Sie sind auf Seite 1von 8

Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814

Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN


KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP
BAKTERI Streptococcus mutans

Aminah. S1, Rosa Aldora Purba2, Novidawati Boru


Situmorang3, Romauli Anna Teresia Marbun4
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Jalan Sudirman No.38
Lubuk Pakam
e-mail: syarifuddinami6@gmail.com

DOI : https://doi.org/10.35451/jfm.v2i2.368

Abstract:

Basil leaf (Ocimum basilicum L.) is one of the most accessible natural plant
in Asia such as Indonesia. Basil leaf vegetation contains a lot of flavonoid
compounds and essential oils that have the effect as antibacterial because it
can inhibit the growth of bacteria Streptococcus mutans cause dental caries.
Streptococcus mutans is a round gram-positive bacteria that typically form
pairs or chains during its growth. The purpose of this research is to know
the antibacterial effectivity of ethanol extract of basil leaves (Ocimum
basilicum L.) on the growth of Streptococcus mutans bacteria.This research
was conducted with laboratory experimental research method. Basil lean
ethanol extract was prepared by using maseration extraction method. The
method used in the inhibitory test using diffusion of the disc with 5 samples
in each treatment group. The sample consisted of 5 treatment groups,
ethanol extract of basil leaves with concentration of 100%, 80%, 60%,
40% and 20%. The result of this study showed that ethanol extract of basil
leaves with 100% concentration had inhibitory power of 10,26 mm (strong
category), 80% of 9,65 mm (medium category), 60% by 8,12 mm (medium
category), 40% by 7,33 mm (medium category), and 20% by 6,90 mm
(medium category). The conclusion of this research proves that basil leaf
ethanol extract has antibacterial power agains Streptococcus mutans
bacteria with effective concentration is 100% with strong category equal to
10,26 mm.

Keywords : Basil leaf, Antibacterial, and Streptococcus mutans.

PENDAHULUAN Minyak atsiri dalam daun


Daun kemangi (Ocimum kemangi memiliki aktivitas antibakteri,
basilicum L.) merupakan salah satu baik bakteri gram positif maupun gram
tumbuhan alam yang mudah diperoleh negatif, jamur dan kapang. Saat ini
di Asia seperti Indonesia (Pramono, telah digunakan sebagai bahan
2012). Herbal ini digunakan orang Asai pembuatan minyak wangi, lotion,
sebagai obat dan bahan masakan dari sabun, sampo, atau kosmetik
generasi ke generasi. Minyak dari (Tallamma, 2014).
tumbuhan ini juga digunakan secara Permasalahan kesehatan gigi
luas pada industri farmasi dan industri dan mulut, semakin banyak seiring
parfum (Wijayani, 2014). perkembangan zaman. Survei yang

69
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

dilakukan oleh Departemen Kesehatan jangka sorong, bunsen, oven, rotary


RI. 2000, ternyata jumlah masyarakat evaporator, Laminary Air Flow, neraca
yang berkunjung maupun yang analitik, mikroskop, magnetic stinerr,
menderita penyakit periodontal yaitu aluminium foil, pipet mikro, pinset,
sementara 92.979 dari 858.623 krus porselin, lemari pendingin, bola
pemeriksaan (Suwandi, 2012) karet, desikator, neraca kasar, mikro
Streptococcus mutans pipet, rak tabung, pipet tetes, hot
merupakan kuman yang kariogenik plate, tissu, cotton bud, kertas
karena mampu segera membentuk cakam, rak tabung, kompor gas,
asam dari karbohidrat yang diragikan. erlenmeyer, gunting.
Kuman tersebut dapat tubuh subur
Bahan yang digunakan adalah
dalam suasana asam dan dapat
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum
menempel pada permukaan gigi karena
basilicum L.), Nutrient Agar (NA),
kemampuannya membuat polisakarida
Nutrient Broth (NB), Dimetilsulfoksida
ekstra sel (Candrasari, 2012).
10% (DMSO), biakan bakteri
Karies gigi merupakan penyakit
Streptococcus mutans, aquadest steril,
jaringan keras gigi yang masih banyak
larutan etanol 96%, NaCl 0,9%.
ditemukan di Indonesia pada usia
anak-anak ataupun usia dewasa
Pengambilan Bahan Tumbuhan
dengan prevalensi berkisar antara 85-
Pengambilan bahan dilakukan
99%, sehingga perlu dilakukan
secara purposif yaitu diambil dari satu
pencegahan untuk menghambat
daerah saja tanpa membandingkan
pertumbuhan bakteri Streptococcus
dengan tanaman yang sama di daerah
mutans penyebab karies gigi
lain. Sampel adalah (Ocimum basilicum
(Nurhidayat dkk, 2012).
L.). Sampel diperoleh dari Desa Lalang,
Berdasarkan pertimbangan di
Kec. Medang Deras, Kab. Batu Bara
atas, penulis merasa penting dan perlu
Sumatera Utara.
untuk melakukan pengujian aktivitas
antibakteri ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum basilicum L.) Pembuatan Simplisia
menghambat pertumbuhan bakteri Daun kemangi yang sudah
Streptococcus mutans. dikumpulkan dibersihkan dari kotoran
yang menempel dicuci dengan air
yang mengalir, ditiriskan dan
METODE
ditimbang berat basahnya. Setelah itu
daun kemangi di anginkan di dalam
Penelitian ini dilaksanakan di
ruangan terhindar dari sinar matahari
Laboratorium Botani, Laboratorium
hingga kering lalu ditimbang sebagai
Kimia Organik, Laboratorium kimia
berat kering. Tujuan pengeringan
Kuantitatif dan Laboratorium
yaitu untuk menghilangkan
Mikrobiologi Fakultas Farmasi Institut
kandungan dari air yang ada didalam
Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
daun agar mencegah terjadi
pertumbuhan bakteri atau jamur.

Alat dan Bahan Selanjutnya dilakukan


Alat yang digunakan adalah penyerbukan yaitu membuat daun
cawan petri, autoklaf, batang kemangi menjadi partikel yang lebih
pengaduk, labu erlenmeyer, blender, kecil, disini dilakukan dengan cara
inkubator, jarum ose, tabung reaksi, diblender. Tujuan penyerbukan ini

70
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

adalah untuk memperluas permukaan steroid/triterpenoid, minyak atsiri,


sehingga memudahkan masuknya saponin, dan tanin.
cairan penyari kedalan sel-sel daun
dan terjadi perpindahan zat aktif dari
sebuk ke dalam cairan penyari, tetapi
Pembuatan Ekstrak Etanol Daun
perlu dicermati untuk penyerbukan ini
Kemangi
tidak boleh terlalu lembut karena
Pembuatan ekstrak etanol daun
akan meyebabkan lolos pada saat
kemangi dilakukan dengan cara
penyaringan.
maserasi menggunakan pelarut etanol
96%. Metode maserasi ini dipilih
Pemeriksaan Karakteristik karena cara pengerjaan yang dilakukan
Pemeriksaan makroskopis sederhana dan alat yang digunakan
dilakukan terhadap serbuk simplisia mudah untuk didapatkan, serta tidak
daun kemangi untuk mengamati perlu pengawasan intensif. Sedangkan
bentuk, bau, rasa dan warna dari daun etanol 96% dipilih karena etanol tidak
kemangi segar. menyebabkan pembengkakan pada
Pemeriksaan mikroskopik membran sel bakteri, selain itu
dilakukan terhadap daun segar dan berfungsi memperbaiki stabilitas zat
simplisia daun kemangi. Daun aktif yang terlarut serta membuat zat
kemangi segar diiris tipis secara aktif yang terbaru menjadi lebih
melintang, hasil irisan daun kemangi banyak.
diletakkan di kaca objek, lalu ditetesi
larutan kloralhidrat, dipanaskan di Pembuatan Media Bakteri
atas api bunsen, ditutup dengan kaca Media bakteri dibuatkan terlebih
penutup, kemudian diamati dibawah dahulu sebelum dilakukan pembiakan
mikroskop. Serbuk simplisia bakteri. Media ini berfungsi sebagai
ditaburkan di atas objek glass yang temppat untuk membiakkan bakteri
telah ditetesi dengan larutan yang akan diuji. Pada penelitian ini
kloralhidrat dan ditutup dengan kaca media bakteri yang dibuatkan adalah
penutup, kemudian diamati dibawah DMSO. Media yang telah dibuat
mikroskop. kemudian disterilkan didalam autoklaf
selama 15 menit pada suhu 121oC.
Setelah disterilkan media disimpan
Skrining Fitokimia Kandungan
didalam kulkas. Jika akan digunakan,
Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol
media dipanaskan kembali hingga
Daun Kemangi (Ocimum basilicum
mendidih lalu dituangkan kedalam
L.).
cawan petri dan ditunggu sampai
Skirining fitokimia merupakan
dingin.
tahap pendahuluan dari suatu
penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang
Uji Daya Hambat Dengan Metode
golongan senyawa yang terkandung
Difusi Sumuran Agar (Well
dalam tumbuhan. Berdasarkan
Diffusion Method)
skrining fitokimia, golongan senyawa
yang terkandung dalam ekstrak Urutan prosedur kerja untuk uji
etanol daun kemangi (Ocimum daya hambat daun kemangi adalah
basilicum L.) meliputi pemeriksaan sebagai berikut:
alkaloid, flavonoid,
a. Media agar sebanyak 15 ml

71
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

dituang ke dalam masing-


masing cawan petri steril dan
didiamkan sampai media
menjadi padat selama 15 menit.
Bakteri Streptococcus mutans
yang telah disuspensi
sebelumnya sebanyak 1 - 2 ose
dari biakan murni bakteri
dengan menggunakan NaCl
0,9% sesuai dengan standar
Mc.Farland (1 x 108 CFU/ml)
disebar diatas medium DMSO
10% dengan menggunakan
cotton bud steril lalu dilakukan
usapan atau goresan secara
rapat ke seluruh permukaan
cawan petri.
b. Kemudian kertas cakram
berukuran 7 mm yang telah Gambar 1. Hasil Pemeriksaan
direndam kemudian diletakan Mikrokopik Daun Kemangi
pada masing-masing cawan
petri.
c. Media tersebut diinkubasi pada Hasil Karakteristik Serbuk Simplisia
suhu 37oC selama 24 jam. Hasil pemeriksaan kadar air,
Setelah itu dilakukan kadar sari larut air, kadar sari larut
pengukuran diameter zona etanol, kadar abu total dapat dilihat
hambat dengan menggunakan pada tabel 1.
jangka sorong dengan ketelitian
0,01 mm dan daerah zona Tabel 1. Hasil Karakteristik Simplisia
hambat diukur sesuai metode Daun Kemangi
pengukuran.
No Pemeriksaan Hasil MMI
(%) (100%)
Hasil
1 Kadar Air 7,99% < 10%
Hasil Pemeriksaan Mikroskopik
2 Kadar sari
Secara mikroskopik dari daun 17,89% > 8,5%
larut air
kemangi segar terlihat adanya: 1.
rambut penutup. 2. jaringan palisade, 3 Kadar sari
13,13% > 2%
3. jaringan bunga karang, 4. berkas larut etanol
pembuluh bentuk spiral, 5. rambut 4 Kadar abu
7,31% < 10,5 %
kelenjar, dan 6. stomata tipe diastik. total
Hasil pemeriksaan mikroskopik dapat
dilihat pada gambar 1. Hasil Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia terhadap


simplisia daun kemangi dilakukan untuk
mendapatkan informasi golongan
senyawa metabolit sekunder yang
terdapat didalamnya. Hasil skrining

72
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

fitokimia terhadap simplisia daun kemangi jam. Hasil diameter zona hambat dapat
dapat dilihat pada tabel 2. dilihat pada table 3.

Tabel 2. Hasil Skrining Serbuk


Tabel 3. Rata-rata Diameter Zona
Simplisia Daun Kemangi Pengaruh
Hambat Kelompok Perlakuan Setelah
Ekstrak Etanol Daun Kemangi
24 Jam Dalam (mm
Terhadap Bakteri Streptococcus
mutans
No Metabolit Pereaksi Perubahan Hasil Konsentrasi 24 Jam Respon
Sekunder (%) (mm) Hambat
1 Alkaloid Klorofro Tidak - 20 6,90 Sedang
m dan terbentuk
meyer endapan 40 7,33 Sedang
putih

2 Flavonoid Magnesiu Larutan + 60 8,12 Sedang


m dan berwarna
HCl kuning
80 9,65 Sedang
3 Minyak Etanol 96% Adanya +
Atsiri bau khas
100 10,26 Kuat
daun
kemangi

4 Saponiin Aquadest Todak - Keterangan : ukuran zona


terbentuk hambat sudah termasuk ukuran kertas
busa
cakram Pengamatan dilakukan setelah
5 Steroid/ CH3COO Tidak - media diinkubasi pada suhu 37oC
Triterpe H glasial terjadi
noid perubahan selama 24 jam untuk melihat ada atau
warna biru tidaknya pertumbuhan bakteri
atau
merah Streptococcus mutans yang ditandai
zona hambat disekitar kertas cakram
6 Tanin H2SO4 Larutan -
dan berwarna dengan menggunakan jangka sorong
FeCl3 biru tua dengan berdasarkan penjumlahan
5%
garis horizontal dan vertikal pada
bagian terluar zona bening kemudian
Pengujian ekstrak etanol daun dirata-ratakan.
kemangi dilakukan dengan metode Konsentrasi ekstrak etanol daun
difusi yaitu menggunakan kertas cakram kemangi terhadap pertumbuhan
yang telah direndam dalam larutan bakteri Streptococcus mutans pada
ekstrak etanol daun kemangi, dengan konsentrasi 100% memiliki rata-rata
konsetrasi 100%, 80%, 60%, 40%, diameter zona hambat terbesar yaitu
20% ekstrak etanol daun kemangi pada 10,26 mm yang termasuk katagori
tiap tiap kertas cakram (Zainab, 2013). kuat, diikuti konsentrasi 80% sebesar
Dengan prinsip metode diameter zona 9,65 mm yang termasuk katagori
beningyang terjadi disekitar kertas sedang, diikuti konsentrasi 60%
cakram yang dipergunakan untuk sebesar 8,12 mm yang termasuk
mengukur kekuatan daya katagori sedang, Konsentrasi 40%
hambatekstrak etanol daun kemangi sebesar 7,3 mm yang termasuk
terhadap mikroorganisme yang diuji. kategori sedang dan konsentrasi 20%$
Diameter zona bening diukur dengan sebesar 6,90 mm yang termasuk
menggunakan jangka sorong dalam kategori sedang.
satuan millimeter. Hasil pengaruh
ekstrak etanol daun kemangi terhadap PEMBAHASAN
bakteri Streptococcus mutans selama 24

73
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

Dari hasil penelitian uji aktivitas


antibakteri ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum basilicum L.) terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans didapatkan bahwa semua
konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi
memiliki efek terhadap bakteri
Streptococcus mutans. Etanol merupakan
senyawa turunan alkohol yang memiliki
sifat antibakteri yang merupakan pelarut
yang umumnya digunakan untuk
mengekstraksi kandungan kimia
tanaman yang berupa komponen aktif
(komponen organik) sebagai antimikroba
(Zainab, 2013).
Hasil penelitian dapat dilihat
setelah 5 lembar kertas cakram
direndam kedalam cawan petri yang
berisi sediaan konsentrasi 100%, 80%, Gambar 2. Kertas Cakram Yang
60%, 40%, 20% ekstrak etanol daun Direndam Kedalam Media
kemangi. Kertas cakram diletakkan pada Zona hambat disekitar kertas
media Natrium Agar (NA) yang telah cakram pada berbagai konsentrasi
diinokulasi suspensi bakteri setelah diinkubasi selama 24 jam pada
Streptococcus mutans. Pengamatan suhu 37oC. Perhitungan besarnya zona
dilakukan setelah media diinkubasi pada hambat terbesar pada ekstrak etanol
suhu 37oC selama 24 jam untuk melihat daun kemangi adalah pada konsentrasi
ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri 100% dengan menggunakan jangka
Streptococcus mutans yang ditandai zona sorong sebesar 10,26 mm. Hasil zona
hambat disekitar kertas cakram dengan hambat pada ekstrak etanol daun
menggunakan jangka sorong dengan kemangi dapat dilihat paga gambar 3.
berdasarkan penjumlahan garis
horizontal dan vertikal pada bagian
terluar zona bening kemudian dirata-
ratakan.
Kertas cakram yang telah
diredam dalam ekstrak etanol daun
kemangi yang diletakkan diatas media
NA yang sebelumnya telah disuspensikan
dengan bakteri Streptococcus mutans.
Media tersebut diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37oC dan dilihat pertumbuhan
bakteri yang ditandai dengan adanya
zona hambat disekitar kertas cakram.
Hasil kertas cakram yang direndam
dalam ekstrak dapat dilihat pada gambar
2. Gambar 3. Perhitungan Besar Zona
Hambat Pada Kertas Cakram

74
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian uji aktivitas Buku :
antibakteri ekstrak etanol daun Pranomo, 2012. Atlas Tumbuhan Obat
kemangi terhadap pertumbuhan Indonesia. Setiawan Dalimartha
bakteri Streptococcus mutans tahun Publication. Jakarta.
2018 dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstrak daun kemangi memiliki Jurnal :
efek antibakteri terhadap Candrasari, Anika. (2012). Uji Daya
bakteri Streptococcus mutans Antimikroba Ekstrak Etanol Daun
pada konsentrasi 100%, 80%, Sirih Merah (Piper Crocatum ruiz &
60%, 40% dan 20%. Pav.) Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus Aureus ATCC 6538,
2. Ekstrak etanol daun kemangi
Eschericia Coli ATCC 11229 dan
dapat mempengaruhi
Candida Albicans ATCC 10231
pertumbuhan bakteri
Secara In Vitro. Fakultas
Streptococcus mutans dengan
Kedokteran Universitas
berbagai konsentrasi.
Muhammadiyah. Surakarta.
3. Ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum basilicum L.) memiliki Departemen Kesehatan RI. 2000.
aktivitas antibakteri terhadap Pedoman Pelaksanaan Usaha
bakteri Streptococcus mutans. Kesehatan Gigi Sekolah. Direktorat
4. Konsentrasi ekstrak etanol daun Jendral Pelayanan Medik,
kemangi yang paling efektif Direktorat Kesehatan Gigi :
dalam membentuk aktivitas Jakarta.
antibakteri terbaik merupakan
konsentrasi 100% yang Suwandi, T. (2012). Pengembangan
mempunyai daya hambat Potensi Antibakteri KelopakBunga
sebesar 10,26 mm. Hibiscus Sabdariffa L. (Rosela)
Terhadap Streptococcus Sanguinis
Penginduksi Gingivitis Menuju Obat
Saran Herbal Terstandart. Disertasi,
1. Perlu dilakukan penelitian Program Dokter Ilmu Kedokteran
mengenai kemampuan ekstrak Gigi Universitas Indonesia.
etanol daun kemangi dalam
menghambat perteumnuhan Tallamma, F. (2014). Efektivita Ekstrak
bakteri Streptocpccus mutans Daun Kemangi (Ocimum basilicum
dengan konsentrasi yang L.) Terhadap Penurunan Kadar
berbeda dan dengan sampel Volatile Sulfur Compounds (VSCs).
yang lebih banyak. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin. Makasar.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai kemampuan
Wijayani, L. A, (2014). Efek Larvasidal
ekstrak daun kemangi apabila
Ekstrak Etanol Daun Kemangi
diaplikasikan sebagai bahan
(Ocimum sp. Linn) Terhadap Larva
3. pasta gigi dan antiseptic rongga Instar III Culex quinquefasciatus.
mulut. Universitas Islam Indonesia,
Jakarta.

75
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

Zainab (2013). Pengaruh Konsentrasi


Etanol Sebagai Pelarut
Pengekstraksi Terhadap Naftokinon
dalam Ekstrak Daun Pacar Kuku
(Lawsonia inermis L.). Jurnal
Pharmaciana, Vol. 3, No. 2.

Artikel Online :
Nurhidayat, O., Eram, T. & Bambang, W.
(2012). Perbandingan Media Power
Point Dengan Flip Chart Dalam
Meningkatkan Pengetahuan
Kesehatan Gigi dan Mulut,
(Online)
(http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
x,php/ujph). Diakses 20 Maret
2020.

76

Das könnte Ihnen auch gefallen