SALE AND PURCHASE AGREEMENT

INDONESIAN CRUSHED STEAM COAL KALIMANTAN

TERMS : FOB Mother Vessel

BETWEEN

PT. ………………………………………………..
(Hereinafter called SELLER)

AND

QUANTUM STRENGTH Sdn. Bhd

(Hereinafter called BUYER)

12 Maret 2021
 TABLE OF CONTENT

Clause 1 – DEFINITIONS DEFINISI 3

Clause 2 – TERM AND DURATION OF THE AGREEMENT CARA DAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN 5
Clause 3 – COMMODITY BARANG 5
Clause 4 – QUANTITY KUANTITAS 6
Clause 5 – PORT OF LOADING PELABUHAN MUAT 6
Clause 6 – QUALITY KUALITAS 6
Clause 7 – PRICE HARGA 7
Clause 8 – PRICE ADJUSTMENT ON QUALITY PENYESUAIAN HARGA TERHADAP KUALITAS 7
Clause 9 – QUALITY DETERMINATION PENENTUAN KUALITAS 9
Clause 10 – WEIGHT DETERMINATION PENENTUAN BERAT 9
Clause 11 – PAYMENT PEMBAYARAN 10
Clause 12 – SHIPPING TERMS CARA PENGIRIMAN 11
Clause 13 – TAXES, DUTIES, PUBLIC HOLIDAY PAJAK, BEA, HARI LIBUR 12
Clause 14 – NOTICES PEMBERITAHUAN 12
Clause 15 – BANKING INFORMATION INFORMASI BANK 13
Clause 16 – FORCE MAJEURE KEADAAN MEMAKSA 13
Clause 17 – GOVERNING LAW AND ARBITRATION HUKUM DAN ARBITRASE 16
Clause 18 – WAIVER PENGABAIAN 17
Clause 19 – LIMITATION OF ASSIGNMENT BATASAN KEWENANGAN 17
Clause 20 – TERMINATION PEMUTUSAN HUBUNGAN 17
Clause 21 – SEVERABILITY KETERPISAHAN 17
Clause 22 – LIABILITIES AND WARRANTIES KEWAJIBAN DAN JAMINAN 17
Clause 23 – ENTIRE AGREEMENT AND AMENDMENT KESELURUHAN PERJANJIAN DAN PERUBAHAN 18
This agreement is agreed 12 Sept 2019 by both
parties as follows:
PT. ....................................... , a company
registered according to the laws of Republic of
Indonesia and having its head office at
....................................... , in this matter duly
authorized and represented by Mr. ......................
as Director (Hereinafter referred to as “Seller”)
And
QUANTUM STRENGTH Sdn.Bhd, a company
registered according to the laws of Malaysia and
having its head office at Lot 90A, First Floor, Jalan
Burhanuddin Helmi, Taman Tun Dr. Ismail –
60000 Kuala Lumpur - Malaysia, in this matter
duly authorized and represented Dato Seri
Mahmud Badri as Director (Hereinafter referred to
as “Buyer”)
Hereinafter referred to as each a “Party” and
together the “Parties”.
 Whereas, the SELLER, PT
....................................... (VKA) is the
owner of coal mine and supplier for the
Indonesian Crushed Steam Coal located
in Kalimantan Selatan Indonesia,
The Seller has to provide all the required
documents mentioned in the Appendix 1
 And whereas the BUYER , is proposing to
supply to its client, TNB FUEL SERVICES
SDN BHD, Malaysia (TNB).
NOW THEREFORE the parties have agreed as
follows:-
Clause 1 – DEFINITIONS
As used herein;
Perjanjian ini disepakati pada tanggal 12 Sept
2019 oleh Para Pihak berikut :
PT........................................ perusahaan yang
terdaftar sesuai dengan hukum Republik
Indonesia dan berkantor pusat di
....................................... , dalam hal ini
berwenang dan diwakili oleh Bapak ......................
sebagai Direktur Utama (Selanjutnya disebut
sebagai "Penjual")
dan
QUANTUM STRENGTH Sdn.Bhd, perusahaan
yang terdaftar sesuai dengan hukum Malaysia dan
berkantor pusat di Lot90A, First Floor, Taman
Tun Dr. Ismail, 60000 Kuala Lumpur-
Malaysia, dalam hal ini berwenang dan diwakili
oleh Dato Seri Mahmud Badri sebagai Direktur
(Selanjutnya disebut sebagai "Pembeli")
Selanjutnya disebut sebagaimasing-
masing"Pihak"dan bersama-sama"Para Pihak".
 Bahawa, PENJUAL,
PT....................................... (VKA) ialah
pemilik tambang dan pembekal Batubara
Indonesia terletak di Kalimantan Selatan
Indonesia.
Penjual hendaklah memberi dokumen
dokumen yang tercatat dalam Appendix 1
 Dan bahawa, PEMBELI, bercadang untuk
membekal kepada pelanggannya, TNB
FUEL SERVICES SDN BHD, Malaysia
(TNB).
OLEH KARENA ITU Para Pihak telah menyetujui
sebagai berikut:
Pasal 1 – DEFINISI
As used herein;
3/19
  “ASTM”adalah organisasi internasional
 “ASTM”means the American Society for sukarela yang mengembangkan standardisasi
Testing and Materials. teknik untuk material, produk, sistem dan
jasa.
 “B/L” means Bill of Lading;  “B/L” adalah Dokumen kepemilikan barang.
 “Coal” means the commodity set out in  “Batubara” adalah Komoditas seperti yang
Clause 3 complying with the specification in diuraikan dalam pasal 3 sesuai spesifikasi
Clause 6 or which is otherwise accepted by dalam Pasal 6 atau yang diterima oleh
the Buyer. Pembeli.
 “Dollars”, “US Dollars”, “USD”, “US$”, “$”,  “Dollars”, “US Dollars”, “USD”, “US$”, “$”,
“Cents” where used shall refer to the currency “Cents” yang digunakan mengacu pada mata
of the United States of America. uang Amerika Serikat.
 “Rupiah”, “IDR”, “Rp” where used shall refer  “Rupiah”, “IDR”, “Rp” yang digunakan
to the currency of Indonesia. mengacu pada mata uang Indonesia
 “ETA” means expected time & date of arrival.  “ETA” adalah perkiraan waktu dan tanggal
 “FOBT” means Free on Board in accordance kedatangan kapal.
with Incoterms 2000, Spout and Trimmed in  “FOBT” adalah harga diterima bersih diatas
Buyer’s Bargeat the Anchorage Point. Tongkang milik Pembeli di koordinat aman
 “ISO”means the International Organization labuh muat.
for Standardization.  “ISO”adalah Organisasi Internasional untuk
 “Loading Port” means the safe anchorage Standarisasi Prosedur.
point.  “Pelabuhan Muat” adalah koordinat aman
 “Ton (s), “Tonne (s)” & “MT” means metric untuk berlabuh dan muat.
tonne of 1,000 Kgs as defined in International  “Ton (s), “Tonne (s)” & “MT” adalah metrik
System of Units. ton dari 1.000 Kg sesuai definisi satuan sistem
 Price” shall mean the price for invoicing internasional.
purposes with any calculated price rounded up  “Harga” adalah harga untuk tujuan
or down to the nearest. pembayaran dengan perhitungan yang
 “Kcal” means Kilocalorie (s) as defined in the dibulatkan keatas maupun kebawah terdekat.
“International System of Units“.  “Kcal” adalah Kilokalori sesuai definisi satuan
 “ADB” means Air Dried Basis sistem Internasional.

 “ARB” means As Received Basis (as loaded
basis)
 “Kg” means Kilogram (s) as defined in
“International System of Units“.
 “Mm” means Millimeter as defined in
“International System of Units”.
 “Working day” means a day upon which
business is regularly transacted, the term
“day” shall be deemed to mean “calendar
 “ADB” adalahanalisis batubara dalam keadaan
kadar kelembaban yang hampir sama dengan
kelembaban  udara sekitarnya (laboratorium)
 “ARB” adalah Batubara yang dianalisa sesuai
keadaan pada waktu diterima.
 “Kg” adalah Kilogram sesuai definisi satuan
sistem Internasional.



“Mm” adalah milimeter sesuai definisi satuan
sistem Internasional.
“Hari Kerja” adalahwaktu/haridimana
4/19
day”. transaksibank dapat dilakukan sedangkan
 “Pratique” means permission to do business at
a port by a ship that has complied with all
applicable local health regulations.
 “Laytime” means time allowed to load the
cargo on to the barge.
 “Laycan” means “Laydays and Cancelling
Days”
 “Laydays” means grace period or looseness of
time given to the barge to begin loading. The
time in which the charterer can perform
loading / unloading without paying extra fees.
 “WWDSHINC” Weather Working Day Sunday
and Holiday included means day of 24
consecutive hours including Sunday and
Holiday on which work in loading coal may be
carried out without loss of time due to the
weather.
 “Statement of Facts” means a statement
prepared by the ships agent at the port of
loading which shows the date and time of
arrival of the barge and the commencement
and completion of loading. It details the
quantity of cargo loaded each day, the hours
worked and the hours stopped with the
reasons of stoppages.
 “Dead freight”meanscost that shall be paid to
the ship for not keeping promises to load ships
with a full loading.
 “Demurrage” means the detention of a ship by
the freighter beyond the time allowed for
loading, unloading.
 “To order”means that the bill of lading has
been consigned to order of the shipper. The
shipper indicated on the bill of lading
determines who should collect the goods at
the port of discharge by surrendering at least
one original copy to the carrier. The shipper
makes this determination with the help of
the endorsement.
 “Blank endorsement” means that the holder of
the original bills of lading can claim the goods
from the carrier at the port of discharge by
surrendering at least one original copy of a bill
"hari" dapat dianggap sebagai "hari kalender".
 “Pratique” adalah ijin masuk kapal dan telah
memenuhi aturan persyaratan kesehatan di
pelabuhan muat.
 “Laytime” adalah waktupemuatan yang
ditentukan diatas tongkang.
 “Laycan” adalah tenggang hari mulai dan akhir
kapal dimuat.
 “Laydays” adalah Tenggang waktu atau
kelonggaran waktu yang diberikan kepada
tongkang untuk memulai pemuatan. Waktu di
mana pencarter dapat melakukan
bongkar/muat tanpa membayar biaya ekstra
 “WWDSHINC” adalah Cuaca, Hari Kerja,
Minggu, dan Hari Libur meliputi 24 jam setiap
harinya berturut-turut termasuk hari Minggu
dan hari Libur dalam Pekerjaan pemuatan
Batubara yang dilakukan tanpa kehilangan
waktu dikarenakan oleh kondisi dan cuaca.
 “Statement of Facts” berarti laporan yang
dibuat oleh agen kapal di pelabuhan muat
yang menunjukkan tanggal dan waktu
kedatangan tongkang sejak dimulainya
sampaidengan penyelesaian pemuatan.
Laporan juga merincikan jumlahkargo yang
dimuat setiap hari, jam kerja dan jam berhenti
berikut alasan penghentian.
 “Dead freight”adalah uang yang harus
dibayarkan kepada kapal karena tidak
menepati janji untuk memuat kapal dengan
muatan penuh.
 “Demurrage” adalah pemunduran waktu kapal
oleh Penyewa yang melampaui waktu muat
atau bongkar yang telah ditentukan.
 “To order” adalah bill of lading yang telah
dikonsinyasi ke Shipper. Shippermengindikasi
bill of ladingdan menentukan siapa yang akan
menerima barang di pelabuhan discharge
dengan menyerahkan setidaknya satu salinan
asli
tersebut
untuk carrier. Shipper membuat
penentuan ini dengan bantuan dukungan 5/19
 “Blank endorsement”  adalah pemegang
 of lading. To order bill of ladings can be blank
endorsed by putting Shipper Company’s stamp
and signature on the reverse side of the bill of
lading.
 “L/C or SKBDN”isletter of creditor Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negerimeans a document,
typically from a bank (Issuing Bank),
assuring that a seller (Beneficiary) will receive
payment, as long as certain documentary
delivery conditions have been met
 “Cash” means money or an equivalent, as a
check, paid at the time of making a purchase
 “Barge” means a set of pair barge and tugboat
Clause 2 - TERM AND DURATION OF THE
AGREEMENT
The parties hereby agree that the term of this
agreement shall commence from the date of
signing of this Agreement until the sale and
delivery of the contracted quantity under this
agreement has been fully performed by the parties
or until both parties mutually agree to terminate
this agreement, whichever comes earlier.
However, if the Seller’s mine fail to obtain
approval status from TNBF, this Agreement is
automatically terminated.
Duration of this Agreement is 1(one) year subject
to the satisfaction of the trial shipment by Buyer.
Clause 3 – COMMODITY
Indonesian Crushed Steam Coal (Non-Cooking) in
Bulk from East Kalimantan, Indonesia
Clause 4 – QUANTITY
The shipment of 70.000 MT(Seventy Thousand
tagihan asli lading bisa mengklaim barang dari
operator di pelabuhan discharge dengan
menyerahkan setidaknya satu salinan asli dari
bill of lading. Untuk memesan bill of ladings
dapat “blank endorsed” dengan menempatkan
cap dan tanda tangan Perusahaan Shipper
pada sisi sebaliknya dari bill of lading
 “L/C or SKBDN”adalah Letter of Creditatau
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri berarti
suatu dokumen, khususnya berasal dari dan
dikeluarkan oleh sebuah Bank, meyakinkan
kepada Penjual (Beneficiary) akan menerima
pembayaran, selama dokumen pengiriman
telah diterima.
 “Tunai” adalah uang atau sejenisnya, seperti
cek, dibayarkan pada waktu terjadi pembelian.
 “Tongkang” adalah satu set pasangan
tongkang dan kapal tarik.
Pasal 2 – CARA DAN JANGKA WAKTU
PERJANJIAN
Para pihak sepakat jangka waktu perjanjian
dimulai pada tanggal penandatanganan Perjanjian
ini sampai dengan penjualan dan pengiriman
keseluruhan kuantitas dalam perjanjian ini dan
telah sepenuhnya dilaksanakan oleh para pihak
atau sampai kedua belah pihak setuju untuk
mengakhiri perjanjian ini, dalam hal mana yang
lebih dahulu. Namun sekiranya tambang milik
Penjual tidak diluluskan oleh Pihak TNB, perjanjian
ini dibatalkan secara otomatis.
Jangka waktu Perjanjian ini adalah 1(satu) tahun
dengan diawali percobaan pengiriman oleh
Pembeli sebagai pembuktian kesesuaian
Perjanjian.
Pasal 3 – BARANG
Batubara hancuran (Non-Cooking) dalam
6/19
jumlah besar bersumber dari Kalimantan
metric ton) ± 10%will be delivered for every order Timur, Indonesia
or shipment FOB Mother Vessel. The laycan is
initially scheduled in about minimum 15 days upon
Seller’s receipt of LC Pasal 4 – KUANTITAS

Clause 5 – PORT OF LOADING Pengiriman 70.000 MT(Tujuh Puluh ribu

metrik ton) ± 10% akan dikirim setiap pesenan
Loading Mother Vessel at , Tabuneo Pembelian FOB Mother Vessel.
“laycan”dijadwalkan awal sekitar minimal 15
Clause 6 – QUALITY hari setelah menerima LC

The Coal to be supplied shall conform following Pasal 5 – PELABUHAN MUAT

typical specifications according to ASTM
standards: (Specification) Pelabuhan Mother Vessel di, Tabuneo

Pasal 6 – KUALITAS

Batubara yang disediakan harus sesuai spesifikasi

khusus menurut standard ASTM: ( Spesifikasi)

PARAMETER UNIT OF MEASURE GUARANTEED REJECTION

(ITEM) (SATUAN) (JAMINAN) (PENOLAKAN)
Gross Calorific Value (Arb) kcal/kg 5.000-4.800 Kcal/Kg < 4.800 Kcal/Kg

Total Moisture (Arb) % 25 - 29 % > 30 %

Inherent Moisture (Adb) % 11 – 15 %
Ash Content (Arb) % 6 -10 %  15 %
Volatile Matter (Arb) 38 – 42 % < 22
Fixed Carbon % by difference  
Total Sulfur (Arb) % 0,5 – 0,9 % > 1.0 %
Hardgroove Grind ability Index Index Point 45 - 50 < 40 %
Size > 50 mm %  5 %
Size < 2 mm  40 %

7/19
Clause 7 – PRICE
The price for the Coal to be supplied under this Agreement shall be USD
47.00 ( Forty Seven United States Dollar ) per Metric Ton (MT) FOB
Mother Vessel based on Typical Specifications in accordance to Clause 6.
The Price after the first month trial shipment shall be the same or adjusted
mutually agreed for second month. The price at the third, sixth, ninth and
twelfth month will be discussed and mutually agreed by the Parties, that shall
be valid and reviewed every 3 months according to market price and coal
index. Each adjustment has to be agreed in writing by both Parties.
Pasal 7 – HARGA
Harga Batubara yang disediakan dalam Perjanjian ini adalah USD 47.00,
(Empat PuluhTujuh dollar Amerika ) setiap Metrik Ton (MT) FOB
Mother Vessel di berdasarkan spesifikasi khusus sesuai dengan Pasal 6.
Harga setelah percobaan pengiriman di bulan pertama harus sama atau
disesuaikan dan disepakati untuk di bulan kedua. Harga pada bulan ketiga,
keenam, kesembilan, dan ke duabelas akan didiskusikan dan disepakati para
Pihak, kesepakatan tersebut harus sah dan ditinjau kembali setiap 3 bulan
sesuai harga pasar dan indeks. Setiap penyesuaian harus disetujui secara
tertulis oleh kedua Pihak.
8/19
Clause 8 – WEIGHT DETERMINATION
 The Parties agree to appoint International Independent Surveyor to
perform the weight determination.
 The weight of each shipment of Coal shall be determined to the
nearest tonne of weight (mass) by draft survey of carrying ocean
carrier at the Loading Port conducted by the independent
Superintending Company. Seller shall pay the cost of the draft
survey.
 The Surveyorshall issue a Certificate of Weight. Such weight
determination shall be final and binding upon Seller and Buyer and it
shall be the basis for settlement under this Agreement, unless an
adjustment is required pursuant to Clause 6.
 Should Seller take less than the minimum quantity requested to be
loaded as advised by Buyer upon barge nomination, the Seller shall
be liable for barge dead freight, if any, resulting from the shortfall of
loading. Buyer shall have the right to invoice Seller the dead freight if
any, within maximum of one month from the such agreed dead
freight by Parties
Clause 9 – PAYMENT
9.1 The Payment is by Letter of Credit FOB Mother Vessel . Upon
receiving contract from TNB, the Buyer shall issue Irrevocable,
Non-Transferable Letter of Credit (LC) 100% at Sight at FOB
Mother Vessel.
Clause 10 – SHIPPING TERMS
 Nomination of Barge
i) Buyer to nominate for each shipment a Barge to Buyer at
least 7 (Seven) working days prior to ETA of the Vessel, ETA to
be within the agreed stem dates. Seller will reply within one day
intimating acceptance of the nominated Vessel, which
acceptance shall not be unduly withheld.
ii) Demurrage / Despatch rate to be informed by Buyer to
Seller according to the relevant Charter Party.
iii) The exact one Loading Port shall be declared by Seller
before the Barge nomination.
Pasal 8 – PENENTUAN BERAT
 Para Pihak Sepakat untuk menunjuk International Independent
Surveyor untuk melakukan penentuan Berat.
 Berat dari setiap Pengapalan batubara akan ditentukan sampai pada
berat ton terdekat dari hasil draft Survey dari Tongkang di
Pelabuhan Muat dan dilakukan oleh independent Superintending
Company. Penjual akan membiayai perhitungan draft survey.
 Surveyorakan mengeluarkan sertifikat berat. Semacam penetuan
berat adalah bersifat final dan mengikat Penjual dan Pembelidan
sebagai dasar penyelesaian dalam Perjanjian ini, kecuali penyesuaian
diperlukan berdasarkan Pasal 6.
 Saat Penjual kekurangan kargo melebihi batas minimum kuantitas
yang diminta untuk dimuat sebagaimana disyaratkan oleh Pembeli
untuk kebutuhan tongkangnya, Penjual bertanggung jawab terhadap
kekurangan muatan tongkang. Pembeli berhak untuk menagih
Penjual atas biaya kekurangan muatan tersebut dalam waktu
maksimal satu bulan dari kesepakatan dead freight oleh para Pihak.
Pasal 9 – PEMBAYARAN
11.1 Pembayaran LC FOB Mother Vessel. Setelah menerima kontrak dari
TNB, pihak Pembeli akan mengeluarkan “Irrevocable, Non-Transferable
LC, 100% at sight FOB Mother Vessel”
Pasal 10 – CARA PENGIRIMAN
 Nominasi Tongkang
i) Pembeli menginformasikan penentuan tongkang kepada Pembeli
selambatnya 7 (Tujuh hari) hari kerja sebelum ETA Mother
Vessel, ETA akan disepakati waktunya. Penjual akan menjawab
isyarat penerimaan vessel yang ditentukan dalam waktu satu
hari, penerimaan tidak dapat tertunda.
ii) Biaya Demurrage / Despatch diberitahukan oleh Pembeli kepada
Penjual sesuai perjanjian sewa.
iii) Kepastian Pelabuhan Muat harus diberitahukan oleh Penjual
sebelum menentukan sandar Tongkang.
9/19

 Notice of Readiness (NOR)
i) NOR may be tendered
Monday through Sunday, major Indonesian holidays stated in
Clause 13.2 excluded, provide that Vessel is in all respects
ready to load the intended cargo. NOR may be tendered by
cable.
ii) Laytime shall start to count
12 hours after NOR tendered in free pratique, unless loading is
sooner commenced in which case actual time used to count.
 Laytime Calculation
Laytime calculation shall be prepared based on Statement of Facts
(SOF) issued by the nominated agents in the loading port and the
terms in Charter Party signed between the Buyer and barge
owner.Buyer by Buyer’s account, can send their representative to the
loading port to witness the loading operation,to perform Sampling
and analysis of cargo, if required.
Clause 11 – TAXES, DUTIES, PUBLIC HOLIDAY
 All import duties, levies, dues etc. on the imported material from the
barge if any at discharge port shall be to buyer's account. All taxes,
duties, export tax, levies, etc. on loading goods in the country of
origin / loading to be at Seller's account.
 Major Indonesian holidays include: New Years Day (2 days),
Christmas Day(2 days), Idul Fitri Day(8 days), Budhism Day (1 day),
Hindusm Day (1 day), Idul Adha Day (2 days), Indonesian
Independence Day (1 day)
Clause 12 – NOTICES
 Any notices, declarations, invoices and other communications which
either Party may be required to give or make to the other Party,
unless otherwise specifically provided herein, shall be in writing and
shall be sufficiently given or made if delivered by hand or sent by

email, post, postage paid or by facsimile, to the address specified
below.
Any notices, declarations and other communications given or made
by post shall be deemed to have been given or made on the 7th
 Pemberitahuan Kesiapan bongkar muat (NOR)
i) NOR dapat dilakukan mulai senin sampai Minggu, kecuali hari
libur utama Indonesia yang ditetapkan dalam pasal 13.2,
menyediakan Vessel yang dalam segala hal telah siap muat.
NOR dilakukan dengan menggunakan by telp.
ii) Laytime akan mulai dihitung 12 jam setelah NOR dilakukan
dalam free pratique, kecuali loading dimulai lebih cepat dari
waktu yang sebenarnya.
 Perhitungan Laytime
Perhitungan Laytime harus disiapkan berdasarkan Statement of Facts
(SOF) yang dikeluarkan oleh perwakilandi Pelabuhan Muatdan
Perjanjian sewa ditandatangani antara Pembeli dan Pemilik
tongkang. Pembeli oleh akun Pembeli, dapat mengirimkan perwakilan
mereka ke pelabuhan muat untuk menyaksikan operasi pemuatan,
untuk melakukan Sampling dan analisis kargo, jika diperlukan.
Pasal 11 – PAJAK, BEA, HARI LIBUR
 Semua bea import, retribusi, kewajiban lain terkait dengan Ekspor
barang dari tongkang di Pelabuhan bongkar menjadi tanggungjawab
Pembeli. Semua pajak, bea, pajak ekspor, retribusi, dsb di Pemuatan
barang di negara asal / pemuatan adalah tanggung jawab Penjual.
 Hari libur Nasional adalah : Tahun Baru (2 Hari), Hari Natal (2 Hari),
Idul Fitri (8 Hari), Hari raya Budha (1 Hari), Hari raya Hindu (1 Hari),
Idul Adha (2 Hari), Hari Kemerdekaan Indonesia (1 Hari).
Pasal 12 – PEMBERITAHUAN
 Setiap pemberitahuan, pernyataan, faktur dan komunikasi lainnya
yang mungkin diperlukan dapat dibuat dan diberikan dari salah satu
Pihak ke pihak lainnya, kecuali telah dinyatakan secara khusus dan
terdapat dalam Perjanjian ini, Pemberitahuan harus tertulis dan jelas
diantar atau dikirim lewat email, post, atau fax kepada alamat
khusus dibawah ini.
 Setiap pemberitahuan, pernyataan dan komunikasi lainnya yang
diberikan atau dibuat melalui pos dianggap harus telah diberikan
atau diterima pada hari ke-7 (tujuh) kerja setelah hari pengiriman
dan jika diberikan atau dibuat lewat email atau faksimili dianggap
10/19
telah diberikan atau diterima pada hari kerja berikutnya setelah email
 (seventh) business day after the day of postage and if given or made atau faksimili dikirim.
by email or facsimile shall be deemed to have been given or made on
the business day following that on which the email or facsimile was
sent. 

PENJUAL : PT. .......................................
 SELLER : PT........................................ Alamat : Jl. .......................................
 Address : Jl. ....................................... .......................................
 .......................................
 Tel./ Email :
Tel./ Email :
kepada : Bapak ......................
Attn : Mr. Andi Fahlepi

PEMBELI : QUANTUM STRENGTH Sdn.Bhd

BUYER : QUANTUM STRENGTH Sdn.Bhd Alamat : Lot 90A, First Floor, Jalan Burhanuddin Helmi
Address : Lot 90A, First Floor, Jalan Burhanuddin Helmi, Taman Tun Dr Ismail, 60000 Kuala Lumpur
Taman Tun Dr Ismail 60000 Kuala Lumpur – Malaysia
Malaysia. Tel./ Email : +60122159095/quantum.s7618@gmail.com
Tel /Email : +60122159095/quantum.s7618@gmail.com Kepada : DATO SERI MAHMUD BADRI
Attn : DATO SERI MAHMUD BADRI
Salah satu Pihak dapat mengganti alamat masing-masing dengan
Either Party hereto may change its address by giving notice to such effect to memberikan Pemberitahuan tentang hal tersebut kepada Pihak lainnya.
the other Party.
Pasal 13 – INFORMASI BANK
Clause 13 –BANKING INFORMATION
Pembayaran oleh Pembeli kepada Penjual melalui Telegraphic
Payment by Buyer to Seller through Telegraphic Transfer via banks Transfer pada bank sebagai berkut:
as follows:
Informasi Bank PENJUAL
SELLER’s Bank Information Nama Rekening     :PT. .......................................
Account Name     : PT. ....................................... Nama Bank     :Bank OF CHINA ( HONGKONG)
Bank Name     : Bank OF CHINA ( HONGKONG) Alamat Bank     :CBD Pluit Sub Branch, Indonesia
Bank Address     : CBD Pluit Sub Branch, Indonesia Kota / Negara     : Indonesia
City / Country     : Indonesia Nomor Rekening     : 100000 9005 56086 USD
Account Number     : - 100000 9005 56086 USD

Pasal 14 – KEADAAN MEMAKSA

Clause 14 - FORCE MAJEURE
 DEFINISI
 DEFINITION
Force Majeure as used herein shall mean any cause or condition
Force Majeure dalam pengertian di sini berarti setiap penyebab atau
kondisi (di mana atau tidak persis sama dengan yang selanjutnya
disebutkan) di luar kekuasaan pihak yang terkena dampak sehingga
11/19
(where or not similar to those hereinafter enumerated) beyond the
 control of the party affected thereby which wholly or
partiallyprevents the performance except payment by the said party
of its obligations hereunder including without limitation: natural
disasters; acts of a public enemy; war (declared or undeclared);
civil war, sabotage, revolution, civil disturbance, epidemic, cyclone,
tidal wave, landslide,lightning, earthquake, flood, storm, fire, adverse
weather conditions, expropriation, nationalisation, act of eminent
domain, insurrections, riots, terrorism, breakdowns of or damage to
mine, plant, port facilities and Buyer's facilities (including affiliated
companies facilities); labour stoppages, lockouts, slowdowns, strikes
or disputes; interruptions of transportation; orders or acts of civil or
military authorities; the necessity for compliance with an applicable
law, regulation ordinance or resolution or order of court of
administrative authority; embargoes; blockades; any restrictions
upon, delays in receiving or failures to receive any permits, licenses,
or approvals from any governmental agency; explosion, breakage or
accident for facilities; and impossibility of obtaining or delay in
obtaining necessary equipment, materials or supplies. No party shall,
however, be relieved of liability for failure of performance if such
failure is due to causes arising out of its own negligence or to causes
which, at reasonable cost, it could, but fails to, remove or remedy
with reasonable despatch. Minor equipment failures, which do not
substantially impair the ability to perform, shall not be deemed a
Force Majeure occurrence.
 DAMPAK
 EFFECT
i) The party affected by Force Majeure shall give prompt
written notice to the other, setting forth the particulars thereof
in reasonable detail. The obligations of the party giving such
notice shall be excused to the extent made necessary by such
Force Majeure and during the continuance of such Force
Majeure and said party shall incur no liability by reason of its
failure to perform the obligations so excused; provided, however
that the party giving such notice shall use its best efforts to
eliminate such Force Majeure as soon as and to the extent
reasonably practicable (taking into account costs). The affected
party shall give prompt written notice of the termination of such
Force Majeure.
ii) Nothing herein contained shall cause the party affected by
seluruhnya atau sebagian mengganggu kinerja kecuali kewajiban
pembayaran, termasuk namun tidak terbatas seperti: bencana alam;
tindakan musuh publik; perang (dinyatakan atau tidak
diumumkan);perang saudara, sabotase, revolusi, kerusuhan,
epidemi, siklon, gelombang pasang, longsor, petir, gempa bumi,
banjir, badai, kebakaran, kondisi cuaca buruk, pengambilalihan,
nasionalisasi, tindakan domain terkemuka, pemberontakan,
kerusuhan, terorisme, kerusakan dari atau kerusakan tambang,
pabrik, fasilitas pelabuhan dan fasilitas Pembeli (termasuk fasilitas
perusahaan afiliasi); pemogokan tenaga kerja, larangan bekerja,
slowdowns, pemogokan dan perselisihan; interupsi transportasi;
perintah atau tindakan otoritas sipil atau militer; perlunya kepatuhan
dengan hukum yang berlaku, peraturan tata cara atau resolusi atau
perintah pengadilan otoritas administratif; embargo; blokade;
pembatasan, penundaan dalam menerima atau kegagalan untuk
menerima izin, lisensi, atau persetujuan dari instansi pemerintah;
ledakan, kerusakan atau kecelakaan untuk fasilitas; dan
ketidakmungkinan mendapatkan atau keterlambatan dalam
memperoleh peralatan yang diperlukan, bahan atau persediaan.
Tidak ada pihak yang harus, bagaimanapun, dibebaskan dari
kewajiban dikarenakan gangguantersebut. Jika kegagalan tersebut
timbul dari kelalaian sendiri atau penyebab yang dapat ditangani
dengan biaya yang terjangkau makadapat dilanjutkan, namuntidak
dapat menghilangkan atau memperbaikinyadalam waktu yang wajar.
kegagalan peralatan kecil, yang tidak substansial mengganggu
kemampuan untuk operasional, tidak akan dianggap kejadian Force
Majeure.
i) Pihak yang terkena dampak Force Majeure harus memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Pihak yang lain, yang
menjelaskan kejadian secara rinci dan wajar. Kewajiban pihak
yang memberikan pemberitahuan tersebut harus diterima
sejauh dianggap perlu penjelasan keadaan Force Majeure
tersebut dan selama berlangsungnya kejadian Force Majeure
dan Pihak tersebut tidak harus menanggung kewajiban atas
alasan kegagalan tersebut; namun begitu Pihak tersebut
memberikan pemberitahuan adanya upaya terbaik untuk
menghilangkan kejadian Force Majeure secepat dan sejauh yang
dapat dilakukan (berikut perkiraan biaya). Pihak yang terkena
ii)
dampak harus memberikan pemberitahuan tertulis penanganan
Force Majeure tersebut.
Tidak ada dalam perjanjian ini yang menyebabkan pihak
12/19
terkena dampak Force Majeure untuk mengajukan kondisi yang
 the sForce Majeure to submit to unreasonable conditions or
restrictions imposed by a governmental authority, or to submit
to an unfavourable labour agreement, and it is agreed that any
settlement of labour strikes or difference with workmen or
government authority shall be entirely within the discretion of
the party affected thereby.
iii) Subject to Clause 16.3, during any period that Buyer is
excused from accepting and paying for Coal by reason of Force
Majeure, that portion of the quantity which Buyer is excused
from accepting and paying for may be sold by Seller to others
without liability to Buyer.
iv) If Buyer is the party affected by the Force Majeure condition,
Buyer shall nevertheless be obligated to accept and pay for any
Coal, which at the time of commencement of the Force Majeure
condition, is being loaded or has been loaded into a barge.
 ALLOCATION OF EFFECT
i) Shipment(s) excused by a Force Majeure condition for duration
of 60 days or less shall be made up, with such deliveries to be
made upon barge a mutually agreeable shipping schedule,
within or beyond the term of this agreement. Such schedule
shall be agreed immediately after termination of the Force
Majeure condition.
ii) If a Force Majeure condition affects either Buyer or Seller such
that performance remains wholly excused for a continuous
duration of more than 60 days, upon written notice to the other
party given at any time during the period of Force Majeure
condition, the obligations of the unaffected party hereto shall be
discharged as to deliveries (or acceptance) which would
otherwise have been made during said period.
 TERMINATION
If such Force Majeure condition continues for a duration of 90
(ninety) consecutive days, either party may, by written notice to the
other, terminate this agreement in its entirety and both parties shall
be released from further obligations except for obligations accrued
prior to such termination, effective as of receipt of the notice of
termination.
Pasal 15 – HUKUM di SINGAPORE
Clause 15 – LAW ON SINGAPORE
tidak wajar atau pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas
pemerintah, atau kejadian akibat perjanjian kerja yang tidak
menguntungkan atas karyawan, dan disepakati bahwa setiap
penyelesaian pemogokan buruh atau perbedaan pendapat
dengan pekerja atau otoritas pemerintah harus sepenuhnya
menjadi kebijakanPihak yang terkena dampak.
iii) Tunduk Pasal 16.3, selama beberapa waktu Pembeli
dibebaskan dari menerima dan membayar Batubara dengan
alasan Force Majeure, bahwa sebagian dari kuantitas dimana
Pembeli dibebaskan untuk menerima dan membayar maka
dapat dijual oleh Penjual kepada Pihak lain tanpa ada kewajiban
kepada Pembeli.
iv) Jika Pembeli adalah pihak yang mengalami kondisi Force
Majeure, Pembeli harus tetap diwajibkan untuk menerima dan
membayar untuk setiap Batubara yang pada saat dimulainya
kondisi Force Majeure, sedang dimuat atau telah dimuat ke
tongkang.
 ALOKASI DAMPAK
i) Pengiriman yang dibebaskankarena kondisi Force Majeure
selama60 hari atau kurang harus diperbaiki dan akan dibuat
jadwal pengiriman kembali yang disetujui bersama, di dalam
atau di luar masa waktu perjanjian ini. Jadwal tersebut harus
disepakati segera setelahkondisi Force Majeure berakhir.
ii) Jika kondisi Force Majeure yang berdampakpada Pembeli
atauPenjual untuk durasi terus menerus lebih dari 60 hari,
pemberitahuan tertulis dibuat kepada pihak lainnya setiap saat
selama periode kondisi Force Majeure, kewajiban Pihak yang
tidak terkena dampak akan dibebaskanbaik untuk pengiriman
(atau penerimaan) yang seharusnya telah dilakukan selama
periode tersebut.
 PENGHENTIAN
Jika Kondisi Force Majeure berlanjut selama 90 (sembilan puluh) hari
berturut-turut, salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian ini
dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnyasecara
keseluruhan dan kedua belah pihak dibebaskan dari kewajiban
setelahnya kecuali kewajiban yang harus dibayar sebelum
penghentian, terhitung sejak pemberitahuan penghentian diterima.
13/19
 Segala perselisihan sehubungan dengan Kontrak ini atau
  All disputes in connection with this Contract or the execution thereof
shall be firstly settled by negotiation between the Seller and the
Buyer. If no settlement can be reached within sixty (7) calendar days
after relevant notice is provided to the other party, the case in
dispute shall be referred to and settled finally by the Court of
Singapore for arbitration.
 Each party has the right to appoint one lawyer. The two lawyer
appointed shall choose will act as presiding arbitrator and shall act
and perform in accordance with the rules framed by the Tribunal
therein.  The presiding arbitrator shall make his award in accordance
with the rules framed and whose decision shall be final and binding
on both the Contracting parties. The law will be final and binding on
both Buyer and Seller. The law shall be conducted according to
Republic of Singapore Law.
The tax law shall be borne by the losing Party. Should there be no
such losing Party or winning Party as in the case of a compromise,
the expenses shall be borne by initiating Party, except in cases where
the Seller and the Buyer agree otherwise on mutual consultation or
where the Arbitrator gives a specific Award otherwise in which event
the said Agreement or the said specific Award shall be respected.
 This Contract, the rights and obligations of the parties pursuant to
this Contract, and any claim or controversy directly or indirectly
based upon or arising out of this Contract or the transactions
contemplated by this Contract (whether based on contract, tort or
any other theory), including all matters of construction, validity and
performance, in all respects are to be governed by and interpreted,
construed and determined in accordance with, the laws of Republic
of Singapore (without regard to any conflicts of law provision that
would require the application of the laws of any other jurisdiction).
Clause 16 -SEVERABILITY
If any portion of this Agreement is held by any competent legal tribunal to be
invalid or unenforceable, the remaining provisions shall remain in full force
and effect as if such invalid provisions had not been included herein.
Clause 17 - LIABILITIES AND WARRANTIES
 The Coal supplied by the Seller in the condition in which it is sold is
considered not to constitute a hazard to health or safety, provided
that it is handled and used in accordance with normal accepted safe
pelaksanaannya harus terlebih dahulu diselesaikan melalui negosiasi
antara Penjual dan Pembeli. Jika tidak ada penyelesaian dapat
dicapai dalam waktu enam puluh hari (7) kalender setelah
pemberitahuan terkait kepada pihak lainnya, kasus sengketa harus
dirujuk di Pengadilan Siganpore.
 Masing-masing pihak memiliki hak untuk menunjuk seorang
pengacara. Kedua pengacara kemudian akan memilih yang akan
bertindak sebagai penengah dan harus bertindak dan melakukan
sesuai dengan kerangka aturan Pengadilan. Pengacara penengah
harus bertindak sesuai dengan kerangka aturan dan keputusannya
bersifat final dan mengikat kedua belah pihak. Keputusan hukum
bersifat final dan mengikat Penjual dan Pembeli. Hukum tersebut
harus dilakukan sesuai dengan Hukum Republik Singapore.
Biaya Perkara hukum akan ditanggung oleh Pihak yang kalah. Jika
tidak ada Pihak yang kalah atau menang dan terjadi kompromi, biaya
akan ditanggung oleh Pihak yang memulai perkara, kecuali dalam
kondisi di mana Penjual dan Pembeli setuju untuk bermusyawarah
atau Arbiter memberikan keputusan tertentu yang dinyatakan dalam
Perjanjian dan keputusan tertentu tersebut harus dihormati.
 Hak dan kewajiban para pihak sesuai dengan Kontrak ini, jika
terdapat keberatan atau ketidak sesuaian baik secara langsung
ataupun tidak langsung yang timbul dari Kontrak ini atau pun
transaksi dimaksud dalam Kontrak ini (apakah berdasarkan kontrak,
kesalahan atau teori lainnya), termasuk segala hal konstruksi,
validitas dan kinerja, dalam semua hal akan diatur dan ditafsirkan,
diartikan dan ditetapkan sesuai dengan, hukum Republik Singapore
(tanpa memperhatikan konflik ketentuan hukum yang mengharuskan
penerapan hukum yurisdiksi lain).
Pasal 16 –KETERPISAHAN
Jika ada bagian dari Perjanjian ini dianggap oleh pengadilan hukum ada yang
tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan, ketentuan lainnya akan tetap
berlaku sepenuhnya dan ketentuan yang tidak valid tersebut tidak termasuk.
Pasal 17 - KEWAJIBAN AND JAMINAN
 Batubara yang disediakan oleh Penjual dianggap bukan merupakan
barang yang membahayakan kesehatan atau keselamatan, dengan
ketentuan ditangani dan digunakan sesuai dengan penanganan aman
14/19
yang biasa diterima. Pembeli harus, untuk perlindungan sendiri,
 working practices. The Buyer should, for its own safeguard, consult
the relevant codes of practice and factory inspectorates with regard
to adequate hygiene, safety and environmental standards and
enforcement thereof, with respect to handling and processing of the
Coal.
 Notwithstanding anything to the contrary in the Agreement, no party
to this Agreement shall in any circumstances be liable to any other
party in its performance of or failure to perform this Agreement or
any provision hereof, whether in contract, tort or breach of statutory
duty or otherwise for:
(a) Loss of or anticipated loss of profit or revenue, loss of use,
business interruption, loss of use of any equipment, loss of any
contract or other business opportunity or good will;
(b) Indirect loss or consequential loss
 All warranties, other than those expressly contained in thus
Agreement, whether implied, statutory or otherwise relating in any
way to the subject matter of this Agreement or to this Agreement
generally, are excluded.
Pasal 18 – KESELURUHAN PERJANJIAN DAN PERUBAHAN
Clause 18 - ENTIRE AGREEMENT AND AMENDMENT
 This Article contains the entire Contract between Buyer and Seller in
relation to the sales and purchase of Coal and supersedes all prior
negotiation, understanding and agreement whether written or oral in
relation to the Contract.
 Both Parties agree not to circumvent the other Party and to keep any
information and documents exchanged confidential and not reveal to
any third party unless permission is given in writing from the Party
whose information and documents will be disclosed.
 No amendment of this Contract shall be valid unless done in writing
and duly executed by the Parties
berkonsultasi dengan pengawaslingkungan berkaitan dengan
kebersihan, keamanan dan standar lingkungan dan pelaksanaannya,
terkait dengan penanganan dan pengolahan batubara.
 Tanpa mengabaikan hal yang bertentangan dalam Perjanjian, tidak
ada pihak dalam Perjanjian ini dalam keadaan bagaimanapun
bertanggung jawab kepada pihak lainnya dalam pelaksanaan atau
kegagalan untuk memenuhi Perjanjian ini atau ketentuan --ketentuan
perjanjian, baik dalam kontrak, kesalahan atau pelanggaran hukum
yang dapat mengakibatkan:
(a) Kerugian atau kemungkinan kerugian dari laba atau pendapatan,
kehilangan hak guna pakai, gangguan usaha, kehilangan
penggunaan peralatan, kehilangan kontrak atau peluang bisnis
lain atau goodwill.
(b) Kerugian tidak langsung atau kerugian akibat konsekuensi.
 Semua jaminan, selain yang tercantum dalam Perjanjian ini, baik
tersirat, hukum ataupunmengakibatkan berhubungan dengan cara
apapun padaisi Perjanjian ini atau secara umum dalam Perjanjian ini,
adalah tidak terikut.
 Pasal ini mengandung keseluruhan kontrak antara Pembeli dan
Penjual terkait dengan penjualan dan pembelian batubara dan
menggantikan semua negosiasi sebelumnya, pemahaman dan
kesepakatan baik tertulis atau lisan terkait dengan Kontrak.
 Kedua pihak setuju untuk tidak menghindari Pihak lainnya dan
menjaga informasi dan pertukaran dokumen yang bersifat rahasia
dan tidak mengungkapkan kepada pihak ketiga kecuali dengan izin
tertulis dari Pihak pemilik informasi dan dokumen yang akan
diungkapkan.
 Tidak ada perubahan pada kontrak ini kecuali dilakukan secara tertulis
dan ditandatangi para Pihak.
15/19
 DENGAN DISAKSIKAN, Para Pihak sepakat untuk menjalankan Perjanjian ini
IN WITNESS WHEREOF, the Parties hereto have caused this Agreement to be yang ditandatangani oleh wakil-wakil mereka yang berwenang.
executed by their duly authorized representatives.

SELLER/PENJUAL : FOR AND ON BEHALF OF BUYER/PEMBELI : FOR AND ON BEHALF OF

(UNTUK DAN ATAS NAMA) (UNTUK DAN ATAS NAMA)
PT........................................ QUANTUM STRENGTH Sdn.Bhd
Signature & Date : 12 Sept 2019 Signature & Date : 12 Sept 2019

ANDRI FAHLEPI DATO SERI MAHMUD BADRI

Director Director

Witness Saksi

16/19
APPENDIX 1

Dokumen Yang DiPerlukan

1. IUPOP (Dari Tambang)

2. IUPOPK (Dari Trader)
3. ET
4. CnC
5. COA/BL/COO (minima 3) – Dari Tambang yang sama
6. Company Profile
7. Keluasan Mine
8. Nama dan Lokasi Jetty – Perlu Coordinate
9. JArak dari Mine ke Jetty
10. Kelangkapan peralatan – Conveyor dan Crusher (berapa yang ada)
11. Loading Rate
12. Stockpile (mtn)
13. Geological survey report (kalau ada)
14. Rights to produce, sell and export (Dari Trader)

17/19