Sie sind auf Seite 1von 12

ANALISIS INDIKATOR PERFORMA YANG

MEMPENGARUHI KEMENANGAN DENGAN


PERSENTASE TEMBAKAN RENDAH
DALAM NATIONAL BASKETBALL LEAGUE
INDONESIA
Fajar Hidayatullah
(fajar@stkippgri-bkl.ac.id)
Ditulis sebagai tesis yang merupakan persyaratan kelulusan program
magister pendidikan olahraga di Universitas Negeri Surabaya pada
September 2012

Abstract
The purpose of this research is to study the phenomenon that happen in basketball games
based on different game characteristics that found in the observation process by researcher. Game
characteristics that used was the team that win by a lower shooting percentage than their opponent.
This is a deskriptif research to explain the phenomenon that have been found. Beside of that this
research was using quantitative approach wich use National Basketball League Indonesia season
2011-2013 match as a research subject and National Basketbal Association season 2011-2012 as a
compare study of this research and as a discussion wich is this kind of research has no related
research before. Focus of this research is all the performance indicators as a independent variable
and only team score that use as a dependent variable. From the result of the analysis data with T-
test and Multiple regression concluded that (1) the winning team with lower shooting percentage
than the opponent has a higher average in offensive efficiency, three point field goal made, free
throw made, offensive rebound dan steal. (2) the looser team has a higher average in turnover and
foul. (3) score of the winning team affected significantly by three point field goal made, free throw
made dan offensive rebound. (4) offensive rebound doesn’t have any effect significantly to the
winning score. (5) Turnover doesn’t have any effect significantly to the winning score.

Kata-kata Kunci: Basketball games, Performance Indikator, Basketball game statistics, Match
characteristics, Winning with lower shooting percentage.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena yang terjadi dalam permainan bola basket
berdasarkan karakteristik pertandingan yang berbeda seperti yang ditemukan dalam proses
observasi yang dilakukan peneliti. Karakteristik pertandingan yang diangkat adalah terdapat tim
pemenang dengan persentase tembakan lebih rendah daripada lawan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang ditemukan. Sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dimana subjek penelitiannya adalah National Basketball
League Indonesia 2011-2012 serta National Basketbal Association 2011-2012 yang akan menjadi
perbandingan dari hasil penelitian dan menjadi bahan diskusi dimana penelitian dengan karakteristik
pertandingan ini baru pertama kali dilakukan. Fokus dalam penelitian ini adalah seluruh indikator
performa yang merupakan variabel bebas dan hanya skor pertandingan yang menjadi variabel
terikat. Dari hasil analisis penelitian yang dilakukan dengan uji T dan analisis regresi berganda dapat
disimpulkan bahwa (1), Tim pemenang dengan persentase tembakan lebih randah daripada lawan
memiliki rata-rata indikator performa lebih tinggi dalam offensive efficiency, three point field goal
made, free throw made, offensive rebound dan steal. (2) Tim kalah memiliki rata-rata indikator
performa lebih tinggi dalam turnover dan foul. (3) Skor tim pemenang dipengaruhi secara signifikan
oleh two point field goal made, three point field goal made, free throw made dan offensive rebound.
(4) Indikator performa offensive rebound tidak memiliki pengaruh signifikan secara dominan
terhadap skor kemenangan. (5) Indikator performa Turnover tidak memiliki pengaruh signifikan
secara dominan terhadap skor kemenangan.

Kata-kata Kunci: Permainan bolabasket, Indikator performa, statistik pertandingan bola


basket, karakteristik pertandingan, kemenangan dengan persentase tembakan rendah.

Pendahuluan

Studi mengenai kebiasaan pemain dan tim akan penting bagi setiap pelatih untuk
menentukan kebutuhan timnya maupun mengerti kekuatan tim lainnya baik yang akan
dihadapi maupun tidak, sehingga dengan studi tersebut pelatih akan mengetahui posisi timnya
baik kekurangan ataupun kelebihan yang mereka miliki. Every coach’s goal is to be in
possession of information that could give him a tactical advantage over his opponents. This is
the reason for increasing volume of research concentrated on the problem of automatic or
semi-automatic game analysis using different sources of data, e.g.1 Pada cabang olahraga
bola basket khususnya, terdapat banyak sekali hal-hal yang harus semakin disempurnakan
mengingat bola basket merupakan cabang olahraga yang memiliki karakteristik yang cukup
kompleks dari kemampuan individual hingga bagaimana ciri permainan dari masing-masing
tim yang akan selalu berbeda antara satu dengan lainnya. Cara paling tepat untuk menganalisa
karakteristik permainan adalah dengan menganalisa hasil statistik dari sebuah pertandingan.
The study of basketball game-related statistics in competition has been used to identify
variables that can distinguish between successful teams and players, which can lead to better
sport results.2
Dalam beberapa penelitian sebelumnya ditemukan bahwa variabel yang berhubungan
dengan tembakan sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah tim. The victorious teams had
more free throws made, field goals made (2- and 3-point field goal shots) and executed more
defensive rebounds.3 Hasil penelitian Trninic ini menggunakan sampel pertandingan final
bolabasket pria pada kejuaraan bolabasket eropa dari tahun 1992-2000. Penelitian lainnya
juga menjelaskan bahwa kondisi fisik juga mempengaruhi permainan sebuah tim yang
dikemukakan oleh ibanez dalam penelitiannya pada pertandingan bolabasket profesional
Spanyol pada seluruh pertandingan musim 2005-2006 dan 2006-2007. The results from the

1
Perse, M., Kristan, M., Pers, J., Kovavic, S. 2006. “A Template-Based Multi-Player Action Recognition of the
Basketball Game”. CVBASE '06 - Proceedings of ECCV Workshop on Computer Vision Based Analysis in Sport
th
Environments. Graz. Austria. May 12 . pp. 71-82.
2
Ibanez, S.J., Sampaio, J., Feu, S., Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E. 2008. Basketball Game-Related
Statistics That Discriminate Between Teams Season-long Success. Journal of sport science and medicine.
3
Trninic, S., Dizdar, D., Luksic, E. 2002. “Differences Between Winning and Defeated Top Quality Basketball
Teams in Final Tournaments of European Club Championship”. Original scientific paper, Vol. 26. pp. 521 – 531.
three-point field goals in the third game suggested that winning teams were able to shoot
better from longer distances and this could be the result of exhibiting higher conditioning
status and/or the losing teams’ exhibiting low conditioning in defense.4
Dalam observasi terhadap beberapa statistik pertandingan National Basketball
Association 2011 – 2012 (lampiran 1) yang di pelajari oleh peneliti terdapat beberapa tim
yang memenangkan pertandingan walau dengan persentase tembakan yang lebih buruk dari
tim yang mereka kalahkan pada pertandingan tersebut. Di lain pihak dalam observasi yang
dilakukan peneliti di NBL Indonesia melalui official website resmi National Basketball
League Indonesia (lampiran 2) yang merupakan liga bolabasket profesional indonesia, peneliti
menemukan hal yang berbeda dimana tim pemenang pertandingan memeiliki persentase
keberhasilan tembakan yang lebih rendah daripada lawannya. Berdasarkan temuan
kesenjangan yang terjadi dalam hasil observasi inilah yang menjadi dasar penelitian ini
dilakukan untuk mencari penjelasan yang dapat menjawab fenomena dengan meneliti
beberapa permasalahan antara lain :
1. Apakah terdapat perbedaan diantara indikator performa dalam statistik pertandingan
antara tim pemenang dengan persentase tembakan lebih rendah dengan tim yang
kalah?
2. Apakah seluruh indikator performa dalam statistik pertandingan memiliki pengaruh
yang signifikan secara simultan terhadap skor kemenangan sebuah tim?
3. Apakah seluruh indikator performa dalam statistik pertandingan memiliki pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap skor kemenangan sebuah tim?
4. Apakah offensive rebound memiliki pengaruh yang signifikan secara dominan
terhadap skor kemenangan tim?
5. Apakah opponent turnover memiliki pengaruh yang signifikan secara dominan
terhadap skor kemenangan tim?

Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dalam mencari jawaban beberapa permasalahan yang ditemukan. Accidental
purposive sampling yang merupakan gabungan dari accidental sampling dan purposive
sampling digunakan sebagai teknik sampling dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data
yang telah dipublikasi oleh National Basketball League Indonesia pada official website
www.nblindonesia.com yang menyimpan statistik pertandingan musim 2011-2012. Dari
website tersebut nantinya akan diambil semua pertandingan pada regular season yang
memiliki karakteristik tim pemenang dengan presentase keberhasilan tembakan lebih rendah
daripada tim yang dikalahkannya. Selain itu analisis yang sama dilakukan pula pada data
statistik seluruh pertandingan National Basketball Association 2011-2012 yang memiliki
karakteristik pertandingan serupa. Analisis ini dilakukan agar menjadi perbandingan
bagaimana tim-tim di National Basketball Association menghadapi karakteristik pertandingan
yang sama. Data statistik pertandingan National Basketball Association 2011-2012 yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui official website National Basketball
Association yaitu www.nba.com yang diakses mulai awal musim reguler season hingga akhir
pertandingan untuk memperoleh seluruh data statistik yang sesuai dengan karakteristik
pertandingan yang diharapkan.

4
Ibanez, S.J., Garcia, J., Feu, S., Lorenzo, A., Sampaio, J. 2009. “Effects Of Consecutive Basketball Games on The
Game-Related Statistics That Discriminate Winner and Losing Teams”. Journal Of Sport Science and Medicine,
Vol. 8, pp. 458 – 462.
Beberapa tahapan yang dilakukan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan secara sistematis adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan
Jika dilihat dari kebutuhan berdasarkan fokus penelitian dimana hanya pertandingan yang
memiliki karakteristik dengan tim pemenang memiliki persentase keberhasilan tembakan
lebih rendah daripada tim yang dikalahkannya maka ditetapkan bahwa seluruh sampel
penelitian yang ditemukan sesuai dengan karakteristik pertandingan yang diharapkan
dalam National Basketball League Indonesia 2011-2012 akan digunakan untuk analisis
data penelitian. Selain itu data statistik pertandingan dari National Basketball Association
2011-2012 yang sesuai dengan karakteristik pertandingan dimana tim pemenang memiliki
persentase keberhasilan tembakan lebih rendah. Dalam penelitian ini data statistik
pertandingan dari National Basketball Association 2011-2012 juga di analisis untuk
menjadi pembanding dari hasil analisis data dari National Basketball League Indonesia
2011-2012 yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini
2. Metode pencarian data
Metode pencarian yang digunakan adalah metode pencarian data secara online pada
official website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball
League Indonesia 2011-2012 untuk mempermudah proses pengambilan data seperti yang
disarankan oleh pihak PT. DBL Indonesia sebagai penanggung jawab pelaksanaan
National Basketball League Indonesia 2011-2012
3. Menyaring dan mengumpulkan data
Penyaringan data yang dilakukan adalah terfokus pada setiap pertandingan dengan
karakteristik tim pemenang memiliki persentase tembakan yang lebih rendah daripada tim
yang dikalahkannya.
4. Evaluasi data
Seluruh data yang terkumpul akan di evaluasi kembali sesuai dengan kebutuhan penelitian
yang mengacu pada masalah penelitian yaitu mencari indikator performa yang menjadi
variabel bebas dan mempengaruhi skor kemenangan tim dengan persentase tembakan
yang lebih rendah daripada tim yang dikalahkannya. Selain itu tidak seluruh indikator
performa dalam statistik pertandingan tidak digunakan sebagai variabel bebas dalam
penelitian ini dan beberapa indikator performa juga ditambahkan dalam data statistik yang
diperoleh. Penambahan indikator performa ini dilakukan atas dasar beberapa teori dari
peneliti sebelumnya. Indikator performa yang menjadi variabel terikat adalah skor
pertandingan yang diperoleh tim tersebut. Sedangkan indikator performa yang menjadi
variabel bebas dalam penelitian ini antara lain :
a. Ball Possession
Diperoleh melalui rumus yang dikemukakan oleh Oliver (dalam Lorenzo dkk,
2010:665) BP= Attempted field goals – offensive rebounds + turnovers - 0.4 ×
Attempted free throws.5
b. Offensive Efficiency
Diperoleh melalui rumus yang dikemukakan oleh Oliver (dalam Lorenzo dkk,
2010:665) OE= points scored divided by ball possessions × 100.6
c. Defensive Efficiency

5
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
6
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
Diperoleh melalui rumus yang dikemukakan oleh Oliver (dalam Lorenzo dkk,
2010:665) DE= points allowed divided by ball possessions × 100.7
d. Two Point Field Goal Made
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
e. Three Point Field Goal Made
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
f. Free Throw Made
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
g. Offensive Rebound
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
h. Deffensive Rebound
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
i. Assist
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
j. Steal
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
k. Turnover
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
l. Opponent Turnover
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
m. Foul
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.
n. Block shoot
Diperoleh langsung dari statistik pertandingan yang dipulikasikan dalam Official
Website National Basketball Association 2011-2012 dan National Basketball League
Indonesia 2011-2012.

7
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
5. Menggunakan data
Setelah dievaluasi maka data sekunder yang diperoleh akan dianalisis menggunakan
analysis regression yang diproses dengan SPSS 16 untuk mempermudah proses penelitian.
Uji T dan Uji regresi linear berganda digunakan dalam analisis ini untuk
menyimpulkan data yang dikumpulkan. Independent sample T-test digunakan dalam
menemukan perbedaan antara tim pemenang dan tim yang kalah pada setiap indikator
performa yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Regresi linear berganda
digunakan dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh setiap indikator performa terhadap
skor tim pemenang sehingga akan menjawab variabel bebas mana yang secara signifikan
mempengaruhi skor kemenangan. Seluruh analisis data penelitian dilakukan dengan
menggunakan spss 16 dengan melewati beberapa uji prasyarat yang diharuskan dalam Uji T
maupun uji regresi linear berganda.

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


Y = β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + β10X10 + β11X11 + β12X12 + β13X13 +
β14X14 + e
Keterangan :
Y : skor kemenangan
β1, β2, β3, β4, β5, β6, β7, β8,
β9, β10, β11, β12, β13, β14 : Koefisien persamaan regresi
X1 : ball possession
X2 : offensive efficiency
X3 : defensive efficiency
X4 : two point field goal made
X5 : three point field goal made
X6 : free throw made
X7 : offensive rebound
X8 : defensive rebound
X9 : assist
X10 : steal
X11 : turnover
X12 : opponent turnover
X13 : foul
X14 : block shoot
e : Standard Error

Namun sebelum analisis regresi dapat dilaksanakan harus dilakukan pengujian


linearitas yaitu uji normalitas data terhadap seluruh variabel yang ada serta harus terbebas
dari setiap uji asumsi klasik yang terdiri atas multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedasitas. Menurut Sujiono (dalam Sujianto, 2008:77) menjelaskan bahwa uji
distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal
sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.8
Untuk uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan rasio skewness
dan rasio kuortis yang dipadukan dengan P-P Plot untuk memperoleh hasil yang lebih baik
setelah melihat hasil analisis baik dari diagram maupun rasio skewness dan rasio kuortis.

8
Sujianto, A.E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Pengujian Durbin Watson digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi. Ketentuan pengujian Durbin Watson menurut Makridakis (dalam Sulaiman,
2004:89) adalah :
1. 1,65 < DW < 2,35 disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi
2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 autokorelasi tidak dapat disimpulkan
3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 dinyatakan terjadi autokorelasi9
Untuk uji multikolinearitas menggunakan uji VIF (variance inflation factor) dengan
syarat nilai VIF melebihi 10 agar dinyatakan variabel bebas tersebut memiliki hubungan
linear yang sempurna terhadap variabel terikat.
Pengujian terakhir dalam uji asumsi klasik adalah uji heteroskedasitas. Uji
heteroskedasitas yang digunakan adalah Uji Glejser. Notasi yang digunakan adalah [e] = b1 +
b2X2 + ν. Penjelasannya adalah [e] = nilai absolut dari residual yang dihasilkan dari regresi
model.

Hasil Penelitian
1. Perbedaan Diantara Indikator Performa Dalam Statistik Pertandingan Antara Tim
Pemenang Dengan Persentase Tembakan Lebih Rendah Dengan Tim Yang Kalah
Dari keseluruhan hasil analisis menggunakan independent sample t-test, ditemukan 7
indikator performa yang memiliki rata-rata yang berbeda satu sama lainnya sehingga
rumusan masalah pertama (R1) dapat dibuktikan kebenarannya. Indaktor performa yang
ditemukan membedakan tim pemenang dan tim kalah antara lain adalah :
a. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel offensive efficiency menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,023 < α = 0,05
berarti terdapat perbedaan mean yang signifikan. Serta dengan Nilai thitung yang
positif berarti rata-rata offensive efficiency tim menang lebih tinggi daripada tim
kalah.
b. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel three point field goal made menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α
= 0,05 berarti terdapat perbedaan mean yang signifikan. Serta dengan nilai t hitung
yang positif berarti rata-rata three point field goal made tim menang lebih tinggi
daripada tim kalah.
c. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel free throw made menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05
berarti terdapat perbedaan mean yang signifikan. Serta dengan nilai nilai thitung
adalah positif berarti rata-rata free throw made tim menang lebih tinggi daripada
tim kalah.
d. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel offensive rebound menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05
terdapat perbedaan mean yang signifikan pula. Serta dengan nilai thitung adalah
positif berarti rata-rata offensive rebound tim menang lebih tinggi daripada tim
kalah.
e. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel steal menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,001 < α = 0,05 berarti terdapat
perbedaan mean yang signifikan. Serta dengan nilai thitung adalah positif berarti
rata-rata steal tim menang lebih tinggi daripada tim kalah.
f. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel turnover menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 berarti

9
Sulaiman, W. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset.
terdapat perbedaan mean yang signifikan. dengan nilai thitung adalah positif berarti
rata-rata turnover tim yang pemenang lebih tinggi daripada tim yang kalah.
g. Pada hasil analisis data dengan menggunakan independent sample t-test rata-rata
variabel foul tidak menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,023 > α = 0,05 berarti
perbedaan mean yang signifikan. Serta dengan Nilai thitung yang negatif berarti
rata-rata foul tim kalah lebih tinggi daripada tim menang.
Dari ketujuh indikator performa yang memiliki perbedaan rata-rata offensive
efficiency, three point field goal made, free throw made, offensive rebound dan steal
didominasi oleh tim pemenang dengan persentase tembakan lebih rendah daripada lawan.
Sedangkan rata-rata dari indikator performa turnover dan foul didominasi oleh tim yang
kalah.
Ofensive efficiency merupakan indikator yang diperoleh melalui rumus yang
dikemukakan oleh Oliver (dalam Lorenzo, 2010:665) OE= points scored divided by ball
possessions × 100, BP= Attempted field goals – offensive rebounds + turnovers - 0.4 ×
Attempted free throws.10 Oleh karena itu nilai dari OE sendiri juga masih dipengaruhi oleh
nilai dari empat indikator performa lainnya. Namun offensive efficiency yang merupakan nilai
dari efisiensi serangan tim dalam penelitian ini ditemukan membuat perbedaan nilai rata-rata
yang lebih tinggi dimiliki tim pemenang dibandingkan tim kalah. Sehingga kesimpulannya
rata-rata tim pemenang memiliki efisiensi serangan yang lebih baik daripada tim yang kalah.
Tingginya rata-rata variabel turnover dari tim kalah memberi kesempatan lebih
banyak bagi tim pemenang dengan persentase tembakan lebih rendah untuk melakukan
serangan lebih banyak yang memungkinkan pula bagi mereka untuk mencetak poin lebih
banyak. Seperti yang dikemukakan oleh Mikes The turnovers, shots and fouls constitute the
effectiveness of offense.11 Efektifitas serangan inilah yang membedakan tim pemenang
dengan persentase keberhasilan tembakan lebih rendah daripada lawan.
Rata-rata turnover tim kalah lebih tinggi daripada rata-rata turnover tim pemenang
dapat dipengaruhi oleh indikator performa lain yang berhubungan dengan indikator ini adalah
steal, dimana setiap steal yang dilakukan tim maka turnover juga dicatatkan pada tim lawan.
Namun dalam analisis diatas tidak nampak bahwa tidak ada perbedaan rata-rata steal antara
kedua tim sehingga disimpulkan bahwa turnover yang terjadi pada tim kalah disebabkan oleh
faktor selain steal.
Dalam statistik three point field goal made setiap nilai berarti penambahan 3 poin
terhadap skor yang diperoleh. Dalam analisis ini diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata tim
pemenang memiliki nilai three point field goal made lebih tinggi daripada lawannya.
Sedangkan tingginya rata-rata foul dari tim kalah memberikan peluang bagi tim
menang untuk menanmbah skor lewat free throw made. Kesimpulan ini diperkuat dengan
tingginya rata-rata free throw made tim pemenang. Tingginya rata-rata offensive rebound tim
pemenang berarti pula bahwa mereka memiliki kesempatan kedua lebih banyak ketika
tembakan yang dilakukan meleset dengan melakukan offensive rebound di daerah bertahan
lawan. Hubungan antara tiga indikator performa ini dapat terjadi seperti pendapat Wissel
bahwa usaha untuk rebound menciptakan kesempatan mencetak skor kedua. Lebih sering
terjadi kesempatan kedua ini berhasil dan bahkan lebih sering menyebabkan terjadinya
permainan bernilai 3.12

10
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
11
Fylaktakidou, A., Tsamourtzis, E., Zaggelidis, G. 2011. “The Turnovers Analysis to the Women’s National
League Basketball Games”. Sport Science Review, Vol. XX No. 3-4, pp. 69 - 83.
12
Wissel, H. 2000. Bolabasket. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Pada analisis yang berbeda pada National Basketball Association ditemukan terdapat
sepuluh indikator performa yang memiliki perbedaan rata-rata secara signifikan. Tim
pemenang memiliki rata-rata lebih tinggi daripada lawan pada indikator performa offensive
efficiency, three point field goal made, free throw made, offensive rebound dan steal.
Sedangkan pada indikator perfoorma two point field goal made, deffensive efficiency,
turnover, foul dan block shoot pada tim kalah memiliki rata-rata yang lebih tinggi daripada
lawan. Temuan perbedaan rata-rata tim pemenang dan tim kalah pada setiap indikator
performa dalam National Basketball Association memiliki kesamaan dengan hasil pada
National Basketball League Indonesia kecuali steal pada tim pemenang serta two point field
goal made, block shoot ,deffensive efficiency pada tim kalah. Yang berarti pada National
Basketball Association, turnover yang dilakukan tim kalah banyak disebabkan oleh steal
yang dilakukan tim pemenang serta foul yang dilakukan tim kalah akibat usaha block shoot
yang berlebih mengakibatkan tambahan free throw made yang diperoleh tim pemenang.
2. Pengaruh Signifikan Secara Simultan Seluruh Indikator Performa Dalam Statistik
Pertandingan Terhadap Skor Kemenangan Sebuah Tim
Dari hasil uji F yang dilakukan pada tabel ANOVA dalam analisis regresi terhadap
setiap variabel bebas yaitu seluruh indikator performa terhadap variabel terikat skor
kemenangan tim didapat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang linear dari seluruh
indikator performa secara bersamaan terhadap skor kemenangan tim. Yang berarti rumusan
masalah kedua (R2) dapat dibuktikan kebenarannya bahwa terdapat pengaruh signifikan
secara simultan dari seluruh indikator performa terhadap skor tim pemenang.
3. Pengaruh Signifikan Secara Parsial Diantara Indikator Performa Statistik
Pertandingan Terhadap Skor Kemenangan Sebuah Tim
Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan untuk menentukan koefisien regresi
setiap indikator performa terhadap skor tim pemenang ditemukan 4 indikator performa yang
koefisien regresinya berpengaruh secara signifikan terhadap skor tim pemenang. 4 indikator
performa tersebut adalah two point field goal made dan three point field goal made. Sehingga
rumusan masalah ketiga (R3) dapat dibuktikan kebenarannya bahwa terdapat pengaruh parsial
secara signifikan diantara indikator performa statistik pertandingan terhadap skor tim
pemenang.
4. Diduga Indikator Performa Offensive Rebound dan Opponenet Turnover
Berpengaruh Signifikan Secara Dominan Terhadap Skor Kemenangan Tim
Setelah persamaan regresi diperoleh melalui analisis regresi yang dilakukan terhadap
National Basketball League diperoleh kesimpulan bahwa three point field goal made
memberikan pengeruh signifikan paling dominan diantara indikator performa lainnya atau
dengan kata lain memiliki koefisien regresi yang paling besar. Temuan ini menyimpulkan
bahwa semakin besar nilai three point field goal made semakin besar pula nilai skor tim
pemenang.
Di lain pihak walaupun indiaktor performa offensive rebound juga memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap skor tim pemenang namun tidak bisa dikatakan dominan seperti
yang dijelaskan pada rumusan masalah keempat (R4) karena koefisien regresinya lebih
rendah daripada three point field goal made. Sedangkan untuk opponent turnover dinyatakan
tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai signifikansinya lebih besar dari nilai sig.α
sehingga dinyatakan bahwa opponent turnover tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
skor tim pemenang sehingga dinyatakan rumusan masalah kelima (R5) tidak dapat
dibuktikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka jawaban dari rumusan
masalah yang diajukan antara lain adalah:
1. Tim pemenang dengan persentase tembakan lebih randah daripada lawan memiliki
perbedaan rata-rata indikator performa lebih tinggi dalam offensive efficiency, three point
field goal made, free throw made, offensive rebound dan steal, sedangkan tim kalah
memiliki rata-rata indikator performa lebih tinggi dalam turnover dan foul.
2. Skor tim pemenang dipengaruhi secara simultan oleh seluruh indikator performa dalam
statistik pertandingan.
3. Skor tim pemenang dipengaruhi secara signifikan oleh two point field goal made, three
point field goal made.
4. Indiaktor performa offensive rebound tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap
skor kemenangan tim.
5. Indiaktor performa opponent turnover tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap
skor kemenangan tim.
Sedangkan dari hasil analisis regresi berganda terhadap data statistik pertandingan
National Basketball League Indonesia 2012 dengan tim pemenang memiliki persentase
tembakan lebih rendah daripada lawannya menunjukkan bahwa three point field goal made
memiliki pengaruh dominan terhadap skor kemenangan

Saran dan Diskusi


Sesuai dengan simpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Tim dengan persentase keberhasilan tembakan lebih rendah daripada lawan dapat
memenangkan pertandingan jika mereka memiliki performa pada offensive efficiency,
three point field goal made, free throw made, offensive rebound dan steal yang lebih
baik daripada lawannya yang memiliki persentase keberhasilan tembakan lebih baik.
2. Tim dengan persentase keberhasilan tembakan lebih baik harus waspada terhadap
tingginya turnover dan foul yang dilakukan sebab akan membuat peluang mereka
untuk memenangkan pertandingan berkurang.
3. Tim dengan persentase tembakan lebih rendah daripada lawan dapat harus
memperhatikan performa two point field goal made, three point field goal made, free
throw made dan offensive rebound agar skor yang dimiliki bisa lebih banyak daripada
lawannya.
4. Tim dengan persentase tembakan lebih rendah daripada lawan harus memaksimalkan
performa three point field goal made untuk mencetak skor lebih banyak daripada
lawannya
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab
kemenangan tim dengan persentase tembakan lebih rendah daripada lawannya. penelitian
berdasarkan karakteristik tim pemenang yang memiliki persentase keberhasilan tembakan
lebih rendah daripada lawan belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini
akan memberikan jawaban atas fenomena yang ditemukan dan dapat menjadi masukan secara
teoritis terhadap para pelatih ketika menghadapi karakteristik pertandingan yang sama.
Penelitian yang menganalisis statistik pertandingan berdasarkan karakteristik
pertandingan yang terjadi amsih jarang dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan
manfaat yang berbeda bagi pelatih dalam menghadapi situasi pertandingan yang berbeda.
Gomez dkk (dalam Lorenzo, 2010:664) menyatakan bahwa :
In basketball, the notational analysis throught game-related statistics and game
indicators is very popular among coaches, however, only recently are available
scientific research on the usefulness of these variables in characterizing and
understanding game performances under different contexts.13
Hasil penelitian ini diantara lain untuk memahami variabel-variabel yang
mempengaruhi karakteristik dan performa pertandingan dalam konteks yang berbeda. konteks
berbeda yang dimaksud adalah jika biasanya sebuah penelitian hanya melihat perbedaan tim
pemenang dan tim kalah dengan indikator performa yang mempengaruhinya secara umum,
sedangkan dalam penelitian seperti ini melihat perbedaan tim pemenang dan kalah
berdasarkan karakteristik pertandingan yang ditemukan.
Penelitian sebelumnya melihat perbedaan tim pemenang dan tim kalah dari 3
karakteristik pertandingan yang berbeda yaitu close game, balanced game, unbalanced game
yang dilakukan oleh Lorenzo memperoleh hasil penelitian antara lain :
In close games, winning teams had better values in turnovers and assists, in balanced
games, winning and losing teams were discriminated by successful 2 point field-goals
and defensive rebounds, in unbalanced games, our results enhanced the importance
of the successful 2-point field-goals.14
Penelitian yang dilakukan sebelumnya memberikan jawaban atas perbedaan tim
pemenang dan tim kalah berdasarkan karakteristik pertandingan dilihat dari perbedaan skor
antara tim pemenang dan tim kalah.

Bibliography
Fylaktakidou, A., Tsamourtzis, E., Zaggelidis, G. 2011. “The Turnovers Analysis to the Women’s
National League Basketball Games”. Sport Science Review, Vol. XX No. 3-4, pp. 69 - 83.

Ibanez, S.J., Garcia, J., Feu, S., Lorenzo, A., Sampaio, J. 2009. “Effects Of Consecutive Basketball
Games on The Game-Related Statistics That Discriminate Winner and Losing Teams”. Journal Of
Sport Science and Medicine, Vol. 8, pp. 458 – 462.

Ibanez, S.J., Sampaio, J., Feu, S., Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E. 2008. Basketball Game-Related
Statistics That Discriminate Between Teams Season-long Success. Journal of sport science and
medicine.

Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport
Science and Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.

Sujianto, A.E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Sulaiman, W. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset.

Perse, M., Kristan, M., Pers, J., Kovavic, S. 2006. “A Template-Based Multi-Player Action Recognition
of the Basketball Game”. CVBASE '06 - Proceedings of ECCV Workshop on Computer Vision Based
Analysis in Sport Environments. Graz. Austria. May 12th. pp. 71-82.

13
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
14
Lorenzo, A., Gomez, M.A., Ortega, E., Ibanez, S.J., Sampaio, J. 2010. “Game related statistics which
discriminate between winning and losing under-16 male basketball games”. Journal of Sport Science and
Medicine, Vol. 9, pp. 664 – 668.
Trninic, S., Dizdar, D., Luksic, E. 2002. “Differences Between Winning and Defeated Top Quality
Basketball Teams in Final Tournaments of European Club Championship”. Original scientific paper,
Vol. 26. pp. 521 – 531.

Wissel, H. 2000. Bolabasket. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Das könnte Ihnen auch gefallen