Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Labor was a natural and physiological thing experienced by a woman. However, those
were times when labor could caused traumatic problems for a woman who could
increased maternal morbidity and mortality. The problem of morbidity that often arises
due to vaginal delivery was the occurrence of lacerations in the perineum, can occur
spontaneously during labor, especially in primiparous mothers or mothers who have
given birth for the first time. Mobilization not only speeds up the healing of perineal
wounds but also restores the body's condition if done properly and correctly. This
study aimed to determine the relationship of early mobilization to the healing of
second degree perineal wounds in post partum mothers at the Nining Pelawati Clinic
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang in 2019. This type of research was
quantitative with cross sectional design. The population in this study were all
postpartum mothers at the Nining Pelawati Clinic. The sampling technique used
accidental Sampling with a sample size of 20 people. Collecting data with a
questionnaire. Data analysis was done by univariate, bivariate with Chi-square test at
95% confidence level, α = 5%. The results of the analysis showed that there was a
relationship between early mobilization to the healing of second degree perineal
wounds in post partum mothers at the Nining Pelawati Clinic Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang in 2019 with value of p = 0.020. It is recommended to post
partum mothers to carry out early mobilization after the delivery process to improve
wound healing.
Angka Kematian Ibu (AKI) di ibu post partum masih lemah (Affandi,
Indonesia pada tahun 2015 adalah dkk, 2014).
305/100.000 kelahiran hidup, hal ini
menunjukkan penurunan dibandingkan Biasanya penyembuhan luka pada
pada tahun 2012 yaitu 359/100.000 pada robekan perineum ini akan sembuh
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). bervariasi, ada Ibu yang sembuhsecara
Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan normal (5-7 hari) dan ada yang
Provinsi Sumatra Utara di tahun 2014, mengalami kelambatan dalam
menunjukkan jumlah AKI sebesar penyembuhan (Saleha, 2018).
206/100.000 kelahiran hidup, dan Penyembuhan luka pada ibu bersalin
mengalami penurunan dibanding tahun dipengaruhi oleh berbagai faktor,
2013 sebesar 268/100.000 kelahiran diantaranya mobilisasi dini, pola makan,
hidup (Dinkes Sumatera Utara, 2014). dan personal higiene (Widia, 2017).
Setiap ibu yang telah menjalani proses Beberapa faktor yang mempengaruhi
persalinan dengan mendapatkan luka proses penyembuhan pada luka perineum
perineum akan merasakan nyeri. ibu post partum yaitu karakteristik ibu
bersalin, proses mobilisasi dini, status
Nyeri karena luka perineum yang gizi, grade luka dan cara perawatannya
dirasakan ibu postpartum dapat (Rohmin, 2017).
menimbulkan suatu efek yang tidak
menyenangkan seperti kesakitan, dan Umumnya semua luka baru, di area
rasa khawatir saat mau bergerak episiotomi membutuhkan waktu untuk
sehingga ibu-ibu postpartum dengan luka pulih selama 6 hingga 7 hari (Marmi,
perineum sangat membatasi 2017). Mobilisasi tidak hanya
pergerakannya pasca persalinan sehingga mempercepat proses penyembuhan luka
dapat menimbulkan banyak masalah perineum tetapi juga memperbaiki kondisi
diantaranya subinvolusi uterus, tubuh ibu apabila dilaksanakan dengan
pengeluaran lochea yang tidak lancar, baik dan tepat. Mobilisasi dini bisa
dan pendarahan pasca partum. Ibu mencegah aliran darah yang tersumbat
bersalin dengan luka perineum akan atau terhambat yang menyebabkan
mengalami nyeri dan ketidaknyamanan terjadinya thrombosis vena dalam dan
(Rohmin, 2017). Dampak terjadinya infeksi. Mobilisasi dini merupakan faktor
ruptur perineum pada ibu antara lain eksternal selain perawatan luka.
terjadinya infeksi nifas bila berasal dari Sedangkan faktor internal yaitu budaya
perlukan jalan lahir tempat yang mudah makan, atau pola konsumsi yang
berkembangnya kuman. mempengaruhi kesembuhan luka
perineum (Widia, 2017).
Infeksi ini dapat menjalar ke
saluran kandung kemih atau di jalan lahir Dari hasil penelitian tentang
yang dapat menimbulkan komplikasi hubungan mobilisasi dini terhadap
infeksi saluran kemih (ISK) maupun percepatan kesembuhan luka perineum
infeksi di jalan lahir. Selain itu pada ibu post partum di RSIA Pertiwi
pendarahan juga dapat terjadi karena Makassar tahun 2014, didapatkan bahwa
pembuluh darah masih terbuka dan dari total 58 orang (77,3%) yang dalam
belum menutup secara sempurna kategori mobilisasi dini yang cukup,
sehingga pendarahan terjadi terus didapatkan 54 orang ibu (72.0%) dalam
menerus dan mengakibatkan terjadinya kategori percepatan kesembuhan luka
anemia. Penanganan yang lambat perineum yang baik dan 4 orang lainnya
terhadap komplikasi yang terjadi dapat (5,3%) dalam kategori percepatan
menyebabkan kematian pada ibu post kesembuhan luka perineum yang kurang
partum karena kondisi secara fisik pada baik. Sedangkan dari total 17orang ibu
(22.7%) yang dalam kategori mobilisasi
dini yang kurang semuanya dalam
60
Munthe, Sembiring, Gandi, …., Sitepu, Hubungan Mobilisasi Dini …
61
Munthe, Sembiring, Gandi, …., Sitepu, Hubungan Mobilisasi Dini …
Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel2 mobilisasi dini terhadap kesembuhan luka
dibawah ini: perineum derajat 2 pada ibu post partum.
Tabel 2. Distribusi Kesembuhan Luka Tabel 3. Hubungan Mobilisasi Dini
Perineum Derajat 2 Pada Ibu Post Dengan Kesembuhan Luka Perineum
Partum Derajat 2 Pada Ibu Post Partum
No Kesembuhan Luka f (%)
Mobilisasi Kesembuhan Luka p-
Perineum
1 Baik 9 45,0 Dini Perineum 2 value
2 Sedang 6 30,0 Baik Sedang Rendah
Total 20 100,0 Baik 8 2 1 0,020
Tidak 1 4 4
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
Total 9 6 5
mayoritas ibu post partum mengalami
kesembuhan luka perineum derajat 2 Mobilisasi Dini
dengan baik sebanyak 9 orang (45,0%),
Mobilisasi dini atau Ambulasi dini
dengan kesembuhan luka perineum
disebut juga early ambulation. Early
derajat 2 yang sedang sebanyak 6 orang
ambulation adalah kebijakan untuk
(30,0%) dan dengan kesembuhan luka
sesegera mungkin memandu klien keluar
perineum derajat 2 yang buruk sebanyak
dari tempat tidurnya segera berjalan. Ibu
5 orang (25,0%).
postpartum diperbolehkan bangun dari
tempat tidur dalam waktu 24-48 jam
Analisis Bivariat masa postpartum (Saleha, 2018). Pada
Hubungan mobilisasi dini dengan persalinan normal, sebaiknya mobilisasi
kesembuhan luka perineum derajat 2 dini dilakukan setelah 2 jam. Dimana ibu
pada ibu post partum di Klinik Nining diperbolehkan miring ke arah kiri atau
Pelawati Kecamatan Lubuk Pakam kanan untuk mencegah adanya trombosis
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019 (Fatimah, 2019).
dapat dilihat pada tabel 3. Dari hasil penelitian ini didapatkan
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa dari bahwa sebagian besar ibu melakukan
11 orang ibu post partum yang mobilisasi dini dengan baik sebanyak 11
melakukan mobilisasi dini dengan baik, orang (55,0%). Hasil penelitian ini tidak
didapatkan 8 orang (72,7%) dengan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
kesembuhan luka perineum yang baik, 2 oleh Affandi, dkk (2014) yang
orang (18,2%) dengan kesembuhan luka mendapatkan 77,3% ibu dalam kategori
perineum yang sedang, dan 1 orang mobilisasi dini yang cukup.
(9,1%) dengan kesembuhan luka Mobilisasi dini dilakukan beberapa
perineum yang buruk. Dan dari 9 orang jam pasca melahirkan, setelah bangun
ibu post partum yang melakukan dari tempat tidur dan langsung bergerak,
mobilisasi dini dengan tidak baik, agar Ibu lebih kuat dan lebih baik. Karena
didapatkan 1 orang (11,1%) dengan lelah sehabis bersalin, ibu membutuhkan
kesembuhan luka perineum yang baik, 4 istirahat, tidur terlentang selama 8 jam
orang (44,4%) dengan kesembuhan luka pasca persalinan. Kemudian Ibu
perineum yang sedang, dan 4 orang dipersilahkan miring ke kanan dan ke kiri
(44,4%) dengan kesembuhan luka untuk menghindari atau mencegah
perineum yang buruk. terjadinya trombosis (Anggraini, 2018).
Hasil analisis untuk mengetahui Akan tetapi pada penelitian ini masih
hubungan mobilisasi dini dengan ada ibu yang tidak melakukan mobilisasi
kesembuhan luka perineum derajat 2 dini dengan baik. Penelitian ini
didapatkan nilai p = 0,020. Berarti p mendapatkan seluruh responden telah
value < 0.05, maka ada hubungan menggerakkan jari-jari tangan, lengan,
62
tangan, menggerakkan seluruh ujung jari Mobilisasi secara dini tidak hanya
kaki dan memutar pergelangan kaki, mempercepat proses penyembuhan luka
mengangkat tumit, dan menggeser kaki perineum tetapi juga dapat memulihkan
pada 6 jam pertama. Seluruh responden keadaan tubuh ibu apabila dilaksanakan
juga telah miring kanan dan miring kiri, dengan baik, benar dan tepat. Mobilisasi
makan dan minum dibantu, mengangkat dini atau gerakan sesegera mungkin bisa
tangan, mengangkat kaki dalam 6-10 mencegah aliran darah terhambat yang
jam. Akan tetapi ada 1 orang (5%) menyebabkan terjadinya thrombosis vena
responden yang tidak menekuk lutut dan dalam dan menyebabkan infeksi.
menggeser badan dalam 6-10 jam Mobilisasi dini merupakan faktor eksternal
pertama. 75% responden mulai belajar lain selain perawatan luka. Sedangkan
untuk duduk, mampu mengangkat kedua faktor internal yaitu budaya makan, atau
tangan setinggi mungkin, balik kekiri dan pola konsumsi yang memengaruhi
kanan tanpa bantuan, latihan pernafasan kesembuhan luka perineum (Widia,
serta makan dan minum tanpa dibantu 2017).
pada 24 jam. Dan 55% responden belajar
berjalan setelah 24 jam. Hubungan Mobilisasi Dini Terhadap
Kesembuhan Luka Perineum Derajat
Hal ini disebabkan karena 2 Pada Ibu Post Partum
kecemasan ibu untuk melakukan
pergerakan karena takut jika bekas Hasil penelitian mendapatkan bahwa
jahitan pada luka akan lepas. Selain itu dari ibu post partum yang melakukan
toleransi yang rendah ibu terhadap nyeri mobilisasi dini dengan baik, didapatkan
membuat ibu enggan untuk melakukan 72,7% dengan kesembuhan luka
pergerakan. perineum yang baik, sebaliknya dari ibu
post partum yang melakukan mobilisasi
Kesembuhan Luka Perineum Derajat dini dengan tidak baik, didapatkan
2 Pada Ibu Post Partum masing-masing 44,4% dengan
Penyembuhan luka perineum adalah kesembuhan luka perineum yang sedang
suatu kondisi dimulai dengan dan buruk.
membaiknya luka pada perineum dengan Dari hasil dapat dilihat adanya
tumnuhnya jaringan baru yang menutupi hubungan yang linear antara mobilisasi
luka perineum dalam jangka waktu 6-7 dini dengan kesembuhan luka perineum,
hari. Pada penelitian ini didapatkan dimana jika mobilisasi dini dilakukan
bahwa mayoritas ibu post partum dengan baik, maka kesembuhan luka
mengalami kesembuhan luka perineum perineum juga akan menjadi baik. Akan
derajat 2 dengan baik sebanyak 9 orang tetapi, apabila mobilisasi dini dilakukan
(45,0%). dengan tidak baik, maka kesembuhan
Penyembuhan luka pada ibu bersalin luka perineum juga menjadi sedang atau
dipengaruhi oleh berbagai faktor, buruk. Hal ini didukung dengan hasil
diantaranya mobilisasi dini, pola makan, analisa bivariat pada penelitian ini yang
dan personal higiene (Widia, 2017). mendapatkan ada hubungan mobilisasi
Faktor- faktor yang mempengaruhi dini terhadap kesembuhan luka perineum
proses penyembuhan luka perineum ibu derajat 2 pada ibu post partum di Klinik
post partum yaitu karakteristik ibu Nining Pelawati Kecamatan Lubuk Pakam
bersalin, nutrisi, jenis luk, mobilisasi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019
dini,dan cara perawatannya (Rohmin, dengan nilai p = 0,020.
2017). Semua luka baru, area episiotomi Hasil penelitian ini sejalan Affandi,
atau luka sayatan biasanya dkk (2014) yang mendapatkan ada
membutuhkan waktupenyembuhan hubungan yang signifikan antara
selama 6 hingga 7 hari (Marmi, 2017). mobilisasi dini terhadap percepatan
kesembuhan luka perineum pada ibu post
partum di RSIA Pertiwi Makassar dengan tidak berani merubah posisi. Dengan
nilai p 0,001. Demikian juga dengan adanya pergerakan, otot–otot di bagian
penelitian Prasetyanti (2014) yang perut dan daerah panggul akan kembali
berjudul hubungan antara mobilisasi dini normal sehingga otot perutnya menjadi
dengan penyembuhan luka perineum kuat kembali dan dapat menurunkan rasa
pada ibu nifas di Wilayah Kerja sakit dengan demikian ibu akan merasa
Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri kuat dan sehat serta membantu Ibu
yang mendapatkan ada hubungan antara mendapatkan kekuatan dan
mobilisasi dini dengan penyembuhan luka mempercepat penyembuhan. Faal usus
perineum pada ibu nifas dengan nilai p = dan kandung kencing juga menjadi lebih
0,022. baik. Dengan adanya pergerakan akan
Roper (2009) menyatakan bahwa merangsang peristaltik usus menjadi
mobilisasi segera secara bertahap sangat kembali normal. Aktifitas ini juga akan
berguna untuk proses penyembuhan luka membantu mempercepat organ tubuh
dan mencegah terjadinya infeksi serta bekerja seperti semula. Kondisi ini akan
trombosis vena. Bila terlalu dini mempercepat proses penyembuhan
melakukan mobilisasi dapat lukam (Prasetyanti, 2014).
mempengaruhi penyembuhan luka. Jadi Mobilisasi diperlukan untuk
mobilisasi yang dilakukan secara meningkatkan kemandirian diri,
bertahap dan teratur yang disertai meningkatkan kesehatan, memperlambat
dengan adanya latihan merupakan hal proses penyakit, untuk aktualisasi diri dan
yang paling dianjurkan. percepatan kesembuhan luka. Banyak
Mobilisasi sangat penting dalam manfaat dari mobilisasi dini diantaranya
percepatan penyembuhan luka dan mengurangi pengeluaran lokia dan
mengurangi resiko karena tirah baring mengurangi infeksi perineum. Selain itu
lama seperti terjadinya dekubitus, dapat juga memperlancar sirkulasi darah,
kekakuan atau penegangan otot – otot di membantu proses pemulihan dan
seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan mencegah terjadinya infeksi yang timbul
pernafasan terganggu, juga adanya karena gangguan pembuluh darah balik
gangguan peristaltik maupun berkemih serta menjaga pedarahan lebih lanjut
yang berakibat pada peningkatan resiko (Affandi, dkk., 2014).
terjadinya perpanjangan masa Berdasarkan hal tersebut di atas,
penyembuhan luka (Carpenito, 2014). maka peneliti berasumsi bahwa mobilisasi
Melalui mobilisasi dini maka proses dini yang baik dapat membantu
aliran darah akan lebih lancar, hal ini penyembuhan luka perineum dengan
berarti pengiriman nutrisi untuk cepat dikarenakan mobilisasi dini atau
mendukung proses penyembuhan luka pergerakan segera yang dilakukan ibu
perineum dapat berjalan baik. Mobilisasi post partum memperlancar sirkulasi
sangat bergunauntuk percepatan hari darah membantu pemulihan dan
rawatan dan mengurangi resiko mencegah terjadinya infeksi.
terjadinya dekubitus, kekakuan atau KESIMPULAN DAN SARAN
penegangan otot di seluruh tubuh dan
sirkulasi darah dan pernapasan Berdasarkan hasil penelitian yang
terganggu, juga adanya gangguan telah dilakukan mengenai hubungan
peristaltik maupun berkemih (Prasetyanti, mobilisasi dini dengan kesembuhan luka
2014). perineum derajat 2 pada ibu post partum,
disimpulkan bahwa:
Sering kali dengan adanya keluhan
rasa nyeri di daerah luka jahitan, klien 1. Mayoritas mobilisasi dini pada ibu post
tidak mau melakukan mobilisasi ataupun partum di Klinik Nining Pelawati
dengan alasan takut jahitan lepas klien Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2019 dalam Kesehatan Diagnosis, 5(3):295-
kategori baik sebanyak 11 orang
301.
(55,0%).
2. Mayoritas kesembuhan luka perineum Anggraini, Y. 2018. Asuhan Kebidanan
derajat 2 pada ibu post partum di Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Klinik Nining Pelawati Kecamatan Rihana.
Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2019 dalam kategori baik A'yunin, Q. 2016. Gambaran
sebanyak 9 0rang (45%). Pengetahuan Ibu Post Partum
3. Ada hubungan mobilisasi dini terhadap Tentang Pencegahan Infeksi Pada
kesembuhan luka perineum derajat 2 Rupture Perineum di RB. Mattiro
pada ibu post partum di Klinik Nining
Baji Gowa. Makassar: Skripsi
Pelawati Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019 Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
dengan nilai p 0,020. Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN).
SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan, Menjadikan Dinkes Sumatra Utara. 2014.Profil Dinas
hasil penelitian ini sebagai sumber Keseahatan Sumatra Utara.
infomasi dan bahan bacaan bagi Http://www.depkes.go.id.Diakses
mahasiswa di perpustakaan. pada tanggal 18 Mei 2019.
2. Bagi Profesi Kebidanan, Bidan
diharapkan dapat memberikan Dewi, dkk. 2014. Hubungan Mobilisasi
penyuluhan kepada ibu sebelum dini Dengan Kecepatan
melahirkan untuk melakukan Kesembuhan Luka Perineum Pada
mobilisasi dini setelah melahirkan. Ibu Post Partum di Seluruh Wilayah
3. Bagi Ibu Post Partum, Ibu diharapkan Kerja Puskesmas Singosari
untuk melakukan mobilisasi dini Kabupaten Malang. Malang : Jurnal
setelah proses melahirkan untuk
Keperawatan Fakultas Kedokteran
meningkatkan kesembuhan luka
perineum. Universitas Brawijaya.
4. Bagi Klinik, Klinik diharapkan dapat Fatimah, dkk. 2019. Pijat Perineum.
memberikan pendidikan kesehatan Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
terkait mobilisasi dini post pertum
melalui kegiatan penyuluhan dan Kemenkes Kesehatan RI. 2019. Profil
penjelasan saat ibu datang ke klinik Kesehatan Indonesia .
untuk memeriksakan kehamilan. Http://www.depkes.go.id. Diakses
5. Bagi Peneliti Selanjutnya, Penelitian ini pada tanggal 09 Mei 2019.
dapat dijadikan sebagai data dasar
dalam mengembangkan penelitian Marmi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada
berikutnya terkait hubungan mobilisasi Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
dini dengan kesembuhan luka Pelajar.
perineum derajat 2.
Maryuni, A. 2016. Manajemen Kebidanan
DAFTAR PUSTAKA
Terlengkap. Jakarta. CV. Trans Info
Affandi, dkk. 2014. Hubungan Mobilisasi Media.
Dini dan Personal Hygine Terhadap
Mochtar, R. (2018). Sinopsis
Percepatan Kesembuhan Luka
Obstetri,Obstetri Fisiologi, Obstetri
Perineum Pada Ibu Post Partum di
Patologi. Jilid I. Jakarta. EGC.
RSIA Pertiwi Makasar. Jurnal Ilmu
Notoatmodjo, S.2014. Metode Penelitian,
Rineka Cipta: Jakarta.
Prasetyanti. 2014. Hubungan antara
mobilisasi dini dengan
penyembuhan luka perineum pada
ibu nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngasem Kabupaten
Kediri. Java Health Journal.
Riyanto Agus.2018. Aplikasi Metodologi
PenelitianKesehatan.Yogyakarta:N
uha Medika.
Rukiyah, A. Y. 2017. Asuhan Kebidanan
Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans
Info Media.
Rohmin, dkk. 2017. Faktor Risiko Yang
Mempengaruhi Lama
Penyembuhan Luka Perineum Pada
Ibu Postpartum. Palembang :
Jurnal Program Studi Kebidanan
DIII Kebidanan.
Saleha, S.2018. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Nifas. Jakarta. Salemba
Medika.
Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-Dasar
Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta. CV. Sagung Seto.
Suherni. 2014. Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta: Fitramaya.
Sukarni, I , dkk. 2018. Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta.
Nuha Medika.
Sutanto, A. V. 2018. Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui.Yogyakarta.
Pustaka Baru Press.
Vivian, dkk. 2018. Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Nifas. Jakarta. Salemba
Medika.
Widia, L. 2017. Hubungan Antara
Mobilisasi Dini Dengan Proses
Penyembuhan Luka Rupture
Perineum Pada Fase Proliferasi Ibu
Post Partum. Tanah Tumbu :
Jurnal Dinamika Kesehatan, Vol.8,
No. 1.