Sie sind auf Seite 1von 18

Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

FIQIH DAKWAH:
POLA DAN KEBIJAKSANAANNYA

LISENSI DOKUMEN
Lisensi Al-Manär. Diperkenankan untuk melakukan penyebarluasan artikel ini bagi
kepentingan pendidikan dan bukan untuk kepentingan komersial, dengan tetap
mencantumkan atribut penulis dan keterangan dokumen ini secara lengkap.

M. ANAS ADNAN

( Dosen Fak. Tarbiyah UMS. )

Disampaikan dalam
PELATIHAN DAKWAH (PELATDA)
SEKSI KEROHANIAN ISLAM
SENAT MAHASISWA FISIP UNAIR
5- 6 Juli 1997
Di UNAIR
SURABAYA
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

PENGANTAR
Mempelajari berbagai gejolak dan perilaku manusia di satu sisi dan aspek-aspek
ajaran Islam di sisi yang lain, maka dapatlah kiranya dimengerti antara lain:

1. Bahwa dakwah adalah suatu kewajiban yang dipikul oleh ummat Islam.

2. Kewajiban itu berlaku baik secara individu maupun kelompok, baik rakyat
maupun pemerintahnya.

3. Khususnya dalam rangka menghadapi gejolak sosial yang ada, maka dakwah
harus di kelola dengan menyajikan materi, sistem dan metode yang islami.
4. Materi, sistem dan metode itu tidak lain adalah menepati syari'at Allah SWT.
Sebagai suatu kebenaran yang bersifat muthlaq.
Memang manusia adalah penyebab sekaligus penerima akibat perbuatannya, maka
sudah sewajarnya semua terlibat di dalam mengantisipasi dan mengatasinya. Dan untuk
mengatasi itu tidak bisa lain kecuali dengan kembali menerima dan mengamalkan Syari'at
Islam secara Kaffah.
Hanya saja yang perlu direnungkan bahwa dakwah Islam itu ditegakkan bukan
karena setelah adanya gejolak dan segala akibatnya, bukan karena situasional dan
kondisional. Sebab ini semua terjadi adalah sebagai akibat sampingan saja dari
ketidakmauan mereka kepada syari'at Allah. Justru disitulah letaknya. Dakwah berarti
mengembalikan manusia yang telah menyirnpang jalur, keluar dari jalan beraspal, akibat
mereka menjalani konsepsi-konsepsi yang tidak Islami.
Berdasarkan kenyataan ini, maka langkah awalnya adalah menata dakwahnya itu
sendiri, disamping barus mempersiapkan jalan-jalan yang akan dilaluinya. Untuk itu kita
mengenang kaidah :

‫ﺐ‬
ٌ ‫ﺐ ِﺇ ﱠﻻ ِﺑ ِﻪ ﹶﻓ ُﻬ َﻮ َﻭﺍ ِﺣ‬
ُ ‫َﻣﺎ ﹶﻻ َﻳِﺘ ﱡﻢ ﺍﹾﻟ َﻮﺍ ِﺟ‬

Dakwah itu wajib, akan tetapi sarana dan prasarana yang menyebabkan sukses
dakwah itu sendiri juga termasuk menjadi wajib.

Sehubungan dengan itu, kami usulkan rangkuman sebagai b


erikut:

2
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

KOMPONEN DAKWAH

‫ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻬﺎﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ‬

(1)
SEPERANGKAT AJARAN ISLAM

Aqidah Syariah Akhlaq

(2)
DA’I

(3)
Fiqhud Dakwah

(4)
Obyek Dakwah

3
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

FIQHUD DAKWAH

1. PENGERTIAN

a. Menurut Bahasa :
Mengajak / Memanggil / Menyeru.

b. Menurut Istilah :
Mengajak orang kembali dari kebodohan kepada mengerti, dari kesesatan kepada
tuntunan dan ajaran Allah SWT dengan cara hikmah dan mau'idhah hasanah.

II. RUANG LINGKUP DAN SIFATNYA

1. Belum Muslim : Seruan / Ajakan

Perorangan
2. Sudah Muslim : - Mempertahankan
- Memperbaiki
- Meningkatkan

Ruang Lingkup 1. Mayoritas : - Mempertahankan


dan sifatnya - Memperbaiki
- Meningkatkan

2. Minoritas : - Mempertahankan
- Memperbaiki
- Mengembangkan
- Meningkatkan

Masyarakat

3. Heterogin : - Mempertahankan
- Memperbaiki
- Meningkatkan
- Mengembangkan

4. Non Muslim : Ajakan / Seruan

4
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

III. DALIL :

1. An-Nahl: 125

ُ‫ﺴﻦ‬
َ ‫ﺴَﻨ ِﺔ َﻭﺟَﺎ ِﺩﹾﻟ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺎﱠﻟﺘِﻲ ِﻫ َﻲ ﹶﺃ ْﺣ‬
َ‫ﺤ‬َ ‫ﺤ ﹾﻜ َﻤ ِﺔ ﻭَﺍﹾﻟ َﻤ ْﻮ ِﻋ ﹶﻈ ِﺔ ﺍﹾﻟ‬
ِ ‫ﻚ ﺑِﺎﹾﻟ‬
َ ‫ﻉ ِﺇﻟﹶﻰ َﺳﺒِﻴ ِﻞ َﺭﱢﺑ‬
ُ ‫ﺍ ْﺩ‬
‫ﺿﻞﱠ َﻋ ْﻦ َﺳﺒِﻴِﻠ ِﻪ َﻭﻫُ َﻮ ﹶﺃ ْﻋﹶﻠﻢُ ﺑِﺎﹾﻟ ُﻤ ْﻬَﺘﺪِﻳ َﻦ‬
َ ‫ﻚ ﻫُ َﻮ ﹶﺃ ْﻋﹶﻠﻢُ ِﺑ َﻤ ْﻦ‬
َ ‫ِﺇﻥﱠ َﺭﱠﺑ‬
2. AIi Imran: 104-105

‫ﻚ ُﻫ ُﻢ‬َ ‫ﻑ َﻭَﻳْﻨ َﻬ ْﻮ ﹶﻥ َﻋ ِﻦ ﺍﹾﻟﻤُْﻨ ﹶﻜ ِﺮ َﻭﺃﹸﻭﹶﻟِﺌ‬


ِ ‫ﺨْﻴ ِﺮ َﻭَﻳ ﹾﺄ ُﻣﺮُﻭ ﹶﻥ ﺑِﺎﹾﻟ َﻤ ْﻌﺮُﻭ‬
َ ‫َﻭﹾﻟَﺘ ﹸﻜ ْﻦ ِﻣْﻨ ﹸﻜ ْﻢ ﹸﺃ ﱠﻣ ﹲﺔ َﻳ ْﺪﻋُﻮ ﹶﻥ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟ‬
‫ﻚ‬
َ ‫ﺕ َﻭﺃﹸﻭﹶﻟِﺌ‬
ُ ‫( َﻭ ﹶﻻ َﺗﻜﹸﻮﻧُﻮﺍ ﻛﹶﺎﱠﻟﺬِﻳ َﻦ َﺗ ﹶﻔ ﱠﺮﻗﹸﻮﺍ ﻭَﺍ ْﺧَﺘﹶﻠﻔﹸﻮﺍ ِﻣ ْﻦ َﺑ ْﻌ ِﺪ ﻣَﺎ ﺟَﺎ َﺀﻫُﻢُ ﺍﹾﻟَﺒﱢﻴﻨَﺎ‬١٠٤)‫ﺍﹾﻟ ُﻤ ﹾﻔِﻠﺤُﻮ ﹶﻥ‬
(١٠٥)‫ﺏ َﻋﻈِﻴ ٌﻢ‬ ٌ ‫ﹶﻟ ُﻬ ْﻢ َﻋﺬﹶﺍ‬

IV. TINGKATAN OBYEK DAKWAH


A. Menurut status sosial ekonominya.

1. Kelas "Besok apa makan" :


Memberikan dan melayani kebutuhan hidupnya.

2. Kelas "Bcsok makan apa" :


Membimbing dan mengarahkan.

3. Kelas "Besok makan di mana" :


Membimbing dan mengarahkan.

4. Kelas "Besok makan siapa" :


Menunjukkan jalan yang benar.

B. Menurut profesinya.

Dakwah disesuaikan dengan sikon masing-masing.

5
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

C. Menurut tingkat keilmuannya.

Menurul ilmunya, orang daput digolongkan mcnjadi empat dan terhadap mereka
dakwah dapat dilakukan sesuai dengan kondisi mereka, yaitu :

1. Orang yang mengerti dan tahu kalau dirinya mengerti, dialah orang alim
yang patut ditanya.

ُ‫ﻚ ﻋَﺎِﻟ ٌﻢ ﻓﹶﺎ ْﺳﹶﺄﻟﹸ ْﻮﻩ‬


َ ‫ ﻓﹶﺬِﻟ‬.‫َﺭ ُﺟ ﹲﻞ َﻳ ْﺪﺭِﻱ َﻭَﻳ ْﺪﺭِﻱ ﹶﺃﻧﱠ ُﻪ َﻳ ْﺪﺭِﻱ‬

= Bersifat dialogis dan koordinatif.

2. Orang yang mengerti tapi tidak tahu kalau dirinya mengerti, dialah orang
yang sedang lupa diri.

ُ‫ﻚ ﺍﻟّﻨﹶﺎﺳِﻲ ﹶﻓ ﹶﺬﻛﱢﺮُ ْﻭﻩ‬


َ ‫ ﻓﹶﺬِﻟ‬.‫َﺭ ُﺟ ﹲﻞ َﻳ ْﺪﺭِﻱ َﻭ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ ﹶﺃﻧﱠ ُﻪ َﻳ ْﺪﺭِﻱ‬
= Bersifat lebih banyak mengingatkan kelalaiannya.

3. Orang yang tidak mengerti tapi tahu kalau dirinya tidak mengerti, dialah
orang bodoh yang perlu selalu diberi pelajaran.

ُ‫ﻚ ﺍﹾﻟﺠَﺎ ِﻫﻞﹸ ﹶﻓ َﻌﻠﱢﻤُ ْﻮﻩ‬


َ ‫ ﻓﹶﺬِﻟ‬.‫َﺭ ُﺟ ﹲﻞ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ َﻭَﻳ ْﺪﺭِﻱ ﹶﺃﻧﱠ ُﻪ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ‬

= Bersifat banyak-banyak memberikan pelajaran dan pengajaran.

4. Orang yang tidak mengerti dan tidak tahu kalau dirinya tidak mengerti, dialah
orang dungu, kalau bisa diperbaiki.

‫ ﻓﹶﺎْﺗ ُﺮ ﹸﻛ ْﻮ ُﻩ‬/ ‫ﺤ ْﻮ ُﻩ‬


ُ ‫ﺼﻠﱢ‬
َ ‫ﻚ ﺍ َﻷ ْﺣ َﻤﻖُ ﻓ‬
َ ‫ ﻓﹶﺬِﻟ‬.‫َﺭ ُﺟ ﹲﻞ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ َﻭ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ ﹶﺃﻧﱠ ُﻪ ﹶﻻ َﻳ ْﺪﺭِﻱ‬

= Bersifat mendidik dan menyadarkan.

‫ﺧﺎﺗﺒﻮﺍ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻋﻘﻮﳍﻢ‬

6
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

Menurut tingkat usia dan pengalamannya.

1. Lebih Muda :
= Mendidik, membimbing dan memberi contoh.

2. Sebaya :
= Berdialog dan mcmbcri contoh.

3. Lebih tua :
= Bertanya dan meminta diberi contoh.

4. Orang tua :
= Meminta bimbingan dan contoh.

E. Menurut dasar psikologisnya :

1. Penyabar : Mengisi.
2. Pemarah : Ngemong.
3. Egois/akuisme : Mendampingi dan mengisi.
4. Dingin/pasif : Mempengaruhi dan Memberi motivasi.
5. Sombong : Tidak mcngungguli.
6. Angkuh : Membiarkan dan mencari peluang.
7. Penjilat : Mengingatkan.
8. Cerewet : Membimbing dan memberi contoh.
9. Tidak berpendirian : Mengisi dan memberi contoh.
10. Bermental ajudan : Mengarahkan.
11. Tukang debat : Mengingatkan.
12. Tukang ramal : Ngemong dan mengarahkan.
13. Tukang maksiyat : Mendampingi dan mengisi.
14. Tukang bid'ah : Mengasihani.
15. Penipu / pendusta : Mengingatkan.
16. Dzalim : Mengingatkan.
17. Pengeluh : Mengisi dan mengarahkan.
18. Bermental ular : Membimbing dan mengarahkan.

Dan lain sebagainya yang pada prinsipnya bahwa :


Dakwah Islam itu edukatif tidak konfrontatif, konstruktif tidak distruktif

7
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

V. NILAl IDEAL DAKWAH

Keterangan :
Bahwa Nilai Ideal Dakwah adalah mentauhidkan Allah SWT, yang kemudian
melahirkan sikap Islam, Iman dan Ihsan yang mengacu kepada suri tauladan dari
Nabi SAW baik dalam ucapan, amalan maupun ketetapan beliau, yang hasilnya
adalah mcembersihkan diri dari segala bentuk kemaksiatan mengerjakan perintah-
perintah Nya dan menjauhi segala larangan-larangan Nya.

8
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

VI. PROSES DAKWAH


A. Mengatur strategi dan caranya
1. Berprinsip Islam.
2. Dengan metode yang Islami.
3. Menuju tujuan yang Islami.

‫ف‬
ُ ‫اﻟ َﻬ َﺪ‬

‫اﻟﻤﻨﻬﺞ‬ TUJUAN

‫اﻟﻤﺒﺪأ‬ METODE

PRINSIP

Keterangan :
1. Bahwa tujuan yang Islami hanya bisa dijangkau dengan metode yang Islami pula.
2. Bahwa metode yang Islami hanya bisa diciptakan oleh prinsip dasar yang Islami.
3. Bahwa prinsip yang Islami hanya bisa diwujudkan oleh cara berpikir yang Islami.
4. Sementara itu cara berpikir yang Islami hanya bisa dilahirkan oleh jiwa yang
Islami.

Dari sinilah timbul pengertian bahwa untuk menegakkan Islam, tidak mungkin
dilakukan dengan cara-cara dan organisasi yang tidak Islami, apalagi kalau anggota-
anggotanya heterogen, lebih-lebih jika pnnsip dasarnya sudah tidak Islami, tidak
mungkin melahirkan cara dan tujuan yang Islami.

9
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

B. Mengatur langkah-langkahnya :

Langkah dakwah adalah langkah menuju Izzul Islam wal Muslimin, karena itu harus
diatur dengan cara:

1. Rabbaniyyah (ٌ‫) َرﺏﱠﺎ ِﻥ ﱠﻴﺔ‬


Bahwa dakwah itu bersifat mcndidik, mengajak kembali kepada iman dan taqwa,
menuntut ilmu dan banyak beramal (Ali ‘Imran: 78).

2. Islamiyyah la Jam'iyyah (ٌ‫ﺟ ْﻤ ِﻌ ﱠﻴﺔ‬


َ ‫ﻻ‬
َ ‫ﻼ ِﻡ ﱠﻴ ٌﺔ‬
َ‫ﺳ‬
ْ ‫)ِإ‬
Bahwa dakwah itu mengajak kembali kepada Islam, bukan kepada golonganisme
(Ali ‘Imran: 103).
3. Syaamilah la Juz'iyyah (‫ﻋ ﱠﻴ ٌﺔ‬
ِ ‫ﺟ ْﺰ‬
ُ ‫ﻻ‬
َ ‫)ﺷَﺎ ِﻣَﻠ ٌﺔ‬

Bahwa dakwah itu mencakup segala aspek hidup dan kehidupan, secara utuh dan
lengkap, kaaffah, bukan sepotong-sepotong (Al-Baqarah: 208).

4. Mu'aasharah la Taqlidiyyah (ٌ‫ﻻ َﺗ ْﻘِﻠ ْﻴ ِﺪ ﱠﻱﺔ‬


َ ‫) ُﻡﻌَﺎﺻَﺮ ٌة‬
Bahwa dakwah itu harus sejalan dengan perkembangan alam pikiran, bukan secara
klasik dan tradisional, penuh dengan ketertinggalan (Al-Ashr: 1-3).

5. Mahalliya wa 'Alamiyyah (ٌ‫ﺤﱢﻠ ﱠﻴ ٌﺔ َو ﻋَﺎَﻟ ِﻤ ﱠﻴﺔ‬


َ ‫) َﻡ‬
Bahwa dakwah itu regional dan internasional sekaligus, bukan terkotak-kotak,
karena semua manusia adalah sama (Al-Anbiya': 107).
6. Ilmiyyah wa Tau'iyyah Islamiyyah (ٌ‫ﻻ ِﻡ ﱠﻴﺔ‬
َ ‫ﻋ ﱠﻴ ٌﺔ ِإ‬
ِ ‫ﻋ ْﻠ ِﻤ ﱠﻴ ٌﺔ َو َﺗ ْﻮ‬
ِ)
Bahwa dakwah itu bersifat ilmiyyah sekaligus amaliyyah, teori dan praktek.

7. Bashirah : (ٌ‫ﺼ ْﻴ َﺮ ٌة‬


ِ ‫) َﺏ‬
Bahwa dakwah itu dengan menggunakan akal sehat, pikiran yang benar, bukan
taqlid apalagi dogma (Al-Jatsiyah : 20, Al-An'am : 104, Yusuf : 108).
8. Manna'ah : (ٌ‫ﻋﺔ‬
َ ‫) َﻡﻨﱠﺎ‬

Bahwa dakwah itu pembelaan diri, pemeliharaan karunia Tuhan, dengan


menggunakan metode penelitian dan berlandaskan dalil.

10
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

9. Inqilabiyyah la Tarqi'iyynh (ٌ‫ﻻ َﺗ ْﺮ ِﻗ ﱠﻴﺔ‬


َ ‫ﻼ ِﺑ ﱠﻴ ٌﺔ‬
َ ‫)ِإ ْﻧ ِﻘ‬
Bahwa dakwah itu bersifat revolusioner, bukan model tambal sulam (Al-An'am
:29).
Semua ini berdasar Sirah Nabi SAW dan mengacu kepada pengalaman dakwah
beliau, disamping mempertirnbangkan kondisi obyek dakwah, sebagaimana yang
diuraikan dalam rum IV. Dan dengan ini akan menghasilkan Al-Furqon, pemisah
antara yang haq dan bathil dalam diri seseorang.

C. Mengatur kegiatan :
1. Dari tidak mengerti menjadi mengerti.
2. Dari mengerti menjadi menghayati.
3. Dari menghayati membentuk gerakan.
4. Dari gerakan membuahkan hasil.
5. Dari hasil mencapai tujuan.
6. Dari tujuan mendapatkan ridla Allah SWT.
Selanjutnya dapat digambarkan sebagai berikut :

(6)

‫ف‬
ُ ‫اﻟ َﻬ َﺪ‬
TUJUAN

(5)

‫ﺠ ُﺔ‬
َ ‫اﻟ ﱠﻨ ِﺘ ْﻴ‬
HASIL

(4)

‫ﺤ َﺮ َآ ُﺔ‬
َ ‫اﻟ‬
GERAKAN

(3)

‫اﻟ َﻔ ْﻬ ُﻢ‬
MEMAHAMI

(2)

‫اﻟ ِﻌ ْﻠ ُﻢ‬
TAHU

(1)

‫ﻞ‬
ُ ‫ﺠ ْﻬ‬
َ ‫اﻟ‬
TIDAK TAHU
11
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

VII. REALISASI DAKWAH.

A. Tahapan dakwah :
(5)

‫اﻟﺘﱠ ْﺮ ِﻗﻴﱠ ُﺔ‬


OPTIMALISASI

(5)

‫ﻈ ْﻴ ُﻢ ا ْﻟ ُﻘ ﱠﻮ ُِة‬
ِ ‫ّﺗ ْﻨ‬
(4) PENYUSUNAN
KEKUATAN
‫ﻦ‬
ُ ‫َﺗ ْﻜ ِﻮ ْﻱ‬
‫ﻷ ﱠﻡ ِﺔ‬
ُ‫ا‬
(3) PEMBENTUKAN
UMMAT
‫ﻦ‬
ُ ‫َﺗ ْﻜ ِﻮ ْﻱ‬
‫ﺼﻴﱠﺔ‬
ِ ‫ﺨ‬ ْ‫ﺸ‬ ‫اﻟ ﱠ‬
PEMBENTUKAN
PRIBADI
(2)

‫اﻟ ﱠﺘ ْﻌِﻠ ْﻴ ُﻢ‬


PENGAJARAN
‫ﺳ ْﻴ َﻌ ُﺔ‬
ِ ‫اﻟ ﱠﺘ ْﻮ‬
(1)
PENYEBAR
‫اﻟ ﱠﺘ ْﺒِﻠ ْﻴ ُﻎ‬ LUASAN

PENYAMPAIAN

Keterangan :

Dakwah dimulai dengan sekedar menyampaikan pesan-pesan Islam, setelah itu baru
pengajaran, selanjutnya proses pembentukan pribadi, kemudian pembentukan
ummat, terus ditingkatkan menjadi penyusunan kekuatan, kemudian diadakan
optimalisasi, untuk selanjutnya adalah penyebarluasan yang dilakukan oleh para
pelaku dakwah baik yang lama maupun yang baru dibina sebagai da'i.
B. Isi Dakwah :
‫ اﷲ ﻏﺎﺗﻨﺎ‬: Allah adalah tujuan hidup kami.
‫ اﻟﺮﺳﻮل ﻗﺪوﺗﻨﺎ‬: Rasul Allah adalah tauladan kami.
‫ اﻟﻘﺮﺁن دﺳﺘﻮرﻥﺎ‬: Al-Qur'an adalah UUD kami.
‫ اﻟﺠﻬﺎد ﺳﺒﻴﻠﻨﺎ‬: Jihad adalah cara hidup kami.
‫ اﻟﻤﻮت ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﷲ أﺳﻤﻰ أﻡﺎﻥﻴﻨﺎ‬: Gugur di jalan Allah adalah cita-cita
hidup kami.

12
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

C. Aspek psikologis dakwah :

NILAI IDEAL

FAKTOR
POLEKSOSBUD

Keterangan :

1. Bahwa Nilai Ideal dakwah itu tidak bisa lepas dari faktor tantangan yang ada baik
dari dalam maupun dari luar, demikian juga faktor Poleksosbud-nya.

2. Tantangan dakwah yang dari dalam bisa meliputi da'i, materi, sistem, dan
metodenya. Sementara tantangan dari luar bisa jadi berupa sarana, prasarana dan
kondisi obyek dakwahnya.
3. Sedang faktor Polcksosbud adalah merupakan relevansi dakwah itu sendiri.
Karena itu dakwah bisa melalui jalur-jalur politik, ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat. Sebaliknya bisa jadi faktor poleksosbud menjadi hambatan berat
dakwah. Seorang da'i yang terjebur ke dalam poleksosbud yang tidak Islami pasti
tidak bisa menjadi da'i pembawa amanah risalah Muhammad SAW untuk
menegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar.
4. Ketiga aspek psikologis ini akan selalu mempengaruhi perjalanan dakwah,
terutama masalah teknis operasionalnya. Dari sinilah akan lahir suatu sistem dan
metode dakwah yang spesifik, tidak mengenal tempat dan waktu.

13
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

D. Metode Dakwah :

1. Kontak Pribadi : Dakwah fardiyah/perorangan

Langsung 1. Kontak Ummat : - Ceramah


- Pengajian
- Diskusi
- Seminar
- Sarasehan
- Lokakarya

Metode
Dakwah

Media Cetak

Melalui
Benda Mati
Media Elektronik
Tidak
Langsung
- Pendelegasian
Melalui - Peneladanan
Benda Hidup - Penugasan
- Penampungan
- Penyantunan
- dll

E. Asas Operasional Dakwah :


1. Ali ‘Imran: 104
‫ﻭﻟﺘﻜﻦ ﻣﻨﻜﻢ ﺃﻣﺔ ﻳﺪﻋﻮﻥ ﺇﱃ ﺍﳋﲑ ﻭﻳﺎﻣﺮﻭﻥ ﺑﺎﳌﻌﺮﻭﻑ ﻭﻳﻨﻬﻮﻥ ﻋﻦ ﺍﳌﻨﻜﺮ ﻭﺃﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ‬
‫ﺍﳌﻔﻠﺤﻮﻥ‬
2. At-Taubah :

‫ﺇ ﹼﻥ ﺍﷲ ﺍﺷﺘﺮﻯ ﻣﻦ ﺍﳌﺆﻣﻨﲔ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻭﺃﻣﻮﺍﳍﻢ ﺑﺄ ﹼﻥ ﳍﻢ ﺍﳉﻨﺔ ﻳﻘﺎﺗﻠﻮﻥ ﰲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﷲ ﻓﻴﻘﺘﻠﻮﻥ‬


‫ﻭﻳﻘﺘﻠﻮﻥ ﻭﻋﺪﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﻘﺎ ﰲ ﺍﻟﺘﻮﺭﺍﺓ ﻭﺍﻻﳒﻴﻞ ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻣﻦ ﺃﻭﰱ ﺑﻌﻬﺪﻩ ﻣﻦ ﺍﷲ ﻓﺎﺳﺘﺒﺸﺮﻭﺍ‬
‫ﺑﺒﻴﻌﻜﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺑﺎﻳﻌﺘﻢ ﺑﻪ ﻭﺫﻟﻚ ﻫﻮ ﺍﻟﻔﻮﺯ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ‬
14
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

3. Al-Ahzab: 23

‫ﺻ َﺪﻗﹸﻮﺍ ﻣَﺎ ﻋَﺎ َﻫﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠﱠ َﻪ‬


َ ‫ﲔ ِﺭﺟَﺎ ﹲﻝ‬
َ ‫ِﻣ َﻦ ﺍﹾﻟﻤُ ْﺆ ِﻣِﻨ‬
4. Al-Hujurat 15

‫ﺇّﻧﻤﺎ ﺍﳌﺆﻣﻨﻮﻥ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﻣﻨﻮﺍ ﺑﺎﷲ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﰒ ﱂ ﻳﺮﺗﺎﺑﻮﺍ ﻭﺟﺎﻫﺪﻭﺍ ﺑﺎﻣﻮﺍﳍﻢ ﻭﺍﻧﻔﺴﻬﻢ‬
F. Tantangan Dakwah :

1 2 3 4
N KLASIFIKASI JENIS TANTANGAN JAWABAN
o TANTANGA
N
DARI 1. Perpecahan ummat Islam. 1. Penyatuan hati ummat.
DALAM 2. Krisis Aqidah, syari'ah 2. Pembinaan secara
dan Akhlaq. kontinyu dan
1 3. Kebodohan Ummat. konsepsional.
4. Cinta dunia dan takut 3. Peningkatan pendidikan.
mati. 4. Penyadaran beragama.
5. Campur aduk antara yang 5. Peningkatan dakwah bil
haq dan bathil. hal.

1. Musuh-musuh dakwah. 1. Menjalin koordinasi dan


- Musuh kita. kerjasama dakwah secara
DARI regional dan nasional.
- Musuhnya teman kita.
2 LUAR 2. Peningkatan kualitas dan
- Temannya musuh kita.
frekuensi dakwah.
2. Al-Harakah Al-
Haddamah. 3. Manajemen dakwah.
3. Isme-isme non Islami.
4. Faktor Poleksosbud.

Keterangan:
Pada prinsipnya semua tantangan tersebut diatas berangkat dari karena rusaknya
Aqidah ummat Islam.
Bila Aqidah telah rusak, maka rusaklah syari'ahnya, dan dengan itu pula maka rusak
pula akhlaq mereka.

Maka tanggung jawab utama adalah dipundak para Ulama / Kyai

15
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

Berikutnya adalah para pemimpin pemerintahan yang Muslim, baik dalam Lembaga
Legislatif maupun Eksekutifnya, kemudian para ilmuwan / cendekiawan Muslim.
Kenyataan menunjukkan bahwa para Ulama dan Kyai banyak yang dengan suka rela
menggadaikan Aqidah dan menjual iman. Di sisi lain mereka suka memusuhi
saudaranya sendiri yang ingin menegakkan Islam. Bahkan sebagian mereka sempat
pula yang menjadi sumber fitnah.

Selanjutnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalam hal ini harus selalu diingat siapa musuh kita, yaitu
‫أﻋﺪاؤﻥﺎ‬ : Musuh kita.
‫أﻋﺪاء أﺻﺤﺎﺏﻨﺎ‬ : Musuhnya teman kita.
‫أﺻﺤﺎب أﻋﺪاﺋﻨﺎ‬ : Temannya musuh kita.

G. Cara Mengatasi Tantangan :

1
Pendataan
2
Pengklasifikasian
3
Perhitungan
4
Perencanaan
5
Koordinasi
6
Tindakan

16
Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004

H. Cara Mengantisipasi Tantangan :

1. Menciptakan keamanan dakwah, yang meliputi :


- Pengamanan,
- Pengawasan,
- Perlindungan,
- Pencegahan,
- Penangkalan,
- Jaminan kelestarian.
2. Memahami sasaran lawan, di antaranya :
- Faktor kepemimpinan Islam,
- Faktor personalia pengurus / pimpinan,
- Faktor sistem mekanisme organisasi,
- Faktor kekuatan ke dalam.
3. Mewaspadai gerakan lawan, antara lain :
a. Gerakan nyata :
- Teror,
- Sabotase,
- Adu domba,
- Fitnah,
- Pemutarbalikan fakta.
b. Gerakan tidak nyata melalui jalur :
- Politik,
- Ekonomi,
- Sosial,
- Budaya,
- Pendidikan,
- Perundang-undangan,
- Birokrasi.
c. Gerakan langsung terhadap :
- Da'i,
- Obyek dakwah,
- Lingkungan dakwah,
- Sarana dan prasarana yang ada.

17
‫‪Digital Book Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004‬‬

‫‪d. Gerakan tidak langsung, antara lain berupa :‬‬


‫‪- Pengucilan da'i,‬‬
‫‪- Pelaporan da'i,‬‬
‫‪- Pendiskreditan da'i dan materinya,‬‬
‫‪- Penjatuhan nama baik.‬‬

‫‪4. Mematahkan gerakan lawan, dengan cara :‬‬


‫‪a. Mempcrsempit ruang gerak,‬‬
‫‪b. Menetralisir,‬‬
‫‪c. Menggiring sisa-sisa,‬‬
‫‪d. Memadamkan.‬‬
‫‪Dengan konsep dasar :‬‬

‫ﺼِﺒﺤُﻮﺍ َﻋﻠﹶﻰ ﻣَﺎ ﹶﻓ َﻌ ﹾﻠُﺘ ْﻢ‬


‫ﺠ َﻬﺎﹶﻟ ٍﺔ ﹶﻓﺘُ ْ‬
‫ﻳَﺎﹶﺃﱡﻳﻬَﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ َﻦ ﺀَﺍ َﻣﻨُﻮﺍ ِﺇ ﹾﻥ ﺟَﺎ َﺀ ﹸﻛ ْﻢ ﻓﹶﺎ ِﺳ ٌﻖ ِﺑَﻨَﺒٍﺄ ﹶﻓَﺘَﺒﱠﻴﻨُﻮﺍ ﹶﺃ ﹾﻥ ُﺗﺼِﻴﺒُﻮﺍ ﹶﻗ ْﻮﻣًﺎ ِﺑ َ‬
‫ﲔ)‪(٦‬‬ ‫ﻧَﺎ ِﺩ ِﻣ َ‬
‫‪VIII. PESAN DA'I‬‬

‫ﺩﻋﺎﺓ ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺟﻬﻨﻢ‬

‫ﺴ ُﺮ‬ ‫ﺴِﻠ ٍﻢ َﺣ ﱠﺪﹶﺛﻨَﺎ َﻋْﺒﺪُ ﺍﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ْﺑ ُﻦ َﻳﺰِﻳ َﺪ ْﺑ ِﻦ ﺟَﺎِﺑ ٍﺮ َﺣ ﱠﺪﹶﺛﻨِﻲ ُﺑ ْ‬ ‫ﺤﻤﱠ ُﺪ ْﺑ ُﻦ ﺍﹾﻟ ُﻤﹶﺜﻨﱠﻰ َﺣ ﱠﺪﹶﺛﻨَﺎ ﺍﹾﻟ َﻮﻟِﻴ ُﺪ ْﺑ ُﻦ ﻣُ ْ‬ ‫َﺣ ﱠﺪﹶﺛﻨِﻲ ُﻣ َ‬
‫ﺨ ْﻮ ﹶﻻِﻧ ﱠﻲ َﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ َﺳ ِﻤ ْﻌﺖُ ﺣُ ﹶﺬْﻳ ﹶﻔ ﹶﺔ ْﺑ َﻦ ﺍﹾﻟَﻴﻤَﺎ ِﻥ َﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬ ‫ﺲ ﺍﹾﻟ َ‬ ‫ﻀ َﺮ ِﻣ ﱡﻲ ﹶﺃﻧﱠ ُﻪ َﺳ ِﻤ َﻊ ﹶﺃﺑَﺎ ِﺇ ْﺩﺭِﻳ َ‬ ‫ﺤ ْ‬
‫ْﺑ ُﻦ ﻋَُﺒْﻴ ِﺪ ﺍﻟﱠﻠ ِﻪ ﺍﹾﻟ َ‬
‫ﺸ ﱢﺮ َﻣﺨَﺎﹶﻓ ﹶﺔ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﺨْﻴ ِﺮ َﻭﻛﹸْﻨﺖُ ﹶﺃ ْﺳﹶﺄﻟﹸﻪُ َﻋ ْﻦ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠ ُﻪ َﻋﹶﻠْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋ ْﻦ ﺍﹾﻟ َ‬ ‫ﺴﹶﺄﻟﹸﻮ ﹶﻥ َﺭﺳُﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ َ‬ ‫ﺱ َﻳ ْ‬ ‫ﺍﻟﻨﱠﺎ ُ‬
‫ﺨْﻴ ِﺮ‬
‫ﺨْﻴ ِﺮ ﹶﻓ َﻬ ﹾﻞ َﺑ ْﻌ َﺪ َﻫﺬﹶﺍ ﺍﹾﻟ َ‬‫ﻳُ ْﺪ ِﺭ ﹶﻛﻨِﻲ ﹶﻓﻘﹸ ﹾﻠﺖُ ﻳَﺎ َﺭﺳُﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﹼﻠ ِﻪ ِﺇﻧﱠﺎ ﹸﻛﻨﱠﺎ ﻓِﻲ ﺟَﺎ ِﻫِﻠﱠﻴ ٍﺔ َﻭ َﺷ ﱟﺮ ﹶﻓﺠَﺎ َﺀﻧَﺎ ﺍﻟﱠﻠ ُﻪ ِﺑ َﻬﺬﹶﺍ ﺍﹾﻟ َ‬
‫ﺴَﺘﻨﱡﻮ ﹶﻥ‬ ‫ﺖ َﻭ َﻣﺎ َﺩ َﺧﻨُﻪُ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻗ ْﻮ ٌﻡ َﻳ ْ‬ ‫ﺸ ﱢﺮ ِﻣ ْﻦ َﺧْﻴ ٍﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﻧ َﻌ ْﻢ َﻭﻓِﻴ ِﻪ َﺩ َﺧ ٌﻦ ﹸﻗ ﹾﻠ ُ‬ ‫ﻚ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫َﺷﺮﱞ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﻧ َﻌ ْﻢ ﹶﻓﻘﹸ ﹾﻠﺖُ َﻫ ﹾﻞ َﺑ ْﻌ َﺪ ﹶﺫِﻟ َ‬
‫ﺨْﻴ ِﺮ ِﻣ ْﻦ َﺷ ﱟﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﻧ َﻌ ْﻢ‬ ‫ﻚ ﺍﹾﻟ َ‬ ‫ِﺑ َﻐْﻴ ِﺮ ُﺳﱠﻨﺘِﻲ َﻭَﻳ ْﻬﺪُﻭ ﹶﻥ ِﺑ َﻐْﻴ ِﺮ َﻫ ْﺪﻳِﻲ َﺗ ْﻌ ِﺮﻑُ ِﻣْﻨ ُﻬ ْﻢ َﻭﺗُْﻨ ِﻜﺮُ ﹶﻓﻘﹸ ﹾﻠﺖُ َﻫ ﹾﻞ َﺑ ْﻌ َﺪ ﹶﺫِﻟ َ‬
‫ﺻ ﹾﻔ ُﻬ ْﻢ ﹶﻟﻨَﺎ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﻧ َﻌ ْﻢ ﹶﻗ ْﻮ ٌﻡ ِﻣ ْﻦ‬ ‫ﷲ ِ‬ ‫ﺖ ﻳَﺎ َﺭﺳُﻮ ﹶﻝ ﺍ ِ‬ ‫ﺏ َﺟ َﻬﱠﻨ َﻢ َﻣ ْﻦ ﹶﺃﺟَﺎَﺑ ُﻬ ْﻢ ِﺇﹶﻟْﻴﻬَﺎ ﹶﻗ ﹶﺬﻓﹸﻮ ُﻩ ﻓِﻴﻬَﺎ ﹶﻓ ﹸﻘ ﹾﻠ ُ‬‫ُﺩﻋَﺎﹲﺓ َﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃْﺑﻮَﺍ ِ‬
‫ﻚ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﺗ ﹾﻠ َﺰﻡُ َﺟﻤَﺎ َﻋ ﹶﺔ‬ ‫ﺖ ﻳَﺎ َﺭﺳُﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ ﹶﻓﻤَﺎ َﺗﺮَﻯ ِﺇ ﹾﻥ ﹶﺃ ْﺩ َﺭ ﹶﻛﻨِﻲ ﹶﺫِﻟ َ‬ ‫ﺴَﻨِﺘﻨَﺎ ﹸﻗ ﹾﻠ ُ‬
‫ِﺟ ﹾﻠ َﺪِﺗﻨَﺎ َﻭَﻳَﺘ ﹶﻜﱠﻠﻤُﻮ ﹶﻥ ِﺑﹶﺄﹾﻟ ِ‬
‫ﻕ ﹸﻛﱠﻠﻬَﺎ َﻭﹶﻟ ْﻮ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻚ ﺍﹾﻟ ِﻔ َﺮ َ‬
‫ﲔ َﻭِﺇﻣَﺎ َﻣ ُﻬ ْﻢ ﹶﻓﻘﹸ ﹾﻠﺖُ ﹶﻓِﺈ ﹾﻥ ﹶﻟ ْﻢ َﺗ ﹸﻜ ْﻦ ﹶﻟ ُﻬ ْﻢ َﺟﻤَﺎ َﻋ ﹲﺔ َﻭ ﹶﻻ ِﺇﻣَﺎ ٌﻡ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﻓﹶﺎ ْﻋَﺘ ِﺰ ﹾﻝ ِﺗ ﹾﻠ َ‬ ‫ﺴِﻠ ِﻤ َ‬ ‫ﺍﹾﻟﻤُ ْ‬
‫ﻚ‪.‬‬
‫ﺖ َﻋﻠﹶﻰ ﹶﺫِﻟ َ‬ ‫ﺕ َﻭﹶﺃْﻧ َ‬ ‫ﻚ ﺍﹾﻟ َﻤ ْﻮ ُ‬‫ﺠ َﺮ ٍﺓ َﺣﺘﱠﻰ ﻳُ ْﺪ ِﺭ ﹶﻛ َ‬ ‫ﺻ ِﻞ َﺷ َ‬ ‫ﺾ َﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ ْ‬ ‫َﺗ َﻌ ﱠ‬
‫‪Surabaya, 21 Desember 1996‬‬

‫‪18‬‬

Das könnte Ihnen auch gefallen