Sie sind auf Seite 1von 7

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.

21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

BALANCED SCORECARD UNTUK PENERAPAN


PERFORMANSI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT
AREA SOLOK
Mayang Wulandari1), Rini Sovia, S.Kom, M.Kom2),
Emil Naf’an, S.Kom, M.Kom3) , Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra
Indonesia YPTK Padang
e- mail: mayangwulandari3108@yahoo.co.id, rini_sovia4@ymail.com,
emilnafan1974@gmail.com

Abstrak - Knowledge Management (KM) is implemented in the company needs to be measured


performance. One of the performance measurement method commonly used in the company or
organization is a balanced scorecard (BSC). This final project aims to look at opportunities if the BSC
can be used to measure performance in the company's KM. Limits the discussion is to measure
performance using the BSC and not to the measurement results. BSC is used to measure company
performance in this final task can be viewed as a system or organization. Therefore is a need to see
equity firms and KM.
This can be done by forming an analogy between the KM and the company. To get an
example of a company KM model applied in the real world, then the KM observation in PT. PLN
(Persero) In the measurement of company performance using the BSC KM, KM strategic objectives
down to operational level the key performance indicators (KPI). KPI is then used to measure
performance KM. In the end that it can be concluded that the BSC has an opportunity to measure the
performance KM with a few things, such as the use of qualitative KPI, determining the right candidate
respondents, differences in the measurement object at the company's KM, by exploiting an supporter
application use PHP and of Mysql.

Keywords : Analogi, Balanced Scorecard, Knowledge Management, Key Performance Indikator, Key
Success Factor, PHP and MySQL

I. Pendahuluan pengukuran tersebut dapat mengevaluasi


1.1 Latar Belakang performansi KMS yang diimplementasikan
Pada Era industri yang terus perusahaan dan merumuskan rencana
berkembang , menjadikan pertumbuhan bisnis perbaikan yang lebih baik dari sebelumnya,
didorong oleh produk. Namun pada era demi perubahan dan perkembangan
teknologi informasi, pelangganpun memegang perusahaan dimasa yang akan datang.
peranan yang sangat penting dimana Sistem pengukuran kinerja
pertumbuhan bisnis baru berorientasi pada diimplementasikan dengan aplikasi berbasis
pelanggan. Untuk itu PT. PLN (Persero) Area web menggunakan bahasa pemrograman PHP
Solok terus berusaha membuat rencana serta database My SQL, sebagai pendukung
strategis yang berorientasi pada kepuasan dan dapat memberi peluang perusahaan
pelanggan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode mengetahui apa yang harus dibenahi dari sisi
mengukur performansi perusahaan, metode internal perusahaan.
yang digunakan adalah Balanced Scorecard Dengan latar belakang masalah
yang memandang perusahaan dari 4 aspek tersebut maka penulis tertarik untuk
perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses menyajikan judul Dari uraian di atas :
bisnis internal, dan kemampuan belajar dan “BALANCED SCORECARD UNTUK
berkembang. Makna Balance dalam BSC PENERAPAN PERFORMANSI
adalah seimbang dalam menilai sebuah KNOWLEDGE MANAGEMENT
kinerja. Kinerja sebuah perusahaan tidak bisa SYSTEM PADA PT. PLN (PERSERO)
hanya dilihat dari kinerja yang telah lalu WILAYAH SUMATERA BARAT AREA
(finansial) tapi juga dari kinerja masa depan SOLOK”.
(customer, internal business process dan
learning & growth). Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan umum Adapun tujuan penelitian adalah:
performansi KMS adalah melihat visi dan 1. Mengimplementasikan sumber-
tujuan strategis KMS tercapai. Hasil sumber ilmu pengetahuan yang

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 21


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

didapat dalam bangku pendidikan 3. Merencanakan, menetapkan target,


dan lingkungan masyarakat. dan menyelaraskan program stategis.
2. Untuk menguji apakah Balanced 4. Mengembangkan umpan balik dan
Scorecard yang meliputi 4 pembelajaran strategis untuk
perspektif dapat dipakai sebagai meningkatkan terus menerus dimasa
alat pengukuran kinerja bagi yang akan datang.
perusahaan.
3. Penerapan sistem berfungsi
sebagai sarana transfer 2.2 IT Balanced Scorecard
knowledge. Balance Scorecard juga diterapkan
4. Analisa manfaat penerapan sistem dan diadaptasi ke dalam ruang lingkup
bagi produktivitas kinerja teknologi informasi di perusahaan. Hal ini
perusahaan. dapat menjadi alternatif untuk digunakan
dalam pengukuran performansi Knowledge
Management di samping Balance Scorecard
2. Landasan Teori umum sebelumnya.
2.1 Balanced Scorecard Dalam IT Balance Scorecard, juga
Balanced Scorecard merupakan terdapat 4 perspektif yang lebih spesifik
suatu sistem manajemen, pengukuran dan mengukur keberhasilan suatu inisiatif, yang
pengendalian yang secara cepat, tepat, dan juga relevan dengan Knowledge Management.
komprehensif yang dapat memberikan kepada Keempat perspektif itu adalah : Corporate/
manajer tentang kinerja bisnis (Dadang Dally, Business Contribution, User Orientation,
2010). Operational Excellence, FutureOrientation.
Pengukuran kinerja tersebut
memandang unit bisnis dari empat perspektif,
yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses
•Bagaimana •Bagaimana
bisnis dalam perusahaan, serta proses user
performans
pembelajaran dan pertumbuhan melalui i dan melihat IT?
mekanisme sebab akibat (cause and effect), kontribusi Corporat
User
perspektif keuangan menjadi tolak ukur utama IT terhadap e
kemajuan Orientat
yang dijelaskan oleh tolak ukur operasional Contribu
perusahaa ion
pada tiga perspektif lain sebagai driver (lead tion
n?
indicators). Future Operatio
Jadi Balanced Scorecard memberi Orient nal
manajemen organisasi, pengetahuan, Excellen
ation ce
keterampilan, dan sistem yang memungkinkan •Bagaimana •Seberapa
karyawan dan manajemen belajar dan kesiapan efisien dan
berkembang terus menerus (perspektif sistem efektif
dalam proses IT
learning and growth), dalam berinovasi untuk menghada dalam
membangun kapabilitas strategis yang tepat pi mendukun
serta efisien (perspektif internal business- pengemba g bisnis
ngan di proses?
process), agar mampu menyerahkan nilai masa
spesifik kepasar (perspektif pelanggan), dan mendatang
selanjutnya akan mengarah kepada nilai ?
saham yang terus menerus meningkat
(perspektif financial). Gambar 2.1 IT Balance Scorecard
Balanced Scorecard merupakan
suatu konsep manajemen yang membantu 2.3 Konsep dan aplikasi Balanced
menerjemahkan strategi ke tindakan. Balanced Scorecard
Scorecard lebih dari sekedar suatu sistem Robert S. Kaplan & David Norton
pengukuran operasional atau taktis, (Dadang menjelaskan bahwa banyaknya perusahaan
Dally, 2010). yang telah mempunyai sistem pengukuran
Fokus pengukuran Balanced Scorecard antara kinerja yang menyatakan berbagai ukuran
lain sebagai berikut : finansial dan nonfinansial. Jadi apa yang baru,
1. Mengklasifikasikan dan pada yang disebut seperangkat ukuran “yang
menerjemahkan visi dan strategi seimbang” (Balanced) ? Balanced Scorecard
perusahaan. lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan dan operasional. Perusahaan yang inovatif
tujuan-tujuan strategis dengan menggunakan Scorecard sebagai sebuah
ukuran-ukuran kinerja. sistem manajemen strategis, untuk mengelola
strategi jangka panjang. Perusahaan

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 22


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

menggunakan fokus pengukuran Scorecard


untuk menghasilkan berbagai proses
manajemen penting antara lain : 2.3 Sistem Pengukuran Kinerja
1. Memperjelas dan menerjemahkan visi 2.3.1 Pengertian Pengukuran Kinerja
dan strategi.
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan Kinerja adalah keberhasilan personel,
berbagai tujuan dan ukuran strategis. tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan sasaran strategik yang telah ditetapkan
menyelaraskan berbagai inisiatif sebelumnya dengan perilaku
strategis. yang diharapkan (Mulyadi, 2007).
4. Meningkatkan umpan balik dan Jika kinerja personel diberi
pembelajaran strategis. penghargaan, maka kemungkinan kinerja
diberi penghargaan akan tinggi, sehingga hal
ini menyebabkan tingginya usaha
2.4 Knowledge Management System personel untuk menghasilkan kinerja. Jika
2.4.1 Definisi Knowledge Management kinerja personel tidak diberi penghargaan,
maka kemungkinan kinerja diberi
Definisi Knowledge Management penghargaan akan rendah, sehingga hal ini
yang cukup jelas adalah : menyebabkan rendahnya usaha personel untuk
“Knowledge Management dapat dianggap menghasilkan kinerja.
sebagai perancangan yang secara sadar
dilakukan terhadap proses, peralatan, struktur, 3. Pembahasan
dengan tujuan untuk meningkatkan, 3.1 Analisa Dan Perancangan
memperbarui, membagi, atau memperbaiki
penggunaan pengetahuan yang 3.2 Perancangan Sistem Menggunakan
direpresentasikan dalam 3 elemen (struktural, UML
manusia, dan sosial) dari kekayaan Aplikasi ini dirancang menggunakan
intelektual”. alat bantu berupa UML (Unified Modelling
Language) agar mempermudah memindahkan
2.4.2 Jenis-jenis Knowledge konsep sistem yang dirancang ke dalam
Knowledge dibagi menjadi 2 yaitu Tacit bentuk program, dimana perancangannya
Knowledge (pengetahuan implicit) dan digambarkan dalam bentuk diagram-diagram
Explicit Knowledge (pengetahuan eksplisit), berikut :
yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tacit Knowledge merupakan 3.2.1 Use Case Diagram
pengetahuan yang dimiiki oleh Use case diagram adalah abtraksi
seseorang dan sangat sulit untuk dari interaksi antara sistem dengan actor. Oleh
diformalisasikan, sulit untuk karena itu sangat penting untuk memilih
dikomunikasikan atau dibagi abstraksi yang cocok. Use case bekerja
dengan orang lain. Pemahaman dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi
yang melekat di dalam pengetahuan antara user sebuah sistem dengan sistemnya
individu tersebut masih bersifat sendiri melalui sebuah cerita bagaimana
subjektif, pengetahuan yang sebuah sistem dipakai. Ada dua hal utama
dimiliki oleh individu tersebut pada use case yaitu pendefenisian apa yang di
masih dapat dikategorikan sebagai sebut aktor dan use case :
intiusi atau dugaan. a) Aktor merupakan orang,
2. Explicit Knowledge merupakan proses atau sistem lain yang
pengetahuan yang dapat berinteraksi dengan sistem
diekspresikan dalam bentuk kata- infosmasi yang akan di buat itu
kata, dapat dijumlah serta dapat sendiri, jadi walaupun simbol dari
dibagi dalam bentuk data, formula aktor belum tentu merupakan
ilmu pengetahuan, manual-manual, orang.
prinsip-prinsip universal. Explicit b) Use case merupakan
Knowledge juga dapat dijelaskan fungsionalitas yang di sediakan
sebagai suatu proses, metode, cara, sistem sebagai unit-unit yang saling
pola bisnis, dan pengalaman desain bertukar pesan antar unit atau aktor.
dari suatu produksi. Pengetahuan
ini senantiasa siap untuk ditransfer
kepada orang lain secara formal dan
sistematis.

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 23


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

162.331.728.583-138.142.891.474 =
138.142.891.474
input kinerja = 0,175 = 17,51%
edit kinerja
Perhitungan Gross Profit Margin:
Tahun 2011: 63.060.339.560 =
<<include>>
hapus kinerja 138.142.891.474
<<include>>

input setting account


0,45 = 45%
<<include>>

<<include>>
Tahun 2012: 123.914.562.271 =
edit setting account
<<include>>

hapus setting account


<<include>> 162.331.728.583
home <<include>>
0,76 = 76 %
<<include>>

news
input grafik
Perhitungan Return on total assets ROA
<<include>>
edit grafik Tahun 2011: 61.150.210.836 =
project
<<include>>
login 140.426.653.278
hapus grafik
user
profile
admin <<include>>
0,43 = 43%
input forum
<<include>>
Tahun 2012: 120.741.339.639 =
contact us <<include>>

edit forum
165.175.009678
<<include>>
grafik 0,73 = 73 %
hapus forum <<include>>

input pengusahaan
<<include>>
Perhitungan Return on equity ( ROE ) :
<<include>>
Tahun 2011: 61.150.210.836 =
edit pengusahaan

<<include>>
371.907.321.200
hapus pengusahaan 0,16 = 16%
Tahun 2012: 120.741.339.639 =
cetak pengusahaan
397.324.969.558
setting account 0,30 = 30 %
Perhitungan pertumbuhan rugi:
log out
- Rugi tahun 2011 : 61.150.210.836
- Rugi tahun 2012 : 120.741.339.639
Gambar.4.1 Use Case Diagram Pertumbuhan Rugi:
120.741.339.639 – 61.150.210.836 =
61.150.210.836
3.3 Analisa Sistem = 1,20%
Metode analisis yang digunakan dalam Tabel 5.1 Hasil Pembahasan
penelitian ini adalah analisa data Kualitatif, Perspektif Keuangan
analisis data kuantitatif dan analisa sistem Keterangan Hasil
yang diukur berdasarkan kondisi bisnis Analisis pertumbuhan Mengalami kenaikan /
internal PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera penjualan Baik
Barat Area Solok. Analisis Gross Profit Mengalami kenaikan /
Margin Baik
3.4 Analisis Kualitatif Return on total assets ( Mengalami kenaikan /
Data kualitatif adalah data yang ROA ) Baik
didapat dari penetapan atau identifikasi Return on equity ( ROE Mengalami kenaikan /
terhadap adanya atau tidaknya nilai nominal ) Baik
varian tertentu pada suatu subjek penelitian. Pertumbuhan Laba Baik

2. Perspektif pelanggan
3.5 Analisis Kuantitatif
Perhitungan retensi pelanggan:
Data kuantitatif adalah data yang
Tahun 2011: 164.156= 0,49 = 49 %
didapat dari penetapan atau identifikasi
333.669
terhadap variabel-variabel berupa nilai
Tahun 2012 : 169.513 = 0,50 = 50
nominal nyata. empat perspektif yaitu :
333.669
1. Perspektif keuangan
Perhitungan akusisi pelanggan:
Pertumbuhan penjualan:
Tahun 2011: 150 = 4,49 %
- Penjualan tahun 2011:
333.669
138.142.891.474 Tahun 2012: 165 = 4,94 %
- Penjualan tahun 2012 : 333.669
162.331.728.583 Perhitungan profitabilitas pelanggan:
Pertumbuhan penjualan: Tahun 2011:

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 24


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

61.150.210.836=0,44=44,2 % 190
138.142.891.474 Tahun 2012: 17 = 0,09 %
Thn 2012: 173
120.741.339.639=0,74= 74,3 % Rata-rata kepuasan karyawan:
162.331.728.583 637 = 31,8 %
Rata-rata kepuasan pelanggan: 936 = 20
18 Hasil Perspektif Belajar dan
= 52 % Bertumbuh
Tabel 5.2 Hasil Pembahasan Perspektif
Keterangan Hasil
Pelanggan
Analisis tingkat
Keterangan Hasil
perputaran Mengalami
Analisis retensi Mengalami kenaikan
karyawan kenaikan / wajar
pelanggan / Baik
Analisis kepuasan
Analisis akusisi Mengalami kenaikan
karyawan Kurang Baik
pelanggan / Baik
Analisis profitabilitas Mengalami kenaikan
Implementasi Dan Pengujian
pelanggan / Baik
Analisis kepuasan 4.1 Implementasi dan Pengujian
pelanggan Baik Tujuan dari pengujian sistem adalah
untuk melihat apakah implementasi dari
sistem yang dirancang sudah sesuai dengan
3. Perspektif proses bisnis internal perancangan atau belum, jadi kualitas dari
Perhitungan pengendalian persediaan: sebuah sistem dapat terlihat setelah melakukan
Tahun 2011: 15.085.784.762 pengujian terhadap sistem. Berikut akan
138.142.891.474 dijelaskan langkah-langkah kerja sistem.
= 0,10 %
Tahun 2012: 20.239.251.562 =
162.331.728.583
= 0,12 %
B. Inovasi bidang implementasi teknologi
informasi
Proses inovasi dimaksudkan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasar dan
menciptakan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
C. Layanan Purna Jual
Proses pelayanan purna jual
merupakan jasa yang diberikan oleh PT. PLN
(Persero) Area Solok kepada pelanggan,
setelah penjualan produk atau jasa tersebut
dilaksanakan, termasuk dalam proses ini
adalah aktivitas perbaikan.
Hasil Pembahasan Perspektif Proses Bisnis

Keterangan Hasil Gambar 4.1 Entry Tabel Kinerja


Mengalami
Analisis pengendalian kenaikan /
persediaan baik
Analisis Inovasi bidang Mengalami
implementasi teknologi kenaikan /
informasi baik
Akses
Layanan
Informasi
Analisis layanan purna jual yang baik

4. Perspektif belajar dan bertumbuh


Perhitungan tingkat perputaran karyawan:
Tahun 2011: 10 = 0,05 %

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 25


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

kinerja dengan baik.

4. Sistem yang diimplementasikan dapat


meminimalisir hambatan yang selama ini
menjadi kerugian bagi perusahaan.
5. Kontribusi pengelolaan sistem yang baik
sanggup memberikan pengaruh bagi
keberlangsungan internal perusahaan
dalam pencapaian target untuk
meningkatkan daya saing.

5.2 Saran
Beberapa hal yang diharapkan dapat
dikembangkan di masa mendatang adalah :
1. Sistem pengukuran kinerja hanya
dari analisa 4 perspektif Balanced
Gambar 4.2 Entry Tabel Pengusahaan Scorecard saja. Diharapkan di masa
mendatang seluruh proses bisnis
perusahaan dapat diukur sehingga
menghasilkan akumulasi nilai yang
merepresentasikan kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
2. Diharapkan sistem ini nantinya bisa
digunakan sebagai mesin analisa
yang mengambil data langsung dari
proses atau aplikasi lain. Hal ini
dimaksudkan agar analisa yang
dihasilkan sangat obyektif dengan
margin kesalahan analisa yang
rendah.
3. Diperlukan maintenace terhadap
program aplikasi yang telah dibuat,
supaya dapat digunakan secara
berkelanjutan selama kebutuhan
terhadap informasi proses bisnis
internal pada PT. PLN (Persero) Area
Gambar 5.29 Entry Forum
Solok.
5.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil tugas akhir ini,
dapat disimpulkan hal sebagai berikut:
A.S, Rosa, Shalahudin M. 2011. Modul
1. Integritas proses penghitungan data untuk
Pelajaran Rekayasa Perangkat
analisa kinerja mempunyai tingkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi
validitas, mengacu pada hasil uji coba
Objek). Bandung:Modula
perbandingan antara proses perhitungan
Dally, Dadang. 2010. Balanced ScoreCard.
score system berupa grafik dengan proses
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
hitung manual menggunakan rumus dan
Sadeli, Muhammad. 2013. Toko Baju Online
hasil perhitungan kusioner yang telah
dengan PHP dan MySQL.
disebarkan.
Palembang : Maxikom
2. Sistem pengukuran performansi kinerja ini
Surendro, Krisdanto. 2009. Implementasi Tata
diimplementasikan dengan aplikasi
Kelola Teknologi Informasi.
berbasis web menggunakan bahasa
Bandung : Informatika
pemrograman PHP serta database My
Sutaji, Deni. 2012. System Inventory Mini
SQL, mempunyai fungsi-fungsi utama
Market Dengan PHP dan JQUERY.
yaitu entry data dari perhitungan Balanced
Yogyakarta : Lokomedia
Scorecard, setting scorecard (manajemen
Citra, Daniel, 2009. Knowledge Manegement
indikator dan target), dan input Laporan
Pada PT. Pertamina, Jurnal
pengusahaan dalam periode tertentu.
(dipublikasikan)
3. Sistem yang diimplementasikan harus
Hardiyanto, Yudi, 2005. Perancangan Dan
didukung lingkungan internal perusahaan
Pembuatan Sistem Inofrmasi
agar dapat menjalankan pengukuran

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 26


Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :1412-5854

Pengukuran Kinerja Pemasaran


Dengan Metode Balanced Scorecard
(Studi Kasus PT. Semen Gresik,
Jurnal, Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi
Informasi, Institut Teknologi
Bandung
Nurimansyah, Ridho, 2009. Pengukuran Nilai
Dan Performansi Knowledge
Management, Jurnal, Progaram
Pasca Ilmu Komputer Program Studi
Magister Manajemen Sistem
Informasi Universitas Bina
Nusantara
Aneke, Lilik, 2004. Balanced Scorecard
Sebagai Alternatif Pengukuran
Kinerja Pada PT Eurospilt
Internasional, Skripsi, Fakultas
Ekonomi-Akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata
Ronald, dkk, 2008. Penerapan Knowledge
Management System Pada
Perusahaan Bisnis Konsultasi PT
Piramedia Sejahtera Abadi (Red
Piramid), Tesis : Program
Pascasarjana, Universitas Bina
Nusantara

Balance Scorecard Untuk Penerapan . . . 27

Das könnte Ihnen auch gefallen