Sie sind auf Seite 1von 12

PELATIHAN PENGEMBANGAN PRAKTIKUM IPA

BERBASIS LINGKUNGAN

Oleh: Das Salirawati, Agung Wijaya Subiantoro, dan Pujianto


FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
The objectives of this activity are improving knowledge about how to
initiate environment based science laboratory work and giving more infor-
mation to make science teachers feel enthusiastic, interested, and commited to
create, develop and implement science laboratory work in their school
creatively.
The target of this activity is science teacher at Kodya Yogyakarta. As
for execution methods worn in this activity are experiment, discourse,
discussion of information and presentation. The materials are conducting
science laboratory work through environment based, some difficulties and the
solution which are found in the science class while conducting laboratory work.
Science laboratory work focuses on giving information to the student about
how to optimize daily activities for science laboratory work. Training is
conducted in a day at Junior High School 1 of Yogyakarta. Then, in another day
(one week after training process), each science teacher have to demonstrate and
present their laboratory work design.
Generally, this activity has been succeeded in understanding and
devaloping some skills of conducting environment based science laboratory
work. Through this activity, knowledges and experiences of creating and
conducting of environment based science laboratory work has been understood
by science teachers in Kodya Yogyakarta which are formed in MGMP forum.
All participants are active and giving positive responses. Moreover, this activity
has been succeeded in developing a design of science laboratory work. About
20 design have been created by all participants.

Keywords : training, science laboratory work, environment based

A. PENDAHULUAN tainya. Dalam pembelajaran IPA, sa-


Belajar IPA berarti mempela- ngat diperlukan kegiatan penunjang
jari segala sesuatu yang berkaitan berupa praktikum maupun eksperimen
dengan objek alam semesta, makhluk di laboratorium. Hal ini dikarenakan
hidup dan tak hidup, dan materi de- IPA dibangun dengan metode ilmiah.
ngan segala perubahan yang menyer- Mempelajari IPA berarti harus

97
98

mencakup IPA sebagai produk dan biasaan bekerja ilmiah dengan me-
IPA sebagai proses. Bagi peserta didik nerapkan metode dan sikap ilmiah.
SMP, diadakannya praktikum selain Mata pelajaran IPA memfo-
dapat melatih bagaimana penggunaan kuskan pada pemberian pengalaman
alat dan bahan yang tepat, juga mem- langsung dengan memanfaatkan dan
bantu pemahaman mereka terhadap menerapkan konsep, prinsip, fakta
materi IPA yang diajarkan di kelas. IPA hasil temuan para ilmuwan. Oleh
Namun demikian, tidak semua SMP karena itu, peserta didik perlu dibantu
memiliki laboratorium yang memadai untuk mengembangkan sejumlah kete-
sehingga tidak semua konsep IPA rampilan ilmiah untuk memahami ge-
yang diajarkan diikuti praktikum di jala/fenomena alam. Adanya mata pe-
laboratorium. Ketiadaan alat dan ba- lajaran IPA merupakan upaya me-
han sering menjadi kendala tidak di- ngembangkan keterampilan peserta
lakukannya praktikum, meskipun guru didik dalam menerapkan metode dan
pengampu memiliki petunjuk prakti- sikap ilmiah karena IPA identik de-
kum. Oleh karena itu, sangat diper- ngan pendekatan keterampilan proses
lukan kreativitas guru IPA dalam men- yang menekankan pada pembelajaran
cari alternatif bahan dan alat lain yang “bagaimana memperoleh suatu kon-
dapat digunakan agar praktikum tetap sep?” bukan pembelajaran “apa yang
dapat dilaksanakan. Dengan demikian, dimaksud dengan suatu konsep”.
pelaksanaan praktikum tidak bergan- Ball (1988:22) menyatakan
tung pada fasilitas laboratorium yang bahwa penguasaan guru terhadap bi-
ada di sekolah, tetapi cukup menggu- dang ilmu merupakan sesuatu yang
nakan bahan dan alat yang dengan fundamental sebelum seorang guru
mudah dijumpai dalam kehidupan se- mampu membantu peserta didiknya
hari-hari. dalam mempelajari bidang ilmu ter-
Pembelajaran IPA mengandung sebut. Guru yang menguasai bidang
makna mengajukan pertanyaan, men- ilmu akan mampu berbuat yang ter-
cari jawaban, memahami jawaban, me- baik bagi peserta didik. Dia tahu ba-
nyempurnakan jawaban, baik tentang gaimana membuat pelajaran lebih me-
gejala maupun karakteristik alam se- narik dan bagaimana menjelaskan ma-
kitar melalui cara-cara sistematis. Hal teri tersebut kepada peserta didik, me-
ini berarti belajar IPA tidak sekedar miliki pengetahuan, tetapi juga tahu
belajar informasi tentang fakta, kon- bagaimana menyampaikan (Jean Rud-
sep, prinsip, hukum dalam bentuk pe- duck & Julia Flutter, 2004: 78).
ngetahuan deklaratif (declarative Menurut Amy J. Phelps &
knowledge), tetapi juga belajar tentang Cherin Lee (2003), guru IPA akan
cara memperoleh informasi, cara dan dapat memberikan pengetahuan IPA
teknologi (terapan IPA) bekerja dalam kepada peserta didik dalam suatu pro-
bentuk pengetahuan prosedural (pro- sedur yang sederhana dan tepat bila ia
cedural knowledge), termasuk ke- menguasai materi IPA dengan baik.

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011


99

Semakin sering guru mengajarkan Dalam pembelajaran IPA, ke-


suatu materi dalam waktu yang relatif giatan praktikum memiliki peranan
lama dan mendalaminya, ia akan me- yang sangat penting. Hal ini karena
nguasai lebih baik materi tersebut praktikum memiliki peranan dapat
(Fennema & Franke, 1992:43). memotivasi peserta didik dalam be-
Selain harus menguasai bidang lajar, memberikan kesempatan untuk
ilmu dan strategi dalam mengajar, mengembangkan sejumlah keteram-
seorang guru IPA disyaratkan untuk pilan, meningkatkan kualitas belajar
dapat menguasai kerja ilmiah di labo- peserta didik.
ratorium. Hal ini karena pembelajaran Metode praktikum sangat di-
IPA tidak dapat dilakukan tanpa ada- anjurkan dalam pembelajaran IPA ka-
nya laboratorium. Dengan kata lain, rena sesuai dengan tujuan pendidikan
laboratorium esensial untuk mengajar yang meliputi 3 aspek, yaitu mengem-
IPA (Amy J. Phelps & Cherin Lee, bangkan pengetahuan, menanamkan
2003). Melalui kerja laboratorium, gu- sikap ilmiah, dan melatih keterampil-
ru dapat mendesain penyelidikan dan an. Melalui praktikum, peserta didik
mengembangkan prosedur percobaan memperoleh pemahaman yang men-
yang sudah baku, sekaligus mempre- dalam tentang suatu konsep sebab me-
diksi hasilnya (Blosser, 1990). reka melakukan dan melihat sendiri.
Seorang guru dituntut untuk Seperti diungkapkan Sheal (1989)
dapat menyajikan materi ajar dengan bahwa seseorang belajar 90% dari apa
berbagai pendekatan dan strategi yang yang dikatakan dan dilakukan.
kesemuanya diharapkan mampu meng- Seperti diketahui bahwa pem-
aktifkan peserta didik. Oleh karena belajaran IPA di tingkat SMP saat ini
itu, guru harus kreatif dan inovatif masih sangat kurang memberikan
menciptakan berbagai kegiatan yang muatan empiris dalam bentuk prakti-
tidak hanya dilakukan di dalam kelas, kum. Padahal selain dapat memberi-
tetapi di luar kelas dan laboratorium. kan kegembiraan dalam belajar, prak-
Menurut John W. Hansen & Gerald tikum dapat meningkatkan motivasi
G. Lovedahl (2004) ”belajar dengan mereka dalam belajar sekaligus me-
melakukan” merupakan sarana belajar mantapkan pemahaman konsep. Ku-
yang efektif. Artinya, seseorang akan rangnya praktikum karena keberadaan
belajar efektif bila ia melakukan. buku petunjuk praktikum yang masih
Confucius menyatakan bahwa “what I minim dan alasan-alasan teknik dari
do, I understand” (apa yang saya la- sistem kerja pendidik itu sendiri, se-
kukan, saya paham (Mel Silberman, perti tidak ada waktu, tidak ada fasi-
2002: 1). Artinya, ketika seorang guru litas laboratorium sekolah, dan lain-
banyak memberikan aktivitas yang lain.
bersifat keterampilan, maka peserta Penggunaan buku petunjuk
didik akan memahaminya secara lebih praktikum sangat besar peranannya
baik. dalam proses pembelajaran IPA se-

Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan


100

hingga seolah-olah buku ini menjadi 4. Ujicobalah sesuai dengan rancang-


“buku sakti” ketika seorang guru akan an yang kita buat.
melakasanakan praktikum di labora- 5. Tulis rancangan kita dengan format
torium. Bila dilihat dari buku petunjuk urutan sederhana yang terdiri dari:
praktikum yang sudah ada di lapang- judul, tujuan percobaan, dasar teo-
an, tampaknya tidak semua materi po- ri, bahan dan alat, cara kerja, tabel
kok yang ada dalam kurikulum mata dasar (untuk menuliskan data yang
pelajaran IPA terwakili oleh suatu to- harus dikumpulkan), kesimpulan,
pik percobaan. Ironisnya, sebagian be- daftar pustaka.
sar buku petunjuk praktikum yang Untuk dapat menemukan fe-
beredar di pasar isinya sama, tidak ada nomena yang berkaitan dengan materi
yang memiliki kelebihan, misalnya ajar mungkin dirasa sulit oleh guru,
menyajikan topik percobaan yang ber- namun sebenarnya semakin banyak
beda dan baru/aktual. guru membaca buku dan membuka
Untuk memunculkan percoba- internet, semakin besar kepekaan guru
an yang demikian, guru IPA dituntut terhadap fenomena alam di sekitarnya.
mampu menciptakan atau mengons-
truksi percobaan sendiri melalui kaji B. METODE PPM
pustaka dari berbagai sumber, seperti Kegiatan ini ditujukan bagi
buku petunjuk praktikum dari negara guru-guru IPA SMP di Kota Yog-
lain, atau memunculkan ide praktikum yakarta yang meliputi SMP Negeri
berdasarkan kreativitas sendiri. dan Swasta. Untuk mencapai efektivi-
Langkah-langkah yang dapat tas, diundang 30 guru IPA untuk se-
dilakukan guru jika akan mencoba tiap SMP, baik dari SMP Negeri mau-
menciptakan percobaan sederhana pun Swasta yang ada di wilayah Kota
berbasis lingkungan yang nantinya da- Yogyakarta. Para peserta yang dipilih
pat dipraktikkan bersama dengan pe- diharapkan nantinya dapat menular-
serta didik di laboratorium maupun di kan dan menyebarluaskan materi pe-
rumah. latihan ini kepada guru-guru IPA yang
1. Pelajari secara mendalam materi ada di sekolah masing-masing atau di-
ajar tersebut, lalu coba cari hu- gunakan sebagai bahan diskusi dalam
bungan setiap konsep yang ada de- Musyawarah Guru Mata Pelajaran
ngan fenomena yang ada dalam (MGMP) IPA.
kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam
2. Setelah kita dapat menemukan kegiatan ini adalah ceramah, diskusi,
suatu fenomena, cobalah berpikir dan tanya jawab tentang permasalahan
bagaimana mengangkat fenomena yang berkaitan pembelajaran IPA di
tersebut menjadi suatu rancangan SMP, terutama tentang pelaksanaan
percobaan sederhana. praktikum dan kendalanya yang dilan-
3. Buatlah langkah-langkah penguji- jutkan dengan memberikan solusi be-
an/ pembuktiannya. rupa alternatif praktikum IPA berbasis

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011


101

lingkungan yang dapat diterapkan se- Materi pelatihan disusun se-


cara sederhana, baik di sekolah mau- cara lengkap agar guru-guru benar-
pun di rumah masing-masing peserta benar dibekali dengan pengetahuan
didik. Ketiga metode diterapkan ber- yang komprehensif, mulai dari pen-
sama-sama dalam acara pelatihan se- jelasan pentingnya praktikum dalam
lama satu hari. Kemudian, pada hari pembelajaran IPA, penyadaran bahwa
yang sama di minggu berikutnya di- fenomena alam merupakan sumber
adakan pertemuan kembali di tempat bahan belajar IPA tak terbatas, sampai
yang sama dalam rangka presentasi pada kiat-kiat pengembangan prakti-
rancangan percobaan yang telah di- kum IPA berbasis lingkungan. Harap-
susun oleh peserta pelatihan. annya dengan bekal yang relatif me-
Keberhasilan kegiatan PPM madai ini guru-guru IPA tergugah un-
diukur dari dapat tidaknya guru me- tuk menciptakan kreativitas pembe-
lakukan pengembangan praktikum lajaran IPA dengan berbagai percoba-
IPA berbasis lingkungan setelah men- an yang diciptakannya sendiri dan
dapat penjelasan tentang kiat-kiat dan menjadi bijak dalam menyikapi ke-
langkah-langkahnya. Untuk melihat adaan keterbatasan alat dan bahan di
keberhasilan tersebut, setiap guru di laboratorium sekolah masing-masing.
akhir kegiatan harus mengumpulkan Untuk lebih menggugah kreati-
satu percobaan hasil pengembangan- vitas guru, pada session berikutnya
nya sendiri sebagai bukti bahwa guru ditunjukkan beberapa contoh konkret
telah memahami materi pelatihan yang percobaan Fisika, Biologi, dan Kimia
diberikan. Evaluasi juga dilakukan un- sebagai rumpun IPA dengan meng-
tuk mengetahui bermanfaat tidaknya gunakan alat rancangan narasumber
pelatihan ini dengan cara mengumpul- sendiri dan bahan yang sangat mudah
kam masukan dari peserta. Setiap pe- diperoleh dalam kehidupan sehari-
serta diharapkan mengisi angket eva- hari. Contoh ini sangat penting agar
luasi yang telah disediakan pada akhir guru benar-benar melihat secara nya-
kegiatan. ta, bukan sekedar teori.
Kegiatan ini melibatkan tenaga Demi pengembangan lebih lan-
edukatif (dosen) FMIPA UNY dari jut materi pelatihan yang diberikan,
tiga Jurusan, yaitu Pendidikan Fisika, kegiatan PPM ini juga melibatkan pe-
Pendidikan Biologi, dan Pendidikan ngurus MGMP IPA Kota Yogyakarta
Kimia. Selain ketiganya banyak ber- agar nantinya dapat menindaklanjuti
kecimpung dengan pembelajaran bi- dan mendiskusikan, baik dengan guru
dang studi yang digeluti, juga me- IPA yang menjadi peserta maupun
miliki penguasaan konsep IPA SMP yang tidak diundang. Bahkan, kalau
yang relatif memadai yang dibuktikan dimungkinkan membukukan semua
dengan keberhasilannya menyusun percobaan yang dikembangkan agar
buku IPA Terpadu yang telah diterbit- dapat digunakan semua SMP yang
kan oleh salah satu penerbit nasional. ada, baik di Kota Yogyakarta

Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan


102

khususnya maupun DIY pada umum- kungan. Selain itu, ketiga anggota
nya. Semua anggota Tim yang terlibat Tim PPM merupakan dosen yang pe-
dalam PPM ini siap membantu kapan duli dengan pembelajaran IPA SMP
pun dibutuhkan. dan ketiga anggota adalah penulis bu-
Faktor pendukung yang mem- ku IPA SMP. Tiga mahasiswa yang
bantu kelancaran kegiatan PPM ini dilibatkan dalam PPM ini juga meru-
adalah dana PPM Program Reguler pakan mahasiswa yang aktif dalam
yang diberikan UNY Tahun anggaran penelitian dan aktivitas ilmiah di kam-
2010 turun tepat pada waktunya se- pus sehingga dalam pelaksanaan ke-
hingga pelaksanaannya sesuai dengan giatan PPM ini mereka sangat mem-
yang direncanakan. Selain itu, kerja- bantu, baik dalam persiapan menje-
sama yang baik antara pengurus lang pelaksanaan PPM, persiapan prak-
MGMP IPA SMP Kota Yogyakarta tikum yang didemonstrasikan maupun
dan Tim PPM yang sudah terjalin la- dalam menjalankan tugas yang men-
ma dalam berbagai kegiatan seminar jadi bagiannya.
sangat membantu kelancaran pelak- Pada kegiatan PPM ini guru-
sanaan pelatihan, baik dalam hal ko- guru IPA SMP peserta pelatihan sa-
munikasi maupun koordinasi. ngat antusias dan kolaboratif sehingga
Faktor pendukung lainnya ada- membuat suasana pelatihan menjadi
lah sekolah tempat diadakannya pela- hidup dan menarik. Bahkan, ketika di-
tihan menyambut sangat baik kegiatan beri kesempatan bertanya, hampir se-
ini, baik kepala sekolah, guru, dan mua peserta ingin mengajukan perta-
karyawan SMP N 1 semuanya siap nyaan, namun karena masih banyak-
membantu apapun yang dibutuhkan nya acara yang harus dilalui dengan
Tim PPM. Hal ini tidak terlepas dari terpaksa jumlah penanya dibatasi. Na-
seringnya Tim PPM bekerja sama da- mun demikian, ketika istirahat di
lam berbagai kegiatan, sehingga sudah siang hari, guru-guru dilayani secara
kenal secara dekat dengan Kepala pribadi, berdiskusi dan bertanya de-
SMP N 1 tempat diadakannya pelatih- ngan Tim PPM.
an. Kegiatan ini juga diliput oleh
Anggota Tim PPM yang ter- Yogya TV dan disiarkan pada malam
libat sebanyak 3 orang yang juga me- harinya dalam acara “Berita Yogya-
rupakan faktor pendukung keberhasil- karta”. Penyiaran kegiatan ini melalui
an kegiatan ini. Tim ini sudah sering televisi daerah diharapkan mampu
melakukan pelatihan untuk topik se- menginspirasi institusi lain untuk me-
rupa dan sudah berpengalaman se- lakukan kegiatan serupa. Selain itu,
hingga hal ini sangat mendukung ke- sebagai informasi kepada masyarakat
lancaran penyampaian materi dan umum, khususnya di wilayah DIY
memberikan kepuasan jawaban perta- bahwa UNY melalui kegiatan Tim
nyaan peserta yang berkaitan dengan PPM ini juga memiliki kepedulian
masalah praktikum berbasis ling- terhadap peningkatan kualitas dan

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011


103

profesional guru yang menjadi bidang tunjukkan dengan partisipasi yang


kajian UNY. sangat tinggi ketika memasuki session
Faktor penghambat dalam pe- tanya jawab dan diskusi, serta keter-
laksanaan kegiatan penyuluhan ini libatan mereka dalam demonstrasi.
adalah kegiatan PPM bersamaan de- Kegiatan ini dilaksanakan di
ngan jadwal penerimaan raport SMP Laboratorium IPA SMP N 1 Kota
untuk peserta didik kelas VII dan VIII Yogyakarta, Jl. Cik Di Tiro No. 29,
sehingga banyak guru IPA SMP yang Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal
menjadi peserta pelatihan datang ter- 26 Juni 2010 dari jam 08.00 – 17.00
lambat. Pemilihan hari dan tanggal untuk kegiatan pelatihan dan hari
PPM memang Tim PPM hanya meng- Sabtu, tanggal 3 Juli 2010 untuk pre-
ikuti kesepakatan dari Pengurus sentasi hasil pengembangan prakti-
MGMP IPA SMP Kota Yogyakarta. kum berbasis lingkungan yang telah
Hari Sabtu adalah hari rutin perte- disusun peserta pelatihan. Peserta pe-
muan MGMP IPA SMP Kota Yogya- latihan yang hadir sebanyak 25 guru
karta, sehingga kemungkinan pertim- IPA SMP Kota Yogyakarta dari 30
bangan Pengurus MGMP kegiatan pe- guru yang diundang. Kehadiran peser-
latihan ini dianggap sebagai isian pada ta yang relatif banyak ini merupakan
kegiatan MGMP. Namun hambatan sesuatu yang menggembirakan karena
ini bukan sesuatu yang fatal karena berarti kegiatan ini telah berhasil me-
pada akhirnya hampir seluruh guru narik minat guru IPA untuk meng-
IPA yang diundang (25 dari 30 guru ikutinya.
IPA yang diundang) dapat mengha- Kegiatan PPM diawali dengan
diri, meskipun agak terlambat. sambutan Ketua Tim PPM, yaitu Das
Salirawati, M.Si yang mengemukakan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN tentang tujuan kegiatan PPM diadakan
Kegiatan Pelatihan Pengem- dan harapannya setelah kegiatan ini
bangan Praktikum IPA Berbasis Ling- selesai. Sambutan berikutnya disam-
kungan bagi guru-guru IPA SMP Ko- paikan oleh Arief Ichwantoro, S.Pd
ta yogyakarta ini terlaksana dengan selaku Ketua MGMP IPA SMP Kota
baik dan lancar berkat dukungan se- Yogyakarta sekaligus membuka acara.
mua pihak, baik Pengurus MGMP Dalam sambutannya, Bapak Arief
IPA SMP Kota Yogyakarta, khusus- menghimbau kepada guru-guru IPA
nya Bapak Arief Ichwantoro,S.Pd se- SMP yang menjadi peserta pelatihan
laku Ketua MGMP, maupun seluruh agar dalam mengikuti pelatihan ini ti-
peserta pelatihan, termasuk Tim PPM dak hanya “hangat-hangat tahi ayam”,
yang dengan semangat tinggi bertekad artinya ketika diberi pengetahuan ten-
melaksanakan PPM dengan sebaik- tang bagaimana mengembangkan prak-
baiknya. Antusiasme seluruh peserta tikum IPA berbasis lingkungan nam-
pelatihan membuat kegiatan ini ter- pak bersemangat sekali, tetapi setelah
lihat semarak dan meriah. Hal ini di- itu tidak terlihat lagi semangatnya di

Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan


104

lapangan. Lebih lanjut Bapak Arief Sesi berikutnya adalah tentang


menyampaikan rasa terima kasih yang “Kiat-kiat Pengembangan Praktikum
sebesar-besarnya atas kepedulian ka- IPA Berbasis Lingkungan” yang di-
langan intelektual kampus terhadap sampaikan oleh Das Salirawati, M.Si.
peningkatan kualitas pembelajaran Materi ini sangat menarik karena ber-
IPA SMP. kaitan langsung dengan intisari pela-
Setelah pembukaan, kegiatan tihan. Paparan ceramah diawali de-
pelatihan dilanjutkan dengan acara ngan pemberian motivasi perlunya
inti, yaitu penyampaian materi pe- guru di era sekarang untuk kreatif dan
latihan oleh ketiga anggota Tim PPM. inovatif menciptakan pembelajaran
Materi pertama tentang “Pentingnya agar peserta didik menjadi senang
Praktikum dalam Pembelajaran IPA” pada mata pelajaran IPA dan merasa-
oleh Agung Wijaya Subiantoro, M.Pd. kan kebermaknaan belajar IPA.
Dalam ceramahnya, Agung menyam- Ceramah diteruskan dengan
paikan bahwa pembelajaran IPA tanpa menunjukkan kiat-kiat yang dapat di-
praktikum sama saja dengan belajar ikuti guru untuk dapat mengembang-
IPA setengah-setengah karena belajar kan praktikum IPA berbasis lingkung-
IPA harus mencakup dua aspek, yaitu an. Banyaknya contoh praktikum ber-
IPA sebagai produk dan IPA sebagai basis lingkungan yang ditayangkan le-
proses. Ceramah ini diakhiri dengan wat LCD membuat peserta pelatihan
sesi diskusi dan tanya jawab, namun tertarik dan antusias mengikuti cera-
karena penjelasannya relatif lengkap, mah. Pada session tanya jawab, nara-
maka hanya beberapa peserta yang sumber dihujani pertanyaan yang re-
bertanya. latif banyak, tetapi karena waktu yang
Pelatihan berikutnya tentang terbatas beberapa di antara penanya
“Pentingnya Kepekaan terhadap Feno- diminta menanyakan pada saat isti-
mena Alam sebagai Bahan untuk rahat siang.
Belajar IPA” yang disampaikan oleh Hampir sebagian besar guru
Pujianto, M.Pd. Meskipun nara sum- menyatakan kekhawatiran terjadinya
ber merupakan dosen dari Jurusan kesalahan terhadap rancangan perco-
Pendidikan Fisika, namun penjelas- baan sederhana yang akan mereka su-
annya relatif dapat mencakup contoh sun. Hal ini karena mereka merasa ti-
kepekaan fenomena alam yang tidak dak memiliki konsultan atau orang un-
hanya fenomena yang berkaitan de- tuk tempat konsultasi. Berkaitan de-
ngan fisika, melainkan juga biologi ngan kekhawatiran ini, narasumber
dan kimia. Contoh-contoh yang diberi- dan anggota Tim PPM lainnya ber-
kan cukup menggugah pikiran peserta janji untuk memberikan kesempatan
pelatihan, terbukti ketika sesi diskusi seluas-luasnya kapanpun guru-guru
dan tanya jawab dibuka, sebagian be- IPA SMP ingin konsultasi kepadanya.
sar menanyakan contoh yang diung- Setelah istirahat siang, dilaku-
kapkan nara sumber. kan demonstrasi beberapa percobaan

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011


105

atau praktikum IPA berbasis ling- untuk merancang percobaan. Hal ini
kungan. Diawali dengan bidang ilmu disebabkan kimia merupakan bidang
biologi yang dilakukan oleh Agung ilmu baru yang dimasukkan ke dalam
Wijaya S, M.Pd, yaitu mendemon- mata pelajaran IPA sejak diberlaku-
strasikan alat sederhana yang mampu kannya Kurikulum 2006. Berkaitan
menunjukkan bahaya nikotin dalam dengan hal ini, pada kesempatan ini
rokok bagi organ pernafasan. Alat la- percobaan yang didemonstrasikan re-
innya yang didemonstrasikan adalah latif banyak, agar guru-guru IPA SMP
alat yang dirancang untuk menunjuk- benar-benar dapat dibekali praktikum
kan terjadinya erosi di dataran tinggi IPA berbasis lingkungan yang dapat
ketika tidak ada tumbuhan yang tum- dipraktikkan dengan mudah dan aman
buh di dataran tersebut. Percobaan bagi peserta didik.
yang terakhir didemonstrasikan adalah Demonstrasi diawali dengan
proses kapilaritas pada batang tum- topik ciri-ciri reaksi kimia, yaitu me-
buhan. liputi reaksi pembentukan gas dan en-
Demonstrasi selanjutnya dila- dapan, perubahan warna dan suhu.
kukan oleh Pujianto, M.Pd, yaitu di Demonstrasi yang lainnya berkaitan
bidang fisika. Percobaan yang dipilih dengan atom, ion, dan molekul; sifat
adalah tentang pengukuran massa je- senyawa dan campuran; rumus kimia.
nis zat cair dan simulasi tekanan zat Seluruh percobaan mampu menarik
cair. Kedua alat dirancang dengan alat perhatian semua peserta pelatihan dan
dan bahan sederhana dan mudah di- mereka dipersilakan mencoba sendiri.
dapat serta dapat menggunakan lim- Dengan adanya demonstrasi ini, guru-
bah dalam kehidupan sehari-hari ini guru IPA SMP menjadi yakin bahwa
diberikan kepada Ketua MGMP IPA mereka dapat memprak-tikannya di
SMP agar dapat digunakan dan seba- sekolah karena bahan dan alat yang
gai contoh untuk diduplikasi. digunakan terbukti sangat mudah di-
Demonstrasi terakhir dilaku- dapat dalam kehidupan sehari-hari.
kan oleh Das Salirawati, M.Si, yaitu Seminggu setelah pelatihan,
di bidang kimia. Dunia kehidupan ma- diadakan pertemuan di tempat yang
nusia adalah dunia kimia, artinya se- sama untuk mempresentasikan hasil
mua aspek kehidupan selalu berkaitan rancangan percobaan mereka. Guru
dengan kimia sehingga untuk mem- IPA peserta pelatihan dibebaskan da-
buat percobaan kimia dengan bahan lam memilih konsep yang akan di-
dan alat dalam kehidupan sehari-hari praktikumkan. Berdasarkan presensi
sangatlah mudah. Namun demikian, ternyata pada pertemuan kedua ini ha-
seperti diketahui bahwa guru-guru nya hadir 20 dari 25 guru IPA SMP
IPA SMP sangat jarang yang memiliki yang hadir pada pelatihan sebelum-
latar belakang sarjana kimia, sehingga nya. Topik/judul percobaan yang me-
pengetahuan mereka tentang kimia reka rancang dapat disajikan secara
relatif masih belum memadai, apalagi ringkas sebagai berikut.

Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan


106

Tabel 1. Judul Percobaan Hasil Rancangan Peserta Pelatihan


No. Bidang Jumlah Judul Percobaan
Ilmu Guru
1. Biologi 7 (1) Filtrasi pada ginjal, (2) Sistem dalam
kehidupan tumbuhan, (3) Pernafasan pada
tumbuhan, (4) Pengaruh aktivitas terhadap
jumlah denyut nadi dan tekanan darah, (5)
Pengujian CO2 sebagai sisa pernafasan, (6)
Pembuktian hasil CO2 dari paru-paru pada
peristiwa bernafas, (7) Pengaruh MSG pada
pertumbuhan kacang hijau.
2. Fisika 8 (1) Hukum Boyle, (2) Pompa air, (3) Massa
jenis, (4) Pengukuran dengan jangka so-rong, (5)
Hukum Pascal, (6) Membedakan tekanan
hidrostatik pada berbagai macam larutan, (7)
Medan magnet, (8) Pengaruh panjang tali
terhadap periode ayun bandul matematis.
3. Kimia 5 (1) Pengaruh suhu terhadap reaksi kimia, (2)
Penentuan larutan asam, basa, dan garam dengan
indikator kubis merah, (3) Penentuan sifat
rambut, (4) Klasifikasi zat, (5) Uji coba pemanis
buatan.

Terakhir, peserta pelatihan me- oleh bekal untuk meningkatkan kuali-


ngisi lembar angket evaluasi yang tas pembelajarannya, 10 peserta (40%)
berisi ada tidaknya manfaat pelatihan menyatakan ingin belajar lebih ba-
ini bagi mereka serta masukan dan sa- nyak lagi, sedangkan beberapa peserta
ran yang dapat diberikan untuk ke- (5 peserta/20%) menyatakan bahwa
giatan serupa di lain waktu. dengan pelatihan ini mereka merasa-
Hasil pengisian angket evalua- kan betapa kurangnya praktikum yang
si oleh peserta pelatihan menunjukkan dilakukan di sekolah sela-ma ini.
100% (25 peserta) memandang ke- Saran yang disampaikan oleh
giatan pelatihan ini sangat bermanfaat peserta pelatihan antara lain: 21 peser-
bagi mereka dalam mengembangkan ta (84%) menyatakan perlunya pela-
praktikum IPA di sekolah masing-ma- tihan serupa diadakan sesering mung-
sing. Sebanyak 18 peserta (72%) me- kin, 14 peserta (56%) menyatakan pe-
nyatakan termotivasi untuk mencoba latihan seperti ini dijadwalkan secara
merancang percobaan sederhana, 12 rutin, 8 peserta (32%) menyatakan
peserta (48%) menyatakan memper- perlunya diberikan judul buku-buku

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011


107

yang berisi percobaan-percobaan se- guru pada umumnya. Kegiatan ini ha-
derhana, bahkan kalau perlu guru da- nyalah salah satu bentuk kepedulian
pat memfotokopi, 5 peserta (20%) me- Tim PPM UNY dalam ikut andil me-
mohon agar semua anggota Tim PPM mbantu kesulitan guru-guru IPA SMP
pada pelatihan ini bersedia menjadi dalam melaksanakan praktikum di se-
tempat konsultasi bagi mereka. Bebe- kolah yang seringkali terkendala oleh
rapa peserta (4 peserta/16%) menyam- keterbatasan alat dan bahan di labora-
paikan saran agar pelatihan tidak ha- torium. Semoga kegiatan ini dapat
nya dilakukan dua kali pertemuan, te- menginspirasi Tim PPM lain untuk me-
tapi lebih banyak lagi. Ada saran me- lakukan hal serupa dengan sasaran
narik yang disampaikan oleh satu guru yang berbeda agar guru-guru merasa-
peserta pelatihan, yaitu UNY sebagai kan diperhatikan oleh kalangan aka-
institusi pencetak guru diharapkan da- demisi.
pat memotivasi kreativitas guru IPA
dalam mengem-bangkan praktikum D. KESIMPULAN DAN SARAN
melalui suatu even lomba kreativitas Kegiatan Pengabdian kepada
guru, sehingga akan tampak oleh ma- Masyarakat tentang “Pelatihan Pe-
syarakat umum kepedulian UNY ter- ngembangan Praktikum IPA Berbasis
hadap guru-guru IPA khususnya di Lingkungan” di Kota Yogyakarta ini
mana sebagian besar dari mereka me- berhasil memberikan bekal cara-cara
rupakan alumni UNY. pengembangan praktikum IPA berba-
Harapan Tim PPM semoga pe- sis lingkungan dan memberikan moti-
serta yang hadir pada kegiatan ini vasi guru-guru IPA SMP di Kota Yog-
berkenan dengan ikhlas menularkan yakarta dalam memunculkan ide-ide
ilmunya kepada guru IPA lainnya kreativitas mengenai praktikum IPA
yang belum mendapat kesempatan di- berbasis lingkungan yang dapat dite-
undang, baik guru dalam satu sekolah rapkan di sekolah masing-masing. Ke-
maupun beda sekolah, sehingga ke- berhasilan kegiatan pelatihan ini di-
manfaatan dari kegiatan ini dapat di- tunjukkan dengan dihasilkannya 20
rasakan pula oleh mereka. Harapan rancangan percobaan sederhana seba-
lain agar pengembangan praktikum gai bentuk pengembangan praktikum
IPA ini dapat menjadi topik dalam IPA berbasis lingkungan dan bukti
pertemuan MGMP. bahwa guru telah memahami materi
Berdasarkan pelaksanaan ke- pelatihan yang diberikan.
giatan pelatihan ini, menjadi bahan Kegiatan ini hanya mencakup
diskusi bagi kita semua bahwa sebagai peserta dalam jumlah kecil (25 guru
golongan intelektual dari salah satu IPA SMP) untuk ukuran Kota Yogya-
Universitas pencetak guru sudah se- karta, sehingga diharapkan peserta
wajarnya kita peduli dengan pening- berkenan membantu menyebarluaskan
katan kualitas pembelajaran IPA khu- ilmu yang diperoleh dalam kegiatan
susnya dan peningkatan profesional pelatihan ini kepada guru IPA lainnya,

Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan


108

baik guru dalam satu sekolah maupun Hansen, John W. & Lovedahl, Gerald
beda sekolah dan guru dari wilayah G. 2004. “Developing Techno-
lain di DIY, sehingga kemanfaatan logy Teachers: Questioning the
dari kegiatan ini dapat dirasakan pula Industrial Tool Use Model”.
oleh mereka. Harapan lain agar pe- Journal of Technology Educat-
ngembangan praktikum IPA ini dapat ion. 15 (2), 20 – 32.
menjadi topik dalam pertemuan MGMP
sehingga keberlanjutan hasil pelatihan Rudduck, Jean & Flutter, Julia. 2004.
ini dapat terus digunakan sebagai be- How to Improve Your School.
kal menuju terwujudnya guru yang New York: Continum.
profesional.
Sheal, Peter. 1989. How to Develop
DAFTAR PUSTAKA and Present Staff Training
Amy J. Phelps & Cherin Lee. 2003. Courses. London: Kogan Page
“The Power of Practice : What Ltd.
Students Learn from How We
Teach”. Journal of Chemical Silberman, Mel. 2002. Active Learn-
Education, 80 (7), 829 – 832. ing: 101 Strategies to Teach
Any Subjec (Terjemahan Sar-
Ball, D. L. 1988. Unlearning to Teach juli, Adzfar Ammar, Sutrisno, et.
Mathematics. East Lansing: Mi- Al.). Boston: Allyn and Bacon.
chigan State University, Natio-
nal Center for Research on
Teacher Education.

Fennema, E. & Franke, M. L. 1992.


Teachers’ Knowledge and Its
Impact. New York: Simon and
Schusters Macmillan.

Inotek, Volume 15, Nomor 1, Februari 2011

Das könnte Ihnen auch gefallen