Sie sind auf Seite 1von 9

Vol. 3, No.

2 (2019) 64-72 ISSN: 2597-4866


Indonesian Journal of Primary Education

Penggunaan Media Pembelajaran Video


terhadap Hasil Belajar Siswa SD
Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan
*Corresponding author: Linov12@unpak.ac.id

Diterima 30 Juli 2019; Agustus 10 Agustus 2019; Diterima 20 September 2019


Diterbitkan online 20 Desember 2019
Abstract
This study aims to determine the effect of the use of audio visual video learning media on learning outcomes
Subtheme 1 Cultural diversity of the nation. The approach taken was a quasi experimental design of two groups in
Babakan State Elementary School 01. The subjects of this study were students in class IV A and IV B Babakan State
Elementary School 01 Bogor Regency consisting of 65 students, this research was conducted in odd semester of the
2019/2020 academic year. The results showed that there was an influence on the use of audio-visual video learning
media on the learning outcomes of sub-theme 1 of my nation's cultural diversity. This can be seen from the value of N-
Gain in the experimental class group by 76, while the control class group gets an N-Gain value of 68. Completeness of
the learning outcomes obtained by the experimental group by 85% while in the control class group by 75%. And the
results of testing the hypothesis that H0 is rejected and Ha is accepted because tcount (2.541) > ttable (1.998). With this it
can be concluded that the research has a positive and significant influence between the use of audio-visual video
learning media on the learning outcomes of sub-theme 1 of my nation's cultural diversity. The results of this study are
expected to provide new knowledge about the use of instructional media so that using innovative learning media can
improve learning outcomes.
Keywords: Learning Outcome; Audio Visual; Video.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Video terhadap
Hail Belajar Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku. Pendekatan yang diambil adalah eksperimen quasi desain dua
grup di Sekolah Dasar Negeri Babakan 01. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV A dan IV B Sekolah Dasar
Negeri Babakan 01 Kabupaten Bogor yang terdiri dari 65 Siswa, penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perngaruh penggunaan media pembelajaran audio
visual video terhadap hasil belajar subtema 1 keberagaman budaya bangsaku. Hal ini terlihat dari nilai N-Gain pada
kelompok kelas eksperimen sebesar 76, sedangkan kelompok kelas control mendapatkan nilai N-Gain sebesar 68.
Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh kelompok eksperimen sebesar 85% sedangkan pada kelompok kelas control
sebesar 75%. Serta hasil pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan Ha diterima karena t hitung (2,541) > t tabel (1,998).
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa penelitian memiliki pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan media
pembelajaran audio visual video terhadap hasil belajar subtema 1 keberagaman budaya bangsaku. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai penggunaan media pembelajaran sehingga menggunakan
media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci: Hasil Belajar; Audio Visual; Video.

PENDAHULUAN sesuai dengan standar yang ditetapkan atau


Hasil belajar merupakan perubahan sesuai KKM, namun kenyataan tidak semua
perilaku dan kemampuan yang didapatkan peserta didik dapat mencapai hasil belajar
oleh peserta didik setelah belajar, yang yang maksimal. Hal ini dapat disebabkan oleh
wujudnya berupa kemampuan kognitif, adanya berbagai faktor, salah satunya
afektif, dan psikomotor. Hasil belajar sebagai penggunaan media pembelajaran yang belum
pengukuran dari penilaian kegiatan belajar maksimal.
atau proses belajar dinyatakan dalam simbol, Kondisi di atas didasarkan hasil observasi
huruf, atau kalimat yang menceritakan hasil yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2019,
yang sudah dicapai peserta didik pada periode menemukan kurang adanya pemanfaatan
tertentu. Oleh karena itu, seharusnya peserta media pembelajaran untuk mencapai target
didik dapat memperoleh hasil belajar yang pembelajaran. Dari 65 peserta didik di kelas

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3 65
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

IV. Sebanyak 65% peserta didik kelas IV Dasar Muhammadiyah Karangtengah Bantul
mendapatkan hasil belajar yang rendah dan Yogyakarta.
dikatakan belum mencapai KKM yang Sementara itu, data yang diperoleh dari
diharapkan. lembaga survey PISA (2018) menunjukan
Selain dari hasil observasi, belum bahwa perolehan hasil belajar di Indonesia
maksimalnya penggunaan media menduduki peringkat ke 63 dari 70 negara.
pembelajaran di sekolah dikemukakan Hal ini menunjukan bahwa rendahnya hasil
Windiyani dan Novita (2018), penggunaan belajar peserta didik.
media pembelajaran yang belum maksimal Hasil belajar sebagai perolehan nilai atau
menjadikan peserta didik bosan dan tidak angka dari penilaian satu pembelajaran.
tertarik dalam pembelajaran. Pentingnya Konsep hasil belajar dikemukakan Hamalik
penggunaan media pembelajaran (2013:15) yang berpendapat bahwa hasil
dikemukakan dalam penelitian Kurniawan belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
dan Trisharsiwi (2016), bahwa media pengertian-pengertian, sikap-sikap, serta
pembelajaran, menjadikan peserta didik apresepsi dan abilitas. Kemudian Nawawi
senang, tertarik, dan antusias selama proses (2013:5) menyatakan juga bahwa hasil belajar
pembelajaran berlangsung juga hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dapat diperoleh dengan maksimal. siswa dalam mempelajari materi pembelajaran
Mengacu pada latar belakang di atas, perlu di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
kiranya ada penelitian lanjutan untuk diperoleh hasil tes mengenal sejumlah materi
mengetahuai pengaruh dari media pembelajaran tertentu. Sependapat dengan
pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil Nawawi, Dimyati & Mudijiono (2014:140)
belajar peserta didik. Oleh karena itu, mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
dilakukan penelitian tentang Pengaruh Media hasil yang ditunjukan dari suatu interaksi
Pembelajaran Audio Visual Video terhadap tindak belajar, dan biasanya ditunjukan
Hasil Belajar Siswa pada Subema 1 dengan nilai tes yang diberikan guru.
Keberagaman Budaya Bangsaku pada Kelas Sementara itu Sudjana (2014:140)
IV Sekolah Dasar Negeri Babakan 01. membagi hasil belajar menjadi tiga ranah,
Guna mendukung penelitian ini, sebagai yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
bahan rujukan atau acuan penelitian terdahulu psikomotorik. 1) Ranah Kognitif, berkenaan
pernah dilakukan oleh Chusnul (2015), dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dengan subjek penelitian peserta didik di dari enam aspek, yakni pengetahuan dan
kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Ngoto ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
Yogyakarta. Dengan metodologi penelitian sintesis dan evaluasi. 2) Ranah Afeltif,
yang digunakan adalah eksperimen quasi 2 berkenaan dengan sikap dan nilai.
desain. Menunjukan hasil adanyat pengaruh Uraian konsep atau teori-teori di atas,
positif penggunaan media pembelajaran audio dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah
visual video terhadap hasil belajar peserta suatu keberhasilan peserta didik dalam proses
didik kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Ngoto pembelajaran dengan mencapai target yang
Bantul Yogyakarta. ditetapkan oleh pendidik yang mencakup
Penelitian mengenai media pembelajaran aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
ini juga dilakukan oleh Prasetia (2016) Hasil belajar dapat meningkat apabila
dengan jenis penelitian yang digunakan didukung salah satunya oleh penggunaan
adalah pra-eksperimen dengan desain media pembelajaran. Memahami media
penelitian one group pretest-posttest. Dari pembelajaran paling tidak ditinjau dari dua
hasil penelitian tersebut, data posttest setelah aspek, yaitu pengertian bahasa dan pengertian
diberikan perlakuan menghasilkan rata-rata terminology. Kata media berasal dari bahasa
nilai lebih besar dibandingan pretest sebelum latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
diberikan perlakuan. Hal ini menunjukan medium yang secara harfiah berarti
bahwa ada pengaruh penggunaan media video „perantara‟ atau „pengantar‟. Kata kunci
terhadap hasil belajar siswa kelas 2 B Sekolah media adalah “perantara”. Pengertian media

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
66 Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

secara terminology cukup beragam, sesuai media tersebut dapat memperlihatkan7


sudut pandang para pakar media pendidikan. tampilan video beserta suara kepada peserta
Pratiwi (2018:36) mengemukakan bahwa didik.
media pembelajaran merupakan faktor yang Sementara itu, Hayati (2017) menyatakan
dapat memotivasi siswa dalam melaksanakan dalam jurnalnya bahwa media pembelajaran
pembelajaran dan mampu mendorong siswa audio visual adalah media perantara yang
untuk mencapai hasil belajar yang maskimal. penyerapannya melalui pandangan dan
Sementara itu, Gagne dan Briggs dalam pendengaran sehingga membangun kondisi
Arsyad (2017:4) mengatakan bahwa secara yang dapat membuat siswa mampu
implisit mengatakan bahwa media memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik sikap yang digunakan untuk membantu
digunakan untuk menyampaikan isi materi tercapainya tujuan belajar. Berbeda dengan
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, Hayati, Purwono, (2014) dalam jurnalnya
tape recorder, kaset, video camera, video menyatakan bahwa media pembelajaran audio
recorder, film, dan slide (gambar bingkai), visual adalah media kombinasi antara audio
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. dan visual yang dikombinasikan dengan kaset
Sedangkan Adam (2015) menyatakan dalam audio yang mempunyai unsur suara dan
jurnalnya bahwa media pembelajaran adalah gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman
segala sesuatu baik berupa fisik maupun viseo, slide suara dan sebagainya.
teknis dalam proses pembelajaran yang dapat Media audio visual memiliki berbagai
membantu guru untuk mempermudah dalam jenis, baik yang berupa fisik maupun non
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa fisik. Hamdani (2010:250) membagi bebrapa
sehingga memudahkan pencapaian tujuan jenis media pembelajaran yang bisa
pembelajaran yang telah dirumuskan. digunakan dalam proses pembelajaran yaitu :
Dalam memilih media, guru perlu 1) Media Grafis. 2) Teks. 3) Grafik. 4) Video.
menganalisis kriteria-kriteria media Sementara itu, Bretz dalam Musfiqon
pembelajaran. Kriteria yang harus (2016:70) membagi media menjadi tiga
diperhatikan dalam pemilihan media yaitu macam, yaitu suara (audio), media berbentuk
harus sesuai dengan tujuan atau kompetensi visual, dan media gerak (kinestetik). Media
pembelajaran yang akan dicapai pada saat bentuk visual dibedakan menjadi tiga pula
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Arsyad yaitu gambar visual, garis (grafis), dan
(2017:74) menyatakan kriteria pemilihan symbol verbal.
media sumber dari konsep bahwa media Penggunaan media audio visual dalam
merupakanbagian dari system isntruksional proses pembelajaran, media ini memiliki
secara keseluruhan. Ada beberapa kriteria keunggulan dan kelemahan seperti yang
yang patut diperhatikan dalam memilih dikemukakan oleh Daryanto (2018:174), yaitu
media, sesuai dengan tujuan yang ingin : 1) Video menambah suatu dimensi baru di
dicapai, tepat untuk mendukung isi pelajaran dalam pembelajaran, video menyajikan
yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau gambar bergerak kepada siswa selain suara
generalisasi, praktis, luwes, dan bertahan, yang menyertai. 2) Video dapat menampilkan
guru terampil menggunakannya, suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara
pengelompokan sasaran, dan mutu teknis. nyata. Adapun kelemahannya seperti berikut
Media audio visual adalah media yang ini: 1) Opposition, pengambilan yang kurang
audible artinya dapat didengar dan media tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan
yang visible artinya dapat dilihat. Media penonton dalam menafsirkan gambar yang
audio visual gunanya untuk membuat cara dilihatnya. 2) Material Pendukung, video
berkomunikasi lebih efektif. Hamdani membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
(2010:249) media audio visual merupakan menampilkan gambar yang ada di dalamnya.
kombinasi audio dan visual atau biasa disebut Alat proyeksi yang dimaksud adalah infocus
media pandang dengar. Media ini gabungan dan layar.. 3) Budget , untuk membuat video
antara media video dan media visual. Artinya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3 67
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

Dari pendapat para ahli di atas, dapat Pengumpulan data mengenai hasil belajar
disintesiskan bahwa media audio visual video berupa teks objektif pilihan ganda sebanyak
merupakan jenis dari media pembelajaran, 60. Adapun hasil belajar di ukur dengan skor
media video ini sangat membantu pendidik melalui tes yaitu: Tes Awal (pretest) dan Tes
dalam menyampaikan materi yang sulit Akhir (posttest). Data yang didapatkan
disampaikan dan sulit dipahami oleh peserta kemudian dianalisis data meliputi uji
didik, keunggulan dari media audio visual validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
video ini yaitu dapat memeberikan tingkat kesukaran. Uji coba ini dilakukan
pengalaman bagi peserta didik dalam proses untuk mengetahui uji kelayakan instrumen
pembelajaran seperti siswa mengetahui proses yang akan digunakan dalam penelitian.
terjadinya gempa bumi dan lain-lain. 1. Uji Validitas menggunakan rumus:
Sedangkan kelemahan dalam media audio
Ƴpbl =
visual video ini adalah keterbatasan alat yang
akan digunakan seperti tidak adanya 2. Penghitungan Koefisien Realiabilitas
proyektor di sekolah tersebut, biaya yang Rumus Kr – 20
digunakan untuk membuat media tersebut,
dan lain sebagainya. r11 =

METODE PENELITIAN Uji coba instrumen dengan menggunakan


Penelitian dengan metode kuantitatif ini Microsoft Excel untuk soal pilihan ganda
dilaksanakan di kelas IV A dan IV B Sekolah diperoleh hasil perhitungan reliabilitas soal
Dasar Negeri Babakan 01, yang berlokasi di yaitu 0,85 (sangat tinggi).
Jl. Tenjo - Parung Panjang, Desa. Babakan,
Kecamatan. Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa 3. Tingkat Kesukaran menggunakan rumus:
Barat. Waktu penelitian dilakukan pada P=
tanggal 26 Juli 2019, tepatnya pada pukul
07.30 – 11.30 WIB.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa 4. Daya Pembeda dengan rumus:
kelas IV A dan IV B Sekolah Dasar Negeri D= - = PA - PB
Babakan 01 Kabupaten Bogor, semester
ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Data jumlah
Perolehan data yang akan dianalisis adalah
popolasi siswa kelas IV di Sekolah Dasar
data skor test yang merupakan hasil belajar
Negeri Babakan 01 Semester Ganjil Tahun
pengetahuan peserta didik dalam muatan
Pelajaran 2019/2020 berikut.
pelajaran subtema 1 keberagaman budaya
Tabel 1 bangsaku yang dilakukan secara berurutan
Populasi Penelitian Siswa Kelas IV sebagai berikut:
SDN Babakan 01 1. Memberi skor pada pretest dan posttest.
No Kelas Jumlah Keterangan 2. Menghitung skor N-Gain yang
1 IV A 33 Kelas eksperimen
dinormalisasi
2 IV B 32 Kelas kontrol
Jumlah 65 Analisis data hasil belajar pretes dan
posttes dengan cara membandingkan skor
Sampel yang digunakan dalam penelitian pretes dan protes dengan rumus N-Gain
ini adalah siswa kelas IV A sebanyak 33 seperti dibawah ini:
siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran audio visual video, sedangkan
Tabel 2
kelas IV B sebanyak 32 siswa tidak akan Kriteria N-Gain
diberikan perlakukan dengan media No. Nilai Kriteria
pembelajaran audio visual video atau hanya 1 G ≥ 0,7 Tinggi
diberikan perlakuan metode konvensional 2 0,3 ≤ g < 0,7 Sedang
3 G < 0,3 Rendah

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
68 Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

b. Menentukan Nilai Uji Statistik (nilai thitung)


t=
3. Menghitung Skor Rata-Rata (mean)
Menghitung mean dan standar devisi
menggunakan rumus sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh sebelum
dan sesudah peserta didik mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan media
(Sugiyono, 2015:272) pembelajaran audio visual video maka
4. Pengujian Persyaratan Analisis dilakukan perhitungan N-Gain sehingga
a. Uji Normalitas dengan Uji Liliefours diperoleh jumalh skor minimal 40, skor
Uji normalitas dilakukan untuk maksimal 100. Dan rata-rata N-Gain sebesar
membuktikan populasi berdistribusi 76. Setelah itu dilakukan perhitungan statistik
normal atau tidak. Uji liliefors deskriptif, diperoleh skor rata-rata N-Gain 76,
menggunakan rumus sebagai berikut: Modus 87, dan median 77,2. Menggunakan
L0 = |F(zi) – S(zi)| model pembelajaran konvensional maka
b. Uji Homogenitas dengan Uji Fisher dilakukan perhitungan N-Gain sehingga
Uji homogenitas adalah pengujian diperoleh jumalh skor minimal 42, skor
sampel yang dilakukan untuk mengetahui maksimal 100. Rata-rata N-Gain sebesar 68.
ada tidaknya kesamaan varians kelompok- Setelah itu dilakukan perhitungan statistik
kelompok yang membentuk sampel.
deskriptif, diperoleh skor rata-rata N-Gain 68,
Rumus uji fisher) sebagai berikut :
Modus 79,5, dan median 66,9.
Fh =
c. Uji Hipotesis Penelitian Tabel 3 Perbedaan Nilai Rata-rata Hasil
Uji hipotesis ini dilakukan untuk Belajar Kognitif Subtema 1 Keberagaman
mengetahui signifikansi skor pretest Budaya Bangsaku
dan posttest antara kelas ekperimen dan Nilai Rata- Ketuntasan
Nilai Rata-rata (Mean)
kelas kontrol. Kelas Kelompok rata Hasil
Pretest Posttest (N-Gain) Belajar
Rumus Hipotesis : 76 85%
44 85
Ho : μ1 = μ2 Audio Visual Video
68 75%
H1 : μ1 ≠ μ2 Konvensional 38 80

Rumus Signifikansi :
t= Tabel di atas menunjukkan data skor rata-
rata pretest, skor rata-rata posttest dan skor
rata-rata N-Gain yang diperoleh kelompok
5. Uji Hipotesis Penelitian kelas media pembelajaran audio visual video
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui dan kelompok kelas konvensional terlihat
perbedaan hasil belajar peserta didik pada tiga adanya perbedaan hasil belajar pada masing-
kelas yang berbeda. Uji beda dua rata-rata masing kelompok kelas. Perbedaan hasil
bertujuan untuk mengetahui signifikan skor rata- belajar tersebut dapat dilihat pada gambar
rata anatara dua kelas. Uji hipotesis dapat histogram pada gambar berkut.
dilakukan setelah data hasil belajar peserta didik
dinyatakan berdistribusi normal dan homogenitas.
Jika hasil uji prasyarat distribusi normal dan
homogen serta data memiliki sempel yang
berukuran besar, maka yang digunakan adalah uji
t. uji hipotesis dilakukan secara statistik
parametrik. Langkan yang digunakan untuk
melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Taraf Nyata (α) dan ttabel Gambar 1
Jika taraf nyata sebesar 5% atau 0,05, Histogram Perbedaan Hasil Belajar Kognitif pada
maka bentuk pengujian dua arah α/2 = 0,05/2 Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku
dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2).

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3 69
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Subtema 1 yang bertujuan untuk


Konvensional mengetahui apakah dari kedua data
populasi sampel memiliki varians yang
Sesuai uraian di atas, dapat ditarik
homogen atau tidak homogen. Pengujian
kesimpulan bahwa hasil belajar kognitif
homogenitas ini dilakukan dengan Uji
Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku
Fisher. Kriteria pengujian ini adalah Ha
pada kelas eksperimen dengan menggunakan
diterima jika Fhitung < Ftabel pada taraf
media pembelajaran audio visual video lebih
signifikan α = 0,05.
baik dari pada hasil belajar kognitif Subtema
Data hasil perhitungan uji
1 Keberagaman Budaya Bangsaku pada kelas
homogenitas terhadap N-Gain hasil belajar
kontrol dengan menggunakan pembelajaran
kognitif pada Subtema 1 Keberagaman
konvensional. Hal ini terbukti dari tabel dan
Budaya Bangsaku diperoleh F2hitung = 1,15
histogram di atas yang menunjukan adanya
dan F2tabel = 3,99 pada taraf signifikan
perbedaan hasil belajar kognitif Subtema 1
sebesar α = 0,05. Dengan demikian dapat
Keberagaman Budaya Bangsaku kelompok
disimpulkan bahwa F2hitung < F2tabel
kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol.
sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi
Analisis data penelitian dilakukan dengan
varians berasal dari kelompok yang
menggunakan:
Homogen.
1. Uji Normalitas (Uji Liliefors)
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian normalitas bertujuan untuk
Pengujian hipotesis penelitian ini
mengetahui apakah distribusi data berasal
dilakukan untuk mengetahui apakah
dari populasi normal atau tidak normal,
hipotesis nol (Ho) yang diajukan diterima
pengujian normalitas dilakukan pada
dan ditolak. Pengujian hipotesis sebagai
kedua kelompok data yang terdiri dari
berikut:
kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil
kelas IV B sebagai kelas kontrol.
belajar kognitif pada Subtema 1
Pengujian normalitas dilakukan dengan
Keberagaman Budaya Bangsaku
menggunakan Uji Liliefors (L), dengan
melalui media pembelajaran audio
syarat : Ha = Lhitung < Ltabel berarti sampel
visual video.
berasal dari populasi yang tidak normal.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar
Berdasarkan uji normalitas dengan
kognitif pada subtema 1
menggunakan menggunakan Liliefors pada
keberagaman budaya bangsaku
kelas ekperimen dengan menggunakan
melalui media pembelajaran audio
media pembelajaran audio visual video
visual video.
diperoleh Lhitung sebesar (0.063). Harga
Pada tahap selanjutnya, dilakukan
tersebut dibandingkan dengan harga Ltabel
perhitungan dengan uji pada taraf
(0.154) maka distribusi pada data kelas
signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Maka
ekperimen menggunakan media
pada pengujian dua arag ini yaitu α/2 =
pembelajaran audio visual video tersebut
0,05/2 = 0,025.
dinyatakan Normal.
Hasil Pengujian Uji t Nilai Rata-rata
Sedangkan uji normalitas pada kelas
N-Gain Kelompok Media Pembelajaran
kontrol menggunakan pembelajaran
Audio Visual Video (Eksperimen) dan
konvensional dapat diperoleh Lhitung
Kelompok Kelas Konvensional (Kontrol).
sebesar (0.147). Harga tersebut
dibandingkan dengan harga Ltabel sebesar Tabel 4 Hasil Uji t Rata-rata N-Gain
(0.157) maka distribusi pada data kelas Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelompok Kelas
kontrol dengan menggunakan Kontrol
Kelompok N t t
pembelajaran konvensional tersebut kelas
N
-Gain hit tab

dinyatakan Normal. Audio Visual


Video 3
3
6
7
2 1
2. Uji Homogenitas (Uji Fisher) Konvensional
3 6 ,541 ,9983
2 8
Uji homogenitas ini dilakukan untuk
menganalisa hasil belajar kognitif

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
70 Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

Dari hasil perhitungan, diperoleh thitung yaitu 76 lebih tingggi dari pada nilai rata-rata
sebesar 2,541 dengan dk (derajat kebebasan) N-Gain kelompok kelas kontrol yaitu 68.
sebesar 63 (33 + 32 – 2) maka diperoleh ttabel Setelah dilakukan pengujian hipotesis, maka
pada taraf signifikan α/2 =0,05/2 = 0,025 diperoleh hasil bahwa H0 ditolak sehingga
sebesar 1,9983. Adapun pengujian hipotesis hipotesis alternatif Ha diterima. Hal tersebut
menggunakan pengujian dua arah maka menunjukan adanya peningkatan hasil
kriteria pengujian adalah H0 ditolak apabila - belajar kognitif pada Subtema 1
19983 > thitung > 1,9983. Berikut ini kurva Keberagaman Budaya Bangsaku karena
untuk penolakan dan penerimaah H0 pada penggunaan media, dan media pembelajaran
kelompok kelas media pembelajaran audio pada kelas ekperimen dibandingkan dengan
visual video. hasil belajar pada kelas kontrol.
Penelitian hasil belajar kognitif pada
Subtema 1, menunjukan nilai rata-rata N-Gain
kelompok kelas media pembelajaran audio
visual video sebesar 76. Setelah dilakukan uji
t nilai rata-rata N-Gain kedua kelompok
tersebut diperoleh thitung > ttabel (2,541) >
Gambar 2 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 pada (1,998). Hal ini dapat menunjukan bahwa
Kelas Media Pembelajaran Audio Visual Video dan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada
Kelas Konvensional
Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku
Kurva di atas menunjukkan apabila t hitung melalui penggunaan media pembelajaran
terletak diantara -1,9983 dan 1,9983 maka H0 audio visual video pada kelas eksperimen.
diterima, tetapi apabila thitung tidak terletak Dengan demikian hasil penelitian ini dapat
diantara -1,9983 dan 1,9983 maka Ha membuktikan bahwa peningkatan hasil
diterima. Oleh karena itu didapat thitung 2,541 belajar kognitif setiap kelas bukan adanya
dan tidak terletak diantara -1,9983 dan 1,9983 faktor kebetulan, tetapi adanya faktor
maka hasil penelitian adalah H0 ditolak dan perlakuan pada masing-masing kelas dan
Ha (hipotesis alternatif) diterima. tentunya didukung oleh faktor-faktor penentu
Oleh karena itu didapat thitung (2,541) > seperti kemampuan pendidik dalam
ttabel (1,9983), maka dapat disimpulkan mengelola pembelajaran meliputi penggunaan
terdapat perbedaan hasil belajar kognitif pada model pembelajaran, penggunaan media
subtema 1 keberagaman budaya bangsaku pembelajaran, kesesuaian dengan materi ajar,
antara siswa yang mendapatkan perlakuan kesiapan pendidik dalam menyampaikan
media pembelajaran audio visual video materi, dan lain sebagainya.
dengan siswa yang mendapatkan perlakuan Hasil penelitian ini didukung oleh
pembelajaran konvensional. penelitian Khalistiana (2015) bahwa media
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil
PEMBAHASAN belajar. Selanjutnya hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di dilakukan oleh Budianti (2014). Hasil
lakukan di Sekolah Dasar Negeri Babakan 01, penelitian menunjukkan thitung = 6,23 > ttabel =
diketahui skor rata-rata N-Gain hasil belajar 1,690 artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
kognitif pada Subtema 1 Keberagaman Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh
Budaya Bangsaku antara kedua kelas yaitu adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga siswa yang menggunakan media audio visual
diperoleh perbedaan yang positif dan dengan siswa yang menggunakan media
signifikan baik antara kelompok kelas gambar pada pembelajaran IPA. Berdasarkan
eksperimen yang menggunakan media hasil penelitian menyatakan bahwa media
pembelajaran audio visual video dengan audio visual berpengaruh positif terhadap
kelompok kelas kontrol yang menggunakan hasil belajar IPA siswa kelas II Sekolah
pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai Dasar.
rata-rata N-Gain kelompok kelas eksperimen

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3 71
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh pengujian hipotesis dua arat H0 diterima jika
Nurlevia (2016), menunjukan terdapat thitung < dari ttabel (1,9983) atau thitung < dari ttabel
pengaruh penggunaan media audio visual (-1,9983), maka dari data tersebut dapat
terhadap hasil belajar siswa sebesar t hitung > disimpulkan H0 ditolak dan Ha (hipotesis
ttabel atau 3,087 > 1,790 yang berarti Ha alternatif) diterima.
diterima. Berdasarkan pengaruh penggunaan
media audio visual terhadap hasil belajar SIMPULAN
siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
perhitungan effect size dipeoleh 1,94 dengan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kategori tinggi. Penelitian lain ilakukan oleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
Arifin (2013) diperoleh data hasil pretest positif dan signifikan antara penggunaan
senam roll depan dengan jumlah nilai 3170, media pembelajaran audio visual video
rata-rata nilai 75,47, nilai terendah 60, nilai terhadap hasil belajar Subtema 1
tertinggi 100, standar deviassi 14,003. Keberagaman Budaya Bangsaku pada kelas
Sedangkan hasil posttest senam roll depan IV A dan IV B Sekolah Dasar Negeri
didapatkan jumlah nilai 3420, rata-rata nilai Babakan 01 Semester 1 Tahun Ajaran
81,43, nilai terendah 60, nilai tertinggi 100, 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari nilai N-
standar deviasi 11,959. Pada uji t hasil belajar Gain pada kelompok kelas eksperimen
senam roll depan diperoleh hasil uji statistic sebesar 76, sedangkan pada kelompok kelas
dengan nilai 0.001 maka dapat disimpulkan kontrol mendapatkan nilai N-Gain sebesar 68.
ada perbedaan yang signifikan antara hasil Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh
belajar senam roll depan pretest dan posttest. kelompok kelas eksperimen adalah 85%,
Simpulan dari hasil penelitian yaitu media sedangkan pada kelompok kelas kontrol
pembelajaran audio visual dapat ketuntasan hasil belajar sebesar 75 %,
meningkatkan hasil belajar senam lantai roll kemudian hasil pengujian hipotesis
depan. Peningkatan hasil belajar senam roll menyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima
depan yang diperoleh sebesar 7,8%. karena thitung (2,5414) > (1,9983).
Sementara itu, penelitian yang dilakukan
oleh Alfianti (2014) menunjukkan hasil DAFTAR PUSTAKA
penelitian, diperoleh rata-rata pretest adalah Adam, S. & Syastra, M.T. (2015).
45,60714 dan rata-rata posttest adalah Pemanfaatan Media Pembelajaran
70,14286. Hasil uji hipotesis menggunakan t- Berbasis Teknologi Informasi Bagi
test diperoleh thitung = 14,22 untuk db = 27 dan Siswa Kelas X SMA Ananda Batam.
α = 0,05 diperoleh ttabel = 2,052, yang berarti Jurnal: CBIS Journal, 3 (2), hlm. 78-90.
thitung (14,22) > ttabel (2,052), maka Ha
diterima. Hal ini berarti penggunaan media Alfianti, V. (2014). Pengaruh Penggunaan
audio visual memberikan pengaruh yang Media Audio Visual terhadap Hasil
tinggi terhadap hasil belajar siswa kelas V Belajar IPA Kelas V Sekolah Dasar
Sekolah Dasar Negeri 66 Pontianak Kota. Negeri 66 Pontianak Kota. Jurnal:
Dari hasil penelitian dan pembahasan , Pendidikan dan Pembelajaran
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan Khatulistiwa, 5 (3), hlm. 1-10.
hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada Subtema 1 Arifin. B. (2013). Pengaruh Media
Keberagaman Budaya Bangsaku melalui Pembelajaran Audio Visual terhadap
media pembelajaran audio visual video. Dari Hasil Belajar Senam Roll Depan.
hasil uji t dua arah, didapatkan t hitung = 2,541 Jurnal: Pendidikan Olahraga dan
dengan dk (derajat kebebasan) sebesar 63 (33 Kesehatan, 01 (01), hlm. 222 – 224.
+ 32 – 2) sehingga diperoleh ttabel pada taraf
signifikansi α/2 = 0,05/2 = 0,025 diperoleh Arifin. Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran.
ttabel sebesar (1,9983). Jika dibandingkan thitung Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
dengan ttabel maka thitung > ttabel dengan kriteria

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
72 Lina Novita1, Elly Sukmanasa2, Mahesa Yudistira Pratama3
Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD

Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran. Jurnal: Pendidikan Ke-SD-an. 3, (1),


Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. hlm. 21-26.

Budianti, Yudi. (2014). Pengaruh Penggunaan Musfiqon, (2016). Pengembangan Media &
Media Audio Visual terhadap Hasil Sumber Pembelajaran. Jakarta. PT
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Prestasi Pustakarya.
IPA Kelas II SDN Bantargebang II
Kota Bekasi. Jurnal: Pedagogik, II (2), Nawawi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas
hlm. 33-38. dan Publikasinya. Cilacap: Ihya Media.

Chusnul, Muhamad. (2015). Pengaruh Nurlevia, D. (2016). Pengaruh Penggunaan


Penggunaan Media Video terhadap Media Pembelajaran Audio Visual
Hasil Belajar IPA Sisiwa Kelas IV SD dalam Hasil Belajar IPA Kelas V di
Negeri Ngoto Bantul Yogyakarta. Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak.
Jurnal: Pendidikan Guru Sekolah Jurnal: Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar, 16 (4). hlm.1-8. Khatulistiwa, 5 (3), hlm. 1-11.

Daryanto. (2018). Media Pembelajaran. PISA. (2018). PISA-OECD.org.


Yogyakarta: Gava Media.
https://www.oecd.org › pisa › pisa-2018-
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan global-
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Prasetia, F. (2016). Pengaruh Media Audio
Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Visual Terhadap Hasil Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Matematika. Jurnal: JKPM, 01 (02),
hlm. 257–266
Hamdani. (2010) . Startegi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Pustaka Setia. Purwono, J, dkk. (2014). Penggunaan Media
Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Hayati. M. dkk.(2017).Hubungan Penggunaan Pengetahuan Alam Di Sekolah
Media Pembelajaran Audio Visual Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan.
dengan Minat Peserta Didik pada Jurnal: Teknologi Pendidikan Dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pembelajaran, 2 (2), hlm. 127 – 144.
di SMAN 1 Bangkinang Kota NAJMI.
Jurnal: Al-hikmah, 14 (2), hlm. 160- Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses
180. Belajar Mengajar. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Khalistiana, T.M. (2015). PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA Audio-Visual Sugiyono (2015). Metode Penelitian
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Materi Keragaman Kenampakan Alam Alfabeta.
Dan Buatan Indonesia. Jurnal:
Pedadidaktika, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Windiyani, T. & Novita, L. (2018).
PGSD, 2 (1), hlm. 129-140. Penggunaan Media Pembelajaran
Gambar Fotografi Untuk
Kurniawan, T.D.& Trisharsiwi. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Pengaruh Penggunaan Media Video Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Sosial. Jurnal: JPsd Untirta. 4 (1).
Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V hlm.91-101.
SD Se-Kecamatan Gedangsari
Gunungkidul Tahun Ajaran 2015/201.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 64-72 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved

Das könnte Ihnen auch gefallen