Sie sind auf Seite 1von 8

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X
(Studi Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Cirebon)

Henawati Prilovia N
Enceng Yana

ABSTRACT

The success of the learning process can not be separated from the ability of teachers in
determining and designing effective learning conditions can be done in various ways,
including the use of media-oriented learning intensity increases student engagement in an
interactive in the learning process. The purpose of this study were 1) to determine whether
there is a significant average difference between learning outcomes between students who
use a multimedia interactive learning with students using conventional learning media. 2)
to assess students' response to use of multimedia interactive learning. In this research the
writer uses true experimental methods and takes the tenth grade students of SMA Negeri 8
Cirebon as the population of the research. In the collecting the data, the writer gives the
students two written tests which are given before treatment (pre-test) and after treatment
(post-test). The populations are from the tenth grade in SMA Negeri 8 Cirebon in the
2012/2013 academic year, there are 261 people. Samples were taken by using simple
random sampling by 2 classes of ninth grade as control class X.2 and X.3 class as an
experiment class. The techniques of collection data is using tests to measure cognitive
learning outcomes and using questionnaires to measure the affective learning outcomes
and students' response to the use of multimedia interactive learning. Technique analysis
data is using hypothesis testing Independent sample t-tests and analysis of test
requirements is using the Shapiro-Wilk test for normality and Levene Statistic method two
variances homogeneity test. Based on the results of concluded that learning by using
multimedia interactive learning is better than learning using conventional media. This
means that there are significant differences in learning outcomes between students who use
a multimedia interactive learning with students using conventional learning media. The
students' response to the use of multimedia interactive learning on economic subjects with
basic competencies identified human need to have a good percentage. Thus, the use of
multimedia interactive learning can be used as an alternative learning media to be used in
teaching and learning activities.

Keywords: multimedia interactive learning, learning outcomes

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pembelajaran yang baik dapat lingkungan belajar yang menarik dan
ditunjang dari suasana pembelajaran yang menyenangkan, dinamis namun terarah
kondusif serta terjalin hubungan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
komunikasi antara guru dan siswa berjalan Untuk tujuan tersebut diperlukan media
dengan baik. Oleh karena itu dalam proses yang tepat sehingga menunjang proses
belajar mengajar haruslah diciptakan transfer pengetahuan (transfer of

13 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


knowledge) dari guru kepada siswa secara Selain itu, multimedia
efektif dalam proses pembelajaran. Hal ini pembelajaran interaktif merupakan suatu
sesuai dengan pendapat Pupuh Faturohman multimedia yang dilengkapi alat pengontrol
(2007: 65) bahwa “Media pembelajaran yang dapat dioperasikan oleh pengguna
adalah sesuatu yang dapat membawa sehingga pengguna dapat memilih apa yang
informasi dan pengetahuan dalam interaksi dikehendaki untuk proses selanjutnya.
yang berlangsung antara pendidik dengan Dengan demikian penggunaan multimedia
peserta didik”. pembelajaran interaktif dapat dimanfaatkan
Media pembelajaran terdiri dari untuk memudahkan proses pembelajaran
berbagai macam jenis diantaranya media dan menumbuhkan kekreatifan dan
audio, media visual, dan media audio- keinovasian pendidik dalam mendesain
visual. ”Temuan-temuan penelitian pembelajaran yang komunikatif dan
menunjukkan bahwa terdapat interaksi interaktif. Pengembangan multimedia
antara penggunaan media pembelajaran dan dalam pembelajaran selanjutnya
karakteristik belajar siswa dalam dimanfaatkan ke dalam pembelajaran di
menentukan hasil belajar” (Daryanto, 2010: kelas untuk menggantikan ataupun sebagai
16) artinya, pemilihan media yang pelengkap dalam pembelajaran
disesuaikan dengan tujuan, materi, serta konvensional.
kemampuan dan karakteristik pembelajar Hal ini menjadi dasar pemikiran
akan sangat menunjang efisiensi dan peneliti dalam meneliti penggunaan
efektifitas proses dan hasil belajar. multimedia pembelajaran interaktif yang
Berdasarkan landasan tersebut, tertuang dalam judul skripsi “Pengaruh
penulis tertarik untuk meneliti penggunaan Penggunaan Multimedia Pembelajaran
multimedia pembelajaran interaktif. Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa
Multimedia pembelajaran interaktif Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di
menurut Abdul Majid (2007: 181) adalah SMA Negeri 8 Cirebon”.
“Kombinasi dari dua atau lebih media (teks,
audio, grafik, gambar animasi, dan video) Rumusan Masalah
yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk Untuk lebih memperjelas masalah
mengendalikan perintah dan atau perilaku yang dibahas oleh peneliti dalam penelitian
alami dari suatu presentasi”. ilmiah ini, maka dibuatlah rumusan masalah
Multimedia pembelajaran interaktif apakah terdapat perbedaan hasil belajar
dapat dijadikan alternatif untuk membantu antara siswa yang menggunakan
proses belajar mengajar agar proses multimedia pembelajaran interaktif dengan
komunikasi dapat berhasil dengan baik dan siswa yang menggunakan media
efektif. Dengan mengkombinasikan konvensional? Serta bagaimana respon
beberapa unsur media, seperti teks, audio, siswa terhadap pembelajaran ekonomi
grafik, gambar animasi, dan video sehingga dengan menggunakan multimedia
dapat mengakomodasi berbagai keragaman pembelajaran interaktif?
dan karakteristik yang dimiliki siswa.
Setiap unsur media yang terdapat dalam Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian
multimedia pembelajaran interaktif Berdasarkan rumusan masalah
memiliki kelebihan dan kelemahan masing- tersebut, penulis melakukan pembatasan
masing. Melalui konsep pengintegrasian masalah yaitu penelitian akan dilakukan di
berbagai macam media tersebut maka SMA Negeri 8 Cirebon pada siswa kelas X
kelebihan suatu unsur media dapat Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan
dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan kompetensi dasar yang menjadi subjek
media lainnya.

14 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


dalam penelitian ini adalah mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 8
mengidentifikasi kebutuhan manusia. Cirebon”.
Sesuai dengan permasalahan yang
telah dirumuskan, maka tujuan dari Hasil Belajar Siswa
penelitian yaitu untuk mengetahui Belajar dilakukan untuk
perbedaan hasil belajar siswa yang mengusahakan adanya perubahan perilaku
menggunakan multimedia pembelajaran pada individu yang belajar. Perubahan
interaktif dengan siswa yang menggunakan perilaku itu merupakan perolehan yang
media pembelajaran konvensional dan menjadi hasil belajar mencakup bidang
untuk mengetahui respon siswa terhadap kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini
pembelajaran ekonomi dengan sejalan dengan pendapat Winkel (Purwanto,
menggunakan multimedia pembelajaran 2011: 45) yaitu “Hasil belajar adalah
interaktif. perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.
ASUMSI DAN HIPOTESIS Sedangkan Nana Sudjana (2011: 2)
Sebelum penelitian ini dilakukan mengemukakan bahwa “Hasil belajar
ada beberapa anggapan dasar yang adalah kemampuan-kemampuan yang
muncul baik dari diri peneliti pribadi dimiliki siswa setelah ia menerima
atau dari orang lain ataupun dari praktisi pengalaman belajarnya”. Sementara itu
pendidikan, yaitu: Gagne (Purwanto, 2011: 42)
a. Francis M. Dwyer (Jama Ma’mur, 2011: mengemukakan pendapat yang berbeda
243) tentang hasil belajar, sebagai berikut “Hasil
Pada umumnya manusia dapat belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu
mengingat pesan yang disampaikan kategori-kategori yang kita berikan pada
melalui tulisan sebesar 10%, pesan stimulus yang ada di lingkungan, yang
audio 10%, serta visual 30%. Dan menyediakan skema yang terorganisasi
apabila ditambah dengan melakukan untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru
maka memori yang terekam akan dan menentukan hubungan di dalam dan
mencapai 80%. diantara kategori-kategori”.
b. Bobbi De Porter (Niken, 2010: 6) “Faktor-faktor yang mempengaruhi
Manusia dapat menyerap suatu materi hasil belajar dibedakan menjadi dua
sebanyak 70% dari apa yang dikenakan, kategori yaitu faktor intern dan faktor
50% dari apa yang didengar dan dilihat ekstern” (Baharudin dan Esa, 2007: 19).
(audio visual), 30% dari yang dilihat, Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto
dari informasi yang didengar 20%, dan (2010: 54) bahwa “Faktor-faktor yang
dari yang dibaca hanya 10%. mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua
Dengan demikian, multimedia golongan, yaitu faktor intern dan faktor
pembelajaran interaktif dapat dikatakan ekstern”. Faktor internal merupakan faktor
sebagai media yang mempunyai potensi yang berasal dari dalam diri individu dan
sangat besar dalam membantu proses dapat mempengaruhi hasil belajar individu
pembelajaran. meliputi faktor fisiologis yang berkaitan
Dalam penelitian ini penulis dengan kondisi fisik individu yaitu terdiri
merumuskan hipotesis sebagai berikut: dari keadaan tonus jasmani dan keadaan
“Terdapat perbedaan hasil belajar yang jasmani/fisiologis. Faktor psikologis
signifikan, antara proses pembelajaran berkaitan dengan keadaan psikologis yang
menggunakan multimedia pembelajaran dapat mempengaruhi proses belajar,
interaktif dengan pembelajaran yang diantaranya kecerdasan siswa, motivasi,
menggunakan media konvensional pada minat, sikap dan bakat. Faktor eksternal

15 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


merupakan faktor yang berasal luar diri digunakan antara lain berupa teknik
siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar wawancara, kuesioner, observasi, skala,
siswa. Faktor eksternal dapat digolongkan studi kasus, dan lain-lain.
menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan Multimedia Pembelajaran Interaktif
nonsosial. Pengertian multimedia pembelajaran
Penilaian merupakan kegiatan interaktif menurut Azhar Arsyad (2011:
memberikan pertimbangan atau harga atau 171) “Multimedia pembelajaran interaktif
nilai berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah kombinasi lebih dari satu media
digunakan untuk menentukan tercapai atau yang dapat berupa teks, grafik, animasi,
tidaknya tujuan pembelajaran yang suara, video”. Pengertian lain mengenai
sebelumnya sudah dirumuskan. multimedia pembelajaran interaktif
Berdasarkan penjelasan tersebut maka hasil dikemukakan oleh Abdul Majid (2007: 181)
belajar merupakan objek dari penilaian. bahwa “Multimedia pembelajaran interaktif
Benyamin Bloom (Aunurrahman, 2010: 49) adalah kombinasi dari dua atau lebih media
mengemukakan bahwa “Penggolongan atau (audio, teks, grafik, animasi, video) yang
tingkatan jenis perilaku hasil belajar terdiri oleh penggunanya dimanipulasi untuk
dari tiga ranah atau kawasan, yaitu (a) ranah mengendalikan perintah atau perilaku alami
kognitif yang mencakup enam jenis atau dari suatu presentasi”. Pengertian lain
tingkatan perilaku, (b) ranah afektif yang dikemukakan oleh Daryanto (2010: 52)
mencakup lima jenis perilaku, (c) ranah “Multimedia pembelajaran ineteraktif
psikomotor yang terdiri dari tujuh perilaku diartikan sebagai aplikasi multimedia yang
atau kemampuan psikomotor”. digunakan dalam proses pembelajaran,
Adapun penilaian hasil belajar dapat dengan kata lain untuk menyalurkan pesan
menggunakan dengan berbagai teknik. (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
Nana Sudjana (2011: 67) berpendapat serta dapat merangsang pilihan, perasaan,
bahwa “Hasil belajar tidak hanya dinilai perhatian, dan kemauan siswa sehingga
oleh tes tetapi juga dapat dinilai oleh alat- secara sengaja proses belajar terjadi,
alat nontes”. Pada umumnya hasil belajar bertujuan, dan terkendali”.
dinilai melalui tes. Menurut Suharsimi Berdasarkan uraian di atas maka
Arikunto (2007: 32) “Tes sebagai alat dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia
penilaian adalah serentetan pertanyaan atau pembelajaran interaktif adalah kombinasi
latihan atau alat lain yang digunakan untuk dari dua atau lebih media (teks, gambar,
mengukur keterampilan, pengetahuan dan grafik, video, audio) yang oleh
intelegensi, kemampuan yang dimiliki oleh penggunanya dapat dimanipulasi sehingga
individu maupun kelompok”. Hal ini sesuai dapat merangsang pikiran, perasaan,
dengan pendapat Nana Sudjana (2006: 35) perhatian, dan kemauan siswa sehingga
yang mengatakan bahwa “Tes sebagai alat secara sengaja proses belajar terjadi, dan
penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan terkendali guna mencapai tujuan
yang diberikan kepada siswa untuk pembelajaran yaitu meningkatkan hasil
mendapatkan jawaban dari siswa dalam belajar siswa terhadap mata pelajaran
bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk ekonomi.
tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk Karakteristik multimedia
perbuatan (tes tindakan)”. Di samping pembelajaran interaktif menurut Daryanto
dengan menggunakan tes, penilaian hasil (2010: 53) adalah sebagai berikut:
belajar dan proses belajar dapat dinilai 1. Memiliki lebih dari satu media yang
dengan menggunakan alat nontes atau konvergen, misalnya menggabungkan
bukan tes. Alat-alat bukan tes yang unsur audio dan visual.

16 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


2. Bersifat interaktif, dalam pengertian 6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian
memiliki kemampuan untuk siswa.
mengakomodasi respon pengguna. Namun, seperti halnya media
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian pembelajaran yang lain penggunaan
memberi kemudahan dan kelengkapan multimedia pembelajaran interaktif juga
isi sedemikian rupa sehingga pengguna memiliki kelemahan, diantaranya: Beberapa
bisa menggunakan tanpa bimbingan kekurangan dari pembelajaran dengan
orang lain. teknologi multimedia di antaranya adalah:
Selain memenuhi ketiga karakteristik 1. Pembelajaran dengan teknologi
tersebut menurut Niken Ariani (2010:28), multimedia mengharuskan dioperasikan
multimedia pembelajaran interaktif melalui komputer sebagai perangkat
sebaiknya memenuhi fungsi sebagai keras (hardware)-nya.
berikut: 2. Peralatan untuk memanfaatkannya
1. Mampu memperkuat respon pengguna relatif mahal
secepatnya dan sesering mungkin. 3. Perlu keterampilan khusus untuk
2. Mampu memberikan kesempatan pada mengoperasikannya
siswa untuk mengontrol laju 4. Perlu keterampilan dan keahlian
kecepatannya sendiri. istimewa untuk mengembangkann
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti Cara yang digunakan untuk
suatu urutan yang jelas dan menyajikan materi pembelajaran dengan
terkendalikan. menggunakan multimedia pembelajaran
Jenis dan ragam perangkat interaktif, yaitu diantaranya dengan cara
multimedia pembelajaran interaktif, tutorial, drill and practice, simulasi,
menurut Jamal Ma’mur Insani (2011: 245- permainan. Pembelajaran dengan
253) adalah “Teks (text), suara (audio), menggunakan multimedia pembelajaran
perangkat grafis (graphics), animasi, interaktif diawali dengan terlebih dahulu
simulasi, video”. menyusun program dengan menggunakan
Secara umum manfaat yang beberapa perangkat lunak presentasi,
diperoleh adalah proses pembelajaran kemudian menentukan tema materi ajar dan
menjadi lebih menarik, lebih interaktif, dan menyusun gambaran mengenai materi ajar
kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. yang akan disampaikan (alur cerita),
Manfaat tersebut diperoleh, menurut selanjutnya sebagai bahan evaluasi guru
Hamdani (2011: 191) karena multimedia dapat memberikan instruksi pengamatan
pembelajaran interaktif memiliki beberapa dalam bentuk lembar tugas atau kuis yang
keunggulan, diantaranya: harus dikerjakan siswa ketika atau
1. Memperbesar benda yang sangat kecil menyaksikan tayangan pembelajaran
dan tidak tampak mata, sebagai bahan evaluasi.
2. Memperkecil benda yang sangat besar
yang tidak mungkin dihadirkan METODOLOGI PENELITIAN
disekolah,
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang Metode penelitian yang di gunakan
kompleks, rumit, dan berlangsung cepat dalam penelitian ini adalah metode
atau lambat, eksperimen dengan desain penelitian yang
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control
sangat jauh, Group Design. Dalam penelitian ini yang
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang menjadi populasi adalah siswa kelas X
berbahaya, tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 8
Cirebon dengan jumlah 261 orang. Teknik

17 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


yang digunakan dalam menentukan sampel diperoleh siswa kelas eksperimen dan kelas
adalah teknik simple random sampling. kontrol yaitu dilakukannya pretes dan
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara postes. Pengolahan data kuantitatif dengan
memilih dua kelas dari 9 kelas yang ada, menggunakan program SPSS (Statistical
yang mana kedua kelas tersebut memiliki Package for Social Science) versi 17.
karakteristik yang sama. Dari dua kelas Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih
tersebut ditentukan kelas eksperimen yaitu dahulu dilakukan uji prasyarat penelitian
kelas X.3 dan kelas X.2 sebagai kelas yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
kontrol. Instrumen penelitian yang Uji normalitas sebaran menggunakan Uji
digunakan berupa tes dengan bentuk pilihan Shapiro Wilk bertujuan untuk mengetahui
ganda yang digunakan untuk mengukur apakah data dari tiap variabel dalam
hasil belajar siswa pada ranah kognitif penelitian berdistribusi normal atau tidak.
terhadap materi yang sama, namun dengan Uji Homogenitas menggunakan Uji Levene
menggunakan media pembelajaran yang Statistic dimaksudkan untuk meperlihatkan
berbeda. Tes diberikan kepada kelas bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
eksperimen dan kelas control sebelum berasal dari populasi yang memiliki
mendapat perlakuan (pretes) dan setelah variansi sama. Setelah melakukan
memperoleh perlakuan (postes). Angket ini persyaratan analisis maka dilakukan
bertujuan untuk memperoleh informasi dari pengujian hipotesis dengan menggunakan
responden yang digunakan untuk statistika parametrik yaitu uji dua sampel
mengetahui hasil belajar siswa pada ranah bebas (independent-samples t test).
afektif serta respon siswa terhadap Pengolahan data kualitatif bermaksud untuk
penggunaan multimedia pembelajaran mengetahui respon siswa terhadap
interaktif penggunaan multimedia pembelajaran
interaktif.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Independen (X) adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel bebas yang keadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel lain dan Hasil Belajar Ranah Kognitif
merupakan faktor penyebab yang akan Berdasarkan rumusan masalah yang
memberikan pengaruh atau akibat terhadap pertama “Apakah terdapat perbedaan hasil
variabel lainnya. Multimedia pembelajaran belajar antara siswa yang menggunakan
interaktif dalam penelitian ini, bertindak multimedia pembelajaran interaktif dengan
sebagai variabel independen karena siswa yang menggunakan media
multimedia pembelajaran interaktif dapat pembelajaran konvensional?”. Pengujian
mempengaruhi hasil belajar. Variabel hipotesisnya menggunakan statistik
dependen (Y) adalah variabel tidak bebas parametris (parametric statistic), sehingga
yang keberadaannya dipengaruhi oleh dalam pengujian SPSS menggunakan Uji
variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang Independent Sample Test (t). Pada tabel
merupakan variabel dependen adalah hasil Independent Sample Test diperoleh juga
belajar karena hasil belajar dipengaruhi nilai thitung adalah 5,227. Dengan df = 56
oleh penggunaan multimedia pembelajaran dan taraf signifikansi 0,05 didapatkan ttabel
interaktif. sebesar 1,67. Kalau dibandingkan thitung
ttabel, maka nilai thitung akan lebih besar dari
Teknik Analisis Data ttabel (5,227 > 1,67), hal ini berarti bahwa Ho
Pengolahan dan analisis data dalam ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat
penelitian ini berpedoman pada data yang perbedaan hasil belajar antara siswa yang
terkumpul. Data berupa skor-skor yang menggunakan multimedia pembelajaran

18 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


interaktif dengan siswa yang menggunakan yang menjawab skor 1165 sehingga
media konvensional yang artinya hasil memperoleh persentase sebesar 80%. Hal
belajar kelas eksperimen lebih baik ini membuktikan bahwa respon siswa
daripada kelas kontrol. terhadap penggunaan multimedia
pembelajran interaktif pada mata pelajaran
Hasil belajar ranah afektif ekonomi dengan kompetensi dasar
Melalui hasil analisis angket hasil mengidentifikasi kebutuhan manusia
belajar afektif pada kelas eksperimen mempunyai persentase yang baik.
menunjukkan bahwa jumlah seluruh siswa
yang menjawab skor 1175 sehingga SIMPULAN
memperoleh persentase sebesar 81%. Hal Berdasarkan hasil uji Independent
ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa Samlple t-Test maka dapat disimpulkan
dengan menggunakan multimedia terdapat perbedaan hasil belajar yang
pembelajaran interaktif pada mata pelajaran signifikan, antara proses pembelajaran
ekonomi dengan kompetensi dasar menggunakan multimedia pembelajaran
mengidentifikasi kebutuhan manusia interaktif dengan pembelajaran yang
mempunyai persentase yang sangat baik. menggunakan media konvensional (tidak
Sedangkan, hasil analisis angket hasil menggunakan multimedia pembelajran
belajar afektif pada kelas kontrol interaktif) pada mata pelajaran ekonomi di
menunjukkan bahwa jumlah seluruh siswa SMA Negeri 8 Cirebon, dimana hasil
yang menjawab skor 1071 sehingga belajar siswa yang menggunakan
memperoleh persentase sebesar 73%. Hal multimedia pembelajaran interaktif lebih
ini membuktikan bahwa hasil belajar baik daripada hasil belajar siswa yang
dengan menggunakan media konvensional menggunakan multimedia pembelajaran
pada mata pelajaran ekonomi dengan konvensional.
kompetensi dasar mengidentifikasi Berdasarkan hasil analisis data
kebutuhan manusia mempunyai persentase kualitatif menunjukkan terdapat respon
baik. siswa yang baik terhadap pembelajaran
Berdasarkan analisis tersebut, maka yang menggunakan multimedia
hipotesis yang diajukan penulis yaitu pembelajaran interaktif.
“Terdapat perbedaan hasil belajar yang Setelah melaksanakan penelitian
signifikan, antara proses pembelajaran dan menganalisis data hasi penelitian,
menggunakan multimedia pembelajaran penulis mempunyai saran sebagai berikut:
interaktif dengan pembelajaran yang 1. Bagi kepala sekolah: mengingat
menggunakan media konvensional dimana penggunaan multimedia pembelajaran
hasil belajar ekonomi siswa dengan interaktif dapat meningkatkan hasil
multimedia pembelajaran interaktif lebih belajar siswa maka diharapkan kepala
baik daripada pembelajaran dengan media sekolah memfasilitasi pengadaan
konvensional”. perangkat multimedia seperti infocus,
laptop, DVD/VCD, dan lain-lain serta
Respon siswa terhadap penggunaan mengadakan pelatihan kepada guru-
multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran interaktif guru agar lebih
Berdasarkan rumusan masalah yang terampil dalam menggunakan
ketiga yaitu “Bagaimana respon siswa multimedia sehingga dapat
terhadap pembelajaran ekonomi dengan meningkatkan mutu pendidikan dan
menggunakan multimedia pembelajaran kualitas pembelajaran pada pelajaran
interaktif?”. Melalui hasil analisis angket ekonomi.
menunjukkan bahwa jumlah seluruh siswa

19 Edunomic Volume 1 / Januari 2013


2. Bagi guru: penggunaan multimedia Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
pembelajaran interaktif dapat dijadikan Pembelajaran. Bandung: Remaja
sebagai alternatif dari media-media Rosdakarya.
pembelajaran yang akan digunakan Muslich, Masnur. 2007. KTSP Dasar
dalam kegiatan belajar mengajar Pemahaman dan Pengembangan.
diharapkan dengan menggunakan Jakarta: Bumi Aksara.
multimedia pembelajaran interaktif Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan
siswa lebih mudah memahami materi Cepat Melakukan Analisis Data
yang diajarkan oleh guru serta dapat Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:
menumbuhkan motivasi belajar siswa, Gava Media.
khususnya pada pelajaran ekonomi. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Arifin, Z. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
Bandung: Remaja Rosdakarya. Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Ariani, N. dan Haryanto, D. 2010. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna
Pembelajaran Multimedia di Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Slameto. 2001. Evaluasi pendidikan.
Rineka Cipta. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Rineka Cipta.
Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Remaja Rosdakarya.
Baharudin dan Esa. 2007. Teori Belajar Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses
dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar- Belajar Mengajar. Bandung:
Ruz Media. Algesindo Offset.
Bungin, Burhan. 2008. Metodelogi Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pendidikan. Jakarta: Persada.
Kencana. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: Gava Media. Suherman. dan Sukjaya. 1990. Petunjuk
Fathurohman, P. dan Sutikno, S. 2010. Praktis untuk Melaksanakan
Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Evaluasi Pendidikan Matematika.
Refika Aditama. Bandung: Wijaya Kusuma.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Sukirman, Dadang. Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: Bumi Pembelajaran. Bandung: Upi Press
Aksara. Sukwiaty. 2009. Ekonomi SMA Kelas X.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Yudistira.
Bandung: Pustaka Setia. Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran.
Insani, Jamal. 2011. Tips Efektif Bandung: Wacana Prima.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Wahidin, dkk. 2005. Modul Pendidikan
dan Komunikasi dalam Dunia Dan Pelatihan Computer. Cirebon:
Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press. STAIN Press

20 Edunomic Volume 1 / Januari 2013

Das könnte Ihnen auch gefallen