Sie sind auf Seite 1von 13

ISSN 2339-0506

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI


PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

Sri Gustina Pane dan Fatmawati


Universitas Islam Sumatera Utara
Email: titinapane@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aims to investigate the effect of affective commitment, normative commitment and
continuous commitment to the employees’ performance at the National Land Agency of Medan.The
population of this study was 121 employees of the National Land Agency of Medan, whereas Slovin
formula was used to determine 55 respondents as sample of the study. The questionnaire and
documents were used as research instruments for data collection. This type of research was
descriptive quantitative while the obtained data was analyzed through multiple linear regression
and calculated by SPSS 20. The hypothesis testing was performed by t test, F test and test of
determination (R2). The results showed that the variables affective commitment, normative
commitment and continuous commitment were significant positive effecting to the employees’
performance. The affective commitment obtained t-value 3,239> 1,675 t-table and significant value
0.002 <0.05, and normative commitment obtained t-value 2646> 1675 with significant t-table
0.011 <0.05, while continuos commitment obtained t-value 3,191> 1,675 with significant t-table
0,002 <0.05. Test F was used to know whether the mentioned variables had simultaneously effected
to the employee performance, and the evidence was indicating that the value of F was 61 179> F
table 3,179 with significant value 0.000 <0.05. The analysis showed further that the affective
commitment, normative commitment and continuous commitment influenced significantly to
employee performance and it was in accordance with the test of determination (R2), was 0.770, or
77.0%, while the remaining was 23.0% and it could be from other factors which were not included
in this research model.

Keywords: Commitment, Employee, Organizational, Performance

PENDAHULUAN karyawan mempengaruhi seberapa banyak/besar


mereka memberi kontribusi kepada organisasi.
Kinerja merupakan perilaku yang ditampil- Makauntuk mendapatkan kinerja yang baik dari
kan seseorang dalam melakukan pekerjaan seorang karyawan, sebuah organisasi harus
sesuai potensi yang dimilikinya, dimana suatu dapat memberikan sarana dan prasarana sebagai
target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang penunjang dalam penyelesaian pekerjaan.
tepat atau tidak melampui batas waktu yang Dengan kata lain, kinerja merupakan gambaran
disediakan sehingga menghasilkan sesuatu yang mengenai sejauh mana keberhasilan atau
bermakna bagi organisasi, masyarakat luas, atau kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas
bagi dirinya sendiri. dan fungsi pokoknya dalam rangka
Menurut Mangkunegara (2013), kinerja mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misinya.
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas Dengan kata lain, kinerja merupakan prestasi
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam yang dapat dicapai oleh organisasi dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung periode tertentu.
jawab yang diberikan kepadanya. Selanjutnya Menurut Faisal Amir (2015) dalam konteks
Kaswan (2012) mengemukakan bahwa kinerja manajemen sumber daya manusia, kinerja

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 67
ISSN 2339-0506

karyawan dapat didefinisikan sebagai perilaku dirasakan individu terhadap organisasi.


atau kegiatan yang ditampilkan oleh seseorang Sedangkan Newstrom (2011) memberikan
dalam kaitannya dengan tugas kerja di pengertian yang sama antara organizational
perusahaan, departemen, atau organisasi, commitment dan employ loyality, yaitu sebagai
dilaksanakan sesuai dengan potensi yang suatu tingkatan dimana pekerja mengidentifikasi
dimilikinya, dalam rangka menghasilkan organisasinya dan ingin melanjutkan secara
sesuatu yang bermakna bagi organisasi, aktif berpartisipasi di dalamnya. Selanjutnya,
masyarakat luas, atau bagi dirinya sendiri. pekerja menunjukan bahwa diri dan
Sementara, Pamungkas (2006) mendefinisikan organisasinya memiliki kesesuaian dalam hal
kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai etika dan harapan sehingga timbul rasa satu
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kesatuan antara diri dan perusahaannya.
organisasi dalam rangka mencapai tujuan Komitmen karyawan pada organisasi tidak
organisasi dalam periode waktu tertentu. terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang
Merujuk pada beberapa definisi di atas maka cukup panjang dan bertahap. Selain itu,
dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan komitmen karyawan pada organisasi ditentukan
adalah perilaku yang ditampilkan seseorang oleh sejumlah faktor. Stres sebagaimana dikutip
melakukan pekerjaan sesuai potensi yang Sopiah (2008) mengidentifikasi terdapat tiga
dimilikinya, dimana suatu target kerja dapat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan
diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak pada organisasi atau perusahaan, yaitu:
melampui batas waktu yang disediakan
sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna 1. Ciri pribadi pekerja, termasuk masa
bagi organisasi, masyarakat luas, atau bagi jabatannya dalam organisasi, dan variasi
dirinya sendiri. kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari
Mangkunegara (2013) mengemukakan enam tiap karyawan.
indikator umum untuk mengukur kinerja 2. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan
pegawai yakni; hasil kerja, pengetahuan kesempatan berinteraksi dengan rekan
pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap dan sekerja.
disiplin (waktu dsb). Sementara menurut 3. Pengalaman kerja, seperti keterandalan
Sastrohadiwiryo (2005), pada umumnya unsur- organisasi dimasa lampau dan cara pekerja-
unsur yang perlu diperhatikan dalam proses pekerja lain mengutarakan dan membicaran
penilaian kinerja adalah terkait dengan kesetian, perasaannya mengenai organisasi.
prestasi kerja, ketaatan, kejujuran, kerja sama,
prakarsa dan kepemimpinan. Kesemua itu dapat Menurut David dalam Sopiah (2008) dan
juga dijadikan sebagai indikator kinerja dalam Agustini (2011), faktor yang mempengaruhi
suatu perusahaan atau organisasi lainnya. komitmen karyawan pada organisasi, yaitu:
Sebagaimana disinggung diatas, faktor lain
yang dapat mempengaruhi sikap kerja atau 1. Faktor personal: usia, jenis kelamin, tingkat
kinerja pegawai adalah faktor komitmen pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian.
organisasi atau perusahaan dimana pegawai atau 2. Karakteristik pekerjaan: lingkup jabatan,
karyawan itu bekerja. Komitmen organisasi tantangan dalam pekerjaan, konflik peran
yang tinggi akan memberikan pengaruh positif dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam
terhadap pegawainya, yaitu menimbulkan pekerjaan.
kepuasan kerja, semangat kerja, prestasi kerja 3. Karakteristik struktur: besar atau kecilnya
yang baik dan keinginan untuk tetap bekerja di organisasi, bentuk organisasi, kehadiran
perusahaan yang bersangkutan. serikat pekerja, tingkat pengendalian yang
Pendapat para pakar tentang komitmen dilakukan organisasi.
sangat bervariasi menurut sudut pandang 4. Pengalaman kerja: karyawan yang memiliki
masing-masing. Menurut Schermerhorn, Hunt, pengalaman kerja lebih lama dibandingkan
Osborn, dan Uhl-Bien (2011), bahwa komitmen dengan pengalaman kerja yang belum lama
organisasional merupakan tingkat loyalitas yang mempunyai tingkat komitmen yang berbeda.

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 68
ISSN 2339-0506

Komitmen organisasi merupakan tingkat Dari berbagai pendapat tentang komitmen


dimana seorang karyawan mengidentifikasi diri tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
dan organisasinya dengan cara merefleksikan komitmen pada dasarnya adalah merupakan
keyakinan yaitu, karyawan akan memberikan kesedian seseorang untuk mengingatkan diri
kesetiaan, serta memiliki keinginan, bersedia dan menunjukan loyalitas pada organisasi
bekerja keras, berkorban, dan memperdulikan karena merasakan dirinya terlibat dalam
kelangsungan hidup organisasi. Menurut Meyer kegiatan organisasi. Selanjutnya, berdasarkan
dan Allen sebagaimana dikutip Luthans (2011) konsepsi pemikiran di atas, menarik untuk
terdapat 3 level demensi komitmen yaitu: dilakukan studi di salah satu perusahaan terkait
dengan komitment organisasi dan pengaruhnya
1. Komitmen Afektif, menyangkut keterikatan terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasi
emosional pekerjaan pada identifikasi itu sendiri menarik untuk diteliti karena hal ini
dengan dan pelibatan dalam organisasi. berpengaruh pada kelangsungan perusahaan.
2. Komitmen Normatif, menyangkut perasaan Studi ini dilakukan di Badan Pertanahan
pekerja atas kewajiban untuk tetap tinggal Nasional (BPN) Kota Medan. Sebagaimana
dengan organisasi karena itu merupakan diketahui, Badan Pertanahan Nasional (BPN)
perasaan pekerja atas kewajiban untuk adalah lembaga pemerintah Non Kementrian
dilakukan. yang berada dibawah dan bertanggung jawab
3. Komitmen Kontinuan, menyangkut kepada presiden dan dipimpin oleh Kepala
komitmen didasarkan pada biaya yang Badan (sesuai dengan PERPRES No. 63 tahun
bersangkutan dengan pekerja dengan 2013).
meninggalkan organisasi. Ini mungkin BPN melaksanakan tugas pemerintah di
karena hilangnya senioritas untuk promosi bidang pertanahan secara nasional, regional, dan
atau tunjangan. sektoral sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. BPN Kota Medan diharapkan
Konsep komitmen organisasi berkaitan mampu memberikan kinerja yang baik untuk
dengan tingkat keterlibatan orang dengan memberkan pelayanan dalam bidang perta-
organisasi dimana mereka bekerja dan tertarik nahan, seperti pelayanan dalam hak atas guna
untuk tetap tinggal dalam organisasi tersebut. tanah, pemindahtanganan hak atas guna tanah,
Pandangan ini dipertegas Colquitt, Lepine, dan perizinan, rekomendasi di bidang pertanahan,
Wesson (2011) bahwa komitmen organisasi pelaksanaan survey, pengukuran, pemetaan, dan
adalah sebagai keinginan pada sebagian pekerja penanganan konflik sengketa pertanahan.
untuk tetap menjadi anggota organisasi. Dengan Adapun tujuan penelitian ini adalah:
demikian komitmen organisasi mempengaruhi
apakah seorang pekerja tetap tinggal sebagai 1. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh
anggota organisasi (retained) atau meninggal- komitmen organisasi afektif terhadap
kan untuk mengejar pekerjaan lain (turnsover). kinerja pegawai pada Badan Pertanahan
Ini artinya, komitmen merupakan suatu sikap Nasional Kota Medan.
yang mencerminkan loyalitas pekerja pada 2. Untuk Mengukur seberapa besar pengaruh
organisasi dan merupakan suatu proses yang komitmen organisasi normatif terhadap
sedang berjalan melalui mana peserta organisasi kinerja pegawai pada Badan Pertanhan
menyatakan perhatian mereka terhadap Nasional Kota Medan.
organisasi dan kelanjutan keberhasilan dan 3. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh
kesejahteraannya. Sejalan dengan hal itu komitmen organisasi kontinuan terhadap
Kaswan (2012) menyatakan komitmen kinerja pegawai pada Badan Pertanahan
organisasi didefinisikan sebagai sikap yang Nasional Kota Medan.
merefleksikan loyalitas karyawan pada 4. Mengukur seberapa besar pengaruh
organisasi dan proses berkelanjutan dimana komitmen afektif, komitmen normatif dan
anggota organisasi mengekspresikan perhatian- komitmen kontinuan terhadap kinerja
nya terhadap organisasi dan keberhasilan serta pegawai pada Badan Pertanahan Nasional
kemajuan yang berkelanjutan. Kota Medan.

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 69
ISSN 2339-0506

2. METODE PENELITIAN kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti


untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan-
2.1 Populasi dan Sampel nya. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai pada Badan Pertanahan
Menurut Sujarweni (2014), populasi adalah Nasional Kota Medan sebanyak 121 orang.
keseluruhan jumlah yang terdiri dari objek atau Kerangka populasi dapat dijelaskan pada tabel 1
subjek yang mempunyai karekteristik dan berikut ini:
Tabel 1
Kerangka Populasi Berdasarkan Bidang Kerja
No. Bidang Jumlah populasi Jumlah sampel Keterangan
1 Kepala Kantor 1 - Tidak Diteliti
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 - Tidak Diteliti
3 Urusan Umum Dan Kepegawaian 10 55/121 x 10 = 5 Diteliti
4 Urusan Perencanaan dan Keuangan 7 55/121 x 7 = 3 Diteliti
5 Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan 22 55/121 x 22 = 10 Diteliti
6 Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 62 55/121 x 62 = 28 Diteliti
7 Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan 7 55/121 x 7 = 3 Diteliti
8 Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan 6 55/121 x 6 = 3 Diteliti
9 Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara 5 55/121 x 5 = 2 Diteliti
JUMLAH 121 = 55 Diteliti
Sumber: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan – 2016.

Menurut Sujarweni (2014), sampel adalah 𝑁


𝑛=
bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki 1 + 𝑁. 𝑎2
121
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. 𝑛=
1 + 121. (0.1)2
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian 121
ini menggunakan rumus Slovin, yaitu: 𝑛=
1 + 1.21
121
𝑁 𝑛=
n= 1+ 𝑁 𝑥 𝑒 2
2.21
𝑛 = 54.75
Keterangan: dibulatkan menjadi 55 orang.Dari rumus diatas
n = jumlah sampel dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah sampel
N = ukuran populasi yang diteliti oleh penulis adalah sebanyak
e = kelonggaran ketelitian 55orang.
Catatan: kelonggaran ketelitian (e) umumnya Kerangka sampel pada penelitian ini dapat
digunakan 1% (0.01), 5% (0.05) dan 10% (0,1) dijelaskan pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Kerangka Sampel Berdasarkan Bidang Kerja
No. Bidang Jumlah populasi Jumlah sampel Keterangan
1 Kepala Kantor 1 - Tidak Diteliti
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 - Tidak Diteliti
3 Urusan Umum Dan Kepegawaian 10 55/121 x 10 = 5 Diteliti
4 Urusan Perencanaan dan Keuangan 7 55/121 x 7 = 3 Diteliti
5 Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan 22 55/121 x 22 = 10 Diteliti
6 Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 62 55/121 x 62 = 28 Diteliti
7 Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan 7 55/121 x 7 = 3 Diteliti
8 Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan 6 55/121 x 6 = 3 Diteliti
9 Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara 5 55/121 x 5 = 2 Diteliti
JUMLAH 121 = 55 Diteliti
Sumber: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan - 2016

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 70
ISSN 2339-0506

2.2 Pengujian Validitas dan Reabilitas 2.4 Uji Validitas Instrumen

Table 3 Tabel 5
Uji Validitas Instrumen Uji Validitas Instrumen Komitmen
Komitmen Afektif (X1) Countinuance (X3)
No. Corrected ( rtabel) ) Kesimpulan Keterangan No. Corrected ( rtabel) ) Kesimpulan Keterangan
Item item-total (N=100, Item item-total (N=100,
correlation α = 5%) correlation α = 5%)
( rhitung) ) ( rhitung) )
Aft1 0,686 0,266 Valid Dipakai Counti1 0,411 0,266 Valid Dipakai
Aft2 0,742 0,266 Valid Dipakai Counti2 0,282 0,266 Valid Dipakai
Aft3 0,671 0,266 Valid Dipakai Counti3 0,701 0,266 Valid Dipakai
Aft4 0,719 0,266 Valid Dipakai Counti4 0,655 0,266 Valid Dipakai
Aft5 0,428 0,266 Valid Dipakai Counti5 0,621 0,266 Valid Dipakai
Aft6 0,380 0,266 Valid Dipakai Counti6 0,643 0,266 Valid Dipakai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016) Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)

Uji validitas dilakukan dengan menghitung Uji validitas dilakukan dengan menghitung
korelasi antar skor masing-masing butir korelasi antar skor masing-masing butir
pernyataan dan total skor. Dari tabel diatas pernyataan dan total skor. Dari tabel 5diatas
terlihat bahwa kolerasi semua item untuk terlihat bahwa kolerasi semua item untuk
komitmen afektif (X1), menunjukan hasil yang komitmen countinuance (X3), menunjukan hasil
signifikan yaitu nilai pearson correlation>0,266 yang signifikan yaitu nilai pearson
sehingga dapat disimpulkan semua butir correlation>0,266 sehingga dapat disimpulkan
pernyataan komitmen afektif (X1) adalah valid. semua butir pernyataan komitmen countinuance
(X3) adalah valid.
2.3 Uji Validitas Instrumen
Tabel 6
Tabel 4 Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas Instrumen Kinerja Pegawai (Y)
No. Item Corrected ( rtabel) ) Kesimpulan Keterangan
Komitmen Normatif (X2) item-total (N=100,
No. Corrected ( rtabel) ) Kesimpulan Keterangan correlation α = 5%)
Item item-total (N=100, ( rhitung) )
correlation α = 5%)
Kinpeg_1 0,829 0,266 Valid Dipakai
( rhitung) )
Norm1 0,851 0,266 Valid Dipakai Kinpeg_2 0,857 0,266 Valid Dipakai

Norm2 0,664 0,266 Valid Dipakai Kinpeg_3 0,774 0,266 Valid Dipakai

Norm3 0,813 0,266 Valid Dipakai Kinpeg_4 0,765 0,266 Valid Dipakai

Norm4 0,449 0,266 Valid Dipakai Kinpeg_5 0,771 0,266 Valid Dipakai

Norm5 0,767 0,266 Valid Dipakai Kinpeg_6 0,810 0,266 Valid Dipakai

Norm6 0,770 0,266 Valid Dipakai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)
Uji validitas dilakukan dengan menghitung
Uji validitas dilakukan untuk mentes, apakah korelasi antar skor masing-masing butir
kuesioner yanga akan kita ajukan kepada pernyataan dan total skor. Dari tabel 6 diatas
responden sudah sahih atau valid yang terlihat bahwa kolerasi semua item untuk
bersumber dari jawaban-jawabanresponden. Uji kinerja pegawai (Y) menunjukan hasil yang
validiats dilakukan dengan menghitung korelasi signifikan yaitu nilaipearson correlation>0,266
antar skor masing-masing butir pernyataan dan sehingga dapat disimpulkan semua butir
total skor. Dari tabel 5 diatas terlihat bahwa pernyataan kinerja pegawai (Y) adalah valid.
kolerasi semua item untuk komitmen normatif
(X2), menunjukan hasil yang signifikan yaitu 2.5 Uji Reabilitas
nilai pearson correlation >0,266 sehingga dapat
disimpulkan semua butir pernyataan komitmen Untuk menguji reliabilitas yang paling sering
normatif (X2) adalah valid dnan dapat dipakai. digunakan kebanyakan peneliti, yaitu dengan

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 71
ISSN 2339-0506

menggunakan Crobach Alpha. Nilai suatu Gambar 1


kuesioner biasanya dinyatakan reliabelnya Uji normalitas P-P Plot Test
dengan angka alpha 0.70-0.80 cukup baik untuk
tujuan penelitian dasar menurut Kaplan-Saccuzz
(dalam Helmi 2013:12) atau dapat dengan
menggunakan table rujukan sebagai berikut:
Interprestasi Nilai Reliabilitas Instrument
Interprestasi.

Tabel 7
Interprestasi Nilai Reliabilitas
Instrument Interprestasi
Interprestasi Nilai Interprestasi
Reliabilitas Instrument
0,80 -1,00 Tinggi
0,60 - 0,80 Cukup
0,40 - 0,60 Agak rendah
Sumber: Hasil pengolahan SPSS Versi 20
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan gambar di atas, terlihat
Sumber: Arikunto, 1986 (dalam Helmi 2013:12) bahwa distribusi dari titik-titik data komitmen
afektif, komitmen normatif, komitmen
Tabel 8 kountinuan, dan kinerja pegawai menyebar.
Uji Reabilitas X dan Y Grafik P-P Plot diatas menunjukan bahwa
Variabel Nilai Reliabel/ Keterangan sebaran data menyebar disekitar garis
Alpha Tidak
Reliabel diagonal, sehingga asumsi normalitas
Komitmen Afektif 0,654 Reliabel Dipakai dipenuhi.Maka model regresi layak dipakai
(X1) (Cukup)
Komitmen 0,802 Reliabel Dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai
Normatif(X2) (Tinggi) berdasarkan variabel independennya.
Komitmen 0,534 Reliabel Dipakai
Countinuance(X3) (Agak
Rendah) Gambar 2
Kinerja Pegawai (Y) 0,886 Reliabel Dipakai Garfik Histogram
(Tinggi)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20. Peneliti (2016)

2.6. Uji Asumsi Klasik

2.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji


apakah dalam model regresi variabel
pengganggu (residual) memiliki distribusi
normal.Seperti diketahui bahwa uji “t” dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal.
Dalam penelitian ini pengujian normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)
dideteksi melalui analisa grafik P-P Plotyang
dihasilkan melalui SPSS versi 20. Adapun Berdasarkan gambar 2 diatas terlihat bahwa
output grafik P-P Plot seperti terlihat pada grafik histogram memberikan pola distribusi
gambar dibawah ini: normal tidak berpola distribusi melenceng

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 72
ISSN 2339-0506

(swewness) ke kiri atau ke kanan, maka model Menganalisis data dalam pengujian asumsi
regresi memenuhi asumsi normalitas. klasik ini, peneliti menggunakan Program
Statistical Product and Service Solution (SPSS
2.6.2 Uji Multikolinearitas Versi 20.) for Windows dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut:
Metode untuk menguji ada tidaknya
multikolinearitas dapat dilihat Tolerance Value Gambar 4
dan Inflation Factor (VIF). Batas tolerance Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
value adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika
tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak
terjadi multikolinearitas dan sebaliknya jika
tolerance value < 0,10 dan VIF > 10 maka
terjadi multikoleniaritas. Hasil pengolahan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics Dari gambar di atas menunjukkan bahwa
diagram pencar tidak membentuk suatu pola
B Std. Beta Tolerance VIF
atau acak, dengan demikian dapat dikatakan
Error bahwa regresi tidak mengalami gangguan
(Constant
-7.372 2.579 -2.859 .006
) heteroskedastisitaspada model regresi sehingga
Komitmen
afektif
.465 .143 .348 3.239 .002 .369 2.710 model regresi layak dipakai untuk mengetahui
1
Komitmen
normative
.335 .127 .288 2.646 .011 .359 2.787 kinerja pegawai (Y) berdasarkan variabel
Komitmen bebasnya.
.487 .153 .336 3.191 .002 .384 2.606
kontinuan

a. Dependent Variable: Kinerja pegawai 2.8 Uji Autokorelasi


Berdasarkan output tabel 10 Hasil Uji autokorelasi digunakan untuk melihat
perhitungan nilai tolerance menunjukan tidak hubungan antara variabel bebas memiliki
ada variabel independen yang memiliki nilai hubungan sama kuat atau tidak, dimana untuk
tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada melihat hubungan atau tidak hubungan secara
korelasi antara variabel independen yang autokorelasi dapat dilihat dengan Uji Durbin-
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Watson (DW test). Uji Durbin-Watson hanya
variance inflaction factor (VIF) juga digunakan untuk autokorelasi tingkat satu
menunjukan hal yang sama, yaitu tidak ada satu (fist order autocorrelation) dan mensyarat-
variabel independen yang memiliki nilai VIF kan adanya intercept (kostanta) dalam
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dan tidak ada variabel lain
tidak ada multikolinieritas antara variabel diantara variabel indenpenden.
independen dalam model regresi.
Tabel 10
2.7 Uji Heteroskedastisitas. Uji Durbin-Watson (DW test)
Model Summaryb
Mod R R Adjusted Std. Error of the Durbin-Watson
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk el Square R Square Estimate
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
1 .885a .783 .770 1.204 2.178
varians dari residual dari suatu pengamatan ke a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
pengamatan lain tetap disebut heteroskedas- b. Dependent Variable: Y
tisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 73
ISSN 2339-0506

Berdasarkan tabel 11 di atas diperoleh nilai nuan diabaikan, maka nilai kinerja pegawai
Durbin-Watson sebesar 2,178. Nilai Durbin- sebesar -7.372.
Watson menurut tabel dengan n= 55 responden 2. Koefisien regresi untuk variabel komitmen
dan K=3 (dalam hal ini adalah jumlah variabel afektif sebesar 0,465 hal ini menunjukkan
bebas) didapat angka dl=1.4523 dan du=1.6815. bahwa setiap kenaikan 1% faktor komitmen
oleh karena itu nilai DW hitung >du, maka afektif maka akan meningkatkan kinerja
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pegawai sebesar 46,5%.
autokorelasi dalam model regresi maka model 3. Koefisien regresi untuk variabel komimtmen
layak untuk digunakan. normatif sebesar 0,335 hal ini menunjukkan
bahwa setiap kenaikan 1% faktor
2.9 Analisis Regresi Linier Berganda komimtmen normatif maka akan meningkat-
Analisis adalah merupakan bentuk analisis kan kinerja pegawai sebesar 33,5%.
yang menggunakan data dan perhitungan 4. Koefisien regresi untuk variabel komitmen
dengan metode statistik, maka dari data tersebut countinuance sebesar 0,487 hal ini menun-
harus diklarifikasikan dalam kategori tertentu jukkan bahwa setiap kenaikan 1% faktor
dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. komitmen kountinuan maka akan mening-
Analisis regresi linier berganda digunakan katkan kinerja pegawai sebesar 48,7%.
untuk mengetahui berapa besar pengaruh 2.10 Uji Hipotesis: Uji F (Simultan)
Variabel Bebas. Analisis dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 20 dengan Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah
output sebagai berikut: semua variabel independen secarabersama-sama
(simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel
Tabel 11
Regresi Linier Berganda dependen. Cara yangdigunakan adalah dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Coefficientsa
dengan ketentuan sebagai berikut:
Model Unstandardized Stand T Sig. Collinearity
Coefficients ardized Statistics
Coeffici Ho: b1,b2= 0, berarti tidak ada pengaruh
ents
signifikan dari variabel independen
B Std. Beta Toler VIF
Error ance terhadap variabel dependen secara
. simultan.
(Constant) -7.372 2.579 -2.859 006
Komitmen
afektif .465 .143 .348 3.239 .002 .369 2.710 H1: b1,b2≠ 0, berarti ada pengaruh yang
1
Komitmen .335 .127 .288 2.646 .011 .359 2.787 signifikan dari variabel independen
normative
Komitmen .487 .153 .336 3.191 .002 .384 2.606 terhadap variabel dependen secara
kontinuan
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
simultan.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016) Tingkat kepercayaan yang digunakan
adalah 95% atau taraf signifikan 5% (α = 0,05).
Berdasarkan pengolahan data yang terlihat Kriteria pengambilan keputusan adalah:
pada tabel output kolom kedua bagian B a. Ho diterima jika Fhitung< Ftabel pada α = 5%
(Unstandardized Coefficients), diperoleh persa- b. Ho ditolak (H1 diterima) jika Fhitung> Ftabel
maan regresi linier berganda yaitu: pada α = 5%
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε Tabel 12
Hasil Uji F
= -7.372 + 465 X1 + 335 X2 + 487 X3 + ε Anovaa

Dengan persamaan regresi linier berganda Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
tersebut dapat dijelaskan bahwa: Regression 266.010 3 88.670 61.179 .000b
Residual 73.917 5 1.449
1 1
1. Nilai konstanta adalah sebesar -7.372 hal ini Total 339.927 5
4
menyatakan bahwa jika komitmen afektif,
a. Dependent Variable: Y
komitmen normatif dan komitmen kounti- b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 74
ISSN 2339-0506

Dari hasil tabel output di atas, diketahui 1. Variabel (X1) Komitmen afektif memiliki
bahwa nilai Fhitung sebesar 61.179 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,002 sehingga
signifikan 0,000 < 0,05. Nilai Fhitung selanjutnya signifikan produk tersebut berada dibawah
diinterprestasikan dengan nilai Ftabelpada taraf 0,005 atau 5%. Dan thitung 3.239> ttabel 1.675
kepercayaan 95% (α=0,05), dengan dk hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel
pembilang=k dan dk penyebut=54-3=51, maka komitmen afektif (X1) berpengaruh positif
nilai Ftabel = 3.179. Jadi, dari hasil penghitungan dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
uji signifikan dapat dilihat bahwa Fhitung> Ftabel Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.
yaitu 61.179 >3.179.Jadi, hipotesis penelitian 2. Variabel (X2) Komitmen normatif memiliki
secara simultan dapat dibuktikan yaitu terdapat nilai signifikan sebesar 0,011 sehingga
pengaruh yang positif dan signifikan secara signifikan produk tersebut berada dibawah
bersama-sama antara Komitmen Afektif, 0,005 atau 5%. Dan thitung 2.646> ttabel 1.675
Komitmen Normatif dan Komitmen Kountinuan hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel
terhadap Kinerja Pegawai Badan Pertanahan komitmen normatif (X2) berpengaruh positif
Nasional Kota Medan. dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.
2.11 Uji t (Pengujian Parsial) 3. Variabel (X3) Komitmen Kountinuan
memiliki nilai signifikan sebesar 0,002
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui
sehingga signifikan produk tersebut berada
apakah variabel independen dalam model
diatas 0,005 atau 5%. Dan thitung 3.191 < ttabel
regresi berpengaruh secara parsial terhadap
1.675 hal ini dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen, maka dilakuakan pengujian
variabel komitmen Kountinuan (X3)
dengan menggunakan uji t.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Tabel 13 kinerja pegawai pada Badan Pertanahan
Hasil Uji t Nasional Kota Medan.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standard
Coefficients ized
T Sig. Collinearity
Statistics 2.12 Uji Determinasi (Uji R2)
Coefficie
nts
B Std. Error Beta tolerance VIF
Uji determinan adalah untuk mengetahui
Constant -7.372 2.579 -
2.859 .006 seberapa besar pengaruh variabel komitmen
Komitmen .465 .143 .348 3.239 .002 .369 2.710 afektif, komitmen normatif dan komitmen
1afektif
Komitmen
normatif .335 .127 .288 2.646 .011 .359 2.787 kountinuan terhadap kinerja pegawai Badan
Komitmen .487 .153 .336 3.191 .002 .384 2.606 Pertanahan Nasional Kota Medan, maka diuji
kontinuan
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai dengan uji determinasi(R2).

Tabel 14
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb

Model R R Adjusted R Std. Error of Change Statistics Durbin-


Square Square the Estimate Watson
R Square F Change df1 df2 Sig. F
Change Change
1 .885a .783 .770 1.204 .783 61.179 3 51 .000 2.178

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2


b. Dependent Variable: Y

Hasil olahan data dengan bantuan program komitmen normatif, dan komitmen kountinuan.
SPSS 20 pada tabel diatas bahwa nilai koefisien Artinya, komitmen afektif, komitmen normatif,
determinasi Adjusted R squere (R2) sebesar dan komitmen kountinuan mempengaruhi
0,770 berarti 77,0% variabel kinerja pegawai kinerja pegawai Badan Pertanahan Nasional
dapat dijelaskan oleh komitmen afektif, Kota Medan sebesar 77,0 % sedangkan sisanya

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 75
ISSN 2339-0506

23,0 % dipengaruhi oleh variabel lain yang yang membuat karyawan untuk tetap di
tidak masuk dalam model penelitian ini, seperti perusahaan.
faktor motivasi, lingkungan kerja, budaya Hal ini menandakan bahwa karyawan
organisasi, fasilitas, kompetensi, disiplin kerja, tersebut akan memiliki sebuah motivasi untuk
kompensasi, promosi jabatan, dan lain memberikan konstribusi yang besar kepada
sebagainya. perusahaan dan bersedia untuk mengerahkan
upaya yang lebih besar atas nama perusahaan
daripada karyawan yang tidak berkomitmen
3. HASIL DAN PEMBAHASAN afektif.
Berdasarkan hasil penelitian, maka
3.2 Variabel Komitmen Normatif
dilakukan evaluasi data sesuai dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian yaitu:
Hasil analisis menunjukanNilai koefisien
3.1 Variabel Komitmen Afektif Komitmen Normatif sebesar 0.335 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.011 <0.05
Hasil analisis menunjukkan Nilai koefisien menunjukkan bahwa variabel Komitmen
Komitmen Afektif sebesar 0.465 dengan Normatif ditingkatkan, maka akan
tingkat signifikansi sebesar 0.002< 0.05 mengakibatkan peningkatan Kinerja pegawai
menunjukkan bahwa variabel Komitmen sebesar 0.335, dengan asumsi variabel lain
Afektifditingkatkan, maka akan mengakibatkan konstan. Nilai thitungpada tabel adalah 2.646.
peningkatan Kinerja pegawai sebesar 0.465 Maka, thitung>ttabel (2.646 > 1.675) dengan nilai
dengan asumsi variabel lain konstan. Sedangkan signifikansi sebesar 0.011. Dengan demikian,
nilai thitung pada tabel di atas adalah 3.239, dan H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat
nilai ttabel = 1.675. Maka, pengaruh variabel disimpulkan pengaruh variabel komitmen
komitmen afektif, menunjukkan hasil yang normatif menunjukkan hasil positif berpengaruh
positif dengan nilai thitung= 3.239>ttabel = 1.675 signifikan terhadap kinerja pegawai.Dalam hasil
dengan taraf signifikansi sebesar 0.002. Dengan analisis ini, ditemukan bahwa komitmen
demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. normatif mempunyai hubungan positif yang
Dalam hasil analisis ini, ditemukan bahwa signifikan terhadap kinerja pegawai.
komitmen afektif mempunyai hubungan positif Dengan kesetiaan yang diberikan serta
yang signifikan terhadap kinerja karyawan. menunjukkan kinerja yang baik, maka tidak
Komitmen afektif dapat timbul pada diri menutup kemungkinan karyawan tersebut
seorang karyawan dikarenakan adanya mendapat promosi jabatan. Fenomena yang
karakteristik individu, karakteristik struktur terjadi pada Badan Pertanahan Nasional Kota
organisasi, signfikansi tugas, berbagai keahlian, Medan dengan komitmen normatif adalah
umpan balik dari pemimpin, dan keterlibatan karyawan menunjukkan tanggung jawab yang
dalam manajemen.” Umur dan lama masa kerja tinggi karena adanya kontrak kerja antara
di perusahaan sangat berhubungan positif karyawan dengan perusahaan. Hal ini juga
dengan komitmen afektif. Karyawan yang menunjukkan bahwa para karyawan memiliki
memiliki komitmen afektif akan cenderung komitmen normatif yang sangat tinggi untuk
untuk tetap dalam satu organisasi karena mereka tetap bisa bekerja dalam melaksanakan tugas
mempercayai sepenuhnya misi yang dijalankan maupun pekerjaannya sesuai dengan diskripsi
oleh organisasi. Fenomena yang terjadi pada jabatan maupun standard operation procedure
Badan Pertanahan Nasional Kota Medan dengan yang ada di Badan Pertanahan Nasional Kota
komitmen afektif adalah karyawan memiliki Medan.
kemudahan dan kenyamanan bekerja dalam
lingkungan perusahaan disesuaikan dengan 3.3 Variabel Komitmen Berkelanjutan
kondisi karyawan seperti status pernikahan
karyawan, usia karyawan dan tingkat Hasil analisis menunjukkan Nilai koefisien
pendidikan karyawan serta pengalaman kerja Komitmen Kountinuan sebesar 0.487 dengan

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 76
ISSN 2339-0506

tingkat signifikansi sebesar 0.002 < 0.05 sebesar 0.770 dari hasil analisis regresi linier
menunjukkan bahwa variabel Komitmen berganda menggunakan program statistik
Kontinuan memiliki pengaruh positif dan SPSS20, sedangkan sisanya yaitu 23 % adalah
signifikan dengan peningkatan Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model
sebesar 0.487, dengan asumsi variabel lain penelitian ini.
konstan. Sedangkan nilai thitung pada tabel adalah Fenomena yang terjadi pada Badan
3.191. Maka, thitung>ttabel (3.191 > 1.675) dengan Pertanahan Nasional Kota Medan dengan hasil
nilai signifikansi sebesar 0.002. Dengan kinerja pegawai bahwa pengetahuan yang
demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dimiliki oleh setiap karyawan untuk menye-
dapat disimpulkan pengaruh variabel komitmen lesaikan masalah baik dalam kantor maupun
Kontinuan menunjukkan hasil positif berpenga- luar kantor dapat terselesaikan.Dengan adanya
ruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Dalam pengaruh komitmen afektif, komitmen normatif,
hasil analisis ini, ditemukan bahwa komitmen dan komitmen kontinuan, terhadap kinerja
Kontinuan mempunyai hubungan positif yang pegawai seharusnya dapat dijadikan pertim-
signifikan terhadap kinerja pegawai. Fenomena bangan untuk meningkatkan kinerja pegawai
yang terjadi pada Badan Pertanahan Nasional pada Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.
Kota Medan dengan komitmen Kontinuan
adalah pegawai merasa sangat membutuhkan
pekerjaan di perusahaan ini karena umumnya 4. KESIMPULAN
pegawai yang ada pada Badan Pertanahan
Nasional Kota Medan,memiliki pedidikan yang Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang
minim dan karyawan merasa pekerjaan di telah dilakukan, maka kesimpulan dari
tempat lain memberikan kesejahteraan lebih penelitian ini adalah sebagai berikut:
kecil dari perusahaan sehingga pegawai merasa 1. Nilai koefisien Komitmen Afektif sebesar
pekerjaan ini yang terbaik. 0.465 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.002 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel
3.4 Variabel Kinerja Karyawan Komitmen Afektifditingkatkan, maka akan
mengakibatkan peningkatan Kinerja pegawai
Hasil analisis menunjukkan komitmen sebesar 0.465 dengan asumsi variabel lain
afektif, komitmen normatif dan komitmen konstan. Sedangkan nilai thitung pada tabel di
kontinuan ,secara simultan (bersama-sama) atas adalah 3.239, dan nilai ttabel = 1.675.
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Maka, pengaruh variabel komitmen afektif,
Pegawai. Hal ini diketahui dari hasil uji F yang menunjukkan hasil yang positif dengan nilai
menunjukkan bahwa nilai Fhitung> Ftabel yaitu thitung= 3.239 >ttabel = 1.675 dengan taraf
61.179 >3.179 dengan nilai signifikansi sebesar signifikansi sebesar 0.002.
0.000 < 0.05 sehingga pengaruh seluruh 2. Nilai koefisien Komitmen Normatif sebesar
variabel independen (komitmen afektif, 0.335 dengan tingkat signifikansi sebesar
komitmen normatif, dan komitmen kontinuan) 0.011 <0.05 menunjukkan bahwa variabel
terhadap variabel dependennya (kinerja Komitmen Normatif ditingkatkan, maka
pegawai) adalah positif dan signifikan. akan mengakibatkan peningkatan Kinerja
Angka koefisien korelasi (R) menunjukkan Karyawan sebesar 0.335, dengan asumsi
hubungan atau pengaruh keterikatan antara variabel lain konstan. Nilai thitung = pada tabel
variabel bebas komitmen afektif, komitmen adalah 2.646. Maka, thitung>ttabel (2.646 >
normatif, dan komitmen kontinuan secara 1.675) dengan nilai signifikansi sebesar
bersama-sama dengan Kinerja Pegawai (Y) 0.011.
yang kuat . Seluruh variabel independen atau 3. Nilai koefisien Komitmen Berkelanjutan
variabel bebas berpengaruh atau dapat sebesar 0.487 dengan tingkat signifikansi
menjelaskan variasi dari variabel terikat sebesar sebesar 0.002<0.05 menunjukkan bahwa
77,0 %. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai variabel Komitmen Berkelanjutan memiliki
koefisien determinasi (Adjusted R Square) pengaruh positif atau signifikan dengan

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 77
ISSN 2339-0506

peningkatan Kinerja Pegawai sebesar 0.487, kinerja pegawai, perlu menciptakan suatu
dengan asumsi variabel lain suasana atau kondisi kerja yang dapat
konstan.Sedangkan nilai thitung pada tabel di memenuhi harapan pegawai dengan mem-
atas adalah 3.191 dengan nilai ttabel = 1.675. berikan fasilitas-fasilitas yang mendukung
Maka thitung>ttabel (3.191 >1.675) dengan taraf pekerjaan pegawai. Peningkatan terhadap
signifikansi sebesar 0.002. kondisi kerja ini dilakukan agar dapat
4. Hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai mensejahterakan pegawai sehingga pegawai
Fhitung> Ftabel yaitu 61.179>3.179 atau nilai merasa bangga dengan pekerjaan yang di
signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 dapat. Sehingga pegawai dapat bekerja
ditolak dan H1 diterima pada tingkat dengan penuh semangat, produktif, dan
signifikan 5%. Hal tersebut menunjukkan menampilkan kinerja yang baik.
bahwa “Variabel Komitmen Afektif (X1), 2. Pimpinan Badan Pertanahan Nasional Kota
Komitmen Normatif (X2), dan Komitmen Medan hendaknya dapat mempertahankan
Berkelanjutan (X3) secara simultan atau meningkatkan komitmen afektif,
berpengaruh signifikan terhadap variabel komitmen normatif dan komitmen
Kinerja pegawai (Y) pada Badan Pertanahan berkelanjutan dari para pegawai, karena dari
Nasional Kota Medan” secara empiris hasil penelitian ketiga variabel ini
terbukti kebenarannya. Yang terjadi pada menunjukkan pengaruh positif dan
Badan Pertanahan Nasional Kota Medan signifikan terhadap kinerja pegawai.
dengan hasil kinerja karyawan bahwa 3. Peneliti selanjutnya, dapat melakukan
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap penelitian lebih lanjut, apakah terdapat
karyawan untuk menyelesaikan masalah baik faktor lain yang dapat dipengaruhi oleh
dalam kantor maupun luar kantor dapat komitmen organisasi selain kinerja pegawai,
terselesaikan. misalnya kepuasan kerja, motivasi kerja
5. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan lingkungan kerja, prestasi kerja dan
hubungan atau pengaruh keterikatan antara produktivitas kerja.
variabel bebas komitmen afektif, komitmen
normatif, dan komitmen kontinuan secara
bersama-sama dengan Kinerja Pegawai (Y) DAFTAR PUSTAKA
yang kuat. Seluruh variabel independen atau
variabel bebas berpengaruh atau dapat Agustini, Faujia. 2011. Manajemen Sumber
menjelaskan variasi dari variabel terikat Daya Manusia Lanjutan. Madenatera.
sebesar 77,0 %. Hal ini dibuktikan dengan Medan.
melihat nilai koefisien determinasi Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber
(Adjusted R Square) sebesar 0.770 dari hasil Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Gelora
analisis regresi linier berganda menggunakan Aksara Pratama. Jakarta
program statistik SPSS 20, sedangkan Colquit, Jason A,.Lepine, and Michael
sisanya yaitu 23 % adalah dipengaruhi oleh J.Wesson. 2011. Organizational Behavior.
faktor-faktor lain di luar model penelitian Edisi Kedua, Cetakan Keempat
ini. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Faisal Amir, Mohammad. 2015. Memahami
Berdasarkan hasil penelitian secara Evaluasi Kinerja Karyawan. Penerbit
keseluruhan dan kesimpulan yang diperoleh, Mitra Wacana Media. Jakarta.
dapat dikembangkan beberapa saran. Adapun Helmi, T. Ahmad. 2013. Panduan Singkat
saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai Pengelolaan Data SPSS. Fakutas Ekonomi
berikut: UISU. Medan.
Karina, Mega. 2013. Pengaruh Komitmen
1. Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Medan, dalam menumbuhkan komitmen PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
organisasi yang nantinya akan meningkatkan Dan Banten. Diakases melalui http://id.

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 78
ISSN 2339-0506

foxstart.com/search pada tanggal 23


oktober 2016
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi. Cetakan Pertama Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Luthans, Wibowo. 2011. Perilaku Dalam
Organisasi. Edisi Kedua. Cetakan
Keempat Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Mangkunegara. AA, Anwar Prabu 2006.
Evaluasi Kinerja SDM. Remaja Rosda
Karya. Bandung.
______. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Remaja Rosdakarya. Bandung.
______. 2013. Evaluasi Kinerja SDM. Remaja
Rosda Karya. Bandung.
Marwasnyah. 2014. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Kedua. Penerbit Alfabeta.
Bandung
Prayitno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS
Untuk Analisi Data Dan Uji Statistic.
Cetakan Ketiga. Mediakom. Yogyakarta
Roberto Goga Parinding. 2016. Analisis
Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen
Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Narotama Surabaya Timur 60117. Diakses
melalui reinald_parinding88@yahoo.com.
24 oktober 2016
Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga
Kerja Indonesia. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta.
Schermerhorn, Huzt, Osbon dan Ulh-Bien.
Wibowo. 2011. Perilaku Dalam
Organisasi. Edisi Kedua, Cetakan Keempat
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. CV. Andi
Offset. Yogyakarta.
Sujarweni V, Wiratna. 2014. Metodologi
Penelitian. Pustaka Baru. Yogyakarta.
Titisari, Purnamie. 2014. Peranan (OCB)
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan.
Mitra Wacana Media. Jakarta.

Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB) Vol. 2. No.3. Oktober 2017 79

Das könnte Ihnen auch gefallen