Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(AR) atau realitas bertambah, adalah dari hasil pembelajaran. Selain itu modul
teknologi yang menggabungkan benda pembelajaran dapat digunakan secara
maya tiga dimensi (3D) kedalam sebuah mandiri dan dikemas secara sistematis agar
lingkungan nyata tiga dimensi dan dapat membuat modul tersebut terlihat
menampilkannya dalam waktu nyata. Tidak menarik sehingga dapat menarik minat
seperti realitas maya (virtual reality) yang peserta didik untuk belajar.
sepenuhnya menggantikan kenyataan, Objek tiga dimensi (3D) adalah sebuah
realitas tertambah sekedar menambahkan benda/ruang yang memiliki panjang, lebar
atau melengkapi kenyataan (Robot, 2014). dan. tinggi yang memiliki bentuk. 3D tidak
Augmented Reality memberikan hanya digunakan dalam matematika dan
gambaran kepada pengguna tentang fisika saja melainkan dibidang grafis, seni,
penggabungan dunia nyata dengan dunia animasi, komputer dan lain - lain. Konsep
maya dilihat dari tempat yang sama. tiga dimensi atau 3D menunjukkan sebuah
Augmented Reality memiliki tiga karakteristik objek atau ruang memiliki tiga dimensi
yaitu bersifat interaktif (meningkatkan geometris yang terdiri dari: kedalaman,
interaksi dan persepsi pengguna dengan lebar dan tinggi. Contoh tiga dimensi suatu
dunia nyata), menurut waktu nyata (real objek / benda adalah bola, piramida atau
time) dan berbentuk 3 dimensi. benda spasial seperti kotak sepatu. Istilah
Dalam proses pembelajaran "3D" juga digunakan untuk menunjukkan
Menggambar Teknik 2 dan CAD representasi dalam grafis komputer
mahasiswa dibekali dengan sebuah modul (digital), dengan cara menghilangkan
yang memuat materi-materi mengenai gambar stereoscopic atau gambar lain dalam
gambar dua dimensi dan tiga dimensi. pemberian bantuan, dan bahkan efek
Kelebihan dari modul ini adalah modul stereo sederhana, yang secara konstruksi
dikemas menarik dan praktis. membuat efek 2D (dalam perhitungan
Modul pembelajaran adalah satuan proyeksi perspektif, shading).
program belajar yang terkecil yang dapat Ponsel pintar (Smartphone) adalah
dipelajari oleh peserta didik sendiri secara telepon genggam yang mempunyai
perseorangan atau diajarkan oleh peserta kemampuan dengan pengunaan dan fungsi
didik kepada dirinya sendiri “self- yang menyerupai komputer dan contoh
instructional”. Sedangkan menurut (Dr. manfaat smartphone dari sisi software adalah
Purwanto, M.Pd :2010:7) modul tersedianya layanan akses data. Layanan ini
pembelajaran merupakan bahan ajar yang dapat dimanfaatkan oleh setiap Smartphone
disusun secara sistematis dan menarik untuk memungkinkan penggunanya
dimana didalam modul pembelajaran terhubung dengan konektivitas internet
tersebut mencakup isi materi, metode dan setiap saat dimanapun mereka berada.
evaluasi yang dapat digunakan secara Layanan akses data pada Smartphone adalah
mandiri (belajar sendiri) untuk dapat bermanfaat untuk keperluan browsing,
mencapai kompetensi yang diharapkan Email, Chating hingga posting ( Nurcahya
secara mandiri. Berdasarkan pengertian Agung Sulistya Budi (2015).
modul pembelajaran yang telah diutarakan Sistem Operasi Android merupakan
oleh ahli di atas maka penulis salah satu sistem operasi mobile populer
menyimpulkan bahwa modul pembelajaran yang di ciptakan oleh perusahaan Google.
adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak Pengertian Sistem Operasi Android sendiri
yang memiliki sifat “self- instructional” secara singkat adalah sebuah sistem operasi
dimana didalam modul tersebut memuat berbasis linux yang di peruntukkan untuk
suatu konsep yang mencakup seluruh telepon seluler (Smartphone) (Shukla
materi yang akan dipelajari, metode yang Anupam (2012)). Kelebihan sistem operasi
digunakan dalam proses pembelajaran dan Android sendiri ialah menyediakan
evaluasi yang dapat memberikan penilaian platfrom terbuka (open source) bagi para
Pengaplikasian Augmented Reality ... − 91
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
Teknik 2 & CAD. Produk akan menggambar tekik 2 dan CAD. Media
dikonsultasikan kepada dosen pembelajaran tersebut dikemas dalam
pembimbing, pakar/ahli, dosen pengampu bentuk Modul Pembealajaran Menggambar
mata kuliah Menggambar Teknik 2 & Teknik 2 dan CAD dan aplikasi
CAD. Tahap selanjutnya yaitu tahap desain ARCAD3D pada Smartphone Android.
produk yaitu, pengembangan aplikasi Media pembelajaran ini menggunakan
ARCAD3D sebagai media pembelajaran Augmented Reality dimana pengguna dapat
Menggambar Teknik 2 dan CAD melihat objek tiga dimensi dari gambar
mengikuti tahapan-tahapan pada model pada modul yang menggunakan apliaksi
pengembangan Four D (4-D). Berikut ARCAD3D. Tahap awal untuk membuat
adalah tahapan model Four D (4-D) yang media pembelajaran ini yaitu dengan
disesuaikan dengan penelitian ini. menganalisis kebutuhan. Kegiatan analisis
Teknik pengumpulan data yang kebutuhan ini adalah memberikan angket
digunakan dalam penelitian ini adalah kepada mahasiswa sebagai responden yang
metode kuisioner dan observasi. Teknik berisikan media apa yang dibutuhkan
analisis data yang dilakukan adalah dengan dalam pembelajaran Menggambar Teknik 2
analisis validasi ahli, yang terdiri dari dua dan CAD.
ahli materi dan dua ahli media. Tahap selanjutnya yaitu mendesain
Validasi ahli dilakukan menggunakan produk yang dikembangkan. Tahap desain
Skala Likert. Jawaban dari setiap produk kegiatannya meliputi penentuan
instrument memiliki tingkatan dari yang komponen materi yang akan dibuatkan
sangat positif hingga negative (Sugiyono, modul dan akan diintegrasikan dengan
2015). Skor penilaian yang digunakan aplikasi berbasis Augmented Reality, konsep
merupakan penilaian angka dari 1 sampai penyampaian dan pengorganisasian materi,
5, dimana 1 sebagai nilai negatif dan 5 perancangan model 3D, pembuatan
sebagai nilai positif. Menghitung skor marker, perancangan AR, pembuatan
validitas dari hasil penilaian ahli dapat menu pada aplikasi dan pembuatan modul.
menggunakan rumus dari Purwanto (2010) Tahap ini akan menghasilkan desain
yang telah dimodifikasi (Sistyarini & produk awal berupa rancangan media tiga
Nurtjahyani, 2017): dimensi yang sebelumnya telah dilakukan
penyusunan instrumen penilaian produk
untuk dijadikan pedoman dalam mendesain
produk.
Media yang telah selesai dibuat akan
Analisis dilakukan dengan
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
menggabungkan perhitungan validasi
dan diuji oleh ahli materi dan ahli media.
gabungan dengan rumus:
Penentuan ahli media dan ahli materi yang
memvalidasi media pembelajaran adalah
sesuai dengan arahan dosen pembimbing.
Pengujian ini dilakukan untuk memvalidasi
produk yang dikembangkan. Dari lembar
evaluasi media pembelajaran, peneliti dapat
mengetahui kekurangan dari media
pembelajaran yang harus diperbaiki. Pada
pengujian materi, ahli materi menilai
produk dari beberapa aspek, yaitu
kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan
Hasil Penelitian dan Pembahasan penialaian bahasa. Ahli materi yang
Produk yang dikembangkan dalam menguji produk ini adalah dua orang dosen
penelitian ini adalah media pembelajaran yaitu M. Aghpin Ramadhan, M.Pd dosen
Pengaplikasian Augmented Reality ... − 93
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
Budi_08408144032.pdf&sa=U&ved=0ahU
KEwiLzpm0tuzJAhUM2SYKHQ5hBbAQ
FggFMAA&usg=AFQjCNFgF518UpD5_
9qul6lkSt5lzue2gA. Diakses 21 Juni 2019.
Rusdi Susilana & Cepi Riyana. 2010. Media
Pembelajaran hakikat
pengembangan, pemanfaatan, dan
Penilaian. Wacana Prima. Bandung
Singhal, Manav; Shukla Anupam. (2012).
Implementation of Location Based
Services in Android Using GPS and
Web Services. Retrieved June 20,
2019 from
http://ijcsi.org/papers/IJCSI-9-1-2-
237-242.pdf
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R&D (22nd ed.).
Bandung: Alfabeta.