Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
Wahyuni Januarti Drakel1
ABSTRACT
1
Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat
2
Pembimbing Skripsi 1
3
Pembimbing Skripsi 2
1
Pendahuluan yaitu Facebook, WhatsApp,
Instagram, dan Google.com.
Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari Keempat media sosial ini
dalam kehidupan ini, karena memudahkan mahasiswa untuk
kemajuan teknologi akan berjalan saling tukar-menukar informasi
sesuai dengan kemajuan ilmu serta mudah mendapat literatur
pengetahuan. Teknologi yang online, merupakan efek positif dari
sebenarnya merupakan alat media sosial dan efek negatifnya
bantu/ekstensi kemampuan diri adalah menimbulkan kecanduan
manusia, telah menjadi sebuah terhadap media sosial, hal itu
kekuatan otonom yang justru dapat merubah cara berpikir serta
membatasi perilaku dan gaya perilaku seseorang. Berkembang-
hidup manusia. Perkembangan nya media sosial membuat tujuan-
teknologi memang sangat nya meluas selain sebagai sarana
diperlukan, setiap inovasi dicipta- untuk memberi atau menerima
kan untuk memberikan manfaat informasi dan komunikasi juga
positif bagi kehidupan manusia menjadi gaya hidup.
serta memberikan cara baru dalam Di Universitas Sam Ratulangi
melakukan aktivitas. (Nasution, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan
2017: 190-194). Politik. Berdasarkan pengamatan
Di era digital saat ini, media awal, mahasiswa-mahasiswi ber-
sosial menjadi kebutuhan primer lomba menggunakan handphone
bagi setiap orang. Kehadiran media canggih dengan kapasitas yang
sosial memudahkan orang-orang lebih tinggi agar dapat meng-
untuk mengakses apa pun dan di gunakan semua media sosial dan
mana pun serta mempermudah memiliki kamera dengan kualitas
memenuhi kebutuhan hidup. gambar paling baik. Karena
Fungsi utama media sosial adalah seseorang dikatakan luar biasa
memudahkan orang untuk ber- atau kata anak zaman sekarang
komunikasi tanpa batas ruang dan “Gaul” apabila menggunakan
waktu, memberikan informasi dari semua media sosial yang terus
belahan dunia manapun. Media mengalami perkembangan. Jika
sosial yang berkembang serta tidak menggunakan media sosial,
digemari oleh manusia saat ini seseorang akan dikatakan “Gaptek”
2
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
3
Kebudayaan menurut Koen- - Ide dan gagasan yang
tjaraningrat adalah keseluruhan dimiliki oleh mahasiswa
sistem gagasan, tindakan dan hasil tentang penggunaan media
karya manusia dalam kehidupan sosial dan bagaimana me-
masyarakat yang dijadikan milik manfaatkan media sosial
diri manusia dengan belajar. Jadi, untuk membantu proses
sebagian besar tindakan manusia belajar mengajar yang
adalah kebudayaan termasuk efektif.
tindakan-tindakan mahasiswa - Mengenai nilai, yaitu hal-hal
menggunakan media sosial di baik dari media sosial
kampus baik di kelas maupun di karena nilai merupakan se-
luar kelas. Untuk menggunakan suatu yang mempunyai arti
media sosial memerlukan proses atau hal baik dan benar
belajar. yang dijadikan acuan. Nilai
tidak terlepas dari norma,
Lain halnya dengan E. B. Tylor
keduanya berkaitan. Aturan-
(1913) kebudayaan adalah suatu
aturan menurut (Ambar,
kompleks keseluruhan yang
2017) dalam menggunakan
meliputi pengetahuan, keperca-
media sosial di antaranya;
yaan, seni, moral, hukum, kebia-
a. menggunakan media
saan, serta setiap kemampuan lain
komunikasi sesuai tuju-
yang dipelajari manusia sebagai
an dan fungsi,
anggota masyarakat. Tylor juga
b. menggunakan media
mengungkapkan bahwa kebu-
komunikasi secara pro-
dayaan merupakan milik manusia
duktif yaitu dapat mem-
yang membedakannya dengan
bantu proses belajar.
makhluk hidup lain.
c. berhati-hati dalam pe-
Ada tiga wujud kebudayaan
nyampaian informasi.
yang diungkapkan oleh Koentjara-
d. menghormati privasi
ningrat yaitu:
orang lain.
1. Bersifat abstrak, tidak dapat e. tidak boleh terpancing
diraba atau difoto tempatnya artinya selalu mengon-
ada di dalam kepala atau alam trol emosi
pikiran manusia yaitu ide,
gagasan, nilai maupun norma.
4
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
5
Tinggi baik di Politeknik, Sekolah berbeda dengan karakteristik yang
Tinggi, Institut dan Universitas dimiliki oleh media siber.
(Nuraini, 2014;18). Adapun karakteristik media
Dalam Kamus Bahasa sosial sebagai berikut:
Indonesia (KBI), mahasiswa 1. Jaringan (network)
didefinisikan sebagai orang yang Kata “jaringan” (network) bisa
belajar di Perguruan Tinggi. dipahami dalam terminologi
Media Sosial bidang teknologi seperti ilmu
Van Dijk (2013), mengemu- komputer yang berarti infra-
kakan bahwa media sosial adalah struktur yang menghubungkan
pusat media yang memfokuskan antara komputer maupun pe-
pada eksistensi pengguna yang rangkat keras (hardware) lainnya.
memfasilitasi mereka dalam ber- Media sosial memiliki karakter
aktivitas maupun berkolaborasi. jaringan sosial. Media sosial
Karena itu, media sosial dapat terbangun dari struktur sosial yang
dilihat sebagai medium (fasilitator) terbentuk di dalam jaringan atau
online yang menguatkan hubu- internet. Namun, sebagaimana
ngan antar pengguna sekaligus ditekankan oleh Castells (2002),
sebagai sebuah ikatan sosial. struktur atau organisasi sosial yang
(Nasrullah, 2015:3). terbentuk di internet berdasarkan
teknologi informasi dalam mikro
Dari definisi di atas penulis
elektronik. Jaringan yang terbentuk
menyimpulkan bahwa media sosial
antar pengguna (user) merupakan
adalah media online yang diguna-
jaringan yang secara teknologi
kan untuk memperkenalkan diri,
dimediasi oleh perangkat tekno-
berinteraksi, berbagi informasi satu
logi, seperti kumputer, telepon
sama lain dan membangun hubu-
genggam atau tablet.
ngan antar pengguna dalam dunia
Karakter media sosial adalah
maya.
membentuk jaringan antara
Media sosial merupakan
pengguna dalam dunia maya tidak
salah satu platform yang muncul di
peduli dalam dunia nyata saling
media siber. Karena itu, melihat
mengenal atau tidak.
media sosial yang ada tidak jauh
6
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
7
tetapi juga informasi itu telah tidak bisa membedakan antara
menjadi bagian dari dokumen yang nyata dan yang ada di layar.
yang tersimpan. Ketika mengakses Khalayak seolah-olah berada di
media sosial dan memiliki akun di antara realitas dan ilusi sebab
media sosial tersebut, secara tanda yang ada di media seperti-
otomatis pengguna telah memba- nya telah terputus dari realitas.
ngun ruang atau gudang data. (Nasrullah, 2015). Media tidak lagi
Gudang data tersebut diisi oleh menampilkan realitas, tetapi sudah
pengguna dan pintunya terbuka menjadi realitas tersendiri, bahkan
untuk dimasuki oleh siapa pun. apa yang ada di media lebih nyata
(Nasrullah, 2015: 23). (real) dari realitas itu sendiri.
Realitas media adalah hasil proses
4. Interaksi (Interactivity)
simulasi, di mana representasi yang
Karakter dasar dari media
ada di media telah diproduksi dan
sosial adalah terbentuknya jari-
direproduksi oleh media menjadi
ngan antar pengguna. Jaringan ini
realitas tersendiri yang terkadang
tidak sekedar memperluas hubu-
apa yang direpresentasikan ber-
ngan pertemanan atau pengikut
beda atau malah bertolak
(follower) di internet semata, tetapi
belakang.
juga harus dibangun interaksi antar
6. Konten Oleh Pengguna (User
pengguna tersebut. Contohnya
Generated Content)
saling mengomentari atau saling
Karakteristik media sosial
memberikan tanda jempol “like”
terakhir adalah konten pengguna
dan saling membagikan informasi
atau lebih populer disebut dengan
yang didapat ‘share”. (Nasrullah,
user generated content (UGC). Ini
2015: 25).
menunjukkan bahwa di media
5. Simulasi (Simulation) Sosial
sosial konten sepenuhnya milik
Budrillard mengungkapkan
dan berdasarkan kontribusi peng-
gagasan simulasi bahwa kesa-
guna atau pemilik akun. Konten
daran akan yang riil di benak
pengguna ini yaitu penanda bahwa
khalayak semakin berkurang dan
di media sosial khalayak tidak
tergantikan dengan realitas semu.
hanya memproduksi konten di
Kondisi ini disebabkan oleh imaji
ruangnya sendiri tetapi juga dapat
yang disajikan media secara terus-
megonsumsi konten yang dipro-
menerus. Khalayak seolah-olah
duksi oleh pengguna lain.
8
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
9
ketika sebuah jaringan yang lain yaitu Flick R, Youtube, Myspace
sampai sekarang ini didedikasikan hingga akhir tahun 2005,
kepada penelitian akademis Friendster dan Myspace adalah
menjadi sebuah jaringan induk situs yang paling diminati.
bagi jaringan-jaringan yang Memasuki tahun 2006,
terbuka untuk semua orang. Pada Friendster dan Myspace mulai
Desember 1993 sebagai ‘the first tergeser dengan adanya Facebook.
window into cyberspace’, mem- Facebook dengan tampilan lebih
buatnya dapat digunakan untuk modern memungkinkan orang
menarik pengguna, yang pada saat untuk berkenalan dan mengakses
itu disebut adaptor, dan provider, informasi seluas-luasnya. Tahun
pionir softwer. (Oetama & 2009, kemunculan Twitter dan
Zainuddin, 2006). WhatsApp ternyata menambah
Kehadiran situs media sosial jumlah situs sosial bagi anak muda.
ini, diawali dari adanya inisiatif Whatsapp didirikan oleh Brian
untuk menghubungkan orang- Acton dan Jan Koum. Di tahun
orang dari seluruh belahan dunia. keenamnya tahun 2010, facebook
Situs media sosial yang pertama tercatat sebagai situs jejaring sosial
yaitu Sixdegreess muncul pada terbesar. Tahun 2010 hadir situs
tahun 1997. Situs ini memiliki sosial yang memungkinkan
aplikasi untuk membuat profil, pengguna mengambil foto, video
menambah teman dan mengirim dan menerapkan filter digital (efek)
pesan. Tahun 1999 dan 2000, yaitu aplikasi Instagram.
muncul situs Lunarstorm, Live Sedangkan google merupakan
Journal, Cyword yang berfungsi mesin pencari yang didirikan pada
memperluas informasi secara tahun 1996. (Rahmawati, 2016).
searah. Tahun 2001, muncul Perilaku Mahasiswa saat Proses
Ryze.com yang berperan untuk Belajar di dalam Ruang Kuliah
memperbesar jejaring bisnis. dan di Luar
Tahun 2002, muncul Friendster
Perilaku mahasiswa dalam
sebagai situs anak muda pertama
menggunakan media sosial saat
yang semula disediakan untuk
proses belajar mengajar
tempat pencarian jodoh. Tahun
merupakan suatu kebudayaan.
2003, muncul situs sosial interaktif
Seperti dikatakan Koentjaraningrat,
10
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
11
serta google.com. Jadi, ketika Di saat ada pertanyaan dari
dosen sedang menjelaskan atau dosen, mahasiswa langsung
bercerita panjang lebar di depan membuka handphone dan mencari
kelas, mereka hanya sibuk jawabannya di “Google.com”
chatingan, melihat status peng- padahal pertanyaan-pertanyaan
guna akun lainnya bahkan yang dosen berikan adalah
menonton video-video lucu. Hal ini pertanyaan yang lebih mengajak
membuat mereka tidak menge- mahasiswa menggunakan otak
tahui mata kuliah yang sedang mereka untuk berpikir, bukan
berlangsung karena tidak mem- jawabannya ada di buku maupun
perhatikan bahkan tidak ada google (kemampuan analisis
catatan. Sehingga, proses belajar mahasiswa). Google.com digu-
mahasiswa terganggu karena nakan untuk mencari materi kuliah
selama proses belajar mengajar saat proses belajar berlangsung
berlangsung mereka hanya sibuk hanya dilakukan oleh satu atau dua
bermain media sosial. Apalagi, orang.
ketika dosen yang mengajar tidak Tidak dapat dipungkiri bahwa
pernah berjalan ke belakang hanya kehadiran media sosial memu-
berada di depan kelas, namun ada dahkan orang untuk berkomuni-
dosen yang cara mengajarnya kasi serta mudah mendapatkan
mengelilingi kelas, ketika ia informasi atau kebutuhan lainnya.
berjalan ke belakang mahasiswa Tetapi, disamping itu media sosial
menyimpan handphone mereka juga dapat merubah cara berpikir
masing-masing tetapi, hal itu dan membuat orang menjadi
memberi kesempatan bagi malas. Media sosial mempunyai
mahasiswa yang berada di depan efek yang positif maupun negatif.
untuk membuka handphone. Semua itu kembali kepada pribadi,
Ketika dosen menekankan bahwa bagaimana seseorang dapat
tidak ada yang boleh membuka menyikapi perkembangan media
handphone, mahasiswa meletak- saat ini dan tahu memposisikan
kan handphone masing-masing ke fungsi dari media sosial sesuai
dalam tas atau saku, setelah mata
kondisi serta aturan yang ada
dosen berpaling mereka kembali terutama mahasiswa karena
membuka handphone. seseorang ketika telah dikatakan
12
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
13
Sebaliknya dengan sikap mencari materi kuliah, membuat
mahasiswa saat di luar ruang tugas dengan bantuan google.com
kuliah. Duduk bersama teman- tetapi dengan literatur yang jelas
teman, beberapa di antaranya ada dan tidak semuanya hasil
yang sibuk dengan dunia maya google.com, hal demikian hanya
bahkan semua mahasiswa ketika dijalankan oleh satu atau dua
duduk bersama tidak lagi ada orang.
komunikasi diantara mereka, ter-
Perilaku Mahasiswa Saat
lalu asik dengan dunia online Mengerjakan Tugas di dalam
sampai mereka sulit membedakan Ruang Kuliah
mana yang online (maya) dan Pada saat pembuatan tugas
offline (nyata). Ada yang senyum- di dalam kelas, sebagian besar
senyum bahkan bercerita sendiri mahasiswa mengerjakan tugas
ketika berhadapan dengan hand- menggunakan google.com. Waktu
phone. Seharusnya sebagai ma- pengerjaan tugas pun ketika sudah
khluk sosial perlu interaksi dengan waktunya untuk kumpul, yang
orang-orang di sekitar namun, sebenarnya tugas sudah harus
mereka lebih memilih berkomuni- selesai dikerjakan di rumah.
kasi dengan orang yang jauh. Hal Sebagian besar mahasiswa baru
demikian merupakan salah ber- mengerjakan saat tiba di ruang
peran dan salah menjalankan kuliah, sebelum dosen masuk
fungsi dari status sosialnya. mereka memanfaatkan kesem-
patan tersebut untuk mengerjakan
Pada dasarnya fungsi media
tugas dan ketika dosen telah
sosial yaitu memudahkan komuni-
masuk mereka tetap melanjutkan
kasi serta mudah memperoleh
menyelesaikannya. Hal ini meng-
informasi. Dalam menggunakan
ganggu proses belajar mengajar
media sosial pun harus mem-
karena otomatis mahasiswa tidak
perhatikan norma-norma yaitu
lagi memperhatikan mata kuliah
media sosial digunakan sesuai
yang sedang berlangsung, mereka
fungsi dan tujuannya serta dapat
hanya fokus pada tugas yang harus
menghasilkan hal yang bermanfaat
dikumpul ketika perkuliahan
bagi mahasiswa dalam per-
selesai. Beruntung jika mendapat
kuliahan. Contohnya mahasiswa
dosen yang mengumpul tugas di
menggunakan media sosial untuk
akhir kuliah bukan di awal.
14
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
15
nilai serta norma yang ada seperti bertanya mahasiswa dapat lang-
dikatakan oleh Radcliffe Brown sung mencari di google.com
dalam teori struktural fungsio- jawabannya. Ketika dosen menje-
nalisme. laskan dan ada hal-hal yang tidak
di mengerti, mereka dapat mencari
b. Instagram
di google.com bahkan ujian selan-
Manfaat instagram bagi
car google.com merupakan gu-
mahasiswa saat sedang belajar
dang jawaban dari semua soal.
adalah sebagai hiburan di saat
Seperti fungsinya berdasarkan
bosan dan mengantuk. Ketika
sejarah google adalah mesin pen-
mengantuk dan bosan meng-
cari yang diciptakan oleh maha-
hampiri artinya hal yang mereka
siswa Pascasarjana di Universitas
dengarkan tidak menarik. Jadi,
Stanford.
untuk menghilangkan kedua rasa
Manfaat Media Sosial dalam
itu adalah media sosial “instagram”
Mengerjakan Tugas
yaitu melihat foto-foto pengguna
Dalam proses mengerjakan
lain, menonton video-video lucu
tugas media sosial ikut berperan
bahkan membuat video singkat
aktif. Media sosial yang lazim
tentang suasana di ruang kuliah.
digunakan oleh mahasiswa dalam
Sedangkan untuk di luar ruangan
hal ini adalah Google.com dan
instagram bermanfaat sebagai
Whatsapp. Google.com menjadi
jejaring sosial yang digunakan
pilihan mahasiswa untuk menger-
untuk mengunggah foto, mem-
jakan tugas karena cepat ber-
buat story (video singkat) serta
operasi, ketika di klik langsung
sebagai hiburan dengan melihat
muncul apa yang di cari ter-
kehidupan artis-artis atau menon-
gantung jaringan yang di pakai,
ton video lucu.
jika kapasitas jaringan bagus maka
c. Google.com
pencarian berjalan dengan lancar.
Google.com sangat berman-
Pada dasarnya google diciptakan
faat saat proses belajar mengajar,
untuk mahasiswa sebagai pencari,
dengan selancar google.com
namun mahasiswa tidak boleh
mahasiswa dapat mengakses atau
selalu bergantung kepada mesin
mencari bahan/materi mata kuliah
pencari ini karena akan membuat
yang sedang berlangsung dan
malas berusaha dan berpikir. Selain
membacanya. Di saat dosen
google.com, whatsapp juga
16
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
17
memperhatikan dosen yang
sedang mengajar.
10. Di luar kelas pun nyaris tidak
lagi ada komunikasi diantara
mahasiswa akibat masing-
masing sibuk berkomunikasi
jarak jauh.
18
HOLISTIK, Tahun XI No. 21A / Januari - Juni 2018
DAFTAR PUSTAKA
19
Rahmawati, D. 2016. Pemilihan dan Pemanfaatan Instagram Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Online (Skripsi) Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sugihartati, R. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial
Kontemporer. Jakarta: Kencana
Sosiawan, E. A. 2011. Pengguna Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Interaksi dan
Komuniaksi di Kalangan Mahasiswa. Jurnal (Online) Ilmu Komunikasi,
Vol. 9 No.
Sekretariat Jenderal MPR RI 2017. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia.
20