Sie sind auf Seite 1von 2

Nama: Yosua Hamonangan Sihotang

NIM: 180200372

Kelas Tindak Pidana Khusus Grup A

Dosen Pengampu: Bapak Syafruddin, SH., MH., DFM.

Foto Pertama

be applicable to providers of financial reporting suspected transactions and Article 8 provides


that the sanction shall consist of a fine in the amount of Rp. 250 million up to Rp. 1 billion;

whereas “membayarkan” (disburse)” means delivering anything, either cash or cheque and
the element “known” means that the perpetrator is aware that the assets paid are the proceeds
of a criminal act, and “reasonably suspected” means that the perpetrator can reasonably
evaluate that the assets are the proceeds of a criminal act;

whereas money laundering refers to an act of placing, transferring, disbursing, spending,


donating, contributing, entrusting or other acts related to assets known or reasonably
suspected as the proceeds of crime for the purpose of hiding or disguising the origins of
assets, so that it appears as if such assets were legitimate, and accordingly, any act in the
process of money laundering shall consist of the way of placement namely the effort to place
the cash being the proceeds of crime into a financial

Foto Kedua

A person to another person in the form of either cheque or cash.

2) In this case, in its considerations, the Panel of Judges has applied the elucidation on Article
3 pharagraph (1) of Law No. 15 Year 2002 jo. Law No. 25 Year 2003, namely that with
respect to the Assets suspected to be the proceeds of a criminal act of money laundering, it is
not neccesary to substantiate the predicate crime first in order to commence investigation in a
criminal act of money laundering. In fact, in its consideration, the Panel of Judges asserted
that a criminal act in the banking sector as a predicate crime was revealed in the hearing,
considering that Ir. Wahyu Hartanto B.S. as the head of the Senen Auxilliary Branch Office
of B.I.I was being examined as defendant at the Central Jakarta District Court.

3) In the substantion of the predicate crime, it is not necessary for the Panel of Judges to
prove in detail the elements of the predicate crime, but it is sufficient to indicate the
qualification of the predicate crime. For example, in this case, it would be sufficient to
indicate that the assets are known or reasonably suspected as the proceeds of a criminal act in
the banking sector. The panel of Judges does not need to prove any predicate crime article
being violated
Terjemahan bebas dari saya dan memakai literatur kamus
Foto Pertama

Berlaku bagi penyelenggara pelaporan keuangan yang diduga melakukan transaksi dan Pasal
8 mengatur bahwa sanksi berupa denda sebesar Rp. 250 juta sampai dengan Rp. 1 Milyar;

Sedangkan "membayarkan" (mencairkan)" berarti mengirimkan sesuatu, baik pembayaran


tunai atau cek dan elemen "dikenal" berarti pelaku adalah sadar bahwa harta yang dibayarkan
merupakan hasil dari sebuah tindak pidana, dan "patut dicurigai" berarti bahwa pelaku dapat
menilai secara wajar bahwa kekayaan tersebut merupakan hasil tindak pidana;

Sedangkan pencucian uang mengacu pada tindakan penempatan; mentransfer, mencairkan,


menghabiskan, menyumbangkan, membantu/menyumbangkan, mempercayakan, atau
perbuatan lain yang berkaitan dengan kekayaan yang diketahui atau patut diduga sebagai
hasil tindak pidana untuk tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul kekayaan,
sehingga tampaknya aset semacam itu sah, dan karenanya, Setiap perbuatan dalam proses
pencucian uang terdiri dari cara penempatan yaitu upaya memasukkan uang hasil tindak
pidana ke dalam keuangan.

Foto Kedua

Seseorang kepada orang lain dalam bentuk cek atau uang tunai.

2) Dalam kasus ini, pada pertimbanganya, Majelis Hakim telah menerapkan penjelasan Pasal
3 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2002 jo. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003, yaitu
mengenai Harta Kekayaan yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang, tidak perlu
dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asal tersebut dalam rangka memulai penyidikan
tindak pidana pencucian uang. Padahal, dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menegaskan
bahwa tindak pidana di bidang perbankan sebagai tindak pidana asal terungkap dalam
persidangan, mengingat Ir. Wahyu Hartanto B.S. selaku Pimpinan Kantor Cabang Pembantu
Senen B.I.I sedang diperiksa sebagai tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

3) Dalam substansi Tindak Pidana Asal, Majelis Hakim tidak perlu membuktikan secara rinci
unsur-unsur Tindak Pidana Asal, tetapi sudah cukup untuk menunjukkan kualifikasi Tindak
Pidana Asal. Misalnya, dalam hal ini, cukup menunjukkan bahwa aset tersebut diketahui atau
patut diduga sebagai hasil tindak pidana di bidang perbankan. Majelis Hakim tidak perlu
membuktikan adanya pasal tindak pidana asal yang dilanggar.

Das könnte Ihnen auch gefallen