Sie sind auf Seite 1von 11

Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No.

1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
LAPORAN KASUS : PYOMETRA PADA ANJING GOLDEN
RETRIEVER
(Case Report: Pyometra in Golden Retriever Dog)

Yohanes T.R.M.R. Simarmata1*, Anita Kartini Lakapu2, I Dewa Made


Anom3
1
Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Nusa Cendana, Kupang
2
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Nusa Cendana, Kupang
3
Anom Vet Clinic, Denpasar, Bali
*Korespondensi e-mail: drh.joe.saragih@gmail.com

ABSTRACT

Pyometra in dogs is a condition of the accumulation of purulent material


in the uterus of female dogs caused by hormonal imbalances resulting in bacterial
infections and excess fluid production in the uterus. A female Golden Retriever
named Merry, age 4 years old, having her address at Jln. Raya Dharmasaba
Denpasar with complaints of a limp dog, anorexia, issued a thick reddish-colored
discharge from the genitals and smelly. Based on the results of systematic clinical
examination and the results obtained that the temperature of the dog is 38.1 ℃
(normal), pulsus frequency 120x/minute and the frequency of breathing 40x/
minute. At the time of inspection and palpation of the large abdomen, the nipple
comes out. In a complete blood test conducted at Anom Animal Clinic showing the
results of Leucosytosis (an increase in white blood cells) which indicates the
incidence of bacterial infection, the dog is diagnosed with pyometra after being
supported also by X-ray examination results showing radiopaque on the abdomen
and ultrasound results showing the uterus anechoic. Dogs treated by surgery to
remove the ovary and uterus (ovaryohysterectomy) and continued administration
of antibiotics and analgesics. On the 9thday after surgery the incision wound had
dried, the skin fused well, and was no longer removing the discharge from the
genitals.

Keyword : Pyometra; ovariohysterectomy; female dog

PENDAHULUAN

Pyometra pada anjing uterus (Bigliardi et al., 2004).


merupakan kondisi adanya Umummya kelebihan hormon
akumulasi bahan purulent di dalam progesteron menyebabkan terjadinya
uterus anjing betina yang diakibatkan penebalan pada dinding uterus, yang
oleh ketidakseimbangan hormonal memicu timbulnya kista (cystic
sehingga terjadi infeksi bakteri dan endometrial hyperplasia/CEH).
produksi cairan berlebih di dalam Adanya kista menyebabkan ovarium

81
Simarmata et al Jurnal Kajian Veteriner

melepaskan mukus ke dalam uterus terlambat. Menurut Smith (2006)


sehingga terjadi penumpukan cairan anjing dengan pyometra dapat
atau mukus pada lumen uterus. mengeluarkan leleran vagina pada
Mukus merupakan media yang baik kejadian pyometra dengan seviks
untuk pertumbuhan bakteri. Bakteri terbuka (open cervix pyometra) atau
masuk ke dalam uterus melalui tanpa leleran vagina pada pyometra
serviks yang terbuka ketika anjing dengan serviks tertutup (closed
atau kucing berada dalam masa cervix pyometra). Pyometra dengan
estrus. Di dalam uterus bakteri serviks tertutup berbahaya hingga
berkembangbiak dan bertambah dapat menyebabkan kematian dalam
banyak sehingga mengakibatkan waktu beberapa hari akibat
infeksi pada pada uterus dan septikemia atau toksemia, peritonitis
terjadinya kejadian pyometra dan yang paling fatal adalah
(Fossum et al.,2019; Tobias, 2010). kematian (Baithalu et al., 2010).
Diagnosis pada kasus ini Pada kasus ini anjing didiagnosa
didasarkan atas anamnesa atau mengalami pyometra terbuka.
riwayat kasus, pemeriksaan fisik, Terdapat beberapa metode
pemeriksaan darah lengkap dan untuk menangani kasus pyometra,
diteguhkan dengan pemeriksaan yakni dengan pembedahan,
radiografi atau ultrasonografi pada pengobatan dengan antibiotika dan
uterus dan ovarium. Tanda-tanda hormon atau dengan penggunaan
klinis bervariasi tergantung pada pembilasan uterus (flusing). Metode
berat ringannya penyakit (Jitpean et terbaik untuk penanganan kasus
al., 2014). Pada penyakit ini uterus pyometra adalah dengan tindakan
berisi cairan purulen yang terkadang operasi ovariohysterectomy (OH).
berwarna kuning, kuning kecoklatan, Ovariohysterectomy merupakan
coklat tua, bahkan bercampur darah tindakan pengambilan ovarium,
(Gibson et al., 2013). Pyometra dapat cornua uteri dan corpus uteri dari
terjadi empat minggu hingga empat dalam rongga abdomen. Kelebihan
bulan setelah estrus. Tahap awal metode bedah ini yaitu dapat
penyakit ini tidak menunjukkan mencegah kejadian pyometra
tanda klinis yang signifikan, maka berulang (Rootwelt-andersen dan
dari itu diagnosa pyometra sering Farstad, 2006).

RIWAYAT KASUS

Pasien merupakan pasien Anamnesa dan Sinyalemen


housecall yang kemudian dibawa ke Anjing kasus merupakan
klinik untuk pemeriksaan lebih anjing ras Golden Retriever berjenis
lanjut. kelamin betina bernama Merry
dengan pemilik ibu Debby, berumur
4 tahun memiliki rambut berwarna

82
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
cokelat beralamat di Jln. Raya hasil bahwa suhu anjing 38,1 ℃
Dharmasaba Denpasar dengan (normal), frekuensi pulsus 120
keluhan mengeluarkan leleran daru x/menit dan frekuensi napas
vagina berwarna merah dan berbau, 40x/menit. Pada saat inspeksi dan
anjing lemas dan tidak mau makan. palpasi abdomen besar, puting keluar
susu, pemberian pakan wet food
Pemeriksaan Fisik (a/d) namun tidak mau.
Pemeriksaan fisik dilakukan
secara sistematis dan didapatkan

Gambar 1. Putting keluar susu Gambar 2. Pemeriksaan fisik

Gambar 3. Pemasangan infus

Setelah pemeriksaan fisik yaitu Pemeriksaan darah, USG dan


dilakukan maka disarankan kepada X-Ray. Hasil Pemeriksaan darah
klien untuk pemeriksaan lengkap disajikan pada Tabel 1.
menggunakkan penunjang diagnosa

83
Simarmata et al Jurnal Kajian Veteriner

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan darah lengkap


Item Hasil Referensi Note
WBC 73,2 x 10^3 / µl 6-17 H
Lym 59,1 x 10^3 / µl 0,8-5,1 H
Gra% 12% 6-8,3 H
RBC 5,93 x 10^3 / µl 5,5-8,5 Normal
HGB 3,1 g/dL 12-18 L
MCHC 9,3 g/dL 30-38 L
MCH 5,2 pg 20-25 L
MCV 56 Fl 62-72 L
HCT 33,2 % 37-55 L
PLT 192 x 10^3 / µl 200-500 L

Gambar 4. Uterus anechoic (+ Pyometra ditandai dengan tanda panah putih)

Gambar 5. Rongga abdomen terlihat radiopaque (menyerap radiasi sehingga


berwarna putih)

Rongga abdomen didominasi didiagnosa mengalami pyometra dan


dengan radiopaque mengindikasikan harus dilakukan tindakan operasi OH
terdapat massa/cairan. Radiopaque (ovariohisterectomy).
menunjukkan bahwa cairan/ massa
menyerap sinar x-ray. Penanganan
Operasi Ovariohysterectomy.
Diagnosa
Setelah melihat hasil
pemeriksaan fisik dan diagnosa
penunjang lain maka merry

84
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
PEMBAHASAN

Etiologi terjadinya pyometra: atau estrogen untuk induksi estrus


a. Usia atau menghentikan kehamilan dapat
Pyometra dapat terjadi pada menyebabkan pyometra pada anjing
usia berapa saja setelah estrus betina muda. Estrogen merupakan
pertama, termasuk yang usia tengah factor penting pada anjing muda dan
hingga usia tua. Dilaporkan usia rata- progesterone penting pada hewan
rata 7,25 tahun dari 4 bulan hingga tua. Fakta menunjukkan bahwa ada
berusia 16 tahun. Pyometra paling peningkatan resiko pyometra pada 1-
sering terjadi pada anjing betina 2 tahun pada grup umur tua karena
berusia diatas 6 tahun. Pyometra juga pemberian estrogen tetapi tidak ada
terjadi pada hewan yang lebih muda hubungan yang signifikan antara
dengan usia rata-rata sekitar 2 tahun terapi progesterone dan pyometra.
(Baithalu, 2010). Konsentrasi IGF-1 yang
b. Siklus estrus tinggi terletak di sel-sel epitel sekitar
Kebanyakan anjing betina endometrium anjing dan
menderita pyometra dalam 8 minggu kemungkinan memiliki peranan
dari estrus terakhir. Namun demikian penting dalam pembentukan CEH-
dapat pula terjadi pada anjing betina pyometra kompleks (Baithalu, 2010)
pada setiap tahap siklus estrus atau d. Breed
yang sedang bunting (Baithalu, Breed yang dilaporkan
2010) cenderung mengalami pyometra
c. Hormon adalah Rotweiller, Saint-Bernard,
Progesteron memiliki peran Chow-chow, Golden Retriever, Irish
penting dalam menginisiasi Terrier, dll. Breed yang memiliki
pathogenesis dari Cystic endometrial resiko rendah termasuk German
hyperplasia (CEH)- Pyometra Shepherd, Daschund, Drevers, dll.
kompleks. Endometrial hyperplasia (Baithalu, 2010).
menghasilkan CEH karena produksi Pyometra yang terjadi pada
hormone progesterone lebih tinggi pasien Merry merupakan pyometra
dibandingkan estrogen. Jika tipe terbuka dengan kemungkinan
diberikan estrogen saat produksi disebabkan oleh hormone dan
progesteron meningkat dapat predisposisi breed. Pyometra bisa
menjadi predisposisi pyometra pada terjadi saat fase luteal (diestrus)
anjing betina. Fungsi estrogen adalah karena peningkatan plasma
menjaga agar serviks tetap relaksasi progesterone, hal ini akibat pengaruh
dalam waktu yang cukup lama pada hormone. Jaringan glandular menjadi
fase luteal dan juga meningkatkan kista, edema dan menebal. Sekresi
efek stimulasi dari progesterone di yang berlebihan dan terakumulasi
uterus. Terapi hormonal antara pada lumen uterus menjadikan
progesterone untuk menekan estrus lingkungan ideal untuk bakteri

85
Simarmata et al Jurnal Kajian Veteriner

tumbuh. Bakteri yang tumbuh sumsum tulang, menarik fe dari


mengakibatkan penumpukan nanah erythropoiesis normal.
dalam lumen uterus. Penumpukan Untuk hasil diagnosa
nanah pada endometrium penunjang lain yaitu pemeriksaan
menyebabkan PGF2α tidak USG menunjukkan bahwa adanya
dihasilkan sehingga CL tidak cairan pada lumen uterus yang
diregresi (persisten). ditandai dengan gambaran anechoic.
Berdasarkan hasil hematologi Berdasarkan hasil pemeriksaan,
darah menunjukkan bahwa hewan hewan didiagnosa mengalami
mengalami peningkatan sel darah Pyometra. Pyometra yang terjadi
putih yang mengindikasikan adalah pyometra tipe terbuka karena
terjadinya infeksi dan peradangan. berdasarkan gejala klinis ditemukan
Kahn et al. (2005) menyatakan adanya leleran dari vagina berwarna
bahwa pyometra adalah penyakit saat kemerahan dan berbau, untuk
fase diestrus akibat mediasi penanganan pyometra dapat
hormonal dengan karakteristik cystic digunakan 2 metode yaitu metode
endometrial hyperplasia (CEH) operasi (Ovariohysterectomi) dan
ditambah adanya infeksi sekunder metode tanpa operasi (menggunakan
oleh bakteri. Profil darah dari hewan obat-obatan). Metode terbaik adalah
menunjukkan terjadinya anemia dengan melakukan operasi. Operasi
mikrositik hipokromik yang OH dapat mencegah kejadian
mengarahkan kepada kekurangan zat pyometra berulang (Rootwelt-
besi (fe) dalam darah. andersen dan Farstad, 2006).
Leukositosis terjadi karena Penanganan kasus pyometra
infeksi bakteri pada kejadian ini dilakukan dengan metode operasi
pyometra menstimulasi bone marrow OH. Persiapan yang harus dilakukan
untuk melepaskan lebih banyak sebelum melakukan tindakan operasi
jumlah neutrofil imatur ke dalam adalah persiapan ruangan operasi,
sirkulasi darah untuk mengatasi dan persiapan alat dan bahan, persiapan
melawan infeksi akibat bakteri hewan dan operator.
tersebut. Anemia yang terjadi diduga Persiapan hewan dimulai
disebabkan oleh penurunan dengan membersihkan area yang
erythropoiesis yang disebut anemia akan dilakukan tindakan yaitu
dari penyakit kronis dan hilangnya dilakukan pencukuran pada daerah
eritrosist ke dalam lumen uterus. bagian tubuh yang akan dibedah.
Anemia karena penyakit kronis dapat Pencukuran dimaksud untuk
disebabkan oleh berbagai macam menciptakan daerah yang steril dan
gangguan termasuk peradangan bebas dari rambut sehingga
kronis dimana laktoferin dan reactan mempermudah jalanya pembedahan
fase akut lainnya memediasi dan meminimalkan terjadinya
sekustrasi fe dalam sel-sel myeloid di kontaminasi pada daerah
pembedahan. Daerah yang telah

86
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
dicukur dibersihkan dengan menembus musculus rectus
Clorhexidine, alkohol 70% dan abdominis externus dan musculus
kemudian diolesi povidone iodine rectus abdoinis internus hingga
secara sirkuler dari arah dalam ke mencapai peritoneum (Tobias, 2010).
luar. Alkohol 70 % merupakan Setelah melewati peritoneum,
desinfektan yang diberikan dengan gunakan gunting tumpul untuk
tujuan menghilangkan kontaminan memperpanjang garis insisi.
pada kulit. Alkohol 70 % efektif Ligamentum falciform yang melekat
membunuh mikroorganisme namun pada dinding abdomen dipreparir
tidak efektif membunuh spora. secara perlahan menggunakan
Sedangkan povidone iodine gunting untuk dapat mengekspos
merupakan antiseptik germisidal organ dalam cavum abdomen,
yang bekerja untuk membunuh eksplorasi vesica urinaria dan
bakteri gram positif dan negatif, temukan uterus yang berada di
efektif pada spora dan reaksi bawah vesica urinaria dengan
alerginya rendah (Brander et al., menguakan omentum ke dorsal
1991cit Murni, 2014). Povidone Setelah menemukan uterus, telusuri
iodine juga dapat digunakan untuk percabangannya ke masing-masing
mengobati luka, serta melawan ovarium dan preparer (Gambar
infeksi jamur dan parasit. Hewan 6(A)). Saat mempreparir, beberapa
diinjeksi agen sedasi medetomidin bagian yang dipotong diantaranya
dan agen anestesi ketamin dengan penggantung ovarium (mesovarium),
perbandingan 1 : 2 (hewan dibius pengantung tuba fallopi
umum) dengan dosis anjuran untuk (mesosalpinx) dan penggantung
medetomidin adalah anjuran 0,01- uterus (mesometrium). Lakukan
0,08 mg/kg BB (dosis pemberian pengaitan (ligase) pada pembuluh
0,04 mg/kg) dan agen anestesi darah dekat ovarium sebelum
ketamin dosis anjuran 2-4 mg/kg BB. pengangkatan ovarium. Lakukan hal
Benang yang digunakan adalah yang sama untuk ovarium kiri
vycril absorbable untuk penjahitan maupun kanan. Ligase juga
muskulus, subkutan dan supramid dilakukan di batas antara cervix dan
non absorbable untuk penjahitan corpus uteri Setelah diligasi, potong
kulit. (Gambar 6(B)) dan pastikan tidak
Incisi ovariohysterectomy ada perdarahan yang terjadi pada
dilakukan mulai dari umbilicus daerah yang telah diligasi. Bersihkan
kearah caudal. Insisi selanjutnya apabila ada darah yang tersisa.
dilakukan pada lapisan subcutan. Kembalikan omentum untuk
Lemak yang ada di bawah subcutan menutupi permukaan abdomen.
kemudian dipreparir agar dapat Selama eksplorasi, jaringan dan
mengekspos linea (Tobias, 2010). organ dibasahi dengan NaCl
Penyayatan atau insisi kemudian fisiologis (Fossum et al, 2019) dan
dilakukan pada linea tepatnya setelah penjahitan muskulus hewan

87
Simarmata et al Jurnal Kajian Veteriner

kembali dibasahi dengan antibiotik


Penstrep-400.

Gambar. 6(A) Gambar. 6(B) Gambar. 6(C)


Keterangan :
Gambar. 6(A) : Eksplorasi uterus yang berisi cairan pyometra
Gambar. 6(B) : Uterus berisi cairan pyometra
Gambar. 6(C) : Penjahitan incisi

Setelah eksplorasi selesai subkutan jahitan simple continuos


(uterus dan ovarium telah diangkat) (jahitan subcutikuler) dan pada kulit
dan seluruh organ diposisikan pada menggunakkan jahitan simple
posisi semula, maka sebelum interrupted (Gambar 6(C)). Terapi
dilanjutkan dengan post operative diberikan antibiotik
penjahitan.diberikan lagi Penstrep- dan antiinflamasi serta penggantian
400 pada subkutan. Penjahitan bandage secara teratur. Antibiotik
muskulus kembali setelah dilakukan yang digunakan adalah ceftriaxone 5
operasi adalah menggunakkan ml (diberikan 2 kali sehari), dan
jahitan simple interrupted, bagian injeksi Tolfedin 2 ml (2 kali sehari).

Tabel 1. Observasi dan kondisi luka


Tanggal Pemeriksaan Harian Terapi
27/07/2019 Operasi pyometra - Inj/ Ceftriaxone 5 ml
Masih lemas, jahitan abdomen masih - Inj/Tolfedine® (dosis
basah, belum mau makan. anjuran 0,1 ml /kg BB)
T = 37,30 C IM – 2 ml
- (+) infus RL
28/07/2019 Masih lemas, bantu suap a/d, - (+) infus RL
kesakitan saat dipindah posisi, jahitan - Inj/ Ceftriaxone 5 ml
abdomen belum kering - Inj/Tolfedine® (dosis
T = 36,90 C anjuran 0,1 ml /kg BB)
IM – 2 ml
- Ganti bandage
- a/d 1 kaleng

88
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
29/07/2019 Banyak berbaring, jahitan belum - (+) infus RL
kering, abdomen besar, palpasi ada - Inj/ Ceftriaxone 5 ml
respon sakit, makan a/d pakai suap. T - Inj/Tolfedine® (dosis
= 370 C anjuran 0,1 ml /kg BB)
IM – 2 ml
- Ganti bandage
- a/d 1 kaleng
30/07/2019 Responsif, jahitan mulai kering, - Inj/ Ceftriaxone 5 ml
jahitan baik tidak rusak, ganti - Inj/Tolfedine® (dosis
bandage, mau makan a/d, belum BAB anjuran 0,1 ml /kg BB)
IM – 2 ml
- Dressing + powder ab
1/08/2019 Responsif, jahitan kering, ganti
bandage, makan a/d
2/08/2019 Kondisi luka jahitan kering, makan
a/d, responsive
3/08/2019 Kondisi luka jahitan menyatu, jahitan
kering.

Menurut Fossum et al. antara lain nutrisi, status metabolik,


(2019), pembengkakan disertai status sirkulasi darah dan hormon
keluarnya cairan serosanguineus glukokortikoid.
merupakan tanda dehisensi luka. Menurut Perry & Potter
Dehisensi luka umumnya terjadi 3-5 (2006), lama penyembuhan luka
hari postoperasi dan disebabkan oleh berdasarkan fase penyembuhan luka
jahitan yang longgar, simpul yang adalah fase inflamasi (berlangsung
tidak stabil, dan simpul yang tidak sampai hari ke-3 atau hari ke-4), fase
pada tempatnya. Penyembuhan luka proliferasi (berlangsung 3-24 hari),
merupakan suatu proses yang terjadi fase maturasi dimulai pada minggu
secara normal. Artinya, tubuh yang ke-3 setelah operasi dan bisa
sehat mempunyai kemampuan alami memerlukan waktu lebih dari 1
untuk melindungi dan memulihkan tahun.
dirinya. Penyembuhan luka Reaksi inflamasi merupakan
melibatkan berbagai proses meliputi reaksi protektif setempat yang
inflamasi akut. Dalam penyembuhan ditimbulkan oleh cedera atau
luka terdapat sejumlah faktor kerusakan jaringan (Dorland, 2002).
sistemik dan lokal yang mengganggu Radang merupakan fase pertama dari
penyembuhan luka. Faktor lokal proses penyembuhan luka. Respons
yang berpengaruh terhadap inflamasi akut terjadi segera setelah
penyembuhan luka antara lain terjadi perlukaan yang diawali
infeksi, faktor mekanik, benda asing, dengan vasokonstriksi pembuluh
macam, lokasi dan ukuran besarnya darah sehingga terjadi sumbatan
luka. Faktor sistemik yang trombosit yang diperkuat oleh fibrin
mempengaruhi penyembuhan luka pada pembuluh darah yang pecah.

89
Simarmata et al Jurnal Kajian Veteriner

Jaringan yang rusak dan sel mast permeabilitas kapiler yang


melepaskan histamin dan mediator menyebabkan serum dan cairan
inflamasi lainnya yang menyebabkan darah yang kaya protein mengalir ke
vasodilatasi dan peningkatan suplai dalam spasium interstitial. Kondisi
darah ke jaringan luka menyebabkan pasien sudah stabil dapat dirawat
luka tampak kemerahan dan terasa jalan dan teratur melakukan check-
hangat. Kebengkakan atau edema up untuk pembukaan jahitan dan
lokal terjadi akibat peningkatan penggantian bandage.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pyometra setelah didukung juga


pemeriksaan klinis secara sistematis dengan hasil pemeriksaan X-ray
dan didapatkan hasil bahwa anjing yang menunjukkan radiopaque pada
Merry didiagnosa menderita abdomen dan hasil USG
pyometra. Hasil pemeriksaan pada menunjukkan uterus anechoic.
anjing Merry meliputi suhu anjing Anjing ditangani dengan melakukan
38,1 ℃ (normal), frekuensi pulsus pembedahan untuk mengangkat
120 x/menit dan frekuensi napas ovarium dan uterus
40x/menit. Pada saat inspeksi dan (ovaryohysterectomy) dan
palpasi abdomen besar, puting keluar dilanjutkan pemberian antibiotika
susu. Pada pemeriksaan darah dan analgesik. Pada hari ke-9 pasca
lengkap yang dilakukan di Klinik operasi luka bekas insisi sudah
Hewan Anom menunjukkan hasil mengering, kulit menyatu dengan
Leucosytosis (peningkatan sel darah baik, dan sudah tidak lagi
putih) yang mengindikasikan pada mengeluarkan leleran dari alat
kejadian infeksi akibat bakteri, kelamin.
anjing didiagnosa menderita

SARAN

Tindakan yang dilakukan ovariohysterectomy untuk mencegah


untuk penanganan pyometra adalah penyakit berulang.

DAFTAR PUSTAKA

Bigliardi, E., Parmigiani, E., Domest Anim 2004;39:136–


Cavirani, S., Luppi, A., 40.
Bonati, L., Corradi, A. Baithalu, R. 2010. Canine Pyometra.
ltrasonography and cystic Jurnal. Vol.3(7): 340-342.
hyperplasia–pyometra Indian Vertrinary Research
complex in the bitch. Reprod Institute.

90
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 1 : 81-91 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i1.2265
EISSN : 2528-6021
Brander, G.C., and Pugh, D. M. Pyometra at Five RSPCA
1991, Veterinary Applied Hospitals in the UK: cases
Pharmacology and from 2006 to 2011.
th
Therapeutics 4 edition. The Veterinary Record.
English Language Book Kahn, C.M., and Line, S. 2005. The
Society and Bailleri Tyndall. Merck Veterinary Manual. 9th
London cit Mughniati, S., Ed.Merck & Co.Inc.USA.
2015. Pengaruh Ekstrak Biji Potter, K., Hancock, D. H., and
Kapuk (Ceiba pentandra Gallina, A. M. 1991. Clinical
gaertn) sebagai Obat and pathologic features of
Kontrasepsi pada Kucing endometrial hyper-plasia,
Lokal (Felis domestica) pyometra, and endometritis in
Ditinjau dari Kualitas Sperma cats: 79cases (1980-1985).
dan Organ Reproduksi Journal of American
Jantan. Skripsi. Program Veterina-ry Medical
Studi Kedokteran Hewan Association. 198(8):1427-
Fakultas Kedokteran 1431.
Universitas Hasanuddin, Rootwelt-andersen V, Farstad W.
Makassar. 2006. Treatment Pyometra in
Fossum, T. W., Cho, J., Dewey, C. The Bitch: A Survey Among
W., Hayashi, K., Norwegian Small Animal
Huntingford, J. L., MacPhail, Practicioners. EJCAP 16:
C. M., et al. 2019. Small 195-198. Sudisma, I. G. N.
Animal Surgery, 5th Edition. 2016, Ilmu Bedah Veteriner
Elsevier Inc. Philadelphia. dan Teknik Operasi, Edisi 1,
Fossum, T.W. 2002. Textbook pf Plawa Sari : Denpasar.
Veterinary Physiology, 3rd Smith, F. O. 2006. Canine Pyometra.
edition. WB Saunders Science Direct. 66 : 610-612.
Company. Philadelphia. Tobias, K.M. 2010. Manual of Small
Gibson, A., Dean, R., Yates, D., Animal Soft Tissue Surgery,
Stavisky, J. 2013. A 1st edition. Wiley-Blackwell:
Retrospective Study of USA.

91

Das könnte Ihnen auch gefallen