Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TESIS
Oleh :
DINA FITRIYANA
DINA FITRIYANA
The number of respondents was 100 people, Echelon III: 2 respondents from 9
people, Echelon IV: 8 respondents from 35 people and staff 89 respondents from
356 people. Simultaneously all independent variables significantly influence the
dependent variable with the sig value. 0,000 <a 0.05. The influence of the two
independent variables is positive, the higher the compensation, and the leadership
style will result in higher performance.
The result of hypothesis testing (Ha2) has proved that there is influence between
leadership style on employee performance. Through the calculation that has been
done obtained t value of 13,710 with the significance of the result of 0.000 is
smaller than 0.05, which means that the hypothesis in this study received Ha. This
test statistically proves that leadership style has a positive effect on the
performance of Civil Servant means that leadership style variables significantly
influence the performance of Civil Service Official of Lampung Province
Education and Culture Office, this is caused by a good leadership style then the
performance of Civil Service Official of Education Office And Culture of
Lampung Province will be good, so the more Head of Department of Education
and Culture of Lampung Province can improve the leadership style then the
performance of employees will be increasing.
ii
ABSTRAK
DINA FITRIYANA
Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 100 orang, dengan rincian Eselon III:
2 responden dari 9 orang, Eselon IV: 8 orang responden dari 35 orang dan staff 89
responden dari 356 orang. Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat dengan nilai sig. 0,000 < a 0,05. Pengaruh
yang diberikan kedua variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin
tinggi kompensasi, dan gaya kepemimpinan maka mengakibatkan semakin tinggi
pula kinerja yang dihasilkan.
Hasil pengujian hipotesis (Ha2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 13.710 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi
kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung, hal ini disebabkan dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik maka
kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung akan baik, dengan demikian semakin Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung dapat meningkatkan gaya kepemimpinannya
maka kinerja pegawai pun akan semakin meningkat.
iii
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGRI SIPIL PADA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI LAMPUNG
Oleh:
DINA FITRIYANA
Tesis
Pada
iv
Judul Tesis : PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI LAMPUNG
Konsentrasi : MPKD
MENYETUJUI
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Habibullah Jimad, S.E., M.Si.
NIP 19610904 198703 1 011 NIP 19711121 199512 1 001
v
MENGESAHKAN
1. Komisi Penguji
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dina Fitriyana
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan putri dari Bapak Syahlani Dais dan Ibu Rodiah (Alm),
dilahirkan di Pagelaran, Pringsewu pada tanggal 25 Agustus 1979, sebagai anak
pertama dari lima bersaudara.
viii
MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh
jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha
mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah: 216)
“Learn from the mistakes in the past, try by using a different way, and always
hope for a successful future”.
“Always be yourself and never be anyone else even if they look better than you”.
ix
PERSEMBAHAN
Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan terus saling
mendukung, terima kasih atas perhatian, bantuan, dan motivasinya serta
pandangan-pandangan baru yang terus menerus diberikan.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Pengaruh
Kompensasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung” adalah salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen di Universitas Lampung.
Penulis mengakui banyak hambatan dan kesulitas dalam menyelesaikan tesis ini.
Tetapi dengan ikhtiar, kerja keras, semangat, dorongan, bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Maka dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakulkas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan bimbingan, berbagai macam ilmu pengetahuan,
nasihat yang membangun dan juga mempermudah dalam proses penyelesaian
tesis ini;
4. Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji I yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan yang diberikan dalam
proses penyusunan tesis ini;
5. Dr. Ribhan, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi, saran, nasihat dan pengarahan yang sangat
membantu dari awal hingga akhir proses penyusunan tesis ini;
6. Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku pembimbing akademik yang selalu
bersedia membantu penulis dalam hal akademik;
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
memperluas wawasan selama mengikuti pendidikan pada Program
Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung;
xi
8. Ibu Wanti atas kesediaan dan kesabaran dalam membantu proses perkuliahan
hingga penyelesaian tesis ini;
10. Sebagian Kabid, Kasubag/Kasi dan staff di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung, terima kasih atas kerjasamanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian;
11. Nurkholis, S.Pd., M.Pd. yang sangat berperan dalam mengajarkan teknik
SPSS yang digunakan pada penelitian ini;
12. Sri Astuti, Maryanto Eko, Linda, Andre, Irvan Satia Negara, Edu Sory Muda
dan Filda Anita, yang kini berjuang dalam menyelesaikan penyusunan tesis
sebagai persyaratan kelulusan di Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung, semoga cepat lulus dan dimudahkan prosesnya;
14. Semua pihak yang terlibat dan berperan penting dalam penyelesaian tesis ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga amal perbuatan mendapat
balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan penelitian yang akan dating. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
xiii
III METODE PENELITIAN ...................................................................... 36
3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................... 36
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 37
3.3.1 Populasi .................................................................................. 37
3.3.2 Sampel .................................................................................... 37
3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 38
3.4.1 Variabel Independen (Variabel X1 dan X2) ............................ 38
3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Y)............................................. 39
3.5 Skala Variabel .................................................................................. 41
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 41
3.7 Jenis Data .......................................................................................... 42
3.7.1 Data Primer .............................................................................. 42
3.7.2 Data Skunder ........................................................................... 42
3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 43
3.8.1 Observasi ................................................................................ 43
3.8.2 Wawancara .............................................................................. 43
3.8.3 Kuisoner .................................................................................. 44
3.8.4 Dokumentasi ............................................................................ 44
3.9 Validitas dan Releabilitas .................................................................. 44
3.10 Pengolahan & Analisis Data ........................................................... 45
3.10.1 Editing .................................................................................. 46
3.10.2 Coding (Pengkodean) ............................................................ 46
3.10.3 Pemberian Skor Atau Nilai .................................................... 46
3.10.4 Tabulasi ................................................................................ 46
3.10.5 Analisis Data ......................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting
adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku
peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk
sehingga mampu memberikan hasil kerja yang optimal. Tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan oleh suatu instansi pemerintahan tidak hanya tergantung pada
peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang
kelompok individu.
Kinerja yang baik dapat diperoleh dengan cara pemberian motivasi yang baik
Pemberian motivasi dapat diberikan kepada para pegawai dalam berbagai cara,
salah satunya ialah dengan pemberian kompensasi berupa tunjangan kepada para
pegawai. Tunjangan atau kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh
organisasi kepada para pegawainya baik dalam bentuk uang ataupun bentuk
lainnya karena telah ikut serta dalam pencapaian tujuan organisasi. Program
secara benar, pegawai akan termotivasi dan lebih terpusatkan untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi.
dengan cara pemberian kompensasi yang adil oleh perusahaan (Dessler, 2007).
bahwa salah satu faset paling penting dari pekerjaan di mata sebagian besar
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi
keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, bila para karyawan memandang
kompensasi mereka tidak memadai maka kinerja mereka bisa turun secara
4
dramatis. Selain itu kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh kepemimpinan yang
organisasi.
demokratis, hal itu dapat dilihat dari beberapa hal yang selama ini berkembang,
kemampuan dan komitmen. Dari hal seperti inilah penulis menilai gaya
Namun ternyata masih cukup banyak terjadi kesenjangan yang kurang sesuai
dengan idealisme, masih ada beberapa kelemahan yang masih ditunjukkan oleh
pegawai yang lembur hanya 4 orang atau 40% responden yang mendapatkan
kompensasi sesuai jam kerja tambahan, sisanya 6 orang atau 60% tidak sesuai.
Selain itu, kompensasi non finansial dari 10 orang responden, hanya 4 orang
ditunjukaan oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, menurut 6 orang dari
10 orang atau 60% responden kepala dinas pendidikan masih belum bisa
pegawai tidak bekerja sebagaimana instruksi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
2 Sekretaris 1 1 E. III
12 Jabatan Fungsional 30 30 -
14 Subag Keuangan 1 28 29 E. IV
15 Subag Perencanaan 1 13 14 E. IV
35 Subbag TU BPTP 1 7 8 E. IV
44 Subbag TU PPUT 1 3 4 E. IV
47 Guru PLB - 36 36
JUMLAH ASN (PNS) 75 315 391
1 Pejabat Struktural 24 21 - 30 15 - - - - 45
2 Sekretariat 40 16 - 2 20 4 24 4 2 56
3 Bidang PAUDNI 12 16 - 6 7 - 15 - - 28
4 Bidang Dikdas 23 17 - 9 10 2 16 2 1 40
5 Bidang Dikmenti 27 15 - 8 13 2 19 - - 42
Bidang
6 Kebudayaan 8 7 - 3 4 2 6 - - 15
7 UPTD BPKB 8 10 - 2 10 4 2 - - 18
8 UPTD BPTP 11 7 - 4 7 - 5 1 1 18
UPTD Museum
9 Negeri 16 18 - 4 12 2 14 1 1 34
UPTD Taman
10 Budaya 21 14 - 2 16 3 11 2 1 35
11 UPTD PPUT 8 4 - 2 6 1 3 - - 12
Pengawas
12 Sekolah 3 2 - 4 1 - - - - 5
13 Pamong Belajar 4 3 - - 7 - - - - 7
14 Guru PLB 9 27 - 4 26 - 6 - - 36
JUMLAH 214 177 80 154 20 121 10 6 391
Model gaya kepemimpinan delegatif ini, sebenarnya sangat baik, akan tetapi jika
tidak mendapatkan pengawasan yang baik, maka yang akan menjadi korban
ketidak adilan dalam bidang pekerjaan. Sementara dari 6 (enam) orang ada yang
tidak tepat waktu saat masuk kantor, menunda tugas kantor, kurang disiplin
waktu dan tidak bisa memanfaatkan sarana kantor dengan baik, terkesan
dan kemauan.
Hal inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari instansi terkait dalam hal ini
manusia yang ada pada lembaga tersebut. Bagaimana mungkin bila untuk
9
kurang peduli dengan apa yang harus dikerjakan dan sudah menjadi
tanggungjawabnya itu. Padahal pegawai itu mempunyai peran yang cukup besar
kinerja pegawai yang selama ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari
berikut:
a. Dari segi praktisi dapat digunakan bagi Kepala Kantor Dinas Pendidikan dan
b. Dari segi praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
2.1 Kompensasi
Handoko (2008) adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan
terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa
diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Studi
Bedjo Siswanto (1990) menjelaskan bahwa kompensasi adalah balas jasa yang
diberikan perusahaan kepada karyawan selain terdiri dari upah dan gaji dapat pula
yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai tanda balas jasa yang
Kompensasi terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung (Rivai, 2005).
1) Tunjangan karyawan
tidak masuk kantor (pelatihan, cuti kerja, sakit, liburan hari merah, acara
2) Tunjangan jabatan
antara lain:
yang diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah, disebut gaji
pokok.
kerja, tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan untuk menarik para
3) Menjamin keadilan
5) Mengendalikan biaya-biaya
para karyawannya.
2.2 Kepemimpinan
panutan dan dapat memotivasi karyawan supaya target yang ditetapkan oleh
penting bagi sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Tanpa kepemimpinan yang
efektif, sebuah perusahaan ibarat kapal tanpa nahkoda yang bisa membawanya ke
suatu masalah pada perusahaan serta dapat menjadikannya tolak ukur bagi
16
kepemimpinan menurut Nitisemito (2001 : 149) adalah balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan yang dapat dinilai dengan uang dan
perusahaan. Selain itu pemimpin juga harus bisa memotivasi para karyawan agar
bersemangat tinggi dan mempunyai disiplin serta tanggung jawab yang tinggi
Ada suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami kesuksesan dari
oleh pemimpin tersebut. Jadi yang dimaksudkan disini adalah gayanya. Gaya
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin
dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat diambil manfaatnya
oleh seseorang pemimpin pada saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
untuk mengimbangi kelemahan yang mereka miliki. Istilah gaya adalah cara yang
Dalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkan oleh Robert
House (1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005) menyatakan bahwa pemimpin
yang mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa
dicapai dengan usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku secara universal
menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi. Dalam situasi
tujuan, (2) memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para
tujuan. Selain itu House percaya bahwa pemimpin dapat menunjukkan lebih dari
Hal lainnya yang banyak menarik perhatian para ahli mengenai kepemimpinan
tujuan. Untuk itu ia lebih banyak menentukan apa yang harus dicapai dan
Gaya kepemimpinan yang demokratis adalah gaya yang banyak menekankan pada
Para anggota atau pengikut selalu diberi kesempatan menentukan apa yang akan
umumnya berasumsi bahwa pendapat orang banyak lebih baik dari pendapat
Gaya kepemimpinan bebas (laissez faire) adalah gaya kepemimpinan yang lebih
a. Pemimpin otokratis
terperinci tentang rencana yang akan datang, tapi sekedar mengatakan kepada
b. Pemimpin demokratis
dapat dibicarakan dan diterima oleh anggotanya. Pemimpin tidak akan meminta
yang akan mereka lakukan. Baik atau buruk, benar atau salah adalah persoalan
anggotanya.
memimpin atau mengendalikan bawahan sepenuhnya dan tidak pernah ikut serta
dengan bawahannya.
1. Gaya Otokratis
2. Gaya Demokratis
penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa
Menurut White & Lippit Harbani (2008) gaya kepemimpinan terdiri dari 3
macam yaitu :
Dalam tipe ini, pemimpin menentukan sendiri “policy” dan dalam rencana
tanggung jawab penuh. Bawahan harus patuh dan mengikuti perintahnya, jadi
Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang mereka
digunakan dalam kondisi yang tepat akan menjadikan hal yang efektif.
demokratis, sering mendorong bawahan untuk ikut ambil bagian dalam hal tujuan-
Yaitu gaya kepemimpinan kendali bebas. Pendekatan ini bukan berarti tidak
adanya sama sekali pimpinan. Gaya ini berasumsi bahwa suatu tugas disajikan
terhadap bawahannya. Pada tipe ini pemimpin akan meletakkan tanggung jawab
keputusan sepenuhnya kepada para bawahannya, pemimpin akan sedikit saja atau
hampir tidak sama sekali memberikan pengarahan. Pemimpin pada gaya ini
bawahannya.
Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam
mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya
upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah
Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi
bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak
cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai
minat yang besar terhadap pekerjaannya. Atas dasar inilah selama perhatian
2.3 Kinerja
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Banyak manajer atau kepala dinas yang tidak
mengetahui secara langsung betapa buruknya kinerja yang telah merosot sehingga
menurut beberapa ahli: menurut Rivai (2004 :309) “merupakan perilaku yang
nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
Sedangkan menurut Anwar (2008:67) “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai atau seorang karyawan dalam
kepadanya’’.
Marihot (2002:194)“ kinerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil dari kerja
yang dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan
merupakan catatan terhadap hasil produksi dari sebuah pekerjaan tertentu atau
Kinerja Karyawan adalah kemampuan kinerja yang dicapai dan diinginkan dari
yang menjadi tanggung jawab secara individu atau kelompok (Parlinda, 2003).
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi
meliputi (1) penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam
hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik kepada pegawai
1) Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang
2) Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang
ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan
pula tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga seberapa cepat dia dapat
3) Dapat tidaknya diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi,
kerjasama.
umum tujuan dari penelitian kinerja adalah memberikan timbal balik kepada
lainnya.”
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai, kinerja yang merupakan faktor kunci guna
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau
manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu
sebagai berikut:
2) Absensi;
5) Persentase pegawai baru yang keluar setelah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1
tahun;
6) Partisipasi pegawai;
setiap pekerja. Sesuai dengan analisis dimensi penilaian kinerja yang diinginkan
dalam penelitian ini, maka tidak semua proses penilaiannya yang telah disebutkan
1) Penentuan Sasaran
dalam menjalankan tugasnya, karena tujuan atau sasaran sudah diketahui oleh
4) Evaluasi Penilaian
kinerja yang harus diubah dan dipertahankan serta beberapa tindakan yang
harus diambil, baik oleh organisasi maupun pegawai dalam upaya perbaikan
kinerja pada masa yang akan datang. Adapun tujuan dari adanya penilaian
kinerja adalah:
Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh dari suatu penilaian kinerja adalah
sebagai berikut:
a. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
b. Perbaikan kinerja.
pimpinan atau oleh pihak instansi, selanjutnya faktor motivasi (motivation), faktor
ini yang dinilai adalah bagaimana seorang pegawai menghadapi situasi kerja.
1) Faktor Kemampuan
30
hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan, dengan
keterampilan pegawai tersebut kinerja instansi akan tercapai. Oleh karena itu,
2. Faktor Motivasi
pegawai harus siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan dan
situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik,
memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu
1. Kualitas kerja
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan, oleh
kesimpulan bahwa kualitas kerja pegawai sangat baik bagi pihak perusahaan
2. Kuantitas kerja
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu yang ada. Maka yang perlu
diperhatikan oleh suatu instansi atau perusahaan bukan hasil rutin tetapi lebih
pegawai.
3. Konsistensi pegawai
4. Kerjasama
keahlian untuk saling mendukung dalam tim kerja agar dapat memperoleh
5. Sikap pegawai
bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari
pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan
bonus yang kemudian disebut finansial; dan kedua, pembayaran tidak langsung
dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang
perasaan, sikap, dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya”. Menurut
bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu : otoriter, demokratis dan bebas.
menyatakan bahwa : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
tanggung jawab yang diberikan. Sedikitnya ada delapan indikator kinerja pegawai
yang dapat dinilai yaitu; Quantity of work : Jumlah kerja yang dilakukan dalam
Cooperation : kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota
Dari uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan dan kompensasi
akan memberi pengaruh terhadap kinerja pegawai, dalam hal ini Pegawai Negeri
Lampung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel gambar berikut ini.
(X1)
Kompensasi Pegawai
(Y)
1. Finansial Kinerja PNS
2. Non Finansial 1. Quantity of work
2. Quality of work
Desler (Samsudin:2006) 3. Job Knowledge
4. Creativeness
5. Cooperation
(X2) 6. Dependability
7. Initiative
Gaya Kepemimpinan 8. Personal Qualities
1. Otokratis
2. Demokratis Mangkunegara
3. Bebas (2000)
Robin (Rivai :2006)
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dan masih harus diuji kebenarannya melalui
penelitian. Dapat diartikan dengan asumsi/dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
35
2006 : 83).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan kompensasi
dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan dan
metode ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung. Lokasi ini dipilih karena lembaga ini merupakan instansi
37
2016.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian
(Ferdinand, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil
3.3.2 Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi
n = ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah:
38
N= 400
2
1 + 400 (01,01)
N = 400
2,00 N = 100
Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 100 orang, dengan rincian Eselon III :
2 responden dari 9 orang, Eselon IV: 8 orang responden dari 35 orang dan staff
89 responden dari 356 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
simple random sampling, teknik ini merupakan cara pengambilan sampel tanpa
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang ada di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dengan masa kerja minimal
dua tahun.
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini dependenya adalah kinerja pegawai. Indikator dan
variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.2.1 Kompensasi
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari
kompensasi diambil dari buku samsudin yang mengenai insentif, tunjangan dan
Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan
menyatakan bahwa : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
yang berupa hasil kerja yang dapat dihitung dan diukur kualitas dan kuantitasnya,
Untuk lebih jelasnya variabel dependen dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1
Variabel Dependen Instrumen Penelitian
Menggunakan Skala Likert : 1-5 dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju.
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
skala ordinal yang mengurutkan data dari tingkat paling tinggi atau sebaliknya
tingkatan.
Agar dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka peneliti
Reasearch (Riset Lapangan). Dalam riset lapangan ini dilakukan dengan cara
42
sudah disediakan.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer dapat berupa
pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan dan hasil
pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan
tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih
primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti,
catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah
43
data sekunder. Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti
3.8.1 Observasi
partisipatif, yaitu terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
3.8.2 Wawancara
terbuka. Peneliti bertanya langsung kepada informan yang dipilih, yaitu pihak-
3.8.3 Kuesioner
3.8.4 Dokumen
dokumen yang ada pada informan (Satori & Komariah, 2009:148). Dokumen
atau arsip resmi yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung.
Menurut Hasan (2006: 15) untuk memenuhi kriteria sebuah penelitian yang
Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh
Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur (Hasan, 2006:15). Uji validitas
item yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti.
Jadi validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang
ingin diukur.
Validitas diusahakan dengan pikiran logis, meminta pendapat orang yang ahli,
45
(Nasution, 2000: 73). Item yang digunakan dalam penelitian ini untuk
Menurut Hasan (2006: 15) reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya,
yaitu apabila alat ukur digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh
peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama. Jadi reliabilitas adalah seberapa
jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam
Reliabilitas mengandung 3 makna yaitu: a). tidak berubah-ubah, b). konsisten, c).
dapat diandalkan. Reliabilitas diuji dengan cara: a. tes-retes, b. dua bentuk skala
Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam
mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga
3.10.1 Editing
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam
katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau
huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data
Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara
3.10.4 Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
2. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu
3. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah
Analisis Data menurut Hasan (2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif
Persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan
jumlah responden dikali 100 persen, seperti dikemukan Sudjana (2001: 129)
P= F x 100%
N
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
100% : Bilangan tetap
48
berikut:
Rumus berikutnya:
Y = a + b x1 + b x2
Y = Kinerja PNS
X1 = Kompensasi
X2 = Gaya Kepemimpinan
2000:63).
49
Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi
menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibanding dengan
skor yang lebih rendah ( Nasution, 2000: 63 ). Pengujian hipotesis adalah suatu
menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan, 2006: 34). Uji hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t atau distribusi t, melalui langkah-
5.1 KESIMPULAN
secara umum, hasil analisis deskriptif bahwa disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil
sangat baik.
5.1.1 Sesuai dengan teori dan pembahasan dalam bab – bab terdahulu, maka dapat
kinerja PNS. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Ndaru Prasetyo
sesuai dengan hasil penelitian I Made Adi Surya dharma, I Gede Riana, Desak
kinerja karyawan.
5. 2 SARAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, dapat diberikan beberapa saran
kepada para PNS terhadap sistem kompensasi yang berlaku. Di samping itu,
ini diterima, yakni dengan memberikan honor atau upah kerja tambahan
bagi para pegawai yang berprestasi atau mengerjakan pekerjaan selain yang
5.2.2 Perlu dilakukan peninjauan kembali dan dilakukan perbaikan atas gaya
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Adair, John. 2000. Bukan Bos Tetapi Pemimpin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Efendi, Marihot Tua. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grafindo
Persada.