Sie sind auf Seite 1von 9

FAKTOR – FAKTOR YANG MENGHAMBAT DALAM MELAKUKAN

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


NAMA : INTAN NURUL AINUN / 181101094
Email : intannurul181@gmail.com
ABSTRACT
Background: Implementation is a point contained in the nursing process. To support a nursing
process, implementation or implementation must run dynamically and flexibly depending on the
client's condition and client's confidence to solve a problem experienced by that client.
Objective: To find out what are the inhibiting factors in the implementation of nursing and to
find out how the process in making the implementation or planning of nursing care. Method:
This research uses literature review method that is research that uses how to dig up as much
information from the existing sources. The sources used are journals, previous research studies
and text books in the last 10 years. This research was not carried out directly in the field only
limited to searching for information from various existing sources relating to inhibiting factors in
implementing nursing care. Results: From the discussion the results obtained there are five
implementation processes namely reviewing the client, determining the need for care for
assistance, implementing nursing interventions, supervising nursing care, documenting nursing
actions. In addition there are also five factors that can hinder the implementation of nursing care,
namely recognition / reward (reward), workload, facilities and infrastructure, nurse knowledge
and teamwork. Conclusion: The implementation of nursing actions is one of the points
contained in the nursing process. To support this nursing process, an implementation process that
is a step in compiling a systematic and dynamical activity must be needed to produce an
excellent service. Suggestion: Nurses must be able to overcome what are the inhibiting factors
that can affect all aspects of nursing actions.
Keywords: Implementation, inhibitors, nurses, processes

ABSTRAK
Latar Belakang : Implementasi merupakan suatu point yang terkandung dalam proses
keperawatan. Untuk mendukung suatu proses keperawatan, implementasi ataupun pelaksanaan
haruslah berjalan secara dinamis dan fleksibel bergantung kepada keadaan klien dan keyakinan
klien untuk memecahkan suatu masalah yang dialami klien tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui
apa sajakah faktor penghambat dalam implementasi keperawatan dan untuk mengetahui
bagaimana proses dalam membuat implementasi ataupun perencanaan asuhan keperawatan
Metode : Penelitian ini menggunakan metode literature riview yaitu penelitian yang
menggunakan cara menggali informasi sebanyak banyak nya dari sumber sumber yang ada.
Sumber yang digunakan yaitu jurnal - jurnal, penelitian penelitan sebelumnya dan text book
dalam jangka waktu 10 tahun terakhir. Penelitian in tidak dilakukan langsung di lapangan hanya
sebatas melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber yang ada yang berkaitan dengan
faktor – faktor penghambat dalam melakukan implementasi asuhan keperawatan. Hasil : Dari
pembahasan maka diperoleh hasil ada lima proses implementasi yaitu mengkaji kembali klien,
menentukan kebutuhan perawatan terhadap bantuan, mengimplementasikan intervensi
keperawatan, melakukan supervisi terhadap asuhan keperawatan, mendokumentasikan tindakan
keperawatan. Selain itu juga terdapat lima faktor yang dapat menghambat implementasi dalam
asuhan keperawatan yakni pengakuan/penghargaan (reward), beban kerja, sarana dan prasarana,
pengetahuan perawat dan kerjasama (teamwork). Kesimpulan : Pelaksanaan tindakan
keperawatan merupakan salah satu point yang terdapat pada proses keperawatan. Untuk
mendukung suatu proses keperawatan ini berjalan, maka harus diperlukannya proses
implementasi yang merupakan langkah dalam menyusun suatu kegaiatan yang sistematis dan
dinamins untuk menghasilkan suatu layanan yang prima. Saran : Perawat harus mampu
mengatasi apa sajakah faktor penghambat yang dapat mempengaruhi segala aspek tindakan
keperawatan.
Kata Kunci : Implementasi, penghambat, perawat, proses

LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan merupakan keperawatan, implementasi ataupun
proses atau rangkaian yang penting terkait pelaksanaan haruslah berjalan secara
dalam proses keperawatan. Pelaksanaan dinamis dan fleksibel bergantung kepada
ataupun tindakan yang dilakukan keadaan klien dan keyakinan klien untuk
berdasarkan kepada masalah yang dialami memecahkan suatu masalah yang dialami
klien tersebut. Maka dari itu, sebelum klien tersebut.
perawat melakukan tindakan keperawatan,
Secara umum implementasi
harus ada pendekatan kepada pasien terlebih
merupakan sekumpulan kegiatan yang
dahulu.
dilakukan oleh perawat berdasarkan
Proses keperawatan merupakan suatu tindakan yang telah di rencanakan pada
metode atau cara yang dilakukan oleh tahap perencanaan (intervensi). Berdasarkan
perawat dalam masalah yang dialami klien terminologi NIC, implementasi terdiri atas
terkait dengan keadaan yang dialami klien melakukan dan mendokumentasikan
tersebut. Proses keperawatan ini bersifat tindakan yang merupakan tindakan
ilmiah, sistematis, dinamis dan terus keperawatan khusus yang diperlukan untuk
menerus serta berkesinambungan melakasanakan intervensi.
berdasarkan masalah kesehatan yang dalami
METODE
pasien.
Penelitian ini menggunakan metode
Implementasi merupakan suatu point
literature riview yaitu penelitian yang
yang terkandung dalam proses keperawatan.
menggunakan cara menggali informasi
Untuk mendukung suatu proses
sebanyak banyak nya dari sumber sumber tindakan keperawatan, perawat terlebih
yang ada. Sumber yang digunakan yaitu dahulu mengecek apakah tindakan yang
jurnal - jurnal, penelitian penelitan akan diberikan kepada klien tersebut
sebelumnya dan text book dalam jangka bertentangan tidak dengan keyakinan yang
waktu 10 tahun terakhir. Penelitian in tidak dianutnya.
dilakukan langsung di lapangan hanya
Seperti yang kita ketahui, budaya
sebatas melakukan pencarian informasi dari
dan keyakinan yang dianut pasien dapat
berbagai sumber yang ada yang berkaitan
mempengaruhi tindakan yang akan
dengan faktor – faktor penghambat dalam
dilakukan perawat untuk memecahkan
melakukan implementasi asuhan
masalah, selain itu pula persepsi yang
keperawatan.
ditimbulkan dari klien juga dapat berbeda
TUJUAN dengan persepsi yang dipikirkan oleh
perawat itu sendiri. Maka dari itu, apabila
1. Untuk mengetahui apa sajakah faktor
perawat ingin melakukan tindakan
penghambat dalam implementasi
keperawatan, perawat harus memberikan
keperawatan
informasi bahwa jika tindakan yang sedang
2. Untuk mengetahui bagaimana proses
dilakukannya apabila bertentangan dengan
dalam membuat implementasi
keyakinan dan budaya yang dianutnya, dapat
ataupun perencanaan asuhan
segera di komunikasikan agar tidak
keperawatan
terjadinya kesenjangan dalam melakukan
PEMBAHASAN tindakan keperawatan.

Pelaksanaan asuhan keperawatan Apabila perawat ingin melakukan


merupakan serangkaian tindakan yang pelaksanaan asuhan keperawatan yang akan
dilakukan perawat untuk mengatasi masalah diberikan, maka perawat harus
klien berdasarkan masalah yang berada melaksanakan pendelegasian terlebih dahulu
dalam diri klien tersebut. Masalah yang terhadap tindakan keperawatan untuk
terjadi pada klien tidak lah sama, tetapi intervensi yang disusun dalam tahap
berbeda – beda. Begitu juga sudut pandang perencanaan dan kemudian diakhiri melalui
dari klien tersebut jika dilakukan suatu tahap implementasi dengan mencatat
tindakan ataupun implementasi, maka
apabila perawat ingin melaksanakan
tindakan keperawatan dan respons klien bertujuan agar kefektifan dalam
terhadap tindakan tersebut. bekerja terpenuhi secara maksimal
5. Mendokumentasikan tindakan
Adapun proses pada implementasi,
keperawatan
diantaranya menurut Kozier, yaitu :
Pada tahap ini, perawat harus
1. Mengkaji kembali klien mendokumentasikan segala tindakan
Pengkajian dilakukan untuk mendata yang telah diberikan kepada klien
pasien terlebih dahulu sebelum segala tindakan apapun itu termasuk
dilakukan pelaksanaan asuhan tindakan in-pasif yang diberikan
keperawatan. perawat kepada klien untuk
2. Menentukan kebutuhan perawatan meningkatan kualitas kesehatan klien
terhadap bantuan tersebut.
Pada tahap ini dilakukan
pendelegasian terhadap kegiatan Selain beberapa faktor diatas
yang akan di berikan kepada klien yang mencakup proses pada
berkaitan dengan keluhan yang implementasi diberlakukan, ada
sedang dialami klien tersebut sesuai beberapa faktor yang dapat
dengan prioritas masalah klien. mempengaruhi kinerja seorang
3. Mengimplementasikan intervensi perawat, dalam melaksanakan
keperawatan asuhan keperawatan individu. Ada
Pada tahap ini perawat dapat lima faktor penghambat dalam
melakukan tindakan kepada klien melakukan implementasi yaitu :
berdasarkan kegiatan sebelumnya Faktor – Faktor
yakni merumuskan intervensi sesuai Penghambat Dalam Melakukan
dengan masalah yang dialami klien Implementasi
4. Melakukan supervisi terhadap 1. Pengakuan/Penghargaan
asuhan yang didelegasikan (Reward)
Pada tahap ini, dilakukannya dan Pengakuan da penghargaan
diberlakukannya pengendalian atau sangat dibutuhkan kepada pelayan
ppengarahan atas asuhan yang telah jasa agar pekerjaan nya lebih bernilai
di delegasikan kepada klien yang dan bermutu. Sistem penghargaan
harus diberikan berupa dalam bentuk yang tidak menentu berapa
motivasi serta pendukung dalam jumlahnya serta harus dikelolanya.
menunjang kesemangatan dia dalam Kurangnya sumber daya
bekerja. Penghargaan berupa tenaga perawat di rumah sakit dapat
motivasi ini pula harus meliputi mempengaruhi beban kerja sebagai
segala kebutuhan ia sehari – hari perawat. Perawat jadi kewalahan
untuk mendorong kesemangatan ia untuk mengatasi dan mengelola dari
bekerja lebih tinggi pasien satu ke pasien yang lain,
Pengakuan terhadap perawat selain itu pula perubahan lingkungan
berkaitan dengan kebutuhan keperawatan dapat memengaruhi
psikologis instrinsik untuk lebih beban kerja sebagai perawat. Bisa
diberikan apresiasi, perhatian, umpan terjadinya kesenjangan sosial antara
balik, ucapan terimakasih, atas perawat yang sudah senior dengan
kinerja seseorang karena ia perawat yang masih training. Hal
mengupayakan jasa nya dalam tersebut dapat mempengaruhi beban
meningkatkan kualitas mutu layanan perawat dalam bekerja pula.
ditempat ia bekerja. Pada tahap ini, 3. Sarana Dan Prasarana
selain pengakuan dan penghargaan
Sarana kesehatan adalah
juga meliputi pengembangan
semua alat kesehatan yang
profesional, kepemimpinan yang
digunakan oleh petugas kesehatan
suportif, kompensasi, tunjangan
dalam melakukan pelayanan
finansial dan konten kerja.
kesehatan atau dikenal dengan istilah
2. Beban Kerja
alat medis. Sarana dan prasarana ini
Beban kerja juga dapat di
sangat dapat memperngaruhi dalam
definiskan sebagai jumlah waktu
pelayanan kesehatan dengan
yang dibutuhkan untuk
ketersediaan nya alat dapat
menyelesaikan tugas yang harus
mendukung suatu proses
dilakukan selama waktu tertentu.
pelaksanaan asuhan yang akan
Beban kerja perawat merupakan
diberikan dan meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan yang secara
layanan di pusat kesehatan.
langsung diberikan kepada pasien
Peningkatkan produktifitas keperawatan dan pesatnya
kerja perawat perlu dilakukan pertumbuhan pengetahuan,
perumusan dan perencanaan menghambat perawat menjadi
kebutuhan dari tiap unit alat dan praktisi yang efektif apabila mereka
bahan yang akan digunakan. menjalankan pelaksanaan asuhan
Produktivitas kerja setiap pegawai keperawatan.
dapat meninggi atau merendah
Dengan demikian perawat
tergantung dari tingkat kegigihan
harus selalu mengupgrade
dalam menjalankan tugas dan sarana
pengetahuannya dengan sering
yang menunjang dalam
mengikuti pelatihan, agar informasi
melaksanakan kegiatan.
yang terbaru dapat ia terapkan
Kebutuhan sarana dan berlandaskan dengan evident based
prasaran yang perlu dipenuhi yaitu keperawatan. Hal ini merupakan
kendaraan operasional, peralatan salah satu dari berbagai cara perawat
kesehatan, bangunan, peralatan pelaksana untuk memupuk
penunjuang pemeriksaan, obat- kepercayaan dirinya dalam
obatan serta peralatan kantor yang melaksanakan asuhan keperawatan.
dapat menunjuang manajemen untuk
5. Kerjasama ( Teamwork)
mengatur segala aspek kebutuhan
Kerjasama dalam team saat
dalam melaksanakan tindakan.
melakukan pekerjaan merupakan
4. Pengetahuan Perawat suatu kegiatan yang sangat
berpengaruh. Menurut Kozier, dkk
Kurangnya pengetahuan
(2010) keperawatan tim merupakan
perawat dalam melakukan tindakan
pemberian asuhan keperawatan yang
keperawatan akan membuat ia tidak
diberikan untuk klien oleh tim yang
percaya diri dengan segala tindakan
dipimpin oleh seorang perawat
yang akan dilakukannya dan
profesional. Tim ini bertanggung
menghambat penerapan pelayanan
jawab dalam memberikan asuhan
keperawatan. Banyaknya
keperawatan yang terkoordinasi
pengetahuan yang harus digunakan
kepada klien.
perawat dalam melaksanakan asuhan
Kerjasama antar tim atau Pelaksanaan tindakan keperawatan
antar profesi dapat mempengaruhi merupakan salah satu point yang terdapat
serta memperbaiki hasil dari pada proses keperawatan. Untuk mendukung
keperawatan yang diberikan kepada suatu proses keperawatan ini berjalan, maka
pasien. Kerja sama tim profesional harus diperlukannya proses implementasi
merupakan proses dimana para yang merupakan langkah dalam menyusun
petugas kesehatan yang profesional suatu kegaiatan yang akan dilakukan. Selain
memikirkan dan mengembangkan itu juga ada beberapa faktor yang menjadi
cara melaksanakan pemenuhan penghambat seorang perawat dalam
kebutuhan pasien dan individu. melakukan tindakan keperawatan, untuk
Kegiatan ini sudah harus mendukung semua kegiatan tersebut
diberlakukan guna meningkatkan berjalan maka perlu diperhatikan faktor
asuhan keperawatan yang pendukung dan penghambat suatu kegiatan
berkualitas. untuk menghasilkan suatu tindakan yang
berkualitas dan prima.
HASIL
SARAN
Dari pembahasan maka diperoleh
hasil ada lima proses implementasi yaitu Perawat harus mampu mengorganisir
mengkaji kembali klien, menentukan hal yang negatif dalam dirinya untuk
kebutuhan perawatan terhadap bantuan, melakukan pendekatan kepada klien guna
mengimplementasikan intervensi menunjang suatu proses asuhan keperawatan
keperawatan, melakukan supervisi terhadap yang lebih baik lagi, selain itu pula perawat
asuhan keperawatan, mendokumentasikan harus dapat mengubah pengaruh atau
tindakan keperawatan. Selain itu juga penghambat dalam tindakan keperawatan ini
terdapat lima faktor yang dapat menghambat ke arah yang lebih baik.
implementasi dalam asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
yakni pengakuan/penghargaan (reward),
beban kerja, sarana dan prasarana, Achmadi, L. (2015). Gambaran Tingkat

pengetahuan perawat dan kerjasama Pengetahuan Perawat Dalam

(teamwork). Penerapan Standar Asuahan


Keperawatan Diruangan Rawat
KESIMPULAN
Inap Interna Rsud Datoe
Bhinangkang. Jurnal Universitas Hasanuddin Fakultas
Sam Ratulangi. Diakses pada 30 Keperawatan
September2016.
Rusmegawati. (2011) Pengaruh Supervisi
Kozier, B. (2012). Fundamentals of Nursing Reflektif Interaktif terhadap
: Concepts, Process and Keterampilan Berpikir Kritis
Practices. 9th Ed. New Jersey : Perawat dalam Melaksanakan
Pearson Education, Inc Asuhan Keperawatan di IRNA RS
Dr. H. M. Ansari Saleh
Malayu, S. P. Hasibuan. (2010). Organisasi
Banjarmasin. Depok : Tesis FIK
dan Motivasi Dasar Peningkatan
UI
Produktivitas. Jakarta : PT Bumi
Aksara. Simamora, R, H. (2008). Peran Manajer
Dalam Pembinaan Etika
Nugroho A, Widodo A. (2012). Hubungan
Perawat Pelaksanaan Dalam
motivasi kerja perawat dengan
Peningkatan Kualitas
pemberian pelayanan
Pelayanan Asuhan
keperawatan pada pasien
Keperawatan. Jilid : 4.
keluarga miskin (jamkesmas) di
IKESMA
RSUI Kustati Surakarta.
Surakarta : UMS Simamora, R, H. (2009). Buku :
Dokumentasi Proses
Prayoga, G. (2009). Kesetaraan Gender
Keperawatan. Jember : Jember
Perawat Laki-Laki Dan Perawat
University Press
Perempuan Dalam Pelayanan
Kesehatan. Surakarta : Skripsi Simamora, R, H. (2010). Buku : Komunikasi
FISIP UNS dalam Keperawatan. Jember :
Jember University Press
Rezky. (2018). Gambaran Faktor Yang
Mempengaruhi Pelaksanaan Sudono, B. Setya, D. Atiningtyas, A. (2017).
Asuhan Keperawatan Individu di Gambaran Kemampuan Berpikir
Puskesmas Kota Makassar. Kritis Perawat Primer Dalam
Makassar : Universitas Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit
Islam Surakarta. Jurnal Ilmu
Keperawatan Indoensia Vol. 10,
No. 1, April 2017

Sukihananto. (2010). Hubungan


dokumentasi keperawatan
berbasis komputer dengan daya
berpikir kritis perawat pada
pelaksanaan proses keperawatan
di RSUD Banyumas. Tesis FIK UI

Sumartini, B. T. (2010). Pengaruh


Penerapan Panduan Coaching
Kepala Ruang Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Pengambilan Keputusan Perawat
Primer Dalam Proses
Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap PKSC. Depok : Tesis FIK UI

Sutoto, dkk.(2011). Standar Akreditasi


Rumah Sakit. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Das könnte Ihnen auch gefallen