Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SINGOSARI
SKRIPSI
Oleh
Yusnia Sasmita
06130059
SINGOSARI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim (UINMMI) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Yusnia Sasmita
06130059
SKRIPSI
Oleh
Yusnia Sasmita
06130059
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
SKRIPSI
Dipersembahkan dan disusun oleh:
Yusnia Sasmita (06130059)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juli 2010.
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar Strata Satu (S-1) Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Pada tanggal: 28 Juli 2010
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang
Drs. H. Hadi Masruri, Lc, M.Ag
: _____________
NIP. 19670816 2003121002
Sekretaris Sidang
Ni’matuz Zuhroh M.Si
: _____________
197301212 200604 2 001
Pembimbing
Ni’matuz Zuhroh M.Si
: _____________
197301212 200604 2 001
Penguji Utama
Dr. H. Asmaun Sahlan, M,Ag
: _____________
NIP. 195211101983031004
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
Motto
∩⊆⊆∪ × Ç
Å Ft ΖΒ• ì
Ó ŠΗÏ d ß tø Υ
s t θ9ä θ)
w β à ƒt Π÷ &r
. Atau Apakah mereka mengatakan: "Kami adalah satu golongan yang
bersatu yang pasti menang."
Kepada Yth.
Dekan Fakultas tarbiyah UIN MMI Malang
di
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi tersebut dibawah ini:
Nama : Yusnia Sasmita
NIM : 06130059
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi : Penerapan Strategi Team Teaching Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B
Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di MTs Al-
Ma’arif 01 Singosari Malang
maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Yusnia Sasmita
NIM: 06130059
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
kepada Allah SWT., yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik serta
dimiliki penulis. Akan tetapi berkat rahmat Allah SWT dan dukungan
serta bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan.
kepada:
saat ini dan selalu membaluri doa untukku, serta tak henti-hentinya
4. Drs. Muh. Yunus, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
7. Bapak Drs. H Imam Syafii, MA.P selaku Kepala Sekolah MTs Al-maarif
mengadakan penelitian.
8. Drs. Hasbullah Huda. S.Pd selaku guru IPS. Terima kasih atas waktu dan
9. Bapak, Ibu Guru dan Staf Karyawan MTs Al-maarif 01 singosari yang
perguruan tinggi dan semua pihak yang telah membantu dan turut serta
balasan dari Allah SWT. Semoga dicatat sebagai amal yang shaleh dan
penyusunan dan penulisan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat,
Malang, 18 mei
2010
Penulis
DAFTAR TABEL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGAJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................ I
DAFTAR ISI .................................................................................... ...IV
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... VI
DAFTAR TABEL..............................................................................VII
ABSTRAK ........................................................................................ VIII
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membangun gagasan. Selain itu seorang guru bertanggung jawab pula untuk
untuk belajar sepanjang hayat. Berdasarkan uraian di atas jelas terlihat bahwa
siswa merupakan ‘aktor utama’ dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain
pada diri siswa, mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang diciptakan
guru yang berperan sebagai fasilitator. Guru sebagai fasilitator mutlak harus
senantiasa diawali dari situasi real (nyata) di dalam kelas. Bila situasi dan
belajar mengajar di dalam kelas harus menguasai dan tahu kelebihan dan
1
mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang dinilai paling
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah
masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu
masalah tersebut serta mampu memilih metode yang paling tepat untuk
meliputi segala aspek perkembangan manusia. Salah satu upaya yang telah
disesuaikan dengan topik yang akan diajarkan dan ditambah dengan bahan
1
Eni titikusuma, Penelitian Tindakan Kelas (http:www.yahoo.com,di akses 6 april 2010)
2
Ahmadi dan sudrajat,Kurikulum Dan Pembelajaran Team Teaching (http:www.yahoo.com,di
akses 3 januari 2010)
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam
akademik. Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetesi guru,
guru pun dituntut mampu menguasai dan memilih strategi pembelajaran yang
senang serta efektif. Oleh karna itu dengan melihat realitas di atas maka
berlangsung di sebuah kelas, di situ ada lebih dari satu guru. Sebenarnya ada
beberapa model team teaching, dan kemungkinan lebih dari satu model dapat
Strategi yang baik adalah bila dapat melahirkan metode yang baik
( ÇÚö‘F{$# ’Îû yŠ$|¡xø9$# Æö7s? Ÿωuρ ( šø‹s9Î) ª!$# z|¡ômr& !$yϑŸ2 Å¡ômr&uρ ( $u‹÷Ρ‘‰9$#
mengajar dalam satu kelas dan mereka berbagi tanggung jawab yang sama
dalam mengajar pada siswa-siwanya dan secara aktif terlibat dalam proses
Instruction” adalah sebuah bentuk team teaching dimana salah seorang guru
menyampaikan materi ajar dan satu guru lainnya melakukan kegiatan tindak
lanjut dari materi yang telah disampaikan rekan satu timnya tadi, (2)
3
Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Intermasa, 1974), hlm. 623.
berdasarkan tingkat ketercapaiannya. Salah satu guru melakukan pengajaran
melebihi KKM), (4) “Monitoring Teacher” adalah model lain dari team
teaching. Model ini dilaksanakan dengan cara salah satu guru dipastikan
siswa.4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
4
Ibid..
1. Bagi guru
2. Bagi peneliti
professional.
3. Bagi siswa
E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
berikut:
BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini merupakan pendekatan dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
I. Penelitian Terdahulu
Interaction) dengan pengajaran Team Teaching dan terdiri dari tiga orang
peneliti melakukan tiga siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap,
data dilakukan dengan menggunakan tes dan lembar observasi. Dimana dari
analisis data hasil belajar untuk siswa berkemampuan tinggi untuk ketuntasan
hasil belajar pada siklus satu sebesar 73,33%, dua sebesar 76,92%, dan siklus
tiga sebesar 86,61%. Keaktifan siswa pada siklus satu sebesar 13 memenuhi
kriteria cukup, siklus dua sebesar 16 memenuhi (kriteria baik), dan siklus tiga
ketuntasan belajar pada siklus satu sebesar 84,61%, siklus dua sebesar
86,66%, siklus tiga sebesar 92,30%.keaktifan siswa pada siklus satu sebesar
17 (kriteria cukup), siklus dua sebesar 22 (kriteria baik), siklus tiga sebesar 23
siklus satu sebesar 75,61%, siklus dua sebesar 85,36%, dan siklus ke tiga
sebesar 87,80%. Keaktifan siswa pada siklus satu sebesar 27,5 (kriteria baik),
siklus dua sebesar 31 (kriteria baik), dan siklus tiga sebesar (kriteria baik).
dilakukan
5
Amrus Dian, dkk. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Siswakelas XI IPA II SMA
Negeri 4 Bengkulu Melalui Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Dengan
Pengajaran Team Teaching. (http:www.yahoo.com, diakses 11 juli 2010)
Pengajaran Team pengajaran Team sebelumnya
Teaching Pada Teaching meningkatkan
Siswa Kelas XI meningkatkan hasil belajar
IPA II SMAN 4 hasil belajar dan meningkatkan
Bengkulu meningkatkan keaktifan siswa
keaktifan siswa
Pada Peneliti ini
pencapaiannya
tingkat prestasi
pada balajar
siswa dengan
strategi team
teaching
penelitian ini maka dapat diketahui bahwa penelitian tentang strategi Team
Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan kemampuan lain yang
dalam satu kelas dalam satu materi dan waktu yang bersamaan.Rumus : Satu
rombongan siswa, satu kelas bisa 20-50 siswa, dengan dua orang guru
dan guru sebagai mitra, mudah dalam memonitoring kemampuan siswa dan
maksimal. Yang biasanya dipakai 4-8 jam pelajaran dalam dua kelas, bisa
dilakukan dua jam dalam satu kelas, bisa menekan biaya sekolah, yang
biasanya membayar dua guru dalam 4-8 jam pelajaran, sekolah hanya bayar
dua guru dalam dua jam pelajaran, serta lebih mudah dalam melakukan
evaluasi, baik evaluasi siswa maupun antarguru dalam team teaching. Strategi
ini walau tidah mudah, tetapi mampu menghasilkan out put siswa yang
membantu siswa agar lebih lancar terjadinya interaksi mengajar belajar secara
6
Martiningsih. (2007). Team Teaching. (http://martiningsih.blogspot.com).(Diakses 4 februari
2010).
kuantitatif maupun kualitatif, juga meringankan guru sehingga bisa
membantu antar guru, meningkatkan kerja sama, , saling mengisi, dan saling
yang luas dan mendalam sebab diberikan oleh beberapa orang guru.
Mata pelajaran yang disajikan sistem beregu (team), pelajaran akan lebih
©!$# ¨βÎ) ( ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 Èβ≡uρô‰ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès? Ÿωuρ ( 3“uθø)−G9$#uρ ÎhÉ9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ
1. Tahap Awal
7
Roestiyah. Srtategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta 1991), hlm. 96
Agar setiap guru yang tergabung dalam team teaching memahami tentang
indikator yang harus diraih oleh siswa dari proses pembelajaran, sampai
disusun bersama oleh team, metode yang akan digunakan oleh mereka
bersama ini dilakukan agar setiap guru Team Teaching mengetahui alur
mengetahui tema dari materi yang akan disampaikan kepada siswa saja,
lebih jauh dari itu, mereka juga harus sama-sama mengetahui dan
memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa
masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya ketidak jelasan peran dan
2. Tahap Inti
1) Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan
2) Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran,
dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Guru
ini setiap guru yang diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran
diri mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling pintar. Evaluasi ini
dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image masing-
b. Evaluasi Siswa
soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian, atau
kompetensi dan keahlian yang mungkin saja berbeda, tapi mereka harus
pembelajaran pada jam pelajaran dan kelas atau rombongan belajar yang
8
Ahmadi dan sudrajat,Kurikulum Dan Pembelajaran Team Teaching (http:www.yahoo.com,di
akses 3 januari 2010)
sama. Untuk memfasilitasi proses ini ruang kelas yang biasa diergunakan
persiapan mengajar. Dua orang guru atau lebih bisa saling berdiskusi
efektif. Dengan melibatkan lebih dari satu orang guru di dalam satu
Apabila team-teaching ini terdiri guru senior dan pemula, maka guru
bisa menjadi sarana pelatihan dan bimbingan bagi guru pemula yang
Beban Kerja guru, terutama bagi sekolah yang memiliki ratio jumlah
kesatuan yang kompak dan solid, dan ini perlu pembiasaan serta
kedisiplinan yang tinggi. Sebab apabila salah satu anggota team tidak
disiplin dan tidak mau berbagi pengalaman maka akan rusaklah team
2) Sebagian guru tidak suka dengan anggota teamnya sehingga hal ini
4) Ada pula yang tidak mau berbagi ilmu dengan anggota teamnya,
2. Bila salah seorang guru tidak dapat mengajar tidak perlu ada pembebasan
9
Agus santosa’s, Antara Team Teaching Dan Mengajar Disekolah Lain (http:www.yahoo.com,di
akses 12 januari 2010)
6. Team teaching memberi kesempatan kepada orang-orang yang
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui proses
belajar hal ini sesuai dengan ungkapan Tu’u, prestasi belajar siswa adalah
hasil belajar yang di capai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
belajar sebagai perubahan tingkah laku, meliputi tiga ranah yaitu, ranah
intelektual.12 ranah afektif adalah perilaku yang berupa sikap, nilai-nilai, dan
10
Engkoswara, (1984 : 70)
11
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa (Jakarta: Gramedia Widia
Sarana), Hal. 75
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hal. 117
13
Ibid..
evaluasi. Pengetahuan menyangkut kesiapan individu yang penekanannya
dari apa yang telah dipelajari. Perapan merupakan kemampuan individu untuk
menggunakan apa yang telah dipelajari kedalam situasi konkrit yang baru.
oleh setiap insan. Agar manusia memiliki ilmu pengetahuan yang cukup serta
14
Ibid..
15
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung:CV Pustaka Setia.1998)
Hal.59
membawanya untuk dekat kepada Allah SWT dan akhirnya
Mas’ud Said Abdul Qohar: Prestasi adalah apa yang telah kita dapat
ciptakan hasil pekerjaan.17 Dari beberapa uraian tersebut sangat jelas bahwa
tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Hal ini
pendidikan islam yang total dan meliputi segala aspek kemampuan manusia
laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu tercapai atau dengan
16
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung:CV Pustaka Setia.1998)
Hal.72
17
Syaiful Bahri, Djamarah. Perstasi Belajar Dan Kompetensi Guru. (Surabaya: Usaha Nasional:
1994), hal. 15
18
Al-qur’an dan terjemahnya.
kata lain, berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada berbagai faktor
yang mempengaruhinya
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu faktor dari dalam siswa itu sendiri dan faktor yang datang dari luar
siswa atau faktor lingkungan. faktor yang kemampuan yang dimiliki siswa
Disamping faktor yang dimiliki siswa, ada juga faktor lain seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, baik
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.( Bandung: PT Remaja Rosda
Karya 2000), hlm. 132-134
berprestasi, dimulai dari hal yang sederhana sampai hal yang paling
sulit.20
2. Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa itu
sendiri, baik dari lingkungan sosial maupun non sosian, yang meliputi:
karena dorongan dari luar antara lain takut tidak lulus yang
22
Dimyati dan Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran.( Jakarta: PT. Rineka cipta 1999), hlm 246
23
Ngalim, Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosda Karya. 2002), hlm. 105
2. Pendekatan deep (mendalam) siswa yang menngunakan deep
mengaplikasikannya.
perbuatan belajar.
balajar yang dipakai oleh siswa. Dengan kata lain, metode yang
belajar.
3) Faktor-faktor individual
pertumbuhan fisiologisnya
4) Faktor usia
Pertambahan dalam hal usia selalu diberengi dengan proses
mencapai prestasi.24
3. Anak kreatif
4. Anak dropout
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
24
Wasty Soemanto. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Rineka Cipta 1998), hlm. 113-120
25
Tabrani Rusyan. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remadja Karya
1989), hlm 82
Pembelajaran IPS dalam kurikulum 2006 merupakan IPS Terpadu
dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni
Guru Mata Pelajaran IPS. Hal demikian juga ditunjukan oleh temuan
yang terdiri dari beberapa orang guru (guru-guru mata pelajaran Sejarah, guru
mata pelajaran Ekonomi, guru mata pelajaran Geografi, dan guru mata
pelajaran Sosiologi dalam kurikulum 1994) bergabung menjadi satu tim yakni
tim guru mata pelajaran IPS. Selanjutnya tim inilah yang bekerja memetakan
26
Wahid Murni , Pembelajaran IPS Terpadu (http www @yahoo.co.id) di akses 30 juli 2010
pembelajaran guru yang tergabung dalam tim harus masuk ke kelas-kelas
pembagian tugas di antara anggota tim dapat dilakukan, misalnya ketika sesi
pembelajaran saat itu adalah pencapaian kompetensi dasar dari disiplin ilmu
Ekonomi, maka guru intinya adalah guru Ekonomi sedang anggota tim yang
kondusif. Model pembelajaran seperti ini dapat dilaksanakan dengan baik jika
team teaching ini beban mengajar guru sebanyak 24 jam perminggu dapat
diatasi
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan kualitatif deskriptif. Hal ini karena data yang dikumpulkan adalah
pada waktu penelitian dan seyelah penelitian berlangsung. Hal tersebut sesuai
secara professional.28
27
Moleong, Metodologo Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT remaja rosda karya. 2002), hlm. 104
28
Suyanto, Pedoman Peleksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Ikip Yogyakarta 1997), hlm. 4
langkah dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian yang digambarkan
oleh kemmis yaitu (1) penelitian, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi.
B. Kehadiran Peneliti
pengalaman relevan, ketajaman pikiran dan imajenasi peneliti itu sendiri dan
dengan itu, data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik (1)
observasi, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, (4) dokumentasi, dan, (5)
tes.29
C. Lokasi Penelitian
29
Ibid. hlm 4-5.
Malang, sebagai tempat penelitian berdasarkan pertimbangan ( 1)
D. Sumber Data
Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar
kajian (analisis atau kajian), untuk itu jenis data harus diungkap dalam bagian
ini. Sedangkan sumber data merujuk pada asal data penelitian itu diperoleh,
baik berasal dari orang maupun bukan orang. Untuk itu perlu disebutkan
identitas informan, identitas situs sosial untuk data yang diperoleh melalui
pedoman dokumentasi.30
evaluasi, dokumen dan tes dari setiap tindakan. Data tersebut sangat berkaitan
evaluasi.
30
Wahid Murni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan, (Malang: UM
Press, 2008), hlm. 41-42.
Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B Madrasah
konsep dan teori serta serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi
belajar siswa mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII B Madrasah
menggunakan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, (4)
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan dikaji, (2) pada tahap
mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji, dalam hal ini
mengamati, dan mencatatat perilaku seta segala kejadian yang terjadi pada
dapat diperoleh.
teaching.
prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi. Infomasi yang dicatat adalah
segala perilaku yang dilakukan ileh siswa pada setiap pembelajaran IPS
serta bentuk hasil tugas yang dikerjakan yaitu dengan mengambil dokumen
nilai siswa dan hasil ujian maupun lembar kerja siswa, serta dokumen-
teaching ini menggunakan instrument analisis tugas berupa study kasus mata
berpikir secara cermat dan teliti untuk mempelajari isi yang terdapat dalam
Tes, akan diberikan pada awal dan akhir tindakan dan pada waktu
terakhir, tes bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa tentang
dilakukan dengan cara menganati dan membaca secara cermat sumber data
dari luar data itu unutk keperluan pengecekan atau pembanding data. Dalam
kaitan ini, ada dua macam triangulasi yang digunakan untuk pemeriksaan
data , yaitu (1) Triangulasi metode dan tehnik pengumpulan data. Dalam
kaitan ini, metode dan teknik pengumpulan data tidak hanya digunakan untuk
sekedar mendapat data atau menilai keberadaan data, tetapi juga untuk
yang akan dibantu oleh dosen pembimbing, teman sejawat, serta pihak-pihak
H. Tahap-tahap penelitian
1. Tahap Persiapan
letak MTs Al-Ma.arif 01 Singosari sangat mudah dijangkau. Selain itu, MTs
Ibrahim Malang.
2. Tahap Pelaksanaan
peneliti mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap ini dapat
33
Moleong, Metodologi Penelitian Kualialitatif. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2002). hlm
175-178
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pertama, peneliti melakukan
IPS Terpadu oleh guru IPS. Kedua, peneliti melakukan pengecekan kembali
terhadap hasil penelitian agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum
melengkapi data yang kurang, sehingga memperoleh data yang lebih valid.
3. Tahap Penyelesaian
penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data yang telah dianalisis dan
tindakan yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dari Deakin
1. Rencana penelitian
a) Menyusun rencana.
34
Suyanto, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. (Ikip Yogyakarta,1997)
2. Pelaksanaan tindakan
Siklus 1
Siklus II
Penyajian data hasil akhir dan pos test tentang ketenagakerjaan yang telah
dilaksanakan.
3. Observasi
yaitu metode team teaching denga menggunakan lembar observasi yang telah
dilakukan.
4. Refleksi
yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang telah
ditetapkan tercapai atau belum. Jika telah berhasil maka siklus tindakan
berhenti. Tetapi sebaliknya jika belum berhasil pada siklus tindakan tersebut,
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya MTs Al-Ma’arif 01 Singosari
Agama Republik Indonesia dan Wakil Ketua DPR RI, beliau lahir 1902 dan
wafat 1992).
Malang.
2. Al-Banjari
3. Qosidah Modern
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Inggris
6. Basket
7. Sepak Bola
9. PMR/ Pramuka
10. Jurnalistik
5. Upacara
6. Karya wisata
a. Visi:
3. Berakhlak al Karimah
kebangsaan
b. Misi:
dan umum
Nahdliyah
kebangsaan
Singosari Malang, maksud dan tujuan peneliti mendapat respon positif dari
kepala sekolah dan waka kurikulum. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
kelas VIII B sebagai tempat penelitian berdasarkan atas diskusi dengan guru
pamong (guru mata pelajaran) Bpk. Drs. Hasbullah Huda. S.Pd dan kepala
b. Pre test
mengadakan pre test. Pre test diadakan pada hari jum’at 14 mei 2010 untuk
belum mengetahui materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan ini dan
Terpadu juga masih belum nampak, kebanyakan siswa masih terlihat malas.
kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada pre test, terdapat rata-rata kelas
pada tes tulis sebesar 36,25% dan rata-rata pada keaktifan mencatat sebesar
27,22%.
D. Paparan Data Setelah Tindakan
1) Perencanaan tindakan
pelajaran mengenai metode apa yang biasa digunakan dalam proses belajar
itu peneliti juga membuat Lembar Kerja Siswa yang disesuaikan dengan
materi pelajaran.
a. Kegiatan pendahuluan
pertemuan. Tindakan pada siklus satu ini dilakukan pada hari jum’at
tanggal 14 mei 2010 , kegiatan ini dimulai pada jam 13.00 WIB.
Pertemuan kedua pada hari sabtu tanggal 15 mei 2010 pada jam
16.00 WIB. Dan pertemuan ketiga pada hari jum’at tanggal 21 mei
team teaching, kedua team peneliti bekerja sama membuat soal pre
c. Kedua team peneliti megatur jarak antara duduk siswa, peneliti satu
2) Pelaksanaan tindakan
Observasi :
dan sesudah dilakukan pre test dengan melihat hasil nilai-nilai KKM
sebelumnya yang dilakukan oleh guru bidang studi IPS Terpadu pada tabel
berikut:
KOMPETENSI DASAR KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
KRITERIA PENETAPAN KKM
KETUNTASAN
kompleksitas Daya Intake
dukung
5.1 Menjelaskan Proses
persiapan kemerde-kaan 70 65 65 66,33
Indonesia.
5.2 .Mendeskripsikan
peristiwa-peristiwa sekitar
proklamasi dan proses 75 65 65 68,33
terbentuknya negara
kesatuan Republik
Indonesia
6.1 Mendeskripsikan bentuk-
bentuk hubungan sosial
75 65 65 68,33
6. 3 Mendeskripsikan
pengendalian
penyimpangan sosial 80 65 65 70
7.1 Mendeskripsikan
permasalahan angkatan
kerja dan tenaga kerja 75 65 65 68,33
sebagai sumber daya
dalam kegiatan ekonomi,
serta peranan pemerintah
dalam upaya
penainggulangannya
7.2 Mendeskripsikan pelaku - 70
pelaku ekonomi dalam
sistem perekonomian 80 65 65
Indonesia
7.3 Mendes-kripsikan fungsi 68,33
pajak dalam perekonomian
nasional 75 65 65
7.4 Mendeskripsikan
permintaan dan penawaran
serta terben-tuknya harga 70 65 65 66,33
pasar
Dengan mengetahui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebelumnya
pada tabel dia atas, maka paniliti melakukan penelitian ini dengan
Siswa Kelas VIII B Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di MTs Al-Maarif 01
Pertemuan awal
Pada siklus satu dilakukan dua kali pertemuan yang dilaksanakan dalam
waktu 4 x 45 menit.
belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap sesuai dengan skenario yang
bertindak sebagai guru dan bertindak sebagai observer. Satu orang peneliti
sebagai guru dan satu orang peneliti sebagai pengamat pada pedoman
observasi. Pada awal siklus pertama siswa masuk kelas, hanya beberapa
Namun siswa masih bingung dan belum ada yang bertanya. Setelah dirasa
cukup maka peneliti langsung melakukan pre test kepada siswa dengan
siswa dengan menuliskan soal pre test dipapan tulis, guru yang lain
“baik anak-anak ada lima soal yang telah kami persiapkan, dan
waktunya hanya 15 menit, tolong kalian mengerjakan soal ini secara
individu, lembar soalnya sudah kami sediakan juga”
Catatan peneliti (14 mei 2010, jam 13.10 WIB)
Kunci jawaban
1. Tenaga kerja adalah orang yang melakukan aktivitas untuk
mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari
yang usianya berkisar 15 tahun keatas.
2. Angkatan kerja adalah golongan penduduk usia kerja yang sedang
bekerja atau mencari pekerjaan.
3. Angkatan kerja dibedakan menjadi dua yaitu: pekerja dan
penganagguran, Pekerja adalah orang yang bekerja untuk dapat
penghasilan, Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai
pekerjaan, orang yang tidak bekerja (masih atau sedang) mencari
pekerjaan.
4. Bukan angkatan kerja adalah orang-orang yang kegiatannya
bersekolah, mengurus rumah tangga serta pendapatan, tetapi bukan
merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya.
5. Pengangguran dibedakan menjadi tiga yaitu:pengangguran
friksional, struktural, dan musiman.
Setelah waktu pre test yang ditentukan habis siswa dimita untuk
Kegiatan inti
menyimak materi dengan baik. Namun bukan suasana ramai yang pada
waktu itu terjadi malah sebaliknya ada beberapa siswa yang mengantuk,
diantaranya:
siswa untuk bertanya, namun belum ada siswa yang bertanya karena
kepada siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dimilki oleh
siswa, agar siswa dapat belajar kembali dan sering membaca. Pada
kemampuan yang dimiliki siswa. Memberikan pre test kepada siswa untuk
mengasah kemampuan berpikir pada siswa. Peneliti memberi gambaran
Tabel 4.1
pembelajaran melalui strategi team teaching dengan model belajar pre test
prestasi belajar siswa kelas VIII B terhadap materi IPS Terpadu yang telah
kurang dari 65, sesuai dengan KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang telah
Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini berbeda dengan pertemuan pertama,
berdiskusi dan presentasi, siswa masih terlihat bingung dan malu. Kali ini
presentasi.
dengan tepat waktu, hal ini dikarenakan pelaksanaan dilakukan pada jam
terakhir pada pukul 16.00 WIB. Pada kegiatan awal kedua peneliti
meminta kepada siswa untuk membuka tugas rumah yang diberikan oleh
Setelah dirasa cukup, guru pertama menjelaskan materi yang ingin dicapai
kebanyakan mereka belum faham apa yang harus ditanyakan. Oleh karena
presentasi tentunya dengan penuh kesabaran, dengan tenaga dari dua orang
pengarahan. Dan pada sesi kedua salah satu peneliti menunjuk salah satu
kelompok lagi:
diskusinya, ada salah satu dari kelompok lain yang menanyakan kepada
Ibad yaitu Efti Mailuf (salah satu siswi yang juga pandai dikelas) dengan
“ibad kalau kamu jadi guru, pas ketemu sama anak yang gak sekolah
karena gak punya uang, apa kamu mau membantu?
Ibadpun langsung tersenyum dan menjawab” ya semoga saja nanti
kalau jadi guru gajinya banyak, insyaAllah aku bantu”
denga batas waktu pembelajaran berakhir pada tahap ini, hanya ada dua
waktu juga akan segera habis. Akhirnya peneliti meminta dua kelompok
sebaik mungkin.
lancar. Setelah dilakukan koreksi setiap setiap skor hasil siswa adalah:
Tabel 4.2
siswa. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula
nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 21,25% mengalami peningkatan
menjadi 54,13%.
tanya jawab kepada siswa (2) di adakan pre test untuk mengetahui
dengan presentasi (4) pemberian tugas oleh kedua peneliti tentang model
siswa dengan baik, (5) pembelajaran dengan dua orang guru ternyata dapat
dengan team peneliti / team guru (team teaching) dan siswa yang
termuat dalam RPP dan dibuat berdasarkan pada siklus yang telah
dibuat.
(3) team teaching merupakan strategi baru bagi guru dan siswa, (4)
team teaching telah memberi manfaat pada siswa dan guru untuk
pre test sebesar 21,25% pada hasil pre test diantara 43 siswa terdapat
mulanya nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 21,25% menjadi
orang siswa dan siswa yang lulus sebanyak 36 siswa, dan nilai yang
1) Perencanaan tindakan
belajar kelompok, diskusi, dan presentasi pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Untuk menindak lanjuti hasil dari analisis dan refleksi pada siklus satu, maka
tentang peningkatan mutu tenaga kerja (1x45 menit dengan satu kali
b) Kedua team peneliti bekerja sama dengan guru IPS Terpadu dalam
berlangsung.
2) Pelaksanaan tindakan
Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga ini siswa masuk kelas pada jam 14.08 WIB.
secara global agar siswa lebih memahami materi secara mendalam selama 10
menit. Pada sesion selanjutnnya adalah pengadaan pre test secara individu
agar memberi jarak pada tempat duduk mereka, ibu Yusnia memberikan
lembar jawaban kepada siswa. Setelah waktu yang ditentukan habis maka
siswa yakni dengan tema permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja
pos test.
Pada pertemuan kali ini tema yang akan dibahas adalah lanjutan dari
bertindak sebagai guru dan siswa yang mencatat lembar kerja pengamatan
pada pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada pertemuan
keempat.
siklus kedua ini, tepat pada pukul 16.00 WIB, keuda peneliti dan siswa
memasuki kelas tepat pada waktunya. Pada kegiatan awal kedua team
selesai, siswa diminta oleh ibu Asmaul untuk mengulas kembali materi untuk
Kegiatan inti, pada pukul 16.30 WIB, ibu asmaul menjelaskan secara
bertanya tentang materi yang telah disajikan. Ada I orang siswa yang
bertanya kepada ibu Yusnia yang memantau dari belakang karena malu
bertanya ibu Asmaul yang ada didepan kelas. Ibu Asmaul pun menjawab
pertanyaan dari siswa. Setelah itu ibu Yusnia bertanya kepada siswa. sudah
faham anak-anak? “Sudah bu”, kalau begitu kita mulai melakukan post test
yang kedua, ibu Asmaul mulai mengatur jarak duduk antara siswa, sambil
post test 15 menit. Setelah waktu post test habis ibu Asmaul kepada siswa
lembar jawaban
3) Penilaian
Tabel 4.3
pelajaran IPS Terpadu yang telah dipelajari. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya hasil peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari hasil
sedangkan yang gagal tidak ada karena skor tes yang ditentukan sudah
Pertemuan keempat
ada pertemuan kali ini 22 mei 2010 pada pukul 16.00 WIB, siswa
masuk kelas dengan tepat waktu. Pertemuan kali ini materi yang akan
siklus kedua. Pada pertemuan ini team guru mengabsen siswa, sebelum
team guru melanjutkan pada materi selanjutnya terlebih dahulu team guru
banyak mengingat.
Kegiatan inti Setelah itu ibu Asmaul dan ibu Yusnia menerangkan
kesempatan pada siswa untuk tanya jawab. Guru bertanya pada siswa:
lancar. setelah dilakukan koreksi skor dari siswa adalah sebagai berikut
dalam tabel:
Tabel 4.4
suasana kelas lebih hidup dengan beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh
siswa, diantaranya:
“Hilal Fahmi, Bu kenapa orang Indonesia itu banyak yang miskin bu?
Ibu asmaul menjawab: “ya karena di Indonesia itu banyak
pengangguran, selain itu lapangan kerjanya juga terbatas, ibu Yusnia
menambahkan penjelasan dari ibu Asmaul,” penyebab orang Indonesia
itu jadi pengangguran juga karena mereka tidak memiliki keahlian
dalam bidang tertentu yang bisa mereka andalkan.
“Ahmad Sofi, kemampuannya kayan apa bu? Contohnya kalau punya
keahlian memasak kan bisa jualan/buka warung, kalau mengerti tentang
mesin kan bisa buka bengkel.
Hasil Wawancara dilakukan kepada guru pamong Drs. Hasbullah
Huda untuk memperjelas perilaku belajar dan proses berpikir siswa selama
sebagai berikut:
“bagaimana hasil team teaching dari penelitian kami pak?” Bpk Huda
mengungkapkan “oh Alhamdulillah, pas kalian selesai penelitian disini
lebih mendingan, biasanya anak-anak tak tanyain materi itu diem aja
gak njawab, lumayan ada keberanian mereka sekarang, memang kalau
gak di telateni ya gak nyambung-nyambung anak-anak itu” mungkin
kalo sama sampeyan anak-anak itu berani tanya, kalo sama saya ndak
pernah memang”.
Hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII B MTs Al-Maarif,
“dimana menurut kalian kalo model belajarnya seperti ini, enak sih bu,
tapi tugasnya kok banyak ya bu?”ya justru dari tugas-tugas itu kita
dapat mengetahui ukuran dari kemampuan kalian
Refleksi Tindakan
sudah mulai terlihat terbiasa dalam model belajar kelompok, diskusi, dan
presentasi dengan strategi team teaching, (2) siswa dapat mengerjakan soai
post test tanpa mendapat kesulitan, (3) penerapan model belajar kelompok,
rencana yang telah dibuat oleh kedua team guru seperti yang termuat
bervariatif.
lebih aktif. Prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre test yang
semula nilai rata-rata kelas dari sebesar yang mulanya nilai rata-rata
kelas dari pre test sebesar 21,25% menjadi 54,13% pada hasil
presentasi 36,25 meningkat menjadi 91,89. Hasil pos test siklus dua
dari 43 siswa yang dinyatakan lulus semua karena nilai yang diperoleh
belajar siswa. pelaksanaan penelitian dilakukan pada setiap hari jum’at dan
sabtu yaitu hari jum’at pada pukul 13.00 WIB, dan hari sabtu pada pukul
16.00 WIB selam empat kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 14 mei
Dalam hal ini ada beberapa obyek penelitian adalah siswa kelas VIII
siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII B MTs Al-Maarif 01
Singosari Malang.
pada siswa, dan hasil dari beberapa tes pada penerapan team teaching
Terpadu, maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
tenaga dua orang guru atau tang biasa disebut dengan team teaching telah
terbukti.
68
A. Proses PerencanaanPada Siklus Satu dan Dua
bentuk RPP yang disusun secara kolaboratif oleh kedua orang peneliti yang
bertindak sebagai guru dan pengawas di dalam kelas, yang memuat standar
pembuatan RPP ini agar peneliti dapat mengetahui materi yang harus
dikuasai dan menentukan topik yang akan dibahas pada penerapan strategi
kelamaan siswa mulai terbiasa dan menjadi lebih semangat dalam proses
hasil post test untuk mengetahui peningkatan hsil belajar siswa diperoleh
hasil yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil dari tabel 4.1 dan 4.3 pada siklus
satu dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalh 43 siswa yang
Singosari Malang. Sedangkan pada siklus dua semua siswa dinyatakan lulus
karena nilai yang dicapai mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yakni
65. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus dua terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa yang mulanya nilai rata-rata dari pre test
sebesar 36,25 meningkat menjadi 70,43 atau sekitar 68,06% sedangkan pada
Berdasarkan hasil dari observasi pada tabel 4.2 dan tabel 4.4 yang
belajar siswa yang mulanya nilai rata-rata dari pre test sebeasar 21,25
menjadi 91,89.
.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
penyusunan RPP ini adalah sebagai berikut: (1) Silabus yang telah
3. Perubahan yang terjadi harus diikuti dan disiasati dengan baik oleh para
72
4. Untuk dapat melaksanakan model pembelajaran IPS terpadu dengan
baik, menuntut kerja keras para guru yang tergabung dalam tim guru
adalah faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana, serta faktor
VIII B pada mata prlajaran IPS Terpadu di MTs Al- Ma’arif 01 singosari
juga berasal dari guru itu sendiri, faktor siswa, faktor sarana dan
B. Saran
pengawasan baik dari segi guru maupun siswa dan memberi nasehat serta
motivasi kepada guru untuk selalu belajar meningkatkan kualitas dan
2. Peneliti dalam hal ini sebagai pelaku peran utama dalam proses penelitian
meningkatkan relasi (guru dan siswa) yang baik. peneliti juga harus lebih
prestasi belajar kelas VIII B pada mata prlajaran IPS Terpadu di MTs Al-
Ma’arif 01 Singosari.
DAFTAR PUSTAKA
Amrus Dian, dkk, 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan
Siswakelas XI IPA II SMA Negeri 4 Bengkulu Melalui Model
Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Dengan Pengajaran Team
Teaching. (http:www.yahoo.com, diakses 11 juli 2010)
Murni,Wahid, Dan Ali, Nur, 2008. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama
Dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Malang: UM press
Tu’u,Tulus, Tanpa Tahun. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa
Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Jakarta: Rineka Cipta
Fathurrohman, Pupuh, dan Sutikno,Sobri, 2007. Strategi Belajar Mengajar
Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami Bandung: PT
Refika Aditama
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Bahri, Syaiful, dan Zaim,Azwan, 2002. Strategi Belajar Mengajar Jakarta:
Rineka Cipta
Dimyati, Dan Mujiono, 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Syah, Muhibbin, 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. bandung:
PT remaja rosda karya
Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Murni, Wahid, 2008. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian
Lapangan, Malang: UM Press
Lexy J. Moleong, op. cit
Moleong, 2002. Metodologi Penelitian Kualialitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Suyanto, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Ikip
Yogyakarta
Mulyasa, op. cit