Sie sind auf Seite 1von 26

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X

Akreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024


DOI: 10.24034/j25485024.y2019.v3.i1.4098

PENGARUH KOMPETENSI SDM DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP


KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN SERTA PENGARUHNYA
PADA KINERJA KEBERLANJUTAN KEUANGAN

Jejen Jaenudin
jejen.zai@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Pasim

ABSTRACT

This research was conducted on Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). The background of this
research is based on 2013-2015 audited financial statements there has been a delay in the delivery of financial
statements conducted by PKBI. From the results of interviews with the head of PKBI headquarter finance
department, two main factors caused the delay in PKBI financial reporting, namely HR competencies and
information technology. The delay also disrupted PKBI's financial sustainability. On the basis of this, this
research aims to determine how the effect of human resources competence and information technology toward the
timeliness of financial reporting and its effect on financial sustainability performance. This research was planned
to take the entire population (total 26) as samples, but only 22 samples were succeeded to be collected. This
research method used mixed methods that combine questionnaire quantitative and then strengthened by open
interview. The results of the study show human resources competence has a negative and not significant effect
toward the timeliness of financial reporting, information technology has a positive and not significant effect
toward the timeliness of financial reporting, timeliness of financial reporting has a positive and not significant
effect toward financial sustainability performance.

Key words: timeliness of financial reporting, human resources competence, information technology, financial
sustainability performance, mixed methods.

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Latar belakang
penelitian ini yaitu berdasarkan laporan keuangan audited tahun 2013-2015 telah terjadi ke-
terlambatan pengiriman laporan keuangan yang dilakukan oleh PKBI. Dari hasil wawancara dengan
kepala bagian keuangan PKBI Pusat, dua faktor utama penyebab keterlambatan pelaporan keuangan
PKBI yaitu kompetensi SDM dan teknologi informasi. Keterlambatan tersebut juga menyebabkan
keberlanjutan keuangan PKBI terganggu. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi SDM dan teknologi informasi terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan serta pengaruhnya pada kinerja keberlanjutan keuangan. Penelitian ini
direncanakan mengambil seluruh populasi (total 26) menjadi sampel penelitian, namun yang berhasil
dikumpulkan hanya 22 sampel. Metode penelitian menggunakan mixed methods yang meng-
kombinasikan kuantitatif kuesioner dan kemudian diperkuat dengan wawancara terbuka. Hasil
penelitian menunjukkan kompetensi SDM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan, teknologi informasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, ketepatan waktu pelaporan keuangan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keberlanjutan keuangan.

Kata kunci: ketepatan waktu pelaporan keuangan, kompetensi sumberdaya manusia, teknologi
informasi, kinerja keberlanjutan keuangan, mixed methods.

1
2 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

PENDAHULUAN PKBI Pusat selalu terlambat menyampaikan


Lembaga swadaya masyarakat atau laporan keuangannya.
LSM (Non Government Organization atau
NGO) memiliki peranan aktif dalam meng-
upayakan pemberdayaan dan pembangu- 140
116 118
nan sosial dalam bentuk dukungan dan 120 105
advokasi sehingga tercipta kemandirian 100 88,8
71,9
dalam berbagai aspek kehidupan dengan 80
tujuan membebaskan dari kemiskinan dan 60
keterbelakangan (Vedder, 2007). Pada awal- 40
nya LSM dimulai dengan suatu individu 20
yang memiliki kepedulian yang kemudian 0
berkembang menjadi group of concern. Ke- 2011 2012 2013 2014 2015
mudian, LSM menjadi sebuah entitas hu-
kum dengan mengimplementasikan pro-
gram secara lebih profesional.
Gambar 1
Secara historis, cikal bakal LSM di
Dana Donatur/Publik
Indonesia telah ada sejak zaman pra ke
(Dalam Miliar Rupiah)
merdekaan. Kemudian pada tahun 1950-an
setelah Indonesia merdeka, muncul LSM Sumber: Laporan Keuangan Audited PKBI
yang kegiatannya bersifat alternatif ter-
hadap program pemerintah dengan per- IPPF, sebagai organisasi induk PKBI
timbangan pada kemanusiaan dan keder- mensyaratkan setiap tanggal 30 April harus
mawanan (Bastian, 2007). Pada masa ter- sudah mengirimkan laporan keuangan.
sebut, tepatnya tahun 1957 didirikanlah Keterlambatan penyampaian laporan ke-
Perkumpulan Keluarga Berencana Indo- uangan tidak hanya terjadi di PKBI Pusat,
nesia (PKBI). PKBI adalah salah satu LSM tetapi juga terjadi di PKBI Daerah. Selama
yang fokus pada bidang kesehatan terutama kurun tahun 2013 hingga 2015 dari total 27
dalam membentuk keluarga yang ber- PKBI Daerah hanya kurang dari 5 (lima)
tanggungjawab sesuai dengan misinya. Se- PKBI Daerah yang selalu tepat waktu me-
lain itu PKBI juga merupakan LSM pelopor nyampaikan laporan keuangan tahunan se-
dan perintis program Keluarga Berencana tiap tanggal 1-10 Januari (lihat Tabel 1 dan
(KB) di Indonesia. 2). Dengan adanya keterlambatan pener-
Sebagai sebuah organisasi, PKBI me- bitan laporan keuangan yang dilakukan
miliki prinsip transparansi dan akunta- oleh PKBI Pusat dan Daerah, tentu akan
bilitas. Prinsip ini dilatarbelakangi oleh berdampak terhadap munculnya persepsi
pengelolaan dana publik yang dilaksanakan bahwa PKBI Pusat dan Daerah selalu tidak
oleh PKBI. Tercatat, pendapatan PKBI terus tepat waktu dalam menerbitkan laporan
mengalami kenaikan setiap tahunnya (2011 keuangannya. Sehingga secara tidak lang-
= Rp71,9 miliar; 2012 = Rp88,8 miliar; 2013 = sung, keterlambatan pelaporan keuangan
Rp105 miliar; 2014 = Rp116 miliar;2015 = ini akan mengikis kepercayaan publik yang
Rp118 miliar) (Lihat Gambar 1). Idealnya, telah mendonorkan dananya di PKBI bahwa
kenaikan ini diiringi dengan adanya ke- PKBI kurang transparan dan akuntabel
tepatan waktu dalam proses pelaporan dalam mengelola dana yang telah di-
keuangan sehingga dengan demikian prin- percayakan kepada PKBI.
sip transparansi dan akuntabilitas PKBI Hal tersebut seperti kata McGee dan
dapat terus terjaga. Merujuk pada laporan Yuan (2012), dimana ketepatan waktu
keuangan audited yang diterbitkan oleh merupakan salah satu aspek dari trans-
PKBI Pusat dari tahun 2013 hingga 2015, paransi.
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 3

Tabel 1
Data Penerbitan Laporan Keuangan PKBI Pusat

Batas Waktu Penerbitan


Laporan Keuangan
Nama Laporan Keuangan Tanggal Diterbitkan
Berdasarkan Perjanjian
dengan Organisasi Induk
Laporan Keuangan Konsolidasi
03 Agustus 2016 30 April 2016
Audited 2015
Laporan Keuangan Konsolidasi
27 Juli 2015 30 April 2015
Audited 2014
Laporan Keuangan Konsolidasi
16 Mei 2014 30 April 2014
Audited 2013
Sumber: Laporan Keuangan Audited PKBI

Tabel 2
Data Penerbitan Laporan Keuangan Tahunan PKBI Daerah
Batas Waktu
Penerbitan Jumlah PKBI
Laporan Daerah Yang
PKBI Daerah Yang
Laporan Keuangan Terlambat Tidak
Mengirimkan Tepat
Keuangan Berdasarkan Mengirimkan Menerima Jumlah
Waktu Laporan
Tahunan Sistem dan Laporan Dana
Keuangan Tahunan
Prosedur Keuangan
Keuangan Tahunan
PKBI
Bali, NTB, Sulut. 27
2015 10 Januari 2016 19 Daerah 5 Daerah
(Total 3 Daerah) Daerah
NTB, NTT & Kalteng 27
2014 10 Januari 2015 (Total 3 Daerah) 22 Daerah 2 Daerah
Daerah
Sumbar, Jateng, NTB,
27
2013 10 Januari 2014 Kaltim 21 Daerah 2 Daerah
Daerah
(Total 4 Daerah)
Sumber: Data Sekretariat PKBI Pusat

Hal ini dapat difahami karena ketepa- dapat difahami (understandability), dapat di-
tan waktu pelaporan keuangan dapat meng- bandingkan (comparability) dan dapat di-
akselerasi waktu ketersediaan informasi verifikasi (verifiability) adalah komponen
keuangan secara terbuka kepada para peng- karakteristik kualitatif informasi keuangan
gunanya sehingga memenuhi prinsip trans- yang dapat meningkatkan kegunaan infor-
paran. Demikian pula, ketepatan waktu masi dan mendukung karakteristik funda-
dapat meningkatkan nilai pertanggung- mental relevan (relevance) dan penyajian
jawaban laporan keuangan sehingga men- jujur (faithful representation) suatu informasi
jaga akuntabilitasnya. keuangan. Berdasarkan hasil wawancara
Menurut Emeh dan Ebimobowei (2013), dengan Kepala Bidang Keuangan PKBI
pelaporan keuangan yang tidak dilakukan Pusat, bapak Iriyanto, terdapat dua faktor
tepat waktu akan membahayakan kualitas utama yang menyebabkan keterlambatan
suatu pelaporan keuangan. Sebagaimana pengiriman laporan keuangan PKBI. Faktor
kita ketahui, ketepatan waktu (timeliness), pertama, yaitu terdapat personil keuangan
4 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

di PKBI Daerah yang kurang terampil Karena sumberdaya sifatnya terbatas,


mengoperasikan software pelaporan keua- harus dikelola sebaik-baiknya sehingga
ngan yang bernama SAKU. Kurang teram- SDM juga harus dikelola dengan memberi
pilnya mengoperasikan software pelaporan mereka ilmu, training, dan kesempatan
keuangan dapat disimpulkan perlunya menimba pengalaman. Dengan begitu SDM
kompetensi SDM. semakin kompeten dan berpengaruh ter-
Penelitian ini merupakan adopsi dari hadap meningkatnya ketepatan waktu pe-
penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian laporan keuangan. Meskipun NGO adalah
Ahmed et al. (2016) menunjukkan bahwa organisasi nirlaba, mereka tetaplah institusi
pendidikan, keterampilan, pengetahuan, ekonomi dimana menggunakan sumber-
pengalaman, minat dan nilai berhubungan daya terbatas yang ada di masyarakat untuk
secara positif signifikan terhadap kualitas memproduksi barang dan jasa, sekalipun
pelaporan keuangan. Pengujian dilakukan bersifat sukarela. Oleh karena itu, mereka
terhadap 79 Staf Akuntansi dan Keuangan memerlukan sumber daya manusia yang
pada NGO Lokal dan Internasional yang kompeten untuk meningkatkan ketepatan
beroperasi di Dhaka, Bangladesh dengan waktu pelaporan keuangannya.
menggunakan analisis kuantitatif korelasi Faktor kedua yang menyebabkan ke-
pearson. Penelitian lainnya yaitu adanya terlambatan pengiriman laporan keuangan
pengaruh kompetensi aparatur pemerintah PKBI yaitu operasionalisasi software pe-
terhadap kualitas pelaporan keuangan laporan keuangan yang bernama SAKU itu
(Indriasih dan Koeswayo, 2014). Pengujian sendiri masih mengalami permasalahan
dilaksanakan di pemerintahan kabupaten baik di PKBI Pusat maupun Daerah. Per-
Tegal menggunakan SEM-PLS (sampel 60 masalahan tersebut dapat terlihat dimana
unit). Penelitian lainnya menghubungkan sejak diterapkannya SAKU tahun 2014, ke-
kompetensi terhadap efektivitas sistem terlambatan pelaporan keuangan masih
manajemen keuangan pada 61 NGO yang terjadi.
berorientasi kesehatan di Kenya dimana Sejatinya, teknologi informasi memiliki
manajemen SDM berpengaruh positif dan peranan penting dalam memangkas waktu
signifikan terhadap sistem manajemen ke- dan menghilangkan keterbatasan yang di-
uangan NGO (Wambui dan Njuguna, 2017). miliki sehingga menyebabkan informasi
Pada penelitian ini, secara langsung dapat tersedia bagi para pengguna dengan
menghubungkan pengaruh kompetensi ter- cepat dan mentransformasi metode kertas
hadap ketepatan waktu pelaporan keua- menjadi metode elektronik (Salehi dan
ngan sebagai komponen karaktersitik kuali- Torabi, 2012). Hal ini sesuai dengan teori
tatif pelaporan keuangan dengan sampel Technology Acceptance Model (TAM), yaitu
pada PKBI Pusat dan 26 PKBI Daerah terdapat dua alasan diterimanya teknologi,
sehingga penelitian ini adalah studi kasus diantaranya yaitu karena manfaat yang di-
pada salah satu NGO di Indonesia. rasakan dan kemudahan untuk digunakan.
Berdasarkan Resource-Based Theory Atas landasan itu, maka dapat disimpulkan
(RBT) memandang bahwa sumberdaya ada- bahwa terdapat pengaruh teknologi infor-
lah kunci untuk memperoleh keuntungan masi terhadap ketepatan waktu pelaporan
kompetitif suatu perusahaan. Atas dasar itu, keuangan. Hal ini dikarenakan, sentuhan
dapat dipandangan bahwa SDM sebagai teknologi informasi telah memberi dampak
salah satu jenis sumberdaya juga merupa- positif dimana adanya teknologi informasi
kan kunci untuk memperoleh keuntungan telah memangkas waktu proses pelaporan
kompetitif suatu organisasi melalui pe- keuangan dan menghindari human error
ningkatan kinerja, termasuk meningkatkan pada proses pelaporan keuangan sehingga
ketepatan waktu pelaporan keuangan. pelaporan keuangannya menjadi tepat
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 5

waktu dan efektif. Penelitian yang terkait vasi donatur untuk terlibat lebih jauh
yaitu Momuat (2016) menunjukkan bahwa dengan NGO atau LSM tersebut dan mem-
pemanfaatan teknologi informasi berpe- berikan pemahaman kepada donatur bahwa
ngaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan NGO atau LSM tersebut telah memberikan
pelaporan keuangan dengan studi pada dampak bagi penerima manfaat. Kondisi
kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian positif seperti ini akan berkontribusi ter-
lainnya yaitu teknologi informasi berpe- hadap hubungan jangka panjang dengan
ngaruh terhadap kinerja keuangan pada donatur yang telah menyediakan dukungan
perusahaan industri yang terdaftar di Bursa sumber daya, termasuk sumberdaya keua-
Efek Yordania (Aldalayeen et al., 2013). ngan.
Teknologi informasi mempunyai dampak Pada penelitian ini, dianalisis pengaruh
secara positif terhadap pola sistem pe- ketepatan waktu pelaporan keuangan ter-
mrosesan akuntansi. Penelitian dilakukan hadap kinerja keberlanjutan keuangan yang
pada 60 perusahaan yang berada di New memandang keberlanjutan keuangan se-
Delhi dan sekitarnya (Al-joubory, 2007). bagai kinerja. Dengan adanya ketepatan
Semua penelitian tersebut menggunakan waktu dalam pelaporan keuangan, para
regresi dalam melakukan analisis datanya. pemangku kepentingan dapat memastikan
Dari hasil wawancara diketahui pula, apakah NGO atau LSM dalam keadaan
akibat yang ditimbulkan dari keterlambatan stabil secara keuangan dan semua aktivitas
pelaporan keuangan oleh PKBI yaitu ter- diarahkan pada pencapaian sasaran NGO
lambatnya pengiriman dana bantuan dari tersebut. Manajemen dari NGO atau LSM
lembaga donor IPPF (organisasi induk yang menjaga ekspektasi ini tentunya akan
PKBI), sehingga mempengaruhi keberlanju- memperoleh hubungan jangka panjang se-
tan keuangan PKBI Pusat dan Daerah. hingga donatur dan pemangku kepentingan
Adanya keterlambatan pelaporan keuangan lainnya akan terus mendanai program-
dan kemudian keterlambatan pengiriman programnya. Dengan demikian NGO atau
dana bantuan, telah mengurangi konsistensi LSM tersebut tetap memiliki kestabilan se-
pendanaan dan stabilitas arus pendapatan cara keuangan dan memiliki kinerja keber-
sehingga beresiko mempengaruhi keber- lanjutan keuangan yang baik.
lanjutan keuangan PKBI Pusat dan Daerah. Ketepatan waktu pelaporan keuangan
Penelitian Wandera dan Sang (2017) berpengaruh terhadap kinerja keberlanjutan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan keuangan juga dapat dilihat dari teori
yang positif dan siginifikan antara pe- pemangku kepentingan yang menekankan
laporan keuangan dan keberlanjutan keua- bahwa manajemen memiliki tanggungjawab
ngan. Penelitian dilaksanakan terhadap 112 menciptakan nilai bagi para pemangku ke-
NGO di Sudan Selatan, sedang analisis pentingannya. Dikutip dari Mutinda dan
menggunakan regresi dan deskriptif. Hasil Ngahu (2016), aplikasi teori ini pada NGO
penelitian Ali dan Kilika (2016) menunjuk- atau LSM yaitu manajemen mempunyai
kan pelaporan donor berpengaruh positif suatu tanggungjawab untuk menyediakan
dan signifikan terhadap keberlanjutan ke- para pemangku kepentingan dengan lapor-
uangan pada NGO yang beroperasi di an tentang operasi NGO atau LSM. Dengan
Garissa County, Kenya (menggunakan sta- demikian, penciptaan nilai bagi pemangku
tistik deskriptif dan multivariate regression). kepentingan yang dimaksud adalah trans-
Hasil penelitian ini didasarkan pada konsep paransi dan akuntabilitas melalui adanya
bahwa donatur memerlukan informasi ten- ketepatan waktu pelaporan keuangan.
tang aktivitas dan kemajuan organisasi Secara umum, terdapat perbedaan pe-
NGO atau LSM yang telah menerima nelitian ini dari penelitian-penelitian se-
dukungan pendanaan bagi para penerima belumnya. Penelitian ini dilakukan pada
manfaat sehingga akan memberikan moti- sektor nirlaba, sedangkan penelitian ter-
6 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

dahulu lebih banyak dilakukan di sektor Perbedaan lainnya adalah penelitian


publik (pemerintahan) dan sektor profit. dengan variabel yang serupa lebih banyak
Bagaimanapun, pengembangan conceptual dilakukan di negara-negara yang mana
framework pelaporan keuangan antara sektor peran NGO sangat signifikan sebagai mesin
nirlaba, publik dan sektor profit memiliki pembangungan seperti di Bangladesh dan
perbedaan yang cukup jelas. Kerangka negara-negara sub sahara Afrika. Peran
konseptual pada sektor profit pengemba- signifikan tersebut dikarenakan pertumbu-
ngannya fokus pada pelaporan informasi han ekonomi yang rendah, fasilitas dasar
keuangan yang memenuhi kegunaan ke- kesehatan, pendidikan, kelaparan yang
putusan (decision-usefulness) bagi keperluan membuat NGO tumbuh pesat (New Africa,
pengguna sumberdaya di pasar modal 2018; Roy et al., 2017). Hal tersebut tentu
(profitability-oriented). Sedangkan pada sek- akan berdampak pada sumberdaya dari
tor publik, pengembangannya berdasarkan donor yang melimpah sehingga memiliki
akuntabilitas (accountability) dan gagasan kesempatan membangun sistem mana-
kegunaan keputusan yang lebih luas (an jemen keuangan yang lebih baik. Berbeda
expanded notion of decision-usefulness) dimana dengan di Indonesia, NGO berperan se-
hal ini dikarenakan sektor publik tidak bagai penyeimbang sektor profit dan pe-
hanya dihadapkan pada pertimbangan merintah. Di indonesia, sektor profit adalah
alokasi sumberdaya tetapi memasukan juga mesin utama ekonomi pasar modern,
isu-isu politik dan sosial (economically & sedang pemerintah berperan melindungi
politically oriented). Conceptual framework bagi dan mengatur rakyat (Statt, tanpa tahun).
sektor nirlaba didasarkan pada akunta- Berdasarkan semua pemaparan di atas,
bilitas (accoutability), bukan didasarkan pa- pada penelitian ini dapat dirumuskan:
da kegunaan keputusan. Akuntabilitas pada 1. Apakah kompetensi SDM berpengaruh
sektor nirlaba berbeda dengan akuntabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan
pada sektor publik. Akuntabilitas sektor keuangan PKBI?
sektor publik berasal dari peran sosial, poli- 2. Apakah teknologi informasi berpengaruh
tik, ekonomi dan regulasi yang dimainkan terhadap ketepatan waktu pelaporan
oleh pemerintah. Sedangkan sektor nirlaba keuangan PKBI?
fokus pada akuntabilitas misi individual 3. Apakah ketepatan waktu pelaporan
dari setiap organisasi nirlaba tersebut (mis- keuangan berpengaruh terhadap kinerja
sion-oriented). Sehingga dapat disimpulkan keberlanjutan keuangan PKBI?.
bahwa conceptual framework sektor nirlaba Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan
berbeda dengan sektor publik dan sektor untuk menganalisis pengaruh kompetensi
yang berorietasi profit (Ryan et al., 2014). SDM terhadap ketepatan waktu pelaporan
Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya keuangan PKBI, menganalisis pengaruh
akan berdampak pada aspek ketepatan teknologi informasi terhadap ketepatan
waktu sebagai komponen karakteristik waktu pelaporan keuangan PKBI serta
kualitatif pelaporan keuangan pada sektor menganalisis pengaruh ketepatan waktu
nirlaba yang hanya berorientasi akunta- pelaporan keuangan terhadap kinerja ke-
bilitas, bukan mendukung pengambilan berlanjutan keuangan PKBI.
keputusan. Perbedaan ini dapat diartikan Diharapkan, hasil penelitian ini dapat
pula bahwa hasil penelitian pengaruh memperkaya kajian ilmiah tentang pene-
kompetensi SDM dan teknologi informasi rapan sistem pelaporan keuangan organi-
terhadap ketepatan waktu pelaporan keua- sasi nirlaba yang ada di Indonesia yang
ngan serta pengaruhnya pada kinerja ke- terkadang sering luput dari perhatian para
berlanjutan pada sektor publik dan profit akademisi dan para akuntan profesional
belum tentu cocok diterapkan pada sektor serta memberikan sudut pandang baru
nirlaba, begitupun sebaliknya. kepada pimpinan PKBI untuk mengopti-
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 7

malkan ketepatan waktu dalam pelaporan dimensi sikap dan dimensi pengalaman
keuangannya sehingga akan lebih sesuai (Indriasih dan Koeswayo, 2014).
dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku di Indonesia. Teknologi Informasi
Teknologi informasi didefinisikan se-
TINJAUAN TEORETIS bagai teknologi komputer (hardware dan
Stakeholder Theory (Teori Pemangku software) untuk memproses dan menyimpan
Kepentingan) informasi serta teknologi komunikasi untuk
Teori pemangku kepentingan pertama mentransmisi informasi (Raisinghani, 2008).
kali dijelaskan oleh R. Edward Freeman Ini berarti, pengertian tersebut semata-mata
pada tahun 1984. Dalam sebuah video pen- mendefinisikan teknologi informasi sebagai
dek (www.stakeholdermap.com), Freeman komputer dan peralatan komunikasi untuk
mengatakan bahwa: memproses suatu informasi. Teknologi
“Stakeholder theory is an idea about how informasi dapat juga didefinisikan sebagai
business really works, it says that for any produk, metode-metode, penemuan-pene-
business to be successful, they have to create muan, dan standar yang digunakan untuk
value for customers, suppliers, employees, tujuan penciptaan informasi (Kunasekaran
communities, financiers, shareholders, banks and et al., 2015). Berdasarkan pengertian ter-
other people with the money. It says that you sebut, maka teknologi informasi tidak ha-
can't look at any one of their stakes or nya mencakup penggunaan hardware dan
stakeholders if you like, in isolation.” software komputer, tetapi lebih luas berupa
Dari penjelasan tersebut dapat diambil sistem yang bertujuan menciptakan infor
kesimpulan bahwa teori pemangku ke- masi.
pentingan menekankan pada tanggung Assessment terhadap penggunaan tekno-
jawab menciptakan nilai kepada para pe- logi informasi dalam proses pelaporan
mangku kepentingan suatu organisasi. keuangan mutlak diperlukan dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa baik penerapan
Kompetensi Sumber Daya Manusia teknologi informasi dalam suatu organisasi.
Dalam setiap entitas, SDM merupakan Aldalayeen et al. (2013), dalam penelitian-
sumber daya yang paling penting karena nya menggunakan integratif sistem, kapa-
yang mengontrol dan mengarahkan sumber bilitas jaringan, dan database sebagai proksi
daya lainnya (Danaei et al., 2014). Sehingga pengukuran teknologi informasi.
tidak salah apabila para ahli menyebutnya
sebagai modal manusial (human capital), Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
yang perlu untuk dikelola sebaik-baiknya. Ketepatan waktu pelaporan keuangan
Salah satu atribut SDM yang perlu untuk didefinisikan sebagai ketersediaan infor-
dikelola adalah atribut kompetensi. Kompe- masi yang dibutuhkan oleh pengambil
tensi dapat didefinisikan sebagai penge- keputusan untuk pengambilan keputusan
tahuan dan keterampilan yang diperlukan yang berguna, sebelum kehilangan kapa-
untuk menyelesaikan tugas-tugas (Ritten- sitasnya untuk mempengaruhi keputusan
berg et al., 2012). Sedangkan Spencer dan (Musa, 2015). Ketepatan waktu pelaporan
Spencer (2008), mendefinisikan kompetensi keuangan diartikan pula sebagai periode
sebagai suatu karakteristik yang mendasari antara akhir tahun perusahaan dengan
seorang individu yang secara kausal terkait tanggal laporan keuangan diterbitkan, atau
dengan kriteria yang direferensikan sebagai jumlah hari antara tanggal neraca dan
kinerja superior dan atau efektif dalam tanggal laporan auditor eksternal ditanda
suatu pekerjaan atau situasi. Beberapa di- tangani, atau jumlah hari antara tanggal
mensi kompetensi diantaranya yaitu di- neraca dan tanggal pengumuman pemberi-
mensi pengetahuan, dimensi keterampilan, tahuan rapat umum tahunan (Efobi dan
8 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

Okougbo, 2014). Meskipun kedua definisi sehingga dapat digunakan sebagai konsep
tersebut sekilas terlihat berbeda, pada pengukuran kinerja menjadi kinerja ke-
dasarnya sama karena dengan pelaporan berlanjutan keuangan. Berbagai praktik dan
keuangan yang dilakukan semakin cepat, pengalaman menunjukkan, seringkali NGO
tentu hal ini akan semakin berguna dalam atau LSM menghadapi masalah keber-
proses pengambilan keputusan. Seperti lanjutan keuangan akibat penurunan ke-
yang disampaikan oleh Emeh dan Ebimo- mauan masyarakat untuk beramal di
bowei (2013), agar laporan keuangan ber- negara-negara kaya (donor fatique) akibat
guna maka harus diterbitkan sesegera krisis ekonomi sehingga mengukur kinerja
mungkin setelah akhir periode akuntansi. keberlanjutan keuangan begitu penting.
Secara matematis, mengukur ketepatan Mutinda dan Ngahu (2016) dalam meng-
waktu pelaporan keuangan secara umum ukur kinerja keberlanjutan keuangan meng-
dilakukan dengan cara yaitu menghitung gunakan 3 (tiga) dimensi yaitu tingkat
jumlah hari antara akhir tahun dengan penyelesaian proyek, pencapaian tujuan
tanggal penerbitan laporan keuangan. Ber- dan akuntabilitas.
dasarkan McGee dan Yuan (2012), dalam
kondisi tertentu, kita sering tidak mem- METODE PENELITIAN
peroleh informasi tanggal penerbitan lapor- Metode yang digunakan yaitu mixed
an keuangan. Sehingga untuk tetap dapat methods jenis sequential explanatory. Dengan
mengukur tanggal ketepatan waktu pe- metode ini, mula-mula dilakukan pe-
laporan keuangannya, dapat dilakukan ngumpulan data melalui penyebaran kuesi-
dengan menghitung jumlah hari antara oner. Ketentuannya: 1) kompetensi SDM
akhir tahun dengan tanggal ditandatangan- diukur dengan menggunakan dimensi
nya laporan auditor independen. pengetahuan, keterampilan, sikap dan pe-
ngalaman; 2) TI diukur dengan mengguna-
Kinerja Keberlanjutan Keuangan kan sistem integratif, kapabilitas jaringan
Belum ada kesepakatan definisi tentang dan database; 3) Kinerja Keberlanjutan Ke-
keberlanjutan keuangan, tetapi pada intinya uangan diukur dengan tingkat penyelesaian
keberlanjutan keuangan berkaitan dengan proyek, pencapaian tujuan dan akunta-
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan bilitas. Ketentuan lain: ketepatan waktu me-
penerima manfaat dalam jangka panjang rupakan data tanggal pengiriman laporan
(Mango, tanpa tahun). Malunga (2009) men- keuangan tahun 2016. Penelitian ini men-
definisikan keberlanjutan keuangan sebagai jadikan seluruh anggota populasi berjumlah
kemampuan suatu organisasi untuk meng- 26 sebagai sampel penelitian, yang terdiri
amankan dan mengelola sumberdaya yang dari 1 PKBI pusat dan 25 PKBI Daerah.
memadai untuk memenuhi misi NGO atau Responden berjumlah 26 orang kepala
LSM sepanjang waktu secara efektif dan bagian keuangan (kompetensi SDM & TI)
efisien tanpa ketergantungan yang berlebih serta 26 orang bagian yang menangani
pada beberapa sumber pendanaan tunggal. kinerja (Kinerja Keberlanjutan Keuangan).
Menurut Malunga (2009) keberlanjutan Setelah data diperoleh, selanjutnya me-
adalah suatu proses (bukan hasil) sehingga nguji validitas dan reliabilitas instrumen.
NGO atau LSM yang memiliki keber- Data yang telah diuji tersebut kemudian
lanjutan keuangan bukan berarti 100% self- dianalisis secara deskriptif dan dianalisis
sustaining tetapi seharusnya mulai me- menggunakan SEM-PLS dengan boots-
ngurangi ketergantungan kepada pendana- trapping sebanyak 500 kali (menggunakan
an donor. Walaupun keberlanjutan keua- bantuan program SmartPLS 3.0). Setelah itu
ngan adalah sebuah proses, tetapi mencapai dilakukan uji hipotesis. Standar eror yang
karakteristik organisasi yang memiliki digunakan yaitu 5 %, uji dua fihak (two tail),
keberlanjutan keuangan merupakan tujuan, nilai kritis 1,96 (karena bootstrapping 500
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 9

kali). Tahap selanjutnya adalah melaksana- Dari Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa
kan wawancara terbuka guna memperkuat dari total 31 pertanyaan kuesioner yang
hasil uji hipotesis. Sampel wawancaranya diajukan untuk mengukur variabel Kompe-
yaitu 2 orang dari PKBI Pusat dan 2 orang tensi SDM, dapat dilihat bahwa butir nomor
dari PKBI Daerah. Mereka adalah yang pertanyaan yang valid berjumlah 20 per-
sebelumnya mengisi kuesioner penelitian. tanyaan. Hal ini berarti terdapat 11 item
Jenis pertanyaan yang diajukan didasarkan pertanyaan yang tidak valid. Tabel 4 me-
pada hasil pengujian hipotesis. Acuan pus- nunjukkan seluruh item pertanyaan kuesi-
taka pada metode penelitian ini adalah oner variabel Teknologi Informasi dinyata-
Cresswell (2014); Sugiyono (2016); Ghozali kan valid. Sedangkan pada Tabel 5 terdapat
(2008). 20 item pertanyaan kuesioner kinerja ke-
Atas dasar ketentuan-ketentuan metode berlanjutan keuangan yang valid dari 22
penelitian tersebut, telah dilakukan pe- pertanyaan yang diajukan. Setelah uji vali-
ngumpulan data yang diperoleh dari pe- ditas ini dilaksanakan, maka selanjutnya uji
nyebaran kuesioner dan pengumpulan data reliabilitas. Dalam uji reliabilitas, data yang
pelaporan keuangan. Dari target sebanyak digunakan untuk mengukurnya bersumber
26 populasi yang diharapkan dikumpulkan, dari data item pertanyaan yang telah valid
penulis hanya mampu mengumpulkan 22 setelah diuji validitas sehingga data item
sampel dengan jangka waktu yang di- pertanyaan yang tidak valid, tidak diikut
butuhkan yaitu 1 (satu) bulan. sertakan (di drop) dengan tujuan memak-
Dengan kondisi tersebut, itu berarti simalkan pengukuran reliabilitasnya (Krze-
terdapat 4 (empat) anggota populasi yang minska, 2008). Hal ini berarti, uji reliabilitas
tidak berhasil dikumpulkan datanya. Iden- hanya menggunakan data sejumlah 20 item
titas keempatnya yaitu PKBI DKI Jakarta, pertanyaan untuk variabel Kompetensi
Daerah Jogjakarta, Daerah Sulawesi Utara SDM dan Kinerja Keberlanjutan Keuangan.
dan Daerah NTT. Berdasarkan konfirmasi Sedangkan untuk variabel Teknologi Infor-
yang diperoleh dari PKBI Pusat, PKBI masi, karena semua item valid maka
Daerah NTT telah dibekukan dari keang- seluruhnya diikutsertakan untuk diuji.
gotaan PKBI sehingga delisted. Sedangkan
dalam waktu 1 (satu) bulan proses pengum- Uji Reliabilitas
pulan data, PKBI DKI Jakarta, Jogjakarta Uji ini dilaksanakan dengan tujuan
dan Sulawesi Utara belum juga memberikan untuk mengetahui konsistensi instrumen
respon pengisian kuesioner secara lengkap. kuesioner. Suatu instrumen dikatakan relia-
bel atau dapat diandalkan apabila respon
Uji Validitas terhadap instrumen penelitian tersebut
Dari data yang diperoleh, kemudian konsisten pada waktu tertentu. Penelitian
dilakukan uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan rumus Coefisien Alpha
instrumen. Uji tersebut dilakukan dengan Cronbach untuk mengukur reliabilitas
bantuan rumus excel 2007. Hasil uji vali- instrumen dimana interpretasi hasil uji ini
ditas dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4 dan yaitu apabila ukuran korelasinya diatas 0,70
Tabel 5. Rumus yang digunakan untuk maka dapat dikatakan reliabel. Hasil uji
menguji validitas instrumen tersebut yaitu reliabilitas ditunjukkan oleh Tabel 6.
Pearson Product Moment. Berdasarkan Tabel 6 tersebut menunjukan bahwa
referensi, suatu instrumen dikatakan valid instrumen yang digunakan untuk me-
apabila nilai koefisien atau indeks validitas- ngumpulkan data penelitian ketiga variabel
nya lebih dari 0,30 atau dibawah -0,30. tersebut telah reliabel dimana masing-
Ketika terdapat suatu item kuesioner yang masing memiliki nilai korelasi diatas nilai
tidak valid (< 0,30) maka item tersebut akan kritis 0,70. Dengan dua hasil uji instrumen
di drop (Sideridis dan Patrikakis, 2010). validitas dan reliabilitas di atas, maka secara
10 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

keseluruhkan dapat disimpulkan bahwa oner telah valid dan reliabel sehingga data
instrumen pada penelitian ini yaitu kuesi- telah memenuhi syarat siap untuk diolah.

Tabel 3
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kompetensi SDM

No. Butir Pertanyaan Koefisien Validitas Nilai Kritis Keterangan


Pengalaman Kerja 0,28 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
Status Pendidikan -0,17 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
1 0,63 0,30 atau -0,30 Valid
2 0,31 0,30 atau -0,30 Valid
3 0,56 0,30 atau -0,30 Valid
4 0,69 0,30 atau -0,30 Valid
5 0,71 0,30 atau -0,30 Valid
6 0,10 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
7 0,32 0,30 atau -0,30 Valid
8 0,13 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
9 0,42 0,30 atau -0,30 Valid
10 0,18 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
11 0,22 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
12 0,23 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
13 0,49 0,30 atau -0,30 Valid
14 0,40 0,30 atau -0,30 Valid
15 0,57 0,30 atau -0,30 Valid
16 -0,33 0,30 atau -0,30 Valid
17 0,65 0,30 atau -0,30 Valid
18 0,49 0,30 atau -0,30 Valid
19 0,14 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
20 0,11 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
21 0,14 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
22 0,11 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
23 0,55 0,30 atau -0,30 Valid
24 0,53 0,30 atau -0,30 Valid
25 0,43 0,30 atau -0,30 Valid
26 0,73 0,30 atau -0,30 Valid
27 0,69 0,30 atau -0,30 Valid
28 0,58 0,30 atau -0,30 Valid
29 0,56 0,30 atau -0,30 Valid
Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Teknologi Informasi

No. Butir Pertanyaan Koefisien Validitas Nilai Kritis Keterangan


1 0,67 0,30 atau -0,30 Valid
2 0,80 0,30 atau -0,30 Valid
3 0,77 0,30 atau -0,30 Valid
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 11

4 0,53 0,30 atau -0,30 Valid


5 0,49 0,30 atau -0,30 Valid
6 0,58 0,30 atau -0,30 Valid
7 -0,43 0,30 atau -0,30 Valid
8 0,69 0,30 atau -0,30 Valid
9 0,60 0,30 atau -0,30 Valid
10 0,80 0,30 atau -0,30 Valid
11 0,77 0,30 atau -0,30 Valid
12 0,40 0,30 atau -0,30 Valid
13 0,40 0,30 atau -0,30 Valid
14 0,76 0,30 atau -0,30 Valid
15 0,34 0,30 atau -0,30 Valid
16 0,44 0,30 atau -0,30 Valid
17 0,81 0,30 atau -0,30 Valid
18 0,36 0,30 atau -0,30 Valid
19 0,70 0,30 atau -0,30 Valid
20 0,50 0,30 atau -0,30 Valid
21 0,70 0,30 atau -0,30 Valid
22 0,69 0,30 atau -0,30 Valid
Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Kinerja Keberlanjutan Keuangan

No. Butir Pertanyaan Koefisien Validitas Nilai Kritis Keterangan


1 0,34 0,30 atau -0,30 Valid
2 0,50 0,30 atau -0,30 Valid
3 0,09 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
4 0,69 0,30 atau -0,30 Valid
5 0,46 0,30 atau -0,30 Valid
6 0,74 0,30 atau -0,30 Valid
7 0,67 0,30 atau -0,30 Valid
8 0,78 0,30 atau -0,30 Valid
9 0,56 0,30 atau -0,30 Valid
10 0,59 0,30 atau -0,30 Valid
11 0,54 0,30 atau -0,30 Valid
12 0,62 0,30 atau -0,30 Valid
13 0,81 0,30 atau -0,30 Valid
14 0,73 0,30 atau -0,30 Valid
15 0,19 0,30 atau -0,30 Tidak Valid
16 0,79 0,30 atau -0,30 Valid
17 0,71 0,30 atau -0,30 Valid
18 0,73 0,30 atau -0,30 Valid
19 0,80 0,30 atau -0,30 Valid
20 0,72 0,30 atau -0,30 Valid
21 0,76 0,30 atau -0,30 Valid
22 0,82 0,30 atau -0,30 Valid
Sumber: Data diolah, 2018
12 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

Tabel 6
Ikhtisar Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian

No Variabel Nilai Korelasi Nilai Kritis Keterangan


1 Kompetensi SDM 0,83 0,70 Reliabel
2 Teknologi Informasi 0,88 0,70 Reliabel
3 Kinerja Keberlanjutan Keuangan 0,93 0,70 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2018

Validitas dan Reliabilitas Variabel Ketepa- berdistribusi normal. Hal ini sesuai dengan
tan Waktu Pelaporan Keuangan Brown et al. (2012), dimana ketika sampel-
Data variabel ini merupakan lama nya kecil, maka distribusi sampling tidak
waktu yang dibutuhkan PKBI Daerah ke berdistribusi secara normal.
PKBI Pusat dan PKBI Pusat ke IPPF dalam Atas dasar latar belakang tersebut,
mengirimkan laporan keuangan. Untuk pada penelitian ini analisis data kuanti-
memastikan validitas dan reliabilitas data- tatifnya akan menggunakan SEM-Partial
nya, beberapa ketentuan penting diantara- Least Square (SEM-PLS). Pada metode ana-
nya terdapat dalam buku pedoman sistem lisis ini, data penelitian diperbolehkan
dan prosedur administrasi dan keuangan bebas distribusi. Dengan jumlah sampel
PKBI tentang jadwal penyampaian laporan yang kecil, beresiko data tidak berdistribusi
keuangan, disebutkan bahwa batas waktu normal sehingga akan terkendala dalam
menyampaikan laporan keuangan adalah melakukan prediksi.
tanggal 10 Januari tahun berikutnya untuk Oleh karena itu, dengan SEM-PLS akan
laporan tahunan. dilakukan bootstrapping untuk membantu
Penulis menggunakan sumber data melakukan prediksi suatu hasil penelitian.
tahun 2016 sebagai data untuk bahan per- Keuntungan lainnya yaitu dengan PLS, pe-
hitungan untuk mengetahui kondisi pada neliti dapat sekaligus mengukur validitas
tahun tersebut telah diterangkan bahwa dan reliabilitas pengukuran. Hal ini di-
dari tahun 2013 hingga 2015 PKBI Pusat dan karenakan, dengan PLS akan dilakukan
Daerah selalu terlambat mengirimkan lapo- estimasi dan pengukuran hubungan kausal
ran keuangan. Data ini diperoleh dari bagi- antara variabel laten dengan indikator
an sekretariat PKBI Pusat. Setelah data di- dimensi pengukurannya (variabel manifest
peroleh, data tersebut kemudian dikoordi- atau variabel terukur). Dimensi pengukuran
nasikan kepada Kepala Bagian Keuangan. variabel laten dalam penelitian ini me-
Berikut ini adalah data tentang lama waktu rupakan adopsi dari penelitian-penelitian
mengirimkan laporan keuangan PKBI Pusat sebelumnya. Sehingga, peneliti sekaligus
dan Daerah (lihat Tabel 7). ingin melakukan konfirmasi dari dimensi-
dimensi pengukuran tersebut apakah men-
Analisis Data dukung untuk pengembangan atau mem-
Pada penelitian ini, sampel penelitian bangun teori. Seperti yang disampaikan
tergolong sangat kecil dimana seluruh oleh beberapa penulis bahwa dengan PLS,
populasi dijadikan sebagai sampel pe- selain untuk konfirmasi teori (theoritical
nelitian. Dengan demikian sampel pada testing) juga merekomendasikan hubungan
penelitian ini merupakan sampel jenuh. yang belum ada dasar teorinya (eksplo-
Pada penelitian ini, populasi berjumlah 26 ratori). Menurut Vinzi et al. (2010) Partial
(dua puluh enam) unit dengan target 52 Least Square lebih menitikberatkan pada
orang responden. Pada kondisi tersebut, optimalisasi prediksi daripada akurasi
akan muncul resiko dimana data tidak estimasi statistik.
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 13

Tabel 7
Lama Waktu Mengirimkan Laporan Keuangan PKBI Tahun 2016
Lama Waktu Pelaporan Keuangan
No Nama PKBI
(dalam hari)
1 PKBI Pusat 67
2 Daerah Aceh 30
3 Daerah Sumatera Utara 24
4 Daerah Sumatera Barat 17
5 Daerah Jambi 45
6 Daerah Bengkulu 16
7 Daerah Lampung 13
8 Daerah Sumatera Selatan 16
9 Daerah Jawa Barat 30
10 Daerah Jawa Tengah 11
11 Daerah Jawa Timur 17
12 Daerah Bali 13
13 Daerah NTB 13
14 Daerah Kalimantan Barat 10
15 Daerah Kalimantan Selatan 10
16 Daerah Kalimantan Timur 15
17 Daerah Sulawesi Selatan 13
18 Daerah Papua 37
19 Daerah Riau 13
20 Daerah Kalimantan Tengah 17
21 Daerah Sulawesi Tengah 31
22 Daerah Kepulauan Riau 17
Total 475
Rata-rata 21,6
Sumber: PKBI Pusat

Dengan dukungan sampel yang ada terukur) dengan masing-masing variabel


akan membuat hasil penelitian digunakan konstruk (variabel laten), baik variabel
untuk mendukung dan mengembangkan eksogen maupun variabel endogen. Tujuan
teori (orientasi prediksi) yang menekankan pengujian model ini adalah untuk me-
pada analisis varians, bukan covariance. ngetahui kehandalan (reliabilitas) dan ke-
Sedangkan menurut Ghozali (2008) Partial sahihan (validitas) variabel terukur atau
Least Square (PLS) merupakan metode manifes (observed variabel), apakah benar-
analisis yang powerfull karena tidak ber- benar dapat digunakan sebagai indikator
dasarkan banyak asumsi, data tidak harus atau dimensi dari variabel tidak terukur
berdistribusi normal multivariate, sampel (latent variabel). Tahap kedua yaitu penguji-
tidak harus besar. an inner model (model struktural). Pada
Secara umum, dalam model SEM-PLS pengujian ini, dilakukan dengan tujuan
terdapat dua tahapan utama yang harus untuk mengetahui hubungan antara varia-
dilakukan yaitu pertama melakukan pe- bel laten eksogen dengan variabel laten
ngujian outer model (model pengukuran). endogen.
Pengujian ini dilakukan dengan cara me- Secara lebih rinci, langkah-langkah da-
nguji hubungan kausal dimenis-dimensi lam model SEM-PLS terdiri dari (1) me-
pengukuran (variabel manifest atau variabel rancang model struktural (inner model); (2)
14 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

merancang model pengukuran (outer model); 2) Model pengukuran (outer model) untuk
(3) mengkonstruksi diagram jalur; (4) kon- variabel laten eksogen Teknologi
versi diagram jalur ke dalam sistem per- Informasi. Lihat gambar 4 berikut ini.
samaan; (5) evaluasi model pengukuran
dengan estimasi koefisien jalur dan loading
factor; (6) evaluasi “goodness of fit” dari
model struktural; dan terakhir (7) pengujian
hipotesis.

Pertama, Rancang Model Struktural (Inner


Model)
Model struktural pada penelitian ini Gambar 4
menggambarkan hubungan antara variabel- Rancangan Model Pengukuran Variabel
variabel laten eksogen (independen): Kom- Eksogen Teknologi Informasi
petensi SDM (ζ1), Teknologi Informasi (ζ2)
3) Model pengukuran (outer model) untuk
dengan variabel laten endogen (dependen):
variabel laten endogen Ketepatan
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (η1),
Waktu Pelaporan Keuangan. Dapat
Kinerja Keberlanjutan Keuangan (η2). Lihat
dilihat gambar 5 berikut ini.
gambar 2 berikut.

Gambar 5
Rancangan Model Pengukuran Variabel
Endogen Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Gambar 2
Rancangan Model Struktural 4) Model pengukuran (outer model) untuk
variabel laten endogen Kinerja Ke-
Kedua, Rancang Model Pengukuran berlanjutan Keuangan. Lihat gambar 6
(Outer Model) berikut ini.
Model pengukuran yang menghubung-
kan dimenis-dimensi pengukuran (variabel
manifest atau variabel terukur) dengan
variabel latennya adalah:
1) Model pengukuran (outer model) untuk
variabel laten eksogen Kompetensi
SDM. Lihat gambar 3 berikut ini. Gambar 6
Rancangan Model Pengukuran Variabel
Endogen Kinerja Keberlanjutan Keuangan

Ketiga, Konstruksi Diagram Jalur Model


Struktural
Gambar 7 menunjukkan diagram jalur
penelitian pengaruh kompetensi SDM dan
Gambar 3 teknologi informasi terhadap ketepatan
Rancangan Model Pengukuran Variabel waktu pelaporan keuangan serta pengaruh-
Eksogen Kompetensi SDM nya terhadap kinerja keberlanjutan keua-
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 15

ngan. Simbol yang ditunjukkan merupakan (2) Untuk variabel laten eksogen 2,
simbol teoritis dalam konsep alat uji Teknologi Informasi
SEM_PLS.  X5 = λx5ζ2 + δ5

 X6 = λx6ζ2 + δ6
Keempat, Sistem Persamaan Untuk Model  X7 = λx7ζ2 + δ7
Pengukuran dan Model Struktural (3) Untuk variabel laten endogen 1,
Persamaan Model Pengukuran (Outer Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Model)  Y1 = λy1 η1 + ε1
(1) Untuk variabel laten eksogen 1, (4) Untuk variabel laten endogen 2, Kinerja
Kompetensi SDM Keberlanjutan Keuangan
 X1 = λx1ζ1 + δ1  Z1 = λz1 η2 + ε2
 X2 = λx2ζ1 + δ2  Z2 = λz2 η2 + ε3
 X3 = λx3ζ1 + δ3  Z3 = λz3 η2 + ε4
 X4 = λx4ζ1 + δ4

Gambar 7
Diagram Jalur Model Struktural

Keterangan: variabel laten eksogen(ζ); variabel laten endogen(η); loading factor variabel eksogen x
(λx); loading factor variabel endogen variabel y (λy); loading factor variabel z (λz): koefisien pengaruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen (γ); koefisien pengaruh variabel endogen terhadap
variabel endogen (β); galat pengukuran viriabel eksogen (δ); galat pengukuran variabel endogen (ε);
nilai residual (error terms) untuk model (ξ)

Persamaan Model Struktural (Inner Model) (2) Sistem persamaan struktural yang
(1) Sistem persamaan struktural yang menggambarkan hubungan pengaruh
menggambarkan hubungan pengaruh antara variabel laten endogen Kete-
antara variabel eksogen Kompetensi patan Waktu Pelaporan Keuangan (η1)
SDM (ζ1), Teknologi Informasi (ζ2) ter- terhadap Kinerja Keberlanjutan Keua-
hadap variabel laten endogen Kete- ngan (η2), adalah:
patan Waktu Pelaporan Keuangan (η1), η2 = β12η1 + ξ1
adalah: Setelah keempat langkah dalam model
η1 = γ11 ζ1 + γ12 ζ2 + ξ1 SEM-PLS di atas, tahap berikutnya adalah
16 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

melaksanakan evaluasi model pengukuran penelitian yang yang diperoleh kemudian


(outer model), dilanjutkan dengan evaluasi di input ke dalam software SmartPLS 3.0
model struktural dan terakhir uji hipotesis. sehingga diperoleh seperti yang tercantum
Penyelesaian tahap-tahap terakhir ini, pe- pada gambar 8 berikut ini.
nulis melaksanakannya berdasarkan data

Gambar 8
Diagram Jalur Lengkap

Keterangan: Variabel Kompetensi SDM (ζ1); Dimensi Pengatahuan (X1); Dimensi Keterampilan (X2);
Dimensi Sikap (X3); Dimensi Pengalaman (X4); Variabel Teknologi Informasi (ζ2); Dimensi Sistem
Integratif (X5); Dimensi Kapabilitas Jaringan (X6); Dimensi Basis Data/Database (X7); Variabel
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (η1); Dimensi Lama Waktu Pengiman Laporan Keuangan
tahun 2016 (Y1); Variabel Kinerja Keberlanjutan Keuangan (η2); Dimensi Tingkat Penyelesaian Proyek
(Z1); Dimensi Pencapaian Tujuan (Z2); Dimensi Akuntabilitas (Z3)

Kelima, Evaluasi Model Pengukuran factor dimensi tersebut > 0,5 (lebih dari 0,5).
(Outer Model) Hal yang perlu dicatat adalah pada pe-
Model yang telah terbentuk seperti ngujian validitas jenis ini, apabila terdapat
yang tercantum pada Gambar 8 mula-mula suatu item dimensi yang nilai loading factor-
harus dievaluasi model pengukurannya. nya < 0,5 sehingga tidak valid maka per-
Harus dipastikan bahwa model pengukuran lakuannya adalah menghapus item di-
tersebut telah valid dan reliabel sehingga mensi yang nilai loading factornya < 0,5
layak digunakan sebagai dimensi peng- kemudian setelah itu dilakukan pengujian
ukuran variabel laten. Pengujian yang di- convergent validity ulang sampai semua
gunakan pada model pengukuran terdapat dimensi pengukuran nilai loading factornya
2 jenis yaitu uji validitas dan reliabilitas. Uji > 0,5. Setelah itu dilanjutan uji discriminant
validitas dilakukan dengan dua alat uji, validity dan terakhir uji composite reliability.
yaitu uji convergent validity dan uji dis- Terlihat pada gambar 8 di atas bahwa
criminant validity. Pada uji convergent vali- dari semua nilai loading factor yang muncul,
dity, pengujiannya dilaksanakan dengan item dimensi X1; X3; X4 nilainya dibawah 0,5.
cara melihat nilai loading factor setiap item Keadaan tersebut mengharuskannya diuji
dimensi. Interpretasinya yaitu suatu item ulang dengan menghilangkan atau mendrop
dimensi dikatakan mampu menjelaskan item X1; X3; X4 sehingga diperoleh hasil
variabel konstruknya apabila nilai loading seperti pada gambar 9 berikut ini:
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 17

ζ1

X2 1,000

-0,170

Z1
0,810
0,072
Y1 1,000 0,298 0,089 0,590 Z2
0,175
Z3
η1 η2
0,186
X5
0,113

X6 0,659

0,870
X7 ζ2

Gambar 9
Diagram Jalur Lengkap Setelah Menghapus Dimensi X 1; X3; X4

Pada Gambar 9 dapat dilihat ternyata konstruk harus lebih besar daripada kore-
masih ada item dimensi yang nilai loading lasi dengan konstruk lainnya. Berikut ada-
factornya kurang dari 0,5 sehingga harus lah ringkasan data yang diperlukan untuk
diuji ulang yang kedua kalinya. Dapat pengujian tersebut.
dilihat, item yang nilai loading factornya Tabel 8 memperlihatkan nilai SR of
kurang dari 0,5 yaitu item X2; Z2; Z3. Dengan AVE dari masing-masing variabel konstruk
demikian maka item-item dimensi ini harus (laten) yang ditunjukkan oleh angka ber-
didrop atau dihapus sehingga diperoleh cetak tebal lebih besar daripada nilai kore-
berikut ini hasil pengujian convergent validity lasinya dengan variabel konstruk lainnya
setelah diuji yang kedua kalinya. (angka yang tidak bercetak tebal). Dengan
Gambar 10 merupakan output dari pro- demikian dapat kita nyatakan bahwa model
gram Smart PLS 3.0. Dapat dilihat bahwa pengukuran pada penelitian ini telah me-
sekarang nilai loading factor dari masing- miliki discriminant validity sehingga mendu-
masing dimensi pengukuran telah > 0,5 kung variabel konstruknya. Pada uji yang
(lebih dari 0,5). Sehingga, untuk sementara dilakukan dengan SmartPLS diketahui pula
dapat disebut dimensi-dimensi tersebut te- nilai composite reliability pada penelitian ini.
lah valid. Untuk memastikan apakah di- Berikut adalah hasilnya.
mensi-dimensi tersebut dapat digunakan Sesuai dengan ketentuan, bahwa nilai
sebagai dimensi pengukuran variabel pe- composite reliability yang diharapkan adalah
nelitiannya, maka selanjutnya masih harus > 0,7. Pada Tabel 9 dapat kita lihat bahwa
diuji discriminant validity dan uji composite semua variabel konstruk (laten) memiliki
reliability. Peneliti menggunakan kriteria nilai > 0,7 sehingga dengan ini kita dapat
Fornell dan Larcker untuk uji discriminant simpulkan bahwa dimensi pengukuran
validity, dimana nilai square root of average memiliki konsistesi dalam mengukur setiap
variance extracted (SR of AVE) suatu variabel variabel penelitian ini.
18 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

ζ1

X2 1,000

-0,169

0,066
Y1 1,000 0,243 0,059 1,000 Z2

η1 η2
0,169

X6 0,697
0,861
X7
ζ2

Gambar 10
Diagram Jalur Lengkap Setelah Menghapus Dimensi X 5; Z2; Z3

Tabel 8
Ikhtisar Hasil Uji Discrimintant ValidityKriteria Fornell dan Larcker
Dimensi ζ1 ζ2 η1 η2
ζ1 1,000
ζ2 -0,150 0,783
η1 -0,194 0,194 1,000
η2 0,085 0,187 0,243 1,000
Sumber: Olah Data SmartPLS 3.0

Tabel 9
Hasil Uji Composite Reliability

Variabel Penelitian Composite Reliability

ζ1 1,000
ζ2 0,758
η1 1,000
η2 1,000
Sumber: Olah Data SmartPLS 3.0

Setelah dilakukannya pengujian vali- bahwa hanya dimensi yang tertera pada
ditas dan reliabilitas terhadap model pe- Gambar 10 dinyatakan valid dan reliabel.
ngukuran di atas, diketahui bahwa dari Ini berarti dalam bahasa umum, hanya di-
beberapa dimensi pengukuran setiap varia- mensi-dimensi tersebutlah yang dianggap
bel laten yang diajukan pada penelitian, valid dan dapat diandalkan untuk diguna-
setelah dilakukan uji dengan menggukan kan sebagai dimensi pengukuran variabel
data dari PKBI Pusat dan Daerah, diketahui latennya dalam konteks PKBI. Hasil demi-
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 19

kian tidak berarti dimensi yang lainnya yaitu R-square. Pada uji R-square, angka
tidak valid dan reliabel, karena tergantung yang dihasilkan menunjukkan besarnya
pula pada bagaimana metode peneliti kemampuan varians variabel-variabel inde-
dalam mengumpulkan data penelitiannya. penden dalam menerangkan varians yang
terjadi pada variabel dependennya. Ber-
Keenam, Evaluasi Model Struktural (Inner dasarkan output SmartPLS, diperoleh nilai
Model) R-square pada penelitian ini sebagai beri-
Evaluasi model struktural dilaksanakan kut. Hasil yang tertera pada Tabel 10
untuk menguji pengaruh antar variabel menunjukkan bahwa nilai R-square untuk
konstruk. Pada penelitian ini, hubungan variabel ketepatan waktu pelaporan keua-
pengaruh yang diajukan yaitu terdapat pe- ngan sebesar 0,066. Apabila nilai tersebut
ngaruh kompetensi SDM terhadap ketepa- dirubah dalam bentuk presentase maka
tan waktu pelaporan keuangan PKBI, ter- nilainya 6,6 persen (6,6%). Hasil tersebut
dapat pengaruh teknologi informasi ter- dapat diartikan bahwa ketepatan waktu
hadap ketepatan waktu pelaporan keua- pelaporan keuangan di PKBI Pusat dan
ngan PKBI dan terdapat pengaruh ketepa- Daerah sebagian besar mayoritas tidak
tan waktu pelaporan keuangan terhadap dapat dijelaskan oleh tingkat kompetensi
kinerja keberlanjutan keuangan PKBI. SDM dan teknologi informasi, tetapi oleh
Untuk mengevaluasi model struktural, faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti
pada umumnya alat uji yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 10
Hasil Uji R-square
Variabel Konstruk R-square
Kompetensi SDM
Teknologi Informasi
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan 0,066
Kinerja Keberlanjutan Keuangan 0,059
Sumber: Olah Data SmartPLS 3.0

Sedangkan, nilai R-square pada varia- bootstrapping menggunakan SmartPLS 3.0


bel kinerja keberlanjutan keuangan adalah dengan ketentuan: jumlah sampel untuk
sebesar 0,059. Ini artinya keadaan kinerja resampling sebanyak 22, pengulangan se-
keberlanjutan keuangan PKBI Pusat dan banyak 500 kali (karena 500 kali, maka nilai
Daerah hanya sebesar 5,9% yang dapat kritisnya adalah 1,96), standar eror 5 % dan
dijelaskan oleh ketepatan waktu pelaporan uji dua fihak (two tail) sesuai dengan hipo-
keuangannya. Dan itu berarti mayoritas tesis pada penelitian ini. Terdapat 3 hipo-
kondisi kinerja keberlanjutan keuangan tesis yang diajukan pada penelitian ini.
PKBI Pusat dan Daerah hanya dapat di- Dimulai dari hipotesis pertama, rumusan-
jelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model nya dapat diuraikan berikut ini:
yang diteliti dalam penelitian ini. Ho1.γ11=0: Kompetensi SDM tidak ber-
pengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelapo-
Ketujuh, Pengujian Hipotesis ran Keuangan PKBI
Berdasarkan hasil uji SEM-PLS yang Ha1.γ11≠0 : Kompetensi SDM berpengaruh
ditunjukkan pada Gambar 10, diketahui terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
nilai koefisien korelasi γ11= - 0,169,γ12 = PKBI
0,169 dan β12 = 0,243. Nilai t-hitung juga Untuk menjawab hipotesis tersebut
diperoleh yang merupakah hasil dari diatas maka berdasarkan hasil olah data
dengan smartPLS, diperoleh berikut ini:
20 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

Tabel 11
Hasil Akhir Uji Hipotesis Pengaruh Kompetensi SDM Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan PKBI
Koefisien
T- Keterangan
Model Jalur ( ) Nilai Kritis Keputusan
Statistics (5%)

ζ1 η1 -0,l69 0,808 1,96 Ha1 Diterima Tidak Signifikan

Pada Tabel 11 di atas, menyajikan out- Hipotesis kedua pada penelitian ini
put nilai koefisien jalur dan nilai t hitung. berkaitan dengan pengaruh teknologi infor-
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai masi terhadap ketepatan waktu pelaporan
koefisien jalur 0 sehingga dapat disimpul- keuangan PKBI. Rumusan lengkapnya da-
kan bahwa terdapat pengaruh kompetensi pat diuraikan berikut ini:
SDM terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan PKBI. Namun demikian, dari Ho2.γ12=0 : Teknologi Informasi tidak ber-
hasil uji t, diketahui pula bahwa ternyata pengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
pengaruh tersebut tidak signifikan. Selain Keuangan PKBI.
itu, apabila kita perhatikan ternyata penga- Ha2.γ12=0 : Teknologi Informasi berpengaruh
ruh tersebut sifatnya negatif (nilai koefisien terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
jalur < 0), sehingga dapat diartikan semakin PKBI.
kompeten SDM di PKBI maka akan semakin Berdasarkan output SmartPLS, diper-
menurunkan tingkat ketepatan waktu pe- oleh nilai koefisien jalur dan nilai t untuk
laporan keuangan PKBI. menjawab hipotesis tersebut:

Tabel 12
Hasil Akhir Uji Hipotesis Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan PKBI
Koefisien
Keterangan
Model Jalur ( ) T-Statistics Nilai Kritis Keputusan
(5%)
Ha2 Tidak
ζ2 η1 0,l69 0,654 1,96
Diterima Signifikan

Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa tidak dapat digeneralisasi mengingat pe-


terdapat pengaruh teknologi informasi ter- ngaruh ini tidak signifikan berdasarkan uji t
hadap ketepatan waktu pelaporan keua- dimana nilai t hitung lebih kecil dari t tabel.
ngan PKBI karena 0. Dari hasil uji Hipotesis yang terakhir yaitu berkaitan
hipotesis ini diketahui pula bahwa pe- dengan pengaruh ketepatan waktu pelapo-
ngaruh tersebut bersifat positif ( 0) ran keuangan terhadap kinerja keberlanju-
sehingga hal ini berarti semakin baik tan keuangan PKBI. Rumusan lengkapnya
teknologi informasi yang dimiliki oleh PKBI dapat diuraikan berikut ini:
maka semakin baik pula tingkat ketepatan Ho3.β12=0 : Ketepatan Waktu Pelaporan Keua-
waktu pelaporan keuangannya. Selain itu, ngan tidak berpengaruh terhadap Kinerja
dari Tabel 12 di atas dapat kita lihat bahwa Keberlanjutan Keuangan PKBI.
pengaruh teknologi informasi terhadap Ha3.β12=0 : Ketepatan Waktu Pelaporan Keua-
ketepatan waktu pelaporan keuangan PKBI ngan berpengaruh terhadap Kinerja Keber-
lanjutan Keuangan PKBI.
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 21

Data berikut ini merupakan output keuangan PKBI berdasarkan nilai koefisien
SmartPLS yang akan membantu untuk jalur dimana 0. Namun, dapat kita
menjawab hipotesis ini. Dari Tabel 13 dapat perhatikan pula bahwa pengaruh tersebut
kita simpulkan bahwa ternyata terdapat bersifat positif ( 0) dan tidak signifikan
pengaruh ketepatan waktu pelaporan ke- sehingga tidak dapat digeneralisasi (ber-
uangan terhadap kinerja keberlanjutan dasarkan uji t).

Tabel 13
Hasil Akhir Uji Hipotesis Pengaruh Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Terhadap
Kinerja Keberlanjutan Keuangan PKBI
Koefisien
Keterangan
Model Jalur ( ) T-Statistics Nilai Kritis Keputusan
(5%)
Ha3
η1η2 0,243 1,128 1,96 Tidak Signifikan
Diterima

ANALISIS DAN PEMBAHASAN atau LSM di Indonesia dimana peran NGO


Pengaruh Kompetensi SDM terhadap sebagai penyeimbang sektor publik dan
Ketapatan Waktu Pelaporan Keuangan sektor profit.
PKBI Hasil penelitian ini yang menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui adanya pengaruh negatif kompetensi ter-
bahwa kompetensi SDM berpengaruh ne- hadap ketepatan waktu pelaporan keua-
gatif terhadap ketepatan waktu pelaporan ngan, berdasarkan beberapa referensi, pe-
keuangan PKBI. Ini berarti, semakin kompe- nulis menyimpulkan dapat dihubungkan
ten SDM bidang keuangan PKBI maka akan dengan teknik akuntansi kreatif (McGee
menurunkan tingkat ketepatan waktu pe- dan Yuan, 2012; Karim et al., 2016). Hal ini
laporan keuangannya. Begitu pula sebalik- dikarenakan, dengan kompetensi yang me-
nya, semakin menurun tingkat kompetensi ningkat, SDM yang ada akan menggunakan
SDM bidang keuangan PKBI, maka justru teknik akuntansi kreatif dengan cara me-
akan meningkatkan ketepatan waktu pe- manfaatkan celah pada standar akuntansi
laporan keuangannya. sehingga laporan keuangan terlihat lebih
Hasil penelitian ini berbeda dengan baik. Tentu, dengan keadaan seperti demi-
hasil penelitian terdahulu dimana terdapat kian, akan membutuhkan waktu lebih lama
pengaruh positif kompetensi terhadap kua- untuk melaksanakan pelaporan keuangan.
litas pelaporan keuangan dan sistem mana- Namun demikian, hal tersebut perlu pene-
jemen keuangan (Ahmed et al., 2016; Indri- litian lebih lanjut dikarenakan penelitian
asih dan Koeswayo, 2014; Wambui dan terkait menggunakan sampel yang besar
Njuguna, 2017). Perbedaan hasil ini dapat dan dilaksanakan pada sektor profit.
disebabkan karena beberapa hal. Sesuai Pengaruh kompetensi terhadap ketepa-
dengan dugaan sebelumnya bahwa hasil tan waktu pelaporan keuangan dapat be-
penelitian terdahulu yang dilaksanakan di rupa pengaruh positif atau negatif. Adanya
sektor publik dan profit belum tentu dapat SDM yang memiliki pengetahuan, kete-
diaplikasikan pada sektor NGO. Sementara rampilan, pengalaman dan sikap yang lebih
itu, penelitian terdahulu yang dilaksanakan baik pada umumnya akan mengakselerasi
di NGO negara dunia ketiga yang mayoritas waktu pengiriman laporan keuangan di-
peran NGO sangat vital dalam menyedia- mana laporan keuangan dapat dilakukan
kan fasilitas dasar, sementara pada pene- lebih cepat karena mampu memahami dan
litian ini dilaksanakan di salah satu NGO menerapkan teknik pelaporan keuangan
22 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

yang lebih baik. Kompetensi yang mening- ngaruh terhadap kinerja keuangan (Alda-
kat juga berpengaruh negatif terhadap layeen et al., 2013). Teknologi informasi
ketepatan waktu pelaporan keuangan di- mempunyai dampak secara positif terhadap
mana akan membutuhkan waktu lebih lama pola sistem pemrosesan akuntansi (Al-
untuk melihat celah standar akuntansi joubory, 2007).
untuk menampilkan laporan keuangan Adanya pengaruh positif teknologi
yang baik dimana itu hanya dapat dilaku- informasi terhadap ketepatan waktu pe-
kan oleh SDM yang kompeten. laporan keuangan PKBI diperkuat dari
Dari wawancara yang dilaksanakan, wawancara yang telah dilaksanakan di-
PKBI selalu memberikan technical assisstance mana software pelaporan keuangan SAKU
guna meningkatkan tingkat keterampilan yang terintegrasi antara pelaporan keua-
sehingga kompetensi mereka semakin me- ngan PKBI dengan Donor, SAKU yang
ningkat. Materi yang diberikan tidak ber- mudah digunakan, adanya kapabilitas jari-
sifat teoritis dan lebih menekankan pada ngan internet yang memadai terutama di
kemampuan praktis atau implementasi sis- PKBI wilayah timur Indonesia dan mana-
tem atau kebijakan keuangan PKBI. De- jemen arsip data elekronik yang baik, cukup
ngan konsep bantuan teknis demikian, berkonstribusi terhadap tepat atau tidaknya
walaupun hingga saat ini turnover staf proses pelaporan keuangan berdasarkan
keuangan PKBI masih tinggi, bantuan tek- best practice yang selama ini dirasakankan
nis yang diberikan bertujuan untuk me- oleh personel yang melaksanakan fungsi
ngakselerasi penyamarataan kemampuan pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini
praktis antara staf yang baru dengan staf menunjukan bahwa implementasi teknologi
yang lama. Selain itu, dengan masih ter- informasi tidak hanya bermanfaat bagi
dapatnya staf keuangan yang memiliki sektor perusahaan dan pemerintahan saja,
background bukan berasal dari jurusan akun- namun bagi sektor NGO atau LSM tekno-
tansi bahkan masih ada yang berasal dari logi informasi berpengaruh pula terhadap
jurusan kebidanan, bantuan teknis tersebut ketepatan waktu pelaporan keuangan.
sangat diperlukan. Dari pemaparan ter-
sebut, dapat kita simpulkan bahwa rata-rata Pengaruh Ketepatan Waktu Pelaporan
personel keuangan PKBI memiliki proba- Keuangan terhadap Kinerja Keberlanjutan
bilitas keterampilan dan kompetensi yang Keuangan PKBI
baik. Hasil penelitian menunjukkan, ketepa-
tan waktu pelaporan keuangan berpenga-
Pengaruh Teknologi Informasi terhadap ruh positif terhadap kinerja keberlanjutan
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan keuangan PKBI. Ini dapat diartikan, me-
PKBI ningkatnya ketepatan waktu pelaporan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuangan maka akan meningkatkan kinerja
terdapat pengaruh positif teknologi infor- keberlanjutan keuangan PKBI. Demikian
masi terhadap ketepatan waktu pelaporan pula ketika tingkat ketepatan waktu pe-
keuangan PKBI. Hal ini menunjukkan, de- laporan keuangan PKBI menurun, maka
ngan semakin baiknya teknologi informasi akan menurunkan pula kinerja keberlanju-
yang dimiliki oleh PKBI maka akan me- tan keuangannya.
ningkatkan ketepatan waktu pelaporan ke- Ketepatan waktu pelaporan keuangan
uangannya. Hasil penelitian ini sejalan yang berpengaruh positif terhadap kinerja
dengan penelitian terdahulu dimana tekno- keberlanjutan keuangan PKBI, dapat dilihat
logi informasi dapat meningkatkan akurasi, dari hasil wawancara dimana apabila pe-
reliabilitas, relevansi dan kelengkapan lapo- ngiriman laporan keuangan PKBI tidak
ran keuangan (Imeokparia, 2013). Penelitian tepat waktu, maka dana yang digunakan
lainnya yaitu teknologi informasi berpe- untuk memberikan program layanan bagi
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 23

para penerima manfaat PKBI akan dikirim- Selain itu, penulis sangat kesulitan
kan terlambat pula oleh IPPF sehingga hal mencari dasar teori yang kuat dan cocok
tersebut akan mengganggu kinerja keber- diterapkan pada sektor LSM sehingga pe-
lanjutan keuangan PKBI. nulis lebih banyak mengadopsi dari pene-
Penelitian ini sejalan dengan penelitian liti-peneliti sebelumnya pada sektor per-
terdahulu, dimana hasil penelitian Ali dan usahaan dan pemerintahan. Dengan konse-
Kilika (2016) menunjukkan bahwa pelapo- kuensi tersebut, pada akhirnya mempe-
ran donor berpengaruh positif dan signi- ngaruhi kemampuan peneliti dalam meng-
fikan terhadap keberlanjutan keuangan. operasionalisasi alat ukur yang digunakan
Selain itu, penelitian dari Wandera dan terutama validitas dan reliabilitasnya. Se-
Sang (2017) yang menunjukkan bahwa ter- bagaimana yang diketahui bahwa validitas
dapat hubungan yang positif dan sigini- instrumen yang digunakan mensyaratkan
fikan antara pelaporan keuangan dan ke- kesamaan domain ukur. Instrumen yang
berlanjutan keuangan. Dengan demikian, tidak valid akan menghasilkan ketidak
sesuai dengan hipotesis dimana laporan validan data yang diproses sehingga mem-
yang dilakukan tepat waktu akan mencer- pengaruhi korelasi saat uji statistik.
minkan akuntabilitas dan donatur dapat Akhirnya, dikarenakan adanya keuni-
melihat kemajuan program yang dilaksana- kan data, dimana penelitian ini dilaksana-
kan yang dananya bersumber dari donatur kan pada sektor LSM yang sangat minim
tersebut sehingga donatur terus membiayai penelitian-penelitian dilakukan pada sektor
program NGO. ini dan berbeda dari kebanyakan, akan
Kekurangan penelitian ini yaitu hasil membuat standar eror meningkat sehingga
penelitian hubungan pengaruh kompetensi signifikansinya menurun.
SDM, teknologi informasi terhadap kete- Beberapa penelitian terdahulu menun-
patan waktu pelaporan keuangan serta jukkan bahwa selain faktor kompetensi
pengaruhnya pada kinerja keberlanjutan SDM dan teknologi informasi, yang mem-
keuangan hasilnya tidak signifikan. Dapat pengaruhi ketepatan waktu pelaporan ke-
dilihat berdasarkan uji R-square pada Tabel uangan contohnya yaitu ukuran perusaha-
10 dimana variabel ketepatan waktu pe- an, profitabilitas, kondisi keuangan, tipe
laporan keuangan sebesar 6,6%, sedangkan industri, struktur kepemilikan, tipe auditor,
nilai R-square pada variabel kinerja ke- opini audit, bulan berakhirnya akhir tahun
berlanjutan keuangan adalah sebesar 5,9%. keuangan dan kompleksitas operasi
Dengan hasil ini, dapat disimpulkan semua (Owusu-Ansah dan Leventis, 2006). Selain
hubungan pengaruh antar variabel pada faktor-faktor tersebut, dari wawancara yang
penelitian ini tidak dapat diterapkan untuk dilaksanakan, diketahui bahwa terjadinya
meramalkan atau memprediksi baik pada overwork yang dialami oleh personel ke-
sektor LSM lainnya, sektor perusahaan, uangan juga akan berpengaruh terhadap
maupun sektor pemerintah. terlambat atau tidaknya pengiriman laporan
Berdasarkan referensi, tidak signifikan- keuangan. Apabila satu orang manajer
nya suatu hasil penelitian dapat disebabkan keuangan harus melaksanakan tiga fungsi
oleh beberapa faktor yang relevan pada secara bersamaan, misalnya fungsi pelapo-
penelitian ini diantaranya yaitu ukuran ran keuangan ke donor sekaligus ke PKBI,
sampel yang kecil, dasar teori yang kurang harus menangani fungsi penganggaran, dan
kuat dan keunikan data (Widhiarso, 2011). harus melaksanakan fungsi manajemen
Menurut peneliti sendiri, dikarenakan jum- keuangan, maka pelaporan keuanganpun
lah sampel pada penelitian ini kecil, mem- akan terlambat.
buat nilai kritis semakin besar sehingga Dari wawancara yang dilaksanakan,
probabilitas tidak signifikannya semakin memiliki strategi pengelolaan dana berpe-
besar pula. ran memperkuat sustainabilitas PKBI. Itu
24 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

berarti strategi ini dikaitkan dengan mana- ber pendanaan dengan menyeimbangkan
jemen yang baik atas dana sehingga me- antara pendapatan internal dan eksternal.
miliki sumber daya yang cukup. Sedangkan Secara teoritis, peneliti selanjutnya diharap-
dari referensi yang berhasil dihimpun, kan memperhatikan kualitas pertanyaan
faktor-faktor yang menentukan kinerja ke- kuesioner, meningkatkan kualitas komuni-
berlanjutan keuangan selain pelaporan ke- kasi dengan responden, menambah jumlah
uangan yaitu sistem pengendalian keua- sampel penelitian dan diharapkan me-
ngan internal, diversifikasi sumber pen- laksanakan penelitian tidak hanya di satu
danaan, level kompetensi staf, perencanaan LSM atau NGO, tetapi mencakup seluruh
keuangan strategis, pengendalian anggaran LSM atau NGO lainnya di Indonesia.
serta manajemen hubungan donor (Mutinda
dan Ngahu, 2016; Omeri, 2015; Wandera DAFTAR PUSTAKA
dan Sang, 2017). Ahmed, A. A. A., A. B. M. Asadullah, dan
Md. M. Rahman. 2016. NGO’s Financial
SIMPULAN DAN SARAN Reporting and Human Capital Deve-
Simpulan lopment. American Journal of Trade and
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- Policy 2: 167-174.
bahasan yang telah diuraikan di atas, dapat Aldalayeen, B. O., W. R. M. Alkhatatneh,
disimpulkan bahwa kompetensi SDM ber- dan A. S. AL-Sukkar. 2013. Information
pengaruh negatif terhadap ketepatan waktu Technology and Its impact on The
pelaporan keuangan PKBI, teknologi infor- Financial Performance: An Applied
masi berpengaruh positif terhadap ketepa- Study In Industrial Companies (Mining
tan waktu pelaporan keuangan PKBI, dan and Extraction). European Scientific
ketepatan waktu pelaporan keuangan ber- Journal 9(10): 234-244.
pengaruh positif terhadap kinerja keber- Ali, A. A. dan J. M. Kilika. 2016. Effect of
lanjutan keuangan PKBI. Selain itu, hasil uji Donor Relation Practices On Financial
hipotesis menunjukkan semua hubungan Sustainability of Non Govermental
antar variabel pada penelitian ini tidak Organizations Operating in Garissa
berpengaruh signifikan. Itu artinya, hasil Caunty, Kenya. American Journal of
penelitian ini tidak dapat diterapkan untuk Finance 1(1): 39-55.
meramalkan atau memprediksi baik pada Al-joubory, A. A. 2007. Exploring The
sektor LSM lainnya, sektor perusahaan, Impact of Information Technology on
maupun sektor pemerintah. AIS. Dirasat Administrative Sciences
34(2): 470-487.
Saran Bastian, I. 2007. Akuntansi untuk LSM dan
Saran yang ingin diberikan yaitu di- partai politik. Penerbit Erlangga. Jakarta.
perlukan komitmen para pimpinan PKBI Brown, B. L., S. B. Hendrix, D. W. Hedges,
tentang pentingnya laporan keuangan, me- dan T. B. Smith. 2012. Multivariate
nambah staf keuangan khusus yang ber- Analysis for The Biobehavioral And Social
tugas mengkompilasi laporan keuangan Sciences: A Graphical Approach. New
dari berbagai donor dan mengubahnya Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
menjadi laporan keuangan berformat PKBI Creswell, J. W. 2014. Research Design:
dan IPPF, adanya sistem pelaporan keua- Qualitative, Quantitative, and Mixed
ngan yang terintegrasi serta kapabilitas Methods Approaches. (Fourth Edition).
jaringan internet dan manajemen data elek- California: SAGE Publications, Inc.
tronik yang baik. PKBI juga harus terus Danaei, A., H. Abdi, HushangMohagheghi,
berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan M. Bajlan. 2014. Human Resource
layanan kepada para penerima manfaat Accounting and Financial Reporting.
serta mampu melakukan diversifikasi sum-
Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Teknologi Informasi ...– Jaenuddin 25

Indian Journal of Fundamental and Applied Kunasekaran, K. K. H., D. James, K. Shichi-


Life Sciences 4: 1565-1570. rou, dan G. Gurusamy (Eds). 2015.
Efobi, U. dan P. Okougbo . 2014. Timeliness Information Technologies and Its
of Financial Reporting In Nigeria. SA Impact on The Organizational Struc-
Journal of Accounting Research 28(1): 65- ture. Proceedings of The International
77. Conference on eBusiness, eCommerce,
Emeh, Y. dan A. Ebimobowei. 2013. Audit eManagement, eLearning and eGover-
Committee And Timeliness Of Finan- nance 2015: Vol. 1. London, UK.
cial Reports: Empirical Evidence From Malunga, C. 2009. Making Strategic Plans
Nigeria. Journal of Economics and Sustai- Work: Insights from African Indigenous
nable Development 4(20): 14-25. Wisdom. London: Adonis & Abbey
Ghasemi, M, V. Shafeiepour, M. Aslani, E. Publishers Ltd.
Barvayeh. 2011. The Impact of Infor- Mango. Tanpa Tahun. Financial Sustai-
mation Technology (IT) on Modern nability. https://www.mango.org.uk/guide/
Accounting Systems. Elsevier: Procedia - financialsustainability. Mango.org.uk.
Social and Behavioral Sciences 28(2011): Diakses tanggal 24 Juni 2018.
112-116. McGee, R. W. dan X. Yuan. 2012. Corporate
Ghozali, I. 2008. Structural Equation Mode- Governance and The Timeliness of
ling, Metode Alternatif dengan Partial Financial Reporting: A Comparative
Least Square. Badan Penerbit Universitas Study Of The People’s Republic of
Diponegoro. Semarang. China, The USA and The European
Rittenberg, L. E., K. Johnstone, dan A. Union. Journal of Asia Business Studies
Gramling. 2012. Auditing: A Business 6(1): 5-26.
Risk Approach. International Edition. Momuat, C. P. I. 2016. Pengaruh
South-Western: Cengage Learning. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Imeokparia, L. 2013. Information Techno- Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
logy and Financial Reporting By Deposi Keuangan Dalam Rangka Mewujudkan
Money Bank in Nigeria: An Empirical Transparansi dan Akuntabilitas: Studi
Study. Research Journal of Finance and Pada Kabupaten Minahasa Tenggara.
Accounting 4(11): 39-47. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Indriasih, D. dan P. S Koeswayo. 2014. The dan Ekonomi 4(1): 1519-1530.
Effect of Government Apparatus Musa, A. 2015. The Impact of IFRS on
Competence and The Effectiveness of Financial Reporting Quality in Nigerian
Government Internal Control Toward Listed Companies. The International
The Quality of Financial Reporting and Journal of Business and Management 3:
Its Impact on The Performance 275-282.
Accountability In Local Government: Mutinda, S. M. dan S. Ngahu. 2016.
Survey Of All Units Local Government Determinants of Financial Sustainability
In Tegal City–Central Java Province- for Non-Governmental Organizations
Indonesian. South East Asia Journal of in Nakuru County, Kenya. IOSR Journal
Contemporary Business, Economics and of Business and Management 18(9) Ver.II:
Law 5(1): 90-100. 81-88.
Karim, A. M., O. Y. Hock, dan J. M. Shaikh. New African. 2018. NGOs In Africa: A
2016. Creative Accounting: Techniques Tainted History. https://newafricanmaga
of Application-An Empirical Study zine.com/16536/. Newafricanmagazine.
among Auditors and Accountants of com. Diakses tanggal 29 Januari 2019.
Listed Companies in Bangladesh. Omeri, K. L. 2015. Factors Influencing
Australian Academy of Accounting and Financial Sustainablility of Non-
Finance Review 2(3): 215-245. Governmental Organizations: A Survey
26 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 1, Maret 2019: 1 – 26

of NGOs In Nakuru County, Kenya. Statt. Tanpa Tahun. NGO Sector Review:
International Journal of Economics, Com- Phase I Findings. Tanpa Kota dan
merce and Management III(9): 704-743. Penerbit.
Owusu-Ansah, S. dan S. Leventis. 2006. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi
Timeliness of Corporate Annual Finan- (Mixed Methods). Penerbit Alfabeta.
cial Reporting in Greece. European Bandung.
Accounting Review 15(2): 273-287. Vedder, A. 2007. NGO Involvement In
Raisinghani, M. S. 2008. Handbook of Research Internation Governance and Policy:
on Global Information Technology Mana- Sources of Legitimacy. Leiden: Martinus
gement in the Digital Economy. New Nijhoff Publishers.
York: IGI Global. Vinzi, E. V., W. W. Chin, J. Hanseler, dan H.
Roy, I., T. A. Raquib, dan A. K. Sarker. 2017. Wang (Eds.). 2010. Handbook of Partial
Contribution of NGOs for Socio- Least Squares: Concepts, Methods and
Economic Development in Bangladesh. Applications. Berlin: Springer.
http://article.sciencepublishinggroup.com/h Wambui, C. dan A. Njuguna. 2017. The
tml/10.11648.j.sjbm.20170501.11.html. Effect of Human Resources Compe-
Sciencepublishinggroup.com. Diakses tency on Financial Management System
tanggal 29 Januari 2019. Effectiveness In Health Oriented Civil
Ryan, C., J. Mack, S. Tooley, dan H. Irvine. Society Organizations. American Journal
2014. Do Not-For-Profits Need Their Own of Health, Medicine and Nursing Practice
Conceptual Framework?. Oxford: John 1(1): 31-51.
Wiley & Sons, Ltd. Wandera, T. V. dan P. Sang. 2017. Financial
Salehi, M. dan E. Torabi. 2012. The Role of Management Practices and Sustaina-
Information Technology In Financial bility of Non Governmental Organi-
Reporting Quality: Iranian Scenario. sations Projects in Juba, South Sudan.
Business Excellence-Poslovna izvrsnost 6: International Journal of Finance 2(4): 38-
115-127. 57.
Spencer, L. M. dan S. M. Spencer. 2008. Widhiarso, W. 2011. Hasil Uji Statistik tidak
Competence at Work: Models for Superior Signifikan, Mengapa ?. http://wahyupsy.
Performance. (1st Edition). Noida: Wiley blog.ugm.ac.id/2011/06/07/hasil-uji-
India Pvt. Limited. statistik-tidak-signifikan-mengapa/.
Stakeholdermap. Tanpa Tahun. What is Wahyu.blog.ugm.ac.id. Diakses tanggal
Stakeholder Theory?. https://www.stake 31 Januari 2019.
holdermap.com/stakeholder-theory-freeman.
html. Stakeholdermap.com. Diakses
tanggal 19 Agustus 2018.

Das könnte Ihnen auch gefallen