Sie sind auf Seite 1von 8

PENGARUH TEMAN SEBAYA DENGAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

Vira Sandayanti1, Ade Utia Detty 2, Marisa Anggraini3, Dede Sumia4

staf Pengajar, Fakultas Psikologi Universitas Malahayati, Bandar Lampung


1
2
Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Bandar Lampung
3
Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Bandar Lampung
4
mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran , Universitas Malahayati , Bandar Lampung

ABSTRACT : THE INFLUENCE OF PEOPLE FRIENDS WITH SELF REGULATION IN LEARNING IN FACULTY
OF MEDICINE STUDENTS, MALAHAYATI UNIVERSITY

Background : Self-regulation in learning (self-regulated learning) is a way of active student learning individually to achieve
academic goals by monitoring behavior, motivating themselves, and using cognitive functions in learning. There are three
things that affect a person in conducting self-regulation in learning (self-regulated learning), including individuals, behavior
and environment, environmental factors can be either the physical environment or social environment, such as the family
environment, peers and so forth. Peers have a significant role in developing students' ability to process information and
increase learning motivation. Aim : This study aims to determine the influence of peers with self-regulation in learning for
students at the Faculty of Medicine, Malahayati University. Method : The research method uses a quantitative approach with
cross sectional design. The population in this study were all 2018 students of the Faculty of Medicine, University of
Malahayati totaling 177 people. Obtained a sample of 123 students using the calculation of Slovin formula. How to take
samples through Simple Random Sampling. Result : a study of 123 respondents found a p-value of 0,000 (p-value <α =
0.05) which means that there is a significant relationship between peer influence and self-regulation in learning of students
at the Faculty of Medicine at Malahayati University. Obtained correlation coefficient (r) = 0.504 shows that the direction of
the resulting relationship shows a positive direction with a strong enough correlation strength. Conclusion : The higher the
influence of peers the higher the level of self-regulation in student learning and the lower the influence of peers the lower the
self-regulation in student learning.

Keyword : Self-Regulation In Learning, Peers

Latar belakang : Regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) adalah cara belajar mahasiswa aktif secara individu
untuk mencapai tujuan akademik dengan cara memantau prilaku, memotivasi diri sendiri, dan menggunakan fungsi
kognitifnya dalam belajar. Terdapat tiga hal yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan regulasi diri dalam belajar
(self regulated learning), diantaranya individu, perilaku dan lingkungan, faktor lingkungan dapat berupa lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga, teman sebaya dan lain sebagainya. Teman sebaya memiliki peran
yang signifikan dalam perkembangan kemampuan mahasiswa memproses informasi dan meningkatkan motivasi belajar.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Metode : Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2018 Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati sebanyak 177 orang. Didapatkan Jumlah sampel 123 mahasiswa menggunakan
perhitungan rumus slovin. Cara pengambilan sampel melalui Simple Random Sampling. Hasil : penelitian kepada 123
responden didapatkan p-value 0,000 (p-value <α= 0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh
teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Diperoleh
koefisien korelasi (r)= 0,504 menunjukan bahwa arah hubungan yang dihasilkan menunjukan arah positif dengan kekuatan
korelasi cukup kuat. Simpulan : Semakin tinggi pengaruh teman sebaya maka semakin tinggi tingkat regulasi diri dalam
belajar mahasiswa dan semakin rendah pengaruh teman sebaya maka semakin rendah regulasi diri dalam belajar
mahasiswa.

Kata Kunci : Regulasi diri dalam belajar, Teman sebaya

1
Pendahuluan Menurut Zimmerman (1990) terdapat tiga hal
yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan regulasi
Kedokteran adalah ilmu yang berkembang dari diri dalam belajar (self regulated learning), diantaranya
waktu ke waktu, begitupun dengan metode pembelajaran individu, perilaku dan lingkungan. Faktor individu yang
dalam pendidikan kedokteran. Pendidikan kedokteran dimaksud yaitu pengetahuan, tujuan yang ingin dicapai,
merupakan suatu hal yang kompleks, interaksi dari seni dan kemampuan metakognisi serta efikasi diri. Faktor perilaku
ilmu dalam pengajaran (Lisiswanti, 2016). Universitas antara lain behavior self-reaction, personal self-reaction
Malahayati (UNMAL) merupakan salah satu institusi serta environment self-reaction. Sedangkan faktor
pendidikan kedokteran di Bandar Lampung. Fakultas lingkungan dapat berupa lingkungan fisik maupun
Kedokteran UNMAL juga memiliki harapan yang tinggi agar lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga, lingkungan
lulusannya mampu berprestasi dengan baik. Sistem sekolah, teman sebaya dan lain sebagainya. Tidak hanya
pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati orang dewasa seperti orang tua dan keluarga saja yang
menggunakan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berperan dalam pembentukan diri, teman sebaya pun
(Malahayati, 2017). memiliki peran menjadi agen sosialisasi yang membantu
mahasiswa dalam membentuk perilaku dan keyakinan diri
Mahasiswa yang berasrama tinggal jauh dari
(Ormrord, 2008).
keluarga, harus memiliki kemauan belajar sendiri. Secara
tidak langsung, mahasiswa harus mampu merencanakan Pada penelitian oleh Kartika puspita tahun 2018
kegiatan belajarnya sendiri, disiplin pada diri sendiri untuk diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh dukungan
merealisasikan perencanaan belajar yang telah dibuat dan teman sebaya terhadap regulasi diri dalam belajar siswa.
secara aktif menentukan lingkungan belajar yang diinginkan. Dukungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif
Serangkaian kegiatan belajar yang diatur oleh mahasiswa sebesar 13,9% terhadap regulasi diri dalam belajar siswa.
tersebut disebut dengan regulasi diri dalam belajar (self Semakin baik tingkat dukungan teman sebaya yang
regulated learning). didapatkan siswa maka regulasi diri dalam belajar siswa
akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin
Regulasi diri dalam belajar (self regulated
rendah tingkat dukungan teman sebaya yang didapatkan
learning) adalah cara belajar mahasiswa aktif secara
siswa maka regulasi diri dalam belajar siswa akan semakin
individu untuk mencapai tujuan akademik dengan cara
rendah pula.
memantau prilaku, memotivasi diri sendiri, dan
menggunakan fungsi kognitifnya dalam belajar. Mampu Metode Penelitian
merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha
terhadap penyesuaian tugas, tahu bagaimana Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, pengaruh teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar
mencari bantuan dosen dan teman jika menemui kesulitan. pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Mampu melakukan strategi disiplin dan menjaga Malahayati Desain yang digunakan dalam penelitian ini
konsentrasi (Rahayu, 2017). ada Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.

2
Waktu penelitian adalah bulan November 2019-
Janurai tahun 2020 yang dlakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati. Subjek penelitian ini adalah Dari tabel 1 di atas menunjukan bahwa distribusi

Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Malahayati frekuensi Pengaruh Teman Sebaya pada mahasiswa

angkatan 2018 Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sebanyak 11


mahasiswa (8,90%) dengan tingkat rendah, sebanyak 65
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa (52,80%) dengan tingkat sedang dan sebanyak
angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas 47 mahasiswa (38,20%) dengan tingkat tinggi.
Malahayati sebanyak 177 orang. Didapatkan Jumlah
sampel 123 mahasiswa menggunakan perhitungan rumus Berdasarkan hasil penelitian di atas Pengaruh

slovin. Cara pengambilan sampel melalui Simple Random teman sebaya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Sampling Universitas Malahayati pada hasil penelitian ini diketahui


bahwa memiliki nilai tengah 106,44 dengan pengaruh
Data yang diambil merupakan data primer. teman sebaya yang tinggi, untuk nilai minimum sebanyak
Analisis data menggunakan uji Spearman pada aplikasi 63 dengan pengaruh teman sebaya rendah dan nilai
SPSS 20 dengan tingkat kemaknaan pada penelitian ini maksimum 130 dengan pengaruh teman sebaya yang
ditetapkan dengan nilai p < 0,05. Adapun uji statistic yang tinggi. Selain itu berdasarkan kategori pengaruh teman
digunakan adalah uji koreasi spearmans jika tidak sebaya, dalam penelitian ini sebagian besar mahasiswa
terdistribusi normal dan uji korelasi pearson jika angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas
terdistribusi normal. Malahayati memiliki pengaruh teman sebaya sebanyak 47
mahasiswa (38,20%) memiliki pengaruh teman sebaya
Hasil
tinggi yang artinya reponden tersebut mendapatkan

Berdasarkan pene;itian di atas responden perasaan nyaman, penghargaan, perhatian, dan

berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa dari subjek kesenangan dari teman sebayanya yang mengakibatkan ia

penelitian sebanyak 123 orang didapat responden termotivasi untuk berusaha menggapai tujuan belajarnya.

terbanyak berjenis kelamin perempuan berjumlah 85 orang


Kepercayaan diri mahasiswa pun meningkat
(69,4%) sedangkan laki- laki berjumlah 38 orang (30,6%)
karena adanya dukungan yang diterima dari teman sebaya
yang meyakinkan dirinya bahwa mahasiswa tersebut
Distribusi Frekuensi Pengaruh Teman Sebaya Pada
mampu dalam mencapai target belajar. Hal ini yang
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
membuat mahasiswa mampu merencanakan, memonitor,
Tabel 1 mengevaluasi tujuan dan strategi belajar serta mampu
menentukan lingkungan belajar yang diinginkan.

Pengaruh Teman Sebaya Jumlah Presentase

Rendah (37-74) 11 8,90%


Sedang (74-111) 65 52,80%
Tinggi (112-148) 47 38,20%
Total 123 100%

3
mahasiswa (54,5%), dengan tingkat sedang, sebanyak 45
mahasiswa (36,6%) dengan tingkat tinggi.
Ditemukan juga mahasiswa dengan pengaruh
teman sebaya yang sedang sebanyak 65 mahasiswa Menurut hasil penelitian pada mahasiswa
(52,80%) dimana responden mendapatkan pengaruh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, di dapatkan
teman sebaya yang cukup baik walaupun belum tinggi, dan 11 mahasiswa (8,9 %) dengan tingkat rendah, sebanyak
mahasiswa yang memiliki pengaruh teman sebaya rendah 67 mahasiswa (54,5 %) dengan ingkat sedang, sebanyak
sebanyak 11 mahasiswa (8,90%). Hal ini sejalan dengan 45 mahasiswa (36,6 %) dengan tingkat tinggi. Didapatkan
Zastrow & Ashman (dalam Hikmah, 2012) yang nilai median 102.16, nilai minimum 54, dan nilai maksimum
menjelaskan bahwa mahasiswa dengan teman sebayanya 131. Dengan hasil penelitian tersebut, disebutkan bahwa
saling memberikan dukungan emosional dan memberikan rata-rata mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
informasi penting yang dapat dijadikan referensi dalam Malahayati memiliki regulasi diri dalam belajar tingkat
membandingkan keyakinan, nilai, sikap, dan kemampuan sedang.
mereka dengan mahasiswa lainnya.
Pintrich memaparkan bahwa regulasi diri dalam
Omrord (2008) juga menyatakan salah satu hal belajar sebagai usaha keras untuk mengontrol perilaku,
yang menyebabkan teman sebaya berperan penting bagi motivasi dan affect, kognisi, serta usaha keras untuk
seorang mahasiswa, karena remaja cenderung memilih mencapai tujuan tertentu maka individu harus
teman sebaya yang serupa dengan mereka dalam hal mengendalikan tindakannya (Yukselturk et.al, 2009).
aktivitas, motif berperilaku, gaya berperilaku maupun Thoresen dan Mahoney memaparkan dari perspektif
prestasi akademis. Teman sebaya mampu memberikan sosial-kognitif, bahwa keberadaan regulasi diri dalam
gagasan dan perspektif baru yang tidak didapatkan dari belajar ditentukan oleh tiga wilayah yakni wilayah person,
orangtua. Leka (2015) juga berpendapat bahwa dukungan wilayah perilaku, dan wilayah lingkungan (Zimmerman,
teman sebaya terutama dari teman sekelas memiliki 1989).
dampak positif berupa prestasi belajar.
Mahasiswa yang melakukan regulasi diri dalam
Distribusi Frekuensi Regulasi Diri Dalam Belajar belajar akan memiliki prestasi belajar yang baik (Fasikhah
dan Fatimah, 2013). Apabila mahasiswa tidak melakukan
Tabel 2 regulasi diri dalam belajar, maka mahasiswa dapat
mengalami stress dan melakukan prokrastinasi akademik

Regulasi Diri Dalam Belajar Jumlah Presentase


Rendah (36-72) 11 8,90%
Sedang (73-108) 67 54,50%
Tinggi (109-144) 45 36,60%
Total 123 100%

Dari tabel 2 di atas menunjukan bahwa distribusi


frekuensi regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa
Mahasiswa yang melakukan regulasi diri dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sebanyak 11
belajar menurut Pintrich (2003) yaitu mahasiswa yang
mahasiswa (8,9 %) dengan tingkat rendah, sebanyak 67
menetapkan tujuan dan merencanakan kegiatannya,

4
melakukan monitor dan kontrol terhadap aspek kognitif, teman sebayanya yang mengakibatkan ia termotivasi
motivasi serta tingkah lakunya dalam mencapai tujuan untuk berusaha menggapai tujuan belajarnya.
tersebut. Mahasiswa yang melakukan regulasi diri dalam
Kepercayaan diri mahasiswa pun meningkat
belajar ini adalah mahasiswa yang dapat berhasil dalam
karena adanya dukungan yang diterima dari teman sebaya
pendidikannya.
yang meyakinkan dirinya bahwa mahasiswa tersebut
Distribusi Distribusi Nilai Variable SRL dan Teman mampu dalam mencapai target belajar. Kemudian
diperoleh koefisien korelasi (r)= 0,504 menunjukan bahwa
Tabel 3
arah hubungan yang dihasilkan menunjukan arah positif.
Variable P-Value Nilai r
Pengaruh Teman Sebaya
Regulasi Diri dalam Belajar 0,000 0.504

Dari tabel 3 di atas Uji hipotesa menggunakan uji


Spearman Rank Correlation pada responden, diperoleh
Artinya, semakin tinggi pengaruh teman sebaya
hasil significancy p-value = 0.000 (p-value < α= 0,05),
makan semakin tinggi tingkat regulasi diri dalam belajar
maka hipotesa nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak
mahasiswa dan semakin rendah pengaruh teman sebaya
terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman
maka semakin rendah regulasi diri dalam belajar
sebaya dengan regulasi diri dalam belajar. Karena
mahasiswa.
hipotesa nihil ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif
(Ha) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang Dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat, hal
signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan regulasi ini dimungkinkan karena regulasi diri dalam belajar tidak
diri dalam belajar. hanya di pengaruhi oleh teman sebaya. Terdapat faktor
Kemudian diperoleh koefisien korelasi (r)= 0,504 lain yang dapat mempengaruhi regulasi diri dalam belajar
menunjukan bahwa arah hubungan yang dihasilkan sebagimana yang di katakan oleh Zimmerman dan Pons
menunjukan arah positif dengan kekuatan korelasi cukup (1989), ada tiga faktor yang mempengaruhi regulasi diri
kuat. tersebut, yaitu: (1) Individu yang meliputi pengetahuan
individu, tingkat kemampuan metakognisi dan tujuan yang
DISKUSI ingin dicapai. (2) Perilaku merupakan upaya individu
menggunakan kemampuan yang dimiliki. Semakin besar
dan optimal upaya yang dikerahkan individu dalam
Berdasarkan hasil penelitian uji korelasi
mengatur dan mengorganisasi suatu aktivitas akan
spearman diperoleh p-value 0,000 (p-value <α= 0.05) yang
meningkatkan regulasi diri individu. (3) Lingkungan, hal ini
berarti bahwa terdapat hubungan antara pengaruh teman
bergantung pada bagaimana lingkungan itu mendukung
sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada
atau tidak mendukung. Faktor lingkungan dapat berupa
mahasiswa Faluktas Kedokteran Universitas Malahayati
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, baik lingkungan
angkatan 2018, maka Ho di tolak dan Ha diterima.
keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah, dan lain
Diterimanya hipotesis ini menunjukan bahwa aspek teman
sebagainya.
sebaya penghargaan, perhatian, dan kesenangan dari

5
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang 1. Diketahui bahwa dari 123
dilakukan oleh Farley & Spoon (2014) yang menyatakan responden menunjukan bahwa Pengaruh Teman
bahwa hubungan positif yang dimiliki siswa dengan kawan Sebaya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
sebaya memberikan dampak yang positif terhadap regulasi Universitas Malahayati sebanyak 11 mahasiswa
diri dalam belajar siswa. Dukungan teman sebaya yang (8,90%) dengan tingkat rendah, sebanyak 65
diterima mahasiswa akan mampu menumbuhkan mahasiswa (52,80%) dengan tingkat sedang dan
keyakinan diri mahasiswa atas kemampuannya dalam sebanyak 47 mahasiswa (38,20%) dengan tingkat
mengatur kegiatan belajarnya sesuai dengan kebutuhan tinggi.
diri mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa memiliki 2. Diketahui bahwa dari 123
regulasi diri dalam belajar yang tinggi. Hal ini didukung responden menunjukan regulasi diri dalam belajar
pula oleh penelitian dari Estell & Perdue (2013) yang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
menjelaskan bahwa dukungan teman sebaya memiliki Malahayati sebanyak 11 mahasiswa (8,90%)
keterlibatan pada kegiatan pembelajaran mahasiswa. dengan tingkat rendah, sebanyak 67 mahasiswa
(54,50%) dengan tingkat sedang, sebanyak 45
Mahasiswa yang melakukan regulasi diri dalam
mahasiswa (36,60%) dengan tingkat tinggi.
belajar akan memiliki prestasi belajar yang baik (Fasikhah
3. Dari hasil penelitian kepada 123
& Fatimah, 2013). Apabila mahasiswa tidak melakukan
responden didapatkan p-value 0,000 (p-value <α=
regulasi diri dalam belajar, maka mahasiswa dapat
0,05) yang artinya terdapat hubungan yang
mengalami stress dan melakukan prokrastinasi akademik.
signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan
Tidak hanya itu, regulasi diri dalam belajar memberikan
regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa
sumbangan sebanyak 53,2% terhadap kecemasan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
akademis mahasiswa yang dapat mengakibatkan
Diperoleh koefisien korelasi (r)= 0,504 menunjukan
mahasiswa mengalami stress (Etiafani & Listiara, 2015).
bahwa arah hubungan yang dihasilkan
Dengan demikian, dukungan dari teman sebayanya sangat
menunjukan arah positif dengan kekuatan korelasi
diperlukan dalam proses belajar, karena dapat
cukup kuat.
berpengaruh pada regulasi diri dalam belajar mahasiswa.

SIMPULAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Bagi Peneliti Selanjutnya


penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pengaruh teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar salah satu sumber referensi bagi peneliti lain yang
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas hendak melakukan penelitian selanjutnya yang terkait
Malahayati tahun 2018 sebagai berikut: degan regulasi diri dalam belajar dengan
menambahkan variabel yang lebih banyak agar
menjadi pelengkap dalam penelitian ini. Peneliti
menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai faktor- faktor lain yang mempengaruhi
tingkat regulasi diri dalam belajar dan pengaruh
teman sebaya, serta melakukan penelitian dalam

6
cakupan yang luas. Serta disarankan untuk memilih Fasikhah, S, S & Siti F., 2013. Self regulated learning
waktu yang tepat saat mengambilan data. dalam meningkatkan prestasi akademik pada
Bagi Mahasiswa mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1, (1).
Diharapkan Mahasiswa Kedokteran dapat Hafzan, A., Nasirah, A. A., Norida, A., & Kalthom, H., 2015.
menggukan strategi belajar berdasarkan aspek The Role of Learning Approaches as Mediator
regulasi diri dalam belajar agar dapat membantu between Peer Social Support and Self-Regulated
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah Learning among Engineering
yang dibutuhkan dengan kondisi apapun sebagai Undergraduates. Asian Social Science, 11(17), 67.
dokter yang kompeten Hikmah, N., 2012. Hubungan antara dukungan sosial
kawan sebaya dengan motivasi berprestasi alumni
Bagi Peneliti Selanjutya siswa-siswi SMAN 38 Jakarta lulusan tahun 2011.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi Skripsi. Universitas Indonesia.
dorongan bagi penyelenggara Fakultas maupun Ishtifa, H., 2011. Pengaruh self-efficacy dan kecemasan
Universitas untuk melakukan berbagai upaya akademis terhadap self-regulated dan learning
meminimalisir regulasi diri dalam belajar yang rendah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam
dan mengingkatkan prestasi belajar pada Negeri Jakarta.
mahasiswanya. Program studi juga dapat Leka, I., 2015. The impact of peer relations in the
menyelenggarakan program dengan melakukan academic process among adolescents.
pemilihan mahsiswa berprestasi setiap tahunnya agar Mediterranean Journal of Social Sciences, 6, (1).
mahasiswa terpacu untuk berprestasi. DAFTAR Lisiswanti, R., 2016. Pembelajaran di Fakultas Kedokteran:
PUSTAKA Pengenalan bagi Mahasiswa Baru. JK UNILA,
jurnal kedokteran universitas lampung, vol 1 no 2,
Ahmad Asrori., 2009. Hubungan Kecerdasan Emosi dan oktober 2016, 1(2), 399-403.
Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Malahayati, Universitas. 2017. Profesi Dokter Evaluasi Diri.
Sosial Pada Siswa. Lapoan Penelitian. Di Download di unimal_profesi dokter_evaluasi
Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas diri_komponen E.docx diakses 02 September
Sebelas Maret. 2019.
Mojaverian, T., & Kim, H. S., 2013. Interpreting a helping
Baron, R. A., & Byrne, D., 2005. Psikologi sosial edisi
hand: Cultural variation in the effectiveness of
kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga.
solicited and unsolicited social support. Personality
and Social Psychology Bulleting, 39, (1), 88-99.
Depdiknas RI., 2003. Undang-undang Republik Indonesia
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi penelitian kesehatan
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
(Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.
nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan
Octyavera, R, M., 2009. Hubungan kualitas kehidupan
Nasional Republik Indonesia.
sekolah dengan penyesuaian sosial pada siswa
Desmita., 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. SMA International Islamic Boarding School
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Republic of Indonesia. Jurnal Psikologi.
Etiafani & Anita L., 2015. Self-regulated learning dan Ormrod, J. E., 2008. Psikologi pendidikan: Membantu
kecemasan akademik pada siswa SMK. Jurnal siswa tumbuh dan berkembang edisi keenam jilid
Empati, 4, (4), 144-149. 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

7
Pintrich, P. R., 2003. A Motivational science perspective
on the role of student motivation in learning and
teaching contexts. Journal of educational
Psychology, 95(4), 667.
Pintrich, P., R., & DeGroot, E., V. 1990. Motivational And
Self-Regulated Learning Components Of
Classroom Academic Performance. Journal of
educational Psychology, (82) 33 – 40.
Puspitasari, K., 2018. Pengaruh Dukungan Sosial Kawan
Sebaya Terhadap Regulasi Diri Dalam Belajar
Siswa Sekolah Berasrama (Boarding
School) (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Das könnte Ihnen auch gefallen