Sie sind auf Seite 1von 20

HOLISTIK, Tahun XI No.

21A / Januari - Juni 2018

PERILAKU MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL


DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

Oleh :
Wahyuni Januarti Drakel1

Maria Heny Pratiknjo2 Titiek Mulianti3

ABSTRACT

Social media presence and the sophistication of information technologies are


indeed often referred to as a symbol of the progress of human thinking.
Without conscious media has brought logging to the new cultural patterns
and begin to determine the mindset and behaviour in society. Surely media in
social life is not simply a means of diversion, a tension reliever or
entertainment, but the content and the information presented, has a
significant role in the process of social change. Changes in the pattern of
behavior is most noticeably is the aspect of lifestyle and this aspect is most
visible in the environment of the young generation in particular Sam
Ratulangi University students.
This research used the qualitative method, a method of describing a
phenomenon in accordance with the topics researched. Qualitative research
or often called naturalistic research, i.e., the methods used to examine the
conditions of natural objects (as his opponent is an experiment) where
researchers is a key instrument.
Felt the presence of the student lifestyle changes which often have wasted
time and the increasing number of negative content are popping up in social
media. Along with the development of the era, the use of the internet is getting
sued. As a result it is now more and more social media types that are used by
the student. For example, namely Facebook, Line, Path, Whatsapp and
Instagram. It all goes back to a personal, how can one addressing the
development of current media and know the positioning of the function of
social media according to existing rules and conditions are primarily college
students because the students had said when someone means already in top
students, he should be able to tell which is a good thing to do and not do. A
student must be able to hone his thinking way for more critical.
Keywords: top student, social media, behavioral

1
Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat
2
Pembimbing Skripsi 1
3
Pembimbing Skripsi 2

1
Pendahuluan yaitu Facebook, WhatsApp,
Instagram, dan Google.com.
Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari Keempat media sosial ini
dalam kehidupan ini, karena memudahkan mahasiswa untuk
kemajuan teknologi akan berjalan saling tukar-menukar informasi
sesuai dengan kemajuan ilmu serta mudah mendapat literatur
pengetahuan. Teknologi yang online, merupakan efek positif dari
sebenarnya merupakan alat media sosial dan efek negatifnya
bantu/ekstensi kemampuan diri adalah menimbulkan kecanduan
manusia, telah menjadi sebuah terhadap media sosial, hal itu
kekuatan otonom yang justru dapat merubah cara berpikir serta
membatasi perilaku dan gaya perilaku seseorang. Berkembang-
hidup manusia. Perkembangan nya media sosial membuat tujuan-
teknologi memang sangat nya meluas selain sebagai sarana
diperlukan, setiap inovasi dicipta- untuk memberi atau menerima
kan untuk memberikan manfaat informasi dan komunikasi juga
positif bagi kehidupan manusia menjadi gaya hidup.
serta memberikan cara baru dalam Di Universitas Sam Ratulangi
melakukan aktivitas. (Nasution, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan
2017: 190-194). Politik. Berdasarkan pengamatan
Di era digital saat ini, media awal, mahasiswa-mahasiswi ber-
sosial menjadi kebutuhan primer lomba menggunakan handphone
bagi setiap orang. Kehadiran media canggih dengan kapasitas yang
sosial memudahkan orang-orang lebih tinggi agar dapat meng-
untuk mengakses apa pun dan di gunakan semua media sosial dan
mana pun serta mempermudah memiliki kamera dengan kualitas
memenuhi kebutuhan hidup. gambar paling baik. Karena
Fungsi utama media sosial adalah seseorang dikatakan luar biasa
memudahkan orang untuk ber- atau kata anak zaman sekarang
komunikasi tanpa batas ruang dan “Gaul” apabila menggunakan
waktu, memberikan informasi dari semua media sosial yang terus
belahan dunia manapun. Media mengalami perkembangan. Jika
sosial yang berkembang serta tidak menggunakan media sosial,
digemari oleh manusia saat ini seseorang akan dikatakan “Gaptek”

2
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

(gagap teknologi) singkatan anak berkomunikasi lewat media sosial.


zaman sekarang. Mahasiswa- Bukan hanya saat jalan atau duduk
mahasiswi FISPOL juga dikenal santai, saat proses belajar me-
sangat mementingkan gaya hidup ngajar pun mahasiswa-mahasiswi
terutama dalam hal berpakaian. Fispol selalu sibuk main hand-
Dengan bantuan teknologi yang phone android ketika tidak dilihat
berkembang, yaitu media sosial oleh dosen. Ketika dosen sedang
memudahkan mereka untuk menjelaskan dan ada pertanyaan,
mengakses atau melihat mode- mahasiswa langsung mengakses-
mode pakaian yang terbaru. nya di google.com. Hal ini mem-
bantu mahasiswa, tetapi membuat
Teknologi dan perangkatnya
mahasiswa malas karena tidak lagi
menjadi bagian yang tidak bisa
menggunakan otaknya untuk ber-
dipisahkan dari kehidupan sehari-
pikir. Tidak mengapa, bila lupa
hari. Terkadang seseorang tidak
membawa buku catatan kuliah
lagi secara sadar membedakan
dibandingkan harus lupa mem-
antara kehidupan nyata (offline)
bawa handphone android, seba-
dan kehidupan (online). Saat
gian besar mahasiswa Fispol
berjalan menuju kampus, hampir
menggunakan handphone android.
sepanjang jalan mata tidak pernah
Jika handphone android yang
beralih dari handphone tidak lain
dilupa mahasiswa akan kembali
dan tidak bukan disebabkan
pulang untuk mengambilnya
membalas pesan atau membaca
karena handphone android sangat
status teman-teman di dunia maya
penting bagi mahasiswa.
sampai ada teman yang menegur
pun tidak disadari. Media sosial Kebudayaan
dapat mendekatkan yang jauh dan Mengingat bahwa media
menjauhkan yang dekat, saat sosial merupakan hasil karya
bersama teman-teman pun maha- manusia jadi, media sosial ter-
siswa selalu sibuk dengan hand- masuk dalam wujud dari kebu-
pone masing-masing tidak lain dayaan sebagaimana yang dika-
yaitu membuka media sosial takan Koentjaraningrat (2009)
sehingga tidak ada lagi komunikasi maka untuk meneliti lebih lanjut
di antara orang-orang yang berada masalah ini, harus memahami apa
di sekitar, mereka lebih memilih sebenarnya kebudayaan itu.

3
Kebudayaan menurut Koen- - Ide dan gagasan yang
tjaraningrat adalah keseluruhan dimiliki oleh mahasiswa
sistem gagasan, tindakan dan hasil tentang penggunaan media
karya manusia dalam kehidupan sosial dan bagaimana me-
masyarakat yang dijadikan milik manfaatkan media sosial
diri manusia dengan belajar. Jadi, untuk membantu proses
sebagian besar tindakan manusia belajar mengajar yang
adalah kebudayaan termasuk efektif.
tindakan-tindakan mahasiswa - Mengenai nilai, yaitu hal-hal
menggunakan media sosial di baik dari media sosial
kampus baik di kelas maupun di karena nilai merupakan se-
luar kelas. Untuk menggunakan suatu yang mempunyai arti
media sosial memerlukan proses atau hal baik dan benar
belajar. yang dijadikan acuan. Nilai
tidak terlepas dari norma,
Lain halnya dengan E. B. Tylor
keduanya berkaitan. Aturan-
(1913) kebudayaan adalah suatu
aturan menurut (Ambar,
kompleks keseluruhan yang
2017) dalam menggunakan
meliputi pengetahuan, keperca-
media sosial di antaranya;
yaan, seni, moral, hukum, kebia-
a. menggunakan media
saan, serta setiap kemampuan lain
komunikasi sesuai tuju-
yang dipelajari manusia sebagai
an dan fungsi,
anggota masyarakat. Tylor juga
b. menggunakan media
mengungkapkan bahwa kebu-
komunikasi secara pro-
dayaan merupakan milik manusia
duktif yaitu dapat mem-
yang membedakannya dengan
bantu proses belajar.
makhluk hidup lain.
c. berhati-hati dalam pe-
Ada tiga wujud kebudayaan
nyampaian informasi.
yang diungkapkan oleh Koentjara-
d. menghormati privasi
ningrat yaitu:
orang lain.
1. Bersifat abstrak, tidak dapat e. tidak boleh terpancing
diraba atau difoto tempatnya artinya selalu mengon-
ada di dalam kepala atau alam trol emosi
pikiran manusia yaitu ide,
gagasan, nilai maupun norma.

4
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

f. menunjukkan rasa hor- dalam arti sempit yaitu segala


mat terhadap perbedaan sesuatu mencakup reaksi yang
budaya, dan dapat diamati. Dua pendekatan
g. membagikan informasi non-sosial mengenai perilaku
yang bermanfaat manusia yang paling bertahan
2. Aktivitas atau disebut sistem lama adalah eksplanasi “naturalis”
sosial. Kegiatan interaksi yang dan “individualis”. Eksplanasi
berpola. Bersifat konkret, dapat individualis mendorong dibangun-
diraba serta difoto. Semua nya generalisasi besar mengenai
tindakan mahasiswa menggu- perilaku yang pasti. Dari sudut
nakan media sosial saat proses pandang ini kita semua adalah
belajar mengajar, santai mau- “individual” dan “berbeda”. Dengan
pun mengerjakan tugas meru- demikian eksplanasi mengenai
pakan wujud kedua dari kebu- perilaku manusia akhirnya harus
dayaan yang dapat diraba dan terletak pada kualitas psikologis
difoto. yang khusus dan unik dari individu.
3. Bersifat sangat konkret, hasil (Chaplin, 1997).
karya dari ide dan gagasan Berdasarkan pengamatan
serta aktivitas manusia. Atau awal, perilaku mahasiswa dalam
disebut kebudayaan fisik. menggunakan media sosial pada
Dalam bentuk konkret meru- saat proses belajar yaitu duduk di
pakan hasil dari gagasan bagian tengah dan di samping
mahasiswa tentang mengguna- tembok agar tidak mudah dilihat
kan media sosial kemudian oleh dosen, menyimpan hand-
dipraktekkan sehingga menjadi phone ketika mata dosen tertuju
bentuk fisik. Contohnya, tugas pada mereka. Inilah tindakan-
makalah atau karya tulis tindakan yang dapat dilihat secara
lainnya. langsung maupun tidak.
Konsep Perilaku Konsep Mahasiswa
Perilaku ada dua arti yang Mahasiswa adalah seseorang
pertama, perilaku dalam arti luas yang sedang dalam proses me-
didefinisikan sebagai segala se- nimba ilmu ataupun belajar dan
suatu yang dialami seseorang. terdaftar sedang menjalani pendi-
Yang kedua, perilaku didefinisikan dikan pada salah satu Perguruan

5
Tinggi baik di Politeknik, Sekolah berbeda dengan karakteristik yang
Tinggi, Institut dan Universitas dimiliki oleh media siber.
(Nuraini, 2014;18). Adapun karakteristik media
Dalam Kamus Bahasa sosial sebagai berikut:
Indonesia (KBI), mahasiswa 1. Jaringan (network)
didefinisikan sebagai orang yang Kata “jaringan” (network) bisa
belajar di Perguruan Tinggi. dipahami dalam terminologi
Media Sosial bidang teknologi seperti ilmu
Van Dijk (2013), mengemu- komputer yang berarti infra-
kakan bahwa media sosial adalah struktur yang menghubungkan
pusat media yang memfokuskan antara komputer maupun pe-
pada eksistensi pengguna yang rangkat keras (hardware) lainnya.
memfasilitasi mereka dalam ber- Media sosial memiliki karakter
aktivitas maupun berkolaborasi. jaringan sosial. Media sosial
Karena itu, media sosial dapat terbangun dari struktur sosial yang
dilihat sebagai medium (fasilitator) terbentuk di dalam jaringan atau
online yang menguatkan hubu- internet. Namun, sebagaimana
ngan antar pengguna sekaligus ditekankan oleh Castells (2002),
sebagai sebuah ikatan sosial. struktur atau organisasi sosial yang
(Nasrullah, 2015:3). terbentuk di internet berdasarkan
teknologi informasi dalam mikro
Dari definisi di atas penulis
elektronik. Jaringan yang terbentuk
menyimpulkan bahwa media sosial
antar pengguna (user) merupakan
adalah media online yang diguna-
jaringan yang secara teknologi
kan untuk memperkenalkan diri,
dimediasi oleh perangkat tekno-
berinteraksi, berbagi informasi satu
logi, seperti kumputer, telepon
sama lain dan membangun hubu-
genggam atau tablet.
ngan antar pengguna dalam dunia
Karakter media sosial adalah
maya.
membentuk jaringan antara
Media sosial merupakan
pengguna dalam dunia maya tidak
salah satu platform yang muncul di
peduli dalam dunia nyata saling
media siber. Karena itu, melihat
mengenal atau tidak.
media sosial yang ada tidak jauh

6
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

2. Informasi (information) lebih besar, dengan konse-


Informasi menjadi entitas kuensi bahwa proses, organi-
yang penting dari media sosial. sasi dan lembaga mudah
Sebab tidak seperti media-media dapat diubah dan bentuk-
lainnya di internet, pengguna bentuk baru terus-menerus
media sosial mengkreasikan repre- diciptakan.
sentasi identitasnya, memproduksi 5. Teknologi individu telah
konten, dan melakukan interaksi mengerucut menjadi suatu
berdasarkan informasi. Bahkan sistem yang terpadu.
informasi menjadi semacam komo- 3. Arsip (Archive)
ditas dalam masyarakat informasi Untuk pengguna media
(information society). Informasi sosial, arsip menjadi sebuah karak-
diprediksi, dipertukarkan dan di- ter yang menjelaskan bahwa
konsumsi yang menjadikan infor- informasi telah tersimpan dan bisa
masi itu komoditas bernilai sebagai diakses kapan pun dan melalui
bentuk baru dari kapitalisme. perangkat apapun. Setiap infor-
Castells (2000: 28-76) dalam masi apa pun yang diunggah di
Nasrullah, 2015. Memberikan lima facebook, sebagai contoh infor-
karakteristik dasar teknologi masi itu tidak akan hilang saat
informasi, yaitu: pergantian hari, bulan bahkan
1. Informasi merupakan bahan tahun. Informasi itu akan terus
baku ekonomi tersimpan. Contoh lainnya yaitu,
2. Teknologi informasi memiliki ketika kita menerima (confirm)
pengaruh luas pada masya- permintaan pertemanan di face-
rakat maupun individu book, saat itu juga akses terhadap
3. Teknologi informasi mem- informasi dari pengguna sosial
berikan kemampuan atau milik orang tersebut, mulai dari
kemudahan dalam pengo- data pribadi, kumpulan foto yang
lahan informasi yang me- diunggah, tempat mana yang telah
mungkinkan logika jaringan dikunjungi dapat kita ketahui.
diterapkan pada organisasi Kehadiran media sosial mem-
dan proses ekonomi. berikan akses yang luar biasa
4. Teknologi informasi dan terhadap penyimpanan. Pengguna
logika jaringan memungkin- tidak lagi terhenti pada mempro-
kan fleksibilitas yang jauh duksi dan mengonsumsi informasi,

7
tetapi juga informasi itu telah tidak bisa membedakan antara
menjadi bagian dari dokumen yang nyata dan yang ada di layar.
yang tersimpan. Ketika mengakses Khalayak seolah-olah berada di
media sosial dan memiliki akun di antara realitas dan ilusi sebab
media sosial tersebut, secara tanda yang ada di media seperti-
otomatis pengguna telah memba- nya telah terputus dari realitas.
ngun ruang atau gudang data. (Nasrullah, 2015). Media tidak lagi
Gudang data tersebut diisi oleh menampilkan realitas, tetapi sudah
pengguna dan pintunya terbuka menjadi realitas tersendiri, bahkan
untuk dimasuki oleh siapa pun. apa yang ada di media lebih nyata
(Nasrullah, 2015: 23). (real) dari realitas itu sendiri.
Realitas media adalah hasil proses
4. Interaksi (Interactivity)
simulasi, di mana representasi yang
Karakter dasar dari media
ada di media telah diproduksi dan
sosial adalah terbentuknya jari-
direproduksi oleh media menjadi
ngan antar pengguna. Jaringan ini
realitas tersendiri yang terkadang
tidak sekedar memperluas hubu-
apa yang direpresentasikan ber-
ngan pertemanan atau pengikut
beda atau malah bertolak
(follower) di internet semata, tetapi
belakang.
juga harus dibangun interaksi antar
6. Konten Oleh Pengguna (User
pengguna tersebut. Contohnya
Generated Content)
saling mengomentari atau saling
Karakteristik media sosial
memberikan tanda jempol “like”
terakhir adalah konten pengguna
dan saling membagikan informasi
atau lebih populer disebut dengan
yang didapat ‘share”. (Nasrullah,
user generated content (UGC). Ini
2015: 25).
menunjukkan bahwa di media
5. Simulasi (Simulation) Sosial
sosial konten sepenuhnya milik
Budrillard mengungkapkan
dan berdasarkan kontribusi peng-
gagasan simulasi bahwa kesa-
guna atau pemilik akun. Konten
daran akan yang riil di benak
pengguna ini yaitu penanda bahwa
khalayak semakin berkurang dan
di media sosial khalayak tidak
tergantikan dengan realitas semu.
hanya memproduksi konten di
Kondisi ini disebabkan oleh imaji
ruangnya sendiri tetapi juga dapat
yang disajikan media secara terus-
megonsumsi konten yang dipro-
menerus. Khalayak seolah-olah
duksi oleh pengguna lain.

8
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

Fungsi Media Sosial terdiri dari pimpinan fakultas


Menurut Nasrullah, 2015. (Dekan), ada juga bawahan-
Fungsi dari media sosial selain bawahannya, pegawai, tenaga
sebagai media komunikasi, juga pengajar (Dosen) serta mahasiswa.
merupakan media yang memu- Unit-unit ini harus bersatu dan
dahkan mendapatkan informasi berfungsi menjalankan status
serta menyebarkan informasi. sosialnya agar terlihat hidupnya
Media sosial pun berfungsi untuk suatu institusi dan tercapainya
hiburan. tujuan. Namun, dalam men-
jalankan fungsi struktur tetap
Teori Struktural Fungsional
memperhatikan norma serta nilai
Radcliffe Brown mengumpa-
yang berlaku dalam suatu institusi
makan suatu masyarakat sebagai
tersebut.
organisme tubuh manusia. Suatu
organisme tubuh terdiri dari Sejarah Media Sosial; Facebook,
sekumpulan sel dan cairan yang WhatsApp, Instagram dan
tersusun dalam suatu jaringan Google
hubungan sehingga membentuk Pada tahun 1991 David
keseluruhan kehidupan yang ter- Gelernter menerbitkan sebuah
integrasi. Susunan hubungan buku bagi teknolog, Mirror Worlds,
antara unit-unit dalam organisme sebuah paper penelitian yang
tersebut atau sistem hubungan dielaborasi lebih lanjut dan
yang mengikat unit merupakan mengagumkan, yang mana tanpa
struktur organisme. Seperti itulah menyebutkan kata, ia meramalkan
kehidupan sosial. Sepanjang tentang Web dan di akhir 1990-an,
hidupnya organisme tubuh ini akan E. M. Noan pada saat itu Direktur
menjaga kesinambungan struk- Columbia University’s Institute for
turnya. Setiap unit atau struktur Tele-Information, membuat per-
harus bersatu, berfungsi sesuai nyataan bahwa ‘ketika sejarah
peran dan status sosialnya. media abad ke-20 ditulis, internet
(Sugihartati, 2014). akan terlihat sebagai contributor
Dalam dunia pendidikan terbesarnya’. (Oetama & Zai-
terutama di Fakultas Ilmu Sosial nuddin).
dan Ilmu Politik pun harus
Terobosan datang antara
demikian, struktur fakultas yang
September 1993 dan Maret 1994

9
ketika sebuah jaringan yang lain yaitu Flick R, Youtube, Myspace
sampai sekarang ini didedikasikan hingga akhir tahun 2005,
kepada penelitian akademis Friendster dan Myspace adalah
menjadi sebuah jaringan induk situs yang paling diminati.
bagi jaringan-jaringan yang Memasuki tahun 2006,
terbuka untuk semua orang. Pada Friendster dan Myspace mulai
Desember 1993 sebagai ‘the first tergeser dengan adanya Facebook.
window into cyberspace’, mem- Facebook dengan tampilan lebih
buatnya dapat digunakan untuk modern memungkinkan orang
menarik pengguna, yang pada saat untuk berkenalan dan mengakses
itu disebut adaptor, dan provider, informasi seluas-luasnya. Tahun
pionir softwer. (Oetama & 2009, kemunculan Twitter dan
Zainuddin, 2006). WhatsApp ternyata menambah
Kehadiran situs media sosial jumlah situs sosial bagi anak muda.
ini, diawali dari adanya inisiatif Whatsapp didirikan oleh Brian
untuk menghubungkan orang- Acton dan Jan Koum. Di tahun
orang dari seluruh belahan dunia. keenamnya tahun 2010, facebook
Situs media sosial yang pertama tercatat sebagai situs jejaring sosial
yaitu Sixdegreess muncul pada terbesar. Tahun 2010 hadir situs
tahun 1997. Situs ini memiliki sosial yang memungkinkan
aplikasi untuk membuat profil, pengguna mengambil foto, video
menambah teman dan mengirim dan menerapkan filter digital (efek)
pesan. Tahun 1999 dan 2000, yaitu aplikasi Instagram.
muncul situs Lunarstorm, Live Sedangkan google merupakan
Journal, Cyword yang berfungsi mesin pencari yang didirikan pada
memperluas informasi secara tahun 1996. (Rahmawati, 2016).
searah. Tahun 2001, muncul Perilaku Mahasiswa saat Proses
Ryze.com yang berperan untuk Belajar di dalam Ruang Kuliah
memperbesar jejaring bisnis. dan di Luar
Tahun 2002, muncul Friendster
Perilaku mahasiswa dalam
sebagai situs anak muda pertama
menggunakan media sosial saat
yang semula disediakan untuk
proses belajar mengajar
tempat pencarian jodoh. Tahun
merupakan suatu kebudayaan.
2003, muncul situs sosial interaktif
Seperti dikatakan Koentjaraningrat,

10
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

bahwa kebudayaan adalah mereka sudah melewati proses


keseluruhan sistem gagasan, belajar seperti yang dikatakan oleh
tindakan dan hasil karya manusia Koentjaraningrat. Karena tanpa
dalam kehidupan masyarakat yang melalui proses belajar mereka tidak
dijadikan milik diri manusia dengan akan tahu di mana tempat yang
belajar. Sebagian besar tindakan tepat dan pada saat kapan mereka
manusia adalah kebudayaan harus membuka media sosial.
karena hampir semua tindakan Tindakan-tindakan tersebut dicon-
manusia dalam kehidupan ini tohkan dari teman yang awalnya
memerlukan proses belajar, untuk melakukan hal demikian kemudian
menggunakan media sosial mahasiswa lainnya mulai pelajari
mahasiswa perlu belajar terlebih lalu mengikuti.
dahulu cara menggunakannya Namun tindakan ini tidak
terutama menggunakan media hanya pada kelas dengan jumlah
sosial di saat proses kuliah sedang besar tetapi penulis pun temui
berlangsung memerlukan pembe- pada jurusan Antropologi dan
lajaran atau pemahaman tentang Perpustakaan dengan jumlah
situasi dan kondisi serta sifat mahasiswa kurang lebih 20 orang.
maupun sikap seorang dosen yang Tindakan-tindakan demikian tidak
sedang mengajar. hanya disebabkan oleh banyaknya
Hasil pengamatan yang jumlah mahasiswa saat belajar
penulis dapatkan, ternyata pada akan tetapi dosen yang mengajar
kelas dengan jumlah mahasiswa pula. Ketika sikap dan cara
lebih dari 100 orang, perilaku saat mengajar seorang dosen tidak
sedang belajar, mereka mengambil tegas dan tidak menguasai
tempat duduk paling belakang ruangan maka perilaku-perilaku
bagian pojok, adapun yang mahasiswa menggunakan media
mengambil tempat di tengah- sosial saat proses belajar mengajar
tengah karena kedua pilihan akan terus tumbuh subur dan
tersebut merupakan tempat paling menular kepada mahasiswa lain.
strategis bagi mereka untuk Media sosial yang selalu
membuka handphone lalu dibuka pada saat proses belajar
memainkan media sosial. Hal mengajar berlangsung antara lain
mengenai tempat ini, tentunya facebook, whatsApp dan instagram

11
serta google.com. Jadi, ketika Di saat ada pertanyaan dari
dosen sedang menjelaskan atau dosen, mahasiswa langsung
bercerita panjang lebar di depan membuka handphone dan mencari
kelas, mereka hanya sibuk jawabannya di “Google.com”
chatingan, melihat status peng- padahal pertanyaan-pertanyaan
guna akun lainnya bahkan yang dosen berikan adalah
menonton video-video lucu. Hal ini pertanyaan yang lebih mengajak
membuat mereka tidak menge- mahasiswa menggunakan otak
tahui mata kuliah yang sedang mereka untuk berpikir, bukan
berlangsung karena tidak mem- jawabannya ada di buku maupun
perhatikan bahkan tidak ada google (kemampuan analisis
catatan. Sehingga, proses belajar mahasiswa). Google.com digu-
mahasiswa terganggu karena nakan untuk mencari materi kuliah
selama proses belajar mengajar saat proses belajar berlangsung
berlangsung mereka hanya sibuk hanya dilakukan oleh satu atau dua
bermain media sosial. Apalagi, orang.
ketika dosen yang mengajar tidak Tidak dapat dipungkiri bahwa
pernah berjalan ke belakang hanya kehadiran media sosial memu-
berada di depan kelas, namun ada dahkan orang untuk berkomuni-
dosen yang cara mengajarnya kasi serta mudah mendapatkan
mengelilingi kelas, ketika ia informasi atau kebutuhan lainnya.
berjalan ke belakang mahasiswa Tetapi, disamping itu media sosial
menyimpan handphone mereka juga dapat merubah cara berpikir
masing-masing tetapi, hal itu dan membuat orang menjadi
memberi kesempatan bagi malas. Media sosial mempunyai
mahasiswa yang berada di depan efek yang positif maupun negatif.
untuk membuka handphone. Semua itu kembali kepada pribadi,
Ketika dosen menekankan bahwa bagaimana seseorang dapat
tidak ada yang boleh membuka menyikapi perkembangan media
handphone, mahasiswa meletak- saat ini dan tahu memposisikan
kan handphone masing-masing ke fungsi dari media sosial sesuai
dalam tas atau saku, setelah mata
kondisi serta aturan yang ada
dosen berpaling mereka kembali terutama mahasiswa karena
membuka handphone. seseorang ketika telah dikatakan

12
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

mahasiswa berarti sudah di atas belajar mengajar berlangsung


siswa, seharusnya ia dapat contohnya berdiskusi dengan
membedakan mana hal yang baik dosen (adanya feedback).
untuk dilakukan dan tidak Namun, yang penulis
dilakukan. Seorang mahasiswa temukan pada beberapa kelas
harus mampu mengasah cara yang telah disebutkan di atas,
berpikirnya untuk lebih kritis. sebagian besar gaya mengajar
Radcliffe Brown dalam teori dosen hanya berada di depan kelas
struktural-fungsionalisme, di dalam lebih rumit bila hanya duduk di
ruang kelas, dosen dan mahasiswa kursi, sehingga dosen tidak tahu
merupakan satu kesatuan atau keadaan atau tindakan mahasiswa
sebuah struktur yang bekerja sama yang sedang berada di kelas,
untuk suatu tujuan. Tujuannya sebaliknya mahasiswa pun tidak
adalah berhasil mentransfer ilmu menyadari akan statusnya sehingga
kepada mahasiswa dan mahasiswa peran dari mahasiswa berten-
mampu memahami ilmu yang di tangan dengan fungsi atau tugas
diberikan. Untuk mewujudkan sesungguhnya. Saat proses belajar
tujuan itu, seorang dosen harus mahasiswa hanya fokus pada
berfungsi sebagai pembicara atau handphone yaitu chatingan sama
penceramah untuk mahasiswa teman, melihat status pengguna
selain itu harus menerapkan aturan- lainnya bahkan membuat video
aturan pada saat proses belajar pendek atau dikenal dengan sebu-
mengajar, mampu menguasai tan story (cerita singkat) dengan
ruang kelas dan lebih memper- cara merekam keadaan di ruang
hatikan mahasiswa. Mahasiswa kelas untuk menunjukkan kepada
juga harus tahu statusnya sebagai teman-teman di dunia maya
seorang mahasiswa serta men- bahwa ia sedang belajar. Tujuan
jalankan fungsi sesuai peran yaitu tidak akan tercapai jika struktur
ketika pada saat proses belajar yang dimaksud tidak bekerja
berlangsung seorang mahasiswa secara maksimal atau tidak sesuai
seharusnya fokus mendengarkan porsinya, jadi memerlukan kerja
apa yang disampaikan oleh dosen, sama struktur untuk bersatu
mencatat apa yang penting untuk mewujudkan tujuan dari pendi-
dicatat serta aktif saat proses dikan serta fakultas.

13
Sebaliknya dengan sikap mencari materi kuliah, membuat
mahasiswa saat di luar ruang tugas dengan bantuan google.com
kuliah. Duduk bersama teman- tetapi dengan literatur yang jelas
teman, beberapa di antaranya ada dan tidak semuanya hasil
yang sibuk dengan dunia maya google.com, hal demikian hanya
bahkan semua mahasiswa ketika dijalankan oleh satu atau dua
duduk bersama tidak lagi ada orang.
komunikasi diantara mereka, ter-
Perilaku Mahasiswa Saat
lalu asik dengan dunia online Mengerjakan Tugas di dalam
sampai mereka sulit membedakan Ruang Kuliah
mana yang online (maya) dan Pada saat pembuatan tugas
offline (nyata). Ada yang senyum- di dalam kelas, sebagian besar
senyum bahkan bercerita sendiri mahasiswa mengerjakan tugas
ketika berhadapan dengan hand- menggunakan google.com. Waktu
phone. Seharusnya sebagai ma- pengerjaan tugas pun ketika sudah
khluk sosial perlu interaksi dengan waktunya untuk kumpul, yang
orang-orang di sekitar namun, sebenarnya tugas sudah harus
mereka lebih memilih berkomuni- selesai dikerjakan di rumah.
kasi dengan orang yang jauh. Hal Sebagian besar mahasiswa baru
demikian merupakan salah ber- mengerjakan saat tiba di ruang
peran dan salah menjalankan kuliah, sebelum dosen masuk
fungsi dari status sosialnya. mereka memanfaatkan kesem-
patan tersebut untuk mengerjakan
Pada dasarnya fungsi media
tugas dan ketika dosen telah
sosial yaitu memudahkan komuni-
masuk mereka tetap melanjutkan
kasi serta mudah memperoleh
menyelesaikannya. Hal ini meng-
informasi. Dalam menggunakan
ganggu proses belajar mengajar
media sosial pun harus mem-
karena otomatis mahasiswa tidak
perhatikan norma-norma yaitu
lagi memperhatikan mata kuliah
media sosial digunakan sesuai
yang sedang berlangsung, mereka
fungsi dan tujuannya serta dapat
hanya fokus pada tugas yang harus
menghasilkan hal yang bermanfaat
dikumpul ketika perkuliahan
bagi mahasiswa dalam per-
selesai. Beruntung jika mendapat
kuliahan. Contohnya mahasiswa
dosen yang mengumpul tugas di
menggunakan media sosial untuk
akhir kuliah bukan di awal.

14
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

Tindakan-tindakan seperti ini Sesuai teori Radcliffe Brwon,


dilalui memerlukan proses (belajar) struktur fungsionalisme. Maka
yang awalnya mereka melihat disusun sebagai berikut:
teman yang demikian dan tidak a. Facebook
ada masalahnya mengerjakan Manfaat facebook bagi
tugas pada waktu terdesak, mahasiswa saat belajar adalah
sehingga dicontohi oleh maha- sebagai hiburan ketika bosan
siswa lainnya. Salah satu hal yang mendengar dosen mengajar dan
membuat mereka seperti itu, saat dosen lama mengakhiri kuliah.
karena media sosial yang semakin Hal yang dilakukan yaitu membuka
berkembang yaitu google.com. facebook lalu melihat status
Karena dengan mudah google.com teman-teman pengguna akun
memberikan apa yang dicari, tanpa lainnya atau membuat status
memperhatikan literaturnya jelas sendiri. Untuk manfaat di luar
atau tidak. Google.com yang pada ruang kuliah yaitu sebagai media
dasarnya dibuat oleh mahasiswa mempresentasikan diri dengan
pascasarjana di Stanford University memasang status atau aktivitas
sebagai mesin pencari yang yang dilakukan. Facebook juga
menyediakan informasi apa saja membuat lebih banyak teman dan
khususnya tentang ilmu penge- dapat memberikan informasi
tahuan. Tetapi, hal itu membuat tentang seputaran Manado atau
mahasiswa menjadi pragmatis, luar Manado.
menyukai hal-hal yang instan, tidak Facebook dimanfaatkan se-
lagi berusaha dengan mencari bagai hiburan ketika sedang bosan
buku di perpustakaan untuk saat proses belajar mengajar di
mengerjakan atau menggunakan kelas. Facebook adalah jejaring
akal yang dimiliki, jika kedua hal sosial yang berfungsi untuk
tersebut tidak bisa, lalu meng- berinteraksi serta mempermudah
gunakan selancar google.com. komunikasi pada teman atau
Manfaat Bagi Mahasiswa Pada keluarga yang jauh tetapi semua
Saat Belajar di dalam Ruang itu ada batas dan kondisi tertentu.
Kuliah dan di Luar Jika sedang di ruang kuliah
mahasiswa seharusnya sadar akan
status dan perannya, mengetahui

15
nilai serta norma yang ada seperti bertanya mahasiswa dapat lang-
dikatakan oleh Radcliffe Brown sung mencari di google.com
dalam teori struktural fungsio- jawabannya. Ketika dosen menje-
nalisme. laskan dan ada hal-hal yang tidak
di mengerti, mereka dapat mencari
b. Instagram
di google.com bahkan ujian selan-
Manfaat instagram bagi
car google.com merupakan gu-
mahasiswa saat sedang belajar
dang jawaban dari semua soal.
adalah sebagai hiburan di saat
Seperti fungsinya berdasarkan
bosan dan mengantuk. Ketika
sejarah google adalah mesin pen-
mengantuk dan bosan meng-
cari yang diciptakan oleh maha-
hampiri artinya hal yang mereka
siswa Pascasarjana di Universitas
dengarkan tidak menarik. Jadi,
Stanford.
untuk menghilangkan kedua rasa
Manfaat Media Sosial dalam
itu adalah media sosial “instagram”
Mengerjakan Tugas
yaitu melihat foto-foto pengguna
Dalam proses mengerjakan
lain, menonton video-video lucu
tugas media sosial ikut berperan
bahkan membuat video singkat
aktif. Media sosial yang lazim
tentang suasana di ruang kuliah.
digunakan oleh mahasiswa dalam
Sedangkan untuk di luar ruangan
hal ini adalah Google.com dan
instagram bermanfaat sebagai
Whatsapp. Google.com menjadi
jejaring sosial yang digunakan
pilihan mahasiswa untuk menger-
untuk mengunggah foto, mem-
jakan tugas karena cepat ber-
buat story (video singkat) serta
operasi, ketika di klik langsung
sebagai hiburan dengan melihat
muncul apa yang di cari ter-
kehidupan artis-artis atau menon-
gantung jaringan yang di pakai,
ton video lucu.
jika kapasitas jaringan bagus maka
c. Google.com
pencarian berjalan dengan lancar.
Google.com sangat berman-
Pada dasarnya google diciptakan
faat saat proses belajar mengajar,
untuk mahasiswa sebagai pencari,
dengan selancar google.com
namun mahasiswa tidak boleh
mahasiswa dapat mengakses atau
selalu bergantung kepada mesin
mencari bahan/materi mata kuliah
pencari ini karena akan membuat
yang sedang berlangsung dan
malas berusaha dan berpikir. Selain
membacanya. Di saat dosen
google.com, whatsapp juga

16
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

membantu dalam pembuatan tempat paling strategis untuk


tugas yaitu melalui whatsapp memainkan media sosial.
mahasiswa dapat berbagi maupun 4. Perilaku mahasiswa saat Ma-
mendapat informasi mengenai mainkan media sosial di dalam
tugas yang diberikan dosen. kelas ketika dosen berjalan ke
Biasanya semua tugas dikirim belakang, handphone disimpan
dalam grup kelas di whatsapp. Di tetapi ketika dosen kembali ke
whatsapp juga mahasiswa dapat depan handphone diambil
saling mengingatkan satu sama kembali.
lain agar tidak lupa membuat 5. Media sosial yang selalu digu-
tugas. nakan di kalangan mahasiswa
antara lain Facebook, Instagram,
Kesimpulan
WhatsApp dan Google.com.
Berdasarkan uraian-uraian
Keempat medsos ini sebagian
bab-bab di atas, maka dapat
besar dipakai oleh setiap
disimpulkan bahwa:
mahasiswa.
1. Sebagian besar mahasiswa 6. Saat bosan dan mengantuk saat
Fispol Unsrat baik Jurusan besar belajar mahasiswa membuka
maupun kecil menggunakan Facebook dan WhatsApp untuk
media sosial saat proses belajar melihat status atau memasang
mengajar sedang berlangsung status.
dan tidak. 7. Saat ada pertanyaan dari dosen,
2. Saat proses belajar mengajar mahasiswa langsung meng-
berlangsung mahasiswa-maha- aksesnya di google.com,
siswi hanya terfokus pada Khususnya pada saat ujian
media sosial, hal itu membuat google.com sangat berperan
mereka tidak memahami mata penting.
kuliah yang sedang berlang- 8. Tugas dikerjakan pada saat
sung dan tidak ada catatan harinya untuk kumpul karena
apapun. selalu mengandalkan goo-
3. Tempat duduk yang selalu gle.com
menjadi pilihan adalah bagian 9. Pada saat belajar berlangsung
belakang dan tengah pojok, mahasiswa yang tugasnya
karena keduanya merupakan belum selesai mengerjakan
tugas sehingga tidak lagi

17
memperhatikan dosen yang
sedang mengajar.
10. Di luar kelas pun nyaris tidak
lagi ada komunikasi diantara
mahasiswa akibat masing-
masing sibuk berkomunikasi
jarak jauh.

18
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja, K & Salura. P. 2003. Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan. Jakarta:


Architecture & Communication.
Ambar, 2017. Portal Komunikasi Indonesia. Dimuat pada:
https://pakarkomunikasi.com/etika-dalam-penggunaan-media-
komunikasi. Diakses pada 16 Mei 2018
Chaplin, J. P .1997. Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Dr. Kartini Kartono)
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Destiana, I., Saliman, A., dan Abdul, R. H. 2013. Penerimaan Media Sosial: Kajian
dalam Kalangan Pelajar Universiti di Palembang. Jurnal (Online)
Komuniaksi Vo. 29 No. 2.
Ikbar, Y. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung: Refika Aditama.
Jones, P. I. P. 2009. Pengantar Teori-teori Sosial: dari Fungsionalisme Hingga
Postmodernisme. Jakarta: Yayasan Obor.
Juwita, E. P., Budimansyah, D., dan Nurbayani, S. 2014. Peran Media Sosial Terhadap
Gaya Hidup Siwa SMA N 5 Bandung. Jurnal (Online) Sosietas Vol. 5 No.
1
Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Ma’mun, A.T, 2015. Pemanfaatan Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Media Sosial
WhatsApp di Program Bisa (Skripsi) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasrullah, R. 2015 Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi, Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
Nasution, M. S. A., Daulay, M. N. H., dan Susanti, N. 2017. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Novianto, I. 2014. Perilaku Penggunaan Internet di Kalangan Mahasiswa (Studi
deskriptif tentang perilaku penggunaan internet di kalangan
mahasiswa perguruan tinggi negeri Fisip Unair dengan perguruan
tinggi swasta Fisip UPN untuk memenuhi kebutuhan informasinya).
Jurnal (Online) vol. 20 No. 1
Oetama, J. dan Zainuddin A. R, 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg sampai
Internet. Jakarta: Yayasan Obor Indoensia.
Patria, L. dan Yulianto, K. 2011. Pemanfaatan Facebook Untuk Menunjang Kegiatan
Belajar Mengajar Online Secara Mandiri. Jurnal (Online) Vol. 10 No. 4

19
Rahmawati, D. 2016. Pemilihan dan Pemanfaatan Instagram Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Online (Skripsi) Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sugihartati, R. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial
Kontemporer. Jakarta: Kencana
Sosiawan, E. A. 2011. Pengguna Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Interaksi dan
Komuniaksi di Kalangan Mahasiswa. Jurnal (Online) Ilmu Komunikasi,
Vol. 9 No.
Sekretariat Jenderal MPR RI 2017. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia.

20

Das könnte Ihnen auch gefallen