Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Safety aspects to be important in the development of the transportation system. Different
events occur on the road pushing the chances of conflict against the friction (friction).
Addition of a vehicle rapidly and do not offset the availability of road infrastructure system
for road transport has yet to provide an adequate service. The accident became one of the
result of conditions that cannot be controlled. This research aims to know the influence of
the length of the roads and the volume of the vehicle against the level of accident in
Surabaya-Gresik toll road and the Surabaya-Gempol toll road. Used analysis of bi-variat
(analysis of the relationship of two variables) with the help of the microsoft excel program
to know the pattern of influence traffic volume and a long road towards the level of
accidents on the freeway. The results of the analysis using excel shows that in general the
pattern of the relationship between the level of accidents with the length and volume of
road vehicle has a pattern like the letter U, but to the relationship between the level of
accidents and the volume of vehicles in Surabaya-Gresik toll road that shows the pattern
like the letter U upside down. Linear regression analysis of the results shows that a linear
regression model is inappropriate to predict the relationship between level of accident-free
varibel with volume of vehicles and long road in the Surabaya-Gempol toll road and toll
roads in Surabaya-Gresik.
Keywords: long road, highway, multiple linear regression, traffic volume, the rate of
accidents
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 53
dengan korban meninggal dunia sebanyak 132 bersinyal per ruas jalan, batas kecepatan,
jiwa. Walaupun terdapat penurunan baik dari segi lengkung vertikal, lengkung horisontal, panjang
jumlah kecelakaan maupun jumlah korban jiwa, ruas jalan raya, dan kondisi cuaca. Hubungan
tetapi data tersebut masih menunjukkan angka antara keselamatan di jalan raya dan faktor-faktor
kejadian kecelakaan dan korban jiwa yang cukup yang disebutkan di atas merupakan fokus utama
tinggi pada jalan bebas hambatan. dalam upaya mengeliminir kecelakaan dan dalam
memprediksi keselamatan di jalan raya.
Jalan tol Surabaya – Gempol dengan panjang 43
km merupakan jalan tol yang menghubungkan Beberapa studi telah berusaha untuk menentukan
kota Surabaya di sebelah utara dengan Gempol di variasi tingkat kecelakaan berkaitan dengan
sebelah selatan dan menjadi akses utama jalur volume lalu lintas jam-an dan kemacetan lalu
Surabaya – Malang dan Surabaya – Pasuruan, lintas. Kemacetan lalu lintas terjadi ketika jumlah
yang merupakan salah satu daerah industri utama kendaraan yang melebihi kapasitas suatu jalan
di Jawa Timur. Jalan tol Surabaya – Gempol raya. Dalam beberapa literatur, efek dari volume
terdiri atas 7 simpang susun, 27 jembatan dikaitkan dengan aspek lain dari lalu lintas seperti
perlintasan kendaraan dan 2 jembatan kecepatan, kepadatan, dan arus lalu lintas.
penyeberangan orang. Jalan tol ini sebagian Literatur menunjukkan bahwa volume lalu lintas
menggunakan sistem transaksi terbuka (6 gerbang mempunyai korelasi yang positif dengan kejadian
tol), yang lainnya menggunakan sistem transaksi kecelakaan lalu lintas. Pada saat jumlah
tertutup (4 gerbang tol) serta dikelola oleh PT kendaraan di jalan raya meningkat, potensi
Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya. (Annual konflik dalam arus lalu lintas juga meningkat.
Report 2008, PT Jasa Marga). Selain itu, penelitian sebelumnya cenderung
mengukur pengaruh volume pada kecelakaan
Sedangkan jalan tol Surabaya – Gresik ganda dan kecelakaan fatal.
merupakan jalan tol sepanjang 20,732 km yang Qin et al (2004) menemukan bahwa untuk
menghubungkan Manyar – Gresik – Surabaya dan kecelakaan tunggal, tingkat kecelakaan marjinal
dikelola oleh perusahaan swasta yaitu P.T. adalah tinggi pada volume lalu lintas rendah dan
Margabumi Matraraya. Jalan tol ini terdiri dari 2 bernilai rendah pada volume lalu lintas tinggi,
gerbang tol menggunakan sistem transaksi mungkin karena kecelakaan lebih cenderung
terbuka dan 5 gerbang tol menggunakan transaksi melibatkan beberapa kendaraan saat volume lalu
sistem tertutup. lintas tinggi. Zeeger et al (1994) menemukan
bahwa kecelakaan jalan raya saat volume lalu
Sebagian besar penelitian keselamatan di jalan lintas rendah terutama dipengaruhi oleh lebar
raya telah difokuskan pada berbagai faktor yang jalan, sisi jalan yang berbahaya, kondisi wilayah,
mempengaruhi keselamatan jalan raya. Faktor- dan panjang perjalanan. Martin (2002)
faktor tersebut dikategorikan sebagai karakteristik menemukan bahwa nilai insiden kecelakaan yang
lalu lintas, kondisi geometrik jalan, kondisi mengakibatkan kerugian material (Property
permukaan jalan raya, cuaca dan faktor manusia. Damage Only/ PDO) dan kecelakaan dengan
Dari hubungan faktor yang disebutkan di atas, korban tidak meninggal dunia di Perancis yang
beberapa peneliti telah mengembangkan tertinggi adalah pada saat lalu lintas ringan
hubungan keselamatan jalan raya dengan (kurang dari 400 kend/jam) dan terendah ketika
frekuensi kecelakaan dan tingkat kecelakaan, arus lalu lintas antara 1000 sampai 1500
tingkat kematian dan cedera dan elemen jalan kend/jam.
raya, karakteristik lalu lintas, dan kondisi
permukaan jalan. Banyak dari studi ini Hadi et al (1995) mengemukakan bahwa nilai
mempelajari hubungan tingkat kecelakaan atau LHRT tertinggi berhubungan dengan frekuensi
frekuensi kecelakaan dengan jumlah jalur, lebar kecelakaan yang lebih tinggi pada semua tipe
jalur, pemasangan median, lebar median, jenis jalan raya. Garber (2000) menyebutkan bahwa
median, lebar bahu, AADT (average annual ada peningkatan nilai kecelakaan ketika arus lalu
daily traffic), aksesibilitas, jumlah persimpangan lintas per jalur meningkat. Mouskos et al (1999)
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 54
menemukan bahwa jika LHRT meningkat maka Mannering (1998) menggunakan persentase dari
angka kecelakaan juga meningkat. Milton dan satu unit truk dan persentase truk sebagai variabel
Mannering (1998) mengemukakan bahwa dalam model prediksi kecelakaan.
koefisien positif LHRT dalam model
mengindikasikan bahwa jika jumlah kendaraan Tingkat Kecelakaan
yang melintas meningkat maka jumlah
PT. Jasa Marga (Persero) sebagai pengelola jalan
kecelakaan juga meningkat. Ia menjelaskan
bebas hambatan menggunakan tolok ukur
bahwa karena jumlah kendaraan meningkat maka
keselamatan yaitu tingkat kecelakaan (TK),
paparan potensi kecelakaan dan jumlah konflik
dengan definisi sebagai berikut :
juga meningkat. Temuan yang sama tentang efek
JK x 100 juta kendaraan
LHRT terhadap tingkat kecelakaan juga
TK = ------------------------------
dikemukakan oleh Aruldhas (1998), Sawalha
LHR x L x jumlah hari
(2003), dan Poch dan Mannering (1996).
di mana :
TK = tingkat kecelakaan
Gwyn (1967) meneliti untuk jalan 4 lajur
JK = jumlah kecelakaan
menyebutkan bahwa hubungan antara volume
LHR = lalu lintas harian rata-rata
lalu lintas terhadap tingkat kecelakaan sepanjang
L = panjang ruas jalan
5,9 km di jalan raya New Jersey dari tahun 1959
sampai 1963, menunjukkan bahwa kecelakaan
METODE PENELITIAN
tertinggi terjadi ketika volume lalu lintas rendah
dan pada sisi lain menampilkan bentuk kurva-U Pemodelan matematis adalah teknik untuk
(non linier) antara hubungan volume dan tingkat membuat metode kuantifiabel untuk memprediksi
kecelakaan. terjadinya kejadian tertentu. Model prediksi
Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh kecelakaan adalah persamaan yang menyatakan
Cerder dan Livenh (1982), menunjukkan bentuk tingkat kecelakaan sebagai fungsi dari arus lalu
yang tidak berbeda (bentuk kurva-U) antara lintas dan karakteristik jalan yang lain.
hubungan kecelakaan dengan volume lalu lintas
perjam. Dalam penelitian ini hubungan antara kecelakaan
lalu lintas dengan faktor penyebabnya (volume
Hall dan Pendelton (1989) dalam laporannya lalu lintas dan panjang ruas jalan) akan dikaji
menyimpulkan bahwa kecelakaan akan berkurang secara sederhana menggunakan program
ketika semakin meningkatnya volume lalu lintas. microsoft excel.
Dalam satu kajian Hiselius (2004)
memperkirakan hubungan antara frekuensi Untuk tahapan metode analisa, akan dilakukan
kecelakaan dan arus lalu lintas dengan melakukan kajian koefisien determinasi (R2), di mana
pendekatan membagi arus lalu lintas per jam koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
menjadi dua cara : pertama terdiri dari kendaraan seberapa jauh kemampuan model dalam
yang homogen dan yang kedua terdiri dari mobil menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
dan truk. Ia melakukan penelitian pada jalan koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
pedesaan di Swedia menggunakan model regresi Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
Poisson dan Negative Binomial. Ia variabel independen dalam menjelaskan variasi
mengemukakan bahwa akan kehilangan informasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R2 yang
penting jika tidak ada pertimbangan yang diambil mendekati satu berarti variabel-variabel
untuk membedakan jenis kendaraan ketika independen memberikan hampir semua informasi
memperkirakan efek marjinal dari arus lalu lintas. yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
Miaou (1993) melakukan evaluasi kinerja regresi variabel dependen.
model Poisson dan Negative Binomial (NB)
dalam membangun hubungan antara kecelakaan
truk dan desain geometrik jalan. Milton dan
Mulai
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 55
Panjang JML JML TINGKAT
NO RUAS/SEGMEN LHRT
(KM) KEC TH KEC
Studi Pustaka dan Literatur Pengumpulan Data JALAN TOL 2 LAJUR
1 MANYAR - KEBOMAS 3.5 4 5 0.20324 308,117
KEBOMAS-
2 ROMOKALISARI 0.8 4 5 1.63124 167,954
ROMOKALISARI-TANDES
Penetapan Variabel : Tingkat Kecelakaan, Volume Lalin, 3 BARAT 4.5 10 5 0.650120 187,297
Panjang Ruas Jalan TANDES BARAT-TANDES
4 TIMUR 7.6 9 5 0.616597 105,236
5 TANDES TIMUR - DUPAK 4.3 2 5 0.66024 38,601
6 DUPAK-TANDES TIMUR 4.3 5 5 1.508001 42,251
Variabel Tak Bebas (Y) : Variabel Bebas (X) : TANDES TIMUR-TANDES
Tingkat Kecelakaan Volume Lalu Lintas, 7 BARAT 7.6 22 5 1.513682 104,788
Panjang jalan TANDES BARAT-
8 ROMOKALISARI 4.5 6 5 0.401460 181,984
ROMOKALISARI-
9 KEBOMAS 0.8 2 5 0.840469 162,988
Analisa hubungan : 10 KEBOMAS- MANYAR 3.5 12 5 0.643585 291,907
Kecelakaan dengan volume lalin dan panjang jalan Sumber : olah data 2014
TK
Analisa Bivariat Kriteria R2
Hasil
Kesimpulan
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 56
ini bisa dijelaskan karena volume lalu lintas yang
meningkat (semakin padat) akan membatasi
pengguna jalan dalam memacu kendaraannya
dalam kecepatan tinggi sehingga resiko
kecelakaan menjadi menurun.
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 57
saat ketika ruas jalan bertambah panjang ataupun Chang,J., Oh. C., and Chang M. 1999. Effects of
volume kendaraaan meningkat, tingkat Traffic Condition (v/c) on Safety at
kecelakaan cenderung juga mengalami Freeway Facility Sections, Journal of
peningkatan. Adapun pola hubungan antara Korean Society of Transportation vol.
tingkat kecelakaan dan volume kendaraan di ruas 17, pp.21-27
jalan tol Surabaya-Gresik yang menunjukkan pola Damodar N. Gujarati. 2003. Basic Econometrics,
seperti huruf U terbalik, di mana semakin besar Mc.graw Hill, New York, 4th edition;
volume lalu lintas maka semakin meningkat pula Chimba, D., 2004. Evaluation of Geometric And
tingkat kecelakaan, sampai pada suatu saat ketika Traffic Characteristics Affecting The
volume lalu lintas semakin bertambah besar tetapi Safety of Six-Lane Divided Roadways,
tingkat kecelakaan cenderung mengalami College of Engineering, The Florida
penurunan. State University
Garber, N. J. and A.A.Ehrart, 2000. The Effect of
Saran Speed, Flow, and Geometric
Perlu dilakukan analisa multivariat dengan Characteristics on Crash Rates for
menambahkan beberapa variabel bebas berupa Different Types of Virginia Highways.
struktur geometrik jalan tol seperti bentuk Final Report, Virginia Transportation
tikungan (alinement horizontal), lebar dan jumlah Research Council, VTRC 00-R15.
lajur, median, dan sebagainya. Gwynn, D.W. 1967. Relationships of Accident
Rates and Accident Involvements with
UCAPAN TERIMA KASIH Hourly Volume, Traffic Quarterly vol.
21, pp. 407-418
Tersusunnya penelitian ini tidak terlepas dari Hadi, M.A., Aruldhas. J., Chow. L. F., And
bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada Wattleworth, J. A.1995. “Estimating
kesempatan ini penulis menyampaikan terima Safety Effects Of Cross-Section
kasih kepada : Design For Various Highway Types
1. Ketua UP2M Polines yang telah membiayai Using Negative Binomial Regression”.
peneltian ini Transportation Research Center,
2. Bapak Effendi dari PT Jasa Marga (Persero) University Of Florida
beserta jajarannya selaku pengelola jalan tol Hall, J.W., and O.J. Pendleton. 1989.
Surabaya-Gempol serta bapak Antonius Relationship Between V/C Ratio and
Darussalam beserta jajarannya selaku Accident Rates, Report FWHA-HPR-
pengelola jalan tol Surabaya-Gresik atas NM-88-02.FWHA, U.S.DOT
bantuannya meminjamkan data-data jalan tol. Hiselius, L. Wt.2004. Estimating The
Relationship Between Accident
DAFTAR PUSTAKA Frequency And Homogeneous And
(_______________). 2008. Laporan Tahunan Inhomogeneous Traffic Flows.
2008 / 2008 Annual Report, P.T. Jasa Accident Analysis and Prevention
Marga (Persero) Tbk, Jakarta. Article in Press
Aruldhas, J., 1998. Examination of Statistical Kusumahati, D. 2008. Hubungan Kecelakaan
Relationships Between Highway Dengan Variabel-Variabel Jalan Dan
Crashes and Highway Geometric and Lingkungan Pada Jalan Bebas
Operational Characteristics of Two- Hambatan, Simposium XI FSTPT
Lane urban Highways, PhD thesis, Universitas Diponegoro, Semarang
University of Florida Martin, J.L. 2002. Relationship Between Crash
Ceder A and Livenh M. 1982. Relationships Rate and Hourly Traffic Flow on
Between Road Accidents and Hourly Interurban Motorways, Accident
Traffic Flow II, Accident Analysis & Analysis and Prevention vol 34, pp.
Prevention Vol. 14, pp. 35-44 619-629
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 58
Miaou, S.-P. 1994. The Relationship Between Transportation Engineering vol. 122,
Truck Accidents and Geometric pp. 105-113
Design of Road Sections : Poisson Qin, X., John, N., Ivan and Ravishanker. 2004.
versus Negative Binomial Regressions, Selecting Exposure Measures in Crash
Accident Analysis and Prevention, vol Rate Prediction for Two-Lane
26, pp. 471-482 Highway Segments. Accident Analysis
Milton, John C, and Fred.L.Mannering. 1998. The and Prevention 36, pp.183-191
Relationship Among Highway Sawalha, Z. 2003. Statistical Issues in Traffic
Geometrics, Traffic-Related Elements Accident Modelling, in Proceeding of
and Motor Vehicle Accident The 82th Annual Meeting of The
Frequencies, Transportation vol. 25, Transportation Research Board,
pp. 395-413 Washington D.C.
Mouskos, K.C., Sun, W., and Qu.T. 1999. Impact Wright, P.H. and N.J. Ashford. 1989.
of Acces Driveways on Accident Rates Transportation Engineering. 3rd ed,
At Multilane Highways, National John Wiley & Sons, New York
Center for Transportation and Zegeer, C.V., Stewart, R. and Council, F. 1994.
Industrial Productivity, New Jersey NCHRP Report 362: Roadway Width
Institute of Technology For Low-Traffic-Volume Roads.
Poch, M and Fred L. Mannering. 1996. Negative National Academy Press, Washington,
Binomial Analysis of Intersection – DC.
Accident Frequencies, Journal of
ANALISA BI-VARIAT PENGARUH PANJANG RUAS JALAN DAN ………. (Nur Setiaji Pamungkas) 59