Sie sind auf Seite 1von 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


Dosen Pengampu :
Maniur Banjarnahor, M.Pd

Nama : Daniel Octi Cornelius Simbolon


Nim : 5193550017
Kelas : SIPIL B Reguler 2019

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB I
IDENTITAS JURNAL
A. IDENTITAS JURNAL
Jurnal Utama
1. Judul : Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan karakter
anak didik melalui proses pembelajaran.
2. Penulis : Nisma Simorangkir
3. Volume : Jurnal Saintech Vol. 05 No.01 Maret 2013

Jurnal Pembanding :
1. Judul : Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Kristen Menggunakan Media
Komik Alkitab
2. Penulis : Hasthari Muncarsih
3. Volume : Jurnal Pendidikan, Volume VI No. 03 Desember 2015
BAB II
RINGKASAN JURNAL
ABSTRACT
Student’s character building Christian religion teachers is not only essentially
emphasis on the cognitive and psychomotor but more on the affective character skill.
Christian Religious Teachers are required to transfer their knowledge in every day
life.Theroles is not done by teachers, but requires cooperation with other elements.
Schools management and principals who make the program development to school
culture through thev alues of teachings religious. The phenomenon that occurs in the
community should be not iced by the school. Brawl is found every where, the inclusi
on of western culture through science, technology will bring negative eappears if one
implements it. Theteacher's role is very important especially Christian Religious
Education teachers are : 1). Maximising the delivery of material Christian Religious
Education, 2). Intensive Bible study, 3). Cultivating students with school prayer or
worship, 4). Commemorating the great days for the development of religious belief
and moral cultivation of students. Thus creating student character wich i
sappropriateto national values and religios values.

Keywords:Christian Religious Education Teacher,


Character, student
I. Pendahuluan
Anak merupakan asset yang menentukan kelangsungan hidup, kualias dan kejayaan
suatu bangsa di masa mendatang. Oleh karena itu anak perlu dikondisikan agar dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal dan dididik sebaik mungkin agar dimasa depan dapat menjadi
generasi penerus yang berkarakter serta berkepribadian baik. Akibat pengaruh globalisasi yang
makin menguat di setiap aspek kehidupan, banyak bangsa-bangsa di dunia yang tidak
berkarakter kehilangan jati dirinya, tanpa di sadari budaya telah mengalami pergeseran
(akulturasi). Kondisi yang demikian menjadi berbahaya takala budaya buruk dari luar ditelan
mentah-mentah oleh anak didik. Seperti budaya kekerasan, minum minuman keras,
penyalahgunaan narkoba atau seksbebas. Disinilah peran pendidik(guru Pendidikan Agama
Kristen) ditantang untuk mampu mengembalikan karakter anak dalam kapasitas agar anak
dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Jadi guru memegang peranan yang sangat
strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi anak didik.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru
yang professional Diharapkan Menghasilkan Lulusan yang berkualitas.

1.1. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Agama Kristen
dalam pembentukan karakter anak didik melalui pembelajaran disekolah di sekolah
1.2. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam pembentukan karakter anak agar dapat
mengarahkan anak dalam penanaman nilai- nilai karaker bangsa dan nilai agama melaluii
pembelajaran disekolah.
II. MetodePenelitian
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang dibutuhkan yaitu dengan
menggunakan liberaryresearcharinya dengan kepustakaan dengan memakai buku-buku ilmiah,
alkitab, dan literature yang lain yang berhubungan dan yang mendukung penelitian ini.Dalam
penelitian ini akan diperoleh penjelasan tentang media pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
melalui berbagai sumber belajar.

III. KajianTeori
1.1 Konsep tentang guru Pendidikan Agama kristen
Guru adalah orang yang memberikan sejumlah pengetahuan tentang pendidikan kepada
anak didik agar kehidupan moralnya bertumbuh dan berkembang dengan baik dalam hal
jasmani dan rohani. Apabila kita memperhatikan seorang Guru PAK sangat berbeda dengan
guru umum, sebab Guru PAK harus menertapkan nilai-nilai Kristiani di dalam hidupnya dan
kemampuan menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada siswa. Agar siswa bertumbuh dan
berkembang sesuai dengan nilai etika Kristen yang membangun moral sesuai kearah yang lebih
baik.
Menurut Belferik Manullang (2011:47) mengatakan karakter adalah sifat pribadi yang
relative stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan prilaku dalam standar
nilai dan norma yang tinggi. Sedangkan menurut M. Furqon Hidayatullah (2010:13) karakter
adalah kualias atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang
merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang
membedakan dengan individu lain.
3.2.2. Pengertian peserta didik
` Menurut Saiful Bahri Djamarah (2000) mengatakan Anak didik adalah unsure penting
dalam kegiatan interaksi edukatif karena mereka adalah pokok persoalan dalam semua aktivitas
pembelajaran. Sedangkan Sardiman (2009:111) mengatakan bahwa anak didik adalah salah satu
komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar- mengajar.
Selanjutnya menurut Daniel Nuhamara (2007:156) mengatakan bahwa peserta didik atau anak
didik merupakan subjek yang perlu diperlakukan dengan hormat, dan dengan siapa kita masuk
dalam hubungan antar subjek. Sejalan dengan itu Thomas H.Groome (2002:385) mengatakan:
Naradidik adalah subjek bukan objek. Mereka memiliki hak untuk diberlakukan dengan hormat
dan mulia karena mereka memiliki individualitas mereka sendiri dan memiliki kemampuan
merespon panggilan mereka sendiri.
3.2.3. Nilai–nilai karakter peserta didik
Menurut Zainal Aqib dan Sujak ((2011:50) mengemukakan bahwa nilai–nilai utama
yang dapat dijadikan sekolah sebagai nilai yang disarikan dari butir-butir SKL dan mata
pelajaran yang ditargetkan untuk diinternalisasikan oleh peserta didik adalah:

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan yaitu Religius


2. Nilai karakter yang hubungannya dengan diri sendiri yaitu: Jujur, Bertanggung
jawab,Bergaya hidup sehat, Disiplin, Kerja keras, Percaya diri, berjiwa wirausaha,
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovasi, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu.
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama yaitu: sadar akan hak dan kewajiban
diri dan orang lain, patuh pada aturan-aturan social, menghargai karya dan prestasiorang
lain, santun,demokrasi4.Nilai karaker yang hubungannya dengan lingkungan yaitu:peduli
sosial dan lingkungan

3.2.4 Pembentukan karakter anak didik


Membentuk karakter bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan dalam sekejap mata
dengan memberikan nasehat, perintah atau instruksi, namun lebih dari hal itu. Pembentukan
karakter memerlukan teladan/role model, kesabaran, pembiasaan dan pengulangan. Dengan
demikian proses pendidikan karakter merupakan proses pendidikan yang dialami oleh siswa
sebagai bentukpengalamanpembentukan kepribadian melalui mengalami sendiri nilai-nilai
kehidupan agama dan moral. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai cara berupa
berbagai kegiatan yang dilakukan secara intra kurikuler maupun secara ekstra kurikuler. Secara
intrakurikuler dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan diluar jam pelajaran sekolah.
Menurut Furqon Hidayatullah(2010:39) mengemukakan ada beberapa strategi dalam
pendidikan karakter yang dapat dilakukan melalui sikap-sikap antaralain:
1).Keteladanan,
2).Penanaman disiplin,
3).Pembiasaan,
4).Menciptakan suasanayang kondusif,
5).Integrasi dan internalisasi.
3.2.5. Peranguruh Pendidikan Agama Kristen membentuk karakter anak didik
Peranan guru dalam keberhasilan peserta didik sangat pentingmaka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya
sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan
kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Dalam
keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan
bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah. Guru harus
mampu membawa anak didik memahami serta menjalankan nilai-nilai agama yang
dipelajarinya dengan mengandalkan kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada
sosok Yesus sebagai Guru yang Agung. Sebagai guru yang mengajar dibidang Agama Kristen
(PAK) mampu menjadi garam dan terang dunia (Matius5:13-16)
IV. Simpulan dan Saran
4.1. Simpulan
Pendidikan Agama Kristen mendorong agar iman bukan hanya sebatas pemahaman
doktrin tentang Tuhan dan perbuatanNya, tetapi nyata dalam praktek kehidupan sehari- hari.
Pendidikan karakter sepatutnya tidak hanya berlangsung melalui kurikulum akademis yang
tertulis, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan disekolah, teladan hidup guru dengan anak didik,
relasi diantara anak didik, proses pembelajaran. Harus ada kesungguhan semua pihak dalam
mewujudkan pendidikan karakter. Sekolah harus membantu anak didik cara ia dapat berprilaku
sesuai dengan nilai dan karakter yang baik.
4.2. Saran
1. Guru agama harus mampu menjadi figur yang dapat dicontoh oleh anak didik
2. Setiap penyajian mata pelajaran agama
3. Kristen yang disampaikan perlu untuk mengembangkan ranah afektif dan
psikomotorik selain dari ranah kognitif.
BAB III
PEMBAHASAN
Jurnal yang dibangunkan oleh Nisma Simorangkir bertujuan untuk memahami peran guru
pendidikan agama Kristen dalam pembentukan karakter anak didik melalui proses pembelejaran.
Penulis mendapati hasil dari riset jurnal tersebut yaitu bahwa Peranan guru dalam keberhasilan
peserta didik sangat penting maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai
perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja
sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelol aproses belajar mengajar. Salah satu tugas yang
dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi
peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru
merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Disamping peran sebagai pengajar,
guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu
untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah. Guru harus mampu membawa anak didik
memahami serta menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dengan mengandalkan
kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada sosokYesus sebagai Guru yang Agung.
Sebagai guru yang mengajar dibidang Agama Kristen (PAK) mampu menjadi garam dan terang
dunia (Matius5:13-16) .
Kelebihan Jurnal :
1. Judul jurnal sudah sesuai menggambarkan secara isi yang hendak diungkapkan dalam jurnal
secara keseluruhan dan judul jurnal juga cukup jelas menyangkut poin penting yang
diutarakan.
2. Isi abstrak tergambar dengan spesifik merepresentasikan isi artikel dan dibuat dengan format
yang benar.
3. Tujuan penelitian dipaparkan dengan jelas.
4. Ide/isu yang diangkat relevan penting karena masih terkait dengan peningkatan mutu
pendidikan secara nasional.
5. Desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dibuktikan oleh desain
faktorial dengan metode kualitatif menunjuk kepada efektivitas pembelajaran dengan
menggunakan tiga jenis media ditinjau dari kemampuan konkret dan kemampuan abstrak
siswa.
6. Tidak ditemukan kesalahan/error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian. Ini selaras
dengan kajian teori yang menjelaskan masing-masing tingkat lebih untuk setiap media yang
digunakan dan dibuktikan secara real melalui penelitian menunjuk pada hasil yang
diharapkan terinterpretasi dengan benar.
7. Pada bagian pembahasan terhadap hasil/temuan sudah relevan, artinya pembahasan
menyangkut masalah yang ingin ditelaah telah menunjuk pada konsep yang relevan hasil.
8. Asumsi yang mendasari pemikiran penulis adalah keikutsertaan atau partisi-aktif dari banyak
indera yang ikut berguna saat terjadi pembelajaran.
9. Dalam penelitian ini peneliti terlihat objektif pada hasil, sesuai dengan pengolahan data yang
digunakan.
10. Metodologi penelitian ini menyebutkan bagaimana cara peneliti mendapatkan informan
sesuai kaidah penelitian kualitatif. Seperti, apakah subjek penelitian didapatkan melalui
proposif random sampling (mencari informan yang sesuai dengan topik yang ingin digali)
atau snow ball sampling. Implikasinya data-data wawancara.
11. Penelitian ini mempunyai implikasi, baik secara praktis maupun secara teoritis Kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media, tidak sepenuhnya mengantungkan penyampaian
bahan ajar kepada media tersebut tetapi peran guru juga sangat diperlukan.
12. Jurnal ini bersifat ilmiah yang berdasarkan langkah-langkah ilmiah.
13. Jurnal ini membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan bagian media pembelajaran
sehingga menambah pengetahuan kita tentang bagaimana sepenuhnya memanfaatkan media
dengan baik.
14. Jurnal ini dibuat dengan menyoroti kondisi yang kontemporer, sehingga data-data yang
disajikan bisa dijadikan rujukan bagi peneliti lainnya.
15. Penggunaan kalimat dan kata juga mudah dipahami serta dicerna oleh pembaca. Kata-kata
yang sederhana diikuti dengan penjelasan setiap konsep memudahkan pembaca untuk
memahami apa yang ingin disampaikan dalam jurnal ini.
16. Jurnal ini dapat menjadi tempat pengembangan wacana dan diskusi tentang praktek
penelitian.

A. Kelemahan jurnal
1. Literatur dalam jurnal ini masih kurang seperti literatur yang berupa penelitian yang memliki
arah dan tujuan yang sama atau menunjuk pada penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Tidak adanya kerangka berpikir yang ditulis atau digambarkan dalam jurnal ini, yang
seharusnya dapat memandu pembaca agar lebih cepat dalam memahami pandangan peneliti.
3. Penulis kurang dalam menyimpulkan strategi bagaimana dalam menguasai pembelajaran
yang sesuai bagi pelajar didalam kelas. Ini kerana strategi pembelajaran dalam memotivasi
siswa agak meluas dan penulis seharusnya member pandangan sebagai suatu simpulan
bagaimana strategi yang sesuai digunakan oleh guru semasa pengajaran dan pembelajaran di
dalam kelas agar menjadi panduan guru dan penyelidik akan datang mengkaji kesesuaian
strategi yang digunakan.
4. Dalam penarikan kesimpulan diharapkan disesuaikan dengan teori yang dipakai. Teori
haruslah berdialog dengan masalah yang ditampilkan dalam penelitian. Agar terciptanya
konsistensi pembahasan dalam jurnal.
5. Tidak adanya penulisan pertanyaan wawancara yang seharusnya sebagai pelengkap akan
keabsahan suatu hasil penelitian.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Pendidikan Agama Kristen mendorong agar iman bukan hanya sebatas pemahaman
doktrin tentang Tuhan dan perbuatanNya, tetapi nyata dalam praktek kehidupan sehari- hari.
Pendidikan karakter sepatutnya tidak hanya berlangsung melalui kurikulum akademis yang
tertulis, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan disekolah, teladan hidup guru dengan anak didik,
relasi diantara anak didik, proses pembelajaran. Harus ada kesungguhan semua pihak dalam
mewujudkan pendidikan karakter. Sekolah harus membantu anak didik cara ia dapat berprilaku
sesuai dengan nilai dan karakter yang baik.
B. SARAN

Adapun saran yang ingin disampaikan pada jurnal review ini yaitu :
1. Gurua gama harus mampu menjadi figur yang dapat dicontoh oleh anakdidik.
2. Setiap penyajian mata pelajaran agama.
3. Kristen yang disampaikan perlu untuk mengembangkan ranah afektif dan
psikomotorik selain dari ranah kognitif.

Das könnte Ihnen auch gefallen