Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2
e-ISSN : 2685-1997
Agustus, 2019
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index
ABSTRAK
Dari World Health Organization (WHO) tahun 2016 menunjukkan pada tahun 2015 terdapat 23 juta atau
sekitar 54% kematian yang disebabkan oleh Congestive Heart Failure (CHF). Peradaban dunia, kemajuan
teknologi, semakin meningkatnya kemakmuran, pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kejadian dan
jenis penyakit. Hal tersebut menyebabkan jenis penyakit yang beragam salah satunya Congestive Heart
Failure (CHF). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling diet jantung terhadap
pengetahuan tentang diet jantung pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Jenis penelitian ini adalah
pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest . Tekhnik pengumpulan data yang
digunakan yaitu purposive sampling dengan 33 responden. Pengambilan data penelitian terdiri dari 12
pertanyaan untuk masing- masing responden menggunakan kuesioner. Hasil telah dilakukan terhadap 33
responden. nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan konseling diet jantung sebesar 47,87 dan berubah
menjadi 63,63 setelah diberikan konseling diet jantung kemudian hasil nilai hitung menunjukkan angka
13,656 atau lebih besar dari t table sebesar 1,697 2. Rata-rata tingkat pengetahuan penderita gagal jantung
setelah diberikan konseling kesehatan tentang diet jantung berada pada kategori cukup. Masyarakat
diharapkan mengetahui manfaat diet gagal jantung sehingga dapat mengontrol pola makan sambil diimbangi
dengan melakukan aktivitas serta pola hidup yang sehat dan dapat memulihkan kondisi kesehatan
jantungnya.
Kata Kunci : Pengetahuan Diet Jantung,Congestive Heart Failure (CHF), Konseling Diet Jantung
77 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
78 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
pasien Congestive Heart Failure (CHF) yaitu seperti tujuan dilakukannya diet jantung,
diet rendah garam, diet rendah lemak, diet syarat-syarat yang harus dipenuhi pada saat
rendah kalium, kalsium, dan magnesium, diet menjalani diet jantung, makanan yang boleh
rendah serat, serta pembatasan konsumsi dan tidak boleh dikonsumsi selama menjalani
alkohol dan kopi (Anurogo & Wulandari, 2012). diet jantung, dan aturan yang harus
diperhatikan selama menjalani diet jantung.
Faktor pengetahuan merupakan faktor domain Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan
yang sangat penting untuk terbentuknya bahwa tingkat pengetahuan pasien Congestive
sebuah tindakan dalam menjalani diet jantung. Heart Failure (CHF) tentang diet jantung
Jika seseorang mengetahui bahwa diet tergolong masih rendah. Berdasarkan
jantung sangat penting bagi kesembuhan wawancara terhadap perawat poli, bahwa
penyakitnya maka hal ini akan memotivasi upaya penyuluhan yang sudah dilakukan
penderita Congestive Heart Failure (CHF) hasilnya belum optimal.
untuk melakukan diet jantung secara teratur
(Notoatmodjo, 2010). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan seseorang yaitu
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dengan memberikan konseling. Konseling
dilakukan oleh peneliti pada 10 pasien adalah proses interaksi dengan seseorang
Congestive Heart Failure (CHF) yang sedang yang menyediakan informasi dan reaksi untuk
menjalani pengobatan (check up) di Ruang merangsang kemampuan dalam
Poli Jantung RSUP Mataram pada 3 Maret mengembangkan pengetahuan, pemahaman,
2019 untuk menilai tingkat pengetahuannya dan kesadaran untuk bertingkah laku yang
tentang diet jantung selama perawatan di memungkinkan seseorang berperan lebih
rumah didapatkan hasil bahwa 8 pasien efektif bagi dirinya dan lingkungannya
Congestive Heart Failure (CHF) belum (Prayitno, 2012). Melalui konseling ini
mengetahui secara jelas diet jantung yang diharapkan pasien Congestive Heart Failure
harus dijalani selama perawatan di rumah (CHF) mengetahui bahwa diet jantung sangat
dimana pasien Congestive Heart Failure (CHF) penting bagi kesembuhan penyakitnya maka
tersebut tidak mampu menguraikan hal-hal hal ini akan memotivasi penderita Congestive
yang berkaitan dengan diet jantung seperti Heart Failure (CHF) untuk melakukan diet
tujuan dilakukannya diet jantung, syarat-syarat jantung secara teratur (Notoatmodjo, 2010).
yang harus dipenuhi pada saat menjalani diet
jantung, pelaksanaan diet jantung, makanan Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas,
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama peneliti tertarik untuk mengetahui kaitan lebih
menjalani diet jantung, aturan yang harus lanjut antara konseling diet jantung dengan
diperhatikan selama menjalani diet jantung pengetahuan diet jantung pada pasien
dan tahapan-tahapan pelaksanaan diet Congestive Heart Failure (CHF) dengan judul
jantung. Sedangkan 2 pasien Congestive “Pengaruh Konseling Diet Jantung Terhadap
Heart Failure (CHF) mengetahui diet jantung Pengetahuan Tentang Diet Jantung Pada
yang harus dijalani selama perawatan di Pasien Congestive Heart Failure (CHF) di
rumah dimana pasien Congestive Heart Ruang Poli Jantung RSUP Mataram Tahun
Failure (CHF) tersebut mampu menguraikan 2019”.
hal-hal yang berkaitan dengan diet jantung
79 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik Responden
Kategori F (100%)
Umur. 30-35 tahun 9 27,3
36-40 tahun 2 6,1
80 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
(51,5%) dan pekerjaan paling sedikit adalah sebagai pegawai swasta sebanyak (9,1%).
Pengetahuan sebelum dan setelah diberikan konseling diet
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setelah diberikan konseling diet jantung yaitu
pengetahuan sebelum diberikan konseling diet pengetahuan berkategori cukup sebanyak 28
jantung sebanyak 2 orang berkategori cukup. orang (90,3%) dan pengetahuan berkategori
Kemudian pengetahuan berkategori kurang kurang sebanyak 2 orang (6,5%) serta 1 orang
sebanyak 31 orang. Terdapat perubahan (3.2%) berpengetahuan baik.
Hasil Analisis Pengetahuan sebelum dan setelah diberikan Konseling Diet Jantung
81 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
82 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
konseling diet jantung. Kemudian hasil nilai jantung berada pada kategori cukup 84.8%.
hitung menunjukkan angka 13,656 atau lebih Terdapat perbedaan antara tingkat
besar 1,697 yang artinya terdapat pengaruh pengetahuan sebelum diberikan konseling diet
konseling diet jantung terhadap pengetahuan jantung dengan setelah diberikan konseling
teetang diet jantung pada pasien Congestive diet jantung di Poli Jantung Rumah SAkit
Heart Failure (CHF) di Poli Jantung RSUP Umum Provinsi NTB tahun 2019. Penelitian ini
NTB tahun 2017. Hal tersebut sesuai dengan memberikan rekomendasi untuk meneliti lebih
penelitian yang dilakukan oleh Elfia Neswita lanjut dapat berupa penelitian eskperimen
pada tahun 2015 dalam jurnal yang berjudul dengan tingkat estimasi yang lebih akurat
Pengaruh Konseling diet jantung terhadap melibatkan kelompok kontrol, menggunakan
Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat sampel yang lebih besar, menambah atau
Pasien Congestive Heart Failure (CHF) mengganti variabel sehingga dapat diketahui
dimana di dalam penelitian tersebut pengaruh konseling kesehatan tentang diet
menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh jantung terhadap pengetahuan pada variabel
terhadap konseling yang diberikan terhadap lain dan mengatasi faktor-faktor yang dapat
pengetahuan pasien secara signifikan. mempengaruhi pengetahuan diet jantung.
Peningkatan pengetahuan tersebut
dipengaruhi oleh konseling diet yang diberikan
34,1% , sedangkan 65,9% dipengaruhi oleh UCAPAN TERIMAKASIH
variabel lain yang tidak diteliti.Keberhasilan Ucapan Terimaksi saya ucapkan kepada pihak
pendidikan kesehatan tentang konseling diet institusi Stikes yarsi Mataram dan Poli Jantung
jantung dalam penelitian ini juga dipengaruhi RSUP NTB yang sudah memfasilitasi peneliti
oleh banyak hal. Diantaranya yakni motivasi dalam melakukan penelitian.
dari keluarga sebelum, saat, dan setelah
diberikannya pendidikan kesehatan tentang
diet jantung sehingga dapat meningkatkan REFERENSI
motivasi klien untuk fokus melakukan kegiatan Anurogo, D. & Wulandari. 2012. Penyakit Yang
atau aktivitas dengan baik sesuai dengan Banyak Ditemukan Di Masyarakat
standar operasional prosedur yang di ajarkan. Ed. I. Yogyakarta : Andi.
Hasil penelitian terhadap 33 orang responden Depkes RI. 2012. Pedoman Nasional
tentang Pengaruh Konseling Diet Jantung Penanggulangan Penyakit Infeksi
Terhadap Pengetahuan Diet Jantung pada dan Non Infeksi Edisi III, Jakarta :
pasien Congestive Hear Failure (CHF) di Poli Departemen Kesehatan Republik
Jantung RSUP NTB dapat disimpulkan 1) Indonesia.
Rata-rata tingkat pengetahuan penderita gagal
jantung sebelum diberikan konseling Gunarso, S. 2011. Konseling & Psikoterapi.
kesehatan tentang diet jantung berada pada Gunung Mulia : Jakarta.
kategori kurang 93.9% . Rata-rata tingkat
pengetahuan penderita gagal jantung setelah
diberikan konseling kesehatan tentang diet
83 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
Hidayat, A. 2012. Riset Keperawatan Dan Tanggal 29 Februari 2017 jam 11.00
Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi WIB
Kedua. Salemba Medika : Jakarta.
Potter, P. A. & Perry, A.G. 2008. Fundamental
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung. Keperawatan.Edisi 7 buku 1 & 2.
Yogyakarta : Nuha Medika. Salemba Medika : Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Prayitno & Amti, E. 2012. Dasar – dasar
2016. Riskesdas 2015. Kementerian Bimbingan dan Konseling. PT.
Kesehatan RI : Badan Penelitian dan Rineka Cipta : Jakarta.
Pengembangan Kesehatan
Rekam Medik RSUP Mataram. 2017. Profil
Latipun. 2010. Psikologi Konseling, Edisi 3. Kesehatan RSUP Mataram. Dasan
Universitas Muhamadiyah : Malang. Cermen : Mataram
Muttaqin, A. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Rianto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian
Dengan Gangguan Sistem Kesehatan. Nuha Medika :
Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Yogyakarta.
Medika.
Riwidikdo. 2011. Statistik Kesehatan. Mitra
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Cendikia Press : Yogyakarta.
Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Saryono & Anggraini. 2010. Metode Penelitian
Cipta.
Kesehatan. Mitra Cendikia :
_____________. 2010. Promosi Kesehatan Jogjakarta.
dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT.
Setiadi. 2010. Konsep & penulisan riset
Rineka Cipta.
keperawatan. Edisi kedua. Graham
Nursalam. 2010. Konsep & penerapan Ilmu : Yogyakarta.
Metodologi ilmu kesehatan pedoman
skripsi, tesis, dan instrument Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. 2010.
penelitian keperawatan. Salemba Keperawatan Medikal-Bedah.
Medika : Jakarta. Jakarta : EGC.
________. 2013. Metode Penelitian Ilmu STIKES YARSI Mataram. 2016. Buku
Keperawatan: Pendekatan Praktek. Panduan Penyusunan Proposal dan
Edisi 3. Salemba Medika : Jakarta. Skripsi.
Padila. 2012. Keperawatan Medikal Bedah. Sudrajad, A. 2013. Teknik Khusus Konseling,
Yogyakarta : Nuha Medika. Sugiono. 2013. Statistika Untuk Penelitian.
Pangastuti, D. 2009. Asuhan keperawatan Bandung: Alfabeta.
dengan gagal jantung kongestif di Suliswati, dkk. 2011. Konsep Dasar
Rumah Sakit Roemani Semarang. Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta.
Semarang : Universitas
Muhammadiyah Semarang. Diakses Supriyono, M. 2011. Journal : Faktor-Faktor
Risiko Yang Berpengaruh Terhadap
84 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 2
Rispawati, B. H. (2019). RNJ. 2(2) : 77-85
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Wawan & Dewi. 2010. Teori & Pengukuran
Pada Kelompok Usia < 45 Tahun Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
(Studi Kasus Di RSUP Dr. Kariadi Manusia. Jokjakarta : Nuha Medika.
dan RS Telogorejo Semarang.
Program pasca Sarjana Undip. Wijaya & Putri. 2013. Keperawatan Medikal
Diakses Tanggal 29 Februari 2017 Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika.
jam 10.00 WIB World Health Organization (WHO). 2016. World
Udjiyanti, W. J. 2010. Keperawatan Health Statistic.
Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba
Medika.
85 | R N J