bayi mati, embriotomi / kranictomi dapat dilakuken jika : _ pembukaan serviks > 7. cm, ketuban sudah pecah, jalan lahir normal, hl ada tanda ruptur uteri. PERSALINAN SUNGSANG *enetferendhnya botong Kal cfau Kombnas teauanya. ~~ ~ Jenis presentasi pada letak sungsang: Pe A. Bokongsempuma (complete breech) B. Bokong kaki (footing breech) €, Bokong mumi (frank breech) Diagnosis; > 3 * Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen. * Pemeriksaon abdominal: kepala terletak di bagian atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi menunjukkan denyut jantung janin lokasinya lebih tinggi. * Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki, sering disertai adanya mekonium. * USG: untuk konfirmasi letak janin apabila pemeriksaan fisik tidak jelas, menentukan letak plasenta, taksiran berat badan janin, volume cairan amnion, usia kehamilan dan lain-lain. * Partus percobaan bila UK 2 346 minggu atau BB 2500-4000 gram * Tawarkan partus percobaan bila UK 31 -— 35 minggu atau BB 1500 - 2500 gram * Tawarkan SC bila <30minggu atau BB < 1500gram. * Tidak cukup bukti untuk menawarkan berbagai cara konservatif bila BB > 4000 gram * Kondisiibu dan bayi tidak memungkinkan * Presentasi kaki * Hiperekstensikepala * Tidak adainform consent * Tidakada SDM untuk melakukan pertolongan: * Primigravida * Janin yang sangat besar * Double footing breech * Bekas $C dengan indikasi CPD * Pelviskecil atau malformasi * Kepalchiperekstensi /defleksi Merupakan Indeks prognosis untuk menilai lebih tepat apakah persalinan pada letak sungsang dapat dilahirkan pervaginam atau perabdeminal, [nani NII acti eames cersasaentliseounsgil lil iat aia Paritas Primi Urnur Kehamilan > 39 mingg Halston Berton [> 390g [ae {<6 | gf mere sungsang > 2500 gr Pembukaan serviks <2cm Sem | 34em | tinggi * Skor<3—+ persalinanperabdominal ¢ Skoer yang lebih tinggi dapat dilahirkan pervaginam, namun bukan merupakan suaty jaminan bahwa persalinan pervaginam pasti berhasil Prosedur Persalinan 1. Biarkan persalinan berlangsung dengan sendirinya hingga bokong tampak di vulva 2. Pastikan pembukaan benar-benar lengkap sebelum memperkenankan. ibumengejan 3. Perhatikan hingga bokong membuka vulva 4. Lakukan episiotomi bila perlu (pada perineum yang cukup elastis dengan introitus yang sudah lebar, episiotomimungkin tidak diperlukan). 5. Biarkan bokong Jahir, bila tali pusat sudah tampak, kendorkan, Perhatikan hingga tulang skapula janin mulai tampak di vulva. Jangan melakukan tarikan atau findakan apapun pada tahap ini, 6. Dengan lembut, peganglah bokong dengan cara kedua ibu jari Penolong sejajar sumbu panggul, sedang jarijari yang lain memegang belakang pinggul janin. 7. Tanpa melakukan farikan, angkatlah kaki, bokong, dan badan janin dengan kedua tangan penolong disesuaikan dengan sumbu panggu! ibu (melengkung ventrokranial ke arah perut ibu) sehingga berturut-turut lahir perut, dada, bahy dan lengan, dagu, mulut, dan seluruh kepala, 8. Bila pada langkah no, 7 tidak ada kemajvan dan atau tungkai tidak lahir secara spontan, maka liahirkan kaki satu per satu dengan cara: + Jari telunjuk dan jan tengah diletakkan di belakang paha sebagai bidai dan lakukan eksorotasi paha sampai tungkailahir. 9. Jika bahu dan lengai IN tidak lahir spontan, maka kita dapat melakukan manuver Klasik, Muller, atau Lovset Pengeluaran bahu dan tangan secara kias' BRACHT bahu dan tangan tidak bisa lahir. /Prosedur: 1. Segera setelah bokong Iahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kakilahir, i 2. Talipusat dikendorkan, 3. Pegang kaki pada pergelangan sf dengan satu tangan dan tarik ke atas. Ww 4. Dengan tangan kiri dan menarknya ke rah kanan atas ibu, untuk melahirkan _ bahu kiribayi, ¥ 5, Dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu, untuk meichirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang. 6. Masukkan duc jari tangan kanan / kiri (sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang bayi 7. Setelah bahu dan lengan belakang lahir keduo kaki ditarik ke arah bawah kontralateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang sama. Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilokuken jika dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir. Prosedur: 1, Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontralateral dariletak bahu depan. 2. Setelah bahy dan lengan depan Iahir dilanjutkan langkah yang sama untuk meiahirkan bahy dan lengan belakang. REWSHGAMEIMBIEOGteNCEMIN Manuver Louvset!® Diokukon bila ada lengan bayi yang terjungkit keluar di i belakang kepala / nuchalarm. Prosedur: 1. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, memegang bayi dengan kedua tangan 2. Memutar bay! 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjukjari tangan yang nuchal. 3. Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri / ke kanan, beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara klasik dan muller Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah menunggang kuda. 2. Satu jar dimasukkan ke dalam mulut dan dua jari di maksilla (ie fossa canina). 3. Tangan kanan memegang we mencengkram bahu tengkuk bayi. 4. Minta seorang asisten menekan fundus uteri. 5. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu / mulut. DiIsTosiA BAHU Definisi : keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu anterior tidak dapat lewat dibawah simnfisis pubis. Merupakan. kegawatdaruratan obstetri i tidal Faktor predisposisi : Makrosomia (>4000. iabetes gestasional, riwayat distosia bahu sebelumnya, kehamilan post term.* Gejala distosia bahu: * Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat lahir * Kepala bayi sudah lahir tetapi tidak terjadi pUtaran paksilvar *Kepola bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali (turtle an Tindakan pan stosia Bahu: ALARMER'© Ask for help iit -the k: «the ela “me me Roberts Maneuver terior disimpaction of shoulder - suprapubic pressure (Massanti) rotate to oblique (Rubin) Rotation of the posterior shoulder 0 Woodscrew Maneuver Manual removal of posterior arm (Schwartz) Episiotomy + consider Roll overe>onto 2-4 or knee chest {Gaskin} Manuver McRobert=* Paha difleksikan ke arah abdomen '® O Minta ibu melipat kedua paha sehingga kedua lwivt berada sedekat mungkin dengan dada. Gunakan kedva tangan untuk membontu fleksi maksimal paha. Anterior Disimpaction of 18 Manuver Massanti [Penekanan pada daerah suprapubik } + Tidak boleh melakukan tekanan pada daerah = fundus. * Dilakukan dengan pendekatan abdominal : Penekonan daerah suprapubik bertujuon untuk menekan bahu anterior ke bawah. (Manuver Rubin © Dilakukan melalui pendekatan vaginal dengan cara melakukan penekanan pada aspek posterior dari bahu anterior sehingga behy anterior mengalami adduksi. 18 Manuver ini dilakukan dengan menggunakan dua jar tangan |lihat gambar) yang diletakkan di bagian depan bahu posterior. Bahu posterior lalu dirotasi 180° sehingga dengan demikian bahu anterior dapat dilahirkan + Dapat dilakukan bersamaan dengan anterior disimpaction, Fleksikan lengan pada siku dengan menekan fossa antecubital Letakkan lengan bayi pade dada bayi Genggam tangan atau pergelangan tangan bayi dan kemudian kelvarkan dengan arah menuju muko & membasuh muka. Episiotomi dipertimbangkan untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk metahirkan bahu, = Posisikan iby dalam posisi menungging / merangkak. + Buat fraktur klavikulo + Cephalic replacement (manuver Zavenelli) + Simfisiotomi Hindari 4P Panic, Pulling (boda kepala), Bushing (pada fundus), Fivating [memutar kepala secara tojam, dengan koksigis sebagai tumpuan)!® KEHAMILAN GANDA‘ Kehamilan ganda ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih ® Besar uterus melebihi usia kehamilan atau lamanya amenorea © Hasil palpasi abdomen mengarah ke kehamilan ganda: — Kepalajanin relatif lebih kecil dipandingkan dengan ukuran uterus — Teraba 2 balotemen atau lebih — Terdengar lebih dari satu denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop fetal. Faktor Predisposisi: Usia ibu > 30 tahun, konsumsi obat untuk kesuburan, fertilisasiin vitro, faktorketurunan Monachoronic Monechorionic Bichorionie Diarnniotic Dichorionic Diomniotic Monoamniotic Diormniotic (fused placentae) {separate placentae) Pia SS Persalinan untuk kehamilan ganda sedapat mungkin dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas seksio sesarea. Teknik Melahirkan Bayi: perfama: ® Slapkan peralatan resusitasi dan perawatan bayi, ® Pasang infus dan berikan cairanintravena. ®@ Pantav keadoan janin dengan auskultasi DJJ. Jika DJJ <100 kali/menit atau > 180 kali/menit, curigai adanya gawatjanin. ® Jika presentasi janin verteks, usahakan persalinan spontan dan monitor persalinan dengan partograf. ® Jika presentasi bokong atau letak lintang, lakukan seksio sesarea. ® Tinggalkan klem pada ujung maternal tali pusat dan jangan melahirkan plasenta sebelum janin kedua dilahirkan, Bayi kedua dan seterusnya: ® Segera setelah bayi pertama Iahir, lakukan palpasi abdomen untuk menentukan letakjaninkedua atau berikutnya. ® Periksodenyut jantungjanin. @ Lakukan periksa dalam vagina untuk menentukan: - presentasijaninkedua - selaputketuban masih utuh atau sudah pecah ada tidaknya prolapsus tali pusat. * Jika presentasi vertex: — Pecahkan ketuban dengan kiem kekher jika ketuban belum pecah, — PeriksaDJJantara kontraksi uterus untuk menilai keadaan janin, — Jika his tidak adekuat setelch kelahiran bayi pertama, berikan infus oksitosin dengan cara cepat untuk menimbulkan his yang baik (tiga kontraksidalam 10 menit, dengan lama setiap his lebih dari AO detik). — Jika janin tidak lahir dalam 2 jam dengan his yang balk, atau terdapat tanda-tanda gawat janin (DJJ <100 kali/menit atau >180 kali/menit), lakukan seksio sesarea, . — Apabila taksiran berat badan janin tidak lebih dari janin pertama dan serviks tidak mengecil, rencanakan partus spontan, — Jika his tidak ada atau tidak adekuat setelah kelahiran janin Pertama, berikan infus oksitosin secara cepat untuk menimbulkan his yang baik (tiga kontraksi dalam 10 menit. dengan tama setiap his lebih dari 40 detik} — Pecahkan ketuban dengan klem kocher jika ketuban belum pecah dan bokongsudah furun. — Perksadenyutjantungjanin di antara 2 kontraksi uterus. Jika <100 kali /menit atau >180 kali/menit, lakukan ekstraksi bokong. — Jika persalinan pervaginam tidak mungkin, lahirkan bayi dengan seksio sesarea. © dika letak lintang — Apabila selaputketuban utuh, lakukan versiluar. — Jika versi luar gagal dan pembukaan lengkap dan selaput ketuban masih utuh, lakukan versi dalam dan lanjutkan dengan ekstraksi {lakukan versi dalam podalik). — Dengan memakai sorung tangan yang didisinteksi tingkat tinggi, masukkan salu tangan ke dalam uterus dan raihlah kakijanin. — Secara perlahan tarikjanin ke bawah, — Lanjutkan dengan ekstraksisungsang. — Perikso denyut jantung janin di antara his, — Jika_versi luar gagal dan versi dalam tidak dianjurkan atau gagal, segera lakukan seksio sesarea. Catatan: JANGAN lakukan versi dalam jika penolong Ppersalinan tidak feflatih, selaput ketuban telah pecah dan cairan amnion telah berkurang, atau jika ada jaringan parut pada uterus. Jangan teruskan jika janin tidak dapat berputar dengan mudah ® Berikan oksitosin 10 unit IMatau ergometrin 0.2 mg IM dalam waktu | menil setelah bayi terakhir lahir dan teruskan penanganan aktif kale II) untuk mengurangi perdarahan pascapersalinan, SEKSIO SESAREA™ Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui syatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim.+ * Disproporsi sefalopelvik * Janin sangat besor * Pelvis kecil atau maiformasi * Gawatjanin Bekas seksio sesarea dengan * Letak lintang indikasi disproporsi sefalopelvik * Presentasi bokong pada Disfungsi uterus i Distosia jaringan lunak * Double foofling breech Plasenta previa Jenis Seksio Sesarea * * Seksio sesarea klasik * Seksio sesarea transperitoneal profunda Seksio sesarea diikuti dengan histerektomi * Seksio sesarea ekstraperitoneal es ec Insisi uterus berupa insist vertikal az Insisi uterus transversal pada Karakteristik Pada korpus uteri hingga segmen bawah ute Es mencapai fundus uteri = . . Lebih dianjurkan pada * Penutupanlukasayatantebih keadaan-keadaan seperti: mudah. ruptur sehingga akan memungkinkan untuk proses * Tumor (mioma uteri) di] Persalinan spontan pada segmen bawah uterus] Persolinanberikuinya * Hipervaskularisasi segmen|* Tidak memicy perengketan| bawah uterus {pada} antara letak insisi dengan usus plasenta previa) atayvomentum Karsinoma serviks Tidak memungkinkan proses Tidak dapat dilakukan bila penalinan spontan pada terdapat kesulitan membuka persalinan berikutnya. atay memoasuki segmen bawah ulerus secara aman. Persalinan Pervaginam Pada Kehamilan Dengan Parut Uterus (Post Seksio Sesarea) ! * Persalinan harus diiakukan di rumah sokit dengan peralatanmemadsi. * Konseling mengenai rencana KB untuk memilih keluarga kecil dengan cara kontrasepsi mantap. * Tidak dianjurkan untuk melakukan induksi atau akselerasi pada kasus persalinan dengan porut uterus. . * Persalinan pervaginam dianjurkan hanyo pada uterus dengan luka parut sayatan transversal segmen bowah rahim ( transperitoneal profunda} sesarea * Kembarsiam GAWAT JANIN' ‘Gawalt janin terjadi bila janin tidak menerima cukup oksigen sehingga terjadi hipoksia. Gawatjanin dalam persalinan dapat terjadi bila: - Persalinan berlangsung lama = Induksi persalinan dengan oksitosin (kontraksi hipertonik) - Terjadi perdarahan atau infeksi - Insufisiensi plasenta: post term atau preekiampsia Diagnosis: @ Denyutjantungjanin (DJJ) abnormal OD DJJ< 100x/menit DILUAR kontraksi 0D DJJ> 180x/menit dan ibu tidak mengalami takikardi OD DJJ ireguler: kadang-kadang ditemukan DJJ > 180 x/menit tetapi disertai takikardiibu, Hal ini merupakan reaksi terhadap: - Demam padaibu - Obat-obatan yang menyebabkan takikardi (misal: tokolitik) - Amnionitis ® Mekonium kental merupakan indikasi periunya percepatan persalinan dan penanganan mekonium pada saluran napas atas neonatus. Mekonium yang dikeluarkan pada saat persalinan sungsang bukan merupakan ftanda kegawatan kecuali bila dikelvarkan pada awal persalinan. Tata Laksana Gawat Janin: = Bilasedang dalam infus oksitosin: segera hentikan infus. Posisikan ibu berbaring miring ke kiri. Berikan oksigen. Rujuk ibu ke rumah sakit. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah penanganan yang sesuai. * Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan DJJ tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin: * Jika terdapat perdarahan dengan nyer hilang timbul atau menetap, pikirkon kemungkinan solusio plasenta. + Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam) berikan antibiotik untuk amnionitis. * Jika tali pusat terletak di bagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan penanganan prolaps tali pusat. * Jika DJJ tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion) rencanakan persalinan dengan ekstraksi vakum atau cunam, ATAU seksiosesarea. Siapkan segera resusitasineonatus. Syok edalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk mempertahankan pertusi yang adekuat ke organ-organ vital, Diagnosis: Tata Laksana Umum: * Pastikan jalan napas bebas dan berikan oksigen. * Miringkan ibu ke kiri & hangatkan ibu. * Pasang infus intravena (2 jalur bila mungkin) dengan menggunakan jarum terbesor (no. 16 atau 18 atau ukuran terbesar yang tersedia). * Berikan cairan kristaloid (NaC! 0,9% atau Ringer Laktat) sebanyak | liter dengan cepat [15-20 menit), * Posang kateter urin untuk memantau jumiah unin yang keluar. Lanjutkan pemberian cairan sompai 2 liter dalam 1 jam pertama, atau hingga 3 liter dalam 2-3 jam (pantay kondisiibu dan tanda vital). * Cari penyebab syok dengan anamnesis& pemfis yang lengkap secarasimultan * Bila ibu sesak dan pipi membengkak, turunkan kecepatan intus menjadi 0.5 mi/menif (8-10 tetes/menit), pantau keseimbangan cairan. Setelah kehilangan cairan dikoreksi {frekuensi madi < 100 kali/menit dan tekanan darah sistelik > 100 mmHg}, pemberian infus dipertahankan dengan kecepatan 500 mL tiap 3-4 jam ( 40-50 tetes/menit) . CATATAN: infus dengan kecepatan yang Jebih tinggi mungkin dibutyhkan dalam penatolaksanaan syok akibot perdarahan. Usahakan untuk mengganti 2-3. kati lipatjumiah cairan yang diperkirakan hiiang. + Rujuk ibu ke fasilitas yang lebih memadai. Tata Laksana Khusus: ™ Syok Hemoragik * Jika perdarahon hebat dicurigai sebagai penyebab syok. cari fahu dan atasisumberperdarahan + Transfusi dibutuhkan jika Hb < 7 g/dl atau secara klinis diterukan keadoan anemia berat = Syok Septik i * Ambil sampel dorah, urin, dan pus/nanah untuk kultur mikrobe lalu mulai terapi antibiotik sambil menunggu hasil kultur * Berikan kombinasi antibiotik kepada iby dan lanjutkan sampai ibu tidak demam selama 48 jam: - Ampisilin 2 grlV setiap 6 jam, DITAMBAH - Gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam, DITAMBAH - Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam = Syok Anatilaksis * Hentikan kentak dengan alergen yang dicurigai. * Keoreksi hipotensi dengan resusilasi cairan yang agresif & berikan epinefrin J adrenalin 1;1000 (1 mg/mi) dengan desis 0.2-0,5 ml IM atau subkutan. © Berikan terapi supertit : antihistamin (difenhidramin 25-50 mg IM atau Wye kortikosteroid (metilprednisoion 1-2 mg/kgBB/har, diberikan tiap 6 jam). sebelum mencapal ejakulas: + Efektif bila dilakuken dengan benar + Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, tidak menganggu ASI + Tidak ada efek samping. tidak butuh biaya, dapat digunakan setiop waiktu Keterbatasan; = Efektivitas tergantung pada kesediaan samping sistemik + Meningkatkan lubrkasi selame hubungan seksval + Mudah digunakan sarung pada penis saat hubungan seksual. ferouat dari loteks (karet} yang diinsersikan ke dolam vagina sebelum berhubungan seksual + Efektif bila digunakan dengan benor & menutup serviks + Tidak mengganggu produksi ASI ‘Keuntungan: + Tidak ada efek samping sistemik ee + Murah dan dapat dibeli umum + Tidak menaganagu produksi AS! + Mencegah penularan IMS + Tidek oda Elek samping sisternik + Mencegah ejakviai dint + Tidak menganggu hubungan seksuo! Keterbatasan: + Petlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS = Flektivitas tidak terlalu finggi Kelerbatasan: = Agak menggonggu hubungan seksual | = Efekivitas sedang Keberhasilon bergoniung pada kepatuhan konclom at “ dengan cara menghindari senggama pada masa subur Keuntungan: Keterbatasan: untuk — menghincari = Efektif tergantung kemauan & disiplin pasangan = Dibytuhkan pelatin yntuk membantu lbu + Tidak ada efek samping sisternik mengenali maso subumya. + Murah / tonpa biaya nen Catatan: Seluuh bahan kentraseps! Metode Amenorea Laktasi (MAL) " Melee Arnenon MAL merupakan kentrasepsi bila: takes ee) O Menyusui secara penuh esate : - ‘ASI 0 Belum haid setelah melahirkan a O Umur bayi kurang dari 6 bulan Agar metode MAL efektif maka: O ibv horus menyusui secera penuh atau hampir penuh O Perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapot diabaikan (belum dianggap haid) 0 Bayi menghisap secara langsung 0 Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jom setelah bayi Iahir 0 Kolostrum diberikan kepada bayi O Pola menyusui on demand dan dari kedua payudara O Sering menyusui selama 24 jam termasuk matam hari % 0 Hindi jarak menyusui lebih dari 24 jam Gambar: Posisi Menyusui pigeteti aa segs Keuntungan Non Kontrasepsi: + Segeraefektif ~ i: Untuk bay: meacene! Kekebalan posit + Tidak 9 dari ASI, sumber asupan gizi yang baik senggama ietdo! da ketepoporan Forman A ter r dari keterpaparan terhadap ee MEK FOMPIPG —ontominas’ dari ai. susu formula, atau alat minum yang dipakai. + Tidok peru pengawasan 2. Untuk_iby: mengurangi perdarahan medis % - pasca = persalinan, meningkatkan + Tidak perly obat atau alat Spe ss Tanpa biaya hubungan psikologik iby dan bayi. Ibu dianjurkan untuk memilin metode kontrasepsi lain & tetap dianjurkan: untuk melanjutkan AS! jika: © Ketika mulai memberkan makanan pendamping bayi secara teratur (menggantikan satu kali menyusui) © Ketika haid sudah kembali oe Bayi menghisap susu tidak sering e Bayi berumur é bulan atau lebih Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)"” Jenis: Cu 1-380 A Cara Kerja Keuntungan AKDR: 0 Menghambat kemampuan + Efektivitas tinggi sperma masuk ke tuba + Dapat efektil segera setelah pemasangan falopii + Metode jangka panjang O Mempengaruhi fertiisasi + Tidak mempengaruhi hubungan seksual sebelum ovum mencapai + Tidak ada efek samping hormonal kavum uteri + Tidak mempengaruhi kualitas dan volume O Mencegah sperma don ASI ovum bertemu + Dapet dipasang segera setelah melahirkan O Memungkinkan mencegah atau sesudah abortus implantasi felur dalam = + Tidak ada interaksi dengan obat-obatan uterus, Kerugian AKDR: — Efek samping yang umum terjadi: @ Perubahan siklus haid 4 Haid lebih lama & banyak 9 Perdarahan di antara siklus menstruasi ¢ Saat haid terasa lebih nyeri = Komplikasi lain o Nyeri 3sampai 5 hari seteiah pemasangan © Perdarahan berat pada waktu haidc> anemia © Perforasi dinding uterusc> sangat jorang = Tidak dapat digunakan pada pasien dengan IMS atau yang sering berganti pasangan - Penyakit radang panggul dapat terjadi pada Perempuan IMS yang memakai AKDR: = Seringkali pasien takut selama pemasangan = Sedikit nyeri dan perdarahan segeta setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari = Pasien fidek dapat melepas AKDR sendii, harus dibantu oleh petugas kesehatan terlatih = AKDR mungkin kelver dari uterus dengan sendirinya = Tidak mencegah kehamilan ektopik — Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR. Pasien yang tidak dapat menggunakan AKDR: 1 Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil) (Q Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sompai dapat dievaluasi) O Sedang menderita infeksi alat genital 0 Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita penyakit radang panggul atau abortus septik O Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaryhi kavum uteri 0 Penyakit trofoblast ganas Diketahui menderita TEC pelvik Q Kanker alat genital O Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm Instruksi Penggunaan: 0 Waktu penggunaan AKDR: o Setiap waktu dalam sikius haid, yang dapat dipastikan pasien tidak hamil Segera setelah melahirkan o Setelah abortus (apabila tidak ada gejala infeksi) 9 Selama | sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi Pasien kembali memeriksokan diti seteiah 4-6 minggu pemasangan AKDR Periksa keberadaan benang Copper T-380A peru dilepas seteloh 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan lebih awal bila diinginkan. Kembali memeriksakan din bila: © Tidak dapat meraba benang AKDR Merasakan bagian yang keras dori AKDR o AKDR tefepas [AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan pertama) © Teradi pengeluaran cairan vagina yang mencurigakan Adanya infeksi -PROSEDUR PEMASANGAN AKDR o ooo 1. Jelaskan kepada Kien tentang tindakan yang aken dilakukan dan persiiahkan klien ‘mengojukan pertonyaan, Mintalah kien untuk mengesongkan kandung kemih, Lakukan cucl tangan can gunakan sarung tangan. genitalia intema, O Pegang dan tahan kedua ujung lengan AKOR dari atas penutup transparan dengan jar telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Lipat kedua lengan AKDR. O Mosukkan kedvo lengan AKOR yang telah terlipat ke dalam tabung inserter hinggo terasa oda fahanan yaitu pada batas lempengan tembaga (lihat gamibar 2} O Leher bins pada tabung inserter digunakan sebagai tonda kedolaman cavum uteri dan penunjuk ke arah mana lengan akan membuka saat dikeluarkan dari 0 tabung inserter, Alur posisi leher biry dari atas penutup transparan dan dorong tabung inserter sampai jarak antara ujung lengan yang teripal dengan ujung leher biru bagian depan (dekat batang AKDR) sama panjangnya dengan kedaloman cavum uteri yang diukur dengan sonde uterus. Putar tabung inserter sampai sumbu panjang leher biw berada pada posisi horizontal sebidang dengen lengan AKDR 0 AKDR siap dipasang pada uterus. Buka seluruh penutup transparan secara heli- hati. Pegang fabung inserter yang telah berisi AKDR dalam pesisi horizontal agar AKDR dan pendarong tidak jatuh. Sebelum dipasang tabung inserter jangan sampai tersentuh permukaan yang tidak steril agar tidak terkonlaminasi, 8. Masukkan spekulum ke dalam Ialu usap vagina dan serviks dengan menggunakan larutan antiseptik 9, Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks, Pasang fenakulum secara hati-hati Pada posisi vertikal (jam 10 atau jam 2} jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi nyeri. 10.Masukkan sonde uterus secara perlahenahan dan hati-hoti untuk menentukan Posisi uterus dan kedalaman kavum uteri, 11.Pasang AKOR Copper T 380.4. O Tarik tenakulum {yang masih menjepit serviks sesudah melakukan sonde} sehinggs kavum vieri, kanalis servikalis & vagina berada dalam satu garis jurus. QO Aturletak leher biry pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman kavum uteri, Masukkan tabung inserter dengan hati-hati sampai leher biny menyentuh tundus atau sampai terasa ada tahanan. Postikan leher bi berada dalam possi horizontal. (gambar 3) O Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang fangan yang lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong. Dengan cara ini lengan AKDR akan berada tepat di fundus uteri, {gambar 4) 0 Keluerkan pendoreng dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter, Seteloh pendorong kelvar dari tabung inserter, dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus. Langkah ini menjamin bahwa lengan AKDR akon berada di tempat yang setinggi mungkin | dalam kavum veri. (gambar 5) O Tarik keluar sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis. Pada waktu benang tampak tersembul keluer dari lubang serviks, potong benang AKOR kira-kira 3-4 cm panjangnya dengan menggunakan gunting mayo yang tajam. Depat juga dilakukan: cara Iain yaitu tarik kelvar seluruh tabung inserter dari kanalis servikalis, jepit benang AKDR dengan menggunokan forsep kira-kira 3-4 cm dari serviks dan potong benang AKDR pada tempat tersebut.(gambar 6 dan 7) 0 Lepas fenakuium, bila ada perdarahan banyak dari tempat bekos jepitan tenakulum, tekan dengan kasa sampai perdarahan berhenti . 12.8uang bohan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas sarung tangon, 13.Lakukon dekontaminasi alat-alat dan sarung tangan. 14.A4jarkan pedo Kien bagaimana memeriksa benang AKDR, \5.Minta Kien menunggu di kiinik selamo 15-30 menit setelah pemasangan AKDR. Hal ini bertyjuan untuk mengamoati bilo terjadi rasa sakit yang amat sangat sehingga mungkin AKOR peru dicabut bila dengan analgesik ringan rasa sakit tersebut tidak hilang, Ru ‘Me i — J PROSEDUR PENCABUTAN AKDR 1. Jelaskan kepada Klien tentong tindakan yang akan dilakukan dan persiiahkan Klien mengajukan pertanyaan, Lokukan cuci fangan dan gunakan sarung tangan. |. Masukkan spekulum untuk meiihat serviks dan benang AKDR Mengusop serviks dan vagina dengan arutan antiseptik 2 sampoi 3 kali. Pencabutan normal: Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan Kem lurus atau lengkung yang steril dan tarik benang pelon-pelan. Tidak boleh menarik dengan kuat. AKDR biasanya dapat dicabut dengan mudah. Untuk benangnyo putus, tank dengan kekuatan tetap dan cabut AKDR pelan-pelan. Bila benang putus saat ditarik tetapi ujung AKDR masih dapat dilihat maka jepit ujung AKDR tersebut dan tarik keluar. 6. Pencabutan sulit: bila benang AKDR tidak tampak, periksa Gade kanalis servikalis dengan menggunakan klem lurus atau lengkung. Bila tidak ditemukan pada kanalis servikalis, masukkan klem ke dalam kavum uteri untuk menjepit benang atau AKDR: itu sendin. bila sebagian AKDR sudah tertarik keluar tapi kemudian mengalemi kesulitan fmenarik selyruhnya dari kanalis servikalis, putar Kiem perlahan-lahan sambil tetop menarik selama kien tidak mengeluh sakit. 7. Pasang AKDR yang baru bila Klien menginginkan dan kondisinya memungkinkan, 8. Setelah semua langkah selesai, cuci tangan dengan sabun dan air a saen Kontrasepsi Mantap Tubektomt Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan secara permonen. Tubektomi dilakukan dengan mengikal dan memotong tuba sehinggo sperma tidak dapat bertemu dengan ovum, Manfaat kontrasepsi; « Sangotefektif * Tidak mempengaruhi proses * Pemmanen T * Baik bagi pasien apabila * Pambedahansederhana kehamilan menjadi resiko * Tidak ada pembahan dalam kesehatan yang serius fungsiseksual Manfaat Non Kontrasepsi; berkurangnya risike kanker ovarium Keterbatasan: * Posien dapat menyesal dikemudianhar © Rasa tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan = Seuiciaekanoeh coke art . iso>itaban . cme akan menimbulkan resiko * Paritas>2 kesehatanyangserius * Yakin telah mempunyai besar * Pascapersalinan ataupaica keguguran keluarga yang sesuai dengan « Paham dan secara sukarela setuju kehendaknya x dengan prosedurini Waktu pelaksanaan tubektomi © Setiap waktu selama sikius menstruasi apabila diyakini secara rasional pasien fidak harril, © Harike-éhingga hari ke-13.darisikius menstruasi (fase proliferasi) * Pascapersalinan atau Pascakeguguran: Vasektomi Vasektomi adalah prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pric dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Informasi bagi pasien * Pertahankan perban selama 3 hari. Luka yang sedang dalam penyembuhanjangan ditarik. * Hindarimengangkat barang dankerjakeras selama 3hari * Pasien boleh bersenggama setelah hari ke-2 namun untuk mencegah kehamilan, sebaiknya menggunakan kondom atay cara kontrasepsi lain selama 3bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali, Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi. Konseling untuk pasien * Pasien harus diberi informasi bahwa vasektomi tidak menggenggu hormen pria atau menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan seksual * Setelah prosedur vasektomi, pasien harus menggunakan salah satu kontrasepsl terpilih hingga spermatozoa yang tersisa dalam vesikula seminalis telah dikeluarkan seluruhnya. Secara empirik, sperma analisis akan menunjukkan hasil negatif setelah 15-20 kali ejakulasi. Pil KB Kombinos ” Jenis Cara Kerja © Monofasik : 2) tablet ee 2 eee + Efektivitas tinggi jika diminum setiap |- Mahal dan membosankan karena hari diminum tiap heri + Tidak mengganggy hubungan seks + Sikius haid menjadi teratur + Dapat digunakan jangka panjang + Dapat digunakan sejak remoja hingga menopause Muall, terutama pada 3 bulan pertama: Perdarahan bercak (3 bulan pertama} Pusing Nyeri payudara Berat badan naik sedikit + Mudah dihentikan setiop sact &| - Berhenti haid (amenorea)}==jorang kesuburan segera kembali ketika pil| - Tidak boleh pada pasien menyusui == dihentikan mengurangi produksi ASI + Dapal menjadi kontrasepsidorurat | - Pada sebagian kecil perempuan, + Membantu mencegah: kehamilan| dapat menimbulkan depresi, ektopik, — karsinoma = ovarium,| Perubahan suasana hati karsinoma endometrium, kista| - Dapat meningkatkan tekanan darah ovarium, penyakit radang panggul, don retensi cairan = Hati-hati >35 kelainan jinak pade payudara,| tahun dismenore, akne Tidak mencegah IMS, HBY. HIV, AIDS Instruksi Penggunaan: Pi diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiop hari @ Pi pertama dimulai hari pertama hari ke-7 sikius haid. Sangat dianjurkan pada hari pertama haid. @ Setelah melohirkan pil dapat diberikan pada saat: setelah 4 bulan pemberian ASI eksklysit / setelah 3 bulan & tidak menyysui / pasca keguguran (segera otay dalam waktu 7 hari} . Bila typo minum | pil (Hari 1-21], sebaiknya minum pil tersebut segera setelah walaupun harus minum 2 pil pada hari yang soma. Tidak peru menggunakan kontrasepsi iain. @ Bic lupa 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal Suntikan Kombinasi” Jenis: @ 25 mg depo medroksiprogesteron osetat dan 5 mg estradiol sipionat injeksi secara IM sebulan sekali (cyclofem) @ 50 mg noretindron enantat dan § mg estradiol valerat injeksi secara IM sebulan sekali Cara Kerja 0 Menekan ovulasi O Mengentalkan lendir serviks. 0 Atrofi endometrium sehingga implantasi terganggu 0 Menghombat transportasi gamet oleh tuba Resika ferhadap |# Mengurangi kesehatan kecil jumiah = Terjadi perubohan pola haid: haid tidok teratur, perdarahan bercak perdarahan &|— Mual, sakit kepala, nyeri payudara | \* Tidak berpengaruh pada hubungan| nyerihaid fingan (keluhan akan hilang setelah seks + Mencegah suntikan ke-2 atau ke-3) + Tidak diperlukan| kehamilan — Ketergantungan terhadap: pemeriksaan ektopik, Ca | pelayanan kesehatan. dalam ovarium & Ca |= Dapat ferjadi efek samping + Jangka panjang endometrium serangan jantung, stroke, bekvan + Efeksamping kecil |+ Mengurangi darah pada paru / otak + Pasien tidak peru | penyakit — BB meningkat menyimpan obat| payudara jinak|— Kemungkinan teflambainya suntik. & Kista ovarium pemulihan kesuburan —setelah penghention pemakaian. Instruksi Penggunaan: @ Suntikan diberkan setiap bulan dengan injeksi IM dalam & Suntikan pertama diberikan dalam wakty 7 hari siklus haid § Jika pasien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat osal dapat dipastikan pasien tidak hamil. Pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan kontrasepsi lain selama 7 hari @ =Pasien menyusui jangan diber ikan suntikan kombinasi @ Bila tidak haid >2 bulan, pasien perlu tes kehamilan @ Oba tuberkulosis & anti-epilepsi mengganggu efektivitas kontrasepsi Kontrasepsi Suntikan Progestin '” Jenis: @ Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA). mengandung 150mg DMPA yang diberikan secara injeksi LM setiap 3 bulan (doerah bekong) 1 Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat}, mengandung 200 mg noretindron enantat. Cora Kerja @ Mencegah ovulasi If Mengentaikan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penelrasi sperma @ Membuol selaput lendir rahim tipis dan atrofi © Menghombat transportosi gamet oleh tuba K in + Sangat efektif — Sering ditemukan gangguan haid seperti: + Pencegahan kehamilan jangka} sikius hoid memendek / memanjang, panjang perdarahan banyak atau — sediikit,| + Tidak mengandung estrogen «=| — perdarahan tidak teratur atau bercak, tidak] tidak berdampak serius terhadap| — haid same sekali penyakit jontung & gangguan|— Pasien sangat bergantung pada pembekuan dorah pelayainon kesehatan: Tidak berpengaruh terhadap ASI — Tidak dopat dihentikon sewaktu-waktu| Sedikit efek samping sebelum suntikan berikut Membantu mencegah Ca ‘belum habisnya pelepasan obat suntikan| endometrium & kehamilan ektopik + =Menurunkan kejadian penyakit jinak}|— Penggunaan jangka ponjang menurunkan poyudara kepadatan fulang, kekeringan + Tidak berpengaruh pada vagina, libido menurun, sakit hubungan sucmi istri jerawat Instruksi Penggunacn: O Suntikan diberikan seliap saat selama siklus haid asal tidak hamil 0 Kontrasepsi DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan injeksi iM dalam pada bokong. (@pabila diberikan dangkal, penyerapan konirasepsi akan lambal, tidak bekerja segera dan efektif). 0 Pemberian kentrasepsi suntikan noristerat untuk 3 injeksi bedkutnyo |setelah suntikan awal) diberikan setiap 8 minggu. Mulai injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu. 0 Seteloh suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid bar datang pada umumnya setelah 6 bulon, Selama tidak haid terseby! dapat soja kehamilan, Bila setelah 3-6 bulan tidak juga haid, klien hans kembali ke dokter untuk mencar penyebab tidak haid tersebut. ‘Madical Mini Note - Obstetric Edition 89 | PLOZ unr Sz Lyeqwey gy UeYQUNS UEedepuSWw YyNJUN SeWSsaysNd |y yequSy Suey Yy Ng! edeJegq jehbue) eped g ueIng € Gy UEXHUNS UEMEdepUsW YUN PLOT IUdy Z /eS6ue) eped seuseysnd oy Buejep y nqj :snsey YyowUOD rs cE a Pr ee ee z ore ie kt bp ffi] arent rear be ee fre ee nal PRRECR ERE REE B EE bee Re ee eae Ee EEE ae PRE EEE ERD = ” (nBBujw ZL den) vaWa ueyWUNS UeBuUNfuNy JeEmper joeqel Kontrasepsi Pil Progestin (Mini Pil) "” © Kemasan isi 35 pil; 300 pg levonorgestrel atau 350 ig noretindron & Kemasan isi 28 pil: 75 yg norgestre! Cara Kerja B Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium {tidak begitu kuat) @ Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit @ Mengentalkan lendir serviks sehingge menghambat penetrasi sperma 1 >Mengubah motilites tuba sehingga transportasi sperma terganggu + Sangat elekif bila}+ Mengurangi nyefi haid &/— Hampir -60% mengalami digunaken = secara) jumlah darah haid gangguan haid, — BB meningkat / menurun, digunakan bersamaan dengan obat TB atau obat epilepsi Instruksi Penggunaan: 0 Dikonsumsi mulai hari pertama sampai har ke-5 siklus haid. 0 Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak tejadi kehamilan. Bila digunakan setelah hari ke-5 sikius haid. jangan melakukon hubungan seksual selama 2 hari ‘atau menggunakan kontraseps! Iain untuk 2 hari saja. OD Minipil dopat diberikan segera pasca keguguran 0 Agar efektif: jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet digunckan pada jam yang sama (malam hari}, senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam sesudah penggunaan minipil, Bila pasien menggunokan pil teambat lebih dari 3 jam, minum pil tersebut begitu ingat dan gunakan kontrasepsi lain selama 48 jam O Bic lupa | atay 2 pil minumiah segera pil yong terlupo. dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan. 0 Wolaupun pasien belum heid, mulailah paket bany sehari setelah paket terakhir, a1 Kontraseps! implan ” Jenis: @ Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang yang mengandung 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun § Implanen, terdiri dari | batang yang mengandung | 68 mg 3kelo-desogestrel dan lama kerjanya 3 tohun Cara Kerja @ Lendir serviks menjadi kental | Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit lerjadi implantasi © Mengurangi transportasi sperma @ Menekan ovulasi + Pero Jengka: haid, jumlah darah haid, membantu + Perganediion fingkat mengurangi kesuburan yang cepat} anemia setelah pencabutan | + Melindungi + Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan nee eee 1. Digunakan setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-?. (0. Insersi dapat dilakukan seliap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah han ke-7 sikius haid, pasien jangan melakukan hubungan seksuall, atau menggunakan metode kentrasepsi iain untuk 7 hari sajo. Qo Daerah insersi horus tetap dibiarken keting & bersh selamo 48 jam pertama agar tidak terjadi infeksi. 0) Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam sedangkan plaster dipertahankan hingga Iuka sembuh. © Bila ditemukan tandc infeksi seperti demam, radang, alau bila rasa sakit menetap selama beberapa hari, maka harus memeriksakan dri ke Klinik. 0 Bfek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan berlangsung 3 tahun, dan berakhir sesaat setelah pengengkatan.

Das könnte Ihnen auch gefallen