Sie sind auf Seite 1von 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA

DHITA PARANITA NINGTYAS

PAUD Permata Bunda, Blitar Jawa Timur


Jl. Soekarno Hatta No.75, Blitar. E-mail: dhitatyas.30@gmail.com

Abstract: The aim of this research is to improving the beginning reading abilty in group B PAUD
Permata Bunda Blitar. The learning process through Ular Tangga consist how to know the
alfabet, words, simple sentences and the meaning of words or sentences.The research used action
research method according to Kemmis and Taggart made throught two cycle consisting of 16
sessions. The cycle consist of planning, action (acting), observation (observing), and reflection
(reflecting). Before the beginning observation as a comparison after the action observation is
done, so that the percentage target of the learning achievement could be measured. With Ular
tangga game, its prove if learn reading can with games and it is can make easy learn reading. The
data was collected by the research instrument in the form of the test result to early reading ability
pre-cycle and the results to early reading ability after cycle I and cycle II. The end result of this
research shows that the reading throught Ular Tangga game could increase early reading ability
of grade B Kindergarten student who evidenced by the acquisition of clasical scores early reading
pre-action reaches 38,88%. After the first cycle increase the scores reaches 79,67% and the
second cycle is optaineded satisfactory clasical scores reaches 90%. Ular tangga game it should
be alternatif to teach reading for the children.

Keywords: Reading Ability, Early Childhod, Ular Tangga Game

Abstrak: Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak TK B


diPAUD Permata Bunda Blitar. Kemampuan membaca permulaan meliputi kemampuan untuk
mengenal huruf, suku kata, kata, membaca kalimat dan memaknai kata dan kalimat. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan menurut Kemmis dan Taggart dengan dua siklus yang
terdiri dari 16 pertemuan. Siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observasi), dan mencerminkan (refleksi). Penelitian pra tindakan untuk mengetahui
hasil presentase kemampuan awal. Dengan permainan ular tangga, dapat membuat belajar
membaca menjadi lebih mudah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kemampuan membaca anak
kelompok B meningkat, yang dilihat dari kenaikan skor klasikal dari kegiatan pra tindakan
38,88%. Setelah diadakan siklus I menjadi meningkat 79,67%, dan siklus II meningkat menjadi
90%. Permainan ular tangga dapat mejadi alternatif mengajarkan membaca untuk anak.

Kata kunci: Kemampuan Membaca, Anak Usia Dini, Permainan Ular Tangga

Salah satu aspek perkem- penting untuk dikembangkan karena


bangan anak yang harus dikembang- bahasa merupakan faktor utama
kan adalah kemampuan bahasa. manusia untuk berkomunikasi baik
Kemampuan bahasa anak sangat

247
Peningkatan Kemampuan Membaca
Dhita Paranita Ningtyas

secara lisan maupun tulisan. Undang- Hasil observasi yang pene-


Undang RI nomor 20 Tahun 2003 liti lakukan pada Kelompok B PAUD
tentang Sistem Pendidikan Nasional Permata Bunda Blitar tentang penga-
menegaskan perlunya penanganan jaran membaca permulaan kepada
Pendidikan Anak Usia Dini di tanah anak menghasilkan beberapa data
air. Disebutkan dalam pasal 1 butir awal, yaitu: anak-anak yang baru
14 bahwa Pendidikan Anak Usia masuk ke kelas B ada 9 anak dari 10
Dini adalah suatu upaya pembinaan yang memiliki kemampuan membaca
yang ditujukan kepada anak sejak kurang terlihat pada saat Ibu guru
lahir sampai dengan usia enam tahun meminta anak untuk mengerjakan
yang dilakukan melalui pemberian LKS. Pada saat jam bermain, anak-
rangsangan pendidikan untuk mem- anak dipanggil satu persatu oleh ibu
bantu pertumbuhan dan perkem- guru, karena hari ini jadwal mereka
bangan jasmani dan rohani agar anak untuk membaca. Setiap anak memba-
memiliki kesiapan dalam memasuki ca sesuai dengan giliran dan juga
pendidikan lebih lanjut. Salah satu bagian mana mereka terakhir mem-
cara mengenalkan kegiatan membaca baca secara bergiliran. Dari kegiatan
untuk anak usia dini bisa dilakukan ini peneliti melihat ada beberapa
dengan Permainan. Sesuai dengan anak yang sudah lancar membaca,
prinsip pendidikan anak usiadini tapi ada juga yang membaca masih
yaitu belajar seraya bermain dieja dan dibantu oleh guru.
sehingga pembelajaran yang mene- Hasil observasi tersebut,
gangkan bisa dilakukan dengan maka peneliti berkolaborasi dengan
sangat menyenangkan. Kegiatan guru membuat penelitian tindakan
membaca bisa dikenalkan kepada untuk meningkatkan kemampuan
anak dengan menggunakan permain- membaca anak Kelompok B di
an, sehingga anak bisa tetap bermain PAUD Permata Bunda Blitar tahun
sesuai dengan masanya, akan tetapi 2014, dengan menggunakan perma-
melalui kegiatan bermain anak juga inan ular tangga yang berbeda
dapat belajar membaca. dengan permainan ular tangga biasa,

248
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

mulai dari media dan cara bermain- yang membutuhkan perbaikan, dan
nya dimodifikasi untuk memaksimal- menyajikan strategi untuk mena-
kan kemampuan membaca anak ngani ketertinggalan. Penelitian ini
Kelompok B PAUD Permata Bunda mengungkapkan kepada pendidik
Blitar. anak usia dini bagaimana cara me-
Penelitian relevan yang di- ningkatkan pengajaran dan pembela-
ambil dari jurnal Internasioanl yaitu jaran teknik dan lingkungan dalam
penelitian tentang guided reading: a program anak usia dini. Tujuannya
research-based response to the adalah untuk mempromosikan pe-
challenges of early reading ningkatan secara keseluruhan dalam
instructtion (Iaquinta, 2006). membaca, penalaran, dan melek
Penelitian ini berfokus pada bagai- huruf bagi anak-anak yang terdaftar
mana guru mengajarkan membaca dalam program anak usia dini dan
kepada anak, peneliti menghasilkan dengan demikian lebih baik
cara-cara instruksi membaca atau mempersiapkan mereka untuk TK.
panduan membaca yang diberikan
oleh guru kepada anak dengan cara Membaca Permulaan
mengajarkan membaca kepada anak Membaca sebagai proses
dengan mudah pada saat anak sedang visual merupakan proses menerje-
mulai belajar mem-baca awal. mahkan simbol tulis kedalam bunyi,
Penelitian berikutnya sebagai proses berfikir membaca
tentang membaca adalah Reading, mencakup pengenalan kata, pemaha-
Reasoning, and Literacy: Strategies man literal, interprestasi, membaca
for Early Childhood Education From kritis, dan membaca kreatif (Farida,
the Analysis of Classroom 2008: 3). Membaca merupakan sebu-
Observations yang dilakukan oleh ah proses menterjemahkan atau me-
Mckie dkk, pada tahun 2011 ngartikan simbol-simbol tulisan ke-
memaparkan bahwa pene-litian yang dalam bunyi atau suara. Maka mem-
dilakukan di beberapa daerah baca permulaan adalah tahap pembe-
Washington DC, membahas daerah lajaran membaca untuk mengem-

249
Peningkatan Kemampuan Membaca
Dhita Paranita Ningtyas

bangkan ketrampilan dasar mem- katan kognitif anak untuk pengenalan


baca. Ketrampilan ini mencakup huruf dan kata serta proses pemero-
ketrampilan mengenal huruf, mem- lehan informasi dari tulisan (Owens,
baca kata, serta membaca kalimat 2012: 363-364). Kemampuan mem-
sederhana dengan lafal dan intonasi baca diperoleh anak melalui proses
yang wajar secara lancar akan tetapi yang natural, anak akan belajar
tidak ditekankan pada pemahaman melihat gambar, huruf, kata dan
isinya karena pemahaman isi akan membaca buku cerita, apabila anak
dilaksanakan dan ditekankan pada mengikuti tahapan dengan baik,
tahap membaca selanjutnya pada maka anak akan sukses dalam belajar
kelas yang lebih tinggi. membaca (Sonowat & Francis, 2007:
“Reading is a message-getting, 41).
problem solving activity which Beberapa uraian diatas
increases in power and flexibility the dapat disimpulkan bahwa pembe-
more it is practiced.... Language and lajaran kemampuan membaca
visual perception responses are permulaan dapat dimulai dengan
purposefully directed by the reader memperkenalkan huruf, suku kata,
in some integrated way to the kata dan kalimat. Sedangkan hakikat
problem of extaracting meaning from membaca permulaan adalah belajar
cues in a text, in sequence, so that mengenal lambang-lambang bunyi
the reader brings a maximum of bahasa dan rangkaian huruf kemu-
understanding to the author’s dian menghubungkan dengan makna
message (Jalongo, 2007: 181). yang terdapat dalam rangkaian huruf
Menurut Jalongo membaca tersebut. Dilihat dari usia anak TK B,
adalah suatu cara memahami pesan anak sudah dapat belajar membaca
tertulis dan cara untuk menyam- dengan menyediakan bahan bacaan
paikan pesan dari penulis agar lebih dan pendekatan yang tepat, bentuk
memahami. Membaca adalah kegiat- stimulus kepada anak, serta ling-
an yang mengarah pada tujuan, kungan belajar yang mendukung
membaca juga lebih dalam pening-

250
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

perkembangan kemampuan mem- kotak-kotak tertentu, lalu terdapat


baca anak. sebuah tabung atau gelas kecil dari
plastik dan dadu kecil berbentuk
Permainan Ular Tangga kotak tapi tumpul pada setiap
Permainan ular tangga ada- sudutnya sehingga mudah meng-
lah permainan yang menggunakan gelinding, pada sisi sisi dadu ini
papan gambar yang bisa disesuaikan terdapat bintik berjumlah satu hingga
sesuai fungsinya, permainan ini bisa enam bintik, dadu ini juga terbuat
dikelompokkan sesuai dengan umur dari plastik, lalu ada lagi sebuah
anak ataupun bentuk tampilan gam- plastik kecil berbentuk kerucut,
bar, aturan permainannya, setiap pemain bisa sendirian, bisa juga
pemain dimulai pada bidak yang dengan 2-3 anak laki-laki ataupun
terdapat dipojok kiri bawah, secara perempuan, cara memainkan bergan-
bergiliran melemparkan dadu, kemu- tian satu persatu anak (Mulyani,
dian lihat angka berapa yang muncul 2013: 121).
pada dadu. Bidak dapat berjalan Permainan ular tangga sedi-
sesuai dengan jumlah mata dadu kit berbeda dengan definisi para ahli
yang muncul, bila pemain mendarat sebelumnya, karena permainan ini
ujung bawah sebuah tangga, mereka sudah dimodifikasi, dengan menga-
dapat langsung naik ke ujung tangga dopsi permainan ular tangga yang
yang lain, bila mendarat di kotak seperti biasa. Permainan ular tangga
dengan ular, mereka harus turun ini digunakan untuk sarana atau
kekotak ujung dibawah ular tersebut media belajar anak-anak bila benar
(Nurjatmika, 2012: 103-104). jawaban, maka bisa naik tangga bila
Definisi permainan ular salah maka akan turun tangga seperti
tang-ga adalah sarana bermain ini ular (Jamil, 2009: 155). Anak-anak
terdiri dari selembar papan atau harus belajar bekerja sama dengan
kertas tebal bergambar kotak-kotak baik, terutama untuk menjawab soal
sebanyak 100 buah, dimana terdapat berupa pengetahuan yang mereka
gambar ular tangga dan tangga pada pelajari. Anak-anak juga belajar dan

251
Peningkatan Kemampuan Membaca
Dhita Paranita Ningtyas

berlatih memahami suatu strategi (planning); b) tindakan (acting); c)


berpikir yang tepat dan cepat. pengamatan (observing); d) refleksi
Menurut definisi para pakar (reflecting). Penelitian ini terdiri dari
diatas maka dapat diambil kesim- delapan pertemuan per siklus, jika
pulan bahwa permainan ular tangga siklus I belum berhasil maka diada-
adalah permainan yang mengguna- kan siklus II, begitu sampai dengan
kan papan bergambar berbentuk penelitian tersebut dinyatakan
kotak-kotak bertuliskan angka 1-100, berhasil.
akan tetapi pembuatan bidak bisa Analisis kuantitatif dilakukan
disesuaikan sesuai dengan fungsi dan untuk melihat perubahan peningkat-
tujuan permainan dan tidak ada an kemampuan membaca permulaan
aturan yang pasti. Permainan ular anak pada asesmen awal dan
tangga ini menggunakan dadu yang asesmen akhir dengan menggunakan
mempunyai 6 sisi dan juga bidak prosentase rata-rata setiap aspek
untuk dijalankan. Apabila bidak kemampuan membaca permulaan.
berada di bawah tangga maka bidak
bisa naik ke ujung tangga, sedangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
apabila bidak berada di kepala ular Fokus penelitian ini adalah
maka bidak harus turun menuju ke untuk melihat hasil perkembangan
ekor ular. Apabila dadu menunjuk- kemampuan membaca anak yaitu
kan angka 6 maka pemain bisa penjabaran dari hasil kesimpulan
melempar dadu sebanyak 2 kali. tentang konsep membaca permulaan
yaitu mengenal huruf, mengenal
METODE PENELITIAN suku kata dan kata, membaca kalimat
Metode yang digunakan sederhana, dan memaknai kata.
adalah action research atau pene- Selain itu juga, konsep tentang
litian tindakan. Penelitian action permainan dan permainan ular
research menggunakan prosedur tangga yaitu tentang kelayakan
Kemmis dan MC Taggart, model ini, media, minat anak dalam permainan,
meliputi tahap-tahap: a) perencanaan interaksi dengan orang lain, dan

252
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

pembiasaan dalam melakukan per- membaca, tanpa ada pemaksaan


mainan agar hasil yang diperoleh karena anak melakukannya dengan
lebih maksimal. senang hati dan mereka ingin me-
Permainan ular tangga me- lakukannya lagi setiap guru
ngajarkan anak mengenal huruf, me- mengajak untuk bermain. Terdapat
mahami huruf setelah anak dapat peningkatan yang diperoleh oleh
mengenal huruf anak diajarkan untuk anak dalam kegiatan peningkatan
membaca suku kata, setelah anak kemampuan membaca melalui
dapat membaca suku kata anak permainan ular tangga mulai dari pra
diajarkan untuk membaca kata, ber- tindakan, siklus I dan siklus II yang
lanjut ke kalimat dan memaknai kata dapat dilihat dari grafik dibawah ini.
dan kalimat. Dalam permainan ini
diutamakan proses dalam pengajaran

100
pra tindakan
50
siklus I
0 siklus II
ADN BY MLN SMR MYG DKY BM RV PJ FHN

Gambar 1. Grafik Hasil Penelitian

Pada siklus di atas dapat menggunakan permainan ular tangga.


dilihat bahwa penelitian ini menga- Penelitian ini menggunakan dua
lami peningkatan dalam hasil. siklus, siklus pertama tingkat keber-
Asesmen awal yang dilakukan pada hasilan klasikal anak mencapai
pra tindakan menunjukkan bahwa 79,67% yang artinya belum
kemampuan membaca anak masih mencapai nilai ketuntasan klasikal
sangat kurang sehingga peneliti yang disepakati oleh guru dan
melakukan penelitian tindakan untuk peneliti, sehingga diperlukan siklus
meningkatkan kemampuan membaca kedua untuk memperbaiki siklus

253
Peningkatan Kemampuan Membaca
Dhita Paranita Ningtyas

pertama dengan melihat hasil refleksi II untuk meningkatkan hasil yang


dari siklus pertama yang menun- diperoleh anak sehingga penelitian
jukkan bahwa penelitian tindakan ini ini dapat dikatakan berhasil. Pada
belum mencapai nilai ketuntasan siklus kedua kemampuan membaca
karena pada aspek mengenalkan anak meningkat menjadi 90% dikare-
huruf vokal dan konsonan, membe- nakan pada siklus ini anak-anak
dakan huruf vokal dan konsonan, sudah memahami cara bermain dan
memahami huruf vokal dan konson- juga anak-anak sudah merasakan
an secara acak, ada merupakan kesenangan belajar membaca dengan
indikator yang anak belum terlalu menggunakan permainan ular tangga
memahami. ini, sehingga dapat disimpulkan
Pada aspek merangkai kata secara kualitatif bahwa permainan
menjadi kalimat sederhana, menulis- ular tangga dapat meningkatkan
kan dan membaca kalimat yang kemampuan membaca anak kelom-
dibisikkan teman, dan memperaga- pok B PAUD Permata Bunda.
kan kata atau kalimat dengan Hasil pengambilan data
gerakan anak masih perlu bimbingan yang dikumpulkan selama kegiatan
guru untuk menyelesaikan kegiatan pra tindakan, lalu pengambilan data
tersebut. Media pendukung permain- di lapangan dari siklus I dan siklus II
an ular tangga yang digunakan perlu dapat disimpulkan bahwa kemam-
ditambah untuk memberi daya keter- puan anak meningkat, sedang
tarikan pada anak dan membuat anak kemampuan membaca permulaan
tidak cepat bosan. Kegiatan pada anak kelompok B PAUD Permata
kartu perintah yang dilaksanakan Bunda Blitar meningkat setelah
kepada anak perlu ditambah juga menggunakan permainan ular tangga
agar anak dapat melakukan hal yang yang dibuktikan dengan peningkatan
berbeda pada permainan sebelumnya prosentase pada setiap aspek yaitu
dengan menggunakan satu set per- kemampuan awal membaca permu-
mainan ular tangga. Dari kesimpulan laan mencapai 38,88%, setelah
refleksi di atas maka diadakan siklus dilaksanakan siklus I meningkat

254
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 2, November 2014

menjadi 79,67% dan pada siklus II gunakan permainan ular tangga pada
meningkat lagi menjadi 90%, hal ini kelompok B PAUD Permata Bunda
disebabkan oleh berbagai faktor Blitar. Anak-anak sudah bisa melak-
diantaranya media yang digunakan sanakan kegiatan membaca dengan
menarik anak sehingga anak senang menggunakan permainan ular tangga
melakukan permainan ular tangga, secara baik. Stainberg mengungkap-
anak juga dapat melakukan per- kan juga membaca dini adalah
mainan ini dengan bergerak sehingga membaca yang diajarkan secara
anak tidak bosan. Anak-anak juga terprogram kepada anak pra sekolah,
bermain dengan temannya atau program ini menumpukkan perhatian
bekerja kelompok sehingga menga- pada perkataan-perkataan utuh,
jarkan anak untuk bersosialisasi, bermakna dalam konteks pribadi
permainan ini berisi tantangan- anak-anak dan bahan-bahan yang
tantangan yang membuat anak selalu diberikan melalui permainan dan
ingin menyelesaikan permainan ini kegiatan yang menarik sebagai
sampai akhir. Peneliti melihat pada perantara pembelajaran (Susanto,
saat permainan ini berlangsung anak- 2011: 83). Permainan ular tangga
anak sangat antusias dan bersema- merupakan salah satu permainan
ngat pada saat mereka bermain. yang menyenangkan untuk membe-
Glen mengatakan bahwa lajarkan membaca kepada anak.
belajar membaca lebih efektif diberi- Dengan media yang besar dan juga
kan pada anak usia empat tahun, dari menarik membuat anak anak senang
pada usia lima tahun, semakin kecil belajar membaca, pembelajaran
makin mudah untuk belajar membaca jadi tidak membosankan
(Susanto, 2011: 83). Pernyataan di dan bisa dilakukan dengan permain-
atas menya-takan bahwa anak usia an. Media penunjangnya juga bisa
TK B sudah bisa diajarkan untuk membuat anak lebih cepat dalam
membaca, terbukti juga dari hasil belajar membaca karena media yang
penelitian peningkatan kemampuan digunakan juga media yang dekat
membaca permulaan dengan meng- dengan anak.

255
Peningkatan Kemampuan Membaca
Dhita Paranita Ningtyas

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Proses pembelajaran bera- Ebsco Host. http://search.ebscohost.
com/ (diakses 2 Juni 2014)
wal dari guru menyediakan perang-
Jalongo, Mary Renck. Early
kat permainan ular tangga yang Chilhood Language Arts,
United States of
digunakan; menunjukkan dan menje-
America:Pearson,2007.
laskan permainan ular tangga; mem- Mills, Geoffrey E, Action Research a
Guide for the Teacher
praktekkan permainan ular tangga
Research. New Jersey: Merrill
dan diikuti anak-anak; memfokuskan Prentice Hall, 2003.
Mulyani, Sri 45. Permainan
untuk meningkatkan kemampuan
Tradisional Anak Indonesia.
mengenal huruf, suku kata, kata, Yogyakarta: Langensari
Publishing, 2013.
membaca kalimat dan memaknai
Nurjatmika, Yusep. Ragam Aktifitas
kata; mengulang permainan ular Harian Untuk TK. Jogjakarta:
Diva Pres, 2012.
tangga sampai terjadi peningkatan
Owens, Robert E. Language
kemampuan membaca permulaan; Development an Introduction,
New Jersey: Pearson, 2012
evaluasi dilakukan dengan observasi,
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip
pengamatan dan juga beberapa dan Teknik Evaluasi Pengajar-
an. Bandung: Remaja
wawancara. Kemampuan membaca
Rosdakarya, 2008
permulaan anak kelompok B PAUD Rahim, Farida. Pengajaran
Membaca di Sekolah Dasar.
Permata Bunda Blitar meningkat
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
setelah menggunakan permainan ular Sonawat, Reeta dan Jasmine Maria
Francis, Language
tangga yang dibuktikan dengan
Development for Preschool
peningkatan prosentase pada setiap Children. Mumbai: Multi-
Tech, 2007.
aspek yaitu kemampuan awal mem-
Susanto, Ahmad. Perkembangan
baca permulaan mencapai 38,88%, Anak Usia Dini Pengantar
dalam Berbagai Aspeknya
setelah dilaksanakan siklus I mening-
Jakarta: Kencana Pranada
kat menjadi 79,67% dan pada siklus Media Group, 2011.
Sya’ban Jamil, 101 Games Cerdas
II meningkat lagi menjadi 90%.
dan Kreatif. Jakarta: Penebar
Plus, 2009.
Undang-undang no 20 Tahun 2003
Sistem Pendidikan Nasional

256

Das könnte Ihnen auch gefallen