Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Administrasi Publik

VOLUME 04 NO. 048

PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN


RPJMD KOTA TOMOHON

SYARON BRIGETTE LANTAEDA


FLORENCE DAICY J. LENGKONG
JOORIE M RURU

Abstract : Development is a process of continuous improvement of a society or a social system as a whole towards a better
life. The government is the most important party and acts as a driver in development, namely through development
planning. Development planning is a government effort to coordinate all economic decisions in the long run to directly
influence and control the growth of important economic variables. In Law no. 25 Year 2004 About National Development
Planning System, Development Planning Agency at Sub-National Level
has an important role in implementing regional planning. Local development planning planned by Bappeda starts from
the village / sub-district, sub-district, district and city level, to the provincial level through (Development Planning
Meeting). In the planning of this regional development required the participation of local communities in the
implementation of development in the region. The role of Regional Development Planning Board is very complex in the
implementation of regional development planning, meaning that all areas of development planning are handled under the
Regional Development Planning Board, as well as regional economic development planning. This study aims to find out
how the role of the Regional Development Planning Agency) in Tomohon City. Data collection is done by interviewing
key informants (key informants), observation and documentation. The method used in this research is descriptive that is
the method used to analyze the data by describing or describing the data that has been collected as it is. Based on the
results of research conducted shows that the Role of Development Planning Agency (Tomohon City. This can be seen
from the role indicator that is based on the main tasks and functions of Bappeda itself, the mechanism by which
Development Planning Agency at Sub-National Level
in improving economic development and the problems faced in the development planning.

Keywords: Role, Regional Development Planning Board, Development of Medium Term Development Plan Area

PENDAHULUAN Walikota pengawasan internalnya ada pada


Penyelenggaraan Pemerintah daerah inspektorat, hal ini ditekankan mengingat
sebagai pemerintah integral dari sistem pembangunan diwilayah daerah pemerintah di
pemerintahan dalam konteks Negara Kesatuan kota Tomohon dirasakan belum maksimal dan
Republik Indonesia, secara historis telah merata. Perencanaan pembangunan daerah
mengalami berbagai perubahan pada tatanan haruslah disokong dengan implementasi
manajemen penyelenggaran pemerintahan pemerintahan daerah yang merata dan
daerah yang ditandai dengan adanya berkesinambungan dengan arah pembangunan
penyempurnaan Undang - undang Nomor 22 yang terencana dengan baik dan dinamis,
Tahun 1999, yang diteruskan Undang-undang tentunya juga tugas pokok dan fungsi lembaga
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah BAPPEDA mustilah konsisten dengan
daerah. Supaya pembangunan bisa terlaksana komitmen terhadap apa yang diamanatkan oleh
secara menyeluruh terarah dan terpadu, maka peraturan perundang-undangan yang berlaku.
perlu adanya suatu perencanaan yang cukup RPJMD merupakan salah satu bagian
matang yang disesuaikan dengan tujuan ingin dari perencanaan pembangunan dan setelah
dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan dilantiknya Walikota Tomohon dengan visi
benar-benar terwujud dengan baik. dan misi yang baru, maka disusun pula
Berdasarkan hal tersebut maka disetiap daerah RPJMD yang baru. Dan dalam penyusunan
otonom dibentuk suatu badan yang dinamakan RPJMD tersebut merupakan penjabaran dari
Badan Perencanaan visi misi kepala daerah, serta dalam
Pembangunan Daerah penyusunan RPJMD maka koordinasi yang
(BAPPEDA) sebagaimana halnya di kota paling utama ada pada Badan Perencanaan
Tomohon. Tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Pembangunan Daerah. Kepala Satuan Kerja
di kota Tomohon haruslah berperan aktif Perangkat Daerah yang bertanggunggung
dalam menjalankan wewenangnya sebagai jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
lembaga non departemen langsung dibawah perencanaan pembangunan di
koordinasi

i
daerah Provinsi, Kabupaten, atau Kota adalah
Kepala Badan perencanaan pembangunan a. Konsepsi peran, yaitu: kepercayaan
daerah yang selanjutnya disebut Kepala Badan seseorang tentang apa yang dilakukan
dengan suatu situasi tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA b. Harapan peran, yaitu: harapan orang lain
A. Konsep Peran terhadap seseorang yang menduduki posisi
tertentu mengenai bagaimana ia seharusnya
Pengertian peran menurut Soerjono bertindak.
Soekanto (2002:243), yaitu peran merupakan
aspek dinamis kedudukan (status), apabila c. Pelaksanaan peran, yaitu: perilaku
seseorang melaksanakan hak dan sesungguhnya dari seseorang yang berada
kewajibannya sesuai dengan , maka ia pada suatu posisi tertentu. Kalau ketiga
menjalankan suatu peranan. Dalam sebuah komponen tersebut berlangsung serasi,
organisasi setiap orang memiliki berbagai maka interaksi sosial akan terjalin
macam karakteristik dalam melaksanakan kesinambungan dan kelancarannya.
tugas, kewajiban atau tanggung jawab yang Berdasarkan pendapat tersebut, maka
telah diberikan oleh masing-masing organisasi dapat disimpulkan peran sebagai berikut:
atau lembaga.Sedangkan menurut Gibson
Invancevich dan Donelly (2002) peran adalah a. Peran adalah pengaruh yang diharapkan dari
seseorang yang harus berhubungan dengan 2 seseorang dalam dan antar hubungan sosial
sistem yang berbeda, biasanya organisasi. tertentu.
Kemudian menurut Riyadi (2002:138) b. Peran adalah pengaruh yang berhubungan
peran dapat diartikan sebagai orientasi dan dengan status atau kedudukan sosial
konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu tertentu.
pihak dalam oposisi sosial. Dengan peran c. Peran berlangsung bilamana seseorang
tersebut, sang pelaku baik itu individu maupun melaksanakan hak - hak dan kewajiban –
organisasi akan berperilaku sesuai harapan kewajibannya sesuai dengan statusnya.
orang atau lingkungannya. Peran juga diartikan
sebagai tuntutan yang diberikan secara d. Peran terjadi bila ada suatu tindakan dan
struktural (norma-norma, harapan, tabu, bilamana ada kesempatan yang diberikan.
tanggung jawab dan lainnya). Dimana
didalamnya terdapat serangkaian tekanan dan Adapun pembagian peran menurut
kemudahan yang menghubungkan Soekanto (2001:242) peran dibagi menjadi 3
pembimbing dan mendukung fungsinya dalam yaitu sebagai berikut:
mengorganisasi. Peran merupakan seperangkat
perilaku dengan kelompok, baik kecil maupun 1. Peran Aktif
besar, yang kesemuannya menjalankan Peran aktif adalah peran yang diberikan
berbagai peran. oleh anggota kelompok karena
kedudukannya didalam kelompok sebagai
aktifitas kelompok, seperti pengurus,
Hakekatnya peran juga dapat pejabat, dan lainnya sebagainya.
dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku 2. Peran Partisipatif
tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan Peran partisipatif adalah peran yang
tertentu. Kepribadian seseorang juga diberikan oleh anggota kelompok kepada
mempengaruhi bagaimana peran itu harus kelompoknya yang memberikan
dijalankan. Peran yang dimainkan/diperankan sumbangan yang sangat berguna bagi
pimpinan tingkat atas, menengah maupun kelompok itu sendiri.
bawah akan mempunyai peran yang sama. 3. Peran Pasif
Peran pasif adalah sumbangan anggota
Sutarto (2009:138-139) kelompok yang bersifat pasif, dimana
mengemukakan bahwa peran itu terdiri dari anggota kelompok menahan dari agar
tiga komponen, yaitu: memberikan kesempatan kepada fungsi –
2
fungsi lain dalam kelompok sehingga
berjalan dengan baik. METODE PENELITIAN
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan Lokasi dan Waktu Penelitian
bahwa pengertian peran merupakan suatu Penelitian ini dilakukan di Kantor
tindakan yang membatasi seseorang maupun BAPPEDA Kota Tomohon pada bulan Juni-
suatu organisasi untuk melakukan suatu Juli 2017
kegiatan berdasarkan tujuan dan ketentuan Metode Penelitian
yang telah disepakati bersama agar dapat Berdasarkan permasalahan dan subyek
dilakukan dengan sebaik – baiknya. penelitian yang diteliti, maka penelitian ini
B. Peran BAPPEDA menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. MenurutHusaini dan
Bappeda adalah lembaga teknis daerah Purnomo (2009:101) mengatakan bahwa
dibidang penelitian dan perencanaan penelitian deskriptif kualitatif adalah
pembangunan daerah yang dipimpin oleh menguraikan pendapat informasi apa adanya
seorang kepala badan yang berada dibawah sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian
dan bertanggung jawab kepada analisis dengan kata-kata yang melatar
Gubernur/Bupati/Walikota melalui sekretaris belakangi informan berperilaku seperti itu,
daerah. Badan ini mempunyai tugas pokok direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan
membantu Gubernur/Bupati/Walikota dalam diverifikasi.
penyelenggaran pemerintah daerah dibidang
penelitian dan perencanaan pembangunan
daerah. Responden Penelitian
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Jenis data yang dikumpulkan untuk dianalisis
BAPPEDA Kota Tomohon dalam menjalankan dalam penelitian ini ialah data primer yaitu
programnya yaitu berpedoman pada rencana data yang bersumber langsung dari informan
strategi dan program-program prioritas 5 yang ditentukan.Selain itu juga dikumpulkan
(lima) tahun kedepan yang akan di jadikan data sekunder sebagai pelengkap/pendukung
pedoman dan dasar pelaksanaan kegiatan yaitu data yang bersumber pada dokumen-
pokok maupun penunjang di bidang dokumen yang tersedia di lokasi penelitian.
perencanaan. Untuk itu kondisi yang Berikut ini informan yang menjadi sumber data
diharapkan BAPPEDA Kota Tomohon pada dalam penelitian yaitu:
masa yang akan datang: 1. Kepala Badan
1. Melakukan koordinasi perencanaan yang 2. Sekretaris Badan
matang antara dinas-dinas yang terkait.
3. Kabid Perencanaan Pembangunan
2. Mengoptimalkan hubungan kerja antara Manusia dan Masyarakat, Sosial Budaya
BAPPEDA dengan dinas-dinas dalam rangka
keserasian pelaksanaan tugas. 4. Kabid Perencanaan Ekonomi dan Sumber
Daya Alam
3. Program-program yang akan dilaksanakan
dalam lima tahun kedepan sudah terencana, 5. Kabid Perencanaan Infrakstruktur dan
baik administrasi, teknis, biaya. Pengembangan Wilayah
4. Mengoptimalkan koordinasi internal di 6. Kabid Penelitian dan Pengembangan
lingkungan BAPPEDA dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.
5. Sebagai tenaga-tenaga perencana masih Teknik Pengumpulan Data
memerlukan pelatihan-pelatihan dan kursus- Menurut Sugiyono (2005:62), Teknik
kursus sesuai dengan kualifikasi. pengumpulan data merupakan langkah yang
6. Perlu adanya penelitian yang akurat untuk paling strategis dalam penelitian,karena tujuan
kepentingan pembangunan daerah. utama dari penelitian adalah mendapatkan
data.
Untuk mengumpulkan data dan
informasi yang valid dan akurat, pengumpulan kualitatif, yang kemudian diinterpresikan
data yang di peroleh oleh peneliti yaitu sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
melakukan wawancara langsung secara dirumuskan.
mendalam kepada informan tentang Peran
BAPPEDA Dalam Penyusunan RPJMD, serta Hasil Penelitian dan Pembahasan
mencatat informasi dari informan, serta data- Permasalahan Pembangunan
data yang diperoleh secara sistematis dari Permasalahan pembangunan yang disajikan
beberapa objek pengamatan (dokumen) yang adalah permasalahan pada penyelenggaraan
dianggap mendukung serta dapat diperoleh urusan pemerintah daerah dan aspek
pada lokasipenelitian, yang kemudian pelaksanaan kebijakan yang relevan dan
dijadikan sebagai bahan penulisan laporan merupakan celah ekspektasi antara kinerja
hasil penelitian Teknik Analisis Data pembangunan yang dicapai data ini dengan
Menurut Moleong (2004:280- yang direncanakan serta antara apa yang ingin
281), Teknik analisis data proses dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat
mengorganisasikan dan mengurutkan data perencanaan dibuat. Tujuan dari perumusan
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian permasalahan pembangunan daerah adalah
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor
tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang yang mempengaruhi keberhasilan/ kegagalan
disarankan oleh data. Langkah-langkah yang kinerja pembangunan daerah dimasa lalu.
dilakukan, yaitu:
1. Penelitian memulai mengorganisasikan
semua data yang telah dikumpulkan. Identifikasi Permasalahan Pembangunan
Daerah Pada Aspek Penyelenggaraan
2. Membaca data secara keseluruhan dan Urusan Pemerintahan
membuat catatan pinggir mengenai data
yang dianggap penting kemudian Urusan Wajib
melakukan pengkodean data. 1. Pendidikan
3. Menemukan data mengelompokkan Permasalahan pembangunan yang dihadapi
pernyataan yang dirasakan oleh informan berkaitan dengan urusan pendidikan meliputi :
dengan melakukan horizonaliting yaitu
setiap pernyataan dengan pernyataan yang a) Kualitas pelayanan pendidikan belum
bersifat repetitif atau tumpang tindih merata diseluruh wilayah kota
dihilangkan. b) Distribusi tenaga guru menurut bidang
4. Meruduksi data, memilah, memusatkan, kompetensi yang masih perlu disebarkan
dan menyederhanakan data yang baru secara merata
diperoleh dari penelitian yang masih c) Sistem kelembagaan Pendidikan Anak
mentah yang muncul dari catatan-catatan Usia Dini (PAUD) belum tertata dengan
tertulis dilapangan. baik
5. Penyajian data, yaitu dengan merangkai dan d) Masih ada anak usia sekolah yang belum
menyusun informasi dalam bentuk satu mengikuti wajib belajar pendidikan
kesatuan, selektif dan dipahami. menengah 12 tahun
6. Perumusan dalam simpulan, yakni dengan
melakukan tinjauan ulang dilapangan untuk
menguji kebenaran dan validitas makna 2. Kesehatan
yang muncul disajikan bentuk naratif. Permasalahan pembangunan yang dihadapi
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, berkaitan dengan urusan kesehatan meliputi :
dalam menganalisis data yang terkumpul baik a) Distribusi tenaga medis yang belum tersebar
data primer maupun data sekunder akan merata sesuai kebutuhan masyarakat
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
b) Persediaan obat dan perbekalan kesehatan
dirasakan masih kurang memadai 4. Perumahan
c) Masih perlu dikembangkan cakupan Permasalahan pembangunan yang dihadapi
pertolongan persalinan oleh tenaga berkaitan dengan urusan perumahan meliputi :
kesehatan yang memiliki kompetensi a) Kebutuhan masyarakat akan air bersih
kebidanan belum maksimal terpenuhi
d) Masih perlu ditingkatkan cakupan balita gizi b) Perlunya penataan lingkungan permukiman
buruk yang mendapat perawatan, cakupan yang sehat dan nyaman
penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA c) Persentasi rumah layak huni masih minim
e) Kesadaran masyarakat mengenai perilaku 5. Tata Ruang
hidup bersih dan sehat masih perlu Permasalahan pembangunan yang dihadapi
ditingkatkan berkaitan dengan urusan tata ruang meliputi :
f) Kualitas pelayanan kesehatan relatif belum a) Belum ditetapkannya Dokumen Rencana
merata sehingga perlu diadakan standarisasi Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana
pelayanan kesehatan detailnya sehingga belum ada acuan yang
g) Angka kesakitan akibat penyakit menular sah mengenai pemanfaatan ruang
cenderung meningkat b) Dokumen kajian Lingkungan Hidup
h) Masih tingginya angka kesakitan lansia Strategis (KLHS) belum tersusun
i) Belum tercapainya target imunisasi pada ibu c) Masih rendahnya ketaatan pemanfaatan
hamil dan bayi ruang sesuai peruntukannya
j) Masih perlu dikembangkan infrastruktur dan d) Masih sering terjadinya konversi lahan dari
sarana kesehatan yang memadai lahan pertanian menjadi lahan permukiman
3. Pekerjaan Umum 6. Perencanaan Pembangunan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan pekerjaan umum berkaitan dengan urusan perencanaan
meliputi : pembangunan meliputi :
a) Belum memadainya jalan kota yang a) Belum dilakukannya legalisasi Dokumen
berkondisi baik dalam rangka perencanaan RPJPD
meningkatkan interkoneksi dengan jalan b) Masih lemahnya koordinasi dan sinkronisasi
provinsi dan jalan nasional untuk perencanaan pembangunan lintas sektoral
menunjang pemberdayaan lokasi-lokasi
strategis dan potensial c) Masih terbatasnya kajian-kajian yang dapat
menunjang perencanaan pembangunan yang
b) Dengan meningkatnya arus lalu lintas, perlu baik
dibangun jembatan yang dengan lebar yang
memadai dan desain struktur konstruksi d) Ketersediaan data dalam menunjang
yang aman dan nyaman perencanaan pembangunan masih belum
memadai
c) Perlunya penambahan jaringan irigasi untuk
meningkatkan layanan terhadap lahan 7. Perhubungan
pertanian Permasalahan pembangunan yang dihadapi
d) Masih adanya permasalahan sanitasi di berkaitan dengan urusan perhubungan meliputi
lingkungan permukiman :
e) Perlunya perbaikan dan sistem drainase kota a) Sistem pengawasan atas kelaikan
sehingga dapat meminimalisir genangan- kendaraan angkutan masih belum
genangan air maksimal
b) Masih rendahnya kesadaran masyarakat
untuk memelihara fasilitas perhubungan Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan kependudukan dan
c) Adanya pembangunan ruas-ruas jalan catatan sipil meliputi :
baru perlu ditindaklanjuti dengan
pengadaan rambu-rambu dan sarana a) Masih banyak penduduk yang belum
prasarana perhubungan yang lain memiliki KTP
d) Masih rendahnya kesadaran masyarakat b) Database kependudukan belum valid,
untuk mematuhi rambu-rambu dan dikarenakan masih ada penduduk yang
peraturan lalu lintas memiliki KTP ganda dan yang belum
terdaftar
8. Lingkungan Hidup
c) Masih rendahnya tingkat kepemilikan akte
Permasalahan pembangunan yang dihadapi kelahiran bagi anak yang baru lahir
berkaitan dengan urusan lingkungan hidup
meliputi : 11. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
a) Terjadinya pemanasan global dan perubahan
ilkim yang mengakibatkan perubahan Permasalahan pembangunan yang dihadapi
struktur lingkungan berkaitan dengan urusan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
b) Belum terlaksananya sistem penanganan meliputi :
sampah yang terpadu
a) Belum maksimalnya partisipasi perempuan
c) Kebutuhan Tempat Pembuangan Sampah di lembaga pemerintah baik secara
(TPS) per satuan penduduk belum kuantitas ataupun secara kualitas
terpenuhi
b) Masih rendahnya pengawasan terhadap
d) Perlunya sosialisasi hukum lingkungan pemenuhan hak-hak tenaga kerja
e) Pengawasan pengelolaan limbah B3 perempuan
belum optimal c) Pengawasan terhadap pekerja anak belum
f) Belum efektifnya pelaksanaan penetapan intensif
status mutu air 12. Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga
g) Sistem pengendalian potensi sumber Sejahtera (KS)
pencemaran air belum berjalan secara Permasalahan pembangunan yang dihadapi
maksimal berkaitan dengan urusan KB dan KS meliputi :
h) Belum terlaksananya pemantauan kualitas
air sungai dan danau secara berkala pada
periode musim hujan dan kemarau
tentang kesehatan reproduksi
9. Pertanahan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan pertanahan meliputi : 13. Sosial
a) Masih banyak terdapat kasus perebutan hak Permasalahan pembangunan yang dihadapi
milik tanah berkaitan dengan urusan sosial meliputi :
b) Kesadaran masyarakat untuk mengurus a) Penanganan penyandang masalah
sertifikat kepemilikan tanah masih rendah kesejahteraan sosial belum efektif
c) Masih banyak terdapat lahan yang belum b) Belum seluruh PMKS yang memperoleh
memililki status kepemilikan yang sah bantuan sosial
10. Kependudukan dan Catatan Sipil 14. Ketenagakerjaan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan c) Masih minimnya sarana penyelenggaraan
meliputi : seni dan budaya
a) Tingkat partisipasi angkatan kerja lokal 18. Kepemudaan dan Olahraga
masih minim Permasalahan pembangunan yang dihadapi
b) Lapangan pekerjaan belum memadai, masih berkaitan dengan urusan kepemudaan dan
banyak penduduk lokal yang harus olahraga meliputi :
bekerja diluar daerah a) Masih banyak potensi sumber daya
c) Tingkat keahlian dan keterampilan pekerja kepemudaan yang belum tergali dan
secara spesifik di sektor-sektor tertentu dimanfaatkan
relatif masih rendah b) Tidak adanya gelanggang/ balai untuk
15. Koperasi dan UMKM menunjang aktivitas kegiatan-kegiatan dalam
bidang kepemudaan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan koperasi dan UMKM c) Belum tersedianya lapangan olahraga yang
meliputi : memadai
a) Jumlah koperasi yang aktif masih rendah 19. Kesbang dan Politik
b) Pemberdayaan sumber daya koperasi belum Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berjalan maksimal berkaitan dengan urusan kesbang dan politik
meliputi :
c) Masih minimnya bantuan perkuatan koperasi
a) Kegiatan lintas agama belum rutin
16. Penanaman Modal dilaksanakan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi b) Koordinasi antar umat beragama belum
berkaitan dengan urusan penanaman modal berjalan efektif
meliputi :
c) Pelaksanaan kegiatan pembinaan terhadap
a) Laju pertumbuhan angka realisasi PMDN LSM belum berjalan dengan optimal
per tahun tidak stabil, terjadi kenaikan dan
penurunan yang cukup signifikan d) Terjadi peningkatan jumlah pengguna
Narkoba
b) Belum terciptanya infrastruktur yang
kondusif untuk menarik perhatian para e) Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap
investor bahaya narkoba
c) Masih kurangnya koordinasi antara instansi
20. Otonomi Daerah
dalam menunjang investasi
d) Masih terdapat aturan yang tumpang tindih Permasalahan pembangunan yang dihadapi
mengenai investasi berkaitan dengan urusan otonomi daerah
17. Budaya meliputi :

Permasalahan pembangunan yang dihadapi a) Aplikasi sistem informasi manajemen


berkaitan dengan urusan budaya meliputi : pemerintah belum berjalan dengan baik
a) Di era globalisasi sekarang ini, telah banyak
terjadi pergeseran budaya di masyarakat b) Masih rendahnya indeks kepuasan layanan
masyarakat
b) Belum adanya usaha-usaha yang serius dari
masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan c) Pemekaran wilayah kelurahan belum
kekayaan budaya ditangani dan dipersiapkan dengan matang
21. Ketahanan Pangan
Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan ketahanan pangan b) Belum tersosialisasinya program-program
meliputi : pemerintah dengan baik
a) Ketersediaan bahan pangan untuk c) Masih lemahnya pemanfaatan teknologi
penduduk lokal belum terpenuhi, masih informasi yang terintegrasi
tergantung pada pasokan bahan pangan d) Belum tersedianya infrastruktur dan
dari luar daerah aplikasi dasar teknologi informasi
b) Masih rendahnya tingkat pengetahuan 25. Perpustakaan
masyarakat mengenai konsumsi dan
keamanan pangan Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan perpustakaan meliputi
c) Pelatihan dan penyuluhan petani belum :
berjalan secara efektif dan efisien
a) Masih rendahnya kuantitas koleksi buku
22. Pemberdayaan Masyarakat yang tersedia di perpustakaan daerah
Permasalahan pembangunan yang dihadapi b) Kesadaran masyarakat untuk
berkaitan dengan urusan pemberdayaan mengunjungi perpustakaan dan membaca
masyarakat meliputi : buku terus menurun akibat kemajuan
a) Kualitas sumber daya aparatur kelurahan teknologi informasi via internet
masih tertinggal jauh dibandingkan
aparatur pemerintah instansi lainnya KESIMPULAN DAN SARAN
b) Pendidikan dan pelatihan aparatur Kesimpulan
kelurahan untuk memaksimalkan
pelayanan masyarakat belum memadai Berdasarkan uraian mengenai pelaksanaan
c) Masih rendahnya tingkat pengetahuan fungsi Badan PerencanaanPembangunan
aparatur terhadap sistem lembaga Daerah (BAPPEDA) dalam perencanaan
kelurahan
pembangunan di kota Tomohon diatas dapat
23. Kearsipan
disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi
Permasalahan pembangunan yang dihadapi
berkaitan dengan urusan kearsipan meliputi : Bappeda. berdasarkan penilaian setiap
a) Penerapan pengelolaan arsip secara baku indikator yaitu :
belum berjalan dengan baik
1. pelaksanaan fungsi Bappeda di Kota
b) Masih rendahnya tingkat pengetahuan dan Tomohon dikategorikan masih belum bisa
keterampilan petugas pengelolaan dikatakan baik tetapi masih cukup. Hasil
kearsipan rekapitulasitanggapan responden terhadap
24. Komunikasi dan Informatika fungsi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah(BAPPEDA) dalam perencanaan
pembangunan di Kota Tomohon yakni
Permasalahan pembangunan yang dihadapi kebanyakan responden yaitu 38 % menilai
berkaitan dengan urusan komunikasi dan cukup, serta yang menilai baik yaitu33 %.
informatika meliputi : Namun masih ada responden yang menilai
kurang baik yaitu 29 %, Artinya bahwa
a) Pemerintah belum memiliki fasilitas resmi
pelaksanaan fungsi Bappeda tidak
informasi perkotaan yang bisa diakses
menutup kemungkinan menemui
langsung oleh masyarakat atau pun turis
berbagaikendala atau hambatan-hambatan
dari mancanegara di lokasi-lokasi tertentu
dalam melaksanakan fungsinya maupun
programyang dijalankan, hal ini
mengidentifikasikan bahwa pelaksaan
fungsi BadanPerencanaan Pembangunan tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Daerah (BAPPEDA) dalam perencanaa
pembangunan di Kota Tomohon harus
selalu mengevaluasi terhadap pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA

Gibson. 2002. Organisasi Perilaku-


struktur- proses, Terjemahan, Edisi V.
Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Husaini, Purnomo. 2009. Metodologi
penelitian Sosial. Jakarta. Bumi Aksara.
Irawan. 2006. Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif Untuk Ilmu – Ilmu
Sosial.
Jakarta. Departemen Ilmu
Administrasi FISIP
Moleong. 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya
Riyadi. 2002. Perencanaan Pembangunan
Daerah Strategi Mengendalikan
Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi
Daerah. Jakarta. Gramedia.
Sanusi. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis.
Jakarta. Salemba Empat.
Soekanto. 2001. Sosiologi Sebagai Pengantar.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto.2002. Teori Peranan. Jakarta. Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung. ALFABET.
Sutarto. 2009.

Sumber-sumber Lain:
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
 Keputusan Presiden No 27 tahun 1980
tentang Pembentukan Bappeda
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
 Permendagri Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah
 Peraturan Walikota Tomohon tahun
2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Susunan dan Struktur Organisasi
 Permendagri 57/2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah Bappeda
 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kabupaten
Minahasa Selatan dan Kota Tomohon di
Provinsi Sulawesi Utara

Das könnte Ihnen auch gefallen