Sie sind auf Seite 1von 22

JURNAL

MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK MKP


ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BENTUK USAHA TETAP
BERBASIS LAYANAN APLIKASI

Muhammad Ferdian Saputra


Politeknik Keuangan Negara STAN
Amrie Firmansyah
Politeknik Keuangan Negara STAN

Alamat Korespondensi: amrie.firmansyah@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


This study aims to review the taxation of a permanent establishment
Diterima Pertama for application-based transportation services. This research uses Uber
17-10-2018 (Asia) Ltd object listed as Taxpayer at Tax Office of Foreign Agency and
Foreigner from 2014 until 2017. This research uses the qualitative
Dinyatakan Diterima method and conducted during April-August 2017. In this research, data
12-12-2018 collection techniques conducted with documentation of literature and
in-depth interviews. Selection of informants based on scientific
KATA KUNCI: considerations and experiences of the informants in the field of
Perpajakan, Badan Usaha Tetap, Layanan Aplikasi international taxation. As for the items asked informants include online
service companies, definitions definition of Business Entities based on
KLASIFIKASI JEL: aspects of existence, aspects of income and core business. This study
H25, M21, O31 concludes that conceptually Uber (Asia) Ltd's representative office has
fulfilled the non-physical aspect of existence. However, since the
prevailing regulations still do not accommodate the concept of
virtual/digital presence, Uber's (Asia) Ltd representative office is
considered not to meet the aspect of the existence of a Permanent
Business Entity in Indonesia. Furthermore, Conceptually the
representative office of Uber (Asia) Ltd has fulfilled an aspect of doing
activity in order to earn income in Indonesia. However, under the terms
of the existing representative office of Uber (Asia) Ltd, it is still
considered a representative office that does not conduct activities in
order to earn income in Indonesia

Halaman 1
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 2

1. PENDAHULUAN kebutuhan penting bagi masyarakat perkotaan.


1.1. Latar Belakang Banyak moda transportasi umum yang tersedia
Optimalisasi penerimaan pajak menjadi isu menawarkan biaya yang murah, tetapi tidak
yang penting untuk memenuhi target penerimaan menawarkan kenyamanan bagi penggunanya. Untuk
pajak Pemerintah. Salah satu ceruk potensi pajak mencapai kenyamanan tersebut, masyarakat harus
yang masih dapat digali adalah berbagai kegiatan rela mengeluarkan biaya lebih. Penyedia jasa
bisnis berbasis teknologi informasi. Tak bisa layanan moda transportasi berbasis online melihat
dipungkiri, perkembangan teknologi informasi yang celah bisnis ini untuk menciptakan suatu jaringan
begitu pesat dalam beberapa tahun belakangan ini moda transportasi yang nyaman tidak harus mahal.
menyebabkan berbagai gejolak perubahan dalam Memang, penyedia transportasi online tidak
kehidupan bermasyarakat, khususnya penggunaan memberikan jasa transportasi langsung bagi
internet oleh masyarakat. Saat ini penggunaan pengguna, melainkan hanya sebagai penghubung
internet tidak hanya terbatas pada perangkat antara pemberi jasa dengan pengguna jasa.
komputer dan sejenisnya, melainkan sifatnya telah Penelitian yang menyoroti perpajakan atas
menjadi lebih mobile. Hasil survey yang dilakukan layanan penyediaan aplikasi jasa transportasi yang
oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia dilakukan oleh Uber Technology pada saat masih
(APJII) pada November 2016 menunjukkan bahwa beroperasi. Uber merupakan sebuah perusahaan
69,9% masyarakat Indonesia mengakses internet penyedia aplikasi yang berpusat di San Fransisco,
secara mobile (APJII, 2016). yang pada saat beroperasi memiliki kantor
Perkembangan perilaku pengguna internet perwakilan di Indonesia dengan nama Uber (Asia)
yang semakin mobile tersebut kini telah banyak Ltd. Dari segi perpajakan, Uber (Asia) Ltd terdaftar
melahirkan berbagai skema bisnis baru berbasis sebagai Wajib Pajak pada KPP Badan dan Orang
layanan internet, termasuk e-commerce. Kepala Asing sejak tahun 2014 sampai dengan 2017.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa dari Berdasarkan informasi yang diperoleh dari account
Sensus Ekonomi 2016, jumlah e-commerce yang ada representative pada KPP Badan dan Orang Asing,
di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun pada saat beroperasi Uber tidak pernah
(2006 sampai dengan 2016), jumlah e-commerce di menyumbang penerimaan bagi negara Indonesia.
Indonesia meningkat sekitar 17 persen, dengan Padahal pada akhir 2015, nilai perusahaan ini
jumlah total usaha sekitar 26,2 juta. Selanjutnya, mencapai angka USD51 miliar dan di tahun 2016,
Menkominfo memprediksi bahwa nilai transaksi e- nilai perusahaan ditaksir telah mencapai USD62
commerce tahun 2016 akan naik USD4,89 miliar miliar (fortune.com). Bukan hanya di Indonesia,
ketimbang 2015 sebesar USD3,56 miliar perwakilan Uber pada banyak negara lain juga lolos
(liputan6.com, 2016). dari kewajiban perpajakan, seperti misalnya di
Dari segi perpajakan, terdapat potensi Canada (troymedia.com, 2015). Di beberapa negara
perpajakan yang besar dari berbagai bisnis berbasis lain pajak dikenakan bukan sebagai pajak korporasi
layanan internet yang ada. Hasil penelitian dari The atas kantor perwakilan Uber, tetapi atas service fee
Center for Welfare Studies, memperkirakan bahwa yang dibayarkan oleh kantor pusat ke perwakilan
potensi pajak dari sektor e-commerce mencapai Uber seperti yang dipraktikkan oleh Australia dan
lebih dari Rp10 triliun. Salah satu karakteristik New Zealand(theconversation.com, 2015).
menarik terkait kegiatan bisnis berbasis teknologi Untuk kasus di Indonesia, perwakilan Uber
informasi adalah hilangnya batas-batas antardaerah tidak dikenai kewajiban pajak perusahaan karena
bahkan antarnegara. Masyarakat di dalam batas tidak terpenuhinya definisi Bentuk Usaha Tetap
wilayah suatu negara dapat dengan mudah (BUT) atas kantor perwakilan tersebut. Di Indonesia,
memanfaatkan barang dan jasa yang disediakan oleh ketentuan mengenai BUT tersebut selain tunduk
produsen dari luar wilayah negara tersebut. Hal ini pada aturan-aturan perpajakan, juga tunduk pada
yang kemudian menjadi salah satu faktor yang aturan yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
menyebabkan sulitnya memberikan perlakuan Penanaman Modal. Walaupun ketentuan-ketentuan
perpajakan yang tepat atas bisnis-bisnis berbasis yang ada secara general mengatur perusahaan
teknologi informasi tersebut yang melahirkan dengan model bisnis konvensional, ketentuan-
terumuskannya Base Erosion and Profit Sharing ketentuan tersebut hingga kini tetap digunakan
(BEPS) Action Plan sebagaimana usulan Organization sebagai dasar hukum atas perwakilan Uber yang
for Economic Co-operation and Development(OECD). memiliki karakteristik khusus, yaitu sebagai
Kebutuhan akan moda transportasi umum perwakilan perusahaan asing berbasis layanan
yang hemat dan nyaman menjadi salah satu aplikasi daring.
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 3

Ketentuan yang menjadi dasar perlakuan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan
perpajakan atas BUT tertuang dalam Undang- Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-38/Pj/2013.
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Dalam ketentuan tersebut, secara eksplisit
Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang dibedakan antara Bentuk Usaha Tetap dengan
Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Kantor Perwakilan Perusahaan Asing.
Dalam ketentuan tersebut, bentuk usaha tetap Peraturan-peraturan tersebut menekankan
adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pada adanya suatu bentuk kegiatan mencari
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, penghasilan di Indonesia agar suatu perwakilan
orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih perusahaan asing dapat dianggap suatu BUT, selain
dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam aspek keberadaan (presence) perwakilan
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang perusahaan asing tersebut. Konsekuensi yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di muncul dalam konteks perpajakan mengenai hal ini
Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan adalah KPPA dan KP3A pada dasarnya tidak memiliki
kegiatan di Indonesia. Dalam perkembangannya, kewajiban pajak sebagaimana dalam pasal 29 serta
dalam konteks penanaman modal, telah diterbitkan tidak memiliki kewajiban melaporkan SPT Tahunan.
Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 2000 tentang Berbeda dengan BUT yang memiliki kewajiban
Kantor Perwakilan Perusahaan Asing. Keputusan perpajakan yang sama dengan wajib pajak badan
presiden tersebut merumuskan istilah lain selain dalam negeri yang masih dibebani dengan
Bentuk Usaha Tetap, yaitu Kantor Perwakilan kewajiban-kewajiban tersebut.
Perusahaan Asing. Ketentuan-ketentuan yang telah berlaku
Ketentuan mengenai Kantor Perwakilan tersebut pada dasarnya berisi ketentuan terhadap
Perusahaan Asing ditegaskan kembali dalam perwakilan perusahaan asing secara umum. Dalam
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman aturan-aturan tersebut, belum dijelaskan secara
Modal Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 terperinci mengenai perwakilan perusahaan asing
Tentang Pedoman Dan Tata Cara Perizinan Dan yang menjalankan bisnisnya berbasis layanan
Nonperizinan Penanaman Modal yang merupakan internet. Pada Februari 2017, Direktorat Jenderal
pengganti dari Peraturan Kepala Badan Koordinasi Pajak (DJP) menerbitkan surat edaran yang secara
Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 tentang khusus mengatur mengenai hal ini, yaitu dalam Surat
Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-
Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan 04/Pj/2017 tentang Penentuan Bentuk Usaha Tetap
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor Bagi Subjek Pajak Luar Negeri Yang Menyediakan
12 Tahun 2013. Dalam peraturan tersebut, makin Layanan Aplikasi Dan/Atau Layanan Konten Melalui
ditegaskan perbedaan antara Bentuk Usaha Tetap Internet. Namun demikian, pada dasarnya surat
dan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing. Peraturan edaran tersebut hanya menegaskan kembali
Kepala BKPM tersebut mengklasifikasikan ketentuan yang telah ada dalam Undang-Undang
perwakilan perusahaan asing menjadi Kantor Pajak Penghasilan dan ketentuan-ketentuan terkait
Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA), Kantor lainnya. Perwakilan Uber di Indonesia, Uber (Asia)
Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A), Ltd termasuk ke dalam kelompok KPPA tersebut. Hal
dan Kantor Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi ini disebabkan oleh Uber (Asia) Ltd tidak memenuhi
Asing. Dalam praktiknya, dari ketiga klasifikasi definisi BUT berdasarkan ketentuan yang ada. Tidak
tersebut, hanya Kantor Perwakilan Badan Usaha Jasa terpenuhinya definisi BUT tersebut terutama
Konstruksi Asing yang dapat diperlakukan sebagai disebabkan oleh skema bisnis kantor perwakilan
Bentuk Usaha Tetap dalam konteks perpajakan. tersebut yang menyebabkan kantor perwakilan
Selanjutnya untuk menyesuaikan tersebut dianggap tidak mencari penghasilan di
ketentuan yang diberlakukan oleh Badan Koordinasi Indonesia.
Penanaman Modal tersebut, Direktur Jenderal Pajak Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
menerbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak pada dasarnya membahas potensi pajak untuk e-
Nomor : Se - 60/Pj/2013 tentang Petunjuk commerce secara umum. Penelitian Asher dan Rajan
Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak (1999) menjelaskan secara umum mengenai aspek
Nomor Per-20/Pj/2013 tentang Tata Cara globlasasi dan pengaruhnya terhadap sistem
Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib perpajakan. Pada saat itu memang e-commerce
Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusuha belum terlalu banyak berkembang, tetapi dampak
Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak globalisasi yang mulai menghilangkan batas
dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kerja Pajak, antarnegara mulai terasa pengaruhnya bagi negara
Serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak berkembang, yang juga dikenal dengan teori global
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 4

village. Penelitian Mc.Lure, Jr. (2000) secara garis 1.4.2. Manfaat Akademis
besar mencoba mengkritisi pengertian Bentuk Mengembangkan penelitian tentang program
Usaha Tetap dan kriterianya, baik secara aspek pengampunan pajak di Indonesia yang lebih
keberadaan maupun penghasilan, terkait bisnis mendalam. Selain itu, Penelitian ini diharapkan
berbasis internet. Penelitian Sakti (2007) mencoba dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya,
menjelaskan mengenai potensi perpajakan dalam e- di antaranya terkait alokasi penghasilan bagi BUT
commerce di Indonesia. Begitu pula Huang (2015) yang diterima oleh DJP.
yang mencoba menjelaskan mengenai aspek
perpajakan terkait transaksi bisnis virtual. Cavelti et. 2. LANDASAN TEORI
al. (2016) juga menjelaskan mengenai aspek negara
sumber dalam kaitannya dengan BEPS Action Plan. 2.1. Entitlement Theory
Secara umum, penelitian-penelitian tersebut
Nozick (1974) memperkenalkan sebuah
menuju ke satu titik bahwa ketentuan terkait Bentuk
teori yang dikenal sebagai entitlement theory. Teori
Usaha Tetap perlu dikaji kembali dalam kaitannya
ini pada dasarnya menjelaskan mengenai aspek-
dengan era teknologi informasi.
aspek keadilan terkait suatu objek. Konsep keadilan
dalam entitlement theory pada dasarnya terdiri atas
1.2. Rumusan Masalah
justice in accquisition, justice in transfer, dan
Berdasarkan bagian sebelumnya, maka
rectification of justice. Justice in acquisition
rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
maksudnya adalah bagaimana seseorang pertama
1. Bagaimana perlakuan perpajakan terhadap Uber
kali mendapatkan hak atas sesuatu yang sebelumnya
dari sudut pandang Bentuk Usaha Tetap secara belum dimiliki oleh siapa pun. Selanjutnya, justice in
subjektif (aspek keberadaan)? transfer, maksudnya adalah bagaimana seseorang
2. Bagaimana perlakuan perpajakan terhadap Uber menerima hak atas sesuatu yang ditransfer
dari sudut pandang Bentuk Usaha Tetap secara (misalnya sebagai hadiah atau pertukaran dan
objektif (aspek mencari penghasilan)? sebagainya) dari orang lain. Yang terakhir,
3. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh rectification of injustice, yaitu bagaimana
mengembalikan sesuatu kepada pemiliknya yang
Pemerintah untuk mengoptimalkan penerimaan
berhak, dalam hal terjadi ketidakadilan dalam
pajak dari kantor perwakilan sejenis? akuisisi dan transfer.
Entitlement theory menjadi dasar
1.3. Tujuan Penelitian pemikiran bahwa keberadaan BUT di negara sumber
Tujuan penelitian ini dapat diuraikan harus dipenuhi agar negara sumber memiliki hak
sebagai berikut: pemajakan atas perusahaan asing yang mencari
1. Mengetahui perlakuan perpajakan terhadap penghasilan melalui BUT tersebut. Tanpa
Uber, dikaitkan dengan definisi subjektif (aspek terpenuhinya aspek keberadaan tersebut, suatu
keberadaan) BUT, negara dianggap tidak memiliki hak untuk
2. Mengetahui perlakuan perpajakan terhadap mengenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh
perusahaan asing tersebut. Konsep ini terutama
Uber, dikaitkan dengan definisi objektif (aspek
didukung oleh unsur ketiga dalam entitlement
mencari penghasilan) BUT,
theory, yaitu rectification of injustice yang telah
3. Mengetahui langkah yang dapat dilakukan untuk dijelaskan sebelumnya.
tetap mengoptimalkan penerimaan pajak atas
perwakilan Uber (Asia) Limited tersebut dan 2.2. Teori Manfaat
kantor perwakilan sejenis. Teori manfaat menurut Pinto (2006)
memfokuskan pada hak yurisdiksi perpajakan yang
1.4. Manfaat Penelitian bersandar pada totalitas manfaat dan layanan yang
1.4.1. Manfaat Praktis disediakan oleh negara kepada wajib pajak yang
Dapat memberikan masukan bagi DJP dan berinteraksi dengan negara tersebut. Oleh karena
pengambil kebijakan dalam rangka merumuskan itu, pajak dianggap sebagai “harga” yang harus
definisi dan kriteria Bentuk Usaha Tetap terutama dibayar oleh wajib pajak atas layanan yang
yang berbasis layanan melalui internet serta disediakan oleh negara. Kontribusi dari rakyat
penghasilannya untuk mengoptimalkan penerimaan berupa pajak adalah hak yang dapat dimanfaatkan
pajak. oleh negara atas penyelenggaraan pelayanan publik
yang dilakukannya sebagai kompensasi atas biaya-
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 5

biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh
pelayanan publik tersebut dan atas manfaat- orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
manfaat yang tersedia. Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
Manfaat yang dapat diberikan oleh negara tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
yang menjadi tempat sumber penghasilan dapat dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan
berupa umum maupun khusus (Avi-Yonah, 1997). yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan
Manfaat umum misalnya adalah layanan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau
pendidikan, kesehatan, dan keamanan kepolisian melakukan kegiatan di Indonesia.
dan pertahanan. Manfaat khusus misalnya Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat
menyediakan struktur peradilan yang kondusif dan disimpulkan secara ringkas bahwa suatu kantor
berkepastian hukum, menjaga nilai tukar mata uang perwakilan perusahaan asing dapat dikatakan
yang stabil, dan mempertahankan tingkat suku sebagai BUT ketika memenuhi definisi subjektif dan
bunga yang relatif rendah sehingga mendorong definisi objektif. Definisi subjektif dalam konteks ini
kondisi ekonomi yang stabil, persaingan bisnis yang merujuk kepada keberadaan kantor perwakilan dari
kondusif, dan tingkat kepercayaan konsumen yang Wajib Pajak Luar Negeri di Indonesia. Terminologi
tinggi. “keberadaan” tersebut dapat memiliki berbagai
Dalam ranah yang luas, manfaat-manfaat di macam bentuk, yang juga telah dijelaskan dalam
atas tidak hanya dapat dirasakan oleh warga negara Undang-Undang Pajak Penghasilan, antara lain
tersebut, tetapi juga warga negara asing, termasuk berupa tempat kedudukan manajemen, cabang
para pelaku usaha asing yang menjalankan bisnis di perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor,
negara tersebut. Manfaat-manfaat ini dapat bersifat pabrik, bengkel, gudang, ruang untuk promosi dan
vital dalam konteks keberlangsungan usaha dan penjualan, pertambangan dan penggalian sumber
bersifat material dalam konteks keuntungan bisnis, alam.
sehingga menurut Skaar (1991) entitas asing Rumusan tersebut mengatur secara umum
tersebut semestinya memberikan kontribusi kepada ketentuan mengenai BUT. Dalam perubahan terbaru
negara di mana entitas tersebut menjalankan Undang-Undang Pajak Penghasilan tersebut,
usahanya. sebenarnya telah disinggung mengenai BUT terkait
transaksi elektronik. Selanjutnya, khusus terkait BUT
2.3. Bentuk Usaha Tetap yang menyediakan layanan aplikasi atau konten
Bentuk Usaha Tetap (BUT) atau dalam melalui internet, DJP telah menerbitkan Surat
kelaziman internasional dikenal dengan Permanent Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-
Establishment (PE), pada dasarnya merupakan istilah 04/Pj/2017 tentang Penentuan Bentuk Usaha Tetap
yang lahir untuk memfasilitasi perpajakan Bagi Subjek Pajak Luar Negeri Yang Menyediakan
antarnegara berkaitan dengan asas negara sumber Layanan Aplikasi dan/atau Layanan Konten Melalui
dan negara asal yang telah dijelaskan sebelumnya, Internet. Dalam Surat Edaran tersebut, dijelaskan
dengan tetap menghindari adanya bentuk kembali konsep keberadaan BUT, salah satunya
perpajakan berganda. Pada dasarnya, pengertian mengatur agen elektronik. Dalam Surat Edaran
Bentuk Usaha Tetap yang digunakan dalam tersebut ditegaskan kembali konsep mengenai
perpajakan di Indonesia mengikuti pengertian yang “agen elektronik”. Pada dasarnya konsep ini
dirumuskan oleh OECD. Pengertian Bentuk Usaha sebenarnya sudah ada dalam Undang-Undang Pajak
Tetap diatur dalam Article 5 OECD Model adalah Penghasilan yang telah disebutkan sebelumnya,
suatu tempat usaha tetap di mana usaha suatu walaupun hanya secara umum. Konsep “agen
perusahaan dijalankan seluruhnya atau sebagian, elektronik” dalam Surat Edaran tersebut
termasuk tempat manajemen, kantor cabang, didefinisikan sebagai “...peralatan yang di dalamnya
kantor, pabrik, lokakarya, dan pertambangan, sumur terdapat program komputer yang dapat melakukan
minyak atau gas, tempat penggalian atau tempat tindakan atau respon atas input secara otomatis.”
pengambilan sumber daya alam lainnya. Dapat dilihat bahwa Surat Edaran tersebut
Pengertian tersebut mengandung makna hanya merupakan penegasan atas ketentuan yang
bahwa sebuah BUT merupakan suatu tempat yang telah ada. Selain memberi penjelasan lebih lanjut
tetap yang digunakan untuk menjalankan suatu mengenai karakteristik keberadaan BUT terkait
proses bisnis perusahaan. Pengertian ini diadopsi layanan berbasis internet berdasarkan Undang-
oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Undang Pajak Penghasilan, surat edaran tersebut
Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas juga menjelaskan aspek subjektif BUT berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak konsep Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
Penghasilan yang mendefinisikan bentuk usaha (P3B). Berdasarkan P3B, secara umum penentuan
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 6

hak pemajakan atas laba usaha SPLN yang berasal Walaupun telah memenuhi aspek subjektif
dari negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B adalah yaitu keberadaan suatu tempat usaha di Indonesia
berdasarkan keberadaan BUT. Laba usaha yang dengan kriteria-kriteria yang telah dijelaskan
diterima atau diperoleh dari usaha atau kegiatan sebelumnya, suatu perwakilan perusahaan asing
oleh SPLN hanya dapat dikenai pajak di Indonesia harus dapat memenuhi aspek objektif untuk dapat
sepanjang usaha atau kegiatan SPLN tersebut dianggap sebagai suatu BUT, yaitu mencari
dilakukan melalui BUT di Indonesia. BUT adalah penghasilan di Indonesia. Selain itu, ditegaskan pula
suatu tempat usaha tetap dimana seluruh atau bahwa kegiatan tersebut bukan dalam rangka
sebagian usaha dari suatu perusahaan dijalankan persiapan atau penunjang. Formalnya, ketentuan
dengan persyaratan keberadaan suatu tempat usaha perundang-undangan membatasi penghasilan BUT
(place of business) yang dapat berbentuk tempat menjadi tiga macam bentuk, sebagaimana dijelaskan
(premises), fasilitas (facilities), atau instalasi dalam pasal 5 Undang-undang Pajak (UU No.
(installation); keberadaan suatu tempat usaha 7/1983) yang menjadi Obyek Pajak bentuk usaha
tersebut bersifat tetap (fixed) atau permanen yaitu tetap adalah penghasilan dari usaha atau kegiatan
diselenggarakan di suatu tempat tertentu yang tidak bentuk usaha tetap tersebut dan dari harta yang
bersifat sementara; dan tempat usaha yang bersifat dimiliki atau dikuasai; penghasilan kantor pusat dari
tetap (fixed place of business) tersebut digunakan usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan
di Indonesia. yang dijalankan atau yang dilakukan oleh bentuk
Penentuan BUT dalam bentuk server yang usaha tetap di Indonesia; penghasilan sebagaimana
berada di Indonesia dapat dilakukan sepanjang SPLN tersebut dalam Pasal 26 yang diterima atau
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan diperoleh kantor pusat, sepanjang terdapat
melalui server tersebut. BUT dapat berupa hubungan efektif antara bentuk usaha tetap dengan
pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh harta atau kegiatan yang memberikan penghasilan
pegawai atau oleh orang lain di Indonesia, dimaksud.
sepanjang memenuhi ketentuan tentang time test Ketika suatu perwakilan perusahaan asing
dalam P3B antara Indonesia dengan negara mitra tidak memenuhi kriteria “memiliki penghasilan di
atau yurisdiksi mitra, atau adanya agen yang Indonesia” tersebut, perwakilan tersebut tidak
kedudukannya tidak bebas di Indonesia yang dapat didefinisikan sebagai suatu Bentuk Usaha
mempunyai kewenangan atau melakukan kegiatan Tetap. Perwakilan tersebut, kemudian dianggap
sebagaimana diatur dalam P3B. Penentuan hanya sebagai kantor perwakilan perusahaan asing
keberadaan suatu BUT di Indonesia dilakukan biasa. Bentuk perwakilan tersebut memiliki
dengan memperhatikan bahwa usaha atau kegiatan beberapa perbedaan dengan BUT. Perbedaan
yang dilakukan SPLN tersebut tidak bersifat tersebut antara lain terkait batasan kegiatan yang
persiapan (preparatory) atau penunjang (auxiliary). boleh dilakukan di Indonesia dan perbedaan
Ketentuan tersebut menjelaskan definisi kewajiban perpajakan.
keberadaan suatu tempat usaha, yang tidak terbatas Pada dasarnya, ketentuan dalam UU No.
pada pengertian suatu tempat atau ruangan 7/1983 hanya mengenal istilah Bentuk Usaha Tetap
tertentu, melainkan dapat pula berupa fasilitas atau untuk suatu perwakilan perusahaan atau orang asing
instalasi. Namun, keberadaan suatu tempat usaha di Indonesia. Istilah Kantor Perwakilan Perusahaan
tersebut tidak boleh bersifat sementara, harus Asing secara umum muncul dalam Keputusan
memenuhi kriteria time test sebagaimana diatur Presiden Nomor 90 Tahun 2000 tentang Kantor
dalam Undang-Undang Pajak penghasilan. Selain itu, Perwakilan Perusahaan Asing. Selanjutnya, dalam
untuk dapat dikatakan sebagai suatu BUT, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
perwakilan tersebut digunakan dalam rangka Modal Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
mencari penghasilan di Indonesia. Mengenai aspek tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan
mencari penghasilan juga ditegaskan dalam surat Nonperizinan Penanaman Modal yang merupakan
edaran tersebut. Salah satu aspek penting yang perlu pengganti dari Peraturan Kepala Badan Koordinasi
diperhatikan dalam ketentuan tersebut adalah Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 tentang
bahwa usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman
SPLN tersebut di Indonesia sifatnya bukan sebatas Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
persiapan atau penunjang. Jika sifatnya hanya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
sebatas persiapan atau penunjang, perwakilan SPLN 12 Tahun 2013, terminologi kantor perwakilan
tersebut di Indonesia tidak dapat dianggap sebagai perusahaan asing dibagi menjadi tiga kelompok
suatu BUT. besar yang tertuang dalam tabel berikut:
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 7

Tabel 1. Terminologi Kantor Perwakilan Perusahaan di Indonesia. Ketentuan dalam pasal tersebut tidak
Asing membenarkan suatu KPPA menjalankan kegiatan
Terminologi Pengertian mencari penghasilan di Indonesia. Selanjutnya,
kantor terkait KP3A, dalam Pasal 24 disebutkan bahwa
perwakilan KP3A dapat berbentuk Agen Penjualan (Selling
Kantor kantor yang dipimpin Agent) dan/atau Agen Pabrik (Manufactures Agent)
Perwakilan oleh satu atau lebih dan/atau Agen Pembelian (Buying Agent) namun
Perusahaan perorangan warga dilarang melakukan kegiatan perdagangan dan
Asing (KPPA) negara asing atau warga transaksi penjualan, baik dari tingkat permulaan
negara Indonesia yang sampai dengan penyelesaiannya seperti
ditunjuk oleh mengajukan tender, menandatangani kontrak,
perusahaan asing atau menyelesaikan klaim dan sejenisnya.
gabungan perusahaan Ketentuan tersebut menjadi dasar bentuk
asing di luar negeri formal dan perizinan bagi kantor perwakilan
sebagai perwakilannya perusahaan asing yang berada di Indonesia.
di Indonesia. Selanjutnya, menyesuaikan ketentuan yang
diberlakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Kantor kantor yang dipimpin
Modal tersebut, Direktur Jenderal Pajak
Perwakilan oleh perorangan WNI
menerbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Perusahaan atau WNA yang ditunjuk
Nomor : SE- 60/Pj/2013 tentang Petunjuk
Perdagangan oleh Perusahaan Asing
Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Asing (KP3A) atau Gabungan
Nomor PER-20/Pj/2013 tentang Tata Cara
Perusahaan Asing di luar
Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib
negeri sebagai
Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusuha
perwakilannya di
Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
Indonesia.
dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kerja Pajak,
Kantor badan usaha yang
Serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak
Perwakilan didirikan menurut
Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan
Badan Usaha hukum dan berdomisili
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/Pj/2013.
Jasa Konstruksi di negara asing, memiliki
Dalam ketentuan tersebut disebutkan klasifikasi
Asing kantor perwakilan di
Wajib Pajak Badan atara lain kesatuan yang
Indonesia, dan
melakukan usaha dalam bentuk usaha tetap dan
dipersamakan dengan
Kantor Perwakilan Perusahaan Asing, yaitu Wajib
badan hukum Perseroan
Pajak perwakilan dagang asing atau kantor
Terbatas yang bergerak
perwakilan perusahaan asing (representative
di bidang usaha jasa
office/liaison office) di Indonesia yang bukan Bentuk
konstruksi.
Usaha Tetap (BUT).
Sumber: Peraturan Kepala BKPM Nomor 15 Tahun
OECD mengatur bahwa tidak semua
2015
perwakilan perusahaan asing adalah BUT, melainkan
Pada dasarnya, ketiga bentuk yang
dapat berupa suatu representative office (KPPA)
disebutkan dalam tabel tersebut merupakan kantor
yang perlakua perpajakannya berbeda dengan
perwakilan perusahaan asing yang ada di Indonesia.
permanent establishment (BUT). Untuk
Yang membedakan KPPA dan KP3A dengan BUT
memudahkan pemahaman mengenai apakah suatu
menurut ketentuan ini adalah batasan kegiatan yang
kantor perwakilan merupakan suatu BUT atau KPPA,
dilakukan oleh KPPA dan KP3A tersebut. Dalam pasal
terlebih dahulu hendaknya dipahami ketentuan
22 peraturan tersebut mengatur kegiatan KPPA
terkait mengenai kedua terminologi tersebut.
terbatas dalam a. mengurus kepentingan
Peraturan-peraturan terkait BUT dan KPPA tersebut
perusahaan atau perusahaan-perusahaan
disajikan dalam tabel berikut.
afiliasinya, mempersiapkan pendirian dan
pengembangan usaha perusahaan Penanaman
Tabel 2 Ketentuan Terkait BUT berbasis internet
Modal Asing di Indonesia atau di negara lain dan
Indonesia, berlokasi di ibukota provinsi dan Aturan Isi
beralamat di gedung perkantoran. Undang-Undang Pasal 2: mengatur
Dalam pasal 22 tersebut, dijelaskan Republik Indonesia mengenai definisi
mengenai kegiatan yang boleh dilakukan oleh KPPA Nomor 36 Tahun Bentuk Usaha Tetap,
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 8

2008 Tentang serta contoh-contoh BUT atau KPPA/KP3A atas suatu perwakilan
Perubahan Keempat Bentuk Usaha Tetap perusahaan asing.
Atas Undang-Undang Era digital memberikan banyak perubahan
Nomor 7 Tahun 1983 dalam praktik bisnis yang ada. Di antara implikasi
Tentang Pajak yang terlihat nyata adalah hilangnya batas-batas
Penghasilan antarnegara. Selain itu, konsep kehadiran fisik
Keputusan Presiden Pasal 1: mengatur menjadi suatu hal yang sifatnya tidak mutlak
Nomor 90 Tahun 2000 mengenai definisi diperlukan. Terkait implikasi dari sudut pandang
tentang Kantor Kantor Perwakilan perpajakan, McLure, Jr. (2000) menegaskan bahwa
Perwakilan Perusahaan Asing serta di dunia pra-digital dapat dipahami berdasarkan
Perusahaan Asing; batasan kegiatan yang teori manfaat atas perpajakan untuk mendahulukan
diperbolehkan di perpajakan berbasis sumber pada keberadaan
Indonesia. kehadiran fisik di negara yang mengenakan pajak.
Peraturan Kepala Menjelaskan pembagian Entitlement theory menunjukkan bahwa perpajakan
Badan Koordinasi kantor perwakilan berbasis sumber sudah tepat, bahkan tanpa
Penanaman Modal menjadi: kehadiran fisik. Dalam dunia digital, kedua prinsip
Republik Indonesia 1. Kantor Perwakilan membenarkan perpajakan berbasis sumber,
Nomor 15 Tahun 2015 Perusahaan Asing, walaupun tidak ada kehadiran fisik.
Tentang Pedoman 2. Kantor Perwakilan Secara lebih sederhana, pernyataan
Dan Tata Cara Perusahaan tersebut disarikan dalam tabel berikut.
Perizinan Dan Perdagangan Asing, Tabel 3
Nonperizinan 3. Kantor Perwakilan Prinsip Manfaat dan Entitlement Sebelum dan
Penanaman Modal Badan Usaha Jasa Sesudah Era Digital
Konstruksi Asing, Teori Pajak Sebelum Era Digital
Surat Edaran Direktur Memisahkan definisi Era Digital
Jenderal Pajak Nomor Bentuk Usaha Tetap dan Prinsip Secara Mungkin (perhaps)
: Se - 60/Pj/2013 Kantor Perwakilan manfaat umum tidak dibutuhkan
Tentang Petunjuk Perusahaan Asing dibutuhkan
Pelaksanaan
Entitlement Mungkin Sangat mungkin
Peraturan Direktur (perhaps) (probably) tidak
Jenderal Pajak Nomor tidak dibutuhkan
Per-20/Pj/2013.
dibutuhkan
Surat Edaran Direktur Angka 2 menjelaskan
Sumber: McLure, Jr. (2000)
Jenderal Pajak Nomor mengenai definisi BUT Dengan kata lain, dalam era digital, dapat
Se - 04/Pj/2017 menurut UU PPh yang dikatakan bahwa sangat mungkin definisi BUT dapat
Tentang Penentuan berkaitan dengan
terpenuhi walaupun tidak terdapat keberadaan
Bentuk Usaha Tetap layanan OTT.
secara fisik, selama aspek manfaat masih dapat
Bagi Subjek Pajak Luar Angka 3 menjelaskan terpenuhi.
Negeri Yang mengenai definisi BUT
Menyediakan Layanan menurut P3B yang
Aplikasi Dan/Atau berkaitan dengan
3. METODOLOGI PENELITIAN
Layanan Konten layanan OTT. Penelitian ini menggunakan metode
Melalui Internet Angka 4 menjelaskan kualitatif melalui penyandian dan pembentukan
mengenai contoh BUT konsep, yaitu menyusun data dalam suatu rangkaian
bagi SPLN yang pokok bahasan utama melalui proses open coding,
menyediakan layanan axial coding, dan selective coding. Selain itu juga
OTT dilakukan penulisan memo analitis, yaitu
Sumber: Diolah dari peraturan-peraturan terkait mendokumentasikan dan menyusun berdasarkan
kode data yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ketentuan-ketentuan tersebut menjadi Selanjutnya dilakukan outcropping, yaitu
dasar pemikiran untuk memahami suatu bentuk menganalisis untuk mendapatkan pemahaman yang
perwakilan perusahaan asing, apakah suatu BUT utuh mengenai jawaban dari masalah yang diteliti.
atau KPPA/KP3A. Berdasarkan ketentuan-ketentuan Pemahaman tersebut disimpulkan dengan melihat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek kembali bukti empiris yang telah disusun
keberadaan semata-mata bukanlah penentu status sebelumnya.
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 9

Penelitian ini dilakukan selama bulan April- Terkait kasus Uber secara faktual terlihat
Agustus 2017. Dalam penelitian ini, teknik bahwa perusahaan asing tersebut telah
pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi melaksanakan aktivitas mencari penghasilan dengan
literature dan wawancara mendalam (in-depth memanfaatkan fasilitas publik yang disediakan oleh
interview). Wawancara dilakukan dengan metode Negara Indonesia, sehingga Negara Indonesia
semi terstruktur untuk mengumpulkan informasi dianggap memiliki hak pemajakan atas penghasilan
yang relevan dengan topik penelitian. Secara umum, yang diperoleh perusahaan tersebut. Hal ini sesuai
pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi menjadi dengan konsep benefit theory. Selain itu, aspek
empat topik yaitu terkait perusahaan jasa daring keberadaan di Negara Indonesia tercermin dengan
(online), terkait penentuan definisi BUT berdasarkan adanya kantor perwakilan di Indonesia berdasarkan
aspek keberadaan (subjektif), terkait penentuan penunjukan kantor pusatnya di luar negeri, serta
definisi BUT berdasarkan aspek penghasilan dan dengan adanya pemanfaatan penggunaan aplikasi
core business (objektif). yang menjadi saluran bagi konsumen di Indonesia.
Narasumber (informan) dalam penelitian Karena itu, hak pengenaan pajak secara konsep
ini dipilih berdasarkan pertimbangan keilmuan dan seharusnya dikembalikan kepada Negara Indonesia
pengalaman para informan tersebut di bidang selaku negara sumber. Hal ini sesuai dengan konsep
perpajakan internasional. Informan yang pertama entitlement theory. Dengan demikian, dengan
adalah salah satu pengajar perpajakan di Pusdiklat mempertimbangkan kedua teori yang menjadi dasar
yang banyak menekuni bidang perpajakan pembagian hak pemajakan atas negara asal dan
internasional. Informan yang kedua adalah peneliti negara sumber tersebut, pada dasarnya Negara
perpajakan internasional di Ortax Indonesia yang Indonesia memiliki hak pemajakan atas perusahaan
pernah menjadi peneliti senior diInternational tersebut.
Bureau of Fiscal Documentation (IBFD) yang Pada perkembangan selanjutnya, untuk
berkantor di Amsterdam. Informan yang ketiga mewujudkan keadilan dari penerapan entitlement
adalah pelaksana pada Seksi Perjanjian dan Kerja theory dan benefit theory tersebut, kesepakatan
Sama Perpajakan Internasional II dan menangani isu perpajakan internasional menciptakan sebuah istilah
perpajakan internasional terkait e-commerce pada bagi subjek pajak luar negeri yang mencari
Direktorat Perpajakan Internasional. Informan penghasilan di negara sumber, yaitu melalui suatu
keempat adalah Kepala Seksi Pengawasan dan permanent establishment atau bentuk usaha tetap.
Konsultasi II pada Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Selain berlandaskan pada prinsip keadilan, konsep
Orang Asing (KPP Badora) yang menangani permanent establishment atau bentuk usaha tetap
perwakilan Uber tersebut dan mengikuti tersebut lahir agar tercipta suatu kepastian hukum.
perkembangan kasus Uber sejak awal terdaftar Maksudnya, ketika suatu subjek pajak luar negeri
sebagai wajib pajak di KPP Badora. Informan yang mencari pengasilan dari negara sumber melalui
kelima adalah Direktur Eksekutif Center for sebuah BUT, negara sumber dianggap memiliki hak
Indonesia Taxation Analysis (CITA) yang pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima
berpengalaman sebagai auditor pajak dan analis oleh subjek pajak luar negeri tersebut karena telah
kebijakan publik. ada wujud nyata subjek pajak yang melakukan
aktivitas di negara sumber melalui BUT tersebut.
4. HASIL PENELITIAN Sebaliknya, ketika tidak terdapat suatu permanent
4.1. Hasil Penelitian establishment atau bentuk usaha tetap di negara
Berdasarkan konsep entitilement theory sumber, subjek pajak luar negeri tersebut dianggap
dan benefit theory suatu negara dianggap memiliki tidak memiliki suatu intensi atau niatan untuk
hak pengenaan pajak atas penghasilan yang mencari penghasilan dari negara sumber tersebut,
diperoleh suatu entitas ekonomi karena entitas sehingga negara sumber dianggap tidak memiliki hak
ekonomi tersebut telah mengambil manfaat dari pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima
negara tersebut. Dalam konteks BUT negara sumber dari negara sumber tersebut oleh subjek pajak luar
memiliki hak pemajakan walaupun pada akhirnya negeri tersebut. Untuk itu, perpajakan internasional
penghasilan tersebut dinikmati di luar negeri. Hal ini menyepakati rambu-rambu tertentu mengenai
sesuai dengan salah satu dari tiga pilar konsep keberadaan suatu BUT tersebut di negara sumber,
entitlement theory bahwa hak untuk mengenakan agar dapat tercipta keadilan bagi negara sumber dan
pajak tersebut kembali ke negara sumber, tempat negara asal. Rambu-rambu tersebut misalnya terkait
subjek pajak luar negeri tersebut memperoleh konsep fixed place dan time test atas keberadaan
penghasilan. BUT itu sendiri serta intensinya dalam melakukan
kegiatan bisnis di negara sumber. Kesepakatan-
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 10

kesepakatan tersebut masih berlaku dalam konteks jalan raya, dan sebagainya. Ketidakmampuan
perpajakan internasional hingga saat ini. Negara Indonesia memajaki Uber tersebut secara
Pada perkembangan selanjutnya, terutama tidak langsung juga telah mencederai konsep teori
di era ekonomi digital, terdapat pergeseran makna keadilan karena perusahaan tersebut dapat
atas kehadiran suatu bentuk usaha tetap tersebut di menikmati fasilitas publik di Indonesia untuk
negara sumber. Muncul argumen yang mencari penghasilan tanpa harus membayar pajak.
mempertanyakan apakah kehadiran fisik masih Kegagalan Negara Indonesia untuk memajaki
relevan untuk menentukan keberadaan suatu BUT. perusahaan tersebut pada dasarnya disebabkan
Tidak kalah menarik, muncul pula argumen yang ketidakmampuan otoritas pajak dalam
mempertanyakan apakah penghasilan yang membuktikan adanya sebuah BUT dari perusahaan
diperoleh oleh subjek luar negeri harus melalui suatu asing tersebut di Indonesia.
bentuk usaha tetap tersebut karena pada Penentuan tax treaty dengan negara mana
praktiknya, transaksi antarnegara telah menjadi hal yang berlaku efektif adalah suatu hal yang penting
yang sangat mudah seiring perkembangan zaman. dalam mengidentifikasi bentuk dan kewajiban
Menurutnya McLure, Jr. (2000), dalam ekonomi pra- perpajakan suatu kantor perwakilan. Untuk
digital, adalah hal yang masuk akal berdasarkan menentukan tax treaty dengan negara mana yang
benefit theory jika pengenaan pajak dikaitkan berlaku efektif, perlu dipahami bahwatax treaty
dengan negara sumber berdasarkan keberadaan pada dasarnya mengatur kesepakatan pembagian
fisik di negara tersebut. Meskipun demikian, pada hak pengenaan pajak antara negara asal dan negara
dasarnya entitlement theory masih dapat menjadi sumber sesuai asas entitlement dan asas benefit.
dasar pengenaan pajak oleh negara sumber Oleh karena itu, langkah pertama dalam
walaupun tidak ada keberadaan secara fisik. menentukan tax treaty yang berlaku adalah dengan
Selanjutnya, dalam perkembangan ekonomi pada menentukan negara mana yang menjadi negara
era digital, kedua prinsip tersebut, baik benefit sumber, yaitu negara yang menjadi sumber
theory maupun entitlement theory pada dasarnya penghasilan. Dalam konteks ini, jelas bahwa negara
dapat terpenuhi bahkan tanpa adanya kehadiran sumber adalah Negara Indonesia.
fisik sama sekali atas suatu subjek pajak luar negeri, Langkah selanjutnya adalah
dalam hal ini melalui suatu permanent establishment mengidentifikasi negara asal. Memahami konsep
di negara sumber. negara asal menjadi penting terutama dalam
Namun, pada praktiknya kesepakatan- kondisi-kondisi tertentu, seperti dijelaskan dalam
kesepakatan perpajakan internasional hingga kini Commentaries On The Articles Of The Model Tax
masih belum mengakomodasi konsep McLure, Jr. Convention pada bagian Commentary On Article 4
tersebut. Hingga kini, tax treaty berdasarkan OECD Concerning The Definition Of Resident. Berdasarkan
Model masih menganut dengan ketat keberadaan skema kantor perwakilan Uber yang telah
secara fisik (physical presence) dari subjek pajak di ditampilkan sebelumnya, pada dasarnya ada empat
negara sumber agar negara sumber dianggap kemungkinan negara asal dalam kaitannya dengan
memiliki hak untuk mengenakan pajak. Dengan kata tax treaty atas kantor perwakilan Uber di Indonesia
lain, ketika negara sumber tidak dapat membuktikan tersebut, yaitu sebagai berikut.
kehadiran subjek pajak luar negeri di negaranya a. Amerika Serikat mungkin menjadi negara asal
secara fisik melalui sebuah BUT, negara sumber dalam konteks tax treaty yang berlaku terkait
dianggap tidak memiliki hak untuk mengenakan kantor perwakilan Uber di Indonesia karena
pajak. Walaupun secara faktual, subjek pajak luar
pada dasarnya, headquarter Uber, yaitu Uber
negeri tersebut telah secara nyata mencari
penghasilan secara konsisten dari negara sumber Technologies, Inc., berdomisili di Amerika
tersebut. Akibatnya, aturan yang ada justru tidak lagi Serikat.
sejalan dengan prinsip dari teori-teori yang b. Hong Kong mungkin menjadi negara asal dalam
mendasarinya. konteks tax treaty yang berlaku terkait kantor
Dalam kasus Uber sendiri misalnya, Negara perwakilan Uber di Indonesia karena secara
Indonesia dianggap tidak memiliki hak untuk formal, “pendirian” kantor perwakilan di
mengenakan pajak atas perusahaan tersebut.
Indonesia dilakukan oleh Uber (Asia) Limited di
Padahal secara faktual, Uber telah melakukan
kegiatan mencari penghasilan di Indonesia, dengan Hong Kong. Termasuk chief representative
memanfaatkan fasilitas-fasilitas publik yang sebagai penanggung jawab kantor perwakilan
disediakan oleh Negara Indonesia bagi para Uber di Indonesia pun ditunjuk oleh Uber (Asia)
pembayar pajak, mulai dari akses internet, listrik, Limited di Hong Kong tersebut.
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 11

c. Belanda mungkin menjadi negara asal dalam adalah Amerika Serikat. Hal ini didasari atas domisili
konteks tax treaty yang berlaku terkait kantor kantor pusat Uber Technologies, Inc. pada negara
perwakilan Uber di Indonesia karena tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan skema bisnis
yang telah dijelaskan sebelumnya, seluruh
berdasarkan skema bisnis yang telah
penghasilan Uber dari seluruh dunia ternyata
ditampilkan sebelumnya, penghasilan atas jasa dipusatkan pada Uber B.V. yang berada di Belanda.
transportasi yang dilakukan oleh Uber dari Dalam kasus ini, negara yang memiliki hak untuk
seluruh dunia, termasuk yang berasal dari mengenakan pajak penghasilan atas perusahaan
Indonesia, dipusatkan di Belanda. tersebut tentunya adalah Negara Belanda, bukan
d. Bermuda mungkin menjadi negara asal dalam Amerika Serikat. Amerika Serikat tidak memiliki hak
konteks tax treaty yang berlaku terkait kantor mengenakan pajak karena penghasilan Uber berada
di luar wilayah yurisdiksi otoritas perpajakannya.
perwakilan Uber di Indonesia karena
Berdasarkan dasar-dasar pertimbangan
berdasarkan skema bisnis yang telah tersebut, tax treaty yang berlaku dalam kasus Uber
ditampilkan sebelumnya, Uber B.V. yang adalah tax treaty antara Negara Indonesia dengan
berada di Belanda membayarkan sejumlah Negara Belanda. Hal ini selaras dengan
uang sebagai royalti kepada Uber International pertimbangan dasar disepakatinya tax treaty adalah
C.V. di Bermuda. dalam rangka menghindari praktik pengenaan pajak
Untuk menentukan negara asal yang paling berganda. Dalam skema bisnis Uber tersebut,
tepat dalam skema bisnis Uber tersebut, perlu tentunya kemungkinan terjadinya pengenaan pajak
dipahami kembali konsep resident yang dianut berganda adalah antara Negara Indonesia dan
dalam OECD Model, yang menjadi dasar dalam tax Negara Belanda. Tidak mungkin terjadi pemajakan
treaty yang digunakan oleh Negara Indonesia berganda antara Negara Indonesia dan Negara
dengan negara-negara tersebut (kecuali untuk Amerika Serikat karena penghasilan dari Indonesia
Negara Bermuda, karena Indonesia tidak memiliki tidak dikumpulkan di Amerika Serikat, melainkan di
tax treaty dengan negara tersebut, ketentuan Belanda. Tax treaty antara Indonesia dengan
perpajakan dikembalikan ke ketentuan perpajakan Belanda yang berlaku inilah yang akan digunakan
lokal, dalam hal Indonesia adalah Undang-Undang sebagai dasar analisis atas aspek keberadaan serta
Pajak Penghasilan). Dalam Commentaries On The aspek mencari penghasilan dari kantor perwakilan
Articles Of The Model Tax Convention pada bagian Uber (Asia) Ltd, selain tentunya ketentuan
Commentary On Article 4 Concerning The Definition perpajakan dalam negeri dan tinjauan teoritis
Of Resident, dijelaskan bahwa definisi resident lainnya.
melekat pada aspek domisili, residensi, tempat Sebelum menganalisis lebih lanjut
manajemen, atau kriteria lain yang memiliki nature mengenai bentuk dan kewajiban kantor perwakilan
serupa. Selanjutnya, dijelaskan bahwa aspek-aspek Uber (Asia) Ltd dari segi perpajakan, perlu dipahami
tersebut bertujuan untuk melihat kepada negara terlebih dahulu mengenai perbedaan-perbedaan
mana kewajiban perpajakan melekat dan perlakuan perpajakan mendasar antara KPPA, BUT,
membentuk basis perpajakan komprehensif dan PT. Pemahaman tersebut penting agar kita
berdasarkan peraturan pajak domestik negara dapat melihat celah perpajakan yang mungkin ada
tersebut. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki pada tiap-tiap bentuk badan tersebut, guna
hak penuh untuk mengenakan pajak atas entitas memberikan rekomendasi yang tepat dalam
tersebut berdasarkan ketentuan pajak domestiknya. mengoptimalkan penggalian potensi perpajakan.
Oleh karena itu, walaupun pada dasarnya konsep Beberapa perbedaan perlakuan perpajakan
negara asal adalah negara tempat subjek pajak antara KPPA, BUT, dan PT (Perseroan Terbatas)
tersebut berasal dan berdomisili, akan tetapi konsep diikhtisarkan dalam tabel berikut.
negara asal tersebut juga harus memperhatikan Tabel 4 Perbedaan Perlakuan Perpajakan atas KPPA,
kepada negara mana kewajiban perpajakan dari BUT, dan PT
subjek pajak tersebut melekat. Hal tersebut Pembeda KPPA BUT PT
Subjek Pajak Bukan Ya Ya
ditegaskan kembali pada bagian selanjutnya pada
Objek pajak Tidak ada 1, 2, 3 Hanya
commentary tersebut yang memberikan penjelasan penghasilan: 1
contoh kasus terkait diplomat asing atau staf 1. factual attribution
konsulat asing. 2. force of attraction
3. effectively
Pada kasus Uber, negara yang menjadi
connected income
domisili secara faktual dari perusahaan tersebut
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 12

Kewajiban Tidak Ya Ya 3. Direktorat Tergantung, jika digunakan


pembukuan atau Perpajakan untuk rapat yang sifatnya
pencatatan dan pengambilan keputusan
melaporkan SPT Internasional
Tahunan 4. KPP Badan dan Tergantung kegiatannya,
Memungkinkan Tidak Ya Ya Orang Asing tapi harus ada
adanya rugi fiskal pembuktiannya, kadang
Dapat dikukuhkan Tidak Ya Ya sulit dibuktikan
menjadi PKP
5. Center of Indonesia Dapat jika virtual office ada
Kesesuaian dengan Kurang Sesuai Sesuai
entitlement theory relevan, lebih Tax Analysis secara nyata. Jika cloud
dan benefit theory menekankan office, masih dalam grey
efisiensi area.
pemajakan Sumber: Diolah dari hasil wawancara
Sumber: Diolah dari peraturan-peraturan terkait
Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
Untuk menentukan perwakilan Uber (Asia) terlihat terdapat sedikit perbedaan pandangan
Ltd di Indonesia telah memenuhi aspek keberadaan terkait masalah ini. Informan dari Pusdiklat Pajak
suatu BUT atau belum di Indonesia, perlu menyatakan bahwa selama virtual office tersebut
memahami pengertian aspek keberadaan tersebut digunakan untuk berkegiatan, maka dianggap dapat
berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan. memenuhi konsep fixed place. Direktorat
Pada dasarnya, aspek keberadaan tersebut harus Perpajakan Internasional menekankan bahwa
terpenuhi agar dapat dikatakan sebagai suatu BUT, kegiatan tersebut harus berupa kegiatan yang
terkait dengan entitlement theory yang telah sifatnya pengambilan keputusan. Kondisi ini akan
disebutkan sebelumnya. Secara teoritis, sebuah BUT sulit terpenuhi karena umumnya pengambilan
harus memiliki fixed place. Penggunaan konsep fixed keputusan dilakukan oleh kantor pusatnya di luar
place ini pada dasarnya untuk membedakan antara negeri. Center of Indonesia Tax Analysis justru
suatu BUT dengan subjek pajak luar negeri yang berpendapat, selama kantor tersebut memiliki ruang
mendapatkan penghasilan dari Indonesia tidak secara fisik, walaupun digunakan bersama-sama dan
secara kontinu. Oleh karena itu, konsep fixed place sifatnya hanya sebagai alamat korespondensi, maka
seringkali dikaitkan dengan konsep time test kriteria fixed place telah terpenuhi.
tertentu. Hasil wawancara yang kedua berkaitan
Aturan perpajakan di Indonesia tidak dengan kondisi kantor perwakilan Uber (Asia) Ltd.
menjelaskan secara spesifik mengenai virtual office yang menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk
ini. Yang menjadi tolak ukur, sebagaimana rumusan menjalankan kegiatan operasinya. Hasil wawancara
dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan, adalah disarikan sebagai berikut:
bahwa kantor tersebut digunakan untuk Tabel 6 Hasil Wawancara 2
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Topik pertanyaan: aplikasi dalam sebuah ponsel
Indonesia. Ketentuan ini juga sesuai dengan untuk mewakili aspek virtual/digital presence
rumusan yang ada dalam tax treaty antara Indonesia bagi suatu BUT
dengan Belanda, bahwa tempat tersebut merupakan Informan Jawaban
in which the business of the enterprise is wholly or 1. Widyaiswara Belum ada konsensus
partly carried on. Berdasarkan hasil wawancara internasional terkait
Pusdiklat Pajak
terkait konsep keberadaan suatu BUT pada virtual konsep disposal
office yang telah dilakukan kepada para informan, 2. Ortax Indonesia Tidak dapat, tidak ada
diperoleh hasil sebagai berikut: ketentuannya
Tabel 5 Hasil Wawancara 1
3. Direktorat Tidak dapat, tidak ada
Topik pertanyaan: virtual office sebagai fixed place ketentuannya
Perpajakan
yang dapat memenuhi aspek keberadaan suatu BUT
Informan Jawaban Internasional
1. Widyaiswara Dapat, jika digunakan 4. KPP Badan dan Sulit, tidak ada
Pusdiklat Pajak sebagai tempat kegiatan, Orang Asing ketentuannya
misalnya rapat-rapat
2. Ortax Indonesia Tidak dapat, tidak
5. Center of Indonesia Tidak ada
memenuhi kriteria fixed Tax Analysis ketentuannya
place Sumber: Diolah dari hasil wawancara
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 13

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, 2. Ortax Indonesia Bukan


para informan secara umum menyatakan bahwa auxiliary/preparatory
suatu aplikasi tidak dapat atau masih sulit untuk 3. Direktorat Bukan
dapat dianggap mewakili keberadaan suatu BUT. Perpajakan auxiliary/preparatory
Alasannya adalah konsep digital/virtual presence Internasional
belum diakomodasi dalam ketentuan yang ada.
4. KPP Badan dan Perlu pembuktian lebih
Memang hingga saat ini, aturan yang ada memang
Orang Asing lanjut
masih cenderung berlandaskan kepada konsep
physical presence. Misalnya saja klausul dalam 5. Center of Indonesia Perlu pembuktian lebih
kesepakatan internasional yang memberi contoh Tax Analysis lanjut
serversebagai sebuah BUT. Server komputer, Sumber: Diolah dari hasil wawancara
bagaimanapun, tidaklah dapat dianggap mewakili Pada dasarnya, para informan cenderung
konsep virtual presence karena pada dasarnya, bersepakat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh
server komputer memerlukan kehadiran fisik. perwakilan Uber di Indonesia tidak memiliki sifat
Walaupun tampak masih merupakan suatu auxiliary or preparatory walaupun hal ini perlu
topik yang debatable, secara umum terdapat suatu pembuktian lebih lanjut. Hanya saja, berdasarkan
kondisi yang menjadi syarat agar suatu virtual office keterangan yang diperoleh dari account
dapat dianggap memenuhi konsep fixed place. representative, kantor perwakilan Uber (Asia)
Kondisi suatu virtual office dapat dianggap sebagai Limited mengelak jika dinyatakan telah melakukan
suatu fixed place sehingga memenuhi kriteria kegiatan operasional di Indonesia. Menurut mereka,
keberadaan suatu BUT pada dasarnya bergantung kegiatan mereka di Indonesia baru sebatas
pada kegiatan yang dilakukan pada tempat tersebut. persiapan sebelum mendirikan perusahaan di
Jika memang nyata-nyata dilakukan kegiatan bisnis Indonesia. Juga, karena kegiatan utama mereka
perusahaan pada tempat tersebut, pada dasarnya sebenarnya adalah menyediakan aplikasi semata.
kondisi fixed place dapat terpenuhi. Kegiatan menyediakan jasa transportasi dilakukan
Pada dasarnya, perbedaan pendapat terkait oleh driver kepada pelanggan. Dalam hal ini,
disebabkan oleh konsep fixed place yang ada, baik perwakilan (Uber) Asia Limited menyatakan bahwa
dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan maupun pihaknya hanya berperan sebagai penghubung
tax treaty tersebut, lebih berfokus pada lingkup antara driver dengan konsumen. Pembayaran dari
physical presence. Masalah muncul dalam konteks konsumen pun dilakukan melalui kantor yang berada
bisnis berbasis digital, bahwa ternyata kehadiran di luar negeri, bukan melalui kantor perwakilan di
secara fisik bisa jadi diabaikan, tetapi proses bisnis Indonesia, untuk kemudian diteruskan kepada
perusahaan dapat tetap berjalan. Kondisi ini yang driver, sehingga kegiatan mereka di Indonesia hanya
juga memunculkan konsep virtual office. Walaupun sebagai penunjang kegiatan kantor pusatnya. Akan
virtual office tersebut memiliki wujud secara fisik, tetapi, pernyataan tersebut memiliki beberapa
kehadirannya tidak serta-merta dianggap memenuhi kelemahan jika disandingkan dengan konsep yang
kriteria keberadaan suatu BUT. Hal ini terjadi jika ada juga didukung dengan hasil wawancara dengan
kegiatan yang dilakukan pada virtual office tersebut para informan.
bukanlah kegiatan bisnis utama perusahaan 1) jika memang merupakan kegiatan persiapan,
melainkan hanya bersifat penunjang atau persiapan
seharusnya Uber belum melakukan kegiatan
(auxiliary or preparatory) seperti yang telah
aktif memberikan jasa kepada pelanggan,
dijelaskan sebelumnyapada konsep representative
office atau KPPA. 2) jika memang merupakan kegiatan pendukung,
Wawancara ketiga betujuan untuk seharusnya kegiatan seperti rekruitmen driver
memperoleh informasi terkait kegiatan yang dapat langsung dilakukan oleh kantor
dilakukan oleh Uber tersebut dengan hasil sebagai pusatnya, tanpa melalui kantor perwakilan
berikut: tersebut.
Tabel 7 Hasil Wawancara 3
Selanjutnya, hasil wawancara keempat
Topik pertanyaan: kegiatan perwakilan Uber di bertujuan untuk memperoleh informasi terkait
Indonesia dikaitkan kegiatan usaha yang sifatnya dengan jenis penghasilan terkait dengan kegiatan
penunjang atau persiapan (auxiliary or preparatoty) perwakilan Uber di Indonesia. Ringkasan hasil
Informan Jawaban wawancara disarikan sebagai berikut:
1. Widyaiswara Bukan
Pusdiklat Pajak auxiliary/preparatory
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 14

Tabel 8 Hasil Wawancara 4 memenuhi kriteria fixed place bagi sebuah BUT
Topik pertanyaan: kegiatan perwakilan Uber di tergantung dari aktivitas yang dilakukan pada virtual
Indonesia dikaitkan dengan jenis-jenis office tersebut. Hal inilah yang harus dapat
penghasilan BUT: factual attribution, force of dibuktikan oleh DJP.
attraction, effectively connected Seperti telah disebutkan sebelumnya,
Informan Jawaban konsep presence dari sebuah BUT yang dirumuskan
1. Widyaiswara Effectively connected dalam pasal 5 Undang-Undang Pajak Penghasilan
serta tax treaty Indonesia-Belanda lebih banyak
Pusdiklat Pajak
menyoroti konsep keberadaan secara fisik (physical
2. Ortax Indonesia Tidak dapat presence). Akan tetapi, ternyata perkembangan
3. Direktorat Bisa jadi effectively ekonomi digital yang demikian pesat telah
Perpajakan connected memungkinkan munculnya bentuk-bentuk skema
Internasional bisnis yang tidak memerlukan kehadiran suatu BUT
4. KPP Badan dan Orang Bisa jadi effectively dalam bentuk fisik, yang kemudian dikenal sebagai
connected suatu digital presence atau virtual presence.
Asing
Undang-Undang Pajak Penghasilan dalam
5. Center of Indonesia Masih sulit untuk perubahan terakhirnya mencoba mengakomodasi
Tax Analysis ditentukan aspek keberadaan ini, dengan menambahkan
Sumber: Diolah dari hasil wawancara klausul: perangkat komputer, agen elektronik, atau
peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, tampak digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik
sebagian informan cenderung melihat adanya untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet.
kemungkinan effectively connected income dalam Selanjutnya, pengertian mengenai agen elektronik
proses bisnis perwakilan Uber (Asia) Limited. Dapat ini ditegaskan kembali dalam Surat Edaran Direktur
disimpulkan bahwa para informan tampaknya juga Jenderal Pajak Nomor SE-04/Pj/2017 tentang
merasa belum yakin mengenai hal tersebut. Terkait Penentuan Bentuk Usaha Tetap Bagi Subjek Pajak
hal tersebut, perlu pembuktian lebih lanjut oleh Luar Negeri Yang Menyediakan Layanan Aplikasi
Pemeriksa Pajak atau Penyidik Pajak untuk dapat Dan/Atau Layanan Konten Melalui Internet, bahwa
menemukan aspek hubungan efektif tersebut. agen elektronik adalah peralatan yang di dalamnya
terdapat program komputer yang dapat melakukan
4.2. Pembahasan tindakan atau respon atas input secara otomatis.
Berdasarkan OECD Model, virtual office Namun, jika dicermati lagi, sebenarnya klausul-
dianggap tidak dapat mewakili konsep keberadaan klausul tersebut juga lebih cenderung menyoroti
suatu BUT, apa pun kondisinya, karena dianggap aspek physical presence berupa komputer dan
tidak dapat mewakili physical presence. Seperti telah peralatan elektronik, belum sepenuhnya menyoroti
disinggung sebelumnya, OECD Model hingga kini aspek keberadaan secara digital.
cenderung berargumen bahwa konsep fixed place Konsep virtual PE tersebut merupakan
terikat dengan suatu physical presence tertentu. sebuah gagasan atas nexus alternatif yang dapat
McIntyre (2001) berpendapat bahwa diaplikasikan dalam konteks operasi e-commerce.
kecenderungan OECD Model untuk berpaku pada Konsep ini dapat berupa beberapa alternatif
kehadiran fisik terkait konsep fixed place adalah kemungkinan, yang pada dasarnya semua
pendapat yang keliru. Seharusnya, virtual office alternatiftersebut memerlukan modifikasi dari
dapat dianggap mewakili aspek keberadaan suatu pengertian permanent establishment atau
BUT tergantung dari fungsinya. Sebuah virtual office tambahan aturan tertentu dalam treaty. Alternatif-
seharusnya dapat dianggap memenuhi kriteria alternatif tersebut dapat berupa:
sebuah BUT jika virtual office tersebut digunakan a) Perluasan definisi agar dapat mencakup konsep
untuk menjalankan fungsi yang serupa dengan virtual fixed place yang digunakan oleh subjek
kantor yang memiliki wujud fisik. Dengan demikian, pajak luar negeri untuk menjalankan bisnisnya
pengecualian yang berlaku bagi kantor tradisional
(dapat berupa ekuivalen dari definisi permanent
juga seharusnya berlaku bagi virtual office. Artinya,
jika virtual office tersebut digunakan untuk aktivitas establishment secara tradisional, tetapi dalam
yang sifatnya hanya sebatas preliminary or auxiliary, konteks elektronik);
maka pada dasarnya virtual office tersebut tidak b) Perluasan definisi agar dapat mencakup konsep
diperlakukan sebagai sebuah BUT. Dengan demikian, virtual agency (dapat berupa ekuivalen dari
sebuah virtual office dapat memenuhi atau tidak
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 15

definisi agen tidak bebas secara tradisional, dapat melihat produk-produk yang dijual tersebut
tetapi dalam konteks elektronik); atay melalui layar komputernya. Dalam konteks ini,
c) Perluasan definisi agar dapat mencakup konsep McIntyre beranggapan bahwa gambar yang muncul
di layar memiliki sifat tangible. McIntyre kemudian
on-site business presence yang akan dapat
menganalogikan hal ini seperti sebuah etalase toko.
mencakup konsep virtual presence. Hal yang penting untuk diperhatikan
Alternatif ketiga, on-site business presence sebenarnya adalah bagaimana seharusnya kondisi
permanent establishment, merupakan sebuah yang dianggap sesuai untuk menjadi dasar adanya
konsep baru dalam hal pengenaan pajak oleh negara digital presence tersebut. Sebelumnya telah
sumber yang tidak bergantung pada keberadaan dari disebutkan mengenai kecenderungan tax treaty
fixed place at disposal dari suatu subjek pajak luar berbasis OECD Model mengenai diperlukannya
negeri. Konsep ini lebih mengutamakan konsep secara mutlak physical presence tersebut, serta
kehadiran secara ekonomis dari suatu subjek luar bahwa software atau kumpulan data tidak dapat
negeri dalam wilayah juridiksi negara sumber, yang mewakili kehadiran suatu BUT karena sifatnya yang
bahkan dapat berupa interaksi melalui komputer intangible. Di lain sisi, McIntyre (2001, 19)
atau telepon semata. Dalam konsep ini, perlu diatur menjelaskan pula, bahwa seyogyanya, keberadaan
sedemikian rupa batasan minimal agar terdapat suatu BUT jika dikaitkan dengan laman web atau
konsep yang jelas mengenai sejauh mana kehadiran software atau “benda” digital lainnya tidak sebatas
ekonomi tersebut bernilai signifikan pada negara pada kehadiran fisiknya saja, melainkan atas
sumber, misalnya waktu minimal perusahaan fungsinya, seperti dalam pembahasan mengenai
beroperasi dalam wilayah jurisdiksi negara sumber, virtual office sebelumnya. A reasonable
atau batasan secara moneter, atau batasan atas tipe interpretation of this qualifying language is that the
aktivitas yang dilakukan (termasuk pengecualian term "fixed" refers to the fixed availability of the
atas aktivitas yang sifatnya hanya sebatas facility. A web site, although not fixed on any
preparatory or auxiliary atau sebatas aktivitas yang particular computer screen, is fixed in the sense that
sifatnya occasional). it is available whenever the computer user wishes to
Akan tetapi, dalam laporan tersebut OECD access it. Dengan demikian, seharusnya konsep
kemudian menyimpulkan bahwa definisi virtual PE presence tersebut bukan hanya dilihat dari aspek
belum terlalu dibutuhkan untuk saat ini. Alasannya tangible-nya saja, tetapi juga dilihat dari fungsinya.
adalah proses bisnis digital dianggap belum terlalu Pendapat McIntyre (2001) ini jika
memberikan dampak yang terlalu signifikan terkait dianalogikan dengan penggunaan aplikasi milik Uber
berkurangnya penerimaan pajak suatu negara. adalah sebagai berikut. Aplikasi tersebut pada
Selain itu, OECD mempertimbangkan bahwa dasarnya menjadi “show room” untuk menjual
perubahan-perubahan yang harus dilakukan untuk produk perusahaan, dalam hal ini jasa transportasi.
mengakomodasi konsep virtual PE tersebut akan Lebih jauh lagi, pada dasarnya Uber secara konsisten
dapat memberi pengaruh pada ketentuan- dalam rentang waktu yang tak terbatas melakukan
ketentuan terkait keseluruhan tipe proses bisnis kegiatan mencari penghasilan menggunakan aplikasi
lainnya. buatannya tersebut. Artinya, kegiatan tersebut
Terlepas dari konsep physical presence bukan kegiatan usaha yang sifatnya aksidential atau
yang dianut oleh OECD, konsep digital/virtual occasional seperti yang dikecualikan oleh OECD,
presence ini sebenarnya bukanlah suatu konsep yang sehingga tidak cocok jika dikatakan bahwa Uber
mustahil untuk diterapkan. McIntyre (2001, 22) adalah subjek pajak luar negeri tanpa suatu BUT,
mengkritik kecenderungan OECD Model yang secara konsep. Bahkan, konsep aplikasi tersebut juga
menggunakan konsep physical presence semata. pada dasarnya memenuhi konsep at disposal karena
McIntyre juga mengkritik batasan konsep intangible pada dasarnya aplikasi tersebut di bawah kendali
dan tangible yang disebutkan dalam OECD penuh Uber dan tersedia bagi Uber untuk
Commentary. Dalam OECD Commentary tersebut, menjalankan proses bisnisnya. Namun sekali lagi,
dijelaskan bahwa sebuah website merupakan perlu diingat bahwa walaupun konsep ini pada
gabungan dari software dan data elektronik yang dasarnya dapat diterapkan secara teoritis, tetapi
tidak memenuhi konsep tangible, sehingga tidak hingga saat ini konsep tersebut belum diakomodasi
dapat mewakili konsep kehadiran sebuah BUT. oleh tax treaty berbasis OECD Model. Hal ini pulalah
Menurut McIntyre, anggapan ini tidak tepat. yang kemudian membuat para informan cenderung
Masalah utamanya adalah ketika misalnya untuk menganggap bahwa aplikasi ponsel tidak
seseorang melakukan penjualan dari luar negeri dapat dianggap mewakili keberadaan suatu BUT,
melalui internet, tentunya sang calon pembeli akan
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 16

tidak lain karena belum ada ketentuan yang b. mempersiapkan pendirian dan pengembangan
mengatur mengenai hal tersebut. usaha perusahaan Penanaman Modal Asing di
Undang-Undang Pajak Penghasilan Indonesia atau di negara lain dan Indonesia; dan
menyebutkan secara tegas bahwa suatu perwakilan
c. berlokasi di ibukota provinsi dan beralamat di
dari subjek pajak luar negeri baik badan ataupun
orang pribadi dapat disebut BUT jika perwakilan gedung perkantoran.
tersebut, selain memenuhi kriteria fixed place Batasan kegiatan KPPA berdasarkan Perka
seperti telah dibahas sebelumnya, digunakan untuk BKPM tersebut termasuk kegiatan yang berupa
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan dalam persiapan dan pengembangan usaha. Klausul ini
rangka mencari penghasilan. Tanpa terpenuhinya sejalan dengan ketentuan dalam konteks perpajakan
aspek melakukan aktivitas ini, pada dasarnya kantor yaitu kegiatan auxiliary dan preparatory yang telah
perwakilan tersebut belum dapat dianggap sebagai dijelaskan sebelumnya. Dalam Surat Keputusan
sebuah BUT. Hal ini seperti yang tertuang dalam Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 2 ayat (5): 22/SK/2001, disebutkan pula ketentuan-ketentuan
“Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang terkait kegiatan KPPA tersebut. Klausul dalam SK
dipergunakan ... untuk menjalankan usaha atau tersebut hingga kini masih dicantumkan dalam Izin
melakukan kegiatan di Indonesia...”. Klausul serupa Kantor Perwakilan Perusahaan Asing sesuai format
juga disebutkan dalam tax treaty antara Indonesia dalam Lampiran IX Peraturan Kepala Badan
dan Belanda: “...in which the business of the Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
enterprise is wholly or partly carried on.” Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata
Konsep ini sesuai dengan benefit theory Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal,
yang menjadi dasar pemikiran mengenai BUT. sebagai berikut.
Dengan menjalankan usaha atau melakukan a. Kegiatan kantor sebatas pada peranannya
kegiatan di negara sumber, artinya BUT tersebut sebagai pengawas, penghubung, koordinator,
mencari manfaat dari negara sumber tersebut. dan mengurus kepentingan perusahaan atau
Dengan demikian, adalah hal yang logis jika negara perusahaan-perusahaan afiliasinya di
sumber menjadi memiliki hak pemajakan atas Indonesia dan atau negara di luar Indonesia.
penghasilan yang diperoleh BUT tersebut dari
b. Kantor tidak akan mencari sesuatu penghasilan
negara sumber. Ketika suatu kantor perwakilan
gagal memenuhi kriteria mencari penghasilan dari sumber di Indonesia termasuk tidak
tersebut, kantor perwakilan tersebut tidak dapat dibenarkan melaksanakan kegiatan atau
dianggap sebagai sebuah BUT, melainkan KPPA atau melakukan sesuatu perikatan/transaksi
representative office semata, berdasarkan asas penjualan dan pembelian barang atau jasa
efisiensi dalam pemungutan pajak yang telah dengan perusahaan atau perorangan di dalam
dijelaskan sebelumnya. negeri.
Dalam ketentuan yang dirumuskan oleh
c. Kantor tidak akan ikut serta dalam bentuk
BKPM, terminologi KPPA dikaitkan dengan
kegiatannya yang tidak boleh dalam rangka mencari apapun dalam pengelolaan sesuatu
penghasilan dari sumber di Indonesia. Oleh karena perusahaan, anak perusahaan atau cabang
itu, berdasarkan sudut pandang ini, selama tidak ada perusahaan yang ada di Indonesia.
penghasilan aktif yang diterima oleh kantor Mengacu pada ketentuan-ketentuan dari
perwakilan tersebut di Indonesia, kantor perwakilan BKPM tersebut, sebuah kantor perwakilan harus
tersebut adalah KPPA secara formal. Dalam melakukan kegiatan mencari penghasilan dari
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman sumber di Indonesia agar dapat keluar dari lingkup
Modal Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 definisi KPPA. Secara formal, kantor perwakilan Uber
tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan (Asia) Ltd di Indonesia dianggap tidak melakukan
Nonperizinan Penanaman Modal disebutkan kegiatan untuk mencari penghasilan secara langsung
batasan kegiatan yang boleh dilakukan oleh KPPA. karena keseluruhan penghasilan dialihkan ke Uber
Kegiatan yang boleh dilakukan oleh KPPA tersebut B.V. di Belanda. Untuk memahami mengenai
adalah sebagai berikut. perlakuan perpajakan atas skema pengalihan
a. mengurus kepentingan perusahaan atau penghasilan seperti ini, terlebih dahulu perlu dikaji
perusahaan-perusahaan afiliasinya; dan/atau mengenai jenis-jenis penghasilan suatu BUT. Pasal 5
ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan
menjelaskan jenis-jenis penghasilan BUT tersebut
yang terdiri atas:
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 17

a. penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk tersebut, tetapi konsep ini tidak diterima secara
usaha tetap tersebut dan dari harta yang internasional.
dimiliki atau dikuasai; Konsep effectively connected income juga
terlahir dalam rangka mengakomodasi kepentingan
b. penghasilan kantor pusat dari usaha atau
negara sumber dalam memajaki penghasilan yang
kegiatan, penjualan barang, atau pemberian diperoleh dari negaranya. Konsep ini diperkenalkan
jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang setelah konsep force of attraction. Salah satu
dijalankan atau yang dilakukan oleh bentuk fungsinya adalah untuk mengurangi ketatnya konsep
usaha tetap di Indonesia; full force of attraction. Harvey P. Dale dalam
c. penghasilan sebagaimana tersebut dalam Pasal Effectively Connected Income (1986) menjelaskan
26 yang diterima atau diperoleh kantor pusat, mengenai tujuan penerapan konsep ini. Dalam
tulisan tersebut, Dale memberi gambaran bahwa
sepanjang terdapat hubungan efektif antara
konsep effectively connected income memiliki dua
bentuk usaha tetap dengan harta atau kegiatan kutub fungsi. Yang pertama, konsep ini memberi
yang memberikan penghasilan dimaksud. kelonggaran atas konsep full force of attraction. Di
Berdasarkan klausul dalam pasal tersebut, lain sisi, konsep ini juga membuat jaring yang lebih
terdapat tiga jenis penghasilan yang dianggap ketat karena dengan konsep ini, penghasilan-
sebagai penghasilan suatu BUT. Pertama, adalah penghasilan yang sebelumnya lolos dari aturan
penghasilan yang diterima langsung oleh BUT perpajakan menjadi dapat dikenakan pajak.
tersebut. Kedua, penghasilan yang diterima oleh Penjelasan-penjelasan sebelumnya
kantor pusat yang merupakan penghasilan yang memberi gambaran bahwa secara filosofis, konsep
sejenis dengan BUT di Indonesia (konsep force of force of attraction dan effectively connected income
attraction). Ketiga, penghasilan yang diterima oleh dibuat untuk “menjaring” penghasilan yang
kantor pusat sepanjang terdapat hubungan efektif diperoleh oleh perusahaan asing dari negara
antara BUT dengan harta atau kegiatan yang sumber, selain penghasilan yang secara nyata
memberikan penghasilan dimaksud (konsep diperoleh BUT dari negara sumber tersebut. Akan
effectively connectedincome). Ketiga konsep tetapi, pada dasarnya OECD Model tidak
penghasilan tersebut sejalan dengan konsep mengakomodasi prinsip force of attraction ataupun
penghasilan dalam tax treaty berbasis UN Model. effectively connected income. Pada tax treaty yang
Akan tetapi, tax treaty berbasis OECD Model hanya berbasis OECD Model murni, penghasilan BUT yang
mengakomodasi satu jenis penghasilan, yaitu diakui hanyalah penghasilan yang nyata-nyata
penghasilan yang diterima oleh BUT secara faktual. diterima oleh BUT tersebut (factual attribution).
Pada dasarnya, klausul mengenai prinsip Peniadaan prinsip ini didasari pertimbangan OECD
force of attraction dibuat untuk mengakomodasi untuk menciptakan sistem administrasi perpajakan
kepentingan pengenaan pajak dari negara sumber. yang lebih sederhana dan efisien. Hal tersebut
Prinsip force of attraction dibuat untuk mengatasi dijelaskan dalam Commentary On Article 7
kemungkinan terjadinya penghindaran pajak Concerning The Taxation Of Business Profits.
mengenai pengaturan skema bisnis tertentu. Tax treaty antara Indonesia dan Belanda
Dengan prinsip ini, BUT tidak dapat melakukan adalah salah satu contoh tax treaty berbasis OECD
penghindaran pajak dengan memanfaatkan kontrak Model. Namun, dalam rumusan tax treaty
bisnis yang dilakukan langsung antara kantor pusat Indonesia-Belanda telah ditambahkan prinsip force
dengan konsumen tanpa melalui BUT tersebut. of attraction, lebih tepatnya limited force of
Secara konsep, prinsip force of attraction yang attraction, serta effectively connected income
dianut oleh Undang-Undang Pajak Penghasilan tersebut, yang juga telah disesuaikan dengan kondisi
Indonesia adalah prinsip limited force of attraction. kedua belah pihak. Klausul Article 7 dalam tax
Prinsip ini mengatur dua karakteristik utama agar treatyIndonesia-Belanda menyebutkan bahwa
penghasilan yang diterima kantor pusat dapat penghasilan dari negara sumber dapat dikenakan
dikenakan pajak, yaitu: 1) harus ada BUT di negara pajak oleh negara sumber sebesar penghasilan yang
sumber, dan 2) penghasilan yang diterima kantor nyata-nyata diperoleh BUT tersebut dari negara
pusat tersebut sama atau serupa dengan sumber, atau dari penghasilan yang dihasilkan dari
penghasilan BUT tersebut. Secara konsep, penjualan yang dilakukan oleh kantor pusatnya yang
sebenarnya dikenal juga prinsip full force of sejenis dengan penjualan yang dilakukan oleh
attraction, yaitu ketika penghasilan yang diterima bentuk usaha tetap, atau dari transaksi bisnis lainnya
kantor pusat tersebut dapat dikenakan pajak yang menghasilkan hal yang sama apabila dilakukan
walaupun tidak ada penghasilan melalui BUT melalui bentuk usaha tetapnya.
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 18

Penghasilan jenis kedua, penghasilan Akan tetapi, jika kita terjemahkan klausul
berdasarkan prinsip limited force of attraction, pada dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi
dasarnya mensyaratkan adanya penghasilan sejenis Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 15
yang diterima oleh kantor perwakilan di Indonesia. Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Dengan kata lain, pada dasarnya prinsip limited force Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal
of attraction mensyaratkan terlebih dahulu adanya tersebut, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya
penghasilan jenis pertama, yaitu factual atrribution. BKPM melarang suatu KPPA untuk mencari
Berdasarkan konsep ini, kantor perwakilan Uber penghasilan yang dalam konteks ini lebih tepat jika
(Asia) Limited tidak mungkin memiliki penghasilan diterjemahkan sebagai penghasilan yang
berdasarkan prinsip limited force of attraction, sifatnyafactual attribution. Namun, aktivitas
walaupun perusahaan tersebut telah membebankan mencari penghasilan berdasarkan dua prinsip
biaya atas kegiatan-kegiatan operasional yang lainnya pada dasarnya tidak dilarang oleh BKPM
dilakukan di Indonesia, antara lain beban atas sewa berdasarkan klausul tersebut. Dalam contoh ini,
ruangan dan jasa profesional yang diperoleh dari SPT Uber tetap diizinkan oleh BKPM untuk menjalankan
Masa PPh Pasal 4(2) dan SPT Masa PPh Pasal 23 yang aktivitasnya untuk mencari penghasilan di Indonesia
disampaikan setelah mendapat teguran dari account dengan kondisi penghasilan tersebut secara
representative. langsung diterima oleh kantor pusatnya tanpa
Walaupun kegiatan mencari penghasilan melalui kantor perwakilan di Indonesia. Perlu diingat
oleh kantor perwakilan Uber (Asia) Ltd. di Indonesia pula bahwa pada dasarnya BKPM tidak mengenal
masih debatable, sebenarnya klausul dalam tax terminologi BUT atau permanent establishment
treaty berbasis OECD Model yang dianut oleh seperti yang dikenal dalam konteks perpajakan.
Indonesia-Belanda tidak membatasi kriteria BUT Dengan kata lain, pada dasarnya, tidak menutup
berdasarkan aktivitas mencari profit semata, kemungkinan jika sebuah kantor perwakilan yang
melainkan dalam konteks yang lebih luas, yaitu dianggap oleh BKPM sebagai sebuah KPPA dapat
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan. Dalam dianggap sebagai sebuah BUT dalam konteks
Commentary On Article 5Concerning The Definition perpajakan.
Of Permanent Establishment disebutkan bahwa Berdasarkan penjelasan-penjelasan
pada dasarnya, mungkin akan menjadi hal yang sebelumnya, sebenarnya perwakilan Uber (Asia)
dianggap perlu bagi sebagian pihak untuk Limited di Indonesia secara filosofis telah memenuhi
menambahkan kejelasan klausul mengenai kriteria suatu BUT dikaitkan dengan entitlement
kontribusi atas profit dalam karakteristik BUT. theory serta benefit theory. Oleh karena itu, secara
Terkait proses bisnis yang lazim pada saat ini, hal ini legal formal, Uber (Asia) Ltd masih belum dapat
dianggap tidak perlu karena pada dasarnya, semua dianggap sebagai sebuah BUT karena ketentuan-
kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap bagian ketentuan yang ada tidak mengakomodasi
perusahaan pada akhirnya akan menyumbangkan karakteristik skema bisnis Uber tersebut sebagai
profit bagi perusahaan, baik dalam jumlah kecil sebuah BUT. Dalam hal ini, Uber telah berhasil
ataupun besar. memanfaatkan celah-celah dalam kelaziman
Batasan kegiatan yang dilakukan, seperti perpajakan internasional, sehingga perusahaan
telah dijelaskan sebelumnya, adalah bahwa kegiatan tersebut dapat melakukan penghindaran pajak yang
tersebut memang merupakan bagian dari kegiatan sedemikian rupa. Hal inilah yang menyebabkan
usaha yang dilakukan oleh kantor pusat melalui BUT kantor perwakilan Uber (Asia) Ltd hingga kini tetap
tersebut. Selain itu, kegiatan tersebut sifatnya bukan berstatus sebuah KPPA, bukan sebuah BUT.
kegiatan penunjang atau persiapan. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan 5. KESIMPULAN
bahwa dari segi perpajakan, kegiatan yang dilakukan Pada dasarnya, konsep BUT diciptakan
oleh Uber di Indonesia pada dasarnya secara konsep untuk mengakomodasi kepentingan negara sumber
telah memenuhi kriteria menjalankan usaha atau atas hak pemajakannya bagi subjek pajak luar negeri
melakukan kegiatan suatu BUT. Hal ini bertentangan yang secara konsisten dan kontinu mencari
dengan klausul dalam Peraturan Kepala Badan penghasilan dari negara tersebut. Konsep ini terlahir
Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dengan didasari dua asas utama, yaitu entitlement
Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata theory dan benefit theory. Entitlement theory
Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal biasanya dikaitkan dengan aspek keberadaan BUT
yang menegaskan bahwa suatu kantor perwakilan tersebut di negara sumber, sedangkan benefit
harus menjalankan aktivitas yang sifatnya secara theory biasanya dikaitkan dengan aspek kegiatan
nyata mencari penghasilan di Indonesia.
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 19

atau aktivitas yang dilakukan oleh BUT tersebut khususnya terkait ketentuan mengenai aspek
untuk dapat menggali suatu penghasilan dari negara keberadaan dan aspek mencari penghasilan dari
sumber. Ketentuan-ketentuan perpajakan yang ada suatu BUT. Selain itu, pemerintah dapat
hingga kini masih condong kepada aspek physical mengoptimalkan potensi pajak lain misalnya PPN.
presence untuk menetapkan keberadaan BUT di
suatu negara sumber. Bahkan jika dikaitkan dengan 6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
kegiatan bisnis berbasis digital, konsep physical Penelitian ini memiliki beberapa
presence ini tetap masih digunakan hingga saat ini. keterbatasan. Pertama, pengamatan terhadap kasus
Misalnya, sebuah subjek pajak luar negeri baru perwakilan Uber dalam penelitian ini hanya terbatas
dapat dianggap memiliki BUT di negara sumber jika pada rentang kasus yang terjadi sejak tahun 2015
terdapat server yang dimiliki atau dikuasai pada hingga Mei 2017. Padahal penerapan Peraturan
negara sumber tersebut. Konsep keberadaan server Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
pada dasarnya merupakan konsep physical PM 26 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
presence. Secara konseptual kantor perwakilan Uber Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
(Asia) Ltd telah memenuhi aspek keberadaan Umum Tidak Dalam Trayek yang sebelumnya
nonfisik. Namun, karena peraturan-peraturan yang dianggap dapat menjadi solusi jangka pendek atas
berlaku masih belum mengakomodasi konsep kasus tersebut masih bertahap. Selain itu, masih
virtual/digital presence, kantor perwakilan Uber mungkin terjadi revisi atas peraturan tersebut
(Asia) Ltd dianggap belum memenuhi aspek mengingat reaksi pelaku usaha yang tidak
keberadaan suatu BUT di Indonesia. sepenuhnya menyetujui keseluruhan klausul dalam
Ketentuan perpajakan yang ada pada ketentuan tersebut. Kedua, Skema bisnis yang
dasarnya menyatakan bahwa suatu BUT dianggap digunakan untuk analisis dalam penelitian ini berasal
melakukan aktivitas mencari penghasilan dari dari informasi sekunder, yaitu bersumber dari
negara sumber berdasarkan benefit theory, tidak internet, hasil wawancara dengan account
semata-mata pada kegiatan yang nyata-nyata dapat representative pada KPP Badan dan Orang Asing,
menciptakan suatu penghasilan dari negara sumber serta wawancara kepada driver Uber. Oleh karena
tersebut. Suatu subjek pajak luar negeri dianggap itu, untuk penelitian selanjutnya dapat
mencari penghasilan melalui BUT ketika BUT menggunakan kasus uber di negara lain atau dapat
tersebut melakukan aktivitas operasi utama atau menggunakan objek sejenis sehingga dapat
yang dominan dari keseluruhan proses bisnis membandingkan dengan penelitian ini.
perusahaan, selama kegiatan tersebut sifatnya Untuk jangka panjang, terkait potensi pajak
bukan sekadar persiapan atau penunjang penghasilan, perlu dilakukan penyempurnaan
(preparatory or auxiliary). Pada dasarnya, walaupun peraturan terkait aspek keberadaan dan aspek
kantor perwakilan tidak membukukan penghasilan melalukan kegiatan dari suatu BUT. Penyempurnaan
secara faktual, kantor perwakilan tersebut telah tersebut bukan hanya atas ketentuan perundang-
dianggap melakukan kegiatan berdasarkan undangan domestik, tetapi juga atas kelaziman
ketentuan-ketentuan yang ada selama memenuhi perpajakan internasional dalam tax treaty karena
kriteria yang disebutkan sebelumnya. Secara sifat tax treaty yang merupakan lex specialis atas
konseptual kantor perwakilan Uber (Asia) Ltd telah Undang-Undang Pajak Penghasilan. Untuk jangka
memenuhi aspek melakukan aktivitas dalam rangka menengah, perlu dilakukan optimalisasi penggalian
mencari penghasilan di Indonesia. Namun, potensi atas Pajak Pertambahan Nilai yang
berdasarkan ketentuan yang ada kantor perwakilan merupakan pajak domestik yang tidak tunduk pada
Uber (Asia) Ltd tersebut masih dianggap sebagai ketentuan tax treaty. Akan tetapi, masih ada kendala
kantor perwakilan yang tidak melakukan kegiatan terkait klausul Pengusaha Kena Pajak dalam Undang-
dalam rangka mencari penghasilan di Indonesia Undang PPN yang hingga kini masih merujuk pada
karena keseluruhan penghasilan dialihkan ke Uber definisi bentuk badan yang didalamnya termasuk
B.V. di Belanda. Kantor perwakilan Uber (Asia) Ltd BUT. Hal ini perlu disiasati dengan mengubah definisi
masih dianggap merupakan sebuah representative PKP tersebut, atau meniru langkah yang dilakukan
office dengan memanfaatkan celah-celah Pemerintah Jepang dengan mewajibkan perusahaan
kesepakatan perpajakan internasional. Oleh karena e-commerce asing untuk menunjuk agen di negara
itu, hal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk tersebut sebagai pemungut PPN. Alternatif lain yang
dapat mengoptimalkan penggalian potensi dapat dilakukan adalah dengan merumuskan pajak
perpajakan dari perusahaan tersebut dan khusus untuk transaksi-transaksi berbasis layanan
perusahnaan-perusahaan sejenis adalah dengan internet yang memiliki karakteristik khusus tersebut,
memperbaiki aturan-aturan yang berlaku,
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 20

misalnya dengan mencontoh Negara India dengan Globalization and Tax systems: Implications
Equalisation Levy-nya. Dapat juga dengan for Developing Countries with Particular
menetapkan pajak per trip bagi Uber, atau bit tax Reference to Southeast Asia.Adelaide: Center
dengan basis pajak jumlah data yang For International Economic Studies.
ditransmisikan.Dalam jangka pendek, DJP dapat Cavelti, Luzius U., Christian Jaag, and Tobias F.
bekerja sama dengan kementerian lain seperti Rohner. 2016. Why Corporate Taxation
misalnya Kementerian Komunikasi dan Informasi. Means Source Taxation: A Response to the
Contoh yang baik yang telah dilakukan pemerintah OECD's Actions Against Base Erosion and
adalah dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Profit Shifting. Zurich: Swiss Economics SE AG.
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 26 Creswell, John W. Penerjemah Ahmad Lintang
Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Lazuardi. 2014. Penelitian Kualitatif dan
Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Desain Riset, Memilih di Antara Lima
Dalam Trayek yang merupakan pengganti dari Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Dale, Harvey P. 1986.
Nomor PM 32 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan EffectivelyConnectedIncome.Tax Law Review
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Vol. 42: 689-752.
Umum Tidak Dalam Trayek. Klausul dalam peraturan Huang, Byron M. 2015. Walking the Thirteenth Floor:
tersebut memiliki implikasi yang dapat memperkuat The Taxation of Virtual Economies.Yale
posisi pemerintah guna mengenakan pajak Journal of Law and Technology: Vol. 17 : Iss. 1
perusahaan transportasi berbasis teknologi , Article 6.
informasi, walaupun memang masih terdapat celah Huberman, Michael A & Miles, Mathew B.
lain yang perlu diperbaiki. Celah tersebut terutama Penerjemah Tjetjep Rohendi. 2009.
terkait belum diaturnya secara tegas pemusatan AnalisisData Kualitatif Buku Sumber Tentang
penghasilan di Indonesia guna mencegah skema Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press
pengalihan penghasilan seperti yang selama ini McIntyre.Michael J.. 2001.U.S. Taxation of Foreign
dilakukan oleh Uber. Hal lain yang dapat Corporations in the Digital Age.Bulletin for
menghambat pemberlakuan peraturan sejenis International Fiscal Documentation.
adalah tantangan dari para pelaku bisnis melalui McLure,Jr., Charles E. 2000. Alternatives To The
internet tersebut. Oleh karena itu, masih perlu Concept Of Permanent Establishment.
dirumuskan peraturan-peraturan lain yang Toronto: Canadian Tax Foundation.
melibatkan instansi lainnya, misalnya Kementerian Mertokusumo dan Pitlo. 1993.Bab-Bab Tentang
Komunikasi dan Informasi yang memiliki wewenang Penemuan Hukum. Bandung:PT. Citra Aditya
untuk mengawasi aplikasi yang berjalan melalui Bakti.
internet di Indonesia. Dengan demikian, akan makin Neuman, W. Lawrence. 2014. Social Research
menguatkan posisi pemerintah jika para pelaku Methods: Qualitative and
bisnis tersebut tidak mau mengikuti peraturan yang QuantitativeApproaches. Needham Heights:
telah ditetapkan. A Viacom Company.
Nozick, Robert. 1974. Anarchy, State, and Utopia.
PENGHARGAAN (ACKNOWLEDGEMENT) New York: Basic Books.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Organization for Economic Co-operation and
Politeknik Keuangan Negara STAN dan Direktorat Development. 2004. Are the Current Treaty
Jenderal Pajak baik secara insitusi maupun pegawai Rules for Taxing Business Profits Appropriate
yang memberikan kontribusi baik langsung maupun for E-Commerce? Organization for Economic
tidak langsung dalam penyelesain penelitian ini. Co-operation and Development
Penulis bertanggungjawab sepenuhnya terhadap Organization for Economic Co-operation and
hasil penelitian termasuk error yang kemungkinan Development. 2014. OECD/G20 Base Erosion
terjadi. and Profit Shifting Project Addressing the Tax
Challenges of the Digital Economy. OECD
DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES) Publishing.
Artikel Jurnal: Pinto, Dale. 2003. E-commerce and Source-based
Ali, Achmad. 2002. Menguak Tabir Hukum (Suatu Income Taxation. Amsterdam: IBFD
Kajian Filosofisdan Sosiologis), Jakarta: PT. Publication BV.
Toko Gunung Agung Tbk. Poerwandari, Kristi. 2007. Pendekatan Kualitatif
Asher, Mukul G., Ramkishen S. Rajan. 1999. untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok:
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 21

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Usaha Tetap Bagi Subjek Pajak Luar Negeri
dan Pendidikan Psikologi. Yang Menyediakan Layanan Aplikasi
Rahardjo, Satjipto.2007.Biarkan Hukum Mengalir, Dan/Atau Layanan Konten Melalui Internet.
Catatan Kritis tentang Pergulatan Manusia Bowers, Simon. 10 Oktober 2016. Uber’s main UK
dan Hukum. Jakarta:Penerbit Buku Kompas. business paid only £411,000 in tax last year.
Rosdiana, Haula dan Rasin Tarigan, 2005, (https://www.theguardian.com/business/20
Perpajakan, Teori dan Aplikasi, Jakarta:PT. 16/oct/10/ubers-main-uk-business-paid-
Raja Grafindo Persada. only-411000-in-tax-last-year, diakses 15
Sakti, Nufransa Wira. 2007. E-commerce as the Tax Maret 2017)
Potential Revenue in Indonesia. Japan:- Bradley, Anusha. 13 Juli 2016. Uber NZ earns $1m,
Peraturan: pays $9000 in tax.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang (http://www.radionz.co.nz/news/national/3
Perseroan Terbatas. 08581/uber%27s-%27extremely-
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 elaborate%27-tax-arrangements, diakses 15
Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Maret 2017)
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Deny , Septian. 15 Septembe 2016. BPS: Jumlah e-
Tentang Pajak Penghasilan. Commerce di Indonesia Capai 26,2 Juta.
Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 2000 tentang (http://bisnis.liputan6.com/read/2602680/b
Kantor Perwakilan Perusahaan Asing. ps-jumlah-e-commerce-di-indonesia-capai-
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman 262-juta, diakses 15 Maret 2017)
Modal Republik Indonesia Nomor 15 Tahun Hawkins, Andrew J. 22 Agustus 2016. Massachusetts
2015 Tentang Pedoman Dan Tata Cara becomes the first state to tax Uber and Lyft.
Perizinan Dan Nonperizinan Penanaman (http://www.theverge.com/2016/8/22/1258
Modal. 5976/massachusetts-uber-lyft-tax-taxi-ride-
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia hail, diakses 15 Maret 2017)
Nomor PM 32 Tahun 2016 Tentang Ingram, David. 20 Agustus 2016. Massachusetts to
Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan tax ride-hailing apps, give the money to taxis.
Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam (http://www.reuters.com/article/us-
Trayek. massachusetts-uber-idUSKCN10U1ST ,
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia diakses 15 Maret 2017)
Nomor PM 26 Tahun 2017 Tentang McGarvey, Robert. 8 Desember 2015. How Uber
Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan dodges paying tax in Canada.
Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam (http://www.troymedia.com/2015/12/08/ho
Trayek. w-uber-dodges-paying-taxes-in-canada/ ,
Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi diakses 15 Maret 2017)
Penanaman Modal Nomor Rahmayani, Indah. 30 Oktober 2015. Potensi Pajak
22/SK/2001Tentang Ketentuan Pelaksanaan "e-Commerce" Bisa Tembus Rp 15
Keputusan Presiden Nomor 90Tahun 2000 Triliun.(https://kominfo.go.id/index.php/con
Tentang Kantor Perwakilan Perusahaan tent/detail/6309/Potensi+Pajak+%22e-
Asing. Commerce%22+Bisa+Tembus+Rp+15+Triliun
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : Se - /0/sorotan_media, diakses 15 Maret 2017)
60/Pj/2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Ting, Antony. 1 Desember 2015. Explainer: how Uber
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor and Airbnb are reducing their Australian
Per-20/Pj/2013 Tentang Tata Cara tax bill.
Pendaftaran Dan Pemberian Nomor Pokok (http://theconversation.com/explainer-how-
Wajib Pajak, Pelaporan Usaha Dan uber-and-airbnb-are-reducing-their-
Pengukuhan Pengusuha Kena Pajak, australian-tax-bill-51111, diakses 15 Maret
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan 2017)
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kerja William-Gruts, Oscar. 3 Februari 2016. European MP
Pajak, Serta Perubahan Data Dan accuses Uber of being 'designed, from the
Pemindahan Wajib Pajak Sebagaimana Telah start, to reduce its tax'.
Diubah Dengan Peraturan Direktur Jenderal (http://uk.businessinsider.com/uber-tax-
Pajak Nomor Per-38/Pj/2013. europe-dutch-zero-employees-2016-2,
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor Se - diakses 15 Maret 2017)
04/Pj/2017 Tentang Penentuan Bentuk
ANALISIS PERPAJAKAN TERHADAP BADAN USAHA TETAP BERBASIS Jurnal Manajemen Keuangan Publik
LAYANAN APLIKASI Vol.2, No.1, (2018), Hal.1-22
Muhammad Ferdian Saputra dan Amrie Firmansyah
Halaman 22

Zeldin, Wendy. Library of Congress. 19 September


2016. Vietnam: Document on Taxation of
Uber Services Issued.
(http://www.loc.gov/law/foreign-
news/article/vietnam-document-on-
taxation-of-uber-services-issued/, diakses 15
Maret 2017)
Zhou, Naaman. 13 Desember 2016. Tax office
announces crackdown on Uber and other
ride-sharing services.
(https://www.theguardian.com/australia-
news/2016/dec/13/tax-office-announces-
crackdown-on-uber-and-other-ride-sharing-
services, diakses 15 Maret 2017)

Das könnte Ihnen auch gefallen