Sie sind auf Seite 1von 22

Vol.1 No.

1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan


Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, Kabupaten
Banyuwangi
Indra Perdana Wibisono1
indrawibisono51@gmail.com

Abstract
Ecotourism Rajegwesi Village in Meru Betiri National Park or Taman Nasional
Meru Betiri (TNMB) has been developed as tourism destination managed in
cooperation with local people. However, tourist visit number still needs to be
increased and the condition of tourism area is not fully satisfying the tourists
expectations. The research is descriptive and verificative, while the main data were
collected through questionnaire distribution to 400 tourists who had visited
Ecotourism Rajegwesi Village more than once. Based on the analysis, it is suggested
that further research on the potential of travel in Betiri Meru National Park
(national park). In addition TNMB suggested to business and Ecotourism Society
Rajegwesi to improve the facilities in Ecotourism Rajegwesi include resting facilities
(beach chair, gazebo), play facilities for the various age groups, other public
facilities. Excellence attractive natural conditions need to be maintained and
preserved. Accessibility to a location that is less need to be improved in cooperation
with the Department of Transportation Banyuwangi. Promotion of tourist sites
should be increased up to national and international level to increase the number of
domestic and foreign tourists visiting the country.
Keyword: Ecotourism, Characteristics, Patronage Buying Motives and Purchase
Decision

Abstrak
Ekowisata Rajegwesi Village di Taman Nasional Meru Betiri atau Taman Nasional
Meru Betiri (TNMB) telah dikembangkan sebagai tujuan wisata yang dikelola
bekerja sama dengan masyarakat setempat. Namun, tingkat kunjungan wisatawan
masih perlu ditingkatkan dan kondisi kawasan wisata tidak sepenuhnya memuaskan
harapan wisatawan. Penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, sedangkan data
utama dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 400 turis yang
mengunjungi Ekowisata Rajegwesi Village lebih dari sekali. Berdasarkan analisis,
disarankan agar penelitian lebih lanjut tentang potensi perjalanan di Taman Nasional
Meru Betiri (taman nasional). Selain TNMB menyarankan untuk bisnis dan
Ekowisata Masyarakat Rajegwesi untuk meningkatkan fasilitas di Ekowisata
Rajegwesi mencakup fasilitas peristirahatan (kursi pantai, gazebo), fasilitas bermain
untuk berbagai kelompok umur, fasilitas umum lainnya. Keunggulan kondisi alam
yang menarik perlu dijaga dan dilestarikan. Aksesibilitas ke lokasi yang kurang perlu
ditingkatkan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Banyuwangi. Promosi lokasi

1
Dosen Universitas Jember

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 49
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

wisata harus ditingkatkan hingga tingkat nasional dan internasional untuk


meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan asing yang berkunjung ke daerah itu.
Kata Kunci: Ekowisata, Karakteristik, Patronage Buying Motives, dan Keputusan
Pembelian

Latar Belakang keanekaragaman hayati yang tingggi,


diantaranya adalah kekayaan flora
Pada dasarnya pariwisata
dengan berbagai jenis tumbuhan yang
merupakan suatu kebutuhan dasar
bermanfat obat, habitat fauna serta
manusia. Banyak alasan orang untuk
sebagai obyek dan daya tarik wisata
melakukan wisata, seperti kesehatan,
alam yang tersebar pada areal seluas
kesenangan, pendidikan agama,
58.000 Ha, dengan luas daratan 57.155
kebudayaan, hobi, olahraga,
Ha dan perairan 845 Ha. Beberapa
konferensi, seminar, dan lain-lain.
lokasi yang menarik untuk dikunjungi
Selanjutnya dalam perkembangannya,
di TNMB antara lain Pantai Rajegwesi
pariwisata saat ini dan masa
dan Pantai Teluk Ijo. Di pantai
mendatang telah tumbuh dan
tersebut, wisatawan yang berkunjung
berkembanga menjadi suatu industri
dapat melakukan wisata bahari,
yang berdiri sendiri. Banyak Negara
berenang, pengamatan satwa atau
yelah memanfaatkan pariwisata untuk
tumbuhan serta wisata budaya
meningkatkan kesejahteraan
(nelayan tradisional). Pantai
masyarakatnya termasuk Indonesia.
Rajegwesi berombak relatif kecil jika
Nirwandar (2006) menyatakan,
dibandingkan dengan pantai selatan
bahwa pengembangan pariwisata
lainnya, dimanfaatkan masyarakat
masih bertumpu pada daerah tujuan
sekitar kawasan untuk tempat
wisata utama tertentu saja, walaupun
pelabuhan kapal-kapal nelayan
banyak daerah lain diyakini memiliki
penangkap ikan dan sekaligus sebagai
potensi kegiatan pariwisata yang
tempat pelelangan ikan. Rajegwesi
tinggi dan belum mendapat perhatian
merupakan salah satu tempat yang
untuk segera dikembangkan. Lebih
dikunjungi oleh berbagai wisatawan
lanjut dikatakannya, bahwa banyak
baik wisatawan nusantara (wisnus)
faktor yang mempengaruhi wisatawan
maupun wisatawan manca negara
datang ke suatu daerah. Salah satu hal
(wisman), karena memiliki obyek dan
yang penting adalah pemasaran wisata
daya tarik wisata yang bervariasi.
itu sendiri, yang pada gilirannya akan
Berbagai aktivitas dapat dilakukan
memberikan motivasi dan keputusan
wisatawan seperti melihat pantai,
wisatawan untuk datang ke lokasi
mandi dipantai, bersantai di pantai,
wisata. Hal lain yang penting juga
foto, surfing, snorkling, camping dan
diketahui adalah karakteristik
kuliner (makan ikan bakar segar).
wisatawan yang datang ke lokasi
Atraksi wisata budaya yang sering
wisata mempunyai potensi sendiri,
dikunjungi wisatawan berupa wisata
yang juga berbeda karakteristik
agro dan aktivitas masyarakat berupa
wisatawan yang datang.
cara pembuatan gula jawa (nderes)
Taman Nasional Meru Betiri
mulai dari pengambilan air kelapa
(TNMB) yang dikenal sebagai hutan
sampai proses pembuatan gulanya.
tropis dataran rendah di Propinsi Jawa
Aktivitas nelayan dan adanya
Timur bagian Selatan, memiliki

50 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

perayaan petik laut bisa menjadi daya pengelola hendaknya dapat memenuhi
tarik tersendiri untuk wisatawan. tuntutan keinginan konsumen yang
Pada tahun 2011 Seksi berubah dan cenderung meningkat
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah yang akhirnya akan berpengaruh
I Sarongan membuat program model terhadap keputusan konsumen dalam
desa konservasi (MDK) tepatnya di melakukan pembelian (kunjungan).
Resort Rajegwesi Blok Rajegwesi Dari berbagai pustaka dan wawancara
Dusun Krajan, Desa Sarongan, yang dilakukan dengan pengelola
Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Desa Ekowisata Rajegwesi
Banyuwangi. Model desa konservasi didapatkan, bahwa belum ada
tersebut diberi nama Masyarakat penelitian yang berkaitan dengan
Ekowisata Rajegwesi (MER). MER ini karakteristik wisatawan, patronage
didirikan untuk mencegah masyarakat buying motives, dan keputusan
sekitar merambah masuk ke kawasan wisatawan untuk mengunjungi Desa
TNMB, memberikan edukasi kepada Ekowista Rajegwesi tersebut dalam
masyarakat akan pentingnya menjaga memenuhi tuntutan yang berubah tadi.
lingkungan serta membuat Maka dari itu perlu dilakukan
perekonomian masyarakat menjadi penelitian mengenai hal tersebut.
lebih baik. MER diberikan keleluasaan Untuk itu penelitian ini seharusnya
dalam pengelolaan pantai Rajegwesi dilaksanakan.
dan Pantai Teluk Ijo oleh TNMB.
Aktivitas dan fasilitas yang ada di Tinjauan Pustaka
pantai Rajegwesi dan Teluk Ijo
Karakteristik Wisatawan
semuanya dikelola oleh MER. Dengan Seaton dan Bennet (1996)
kelebihan dan kekurangan yang menjelaskan gambaran mengenai
dimiliki oleh MER, hal itu tidak wisatawan biasanya dibedakan
mengurangi niat wisatawan yang ingin berdasarkan karakteristik
melepas kepenatan dan refreshing di perjalanannya (trip descriptor) dan
Pantai Rajegwesi atau Pantai Teluk karakteristik wisatawannya (tourist
Ijo.
descriptor)
Dari hal ini banyak faktor yang
1. Trip Descriptor
turut menentukan marketabel atau Wisatawan dibagi ke dalam
tidaknya suatu tempat wisata, kelompok-kelompok berdasarkan jenis
termasuk infrastruktur dan lingkungan perjalanan yang dilakukannya. Secara
budaya setempat. Promosi mengenai umum jenis perjalanan dibedakan
obyek wisata juga dapat membuat para menjadi : perjalanan rekreasi,
calon wisatawan membandingkan mengunjungi teman/keluarga (VFR =
berbagai pelayanan yang ditawarkan visiting friends and relatives),
oleh tempat wisata yang satu dengan perjalanan bisnis dan kelompok
yang lainnya. Selain itu fasilitas jalan perjalanan lainnya (Seaton & Bennet,
termasuk juga salah satu faktor yang 1996). Smith (1995) menambahkan
sangat penting bagi sektor pariwisata.
jenis perjalanan untuk kesehatan dan
Aksesibilitas untuk mencapai suatu keagamaan di luar kelompok lainnya.
obyek wisata akan mempengaruhi Lebih lanjut jenis-jenis perjalanan ini
wisatawan untuk berkunjung ke juga dapat dibedakan lagi berdasarkan
tempat wisata. lama perjalanan, jarak yang ditempuh,
Dalam upaya lebih waktu melakukan perjalanan tersebut,
meningkatkan jumlah pengunjung, jenis akomodasi atau transportasi yang

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 51
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

digunakan dalam perjalanan, seseorang maupun tipe keluarga


pengorganisasian perjalanan, besar akan berpengaruh pada waktu
pengeluaran dan lain-lain. luang yang dimiliki orang
2. Tourist Descriptor tersebut, dan lebih lanjut pada
Memfokuskan pada wisatawannya, “kemampuan”nya berwisata.
biasanya digambarkan dengan “Who Selain karakteristik sosio-
wants what, why, when, where and demografis, karakteristik lain
how much?”. Untuk menjelaskan hal- yang biasa digunakan dalam
hal tersebut digunakan beberapa mengelompokkan wisatawan
karakteristik diantaranya adalah adalah karakteristik geografis,
sebagai berikut: psikografis dan tingkah laku
a. Karakteristik Sosio-demografis (behavior) (Smith, 1995).
Karakteristik sosio-demografis b. Karakteristik geografis
mencoba menjawab pertanyaan Karakteristik geografis membagi
“who wants what”. Pembagian wisatawan berdasarkan lokasi
berdasarkan karakteristik ini tempat tinggalnya, biasanya
paling sering dilakukan untuk dibedakan menjadi desa-kota,
kepentingan analisis pariwisata, propinsi, maupun negara asalnya.
perencanaan dan pemasaran, Pembagian ini lebih lanjut dapat
karena sangat jelas definisinya pula dikelompokkan berdasarkan
dan relatif mudah pembagiannya ukuran (size) kota tempat tinggal
(Kotler, 1996). Yang termasuk (kota kecil, menengah,
dalam karakteristik sosio- besar/metropolitan), kepadatan
demografis diantaranya adalah penduduk di kota tersebut dan
jenis kelamin, umur, status lain-lain.
perkawinan, tingkat pendidikan, c. Karakteristik psikografis
pekerjaan, kelas sosial, ukuran Sementara itu karakteristik
keluarga atau jumlah anggota psikografis membagi wisatawan
keluarga dan lain-lain yang ke dalam kelompok-kelompok
dielaborasi dari karakteristik berdasarkan kelas sosial, life-style
tersebut. Karakteristik sosio- dan karakteristik personal.
demografis juga berkaitan satu Wisatawan dalam kelompok
dengan yang lain secara tidak demografis yang sama mungkin
langsung. Misalnya tingkat memiliki profil psikografis yang
pendidikan seseorang dengan sangat berbeda.
pekerjaan dan tingkat
pendapatannya, serta usia dengan Patronage Buying Motives
status perkawinan dan ukuran Menurut Stanton (1997:114)
keluarga. berpendapat bahwa Patronage Buying
Pembagian wisatawan Motives adalah alasan-alasan mengapa
berdasarkan karakteristik sosio- seorang konsumen memilih untuk
demografis ini paling nyata berbelanja pada suatu toko tertentu.
kaitannya dengan pola berwisata Dalam penelitian ini penulis
mereka. Jenis kelamin maupun menganalogikan toko dengan tempat
kelompok umur misalnya wisata, dalam hal ini adalah Desa
berkaitan dengan pilihan jenis Ekowisata Rajegwesi. Menurut
wisata yang dilakukan (Seaton & Buchari (2005:5) para pembeli
Bennet, 1996). Jenis pekerjaan

52 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

memiliki motuf dalam pembelian, tiga Proses pembelian dimulai ketika


macam motif dalam pembelian, yaitu: pembeli mengenali masalah atau
1. Primary Buying Motive, yaitu kebutuhan. Kebutuhan tersebut
untuk membeli yang sebenarnya, dapat dicetuskan oleh rangsangan
seperti orang kelaparan akan internal maupun eksternal.
mencari atau membeli nasi. 2. Pencarian Informasi
2. Selective Buying Motive, yaitu Konsumen yang terangsang
pembelian barang berdasarkan kebutuhannya akan terdorong
ratio, seperti: berdasarkan waktu, untuk mencari informasi yang
orang akan membeli makanan lebih banyak. Kita dapat
kaleng yang mudah dibuka agar membaginya ke dalam dua level
lebih cepat. rangsangan. Situasi pencarian
3. Patronage Buying Motive, yaitu informasi yang lebih ringan
selective buying motive yang dinamakan penguatan perhatian.
ditunjukan kepada tempat atau toko Pada level itu orang hanya sekedar
tertentu. Pemilihan ini bisa timbul lebih peka terhadap informasi
karena layanan yang memuaskan, produk. Pada level selanjutnya,
tempat dekat, cukup persediaan orang itu mungkin masuk ke
barang, ada halaman parkir, dan pencarian informasi secara aktif.
sebagainya. Mencari bahan bacaan, menelepon
teman, dan mengunjungi toko
Keputusan Wisatawan untuk mempelajari produk
Menurut Morgan dan Cerullo tertentu.
(dalam Salusu, 1996:51) 3. Evaluasi Alternatif
mendefinisikan keputusan sebagai Dalam hal ini ada beberapa konsep
sebuah kesimpulan yang dicapai dasar yang dapat membantu proses
sesudah dilakukan pertimbangan, yang evaluasi konsumen. Pertama,
terjadi setelah satu kemungkinan konsumen berusaha memenuhi
dipilih, sementara yang lain kebutuhan. Kedua, konsumen
dikesampingkan. Menurut Pitana dan mencari manfaat tertentu dari
Gayatri (2005:71) sebelum melakukan solusi produk. Ketiga, konsumen
perjalanan wisata, seorang calon memandang masing-masing
wisata terlebih dahulu melakukan produk sebagai kumpulan atribut
sebuah proses mental, untuk sampai dengan kemampuan berbeda-beda
pada keputusan, menyangkut kapan dalam memberikan manfaat yang
akan melakukan perjalanan, berapa digunakan untuk memuaskan
lama, kemana, dengan cara kebutuhan itu.
bagaimana, dan seterusnya. 4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2005) Dalam tahap evaluasi, para
konsumen dalam mengambil konsumen membentuk preferensi
keputusan mengikuti “model urutan atas merek-merek yang ada di
tahap” proses keputusan pembelian. dalam kumpulan pilihan.
Ada 5 (lima) tahap yang dapat Konsumen tersebut juga dapat
menampung seluruh cakupan membentuk niat untuk membeli
pertimbangan yang muncul ketika merek yang paling disukai.
konsumen menghadapi pembelian, Namun, dua faktor berikut dapat
yaitu : berada diantara niat pembelian dan
1. Pengenalan Masalah keputusan pembelian. Pertama,

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 53
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

sikap orang lain dan kedua, faktor contoh penelitian. Wisatawan yang
situasi yang tidak terantisipasi. dijadikan unit analisis dalam
5. Perilaku Pasca Pembelian penelitian ini adalah wisatawan
Setelah membeli produk, domestik yang lebih dari satu kali
konsumen akan mengalami level melakukan kunjungan ke Desa
kepuasan atau ketidakpuasan Ekowisata Rajegwesi.
tertentu.
Sampel Penelitian
Metode Penelitian Sampel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Tipe Penelitian
dengan menggunakan metode
Tipe yang digunakan dalam purposive sampling yakni dengan
penelitian ini adalah melalui survei memilih contoh yang mempunyai
yaitu penelitian yang didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi.
pengambilan contoh dari suatu Jumlah responden yang digunakan
populasi dengan menggunakan dalam penelitian ini sebanyak 400
kuesioner sebagai bahan pengumpulan orang wisatawan yang datang
data pokok. Jenis penelitian bersifat berkunjung ke Desa Ekowisata
deskriptif dan verikatif. Penelitian Rajegwesi.
deskriptif bertujuan untuk memperoleh
deskripsi tentang ciri-ciri variabel Pembahasan
patronage buying motives yang
Karakteristik Wisatawan
ditawarkan oleh Desa Ekowisata
Rajegwesi. Penelitian verikatif a. Asal Kota
dilakukan dengan cara mengumpulkan Karakteristik Wisatawan
data dan informasi di lapangan melalui berdasarkan asal kota dapat dilihat
penyebaran kuesioner kepada dalam Tabel dibawah ini:
sejumlah Wisatawan yang menjadi
Tabel 1. Persentase Wisatawan berdasarkan Asal Kota
Kota Asal Frekuensi Persentase
Banyuwangi 193 48,25
Jember 43 10,75
Bondowoso 28 7
Situbondo 25 6,25
Bali 23 5,75
Surabaya 29 7,25
Pasuruan 16 4
Malang 22 5,5
Probolinggo 12 3
Lumajang 9 2,25
Total 400 100

Dari Tabel diatas dapat dilihat Jember dan Banyuwangi. Hal ini
bahwa asal kota Wisatawan berasal diantaranya karena jarak tempuh untuk
dari berbagai daerah. Wisatawan yang mencapai ke lokasi wisata lebih
berkunjung ke Desa Ekowisata pendek dan mudah, terdapatnya waktu
Rajegwesi sebagian besar berasal dari luang dan bersamaan dengan

54 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

datangnya waktu liburan. Sedangkan berkunjung ke Desa Ekowisata


persentase yang paling sedikit yaitu Rajegwesi adalah laki-laki. Hal ini
Wisatawan yang berasal dari daerah dikarenakan banyak pengunjung
lainnya seperti Surabaya, Situbondo, diantaranya adalah pelajar laki-laki,
Bali, Malang, dan lainnya. para bapak yang tengah mengantar
anaknya berkunjung bersama keluarga
Jenis Kelamin bahkan sampai karyawan swasta yang
sedang berlibur di akhir pekan.
Karakteristik Wisatawan berdasar
jenis kelamin menunjukkan pada
umumnya Wisatawan yang
berkunjung ke Desa Ekowisata Usia
Karakteristik Wisatawan berdasarkan
Rajegwesi kebanyakan perempuan
usia ditunjukkan pada Tabel 2.
sebanyak 133 orang (33,25 %) dan
laki-laki sebanyak 267 orang (66,75
%). Kebanyakan Wisatawan yang
Tabel 2. Persentase Wisatawan berdasarkan Usia
Usia (tahun) Frekuensi Persentase

< 20 168 42
20-30 92 23
30-40 83 20,75
> 40 57 14,25
Total 400 100

Dari Tabel di atas, karakteristik Desa Ekowisata Rajegwesi


Wisatawan berdasarkan usia dari kebanyakan adalah pelajar sebanyak
berbagai golongan usia mulai dari 121 orang dengan persentase 30,25 %,
remaja hingga orang tua. Wisatawan kemudian disusul oleh Wisatawan
yang datang kebanyakan berusia di yang bekerja sebagai mahasiswa
bawah 20 tahun (42 %) yang sebanyak 107 orang (20,75 %),
diantaranya adalah para pelajar yang selanjutnya sebanyak 63 orang dengan
sedang berlibur bersama rombungan. persentase 15,75% bekerja sebagai
Sedangkan Wisatawan yang paling pegawai negeri sedangkan yang paling
sedikit berusia di atas 40 tahun (14,25 sedikit adalah lain-lain sebanyak 30
%), adalah para guru baik yang orang (7,5 %). Wisatawan yang
mengantarkan anak didiknya berlibur berstatus karyawan swasta pada
maupun para orang tua yang umumnya adalah mereka yang bekerja
membawa serta keluarganya untuk di wilayah Jember, Banyuwangi,
menghabiskan waktu senggangnya di Situbondo, dan Bali. Sedangkan
Desa Ekowisata Rajegwesi. Wisatawan yang berstatus pegawai
negeri adalah mereka yang bekerja
Pekerjaan sebagai guru.
Karakteristik Wisatawan berdasarkan
pekerjaan menunjukkan bahwa
Wisatawan yang datang berkunjung ke

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 55
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Status Desa Ekowisata Rajegwesi umumnya


adalah para pelajar yang datang saat
Karakteristik Wisatawan berdasarkan
liburan sekolah.
status memperlihatkan sebanyak 256
orang Wisatawan berstatus belum
menikah dengan persentase 64 % dan Jenis Kedatangan
sebanyak 144 orang berstatus sudah Karakteristik Wisatawan berdasarkan
menikah dengan persentase 36 %. Hal jenis kedatangan Wisatawan secara
tersebut menunjukkan bahwa yang rinci disajikan pada Tabel 3.
mengunjungi Desa Ekowisata Adapun Tabel 3 adalah tersebut di
Rajegwesi adalah mereka yang belum bawah ini:
menikah, mengingat yang datang ke

Tabel 3. Persentase Wisatawan berdasarkan Jenis Kedatangan


Jenis Kedatangan Frekuensi Persentase
Sendiri 20 5
Keluarga 86 21,5
Teman 144 36
Rombongan 137 34,25
Lain-lain 13 3,25
Total 400 100

Dari Tabel 3 dapat dilihat keindahan pemandangan yang berada


bahwa karakteristik Wisatawan di Desa Ekowisata Rajegwesi.
berdasarkan jenis kedatangan pada Walaupun ada wisata budaya yang
umumnya melakukan wisata bersama ditawarkan tetapi semua wisatawan
dengan teman sebanyak 144 orang (36 yang datang mengenal Desa
%), sedangkan yang paling sedikit Ekowisata Rajegwesi dengan wisata
adalah Wisatawan yang datang dengan pantai dan hutan alam.
tujuan lain sebanyak 13 orang
(3,25%). Desa Ekowisata Rajegwesi Wisatawan yang Melanjutkan
ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Wisata ke Tempat Wisata Lain
Minggu, puncaknya pada hari libur Karakteristik Wisatawan
sekolah. Wisatawan yang datang pada berdasarkan Wisatawan yang akan
umumnya menggunakan seperti, melanjutkan wisata ke tempat lain
kendaraan pribadi maupun sarana menunjukkan sebanyak 203 orang
transportasi umum. (50,75) % dan yang tidak akan
mengunjungi lokasi wisata lain
Tujuan Berkunjung sebanyak 197 orang (49,25 %).
Karakteristik Wisatawan Wisatawan yang akan mengunjungi
berdasarkan tujuan berkunjung tempat wisata selain Desa Ekowisata
Wisatawan ke Desa Ekowisata Rajegwesi yaitu Wisatawan yang
Rajegwesi yaitu berwisata untuk membawa kendaraan pribadi sendiri
menikmati keindahan/pemandangan dan ingin mengetahui lokasi wisata
alam sebanyak 400 orang (100 %). lain selain Desa Ekowisata Rajegwesi.
Wisatawan menyatakan hal tersebut Sedangkan Wisatawan yang tidak
karena mereka dapat menyaksikan akan mengunjungi lokasi wisata lain

56 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

yaitu Wisatawan yang diantaranya banyak ataupun karena ketentuan


tidak mempunyai waktu yang lebih rombongan yang diikutinya.

Patronage Buying Motives di Desa Ekowisata Rajegwesi


Letak Lokasi Wisata
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Letak Lokasi Wisata

Variabel Indikator Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 2 3 4 5
Sangat strategis 42 10,5
Strategis 54 3,5
Kestrategisan
Biasa saja 59 14,7
lokasi wisata
Jauh 159 39,8
Sangat jauh 86 21,5
Jumlah 400 100
Sangat Dekat 6 1,5
Letak Dekat 77 19,2
Jarak dengan
Lokasi Biasa 94 23,5
sarana
Wisata Jauh 181 45,3
(X1)
Sangat Jauh 42 10,5
Jumlah 400 100
Sangat mudah 5 1,2
Mudah 42 10,5
Kemudahan
transportasi Biasa saja 80 20
Sulit 162 40,5
Sangat sulit 111 27,8
Jumlah 400 100

Dari Tabel 4 menunjukkan terlebih lagi apabila berpapasan


pada umumnya Wisatawan dengan kendaraan lain.
menyatakan bahwa kestrategisan Dari segi kemudahan
lokasi wisata yang mereka kunjungi transportasi pada umumnya
jauh, kemudian jarak dengan sarana Wisatawan menyatakan sulit dan
yang ada jauh. Kondisi jalan menuju sangat sulit tidak tersedia sarana
lokasi wisata pada saat penelitian, transportasi tersebut mudah
sedang diadakan perbaikan dan didapatkan dan cukup tersedia,
pengasapalan jalan dalam rangka sedangkan untuk Wisatawan lainnya
persiapan pembangunan infrastruktur menyatakan bahwa mereka datang
Kondisi jalan menuju lokasi wisata dengan menggunakan bus rombongan
yang berkelok-kelok dan cukup sempit maupun kendaraan pribadi sehingga
memerlukan kehati-hatian wisatawan, lebih mudah untuk mencapai lokasi
wisata.

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 57
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Suasana Lokasi Wisata


Tabel 5. Distribusi Frekuensi Suasana Lokasi Wisata
Variabel Indikator Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5
Sangat menyenangkan 37 9,3
Menyenangkan 179 44,8
Suasana Biasa saja 99 24,8
lokasi wisata
Tidak menyenangkan 71 17,8
Sangat tidak menyenangkan 14 3,5
Jumlah 400 100
Sangat leluasa 61 15,2

Keleluasaan Leluasa 170 42,5


melakukan Biasa saja 87 21,8
aktifitas
Tidak leluasa 73 18,2
Sangat tidak leluasa 9 2,3
Jumlah 400 100
Sangat nyaman 48 15,5
Nyaman 99 24,8
Kenyamanan Biasa 191 47,7
Kurang nyaman 48 12,0
Suasana Tidak nyaman 0 0
Lokasi Jumlah 400 100
Wisata (X2)
Sangat bersih 10 2,5
Bersih 62 15,5
Kebersihan Biasa saja 169 42,2
Tidak Bersih 118 29,5
Sangat tidak bersih 41 10,3
Jumlah 400 100
Sangat serasi 10 2,5
Serasi 55 13,7
Desain/tata Biasa saja 37,8
151
letak sarana
Tidak serasi 123 30,7
Sangat tidak serasi 61 15,3
Jumlah 400 100
Sangat serasi 5 1,2
Desain/tata Serasi 52 13,0
letak Biasa saja 156 39,0
prasarana Tidak serasi 100 25,0
Sangat tidak serasi 87 21,8
Jumlah 400 100

58 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Dari Tabel 5 di atas, mengenai Tanggapan Wisatawan mengenai


suasana lokasi wisata Wisatawan pada keserasian desain letak sarana dan
umumnya menyatakan menyenangkan, prasarana sebagian besar menyatakan
karena selain obyek dan daya tarik biasa dan tidak serasi. Hal ini
wisata juga terdapatnya pemandangan dikarenakan pantai yang ada Teluk Ijo
laut yang menghampar luas, pohon, yang dikelola oleh Desa Ekowisata
serta tanaman yang ada di lokasi Rajegwesi tidak tersedia tempat duduk
wisata indah dipandang. Mengenai di sekitar pantai melainkan harus
keleluasaan dalam melakukan aktifitas duduk di batu karang atau pasir.
berwisata, pada umumnya Wisatawan Sedangkan untuk di pantai Rajegwesi
menyatakan leluasa. Hal ini sendiri tempat duduk disediakan hanya
dikarenakan terdapatnya ruang yang sedikit. Wisatawan lebih banyak di
cukup luas untuk melakukan aktifitas duduk di tempat makan atau kantin.
wisata selama di lokasi wisata.
Hamparan pasir pantai yang cukup
luas memungkinkan mereka untuk
bergerak dengan leluasa.
Dari segi kenyamanan,
Wisatawan umumnya menyatakan
biasa hal ini di karenakan sampah
sampah yang berada di pantai
menyebabkan kurang enak di pandang.
Kemudian bila dilihat dari segi
kebersihan lokasi wisata, umumnya
Wisatawan menyatakan biasa saja. Hal
ini dikarenakan sebagian besar dari
wisaawan yang berkunjung tersebut
tengah berada di area yang banyak
dikunjungi wisatawan. Dan tidak
dipungkiri sebagian dari pengunjung
yang ada di area tersebut seringkali
membuang sampah tidak pada tempat
yang telah disediakan. Sehingga dari
aktivitas wisatawan yang demikian
timbul kesan tidak bersih karena
sampah yang berserakan. Sebagai
antisipasi dari pihak pengelola sendiri
telah menyediakan pembersih pantai
untuk mengangkut sampah-sampah
yang ada. Kemudian untuk Wisatawan
yang menyatakan bersih yaitu
Wisatawan yang berada di area wisata
yang tidak terlalu banyak dikunjungi
wisatawan sehingga kecil
kemungkinan ditemukannya sampah
yang berserakan.

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 59
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Fasilitas di Lokasi Wisata


Tabel 6. Distribusi Frekuensi Fasilitas di Lokasi Wisata
Variabel Indikator Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat lengkap 6 1.5
Lengkap 96 24,0
Kelengkapan sarana Biasa saja 112 28,0
Kurang lengkap 155 38,7
Tidak Lengkap 31 7,8
Jumlah 400 100
Sangat layak 4 1.0
Layak 94 23,5
Kelayakan sarana Biasa saja 190 47.5
Kurang layak 101 25.3
Tidak layak 11 2.8
Jumlah 400 100
Sangat lengkap 1 1
Lengkap 69 40
Kelengkapan prasarana Biasa saja 313 25
Kurang lengkap 16 17,2
Tidak Lengkap 1 0,3
Jumlah 400 100
Sangat layak 35 8,8
Layak 42 10,5
Kelayakan prasarana Biasa saja 291 72,8
Kurang layak 31 7,7
Fasilitas di Tidak layak 1 0,3
Lokasi Wisata Jumlah 400 100
(X3) Sangat lengkap 22 5,5
Lengkap 45 11,2
Kelengkapan sarana
Biasa saja 294 73,5
penunjang
Kurang lengkap 39 9.8
Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 400 100
Sangat layak 3 0,8
Layak 74 10,2
Kelayakan sarana Biasa saja 280 70,0
penunjang
Kurang layak 41 18,5
Tidak layak 2 0,5
Jumlah 400 100
Sangat menarik 27 6,7
Menarik 122 30,5
Variasi hiburan Biasa saja 146 36,5
Kurang menarik 69 17,3
Tidak menarik 36 9,0
Jumlah 400 100
Sangat menarik 116 29,0
Menarik 162 40,5
Pemandangan Biasa saja 73 18,2
Kurang menarik 33 8,3
Tidak menarik 16 4,0
Jumlah 400 100

60 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Dari Tabel 6, mengenai prasarana tersebut biasa saja, hal


kelengkapan sarana dan prasarana tersebut karena baru akan di tata oleh
yang terdapat di obyek wisata pada pengelola. Kelengkapan dan
umumnya Wisatawan menyatakan kelayakan sarana penunjang
biasa saja. Hal ini dikarenakan dinyatakan dengan biasa saja.
terdapat fasilitas yang mereka Kemudian untuk variasi hiburan yang
inginkan, mulai dari wartel, toilet, ada di lokasi wisata pada umumnya
kantin, sampai mesjid sekalipun. Wisatawan menyatakan biasa saja.
Tetapi hanya terpusat di satu tempat Lalu dari segi pemandangannya,
untuk kelayakannya sendiri Wisatawan menyatakan menarik.
Wisatawan menyatakan sarana dan

Harga
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Harga
Alternatif
Variabel Indikator Frekuensi Persentase
Jawaban
Sangat murah 13 3,5
Murah 184 6,3
Tiket
Biasa saja 164 41,0
masuk
Mahal 25 46,0
Sangat mahal 14 3,2
Jumlah 400 100
Sangat setuju 6 1,5
Setuju 114 28,3
Harga Variasi Biasa saja 225 56,3
(X4) harga
Tidak setuju 54 13,5
Sangat tidak setuju 1 0,3
Jumlah 400 100
Sangat murah 11 2,8
Murah 100 25,0
Harga
Biasa saja 205 51,2
produk
Mahal 56 14,0
Sangat mahal 28 7,0
Jumlah 400 100

Dari Tabel 7, mengenai harga tiket masuk melainkan hanya retribusi


tiket masuk melalui Taman Nasional parkir sebesar Rp 3.000,- untuk sepeda
Meru Betiri pada umumnya motor, Rp 5.000,- untuk mobil,
Wisatawan menyatakan murah, karena sedangkan untuk elf atau micro bus
harga tiket masuk hanya ketika berada antara Rp 8.000,- sampai Rp 10.000,-.
di pintu masuk Taman Nasional Meru Mengenai variasi harga pada
Betiri sebesar Rp. 10.000,00 per orang hari-hari tertentu umumnya
sedangkan untuk mengunjungi Desa Wisatawan menyatakan biasa saja
Ekowisata Rajegwesi tidak kenakan karena selama ini Wisatawan

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 61
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

menganggap bahwa variasi harga produk yang ditawarkan relatif sama


tersebut tidak mengalami perbedaan. dengan lokasi wisata lainnya karena
Sedangkan mengenai harga-harga adanya anggapan bahwa harga yang
produk yang ditawarkan di objek ada di Desa Ekowisata Rajegwesi
wisata, pada umumnya Wisatawan hampir sama dengan objek wisata lain.
menyatakan biasa saja karena harga

Personil/ Petugas yang Berkualitas

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Personil/Petugas yang Berkualitas


Variabel Indikator Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat menarik 30 7,5
Menarik 77 19,3
Daya tarik
Biasa saja 203 50,8
penampilan
Tidak Menarik 53 13,2
Sangat tidak menarik 37 9,3
Jumlah 400 100
Sangat baik 37 9,3
Baik 143 35,8
Kehandalan Biasa saja 153 38,3
Tidak baik 55 13,8
Sangat tidak baik 12 3,0
Personil/
Jumlah 400 100
Petugas
Sangat merespon 22 5,5
yang
Respon 130 32,5
Berkualitas
Tanggapan/ Biasa saja 188 47,0
respon Tidak merespon 59 14,8
Sangat tidak
1 3,0
merespon
Jumlah 400 100
Sangat ramah 15 3,8
Ramah 106 26,5
Keramahan Biasa saja 225 56,3
Tidak ramah 51 12,7
Sangat tidak ramah 3 0,8
Jumlah 400 100

Tabel 8 memperlihatkan bahwa Wisatawan pada umumnya


umumnya Wisatawan menyatakan menyatakan biasa saja mengenai
biasa saja. mengenai penampilan kehandalan petugas dalam melayani
personil. Hal ini dikarenakan para wisatawan. Kemudian mengenai
petugas yang bekerja di lapangan ketanggapan dan keramahan petugas
mengenakan seragam yang lazim dalam merespon apa yang dibutuhkan
dikenakan, misalnya petugas tiket oleh wisatawan, umumnya Wisatawan
masuk, yang mengenakan seragam menyatakan biasa saja dan respon juga
berwarna hijau dan satpam ramah. Menurut Wisatawan yang
mengenakan seragam seperti lazimnya datang berkunjung ke Desa Ekowisata
satpam-satpam di tempat lainnya. Rajegwesi disambut dengan baik oleh
petugas dari mulai jalan masuk,

62 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

tempat pembelian tiket, gerbang seperti penjelasan mengenai fasilitas


masuk utama, hingga tempat parkir.. dan pelayanan yang disediakan oleh
Selain itu petugas memberikan Desa Ekowisata Rajegwesi.
informasi yang diperlukan pengunjung

Promosi
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Promosi

Variabel Indikator Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat mudah 12 3,0


Mudah 183 45,7
Kemudahan Biasa saja 164 41,0
mendapatkan informasi
Tidak mudah 37 9,3
Sangat tidak mudah 4 1,0

Promosi Jumlah 400 100


(X6) Sangat setuju 66 16,5
Setuju 175 43,7
Apakah iklan/promosi
Biasa saja 136 34,0
sudah baik
Tidak setuju 19 4,8
Sangat tidak setuju 4 0,1
Jumlah 400 100

Dalam Tabel 9, mengenai maupun Banyuwangi sendiri.


aspek kemudahan mendapatkan Wisatawan mendapat informasi
informasi Wisatawan umumya tentang keberadaan Desa Ekowisata
menyatakan mudah. Hal ini Rajegwesi tersebut yaitu dari teman
dikarenakan pengunjung dapat dengan ataupun keluarga yang pernah
mudah mendapatkan informasi berkunjung ke tempat tersebut.
mengenai Desa Ekowisata Rajegwesi Walaupun mereka mengetahui
pada pusat informasi yang terletak di keberadaan Desa Ekowisata Rajegwesi
dekat gerbang masuk utama Taman namun mereka menginginkan
Nasional Meru Betiri. Menurut informasi yang lebih baik lagi.
Wisatawan sendiri, lokasi wisata Desa
Ekowisata Rajegwesi merupakan
lokasi wisata yang sudah tidak asing
lagi apalagi bagi Wisatawan yang
berdomisili di daerah jember,surabaya

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 63
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Keamanan
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Keamanan
Alternatif
Variabel Indikator Frekuensi Persentase
Jawaban
Sangat aman 49 12,3
Keamanan dari Aman 192 48,0
Tindak Kejahatan Biasa saja 126 31,5
Manusia Tidak aman 25 6,3
Sangat tidak aman 8 2,0

Keamanan Jumlah 400 100


(X7) Sangat aman 15 3,7
Aman 176 16,5
Keamanan dari
bencana Biasa saja 114 28,5
(alam/satwa) Tidak aman 66 16,5
Sangat tidak
29 7,3
aman
Jumlah 400 100

Tabel 10 memperlihatkan variabel Y yang dibagi menjadi 5 sub


pada umumnya Wisatawan variabel yaitu: pengenalan kebutuhan
menyatakan merasa aman selama (kebutuhan untuk berlibur), pencarian
berada di lokasi wisata, karena selama informasi (keinginan Wisatawan
berada di lokasi wisata Wisatawan dalam mencari informasi tambahan
merasa terbantu oleh adanya petugas dan dorongan untuk membandingkan
keamanan yang bekerja di lokasi dengan obyek wisata yang lain),
wisata tersebut. Kemudian dari segi evaluasi alternatif (keputusan bahwa
keamanan yang disebabkan oleh alam obyek wisata yang mereka kunjungi
misalnya dari patahan cabang, lebih menarik), keputusan membeli
reponden menyatakan aman dan biasa (frekuensi pembelian dan rencana
saja karena mereka beranggapan berkunjung kembali), perilaku setelah
bahwa bencana alam dapat terjadi kunjungan (kepuasan).
kapan dan dimana saja. Untuk
menyikapinya maka mereka Pengenalan Kebutuhan
beranggapan bahwa mereka harus Hasil penelitian mengenai
waspada dan berhati-hati. kebutuhan Wisatawan untuk berlibur
ke Desa Ekowisata Rajegwesi
Proses Keputusan Wisatawan selengkapnya disajikan pada Gambar
Berkunjung ke Desa Ekowisata 1.
Rajegwesi
Keputusan pembelian
(kunjungan) dinyatakan dalam

64 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

160
140 sp
120
100 p
80 153 B
129
60 105 TP
40
20 STP
10 3
0
sp p B TP STP

Gambar 1. Kebutuhan Wisatawan untuk Berlibur

Berdasarkan Gambar 1, dapat lokasi wisata maka mereka dapat


dilihat bahwa sebanyak 153 orang menyegarkan pikiran juga melepas
Wisatawan menyatakan sangat lelah dari rutinitas sehari-hari
penting mengenai kebutuhan berlibur, walaupun untuk sejenak.
105 orang menyatakan biasa saja, 129
orang menyatakan sangat penting, dan 1. Pencarian Informasi
sebanyak 10 orang menyatakan tidak Hasil penelitian mengenai
penting. Hal tersebut menunjukkan keinginan Wisatawan untuk mencari
bahwa pada umumnya Wisatawan informasi tambahan tentang Desa
menyatakan penting mengenai Ekowisata Rajegwesi selengkapnya
kebutuhan untuk berlibur. Hal ini disajikan dalam Gambar 2.
dikarenakan dengan berlibur ke suatu

250
SS
B
200
150 S 300 SS
100 215 B S
200
50 111 TS 209 B
100
29 29 16 100
0 STS 0 33 27 31 TS
SS S B TS STS SS S B TS STS STS

Gambar 2. (a) Dorongan untuk Mencari Informasi Tambahan, (b) Dorongan untuk
Membandingkan dengan Obyek Wisata Lain

Berdasarkan Gambar 2a kita setuju dan sangat setuju dan sebanyak


dapat dilihat bahwa sebanyak 215 5 orang menyatakan sangat setuju. Hal
orang Wisatawan menyatakan sangat tersebut menunjukkan bahwa pada
setuju dalam hal pencarian informasi umumnya Wisatawan menyatakan
tambahan mengenai Desa Ekowisata biasa saja dalam hal keinginan untuk
Rajegwesi, 111 orang menyatakan mencari informasi tambahan.
biasa saja, 29 orang menyatakan tidak Wisatawan merasa informasi yang

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 65
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

telah dimilikinya sedikit banyaknya menyatakan tidak setuju orang


masih kurang sehingga Wisatawan menyatakan sangat tidak setuju. Hal
menginginkan informasi yang lebih. tersebut menunjukkan bahwa pada
Hal ini dapat diketahui dengan masih umumnya Wisatawan menyatakan
banyaknya Wisatawan yang tidak atau setuju untuk membandingkan dengan
bahkan belum mengetahui macam dan lokasi wisata lainnya.
fasilitas fisik yang tersedia di objek
wisata tersebut. 2. Evaluasi Alternatif
Sedangkan pada Gambar 2b Hasil penelitian mengenai
memperlihatkan bahwa sebanyak 209 keinginan Wisatawan untuk
orang Wisatawan menyatakan setuju membandingkan obyek wisata yang
untuk membandingkan dengan obyek akan dikunjungi dengan obyek wisata
wisata lain, 100 orang menyatakan lain setelah mendapatkan informasi
biasa saja, 33 orang menyatakan tidak selengkapnya disajikan dalam Gambar
setuju, dan sebanyak 31 dan 27 3.

200
SS
150
S
100 186 B
146
50 TS
32 24 STS
12
0
SS S B TS STS

Gambar 3. Keputusan Bahwa Obyek Wisata yang Dikunjungi Lebih Menarik

Gambar 3, memperlihatkan bahwa lebih menarik dari obyek wisata


sebanyak 186 orang Wisatawan lainnya. Hal ini mengingat bahwa
menyatakan setuju mengenai obyek Desa Ekowisata Rajegwesi hanya
wisata yang mereka datangi lebih salah satu atau dengan kata lain obyek
menarik dibanding yang lainnya, wisata tersebut bukan satu-satunya
kemudian sebanyak 146 orang obyek wisata yang dapat dikunjungi
menyatakan biasa saja , 32 orang oleh wisatawan.
menyatakan sangat setuju dan 24
orang menyatakan tidak setuju dan 12 2. Keputusan Pembelian
orang menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan tanggapan Wisatawan
Hal tersebut menunjukkan bahwa pada mengenai informasi objek wisata yang
umumnya pada umumya Wisatawan akan dikunjungi mendorong mereka
menyatakan setuju bila lokasi wisata untuk mengunjunginya disajikan pada
yang dikunjungi tersebut dikatakan Gambar 4.

66 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

A B
200 S 300 SS
150 SS S
200
100 182
B 100 202 B
50 79 45
35 59 J 36 78 61 23
TS
0 0
S SS B J SJ SJ SS S B TS STS STS

Gambar 4. (a) Frekuensi Kedatangan Wisatawan ; (b) Rencana untuk Berkunjung


Kembali

Berdasarkan Gambar 4a Ekowisata Rajegwesi, 78 orang


memperlihatkan bahwa sebanyak 182 menyatakan biasa saja, 61 orang
orang Wisatawan menyatakan sangat menyatakan tidak setuju, dan sebanyak
jarang berkunjung ke Desa Ekowisata 36 orang menyatakan tidak setuju.dan
Rajegwesi, 79 orang menyatakan biasa 23 orang menyatakan sangat tidak
saja, 59 orang menyatakan sering, dan setuju. Hal tersebut menunjukkan
sebanyak 45 orang menyatakan jarang bahwa pada umumnya Wisatawan
dan 35 orang menyatakan sangat menyatakan setuju untuk berkunjung
sering. Hal tersebut menunjukkan kembali ke Desa Ekowisata
bahwa pada umumnya frkuensi Rajegwesi, karena suasananya yang
kedatangan Wisatawan adalah jarang, menyenangkan.
walaupun terdapat juga yang frekuensi
datangnya mencapai lebih dari 7 kali, 3. Perilaku Setelah Pembelian
hal ini dikarenakan Wisatawan (Kunjungan)
mempertimbangkan hal yang lainnya Hasil penelitian mengenai
seperti waktu luang yang mereka perilaku Wisatawan setelah melakukan
miliki. Kemudian Gambar 4b wisata di lokasi wisata Desa
memperlihatkan bahwa sebanyak 202 Ekowisata Rajegwesi selengkapnya
orang Wisatawan menyatakan setuju disajikan pada Gambar 5.
untuk datang kembali ke Desa

Gambar 5. Perilaku Setelah Pembelian (Kunjungan)

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 67
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Berdasarkan Gambar 5 berkunjung ke obyek wisata lain


memperlihatkan bahwa sebanyak 196 karena terdapat beberapa obyek
orang menyatakan puas setelah wisata di sekitar Desa Ekowisata
berkunjung ke Desa Ekowisata Rajegwesi.
Rajegwesi, sebanyak 97 orang 2. Patronage Buying Motives
menyatakan biasa saja, 79 orang wisatawan dari segi letak lokasi
menyatakan sangat puas, dan sebanyak mayoritas merasa tidak strategis,
24 orang menyatakan kurang puas dan jauh dan akses transportasi yang
sebanyak 24 orang menyatakan sangat masih susah. Untuk suasana
tidak puas. Hal tersebut menunjukkan lokasi, keleluasaan, dan
bahwa pada umumnya Wisatawan kenyamanan sudah cukup baik
merasa puas dengan segala keindahan tetapi kebersihan dan desain
dan fasilitas yang dapat mereka sarana prasarana masih belum
nikmati. Alasan lainnya yaitu karena memuaskan. Untuk fasilitas di
mereka merasa senang karena dapat lokasi mayoritas wisatawan
membawa serta teman atau merasa cukup tapi pemandangan
keluarganya untuk pergi berekreasi. sudah bagus karena memang view
pantai disini sangat bagus.
Kesimpulan Sedangkan untuk komponen harga
mayoritas wisatawan sudah
Adapun kesimpulan dari penelitian ini menjawab cukup dan baik. Pada
adalah sebagai berikut: kualitas personil/petugas
1. Karakteristik wisatawan yang mayoritas wisatawan menilai juga
datang ke Desa Ekowisata sudah cukup dan baik. Promosi
Rajegwesi ialah mayoritas yang dilakukan juga sudah cukup
wisatawan berasal dari daerah baik tetapi perlu peningkatan
Banyuwangi dan Jember dengan dalam promosi seperti penjualan
usia < 30 tahun juga wisatawan paket wisata di internet,
yang datang banyak dari kalangan ketersediaan homestay di internet,
pelajar dan mahasiswa. Hal dan lain-lain. Untuk keamanan
tersebut didukung juga dari status pun wisatawan juga berpendapat
pernikahan wisatawan yang sudah cukup baik dengan adanya
datang ke Desa Ekowisata penempatan petugas di setiap
Rajegwesi mayoritas masih belum kantung-kantung wisatawan.
menikah. Wisatawan yang 3. Adapun dalam proses keputusan
berkunjung ke Desa Ekowisata wisatawan dari komponen
Rajegwesi mayoritas bersama pengenalan kebutuhan menjawab
dengan teman dan rombongan. mayoritas wisatawan menjawab
Wisatawan datang ke Desa bahwa sangat penting dalam
Ekowisata Rajegwesi hanya untuk kebutuhan berlibur. Wisatawan
menikmati pemandangan Pantai juga menjawab membutuhkan
Rajegwesi dan Pantai Teluk Ijo informasi yang banyak sebelum
walaupun telah dipersiapkan memutuskan berkunjung ke suatu
untuk menikmati jenis wisata tempat wisata. Setelah
yang lain. Sedangkan mayoritas mendapatkan informasi maka
wisatawan yang datang ke Desa wisatawan pasti mengevaluasi
Ekowisata Rajegwesi selain alternatif pilihan berkunjung. Hal
datang ke tempat ini juga
68 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

ini terlihat dari hasil jawaban Daftar Pustaka


wisatawan, obyek dan daya tarik
wisata yang dikunjungi lebih Alma, B. 2004. Manajemen
menarik dibanding yang lain. Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Dalam keputusan wisatawan, Alfabeta. Bandung.
wisatawan masih jarang Alma, B. 1992. Manajemen
berkunjung ke Desa Ekowisata Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Rajegwesi tetapi wisatawan Alfabeta. Bandung.
mayoritas setuju untuk
berkunjung kembali ke Desa Daldjoeni. 1987. Pokok-pokok
Ekowisata Rajegwesi karena Geografi Manusia. IKIP
mempunyai pantai yang sangat Bandung. Bandung.
menarik. Adapun perilaku setelah Fandeli, Chafid dan Muchlison
berkunjung secara mayoritas (Editor). 2000. Pengusahaan
menjawab puas. Ekowisata. Fakultas Kehutanan
Universitas Gajah Mada
Saran Yogyakarta bekerja sama
Berdasarkan hasil analisis dengan Unit Konservasi Sumber
tersebut disarankan agar dilakukan Daya Alam Daerah Istimewa
penelitian lebih lanjut tentang potensi Yogyakarta dan Pustaka Pelajar
wisata lainnya di Taman Nasional (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Meru Betiri (TNMB). Selain itu Fandeli, Chafid. 1995. Dasar-dasar
disarankan kepada Pengelola TNMB Manajemen Kepariwisataan
dan Masyarakat Ekowisata Rajegwesi Alam. Liberty. Yogyakarta.
untuk memperbaiki fasilitas di
Harahap, Armin Ansori. 2005.
Ekowisata Rajegwesi antara lain
Pengaruh Patronage Buying
fasilitas beristirahat (kursi pantai,
Motives Terhadap Keputusan
gazebo), fasilitas bermain untuk
Wisatawan Dalam Mengunjungi
berbagai kelompok usia, sarana umum
Taman Wisata Alam
lainnya. Keunggulan kondisi alam
Pangandaran. Skripsi. Fakultas
yang menarik perlu dipelihara dan
Kehutanan Universitas Winaya
dipertahankan. Aksesibilitas ke lokasi
Mukti. Tidak Diterbitkan.
yang masih kurang ditingkatkan
bekerjasama dengan Dinas Hasan. M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok
Perhubungan Kabupaten Banyuwangi. Materi Metodologi Penelitian
Promosi tentang lokasi wisata ini perlu dan Aplikasinya. Ghalia
ditingkatkan hingga tingkat nasional Indonesia. Bogor.
dan internasional untuk meningkatkan Hasibuan, S.P.M. 2011. Manajemen
jumlah kunjungan wisatawan domestik Dasar, Pengertian, dan Masalah.
maupun manca negara CV. Haji Masagung, Jakarta.
Kartono, Kartini. 1992. Psikologi
Wanita Jilid I (Mengenal Gadis
Remaja dan Wanita Dewasa).
Mandar Maju. Bandung.
Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan.
Grasindo. Jakarta.

Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi, | 69
Kabupaten Banyuwangi
Vol.1 No.1 Januari 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Kotler, P. 2005. Manajemen dan Inagurasi 2006, Gotong


Pemasaran. Indeks Kelompok Royong, Jakarta 23 Desember
Gramedia. Jakarta. 2008.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pitana, I. Gde. Dan Gayatri. Putu. G.
Pemasaran : Analisis, 2005. Sosiologi Pariwisata.
Perencanaan, Implementasi, dan Andi. Yogyakarta.
Kontrol. Prenhallindo. Jakarta.
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus
Loudon, David L., Albert J. Della umum Bahasa Indonesia. Balai
Bitta. 1993. Consumer Behavior. Pustaka, Jakarta.
4th Edition. McGraw-Hill
International. USA Seaton, A.V dan Bennet M. 1996. The
Marketing Tourism Products:
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Concepts, Issues and Cases.
Pemasaran Jasa. Salemba International Thomson Business
Empat. Depok. Press: London
Mubyarto. 1985. Peluang Kerja dan Shiffman. Leo. G and leslie l. Kanuk.
Berusaha di Pedesaan. UGM. 2000. Consumer Behavior. Fifth
Yogyakarta. edition. Prentice-hall. Inc. New
Nirwandar, S. 2006. Peran Pariwisata Jersey
Dalam Meningkatkan Daya Winardi. 1981. Manajemen Pemasaran
Saing Ekonomi Nasional. Orasi (Marketing management). Karya
Ilmiah pada Acara Wisuda
Nusantara. Bandung.
Sarjana VIII, Dies Natalis XVI

70 | Karakteristik, Patronage Buying Motives dan Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Desa Ekowisata Rajegwesi,
Kabupaten Banyuwangi

Das könnte Ihnen auch gefallen