Pendahuluan
Bahasa merupakan sarana untuk saling memahami. Dengan adanya
komunikasi yang digunakan manusia bahasa, terjadilah interaksi yang akan
42 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
hubungannya sudah akrab, seperti antar dan bertanya tentang tugas yang
anggota keluarga atau antar teman yang diberikan oleh dosen karena dia absen di
sudah karib, sehingga sudah ada saling hari sebelumnya.Dalam situasi ini,
pengertian dan pengetahuan satu sama ragam yang harusnya digunakan adalah
lain, karenanya ragam ini ditandai ragam akrab; Hausaufgabe, haben
dengan penggunaan bahasa yang tidak wir?Karena percakapan terjadi hanya
lengkap, pendek-pendek dan dengan antar teman sehingga sudah seharusnya
artikulasi yang seringkali tidak jelas. menggunakan ragam akrab.Namun
Program Studi Pendidikan Bahasa terkadang mahasiswa juga mengguna-
Jerman ber-upaya membantu mahasiswa kan ragam resmi dalam situasi tersebut;
memahami ragam bahasa serta Guten Morgen liebe Freunde, dürfte ich
pemahaman konteks dan cara eine frage stellen, haben wir gestern
mengaplikasikannya dalam Hausaufgabe?Tentu saja penggunaan
berkomunikasi melalui mata kuliah ragam ini tidak tepat karena tidak sesuai
linguistik. Meskipun sudah diupayakan konteks pembicaraan dan juga sangat
mata kuliah yang diharapkan mampu tidak berterima karena secara gramatikal
meningkatkan kemampuan berkomu- ujaran tersebut benar, namun secara
nikasi yang sesuai dengan konteks konteks ragam tersebut tidak tepat.Hal
pembicaraan, namun pada kenyataannya inilah yang menyebabkan sehingga
mahasiswa Program Studi Pendidikan penulis tertarik untuk meneliti tentang
Bahasa Jerman belum mampu berkomu- “Penggunaan Ragam Bahasa di Kala-
nikasi dengan baik sesuai dengan ngan Mahasiswa Program Studi Pen-
konteks.Ini terlihat dalam situasi didikan Bahasa Jerman Universitas
misalnya, saat mahasiswa bertemu Pattimura Ambon”.
dengan teman seangkatannya di kampus
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ragam bahasa mahasiswa Program Studi
pembatasan masalah di atas, maka Pendidikan Bahasa Jerman? 2. Faktor-
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai faktor apa saja yang mempengaruhi pola
berikut: 1. Bagaimana pola penggunaan penggunaan ragam bahasa mahasiswa?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah kalangan Mahasiswa Program Studi
untuk mengetahui dan menganalisis Pendidikan Bahasa Jerman dalam
sejauh mana penggunaan ragam bahasa berkomunikasi.
yang tepat sesuai konteks ujaran di
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe berdasarkan kuisioner yang dikumpul-
penelitian deskriftif analitik, yakni kan dari mahasiswa tentang penggunaan
mendeskripsikan, menggambarkan, ragam bahasa.Teknik pengumpulan data
menjabarkan serta menguraikan data yang digunakan untuk penelitian ini
44 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
Landasan Toeri
Ada beberapa hal yang penulisanini, yakni Bahasa, komunikasi,
berhubungan dengan landasan teori yang Ragam Bahasa, tindak Tutur dan
digunakan dalam mendukung kesantunan.
paikan makna sosial atau artistik yang ragam santai, ragam akrab. Keempat,
tidak dapat disampaikan melalui kata- variasi dari segi sarana, yang dibedakan
kata dengan makna harafiah (Rokhman menjadi ragam lisan dan ragam tulis
2013: 15). Hartman dan Stork (1972) (Sosiolingustik Chaer dan Leonie,( 2010;
dalam Chaer dan Leoni,( 2010: 62) 62-72). Menurut Martin Joos (1967)
membedakan variasi bahasa berdasarkan dalam bukunya The Five Clocks yang
kriteria; (a) latar belakang geografi dan dikutip dari Nababan “Sosio-ligustik”
sosial penutur (b) medium yang (1984; 22) membagi fungsiolek bahasa
digunakan dan (c) pokok pembicaraan. inggris berdasarkan tingkat formalitas
Halliday (1990) dalam Chaer dan Leoni atas lima tingkat atau yang disebut
(2010: 62), mem-bedakan variasi bahasa sebagai style (gaya bahasa) yaitu: a)
berdasarkan (a) pemakai yang disebut Frozen (ragam beku) ragam bahasa yang
dialek dan (b) pemakaian yang disebut paling resmi digunakan dalam situasi-
register.Sedangkan Mc David (1969) situasi khidmat dan upacara-upacara
dalam Chaer dan Leonie (2010: 62), resmi; b) Formal (ragam resmi) ialah
membagi variasai bahasa berdasarkan (a) ragam bahasa yang dipakai dalam pidato
dimensi regional (b) dimensi sosial dan resmi, rapat dinas atau rapat resmi
(c) dimensi temporal.keempat teori di pimpinan satu badan; c) Consultative
atas digunakan sebagai penunjang dalam (ragam usaha) adalah ragam bahasa
penulisan ini. Faktor-faktor yang me- yang sesuai dengan pembicaraan-
nyebabkan timbulya keragaman ba-hasa, pembicaraan biasa di sekolah, per-
diantaranya: a) Faktor budaya atau letak usahaan dan rapat-rapat usaha; d)
geografis, b) Faktor ilmu penge-tahuan, Casual (ragam santai) adalah ragam
c) Faktor sejarah.Hal inilah yang bahasa santai antar teman dalam
menyebabkan ragam bahasa sangat berbincang-bincang, rekreasi, berolah-
banyak. Ragam bahasa atau variasi raga dan sebagainya; e) Intimate (akrab)
bahasa dapat dibedakan berdasarkan: adalah ragam bahasa antar anggota yang
Pertama, variasi dari segi penutur, yang akrab dalam keluarga atau teman-teman
mencakup; idiolek, dialek, kronolek dan akrab yang tidak perlu berbahasa secara
sosiolek yang di dalamnya terdapat lengkap dengan artikulasi yang terang
variasai bahasa yang berkenan dengan tetapi cukup dengan ucapan yang
tingkat, golongan, status dan kelas sosial pendek-pendek.Karena ada begitu
penuturnya, yaitu; akrolek, basilek, banyaknya ragam bahasa yang sudah
vulgar, slang, kolokial, jargon, argot dan dijabarkan diatas, maka penulisan ini
ken. Kedua, variasi dari segi pemakai, hanya difokuskan pada bentuk tiga
yang berkenan dengan peng-gunaannya ragam saja yakni; Ragam resmi, ragam
atau fungsinya yang disebut fungsiolek santai, ragam akrab. Ragam resmi
atau yan lazim disebut register. Ketiga, adalah ragam bahasa yang dipakai
variasi dari Segi Keformalan, yang dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas,
dibagi ke dalam lima bentuk, yaitu; ceramah keagamaan, buku-buku
Ragam baku, ragam resmi, ragam usaha pelajaran atau rapat resmi pimpinan
atau disebut juga ragam konsultatif, suatu badan.Ragam santai adalah
46 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
ragam bahasa santai antar teman atau b)Entschuldigung, ich möchte auf die
dengan keluarga dalam berbincang- Toilette gehen (ragam santai), c)
bincang, berekreasi, berolahraga, dan Dringend, ich muss auf dem Klo gehen.
sebagainya. Ragam akrab adalah ragam (ragam akrab). Dari ketiga contoh ujaran
bahasa yang biasa digunakan oleh di atas dapat kita lihat ketiga bentuk
penutur yang hubungannya sudah akrab, ujaran berdasarkan masing-masing
seperti antar anggota keluarga atau antar ragam, dimana dalam situasi ini,
teman yang sudah karib, sehingga sudah harusnya ujaran a) yang digunakan
ada saling pengertian dan pengetahuan karena situasinya resmi.Dalam situasi
satu sama lain, karenanya ragam ini ini, jika komunikasi terjadi antar
ditandai dengan penggunaan bahasa mahasiswa dengan mahasiswa saja,
yang tidak lengkap, pendek-pendek dan maka dapat digunakan ujaran b) yaitu
dengan artikulasi yang seringkali tidak ragam santai, jika mereka tidak terlalu
jelas. akrab dan c) yaitu ragam akrab, jika
Penggunaan ujaran pada ketiga mereka adalah teman baik.Namun
ragam tersebut, jika berada dalam karena komunikasi yang terjalin antar
sebuah konteks atau situasi, misalnya mahasiswa dengan dosen, maka sudah
pada situasi di dalam kelas saat jam seharusnya ragam resmi yang di-
kuliah dan anda harus ke toilet, ujaran gunakan.Teori Joos digunakan dalam
yang harus anda gunakan saat meminta penulisan ini sebagai acuan untuk
izin pada dosen anda; a) Entschuldigen menentukan penggunaan bahasa yang
sich mich bitte Herr/Frau, darf ich auf tepat dan benar dalam menggunakan
die Toilette gehen? (ragam resmi), variasi bahasa itu sendiri.
eksplisit. Tindak tutur ilokusi ini 2010:172). Oleh karena itu, etika
biasanya berkenan dengan pemberian berbahasa antara lain akan mengatur; (a)
izin, mengucapkan terima kasih, apa yang akan kita katakan pada waktu
menyuruh, menawarkan dan dan keadaan tertentu kepada lawan
menjanjikan.Kalau tindak tutur ilokusi bicara kita berkenan dengan status sosial
hanya berkaitan dengan makna, maka dan budaya dalam lingkungan
makna tindak tutur ilokusi berkaitan masyarakat tempat kita berinteraksi; (b)
dengan nilai, yang dibawakan Ragam bahasa apa yang paling wajar
preposisinya.c. Tindak Tutur Perlokusi kita gunakan dalam sosiolinguistik dan
Tindak tutur perlokusi adalah tindak budaya tertentu; (c) kapan dan
tutur yang berkenan dengan adanya bagaimana kita menggunakan giliran
ucapan orang lain sehubungan dengan bicara kita, dan menyela pembicaraan
sikap dan perilaku nonlingustik dari orang lain; (d) kapan kita harus diam: (e)
orang lain. bagaimana kualitas suara dan sikap fisik
Dalam berkomunikasi kita juga kita dalam berbicara. Kajian teori di atas
perlu memperhatikan etika atau dijadikan patokan untuk mendukung
kesantunan berbahasa.Etika berbahasa penulisani ini yang secara garis besar
juga berkaitan erat dengan pemilihan membahas tentang Ragam Bahasa yang
kode bahasa, norma-norma sosial dan benar dan tepat dalam berkomunikasi di
sistem budaya yang berlaku dalam satu kalangan mahasiswa Program Studi
masyarakat (Chaer dan Leonie, Pendidikan Bahasa Jerman.
Pembahasan
Deskripsi dan Analisis Data yang ragam bahasa tersebut, yakni ragam
dideskripsikan dalam hasil penelitian ini resmi, ragam santai dan ragam akrab.
adalah tentang data ragam bahasa Data ini dideskripkan berdasarkan data
menurut variasi dari segi keformalan, hasil analisis yang diperoleh dari
yaitu ragam baku, ragam resmi, ragam kuisioner berisi 15 pertanyaan dengan
usaha atau ragam konsultatif, ragam masing-masing 3 pilihan, yaitu: a)
santai dan ragam akrab, Martin Joos ragam akrab, b) ragam santai, dan c)
(1967:70-72). Mengingat tidak semua ragam resmi. Kuisioner ini diisi oleh 20
ragam bahasa ini selalu digunakan responden dan dianalisa menurut
dalam berkomunikasi, maka data yang konteks dan pernyataan yang digunakan.
dianalisis hanya berdasarkan tiga jenis
Ada delapan pernyataan yang penggunaannya. Ada sepuluh konteks
digunakan, yaitu: 1) memberi salam, 2) yang digunakan ini, yaitu: 1) saat di
meminta maaf, 3) bertanya, 4) rumah, 2) di jalan, 3) saat berbelanja, 4)
menyuruh, 5) menyarankan, 6) saat bertelpon, 5) di kafe, 6) di toko
menginformasikan, 7) meminta buku, 7) di restoran, 8) di kampus, 9)
perbaikan pada dosen, dan 8) memesan saat belajar di kelas, dan 10) pada
makanan di restoran, yang akan seminar.Deskripsi di atas digambarkan
disesuaikan dengan konteks dalam tabel berikut:
48 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
Casuale
Sprachvarietät
Kunu & Warkor, Penggunaan Ragam Bahasa ---- 51
Entschuldigung
Herr, ich bin zu spät
gekommen, weil ich
im Stau gespert.
14) Im Unterricht haben Sie
plötzlich
Bauchschmerzen und
mussen auf die Toilette
gehen. Wie drücken Sie
sich aus? Beim
a. Ich gehe Toilette. Unterricht
b. Herr/Frau, ich muss Offizielle
auf die Toilette gehen. Sprachvarietät
c. Entschuldigen Sie
mich bitte Herr/Frau,
ich muss auf die
Toilette gehen.
5. Essen 8 8) Sie haben Mittagsessen bei Im Casuale
bestellen einem Restaurant und Restaurant Sprachvarietät
möchten Essen bestellen.
Wie drücken Sie sich aus?
a. Die Speisekarte, bitte!
b. Entschuldigung, die
Speisekarte, bitte!
c. Entschuldigen Sie bitte,
ich möchte Essen
bestellen, die
Speisekarte bitte.
6. Informieren 9, 15 9) Gestern war ihre Freundin Beim Casuale
nicht zur Uni gekommen. Unterricht Sprachvarietät
Sie haben bei Ihrem
Dozent Hausaufgabe
gehabt, Sie möchten die
Information für ihre
Freundin ausrichten. Wie
drücken Sie sich aus?
a. Wir haben
Hausaufgabe.
b. Ich möchte nur
informieren, dass wir
von gestern
Hausaufgabe haben.
Kunu & Warkor, Penggunaan Ragam Bahasa ---- 53
7. Verbesserung 11 11) Sie haben bei der Prüfung An der Uni Offizielle
bitten schlechte Noten Sprachvarietät
bekommen und Sie
wollen die Noten
verbessern. Wie sollen
Sie um Verbesserung
bitten?
a. Ich möchte meine
Noten verbessern.
b. Herr/Frau, darf ich
meine Noten
verbessern?
c. EntschuldigenSie
mich bitte Herr/Frau,
ich habe schlechte
Noten bekommen.
Dürfte ich die
Notenverbessern.
8. Vorschlagen 13 13) Sie sind bei einem Bei Offizielle
Forschung Seminar von Seminar Sprachvarietät
ihre Senioren. Sie haben
54 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
Ausdrücke
Hallo, lange nicht
Responden Hallo, lange nicht gesehen. Es ist gut,
Hei, Kumpel!
gesehen. dass ich Ihnen wieder
zu sehen.
1
2
3
4
5
6
7
Kunu & Warkor, Penggunaan Ragam Bahasa ---- 55
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah 7 6 7
Ausdrücke
Entschuldigen Sie
Responden Entschuldigung, mich bitte, könnten
Was kostet es? wie viel kostet Si emir sagen, wie
dieses Buch? viel kostet dieses
Buch?
1
2
3
4
5
56 Tahuri, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2017
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah 2 11 7
Tabel ini merupakan tabel si penjaga toko. Pada konteks ini, ragam
pertanyaan nomor 7 menggunakan ra- bahasa yang seharusnya digunakan
gam santai dengan konteks yang adalah ragam santai karena hubungan
dianalisis yaitu di toko buku (in antar penutur adalah orang asing, namun
Buchhandlung), Ausdruck yang diguna- dalam hal ini mereka hanya berbicara
kan yaitu bertanya (fragen). Pertanyaan seputar tentang harga sebuah buku,
nomor 7 ini dapat dilihat situasinya artinya bahawa hubungan mereka hanya
adalah dia sedang berada di toko buku sebatas urusan pembeli dan penjual,
dan tertarik untuk membeli sebuah buku, bukan sebatas hubungan antara bos
namun pada buku tersebut tidak tertera dengan bawahan sehingga dia tidak
harganya sehingga dia bertanya kepada perlu menggunakkan ragam resmi.
Responden Ausdrücke
Kunu & Warkor, Penggunaan Ragam Bahasa ---- 57
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data masing-masing ragam sangatlah
yang dilakukan, maka hasil penelitian variatif.
ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 2. Faktor yang mempengaruhi pola
1. Pola penggunaan ragam bahasa penggunaan ragam bahasa
mahasiswa sangatlah variatif karena responden adalah kurangnya
hampir sebagian besar mahasiswa pemahaman tentang ragam bahasa
belum dapat menggunakan ragam serta faktor budaya orang maluku
bahasa dengan baik dan benar yaitu harus menghormati yang lebih
sehingga ada yang lebih banyak tua sehingga mereka sering
menggunakan pola resmi pada menggunakan ragam resmi dan
konteks santai dan akrab tetapi ada mereka juga belum dapat
juga yang menggunakan ragam membedakan mana ragam akrab
akrab dan santai pada konteks resmi, dan mana ragam santai karena tidak
sehingga presentase pola ada pembatasan untuk kedua
penggunanaan ragam bahasa pada konteks ini dalam berkomunikasi.
Daftar Rujukan
Chaer Abdul dan Agustina Leonie, I Dewa Putu Wijana, 1996.Dasar –
2010.Sosiolinguistik; Dasar Pragmatik. Yogya-
Perkenalan Awal. Jakarta: PT karta: Andi Offset.
Rineka Cipta. Kunjana Rahardi,2005. Pragmatik;
Chaer Abdul,2010. Kesantunan Kesantunan Imperatif Baha-
Berbahasa. Jakarta: PT Rineka sa Indonesia . Jakarta: PT.
Cipta. Gelora Aksara Pratama.
F.X. Nadar, 2013. Pragmatik dan Linke, Nussbaumer und Portman.1991.
Penelitian Pragmatik. Reihe Germanistis-tische
Yogyakarta: Graha Ilmu. Linguistik – Studienbuch
Henry Guntur Tarigan, Linguistik. Tübingen: Max
1993.Pengajaran Gramatik. Niemeyer Verlag GmbH &
Bandung: Angkasa. Co.KG.
Mecham, Marjoe and Janie Rees- Rokhman Fathur, 2013. Sosiolinguis-
Miller.(2010). Language in tik; Suatu Pendekatan
social kontexts.In Pembelajaran Bahasa
linguistics.PP.537-590. dalamMasyarakat
Boston: Bedford/St Martin’s. Multikultural. Yogjakarta:
Graha Ilmu.
Kunu & Warkor, Penggunaan Ragam Bahasa ---- 59